PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK TAYASI (DARI TAYANGAN HINGGA INVESTIGASI) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA
SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh Siti Muayyidah 2101406525 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
SARI Muayyidah, Siti. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Wagiran, M. Hum., Pembimbing II: Drs. Suparyanto. Kata kunci: Keterampilan menulis, teks berita, teknik tayasi, media audio visual. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis, keterampilan menulis teks berita kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara masih rendah. Rendahnya keterampilan siswa dalam menulis teks berita disebabkan ole faktor intern dan ekstern. Faktor intern berasal dari siswa, sedangkan faktor ekstern salah satunya berasal dari penggunaan teknik dan media pembelajaran dari guru dalam proses pembelajaran belum menunjang. Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini mengkaji 2 masalah, yaitu (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis teks berita dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara setelah dilakukan pembelajaran ketermpialan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara setelah pembelajaran dan (2) mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara setelah pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap siklus I dan tahap siklus II. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu keterampilan menulis teks berita dan teknik tayasi dengan media audio visual. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa hasil tes keterampilan menulis teks berita. Teknik nontes berupa data perilaku siswa dari hasil observasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik tersebut dianalisis dengan membandingkan hasil tes siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Nilai rata-rata tes prasiklus menulis teks berita mencapai 48,15 dan termasuk dalam kategori kurang, sedangkan nilai rata-rata tes siklus I menulis teks berita setelah dilakukan tindakan ii
mengalami peningkatan sebesar 14,66 menjadi 62,81 dan termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II, nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,9 menjadi 75,71 dan termasuk dalam kategori baik. Selain itu, setelah menggunakan teknik tayasi dan media audio visual juga terjadi perubahan perilaku siswa. Siswa yang sebelumnya merasa kurang antusias dan tertarik terhadap pembelajaran menulis teks berita menjadi antusias, senang, dan tertarik setelah mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,penulis menyarankan kepada guru agar menggunakan teknik tayasi dengan media audio visual pada pembelajaran menulis teks berita. Bagi peneliti disarankan agar melakukan penelitian yang sama tetapi dengan menggunakan teknik dan media pembelajaran yang lain.
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi.
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Wagiran, M.Hum. NIP. 196703131993031002
Drs. Suparyanto NIP.194904161975031000
iv
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, pada hari
: Selasa
tanggal : 19 April 2011
Panitia Ujian Skripsi
Ketua,
Sekretaris,
Prof. Dr. Rustono, M.Hum. NIP.195801271983031003
Suseno, S. Pd., M. A. NIP. 197805142003121002
Penguji I,
Dra. Suprapti, M. Pd NIP. 195007291979032001
Penguji II,
Penguji III,
Drs. Suparyanto NIP.194904161975031000
Drs. Wagiran, M.Hum. NIP. 196703131993031002
v
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 19 April 2011
Siti Muayyidah
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : 1. Menjadi guru memulainya dengan mengajar diri sendiri sebelum mengajar orang lain, dan mengajar dengan keteladanan sebelum dengan kata-kata. (Khalil Ghibran) 2. Belajarlah dari hari kemarin, lakukanlah untuk hari ini, dan berharaplah untuk hari esok. (Albert Einstein) 3. Jangan menganggap kekurangan sebagai penghambat kita untuk maju.. (Penulis) 4. Kegagalan merupakan awal dari kesuksesan. (Penulis)
Persembahan : Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1.
Ayah, ibu, dan kakak-kakakku tercinta.
2.
Almamaterku.
vii
PRAKATA Segala puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah Swt, atas segala
limpahan rahmat dan karunia–Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Teknik Tayasi (dari tayangan hingga investigasi) dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara” ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini sebagai akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang sangat berguna bagi penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Wagiran, M. Hum., dosen pembimbing I dan Drs. Suparyanto dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan fasilitas belajar dari awal sampai akhir. 3. Prof. Dr. Rustono, M. Hum., Dekan FBS, UNNES yang telah memberikan izin penelitian. 4. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum., Ketua Jurusan bahasa dan sastra Indonesia yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini, bapak dan ibu Dosen Jurusan bahasa dan sastra Indonesia yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama proses perkuliahan.
viii
5. H. Suroso, S. Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara yang telah memberikan izin penelitian, Dra. Lupiyanti L. R., guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, dan siswa-siswi kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara. 6. Ayah, ibu, dan keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa. 7.
Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skipsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan dari semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan skripsi ini mendapat karunia dan kemuliaan dari Allah Swt. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, 19 April 2011 Peneliti,
Siti Muayyidah
ix
DAFTAR ISI
SARI ................................................................................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... v PERNYATAAN .............................................................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii PRAKATA ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 6 1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................ 8 1.4 Rumusan Masalah ............................................................................ 8 1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 9 1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................ 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka................................................................................
11
2.2 . Landasan Teoretis...........................................................................
16
2.2.1 Keterampilan Menulis............................................................
17
2.2.1.1 Hakikat Menulis.........................................................................
17
2.2.1.2 Tujuan Menulis..........................................................................
19
2.2.1.3 Manfaat Menulis.........................................................................
21
2.2.1.4 Ciri-ciri Tulisan yang Baik.......................................................... 22 x
2.2.1.5 Fungsi Menulis............................................................................ 24 2.2.2 Konsep Berita................................................................................. 24 2.2.2.1 Hakikat Berita.............................................................................. 25 2.2.2.2 Unsur-unsur Berita....................................................................... 26 2.2.2.3 Persyaratan Berita........................................................................ 28 2.2.2.4 Bahasa Berita ............................................................................... 29 2.2.2.5 Jenis dan Macam Berita .............................................................. 32 2.2.2.6 Teknik Penulisan Berita............................................................... 33 2.2.3 Aspek-aspek yang Dinilai dalam Menulis Teks Berita………….. 34 2.2.4 Teknik Tayasi ................................................................................. 36 2.2.5 Media Pembelajaran....................................................................... 37 2.2.5.1 Media Audio Visual..................................................................... 37 2.2.5.2 Penggunaan Media Audio Visual……........................................ 38 2.2.6 Pembelajaran Menulis Teks Berita melalui Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual ............ ........................................................ 39 2.3 Kerangka Berpikir............................................................................. 40 2.4 Hipotesis Tindakan........................................................................... 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 . Desain Penelitian.............................................................................. 42 3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I............................................................ 43 3.1.1.1 Perencanaan................................................................................. 43 3.1.1.2 Tindakan...................................................................................... 44 3.1.1.3 Observasi ..... ............................................................................... 45 3.1.1.4 Refleksi........................................................................................ 46 3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II.. ........................................................ 46 3.1.2.1 Perencanaan .... ............................................................................ 47 3.1.2.2 Tindakan ................... .................................................................. 47 3.1.2.3 Observasi .................. ................................................................. 48 xi
3.1.2.4 Refleksi .................... ................................................................... 48 3.2 Subjek Penelitian....... ...................................................................... 49 3.3 Variabel Penelitian ..................... ..................................................... 50 3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Teks Berita................................. 50 3.3.2 Variabel Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual...................
51
3.4 Instrumen Penelitian ............................................. ........................... 52 3.4.1 Instrumen Tes ................. ............................................................... 52 3.4.2 Intrumen Nontes ................. ........................................................... 57 3.4.2.1 Pedoman Observasi...................................................................... 57 3.4.2.2 Pedoman Jurnal............................................................................ 57 3.4.2.3 Pedoman Wawancara................................................................... 58 3.4.2.4 Pedoman Dokumentasi................................................................. 58 3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 59 3.5.1 Teknik Tes .................... ................................................................ 59 3.5.2 Teknik Nontes............................................................................... 59 3.5.2.1 Teknik Observasi......................................................................... 60 3.5.2.2 Teknik Jurnal .............................................................................. 60 3.5.2.3 Teknik Wawancara ..................................................................... 60 3.5.2.4 Teknik Dokumentasi ................................................................... 61 3.6 Teknik Analisis Data ................ ....................................................... 61 3.6.1 Teknik Kuantitatif ......................................................................... 62 3.6.2 Teknik Kualitatif ........................................................................... 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian................................................................................ 64 4.1.1 Keterampilan Menulis Teks Berita pada Prasiklus ....................... 64 4.1.1.1 Aspek Penilaian pada Aspek KelengkapanIsi Berita.................. 69 4.1.1.2 Aspek Keruntutan Pemaparan .................................................... 70 4.1.1.3 Aspek Penggunaan Kalimat ........................................................ 71 xii
4.1.1.4 Aspek Kosakata yang Digunakan ............................................... 72 4.1.1.5 Aspek Kemenarikan Judul .......................................................... 73 4.1.1.6 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan .......................................... 73 4.1.2 Refleksi Prasiklus .......................................................................... 75 4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 76 4.1.3.1 Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siklus I ....................... 76 4.1.3.1.1 Aspek Penilaian pada Aspek KelengkapanIsi Berita ............. 80 4.1.3.1.2 Aspek Keruntutan Pemaparan ................................................ 80 4.1.3.1.3 Aspek Penggunaan Kalimat ................................................... 81 4.1.3.1.4 Aspek Kosakata yang Digunakan .......................................... 82 4.1.3.1.5 Aspek Kemenarikan Judul ..................................................... 83 4.1.3.1.6 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan...................................... 84 4.1.3.2 Perilaku siswa pada Siklus I ..................................................... 85 4.1.3.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Observasi ........................ 85 4.1.3.2.2 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Jurnal .............................. 88 4.1.3.2.3 Hasil Wawancara ................................................................... 91 4.1.3.2.4 Hasil Dokumentasi Foto ........................................................ 92 4.1.4 Refleksi Siklus I ............................................................................ 94 4.1.5 Hasil Penelitian Siklus II............................................................... 95 4.1.5.1 Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siklus II ................... 95 4.1.5.1.1 Aspek Kelengkapan Isi Berita................................................ 99 4.1.5.1.2 Aspek Keruntutan Pemaparan ................................................ 100 4.1.5.1.3 Aspek Penggunaan Kalimat ................................................... 101 4.1.5.1.4 Aspek Kosakata yang Digunakan .......................................... 101 4.1.5.1.5 Aspek Kemenarikan Judul ..................................................... 102 4.1.5.1.6 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan...................................... 103 4.1.5.2 Perilaku Siswa pada Siklus II ................................................... 105 4.1.5.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Observasi ........................ 106 xiii
4.1.5.2.2 Perilaku siswa Berdasarkan Hasil Jurnal ............................... 109 4.1.5.2.3 Hasil Wawancara ................................................................... 112 4.1.5.2.4 Hasil Dokumentasi Foto ........................................................ 115 4.1.6 Refleksi Siklus II ........................................................................... 117 4.2 Pembahasan ..................................................................................... 119 4.2.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara ........................................... 119 4.2.2 Perubahan Perilaku ....................................................................... 126 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ............................................................................................ 133 5.2 Saran .................................................................................................. 134 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 136 LAMPIRAN .................................................................................................... 138
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Skor Penilaian................................................................................. ....... 53
Tabel 2.
Kriteria Penilaian Teks Berita ............................................................... 53
Tabel 3.
Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita ........................................ 54
Tabel 4.
Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Prasiklus ........................ 65
Tabel 5.
Rata-rata Perolehan Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Prasiklus ................................................................................................ 67
Tabel 6.
Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Kelengkapan Isi Berita................................................. .............. 69
Tabel 7.
Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Keruntutan Pemaparan.............................. ................................. 70
Tabel 8.
Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Penggunaan Kalimat .................................................................. 71
Tabel 9.
Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Kosakata yang digunakan. ......................................................... 72
Tabel 10. Hasil Tes Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Kemenarikan Judul ................................................................................ 73 Tabel 11. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan ..................................................... 74 Tabel 12. Hasil Tes Menulis Teks Berita pada Siklus I ........................................ 76 Tabel 13. Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek pada Siklus I ............................. 78 Tabel 14. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Kelengkapan Isi Berita ............................................................... 80 Tabel 15. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Keruntutan Pemaparan ............................................................... 81 Tabel 16. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Penggunaan Kalimat .................................................................. 81 xv
Tabel 17. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Kosakata yang digunakan .......................................................... 82 Tabel 18. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Kemenarikan Judul..................................................................... 83 Tabel 19. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan ..................................................... 84 Tabel 20. Persentase Hasil Observasi Siklus I ...................................................... 86 Tabel 21. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Siklus II ......................... 96 Tabel 22. Rata-rata Perolehan Nilai tiap Aspek pada Siklus II ............................. 98 Tabel 23. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Kelengkapan Isi Berita ............................................................... 99 Tabel 24. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Keruntutan Pemaparan ............................................................... 100 Tabel 25. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Penggunaan Kalimat .................................................................. 101 Tabel 26. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Kosakata yang digunakan .......................................................... 102 Tabel 27. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Kemenarikan Judul..................................................................... 103 Tabel 28. Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan ..................................................... 104 Tabel 29. Persentase Hasil Observasi Siklus II ..................................................... 106 Tabel 30. Hasil Tes Menulis Teks Berita pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II . 120 Tabel 31. Peningkatan Hasil Observasi dari Siklus I ke Siklus II ......................... 129
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas.................................................................... 42 Gambar 2. Kegiatan Siswa Menyimak Tayangan Berita.................................. ...... 92 Gambar 3. Kegiatan Siswa Membaca Contoh Teks Berita
............................... 93
Gambar 4. Siswa Menulis Teks Berita ..... ………………………………………. 94 Gambar 5. Kegiatan Siswa Menyimak Tayangan Berita ............................ ...........115 Gambar 6. Kegiatan Siswa Membaca Contoh Teks Berita ....…………….... ..... ..116 Gambar 7. Siswa Menulis Teks Berita..................................... .......................... ...117 Gambar 8. Perbandingan Kegiatan saat Siswa Menyimak Tayangan Berita Siklus I dan Siklus II .............................................................. ..... ........127 Gambar 9. Perbandingan Kegiatan Siswa saat Menyimak Tayangan Berita Siklus I dan Siklus II ...........................................................................127 Gambar 10. Perbandingan Kegiatan Siswa Membaca Contoh Teks Berita Siklus I dan Siklus II ..................................................................................... 128 Gambar 11. Perbandingan Kegiatan Siswa Membaca Contoh Teks Berita Siklus I dan Siklus II ..................................................................................... 128 Gambar 12. Perbandingan Kegiatan Siswa Menulis Teks Berita Siklus I dan Siklus II............................................................................................... 128 Gambar 13. Perbandingan Kegiatan Siswa Menulis Teks Berita Siklus I dan Siklus II............................................................................................... 128
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Prasiklus........................ 66 Diagram 2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Tiap Aspek Prasiklus....................................................................................... ...... 75 Diagram 3 Hasil tes Keterampilan Menulis Teks Berita tiap Aspek Siklus I.................................................................................................... ...... 85 Diagram 4 Hasil Tes Menulis Teks Berita Siklus II...................................... ........ 97 Diagram 5 Hasil
Tes
Menulis
Teks
Berita
setiap
Aspek
Siklus
II.............................................................................................. ...........105 Diagram 6 Peningkatan Keterampilan Rata-rata Nilai Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Keterampilan Menulis Teks Berita dari Tiap Aspek Penilaian.............................................................................................126
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Siklus I ................................................................................ 139 Lampiran 2. RPP Siklus II............................................................................... 148 Lampiran 3. Contoh Teks Berita Siklus I ........................................................ 156 Lampiran 4. Contoh Teks Berita Siklus II ...................................................... 157 Lampiran 5. Kriteria Penilaian Menulis Teks Berita ...................................... 159 Lampiran 6. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita ............. 163 Lampiran 7. Pedoman Obsevasi Siklus I dan II .............................................. 164 Lampiran 8. Pedoman Jurnal Guru Siklus I dan II .......................................... 165 Lampiran 9. Pedoman Jurnal Siswa Siklus I dan II ........................................ 167 Lampiran 10. . Pedoman Wawancara Siklus I dan II......................... ............... 168 Lampiran 11. Pedoman Dokumentasi Siklus I dan II..................................... 169 Lampiran 12. Instrumen Tes Menulis teks Berita Prasiklus............................ 170 Lampiran 13. Instrumen Tes Menulis Teks Berita Siklus I............................. 171 Lampiran 14. Instrumen Soal Tes Menulis Teks Berita Siklus II ................... 172 Lampiran 15. Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Menulis Teks Berita Prasiklus .. 173 Lampiran 16. Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Menulis Teks Berita Siklus I ..... 174 Lampiran 17. Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Menulis Teks Berita Siklus II .... 175 Lampiran 18. Daftar Nilai Tes Menulis Teks Berita Prasiklus ...................... 176 Lampiran 19. Daftar Nilai Tes Menulis Teks Berita Siklus I......................... 177 Lampiran 20. Daftar Nilai Tes Menulis Teks Berita Siklus II ....................... 178 Lampiran 21. Hasil Observasi Siklus I ........................................................... 179 Lampiran 22. Hasil Observasi Siklus II ......................................................... 180 Lampiran 23. Hasil Jurnal Guru Siklus I ........................................................ 181 Lampiran 24. Hasil Jurnal Guru Siklus II ....................................................... 183 Lampiran 25. Hasil Jurnal Siswa Siklus I ....................................................... 185 Lampiran 26. Hasil Jurnal Siswa Siklus II ..................................................... 188 xix
Lampiran 27. Hasil Wawancara Siklus I ........................................................ 191 Lampiran 28. Hasil Wawancara Siklus II ....................................................... 194 Lampiran 29. Daftar Nama Siswa Kelas VIII E SMP N 2 Welahan .............. 197 Lampiran 30. Hasil Kerja Siswa Prasiklus ..................................................... 198 Lampiran 31. Hasil Kerja Siswa Siklus I ........................................................ 200 Lampiran 32. Hasil Kerja Siswa Siklus II ...................................................... 202
xx
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi adalah menyampaikan atau menerima gagasan, pesan kepada orang. Berkomunikasi dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja kita berada, dengan menggunakan berbagai macam alat. Alat komunikasi yang paling baik adalah bahasa, baik lisan maupun tertulis. Dalam kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa belajar bahasa Indonesia diarahkan pada peningkatan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun secara tertulis. Kegiatan berbahasa manusia sehari-hari dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kegiatan berbahasa lisan dan kegiatan berbahasa tulis. Kegiatan berbahasa tulis biasanya dilakukan jika penulis tidak dapat bertemu langsung dengan orang yang ingin diajak berkomunikasi. Selain itu, kegiatan menulis juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk dapat menuangkan segala perasaan maupun pemikiran baru yang belum ada sebelumnya. Kegiatan menulis menjadi sangat penting karena segala bidang kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan menulis. Menulis membantu seseorang untuk berpikir lebih mudah. Untuk itulah, kegiatan menulis sebagai salah satu sarana yang ampuh dalam belajar tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Jika dikembangkan dengan baik, kegiatan menulis dapat menjadi salah satu keterampilan yang sangat berguna bagi kehidupan siswa 1
2
baik dalam kehidupan akademis maupun dalam kehidupan non akademis. Selain keterampilan menulis, ada juga keterampilan lain dalam berbahasa, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, yang kesemuanya itu saling berkaitan satu sama lain sebagai wujud kegiatan berbahasa dan komunikasi antar manusia. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan kepribadian dan kreatifitas yang ada dalam diri siswa. Dengan menulis, orang dapat mengungkapkan segala ide, gagasan, pemikiran, dan khayalan yang ada dalam pikirannya dengan media tulis. Keberhasilan belajar mengajar bergantung pada faktor-faktor pendukung terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien. Beberapa faktor mengajar yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran supaya proses belajar berlangsung dengan baik adalah kesempatan untuk belajar, pengetahuan awal siswa, refleksi, motivasi, dan suasana yang mendukung. Oleh karena itu, dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, diharapkan dapat tercipta suasana belajar mengajar yang memungkinkan siswa melakukan aktivitas secara optimal untuk mencapai tujuan keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dalam pembelajaran menulis siswa masih banyak mengalami kesulitan. Siswa masih merasa kurang percaya diri akan tulisan atau ide yang ditulis. Dalam kelas seharusnya guru juga harus dapat menuntun siswa agar mereka dapat menjadi
3
seorang penulis yang professional. Teknik dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis harus tepat agar siswa menjadi berminat dan tidak merasa jenuh apabila proses pembelajaran kelas berlangsung. Berdasarkan hasil observasi peneliti di dalam kelas, ketika siswa diberi kesempatan untuk menulis teks berita, para siswa tidak mementingkan isi berita. Mereka masih belum paham betul menulis teks berita dengan memperhatikan enam unsur berita (apa yang terjadi, siapa yang terlibat dalam kejadian, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan terjadinya peristiwa itu, di mana kejadiannya, dan bagaimana jalannya peristiwa itu). Siswa lebih mementingkan bagaimana cara menyelesaikan tugas yang diberikan gurunya dapat selesai dengan cepat dan siswa juga menganggap bahwa menulis teks berita bukan hal yang mudah. Berdasarkan wawancara peneliti terhadap guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara, pada saat ini keterampilan siswa dalam menulis teks berita masih rendah belum mencapai nilai ketuntasan belajar 70. Adapun rendahnya keterampilan siswa dalam menulis teks berita ini disebabkan karena siswa kurang dapat memahami dan menemukan unsurunsur berita (apa yang terjadi, siapa yang terlibat dalam kejadian, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan terjadinya peristiwa itu, di mana kejadiannya, dan bagaimana jalannya peristiwa itu) dalam suatu teks berita dan juga belum mampu menerapkan enam unsur-unsur berita dalam menulis teks berita.
4
Salah satu faktor yang melatarbelakangi rendahnya keterampilan siswa dalam menulis teks berita adalah rendahnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam pembelajaran menulis teks berita sehingga mengakibatkan siswa kurang mampu memahami bagaimana cara menulis berita yang baik dan benar dengan memperhatikan enam unsur berita (apa yang terjadi, siapa yang terlibat dalam kejadian, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan terjadinya peristiwa itu, dan bagaimana jalannya peristiwa itu). Siswa hanya mementingkan mengerjakan tugas yang diberikan guru dapat selesai dengan cepat. Selain itu, media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks berita yang seharusnya dapat mendukung pembelajaran menulis teks berita tidak ada. Guru belum mampu memanfaatkan media yang ada di sekolah. Teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan materi kurang tepat, sehingga mengakibatkan siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran bahasa dan sastra Indonesia terutama dalam menulis teks berita. Untuk memperbaiki pembelajaran menulis khususnya dalam menulis teks secara benar dan menumbuhkan rasa minat siswa mengikuti pembelajaran menulis teks berita, maka peneliti merasa tergugah untuk melakukan penelitian mengenai pembelajaran menulis. Peneliti tertarik untuk menerapkan pembelajaran menulis, khususnya menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan menggunakan media audio visual.
5
Media audio visual merupakan media pembelajaran yang pemakaiannya dilakukan dengan cara diproyeksikan melalui arus listrik dalam bentuk suara. Misalnya, radio, tape recorder. Dan media yang diproyeksikan ke layar monitor dalam bentuk gambar dan suara misalnya, televisi, video, Film, DVD, dan VCD. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media media yang pertama adalah media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti film bingkai suara, film rangka suara, dan cetak suara. Sedangkan media yang kedua adalah audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video- cassette. Dalam pembelajaran menulis teks berita yang dimaksud dengan teknik tayasi (dari tayangan hingga investigasi) adalah pembelajaran menulis teks berita yang diawali dengan penayangan rekaman peristiwa, kemudian siswa disuruh mencermati tayangan tersebut. Setelah mencermati tayangan tersebut, siswa membaca teks berita (model teks berita) yang isinya pemberitaan peristiwa yang ada dalam tayangan tersebut. Setelah membaca teks berita, siswa mengadakan diskusi untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita yang dibacanya. Setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita yang dibacanya, siswa berlatih menulis teks berita tentang peristiwa yang baru saja terjadi atau dialami di kelasnya. Kegiatan selanjutnya adalah siswa melakukan
6
investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan bahan berita. Setelah melakukan investigasi siswa menulis teks berita dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya. Alasan peneliti menggunakan teknik tayasi dengan media audio visual ini dalam menulis teks berita adalah media audio visual dapat mendukung proses pembelajaran dengan menggunakan teknik tayasi. Media audio visual digunakan untuk menayangkan suatu peristiwa sebagai gambaran siswa tentang berita sebelum siswa disuruh untuk menulis teks berita dengan cara investigasi di luar kelas atau observasi ke tempat peristiwa yang akan dijadikan bahan untuk menulis teks berita. Peneliti berharap dengan menggunakan media audio visual dan teknik tayasi dapat meningkatkan minat belajar siswa dan keterampilan siswa dalam menulis khususnya menulis teks berita. Teknik tayasi ini mengajarkan siswa untuk dapat menulis teks berita dan mampu mendapatkan suatu berita dari sesuatu yang pernah dilihat di lingkungan mereka. 1.2 Identifikasi Masalah Pembelajaran kompetensi dasar menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan perlu diperhatikan. Keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara kurang memuaskan. Hal ini disebabkan kekurangmampuan sebagian siswa dalam menulis teks berita.
7
Keberhasilan
pembelajaran
bahasa
Indonesia
berkaitan
erat
dengan
keterampilan menulis dan ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut, yaitu berasal dari guru dan siswa. Faktor dari guru, berupa teknik yang digunakan guru kurang tepat, tidak adanya media yang seharusnya dapat mendukung proses pembelajaran, guru kurang mampu memanfaatkan media yang ada di sekolah untuk pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran karena kurang variatif. Selain itu, guru hanya menerangkan materi dan jarang menyuruh siswa untuk berlatih menulis teks berita. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus mampu menggunakan dan memanfaatkan media sebagai pendukung dalam proses pembelajaran supaya siswa menjadi senang dalam mengikuti pembelajaran tidak merasa bosan. Faktor dari siswa berdasarkan hasil observasi peneliti di dalam kelas ketika pembelajaran menulis teks berita berlangsung, yaitu siswa kurang mampu menemukan dan memahami bagaimana cara menulis teks berita yang benar, yaitu dengan memperhatikan enam unsur berita (apa yang terjadi, siapa yang terlibat dalam kejadian, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan terjadinya peristiwa itu, di mana, dan bagaimana jalannya peristiwa itu), siswa ketika disuruh menulis teks berita tidak memperhatikan isi tetapi mereka hanya mementingkan tugas yang diberikan oleh gurunya dapat cepat selesai, rendahnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis terutama menulis teks berita. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan rasa minat siswa dalam menulis teks berita, guru dapat memotivasi
8
dengan menjelaskan manfaat yang dapat diperoleh dari menulis teks berita. Selain itu, guru juga dapat memberikan contoh teks berita dan menjelaskan cara menulis berita yang benar dengan memperhatikan enam unsur berita (apa yang terjadi, siapa yang terlibat dalam kejadian, mengapa peristiwa itu terjadi, kapan terjadinya peristiwa itu, di mana peristiwa itu terjadi, dan bagaimana jalannya peristiwa itu), dan cara menemukannya dalam suatu teks berita. 1.3 Pembatasan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis dengan memfokuskan upaya peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara melalui teknik tayasi dengan media audio visual setelah dilakukan pembelajaran? 2. Bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara setelah dilakukan pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual?
9
1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara setelah pembelajaran. 2. Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara setelah pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis. a. Manfaat Teoretis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berperan dalam pengembangan keterampilan menulis teks berita khususnya berupa ditemukannya suatu media dan teknik yang dapat meningkatkan keterampilan tersebut. Teknik yang digunakan dalam meningkatkan keterampilan menulis berita tersebut, yaitu teknik tayasi. Dengan teknik tersebut diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan keterampilan siswa.
10
b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat, khususnya bagi siswa, guru, peneliti lain, dan sekolah. a. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini siswa diharapkan mendapat pengalaman belajar yang lebih bermakna dan lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan minat dan keterampilan mereka dalam menulis teks berita serta dapat meningkatkan hasil belajar mereka. b. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya lebih memudahkan guru dalam pembelajaran menulis teks berita, yaitu melalui teknik tayasi dengan media audio visual. c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding terutama dalam hal bagaimana cara meningkatkan keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan media supaya lebih mudah, menyenangkan, dan variatif serta dapat juga digunakan sebagai bahan rujukan. d. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan demi pelaksanaan tindakan-tindakan serupa pada waktu-waktu berikutnya. Dengan demikian, dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan sekolah, terutama dalam proses pembelajaran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka Penelitian tindakan kelas mengenai keterampilan menulis teks berita telah banyak dilakukan. Akan tetapi, hal tersebut masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut, baik penelitian lebih lanjut atau yang bersifat baru. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya penelitian tentang keterampilan menulis teks berita. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan dapat dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ikeguchi (1997), Spalding (2002), Hastuti (2006), Sulistiyowati (2006), Sumartanti (2007), Janah (2008), dan Leksono (2009). Ikeguchi (1997) menulis artikel yang telah diterbitkan dalam jurnal internasional
yang
berjudul
Pengajaran
Keterampilan
Menulis
Terpadu.
Keterampilan menulis dalam penelitian ini menggunakan teknik terpadu antara membaca, berbicara, mendengar, dan menulis. Hasil penelitian ini terbukti keterampilan
menulis
melalui
teknik
terpadu
dengan
aspek
bahasa
lain
memungkinkan siswa untuk menulis bebas, memberi mereka perasaan untuk dapat menghasilkan tulisan diharapkan benar-benar dinamis ditingkat mereka. Persamaan penelitian yang dilakukan Ikeguchi dengan penelitian penulis adalah sama-sama mengkaji aspek menulis. Perbedaan penelitian ini terletak pada
11
12
tulisan Ikeguchi yang menggunakan teknik terpadu, sedangkan penelitian penulis menggunakan teknik tayasi. Penelitian oleh Spalding dkk (2002) yang berjudul Demystifying Reflection: A Study Of Pedagogical Strategies That Encourage Reflective Journal Writing, menggambarkan berbagai macam strategi untuk menambah refleksi jurnal tentang menulis. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama mengkaji tentang menulis. Perbedaan penelitian oleh Spalding (2002) fokus pada strategi dalam pembelajaran menulis, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti fokus pada pembelajaran menulis. Hastuti (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Optimalisasi Majalah Dinding sebagai Media Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas X2 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2005 menjelaskan bahwa optimalisasi majalah dinding berhasil meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2005 dan adanya perubahan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan dengan membandingkan hasil tes pratindakan, tes siklus I dan tes siklus II. Hasil tes pratindakan, siswa hanya mencapai nilai rata-rata sebesar 63,05. Hasil tes siklus I nilai rata-rata sebesar 72,5 atau meningkat 9,45 dari pratindakan. Hasil tes tersebut belum memenuhi target yang ditentukan, sehingga dilakukan tindakan siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 77,29 atau meningkat 4,79 dari rata-rata siklus I.
13
Persamaan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah objek yang dikaji, yaitu keterampilan menulis teks berita. Sedangkan perbedaannya adalah media yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan media majalah dinding, sedangkan media yang digunakan dalam penelitian peneliti menggunakan media audio visual. Sulistiyowati (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Metode Kunjungan Lapangan dengan Media Peta Pikiran pada Pembelajaran Keterampilan Menyampaikan Informasi Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 24 Semarang mengkaji peran media peta pikiran dengan metode kunjungan lapangan dalam keterampilan menyampaikan infomasi dan terjadi perubahan perilaku pada siswa. Berdasarkan analisis data penelitian disimpulkan bahwa siswa mengalami perubahan perilaku ke arah positif. Perilaku negatif pada pembelajaran dapat bergeser ke perilaku yang lebih baik. Siswa semakin konsentrasi, aktif, antusias dan giat pada pembelajaran. Dengan kunjungan ke luar kelas siswa mampu mencari informasi melalui kegiatan bertanya pada narasumber. Pembelajaran menyampaikan informasi dengan metode kunjungan lapangan mengalami peningkatan sebesar 9,6%. Keterkaitan penelitian ini denganpenelitian yang dilakukan peneliti terletak pada metode yang digunakan, metode kunjungan lapangan. Selain mempunyai kesamaan, penelitian ini juga mempunyai perbedaan. Perbedaannya adalah objek yang dikaji di sini keterampilan menyampaikan informasi, sedangkan peneliti mengkaji keterampilan menulis teks berita.
14
Sumartanti
(2007)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
Peningkatan
Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Teknik Adopsi Siaran Berita Televisi pada Siswa Kelas VIII SMPN I Pegandon Kabupaten Kendal menjelaskan bahwa teknik adopsi siaran berita televisi dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal dan adanya perubahan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keterampilan menulis teks berita siswa dari pratindakan, siklus I, sampai siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 43% dari tes pratindakan dengan nilai rata-rata 73,9 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,2% dari tes siklus I, dengan nilai rata-rata sebesar 84. jadi, peningkatan keseluran dari pratindakan sampai siklus II sebesar 61,8%. Peningkatan keterampilan menulis teks berita siswa juga diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Keterkaitan penelitian Sumartanti dengan penelitian ini adalah pada analisisnya yaitu mengenai teks berita. Penelitian Sumartanti (2007) mempunyai kesamaan dan perbedaan dengan penelitian peneliti. Persamaannya terletak pada keterampilan yang ditingkatkan, yaitu keterampilan menulis teks berita, desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, instrument yang digunakan adalah instrument tes dan nontes, sedangkan analisis data dengan kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan perbedannya terlatak pada teknik yang digunakan. Penelitian Sumartanti (2007) mengguanakan
15
teknik adopsi siaran televisi, sedangkan teknik yang digunakan peneliti menggunakan teknik tayasi. Janah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Metode Group Investigation pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Ulujami Pemalang menjelaskan bahwa metode group investigation dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Ulujami Pemalang dan adanya perubahan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai beikut, nilai prasiklus 68,45, siklus I 74,82, dan nilai prasiklus 84,34. Hal ini menunjukkan peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 6,37%, sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat 9,2%. Jadi, peningkatan dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II meningkat sebesar 15,89%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah keterampilan yang dikaji, yaitu keterampilan menulis teks berita. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan peneliti karena dalam penelitian ini menggunakan metode group investigation, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan teknik tayasi. Leksono (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Pemanfaatan Media Koran untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Metode CIRC pada Siswa Kelas VIII F SMP 8 Semarang menjelaskan bahwa dengan media koran dan metode CIRC dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas
16
VIII F SMP 8 Semarang dan adanya perubahan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Dari hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa keterampilan menulis teks berita dengan metode CIRC mengalami peningkatan. Hasil penelitiannya pada tes pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,49, sedangkan siklus II terjadi peningkatan mencolok, yaitu sebesar 84,49. Hasil ini menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 21,9%. Keterampilan yang dikaji dalam penelitian ini sama dengan yang dikaji peneliti yaitu keterampilan menulis teks berita. Perbedaannya dalam penelitian ini menggunakan metode, sedangkan dalam penelitian peneliti menggunakan teknik. Berdasarkan kajian pustaka di atas, dapat diketahui bahwa penelitian mengenai keterampilan menulis sudah banyak dilakukan dengan berbagai teknik, metode, dan media pembelajaran. Penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Akan tetapi penelitian mengenai keterampilan menulis teks berita melelui media audio visual dengan teknik tayasi jarang dilakukan. Oleh karena itu, peneliti berharap penelitian ini dapat melengkapi penelitian sebelumnya, serta dapat dijadikan pijakan bagi peneliti selanjutnya. 2.2 Landasan Teoretis Pada landasan teoretis ini penulis akan mengungkapkan teori-teori yang menguraikan pendapat para ahli dari sumber-sumber yang dapat mendukung penelitian ini. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup keterampilan menulis, konsep berita, teknik tayasi, dan media pembelajaran.
17
2.2.1 Keterampilan Menulis Keterampilan menulis adalah kegiatan komunikasi. Dalam peristiwa komunikasi
terdapat
komponen-komponen
pendukung kegiatan
komunikasi.
Komponen yang pertama adalah pihak pengirim pesan yaitu penulis, sedangkan pihak kedua adalah penerima pesan atau pembaca. Kegiatan komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh penulis dapat diterima dan dipahami pembaca (Syafi’i 1996:57). Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya. Menulis adalah suatu proses menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa atau huruf (Nurhadi 1995:343). Keterampilan menulis adalah keterampilan menggunakan bahasa tulisan yang mempunyai dasar yang jelas terhadap kegiatan yang ditulis, sehingga kegiatan menulis dapat dipetik manfaat. Untuk lebih jelas, pada subbab berikut dipaparkan pendapat para ahli mengenai hakikat, tujuan, manfaat menulis, dan ciri-ciri tulisan yang baik. 2.2.1.1 Hakikat Menulis Menulis merupakan suatu keterampilan yang mutlak dikuasai oleh manusia. Dengan menulis, manusia dapat berinteraksi dengan suasana walaupun dari jarak yang berjauhan. Menulis juga dapat berfungsi sebagai terapi jiwa, karena dengan menulis, seseorang dapat dengan bebas mengeluarkan segala perasaan, pemikiran,
18
ide, atau pun gagasannya secara tertulis dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Dalam hal menulis penulis harus terampil memanfatkan grafologi, kosakata, struktur kalimat, pengembangan paragraf dan logika berbahasa (Wagiran & Doyin 2005:2). Menurut Tarigan (1995:3) menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan melalui tulisan. Menulis merupakan suatu kegiatan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara bertatap muka dengan orang lain. Akhadiah (1996:3) berpendapat bahwa menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan mempergunakan bahasa sebagai medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam tulisan. Tulisan merupakan sistem komunikasi antar manusia yang menggunakan simbol dan lambang bahasa yang sudah disepakati pemakainya. Dalam komunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu (1) penulis, (2) pesan atau isi tulisan, (3) saluran atau medium, (4) pembaca sebagai penerima pesan. Keterampilan menulis bukanlah suatu keterampilan yang dapat dikuasai seketika. Keterampilan menulis yang dikuasai seseorang akan meningkat tahap demi
19
tahap tergantung kualitas dan kuantitas latihan yang dilakukan. Semakin intens seseorang berlatih menulis, maka semakin meningkat pula keterampilan menulis yang ia kuasai. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang berguna untuk menuangkan pendapat dan pemikiran orang lain menggunakan lambang-lambang bahasa secara tidak langsung dalam bentuk tulisan dalam kaitannya sebagai alat komunikasi non verbal yang dapat ditingkatkan kualitasnya melalui proses latihan. 2.2.1.2 Tujuan Menulis Menulis mempunyai tujuan yang khusus seperti menginformasikan, melukiskan, dan menyarankan. Tujuan menulis adalah memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang ke dalam sepenggal tulisan. Penulis memegang suatu peranan tertentu, dalam tulisan mengandung nada yang sesuai dengan maksud dan tujuannya. Tujuan menulis menurut Hugo (dalam Tarigan 1986:24-25) adalah sebagai berikut (1) Assigment purpose (tujuan penugasan), penulis menulis karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri, (2) Altruistic purpose (tujuan altruistik), penulis bertujuan menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca, memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu, (3) Persuasif purpose (tujuan persuasif), tujuan
20
yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, (4) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan), penulisan yang bertujuan member informasi atau keterangan penerangan kepada para pembaca, (5) Self-ekspressive
purpose
(tujuan
pernyataan
diri),
tulisan
yang
bertujuan
memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca, (6) Creative purpose (tujuan kreatif), tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai kesenian, (7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah), tujuan penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. Menurut Sujanto (1988:68) tujuan menulis adalah memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang. Tulisan mengandung nada yang serasi dengan maksud dan tujuannya. Menulis tidak mengharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan serasi, tetapi harus menentukan siapa yang akan membaca tulisan tersebut. Dari teori di atas tujuan menulis adalah Assigment purpose (tujuan penugasan), Altruistic purpose (tujuan altruistik), Persuasif purpose (tujuan persuasive), Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan), Selfekspressive purpose (tujuan pernyataan diri), Creative purpose (tujuan kreatif), Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah). Selain itu, tujuan menulis adalah untuk meningkatkan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan.
21
2.2.1.3 Manfaat Menulis Menulis merupakan sesuatu yang kompleks. Kekompleksitasan menulis terletak pada tuntutan kemampuan menyelaraskan beberapa aspek, yaitu kemampuan menuangkan ide, gagasan, pendapat yang diramu dengan aturan yang ada, serta keinginan pembaca. Seorang penulis perlu memiliki kemampuan mengungkapkan sesuatu dari tahap prapenulisan sampai dengan perevisian, karena menulis selain untuk membaca tulisan seseorang kalau tulisan itu dikemas sesuai dengan keadaan pembacanya. Dengan demikian, mau tidak mau penulis harus memiliki nalar, menghubung-hubungkan, serta membandingkan fakta untuk mengembangkan berbagai gagasannya. Seorang penulis dalam menulis harus memiliki keterampilan menyerap, mencari, dan menguasai informasi yang berhubungan dengan topik tulisan sehingga dengan wawasan itu pembaca menjadi ketagihan membaca tulisannya karena pembaca merasa puas. Hal-hal itulah yang menyebabkan kegiatan menulis merupakan sesuatu yang sangat sulit sehingga orang atau siswa kurang berminat untuk dapat menulis dengan baik dan benar. Akhadiah, dkk (1991 dalam Suriamiharja dkk. 1997:4-5) banyak manfaat yang didapat dari kegiatan menulis bagi penulis itu sendiri yang diantaranya (1) penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya, (2) penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan, (3) penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguaasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis, (4)
22
penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat, (5) penulis akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara objektif, (6) dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih kongkret, (7) dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif, dan (8) dengan kegiatan menulis yang terencanakan membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur. Akhadiah (1997:14) mengemukakan bahwa manfaat menulis adalah (1) menulis menyumbang kecerdasan, (2) menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreatif, (3) menulis menumbuhkan keberanian, dan (4) menulis mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis, yaitu dapat membantu untuk mengungkapkan kemampuan menulis, mengembangkan daya imajinatif dan kreatif, dan menulis sangat membantu penulis menjadi terbiasa berpikir sistematis serta berbahasa secara tertib dan teratur. 2.2.1.4 Ciri- ciri Tulisan yang Baik Agar maksud dan tujuan sang penulis tercapai, yaitu agar sang pembaca memberikan respon yang diinginkan oleh sang penulis terhadap tulisannya, maka dia harus menyajikan tulisan yang baik. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik, yaitu 1) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis mempergunakan nada yang serasi, 2) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis menyusun
23
bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh, 3) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis dengan jelas dan tidak samarsamar, memanfaatkan struktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis. Dengan demikian, para pembaca tidak usah bersusah-susah bergumul memahami makna yang tersurat dan tersirat, 4) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis secara meyakinkan, menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal dan cermat serta teliti mengenai hal itu. Dalam hal ini haruslah dihindari penggunaan kata-kata dan pengulangan frase-frase yang tidak perlu. Setiap kata haruslah menunjang pengertian yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis, 5) tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Merevisi naskah pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat guna atau penulisan efektif, 6) tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan sang penulis dalam naskah atau manuskrip, kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca (Tarigan 1983:24-25). Dari pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa ciri-ciri tulisan yang baik yaitu tulisan yang mencerminkan kemampuan sang penulis dalam mempergunakan nada yang serasi, menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan
24
yang utuh, menulis dengan jelas dan meyakinkan serta mampu mengkritik naskah tulisannya dan merevisinya kembali. 2.2.1.5 Fungsi Menulis Pada prinsipnya fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, juga dapat menolong kita dapat berpikir secara kritis, juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap atau pengalaman. Menulis dapat membantu kita menjelaskan pikiranpikiran kita tidak jarang kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual (Tarigan 1983:22). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi menulis adalah sebagai komunikasi tidak langsung antara penulis dengan pembaca, sehingga tanpa harus bersemuka penulis dapat mengkomunikasikan gagasan, ide, dan pikirannya kepada pembaca melalui tulisan. 2.2.2 Konsep Berita Menulis berita tidak sekadar menulis ide, gagasan maupun informasi secara umum. Melainkan menulis berdasarkan peristiwa, kejadian yang didukung oleh data yang dirangkai dengan kata. Berikut akan dipaparkan mengenai berita dan cara penulisannya oleh para ahli, antara lain tentang hakikat berita, unsur berita, persyaratan berita, bahasa berita, jenis berita, dan teknik penulisan berita.
25
2.2.2.1 Hakikat Berita Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa. Faktor peristiwa dan keadaan yang menjadi pemicu utama terjadinya berita (Husnun: 2006). Menurut Harahap (2006:4) berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapatyang aktual, menarik, dan berguna yang dipublikasikan melalui media massa periodik: surat kabar, majalah, radio, dan TV. Menurut Suhandang (2004:103) berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada di alam semesta ini, yang terjadipun aktual dalam arti “baru saja” atau hangat dibicarakan orang banyak. Berita adalah laporan tercepat tentang suatu peristiwa atau kejadian faktual (nyata), penting, dan menarik bagi pembaca dan menyangkut kepentingan pembaca (Charnley). Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang peristiwa yang bersifat aktual dan menarik perhatian orang yang banyak. 2.2.2.2 Unsur-unsur Berita Sebuah berita harus memiliki unsur-unsur yang saling mendukung sehingga membentuk sebuah kesatuan informasi yang lengkap dan mudah dipahami oleh
26
pembaca. Adapun unsur-unsur tersebut adalah apa (what), siapa (who), di mana (where), kapan (when), mengapa (why), dan bagaimana (how) atau yang sering disebut 5W+1H. Menurut Suhandang (2004:122-124) ada enam unsur berita, yaitu (1) what, yaitu apa yang terjadi, (2) who, yaitu siapa yang melakukan peristiwa itu, (3) when, yaitu kapan peristiwa itu terjadi, (4) where atau di mana peristiwa itu terjadi, (5) why atau mengapa peristiwa itu terjadi, dan (6) how, yaitu bagaimana tindak lanjut dan penyelesaiannya. Harahap (2006:28) mengemukakan enam unsur dalam berita, yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana) peristiwa terjadi. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana adalah unsur yang harus ada dalam berita. 2.2.2.3 Persyaratan Berita Karakteritik utama sebuah berita agar sebuah berita dapat dipublikasikan di media massa (layak muat) harus memenuhi empat syarat utama, yaitu (1) cepat (aktual atau ketepatan waktu), (2) nyata atau faktual (informasi sebuah fakta, bukan karangan atau rekayasa), (3) penting (menyangkut kepentingan orang banyak), dan (4) menarik (mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis). Menurut Santana (2005:18-20) ada sepuluh unsur berita yang menarik minat masyarakat, yaitu (1) immediacy, yaitu terkait dengan kesegaran berita yang
27
dilaporkan, (2) proximity, yaitu keterdekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa dengan kehidupan mereka sehari-hari, (3) qonsequence, maksudnya berita mengandung nilai konsekuensi atau yang mengubah kehidupan pembaca, (4) conflict, yaitu peristiwa tentang konflik, misalnya perseteruan antarnegara, (5) oddity, adalah peristiwa yang tidak biasa terjadi akan menarik minat masyarakat, (6) sex, pemberitaan tentang seks masih menjadi perhatian masyarakat, (7) emotion, elemen ini sangat penting dalam berita, (8) prominence, yaitu keterkenalan orang atau tempat yang diberitakan, (9) progress, yaitu perkembangan berita tentang peristiwa yang telah terjadi dan ditunggu-tunggu masyarakat. Sedangkan menurut Harahap (2006:8-12) persyaratan berita yang baik ditentukan melalui beberapa hal, yaitu (1) menarik, maksudnya suatu peristiwa yang dapat membuat orang merasa iba, marah, dan kagum. Hal yang menarik biasanya berkaitan dengan sesuatu yang aneh dan luar biasa, (2) berguna, yaitu sebuah berita dikatakan berguna apabila mampu member manfaat bagi penikmat berita. Jadi, seorang jurnalis harus peka dalam mengetahui berita-berita yang berguna bagi penikmat berita, (3) kedekatan (proximity), adalah hubungan kedekatan sebuah berita dengan pembaca, pemirsa atau pendengar berita sangat mempengaruhi daya pikat mereka, (4) penting, ternama (prominent), maksudnya, penting dan ternamanya orang dan tempat yang diberitakan sangat berpengaruh pada minat pembaca, (5) pertentangan (conflict), suasana pertentangan sangat menarik minat konsumen berita, dan selalu mengikuti berita yang kita sampaikan, (6) kemanusiaan (human interest),
28
segala kisah tentang kemanusiaan akan menarik perhatian pembaca, pendengar, dan penonton berita. 2.2.2.4 Bahasa Berita Munhof (dalam Harahap 2006:71) mengemukakan empat penulisan bahasa berita, yaitu (1) tepat (accuracy) yaitu data yang ditulis harus sesuai dengan konteks permasalahan dan dapat dipertanggungjawabkan, (2) singkat (brevity), yaitu kalimat dalam berita harus singkat dan mudah dipahami serta harus menghindari penggunaan kata-kata mubadzir, (3) jelas (clarity), yaitu kalimat harus dibuat teratur dan (4) sederhana (simplicity), yaitu tidak mencampuradukkan kata-kata asing atau kata-kata yang kurang dikenal oleh pembaca, pendengar atau penonton. Siregar (1987: 138), ciri khas bahasa berita terletak pada kata, kalimat, dan isi pernyataan. a. Kata Ciri khas kosakata dalam jurnalistik, yaitu (1) mudah dimengerti, artinya setiap kata yang digunakan itu mudah dipahami pembaca dan pendengar, (2) dinamis, artinya, kata yang ditampilkan haris memberi arti yang lebih hidup, bersemangat, sesuai dengan kondisi dan situasi pernyataan yang disampaikan, (3) demokratis, artinya, setiap kata yang ditampilkan harus bermakna satu dan dapat diterima oleh orang banyak sejauh media itu sampai, (4) kata yang tepat, artinya, sesuai dengan kebutuhannya. b. Kalimat
29
Kalimat yang digunakan dalam berita adalah kalimat yang baik, praktis, sederhana dengan kata yang secukupnya saja. Tidak berlebihan, mubasir, dan berbunga-bunga. c. Isi Pernyataan Isi pernyataan yang dimaksud adalah cara penyampaian yang akan disampaikan kepada pembaca. Isi pernyataan yang baik terdapat pedoman dalam kalimat, yaitu (1) kesatuan pikiran, setiap kalimat harus mengandung kesatuan pikiran, satu ide yang utuh, antara pokok yang satu dengan yang lain harus mempunyai kaitan, (2) Koherensi, atinya terdapat hubungan yang jelas antara unsur yang membentuk kalimat, (3) penekanan, artinya setiap pikiran dalam kalimat mendapat tekanan sesuai dengan maksud pernyataan, (4) variasi, artinya terdapat variasi penggunaan kata dan kalimat yang sampai digunakan kata atau kalimat yang diulang-ulang, (5) paralelisme, artinya, kesamaan letak penekanan pada setiap kalimat yaitu di awal, di tengah, maupun di akhir, (6) logika, artinya semua dituliskan dengan pemikiran yang logis, wajar, dan apa adanya. Sifat-sifat bahasa dalam berita yang dikemukakan tersebut memiliki sedikit perbedaan, namun pada dasarnya adalah sama, yakni singkat, jelas, padat, dan objektif. 2.2.2.5 Jenis dan Macam Berita Menurut Djuroto (2003:38), jenis berita dilihat dari penyajiannya ada tiga macam, yaitu
30
1. Berita Selebaran Berita selebaran dalam bahasa asing disebut news bulletin. Berita bulletin adalah berita yang disiarkan secara kilat atau cepat. Biasanya berita yang bersifat hangat dan singkat, penyajiannya sangat terikat dengan waktu. Jenis berita ini penyajiannya terikat oleh waktu. Berita itu makin cepat disiarkan akan menjadi baik. Yang termasuk dalam kategori bulletin antara lain, a. Berita keras : Berita yang biasanya tidak menyenangkan. Misalnya tentang kekerasan, kesengsaraan, dan lain-lain. b. Berita lunak
: Berita yang menyenangkan. Misalnya pemberian gelar, keberhasilan seseorang, dan lain-lain.
c. Berita singkat : Berita yang memiliki nilai tinggi. Karena itu penyajiannya secara langsung hanya pada inti berita saja d. Berita pendek : Berita yang amat penting dan menarik untuk diberitakan justru pada saat berita itu masih jadi pembicaraan masyarakat luas. e. Berita sisipan
: Berita yang memiliki nilai tinggi serta dinantikan oleh masyarakat luas.
2. Berita Majalah Berita majalah adalah jenis berita yang penerbitannya secara berkala dan teratur. Misalnya majalah mingguan, dua mingguan atau bulanan. Yang termasuk dalam kelompok berita majalah, antara lain
31
a. Feature
: sesuatu uraian berita dalam ruang lingkup satu pokok yang merupakan pendalaman tema tersebut, yang dilihat dari berbagai segi latar belakang perkembangan berita tersebut.
b. Human Interes : uraian berita tentang sesuatu yang dapat menyentuh rasa kemanusiaan. c. Berita Ringan : uraian berita tentang sesuatu yang dapat menyentuh rasa kemanusiaan. d. Berita Nyata
: uraian berita yang secara sistematis memiliki kepekaan dalam ruang lingkup yang sejenis dan tidak perlu terikat pada keadaan baru dan lamanya berita.
e. Analisis Berita
: berita yang disusun atas dasar data dan fakta serta keseimbangan analisis tanpa ditambahi pendapat pribadi baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.
3. Berita Penerangan Berita penerangan adalah berita yang mengandung penjelasan lebih lanjut dari suatu berita yang telah disiarkan, atau penjelasan yang bertitik tolak dari berita yang sudah disajikan tetapi sangat terkait dengan waktu. Selain itu, Suhandang (2004:114) juga menambahkan lagi enam ragam berita, yaitu (1) spot news, berita yang melaporkan tentang terjadinya suatu peristiwa yang harus segera dilaporkan, (2) talky news, yaitu berita yang memuat pembicaraan atau pidato seseorang atau hasil wawancara seseorang, (3) trend news, yaitu berita yang
32
terus berkembang sesuai dengan kelanjutan peristiwanya, (4) depth news, yaitu berita yang diperoleh dari hasil galian atau ciptaan sendiri dan ditulis secara panjang lebar dan mendalam, (5) investigative news, yaitu berita yang mengutarakan hasil pelacalakan atau penyelidikan jurnalis polisi; dan (6) preview news, yaitu berita yang memberitahukan tentang akan berlangsungnya suatu kegiatan tertentu. Selain itu, Harahap (2006:16-19) membagi berita berdasarkan kategori asal berita, yakni (1) berita berdasarkan peristiwa momentum (moment news), yaitu berita tentang peristiwa yang muncul tiba-tiba, tanpa diduga sebelumnya, seperti gempa tsunami, banjir, wabah penyakit, kecelakaan, kebakaran dan kasus-kasus kriminal, (2) peristiwa berdasarkan peritiwa teragenda (event news), yaitu berita yang ditulis berdasarkan peristiwa yang disengaja, peristiwa yang terjadi sesuai jadwal atau agenda, contohnya kegiatan hari-hari besar dan konggres organisasi, (3) berita berdasarkan fenomena, yaitu berita fenomena atau gejala atau kejadian yang menarik perhatian, dan (4) berita lanjutan (follow up news), yaitu berita yang merupakan dari berita sebelumnya, seperti berita korupsi pejabat yang beritanya belum selesai dan masih ada lanjutannya. 2.2.2.6 Teknik Penulisan Berita Menurut Suhandang (2004:116) teknik penulisan berita dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu piramida dan piramida terbalik. Penulisan dengan piramida dan piramida terbalik. Penulisan dengan piramida ditulis dengan urutan: headline (judul berita), lead (teras berita), dan body atau isi berita. Sedangkan penulisan
33
dengan konstruksi piramida terbalik, susunannya sebagai berikut: lead atau teras berita yang isinya merupakan topik utama, body atau isi berita, dan yang terakhir body lagi yang berisi tentang berita yang kurang penting. Masduki (2006:20) menyatakan bahwa struktur penulisan piramida terbalik dianggap cocok dan khas untuk penulisan berita. Piramida terbalik ialah suatu bentuk penulisan yang diprioritaskan pemuatan informasi yang penting dan yang terakhir berita yang kurang penting. Ada beberapa tujuan dari penulisan piramida terbalik, terutama ialah agar memudahkan pembaca mengetahui isi atau pokok berita dalam situasi yang terburuburu atau cepat. Dengan membaca bagian depan orang dapat mengetahui apa yang terjadi, apa yang diberitakan. Tujuan yang kedua yaitu memudahkan proses penyuntingan berita dan membiasakan wartawan untuk senantiasa mendahulukan informasi yang dinilai penting dan memuat informasi yang kurang penting di belakang serta menyisihkan informasi yang tidak diperlukan. 2.2.3 Aspek-aspek yang Dinilai dalam Menulis Teks Berita Penilaian adalah suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan atau tingkat keberhasilan (Nurgiyantoro 1988:5). Keberhasilan yang akan dinilai dalam menulis teks berita dapat dinilai dari berbagai aspek diantaranya (1) kelengkapan isi berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), (2) keruntututan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat
34
(singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan bahasa yang tepat, (5) kemenarikan judul, dan (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam berita. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerjanya. Penilaian dihasilkan dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu menilai perilaku siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita yang meliputi keaktifan siswa dan keseriusan siswa dalam menulis teks berita. Penilaian hasil diperoleh dari hasil penilaian menulis teks berita berpedoman pada aspek penilaian menulis teks berita. 2.2.4 Teknik Tayasi Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Teknik tayasi (dari tayangan hingga investigasi) adalah pembelajaran menulis teks berita yang diawali dengan penayangan rekaman peristiwa, kemudian siswa diberi teks berita yang isinya pemberitaan peristiwa yang ditayangkan sebagai contoh teks
berita
(http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:q8j-
YDuu8S8J:pojokhermanto.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran inovatif.html+teknik+tayasi&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id). Diunduh pada tanggal 10 Januari 2010.
35
Contoh teks berita: Pengungsi Lahar Dingin “Kondisi sekitar tiga ribu warga desa di bantaran Kali Putih dan Kali Belan, Magelang, Jawa Tengah, yang mengungsi akibat banjir lahar dingin Gunung Merapi sangat memprihatinkan, selasa (11/1). Selain menempati barak yang tidak memadai, kondisi mereka juga memprihatinkan karena tersendatnya bantuan pangan dan fasilitas lain. Saat lahar dingin melanda lokasi permukimannya, warga hanya membawa barang seadanya. Sebagian besar harta benda mereka musnah diterjang lahar dingin dari Merapi. Karena mereka sangat bergantung pada bantuan pihak lain. Mereka berharap, pemerintah setempat segera menurunkan bantuan. Saat ini, warga menempati sejumlah tempat pengungsian, di antaranya di Desa Tanjung Muntilan, Lapangan Jumoyo, Kecamatan Salam dan Balai Desa Sri Wedari, Magelang” (Liputan6.com, 11 Januari 2011). Langkah-langkah pembelajaran teknik tayasi sebagai berikut (1) persiapan, yaitu mempersiapkan media yang akan digunakan sebagai pembelajaran, (2) setelah media siap, langkah selanjutnya yaitu penayangan rekaman peristiwa, (3) mencermati penayangan rekaman peristiwa, (4) siswa diberi teks berita yang berisi tentang pemberitaan tayangan rekaman peristiwa, (5) siswa mengadakan diskusi untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita, (6) setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks
36
berita, siswa diminta investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan bahan berita, (7) setelah melakukan investigasi, siswa diminta menulis teks berita dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya secara individu. 2.2.5 Media Pembelajaran Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses penyampaian pesan. Penciptaan proses tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi yang disampaikan oleh guru kepada siswa yang berupa pengetahuan untuk mempermudah penyampaian pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar di dalam kelas dibutuhkan sarana yang disebut media pembelajaran. Gerlach & Ely (dalam Azhar 2002:3) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahun, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee dalam Hujair 2009:3).
37
Menurut Hujair (2009:4) media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Ada beberapa keuntungan menggunakan media pembelajaran bahasa, yaitu (a) pembelajaran bahasa lebih menarik atau menumbuhkan rasa cinta terhadap pelajaran bahasa, (b) menambah minat belejar pembelajar, minat belajar yang baik akan menghasilkan mutu yang baik pula (prestasi belajar), (c) memperjelas dan mempermudah materi pembelajaran, (d) memperingan tugas pengajar, (e) merangsang daya kreasi, (f) pembelajaran tidak monoton sehingga membosankan, dan sebagainya. 2.2.5.1 Media Audio Visual Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audiovisual, adalah televisi, video-VCD, sound slide, dan film. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media media yang pertama adalah media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti film bingkai suara, film rangka suara, dan cetak suara. Sedangkan media yang kedua adalah audio visual gerak, yaitu
38
media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video- cassette. 2.2.5.2 Penggunaan Media Audio Visual Penggunaan media audio visual menuntut persiapan yang matang serta keterampilan khusus mengenai cara mengoperasikan media agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar, terhindar dari resiko kerusakan media, dan mencegah akibat buruk yang berhubungan dengan pemakaian listrik. Langkahlangkah dalam penggunaan media audio visual adalah sebagai berikut. Pertama adalah persiapan. Guru dalam menggunakan media audio visual sebelum memulai pembelajran hendaknya mengikuti langkah berikut, (a) menentukan topik dan program media, (b) guru menjelaskan apa yang ingin dicapai, (c) mengecek media yang akan digunakan, (d) menempatkan media pada posisi yang tepat, (e) mengatur ruangan dan suasana kelas agar media yang dapat dijangkau semua siswa, dan (f) mempertimbangkan durasi pemakaian media sesuai dengan waktu pelajaran. Kedua adalah pelaksanaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyajian program, yaitu (a) guru menjelaskan tata tertib selama pemutaran tayangan, (b) posisi duduk siswa diatur pada kondisi yang nyaman, (c) siswa dapat mencatat hal-hal yang dianggap perlu, (d) guru memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan keterampilan yang pada saat proses pembelajaran. Ketiga adalah tindak lanjut. Setelah program penayangan media audio visual selesai dilanjutkan dengan kegiatan berikut, (a) membagikan teks berdasarkan
39
tayangan, (b) mendiskusikan teks yang diberikan, dan (c) berlatih menulis sesuai dengan topik yang ditentukan. 2.2.6 Pembelajaran Menulis Teks Berita melalui Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual Kegiatan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran ini adalah tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Guru mempersiapkan media yang akan digunakan untuk pembelajaran, menyampaikan kompetensi dasar yang akan dibahas, dan menjelaskan tujuan pembelajaran secara umum yaitu keterampilan menulis teks berita. Setelah siswa siap menerima pelajaran menulis teks berita, pembelajaran langsung dilaksanakan. Siswa dibentuk menjadi kelompok. Siswa diminta untuk mencermati berita yang ditayangkan. Setelah mencermati tayangan tersebut, guru membagikan teks berita yang berisi pemberitaan peristiwa yang ada dalam tayangan tersebut dan siswa diminta untuk membaca. Setelah membaca teks berita, siswa mengadakan diskusi untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita yang dibacanya. Kemudian siswa bersama guru membahas tentang unsur-unsur berita serta susunan teks berita. Kegiatan selanjutnya adalah siswa diminta melakukan investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan bahan berita. Setelah melakukan investigasi siswa
40
menulis teks berita dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya secara individu. 2.3 Kerangka Berpikir Keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara belum memuaskan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor itu diantaranya dari siswa itu sendiri, maupun media dan teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pemilihan media dan teknik dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar. Selama ini pembelajaran teks berita yang dilakukan oleh guru masih dengan ceramah dan pemberian contoh secara lisan. Hal ini menyebabkan siswa tidak memiliki contoh konkrit, sehingga siswa kesulitan dalam menuangkan idenya dalam menulis teks berita. Dengan munculnya permasalahan tersebut, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan dalam menulis berita. Solusi pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik tayasi dengan media audio visual yang dianggap dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa. Media audio visual ini adalah media yang mempunyai dua kemampuan sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis berita siswa karena media ini menayangkan suatu peristiwa sebagai gambaran siswa untuk menulis teks berita.
41
2.4 Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian ini adalah adanya peningkatan keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara melalui teknik tayasi dan adanya perubahan perilaku pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara setelah dilakukan proses pembelajaran menulis menggunakan teknik tayasi dengan media audio visual.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini yang akan dibahas adalah (1) desain penelitian, (2) subjek penelitian, (3) variabel penelitian, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik analisis data. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif. Sementara Arikunto (2006) mendefinisikan PTK adalah tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Jadi, dapat disimpulkan PTK adalah kajian yang dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, seperti gambar berikut. Perencanaan
Refleksi
Perencanaan ulang
Tindakan Refleksi
Tindakan
Pengamatan
Pengamatan
Siklus I
Siklus II
Gambar 1 Penelitian Tindakan Kelas Menulis Teks Berita 42
43
Tindakan dalam penelitian ini, rencananya akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi merupakan awal kegiatan penelitian untuk mengetahui kondisi awal siswa mengenai kemampuan-kemampuan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Dengan adanya refleksi yang meliputi analisis dan penilaian pada proses tindakan pada siklus I, akan muncul pemikiran baru guna mengatasi permasalahan tersebut sehingga memerlukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus I. Siklus I bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis teks berita siswa, kemudian dipakai sebagai refleksi untuk melakukan siklus II. Pada siklus II, bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual setelah dilakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran yang didasarkan pada refleksi Siklus I. 3.1.1 Prosedur Tindakan pada Siklus I Prosedur tindakan pada siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 3.1.1.1 Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyiapkan perencanaan yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan oleh peneliti. Perencanaan ini dilakukan dari awal sampai akhir penelitian dengan demikian, hasil dari penelitian itu sesuai dengan yang
44
diharapkan oleh peneliti. Dalam tahap penelitian ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual dengan langkah-langkah (1) menyusun rencana pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, (2) menyusun instrumen tes dan nontes. Instrumen yang berupa tes menulis teks berita beserta penilaiannya. Instrumen nontes yaitu lembar observasi, lembar wawancara, lembar jurnal, dan dokumentasi foto, dan (3) berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan teman sejawat tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3.1.1.2 Tindakan Tindakan yang akan dilakukan harus sesuai dengan perencanaan. Tindakan adlah perbuatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan sebagai solusi. Pada tahap ini guru melakukan tindakan dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual pada siklus I. Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup. (1) Pendahuluan Pada tahap pendahuluan ini guru melakukan tanya jawab yang bertujuan untuk menanyakan kabar siswa dan mempresentasi kehadiran siswa. Mengaitkan pengalaman siswa dengan materi pembelajaran. Memberikan penjelasan kepada
45
siswa tentang tujuan dan manfaat pembelajaran. Membagikan contoh teks berita kepada siswa. Menyiapkan tayangan berita. (2) Inti Pada tahap ini guru menjelaskan materi tentang menulis teks berita, siswa mencatat hal-hal yang penting mengenai materi tersebut. Selanjutnya memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai contoh teks berita yang berisi tentang tayangan berita yang dibagikan guru sebelumnya, pertanyaan yang diberikan tentang karakteristik teks berita. Siswa diminta untuk berdiskusi untuk menemukan unsurunsur berita. Selanjutnya siswa disuruh untuk menulis teks berita dengan cara investigasi keluar kelas dengan memperhatikan karakteristik berita. Setelah selesai siswa kembali ke kelas, siswa menukar hasil pekerjaannya dengan teman sebangku, siswa mengoreksi hasil pekerjaan temannya sesuai dengan pedoman penilaian serta pengarahan dari guru. Siswa merevisi teks berita yang telah dikoreksi temannya. (3) Penutup Tahap akhir yaitu tahap penutup. Pada tahap ini guru bersama siswa menyimpulkan
mengenai
pembelajaran.
Guru
bersama
siswa
merefleksi
pembelajaran yang telah berlangsung tadi. Siswa mengisi jurnal yang diberikan guru. Guru mengakhiri pembelajaran. 3.1.1.3 Observasi atau Pengamatan Pengamatan dalam penelitian ini adalah peneliti terhadap kegiatan siswa selama penelitian berlangsung. Peneliti mengikuti kegiatan pembelajaran sampai
46
akhir pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai guru membagikan lembar jurnal kepada siswa untuk diisi mengenai tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran menulis teks berita. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang memperoleh nilai tinggi, sedang dan rendah. 3.1.1.4 Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes, hasil observasi, hasil jurnal, dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui: (a) kelebihan dan kekurangan media serta teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran siklus I, (b) tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran, dan (c) tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran. Refleksi pada siklus I dilakukan untuk mengubah strategi pembelajaran pada siklus II. 3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu diadakan kegiatan untuk memperbaiki rencana dan tindakan yang telah dilaksanakan. Langkah-langkah pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, perbedaannya terletak pada sasaran untuk melakukan perbaikan tindakan siklus sebelumnya.
47
3.1.2.1 Perencanaan Perencanaan yang akan dilakukan oleh peneliti pada siklus II merupakan penyempurnaan dari perencanaan siklus I. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap perencanaan siklus II adalah (1) menyusun perbaikan rencana pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, (2) menyiapkan instrumen tes dan nontes. Instrumen yang berupa tes yaitu perintah menulis teks berita beserta penilaiannya. Instrumen nontes yaitu lembar observasi, lembar wawancara, lembar jurnal, dan dokumentasi foto, dan (3) berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan teman sejawat tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3.1.2.2 Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus II berbeda pada tindakan siklus I, ada beberapa perubahan tindakan antara lain sebelum siswa menulis teks berita dijelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I, pada saat siswa menulis teks berita siswa diberi arahan dan bimbingan agar dalam pelaksanaan kegiatan menulis teks berita pada siklus II akan didapat hasil yang lebih baik. Guru menjelaskan sedikit tentang teknik tayasi, kemudian guru menyiapkan tayangan berita dan membagikan contoh teks berita yang berisi tentang berita yang ditayangkan berbeda dengan siklus I. Siswa diminta berdiskusi untuk menemukan unsur-unsur berita, kemudian membacakan hasil kerja diskusinya. Siswa diminta untuk menulis teks berita dengan cara investigasi keluar kelas dengan memperhatikan
48
karakteristik berita. Setelah selesai guru menyuruh siswa kembali ke kelas dan menukarkan hasil pekerjaanya dengan teman sebangkunya. Guru menyuruh siswa mengoreksi pekerjaan temannya. Guru memberikan panduan kepada siswa hal apa saja yang harus diperhatikan ketika mengoreksi hasil pekerjaan temannya. Pada akhir pembelajaran, siswa mengisi jurnal siswa yang diberikan oleh guru. 3.1.2.3 Observasi atau Pengamatan Pada siklus II ini selama proses pembelajaran berlangsung, siswa tetap diamati. Pengamatan dilakukan untuk peningkatan hasil tes dan perilaku siswa. Observasi ini adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh teman sejawat guru pelajaran bahasa dan sastra Indonesia seperti pada siklus pertama. Sasaran yang diamati meliputi Keseriusan siswa ketika memperhatikan penjelasan dari guru, keseriusan dan keantusiasan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru, siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru, keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa investigasi ke luar kelas, dan sesungguhan siswa menulis teks berita. 3.1.2.4 Refleksi Refleksi pada siklus II ini dimaksudkan untuk membuat simpulan dari pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap yang terjadi selama pembelajaran siklus II. Pada bagian ini peneliti diharapkan dapat mengetahui jawaban tentang
49
peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan audio visual. 3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan. Kelas VIII di SMP Negeri 2 Welahan terbagi menjadi 6 kelas, yaitu kelas VIII A, kelas VIII B, kelas VIII C, kelas VIII D, kelas VIII E, dan kelas VIII F. Penelitian hanya dilakukan pada satu kelas, yaitu kelas VIII E. Alasan peneliti memilih siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan sebagai responden penelitian sebagai berikut. 1. Berdasarkan observasi langsung dan wawancara langsung terhadap guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia menunjukkan bahwa siswa kelas VIII E memiliki rata-rata nilai yang rendah dalam pembelajaran menulis teks berita dibandingkan dengan kelas VIII yang lain sehingga kelas ini digunakan sebagai responden penelitian. 2. Siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis teks berita. 3. Supaya keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan mengalami peningkatan, serta untuk mengasah kreativitas siswa kelas VIII E dalam membeuat teks berita. 4. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang membutuhkan siswa dalam praktik penelitian.
50
Permasalahan menulis teks berita pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan perlu segera diatasi dengan melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal penggunaan media dan teknik pembelajaran sehingga siswa mampu mengembangkan keterampilan menulis khusunya menulis teks berita. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah keterampilan menulis teks berita dan teknik tayasi dengan media audio visual. 3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Teks Berita Variabel keterampilan menulis teks berita merupakan keterampilan siswa dalam menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas dengan indikator yang tertuang dalam kompetensi dasar menulis teks berita kelas VIII SMP. Siswa diharapkan mampu menulis teks berita yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas serta memuat unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana). Target yang diharapkan adalah siswa mampu menulis teks berita sesuai aspek penilaian. Aspek penilaian pembelajaran menulis teks berita meliputi (1) kelengkapan isi berita, (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, (5) kemenarikan judul, (6) ketepatan pengguaan ejaan dalam berita.
51
Pembelajaran menulis teks berita yang diterapkan oleh peneliti dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata tes secara klasikal mencapai nilai ketuntasan belajar 75 dan secara individu mencapai nilai ketuntasan belajar 70. 3.3.2 Variabel Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual Variabel teknik tayasi dengan media audio visual merupakan sebuah teknik pembelajaran yang diawali dengan tayangan hingga investigasi. Melalui teknik tayasi peneliti ingin mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran dengan teknik tayasi, yaitu (1) persiapan, yaitu mempersiapkan media yang akan digunakan sebagai pembelajaran, (2) setelah media siap, langkah selanjutnya yaitu penayangan rekaman peristiwa, (3) mencermati penayangan rekaman peristiwa, (4) siswa diberi teks berita yang berisi tentang pemberitaan tayangan rekaman peristiwa, (5) siswa mengadakan diskusi untuk menemukan dan menentukan unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita, (6) setelah menemukan dan memahami unsur-unsur berita serta bentuk susunan teks berita, siswa diminta investigasi di luar kelas dalam bentuk wawancara dengan sumber berita dan tinjauan lokasi atau obsevasi ke tempat peristiwa yang dijadikan bahan berita, (7) setelah melakukan investigasi, siswa diminta menulis teks berita dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan hasil investigasinya secara individu. Dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita dan
52
dapat mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih baik dalam pembelajaran keterampilan menulis. 3.4 Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan instrumen tes dan nontes. Instrumen diawali dengan pelaksanaan tes awal atau pretes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Instrumen nontes berupa lembar observasi, lembar jurnal, dan lembar wawancara. 3.4.1 Instrumen Tes Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan tes awal atau pretes untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa tentang teks berita. Pada tes awal ini siswa juga menulis teks berita untuk mengetahui keterampilan siswa menulis teks berita. Setelah proses pembelajaran, diadakan tes menulis teks berita. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa tentang menulis teks berita setelah mengikuti proses pembelajaran. Ada enam aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian, yaitu (1) kelengkapan isi berita, (2) keruntututan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan bahasa yang tepat, (5) kemenarikan judul, dan (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam berita.
53
Tabel 1 Skor Penilaian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aspek Penilaian Kelengkapan isi berita Keruntutan pemaparan Penggunaan kalimat Kosakata yang digunakan Kemenarikan judul Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita Jumlah
Skor Maksimal 4 4 4 4 4 4 24
Bobot
Nilai
6 4 3 3 6 3 25
24 16 12 12 24 12 100
Pada tabel berikut dapat dilihat aspek-aspek yang dinilai dengan rentang skor dan kategori penilaian. Tabel 2 Kriteria Penilaian Teks Berita No
Aspek Penilaian
Skor
Kategori
1
Kelengkapan isi berita (mengandung 6 unsur
a. terdapat 6 unsur
4
sangat baik
b. terdapat 5 unsur
3
baik
c. terdapat 4 unsur
2
cukup
d. kurang dari 4 unsur
1
kurang
a. urut dan jelas sehingga mudah dipahami
4
sangat baik
b. tidak urut, jelas, tetapi mudah dipahami
3
baik
c. urut, kurang jelas, tetapi dapat dipahami
2
cukup
d. tidak urut, tidak jelas, dan kurang dapat
1
kurang
4
sangat baik
berita)
2
Keruntututan pemaparan
dipahami 3
Penggunaan kalimat a. singkat dan jelas
54
4
5
6
b. tidak terlalu panjang tetapi jelas (berputar-putar)
3
baik
c. panjang dan kurang jelas
2
cukup
d. tidak jelas dan terlalu panjang
1
kurang
a. tepat dan mudah dipahami
4
sangat baik
b. terdapat kata yang tidak dapat dipahami
3
baik
c. terdapat kata yang tidak lazim dipakai
2
cukup
d. tidak dapat dipahami
1
kurang
a. menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan isi
4
sangat baik
b. menarik, singkat, dan jelas
3
baik
c. singkat dan jelas
2
cukup
d. singkat
1
kurang
a. Tidak ada kesalahan
4
sangat baik
b. Jumlah kesalahan kurang dari 10
3
baik
c. Jumlah kesalahan antara 11-30
2
cukup
d. Jumlah kesalahan lebih dari 30
1
kurang
Kosakata
Kemenarikan judul
Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita
Tabel 3 Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita No.
Kategori
Rentang Nilai
Skor
1.
Sangat Baik
85-100
4
2.
Baik
70-84
3
3.
Cukup
60-69
2
4.
Kurang
>59
1
Keterangan pedoman penilaian menulis teks berita sebagai berikut.
55
1. Kelengkapan Unsur-unsur Berita a. lengkap
: semua unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam teks berita ada
b. terdapat 5 unsur yang tercantum c. terdapat 4 unsur yang tercantum d. terdapat 4 unsur yang tercantum 2. Keruntututan Pemaparan a. urut dan jelas
: sederhana, mudah dipahami, berirama/dinamis, semua ide tersampaikan
b. tidak urut, jelas
:
jalan
cerita
dalam
teks
berita
tidak
runtut
(beriama/dinamis), tetapi jelas dan mudah dipahami c. urut, kurang jelas
: jalan cerita dalam teks berita runtut, tetapi kurang dapat dipahami
d. tidak urut, tidak jelas
: jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, dan tidak jelas serta tidak dapat dipahami
3. Penggunaan Kalimat a. singkat dan jelas
: penyusunan kalimat singkat dan jelas
b. tidak terlalu panjang tetapi jelas: penyusunan kalimat tidak terlalu panjang dan jelas c. panjang dan kurang jelas
: penyusunan kalimat panjang dan kurang jelas
56
d. tidak jelas dan terlalu panjang: penyusunan kalimat tidak jelas dan terlalu panjang 4. Kosakata a. tepat dan mudah dipahami
: kata-kata merupakan bahasa yang tepat,
dinamis
dan
demokratis
(bermakna satu), dan mudah dipahami b. terdapat kata yang tidak baku
: terdapat kata yang tidak baku dan kurang dapat dipahami
c. terdapat kata yang tidak lazim dipakai : terdapat kata yang tidak boleh atau tidak lazim digunakan d. tidak dapat dipahami
: kata-kata yang digunakan tidak dapat dipahami
5. Kemenarikan Judul a. menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan isi: sesuai dengan syarat judul b. menarik, singkat, dan jelas
: hanya terdapat 3 syarat judul
c. singkat dan jelas
: hanya terdapat 2 syarat judul
d. singkat
: tidak memenuhi syarat judul
6. Ketepatan Penggunaan Ejaan dalam Berita a. Tidak ada kesalahan b. Jumlah kesalahan kurang dari 10 c. Jumlah kesalahan antara 11-30
57
d. Jumlah kesalahan lebih dari 30 3.4.2 Instrumen Nontes Instrumen nontes dalam penelitian ini antara lain observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi. 3.4.2.1 Pedoman Observasi Pedoman observasi ini digunakan untuk mengamati perhatian, sikap, respon, dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual berlangsung. Aspek yang diamati meliputi: (1) siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru, (2) keseriusan dan keantusisan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru, (3) siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru, (4) keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, (5) siswa investigasi ke luar kelas, (6) siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita. 3.4.2.2 Pedoman Jurnal Pedoman jurnal ini digunakan untuk mendapatkan data tentang respons siswa sebagai subjek penelitian selama proses pembelajaran. Jurnal dibuat ada dua macam yaitu jurnal peneliti atau guru. Jurnal siswa diisi oleh siswa, sedangkan jurnal guru diisi oleh guru. Jurnal siswa berisi tentang kesan dan pesan siswa, siswa memberikan respons positif atau negatif terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Jurnal guru berisi tentang uraian pendapat dan
58
seluruh kejadian yang dilihat dan dirasakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran menulis berlangsung. 3.4.2.3 Pedoman Wawancara Pedoman
wawancara
digunakan
untuk
mendapatkan
data
tentang
pembelajaran menulis teks berita. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang nilai tesnya tinggi, sedang, dan rendah. Wawancara ini untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran menulis, khususnya menulis teks berita, untuk mengetahui permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks berita, tanggapan mengenai pembelajaran menulis teks berita, tanggapan mengenai tayangan yang disajikan, perasaan ketika menulis teks berita, keinginan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita, dan saran pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. 3.4.2.4 Pedoman Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini berupa dokumentasi foto. Pengambilan data dengan dokumen foto ini digunakan untuk memperoleh gambaran secara visual tentang pembelajaran yang dilakukan. Aspek yang diambil pada pedoman dokumentasi foto meliputi (1) guru melakukan apersepsi, (2) sikap siswa menyimak tayangan berita, (3) kegiatan siswa membaca contoh teks berita yang diberikan guru, (4) kegiatan siswa mendiskusikan teks berita yang diberikan guru, (5) kegiatan siswa mencari bahan menulis teks berita, (6) kegiatan siswa menulis teks berita.
59
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data ada dua macam, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes berupa tes menulis keterampilan menulis teks berita, sedangkan teknik nontes terdiri atas observasi, jurnal guru dan siswa, wawancara, dan dokumentasi yang berupa foto. 3.5.1 Teknik Tes Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan sekali pada siklus I untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang teks berita dan sampai di mana keterampilan mereka menulis teks berita. Setelah itu, pada akhir siklus I dan II diadakan tes akhir. Tes akhir dilakukan dengan memberikan tugas untuk menulis teks berita secara individu. Tes ini untuk mengetahui kemampuan siswa menulis teks berita dengan memperhatikan aspek kelengkapan isi berita (mengandung enam unsur berita), keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan bahasa yang tepat, kemenarikan judul, dan ketepatan penggunaan ejaan dalam berita. 3.5.2 Teknik Nontes Teknik nontes dalam penelitian ini adalah observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.
60
3.5.2.1 Teknik Observasi Teknik observasi dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan khusus mengenai perilaku siswa dalam kegiatan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II. Peneliti sebelumnya mempersiapkan lembar observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dibantu oleh teman sejawat dan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Dalam observasi ini ketiga orang ini mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 3.5.2.2 Teknik Jurnal Jurnal digunakan untuk mendapatkan data tentang respon siswa sebagai subjek penelitian selama proses pembelajaran. Jurnal dibuat ada dua macam yaitu jurnal peneliti atau guru. Jurnal siswa diisi oleh siswa, sedangkan jurnal guru diisi oleh guru. Jurnal siswa berisi tentang kesan dan pesan siswa, siswa memberikan respons positif atau negatif terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Jurnal guru berisi tentang uraian pendapat dan seluruh kejadian yang dilihat dan dirasakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran menulis berlangsung. 3.5.2.3 Teknik wawancara Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data secara langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan keterampilan menulis melalui teknik
61
tayasi dengan media audio visual. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang nilai tesnya tinggi, sedang, dan rendah. Wawancara ini untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran menulis, khususnya menulis teks berita, untuk mengetahui permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa dalam menulis teks berita, tanggapan mengenai pembelajaran, tanggapan mengenai media yang disajikan, perasaan ketika menulis teks berita, keinginan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita, dan saran pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Dari wawancara ini juga digali saran siswa untuk memperbaiki pembelajaran dan saran perbaikan media dan teknik pembelajaran. 3.5.2.4 Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data nontes yang berupa gambar (foto) yang diambil peneliti pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II berlangsung. Hal ini dimaksudkan sebagai bukti bahwa penelitian peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan audio visual benar-benar dan nyata dilakukan peneliti. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif dan kualitatif.
62
3.6.1 Teknik Kuantitatif Teknik kuantitatif ini dipakai untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif tersebut diperoleh dari hasil tes menulis teks berita pada siklus I dan siklus II. Analisis data tes secara kuantitatif dihitung dengan cara presentasi melalui langkah-langkah: (1) menghitung skor tiap aspek yang diperoleh, (2) menghitung skor komulatif dari seluruh aspek, (3) menghitung skor rata-rata, dan (4) menghitung persentase nilai. Persentase nilai dihitung untuk mengetahui jawaban dan untuk keperluan deskripsi analisis data secara kualitatif. Persentase nilai dapat dihitung dengan rumus: SP=SK X 100% R Keterangan: SP
= Skor persentase
SK
= Skor komulatif
R
= Responden Hasil perhitungan persentase menulis teks berita siswa dari hasil tes siklus I
dan siklus II dibandingkan. Hasil dari perbandingan tersebut, akan dapat diketahui persentase mengenai peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual.
63
3.6.2 Teknik Kualitatif Teknik kualitatif untuk memberi gambaran perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual dan mengacu pada data nontes yang ada yaitu berupa hasil observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dibandingkan dengan cara melihat hasil tes dan nontes, sehingga akan dapat diketahui adanya perubahan perilaku siswa dan peningkatan pembelajaran keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas melalui teknik tayasi menggunakan media audio visual dalam meningkatkan keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII E SMP N 2 Welahan Jepara. Hasil penelitian tindakan kelas diperoleh dari prasiklus, tindakan kelas pada siklus I dan tindakan kelas pada siklus II. Hasil tes penelitian ini terdiri atas hasil tes dan nontes. Hasil tes berupa penilaian dari hasil menulis teks berita, sedangkan hasil nontes berupa hasil lembar observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian yang berupa tes diuraikan dalam bentuk data kuantitatif, sedangkan hasil penelitian nontes diuraikan dalam bentuk deskriptif data kualitatif. Hasil tes prasiklus berupa kemampuan siswa berupa kemampuan siswa dalam menulis teks berita sebelum pembelajaran menggunakan media audio visual melalui teknik tayasi. Hasil tes siklus I dan siklus II berupa ketarampilan siswa menulis teks berita setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan media audio visual melalui teknik tayasi. 4.1.1 Keterampilan Menulis Teks Berita pada Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan kondisi sebelum diterapkannya pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Kondisi prasiklus ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis teks
64
65
berita. Pengukuran keterampilan menulis teks berita pada tes prasiklus adalah siswa menulis teks berita dengan tema bebas. Nilai yang dihasilkan pada tes prasiklus digunakan sebagai awal untuk membandingkan dan menentukan standar ketuntasan pada siklus I dan siklus II. Jumlah siswa yang mengikuti tes prasiklus yaitu 38 siswa. Hasil tes prasiklus dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Prasiklus
No. 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Nilai
F
Jumlah Nilai
Persen (%)
85-100 70-84 55-69 0-54
0 0 6 32 38
0 0 345 1485 1830
0 0 15,79 84,21 100
Rata-rata Nilai 1830 38 = 48,15 (kategori kurang)
Berdasarkan tabel 4 tersebut dapat diketahui bahwa hasil rata-rata tes menulis teks berita pada prasiklus mencapai 48,15 dan dalam kategori kurang. Hasil tersebut belum mencapai hasil maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan siklus I sebagai perbaikan hasil tes menulis teks berita. Hasil tes tersebut dapat diperinci dengan siswa yang mengikuti tes sebanyak 38 siswa, nilai pada kategori sangat baik dan baik yakni antara 85-100, dan 70-84 tidak ada siswa yang mendapatkannya. Sedangkan untuk kategori nilai cukup yakni 55-69 terdapat 6 siswa atau 15,79% yang mendapatkannya. Untuk kategori kurang dengan rentang nilai 0-54 banyak siswa yang memperolehnya yakni sebesar 32 siswa atau sebesar 84,21%. Dari hasil tes prasiklus tersebut keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan
66
media audio visual menunjukkan hasil yang belum memenuhi target maksimal untuk mencapai nilai rata-rata kelas yakni 75 dan masih dalam kategori kurang. Keadaan dan kondisi tersebut menjadi dasar dilakukannya pembelajaran lebih lanjut tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Agar lebih jelas, nilai yang telah berhasil dicapai siswa digambarkan pada diagram I berikut ini. Diagram 1 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita pada Prasiklus
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
84,21%
15,79%
Sangat Baik
Baik
Cukup
90 80 70 60 50 40 30 20 10 Kurang0
85-100 70-84 55-69 0-54
West North
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
Berdasarkan diagram 1 di atas dapat diketahui bahwa pada prasiklus dalam pembelajaran menulis teks berita siswa yaitu bahwa jumlah nilai siswa antara 85-100 atau berkategori sangat baik dan jumlah nilai antara 70-84 atau berkategori baik belum ada yang mencapai 15,79% siswa memiliki keterampilan menulis teks berita dalam kategori cukup dan 84,21% siswa memiliki keterampilan menulis teks berita dalam kategori kurang.
East
67
Dengan demikian, keterampilan menulis teks berita perlu ditingkatkan lagi, karena pada hasil yang dicapai pada pembelajaran yang telah dilakukan guru atau prasiklus belum memuaskan. Perlu sekali adanya perbaikan, agar siswa mampu menulis teks berita. Untuk itu harus ada perbaikan tindakan pada siklus I. Nilai hasil tes prasiklus di atas didasarkan atas enam aspek yang harus diperhatikan dalam menulis teks berita. Enam aspek tersebut (1) kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, (5) kemenarikan judul, (6) ketepatan pengguaan ejaan dalam berita. Untuk lebih rinci, hasil tes pada prasiklus akan diuraikan pada tiap aspek penilaian tes keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual berikut ini. Tabel 5 Rata-rata Perolehan Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Prasiklus No.
Aspek yang dinilai
Skor Rata-rata
Kategori
1.
Kelengkapan isi berita
50,88
Kurang
2.
Keruntutan pemaparan
43,75
Kurang
3.
Penggunaan kalimat
50,88
Kurang
4.
Kosakata yang digunakan
51,75
Kurang
5.
Kemenarikan judul
47,26
Kurang
6.
Ketepatan penggunaan ejaan
44,08
Kurang
288/6 =48,1
Kurang
Jumlah nilai rata-rata
68
Pada tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil tes keterampilan menulis teks berita yang dicapai oleh siswa pada prasiklus adalah 48,1 atau berkategori kurang. Nilai rata-rata tersebut diperoleh melalui akumulasi dari beberapa aspek penilaian yang ada. Aspek kelengkapan isi berita mencapai nilai rata-rata 50,88 atau berkategori kurang. Aspek keruntutan pemaparan mencapai nilai rata-rata 43,75 atau berkategori kurang. Aspek penggunaan kalimat mencapai nilai rata-rata 50,88 atau berkategori kurang. Aspek kosakata yang digunakan mencapai nilai rata-rata 51,75 atau berkategori kurang. Aspek kemenarikan judul mencapai nilai rata-rata 47,26 atau berkategori kurang. Aspek ketepatan penggunaan ejaan mencapai nilai rata-rata 44,08 atau berkategori kurang. Di bawah ini adalah tabel hasil tes awal pada kegiatan prasiklus menulis teks berita pada aspek kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, kemenarikan judul,dan ketepatan pengguaan ejaan dalam berita sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Agar lebih jelas, perincian hasil tes keterampilan hasil menulis teks berita siswa untuk tiap-tiap aspek pada prasiklus dapat dijelaskan sebagai berikut.
69
4.1.1.1 Aspek Penilaian pada Aspek Kelengkapan Isi Berita Penilaian aspek penilaian pada aspek kelengkapan isi berita difokuskan pada unsur-unsur berita. Hasil penilaian pada aspek kelengkapan isi berita dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Kelengkapan Isi Berita No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 19-24 13-18 7-12 0-6
Fkekuen si 0 13 24 1 38
Bobot skor 0 191 267 6 464
Persen (%) 0 34,21 63,16 2,63 100
Rata-rata 464/38/24x100 =50,88 (Kategori Kurang)
Tabel 6 menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa yang dicapai pada awal tes dalam kegiatan prasiklus sebesar 50,88 dan termasuk dalam ketegori kurang. Siswa yang memperoleh nilai dengan skor 19-24 dalam kategori sangat baik tidak ada, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 13-18 dalam kategori baik mencapai 13 siswa atau sebesar 34,21%, namun nilai terbanyak yang diperoleh siswa berkategori cukup dengan rentang skor 7-12 mencapai 24 siswa atau sebesar 63,16%, kemudian siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 0-6 dalam kategori kurang hanya satu siswa atau sebesar 2,63%.
70
4.1.1.2 Aspek Keruntutan Pemaparan Penilaian pada aspek keruntutan pemaparan difokuskan pada keruntutan kejadian yang dipaparkan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek keruntutan pemaparan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Keruntutan Pemaparan No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 13-16 9-12 5-8 0-4
Fkekuensi 0 2 35 1 38
Bobot skor 0 24 238 4 266
Persen (%) 0 5,26 92,11 2,63 100
Rata-rata 266/38/16x100 =43,75 (Kategori Kurang)
Tabel 7 menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa yang dicapai pada awal tes dalam kegiatan prasiklus sebesar 43,75 dan termasuk dalam ketegori kurang. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 13-16 dalam kategori sangat baik tidak ada, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 9-12 dalam kategori baik hanya 2 siswa atau sebesar 5,26%, namun nilai terbanyak yang diperoleh siswa berkategori cukup dengan rentang skor 5-8 mencapai 35 siswa atau sebesar 92,11%, kemudian siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 0-4 dalam kategori kurang hanya satu siswa atau sebesar 2,63%. 4.1.1.3 Aspek Penggunaan Kalimat Penilaian pada aspek penggunaan kalimat difokuskan pada penggunaan kalimat yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek penggunaan kalimat dapat dilihat pada tabel berikut.
71
Tabel 8 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Penggunaan Kalimat No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 10-12 7-9 4-6 0-3
Fkekuensi 0 12 26 0 38
Bobot skor 0 87 145 0 232
Persen (%) 0 31,58 68,42 0 100
Rata-rata 232/38/12x100 =50,88 (Kategori Kurang)
Tabel 8 menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa yang dicapai pada awal tes dalam kegiatan prasiklus sebesar 50,88 dan termasuk dalam ketegori kurang. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 10-12 dalam kategori sangat baik tidak ada, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 7-9 dalam kategori baik mencapai 12 siswa atau sebesar 31,58%, namun nilai terbanyak yang diperoleh siswa berkategori cukup dengan rentang skor 4-6 mencapai 26 siswa atau sebesar 68,42%, kemudian nilai dengan rentang skor 0-3 dalam kategori kurang tidak ada yang memperolehnya. 4.1.1.4 Aspek Kosakata yang digunakan Penilaian pada aspek kosakata difokuskan pada kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek kosakata yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.
72
Tabel 9 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Kosakata yang digunakan No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interva l skor 10-12 7-9 4-6 0-3
Fkekuensi 0 11 27 0 38
Bobot skor 0 85 151 0 236
Persen (%) 0 28,95 71,05 0 100
Rata-rata 236/38/12x100 =51,75 (Kategori Kurang)
Tabel 9 menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa yang dicapai pada awal tes dalam kegiatan prasiklus sebesar 51,75 dan termasuk dalam ketegori kurang. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 10-12 dalam kategori sangat baik tidak ada, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 7-9 dalam kategori baik mencapai 11 siswa atau sebesar 28,95%, namun nilai terbanyak yang diperoleh siswa berkategori cukup dengan rentang skor 4-6 mencapai 27 siswa atau sebesar 71,05%, kemudian nilai dengan rentang skor 0-3 dalam kategori kurang tidak ada yang memperolehnya. 4.1.1.5 Aspek Kemenarikan Judul Penilaian pada aspek kemenarikan judul difokuskan pada ketepatan judul yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek kemenarikan judul dapat dilihat pada tabel berikut.
73
Tabel 10 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Kemenarikan Judul No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 19-24 13-18 7-12 0-6
Fkekuensi 0 7 23 8 38
Bobot skor 0 117 267 47 431
Persen (%) 0 18,42 60,53 21,05 100
Rata-rata 431/38/24x100 =47,26 (Kategori Kurang)
Tabel 10 menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa yang dicapai pada awal tes dalam kegiatan prasiklus sebesar 47,26% dan termasuk dalam ketegori kurang. Siswa yang memperoleh nilai dengan skor 19-24 dalam kategori sangat baik tidak ada, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 13-18 dalam kategori baik mencapai 7 siswa atau sebesar 18,42%, namun nilai terbanyak yang diperoleh siswa berkategori cukup dengan rentang skor 7-12 mencapai 23 siswa atau sebesar 60,53%, kemudian siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 0-6 dalam kategori kurang 8 siswa atau sebesar 21,05%. 4.1.1.6 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan Penilaian pada aspek ketepatan penggunaan ejaan difokuskan pada penggunaan ejaan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek penggunaan ejaan dapat dilihat pada tabel berikut.
74
Tabel 11 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 10-12 7-9 4-6 0-3
F 0 6 21 11 38
Bobot skor 0 48 120 33 201
Persen (%) 0 15,79 55,26 28,95 100
Rata-rata 201/38/12x100 =44,08 (Kategori Kurang)
Tabel 11 menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa yang dicapai pada awal tes dalam kegiatan prasiklus sebesar 44,08% dan termasuk dalam ketegori kurang. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 10-12 dalam kategori sangat baik tidak ada, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 7-9 dalam kategori baik mencapai 6 siswa atau sebesar 15,79%, namun nilai terbanyak yang diperoleh siswa berkategori cukup dengan rentang skor 4-6 mencapai 21 siswa atau sebesar 55,26%, kemudian siswa yang memperoleh nilai dengan rentang skor 0-3 dalam kategori kurang mencapai 11 siswa atau sebesar 28,95%. Hasil nilai rata-rata keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual mencakup beberapa aspek, yaitu kelengkapan isi berita mengandung unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, kemenarikan judul,dan ketepatan pengguaan ejaan. Hasil dari masing-masing aspek dapat dilihat pada diagram berikut.
75
Diagram 2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Tiap Aspek Prasiklus
52
50.88
50.88
51.75
50 47.26
48 46
44.08
43.75
44 42 40 38 Kelengkapan isi berita
Keruntutan pemaparan
Penggunaan kalimat
Kosakata yang digunakan
Kemenarikan Judul
Ketepatan penggunaan ejaan
Pada diagram 2 di atas dapat dilihat nilai rata-rata siswa dalam aspek lelengkapan isi berita dengan sebesar 50,88, aspek keruntutan pemaparan sebesar 43,75, aspek penggunaan kalimat sebesar 50,88, aspek kosakata yang digunakan sebesar 51,75, aspek kemenarikan judul sebesar 47,26, dan aspek yang terakhir ketepatan penggunaan ejaan sebesar 44,08. 4.1.2 Refleksi Prasiklus Berdasarkan hasil tes menulis pada prasiklus di atas skor rata-rata klasikal sebesar 48,15 dengan kategori kurang. Dari hasil prasiklus dapat diketahui bahwa belum ada siswa yang mencapai target KKM sebesar 70. Dari jumlah keseluruhan 38 siswa, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori cukup sebanyak 6 siswa, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang sebanyak 32 siswa. Permasalahan ini disebabkan karena siswa kurang memahami materi menulis teks berita dan unsure-unsur berita. Aspek kebahasaan belum dikuasai seperti penggunaan ejaan dan tanda baca. Hal ini juga disebabkan karena siswa masih jarang berlatih
76
menulis teks berita, sehingga pengetahuan mereka mengenai menulis teks berita tersebut kurang dikuasai siswa secara baik. Masalah ini dapat diatasi dengan cara menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Dengan demikian perlu diadakan tindakan siklus I agar dapat mencapai target yang diharapkan. 4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I Siklus I merupakan kegiatan awal pembelajaran setelah dilakukannya kegiatan prasiklus. Siklus I ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dan hasil tes yang telah dilakukan pada kegiatan prasiklus. Pada pembelajaran siklus I ini, hasil yang diperoleh terdiri atas data tes dan data non tes. Data tes diperoleh dari hasil kerja siswa setelah dilakukan pembelajaran tentang menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, sedangkan data non tes diperoleh dari lembar observasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung, wawancara terhadap siswa, dan jurnal yang diisi oleh siswa setelah pembelajaran berlangsung.
4.1.3.1 Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siklus I Hasil tes pada siklus I diperoleh dari hasil tes menulis teks berita dengan tema lingkungan sekolah setelah dilakukan pembelajaran pada siswa. Hasil tes yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12 Hasil Tes Menulis Teks Berita pada Siklus I
No.
Kategori
Nilai
F
Jumlah Nilai
Persen (%)
1.
Sangat baik
85-100
0
0
0
Rata-rata Nilai 2387 x100
77
2. 3. 4.
Baik 70-84 10 750 26,31 38 =62,81 Cukup 55-69 20 1239 52,63 (Kategori Cukup) Kurang 0-54 8 398 21,05 Jumlah 38 2387 100 Pada tabel 12 menunjukkan bahwa hasil tes menulis teks berita melalui teknik
tayasi dengan media audio visual sebesar 62,81 dengan kategori cukup. Hal ini menunjukkan
bahwa
terjadi
peningkatan
nilai
rata-rata
setelah
dilakukan
pembelajaran melalui teknik tayasi dengan media audio visual dibandingkan dengan nilai rata-rata pada prasiklus yang hanya mencapai 48,15% dengan kategori kuarang. Pada siklus I siswa yang memperoleh nilai dalam kategori baik mencapai 10 siswa atau sebesar 26,31%, sedangkan pada prasiklus tidak ada siswa yang mendapat nilai dalam kategori baik. Siswa yang memperoleh nilai dalam kategori cukup sebesar 20 siswa atau sebesar 52,63%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang mencapai 8 siswa atau sebesar 21,05%. Siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang lebih sedikit apabila dibanding dengan nilai siswa pada prasiklus, yaitu 32 siswa atau sebesar 84,21%. Meskipun telah terjadi peningkatan setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I dan dalam kategori cukup, pembelajaran ini dikatakan belum memuaskan karena belum mencapai target minimal, yaitu 75. Hal ini disebabkan karena kemampuan siswa dalam menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual yang digunakan oleh guru kurang maksimal. Siswa masih merasa bingung ketika guru memperkenalkan teknik yang digunakan dalam pembelajaran.
78
Siswa masih perlu memahami tentang teknik tayasi dan media audio visual yang digunakan guru pada waktu pembelajaran berlangsung. Nilai hasil tes siklus I di atas didasarkan atas enam aspek yang harus diperhatikan dalam menulis teks berita. Enam
aspek tersebut meliputi: (1)
kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, (5) kemenarikan judul, (6) ketepatan pengguaan ejaan dalam berita. Untuk lebih rinci, hasil tes pada prasiklus akan diuraikan pada tiap aspek penilaian tes keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual berikut ini. Tabel 13 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek pada Siklus I No.
Aspek yang dinilai
Skor Rata-Rata
Kategori
1.
Kelengkapan isi berita
63,92
Cukup
2.
Keruntutan pemaparan
63,98
Cukup
3.
Penggunaan kalimat
62,5
Cukup
4.
Kosakata yang digunakan
62,5
Cukup
5.
Kemenarikan judul
59,76
Cukup
6.
Ketepatan penggunaan ejaan
65,79
Cukup
378,45 6 = 63,08
Cukup
Jumlah Nilai Rata-rata
Pada tabel 13 dapat diambil simpulan bahwa keterampilan siswa dalam menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual pada siklus I
79
mengalami peningkatan dan berkategori cukup baik. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk aspek kelengkapan isi berita pada siklus I sebesar 63,92 dan berkategori cukup. Pada aspek ini telah mengalami peningkatan pada prasiklus nilai rata-rata hanya 50,88 dan berkategori kurang. Pada aspek kerututan pemaparan pada siklus I telah terjadi peningkatan sebesar 63,98 dan berkategori cukup, sedangkan pada prasiklus nilai rata-rata yang dicapai 43,75 dan berkategori kurang. Pada aspek penggunaan kalimat pada siklus I telah terjadi peningkatan sebesar 62,5 dan berkategori cukup, sedangkan pada prasiklus nilai ratarata yang dicapai 50,88 dan berkategori kurang. Pada aspek kosakata yang digunakan pada siklus I telah terjadi peningkatan sebesar 62,5 dan berkategori cukup, sedangkan pada prasiklus nilai rata-rata yang dicapai 51,75% dan berkategori kurang. Pada aspek kemenarikan judul pada siklus I telah terjadi peningkatan sebesar 59,76 dan berkategori cukup, sedangkan pada prasiklus nilai rata-rata yang dicapai 47,26 dan berkategori kurang. Pada aspek ketepatan penggunaan ejaan pada siklus I telah terjadi peningkatan sebesar 65,79 dan berkategori cukup, sedangkan pada prasiklus nilai rata-rata yang dicapai 44,08 dan berkategori kurang. Agar lebih jelas, perincian hasil tes keterampilan menulis teks berita siswa untuk tiap-tiap aspek pada siklus I juga dapat dijelaskan sebagai berikut.
80
4.1.3.1.1 Hasil Tes Menulis Teks Berita pada Aspek Kelengkapan Isi Berita Penilaian pada aspek kelengkapan isi berita pada kegiatan menulis teks berita difokuskan pada kelengkapan unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana). Hasil tes aspek kelengkapan isi berita dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 14 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Kelengkapan Isi Berita No Interval Kategori . skor 1. Sangat baik 19-24 2. Baik 13-18 3. Cukup 7-12 4. Kurang 0-6
Fkekuen si 6 23 9 0
Bobot skor 115 365 103 583
Persen (%) 15,79 60,53 23,68 100
Rata-rata 583/38/24x100 = 63,92 (Kategori Cukup)
Pada tabel 14 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan rentang skor pada aspek kelengkapan isi berita dalam kategori sangat baik sebanyak 6 siswa atau 15,79 %, dalam kategori baik sebanyak 23 siswa atau 60,53 %, dan dalam kategori cukup sebanyak 9 siswa atau 23,68 %, dan dalam kategori siswa tidak ada yang mendapatkan. Skor rata-rata kelas untuk aspek kelengkapan isi berita pada siklus I mencapai 63,92 atau dalam kategori cukup. 4.1.3.1.2 Aspek Keruntutan Pemaparan Penilaian pada aspek keruntutan pemaparan difokuskan pada keruntutan kejadian yang dipaparkan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek keruntutan pemaparan dapat dilihat pada tabel berikut.
81
Tabel 15 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Keruntutan Pemaparan No. 1. 2. 3. 4.
Kategori
Interval skor 13-16 9-12 5-8 0-4
F
Sangat baik 5 Baik 25 Cukup 8 Kurang 0 Jumlah 38 Tabel 15 menunjukkan bahwa
Bobot Persen Rata-rata skor (%) 71 13,16 389/38/16x100 = 63,98 529 65,79 (Kategori Cukup) 59 21,05 0 0 389 100 siswa yang mendapatkan skor pada aspek
keruntutan pemaparan dalam kategori sangat baik sebanyak 5 siswa atau 13,16%, dalam kategori baik sebanyak 25 siswa atau 65,79%, dalam kategori cukup sebanyak 8 siswa atau 21,05%, dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek keruntutan pemaparan pada siklus I mencapai 63,98 atau dalam kategori cukup. 4.1.3.1.3 Aspek Penggunaan Kalimat Penilaian pada aspek penggunaan kalimat difokuskan pada penggunaan kalimat yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek penggunaan kalimat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 16 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Penggunaan Kalimat No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 10-12 7-9 4-6 0-3
F 1 26 11 0 38
Bobot skor 10 211 64 0 285
Persen (%) 2,63 68,42 28,95 0 100
Rata-rata 285/38/12X100 =62,5 (Kategori Cukup)
82
Tabel 16 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan skor pada aspek penggunaan kalimat pada kategori sangat baik sebanyak 1 siswa atau 2,63%, dalam kategori baik sebanyak 26 siswa atau 68,24%, dalam kategori cukup sebanyak 11 siswa atau 28,95%, dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek penggunaan kalimat pada siklus I mencapai 62,05 atau dalam kategori cukup. 4.1.3.1.4 Aspek Kosakata yang digunakan Penilaian pada aspek kosakata difokuskan pada kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek kosakata yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 17 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Kosakata yang digunakan No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 10-12 7-9 4-6 0-3
Fkekuensi 1 28 9 0 38
Bobot skor 10 223 52 0 285
Persen (%) 2,63 73,69 23,68 0 100
Rata-rata 285/38/12x100 =62,5 (Kategori Kurang)
Tabel 17 menunnjukkan bahwa siswa yang mendapatkan rentang skor pada aspek kosakata yang digunakan dalam kategori sangat baik sebanyak 1 siswa atau 2,63%, dalam kategori baik sebanyak 28 siswa atau 73,69%, dalam kategori cukup sebanyak 9 siswa atau 23,68%, dan dalam kategori kurang tidak ada yang
83
mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek kosakata yang digunakan pada siklus I mencapai 62,05 atau dalam kategori cukup. 4.1.3.1.5 Aspek Kemenarikan Judul Penilaian pada aspek kemenarikan judul difokuskan pada ketepatan judul yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek kemenarikan judul dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 18 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Prasiklus pada Aspek Kemenarikan Judul No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 19-24 13-18 7-12 0-6
Fkekuensi 2 21 15 0 38
Bobot skor 40 336 169 0 545
Persen (%) 5,26 55,26 39,48 0 100
Rata-rata 545/38/24x100 =59,76 (Kategori Cukup)
Tabel 18 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan rentang skor pada aspek kemenarikan judul dalam kategori sangat baik sebanyak 2 siswa atau 5,26 %, dalam kategori baik sebanyak 21 siswa atau 55,26 %, dalam kategori cukup sebanyak 15 siswa atau 39,48 %, dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek kemenarikan judul pada siklus I mencapai 59,76 atau dalam kategori cukup.
84
4.1.3.1.6 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan Penilaian pada aspek ketepatan penggunaan ejaan difokuskan pada penggunaan ejaan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek penggunaan ejaan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 19 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus I pada Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan No.
Kategori
1. 2. 3. 4.
Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Interval skor 10-12 7-9 4-6 0-3
Fkekuensi 5 20 13 0 38
Bobot skor 52 171 77 0 300
Persen (%) 13,16 52,63 34,21 0 100
Rata-rata 300/38/12x100 =65,79 (Kategori Cukup)
Tabel 19 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan rentang skor pada aspek ketepatan penggunaan ejaan dalam kategori sangat baik sebanyak 5 siswa atau 13,16 %, dalam kategori baik sebanyak 20 siswa atau 52,63 %, dalam kategori cukup sebanyak 13 siswa atau 34,21 %, dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek ketepatan penggunaan ejaan pada siklus I mencapai 65,79 atau dalam kategori cukup. Hasil nilai rata-rata keterampilan menulis teks erita melalui teknik tayasi dengan media audio visual mencakup beberapa aspek, yaitu kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana), keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita,
85
kemenarikan judul, ketepatan pengguaan ejaan dalam berita. Hasil masing-masing aspek dapat dilihat pada diagram berikut. Diagram 3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Tiap Aspek Siklus I
66 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56
65.79 63.92
63.98 62.5
62.5
59.76
Kelengkapan isi berita
Keruntutan pemaparan
Penggunaan kalimat
Kosakata yang digunakan
Kemenarikan Judul
Ketepatan penggunaan ejaan
Pada diagram 3 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata aspek kelengkapan isi berita mencapai 63,92, aspek keruntutan pemaparan mencapai nilai rata-rata 63,98, aspek penggunaan kalimat mencapai 62,5, aspek kosakata yang digunakan mencapai 62,5, aspek kemenarikan judul mencapai 59,76, aspek ketepatan penggunaan ejaan mencapai 65,79. 4.1.3.2 Perilaku Siswa pada Siklus I Hasil penelitian nontes pada siklus I ini diperoleh dari hasil observasi, jurnal, dan wawancara. Hasil selengkapnya akan dijelaskan secara rinci pada uraian berikut. 4.1.3.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Observasi Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Jepara berlangsung. Pengambilan data observasi ini
86
bertujuan untuk mengetahui respon perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Pada tindakan siklus I ini peneliti dibantu oleh 1 teman dan guru pengampu mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas tersebut oleh observer. Objek sasaran yang diamati terangkum dalam enam pernyataan meliputi (1) siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru, (2) keseriusan dan keantusisan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru, (3) siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru, (4) keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, (5) siswa investigasi ke luar kelas, (6) siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita. Hasil observasi pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 20 Persentase Hasil Observasi Siklus I No.
Aspek yang dinilai
Persentase Hasil
1
Siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru
65,79%
2
Keseriusan dan keantusisan siswa dalam menyimak tayangan
84,21%
berita yang diberikan guru 3
Siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang
71,05%
diberikan guru 4
Keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru
57,89%
5
Siswa investigasi ke luar kelas
76,32%
6
Siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita
60,53%
Pada siklus I perilaku siswa selama pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual tidak semua siswa mengikuti dengan baik.
87
Hal ini karena model pembelajaran yang diterapkan merupakan hal yang baru bagi siswa sehingga perlu proses untuk menyesuaikannya. Dari hasil siklus I dapat diketahui bahwa belum ada peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengidentifikasi setiap aspek yang telah diobservasi oleh peneliti dengan bantuan seorang teman. Aspek yang diobservasi yang pertama yaitu siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru dapat dikategorikan cukup, yaitu sebesar 65,79% siswa sudah cukup memberikan respon meskipun kelihatan kurang serius dan masih ada juga yang mengobrol dengan temannya dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Aspek yang kedua yaitu keseriusan dan keantusisan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru dapat dikategorikan baik, yaitu 84,21% siswa memperhatikan tayangan berita dengan serius meskipun masih ada siswa yang kadang menoleh ke belakang. Pada siklus I ini siswa memberikan respon baik terhadap tayangan yang disajikan oleh guru. Aspek yang ketiga yaitu siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru dapat dikategorikan sudah cukup baik, yaitu sebesar 71,05%. Pada siklus I ini siswa sudah cukup dapat menganalisis contoh teks berita yang diberikan oleh guru.
88
Aspek yang keempat yaitu keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru dapat dikategorikan cukup yaitu sebesar 57,89%, siswa tidak mampu bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Aspek kelima yaitu siswa investigasi ke luar kelas dapat dikategorikan baik, yaitu sebesar 76,32% siswa melakukan investigasi ke luar kelas untuk mencari bahan yang akan dijadikan berita dengan cara bertanya atau wawancara. Aspek keenam yaitu siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita dapat dikategorikan cukup baik yaitu sebesar 60,53%, walaupun beberapa siswa belum dapat membuat teks berita dengan baik dan benar. 4.1.3.2.2 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Jurnal Jurnal yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas jurnal siswa dan jurnal guru. Kedua jurnal ini berisi ungkapan kesan, perasaan, tanggapan terhadap pembelajaran menulis teks berita. 4.1.3.2.2.1 Jurnal Siswa Jurnal siswa diberikan setelah siswa selesai menulis teks berita. Jurnal siswa harus diisi oleh siswa tanpa terkecuali. Tujuannya yaitu untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran menulis teks berita berlangsung dan untuk mengungkapkan pendapat siswa mengenai kemudahan dan kesulitan, kekurangan dan kelebihan, serta pesan dan kesan siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual.
89
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pembagian jurnal siswa terlihat bersemangat untuk mendapat dan mengisi jurnal tersebut. Keadaan ini dapat dipahami karena hal ini merupakan pengalaman pertama siswa mengisi jurnal di akhir pembelajaran. Adapun hal-hal yang ditanyakan dalam jurnal siswa meliputi (1) perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menils teks berita, (2) kesulitan yag dialami siswa pada saat menulis teks berita melalui teknik tayasi, (3) pendapat siswa tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, (4) kritik dan saran mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Hasil jurnal siswa dapat diuraikan sebagai berikut. Hasil jurnal siswa, yaitu tentang perasaan siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual yang disajikan senang karena sebelumnya belum pernah mendengar atau mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Siswa berpendapat bahwa dengan media audio visual dapat melatih siswa berpikir kreatif dan menambah pengetahuan siswa yang sebelunya tidak mengerti. Meskipun siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, akan tetapi masih ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut antara lain, siswa belum mengenal teknik tayasi pada waktu sebelumnya. Kesulitan siswa dalam menentukan judul yang baik dan penggunaan
90
ejaan dalam menulis teks berita. Selain itu, siswa juga merasa kesulitan dalam menggunakan bahasa yang baik dan menarik dalam menulis teks teks berita. Adapun hasil jurnal siswa secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual meskipun siswa merasa kesulitan pada saat menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Selain itu, siswa juga memeri tanggapan agar diperjelas lagi tentang teknik tayasi. Hal ini dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan pada siklus selanjutnya. 4.1.3.2.2.2 Jurnal Guru Jurnal guru ini diisi oleh guru yang menyampaikan materi pembelajaran dalam hal ini adalah peneliti sendiri. Jurnal guru berisi tentang pendapat guru mengenai kejadian-kejadian
yang terlihat
oleh guru selama pembelajaran
berlangsung. Jurnal guru berisi lima pertanyaan, antara lain (1) bagaimana perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan berita audio visual, (2) bagaimana respon siswa terhadap teknik tayasi dan media audio visual yang digunakan guru, (3) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, (4) bagaimana sikap siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, dan (5) adakah fenomena lain yang muncul dikelas saat pembelajaran berlangsung.
91
Berdasarkan hasil jurnal guru yang mengacu pada objek sasaran yang diamati peneliti selama pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, pada siklus I ini terlihat sebagian besar siswa mengikuti pembelajaran menulis teks berita. Respon siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita adalah baik. Walaupun masih ada siswa yang tidak mendengarkan atau bercanda dengan temannya ketika guru menjelaskan. Meskipun demikian siswa lebih menyukai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. 4.1.3.2.3 Hasil Wawancara Wawancara pada siklus I dilakukan kepada tiga orang siswa yaitu satu orang siswa yang mendapat nilai tertinggi, satu orang siswa yang mendapat nilai sedang dan satu orang siswa yang mendapat nilai terendah. Tujuan peneliti melakukan wawancara pada siklus I ini adalah untuk mengetahui tanggapan atau sikap siswa terhadap proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Ada lima pertanyaan wawancara, yaitu (1) apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis teks berita, (2) apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, (3) bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita, (4) kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita, (5) berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual.
92
Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan siswa diperoleh informasi bahwa mereka siap untuk menerima pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Respon siswa terhadap contoh-contoh teks berita cukup baik, setelah mendapat contoh teks berita siswa langsung membacanya. Selaian respon positif dari siswa terhadap contoh teks berita yang diberikan guru karena penerapan teknik tayasi mudah dipahami. 4.1.3.2.4 Hasil Dokumentasi Foto Dokumentasi pada penelitian ini merupakan bukti visual terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Pengambilan dokumentasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis teks berita siklus I berlangsung. Gambar yang diambil meliputi pada saat siswa menyimak tayangan berita, kegiatan siswa membaca contoh teks berita yang diberikan guru, kegiatan siswa mendiskusikan teks berita yang diberikan guru, kegiatan siswa mencari bahan menulis teks berita, kegiatan siswa menulis teks berita. Berikut gambar-gambar yang merupakan dokumentasi foto pada pembelajaran siklus I.
Gambar 2 Kegiatan Siswa Menyimak Tayangan Berita
93
Pada gambar 2 tersebut merupakan kegiatan siswa menyimak tayangan berita. Siswa diminta untuk mencermati tayangan berita. Pada gambar di atas terlihat siswa menyimak tayangan berita dengan sungguh-sungguh meskipun masih ada siswa yang tidak memperhatikan. Selama kegiatan menyimak tayangan berita berlangsung, guru mengamati perilaku siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perilaku siswa yang positif atau perilaku negatif yang dijadikan catatan untuk masuk ke dalam lembar observasi. Kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan contoh teks berita yang berisi tentang berita yang ditayangkan. Siswa disuruh membaca dan mencermati contoh teks berita. Berikut gambar siswa pada saat membaca contoh teks berita yang diberikan oleh guru.
Gambar 3 Kegiatan Siswa Membaca Contoh Teks Berita Gambar 3 tersebut merupakan gambar kegiatan siswa pada saat membaca teks berita yang diberikan oleh guru setelah menyimak tayangan berita. Pada gambar tersebut terlihat siswa membaca dan mencermati contoh teks berita, tetapi masih ada siswa yang terlihat mengobrol dengan temannya.
94
Gambar 4 Siswa Menulis Teks Berita Gambar 4 merupakan kegiatan siswa menulis teks berita. Setelah siswa mendapat bahan untuk dijadikan berita dengan cara investigasi ke luar kelas siswa kemudian menulis teks berita dari hasil investigasinya. 4.1.4 Refleksi Siklus I Hasil tes menulis teks berita siklus I mencapai rata-rata 63,07 atau berkategori cukup. Dari hasil siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang sudah mencapai target KKM sebesar 70 adalah 5 siswa, sedangkan 33 siswa yang lain belum mencapai target tersebut. Berdasarkan hasil tersebut sebagian besar siswa belum memenuhi target yang diharapkan yaitu nilai rata-rata klasikal sebesar 75 atau berkategori baik. Permasalahan ini disebabkan karena siswa kurang memahami materi menulis teks berita. Siswa tidak mengetahui cara menulis teks berita yang baik. Siswa belum memahami unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana). Siswa juga belum menguasai aspek kebahasaan, seperti penggunaan ejaan dan tanda baca, penggunaan kalimat, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena siswa masih jarang
95
berlatih menulis teks berita, sehingga pengetahuan mengenai materi menulis teks berita tersebut kurang dikuasai siswa secara baik. Selain itu, siswa belum memahami tentang teknik tayasi yang digunakan karena sebelumnya siswa belum pernah mendengar tentang teknik tersebut. Siswa juga merasa belum tertarik dengan tayangan berita yang ditayangkan melalui media audio visual yang disajikan oleh guru. Masalah ini dapat diatasi dengan cara guru menyajikan tayangan berita yang menarik lagi dan membimbing siswa dalam menulis teks berita melalui teknik tayasi. Dengan demikian perlu diadakan tindakan siklus II agar dapat mencapai target yang diharapkan. Berdasarkan data nontes pada siklus I siswa masih terlihat mengobrol dengan teman, merasa malu, dan pasif. 4.1.5 Hasil Penelitian Siklus II Hasil penelitian siklus II ini akan membahas hasil tes dan nontes setelah dilaksanakan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. 4.1.5.1 Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siklus II Hasil tes menulis teks berita pada siklus II merupakan upaya untuk memperbaiki dari hasil tes siklus I. Pada pembelajaran ini, peneliti masih menggunakan teknik tayasi dengan media audio visual. Namun tayangan yang akan ditayangkan berbeda dengan tayangan berita pada saat siklus I. Kriteria penilaian pada siklus II masih sama seperti pada siklus I, meliputi enam aspek penilaian yaitu,
96
(1) kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, (5) kemenarikan judul, (6) ketepatan pengguaan ejaan dalam berita. Hasil tes keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual pada siklus II dilihat pada tabel berikut. Tabel 21 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Siklus II
No. 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Nilai
F
Jumlah Nilai
Persen (%)
85-100 70-84 55-69 0-54
2 36 0 0 38
170 2707 0 0 2877
5,26 94,74 0 0 100
Rata-rata Nilai
2877/38=75,71 (Kategori Baik)
Berdasarkan tabel 21 di atas dapat diketahui bahwa keterampilan siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Jepara dalam menulis teks berita sudah mencapai kategori baik yaitu dengan rata-rata klasikal 75,71 dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 38 siswa, 2 siswa diantaranya 5,26% mencapai kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100. Kategori baik dicapai oleh 36 siswa atau 94,74% dengan rentang nilai 70-84. Kategori cukup dengan rentang nilai 55-69 dan untuk kategori kurang tidak ada yang mencapainya. Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah mencapai ketuntasan dalam pembelajaran menulis teks berita.
97
Agar lebih jelas, nilai yang telah berhasil dicapai siswa digambarkan pada diagram berikut ini. Diagram 4 Hasil Tes Menulis Teks Berita Siklus II
94.74%
100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00%
85-100
50.00%
70-84
40.00%
55-69
30.00% 20.00% 10.00%
5.26%
0
0.00% Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Berdasarkan diagram 4 di atas dapat diketahui bahwa setelah mendapatkan tindakan pada siklus II melalui teknik tayasi dengan media audio visual dalam pembelajaran menulis teks berita siswa yaitu 5,26% memiliki keterampilan menulis teks berita dalam kategori sangat baik, 94,74% siswa memiliki keterampilan menulis teks berita dalam kategori baik, dan sudah tidak ada lagi siswa yang memilki keterampilan menulis teks berita dalam kategori cukup dan kategori kurang. Rata-rata nilai siklus II mencapai 75,71 dan termasuk dalam kategori baik. Nilai tes keterampilan menulis teks berita pada siklus II ini merupakan penjumlahan dari enam aspek penilaian keterampilan menulis teks berita yang
98
meliputi (1) kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, (5) kemenarikan judul, (6) ketepatan pengguaan ejaan dalam berita. Untuk lebih rinci, hasil tes pada siklus II akan diuraikan pada tiap aspek penilaian tes keterampilan menulis teks berita sebagai berikut. Tabel 22 Rata-rata Perolehan Nilai tiap Aspek pada Siklus II No.
Aspek yang dinilai
Skor Rata-rata
Kategori
1.
Kelengkapan isi berita
73,64
Baik
2.
Keruntutan pemaparan
76,64
Baik
3.
Penggunaan kalimat
80,29
Baik
4.
Kosakata yang digunakan
78,95
Baik
5.
Kemenarikan judul
64,19
Cukup
6.
Ketepatan penggunaan ejaan
94,30
Sangat baik
Jumlah nilai rata-rata
467,93/6 =77,99
Baik
Pada tabel 22 di atas dapat diambil simpulan bahwa keterampilan siswa dalam menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual telah mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terbukti dengan skor tiap aspek penilaian keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual yang dilakukan pada saat pembelajaran di kelas. Pada siklus II dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk keterampilan menulis teks berita sebesar . Aspek kelengkapan isi berita mencapai nilai rata-rata 73,64 atau berkategori baik. Aspek keruntutan
99
pemaparan mencapai nilai rata-rata 76,64 atau berkategori baik. Aspek penggunaan kalimat mencapai nilai rata-rata 80,26 atau berkategori baik. Aspek kosakata yang digunakan mencapai nilai rata-rata 78,95 atau berkategori baik. Aspek kemenarikan judul mencapai nilai rata-rata 64,14 atau berkategori cukup. Aspek yang terakhir yaitu ketepatan penggunaan ejaan mencapai nilai rata-rata 94,30 atau berkategori sangat baik. Hasil rata-rata yang dicapai sangat memuaskan merupakan keberhasilan guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Agar lebih jelas, perincian hasil tes keterampilan menulis teks berita siswa untuk tiap-tiap aspek pada siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut. 4.1.5.1.1 Aspek Penilaian pada Aspek Kelengkapan Isi Berita Penilaian aspek penilaian pada aspek kelengkapan isi berita difokuskan pada unsur-unsur berita. Hasil penilaian pada aspek kelengkapan isi berita dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 23 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Kelengkapan Isi Berita No 1 2 3 4
Kategori sangat baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Rentang skor 19-24 13-18 7-12 0-6
8 30 0 0
Bobot skor 155 515 0 0
38
670
F
F Bobot Rata-rata skor (%) skor (%) 21,05 23,13 670/38/24X100 =73,64 78,95 76,87 (Kategori Baik) 0 0 0 0 100
100
100
Pada tabel 23 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan rentang skor pada aspek kelengkapan isi berita dalam kategori sangat baik sebanyak 8 siswa atau 21,05 %, dalam kategori baik sebanyak 30 siswa atau 78,95%, dan dalam kategori cukup dan dalam kategori siswa tidak ada yang mendapatkan. Skor rata-rata kelas untuk aspek kelengkapan isi berita pada siklus II mencapai 73,64 atau dalam kategori Baik. 4.1.5.1.2 Aspek Keruntutan Pemaparan Penilaian pada aspek keruntutan pemaparan difokuskan pada keruntutan kejadian yang dipaparkan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek keruntutan pemaparan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 24 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Keruntutan Pemaparan No
Kategori
1
sangat baik
2 3 4
Baik Cukup
Rentang skor 13-16 9-12 5-8
19
Bobot skor 256
F (%) 50
19 0
210 0
50 0
F
Bobot Rata-rata skor skor (%) 54,94 466/38/16X100 =76,64 45,06 (Kategori Baik) 0
Kurang 0-4 0 0 0 0 Jumlah 38 466 100 100 Tabel 24 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan skor pada aspek
keruntutan pemaparan dalam kategori sangat baik sebanyak 19 siswa atau 50%, dalam kategori baik sebanyak 19 siswa atau 50%, dalam kategori cukup dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek keruntutan pemaparan pada siklus II mencapai 76,64 atau dalam kategori baik.
101
4.1.5.1.3 Aspek Penggunaan Kalimat Penilaian pada aspek penggunaan kalimat difokuskan pada penggunaan kalimat yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek penggunaan kalimat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 25 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Penggunaan Kalimat Rentang skor 10-12
Baik Cukup Kurang Jumlah
No
Kategori
1
sangat baik
2 3 4
24
Bobot skor 240
F (%) 63,16
7-9 4-6
14 0
126 0
36,84 0
34,43 0
0-3
0 38
0 366
0 100
0 100
F
Bobot Rata-rata skor skor (%) 65,57 366/38/12X100 = 80,26 (Kategori Baik)
Tabel 25 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan skor pada aspek penggunaan kalimat pada kategori sangat baik sebanyak 24 siswa atau 63,16%, dalam kategori baik sebanyak 14 siswa atau 36,84%, dalam kategori cukup dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek penggunaan kalimat pada siklus II mencapai 80,26 atau dalam kategori baik. 4.1.5.1.4 Aspek Kosakata yang digunakan Penilaian pada aspek kosakata difokuskan pada kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek kosakata yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.
102
Tabel 26 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Kosakata yang digunakan No 1 2 3 4
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Rentang skor 10-12 7-9 4-6
22 16 0
Bobot skor 220 140 0
0-3
0
0
0
38
360
100
Jumlah
F
F (%) 57,89 42,11 0
Bobot Rata-rata skor skor (%) 61,11 360/38/12X100 38,89 0 =78,95 0 (Kategori Baik) 100
Tabel 26 menunnjukkan bahwa siswa yang mendapatkan rentang skor pada aspek kosakata yang digunakan dalam kategori sangat baik sebanyak 22 siswa atau 57,89%, dalam kategori baik sebanyak 16 siswa atau 42,11%, dalam kategori cukup dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek kosakata yang digunakan pada siklus II mencapai 78,95 atau dalam kategori baik. 4.1.5.1.5 Aspek Kemenarikan Judul Penilaian pada aspek kemenarikan judul difokuskan pada ketepatan judul yang digunakan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek kemenarikan judul dapat dilihat pada tabel berikut.
103
Tabel 27 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Kemenarikan Judul
No
Kategori
Rentang skor
F
Bobot skor
F (%)
1 2 3 4
sangat baik Baik Cukup Kurang
19-24 13-18 7-12 0-6
3 33 2 0
59 502 24 0
7,89 86,84 5,26 0
Bobot skor (%) 10,09 85,81 4,10 0
38
585
100
100
Jumlah
Rata-rata skor 585/38/24X100 =64,14 (Kategori cukup)
Tabel 27 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan rentang skor pada aspek kemenarikan judul dalam kategori sangat baik sebanyak 3 siswa atau 7,89 %, dalam kategori baik sebanyak 33 siswa atau 86,84 %, dalam kategori cukup sebanyak 2 siswa atau 5,26 %, dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek kemenarikan judul pada siklus II mencapai 64,14 atau dalam kategori baik. 4.1.5.1.6 Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan Penilaian pada aspek ketepatan penggunaan ejaan difokuskan pada penggunaan ejaan dalam menulis teks berita. Hasil tes pada aspek penggunaan ejaan dapat dilihat pada tabel berikut.
104
Tabel 28 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Kegiatan Siklus II pada Aspek Ketepatan Penggunaan Ejaan Rentang skor 10-12
Baik Cukup Kurang Jumlah
No
Kategori
1
sangat baik
2 3 4
35
Bobot skor 403
F (%) 92,11
Bobot skor (%) 93,72
7-9 4-6
3 0
27 0
7,89 0
6,28 0
0-3
0 38
0 430
0 100
0 100
F
Rata-rata skor 430/38/12X100 = 94,30 (Kategori Sangat Baik)
Tabel 28 menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan rentang skor pada aspek ketepatan penggunaan ejaan dalam kategori sangat baik sebanyak 35 siswa atau 92,11 %, dalam kategori baik sebanyak 3 siswa atau 7,89 %, dalam kategori cukup dan dalam kategori kurang tidak ada yang mendapatkannya. Skor rata-rata kelas untuk aspek ketepatan penggunaan ejaan pada siklus II mencapai 94,30 atau dalam kategori sangat baik. Hasil nilai rata-rata keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual mencakup beberapa aspek, yaitu kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), penggunaan kalimat (singkat dan jelas), kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, kemenarikan judul,dan ketepatan pengguaan ejaan. Hasil dari masing-masing aspek dapat dilihat pada diagram berikut.
105
Diagram 5 Hasil Tes Menulis Teks Berita setiap Aspek Siklus II
Nilai Rata-rata setiap Aspek Siklus II Pada diagram 5 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa dalam aspek kelengkapan isi berita sebesar 73,64, aspek keruntutan pemaparan sebesar 76,64, aspek penggunaan kalimat sebesar 80,26, aspek kosakata yang digunakan sebesar 78,95, aspek kemenarikan judul sebesar 64,14, dan aspek yang terakhir yaitu ketepatan penggunaan ejaan sebesar 94,30. 4.1.5.2 Perilaku Siswa pada Siklus II Hasil penelitian nontes siklus II didapatkan dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil selengkapnya akan dijelaskan secara rinci pada uraian berikut.
106
4.1.5.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Observasi Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara berlangsung. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk mengetahui respon perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Pada tindakan siklus II ini peneliti dibantu oleh 1 teman dan guru pengampu mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas tersebut oleh observer. Objek sasaran yang diamati terangkum dalam enam pernyataan meliputi (1) siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru, (2) keseriusan dan keantusisan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru, (3) siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru, (4) keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, (5) siswa investigasi ke luar kelas, (6) siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita. Hasil observasi pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut.
No. 1 2 3 4 5 6
Tabel 29 Persentase Hasil Observasi Siklus II Aspek yang dinilai F Persentase Hasil Siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari 35 92,11% guru Keseriusan dan keantusiasan siswa dalam menyimak 35 92,11% tayangan berita yang diberikan guru Siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita 30 78,95% yang diberikan guru Keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan 28 73,68% guru Siswa investigasi ke luar kelas 36 94,74% Siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita 32 84,21%
107
Pada siklus II perilaku siswa selama pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini karena model pembelajaran yang diterapkan merupakan hal yang bukan baru lagi bagi siswa sehingga siswa merasa senang saat mengikuti pembelajaran. Dari hasil siklus II dapat diketahui bahwa terdapat adanya peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengidentifikasi setiap aspek yang telah diobservasi oleh peneliti dengan bantuan seorang teman. Aspek yang diobservasi yang pertama yaitu siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru dapat dikategorikan sangat baik, yaitu sebesar 92,11% siswa sudah dapat memberikan respon dengan baik, siswa terlihat serius ketika mendengarkan penjelasan dari guru. Aspek yang kedua yaitu keseriusan dan keantusisan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru dapat dikategorikan sangat baik, yaitu 92,11% siswa memperhatikan dan mendengarkan tayangan berita dengan serius. Siswa memberikan respon baik terhadap tayangan yang disajikan oleh guru. Aspek yang ketiga yaitu siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru dapat dikategorikan sudah baik, yaitu sebesar 78,95%. Pada siklus II ini siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh.
108
Aspek yang keempat yaitu keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru dapat dikategorikan baik yaitu sebesar 73,68%, siswa sudah mampu bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Aspek kelima yaitu siswa investigasi ke luar kelas dapat dikategorikan sangat baik, yaitu sebesar 94,74% siswa melakukan investigasi ke luar kelas untuk mencari bahan yang akan dijadikan berita dengan cara bertanya atau wawancara. Aspek keenam yaitu siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita dapat dikategorikan baik yaitu sebesar 84,21%, karena siswa sudah dapat membuat teks berita dengan baik dan benar. Berdasarkan data yang ada siswa berantusias untuk mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Umumnya siswa bersemangat dan dapat mengikuti pembelajaran menulis teks berita dengan baik dari awal hingga akhir. Berdasarkan pengamatan peneliti selama pembelajaran menulis teks berita dapat disimpulkan bahwa pada siklus II sudah terdapat perubahan perilaku yang berarti apabila dibandingkan dengan pada saat pembelajaran siklus I. Peningkatan perubahan perilaku yang berarti ini merupakan perilaku yang sangat diharapkan karena guru sudah berusaha secara maksimal untuk merubah pola pembelajaran agar lebih disukai oleh siswa dan sebagai perbaikan dari pembelajaran pada siklus I.
109
Selain pelaksanaan teknik tayasi dan penggunaan media audio visual yang lebih baik, guru juga mempersiapkan rencana pembelajaran yang lebih matang dan melalui tahapan ini, diharapkan dapat lebih baik dalam pengelolaan kelas. 4.1.5.2.2 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Jurnal Jurnal yang digunakan pada siklus II ini masih sama seperti siklus I, yaitu terdiri atas jurnal siswa dan jurnal guru. Kedua jurnal tersebut berisi ungkapan kesan, perasaan, tanggapan terhadap pembelajaran menulis teks berita dari siswa maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung. 4.1.5.2.2.1 Jurnal Siswa Jurnal siswa diberikan setelah siswa selesai menulis teks berita. Jurnal siswa harus diisi oleh siswa tanpa terkecuali. Tujuannya yaitu untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran menulis teks berita berlangsung dan untuk mengungkapkan pendapat siswa mengenai kemudahan dan kesulitan, kekurangan dan kelebihan, serta pesan dan kesan siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pembagian jurnal siswa terlihat bersemangat untuk mendapat dan mengisi jurnal tersebut. Keadaan ini dapat dipahami karena hal ini merupakan pengalaman pertama siswa mengisi jurnal di akhir pembelajaran. Adapun hal-hal yang ditanyakan dalam jurnal siswa meliputi (1) perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menils teks berita, (2) kesulitan yag dialami siswa pada saat menulis teks berita melalui teknik tayasi, (3) pendapat siswa
110
tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, (4) kritik dan saran mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Hasil jurnal siswa dapat diuraikan sebagai berikut. Hasil jurnal siswa, yaitu tentang kesan siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual yang disajikan sudah begitu jelas dan juga menarik. Siswa juga berpendapat bahwa pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual yang digunakan guru jelas dan siswa menyukainya. Selain itu, siswa dapat berpikir kreatif dan menambah pengetahuan siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemilihan teknik tayasi dengan media audio visual yang disajikan guru banyak disukai oleh banyak siswa. Hal ini menjadikan siswa lebih aktif belajar, karena berusaha berlatih mencari sendiri mengenai pembelajaran yang sedang berlangsung. Meskipun pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual yang digunakan guru (peneliti) telah jelas dan menarik, akan tetapi masih ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Kesulitankesulitan yang dialami oleh siswa antara lain, siswa masih sulit menentukan judul yang menarik untuk dijadikan berita. Adapun hasil jurnal siswa secara keseluruhan menyimpulkan bahwa siswa senang dengan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Selain itu, siswa juga berpendapat senang dengan penggunaan teknik
111
tayasi dengan media audio visual karena dapat mempermudah siswa dalam memahami tentang berita. 4.1.5.2.2.2 Jurnal Guru Jurnal guru pada siklus II masih menggunakan pertanyaan yang sama dengan siklus I. Hal-hal yang ditanyakan meliputi, (1) bagaimana perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan berita audio visual, (2) bagaimana respon siswa terhadap teknik tayasi dan media audio visual yang digunakan guru, (3) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, (4) bagaimana sikap siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, dan (5) adakah fenomena lain yang muncul dikelas saat pembelajaran berlangsung. Menurut jawaban guru yang tertuang dalam jurnal menunjukkan bahwa siswa semakin siap dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II. Berdasarkan pengamatan guru pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat semangat dalam mengikuti pembelajaran jika dibandingkan dengan pembelajaran pada waktu sebelumnya. Hal ini terlihat pada saat siswa aktif bertanya jika merasa belum paham tentang penjelasan dari guru. Siswa sudah tidak takut atau merasa malu lagi untuk bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Respon siswa terhadap tayangan berita yang disajikan oleh guru lewat media
112
audio visual juga semakin tinggi. Hal ini terlihat pada saat siswa menyimak tayangan berita dengan sungguh-sungguh. Suasana kelas pada saat pembelajaran berlangsung terlihat hidup dan kondusif, hal ini sebagai bukti bahwa pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual sangat diterima oleh siswa. Siswa sangat menikmati kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual dapat menghidupkan suasana kelas sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Guru merasa puas karena siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Keberhasilan pembelajaran ini tidak lepas dari usaha guru dalam mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Persiapan tersebut termasuk pemilihan tayangan berita, media yang digunakan, teknik tayasi yang digunakan guru, serta rencana pembelajaran yang dibuat lebih matang. Sehingga hal ini membuat siswa merespon positif terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual yang digunakan oleh guru. 4.1.5.2.3 Hasil Wawancara Pada siklus II sasaran wawancara masih ditujukan pada tiga siswa. Wawancara pada siklus II dilakukan kepada tiga orang siswa yaitu satu orang siswa yang mendapat nilai tertinggi, satu orang siswa yang mendapat nilai sedang dan satu orang siswa yang mendapat nilai terendah. Tujuan peneliti melakukan wawancara
113
pada siklus II ini adalah untuk mengetahui tanggapan atau sikap siswa terhadap proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual.
Teknik dan pelaksanaan wawancara pada siklus II masih sama dengan
wawancara siklus I. Pertanyaan yang digunakan guru masih sama dengan pertanyaan pada siklus I. Pertanyaan yang diajukan kepada siswa tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual yang telah berlangsung. Adapun pertanyaan tersebut meliputi (1) apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis teks berita, (2) apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual, (3) bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita, (4) kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita, (5) berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang mendapatkan nilai tertinggi pada akhir pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa siswa tersebut merasa berminat dengan pembelajaran menulis karena siswa tersebut merasa dengan menulis teks berita berarti secara tidak langsung juga belajar menjadi seorang jurnalistik yang dapat menambah pengetahuan dan informasi yang sebelumnya tidak tahu. Siswa tersebut merasa senang pada saat mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual karena itu merupakan hal yang belum pernah ditemui sebelumnya. Sedangkan pada saat diminta menulis teks berita dia merasa
114
senang. Kesulitan yang dihadapi yaitu ketika menentukan bahan yang akan dijadikan berita. Tanggapan dan saran terhadap pembelajaran menulis teks berita teknik tayasi dengan media audio visual baik karena dapat menambah pengetahuan dan sebaiknya teknik tayasi dengan media audio visual juga digunakan oleh guru juga supaya ketika mengikuti pembelajaran menulis teks berita merasa lebih bersemangat lagi. Menurut siswa yang memperoleh nilai sedang menunjukkan bahwa siswa tersebut kurang berminat dengan pembelajaran menulis teks berita. Pada saat dilakukan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual siswa tersebut merasa senang karena baru mengetahui tentang teknik tayasi dengan media audio visual. Siswa tersebut merasa kurang senang ketika diminta untuk menulis teks berita. Kesulitan yang dialami siswa tersebut saat menulis teks berita yaitu ketika menentukan judul berita. Tanggapan dan saran tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual menyenangkan karena itu merupakan hal baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Menurut siswa yang memperoleh nilai rendah menujukkan bahwa siswa tersebut kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran menulis teks berita karena belum memahami tentang teks berita. Pada saat dilakukan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual siswa tersebut merasa senang, pada saat diminta untuk menulis teks berita siswa tersebut merasa kurang senang. Kesulitan yang dihadapi ketika menulis teks berita yaitu ketika mencari bahan yang
115
dijadikan sebagai berita. Tanggapan dan saran tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi yaitu senang dan dapat menambah pengetahuan. 4.1.5.2.4 Hasil Dokumentasi Dokumentasi pada penelitian ini merupakan bukti visual terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Pengambilan dokumentasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis teks berita siklus II berlangsung. Gambar yang diambil meliputi sikap siswa menyimak tayangan berita, kegiatan siswa membaca contoh teks berita yang diberikan guru, kegiatan siswa mendiskusikan teks berita yang diberikan guru, kegiatan siswa mencari bahan menulis teks berita, kegiatan siswa menulis teks berita. Berikut gambar-gambar yang merupakan dokumentasi foto pada pembelajaran siklus II.
Gambar 5 Kegiatan Siswa Menyimak Tayangan Berita
Pada gambar 5 tersebut merupakan kegiatan siswa menyimak tayangan berita. Siswa diminta untuk mencermati tayangan berita. Pada gambar di atas terlihat siswa menyimak tayangan berita dengan sungguh-sungguh. Selama kegiatan menyimak tayangan berita berlangsung, guru mengamati perilaku siswa. Hal ini bertujuan untuk
116
mengetahui apakah ada perilaku siswa yang positif atau perilaku negatif yang dijadikan catatan untuk masuk ke dalam lembar observasi. Kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan contoh teks berita yang berisi tentang berita yang ditayangkan. Siswa disuruh membaca dan mencermati contoh teks berita. Berikut gambar siswa pada saat membaca contoh teks berita yang diberikan oleh guru.
Gambar 6 Kegiatan Siswa Membaca Contoh Teks Berita Gambar 6 tersebut merupakan gambar kegiatan siswa pada saat membaca teks berita yang diberikan oleh guru setelah menyimak tayangan berita. Pada gambar tersebut terlihat siswa membaca dan mencermati contoh teks berita dengan sungguhsungguh.
117
Gambar 7 Siswa Menulis Teks Berita Gambar 7 merupakan kegiatan siswa menulis teks berita. Setelah siswa mendapat bahan untuk dijadikan berita dengan cara investigasi ke luar kelas siswa kemudian menulis teks berita dari hasil investigasinya. 4.1.6 Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil tes keterampilan menulis teks berita pada siklus II telah mengalami peningkatan dari siklus I. Hasil keterampilan menulis teks berita pada siklus II sudah mencapai nilai rata-rata 75,71 atau berkategori baik. Hasil tersebut sudah mencapai nilai rata-rata klasikal yang diharapkan yaitu 75. Pada siklus II ini siswa sudah dapat menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan baik, yaitu menulis hasil investigasinya pada saat ke luar kelas. Siswa juga sudah dapat memahami tentang menulis teks berita. Hal ini dibuktikan dengan pada aspek kelengkapan isi berita, siswa sudah dapat memahaminya. Penggunaan kalimat dan kosakata yang digunakan juga sudah tepat. Selain itu, pengunaan ejaan juga sudah baik apabila dibandingkan dengan siklus I. Hal ini sangat memuaskan, karena
118
berdasarkan hasil nontes pada siklus II, terlihat juga sudah adanya perubahan perilaku siswa yang berarti. Pada tahap observasi, perilaku negatif siswa sudah berkurang. Siswa mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir dengan baik. Hal ini dibuktikan melalui hasil observasi yang menunjukkan adanya peningkatan persentase perilaku siswa pada hasil observasi siklus II. Pada kegiatan pengisian jurnal, terlihat sekali adanya perubahan perilaku siswa. Siswa terlihat serius ketika mengisi jurnal yang diberikan oleh guru. Siswa menanggapi positif terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hampir semua siswa menyatakan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual menyenangkan, hal ini sebagai bukti adanya perubahan perilaku yang positif. Adapun mengenai hasil nontes yang berupa dokumentasi foto dapat diketahui pembelajaran semakin kondusif. Siswa sangat aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita. kegiatan ini semua tergambar dalam foto sebagai bukti visual untuk menguatkan data-data nontes lainya. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan menulis teks berita pada siklus II mengalami peningkatan dan sudah mencapai nilai batas ketuntasan, maka penelitian dihentikan dan dianggap berhasil.
119
4.2 Pembahasan Pembahasan dari hasil penelitian ditujukan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Permasalahan yang pertama yaitu peningkatan keterampilan menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara. Permasalahan yang kedua yaitu perubahan perilaku siswa setelah dilaksanakan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara. 4.2.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Teknik Tayasi dengan Media Audio Visual Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara Permasalahan peningkatan keterampilan menulis teks berita dapat dijawab dengan deskriptif data secara kuantitatif, yaitu untuk mengetahui peningkatan ratarata dalam keterampilan menulis teks berita dari tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada kegiatan keterampilan menulis teks berita prasiklus dan siklus I terlihat keterampilan siswa dalam menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual belum memenuhi rata-rata klasikal yang ditentukan. Hasil tes keterampilan menulis teks berita pada prasiklus hanya mencapai 48,15 dan siklus I mencapai 62,81. Pada pembelajaran menulis teks berita pada siklus I walaupun telah dioptimalkan dengan refleksi dan hasil kegiatan pembelajaran menulis teks berita
120
pada siklus I melalui teknik tayasi dengan media audio visual tetapi hasilnya belum memuaskan. Hasil tes menulis teks berita yang dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan dari prasiklus dan siklus I. Aspek yang dinilai dalam keterampilan menulis teks berita, yaitu (1) kelengkapan isi berita mengandung enam unsur berita (apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana), (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan mudah dipahami), (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas), (4) kosakata yang digunakan dalam menulis teks berita, (5) kemenarikan judul, (6) ketepatan pengguaan ejaan dalam berita. Secara rinci peningkatan keterampilan menulis teks berita setelah mendapat pembelajaran melalui teknik tayasi dengan media audio visual dapat dilihat dari tiap aspek penilaian yang disajikan pada tabel berikut. Tabel 30 Hasil Tes Keterampilan Menulis Teks Berita Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Aspek 1 2 3 4 5 6 NA
PS 50,88 43,75 50,88 51,75 47,26 44,3 48,1
Rata-rata SI 63,92 63,98 62,5 62,5 59,76 65,79 63,08
S II 73,64 76,64 80,26 78,95 64,14 94,3 77,99
Peningkatan PS-S I S I-S II PS-S II 13,04 9,72 22,76 20,23 12,66 32,89 11,62 17,76 29,38 10,75 16,45 27,2 12,5 4,38 16,88 21,49 34,54 50 14,98 14,91 29,89
121
Keterangan: 1. Kelengkapan isi berita 2. Keruntutan pemaparan 3. Penggunaan kalimat 4. Kosakata yang digunakan 5. Kemenarikan judul 6. Ketepatan penggunaan ejaan PS = Prasiklus S I = Siklus I S II = Siklus II NA = Nilai Akhir (Nilai komulatif menulis teks berita) Berdasarkan rekapitulasi data hasil tes keterampilan menulis teks berita dari prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dijelaskan bahwa keterampilan menulis teks berita setiap aspek mengalami peningkatan. Uraian dari tabel tersebut dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut. Hasil prasiklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk keterampilan menulis teks berita sebesar 48,1. Dari rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa keteramilan menulis teks berita siswa masih kurang karena pada rentang nilai 0-54. Rata-rata nilai tersebut berasal dari jumlah skor rata-rata masing-masing aspek. Pada
122
prasiklus, aspek kelengkapan isi berita mencapai nilai rata-rata 50,88 atau berkategori kurang. Aspek keruntutan pemaparan mencapai nilai rata-rata 43,75 atau berkategori kurang. Aspek penggunaan kalimat mencapai nilai rata-rata 50,88 atau berkategori kurang. Aspek kosakata yang digunakan
mencapai nilai rata-rata 51,75 atau
berkategori kurang. Aspek kemenarikan judul mencapai nilai rata-rata 47,26 atau berkategori kurang. Aspek ketepatan penggunaan ejaan mencapai nilai rata-rata 44,08 atau berkategori kurang. Keterampilan menulis teks berita siswa masih rendah pada kategori kurang dengan nilai rata-rata 48,1. Pemerolehan nilai yang masih miimal tersebut perlu ditingkatkan lagi. Untuk meningkatkan nilai siswa diperlukan pembelajaran yang variatif. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan teknik tayasi dengan media audio visual dalam pembelajarannya. Siswa yang tadinya mempunyai nilai rata-rata 48,1 bisa meningkat menjadi 75,00 sesuai dengan target ketuntasan yang telah ditentukan guru (peneliti) pada siklus I dan siklus II. Hasil tes keterampilan menulis teks berita pada siklus I mencapai rata-rata 63,08 dan termasuk dalam kategori cukup pada rentang nilai 60-69. Dengan demikian, hasil tersebut belum mencapai target nilai yang telah ditetapkan yaitu secara klasikal sebesar 75,00. Rata-rata nilai tersebut diperoleh dari skor rata-rata tiap aspek pada penelitian keterampilan menulis teks berita. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 14,98 bila dibanding dengan hasil pada prasiklus. Siswa sudah mampu memahami tentang berita. Aspek kelengkapan isi berita diperoleh skor rata-rata 63,92. Dari hasil tersebut menunjukkan
123
terjadi peningkatan sebesar 13,04 bila dibandingkan dengan hasil prasiklus. Siswa sudah mampu menulis teks berita dengan memperhatikan kelengkapan isi berita. Aspek keruntutan pemaparan diperoleh skor rata-rata 63,98. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 20,23 bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada prasiklus. Aspek penggunaan kalimat diperoleh skor ratarata 62,5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 11,62 bila dibandingkan dengan hasil pada prasiklus. Siswa sudah mampu menggunakan kalimat yang tepat untuk menulis teks berita. Aspek kosakata yang digunakan diperoleh skor rata-rata 62,5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 10,75 bila dibandingkan pada prasiklus. Siswa sudah mampu menggunakan kosakata dengan baik. Aspek kemenarikan judul diperoleh skor rata-rata 59,76. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 12,5 bila dibanding pada prasiklus. Siswa sudah mampu membuat judul yang menarik. Aspek ketepatan penggunaan ejaan diperoleh skor rata-rata 65,79. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 21,49 bila dibandingkan dengan hasil pada prasiklus. Siswa sudah banyak menggunakan ejaan yang tepat dan sesuai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil keterampilan menulis teks berita siswa per aspek sudah banyak mengalami peningkatan sebesar 14,98 dari rata-rata nilai prasiklus. Hasil tes keterampilan menulis teks berita pada siklus II mencapai nilai ratarata 77,99 dan termasuk dalam kategori baik pada rentang nilai 70-84. Pencapaian nilai tersebut berarti sudah memenuhi target nilai yang telah ditetapkan pada siklus I
124
dan siklus II yaitu secara klasikal sebesar 75,00. Dengan demikian, tidakan siklus III tidak perlu dilakukan. Hasil pemerolehan nilai masing-masing aspek pada siklus II diuraikan sebagai berikut. Rata-rata nilai tersebut diperoleh dari skor rata-rata tiap aspek pada penelitian keterampilan menulis teks berita. Pada aspek kelengkapan isi berita rata-rata skor yang diperoleh sebesar 73,64. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 9,72 bila dibandingkan dengan hasil siklus I dan 22,76 bila dibandingkan dengan hasil pada prasiklus. Siswa sudah mampu menulis teks berita dengan memperhatikan kelengkapan isi berita. Aspek keruntutan pemaparan rata-rata skor yang diroleh sebesar 76,64. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 12,66 bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 32,89 bila dibandingkan dengan hasil pada prasiklus. Hal ini berarti bahwa siswa sudah mampu membuat teks berita dengan runtut. Aspek penggunaan kalimat skor rata-rata yang diperoleh sebesar 80,26. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 17,76 bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 29,38 bila dibandingkan dengan hasil pada prasiklus. Hal ini berarti siswa sudah mampu membuat teks berita dengan menggunakan kalimat yang baik. Aspek kosakata yang digunakan skor rata-rata yang diperoleh sebesar 78,95. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 16,45 bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 27,2 bila dibandingkan dengan hasil pada prasiklus. Hal ini berarti siswa sudah mampu menggunakan kosakata yang tepat untuk menulis teks
125
berita. Aspek kemenarikan judul skor rata-rata yang diperoleh sebesar 64,19. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 4,38 bila dibandingkan dengan pada siklus I dan 16,88 bila dibandingkan dengan pada hasil pada prasiklus.hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu membuat judul yang menarik untuk dijadikan judul untuk menulis teks berita. Aspek ketepatan penggunaan ejaan skor rata-rata yang diperoleh sebesar 94,3. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 34,54 bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 50 bila dibandingkan dengan hasil pada prasiklus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil keterampilan menulis teks berita siswa per aspek sudah banyak mengalami peningkatan pada siklus II ini yaitu sebesar 14,91 dari nilai rata-rata nilai siklus I dan 29,89 dari rata-rata nilai prasiklus. Peningkatan keterampilan menulis teks berita siswa ini merupakan prestasi siswa yang memuaskan. Sebelum dilakukan siklus I dan siklus II ini, keterampilan menulis teks berita siswa masih kurang dan belum memuaskan. Tetapi setelah diadakan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara meningkat. Peningkatan dari aspek keterampilan menulis teks berita prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut.
126
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
94.3 73.64 63.92 50.88
76.64 63.98 43.75
80.26 62.5 50.88
78.95 62.5 51.75
64.14 65.79 59.76 47.26 44.3
Prasiklus Siklus I Siklus II
Diagram 6 Peningkatan Keterampilan Rata-rata Nilai Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Keterampilan Menulis Teks Berita dari Tiap Aspek Penilaian
4.2.2 Perubahan Perilaku Permasalahan yang kedua yaitu perubahan perilaku siswa pada pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual dapat dikatakan bahwa terdapat perubahan perilaku belajar siswa ke arah yang positif. Hal ini dapat dilihat dari hasil nontes siklus I dan siklus II yaitu observasi, jurnal, dan wawancara. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I, guru menjelaskan tentang materi menulis teks berita. Guru melakukan apersepsi dan tujuan pembelajaran pada saat itu. Dalam pembelajaran siklus I siswa kurang menikmati pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa belum dapat memahami pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
127
Tetapi setelah menggunakan media yang berisi tentang tayangan berita dan diberi penjelasan tentang teknik tayasi siswa mulai tertarik. Selama proses pembelajaran siswa masih menunjukkan sikap kurang positif seperti melamun, bergurau, mengganggu teman sebelahnya, dan lain sebagainya. Berikut gambar siklus I pada saat siswa diberikan materi tentang menulis teks berita. Siswa terlihat kurang siap mengikuti pembelajaran dan masih banyak yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Selanjutnya adalah gambar perubahan perilaku siswa pada siklus I ke siklus II saat menyimak tayangan berita.
Gambar 8
Gambar 9
Perbandingan Kegiatan Siswa saat Menyimak Berita Siklus I dan Siklus II Dari gambar 8 di atas pada siklus I siswa memperhatikan tayangan dengan seksama meskipun masih ada siswa yang kurang tertarik dengan tayangan berita. Pada gambar 9 siklus II siswa memperhatikan tayangan berita sesuai panduan guru. Selanjutnya adalah gambar perubahan perilaku siswa pada siklus I ke siklus II saat membaca contoh teks berita.
128
Gambar 10
Gambar 11
Perbandingan Kegiatan Siswa Membaca Contoh Teks Berita Siklus I dan Siklus II Gambar 10 dan 11 di atas menunjukkan kegiatan siswa membaca contoh teks berita. Pada kegiatan ini guru menyiapkan contoh teks berita yang berisi tentang berita yang telah ditayangkan sebelumnya. Pada saat Siklus I siswa kelihatan kurang serius saat membaca contoh teks berita. Pada siklus II sudah terdapat perubahan perilaku dibandingkan dengan siklus I, pada gambar siklus II terlihat siswa sudah serius membaca contoh teks berita dengan konsentrasi. Terlihat seluruh siswa sudah serius membaca dan mengamati contoh teks berita yang diberikan oleh guru.
Gambar 12
Gambar 13
Perbandingan Kegiatan Siswa Menulis Teks Berita Siklus I dan Siklus II
129
Gambar 12 pada siklus I di atas dapat terlihat siswa sedang mengerjakan tugas menulis teks berita. Terlihat siswa kurang serius dalam menulis teks berita setelah melakukan investigasi ke kelas. Masih ada siswa yang mencontoh hasil kerja temannya. Pada gambar 13 pada siklus II terdapat perubahan perilaku siswa menulis teks berita dengan sungguh-sungguh setelah mendapatkan bahan yang dijadikan untuk menulis teks berita. Dari hasil nontes siklus I dan siklus II yaitu melalui observasi pada siklus I kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual belum terlihat cukup baik, sikap siswa pada saat menerima materi pembelajaran menulis teks berita belum terfokus. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak siswa yang masih mengobrol dengan temannya dan tidak bersemangat mengikuti pembelajaran. Tetapi pada siklus II, terdapat perubahan perilaku siswa yang berarti. Siswa semangat mengikuti pembelajaran menulis teks berita. Siswa lebih konsentrasi dibanding pada siklus I. Siswa sungguh-sungguh pada saat menulis teks berita dengan
memperhatikan panduan dari guru. Perubahan
perilaku siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 31 Peningkatan Hasil Observasi dari Siklus I ke Siklus II
1.
Siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru
65,79%
Siklus II 92,11%
2.
Keseriusan dan keantusiasan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru
84,21%
92,11%
No.
Aspek
Siklus I
Peningkatan 26,32% 7,9%
130
3.
Siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru
71,05%
78,95%
7,9%
4.
Keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru
57,89%
73,68%
15,78%
5.
Siswa investigasi ke luar kelas
76,32%
94,74%
18,42%
6.
Siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita
60,53%
84,21%
23,68%
Pada tabel 31 peningkatan observasi siklus I dan siklus II di atas dapat diketahui bahwa setiap aspek observasi mengalam peningkatan dari siklus I ke siklus II jenis perilaku yang diamati yaitu aspek siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 26,32% dari 65,79% pada siklus I menjadi 92,11% pada siklus II. Pada siklus II hanya beberapa siswa yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Perilaku yang diamati pada aspek yang kedua, yaitu keseriusan dan keantusiasan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru mengalami peningkatan sebesar 7,9% dari 84,21% pada siklus I menjadi 92,11% pada siklus II. Pada siklus I siswa masih ada yang tidak menyimak tayangan berita. Berbeda pada siklus II siswa antusias dan serius menyimak tayangan berita. Perilaku yang diamati pada aspek yang ketiga, yaitu siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru mengalami peningkatan sebesar 7,9% dari 71,05% pada siklus I menjadi 78,95% pada siklus II. Pada siklus I hanya beberapa yang membaca dan menganalisis contoh teks berita. Berbeda dengan pada siklus II siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita dengan serius.
131
Perilaku yang keempat, yaitu keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru pada saat pembelajaran menulis teks berita mengalami peningkatan sebesar 15,78% dari 57,89% pada siklus I menjadi 73,68% pada siklus II. Pada siklus I siswa masih malu bertanya bahkan siswa harus ditunjuk untuk mau menjawab pertanyaan dari guru. Berbeda dengan perilaku siklus II, pada siklus II ini siswa bersemangat untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru sehingga menjadikan kelas semakin hidup. Perilaku yang kelima, yaitu siswa investigasi ke luar kelas untuk mencari bahan yang akan dijadikan berita mengalami peningkatan sebesar 18,42% dari 76,32% pada siklus I menjadi 94,74% pada siklus II. Perilaku yang keenam, yaitu siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita setelah investigasi ke luar kelas mengalami peningkatan sebesar 23,68% dari 60,53% pada siklus I menjadi 84,21% pada siklus II. Pada siklus II ini siswa terlihat sungguh dalam menulis teks berita, hal ini dibuktikan dengan hasil tes menulis teks berita yang memuaskan. Berdasarkan hasil jurnal siswa pada siklus I dan siklus II, siswa merasa senang terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Hal ini dapat dilihat bahwa siswa semakin bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, rata-rata klasikal siswa dalam menulis teks berita semakin meningkat dari siklus I ke siklus II.
132
Berdasarkan hasil wawancara siswa menyatakan merasa senang dengan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Siswa merasa senang dengan media yang digunakan karena sebelumya belum pernah menggunakan media pada saat pembelajaran, serta penerapan teknik yang digunakan yang baru dikenal siswa. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual mampu meningkatkan ketermpilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara. Selain itu, terdapat perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih baik setelah mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1.
Keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara mengalami peningkatan setelah dilakukan penelitian tindakan kelas menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Peningkatan keterampilan menulis teks berita tersebut dapat diketahui dari hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata tes prasiklus menulis teks berita mencapai 48,15 dan termasuk dalam kategori kurang, sedangkan nilai rata-rata tes siklus I menulis teks berita setelah dilakukan tindakan mengalami peningkatan sebesar 14,66 menjadi 62,81 dan termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II, nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,9 menjadi 75,71 dan termasuk dalam kategori baik.
2.
Terjadi perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Peningkatan ini disebabkan oleh siswa tertarik terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Ketertarikan siswa ini dibuktikan oleh hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I siswa masih terlihat kurang siap dalam mengikuti pembelajaran
133
134
menulis teks berita. Siswa terlihat masih ada yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus II, siswa terlihat sangat aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita. Berdasarkan hasil jurnal dan wawancara pada siklus I dan siklus II, siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual. Selain itu, peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan medai audio visual dibuktikan juga melalui gambar pada dokumentasi foto. Dokumentasi foto ini merupakan bukti visual yang dapat diambil selama pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual berhasil meningkatkan keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Welahan Kabupaten Jepara. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan hasil tindakan tersebut, penulis menyampaikan saran sebagai berikut. 1. Guru sebaiknya menggunakan teknik dan media pembelajaran, salah satunya dengan teknik tayasi dan media audio visual seperti yang telah dilakukan untuk menumbuhkan rasa minat siswa terhadap pembelajaran menulis teks berita. 2. Siswa sebaiknya aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis dan berlatih menulis terutama menulis teks berita.
135
3. Bagi peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang lain dengan teknik dan media yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik dan media pembelajaran.
136
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad , Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo persada. Charnley.
Djuraid,
Micthel V. Menulis Teks http://www.crayonpedia.org/mw/Penulisan_Teks_Berita_8.2. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2010. Husnun N. 2006. Panduan Muhammadiyah Malang.
Menulis
Berita.
Malang:
Berita.
UPT
Djuroto, Totok. 2003. Teknik Mencari & Menulis Berita. Semarang: Dahar Prize. Hermanto. 2009. Teknik Tayasi. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:q8jYDuu8S8J: pojokhemanto.blogspot.com/2009/01/modelpembelajaraninovatif.html+ teknik+tayasi&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diunduh pada tanggal 10 Januari 2010. Harahap, Arifin S. 2006. Jurnalistik Televisi. Jakarta: Gramedia. Hastuti. 2006. “Optimalisasi Majalah Dinding sebagai Media Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas X2 SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2005”. Skripsi: UNNES. Ikeguchi,
Cecilia. 1997. Teaching Integrated Writing skills. http://www.kasel.ac.jp/staff/Cecilia/index.html. Diunduh pada tanggal 30 Juli 2010.
Janah, Miftachul. 2008. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Metode Group Investigation pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Ulujami Pemalang”. Skripsi: UNNES. Leksono, Lukman. 2009. “Pemanfaatan Media Koran untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Metode CIRC pada Siswa Kelas VIII F SMP 8 Semarang”. Skripsi: UNNES. Masduki. 2006. Jurnalistik Radio. Yogyakarta: LKIS.
137
Nurgiantoro, Burhan. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT BPEE Yogyakarta. Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Cooperatif Learning di Ruangruang Kelas). Jakarta: Gramedia Widiasarana. _______. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Sanaky, Hujair AH. 2009. Media Pembelajaran. Jogyakarta: Safiria Insania Press. Santana, Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Siregar, Ras. 1992. Bahasa Pers Bahasa Indonesia Jurnalistik: Kerangka Teori Dasar. Jakarta: PT Grafikatama Jaya. Spalding, dkk. 2002. berjudul Demystifying Reflection: A Study Of Pedagogical Strategies That Encourage Reflective Journal Writing. http://www.trecord.org/content.asp?contentid=10987. Diunduh pada tanggal 30 Juli 2010. Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa. Sujanto. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara untuk Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Sulistiyowati. 2006. “Penggunaan Metode Kunjungan Lapangan dengan Media Peta Pikiran pada Pembelajaran Keterampilan Menyampaikan Informasi Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 24 Semarang”. Skripsi: UNNES. Sumartanti. 2007. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Teknik Adopsi Siaran Berita Televisi pada Siswa Kelas VIII SMPN I Pegandon Kabupaten Kendal”. Skripsi: UNNES. Suriamiharja, Agus dkk. 1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud. Syafi’i, Imam. 1996. Terampil Berbahasa Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. _______. 1983. Menulis: sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wagiran dan Mukh Doyin. 2005. Curah Gagasan Langkah Awal Penulisan Karya Ilmiah. Semarang : Rumah Indonesia
139
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( SIKLUS 1) Nama Sekolah
: SMP Negeri 2 Welahan
Mata Pelajaran
: Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas
: VIII
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit (2 X Pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan / poster B. KOMPETENSI DASAR Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas C. TUJUAN 1. Siswa mampu menyusun data pokok berita 2. Siswa mampu merangkai data pokok-pokok berita yang singkat dan jelas 3. Siswa mampu menyunting teks berita D. MATERI POKOK 1. Pengertian berita 2. Unsur-unsur berita 3. Cara penulisan teks berita 4. Contoh teks berita 5. Pengertian teknik tayasi dan media audio visual 6. Langkah-langkah menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual
140
E. METODE PEMBELAJARAN 1. tayasi 2. pemodelan 3. diskusi 4. tanya jawab 5. inkuiri 6. penugasan F. SKENARIO PEMBELAJARAN Tahap
Alokasi Perincian
Pembelajaran
Waktu
Pertemuan 1
Guru mengucapkan salam, menanyakan
Pendahuluan
kabar siswa, dan mempresensi kehadiran
10 menit
siswa Guru
mengaitkan
dengan
materi
pengalaman
pembelajaran
siswa tentang
menulis teks berita Guru
menyiapkan
mental
fisik
dengan menjelaskan kompetensi
siswa yang
harus dicapai siswa, tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran Guru memberikan contoh teks berita Inti
25 menit
Eksplorasi Guru
memberikan
pertanyaan
kepada
141
siswa mengenai teks yang dibagikan guru sebelumnya, pertanyaan yang diberikan tentang karakteristik teks berita Elaborasi Siswa
diminta
menentukan
berdiskusi
unsur-unsur
untuk
berita
dan
susunan teks berita Siswa meyampaikan hasil diskusinya Konfirmasi Guru memberi penguatan kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan Penutup
Guru bersama-sama siswa kesimpulan
memberikan 5 menit
mengenai
materi
pembelajaran yang telah dilakukan
Guru memotivasi siswa untuk terus belajar menulis teks berita
Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran hari itu
Guru memberi penugasan kepada siswa untuk
berlatih
menulis
teks
berita
berdasarkan peristiwa yang pernah dilihat atau dialami
Guru menutup pelajaran dengan salam
142
Pertemuan 2
Guru mengucapkan salam, menanyakan 15 menit
Pendahuluan
kabar siswa, dan mempresensi kehadiran siswa Guru
menanyakan
tugas
yang
telah
diberikan pada pembelajaran pertama Guru menyiapkan mental fisik siswa dengan menjelaskan kompentensi yang harus dicapai siswa, tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran Guru menyajikan tayangan berita Inti
Eksplorasi Guru memberi pertanyaan kepada siswa 20 menit
tentang isi tayangan berita Elaborasi
Guru
mengelompokkan
siswa
tiap
kelompok terdiri atas 4-5 siswa
Guru membagikan teks berita sebagai pemodelan
yang
berisi
tentang
pemberitaan berita yang ditayangkan
Siswa diminta untuk menemukan unsurunsur berita, kemudian siswa diminta membacakan hasil kerja diskusinya
Siswa diminta menulis teks berita dengan
143
cara investigasi keluar kelas dengan memperhatikan karakteristik berita Konfirmasi
Siswa menukar hasil pekerjaan menulis teks berita dengan teman sebangku
Siswa menyunting teks berita teman sebangku dipandu oleh guru
Guru memberi penguatan kepada siswa tentang
pembelajaran
yang
telah
dilakukan Penutup
Guru
bersama
mengenai
siswa
pembelajaran
menyimpulkan yang
telah
dilakukan
Guru memberi motivasi kepada siswa untuk terus berlatih menulis teks berita
Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran hari itu
Siswa mengisi jurnal siklus I yang diberikan guru
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
5 menit
144
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Rekaman berita
Teks berita
Buku paket dan pelengkap Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP kelas VIII
H . PENILAIAN Penilaian Indikator
1. Siswa
mampu
menyusun
Teknik
Bentuk
Unjuk kerja
Rubrik
No. Instrumen 1
data
pokok berita 2. Siswa
mampu
merangkai
data
pokok-pokok berita yang
singkat
dan
jelas 3. Siswa menyunting
mampu teks
berita
Contoh soal : Buatlah teks berita dengan tema lingkungan sekolah berdasarkan aspek berikut: a. kelengkapan isi berita (mengandung 5W + H) b. keruntututan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami)
145
c. penggunaan kalimat (singkat dan jelas) d. kosakata yang digunakan bahasa yang tepat e. kemenarikan judul f. ketepatan penggunaan ejaan dalam berita. Rubrik Penilaian Tabel Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Berita No
Aspek Penilaian
Rentang Skor 1
2
3
4
Bobot
Skor x Bobot
1
Kelengkapan isi berita
6
24
2
Keruntututan pemaparan
4
16
3
Penggunaan kalimat
3
12
4
Kosakata
3
12
yang
digunakan
adalah bahasa yang tepat 5
Kemenarikan judul
6
24
6
Ketepatan penggunaan ejaan
3
12
dalam berita Jumlah
Keterangan: 1: Kurang
3: Baik
2: Cukup
4: sangat baik
100
146
Tabel Aspek Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita No
Aspek Penilaian
Skor Maksimal
1
Kelengkapan isi berita
24
2
Keruntututan pemaparan
16
3
Penggunaan kalimat
12
4
Kosakata yang digunakan adalah bahasa yang tepat
12
5
Kemenarikan judul
24
6
Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita
12
Jumlah
100
147 6
Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita
No
Kategori
Rentang Skor
1.
Sangat baik
85-100
2.
Baik
70-84
3.
Cukup baik
55-69
4.
Kurang baik
0-54
Jepara,
Januari 2011
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Dra. Lupiyanti Ir
Siti Muayyidah
196103281986032008
NIM
2101406525
Mengetahui, Kepala SMP Negeri 2 Welahan Jepara
H. Suroso, S. Pd. 196208121985011006
148
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( SIKLUS II) Sekolah
: SMP Negeri 2 Welahan
Mata Pelajaran
: Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas
: VIII
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit (2 X Pertemuan)
A. STANDAR KOMPENTENSI Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan / poster B. KOMPENTESI DASAR Menulis teks berita secara singkat, padat dan jelas C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu menyusun data pokok berita 2. Siswa mampu merangkai data pokok-pokok berita yang singkat dan jelas 3. Siswa dapat menyunting teks berita D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian berita 2. unsur-unsur berita 3. cara penulisan teks berita
149
4. contoh teks berita 5. pengertian teknik tayasi dan media audio visual 6. langkah-langkah menulis teks berita melalui teknik tayasi melalui media audio visual E. METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN 1. tayasi 2. pemodelan 3. diskusi 4. tanya jawab 5. inkuiri 6. penugasan F. SKENARIO PEMBELAJARAN Alokasi
Tahap
Perincian
Pembelajaran
Waktu
Pertemuan 1
Guru mengucapkan salam, menanyakan
Pendahuluan
kabar siswa, dan mempresensi kehadiran siswa Guru dengan
mengkaitkan materi
pengalaman
pembelajaran
siswa tentang
menulis teks berita Guru menyiapkan mental fisik siswa
10 menit
150
dengan menjelaskan kompentensi yang harus dicapai siswa, tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran Inti
Eksplorasi Guru menanyakan kesalahan yang masih 30 menit dilakukan
pada
siklus
I
dan
cara
mengatasinya Elaborasi
Siswa memperbaiki beberapa kesalahan yang masih dilakukan pada saat menulis teks berita
Guru
melakukan
penguatan
dan
melakukan bimbingan secara klasikal dan individu agar siswa tidak menemukan kesulitan saat menulis teks berita
Siswa
berkelompok
dan
diminta
berdiskusi untuk menemukan unsur-unsur teks berita yang ditulis pada pertemuan sebelumnya
Siswa menyampaikan hasil diskusinya
Konfirmasi
Guru memberi penguatan kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan
151
Penutup
Guru bersama-sama siswa kesimpulan
memberikan materi 5 menit
mengenai
pembelajaran yang telah dilakukan
Guru memotivasi siswa untuk terus belajar menulis teks berita
Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran hari itu
Pertemuan 2
Guru menutup pelajaran dengan salam
Guru mengucapkan salam, menanyakan
Pendahuluan
kabar siswa, dan mempresensi kehadiran 10 menit siswa Guru menyiapkan mental fisik siswa dengan menjelaskan kompentensi yang harus dicapai siswa, tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran Guru menyajikan tayangan berita yang berbeda dengan pertemuan sebelumnya
Inti
Eksplorasi
Guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang disajikan
Elaborasi
tayangan
berita
yang
telah
30 menit
152
Guru
mengelompokkan
siswa,
tiap
kelompok terdiri atas 4-5 siswa
Guru membagikan teks berita sebagai pemodelan
yang
berisi
tentang
pemberitaan berita yang ditayangkan
Siswa diminta untuk menemukan unsurunsur berita, kemudian siswa diminta membacakan hasil kerja diskusinya
Siswa diminta menulis teks berita dengan cara investigasi keluar kelas dengan memperhatikan karakteristik berita
Konfirmasi
Siswa menukar hasil pekerjaan menulis teks berita dengan teman sebangku
Siswa menyunting teks berita milik teman sebangku dengan dipandu oleh guru
Guru memberi penguatan kepada siswa tentang
pembelajaran
yang
telah
dilakukan Penutup
Guru
bersama
mengenai
siswa
pembelajaran
menyimpulkan yang
telah
dilakukan
Guru memberi motivasi kepada siswa
5 menit
153
untuk terus berlatih menulis teks berita
Siswa bersama dengan guru merefleksi pembelajaran hari itu
Siswa mengisi jurnal siklus II yang diberikan oleh guru
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Rekaman berita
Teks berita
Buku paket dan pelengkap Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP kelas VIII
H . PENILAIAN Indikator 1. Siswa
Penilaian Teknik Bentuk No. Instrumen mampu Unjuk kerja dan Rubrik
menyusun data pokok penugasan berita 2. Siswa
mampu
merangkai data pokokpokok
berita
yang
singkat dan jelas 3. Siswa
mampu
menyunting teks berita
Contoh soal :
154
Buatlah teks berita dengan keadaan SMP Negeri 2 Welahan berdasarkan aspek berikut: a. kelengkapan isi berita (mengandung 5W + H) b. keruntututan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami) c. penggunaan kalimat (singkat dan jelas) d. kosakata yang digunakan bahasa yang tepat e. kemenarikan judul f. ketepatan penggunaan ejaan dalam berita. Rubrik Penilaian Tabel Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Berita No
Aspek Penilaian
Rentang Skor 1
2
3
4
Bobot
Skor x Bobot
1
Kelengkapan isi berita
6
24
2
Keruntututan pemaparan
4
16
3
Penggunaan kalimat
3
12
4
Kosakata
3
12
yang
digunakan
adalah bahasa yang tepat 5
Kemenarikan judul
6
24
6
Ketepatan penggunaan ejaan
3
12
dalam berita Nilai Maksimal
Keterangan: 1: Kurang
3: Baik
2: Cukup
4: Kurang
100
155
Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita
No
Kategori
Rentang Skor
1.
Sangat baik
85-100
2.
Baik
70-84
3.
Cukup baik
55-69
4.
Kurang baik
0-54
Jepara,
Januari 2011
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Dra. Lupiyanti Ir
Siti Muayyidah
196103281986032008
NIM
2101406525
Mengetahui, Kepala SMP Negeri 2 Welahan Jepara \ H. Suroso, S. Pd. 196208121985011006
156
Lampiran 3 Contoh Teks Berita Siklus I SMK 26 Rawamangun Mampu Merakit Laptop Para siswa Sekolah Menengah Kejuruan 26 Rawamangun, Jakarta Timur, mampu merakit komputer jinjing alias laptop. hasil karya anak-anak sekolah ini kualitasnya sama dengan laptop-laptop yang dijual di pasaran. Kreativitas para siswa SMK 26 didukung pihak sekolah dengan menyediakan berbagai fasilitas dan dana. Diharapkan kemampuan para siswa ini bisa mendorong siswa memiliki jiwa wirausaha. Sampai saat ini siswa SMK 26 sudah menghasilkan karya 135 unit laptop. Sebagian sudah dipasarkan walaupun terbatas untuk kalangan di dunia pendidikan. Harga satu unit laptop berkisar antara Rp 2,8 juta hingga Rp 3 juta.(JUM)
157
Lampiran 4 Contoh Teks Berita Siklus II Siswi SMA Depresi Setelah Dipukul Guru Srikanti shock. Siswi kelas tiga program IPS SMA Negeri 1 Kramat Tegal, Jawa Tengah, itu tak lagi berani datang ke sekolah. Dia trauma setelah dipukul dan ditendang oleh Sudibyo, guru sosiologi, lantaran dituduh menyontek, barubaru ini. Semula Srikanti enggan menceritakan kasus tersebut kepada wartawan. Dia memilih mengurung diri di kamar ketika wartawan datang ke rumahnya di kawasan Kertaharja, Tegal. Namun, setelah dibujuk anggota keluarganya, Srikanti akhirnya mau bercerita. Menurut Srikanti, penganiayaan yang dialaminya berawal ketika ujian tengah semester. Sudibyo menuduh dirinya menyontek jawaban. Tanpa banyak basa-basi, sang guru menarik Srikanti ke depan kelas. Tak hanya itu, pelaku juga memukul kepala dan menendang korban hingga pingsan. Sejak saat itu, Srikanti selalu menangis dan ketakutan untuk datang ke sekolah, meski saat ini tengah ujian. Keluarga korban yang tidak terima dengan perlakuan itu langsung melaporkan Sudibyo ke polisi. Mereka juga minta Sudibyo dipecat karena tak pantas menjadi pendidik. Humas SMAN 1 Kramat Tegal Sobri menyerahkan kasus tersebut ke penegak hukum. Pihak sekolah juga sudah membuat laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal.
158
Informasi yang diperoleh SCTV menyebutkan, Sudibyo memang dikenal sebagai guru yang temperamental dan ringan tangan. Beberapa waktu silam, dia juga pernah menganiaya seorang siswa hanya lantara tidak mampu ikut studi tour.(ULF)
159
Lampiran 5 Kriteria Penulisan Teks Berita No 1.
Aspek Penilaian
Skor
Kategori
Kelengkapan isi berita (mengandung 6 unsur berita)
2.
a. terdapat 6 unsur
4
sangat baik
b. terdapat 5 unsur
3
baik
c. terdapat 4 unsur
2
cukup
d. kurang dari 4 unsur
1
kurang
a. urut dan jelas sehingga mudah dipahami
4
sangat baik
b. tidak urut, jelas, tetapi mudah dipahami
3
baik
c. urut, kurang jelas, tetapi dapat dipahami
2
cukup
d. tidak urut, tidak jelas, dan kurang dapat
1
kurang
a. singkat dan jelas
4
sangat baik
b. tidak terlalu panjang tetapi jelas
3
baik
(berputar-putar)
2
cukup
c. panjang dan kurang jelas
1
kurang
a. tepat dan mudah dipahami
4
sangat baik
b. terdapat kata yang tidak dapat dipahami
3
baik
c. terdapat kata yang tidak lazim dipakai
2
cukup
d. tidak dapat dipahami
1
kurang
a. menarik, singkat, jelas, dan sesuai
4
sangat baik
dengan isi
3
baik
b. menarik, singkat, dan jelas
2
cukup
Keruntututan pemaparan
dipahami 3.
Penggunaan kalimat
d. tidak jelas dan terlalu panjang 4.
5.
Kosakata
Kemenarikan judul
160
c. singkat dan jelas
1
kurang
a. Tidak ada kesalahan
4
sangat baik
b. Jumlah kesalahan kurang dari 10
3
baik
c. Jumlah kesalahan antara 11-30
2
cukup
d. Jumlah kesalahan lebih dari 30
1
kurang
d. singkat 6.
Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita
Keterangan pedoman penilaian menulis teks berita sebagai berikut : 1. Kelengkapan isi berita (mengandung 6 unsur berita) a. terdapat 6 unsur
: semua unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam teks berita ada
b. terdapat 5 unsur
: 5 unsur yang tercantum
c. terdapat 4 unsur
: 4 unsur yang tercantum
d. kurang dari 4 unsur
: kurang dari 4 unsur yang tercantum atau tidak
lengkap 2. Keruntututan pemaparan a. urut dan jelas sehingga mudah dipahami
:
sederhana, dipahami.
mudah Berirama/
dinamis,
ide
tersampaikan b. tidak urut, jelas, tetapi mudah dipahami
: jalan cerita dalam teks berita
tidak
runtut
(berirama/dinamis), tetapi jelas dan mudah dipahami c. urut, kurang jelas, tetapi dapat dipahami
: jalan cerita dalam teks berita
runtut,
tetapi
kurang dapat dipahami
161
d. tidak urut, tidak jelas, dan kurang dapat dipahami : jalan cerita dalam teks berita tidak runtut, dan tidak jelas serta tidak dapat dipahami 3. Penggunaan kalimat a. singkat dan jelas
:
penyusunan
kalimat
singkat dan jelas b. tidak terlalu panjang tetapi jelas (berputar-putar) : penyusunanan kalimat tidak
terlalu
panjang
dan jelas c. panjang dan kurang jelas
:
penyusunan panjang
kalimat
dan
kurang
penyusunan
kalimat
jelas d. tidak jelas dan terlalu panjang
:
tidak jelas dan tidak terlalu panjang 4. Kosakata a. tepat dan mudah dipahami
: kata-kata merupakan bahasa yang tepat, dinamis dan demokratis (bermakna
satu)
dan
mudah
dipahami b. terdapat kata yang tidak dapat dipahami : terdapat kata yang tidak baku dan kurang dapat dipahami c. terdapat kata yang tidak lazim dipakai
: terdapat kata yang tidak boleh atau tidak lazim digunakan
d. tidak dapat dipahami
: kata-kata yang digunakan tidak dapat dipahami
162
5. Kemenarikan judul a. menarik, singkat, jelas, dan sesuai dengan isi : sesuai dengan syarat judul b. menarik, singkat, dan jelas
: hanya terdapat 3 syarat
judul c. singkat dan jelas
: hanya terdapat 2 syarat
judul d. singkat 6. Ketepatan penggunaan ejaan dalam berita a. Tidak ada kesalahan b. Jumlah kesalahan kurang dari 10 c. Jumlah kesalahan antara 11-30 d. Jumlah kesalahan lebih dari 30
: tidak memenuhi syarat judul
163
Lampiran 6 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Teks Berita No
Kategori
Rentang Skor
1.
Sangat Baik
85-100
2.
Baik
70-84
3.
Cukup Baik
60-69
4.
Kurang Baik
0-59
164
Lampiran 7 PEDOMAN OBSERVASI SIKLUS I DAN II No. Resp. 1 Resp.1 2 Resp.2 3 Resp.3 4 Resp.4 5 Resp.5 6 Resp.6 7 Resp.7 8 Resp.8 9 Resp.9 10 Resp.10 11 Resp.11 12 Resp.12 13 Resp.13 14 Resp.14 15 Resp.15 16 Resp.16 17 Resp.17 18 Resp.18 19 Resp.19 20 Resp.20 21 Resp.21 22 Resp.22 23 Resp.23 24 Resp.24 25 Resp.25 26 Resp.26 27 Resp.27 28 Resp.28 29 Resp.29 30 Resp.30 31 Resp.31 32 Resp.32 33 Resp.33 34 Resp.34 35 Resp.35 36 Resp.36 37 Resp.37 38 Resp.38 Jumlah %
No
1
Kategori Perilaku Siswa 2 3 4 5 6
Keterangan 1. siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru, 2. keseriusan dan keantusisan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru, 3. siswa membaca dan menganalisis contoh teks
berita yang diberikan guru,
4. keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, 5. siswa investigasi ke luar kelas, 6. siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita.
165
Lampiran 8 PEDOMAN JURNAL GURU SIKLUS I DAN SIKLUS II 1. Bagaimana perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ........................ 2. Bagaimana respon siswa terhadap teknik tayasi dan media audio visual yang digunakan guru? Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ........................ 3. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .................................... 4. Bagaimana sikap siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual?
166
Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ........................ 5. Adakah fenomena-fenomena lain yang muncul di kelas saat pembelajaran berlangsung? Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ........................
167
Lampiran 9 PEDOMAN JURNAL SISWA SIKLUS I DAN II
Uraikan pendapat Anda mengenai pertanyaan di bawah ini! 1. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ........................ 2. Kesulitan apa yang Anda alami dalam menulis berita dengan teknik tayasi? Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ........................ 3. Bagaimana pendapat Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ........................ 4. Berikan kritik dan saran Anda mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................
168
Lampiran 10 PEDOMAN WAWANCARA SIKLUS I DAN SIKLUS II
1. Apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis? Jelaskan! 2. Apakah Anda senang mengkuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Ungkapkan pendapat Anda! 3. Bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita? 4. Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita? 5. Berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual!
169
Lampiran 11 PEDOMAN DOKUMENTASI SIKLUS I DAN SIKLUS II Pengambilan gambar berupa foto dapat dilakukan pada saat: 1. Guru melakukan apersepsi 2. Sikap siswa menyimak tayangan berita 3. Kegiatan siswa membaca contoh teks berita yang diberikan oleh guru 4. Kegiatan siswa mendiskusikan teks berita yang diberikan guru 5. Kegiatan siswa mencari bahan menulis teks berita 6. Kegiatan siswa menulis teks berita
170
Lampiran 12 Instrumen Tes Menulis teks Berita Prasiklus Buatlah teks berita berdasarkan pengalamanyang pernah anda alami atau lihat berdasarkan aspek berikut : a. Kelengkapan isi berita b. Keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami) c. Penggunanaan kalimat (singkat dan jelas) d. Kosakata yang digunakan bahasa yang tepat e. Kemenarikan judul f. Ketapatan penggunaan ejaan dalam berita.
171
Lampiran 13 Instrumen Tes Menulis Teks Berita Siklus I Buatlah teks berita dengan tema lingkungan sekolah berdasarkan aspek berikut : a. Kelengkapan isi berita b. Keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami) c. Penggunanaan kalimat (singkat dan jelas) d. Kosakata yang digunakan bahasa yang tepat e. Kemenarikan judul f. Ketapatan penggunaan ejaan dalam berita.
172
Lampiran 14 Instrumen Soal Tes Menulis Teks Berita Siklus II Buatlah teks berita dengan tema keadaan SMP Negeri 2 Welahan berdasarkan aspek berikut : a. Kelengkapan isi berita b. Keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami) c. Penggunanaan kalimat (singkat dan jelas) d. Kosakata yang digunakan bahasa yang tepat e. Kemenarikan judul f. Ketapatan penggunaan ejaan dalam berita.
173
Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Menulis Teks Berita Prasiklus No. 1 2 3 4 5 6 Nilai Responden 1 15 8 6 6 17 3 55 2 12 8 5 6 12 3 46 3 15 8 5 6 18 3 55 4 15 8 8 6 12 4 53 5 12 8 6 6 12 3 47 6 12 12 7 8 12 4 55 7 12 8 7 6 12 6 51 8 12 8 8 6 13 6 53 9 10 7 6 8 12 6 49 10 12 12 6 6 12 6 54 11 15 8 6 6 6 6 47 12 15 7 6 6 12 3 49 13 10 7 6 6 12 3 44 14 12 5 6 6 12 3 44 15 13 5 6 6 17 6 53 16 13 7 7 6 12 6 51 17 18 7 7 6 18 6 62 18 12 5 7 6 10 3 43 19 12 8 5 6 10 8 49 20 12 8 5 5 10 8 48 21 12 5 5 5 6 8 41 22 10 8 7 5 6 8 44 23 11 8 6 5 6 5 41 24 13 5 6 7 6 5 42 25 12 8 6 8 12 6 52 26 13 7 6 8 10 6 50 27 10 7 6 6 12 6 47 28 10 8 6 6 10 3 43 29 10 8 6 8 12 6 50 30 9 6 6 7 12 8 48 31 12 5 6 7 12 6 48 32 13 6 8 8 17 8 60 33 11 5 7 6 6 6 41 34 10 5 7 7 6 6 41 35 15 5 4 6 12 6 48 36 10 5 4 4 12 6 41 37 6 4 4 4 6 3 27 38 18 7 7 6 17 3 58 Jumlah 464 266 232 236 431 201 1830 Rata-rata 50,88 43,75 50,88 51,75 47,26 44,08 48,15
Keterangan Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
174
Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Menulis Teks Berita Siklus I No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Jumlah Rata-rata
1
2
3
4
5
6
Nilai
18 15 18 18 15 19 17 15 15 14 13 13 13 13 18 16 19 15 12 12 12 12 12 19 18 19 13 18 18 12 17 18 17 12 19 12 7 20 583 63,92
12 12 10 9 10 16 10 10 10 12 9 10 10 10 12 9 13 12 9 9 6 9 8 10 10 13 8 8 12 12 8 12 8 9 13 8 5 16 389 63,98
8 6 6 9 6 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 7 6 6 6 6 8 7 9 7 7 9 8 6 9 8 7 4 6 6 10 285 62,5
8 6 6 8 6 9 8 8 9 8 8 8 7 8 8 9 9 8 7 6 6 6 6 8 7 9 7 7 9 8 7 9 7 8 4 7 6 10 285 62,5
18 15 20 18 18 18 15 18 15 12 12 13 12 17 18 13 20 18 12 12 12 12 12 7 14 13 10 12 18 15 13 18 12 12 13 8 12 18 545 59,76
8 5 11 6 9 11 9 9 9 9 9 6 6 6 9 9 9 10 6 9 6 6 6 10 7 9 8 6 8 9 7 10 9 8 8 6 6 6 300 65,79
72 59 71 68 64 81 67 69 66 63 59 58 56 62 73 65 79 72 53 54 48 51 50 62 63 72 53 58 74 64 58 76 61 56 61 47 42 80 2387 62,81
Keterangan Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas
175
Lampiran 17 Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Menulis Teks Berita Siklus II ASPEK YANG DINILAI No. Nilai Kategori Responden 1 2 3 4 5 6 1 18 12 9 9 19 10 77 Baik 2 18 12 9 7 15 10 71 Baik 3 18 10 9 7 20 11 75 Baik 4 18 9 10 9 18 9 73 Baik 5 17 12 9 9 18 9 74 Baik 6 20 16 10 9 18 12 85 Sangat Baik 7 17 12 10 10 15 10 74 Baik 8 15 12 9 10 18 11 75 Baik 9 15 12 10 10 17 12 76 Baik 10 17 13 10 10 13 12 75 Baik 11 17 13 10 10 15 12 77 Baik 12 17 10 10 10 15 12 74 Baik 13 17 10 9 9 13 12 70 Baik 14 18 13 10 10 13 12 76 Baik 15 18 13 10 9 17 11 78 Baik 16 16 13 9 10 18 12 78 Baik 17 20 13 10 10 20 12 85 Sangat Baik 18 15 13 9 10 18 12 77 Baik 19 18 10 10 10 13 12 73 Baik 20 18 13 9 9 18 10 77 Baik 21 18 12 10 10 13 12 75 Baik 22 18 13 10 10 13 12 76 Baik 23 18 12 10 10 15 12 77 Baik 24 19 10 10 10 12 12 73 Baik 25 15 13 10 9 14 12 73 Baik 26 19 13 10 10 13 12 77 Baik 27 17 13 10 9 15 9 73 Baik 28 19 16 10 10 13 10 78 Baik 29 19 13 10 10 18 12 82 Baik 30 18 12 9 9 15 12 75 Baik 31 17 13 9 9 13 10 71 Baik 32 18 12 9 9 18 10 76 Baik 33 18 13 10 10 13 12 76 Baik 34 17 12 10 10 13 12 74 Baik 35 19 13 9 9 13 12 75 Baik 36 17 10 10 10 13 12 72 Baik 37 12 9 10 10 13 9 62 Cukup 38 20 16 9 9 18 12 84 Baik Jumlah 665 466 366 360 585 427 2869 Nilai Rata-rata Kelas 75,5 Baik
176
Lampiran 18 Daftar Nilai Tes Menulis Teks Berita Prasiklus NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA SISWA ABDUL AZIZ ABDUL KHAFID FARIKHIN ABDULLAH ROBIET SAIFUN N AHMAD MUSTAIN AKHMAD SODIKIN AMALIA PUTRI VITNURISTYA ANANG PUTRA HERMANTO ANDI WAHYOKO BAGUS ARI JULIANTO DEWI AMBARWATI ELY FATMAWATI EMI MUYASSAROH ESSAFUR ARIS MUSAAN FITRIYA AHSANIS SHOLEKHAH ISMIYA WIDIYASTUTI KHOIROTUN NISAK KHUSNUL MILAL LANA DINA LILIS HEPI PAMUNGKAS MAULIDA SA'DIYAH MISBAKHUL MUNIR MUHAMMAD ZAKKI FUAD MUSTOFA KAMAL NI'MATUN NISAK NOR KHOLIQ NOVIANTO NUGROHO NUR FAIZAH RAKA WIDIARMA RATIH KUSUMAWATI RIFATUL ALIYAH RIKHA RAHMAWATI RISKA AYU SAFITRI RIZKI FIRDASARANDY SAIFUDDIN SITI FATIMAH WIDODO RIYANTO WIWIN SAPUTRI YOLANDA RIYANDINI
NILAI 55 46 55 53 47 55 51 53 49 54 47 49 44 44 53 51 62 43 49 48 41 44 41 42 52 50 47 43 50 48 48 60 41 41 48 41 27 58
177
Lampiran 19 Daftar Nilai Tes Menulis Teks Berita Siklus I NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA SISWA ABDUL AZIZ ABDUL KHAFID FARIKHIN ABDULLAH ROBIET SAIFUN N AHMAD MUSTAIN AKHMAD SODIKIN AMALIA PUTRI VITNURISTYA ANANG PUTRA HERMANTO ANDI WAHYOKO BAGUS ARI JULIANTO DEWI AMBARWATI ELY FATMAWATI EMI MUYASSAROH ESSAFUR ARIS MUSAAN FITRIYA AHSANIS SHOLEKHAH ISMIYA WIDIYASTUTI KHOIROTUN NISAK KHUSNUL MILAL LANA DINA LILIS HEPI PAMUNGKAS MAULIDA SA'DIYAH MISBAKHUL MUNIR MUHAMMAD ZAKKI FUAD MUSTOFA KAMAL NI'MATUN NISAK NOR KHOLIQ NOVIANTO NUGROHO NUR FAIZAH RAKA WIDIARMA RATIH KUSUMAWATI RIFATUL ALIYAH RIKHA RAHMAWATI RISKA AYU SAFITRI RIZKI FIRDASARANDY SAIFUDDIN SITI FATIMAH WIDODO RIYANTO WIWIN SAPUTRI YOLANDA RIYANDINI
NILAI 72 59 71 68 64 81 67 69 66 63 59 58 56 62 73 65 79 72 53 54 48 51 50 62 63 72 53 58 74 64 58 76 61 56 61 47 42 80
178
Lampiran 20 Daftar Nilai Tes Menulis Teks Berita Siklus II NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA SISWA ABDUL AZIZ ABDUL KHAFID FARIKHIN ABDULLAH ROBIET SAIFUN N AHMAD MUSTAIN AKHMAD SODIKIN AMALIA PUTRI VITNURISTYA ANANG PUTRA HERMANTO ANDI WAHYOKO BAGUS ARI JULIANTO DEWI AMBARWATI ELY FATMAWATI EMI MUYASSAROH ESSAFUR ARIS MUSAAN FITRIYA AHSANIS SHOLEKHAH ISMIYA WIDIYASTUTI KHOIROTUN NISAK KHUSNUL MILAL LANA DINA LILIS HEPI PAMUNGKAS MAULIDA SA'DIYAH MISBAKHUL MUNIR MUHAMMAD ZAKKI FUAD MUSTOFA KAMAL NI'MATUN NISAK NOR KHOLIQ NOVIANTO NUGROHO NUR FAIZAH RAKA WIDIARMA RATIH KUSUMAWATI RIFATUL ALIYAH RIKHA RAHMAWATI RISKA AYU SAFITRI RIZKI FIRDASARANDY SAIFUDDIN SITI FATIMAH WIDODO RIYANTO WIWIN SAPUTRI YOLANDA RIYANDINI
NILAI 77 71 75 73 74 85 74 75 76 75 77 74 70 76 78 78 85 77 73 77 75 76 77 73 73 77 73 78 82 75 71 76 76 74 75 72 70 84
179
Lampiran 21 Hasil Observasi Siklus I No. Resp. 1 Resp.1 2 Resp.2 3 Resp.3 4 Resp.4 5 Resp.5 6 Resp.6 7 Resp.7 8 Resp.8 9 Resp.9 10 Resp.10 11 Resp.11 12 Resp.12 13 Resp.13 14 Resp.14 15 Resp.15 16 Resp.16 17 Resp.17 18 Resp.18 19 Resp.19 20 Resp.20 21 Resp.21 22 Resp.22 23 Resp.23 24 Resp.24 25 Resp.25 26 Resp.26 27 Resp.27 28 Resp.28 29 Resp.29 30 Resp.30 31 Resp.31 32 Resp.32 33 Resp.33 34 Resp.34 35 Resp.35 36 Resp.36 37 Resp.37 38 Resp.38 Jumlah %
No
Kategori Perilaku Siswa 1 2 3 4 5 6 – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – 25 32 27 22 29 23 65.79 84.21 71.05 57.89 76.32 60.53
Keterangan 1. siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru, 2. keseriusan dan keantusisan siswa
dalam
tayangan
menyimak
berita
yang
diberikan guru, 3.
siswa
membaca
menganalisis
contoh
dan teks
berita yang diberikan guru, 4.
keaktifan
siswa
dalam
kegiatan tanya jawab dengan guru, 5. siswa investigasi ke luar kelas, 6. siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita.
180
Lampiran 22 Hasil Observasi Siklus II No. Resp. 1 Resp.1 2 Resp.2 3 Resp.3 4 Resp.4 5 Resp.5 6 Resp.6 7 Resp.7 8 Resp.8 9 Resp.9 10 Resp.10 11 Resp.11 12 Resp.12 13 Resp.13 14 Resp.14 15 Resp.15 16 Resp.16 17 Resp.17 18 Resp.18 19 Resp.19 20 Resp.20 21 Resp.21 22 Resp.22 23 Resp.23 24 Resp.24 25 Resp.25 26 Resp.26 27 Resp.27 28 Resp.28 29 Resp.29 30 Resp.30 31 Resp.31 32 Resp.32 33 Resp.33 34 Resp.34 35 Resp.35 36 Resp.36 37 Resp.37 38 Resp.38 Jumlah %
No
Kategori Perilaku Siswa 1 2 3 4 5 6 – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – 35 35 30 28 36 32 92,11 92,11 78,95 73,68 94,74 84,21
Keterangan 1. siswa memperhatikan secara serius penjelasan dari guru, 2. keseriusan dan keantusisan siswa dalam menyimak tayangan berita yang diberikan guru, 3. siswa membaca dan menganalisis contoh teks berita yang diberikan guru, 4. keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, 5. siswa investigasi ke luar kelas, 6. siswa bersungguh-sungguh menulis teks berita.
181
Lampiran 23 Hasil Jurnal Guru Siklus I
1. Bagaimana perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan berita audio visual? Jawab : selama pembelajaran menulis teks berita berlangsung siswa terlihat mengikuti pembelajaran dengan baik, meskipun masih ada yang mengobrol dengan temannya. 2. Bagaimana respon siswa terhadap teknik tayasi dan media audio visual yang digunakan guru? Jawab : respon siswa cukup baik karena mereka sebelumya belum pernah mengetahui tentang teknik tayasi dengan media audio visual.
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab : siswa masih kelihatan kurang aktif karena masih merasa takut dan malu.
182
4. Bagaimana sikap siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab : sikap siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita hampir semua siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan serius.
5. Adakah fenomena lain yang muncul dikelas saat pembelajaran berlangsung? Jawab : tidak ada fenomena lain yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung.
183
Lampiran 24 Hasil Jurnal Guru Siklus II
1. Bagaimana perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan berita audio visual? Jawab : pada saat pembelajaran berlangsung perhatian dan minat siswa menjadi lebih baik jika dibandingkan pembelajaran sebelumnya.
2. Bagaimana respon siswa terhadap teknik tayasi dan media audio visual yang digunakan guru? Jawab : respon siswa menjadi lebih menyenangkan, siswa terlihat lebih antusias ketika menyimak tayangan berita yang disajikan oleh guru lewat media audio visual. 3. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab : siswa terlihat lebih aktif, siswa sudah tidak takut dan merasa malu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
184
4. Bagaimana sikap siswa selama proses pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual? Jawab : siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual dengan serius
5. Adakah fenomena lain yang muncul dikelas saat pembelajaran berlangsung? Jawab : selama pembelajaran berlangsung tidak ada fenomena- fenomena lain yang muncul.
185
Lampiran 25 Jurnal Siswa Siklus I Nama Siswa : Ratih Kusumawati No. Absen
: 29
Kelas
: VIII E
Uraikan pendapat Anda mengenai pertanyaan dibawah ini ! 1. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? ya, saya senang karena saya dilatih untuk kreatif dan berfikir cerdas.
2. Kesulitan apa yang Anda alami dalam menulis berita dengan teknik tayasi ? saya kesulitan pada ketepatan penggunaan ejaan dan kosakata dalam berita. 3. Bagaimana pendapat Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? bagus, karena mengajarkan siswa untuk kreatif dan berfikir lebih jauh lagi.
4. Berikan kritik dan saran Anda mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? kritik : melatih siswa agar berfikir cekatan saran : sebaiknya teknik tayasi ini lebih sering digunakan dalam pembelajaran siswa.
186
Jurnal Siswa Siklus I Nama Siswa : Amalia Putri V No. Absen
: 06
Kelas
: VIII E
Uraikan pendapat Anda mengenai pertanyaan dibawah ini ! 1. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? ya, saya senang.
2. Kesulitan apa yang Anda alami dalam menulis berita dengan teknik tayasi ? kesulitan dalam menentukan kata-kata atau kalimat untuk membuat berita.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? kita juga bisa berfikir dan mengasah kekreatifan seseorang dalam membuat berita melalui media apapun. 4. Berikan kritik dan saran Anda mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? semoga dengan adanya teknik tayasi ini dapat menjadikan pembelajaran yang lebih modern dan kreatif.
187
Jurnal Siswa Siklus I Nama Siswa : Ely Fatmawati No. Absen
: 11
Kelas
: VIII E
Uraikan pendapat Anda mengenai pertanyaan dibawah ini ! 1. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? ya, saya suka menulis berita dengan teknik tayasi.
2. Kesulitan apa yang Anda alami dalam menulis berita dengan teknik tayasi ? memahami kata-kata yang belum saya ketahui.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? bagus, dapat melatih kreatifitas siswa.
4. Berikan kritik dan saran Anda mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? sebaiknya, guru pembimbing lebih jelas dan singkat agar say tidak sulit untuk memahami teknik tayasi.
188
Lampiran 26 Jurnal Siswa Siklus II Nama Siswa : Novianto Nugroho No. Absen
: 26
Kelas
: VIII E
Uraikan pendapat Anda mengenai pertanyaan dibawah ini ! 1. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? senang, karena sebelumnya belum pernah diajarkan sehingga menambah ilmuku. 2. Kesulitan apa yang Anda alami dalam menulis berita dengan teknik tayasi ? kurang memahami kosakatanya.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? baik, karena menggunakan media elektronik sehingga membawa murid pada zaman modern. 4. Berikan kritik dan saran Anda mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Kritik : diperbaiki lagi tekniknya Saran : teknik tayasi ini sebaiknya dipakai untuk proses belajar mengajar.
189
Jurnal Siswa Siklus II Nama Siswa : Nur Faizah No. Absen
: 27
Kelas
: VIII E
Uraikan pendapat Anda mengenai pertanyaan dibawah ini ! 1. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? senang, dengan menggunakan teknik tayasi kita dapat mengetahui banyak hal tentang membaca berita dengan benar. 2. Kesulitan apa yang Anda alami dalam menulis berita dengan teknik tayasi ? Mencari tema yang tepat untuk berita yang kita buat.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Bagus, karena dapat pengetahuan yang banyak dari tayangan tayasi.
4. Berikan kritik dan saran Anda mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Kritik : siswa dapat berfikir dengan baik atau cekatan Saran : sebaiknya teknik tayasi ini dipakai dalam belajar mengajar.
190
Jurnal Siswa Siklus II Nama Siswa : Ratih Kusumawati No. Absen
: 29
Kelas
: VIII E
Uraikan pendapat Anda mengenai pertanyaan dibawah ini ! 1. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? ya, saya senang karena melatih keberanian saya untuk berwawancara.
2. Kesulitan apa yang Anda alami dalam menulis berita dengan teknik tayasi ? Saya kesulitan pada penggunaan kalimat.
3. Bagaimana pendapat Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Baik, karena mengajarkan siswa untuk berani bertanya apa yang dia tidak tahu. 4. Berikan kritik dan saran Anda mengenai pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Kritik : melatih keberanian siswa. Saran : lebih sering digunakan dalam pembelajaran siswa.
191 0
Lampiran 27 Hasil Wawancara Siklus I Nama Responden
: Wiwin Saputri
Kelas
: VIII E
Nilai
: 42
1. Apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis teks berita ? Jawab : Iya, saya berminat. 2. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Iya saya senang 3. Bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita ? Jawab : Kurang senang 4. Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita ? Jawab : Ketika menentukan kosakata dan judul berita 5. Berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Menyenangkan. Tetapi dijelaskan lagi tentang tayasi.
192
Hasil Wawancara Siklus I Nama Responden
: Andi Wahyoko
Kelas
: VIII E
Nilai
: 69
1. Apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis teks berita ? Jawab : Kurang berminat. 2. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Senang, karena sebelumnya saya belum pernah mendengar 3. Bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita ? Jawab : Kurang senang 4. Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita ? Jawab : Ketika menentukan judul berita 5. Berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Menurut saya menyenangkan. Saran saya dijelaskan lagi tentang tayasinya.
193
Hasil Wawancara Siklus I Nama Responden
: Amalia Putri V
Kelas
: VIII E
Nilai
: 81
1. Apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis teks berita ? Jawab : Iya, saya berminat. 2. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Senang, tetapi saya kurang paham dengan teknik tayasi 3. Bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita ? Jawab : Iya senang 4. Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita ? Jawab : Ketika menentukan judul berita 5. Berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Menyenangkan. Tetapi sebaiknya dijelaskan lagi tentang tayasi.
194
Lampiran 28 Hasil Wawancara Siklus II Nama Responden
: Kusnul Milal
Kelas
: VIII E
Nilai
: 85
1. Apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis teks berita ? Jawab : Iya berminat. Karena dengan adanya pembelajaran menulis teks berita berarti secara tidak langsung juga belajar menjadi jurnalistik yang dapat menambah pengetahuan dan informasi yang sebelumnya tidak tahu. 2. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Senang. Karena saya sebelumnya belum pernah tahu tentang teknik tayasi dan media audio visual. 3. Bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita ? Jawab : Senang 4. Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita ? Jawab : Ketika menentukan hal apa yang akan saya jadikan sebagai berita 5. Berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Menurut saya baik dan sebaiknya teknik tayasi dengann media audio visual juga digunakan oleh gurusupaya ketika mengkuti pembelajaran menulis teks berita menjadi lebih bersemangat lagi.
195
Hasil Wawancara Siklus II Nama Responden
: Rifatul Aliyah
Kelas
: VIII E
Nilai
: 75
1. Apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis teks berita ? Jawab : Kurang berminat dengan pembelajaran teks berita. 2. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Senang, karena saya baru mengetahui tentang teknik tayasi dengan media audio visual 3. Bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita ? Jawab : Kurang senang 4. Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita ? Jawab : Ketika menentukan judul berita 5. Berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Menurut saya mnyenangkan, karena itu merupakan hal baru yang sebelumnya belum pernah saya temui..
196
Hasil Wawancara Siklus II Nama Responden
: Widodo Riyanto
Kelas
: VIII E
Nilai
: 70
1. Apakah selama ini Anda berminat dengan pembelajaran menulis teks berita ? Jawab : Kurang berminat, karena saya saya belum memahami tentang menulis teks berita. 2. Apakah Anda senang mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Senang 3. Bagaimana perasaan Anda ketika diminta menulis teks berita ? Jawab : Kurang senang 4. Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis teks berita ? Jawab : Ketika mencari bahan yang akan dijadikan berita 5. Berikan tanggapan dan saran Anda tentang pembelajaran menulis teks berita melalui teknik tayasi dengan media audio visual ? Jawab : Menyenangkan dan dapat menambah pengetahuan saya.
197
Lampiran 29 Daftar Nama Siswa Kelas VIII E SMP N 2 Welahan NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA SISWA ABDUL AZIZ ABDUL KHAFID FARIKHIN ABDULLAH ROBIET SAIFUN N AHMAD MUSTAIN AKHMAD SODIKIN AMALIA PUTRI VITNURISTYA ANANG PUTRA HERMANTO ANDI WAHYOKO BAGUS ARI JULIANTO DEWI AMBARWATI ELY FATMAWATI EMI MUYASSAROH ESSAFUR ARIS MUSAAN FITRIYA AHSANIS SHOLEKHAH ISMIYA WIDIYASTUTI KHOIROTUN NISAK KHUSNUL MILAL LANA DINA LILIS HEPI PAMUNGKAS MAULIDA SA'DIYAH MISBAKHUL MUNIR MUHAMMAD ZAKKI FUAD MUSTOFA KAMAL NI'MATUN NISAK NOR KHOLIQ NOVIANTO NUGROHO NUR FAIZAH RAKA WIDIARMA RATIH KUSUMAWATI RIFATUL ALIYAH RIKHA RAHMAWATI RISKA AYU SAFITRI RIZKI FIRDASARANDY SAIFUDDIN SITI FATIMAH WIDODO RIYANTO WIWIN SAPUTRI YOLANDA RIYANDINI
198
Lampiran 30 Hasil Kerja Siswa Prasiklus Nama
: Wiwin Saputri
No Absen : 38 Kelas
: VIII E
Bedahnya Tanggul Kalianyar
Pas bedahnya tanggul kalianyar air mengalir ke desa-desa paling para di desa batu kali dan sebelahnya. Waktu itu anak sekolah disuruh pulang sama guru. Belum ada bantuan dari pemerintah. Kira-kira air tinggi sak paha orang dewasa.
Banjirnya ada hewan kelabang banyak sekali, kira-kira banjir di desa kedung sari mulya 1 minggi kurang lebihnya. Banjir nya yang paling cepat surutnya di desa welahan dan yang paling lama didesa batu kali. Sebuah banjir itu bila mau surut tiba-tiba ada bantuan dari pemerintah yaitu berupa mie instan.satu keluarga di beri 1 kardus mie instan. Tanggul kalianyar sekarang mau dibenahi oleh masyarakat.
Supaya air tidak membanjiri didesa-desa sebelah, banjir ini mengakibatkan kutu air, diare dan penyakit kulit.
6+4+4+6+3 = 27
199
Hasil Kerja Siswa Prasiklus
Nama
: Amalia Putri V
No Absen : 6 Kelas
: VIII E
ANGIN TOPAN MELANDA DESA KETILANG
Jepara, pada awal bulan februari desa ketilang singolele di landa angin topan yang sangat kencang pada tanggal 5-7 januari. Pohon-pohin semuanya pada tumbang. Kebanyakan yan tumbang adalah pohon pisang. Salah satu warga desa ketilang yg bernama sumarno mengatakan bahwa angin topan ini salah satu petunjuk dari Allah. Sementara itu, warga masyarakat desa ketilang mulai resah dan takut karena angin topan ini merusak rumah. Sebagian rumah warga setelah anging itu mulai hilang warga-warga bergotong royong membersihkan rumah mereka dan pohon-pohon yang tumbang. Ketika itu para warga merasa bahwa ini petunjuk dari tuhan yang maha esa setelah keadaan desa ketilang singolele membaik, para warga seperti biasanya menjalani aktifitasna masing-masing, serta para warga mendapat pelajaran yg berarti untuk masa depan.
12+12+7+8+12+4 = 55
200
Lampiran 31 Hasil Kerja Siswa Siklus I Nama
: Wiwin Saputri
No Absen : 38 Kelas
: VIII E
KURANGNYA PEPOHONAN DISEKITAR KITA
Welahan – warga SMP N 2 welahan kurang memperhatikan kurangnya pepohonan, lingkungan sekolah kita, sehingga siswa siswi kekurangan kenyamanan, kesejukan dan udarapun semakin panas. Dulu SMP N 2 welahan sangatlah sejuk dan udarapun menjadi segar, tetapi siswa siswi malas menenem pohon disekitar SMP kita jadinya lingkungan terasa panas dan tidak nyaman lagi dan udara disekitar SMP terkena polusi. Akibatnya warga sekitar membiarkan bekerja membakar bata yang cukup lama akhirnya udarapun tidak nikmat kalau kita nikmati dan juga asap kendaraan bermotor disekitar smp N 2 welahan. Akhirnya warga smp N 2 welahan sadar kalau pepohonan baik untuk kesehatan kita dan udarapun nikmat dinikmati bersama.
7+5+6+6+12+6 = 42
201
Hasil Kerja Siswa Siklus I Nama
: Amalia Putri V
No Absen : 6 Kelas
: VIII E
KURANGNYA KENYAMANAN
WELAHAN – Warga SMP N 2 welahan kurang memperhatikan kebersihan lingkungan sekolahnya sehingga, siswa-siswi . dan orang-orang yang ada disekolah merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan tersebut muncul saat warga SMP N 2 Welahan mulai malas dan tidak ada gotong royong. Dulu SMP N 2 Welahan sangatlah bersih dan nyaman, tapi sekarang sudah banyak sampah bersebaran di mana – mana. Tak heran kalau siswa dan para guru sering sakit terganggu oleh udara SMP N 2 Welahan yang tercemar karena banuaknya sampah yang dibuang sembarangan. Apalagi letak SMP N 2 Welahan yang berada disamping jalan raya dapat menambah polusi karena banyaknya asap kendaraan bermotor disekitar sekolah. Akhirnya warga SMP N 2 Welahan sadar atas kecerobohan mereka dan mulai sekarang mereka mulai memperhatikan lingkungan sekolahannya.
19+16+8+9+18+11 = 81
202
Lampiran 32 Hasil Kerja Siswa Siklus II Nama
: Wiwin Saputri
No Absen : 38 Kelas
: VIII E
Perpustakaan Kurang Perhatian Siswa
WELAHAN, Partisipasi siswa untuk minat membaca dikembangkan dan untuk menciptakan siswa yang membaca daripada mengobrol. Menurut petugas perpustakaan setiap istirahat, siswa siswi SMP N 02 Welahan yang datang ke-perpustakaan pada saat jam istirahat tidak dimanfaatkan untuk membaca tetapi malah mengobrol dengan teman yang mau membaca; sehingga teman yang mau membaca ikut-ikutan mengobrol dan mengembalikan bukunya ke tempat semula. Untuk mengurangi kebiasaan mereka sekolah memberikan tugas kepada ereka untuk membaca; lebih-lebih kelas 9 yang kebanyakan keperpustakaan tidak membaca tetapi mengobrol padahal mereka akan menghadapi ujian. Akhirnya perpustakaan memberikan teguran kepada mereka; kalau masuk perpustakaan tidak boleh kebanyakan mengobrol dan harus membaca dengan tenang untuk menambah ilmu mereka supaya menciptakan siswa siswi yang membaca daripada mengobrol. 17+9+10+10+12+12 = 70
203
Hasil Kerja Siswa Siklus II Nama
: Amalia Putri
No Absen : 6 Kelas
: VIII E
BERBAGAI FASILITAS SMP N 2 WELAHAN
JEPARA – SMP N 2 WELAHAN memiliki fasilitas yang sangat mumpuni, Diantaranya. Laboratorium IPA, Ruang Komputer, UKS, Perpustakaan, dan masih banyak lagi. Keanekaragaman fasilitas yang mumpuni bahkan laboratorium IPA-nya. Salah satu yang terbaik di SMP se-kota Jepara. Fasilitas tersebutlah yang menunjang siswa-siswi SMP N 2 Welahan untuk menjadi lebih baik di masa depan. Fasilitas yang lain yaitu ruang musik, ruang keterampilan, perpustakaan, lab komputer, UKS, dan masih banyak lagi. Meskipun tahun ini anak-anak SMP ini kurang berprestasi, tapi anak-anak SMP ini berjanji supaya bisa lebih baik dan terus maju. “sekarang anak didik kami kurang berprestasi, Insya Allah tahun besok akan lebih baik” kata bapak haji Suroso S.Pd kepala sekolah SMP N 2 Welahan. Fasilitas terbaik lagi yaitu lab komputer, di lab ini disediakan AC, banyak komputer, internet dan masih banyak lagi.
20+16+10+9++18+12 = 85