PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA PEMBESARAN UDANG
BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN
: PERIKANAN DAN KELAUTAN : BUDIDAYA PERIKANAN LAUT
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN TAHUN 2004
PK. BPL. Y. 03. M
PK.BPL.Y.01.M
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA
PEMBESARAN UDANG
Penyusun: NONNY HERLINA
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Editor : Dr. AB. SUSANTO, M.Sc. Ir. KHOIRONI, M.Si. KARYAWAN PERANGIN-ANGIN NIKEN MAHARANI, S.Pi DINA ARIANA, S.Pi. ADE SAEFUDIN, S.IP.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORA T JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN EDISI 2004
KATA PENGANTAR Kurikulum SMK Edisi 2004 merupakan penyempurnaan kurikulum SMK Edisi 1999, dengan
pendekatan
berbasis
kompetensi,
berbasis
luas
dan
mendasar,
pemelajaran berbasis kompetensi (CBT), berbasis produksi (PBT) dan belajar tuntas (mastery learning), yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan sesuai dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan DU/DI. Pengimplementasian konsep pemelajaran tersebut pada kurikulum SMK edisi 2004 diharapkan dapat terlaksana sebagaimana mestinya di Sekolah. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut selain kebutuhan sumber daya manusia yang handal baik guru maupun tenaga pendidikan lainnya, juga dibutuhkan sarana prasarana yang memadai, serta sarana penunjang lainnya seperti ketersediaan bahan ajar yang diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. Pengembangan pemelajaran berbasis kompetensi, perlu didukung dengan bahan ajar yang memungkinkan setiap peserta diklat dapat belajar secara individual dan mandiri dalam menyelesaikan suatu unit kompetensi secara utuh. Salah satu pengembangan yang dilaksanakan di Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan, melalui proyek pengembangan Pendidikan Perikanan dan Kelautan adalah pengembangan ‘MODUL’ sebagai bahan ajar. Modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan DU/DI dan tertuang dalam kurikulum SMK Edisi 2004 dengan berbagai inovasi dan modifikasi oleh guru pembimbing peserta diklat. Modul ini diharapkan akan dapat membantu guru dalam pelaksanaan pemelajaran berbasis kompetensi secara utuh. Jakarta, November 2004 Direktur Pendidikan Menengah dan Kejuruan
Halaman HALAMAN SAMPUL ......................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. KATA PENGANTAR ..........................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
iii
DAFTAR TABEL ..............................................................................
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL ..............................................................
v
GLOSARIUM ..................................................................................
vi
BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi ...........................................................................
1
B. Prasyarat ..........................................................................
1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ...............................................
1
D. Tujuan Akhir Pembelajaran ..................................................
3
E. Kompetensi .......................................................................
4
F. Cek Kemampuan ................................................................
8
BAB II. PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa ........................................................
9
B. Kegiatan Belajar .................................................................
10
1. Mempersiapkan Wadah a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ....................................
10
b. Uraian Materi ...........................................................
10
c. Rangkuman .............................................................
21
d. Tugas .....................................................................
22
e. Tes Formatif 1 .........................................................
22
f. Kunci Jawaban Formatif 1 ..........................................
23
g. Lembar Kerja 1 ........................................................
24
Pembesaran Udang
ii
2. Menebar Benih a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ....................................
28
b. Uraian Materi ...........................................................
28
c. Rangkuman .............................................................
31
d. Tugas .....................................................................
32
e. Tes Formatif 2 ........................................................
32
f. Kunci Jawaban Formatif 2 ........................................
33
g. Lembar Kerja 2 ........................................................
34
3. Memberi Pakan a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ....................................
37
b. Uraian Materi ...........................................................
37
c. Rangkuman .............................................................
43
d. Tugas .....................................................................
44
e. Tes Formatif 3 ........................................................
44
f. Kunci Jawaban Formatif 3 .........................................
45
g. Lembar Kerja 3 ........................................................
46
BAB III. EVALUASI A. Kognitif ............................................................................
49
B. Psikomotor ........................................................................
50
C. Attitude ............................................................................
51
D. Kunci Jawaban ...................................................................
53
BAB IV. PENUTUP ...........................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
58
Pembesaran Udang
iii
Halaman Gambar 1. Kondisi tanah dasar tambak dalam proses pengatusan.........
12
Gambar 2. Pengeringan tanah dasar tambak hingga retak-retak ...........
12
Gambar 3. Pengolahan tanah dasar ...................................................
13
Gambar 4. Pengapuran tanah dasar tambak .......................................
15
Gambar 5. Penebaran benur .............................................................
30
Gambar 6. Cara pemberian pakan .....................................................
41
Pembesaran Udang
iv
Halaman Tabel 1. Penggunaan kapur pada tanah dasar ...................................
14
Tabel 2. Kriteria benur yang berkualitas ..........................................
29
Tabel 3. Bentuk dan Ukuran pakan Udang.........................................
38
Tabel 4. Pemberian pakan yang disesuaikan umur dan ukuran Udang ..
39
Pembesaran Udang
v
Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang dilatihkan pada peserta didik dalam kurun waktu 3 tahun. A
B
M
N
O
P
V
X C P
D
E
F
PSB
PROFIL
J
K
L U I
G
H
Q
R
T
Y
Z
A A
S
No
Kode Modul
Judul Modul
1
PK. BPL. Y.01. M
Pembesaran Udang
2
PK. BPL. Y.02. M
Pengelolaan kualitas air pada pembesaran udang
3
PK. BPL. Y.03. M
4
PK. BPL. Y.04. M
Pengendalian hama dan penyakit pada pembesaran udang Mengidentifikasi pertumbuhan udang
Modul Yang sedang dipelajari Kedudukan Modul Dalam Diagram Pencapaian Kompetensi Program Keahlian Budidaya Perikanan Laut
Pembesaran Udang
vi
Aklimatisasi
Suatu proses dimana binatang yang dipelihara, dibuat
menjadi
terbiasa
dengan
kondisi
lingkungan yang baru. Aplikasi probiotika
Bakteri tambahan ( inokulan ) yang dipakai untuk melaksanakan
suatu
proses
penguraian
di
perairan. ABW (Average Body Weight) Berat rata-rata udang yang diperoleh dengan cara perlakuan sampling ADG (Average Daily Gain) Pertambahan berat harian udang yang dipelihara dalam satu periode biasanya setiap 10 hari masa pemeliharaan. SR (Survival Rate)
Tingkat kelangsungan hidup dibandingkan pada saat tebar dinyatakan dalam persentase.
Biomassa
Jumlah total berat udang yang ada dalam tambak pemeliharaan yang dinyatakan dalam gram/kg/ton.
FCR (Feed Convertion Ratio) Perbandingan antara pakan yang digunakan dengan daging udang yang dihasilkan sehingga dapat diketahui efektifitas dan efisiensi penggunaan pakan yang diberikan Dekomposisi
Penguraian bahan organik.
Kemelimpahan plankton Banyaknya plankton yang terkandung dalam perairan dinyatakan dalam satuan cell/cc.
Pembesaran Udang
Pintu monik
Model pintu pemasukan atau pembuangan air yang terbuat dari pasangan bata/batu, dan cor semen serta buis beton/gorong – gorong.
Plankton
Jasad renik yang hidup bebas melayang – layang dalam air bergerak atau tidak bergerak dan selalu mengikuti arus.
Preventif
Pencegahan.
Probiotik
Bakteri pengurai.
Pembesaran Udang
A. Deskripsi Modul ini berisi tentang bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada pembesaran udang. Dimulai dari persiapan wadah yang steril ( bebas hama dan penyakit ) bagaimana cara mengidentifikasi hama dan penyakit yang banyak menyerang udang dan diakhiri dengan cara pengendalian dan pengobatan hama dan penyakit. Dengan kemampuan pengendalian hama dan penyakit ini anda dapat bekerja di pertambakan udang sebagai teknisi perikanan dalam memanagemen kesehatan hewan akuatik ( udang ). Selain itu anda juga dapat membuka jasa analisis identifikasi penyakit dan berwirausaha dalam bisnis budidaya udang. B. Prasyarat Modul ini merupakan rangkaian kegiatan dari budidaya udang. Agar modul ini mudah dipahami, diharapkan anda sudah dapat membedakan antara udang yang sehat dan udang yang terserang penyakit secara organoleptik. Di
harapkan
pula
anda
membaca
buku-buku
perikanan
tentang
pengendalian hama dan penyakit. C. Petunjuk penggunaan modul 1. Penjelasan bagi siswa a. Bacalah modul ini secara berurutan dan kerjakan Cek kemampuan sesuai dengan pengetahuan yang anda miliki. b. Baca prasyarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan modul ini c. Baca informasi dan laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini.
1 Pengendalian Hama & Penyakit Pada Pembesaran Udang
d. Buatlah rencana belajar dan laporan pada setiap kegiatan dan disetujui oleh guru pembimbing. e. Kerjakan soal latihan dan jangan terlebih dahulu membuka kunci jawaban f. Baca lembar kerja dan lakukan semua kegiatan yang ada dalam modul ini. g. Apabila mendapat kesulitan, konsultasikan pada guru pembimbing anda. 2. Peran Guru a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar b. Menjelaskan kepada siswa dalam pembagian kelompok bila perlu dan pembuatan rencana kegiatan dan pelaporan. c. Membimbing siswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada pada modul ini. d. Menjawab pertanyaan siswa mengenai apa yang tidak dipahami. e. Melaksanakan penilaian f. Mendiskusikan hasil pekerjaan siswa g. Mencatat pencapaian kemajuan siswa
2 Pengendalian Hama & Penyakit Pada Pembesaran Udang
D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari kompetensi ini siswa mampu mengendalikan hama dan penyakit pada pembesaran udang, bila disediakan : sampel hama, sampel penyakit, udang sakit / sehat, peralatan laboratorium, peralatan pertanian dan obat-obat kimia. Sesuai kriteria : 1. Wadah pembesaran layak digunakan untuk proses budidaya udang. 2. Jenis-jenis dan gejala penyakit teridentifikasi dengan tepat dan cermat. 3. Udang yang terserang penyakit dapat diobati sesuai dengan dosis.
3 Pengendalian Hama & Penyakit Pada Pembesaran Udang
E. Kompetensi Kompetensi/ Sub Kompetensi Y.
Kriteria Unjuk Kerja
Lingkup Belajar
Materi Pokok Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan
Mengend alikan Hama Penyakit Y.1
Wadah
Cara
Mengen
Persiapan
dipersiapkan
pencegahan
dalikan
Wadah
dengan
baik hama
dan hama
agar terhindar penyakit
dan
dari hama dan udang
penyakit
penyakit
udang dengan teliti, cermat dan segera
4 Pengendalian Hama & Penyakit Pada Pembesaran Udang
F. Cek Kemampuan No
Pertanyaan
1
Apakah anda dapat mempersiapkan wadah
Ya
Tidak
yang bebas hama dan penyakit. 2
Apakah anda tahu tentang definisi hama ?
3
Apakah anda tahu tentang penyebab udang sakit ?
4
Apakah anda dapat membedakan antara udang yang sehat dan udang yang sakit ?
5
Apakah anda tahu cara-cara pencegahan hama ?
6
Apakah anda tahu jenis-jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobati udang sakit ?
7
Apakah anda dapat mengobati penyakit udang ?
Apabila anda menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan diatas pelajari modul ini. Apabila anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan evaluasi yang ada pada modul ini.
6 Pengendalian Hama & Penyakit Pada Pembesaran Udang
A. Rencana Belajar Siswa Buatlah rencana belajar anda (Teori dan Praktek) berdasarkan rancangan pemelajaran yang telah disusun oleh guru, dan disesuaikan dengan kondisi sekolah/lokasi untuk menguasai modul Pengendalian Hama dan Penyakit Udang, dengan menggunakan format sebagai berikut : No
Kegiatan
1
Mengikuti PBM
2
Studi Pustaka
3
Diskusi kelompok
Pencapaian
Bukti
Tgl waktu Tempat
Belajar
Paraf Siswa
Guru
Cek Kemampuan 4
Mempersiapkan
5
wadah yang bebas hama dan penyakit Identifikasi hama
6
dan penyakit Mengobati dan
7
mengendalikan hama dan penyakit Mengetahui, Guru Pembimbing (
)
………………………, ……. Siswa (
) 7
Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
B. KEGIATAN BELAJAR 1. Persiapan Wadah yang Bebas Hama dan Penyakit a. Tujuan Setelah
wadah
dipersiapkan
dengan
baik
diharapkan
wadah
terhindar hama dan penyakit udang. Wadah siap digunakan untuk pembesaran udang sesuai dengan kriteria, bila disediakan lahan tambak, alat dan bahan pertanian serta alat dan bahan filter ( penyaring ). b. Uraian Materi Akibat kegiatan produksi udang di tambak kontinyu maka
kontrol atas
(penyuburan) lingkungan mikrobiologis mengurangi
dan
proses mikrobiologis dan eutrofikasi
sering
eutrofikasi
produktifitas
secara intensif dan
udang
terabaikan. Akibat (penyuburan) yang
tersebut
dihasilkan.
proses dapat
Kondisi
ini
diperparah lagi dengan meledaknya tingkat infeksi penyakit yang menyebabkan kematian massal pada udang yang dipelihara. Masalah utama untuk mengatasi keadaan tersebut dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar budidaya yaitu persiapan wadah yang bebas dari hama dan penyakit. Untuk mencegah hama dan penyakit pada tambak udang dilakukan secara mekanis. dengan tindakan
Kegiatan pencegahan tersebut preventif. Tindakan
umumnya disebut
preventif ini diantaranya
menyiapkan kondisi wadah / tambak yang sempurna dengan perlakuan :
8 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
1.
Pengolahan tanah yang baik.
2.
Pengeringan yang memenuhi syarat
3.
Pengapuran dengan dosis yang sesuai dengan sifat tanah.
4.
mempertinggi peranan dan fungsi saluran pintu air dan alat penyaring ( filter ).
1. Pengolahan Tanah yang Baik Adalah upaya untuk memperbaiki kondisi tanah dengan cara membalik, memperluas permukaan, mengaduk hingga mencapai kondisi yang diinginkan. Tujuannya adalah : ? Memperbesar reaksi penguapan dengan udara ? Mempercepat pengeringan ? Menguapkan gas-gas beracun 2. Pengeringan Adalah proses penguapan air tanah sehingga kadar air tanah menurun hingga kadar tertentu. Tujuannya adalah : ? Mempercepat penguapan gas hasil fermentasi / reduksi. ? Memadatkan Lumpur sehingga mudah diolah ? Memberantas hama dan kuman patogen ? Mempercepat laju dekomposisi bahan organik. 3. Pengapuran Pengapuran dilakukan apabila tanah yang digunakan memiliki kisaran pH rendah. Ada beberapa jenis kapur yang dapat digunakan di antaranya Ca CO 3 ( Cal Cite ), CaMg ( CO3 )2 ( Dolomit ) dan Ca (OH)2 / Kalsium Hidroksida. Tujuannya :
9 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
? Memperbaiki derajat keasaman tanah. ? Mengganti unsur Ca yang berkurang ? Meningkatkan efektivitas kerja bakteri dalam ? menguraikan bahan organik menjadi mineral. Tabel 1. Jumlah kapur yang diberikan ( kg / ha ) pH tanah
Ca CO3
Ca ( OH )2
>6
< 1000
< 500
5–6
< 2000
< 1000
<5
< 3000
< 1500
4. Mempertinggi peranan dan fungsi saluran, pintu air dan filter. Untuk mencegah masuknya hama kedalam wadah budidaya, sebaiknya fungsi saluran dan pintu air di lakukan sebagai berikut : a. Menyaring air dengan kasa kelambu di setiap pintu air. b. Memberikan bahan krustasida ( dyvon 1 ppm/Saprovon 0,8-1 ppm ) yang memiliki daya reaksi yang kuat, cepat dan netral serta bahan desinfektan ( kalsium hypochloride 15 – 30 ppm/chlorine ) pada wilayah yang tingkat wabah penyakitnya cukup tinggi serta pada petak biofilter ( treatment ). c. Melakukan proses penetralan yaitu dengan menurunkan kadar klorin dari 2 ppm menjadi < 0,5 ppm agar tidak tercium bau khas obat sebelum air masuk dalam wadah budidaya.
10 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
d. Menumbuhkan fitoplankton sebagai penyerap racun dan suplai vitamin C dan vitamin B. Fitoplankton yang digunakan Chlorella sp, Skeletonema dan Tetraselnis. e. Melakukan disiplin kaidah, aturan-aturan dan prinsip utama yang berwawasan lingkungan. Tabel 2. Kriteria Pemberian Dosis Desinfektan ( Kaporit, Dyvon, Saprovon ) Tambak baru (gagal panen)
Air awal bisa panen
30 ppm
Kedalaman air siap tebar
20 ppm
Tambak tetangga gagal
Air pada saluran keliling
30 ppm
penen
Air petakan
20 ppm
Tambak keruh, bahan organik tinggi
25 ppm
Tambak banyak udang liar, air kental
30 ppm
Tambak air jernih, belum di kapur
20 ppm
Tambak air jernih, sudah di kapur
30 ppm
Beberapa keunggulan dalam penggunaan bahan desinfektan ini adalah : 1. Mampu mengeliminasi carrier
( pembawa penyakit ) tanpa
mematikan organisme pengurai. 2. Tidak merusak lingkungan. 3. Tidak mematikan fitoplankton ( non fitotoksis )
11 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
c. Rangkuman Tindakan pencegahan untuk memberantas masuknya hama dan penyakit adalah menyiapkan kondisi wadah yang sempurna dengan perlakuan : 1. Pengolahan tanah yang baik 2. Pengeringan yang memenuhi syarat 3. Pengapuran dengan dosis yang sesuai dengan sifat tanah. 4. Mempertinggi peranan dan fungsi saluran, pintu air dan alat penyaring ( filter ).
12 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
d. Tugas Amati lahan tambak yang berada di sekitar tempat anda. ? Apakah lahan tersebut dapat dikatakan lahan yang bebas dari hama dan penyakit. ? Apa yang akan anda lakukan apabila lahan tersebut tidak sesuai dengan kriteria budidaya ?
e. Tes Formatif 1 1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan tanah ? 2. Jelaskan tujuan dari pengeringan ! 3. Sebutkan jenis-jenis kapur yang biasa diberikan pada pembesaran udang 4. Bahan desinfektan apa saja yang biasa digunakan dalam proses filterisasi air ?
13 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
f. Kunci Jawaban Formatif 1 1. Pengolahan tanah adalah upaya untuk memperbaiki kondisi tanah dengan cara membalik, memperluas permukaan, mengaduk hingga mencapai kondisi yang diinginkan. 2. Tujuan dari pengeringan adalah : a. Mempercepat penguapan gas hasil fermentasi ( reduksi ) b. Memadatkan lumpur sehingga mudah diolah. c. Eradikasi/memberantas hama dan kuman pathogen. d. Mempercepat laju dan komposisi bahan organik 3. Jenis-jenis kapur yang biasa diberikan pada pembesaran udang adalah : a. CaCO3 ( Calcite ) b. CaMg ( CO3 )2 = dolomit 4. Bahan disinfektan yang digunakan dalam proses filterisasi air adalah Kalsium Hypochloride dan Chlorine.
14 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
g. Lembar Kerja 1
1. Pendahuluan Persiapan wadah harus dilakukan secara benar, karena tidak jarang terjadi kasus penyakit karena persiapan wadah yang kurang sempurna. Persiapan yang kurang baik biasanya di tandai dengan terjadinya Blooming fitoplankton pada waktu umur udang kurang dari 1 bulan. 2. Tujuan Dengan melaksanakan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu mempersiapkan wadah yang terhindar dari hama dan penyakit dengan salah satu cara pencegahan yaitu pembuatan saringan pada setiap pintu air dan saluran filter. 3. Alat dan Bahan a. Waring dengan ukuran size yang kecil b. Kawat / tali
f. Palu
c. Meteran
g. Bambu/Kayu
d. Peralatan jahit
h. Paku
e. Gunting
15 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Gunakan pakaian praktik b. Hati-hati menggunakan alat praktik c. Carilah lahan tambak yang telah siap digunakan d. Perbaiki setiap pintu air yang akan digunakan dari kebocoran / kerusakan. 5. Langkah Kerja : a. Amati tambak yang akan anda gunakan
b. Cek pintu air, saluran dan petak filter.
16 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
c. Buatlah saringan pintu air dengan cara : ? Ukur luasan pintu pemasukan, pintu pengeluaran dan pintu petak filter.
? Gunting waring sesuai dengan jumlah dan ukuran yang telah ditentukan.
? Jahit waring tersebut hingga berbentuk kantong ( bila pintu air menggunakan pipa pralon atau bentuk lembaran bila pintu air berbentuk monik ).
17 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
? Pasang pada setiap pintu air ( bila saringan bentuk lembaran pemasangan dengan bantuan bambu pada setiap tepi waring )
18 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
2. Identifikasi Hama dan Penyakit a. Tujuan Siswa
mampu
mengidentifikasi
hama
dan
penyakit
yang
didalamnya terdiri dari jenis-jenis hama dan jenis-jenis penyakit pada udang, bila disediakan sampel hama, sampel penyakit, udang sakit dan sehat, peralatan laboratorium.
Sesuai dengan
kriteria : 1. Menemutunjukkan jenis-jenis hama/penyakit. 2. Menyebutkan ciri-ciri dan gejala penyebab penyakit. b. Uraian Materi Salah satu faktor udang windu adalah
yang
menentukan keberhasilan budidaya
pengendalian hama dan penyakit di dalam
tambak. Berbagai macam pengganggu kesehatan udang windu dapat mengakibatkan kematian, terutama pada fase post larva yang sangat peka terhadap lingkungan dan penyakit. Pada garis besarnya, jenis pengganggu kesehatan udang windu dapat dikelompokkan ke dalam 2 golongan yaitu hama dan penyakit. HAMA Di antara kegagalan budidaya udang windu ialah disebabkan oleh masuknya hama kedalam tambak. Hama adalah organisme pengganggu yang dapat mempercepat berkurangnya jumlah udang yang dipelihara dalam waktu singkat.
19 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Secara umum hama udang dibedakan dalam 3 golongan, yaitu : 1. Hama Predator Yaitu golongan pemangsa yang dapat memakan langsung udang dalam jumlah yang banyak sehingga merugikan bahkan menimbulkan gagal panen. Yang termasuk dalam golongan pemangsa ini : Kakap, keting, kepiting, bangsa burung, bangsa ular.
Gambar 1. Jenis-jenis hama predator (Sumber Budidaya Ikan) 2. Hama Kompetitor Yaitu golongan penyaing. Hama ini adalah hewan-hewan yang hidupnya menyaingi hidup udang windu baik dalam hal makanan, tempat hidup ataupun O 2 ( Oksigen ). Contoh : bangsa siput ( trisipan ), mujair, udang kecil, dan belanak.
20 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Gambar 2. Jenis-jenis hama penyaing (Sumber Budidaya Ikan) 3. Hama Perusak Yaitu golongan penganggu. Hama ini tidak memangsa dan tidak menyaingi udang tetapi merusak lingkungan hidup bagi udang yang dipelihara, misalnya merusak dasar tambak, pematang, saluran dan pintu air sehingga mengakibatkan kebocoran-kebocoran pada tambak. Contoh : udang tanah, kepiting dan belut.
Gambar 3. Jenis hama perusak (Sumber Budidaya Ikan)
21 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
PENYAKIT Pada dasarnya penyakit pada udang windu timbul dan mewabah dapat dijelaskan dari hubungan keterkaitan antara inang, patogen, dan lingkungan.
Faktor genetik Nutrisi Teknis Pemelihara
Inang
Virus Bakteri Jamur Protozoa
Patogen
Lingkungan
Kualitas air DO pH Alkalinitas NH3, H2S
Keterkaitan antara factor lingkungan,patogen dan inang Penurunan kualitas lingkungan akibat penumpukan bahan organik, dan sebagai dampak dari kegiatan intensifikasi tambak menyebabkan udang stress dan akhirnya rentan terhadap penyakit. Penyakit timbul pada udang disebabkan oleh patogen penyebab penyakit, diantaranya virus, bakteri, protozoa, dan lain-lainl. Untuk
membedakan
patogen
penyebab
penyakit
perlu
melakukan isolasi dan dilanjutkan dengan identifikasi sehingga dapat diketahui dengan pasti patogen penyebab penyakit tersebut. Prosedur identifikasi penyakit dapat dilakukan dengan berbagai tahapan yaitu :
22 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
1. Identifikasi secara klinis Dilakukan dengan cara mengamati segala penyakit di lapangan seperti ada tidaknya borok, pigmentasi tubuh, kelengkapan organ tubuh udang, dll. Pengamatan ini akan lebih akurat bila menggunakan mikroskop. 2. Mikrobiologis Dilakukan dengan cara mengambil darah, borok, organ dalam yang selanjutnya di inokulasi pada media agar. 3. Histopatologis Dilakukan
dengan
cara
mengambil
organ,
kemudian
difiksasi, dilakukan pemotongan jaringan serta pewarnaan. 4. Biologi Molekuler Teknik ini diaplikasikan secara amplifikasi DNA (hibridisasi) dan imunokimia. Tingkat identifikasi ini sangat akurat namun karena banyak kendala yang dihadapi sehingga jarang dilakukan. Jenis
penyakit
yang
menyerang
udang
dapat
dikelompokkan menjadi penyakit viral, bacterial, kelompok fouling disease dan penyakit karena factor nutrisi. 1. Viral Muncul dan mewabahnya penyakit viral sangat terkait dengan kondisi lingkungan. Factor pemicu timbulnya wabah virus ini disebabkan karena : a. Pencemaran pestisida di perairan b. Perubahan kualitas air yang mendadak c. Udang stress
23 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Penyakit yang banyak menyerang udang dan sangat berbahaya untuk kelangsungan hidup udang adalah : White Spot Baculovirus ( SEMBV ) Ciri – ciri : a. Ditandai dengan terbentuknya bercak putih seperti panu pada bagian Cephalothorax ( kepala ) b. udang berenang ke tepi dekat pematang, lemas dan kehilangan nafsu makan.
Gambar 4. Penyakit bercak putih pada udang (Sumber BBPBAP)
24 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Gambar 5.: Pusat Lingkaran Berupa bintik hitam pada pola bercak putih (Sumber BBPBAP) Penularan penyakit ini sangat cepat menyebabkan sulitnya penanggulangan penyakit. Organisme penular ( karier ) dapat berupa rebon, udang putih, kepiting dan udang windu sendiri yang menularkan penyakit secara horizontal. Penularan secara vertikal dapat terjadi melalui induk dan menular ke larva.
25 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Mekanisme penularan penyakit Viral SEMBV
1. Udang sakit
2. Krustacea predator
3. Plankton feeder ( rebon )
4. Virion
5. Udang windu / inang ( stress )
2. Bakterial Di dominasi oleh genus vibrio sp, diantaranya : a. Kunang-kunang ( luminous ) pada larva Ciri-ciri : bila dilakukan pengamatan di ruangan gelap udang akan terlihat menyala.
26 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
b. Nekrosis Ciri-ciri : -
Putusnya organ eksternal dengan warna kehitaman pada sekitar organ yang putus misalnya ekor kipas.
-
Daging berwarna kehitaman.
Gambar 6. Nekrosis Pada ekor kipas PL Udang Windu ( Sumber BBPBAP) Timbulnya penyakit ini berkaitan dengan kualitas lingkungan yang jelek yang diakibatkan oleh pergantian air yang kurang memadai disamping pasokan air yang terbatas dan berkualitas jelek.
27 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
c. Bakterial White Spot Ciri-ciri : kulit udang kelihatan kusam dan sering Ditemukan fouling organisme dari jenis protozoa dan fitoplankton.
Gambar 7. Mikroskopis bercak putih bakterial berupa erosi Kulit (Sumber BBPBAP) Timbulnya penyakit ini di duga karena udang mengalami gangguan ganti kulit sehingga memberi kesempatan tumbuh bagi organisme penempel, termasuk bakteri chinoclastic bacteria.
28 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Tabel 3. Perbedaan antara white Spot dari virus dan bakteri adalah : WSB 1 Ditemukan organisme
WSV 1 Tidak ditemukan organis
2 fouling Udang masih
me fouling
bertahan hidup dan dapat
2 Kondisi infeksi virus dapat
sembuh pada saat moulting
Menyebabkan udangmati.
3 Bersifat eksternal sebagai 3 Bersifat internal, akibat pertumbuhan bakteri
disebabkan adanya
penghancur
gangguan deposit kalsium
kitin
pada
permukaanluar kulit 3. Fouling disease (Penyakit penempel) Yaitu pengelompokkan penyakit berdasarkan penampilan udang yang tidak menarik, karena kulitnya seperti berlumut dan insang berwarna hitam. Biasanya
menyerang
kegagalan
moulting
pada
udang
yang
mengalami
dan
pertumbuhan
terhambat.
Penyebabnya adalah dari golongan alga dan protozoa, terjadi
karena
adanya
peningkatan
populasi
yaitu
peningkatan bahan organic dan peningkatan detritus melayang dalam air.
29 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Gambar 8. Udang lumutan yang disebabkan oleh alga (Sumber BBPBAP) 4. Penyakit insang hitam Ciri-ciri : Warna insang udang hitam / kecoklatan. Organisme penyebab penyakit ini adalah protozoa, jamur dan alga, dan faktor pemicu timbulnya penyakit ini adalah : a. Ransum kurang vitamin C b. Manajemen kualitas lingkungan yang kurang baik c. Pertumbuhan alga yang terlalu padat ( Blooming )
Gambar 9. Penyakit Insang Hitam (Sumber BBPBAP) 30 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
c. Rangkuman Secara umum hama udang dibedakan menjadi 3 golongan : 1. Hama Predator 2. Hama Kompetitor 3. Hama Perusak Identifikasi penyakit dilakukan secara 4 tahap : 1. Identifikasi secara klinis 2. Mikrobiologis 3. Histopatologis 4. Biologi Molekuler Jenis penyakit yang sering menyerang udang, di kelompokkan dalam beberapa penyebab penyakit, diantaranya : 1.
Penyakit viral ( di sebabkan oleh virus ).
2.
Bacterial ( di sebabkan oleh bakteri ).
3.
Fouling disease (penyakit penempel oleh alga & protozoa ).
4.
Penyakit karena faktor nutrisi ( penyakit insang hitam ).
31 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
d. Tugas
1. Amati sampel hama yang ada didepan anda ( terdiri dari 5 sampel hama, dapat hama yang masih hidup / yang sudah dibekukan ) ? Identifikasi hama tersebut sesuai dengan kriteria anda . ? Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda. 2. Amati sampel penyakit yang ada dalam mikroskop ? Identifikasi penyakit sesuai ciri-ciri dan gejalanya. ? Buat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
e. Tes Formatif 2 1. Apa yang disebut dengan hama ? 2. sebutkan 3 macam golongan hama dan berikan contohnya ! 3. Apa yang dimaksud dengan patogen penyebab penyakit ? 4. Sebutkan 4 macam penyakit yang biasa menyerang udang dan sebutkan ciri-ciri gejalanya !
32 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
f. Kunci Jawaban Formatif 2 1. Hama adalah organisme pengganggu yang dapat mempercepat berkurangnya jumlah udang yang dipelihara dalam waktu singkat. 2. 3 golongan hama adalah : Hama predator untuk kakap, burung, ular, kepiting Hama kompetitor untuk kakap, burung, ular, kepiting Hama perusak untuk kakap, burung, ular, kepiting 3. Patogen penyebab penyakit adalah semua jenis organisme yang dapat menyebabkan udang sakit, organisme tersebut adalah virus, bakteri, jamur, dan protozoa. 4. 4 macam penyakit yang dapat menyerang udang : 1. White Spot Baculovirus (SEMBV) Ciri-ciri : Ditandai dengan terbentuknya bercak putih seperti panu pada bagian Cephalothorax ( kepala ). 2. Kunang-kunang ( Luminous ) pada larva udang Ciri-ciri : Bila dilakukan pengamatan diruangan gelap udang akan terlihat menyala. 3. Nekrosis Ciri-ciri : Putusnya organ eksternal dengan warna kehitaman pada sekitar organ yang putus misalnya ekor kipas. Daging berwarna kehitaman. 4. Insang hitam Ciri-ciri : warna insang udang hitam / kecoklatan.
33 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
g. Lembar Kerja 2
1. Pendahuluan Identifikasi hama dan penyakit terdiri dari jenis-jenis hama dan penyakit yang sering dijumpai di pembesaran udang. Gejala penyerangan hama mudah diketahui karena berukuran lebih besar daripada udang yang dipelihara. Sementara gejala penyakit yang terjadi perlu dilakukan isolasi dengan bantuan mikroskop karena berukuran kecil. 2. Tujuan Praktik ini bertujuan agar peserta diklat mampu mengidentifikasi jenis-jenis penyakit pada udang. 3. Alat dan bahan a. Sampel udang b. Aquades c. Metanol / alkohol d. Obyek glass e. Cover glass f. Mikroskop
34 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Gunakan jas laboratorium b. Kondisi peserta dalam keadaan sehat dan bersih c. Hati-hati dalam menggunakan peralatan laboratorium d. Bila telah selesai, letakkan peralatan pada tempatnya semula setelah di bersihkan menggunakan alkohol / methanol. 5. Langkah kerja a. Ambil sampel udang yang menurut anda sakit.
b. Bawalah udang tersebut kedalam laboratorium untuk diamati
35 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
c. Potong
bagian
carapas
udang dan letakkan dalam pada obyek glass.
d. Tetesi
dengan
aquabidest
agar tetap dalam kondisi basah
lalu
tutup
dengan
cover glass.
e. Amati dibawah mikroskop dengan teliti dan cermat.
36 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
f. Gambarlah organisme yang anda dapatkan dalam pengamatan. g. Ulangi langkah kerja abjad c s/d f untuk mengamati organ-organ lain seperti : insang, hati, ekor dan daerah yang luka. h. Bersihkan alat yang digunakan dengan metanol / alkohol i. Isilah data pemeriksaan penyakit udang. Hasil Pengamatan No
Organ
1.
Hati
2.
Insang
3.
Insang
4.
Ekor
5.
Daging
White Spot
Insang Kunang- Fouling Nekrosis hitam kunang
Ket
37 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
3. Mengendalikan Hama dan Penyakit a. Tujuan Siswa mampu mengendalikan hama dan penyakit yang terdiri dari jenis dan dosis obat serta cara memberantas hama / penyakit yang banyak menyerang udang, bila disediakan udang sakit, hama udang, dan obat-obat kimia. Sesuai dengan kriteria : 1. Udang bebas dari penyebab penyakit. 2. Hama hilang dari wadah budidaya. 3. Udang sehat / tidak stress. b. Uraian Materi Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan budidaya udang, baik intensif, semi intensif maupun sederhana. Keberhasilan budidaya sangat ditentukan oleh seberapa jauh keberhasilan dalam pengendalian hama dan penyakit. Kerugian yang sangat
besar
dapat
terjadi
akibat
ketidak
tepatan
dalam
mengantisipasi wabah penyakit tersebut. Pengendalian Hama Kerugian yang ditimbulkan oleh hama tambak dapat beragam, dari yang ringan sampai yang berat, dari yang hanya menimbulkan kerugian berupa persaingan pakan alami, pakan buatan sampai perannya sebagai karier penyakit. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemberantasan hama baik secara mekanis ataupun secara kimia ( menggunakan obat kimia berupa krustasida / pestisida )
38 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Pemilihan pestisida menjadi sangat penting peranannya, karena pestisida yang dipergunakan untuk pengendalian hama harus memiliki beberapa sifat, antara lain : a. Tidak bersifat persisten namun degradable (Pemberantasan secara perlahan-lahan) b. Memiliki kisaran pemberantasan yang spesifik c. Tidak meninggalkan residu yang membahayakan. d. Tidak bersifat fitotoksis, yang dapat membunuh alga. Tabel 4. Pestisida organik dan dosis pemakaiannya Bahan Asal
Mengandung
Dosis per
Bahan
hektar
Serbuk
Nikotin
200 – 400 kg
tembakau
Saponin
150 – 200 kg
Biji teh
Saponin
15 – 20 kg
Teh komersial
Rotenon
20 kg
Akar tuba
Tabel 5. Pestisida anorganik yang digunakan untuk memberantas hama yang membandel seperti trisipan / bangsa siput . Brestan 60
Kedalaman air dalam petakan
Kg / ha
( cm )
0,50
5 – 10
0,75
11 – 15
1,00
16 – 20
Aplikasi Brestan dilakukan pada kondisi dasar tambak macak-macak (5 cm ) dan dengan cara disebar merata, kemudian dibiarkan 15 – 21 39 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
hari supaya trisipan terbunuh, sekaligus air di dasar tambak menjadi netral, kemudian dilakukan pencucian (pembuangan) air tersebut. Apabila masih terdapat ikan liar, perlu dilakukan aplikasi saponin dan kaporit yang berfungsi untuk mensterilkan air media awal.
Tabel 6. Beberapa jenis bahan kimia, obat-obatan dengan substitusinya Jenis
Spesifikasi
Sasaran
Dosis
Kaporit
Desinfektan
Udang liar
30 – 35 g/m 3
Dyvon
Krustasida
Udang liar
0,5 – 1 g/m 3
Nuvax
Krustasida
Karier
0,5 – 1 g/m 3
Saponin
Piscisida
Ikan liar
6 – 10 g/m 3
Pengendalian Penyakit Pengendalian penyakit baru dapat dilaksanakan secara sempurna apabila patogen dapat dikenali dengan baik, termasuk didalamnya cara penularan, perwabahan dan karakter patogenitasnya. Dengan pemahaman yang benar akan sifat-sifat patogen maka diharapkan wabah penyakit dapat di antisipasi dengan baik.
40 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Tabel 7. Jenis penyakit dan teknik pengobatannya Jenis
Gejala/Ciri-ciri
Pengobatan
Pengendalian
penyakit MBV
Udang seragam
Vitamin C 100 ppm
Membuang udang
Pertumbuhan lambat
Pakan selama 3 bulan berukuran kecil setelah 20 hari pemeliharaan.
WSV/SEM BV
Udang menempel di Vitamin C 100 ppm
Memilih
benih
bebas
pematang, bambu
Pakan selama 3 bulan virus
Berenang abnormal
Eucoidan ( ekstrak
Aplikasi air steril
timbul bercak putih di
rumput laut ) 60 –
Aplikasi pagar keliling
kulit dan carapas
100 mg/kg selama 15 hari
Lumutan
Kulit seperti berburu Tubuh
keropos
Formalin 30 ppm / Kaporit 1 ppm
Pelihara ikan bandeng, nila jantan, buang
kotor
lapisan lumpur organik,
Insang kotor
ganti air
Vibriosis /
Bercak hitam pada Vitamin C 100 ppm Buang lapisan air dasar.
Bakterial
kulit
pakan selama 3 hari
Kotoran mengapung
Vitamin 2 g/25 kg/ Tumbuhkan fitoplankton
Sifon Lumpur.
hari selama 5 hari Insang
Warna insang udang
Vitamin C 100 ppm Hindari blooming,
hitam
kehitaman/
pakan selama 3 hari
Rutin pergantian air,
kecoklatan terjadi
Pengambilan lumpur
nekrosis jaringan
dasar, Managemen kualitas air
41 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
c. Rangkuman Keberhasilan budidaya sangat ditentukan
dalam pengendalian hama
dan penyakit. Kerugian yang sangat besar dapat terjadi akibat ketidak tepatan dalam mengantisipasi wabah penyakit. Pengendalian penyakit
dapat dilaksanakan secara sempurna apabila
patogen dapat dikenali dengan baik. Dengan pemahaman yang benar akan sifat-sifat patogen diharapkan wabah penyakit dapat di antisipasi dengan baik.
42 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
d. Tugas 1. Ambilah udang yang anda pelihara dalam anco a. Amati udang tersebut dengan teliti dan cermat. b. Apakah ada udang di antara anco tersebut yang mempunyai kelainan bentuk dan tingkah laku. 2. Ambilah udang yang menurut anda mempunyai kelainan tersebut. a. Apa yang akan anda lakukan dengan udang tersebut ? b. Buat kesimpulan dari apa yang telah anda lakukan.
e. Tes Formatif 3 Sebutkan 4 sifat pestisida yang digunakan untuk memberantas hama ! 1. Bagaimana cara mengendalikan penyakit white spot ? 2. Jelaskan ciri-ciri dari penyakit lumutan ! 3. Apabila diketahui luas tambak 500 m 2, maka berapakah dosis akar tuba yang digunakan untuk mengendalikan hama ? 4. Sebutkan jenis bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama yang membandel !
43 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
f. Kunci Jawaban Formatif 3 1. 4 (empat) sifat pestisida adalah : a. Tidak bersifat persisten namun degradable b. Memiliki kisaran pemberantasan yang spesifik c. Tidak menimbulkan residu yang membahayakan d. Tidak bersifat fitotoksis 2. Cara mengendalikan white spot adalah : a. Memilih benih yang bebas virus b. Aplikasi air steril c. Aplikasi pagar keliling 3. Ciri-ciri penyakit lumutan a. Kulit seperti berbulu b. Insang kotor dan tubuh keropos 4. Berapa dosis akar tuba, bila diketahui luas tambak 500 m 2 Diketahui
: Dosis per hektar 10 kg Luas tambak 500 m 2
Ditanya
: Dosis akar tuba ?
Jawab
: 5000 m2 x
10 kg
= 5 kg
10.000 5. Bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama yang membandel adalah Brestan 60.
44 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
g. Lembar Kerja 3 1. Pendahuluan Timbulnya wabah penyakit di tambak udang telah terbukti membawa dampak sangat besar sehingga banyak merugikan pengusaha. Penyakit terutama menyerang pada saat umur udang di tambak mencapai 1 – 2 bulan. Antisipasi kondisi seperti ini adalah dengan melakukan pemantauan secara rutin kesehatan udang di tambak, sehingga gejala sedapat mungkin diketahui sedini mungkin. 2. Tujuan Peserta diklat diharapkan mampu mengendalikan hama dan penyakit pada udang setelah mempelajari modul ini. 3. Alat dan Bahan a.
Anco
b.
Udang / benur
c.
Peralatan aerasi
d.
Formalin 37 %
e.
Ember
f.
Seser
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Gunakan pakaian praktek b. Hati-hati dan perlahan dalam mengambil sampel udang agar tidak stress. c. Hati-hati menggunakan bahan kimia
45 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
5. langkah Kerja 3 1. Ambil sampel benih udang dalam tambak sebanyak ? 500 ekor / liter
2. Rendam dalam 200 ppm formalin selama 30 menit
3. Aerasi benih dengan aerasi kuat ( air yang digunakan adalah air tambak )
46 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
4. Lanjutkan dengan memutar air,
diamkan
selama
30
menit.
5. Sifon udang yang lemah dan mati ( benih mengendap di dasar )
6. Benih yang sehat masukkan kembali ke dalam tambak.
47 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
A. Evaluasi Kognitif 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hama ! 2. Sebutkan 3 golongan hama dan berikan contohnya ! 3. Gambarkan skema keterkaitan antara patogen, inang dan penyakit ! 4. Jelaskan identifikasi penyakit secara klinis ! 5. Penyakit apakah yang banyak menyerang pada udang ? Sebutkan gejalanya ! 6. sebutkan perbedaan antara WSB dan WSV ! 7. Sebutkan 4 macam tindakan yang dapat digunakan untuk memberantas hama dan penyakit proses persiapan wadah ! 8. Sebutkan fungsi saluran dan pintu air pada persiapan wadah yang bebas hama dan penyakit ! 9. Jelaskan 4 sifat pestisida 10. Bagaimana cara mengobati udang yang terserang penyakit : a. Kunang-kunang b. White Spot c. Lumutan d. Insang Hitam
48 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
B. Evaluasi Psikomotor No
Kompetensi
Y
Mengendalikan hama dan
Kriteria
penyakit pada pembesaran udang Y.1
Persiapan Wadah
Wadah di persiapkan untuk pembesaran yang bebas hama dan penyakit
Y.2
Mengendentifikasi hama
Menentukan jenis-jenis hama
dan penyakit
dan penyakit menentukan segala penyebab penyakit
Y.3
Mengendalikan hama dan
Menentukan jenis-jenis dan
penyakit
dosis obat, menentukan caracara pengobatan penyakit
49 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
C. Evaluasi Attitude Penilaian ini dilakukan dengan format sebagai berikut : Skor Perolehan No
Atribut 1
1
Disiplin
2
Taat azas
3
Kemauan untuk
Believe (Preferensi
Evaluation
siswa)
(Guru/Evaluator)
2
3
4
5
1
2
3
4
5
bekerja keras 4
Konsisten
5
Kemauan untuk memperoleh hasil terbaik
Catatan : Untuk mengisi skor sikap anda dalam melaksanakan kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada pembesaran udang, ada dua sumber yang harus ditulis, yaitu : a. Skor sikap dibawah kolom believe / preferensi anda sendiri, anda harus mengisi setiap atribut sesuai apa yang anda rasakan selama melaksanakan kegiatan belajar pada kompetensi pengendalian hama dan penyakit pada pembesaran udang. Dalam kontek ini anda diharap berlaku jujur, sesuai dengan kondisi yang anda alami. Sebab bila anda tidak jujur, maka yang rugi anda sendiri, sebab sikap anda tidak akan berkembang positif sesuai yang diharapkan.
50 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
b. Skor sikap dibawah kolom evaluation, diisi oleh guru pembimbing anda, yang melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku anda selama melaksanakan pembelajaran pengendalian hama dan penyakit pada pembesaran udang.
Perhitungan Skor Skor sikap = ? ( B x E ) ? Skor Perolehan Perolehan Nilai Sikap =
X Nilai Tertinggi ( 100 )
? Skor Maksimal
51 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
D. Kunci Jawaban 1. Hama
adalah
organisme
pengganggu
yang
dapat
mempercepat
berkurangnya jumlah udang yang dipelihara dalam waktu singkat. 2. 3 Golongan hama adalah : a. Hama Predator Adalah golongan pemangsa yang dapat memakan langsung udang dalam jumlah yang banyak sehingga merugikan. Contoh : Kakap, Kepiting, Burung dan Ular b. Hama Kompetitor Adalah golongan penyaing, hewan yang hidupnya menyaingi hidup udang windu. Contoh : Siput, Mujair, Udang kecil c. Hama Perusak Adalah golongan pengganggu, biasanya merusak pematang, dasar tambak sehingga terjadi kebocoran. Contoh : Udang tanah, Kepiting, Belut. 3. Skema keterkaitan antara inang, patogen dan lingkungan. Faktor genetik Nutrisi Teknis Pemelihara
Inang
Patogen
Lingkungan
Virus Bakteri Jamur Protozoa Kualitas air DO pH Alkalinitas NH3, H2S
Keterkaitan antara faktor lingkungan, patogen dan inang
52 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
4. Identifikasi penyakit secara klinis dilakukan dengan cara : Mengamati gejala penyakit di lapangan seperti ada tidaknya borok, pigmentasi tubuh, kelengkapan organ tubuh udang dan diamati dengan menggunakan mikroskop. 5. Penyakit yang banyak menyerang udang adalah penyakit White Spot. Gejalanya : ? Ditandai dengan terbentuknya bercak putih seperti panu pada bagian kepala ? Udang berenang ke tepi dekat pematang, lemah dan kehilangan nafsu makan. 6. Perbedaan antara WSB dan WSV WSB 1 Ditemukan organisme fouling 2 Udang masih bertahan hidup dan dapat sembuh pada saat moulting 3 Bersifat eksternal sebagai aki
WSV 1 Tidak
ditemukan
organisme fouling 2 Kondisi infeksi virus dapat Menyebabkan udang 3 mati.
bat pertumbuhan bakteri
Bersifat internal,
penghancur kitin pada
disebabkan adanya
permukaan
gangguan deposit kalsium
luar kulit 7. 4 macam tindakan yang digunakan untuk memberantas hama dan penyakit pada proses penyiapan wadah adalah : ? Pengolahan tanah yang baik ? Pengeringan 53 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
? Pengapuran ? Mempertinggi peranan dan fungsi saluran, pintu air dan filter 8. Fungsi saluran dan pintu air pada persiapan wadah : a. Menyaring air dengan kasa kelambu b. Memberikan bahan krustasida ( dyvon, dichlorofon ) dan bahan desinfektan ( kalsium hypochloride, chlorine ) pada petak biofilter ( treatment ). c. Melakukan proses penetralan agar tidak tercium bau khas obat sebelum air masuk dalam wadah budidaya. d. Menumbuhkan fitoplankton sebagai penyerap racun dan suplai vitamin C dan vitamin B. e. Melakukan disiplin kaidah, aturan-aturan dan prinsip utama yang berwawasan lingkungan. 9. 4 sifat pestisida adalah : ? Tidak bersifat persisten, namun degradable ( perlahan-lahan ) ? Memiliki kisaran pemberantasan yang spesifik ? Tidak meninggalkan residu yang membahayakan ? Tidak bersifat fitotoksis 10. Cara mengobati udang yang terserang penyakit : a. Kunang-kunang Cara pengobatannya : ? Vitamin C 100 ppm pakan selama 3 hari ? Vitamin C 2 g / 25 kg udang / hari selama 5 hari
54 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
b. White Spot Cara pengobatannya : ? Vitamin C 100 ppm pakan selama 3 hari ? Fucoidan ( ekstrak rumput laut ) 60 – 100 mg / kg selama 15 hari. c. Lumutan Cara pengobatannya : ? Formalin 30 ppm ? Kaporit 1 ppm d. Insang Hitam Cara pengobatannya : ? Vitamin C 100 ppm pakan selama 3 hari
55 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Modul ini merupakan bagian dari kompetensi pembesaran udang yang terdiri dari : ? Persiapan wadah yang bebas dari hama dan penyakit. ? Mengidentifikasi hama dan penyakit. ? Mengendalikan ( mengobati ) hama dan penyakit. Dengan adanya modul ini, diharapkan peserta diklat dapat lebih berkompetensi dalam bidangnya, karena akan terjadi kegiatan belajar mengajar yang lebih dinamis dan efektif. Program tindak lanjut yang harus dilakukan peserta diklat setelah memperoleh hasil penilaian adalah : a. Apabila hasil yang diperoleh peserta didik kurang dari standar minimal ( < 5,00 ), maka anda masih harus mengulangi / mempelajari modul ini. b. Setiap selesai dan berhasil melaksanakan kompetensi ini peserta diklat berhak mendapatkan sertifikat yang telah disepakati oleh sekolah. c. Peserta diklat berhak melanjutkan modul selanjutnya bila telah dinyatakan berhasil dalam melaksanakan kompetensi ini.
56 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang
Arief Taslihan, 2004. Petunjuk Teknis Pengendalian Hama & Penyakit Pada Budidaya Udang. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara Darmawan A, Coco Kokarkin, I Kade Ariawan, Erik Sutikno, Dwi Sulistinarto, Sapto Puji Raharjo, 2004. Diktat Budidaya Udang Sistem Tertutup Berwawasan Lingkungan, Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara Drs. Arief Taslihan, MSi, Dra Anik Wijayati, Drh Retno Handayani dan Sri Murti Astuti, SP. 2003. Petunjuk Teknis Pengelolaan Kesehatan Ikan Pada Budidaya Air Payau. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara Erik Sutikno, SP. 2004. Diktat Persiapan Tambak Untuk Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara Moch Soetomo H.A 2000, Teknik Budidaya Udang windu, Penerbit Sinar Baru Algensindo, Bandung.
57 Pengendalian Hama & Penyakit pada Pembesaran Udang