PENGGUNAAN MEDIA BALOK HURUF PADA KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ANAK
JURNAL
OLEH : SITI LARAS ANDIYANI 1113054059
PROGRAM STUDI - PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
ABSTRACT THE USE OF BEAMS LETTERS MEDIA ON CHILDREN KNOWING LETTERS ABILITY Siti Laras Andiyani 1), Ari Sofia S.Psi.,M.A.Psi.2), Dr. Riswandi M.Pd.3) FKIP Universitas Lampung The background of the this study was the low ability of children in knowing the letters. The purpose of this research was to recognize the increasing of children ability in knowing letters through the use of beams letters media. The study was qualitative research. The research subjects were 16 children, aged 5-6 years old in Beringin Raya kindergarden Bandar Lampung. Data were collected by observations and personal documents. Data were analyzed by using descriptive analysis. The research showed there is an increasing of children knowing letters ability through beams letters media. Keywords : know the letters, beams letters media, early childhood
Penelitian ini berlatar belakang dari kemampuan mengenal huruf anak yang rendah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan melalui penggunaan media balok huruf dalam kemampuan mengenal huruf, sehingga mampu mengembangkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan pada kelompok B2 usia 5-6 tahun dengan subjek sebanyak 16 anak di TK Beringin Raya Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi dan personal documents. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil pada penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan terhadap kemampuan mengenal huruf anak melalui media balok huruf. Kata kunci : mengenal huruf, media balok huruf, anak usia dini 1)
Mahasiswa Pembimbing 1 3) Pembimbing 2 2)
PENDAHULUAN
Sistem Pendidikan Nasional yang
Anak usia dini merupakan sosok
berbunyi:
individu yang sedang mengalami suatu proses perkembangan dengan pesat
dan
fundamental
kehidupan
selanjutnya.
bagi
Menurut
Berk (Sujiono, 2007:4): “masa-masa tersebut merupakan masa proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia”. Melalui pendidikan diharapkan akan membentuk generasi penerus yang memiliki
pengetahuan
dan
keterampilan yang sangat diperlukan bagi perkembangan bangsa dan negara, serta kehidupannya sendiri. Salah satu pendidikan yang sangat penting adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang akan menjadi
pondasi
dasar
bagi
Anak
merupakan
suatu
Usia
Dini
wadah
dalam
dunia pendidikan yang ditujukan dari anak sejak lahir hingga usia enam
tahun
pertumbuhan
untuk dan
merangsang perkembangan
anak yang diatur dalam perundangundangan.
Berdasarkan
Pendidikan merupakan
anak salah
usia satu
dini bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan
pada
peletakkan
dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan.
Pendidikan
usia
diadakan
untuk
perkembangan
anak
dini
merangsang
anak
yang sesuai dengan tahapan usianya agar semua aspek perkembangan dapat berkembang secara optimal. Aspek-aspek perkembangan anak yang harus dikembangkan yaitu:
pendidikan anak selanjutnya. Pendidikan
“Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan dari anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pembinaan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Undang-
undang no. 20 tahun 2003 tentang
nilai
moral
dan
agama,
fisik
motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Semua aspek tersebut harus dikembangkan secara optimal dan sesuai dengan tahapan usia anak. Salah satu perkembangan anak yang harus dikembangkan yaitu perkembangan bahasa anak.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
penggunaan
media
balok huruf dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun.
atau isyarat yang berdasarkan pada suatu simbol-simbol”. Bahasa terdiri dari kata-kata yang digunakan untuk menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya. Bahasa
sangat
kehidupan PERKEMBANGAN BAHASA
pertumbuhan
kemampuan
dasar di taman kanak-kanak adalah pengembangan Perkembangan
bahasa. bahasa
menurut
Permen 58 dibagi menjadi tiga yaitu:
menerima
mengungkapkan
bahasa,
bahasa,
dan
keaksaraan. Bahasa memungkinkan anak
untuk
menerjemahkan
pengalaman kedalam simbol-simbol yang
dapat
digunakan
untuk
berkomunikasi dan berfikir.
perkembangan anak yang harus dikembangkan secara optimal dan dengan
karena
dengan orang lain, mendengarkan orang lain berbicara, membaca, dan menulis serta memberikan informasi kepada orang lain. Perkembangan bahasa bukan saja dipengaruhi oleh kematangan
usianya
tahapan
perkembangan anak. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Menurut pendapat Santrock (2007: 353) menyatakan bahwa:
oleh
disekitarnya.
Lingkungan
berperan
penting
lingkungan juga dalam
perkembangan bahasa anak. Aspek perkembangan bahasa yang dimiliki oleh anak bukan hanya kemampuan
bahasa anak dan sosialnya tetapi aspek perkembangan yang lain juga ikut
bekembang
karena
aspek
perkembangan pada anak usia dini saling berhubungan satu dengan lainnya.
Menurut
Papalia,
dkk
(2008:234) bahasa merupakan item komunikasi yang didasarkan pada kata
dan
tata
perkembangan “bahasa merupakan bentuk komunikasi berupa lisan, tertulis
tetapi
dipengaruhi
mengembangkan
Bahasa merupakan salah satu aspek
sesuai
sehari-hari,
dalam
dengan bahasa kita dapat berbicara
Salah satu bidang pengembangan dalam
penting
berkembang
bahasa,
kognitif. tidak
lepas
serta Bahasa dari
perkembangan
karena
Kemampuan membaca merupakan
dengan bahasa yang berkembang
penggabungan antara huruf-huruf
anak
yang
dapat
kognitif
mengomunikasikan
menjadi
kata.
Menurut
kebutuhan, perasaan, dan idenya.
pendapat Tzu (Susanto, 2012:84),
Bukan hanya kognitif saja yang
mengatakan
berkembang
aspek
membaca adalah menerjemahkan
juga
simbol (huruf) ke dalam suara yang
perkembangan
tetapi yang
lain
mempengaruhinya,
seperti
bahwa
pengertian
dikombinasi dengan kata-kata.
perkembangan moral agama, fisik
Membaca pada anak usia dini
motorik, dan sosial emosional. Pada
dilakukan dari pengenalan simbol-
anak
usia
5
aspek
simbol huruf yang disusun menjadi
tersebut
saling
sebuah kata sehingga dapat mengerti
mempengaruhi perkembangan satu
makna dari tulisan tersebut. Menurut
dengan yang lainnya.
Hartati
perkembangan
dini
(Susanto,
2012:84),
membaca pada hakikatnya adalah: MEMBACA
UNTUK
ANAK
USIA DINI Salah satu perkembangan anak usia dini yang harus dikembangkan dan di
stimulus
dengan
baik
perkembangan
yaitu bahasa.
Perkembangan bahasa itu sendiri menurut Peraturan Menteri No. 58 dibagi menjadi tiga yaitu; menerima bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Pada bagian keaksaraan terdapat
dua
jenis
yang
harus
dikembangkan yaitu menulis dan membaca. Membaca pada anak usia dini hanya berupa pengenalan huruf kemudian
kemampuan
membaca namanya sendiri.
“kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan ini terjadi pengenalan huruf-huruf”.
anak
Membaca
dikatakan
sebagai
kegiatan fisik karena pada saat membaca
bagian-bagian
tubuh
khususnya
mata
membantu
melakukan
proses
membaca.
Membaca
juga
dapat
dikatakan
sebagai kegiatan mental karena pada saat membaca bagian-bagian pikiran khususnya persepsi dan ingatan terlibat di dalamnya sehingga dapat mengembangkan itelektual anak.
kemampuan
Kemampuan intelektual digunakan
diatur
untuk menerjemahkan simbol huruf.
kegiatan membaca pada anak usia
Menurut pendapat Cunningham, dkk
dini
(Santrock,
keaksaraan
2007:364)
membaca
digunakan untuk:
oleh
Permen
terdapat
58
pada
bahwa
bagian
dengan
tingkat
pencapaian perkembangan membaca nama
“mengajarkan fonik dan aturanaturan dasarnya dalam menerjemahkan simbol-simbol ke dalam bunyi”.
sendiri
Membaca
dengan
nama
lengkap.
sendiri
dengan
lengkap dapat dilatih sebelumnya dengan menyebutkan huruf sesuai dengan namanya masing-masing,
Simbol-simbol
dalam
alfabet
memiliki arti yang berbeda-beda pada setiap hurufnya. Oleh karena itu perlu diajarkan pada anak usia dini masing-masing huruf tersebut untuk
kesiapan
anak
membaca
sebuah kalimat.
membedakan masing-masing huruf, dan menyusun huruf sesuai dengan namanya masing-masing. Kegiatan membaca
bagi
anak
usia
dini
diajarkan secara terprogram tetapi melalui permainan dan kegiatan yang menarik bagi anak.
Kemampuan membaca didapat atas dasar kosa kata yang dimiliki anak tersebut, jadi apabila kosa kata yang dimiliki oleh anak terbatas maka dapat
berpengaruh
mengembangkan
dalam
masalah-masalah
yang berkaitan dengan membaca. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pada anak usia dini terjadi pada saat anak mulai menyukai gambar atau huruf sejak
awal
perkembangan.
Membaca bagi anak usia dini berupa pengenalan disusun
huruf-huruf
menjadi
sebuah
yang kata.
Membaca bagi anak usia dini telah
MEDIA BALOK HURUF Kegiatan
pembelajaran
akan
menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan minat belajar anak maka
diperlukan
suatu
media
pembelajaran yang menarik bagi anak karena salah satu fungsi utama pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar
yang
turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Ada berbagai macam jenis media yang dapat digunakan
dalam
pembelajaran
salah satunya menggunakan balok
Namun, pada balok yang peneliti
huruf. Balok huruf dapat digunakan
gunakan tidak menggunakan gambar
untuk mengenalkan huruf kepada
pada sisinya hanya menggunakan
anak-anak.
simbol-simbol
Melalui balok huruf juga dapat
masing tertulis huruf yang berbeda-
digunakan untuk menyusun kata.
beda pada setiap sisinya agar anak
Balok
dalam
dapat mengenal semua huruf dan
pembelajaran anak usia dini karena
membedakan masing-masing bentuk
bentuknya yang menarik sehingga
huruf serta bunyinya. Balok huruf
anak
dapat
huruf
digunakan
tertarik
menggunakannya.
untuk
huruf.
digunakan
Masing-
dengan
cara
Penggunaan
disusun. Penyusunan balok huruf
balok huruf dapat memicu aspek
dapat dimulai dari kiri ke kanan atau
perkembangan anak, salah satunya
sebaliknya dan dapat di atas ke
perkembangan
bawah atau sebaliknya. Media balok
bahasa.
perkembangan
bahasa
Pada terdapat
huruf
dapat
digunakan
sebagai
aspek lain yang dikembangkan salah
media pembelajaran anak usia dini
satunya membaca. Melalui balok
karena
huruf
mengenalkan
digunakan melalui bermain. Pada
permainan
penelitian ini balok huruf digunakan
guru
huruf-huruf
dapat melalui
media
tersebut
balok huruf. Balok huruf digunakan
untuk
dalam sebuah pembelajaran pada
masing-masing
anak usia dini agar anak tidak cepat
mengelompokkan
bosan
menyebutkan huruf.
dan
pembelajaran
dapat
menyusun
observasi
nama
dapat
lengkap anak,
huruf
yang
serta
menyenangkan.
Hasil
diperoleh
Menurut Syofiani (2012:3) dadu
bahwa tidak terdapat media balok
kata bergambar merupakan:
huruf sebagai penunjang kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan
“kotak yang berbentuk kubus kecil yang terdiri dari 6 sisi dan setiap sisinya diberi kata dan gambar yang dapat digunakan untuk permainan mengenal huruf dan kata”.
yang
diajarakan
hanya
menggunakan buku paket dan anak diminta untuk menulis huruf sesuai buku paket tersebut hingga kolom terakhir. Kegiatan ini dilakukan
setiap
hari
dan
lainnya
kegiatan
yaitu
menggunting,
dan
yang
sesudah diberi perlakuan. Gambar 1
mewarnai,
menunjukkan desain dari pretest dan
menempel.
posttest.
Sehingga peneliti tertarik untuk menggunakan media balok huruf
O1
X
O2
pada proses pembelajaran dengan tujuan
untuk
meningkatkan
Gambar. 1 Desain Pretest dan Posttest
kemampuan mengenal huruf pada Keterangan:
anak usia dini.
O1 : Pre-Test diberikan sebelum METODE
menggunakan media pembelajaran
Jenis penelitian ini adalah penelitian
X : Pemberian atau pengunaan
kualitatif
media balok huruf
dan
menurut
Wiley
O2 : Post-Tes diberikan setelah
(1984:5):
menggunakan media pembelajaran “the phrase qualitative methodology refers in the broadest sense to research that produces descriptive data: people’s own written or spoken words and observable behavior”.
Penelitian ini dilaksanakan di TK Beringin Raya Bandar Lampung pada semester genap. TK Beringin Raya terdiri dari dua kelompok usia.
merupakan
Kelompok A usia 4-5 tahun yang
menghasilkan
terdiri dari 1 kelas dan kelompok B
deskripsi data secara tertulis atau
usia 5-6 tahun terdiri dari 2 kelas
kata-kata
yaitu B1 dan B2. Pada kelompok A
Penelitian
kualitatif
penelitian
yang
yang
diucapkan
dan
perilaku yang diamati.
berjumlah
Desain penelitian ini menggunakan
kelompok B berjumlah 28 anak
pretest sebelum diberi perlakuan,
yang terdiri dari 2 kelas yaitu: B1
sehingga
dapat
yang berjumlah 12 anak dan B2
diketahui lebih akurat pada saat
yang berjumlah 16 anak. Penelitian
dilakukan posttest, karena dapat
ini dilakukan pada kelompok B2
membandingkan dengan keadaan
usia 5-6 tahun yang berjumlah 16
sebelum diberi perlakuan dengan
anak.
hasil
perlakuan
12
anak
sedangkan
Teknik pengumpulan data yang
Keterangan:
digunakan adalah dengan observasi
Hasil yang diperoleh anak = jumlah
dan
nilai yang diperoleh siswa
personal
document
dengan
menggunakan acuan instrumen yang
Jumlah maksimal = jumlah huruf
telah divalidasi. Uji validitas yang
maksimal pada setiap anak
dipakai dalam penelitian ini adalah uji
validitas
isi.
Menurut
Apabila sudah diketahui hasil yang
Sukmadinata (2007:228) validitas isi
diperoleh
anak
maka
berkenaan dengan isi dan format
simpulkan
secara
individu
dari instrumen. Teknik analisis data
kelompok
dengan
menggunakan
pada penelitian ini yaitu mengolah
skala.
hasil dari observasi yang telah
0 – 25% = belum berkembang (BB)
dilakukan kemudian hasil tersebut
26 – 50% = mulai berkembang
dideskripsikan. Hasil yang diperoleh
(MB)
dideskripsikan secara individu tanpa
51 – 75% = berkembang sesuai
membandingkan dengan hasil yang
harapan (BSH)
diperoleh
76 – 100% = berkembang sangat
Penilaian
anak ini
yang
lainnya.
dilakukan
menggunakan
rubrik
dengan
dan
baik (BSB)
penilaian.
Analisis data merupakan upaya yang
HASIL PENELITIAN
dilakukan
peneliti
untuk
Hasil yang diperoleh untuk indikator
yang
telah
menyebutkan huruf yaitu dengan
dikumpulkan secara benar. Teknik
aktivitas menyebutkan huruf yang
analisis data yang digunakan dalam
sesuai dengan namanya masing-
penelitian
masing. Hasil yang diperoleh secara
merangkum
oleh
dapat
data
ini
yaitu
dengan
menggunakan rubik penilaian yang
keseluruhan
kemudian
menyebutkan huruf menunjukkan
dideskripsikan
secara
individu.
adanya
pada
peningkatan
indikator
setelah
diberikan treatment walaupun masih Penilaian individu: Hasil yang diperoleh anak Jumlah maksimal
ada anak yang belum hafal dan X 100
paham akan semua huruf. Treatment yang
dilakukan
pada
indikator
menyebutkan
huruf
yaitu
dilakukan secara kelompok dan
menyebutkan huruf secara acak
berulang-ulang.
serta anak diminta untuk mengambil
Hasil yang diperoleh untuk indikator
huruf yang diperintahkan oleh guru.
menyusun
Kegiatan ini dilakukan berulang-
aktivitas
ulang agar anak lebih paham dan
sesuai dengan namanya masing-
hafal akan semua huruf secara acak.
masing. Hasil yang diperoleh secara
Hasil yang diperoleh untuk indicator
keseluruhan setiap anak mengalami
mengelompokkan
peningkatan
huruf
yaitu
huruf
yaitu
menyusun
huruf
untuk
yang
indikator
dengan aktivitas mengelompokkan
menyusun
huruf yang sama dan memisahkan
diberikan treatment walaupun masih
huruf yang berbeda atau tidak
banyak anak yang kesulitan dalam
memiliki
menyusun
pasangan.
Hasil
yang
huruf
dengan
setelah
balok-balok
anak
tersebut
diperoleh secara keseluruhan anak-
hingga menyusun namanya dengan
anak mengalami peningkatan untuk
lengkap. Treatment yang dilakukan
indikator membedakan huruf setelah
guru dan peneliti untuk indikator
diberikan treatment walaupun masih
menyusun
huruf
ada anak yang kesulitan dalam
memberi
contoh
membedakan
dikarenakan
menyusun namanya masing-masing
anak belum hafal dan paham dengan
dengan lengkap. Kemudian guru dan
masing-masing huruf serta masih
peneliti membantu anak-anak dalam
ada anak yang belum mengerti akan
menyusun
perintah yang diberikan. Treatment
lengkap. Indikator menyusun huruf
yang dilakukan yaitu guru dan
merupakan
peneliti
dibandingkan
huruf
memberikan
petunjuk
yaitu
dengan
huruf
namanya
yang
dengan
indikator
tersulit
dengan
indikator
dengan cara anak mengelompokkan
menyebutkan dan mengelompokkan
huruf
huruf.
yang
sama
sebanyak-
banyaknya sesuai dengan perintah dan guru melatih anak untuk huruf
Jadi dapat disimpulkan penggunaan
u, n, p, q, b, d karena jika huruf
balok huruf mampu meningkatkan
tersebut
merubah
kemampuan anak yang dilakukan
bentuk dan bunyi. Kegiatan ini
dengan bermain, hal ini sesuai
diputar
akan
dengan
pendapat
Steinberg
membedakan huruf serta menyusun
yang
huruf yang dilakukan secara rutin
berpendapat bahwa kegiatan yang
dengan mengunakan balok huruf.
menarik dan menyenangkan yang
Balok huruf yang digunakan dapat
dilakukan secara terprogram mampu
meningkatkan
memusatkan
anak.
mengenal huruf pada anak karena
pada
sesuai dengan hasil penelitian yang
dengan
dilakukan oleh Hisna (2012) tentang
(Susanto,
2012:83)
perhatian
Kegiatan
yang
penelitian
ini
dilakukan adalah
menggunakan balok huruf untuk
bermain
mengembangkan
meningkatkan
kemampuan
kemampuan
balok
huruf
untuk
kemampuan
mengenal huruf pada anak usia dini.
membaca anak, bahwa kegiatan
Menurut pendapat Tzu (Susanto,
yang dilakukan dengan balok huruf
2012:84)
dapat mengembangkan kemampuan
membaca
merupakan
kegiatan menerjemahkan simbol-
membaca anak.
simbol
Hasil penelitian Hisna sesuai dengan
atau
huruf
yang
dikombinasikan dengan kata-kata.
hasil
Kata
diberikan treatment bahwa anak-
yang
penelitian sendiri
digunakan
ini
adalah
dengan
perkembangan Santrock seharusnya kehidupan
dalam namanya
lengkap. bahasa
pada
diperoleh
mengalami
setelah
peningkatan
Pada
melalui pembelajaran balok huruf
menurut
dengan hasil pretest yang diperoleh
(2007:364)
membaca
terpusat
dengan
Peningkatan tersebut juga sesuai
pengetahuannya
dengan teori behavioristik bahwa
dan
sehari-hari. Indikator
anak
yang
45,8
dan
hasil
posttest
71,8.
anak akan mengalami perubahan kemampuan ini
jika
diberikan
pelatihan
atau
yaitu
pembiasaan melalui stimulus dan
menyebutkan huruf yang sesuai
respon yang diberikan oleh anak.
dengan namanya secara lengkap,
Sehingga latihan dan pembiasaan
membedakan huruf, serta menyusun
yang dilakukan pada penelitian ini
huruf sesuai dengan namanya secara
berdampak pada hasil posttest yang
lengkap. Kegiatan pada treatment
meningkat pada setiap anak.
untuk
penelitian
membaca
menyebutkan
huruf,
Pada hasil posttest yang meningkat
dengan indikator menyebutkan dan
juga
oleh
membedakan karena anak harus
perkembangan kognitif anak karena
hafal serta paham akan susunan
perkembangan
huruf tersebut.
dipengaruhi
kognitif
menurut
Susanto (2012:52) digunakan untuk pemahaman, penalaran, pengetauan,
SARAN
dan
Berdasarkan hasil dari penelitian
pengertian.
kognitif
Perkembangan
berhubungan
intelektual
anak,
perkembangan berperan
dengan sehingga
kognitif
dalam
ikut
dan
pembahasan,
mengemukakan
maka saran
penulis sebagai
berikut:
meningkatkan
kemampuan mengenal huruf pada
Guru
anak. Hasil posttest yang meningkat
Guru
membuktikan
bermain
pembelajaran yang menarik serta
dengan media balok huruf mampu
menyenangkan bagi anak dalam
mengembangkan
kemampuan
kegiatan membaca. Salah satu yang
mengenal huruf pada anak yang
dapat digunakan dalam kegiatan
sesuai dengan hasil yang diperoleh
membaca yaitu melalui media balok
pada penelitian Hisna (2012) yang
huruf.
bahwa
hendaknya
memberikan
mengalami peningkatan mencapai 78% dengan kategori sangat baik.
Sekolah Sekolah hendaknya menambah alat
KESIMPULAN
permainan untuk di dalam kelas agar
Berdasarkan hasil penelitian dapat
anak-anak
disimpulkan
pembelajaran
bahwa
penggunaan
tidak
bosan
yang
pada
dengan setiap
balok huruf dapat meningkatkan
harinya menggunakan buku paket
kemampuan
dan untuk kegiatan menyusun huruf
mengenal
huruf.
Berdasarkan hasil yang diperoleh
lebih baik
pada
pembelajaran langsung agar anak
setiap
disimpulkan menyusun indikator
indikator bahwa huruf
tersulit
dapat indikator
merupakan dibandingkan
lebih paham.
menggunakan media
Bandung: PT Rosdakarya.
Peneliti lain Jenis penelitian ini adalah OneGroup Pretest-Posttest yang dapat digunakan untuk peneliti lain karena dari hasil pretest yang diperoleh selanjutnya
melakukan
treatment
yang sesuai untuk meningkatkan hasil posttest.
DAFTAR PUSTAKA Hisna.
2012. Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Balok Huruf Taman Kanak-kanak Pasaman Barat http://download.portalgarud a.org/article.php?article=10 0870&val=1492. di November 2014.
Papalia, D. E. dkk. 2008. Human Development. Kencana. Jakarta: Prenada Media Group. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Santrock, J. W. Perkembangan Jakarta: Erlangga.
2007. Anak.
Sujiono, Y. N. 2007. Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan.
Remaja
Susanto, A. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Syofiani, W. 2012. Peningkatan Membaca Anak Melalui Permainan Dadu Kata Bergambar Di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Naras Pariaman http://ejournal.unp.ac.id/ind ex.php/paud/article/downlo ad/1665/1434. di November 2014. Wiley,
J. dan Sons. 1984. Introduction to Qualitative Research Methods. America: United States of America.