PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN DI TK INTAN KOMARA KELOMPOK B Sri Astuti NIM 1307756 Program Studi PG PAUD UPI Kampus Cibiru ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis permulaan siswa Taman Kanak-kanak masih kurang. Anak masih banyak melakukan kesalahan (penulisan huruf dalam kata atau masih ada kekurangan). Hal ini terjadi karena guru kurang maksimal dalam menggunakan metode atau media pembelajaran. Maka peneliti mencoba menerapkan penggunaan media kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktifitas belajar anak dalam kegiatan menulis permulaan dengan menggunakan media kartu huruf di TK Intan Komara? dan bagaimana meningkatkan hasil belajar anak dalam kegiatan menulis permulaan dengan menggunakan media kartu huruf di TK Intan Komara? Tujuan dari penelitian yang dilaksanakan adalah untuk mengetahui gambaran tentang penerapan media kartu huruf dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan di Taman Kanak-kanak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Elliot. Subjek dalam penelitian ini adalah Anak-anak TK Intan Komara Kelompok B tahun ajaran 2014/2015, yang berjumlah 15 orang siswa dengan 6 orang anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan menulis permulaan Anak Tk Intan Komara Kelompok B mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pencapaian perkembangan siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu (1) pada siklus I, Pencapaian perkembangan siswa sebesar 79%. Pada siklus II, pencapaian perkembangan siswa sebesar 82%. Pada siklus III, pencapaian perkembangan siswa adalah 90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan Anak Tk Intan Komara Kelompok B mengalami peningkatan. Kata kunci: Media Kartu huruf, Menulis Permulaan TK
PENDAHULUAN
melalui pemberian rangsangan pendidikan
Anak usia dini adalah individu yang
untuk
membantu
pertumbuhan
dan
berbeda, unik dan memiliki karakteristik
perkembangan jasmani dan rohani agar anak
sendiri sesuai dengan tahapan usianya.
memiliki
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun
pendidikan
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pendapat-pendapat tersebut, maka dapat
mengamanatkan
perlunya
ditegaskan bahwa anak usia dini adalah anak
penanganan pendidikan anak usia dini, hal
yang berada dalam rentang usia 0-6 tahun.
tersebut bisa dilihat pada pasal 1 butir 14
Anak usia dini berada pada masa keemasan
yang menyatakan bahwa:”Pendidikan anak
yang tepat untuk pemberian rangsangan
usia dini adalah suatu upaya pembinaan
pendidikan,
yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir
pertumbuhan
sampai dengan usia enam tahun yang
pemberian rangsangan pendidikan perlu
dilakukan
melalui pemberian rangsangan
memperhatikan karakteristik anak, sehingga
pendidikan untuk membantu pertumbuhan
potensi anak dapat berkembang dengan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar
optimal.
dengan
tegas
anak memiliki kesiapan dalam memasuki
kesiapan
dalam
lebih
lanjut.
untuk dan
memasuki Berdasarkan
mengoptimalkan
perkambangan
anak.
Tujuan umum pendidikan anak usia
pendidikan lebih lanjut. (Kemendiknas,
dini
adalah
untuk
2013,hlm.1)
mengambangkan
seluruh
membantu potensi
dan
Terdapat beberapa definisi mengenai
kemampuan fisik, intelektual, emosional,
anak usia dini. Definisi yang pertama, anak
moral dan keagamaan secara optimal dalam
usia dini adalah anak yang berusia nol tahun
lingkungan yang kondusif, demokratis dan
atau sejak lahir sampai berusia kurang lebih
kompetitif (UU No. 20 tahun 2003 tentang
delapan tahun (0-8). Sedangkan definisi
Sistem Pendidikan Nasional). Sementara itu
yang kedua, menurut Undang-Undang RI
Solehudin (2008) mengemukakan bahwa
No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
fungsi pendidikan anak usia dini adalah: (1)
Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 14 yang
Pengembangan potensi; (2) Penanaman
menyebutkan bahwa pendidikan anak usia
dasar-dasar
dini adalah suatu upaya pembinaan yang
Pembentukan
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
yang
dengan usia enam tahun yang dilakukan
pengetahuan dan keterampilan dasar dan (5)
qaidah
dan
keimanan;
(3)
dan pembiasaan perilaku
diharapkan;
(4)
Pengembangan
Pengembangan motivasi dan sikap positif terhadap belajar. Sedangkan Partini (2010: 8-12)
oleh
Trisniwati
(2014)
a. Nilai-nilai media belajar Sudjana
dan
Rivan
Mengemukakan bahwa penggunaan media
mengungkapkan bahwa karakteristik anak
pengajaran
usia dini akan mengalami perubahan dan
nilai-nilai sebagai berikut:
perkembangan
sesuai
usianya.
Secara
biologis perkembangan anak-anak dapat dibagi menjadi 6 fase perkembangan, mulai dari usia 0 sampai 6 bulan, 7 sampai 12 bulan, 13 sampai 24 bulan, 3 sampai 4 bulan, 5 tahun, dan sampai 8 tahun. Karakteristik anak usia dini, khususnya usia anak-anak TK adalah mulai dari usia 4 sampai 6 tahun.
Secara bahasa media berasal dari kata “Medius” yang berarti tengah perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab mengandung arti perantara atau pengantar pesan. Menurut Hernik dan kawan-kawan bahwa istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Hamijaja dan Latuheru (1993) memberi batasan
media
sebagai
sarana
bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan, pendapat, sehingga dapat sampai kepada penerima yang dituju. Adapun nilainilai, manfaat media belajar dan jenis karakteristik media pembelajaran adalah sebagai berikut:
dalam
proses
1) Meletakkan
dasar
mengandung yang
nyata
sehingga tidak terjadi Verbalisme; 2) Meningkatkan
minat
menulis
permulaan pada siswa; 3) Penggunaan
media
dapat
meningkatkan hasil belajar; 4) Memberikan pengalaman nyata pada siswa; 5) Menumbuhkan
Media Pembelajaran Anak Usia Dini
(2007:7).
pola
fikir
yang
berkembang; 6) Membantu
efisiensi
pengalaman
yang lebih sempurna. b. Manfaat Media Belajar : 1) Media belajar dapat meningkatkan proses belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa; 2) Metode pembelajaran akan lebih perpariasi; 3) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu; 4) Memberikan
pengalaman
secara langsung;
belajar
c. Jenis
dan
karakteristik
media
pembelajaran:
kecil
seperti
tangan.
Dalam
hal
perkembangan menggenggam (prehension),
a. Media Audio adalah jenis media yang
dicatat bahwa anak usia 12-15 bulan sudah
digunakan dalam proses pembelajaran
bisa memegang benda dengan ibu jari dan
dengan
telunjuk, sehingga mereka sudah dapat
hanya
melibatkan
indera
pendengaran peserta didik. b. Media
Cetak
menyusun dua balok ke atas (dalam Mother
adalah
media
pembelajaran yang di sajikan dalam bentuk
tercetak
termasuk paling
pada
media
jenis
kelompok
ini
media
tua dan banyak di gunakan
dalam
proses
Ada beberapa bentuk latihan menulis permulaan yang dapat kita lakukan, antara lain berikut ini : 1) Latihan memegang pensil dan duduk
pembelajaran
dengan sikap dan posisi yang benar.
contohnya:majalah,buku paket, dan
Tangan kanan berfungsi untuk menulis,
lain-lain.
tangan kiri untuk menekan buku tulis
c. Media Visual: adalah jenis
media
yang di gunakan hanya mengandalkan indera
penglihatan
peserta
didik
semata-mata,
agar tidak mudah tergeser. 2) Latihan gerakan tangan. Mula-mula melatih gerakan tangan di udara dengan telunjuk sendiri, atau dengan bantuan
d. Media Audio–visual
alat seperti pensil. Kemudian dilanjutkan
Sesuai dengan namanya media
dengan latihan dalam buku latihan.
ini merupakan kombinasi dari media
3) Latihan mengeblat, yakni menirukan
audio dan media visual atau biasa di
atau menebalkan suatu tulisan dengan
sebut media pandang dengar.
menindas
Menulis adalah suatu keterampilan dapat
dipelajari
setelah
tulisan
yang
sudah
ada.
Latihan menghubung-hubungkan tanda
Pembelajaran Menulis Permulaan yang
And Baby, 2008).
aspek
kemampuan lainnya dikuasai.Salah satunya adalah aspek koordinasi motorik halus dan adanya kemampuan persepsi visual. Keterampilan motorik halus adalah penggunaan bagian tubuh atau otot-otot
titik yang membentuk tulisan. Latihan dapat dilakukan pada buku-buku yang secara
khusus
menyajikan
latihan
semacam ini. 4) Latihan menatap bentuk tulisan latihan ini dimaksudkan untuk melatih kordinasi antara mata, ingatan, dan jemari anak
ketika menulis, sehingga anak dapat
dalam pembelajaran menulis dan membaca
mengingat
permulaan.Selain itu, kartu huruf juga
bentuk
kata/huruf
dalam
benaknya, dan memindahkannya ke
melatih
jemari tangannya.
Ratnawati
5) Latihan
menyalin,
baik
dari
kreatifitas (dalam
siswa.
Pendapat
Suyanto,
2012:108)
buku
mengungkapkan bahwa, melalui media kartu
pelajaran maupun dari tulisan guru pada
huruf yang di implementasikan melalui
papan tulis.
permainan,dapat merangsang untuk lebih
6) Latihan menulis halus/indah. Latihan
cepat
mengenal
simbol-simbol
huruf,
dapat dilakukan dengan menggunakan
membuat minat anak semakin kuat untuk
buku bergaris untuk latihan menulis atau
bereksplorasi dalam menemukan kosakata
buku otak.
baru, dengan cara merangkaikan simbol-
Penggunaan Media Kartu Huruf untuk Pembelajaran Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis (tripleks). Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindahkan sesuai keinginan pembuat suku kata, kata maupun kalimat. Azhar Arsyad (2005: 119) dalam Trisniwati (2014) mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah kartu abjad yang berisi gambar,
huruf,
tanda
simbol,
yang
meningkatkan atau menuntun anak yang berhubungan
dengan
simbol-simbol
tersebut. Namun demikian kata huruf yang dimaksud disini adalah kartu huruf yang dibuat sendiri dengan bentuk awan terbuat dari
kertas
putih
dan
dilaminating.
Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah dilakukan
simbol huruf tersebut. 1. Menulis permulaan melalui penggunaan kartu huruf membantu anak dalam proses pembelajaran. 2. Dengan situasi yang menggembirakan serta
dengan
menciptakan
suasana
yang
situasi
akrab yang
menggambarkan perkambangaan anak usia TK. 3. Media kartu huruf digunakan untuk membantu perkembangan daya ingat anak pada tahap menulis permulaan. Maimunah Hasan (2009: 66) dalam Trisniwati
(2014)
menyatakkan
bahwa
beberapa manfaat yang dapat diambil dari permainan kartu huruf yaitu: 1) Dapat membaca dengan mudah Permainan
kartu
huruf
dapat
membantu anak untuk mengenal huruf dengan mudah, sehingga membantu
anak-anak
dalam
kemampuan
membacanya.
permainan adalah domain efektif (yang
2) Mengembangkan daya ingat otak kanan Permainan
kartu
mengembangkan
huruf
yaitu memberi bantuan motivasi untuk
otak
belajar serta bantuannya dalam masalah
kemampuan
3) Memperbanyak perbendaharaan kata huruf
yang menyangkut perubahan sikap. 6) Guru maupun siswa dapat menggunakan
emosi, kreatif, dan intuitif. kartu
menyangkut perasaan atau budi pekerti)
dapat
kanan karena dapat melatih kecerdasan
Permainan
5) Bantuan yang paling baik dari media
permainan kartu mana yang mengandung
terdapat
gambar dan tulisan dari makna gambar
nilai yang paling tinggi dan bermakna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
yang tertera pada kartu, sehingga dapat memperbanyak
perbendaharaan
kata
yang dimiliki anak-anak.
METODE PENELITIAN Metode
penelitian
yang
Disamping itu, fungsi kartu huruf
dilakukankan dalam penelitian ini adalah
dijelaskan oleh John D. Latuheru (Hendry
penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Kurniawan,
mengungkapkan
Research) yang merupakan suatu penelitian
fungsi permainan kartu huruf adalah sebagai
untuk memecahkan suatu masalah dalam
berikut:
sebuah tindakan untuk memperbaiki proses
2002:
24)
1) Kondisi atau situasi saat permainan sangat
pembelajaran.
Alasan
dalam
memilih
penting bagi anak didik karena anak-anak
metode PTK ini yaitu karena penelitian ini
bersikap lebih positif terhadap permainan
bertujuan
kartu itu.
permasalahan pembelajaran di kelas yang
2) Permainan dapat mengajarkan fakta dan konsep secara tepat guna 3) , dengan cara pembelajaran konversional pada objek yang sama. 4) Pada umumnya permainan kartu dapat meningkatkan motivasi belajar anak didik, permainan dapat juga mendorong siswa untuk saling membantu satu sama lain.
untuk
memecahkan
suatu
dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 tahap. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian menurut Elliot. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam tahap ini meliputi berbagai kegiatan
untuk
diantaranya:
persiapan
penelitian,
1) Membuat rencana pembelajaran yaitu Rencana
Kegiatan
Harian
(RKH)
sesuai tema yang telah ditetapkan. 2) Menyiapkan
media
yang
susun melalui
Rencana Kegiatan Harian
(RKH), setiap gerak gerik anak, kinerja anak akan
digunakan.
dan seluruh aspek perkembangannya, serta paparan terkait perubahab-perubahan yang
3) Mengembangkan
bahan
ajar
berdasarkan tema yang mendukung pada
Pelaksanaan pembelajaran yang telah di
terjadi pada variabel terikat, dalam hal ini kemanpuan motorik halus. Refleksi
kegiatan pembelajaran.
4) Menyusun tehnik pengamatan pada
pada
penelitian
ini
bagaimana mengkaji secara menyeluruh
berupa
tindakan yang telah dilakukan berdasarkan
format observasi, catatan lapangan,
data yang terkumpul sebagai evaluasi untuk
wawancara,alat evaluasi, dan kamera
menyempurnakan tindakan berikutnya.
setiap
tindakan
penelitian
foto.
Penelitian ini dilaksanakan pada
5) menggunakan lembar penelitian yang telah dipersiapkan.
pelajaran 2014/2015. Jumlah siswa 15 orang
6) Sosialisasi instrumen penilaian pada teman sejawat. Tahap
Anak TK Intan Komara Kelompok B tahun yang terdiri atas 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.
tindakan,
merupakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
implemantasi dari semua rencana yang telah
Tindakan yang dilakukan dalam
disusun sebelumnya. Peneliti melakukan
penelitian ini adalah sebanyak tiga siklus,
tindakan yang harus di lakukaan sebagai
yang masing-masing siklus terdiri atas tiga
upaya
tindakan.
untuk
melakukan
perbaikan,
Setiap
tindakan
menekankan
di
penggunaan kartu huruf. Adapun perbedaan
inginkan sesuai sekenario pembelajaran
dari tiap siklusnya yaitu tema dan sub tema
yang termuat dalam rencana kegiatan harian
pada materi dalam proses kegiatan. Pada
yang telah dipersiapkan.
penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru
peningkatan,
atau
Observasi
perubahan
pada
yang
penelitian
ini
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengumpulan
data
melalui
dalam proses kegiatan pada PTK. Adapun
langkah-langkah
pada
pengamatan
penelitian ini melalui metode kartu huruf
berlangsung pada saat proses pembelajaran
dengan: Guru menyiapkan kartu yang dibuat
berlangsung. Hal yang diamati adalah
sendiri dengan bentuk yang beragam, ada
yang berbentuk awan dan bulat. Setiap kartu
warna hijau. Setelah dilaksanakan tindakan
diberikan huruf a-z. pembelajaran dimulai
siklus I ternyata kemampuan anak dalam
pukul 07.45 guru sudah bersiap di kelas
menulis permulaan dibandingkan pada saat
menyambut kedatangan anak, guru menyapa
tindakan, meskipun dalam hal ini sudah
anak dan mengucapkan salam pada guru.
menunjukkan peningkatan tetapi belum
Anak menyimpan tas pada kelas kelompok
mencapai standar yang diharapkan. Hal ini
B yang sudah dipersiapkan. Setelah pukul
disebabkan karena sebagian besar anak
08.00 guru mengajak anak berbaris di depan
belum mampu berlatih menulis melalui
kelas.
kartu huruf yang disiapkan oleh guru,
Hal yang dapat dijadikan sebagai
Sebagian besar anak masih belum mampu
indikator keberhasilan penelitian tindakan
untuk mmenulis huruf yang terdapat pada
kelas adalah apabila data yang diperoleh
kartu
telah menunjukkan adanya perolehan hasil
membutuhkan waktu yang cukup lama
evaluasi maksimal selama penelitian dengan
untuk menulis permulaan, dan sebagian
kriteria
kuantitatifnya
besar anak masih belum mampu untuk
menunjukkan daya serap individual minimal
menebalkan huruf, sehingga masih ada anak
65%,
dan
yang belum mau memegang pensil ketika
dapat
guru memberikan tugas. Tindakan penelitian
indikator daya
ketuntasan
serap klasikal
klasikal 80%,
70% maka
dianggap tuntas belajar. (Depdiknas,2001). Hasil Penelitian Pengembangan kemampuan menulis
huruf.
Selain
itu
anak
masih
ini dilakukan dengan tiga tindakan siklus I dengan harapan anak-anak terbiasa dengan tugas-tugas
yang
diberikan
oleh
guru
anak diukur dalam beberapa indicator, pada
disertai dengan media pembelajaran yang
siklus 1 proses menulis anak masih banyak
digunakan oleh guru seperti kartu huruf.
yang mendapat bintang dua (**) atau masih
Proses pembelajaran yang sangat kurang
dalam kategori kurang berkembang. Pada
menarik
siklus ini terdapat temuan bahwa anak
menggunakan media pembelajaran, serta
kesulitan dalam Mengenal huruf dengan
banyak aktivitas yang didominasi oleh guru
warna merah, kuning, hijau dengan latihan
atau pembelajaran yang berpusat pada guru.
Huruf p dan e diwarnai dengan warna
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk
merah, huruf l dan a diwarnai dengan warna
melakukan perbaikan pembelajaran dengan
kuning, huruf n, g dan i diwarnai dengan
menggunakan kartu huruf yang diharapkan
anak
selama
ini
dan
tidak
mampu meningkatkan kemampuan menulis
perbaikan
pada
pelaksanaan
tindakan
anak dalam mengenal huruf.
selanjutnya. Hal ini disebabkan karena guru
Dalam kemampuan menulis anak,
pada tindakan siklus III telah memperbaiki
dapat dilihat bahwa dari 15 anak yang
proses pembelajaran dan mengelola kegiatan
menjadi subyek penelitian, pengamatan
pembelajaran dengan baik.
menulis permulaan melalui media kartu huruf terdapat 78 % anak yang memperoleh
Pembahasan
bintang tiga pada tindakan 1, 87% pada
Pada siklus 1, kemampuan menulis
tindakan 2 dan 91 % pada tindakan 3.
anak masih rendah. Sebagian besar anak
Berdasarkan persentase yang diperoleh pada
belum mampu merespon penjelasan dan
pengamatan siklus II tidak semua tindakan
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Anak
anak
persentase
masih belum mampu menulis dengan baik
belum
dan benar, karena anak masih belum terbiasa
mencapai
indikator
ketuntasan
dalam
kategori
berkembang
sangat
baik
3
menulis dengan langkah-langkah kegiatan
pengamatan yaitu Mengenal huruf dengan
yang dilakuakannya. Oleh karena itu, pada
baik, Melengkapi huruf dengan benar,
siklus 1 ini, guru sangat berperan penting
Kerapihan membuat huruf. Oleh sebab itu,
untuk membimbing dan membina anak
akan dilakukan lagi proses perbaikan pada
supaya dapat menulis dengan perlahan dan
pelaksanaan tindakan selanjutnya.
dapat menulis dengan baik dan benar. Tetapi
Sementara
itu,
pada
dalam
siklus
III
sebelum
guru
memberikan
menulis
kepada
pengarahan
kemampuan menulis yang diperoleh dari 15
untuk
anak yang menjadi subyek penelitian,
memberikan permainan melalui kartu, yaitu
pengamatan menulis permulaan melalui
dengan menerbangkan kartu dan anak
media kartu huruf terdapat 81 % anak yang
disuruh
memperoleh bintang tiga pada tindakan 1,
menyebutkan huruf apa yang berada pada
91% pada tindakan 2 dan 98 % pada
kartu
tindakan 3. Berdasarkan persentase yang
permainan seperti ini, anak menjadi antusias
diperoleh pada pengamatan siklus III sudah
dan semangat dalam menulis. Ditambah lagi
mencapai indikator persentase ketuntasan
ketika istirahat anak diberikan permainan
dalam kategori berkembang sangat baik.
bebas sesuka hati mereka. Dengan otomatis
Oleh sebab itu, tidak akan dilakukan proses
memilih tersebut.
kartu Dengan
anak,
guru
kemudian diberikannya
ketika jam pelajaran tiba anakpun sudah
permainan
semangat lagi kembali belajar.
membaca dengan mudah, mengembangkan
Kemudian kemampuan
pada
menulis
siklus
anak
II,
mengalami
kartu
huruf
yaitu:
Dapat
daya ingat otak kanan dan memperbanyak perbendaharaan kata.
peningkatan. Tetapi masih dalam ketuntasan kategori belum berkembang sangat baik
KESIMPULAN DAN SARAN
dalam 3 pengamatan yaitu Mengenal huruf
Kesimpulan
dengan baik, Melengkapi huruf dengan
Berdasarkan
benar, Kerapihan membuat huruf. Oleh
pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-
sebab itu, dilakukan wawancara dengan
hal sebagai berikut:
beberapa anak, diperoleh jawaban bahwa
1. Proses pembelajaran menulis permulaan
anak menyukai metode pembelajaran kartu
belajar anak dalam kegiatan menulis
huruf. Hal itu dikarenakan pada umumnya
permulaan dengan menggunakan media
anak-anak menyukai huruf yang dibuat unik
kartu huruf di TK Intan Komara
dengan tulisan yang berwarna-warni.
pembelajarannya meningkat. Hal ini
Sementara
itu,
dan
dapat di buktikan dengan kegiatan
kemampuan menulis anak meningkat secara
proses belajar anak yang semakin hari
sigmifikan.
semakin lebih baik.
ini
siklus
penelitian
III
Hal
pada
hasil
terlihat
dari
hasilanakyang memperoleh persentase 91 %.
2. Kemampuan menulis permulaan siswa
Dan juga dapat terlihat dari reaksi respon
telah menggunakan media kartu huruf
anak dengan baik.
mengalami peningkatan pada setiap
Secara umum dapat dikatakan bahwa
siklusnya. Siswa dapat menulis kata dan
proses kegiatan menulis anak dari siklus I
menulis
sampai siklus III dikatakan meningkat dan
berhubungan dengan huruf b, d, n, m, f,
mencapai target yang diharapkan. Hal ini
y, w, dan z. kemudian untuk penilaian
dikarenakan peneliti menggunakan metode
tiap-tiap aspek dalam menulis juga
Kartu huruf pada proses pembelajaran anak.
mengalami
Karena
mencapai
sebagaimana
Maimunah
Hasan
Trisniwati
(2014)
diungkapkan (2009:
oleh
kalimat
sederhana
peningkatan target
bintang
yang
dengan tiga,
66)
dalam
pengamatan menulis permulaan melalui
menyatakkan
bahwa
media kartu huruf pada siklus I terdapat
beberapa manfaat yang dapat diambil dari
71 % pada tindakan 1, 78 % pada
tindakan 2, dan 87 % pada tindakan
Abidin, Yunus (2011). Penelitian
3.pada siklus II 78 % anak yang
Pendidikan dalam gamintan Pendidikan
memperoleh bintang tiga pada tindakan
dasar dan PAUD. Rizky Press: Bandung
1, 87% pada tindakan 2 dan 91 % pada
Depdiknas.
2000.
Permainan
tindakan. Dan pada siklus III terdapat 81
Membaca dan Menulis di Taman Kanak-
% anak yang memperoleh bintang tiga
kanak.Jakarta : Depdiknas.
pada tindakan 1, 91% pada tindakan 2 dan 98 % pada tindakan 3.
Permainan Kartu kata bergambar untuk
Saran
meningkatkan
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut,
Endah, Tri B (2014). Penggunaan
penelitian
memberikan
saran
Muslimat NU. Yogyakarta Kemendikbud
siswa,
diharapkan
(2013).
sering
Teknis
melakukan latihan menulis tidak hanya
kanak.
disekolah tetapi juga dirumah
Pendidikan Anak Usia Dini
2. Bagi orang tua, hendaknya membantu
membaca
permulaan pada anak kelompok B RA
sebagai berikut: 1. Bagi
kemampuan
Penylenggaraan Tim
Taman
Direktorat
Kurniasih,
Petunjuk Kanak-
pembinaan
Ening
dan mendukung anaknya agar lebih rajin
Penggunaan
belajar dirumah teruatama dalam belajar
meningkatkan
menulis permulaan.
permulaan. Universitas terbuka : Garut
3. Bagi guru guru disarankan agar lebih kreatif
huruf
kemampuan Tahir,
untuk
membaca dan
idris.
Peningkatan kemampuan membaca dan
pembelajaran agar dapat menarik siswa
menulis dengan menggunakan kartu huruf di
dalam belajar menulis permulaan.
kelas 1 SDN 2 Wombo. Program Guru
pihak
menggunakan
Langi,
kartu
media
4. Pada
dalam
media
(2013).
sekolah
hendaknya
menyediakan berbagai alat, bahan dan media pembelajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan: Universitas Tadulako Samini
(2010).
Peningkatan
keterampilan menulis permulaan dengan menggunakan kartu huruf pada siswa kelas
DAFTAR PUSTAKA
1 SDN Keslatan 5 Kecamatan banjarsari Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah:
(2005). Media dan sumber belajar TK.
Surakarta Sujiono, Bambang. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka Trisniwati
(2014).
Peningkatan
Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode Permainan Kartu Huruf Pada Kelompok B1 Tk
Aba
Zaman, Hernawan, dan Eliyawati
Ketanggungan
Wirobrajan
Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta
Komendiknas