PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING
PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN KEKUATAN DAERAH Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta Email :
[email protected] Suhardiwarno Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta Email :
[email protected]
Abstrak Industri kreatif telah banyak berkembang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di daerah Kasongan. Kasongan merupakan
nama suatu daerah wisata di
kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan industri kreatifnya berupa hasil kerajinan gerabah. Industri kreatif gerabah pada dasarnya merupakan kategori industri manufaktur yang memproses input menjadi output (produk/barang). Salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu industri adalah faktor kinerja, artinya meningkatkan kinerja berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Masalah kinerja bukan hanya penting bagi perusahaan menengah ke atas maupun perusahaan besar, tetapi juga penting bagi Usaha Kecil Mengengah (UKM) seperti industri kreatif gerabah di wilayah Kasongan. Kelancaran proses bisnis dan kemajuan usaha tidak terlepas dari peran kinerja itu sendiri. Tanpa kinerja maka matilah proses bisnis tersebut. Untuk mengevaluasi kondisi suatu industri kreatif pada saat ini, maka industri kreatif tersebut perlu untuk melakukan pengukuran kinerja secara baik dan benar. Dalam penelitian Dosen Pemula saya Tahun 2013 dengan judul ”Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Multi Kriteria Industri Kreatif Gerabah Kasongan” diperoleh hasil suatu sistem pengukuran kinerja yang siap pakai yang meliputi indikator kinerja beserta formula
JURNAL ANGKASA
171
Yusrin Zabidi, Suhardiwarno
dan lembar kerja pengukuran kinerja. Implementasi dari sistem pengukuran kinerja yang terbentuk berupa pengukuran dan analisis kinerja belum dilakukan dalam penelitian tersebut. Oleh karena itu, penelitian kali ini merupakan kelanjutan dari penelitian tersebut, dimana peneliti mencoba untuk mengimplementasikan sistem pengukuran kinerja yang telah terbentuk tersebut dengan cara melakukan pengukuran kinerja untuk 3 industri kreatif gerabah Kasongan Bantul sehingga akan diketahui nilai kinerjanya, apakah baik, sedang atau buruk. Selanjutnya setelah dilakukan pengukuran dan diketahui hasil kinerjanya, langkah berikutnya dilakukan analisis kinerja yang meliputi analisis pertumbuhan kinerja dan analisis peta kekuatan kinerja industri kreatif gerabah Kasongan Bantul. Nilai kinerja dari industri kreatif Gerabah A adalah 5,65 (Baik), industri kreatif Gerabah B adalah 6,42 (Baik), dan nilai kinerja industri kreatif Gerabah C adalah 6,01 (Baik). Industri kreatif Gerabah yang memiliki kinerja tertinggi adalah industri kreatif Gerabah B, selanjutnya industri kreatif Gerabah C dan A. Keywords : Kinerja, Pengukuran Kinerja, Industri Kreatif, gerabah, Kasongan Abstract The creative industry has evolved in the region of Yogyakarta Special Region, one in Kasongan. Kasongan the name of a tourist area in the district of Bantul, Yogyakarta is famous for creative industries such as pottery handicrafts. Pottery creative industries is basically the process manufacturing industry categories inputs into outputs (products / goods). One important factor in influencing the process of progress and setbacks of an industry is the performance factor, meaning that improve performance means improving the welfare and quality of the company. Performance problems is not only important for the upper and middle companies and large companies, but also important for Small Business puff (SMEs) such as the creative industries in the region Kasongan pottery. Smooth running of business processes and business progress is inseparable from the role of the performance itself. Without performance then died of the business process. To evaluate the condition of a creative industry today, hence the creative industries need to measure their performance properly. Starter Lecturer in research in 2013 with the title "Performance Measurement System Design Criteria Multi Creative Industry Pottery Kasongan" obtained the results of a performance measurement system in place that includes the formula and its performance 172
Volume VII, Nomor 1, Mei 2015
PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING
indicators and performance measurement worksheet. Implementation of a performance measurement system that is formed in the form of performance measurement and analysis has not been done in the study. Therefore, the present study is a continuation of the study, in which researchers are trying to implement a performance measurement system which has been formed by way of measuring the performance of the creative industries earthenware Kasongan 3 Bantul so they will know the value of its performance, whether good, moderate or bad. Furthermore, after the measurement and note the results of its performance, the next step performance analysis which includes analysis of growth performance and analysis of the performance of the power map of the creative industries earthenware Kasongan Bantul. The performance of the creative industries value Pottery A is 5.65 (Good), creative industries Pottery B is 6.42 (Good), and the value of the creative industry performance Pottery C is 6.01 (Good). Pottery creative industries that have the highest performance Pottery B is a creative industry, creative industry next pottery C and A. Keywords: Performance, Performance Measurement, Creative Industries, pottery, Kasongan
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Industri kreatif telah banyak berkembang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di daerah Kasongan. Kasongan merupakan
nama suatu daerah wisata di
kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan industri kreatifnya berupa hasil kerajinan gerabah. Industri kreatif gerabah pada dasarnya merupakan kategori industri manufaktur yang memproses input menjadi output (produk/barang). Salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu industri adalah faktor kinerja, artinya meningkatkan kinerja berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Masalah kinerja bukan hanya penting bagi perusahaan menengah ke atas maupun perusahaan besar, tetapi juga penting bagi Usaha Kecil Mengengah (UKM) seperti industri kreatif gerabah di wilayah Kasongan. Kelancaran proses bisnis dan kemajuan usaha tidak terlepas dari peran kinerja itu sendiri. Tanpa kinerja maka matilah proses bisnis tersebut. Untuk mengevaluasi kondisi suatu industri kreatif pada
JURNAL ANGKASA
173
Yusrin Zabidi, Suhardiwarno
saat ini, maka industri kreatif tersebut perlu untuk melakukan pengukuran kinerja secara baik dan benar. Dalam penelitian Dosen Pemula saya Tahun 2013 dengan judul ”Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Multi Kriteria Industri Kreatif Gerabah Kasongan” diperoleh hasil suatu sistem pengukuran kinerja yang siap pakai yang meliputi indikator kinerja beserta formula dan lembar kerja pengukuran kinerja. Implementasi dari sistem pengukuran kinerja yang terbentuk berupa pengukuran dan analisis kinerja belum dilakukan dalam penelitian tersebut. Oleh karena itu, penelitian kali ini merupakan kelanjutan dari penelitian tersebut, dimana peneliti mencoba untuk mengimplementasikan sistem pengukuran kinerja yang telah terbentuk tersebut dengan cara melakukan pengukuran kinerja selama 3 periode untuk 5 industri kreatif gerabah Kasongan Bantul sehingga akan diketahui nilai kinerjanya, apakah baik, sedang atau buruk. Selanjutnya setelah dilakukan pengukuran dan diketahui hasil kinerjanya, langkah berikutnya dilakukan analisis kinerja yang meliputi analisis pertumbuhan kinerja dan analisis peta kekuatan kinerja industri kreatif gerabah Kasongan Bantul. Dari hasil analisis tersebut, nantinya dapat diketahui industri kreatif gerabah mana yang memiliki kekuatan kinerja yang tinggi, sedang maupun yang rendah, sehingga dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah Bantul dalam hal ini Dinas Perindustrian dalam membuat program kerja peningkatan kinerja industri kreatif gerabah Kasongan yang berupa antara lain pelatihan, pembinaan dan pendampingan bagi industri kreatif gerabah Kasongan yang memiliki kinerja rendah guna peningkatan kinerja berkelanjutan. 2.
Perumusan Masalah 1. Bagaimana mengukur kinerja industri kreatif gerabah Kasongan, Bantul ? 2. Bagaimana nilai kinerja industri kreatif gerabah Kasongan, Bantul? 3. Bagaimana peta kekuatan kinerja industri kreatif gerabah Kasongan, Bantul?
3.
Manfaat Penelitian
a. Bagi Industri Kreatif Gerabah Kasongan Industri-industri kreatif Gerabah Kasongan dapat mengetahui mengenai potret diri yang berupa kinerja yang dicapai, sehingga dapat digunakan untuk monitoring dan evaluasi guna perbaikan berkelanjutan. b. Bagi Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perindustrian Bantul 174
Volume VII, Nomor 1, Mei 2015
PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING
Dinas Perindustrian Bantul dapat melakukan pemetaan kekuatan industri daerah khususnya di wilayah Kasongan Bantul berdasarkan hasil kinerja yang dicapai oleh tiaptiap industri kreatif Gerabah Kasongan, sehingga dapat diketahui perusahaan/industri kreatif mana yang memiliki kinerja bagus, sedang dan rendah. Hasil pemetaan kekuatan industri ini dapat digunakan sebagai pedoman Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perindustrian Bantul untuk membuat program kerja guna meningkatkan kekuatan industri kreatif Gerabah Kasongan Bantul, seperti program pendampingan, pelatihan guna peningkatan kinerja. B. METODOLOGI PENELITIAN Data-data yang dibutuhkan berupa nilai indikator kinerja, yaitu: 1.
KPI 1 : Tingkat pertumbuhan penjualan
2.
KPI 2 : Tingkat penggunaan investasi
3.
KPI 3 : Tingkat pertumbuhan pelanggan
4.
KPI 4 : Tingkat kepuasan pelanggan
5.
KPI 5 : Tingkat pemenuhan keluhan pelanggan
6.
KPI 6 : Persentase produk cacat
7.
KPI 7 : Jumlah produk baru
8.
KPI 8 : Tingkat kepuasan kerja
9.
KPI 9 : Tingkat produktivitas karyawan
JURNAL ANGKASA
175
Yusrin Zabidi, Suhardiwarno
Bagan Alir Penelitian sebagai berikut: Mulai
Penentuan objek Penelitian
Identifikasi masalah dan tujuan penelitian
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA Pengukuran Kinerja Berdasarkan Sasaran Dengan Menggunakan Omax (sistem pengukuran kinerja yang telah terbentuk dalam penelitian saya sebelumnya : 1. Menetapkan kriteria 2. Perhitungan indikator kinerja 3. Pengukuran kinerja standar 4. Penetapan sasaran akhir 5. Penetapan bobot kriteria kinerja 6. Pembentukan mastrik sasaran 7. Penentuan nilai aktual 8. Penentuan skor aktual 9. Penentuan nilai kinerja tiap indikator kinerja 10. Penentuan indikator pencapaian ANALISIS KINERJA Analisis kekuatan kinerja tiap industri kreatif gerabah kasongan PERENCANAAN KINERJA Usulan perbaikan untuk peningkatan kinerja KESIMPULAN
Selesai Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
176
Volume VII, Nomor 1, Mei 2015
PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING
C. HASIL PENELITIAN 1.
Hasil Contoh Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tabel 1. Nilai Kinerja 3 Industri Kreatif Tiap KPI
KPI
Industri Kreatif A Nilai
%
Industri Kreatif B
Status
Kinerja Pencapaian
Nilai
%
Industri Kreatif C
Status
Kinerja Pencapaian
Target
Nilai
%
Status
Kinerja Pencapaian
Target
Target
1
0,60
40%
Sedang
1,05
70%
Baik
0,75
50%
Sedang
2
1,04
70%
Baik
1,34
90%
Baik
1,04
70%
Baik
3
0,96
80%
Baik
1,08
90%
Baik
0,72
60%
Baik
4
0,36
30%
Sedang
0,36
30%
Sedang
0,71
60%
Baik
5
0,60
60%
Baik
0,60
60%
Baik
0,80
80%
Baik
6
0,77
80%
Baik
0,67
70%
Baik
0,58
60%
Baik
7
0,27
30%
Sedang
0,27
30%
Sedang
0,27
30%
Sedang
8
0,54
60%
Baik
0,54
60%
Baik
0,54
60%
Baik
9
0,51
60%
Baik
0,51
60%
Baik
0,60
70%
Baik
Berdasarkan tabel di atas, industri kreatif A memiliki 3 KPI yang berkinerja sedang dan 6 KPI yang berkinerja baik. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai berada diatas standar. Industri kreatif B memiliki 2 KPI yang berkinerja sedang dan 7 KPI yang berkinerja baik. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai berada diatas standar. Industri kreatif C memiliki 2 KPI yang berkinerja sedang dan 7 KPI yang berkinerja baik. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai berada diatas standar.
JURNAL ANGKASA
177
Yusrin Zabidi, Suhardiwarno
Tabel 2. Total Kinerja 3 Industri Kreatif Industri Kreatif
Total Kinerja
Status Kinerja
A
5,65
Baik
B
6,42
Baik
C
6,01
Baik
Berdasarkan tabel di atas, ketiga industri kreatif gerabah memiliki kinerja yang baik. Kinerja yang tertinggi dimiliki oleh industri kreatif B, dan diurutan selanjutnya adalah industri kreatif C dan A. 2.
Perencanaan Kinerja Untuk industri kreatif A, KPI yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah KPI yang
memiliki kinerja sedang, yaitu KPI 1, 4 dan 7. Rencana kinerja yang harus dilakukan adalah meningkatkan penjualan, meningkatkan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, meningkatkan produk baru agar konsumen tertarik untuk membeli produk di industri kreatif A. Untuk industri kreatif B, KPI yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah KPI yang memiliki kinerja sedang, yaitu KPI 4 dan 7. Rencana kinerja yang harus dilakukan adalah meningkatkan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, meningkatkan produk baru agar konsumen tertarik untuk membeli produk di industri kreatif B. Untuk industri kreatif C, KPI yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah KPI yang memiliki kinerja sedang, yaitu KPI 1 dan 7. Rencana kinerja yang harus dilakukan adalah meningkatkan meningkatkan penjualan, meningkatkan produk baru agar konsumen tertarik untuk membeli produk di industri kreatif C. Peningkatan kinerja bagi industri kretaif Gerabah Kasongan Bantul dapat juga dilakukan dengan dukungan dari pemerintah Bantul melalui program pemberian pelatihan pengembangan produk, peningkatan kualitas produk dan pelatihan layanan prima, memfasilitasi industri kreatif dalam menciptakan produk-produk yang inovasi dan menarik.
178
Volume VII, Nomor 1, Mei 2015
PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA INDUSTRI KREATIF GERABAH KASONGAN BANTUL GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING
Selain itu juga Pemerintah Bantul dapat mempromosikan industri kreatif gerabah Kasongan secara lokal, nasional dan internasional. D. KESIMPULAN 1.
Nilai kinerja dari industri kreatif Gerabah A adalah 5,65 (Baik), industri kreatif Gerabah B adalah 6,42 (Baik), dan nilai kinerja industri kreatif Gerabah C adalah 6,01 (Baik).
2.
Industri kreatif Gerabah yang memiliki kinerja tertinggi adalah industri kreatif Gerabah B, selanjutnya industr kreatif Gerabah C dan A.
DAFTAR PUSTAKA Albert H.C. Tsang, 1999, Measuring maintenance performance: a holistic approach, International Journal of Operations & Production Management, Vol. 19 No. 7, # MCB University Press, 0144-3577, pp. 691-715. Charles Parket, 2000, Performance Measurement, Work Study, Volume 49 – Number 2, MCB University Press, ISSN 0043-8022, pp 63 - 66 Kaplan, Robert S. Norton, David P, 1996, The Balanced Scorecard – Translating Strategy Into Action, Harvard Business School Press, Boston Miller, A, 1998,Strategic Management :third edition, Irwin McGraw Hill, USA Proceeding Seminar Nasional Dua Hari : Performance Management, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Industri ITS beserta Departemen Perdagangan dan Perindustrian, Jakarta 30 – 31 Maret 2000 Rowena Cullen, August 1999Does performance measurement improve organisational effectiveness? A postmodern analysis, Performance Measurement and Metrics Vol. 1, No. 1, © Aslib, The Association for Information Management. Simons, Robert, 2000, Performance Measurement and Control System for Implementing Strategy, Prentice Hall Suwignjo P, Penilaian Kinerja, Program Pascasarjana, ITS, 2000b
JURNAL ANGKASA
179
Yusrin Zabidi, Suhardiwarno
180
Volume VII, Nomor 1, Mei 2015