Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI BERMAIN KARTU HURUF PADA SISWA Rahayu Aryani (10261947) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Pembelajaran di Roudhatul Atfal masih tradisional dalam memberikan materi atau kegiatan yang dilaksanakan dengan metode bercakap–cakap sehingga anak menerima pelajaran kurang jelas. Di lain pihak menghadapi era globalisasi program pendidikan harus mampu memberikan bekal kepada peserta didik untuk memiliki daya saing tinggi dan tangguh. Daya saing tinggi dan tangguh akan dapat terwujud jika peserta didik memiliki kreativitas, kemandirian, kemampuan dasar dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Untuk mencapai tuntutan tersebut, maka Roudhatul Atfal (RA) Hasan Munadi Nyatnyono mewajibkan anak harus menguasai keterampilan misalnya untuk mengenal huruf hijaiyah sebagai modal dasar, sehingga dengan metode pembelajaran seperti ini ada masalah pada peserta didik antara lain : Kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak masih perlu dilatih dan dibimbing karena aktifitas pembelajaran dalam mengenal huruf hijaiyah masih rendah hal ini akan berdampak minat belajar dalam kemampuan mengenal huruf hijaiyah masih tergolong rendah. Perbaikan pembelajatan dengan menggunakan permainan kartu huruf hijaiyah dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf Hijaiyah pada anak kelompok A pada RA Hasan Munadi Nyatnyono Ungaran Barat, yaitu dari BM dari 78,95% turun menjadi 0%, MM dari 15,79% turun menjadi 10,52%, BSH dari 5,15% naik menjadi 26,33% dan BSB dari 0% naik menjadi 63,15%, sehingga hal ini mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II. Dengan adanya pembelajaran mengenal huruf hijaiyah melalui bermain kartu huruf pada siswa kelompok A Roudhotul Atfal hasan munadi”. terjadi peningkatan hasil penilaian kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada RA. Hasam Munadi dapat dilihat pada siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan yang ditunjukan dengan adanya peningkatan kinerja guru dan aktivitas anak semakin baik, yaitu siklus I yang tuntas 53% menjadi 89,5% pada siklus II. Kata Kunci : Roudhatul Atfal, Kartu Huruf PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia. Meskipun pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing
bangsa
atau
masyarakat
dan
bahkan
individu
menyebabkan
perbedaan
penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut, dengan demikian selain bersifat universal pendidikan juga bersifat nasional. Sedangkan selama ini pembelajaran masih berpusat pada guru, anak kurang diberi kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuannya tentang sesuatu hal. Guru lebih banyak ceramah, sehingga pembelajaran kurang bermakna, pengetahuan yang didapat anak tidak dapat bertahan lama dari ingatannya. Hal ini perlu adanya merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi yang nyata anak dan mengungkapkan pengalaman dan pengertian yang lebih luas, lebih jelas tidak mudah dilupakan serta lebih konkrit dalam ingatan. 80
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
Proses pembelajaran tersebut berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan anak bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke anak. Strategi pembelajaran lebih penting dari pada hasil. Tanpa harus merasa tertekan dan terpaku di tempat duduk, hal ini dapat diterapkan pada Pendidikan anak usia dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut. Menurut (UU No.20 Sistem Pendidikan Nasional, 2003: Pasal 28)Jenjang pendidikan ini diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Ada beberapa aspek perkembangan yang harus dicapai anak dalam kegiatan pelaksanaan program di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), karena anak usia dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik, psikis, sosial, moral, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut yaitu perkembangan fisik/motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, perkembangan moral dan nilai agama, dan perkembangan seni. Pembelajaran di Roudhatul Atfal masih tradisional dalam memberikan materi atau kegiatan yang dilaksanakan dengan metode bercakap–cakap sehingga anak menerima pelajaran kurang jelas. Di lain pihak menghadapi era globalisasi program pendidikan harus mampu memberikan bekal kepada peserta didik untuk memiliki daya saing tinggi dan tangguh. Daya saing tinggi dan tangguh akan dapat terwujud jika peserta didik memiliki kreativitas, kemandirian, kemampuan dasar dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Untuk mencapai tuntutan tersebut, maka Roudhatul Atfal (RA) Hasan Munadi Nyatnyono mewajibkan anak harus menguasai keterampilan misalnya untuk mengenal huruf hijaiyah sebagai modal dasar, sehingga dengan metode pembelajaran seperti ini ada masalah pada peserta didik antara lain : Kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak masih perlu dilatih dan dibimbing karena aktifitas pembelajaran dalam mengenal huruf hijaiyah masih rendah hal ini akan berdampak minat belajar dalam kemampuan mengenal huruf hijaiyah masih tergolong rendah. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti berikut permasalah tersebut diatas, maka perlu adanya metode permainan kartu huruf hijaiyah untuk peserta didik agar mendapat pengetahuan cara baca dengan mudah dan efisien, karena dengan permainan kartu huruf siswa akan memperoleh informasi baru dalam pikirannya. Selain itu, dalam permainan kartu huruf terdapat permainan penyusunan huruf–huruf akan menjadi kata–kata. Dengan harapan permainan ini dapat menyusun struktur pikiran peserta didik karena adanya informasi baru yang diperoleh (melalui 81
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
proses akomodasi). Sehubungan dengan hal itu maka proses belajar di RA. Hasan Munadi Nyatnyono Ungaran khususnya kelompok A akan diterapkan permainan kartu huruf dalam mengajarkan mengenal huruf Hijaiyah. Tujuan permainan kartu huruf adalah untuk mempermudah penyampaian pelajaran, sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak. Jika dikaitkan dengan permainan kartu huruf, maka salah satu masalah yang dihadapi oleh pendidik dan pengajar huruf Hijaiyah sekarang ini adalah bagaimana cara mengajarkannya pada peserta didik sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Penggunaan cara yang tepat dalam proses belajar mangajar sangat diperlukan agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut : (1). Alokasi waktu yang tersedia untuk pengenalan kartu huruf hijaiyah (2). Metode bermain yang tepat agar dalam waktu singkat anak-anak memiliki pengetahuan dan keterampilan. (3). Melatih peserta didik agar senantiasa berperan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka salah satu alternatif mengajar pada RA. Hasan Munadi adalah melalui permainan kartu huruf hijaiyah untuk menumbuhkan daya ingat. Maka dalam penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Bermain Kartu Huruf Pada Siswa Kelompok A Roudhotul Atfal Hasan Munadi”.
KAJIAN PUSTAKA Kemampuan Mengenal dan Membaca Huruf Hijaiyah Perintah mengenal dan membaca dalam Islam merupakan perintah yang paling berharga yang dapat diberikan kepada umat manusia. Karena,mengenal dan membaca merupakan jalan yang dapat menghantarkan manusia mencapai derajat kemanusiaan yang paling tinggi. Sehingga tidak berlbihan bila dikatakan bahwa mengenal dan membaca adalah syarat utama guna membangun peradaban. Alangkah baiknya perintah belajar mengenal dan membaca ini bila dimulai sejak dini, karena mengenal dan membaca merupakan komponen utama dalam memahami dan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, sehingga dengan mengenal dan membaca orang akan bertambah informasi-informasi yang dapat menambah wawasan pengetahuan. Menurut Mulyono Abbdurrahman (1999:200) yang mengambil pendapatnya Lenner menyebutkan bahwa: “Kemampuan mengenal dan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan mengenal dan membaca, maka ia akan mengalami banyak kendala dalam mempelajari berbagai biang study pada kelas-kelas berikutnya. Oleh kkarena itu, anak harus belajar mengenal dan membaca agar ia dapat mengenal dan membaca untuk belajar.”
82
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
Jadi kemampuan mengenal dan membaca adalah potensi yang dimiliki seseorang untuk menterjemahkan symbol-simbol tulis kedalam kata-kaa lisan untuk memahami pesan yang hendak disampaikan oleh penulis. Huruf yaitu tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Sedangkan huruf hijaiyah yaitu huruf arab yang dimulai dari alif sampai ya. Kartu Huruf Hijaiyah Kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan. Sedangkan huruf adalah lambang bunyi –bunyibahasa dalam tata tulis; aksara.34 Huruf juga diartikan sebagai gambar bunyi bahasa, aksara huruf balok, tulisan tegak yang tidak dirangkai – rangkaikan. Menurut Wicaksono (2007:53 ) Dalam konteks pendidikan Islam, ”bercanda ria dan bermain dengan anak memiliki pengaruh besar bagi pertumbuhan anak secara sehat dengan ijinAllah, sebab bermain sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan anak-anak dan memiliki banyak manfaat bagi mereka. Fungsi permainan kartu huruf hijaiyah membuat suasana belajar menjadi senang, bahagia, santai dan gembira tanpa ada tekanan. Permainan kartu huruf merupakan salah satu pengembangan media grafis (tulis dan gambar).Tujuan permainan kartu huruf hijaiyah yaitu untuk menumbuhkan daya ingat anak, karena anak akan lebih mudah mengingat benda yang dilihat secara langsung, walaupun dalam hal ini beberapa huruf saja. Kegunaan dan sekaligus kelebihan permainan kartu huruf hijaiyah, menurut Zuhairini (1983: 60) yaitu: 1) Permainan kartu huruf hijaiyah dapat dilaksanakan di luar atau di dalam kelas 2) Permainan kartu huruf hijaiyah biayanya murah 3) Permainan kartu huruf dapat menumbuhkan daya ingat 4) Permainan kartu huruf hijaiyah dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan guru 5) Permainan kartu huruf praktis dan mudah dibawa kemana saja.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di RA.Hasan Munadi Nyatnyono pada siswa kelompok A. Penelitian ini adalah suatu penelitian jenis lapangan yang langsung terhubung dengan objek yang penulis teliti untuk mendapatkan data riil dan bersifat kualitatif. Dan jika dilihat dari data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan statistik, serta metode analisis, yang penulis gunakan adalah analisis diskriptif, maka penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Kelompok A RA. Hasan Munadi Nyatnyono, Ungaran. Pada Tahun Ajaran 2013/2014. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak didik usia 83
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
4-5 tahun pada kelompok A yang terdiri dari 19 anak terdiri dari 10 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. 1. Waktu Penelitian. Adapun waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu mulai Maret sampai dengan Juni 2014 Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Tempat Penelitian. a). Lokasi Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah pada RA. Hasan Munadi Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang b). Penelitian dilakukan pada Kelompok A pada RA. Hasan Munadi Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, karena peneliti merupakan guru pada RA tersebut. Prosedur Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan dalam melakukan penelitian tindakan kelas, mengingat kemampuan anak dan waktu yang terbatas maka peneliti telah menentapkan waktu setiap siklus selama 4 kali pertemuan pembelajaran efektif. Untuk siklus I dilakukan setiap hari dengan kurun waktu kegiatan 60 menit. Adapun tahapan-tahapan dari masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi. Data dan Sumber Data Data dan sumber data penunjang dalam penelitian ini yang digunakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi), wawancara (interview), serta dokumentasi-dokumentasi pada saat melakukan kegiatan pembelajaran mengenal huruf hijaiyah menggunakan kartu huruf. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data yang akan mendukung pembahasan, diperoleh melalui laporan-laporan, literatur-literatur dan dokumen-dokumen baik langsung maupun tidak langsung. Metode dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Berikut ini adalah metode-metode pengumpulan data meliputi : a. Observasi b. Wawancara c. Dokumentasi 2. Alat Pengumpulan Data Berikut ini adalah alat pengumpulan data meliputi : a. Lembar Observasi b. Daftar Pertanyaan c. Dokumen
84
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
HASIL PENELITIAN Diskripsi Hasil Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis tanggal 19, 20, 21 dan 22 Mei 2014. Dengan guru sebagai observer I adalah Mafthokah dan Observer II adalah Lina Fauziyah. Dalam siklus I peneliti telah merencanakan tahapan serta kegiatan yang akan ditetapkan pada peserta didik, Adapun tahapan-tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti melibatkan teman guru sejawat sebagai Observer I dan Observer II. Peneliti telah melakukan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan pada tindakan siklus I. Hal-hal yang telah di diskusikan yaitu Peneliti sebagai Peneliti Tindakan Kelas menyamakan persepsi dengan kedua Observer, Kemudian peneliti mengusulkan bahwa dengan media kartu huruf hijaiyah merupakan salah satu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah. Peneliti juga menyiapkan lembar observer sebagai penilaian kinerja guru, lembar penilaian aktifitas anak, indikator penilaian kemapuan mengenal huruf hijaiyah dena menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. Dari diskusi-diskusi tersebut disepakati pada siklus I akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksaaan tindakan dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah pembelajaran pada tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Awal Kegiatan awal adalah dengan cara : 1). Guru membuka pelajaran dengan doa 2). Guru memberikan motivasi pada anak b. Kegiatan Inti 1) Guru memberikan petunjuk pada siswa tentang jalannya pembelajaran permainan kartu huruf hijaiyah untuk mengenal huruf hijaiyah. 2) Guru mengenal huruf hijaiyah melalui metode kartu huruf hijaiyah dengan menggunakan kartu huruf 3) Guru menjawab pertanyaan 4) Guru membagi dalam kelompok yatu : a). Setiap kelompok ada 6 orang b). Kemudian setiap kelompok diberikan kartu huruf hijaiah sesuai urutan c). Kelompok 1 huruf د – ا d). Kelompok 2 huruf ل – ذ e). Kelompok 3 huruf ﺀ – م 85
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
5) Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran tentang mengenal huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah 6) Siswa dapat mengurutkan huruf hijaiyah dengan jumlah gambar yang sesuai 7) Guru mengamati siswa c. Kegiatan Penutup 1) Guru merefleksi hasil pembelajaran dengan cara membuat evaluasi hasil pembelajaran. 2) Guru membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang berlangsung, kemudian langkah apa yang harus dilakukan jika terjadi permasalahan dalam proses pembelajaran mengenal huruf Hijaiyah. 3. Observasi dan Evaluasi a. Hasil Observasi dan Aktvitas Pembelajaran 1). Kinerja Guru Berdasarkan hasil pengamatan kinerja guru pada siklus I (lampiran 3: rekap ratarata penilaian observevasi kinerja guru siklus I), dimana nilai rata-rata yang diperoleh adalah 2,23 dengan kriteria kurang. Kemampuan guru dalam menyiapkan kelas, memberikan motivasi, mempersiapkan kelas sesuai dengan tema dan kegiatan, menyediakan
media
pembelajaran,
mengaktifkan
anak
didik
dalam
kerjasama
permainan kartu huruf, membimbing anak dalam aktifitas, membuat kesimpulan dari hasil belajar dan melakukan evaluasi pembelajaran dalam permainan kartu huruf masih perlu ditingkatkan. (lampiran 3; rekap rata-rata penilaian observevasi kinerja guru siklus I), oleh sebab itu : Kinerja guru dalam pembelajaran pengenalan huruf hijaiyag dengan kartu huruf perlu ditingkatkan. 2). Hasil observasi aktivitas belajar anak Pada kegiatan pembelajaran permaian tebak kartu gambar pada siklus I mencapai
kriteria
kurang atau rendah
aspek
ketertarikan
anak
dalam
kegiatan
permainan tebak kartu gambar, keaktifan anak dalam menjawab pernyataan guru, keaktifan anak dalam bertanya dengan nilai rata-rata 2,20 dengan kriteria kurang atau rendah. Untuk partisipasi anak dalam kegiatan permainan tebak kartu gambar dan indikator yang lain masih perlu ditingkatkan. (Lampiran 6: rekap penilaian observasi aktivitas belajar anak Siklus I), oleh sebab itu guru harus lebih memotivasi dan membimbing siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. b. Kemampuan Siswa Mengenal Huruf Hijaiyah Aktifitas anak belum mencapai nilai baik, menjadikan nilai kemampuan
kerja
sama anak terlihat pada tabel dibawah ini. (Lampiran 8: rekap penilaian mengenalkan huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah Siklus I), yaitu hasil
rekap penilaian
mengenalkan huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah pada siklus I adalah sebagai berikut : anak yang pembelajarannya Tuntas adalah sebesar 86
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
5,3% dari 19 siswa yaitu
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
1 anak, sedangkan anak yang pembelajaranya tidak Tuntas semesar 94,7% dari 19 anak yaitu 18 anak, seperti pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 1. Rekap Penilaian Mengenal Huruf Hijaiyah melalui kartu huruf pada Siklus I Kriteria BM MM BSH BSB Jumlah
Jumlah Siswa 15 3 1 0 19
Ketuntasan Belum tuntas Tuntas Total
Jumlah Siswa 18 1 19
Prosentase
Keterangan
78,95% 15,79% 5,26% 0% 100%
Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas -
Siklus I 94,7% 5,3 % 100%
Keterangan Kurang
Berdasarkan tabel 1. hasil penilaian peningkatan mengenal huruf hijaiyah pada anak dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran guru melalui kartu huruf hijaiyah dalam kategori “kurang”. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kegiatan mengenal huruf hijaiyah belum
mencapai
tujuan
yang
diharapkan,
sehingga
perlu
dilakukan lagi pembelajaran pada siklus berikutnya. 4. Refleksi a. Aktvitas Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi siklus I mengenai proses pembelajaran mengenal huruf hijaiyah dari pengamatan kinerja guru pada siklus I yaitu nilai rata-rata yang diperoleh adalah 2,23 dengan kriteria kurang, maka kinerja guru dalam pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah dengan kartu huruf perlu ditingkatkan.
87
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
Sedangkan aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran permaian tebak kartu gambar pada siklus I dengan nilai rata-rata 2,20 dengan kriteria kurang atau rendah. Maka guru harus lebih memotivasi dan membimbing siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. b. Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Hasil refleksi kemampuan siswa mengenal huruf hijaiyah pada aktifitas anak belum mencapai nilai baik, anak yang pembelajarannya Tuntas adalah sebesar 5,3 % dari 19 siswa yaitu 1 anak, sedangkan anak yang pembelajaranya tidak Tuntas semesar 94,7% dari 19 anak yaitu 18 anak. Hal ini perlu ditingkatkan pada siklus II. Deskrripsi Hasil Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Senin dan Rabu tanggal 26 dan 29 Mei 2014, terhadap Observer I
Maftokah dan
Observer II Lina Fauziah. Bahwa Pada siklus II peneliti sudah
merencakan tahapan dan kegiatan yang akan ditetapkan pada peserta didik. Adapun tahapantahapan pada siklus II: Tahapan-tahapan yang dilakukan : 1. Perencanan Pada tahap ini Peneliti
melibatkan teman guru sejawat sebagai Observer I dan
Observer II, Peneliti mendiskusikan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan pada pelaksanaan tindakan di Siklus II. Peneliti pada siklus II menyiapkan lembar observasi penilaian kinerja guru, lembar observasi penilaian aktifitas anak, indikator penilaian kemampuan mengenal huruf hijaiyah, dan menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. Dari tindakan
tersebut telah disepakati
bahwa penelitian pada siklus II akan dilaksanakan 4 kali pertemuan. 2. Pelaksaanan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : a. Kegiatan Awal Kegiatan awal adalah dengan cara : 1). Guru membuka pelajaran dengan doa 2). Guru memberikan motivasi pada anak b. Kegiatan Inti 1) Guru memberikan petunjuk pada siswa tentang jalannya pembelajaran permainan kartu huruf hijaiyah untuk mengenal huruf hijaiyah. 2) Guru
memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran, tujuan pembelajaran
tentang mengenal huruf hijaiyah melalui metode kartu huruf hijaiyah. 3) Guru menjawab pertanyaan 88
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
4) Guru mengadakan pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa dalam proses pembelajaran tentang mengenal huruf hijaiyah 5) Guru membagi dalam kelompok 6) Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran tentang mengenal huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah 7) Siswa dapat mengurutkan huruf hijaiyah dengan jumlah gambar yang sesuai 8) Guru mengamati siswa c. Kegiatan Penutup 1) Guru merefleksi hasil pembelajaran dengan cara membuat evaluasi hasil pembelajaran. 2) Guru membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang berlangsung, kemudian langkah apa yang harus dilakukan jika terjadi permasalahan dalam proses pembelajaran mengenal huruf Hijaiyah 3. Observasi dan Evaluasi a. Hasil Observasi Aktvitas Pembelajaran 1). Kinerja Guru Berdasarkan hasil pengamatan kinerja guru pada siklus II diperoleh hasil seperti pada (lampiran 10: rekap rata-rata penilaian observevasi kinerja guru siklus II), dimana nilai rata-rata yang diperoleh adalah 3,43 dengan kriteria Baik pada siklus II. 2). Hasil observasi aktivitas belajar anak Pada kegiatan pembelajaran permaian tebak kartu gambar pada siklus II mencapai kriteria nilai rata-rata 3.50 dengan kriteria Baik. (Lampiran 12: rekap penilaian observasi aktivitas belajar anak Siklus II). b. Kemampuan Siswa Mengenal Huruf Hijaiyah Pada siklus II aktifitas anak sudah mencapai nilai baik, dimana hasil rekap penilaian mengenalkan huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah pada siklus II adalah sebagai berikut : anak yang pembelajarannya Tuntas adalah sebesar 89,5 % dari 19 siswa yaitu 17 anak, sedangkan anak yang pembelajaranya tidak Tuntas semesar 10,5% dari 19 anak yaitu 2 anak. (Lampiran 13: rekap penilaian mengenalkan huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah Siklus II). Tabel 2. Rekap Penilaian Mengenal Huruf Hijaiyah melalui kartu huruf pada Siklus II Kriteria BM MM BSH BSB Jumlah
89
Jumlah Siswa 0 2 5 12 19
Prosentase
Keterangan
0% 10,52% 26,33% 63,15 % 100%
Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
Ketuntasan Belum tuntas Tuntas Total
Jumlah Siswa 2 17 19
Siklus II 10,5% 89,5% 100%
Keterangan Baik
Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi sikus II dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran guru dalam peningkatan kemampuan mengenal huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf termasuk dalam kategori “Baik”, (Lampiran 13: rekap penilaian mengenalkan huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah siklus II) 4. Refleksi a. Aktvitas Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi siklus II dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal huruf hijaiyah melalui kartu huruf hijaiyah,
usia
4-6
tahun
mengalami
peningkatan menjadi sebesar 90%. yaitu : Berdasarkan hasil pengamatan kinerja guru pada siklus II (lampiran rekap rata-rata penilaian observevasi kinerja guru siklus II), dimana nilai rata-rata yang diperoleh adalah 3,43 dengan kriteria Baik pada siklus II. Kemudian hasil
observasi
aktivitas
belajar
anak Pada
kegiatan
pembelajaran
permaian tebak kartu gambar pada siklus II mencapai kriteria nilai rata-rata 3.50 dengan kriteria Baik. (Lampiran : rekap penilaian observasi aktivitas belajar anak Siklus II). b. Kemampuan Siswa Mengenal Huruf Hijaiyah Pada siklus II aktifitas anak sudah mencapai nilai baik, dimana hasil rekap penilaian mengenalkan huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah pada siklus II adalah sebagai berikut : anak yang pembelajarannya Tuntas adalah sebesar 89,5 % dari 19 siswa yaitu 17 anak, sedangkan anak yang pembelajaranya tidak Tuntas semesar 10,5% dari 19 anak yaitu 2 anak. (Lampiran : rekap penilaian mengenalkan huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf hijaiyah Siklus II).
90
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
KESIMPULAN Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada RA. Hasan Munadi dengan menggunakan media kartu huruf untuk meningkatkan pengenalan huruf hijaiyah seperti yang digambarkan pada Siklus I dan dilanjutkan pada siklus II, dimana penggunaan media kartu huruf dapat meingkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Melalui bermain kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak kelompok A pada RA Hasan Munadi Nyatnyono Ungaran Barat, Hal ini dapat dilihat dari hasil ketuntasan siswa dimana Siklus I yang tuntas 53% menjadi 89,5% pada siklus II. 2. Penggunaan permainan kartu huruf hijaiyah dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf Hijaiyah pada anak kelompok A pada RA Hasan Munadi Nyatnyono Ungaran Barat. Hal ini dapat dilihat dari hasil peningkatan kemampuan mengenal huruf Hijaiyah BM dari 78,95% turun menjadi 0%, MM dari 15,79% turun menjadi 10,52%, BSH dari 5,15% naik menjadi 26,33% dan BSB dari 0% naik menjadi 63,15%, sehingga hal ini mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II.
DAFTAR PUSTAKA Abdulhak, Ishak, 2002, “Memposisikan Pendidikan Anak Dini Usia Dalam Sistem Pendidikan Nasional”. Abuddin Nata, 2010, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, KencanaPrenada Media Group. Aisyah S, 2008, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini, Andi Offsite, Yogyakarta A. Tafsir, 2008, Filsafat Pendidikan Islami. Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Ali Nugraha dan Neny Ratnawati. 2003. Kiat Merangsang Kecerdasan Anak, Bandung: Rosda Karya Ahmad Shama Madyan, 2008, Peta Pembelajaran Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arsyad, Azhar, 1999, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Depdiknas, 2003, Bahan Sosialisasi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, 2006, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD, Jakarta, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Diwandono, Wuryani S, 2002, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo Desmita, 2009, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Henry Guntur Tarigan, 1997, Bandung : Angkasa Gasell dan Ames serta Illingsworth dalam Arif Rohman, 2009, Memahami. Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta : Laksbang Mediatama. Farida Rahim, 2005, Pelajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: PT.Bumi 91
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
Formen dan Astuti, 2011, Penelitian Tindakan Kelas Jogiyanto, 2006, Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus, Yogyakarta: Andi offset Jalaluddin, 1996, Psikologi Agama, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Mansur, 2009, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Morrison, George S. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: PT. Indeks Moeslichatoen, 2006, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta : Rineka Cipta M. Ngalim Purwanto, 2003 , Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung : Remaja Rosda Karya Mohammad Asrori, 2008, PenelitianTindakan Kelas, Bandung : Wacana Prima Mayke S. Tedjasaputra. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT Grasindo. Mulyani Y, Gracinia J, 2005. Belajar di Rumah untuk Anak Usia Pra-Sekolah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Mulyono Abraham, Pendidikan Bagi Anak Berkesuliatn belajar, Jakarta; Rineka Cipta Munawir Yusuf, Pendidikan Bagi Anak dengan problem belajar, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Partini, 2010, Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Grafindo Litera Media. Sudono A, 2000, Sumber Belajar dan Alat Permainan (untuk Pendidikan Usia Dini), Jakarta: Grasindo Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Santrock, John W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika. Santrock, John W. 2002. Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks Sumardi SuryaBrata, 1994, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada Tim Penterjemah Al Qur‟an, 1984, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : Departemen Agama RI Undang-undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Wicaksono A, 2007, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya, Anugerah, Cet, Ke-1 Zuhairini, dkk, 1983., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, Surabaya Tim Penyusuan Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
92
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang