SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA II 2016 "Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA" Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Madiun, 28 Mei 2016
Makalah Pendamping
Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA
ISSN : 2527-6670
Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi Pokok Bahasan AlatAlat Optik Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa MAN 2 Madiun Zuniar Laili Putri Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI MADIUN Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) menghasilkan sebuah blog berbasis komik edukasi pokok bahasan alat-alat optik untuk mingkatkan minat belajar siswa, 2) mengetahui kualitas produk blog berbasis komik edukasi pokok bahasan alat-alat optik berdasarkan hasil penilaian validator, 3) menegetahui presentasi peningkatan minat belajar siswa sesudah pembelajaran menggunakan blog berbasis komik edukasi pokok bahasan alatalat optik.Penelitian ini merupakan pengembangan adaptasi dari model pengemangan menurut Sugiyono dan model pengembangan 4-D (Four D). Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang pakar dalam bidang materi, bahasa, dan media sebagai validator media, 6 siswa kelas X MIA 5 MAN 2 Madiun sebagai subjek uji coba kelas kecil dan 35 siswa kelas X MIA 3 Man 2 Madiun sebagai subjek uji coba kelas terbatas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peelitian ini adalah angket terbuka dan wawancara. Angket terbuka digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan media, respon siswa, dan peningkatan minat belajar siswa. Wawancara dilakukan untuk melakukan analisis kebutuhan guru dan siswa dalam pelajaran. Kelayakan media yang dikembangkan ditinjau dari hasil validasi ahli, respon siswa, dan peningkatan minat belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Hasil penilaian yang dilakuakan oleh validator terhadap media yang dikembangkan memperoleh sekor 3,32 untuk validasi materi tergolong kategori “layak”, memeroleh skor 3,47 untuk validasi bahasa atau tergolong “sangat layak”, dan skor 3,58 untuk validasi media tergolong “sangat layak”. 2) Hasil Respon siswa terhadap media blog berbasis komik edukasi yang dikembangkan dari hasil uji kelas kecil dan uji kelas terbatas menunjukkan respon yang “baik”. 3) Hasil penyebaran angket minat belajar siswa pada uji kelas kecil menunjukkan peningkatan yang sedang (n-gain=0,56) dan uji kelas terbatas menunjukkan peningkatan yang sedang (n-gain=0,55). Kata Kunci : Pengembangan; Blog; Komik Edukasi I.
PENDAHULUAN Berbagai praktik dalam pembelajaran, penggunaan model, metode, dan media pembelajaran terus ditingkatkan pada penggunaanya dan divariasikan. Salah satu tujuan dari variasi tersebut untuk meningkatkan minat belajar pada siswa. Minat siswa dalam belajar terkadang mengalami kendala, yaitu kejenuhan dalam belajar.
44 | Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi ...
Caplin (dalam Agustin, 2011:12) berpendapat bahwa kejenuhan belajar dapat melanda seorang siswa apabila telah kehilangan motivasi dan konsolidasi salah satu tingkat ketrampilan tertentu sebelum siswa sampai pada tingkat keterampilan berikutnya. Kejenuhan dalam belajar dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya yaitu bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar yang digunakan di sekolah selama ini masih terbatas dengan buku paket dan LKS. Hal ini berbanding terbalik dengan ketertarikan siswa terhadap internet. Internet telah berkembang sangat pesat. Penggunan internet yang mudah mampu menarik perhatian siswa lebih dibandingkan harus membaca buku. Internet pun juga telah dikembangkan dan diterapkan sebagai media pembelajaran. Menurut Arsyad (2014:196) mengatakan : Mencari materi pembelajaran di internet lebih luas cakupannya dibandingkan membaca buku diperpustakaan. Mengapa tidak, jika anda hanya membaca buku diperustakaan, anda hanya terfokus pada satu judul, satu bahasa buku, satu tujuan umum, tapi jika anda mencari materi melalui internet, anda akan menemukan ribuan materi yang berkaitan dengan materi anda, ribuan bahasa, dari bahasa Inggris, Cina, Jepang, Mandarin, dan lain-lain. Namun anda tidak boleh berpandangan bahwa perpustakaan lebih buruk dari pada internet, karena dua hal tersebut saling berkaitan, anda dapat materi dari internet, karena materi tersebut berasal dari perpustakaan, bedanya adalah perpustakaan yang dimaksud dari internet adalah perpustakaan dari seluruh dunia. Mengatasi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran maka perlu adanya pembangkit minat siswa yang terkait dengan kegemaran siswa, salah satunya yaitu melalui internet. “Tahap pembangkit minat merupakan tahap awal dari siklus belajar” (Wena,2014:171). Lebih lanjut Wena (2014:171) menyebutkan tahapan pembelajaran terdiri dari “pembangkitan minat, eksplorasi, penjelasan, elaborasi, dan evaluasi”. Keterkaitan internet dengan bahan ajar sangat menarik bahkan telah diimplementasikan dalam dunia pendidikan atau sering disebut e-learning. Elearning bisa diartikan pembelajaran secara elektronik. Arsyad (2014:204) mengemukakan bahwa “e-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana video conference. Sarana video conference dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan dengan dress code apa saja”. Berbagai macam bahan ajar dikemangkan baik bahan ajar berupa visual, audio, maupun audio visual. Bahan ajar basis visual contohnya komik edukasi (komik dengan alur cerita terkait dengan materi yang diajarkan di sekolah) mampu menarik minat siswa terhadap pelajaran. “Visual dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hugungan antara isi materi dengan dunia nyata (Arsyad,2014:89).” Berdasarkan hasil wawancara guru mata pelajaran fisika MAN 2 Madiun pada Sabtu, 5 Maret 2016, diketahui bahwa siswa kurang berminat pada pembelajaran secara konvensional atau dengan metode ceramah saja tanpa ada perpaduan dengan metode lainnya. Siswa cenderung bosan dan tidak berminat untuk belajar. Bahan Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi ... 45 |
ajar yang digunakan selama ini pun masih terbatas pada buku paket dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Hal tersebut berdampak pada 15 dari 32 dalam satu kelas masih memiliki nilai dibawah KKM sebesar 75. Lebih lanjut hasil wawancara guru program studi mengunggkapkan bahwa siswa lebih mampu memahami materi ketika ditujukkan atau dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam bentuk gambar atau benda sederhana yang mampu mewakili contoh pada pokok bahasan. Berdasarkan uraian diatas, yaitu kemuhadan menggunakan internet dan kegemaran menggunakan internet, terbatasnya bahan ajar, dan siswa yang cenderung memahami materi ketika dikaitkan atau ditunjukkan contoh kehidupan sehari hari, maka meneliti melakukan pengembangan blog fisika berbasis komik edukasi untuk meningkatkan minat belajar siswa. pokok bahasan yang dipilih yaitu alat-alat optik. II. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years) (Sugiyono, 2015: 407). Sedangkan menurut Trianto (2010: 206) Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Lain halnya dengan Putra (2012: 67) bahwa R&D bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna. Model pengembangan yang digunakan peneliti adalah model pengembangan prosedural yang mengedepankan langkah-langkah yang harus diikuti guna menghasilkan produk tertentu. Prosedur pengembangan yang digunakan adalah adaptasi dari model pengembangan menurut Sugiyono dan model pengembangan 4-D (Four-D) yang dikembangkan oleh S. Thagaraja, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan daya tarik dari produk yang dihasilkan. Dalam tahap ini secara berurutan perlu
46 | Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi ...
dikemukakan desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data. a. Desain uji coba, secara lengkap desain uji coba produk pengembangan dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu uji peorangan (validasi ahli), uji kelas kecil (uji coba kelas kecil), dan uji terbatas (uji coba kelas terbatas). b. Subjek uji coba, subjek uji coba perorangan (validasi ahli) meliputi pakar produk pengembangan. Subjek uji coba kelas kecil adalah siswa kelas XI MIA 1 MAN 1 Kota Madiun yang terdiri dari 10 anak. Subjek uji coba kelas terbatas yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas XI MIA 2 MAN 1 Kota Madiun yang terdiri dari 21 anak. Kedua kelas sama-sama sudah mendapatkan materi fluida dinamik. c. Jenis data dalam penelitian pengembangan ini adalah data tentang kelayakan produk hasil pengembangan, respon siswa dan angket minat belajar siswa dari kelas uji. d. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket. Angket digunakan untuk validasi produk dari validator, respon siswa dan angket minat belajar siswa. e. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah analisis data deskriptif dan kuantitatif. Data deskriptif dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, komentar dan saran dari angket terbuka yang diberikan kepada validator maupun siswa/guru. Data-data yang dikuantitatif adalah analisis penilaian angket respon dan angket minat. Pengembangan media pembelajaran fisika dengan permainan ular tangga berisi soal UNAS dan SBMPTN materi fluida dinamik, menggunakan modifikasi dari model pengembangan Sugiyono dan rancangan model 4-D menurut S. Thagaraja, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I Semmel (dalam Trianto, 2014: 232-235). Menurut Sugiyono (2015: 408-427) terdapat 10 langkah prosedur pengembangan dalam menghasilkan produk, yaitu: 1) Potensi dan masalah; 2) Pengumpulan data; 3) Desain produk; 4) Validasi desain; 5) Revisi produk; 6) uji coba produk; 7) Revisi produk; 8) uji coba pemakaian; 9) Revisi produk; 10) Produk massal. Potensi dan Masalah
Ujicoba pemakaian
RevisiProduk
Pengumpulan data
Revisi Produk
Desain Produk
Ujicoba Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Produksi Masal
Gambar 1. Prosedur Pengembangan Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi ... 47 |
Selain model pengembangan menurut Sugiyono (2015: 408-427), pada penelitian ini juga menggunakan model pengembangan 4-D (Four-D) yang merupakan model pengembangan menurut S. Thagaraja, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (dalam Trianto, 2014: 232-235). Model pengembangan 4-D (Four-D) terdiri dari empat tahapan yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebarluasan). Namun, dalam penelitian tidak sampai pada tahap disseminate dan hanya diujicobakan secara terbatas pada kelas kecil sejumlah 10 anak dan kelas terbatas sejumlah 21 anak saja dikarenakan ada keterbatasan waktu penelitian. Model pengembangan 4-D diadaptasi dari Model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran/pendefinisian seperti pada gambar 2 berikut ini : Analisis Ujung Depan
Analisis Konsep
Analisis Materi
DEFINE
Analisis Siswa
Analisis Tujuan Pembalajaran
DESIGN
Penyusun tes
Penyusun media
Pemilihan format
Validasi Ahli
DEVELOP
Rancangan awal
UjiPengembangan
Pengemasan
DISSEMINATE
Uji validasi
Penyebaran atau pengadopsian
Gambar 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D S. Thagaraja, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (dalam Trianto, 2014: 232-235)
48 | Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi ...
Hasil modifikasi prosedur pengembangan menurut Sugiyono dan 4D dapat dilihat pada gambar 3. DEFINE Analisis Ujung depan
Analisis Materi
Analisis Siswa
Analisis Perumusan Tujuan Pembeljaran
Analisis Konsep
DESIGN Penyusunan tes acuan patokan dan pemilihan media
Pemilihan format
Rancangan Awal
Draf I
DEVELOP
Ya
Draf II
Memenuhi kriteria?
Hasil Validasi
Validasi Ahli
Tidak Revisi Uji Kelas Kecil
Draf Final
Draft I
Revisi Ya
Baik?
Tidak
Analisis hasil Uji coba
Draf III
Siswa
Uji Coba
Guru Draft III
Gambar 3. Prosedur Pengembangan Produk Adaptasi Sugiyono dan 4-D
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan sebuah blog berbasis komik edukasi pokok bahasan alat-alat optik untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN 2 Madiun. Mengetahuai kualitas produk blog berbasis komik edukasi pokok bahasan alat-alat optik berdasarkan hasil penilaian validator dan respon siswa. Mengetahui presentasi peningkatan minat belajar siswa sesudah pembelajaran menggunakan blog berbasis komik edukasi pokok bahasan alat-alat optik. Pada dasarnya penelitian dilakukan dalam 4 tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan disseminasi (disseminate). Data yang diperoleh dalam pengembangan perangkat pembelajaran terdiri dari data
Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi ... 49 |
uji kelayakan produk, data uji coba kelas kecil dan uji coba kelas terbatas. Analisis kelayakan produk dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Analisis kelayakan Lembar Kegiatan Siswa Data yang telah diperoleh dimasukan pada nilai kategori sebagai berikut: Presentase jawaban(%) 90-99 80-98 70-79 60-69 Kurang dari 60
Tabel 1. Kategori Penilaian NilaiKonversi Huruf A B C D E
Arti SangatBaik Baik Cukup Kurang Tidak Baik
Adapun data hasil penilaian ahli media adalah: Tabel 2. Penilaian Ahli Media Nilai Aspek Penilaian Skor (%)
Konversi
Aspek Kelayakan Isi
33,2
83
B
Aspek Kelayakan Penyajian
33,2
83
B
66,4
83
B
Nilai
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa media yang dikembangkan layak digunakan dengan kategori nilai baik (83%). Tabel 3. Penilaian Ahli Materi Nilai Aspek Penilaian Skor (%) Aspek Kelayakan Isi
34,7
Aspek Kelayakan Penyajian
34,7
Nilai
69,4
86,75 86,75 86,75
Konversi B B B
Kelayakan produk yang dikembangkan diperoleh berdasarkan tabel di atas adalah “baik” dengan persentase penilaian (96,53%). Tabel 4. Penilaian Ahli Bahasa Nilai Aspek Penilaian Skor (%)
Konversi
Aspek Kelayakan Isi
35,8
89,5
B
Aspek Kelayakan Penyajian
35,8
89,5
B
71,6
89,5
B
Nilai
Kelayakan produk yang dikembangkan diperoleh berdasarkan tabel di atas adalah “baik” dengan persentase penilaian (89,5%). Analisis respon LKS yang dikembangkan telah mendapatkan respon positif baik dari guru maupun dari siswa. Hasil perhitungan yang diperolehrespon siswa untuk uji coba kelas kecil adalah 84,90 (Baik) dan uji coba kelas terbatas 81,61 (Baik). Analisis keterampilan proses siswa Keterampilan proses siswa dilakukan dengan melakukan tes soal uji coba kelas kecil dan uji coba kelas terbatas. Sekolah yang dipilih untuk dijadikan sebagai uji 50 | Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi ...
coba adalah MAN 2 Madiun dengan dua kelas yang berbeda. Uji coba kelas kecil dilaksanakan pada kelas XI MIA 5dengan jumlah 6 siswa sedangkan ujicoba kelas terbatas dilakukan pada kelas XI MIA3 dengan jumlah 35 siswa. Hasil penialaian soal tes akan dihitung dengan perhitungan indeks gain sebagai berikut: g= Berdasarkan hasil analisis peningkatan keterampilan proses dapat diketahui dengan kriteria g > 0,7(Tinggi), 0,3< g ≤ 0,7 (Sedang) dan g ≤ 0,3 (Rendah). Tabel 5. hasil tes uji coba kelas kecil Nilai Sebelum
572
Sesudah
676
Maksimal
768
G
keterangan
0,56
sedang
Dilihat dari tabel di atas dapat diketahui bahwa minatbelajarsiswadengan media blog berbasis komik edukasiyang dikembangkan dapat meningkat dengan hasil 0,56 di mana nilai kriteria 0,3<0,56≤ 0,7 dan keterangan sedang. Tabel 6. hasil observasi uji coba kelas terbatas Nilai g keterangan Sebelum
3255
Sesudah
3871 4480
Maksimal
0,50
sedang
Pada uji coba kelas terbatas nilai g yang di peroleh adalah 0,50 dengan kriteria 0,3<0,50≤ 0,7 dapat dikatakan meningkat dengan keterangan peningkatan sedang. IV. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan media pembelajaranblog berbasis komik edukasilayak di gunakan dengan respon yang positif dan mampu meningkatkan minatbelajarsiswa dengan kategori sedang di uji coba kelas kecil dan tinggi di uji coba kelas terbatas. V. DAFTAR PUSTAKA Huriawati, F., Purwandari, P., & Permatasari, I. (2016). Pengembangan Buku Komik Fisika Pokok Bahasan Newton Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. JURNAL PENDIDIKAN FISIKA DAN KEILMUAN (JPFK), 1(2), 81-89.
Prastowo, Andi. (2012). PanduanKreatifMembuatBahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press Sagala, S. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta Sugiono. 2006. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Pengembangan Blog Berbasis Komik Edukasi ... 51 |