PENGUATAN KEMITRAAN INDUSTRI PENGGUNA DAN PETANI GARAM Disampaikan : Ir. M. Zainal Alim, MM
PENDAHULUAN
1. Garam merupakan komoditas penting yaitu kebutuhan pokok masyarakat yang termasuk dalam kategori 9 (sembilan) jenis bahan pokok sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 115/MPP/KEP/2/1998 tanggal 27 Februari 1998 2. Petani memerlukan kestabilan harga jual dan pasar yang menjamin agar pendapatan maupun investasi mereka layak/feasible, disisi lain konsumen rumah tangga maupun industri pengguna garam memerlukan kecukupan supply garam yang sesuai persyaratan untuk memenuhi kebutuhannya
PENDAHULUAN 3. Permasalahan Garam lokal kualitasnya masih relatif rendah umumnya belum memenuhi spesifikasi yang diperlukan khususnya untuk konsumen Industri. Belum adanya desain Kemitraan antara Produsen Garam Lokal dengan Industri Pengguna Garam di Indonesia agar bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas garam Produsen Lokal sehingga bisa memenuhi kebutuhan Industri Pengguna Garam
PENDAHULUAN 4. Maksud dan Tujuan Menguraikan hal-hal /data yang berkaitan dengan kemitraan antara Produsen Garam Lokal dengan Industri Pengguna Garam di Indonesia selama ini, menganalisa serta mencoba membuat solusi kemitraan 5.Tujuan Merumuskan pola - desain Kemitraan antara Produsen Garam Lokal dengan Industri Pengguna Garam di Indonesia 6. Sasaran Memperoleh Desain Kemitraan yang sesuai Kemitraan antara Produsen Garam Lokal dengan Industri Pengguna Garam di Indonesia
PENDAHULUAN 7. Ruang Lingkup : Bentuk kemitraan yang dibutuhkan antara Produsen Garam Lokal dengan sektor Industri Pengguna Garam (peningkatan kualitas, penyerapan garam atau bentuk lainnya). Perkiraan biaya diperlukan dalam melakukan kemitraan antara produsen garam lokal dengan industri pengguna garam Indonesia. Dukungan pemerintah (pusat / daerah) / industri pengguna garam Indonesia yang diperlukan untuk membentuk kemitraan yang lain
PENGGOLONGAN GARAM DAN PENGGUNA GARAM Garam adalah senyawa kimia yang komponen utamanya mengandung natrium klorida (NaC1) dan mengandung senyawa air, magnesium, kalsium, sulfat dan bahan tambahan iodium, anti-caking atau free-flowing maupun tidak, yang termasuk dalam Pos Tarif/HS: 2501.00.10.00 : - Garam meja 2501.00.20.00 : - Garam batu 2501.00.50.00 : - Air laut - Lain-lain: 2501.00.90.10 : -- Mengandung natrium khlorida paling sedikit 94,7% adbk 2501.00.90.90 : -- Lain-lain.
PENGGOLONGAN GARAM DAN PENGGUNA GARAM Berdasarkan : Permenperin No. 88/M-IND/PER/10/2014
AIR LAUT
TEKNOLOGI SOLAR EVAPORATOR/ELEKTRODIALISA
GARAM
GARAM KONSUMSI
RUMAH TANGGA NACL MIN. 94%
DIET NACL MIN. 60%
GARAM INDUSTRI
INDUSTRI KIMIA
IND. ANEKA PANGAN
INDUSTRI FARMASI
INDUSTRI PERMINYAKAN
WATER TREATHMENT
NACL MIN. 96%
NACL MIN. 97% BERIYODIUM DAN TIDAK BERIYODIUM
NACL MIN. 99.8%
NACL MIN. 95%
NACL MIN. 94%
IND. PENYAMAKAN KULIT NACL MIN. 85%
PENGELOMPOKAN GARAM Permenperin No. 88/M-IND/PER/10/2014
Garam Konsumsi
PENGELOMPOKAN GARAM Permenperin No. 88/M-IND/PER/10/2014
Garam Industri
PENGELOMPOKAN GARAM INDUSTRI Permenperin No. 88/M-IND/PER/10/2014
Garam Industri Kimia
PENGELOMPOKAN GARAM INDUSTRI Permenperin No. 88/M-IND/PER/10/2014
Garam Industri Perminyakan
PENGGUNA GARAM INDUSTRI ANEKA PANGAN No
Kebutuhan (Per Tahun)
1 Bumbu (Seasoning)
2014 (Ton)
Keterangan
141,005 Penambahan perusahaan baru dan peningkatan kebutuhan perusahaan 2 Mie Instant (Noodle) 35,665 s.d.a 3 Mie Instant dan Bumbu (Noodle & Seasoning) 106,370 Penurunan kebutuhan > dari peningkatan kebutuhan diantara perusahaan 4 Margarin 31,490 Penambahan perusahaan baru dan peningkatan kebutuhan perusahaan 5 Saus Tomat (Ketchup) 53,160 s.d.a 6 Biskuit 4,630 Penambahan perusahaan baru 7 Susu 600 Penurunan kebutuhan 8 Biskuit & Margarin 1,300 Peningkatan Kebutuhan 9 Makanan Food) 27,760 Penambahan perusahaan baru dan peningkatan kebutuhan perusahaan 10 Hasil Laut 1,100 Tetap 11 Kecap 7,020 Perusahaan baru terdata 12 Makanan Ringan 11,275 s.d.a 13 Roti 850 s.d.a 14 Gula 19,250 Penambahan perusahaan baru 15 Pengalengan Ikan 5,250 Perusahaan baru terdata Total 446,725 Sumber : Kementerian Perindustrian, 2014
KEBUTUHAN, PRODUKSI DAN IMPOR GARAM TAHUN 2013 (Dalam Ton)
No
Uraian
2009
2010
A Kebutuhan
2,960,250
3,003,550
Garam Konsumsi a. Rumah Tangga b. Industri Aneka Pangan c. Industri Pengasinan Ikan Garam Industri a. Industri CAP dan Farmasi b. Industri Non CAP (perminyakan, kulit, tekstil, sabun dsb) B Produksi Garam Konsumsi Garam Industri C Impor Garam Konsumsi Garam Industri CAP & Non CAP
1,160,150 700,000 160,150 300,000 1,800,100 1,600,000
Tahun 2011
2012
2013
3,228,750
3,270,086
3,573,954
1,200,800 720,000 165,800 315,000 1,802,750 1,600,000
1,426,000 747,000 269,000 410,000 1,802,750 1,600,000
1,466,336 732,645 282,000 451,691 1,803,750 1,601,000
1,546,454 746,454 300,000 571,634 2,027,500 1,822,500
200,100
202,750
202,750
202,750
205,000
1,371,000 1,371,000 1,736,453 99,754 1,636,699
30,600 30,600 2,187,632 597,583 1,590,049
1,113,118 1,113,118 2,615,202 923,756 1,691,446
2,071,601 2,071,601 2,361,017 495,073 1,865,944
1,086,886 1,086,886 2,020,933 277,475 1,743,458
Keterangan: 1. Sumber : KKP, Kemenperin dan Kemendag 2. Produksi Garam Rakyat tahun 2013 sebesar 1,163.607 dengan penyusutan 20% = 930,886 ton; 3. Produksi PT. Garam tahun 2013 sebesar 156.000 ton garam premium. 4. Tahun 2013 Impor garam konsumsi hanya peruntukan Garam Industri Aneka Pangan Tertentu
13
JENIS DAN KUANTITAS GARAM YANG MENJADI LINGKUP KEMITRAAN
Prioritas utama kuatitas yang menjadi lingkup kemitraan adalah Garam Konsumsi rumah tangga/garam beryodium = 750.000 ton Garam Pengasinan Ikan = 570.000 ton Industri lainnya (tekstil, water treatment, kulit) = 205.000 ton ___________ 1.425.000 ton
POLA KEMITRAAN
Anggota rantai aliran pasok garam 1. Petani Garam Yang dimaksud dengan Petani Garam adalah pelaku utama (penggarap/pemilik lahan) yang terlibat dalam produksi garam Petani pemilik lahan kecil yang menggarap lahannya sendiri Petani penggarap, yakni petani yang menggarap lahan milik orang lain Pemilik lahan
2. Pengumpul 3. Pedagang Besar 4. Produsen Garam Beryodium dan Produsen Garam Bahan baku untuk Industri 5. Distributor, Agen dan Pedagang Pengecer 6. Lembaga Penunjang Badan Usaha Koperasi atau Kelompok Tani
Skema Rantai Aliran Pasok Garam Petani Garam
Petani Garam
Badan Usaha (Koperasi)/ Kelompok Tani/Pengepul
Agen/ Pengecer/Pemakai Langsung Industri Garam
Pedagang Besar/Pabrikan
Beryodium/Garam Industri D:stribtor/Agen/Penge cer/Pemakai Langsung
PT. Garam IODISASI PT. Garam
Agen/ Pengecer/Pemakai Langsung
Pabrik/ Cabang PT. Garam
Industri Garam Beryodium/Garam Industri Konsumen Industri
Pengecer
Agen Pengecer
Simplifikasi Rantai Pasokan Informal / Pengumpul / Pedagang Kecil PETANI GARAM
BADAN USAHA/ PENGEPUL
PEDAGANG BESAR/PABRIKAN
PENGGUNA GARAM KONSUMEN
PT. GARAM
Garam Konsumsi – Garam Beryodium Garam dan Garam Industri Diet Pangan dan Industri Lainnya
PT. SUMATRACO
Ladang Sendiri Petani Pengumpul / Kelompok Tani/Koperasi/ Pabrikan Kecil Petani Garam Catatan : Contoh model aliran sumber dan supply garam dari petani garam – pengepul/pedagang/pemilik unit pencucian kecil ke Pabrikan Pengguna Garam
PT. UNICHEM – PT SUSANTI PT. BUDIONO PT. GARINDO Dll
Pencucian & pengolahan Garam halus Milik sendiri - Dijual sendiri Langsung ke Pasaran
Pengguna Industri : Pabrik Kulit. Pakan Ternak
Jawa Timur Bali Jawa Barat Jawa Tengah NTB, NTT Kalimantan Sulawesi
POLA KEMITRAAN Obyek Kemitraan : Produsen lokal di sektor petani Bantuan geomembran, bergiliran setiap tahunnya Bantuan modal kerja yang bersifat revolving (berputar kembali) Peningkatan kualitas garam pasca panen agar produksi homogen memenuhi persyaratan kualitas : Bantuan mesin pencucian garam, dilengkapi dengan mesin peniris (centrifuges) dan mesin pengering (dryer). Supervisi pendampingan usaha produksi oleh Pabrikan Garam Menegah/Besar yang menjadi rantai kemitraan. Hasilnya berupa garam yang siap olah di Pabrikan Menengah/Besar untuk diolah menjadi garam sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan Industri Pengguna Garam Hilir. Penyerapan garam lokal produksi Petani : Pembelian garam petani dengan harga yang wajar sesuai kualitasnya. Dana pembelian disediakan Pemerintah/Lembaga keuangan dengan sifat revolving. Dana ini dikelola oleh Bapak angkat Pabrikan Besar/ Swasta/BUMN. Bantuan gudang penampungan yang akan dikelola Kelompok Tani/Badan Usaha Koperasi dalam rangka penyerapan garam lokal oleh Bapak Angkat Pabrikan Besar/ Swasta/BUMN.
PROGRAM AKSI KEMITRAAN BADAN USAHA KOPERASI /KELOMPOK UNIT TANI/ USAHA`KOPE PEMASOK RASI/KELOM POK GARAM TANI/ RAKYAT
PETANI GARAM
Peningkatan Produktifitas dan Kualitas : - Teknologi Geomembran
Penyerapan Produksi Lokal dan Pembangunan Gudang Penampungan
• • •
PABRIK PABRIK GARAM GARAM INDUSTRI INDUSTRI DAN GARAM DAN GARAM BERYODIUM BERYODIUM
Pengadaan dan pembangunan Mesin Pencucian – Pengeringan Garam di Lokasi Garam Lokal
Pasokan : Stabil dan berkelanjutan Kualitas : Stabil sesuai persyaratan Harga : Kompetitif
PENGGUNA INDUSTRI
PASAR RETAIL
BIAYA DAN INVESTASI
Total Biaya Investasi Basis kemitraan dengan penyerapan garam sebesar 100.000 ton maka investasi yang diperlukan sesuai obyek kemitraan tersebut diatas adalah : Bantuan Geo membran = Rp 10 Milyar Penyerapan Garam Rakyat dan modal Kerja = Rp 63,7 Milyar Bantuan Pergudangan = Rp 51 Milyar Bantuan Mesin pencucian dan pengeringan garam =Rp 120 Milyar Total Investasi = Rp 244,7 Milyar
REKOMENDASI 1. Apabila kemitraan tersebut dijalankan maka akan didapatkan : Peningkatan kuantitas dan kualitas garam ex lokal Kontinuitas supply – pasok bahan baku dalam jumlah dan kualitas yang kontinyu bagi Industri Pengguna Garam Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani maupun badan usaha garam lokal. 2. Dari pihak Industri Pengguna Garam akan didapatkan : Pasokan : Stabil dan berkelanjutan Kualitas : Stabil sesuai persyaratan Harga : Kompetitif Untuk ini perlu dukungan keikutsertaan dari Pabrikan Besar, BUMN Garam serta dukungan iklim industri kondusif serta dukungan dana swasta Pabrikan Besar maupun dana Pemerintah.
TERIMA KASIH
LAMPIRAN DANA BANTUAN GEOMEMBRAN Geo Membran Volume, ha
100
(50% dari luasan lahan untuk penyerapan 100.000 ton) Investasi/ha , Rp Juta Total Investasi, Rp Milyar
100 10
LAMPIRAN DANA PENYERAPAN GARAM RAKYAT DAN MODAL KERJA Total Penyerapan Garam K1 Uraian 25% Volume Penyerapan ( Ton ) Harga Penyerapan Per Ton ( Rp. ) Harga Penyerapan rata rata Per Ton. Rp/ton Total Biaya Penyerapan, Rp Milyar Total Biaya Penyerapan, Rp Milyar Modal Kerja 30%
100.000 ton K2 K3 35% 40%
25.000
35.000
40.000
700.000
500.000
350.000
490.000 17,5
17,5 49 15
14,0
LAMPIRAN DANA INVESTASI GUDANG
Uraian Volume Garam Kapasitas, ton/gudang Jumlah Unit Gudang (50% penyerapan) Investasi Gudang/gudang, Rp Milyar/gudang Investasi, Rp Milyar Total Investasi, Rp Milyar
Gudang K1 25%
K2 35%
K3 40%
25.000
35.000
40.000
3.000
3.000
3.000
4
6
7
3
3
3
12
18
21
51
LAMPIRAN DANA INVESTASI MESIN PENCUCIAN - PENGERINGAN Unit Pencucian - Pengeringan K1 K2 Uraian 30% 30% Volume Garam Kapasitas, ton/jam Kapasitas, ton/th Jumlah Unit Pencucian (K2 susut 15%, K3 susut 25%) Jumlah Unit Pencucian per pengadaan garam 100.000 ton/th Total Investasi, Rp M
25.000
K3 40%
35.000
40.000
-
10
10
-
40.000
40.000 1
-
2 2 x Rp 60 M = Rp 120 M
1