1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN BERBASIS JARINGAN PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar S...
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN BERBASIS JARINGAN PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh
AHMAD SYAHRIL NIM: 104093002956
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN BERBASIS JARINGAN PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Ahmad Syahril NIM: 104093002956
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M i
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta,
Agustus 2011
Ahmad Syahril 104093002956
iv
ABSTRAK Ahmad Syahril – 104093002956 Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada, dibimbing oleh A’ang Subiyakto dan Zulfiandri Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam penanganan alur transaksi peralatan masuk dan peralatan keluar, dan memiliki aplikasi yang menggunakan program Ms. Access. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar office, sedangkan kebutuhan perusahaan yang juga semakin meningkat yaitu membutuhkan aplikasi yang bisa diakses oleh banyak komputer (jaringan LAN) berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan yang terintegrasi, sehingga pihak Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit memprediksi jumlah peralatan yang akan digunakan kedepannya. Pemaparan tersebut yang melatarbelakangi peneliti untuk mengembangan sistem yang ada, peneliti menggunakan metodologi pengembangan system dengan metode waterfall yang melalui tahapan System initiation, System analysis, System design dan System implementation serta UML (Unified Modelling Language) sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya dengan tools yang dipakai seperti sequence diagram, use case model diagram, narasi use case, statechart diagram, dan activity diagram, serta class diagram, adapun software pendukung dalam pembuatan aplikasi mencakup PHP untuk bahasa pemograman dan MySQL untuk databasenya. Hasil pengembangan sistem secara garis besar meliputi input data peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking, penampilan SPK (Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara garis besar, sistem ini meliputi input data peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking, penampilan SPK (Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara khusus sistem ini sangat menjawaban harapan bagian pergudangan PT. Interkoneksi Persada untuk mendapatkan database peralatan dan alur sistem pergudangan yang bisa dijadikan pusat informasi yang akurat dalam mengambil kebijakan kedepannya.
Kata kunci: Pergudangan, PT. Interkoneksi Persada, Karyawan Teknisi, Booking, Surat Perintah Kerja (SPK), PHP, MySQL, waterfall, UML. V Bab+ 176 halaman+ lv Halaman + 33 Daftar Pustaka (1991-2008) + 87 Gambar + 54 Tabel + 6 Daftar Simbol + 7 Lampiran
v
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya karena penulis telah menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada dengan penuh optimis dan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau. Setelah Skripsi terselesaikan, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skirpsi ini, kepada : 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Puta, M.SIS, Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST). 2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi yang sangat membantu sampai akhirnya penulis mampu merampungkan skripsinya. 3. Bapak Aang Subiyakto, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan dukungan moril dalam membantu penyelesaian skripsi, dan Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan motivasi dalam bimbingannya. 4. Istri tercinta Childa Faiza, S.Pd dan anak tersayang Shafwa Sajwa Syahida serta Abi-Ummi, adik-adik ku tersayang yang selalu menyertakan do’a dan dukungannya baik moril dan materilnya. 5. Bapak H. Ahmad Dahlan selaku Direktur Utama PT. Interkoneksi Persada, Bapak H. Widoyo, S.Kom selaku General Manager, Bapak Ade Mardi Gunawan selaku Manager HRD yang telah memberikan kesempatan
vi
Penulis untuk melakukan observasi dan penelitian perusahaan tersebut. Bapak Teguh Taryono selaku selaku Manager Pergudangan yang telah memberikan bimbingan, data-data dan informasinya terkait observasi di lapangan, dan seluruh karyawan teknisi PT. Interkonesi Persada yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 6. Mantabbun SI A/B Angkatan 2004 yang selalu memberikan kenangan dan inspirasi bagi penulis : “ You Are The Best Team”. Rekan- Rekan Aktivis Mahasiswa di BEM FST, LDK SYAHID dan KAMMI KOMSAT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh handai tolan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, membantu dalam rangka menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat, khususnya kepada penulis dan umumnya bagi pembaca. Skripsi ini jauh dari nilai sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang membangun agar hasilnya lebih baik lagi kedepan.
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall..................................
9
Gambar 2.1 Siklus Informasi..........................................................................
15
Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi.............................................................
18
Gambar 2.3 Jaringan Komputer......................................................................
19
Gambar 2.4 Local Area Network (LAN).........................................................
24
Gambar 2.5 Topologi Bus...............................................................................
26
Gambar 2.6 Jenjang Data................................................................................
44
Gambar 2.7 Cara Kerja Browser.....................................................................
48
Gambar 2.8 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop ........…………………
52
Gambar 3.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall..................................
65
Gambar 3.2 Kerangka Berfikir ......................................................................
66
Gambar 4.1 Logo Perusahaan ........................................................................
74
Gambar 4.2 Struktur Organisasi............................................…....................
75
Gambar 4.3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang Berjalan........................................................................................
81
Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan.......................................................................................
92
Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Input SPK……........................
115
Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Input Booking……………….
116
Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Cetak SPK…………………...
116
Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Validasi Booking……………
117
Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Menyerahkan SPK………......
117
xiii
Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Input Peminjaman….............
118
Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan........
119
Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan........
119
Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use Case Blacklist ................................
120
Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Input Data Request …..…….
120
Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Cetak Data Request ..............
121
Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Validasi Data Request...........
121
Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use Case Pengadaan Peralatan……….
122
Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Input Data Hasil Request…..
122
Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan SPK………...
123
Gambar 4.20 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan
123
Gambar 4.21 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman...
124
Gambar 4.22 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Data Request..
124
Gambar 4.23 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan SPK ……......
125
Gambar 4.24 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan....................................................................................
125
Gambar 4.25 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman..
126
Gambar 4.26 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Data Request
126
Gambar 4.27 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis….....
127
Gambar 4.28 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Alat….......
128
Gambar 4.29 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK
128
Gambar 4.30 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan
129
Gambar 4.31 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data User……..
130
xiv
Gambar 4.32 Class Diagram..........................................................................
136
Gambar 4.33 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Jenis Peralatan...
137
Gambar 4.34 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Alat....................
137
Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data User...................
138
Gambar 4.36 Sequence Diagram dari Use Case Buat Data Request .............
139
Gambar 4.37 Sequence Diagram dari Use Case Validasi Data Request .......
139
Gambar 4.38 Sequence Diagram dari Use Case Input Pengadaan Data Request ......................................................................................
140
Gambar 4.39 Sequence Diagram dari Use Case Input Peminjaman .............
141
Gambar 4.40 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan....................................................................................
141
Gambar 4.41 Sequence Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan.....
142
Gambar 4.42 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman ..............................................................................
143
Gambar 4.43 Statechart Diagram dari Log in yang Diajukan .......................
143
Gambar 4.44 Statechart Diagram dari Input SPK yang Diajukan ................
144
Gambar 4.45 Statechart Diagram dari Input Booking yang Diajukan...........
144
Gambar 4.46 Statechart Diagram dari Validasi Booking yang Diajukan .....
145
Gambar 4.47 Statechart Diagram dari Input Peminjaman yang Diajukan.....
145
Gambar 4.48 Statechart Diagram dari Input Pengembalian yang Diajukan..
146
Gambar 4.49 Statechart Diagram dari Input Data Request yang Diajukan...
146
Gambar 4.50 Statechart Diagram dari Cetak Data Request yang Diajukan...
147
Gambar 4.51 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Jenis yang
Gambar 4.52 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Alat yang Diajukan ...................................................................................
148
Gambar 4.53 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data SPK yang Diajukan ...................................................................................
148
Gambar 4.54 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data KT yang Diajukan
149
Gambar 4.55 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data User yang Diajukan ...................................................................................
149
Gambar 4.56 Physical Database Schema Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan...........................................................................
150
Gambar 4.57 Halaman Data Setting untuk data Jenis.....................................
159
Gambar 4.58 Halaman Data Setting untuk Data Alat.....................................
159
Gambar 4.59 Halaman Data Setting untuk Jenis SPK....................................
159
Gambar 4.60 Halaman Data Karyawan..........................................................
160
Gambar 4.61 Halaman Input Data Karyawan.................................................
160
Gambar 4.62 Halaman Input Data User.........................................................
160
Gambar 4.63 Halaman Input Data SPK……………………..........................
161
Gambar 4.64 Halaman Input Data Peminjaman……….……………………
161
Gambar 4.65 Halaman Cetak Laporan….……………………………...........
161
Gambar 4.66 Halaman Input Booking…..………………………………......
162
Gambar 4.67 Halaman Input Data Request ………………………………....
162
Gambar 4.68 Tampilan Depan Halaman Program ……………………….....
163
Gambar 4.69 Tampilan Data Setting untuk Data Jenis……………………...
163
xvi
Gambar 4.70 Tampilan Input Data User ……………………………………
163
Gambar 4.71 Tampilan Input Data Karyawan ……………………………..
164
Gambar 4.72 Tampilan Input Data SPK…………………………………….
164
Gambar 4.73 Tampilan Input Peminjaman dan Pengembalian ……………
164
Gambar 4.74 Tampilan Gambar Cetak laporan……………………………..
165
Gambar 4.75 Tampilan Input Data Booking………………………………...
165
Gambar 4.76 Tampilan Input Data Request…………………………………
165
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses Pengembangan Sistem ……………………………...……...
34
Tabel 2.2
Hasil Literatur Sejenis…….…………………………..........
54
Tabel 3.1
Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses Pengembangan Sistem …………………………………......
59
Tabel 4.1
Hasil Literatur Sejenis ..........................................................
75
Tabel 4.2
Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Berjalan
80
Tabel 4.3
Data Use Case Sistem Informasi Pergudangan yang Sedang Berjalan ....................................................................
Tabel CRUD Matrix Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan................................................................................
156
Tabel 4.49
Tabel Testing Account Bagian Pergudangan........................
166
Tabel 4.50
Tabel Testing Account KaBag. Pergudangan ……………...
168
Tabel 4.51
Tabel Testing Account Administrator………………………
168
xx
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS (Jeffrey L. Whitten, 2004: 272-276)
Simbol
Arti Actor
Actor1
Use case
-End1
Association
-End2
*
*
Extends «extends»
Uses (includes) «uses»
Depends on
<<depends «uses» on>>
Inheritance «inherits»
xxi
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 450-454)
Simbol
Arti Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Bar
Decision Activity
xxii
SIMBOL CLASS DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 434-439)
Simbol
Arti Class Ket: 1 2 3
Class
1 class name 2 attributes 3 behaviors
-End1
Association
-End2
*
*
Agregation
-End1 -End2
1
*
Generalization
xxiii
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY (Jeffrey L. Whitten, 2004: 437)
Simbol Class1
Arti Class2
1
Pasti satu
Class3
Class4
Class1
Class2
Nol atau satu
0..1
Class1
Class2
Nol atau lebih
0..*
Class3
Class4 *
Class1
Class2
Satu atau lebih
Class2
Specific range
1..*
Class1 7..9
xxiv
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 702-704)
Simbol
Arti Object
Lifeline
Messages
Behaviors (operations)
xxv
SIMBOL STATECHART DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 700-703)
Simbol
Arti State
Transition Paths
Initial State
Final State
xxvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian dari Perusahaan ……………………….. xxviii Lampiran 2 Data Hasil Quesioner…………………………………………………xxix Lampiran 3 Data Hasil Observasi…………………………………………………. xxxvi Lampiran 4 Data Hasil Wawancara I…………………………………………….. xxxvii Lampiran 5 Data Hasil Wawancara II ……………………………………….
xl
Lampiran 6 Schedule Penelitian dan Perancangan Sistem …………………….… xliii Lampiran 7 Source Code Program untuk Aplikasi …………………….………
xxvii
xliv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang PT. Interkoneksi Persada merupakan perusahaan yang berbentuk total
partner and technical support solution yang berarti PT. Interkoneksi Persada merupakan sebuah perusahaan yang berbasiskan dalam kegiatan di bidang jasa telekomunikasi, terutama jasa instalasi antenna dan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan VSAT, Radio Link, Wireless dan Wireline. Adapun gudang PT. Interkoneksi Persada ini berisikan peralatan-peralatan yang digunakan sebagai media atau alat-alat kelengkapan untuk pengoperasian kerja pada teknik. Dalam hal ini, pengolahan data peralatan di luar dari data peralatan inventaris kantor seperti perlengkapan ataupun peralatan kantor. Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada sudah terkomputerisasi dalam penanganan alur transaksi peralatan masuk dan peralatan keluar. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar office tanpa ada database dan tersistem dengan baik, sedangkan kebutuhan perusahaan yang juga semakin meningkat yaitu membutuhkan sistem yang mudah diakses oleh para pengguna berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan periodik, sehingga pihak Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit memprediksi jumlah peralatan yang akan digunakan ke depannya. Dan juga masih kurang lengkapnya fasilitas laporan yang disediakan oleh aplikasi yang sedang
1
2
berjalan saat ini, sedangkan seiring bertambahnya kebutuhan perusahaan maka dibutuhkan pula seperti laporan per peralatan, laporan per periode dan lain-lain untuk mempermudah pihak manajemen demi memperoleh informasi dalam pengambilan keputusan. Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep pengolahan data peralatan secara terkomputerisasi lengkap dengan berbagai fitur agenda dan laporan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen dalam bentuk jaringan sehingga berbagai kesulitan yang berhubungan dengan pengolahan data peralatan dapat diatasi, maka proses pengolahan data peralatan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. (Muhasan, 2008) Berdasarkan penelitian tentang Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Syamsul T, 2008) peneliti tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif lagi sesuai kebutuhan
untuk diterapkan di Bagian Pergudangan PT. Interkoneksi
Persada. Sistem persediaan barang yang sudah berjalan yang dirancang oleh saudara Teuku Syamsul Ramadhan, S.Kom saat ini belum bisa menjadi solusi alternatif untuk manajemen persediaan barang karena belum mencakup lokasi dan pendistribusian peralatan yang telah dikeluarkan, belum adanya klasifikasi kode barang, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga menyulitkan karyawan dalam pembuatan laporan karena aplikasi yang kurang efektif dan terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses Persediaan yang berjalan mulai dari pendataan, sampai ke penempatan barang masih dilakukan
3
secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang menyebabkan aplikasi dari saudara Teuku Syamsul Ramadhan menjadi referensi dalam merancang pengembangan system informasi pergudangan pada bagian
pergudangan PT.
Interkoneksi Persada. Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat dibutuhkan (Nugroho, 2005). Banyak perusahaan yang manajemen data peralatannya sudah terintegrasi dalam suatu sistem sehingga perusahaan tersebut mampu bersaing untuk menghadapi dunia global. Dalam hal ini, pengolahan data peralatan yang terdapat di gudang sangat membutuhkan sistem yang dapat menjadi solusi bagi semua permasalahan yang sering terjadi, dengan sistem ini peneliti berharap semua permasalahan dapat diatasi dan kinerja perusahaan dalam kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien, tepat dan akurat. (Mcleod, 1996) Berdasarkan uraian tersebut selaku peneliti, tertarik memilih untuk Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan ini dengan PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk database-nya di PT. Interkoneksi Persada untuk dapat memberi solusi bagaimana sistem informasi dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan terhadap pengolahan data peralatan inilah peneliti
4
mengambil judul: “Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada”.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti dapat
merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah: 1.
Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan kinerja Karyawan Teknisi (KT) dan karyawan Bagian Pergudangan dalam memproses booking, SPK, peminjaman dan pengembalian serta pelaporan peralatan.
2.
Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk membantu pihak manajemen yaitu Kepala Bidang Pergudangan, dan Kepala Bidang Operasional dalam pengelolaan data peralatan dan hasil pelaporan.
1.3
Batasan Masalah Berdasarkan pengamatan pada sistem yang sedang berjalan, maka
permasalahan dibatasi pada: 1.
Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan PT. Interkoneksi Persada dengan berbasis jaringan.
2.
Bidang garapan pengembangan dikhususkan pada penanganan dan pengelolaan data peralatan yang berada di ruang lingkup kerja bidang Pergudangan, seperti booking, peminjaman, pengembalian dan
5
laporan karena dalam menangani pengolahan data peralatan di gudang butuh pengolahan yang optimal untuk mencapai data yang akurat dalam menangani berbagai macam transaksi yang ada di gudang. 3.
1.4
Peneliti juga tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data.
Tujuan Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem ini adalah: 1.
Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan yang masih berbasis stand alone standar office tanpa database ini menjadi sistem yang berbasiskan jaringan, sehingga memudahkan user dalam mengakses aplikasi ini.
2.
Membuat klasifikasi peralatan, memudahkan pendokumentasian, mengontrol siklus data peralatan, proses pengolahan data peralatan, pendistribusian dan penyimpanan data peralatan.
3.
Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan mudah digunakan Bagian Pergudangan dalam hal mengolah data.
4.
Membuat laporan yang dapat digunakan Bagian Pergudangan baik laporan peralatan secara cepat dan akurat dalam bentuk Digital Document (PDF) dengan periode bulanan.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
6
1.
Bagi Peneliti a.
Untuk memenuhi salah satu syarat di dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu pada Fakultas Sains dan Teknologi program studi Sistem Informasi.
b.
Menambah wawasan peneliti di dalam mengembangkan suatu aplikasi sistem Pergudangan khususnya dalam manajemen data peralatan pada PT. Interkoneksi Persada.
2
Bagi PT. Interkoneksi Persada a.
Membantu perusahaan dalam mengontrol sistem informasi manajemen data peralatan serta membantu pihak manajemen dalam
memperoleh
informasi
yang
dibutuhkan
untuk
pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat. b.
Memudahkan pihak Pergudangan dalam menangani dan memprediksi jumlah peralatan yang harus tersedia setiap harinya, sehingga kelancaran kegiatan ini dapat berjalan dengan semestinya,
serta
memudahkan
para
karyawan
dalam
menjalankan aplikasi pengolahan data peralatan ini dalam mensukseskan
kegiatan
pengorganisiran
dan
pengolahan
peralatan. c.
Mendukung penyediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai data-data informasi tentang manajemen data peralatan kepada karyawan yang terkait serta meningkatkan kelancaran kinerja kegiatan yang lebih optimal ke depannya.
7
Semoga penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pihak lain atau pembaca sebagai media informasi khususnya bagi pembaca yang memiliki minat dan kepentingan yang sama.
1.6
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Metode Pengumpulan Data Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta
mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut : a.
Studi Lapangan Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk
memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah : 1)
Observasi/ Pengamatan Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau
dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan oleh karyawan teknisi, bagian operasional dan bagian pergudangan PT. Interkoneksi Perasada, sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran.
8
2)
Wawancara Wawancara langsung pada karyawan yang bertugas pada
bagian gudang PT. Interkoneksi Persada untuk mendapatkan informasi
dan
data
beserta
keterangan-keterangan
yang
dibutuhkan sehingga peneliti dapat mencatat hal-hal yang penting dan perlu dijadikan sebagai bahan dalam penelitian skripsi ini. 3)
Kuesioner Melakukan kegiatan kuisioner dengan memberikan daftar
yang berisi pertanyaan untuk mendapat data-data terkait topik penelitian meliputi permasalahan sistem berjalan dan kebutuhan pengembangan sistem sebagai pelengkap data dari hasil wawancara dan observasi. b.
Studi Pustaka Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber
media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah, serta beberapa sumber dari jurnal, dan bukubuku referensi. c.
Studi Lileratur Sejenis Pengumpulan data dengan cara mengambil perbandingan dari
skripsi-skripsi sebelumnya yang satu tema atau literatur yang berkaitan dengan tema penelitian.
9
2.
Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem
yang
peneliti
gunakan untuk
mengembangkan sistem ini yaitu metodologi pengembangan dengan strategi waterfall menggunakan pemodelan berorientasi objek, di antaranya (Whitten, 2007):
complete system initiation complete system analysis complete system design complete system implementatio n
results in
the entire information system
Gambar 1.1 Pengembangan dengan strategi waterfall (Sumber: Whitten, 2004)
a.
System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut.
b.
System analysis, yaitu membuat analisa dan memahami Sistem Pergudangan yang sedang berjalan, mulai sistem kerja Karyawan Teknisi dalam booking, menjalankan Surat Perintah Kerja (SPK), sampai pengembalian peralatan
10
c.
System design, yaitu mengidentifikasi solusi yang terbaik. Kemudian
membuat
desain
proses
bisnis
dan
desain
pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi pendaftaran berbasis web. Tools yang akan digunakan dalam pemodelan sistem adalah UML (Unified Modeling Language). d.
System implementation, yaitu membuat sistem informasi dengan software pendukung. Software yang digunakan adalah XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, peneliti juga menggunakan Edit Plus 2 sebagai software editor dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji sistem informasi yang telah dibuat.
1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penelitian dalam penelitian skripsi ini disusun dalam lima bab
dimana masing-masing bab saling berhubungan. Adapun peneliti membagi skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
11
BAB II LANDASAN TEORI Bab menguraikan teori yang dapat digunakan ataupun diterapkan dalam penelitian skripsi ini, yaitu, Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Jaringan Komputer, Konsep Dasar Sistem Informasi Pergudangan, Pengembangan Sistem, UML dan perangkat Lunak Penunjang (PHP, MySQL, Browser dan Adobe Potoshop). BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan peneliti dalam menyusun skripsi ini, seperti metode pengumpulan data dan metode perancangan pengembangan sistem. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan pada PT. Interkoneksi Persada, seperti gambaran umum perusahaan, analisis sistem yang sedang berjalan dan pengembangan sistem yang baru dengan membuat pengembangan aplikasi sistem informasi Pergudangan berbasis jaringan. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi, yang terdiri atas kesimpulan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Selain itu, peneliti memberikan saran-saran yang bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1
Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem
(Jogiyanto, 2005), yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut: ” Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. (Gerald, 1991) Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut: a.
Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran. (Davis, 2005)
b.
Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. (Lucas, 2008)
c.
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (McLeod, 2006)
12
13
d.
Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. (Murdick, 2004) 1.
Karakteristik Sistem Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). 2.
Klasifikasi Sistem Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya adalah sebagai berikut: a)
Sistem abstrak dan Sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik, dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. b)
Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat manusia, dan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
14
c)
Sistem tertentu dan Sistem tak tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi, dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi pada masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. d)
Sistem tertutup dan Sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.1.2
Pengertian Informasi 1.
Data versus informasi Data adalah penggambaran dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan
transaksi yang direkam, diklasifikasi, dan disimpan, tetapi tidak diolah untuk tujuan tertentu. Data dapat berbentuk numerik, alfanumerik, gambar, atau suara. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga didapatkan maksud dan nilai untuk penerima. (Turban, 2004) Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face), (Ladjamudin, 2005). Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa
15
suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Gordon B. Davis (2005) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. 2.
Siklus informasi Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Input (Data)
Proses (Pengolahan Data)
Output (Informasi)
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)
3.
Kualitas informasi Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2005), agar
informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a.
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi
16
harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi ganguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. b.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal.
c.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-sebab
kerusakan
mesin
produksi
kepada
akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan jika ditujukan pada ahli teknik perusahaan. 4.
Nilai informasi Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
17
2.1.3
Pengertian Sistem Informasi Definisi sistem informasi yaitu: sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005). Sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyajikan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu (Turban, 2004). Seperti sistem lain, sistem informasi meliputi input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Sistem informasi memproses input menggunakan teknologi seperti komputer dan menghasilkan output yang dikirim ke user atau sistem lain melalui jaringan elektronik. Mekanisme feedback mengontrol operasi yang ada. Seperti sistem lain, sistem informasi juga terdiri dari people, prosedur, dan fasilitas fisik yang dioperasikan dalam environment. Menurut Whitten (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.
18
Inputs
Outputs
Processing
Bussiness Problems : Data Information Instructions Opportunities
Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi (Whitten, 2004) Komponen dasar sistem informasi: a.
Hardware, yaitu devices seperti processor, monitor, keyboard, dan printer.
b.
Software, yaitu program yang menggunakan hardware untuk memproses data.
c.
Database, yaitu kumpulan dari file, tabel, relasi, dan sebagainya, yang menyimpan dan mengasosiasikan data.
d.
Network, sistem koneksi yang mengijinkan sharing resources oleh komputer yang berbeda.
e.
Procedures,
yaitu
mengkombinasikan
instruksi
yang
menjelaskan
komponen-komponen
bagaimana
sebelumnya
dalam
memproses informasi dan menghasilkam output yang diinginkan. f.
People, yaitu orang yang bekerja dengan sistem, berhadapan dengan sistem, atau menggunakan output sistem.
19
2.2 2.2.1
Konsep Dasar Jaringan Komputer Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, programprogram, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri atas lebih satu komputer yang saling berhubungan (Kristanto, 2003) Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan (Kadir, 2003). Contoh jaringan komputer diperlihatkan pada Gambar2.3. Modem
Hard Disk
CD-ROM Drive Printer
Scanner
Gambar 2.3 Jaringan Memungkinkan Berbagi Data (Kadir, 2003)
20
2.2.2
Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi (Kristanto, 2003).
2.2.3
Manfaat Jaringan Komputer Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada
jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan (Kristanto, 2003). 1.
Jaringan Untuk Perusahaan atau Organisasi Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi,
ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi (Kristanto, 2003). a.
Resource Sharing Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat
digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi Resource Sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak. b.
Reliabilitas Tinggi Yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi
masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena
21
perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami
masalah,
maka
perangkat
yang
lain
dapat
menggantikannya. c.
Lebih Ekonomis Komputer kecil memiliki rasio harga atau kinerja yang lebih
baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang terdiri
komputer-komputer
pribadi
dibanding
menggunakan
mainframe. d.
Skalabilitas Yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara
berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.
22
2
Jaringan Untuk Umum Terdapat tiga hal pokok yang menjadi daya tarik jaringan komputer
pada perorangan yaitu: (Kristanto, 2003) a.
Akses ke informasi yang berada di tempat yang jauh. Seperti teknologi internet yaitu dapat mendownload berita-berita
di koran, dan juga dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui internet dengan fasilitas electronic commerce (e-commerce). b.
Komunikasi orang-ke-orang Dengan internet kita bisa melakukan komunikasi dengan banyak
orang
melalui
fasilitas
electronic
mail
(e-mail),
dan
juga
memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh tanpa delay dengan menggunakan teknologi Video conference. c.
Hiburan Interaktif Seperti fasilitas video on demand merupakan daya tarik dari
jaringan komputer, di mana kita dapat memilih film atau acara televisi dari negara mana saja dan kemudian ditampilkan di layar monitor kita. 3
Masalah Sosial Jaringan Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan
masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin (Kristanto, 2003).
23
2.2.4
Macam Jaringan Komputer Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua
klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak (Kristanto, 2003). Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu: (Kristanto, 2003) 1.
Jaringan broadcast Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh
semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung memakai broadcasting. 2.
Jaringan point-to-point Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.
Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point. Berbeda dengan jaringan broadcast, jaringan pointto-point ini digunakan untuk jaringan yang lebih besar. Kriteria
alternatif
untuk
mengklasifikasikan
jaringan
adalah
didasarkan pada jaraknya yang dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu: (Kristanto, 2003)
24
a.
Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN
seringkali
digunakan
untuk
menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya printer, scanner) dan saling bertukar informasi.
Workstation
Workstation
LAN Laser Printer IBM Compatible
Workstation Workstation
Gambar 2.4 Local Area Network (LAN) (Kristanto, 2003)
LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. 1)
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya, menyebabkan adanya kemungkinan menggunakan jenis desain tertentu.
2)
LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan 10 sampai 100 Mbps (mega bit/ detik) dengan delay rendah
25
(puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/ detik. Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, LAN dapat digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu: (Kristanto, 2003) a) Low Speed PC Network Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang dari 1 Mbps dan biasanya diterapkan untuk personal komputer. b) Medium Speed Network Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network berkisar antara 1-20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mini komputer. c) High Speed Network Kecepatan transmisi data pada High Speed Network lebih dari 20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mainframe komputer.
2.2.5
Topologi Jaringan Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu
jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga: bus, cincin, dan bintang (Kadir, 2003).
26
1. Topologi Bus Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.
Bus
Gambar 2.5 Topologi Bus (Kadir, 2003)
Topologi bus memiliki kelemahan sebagai berikut: a.
Jika kabel utama (bus) putus, maka semua komputer tidak bisa saling berhubungan.
b.
Jika kabel utama sangat panjang dan terdapat gangguan, pencarian penyebab masalah menjadi sangat sulit.
c.
Jika banyak komputer yang aktif (mengirimkan pesan) akan sering terjadi tabrakan sehingga mengakibatkan kecepatan pengiriman data menjadi lambat.
27
Kelebihan topologi bus sebagai berikut: a.
Instalasi mudah
b.
Biaya murah
Topologi bus biasanya digunakan untuk LAN dengan jumlah komputer yang sedikit. Misalnya, bisa digunakan pada warnet.
2.3
Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan
2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Pengembangan
sistem
yaitu
menyusun
sistem
yang
baru
untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada dengan harapan bahwa sistem yang baru dapat mengatasi sistem yang lama. (Mcleod, 2006). Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan ini antara lain: (Mcleod, 2006) 1.
Performance (Kinerja), yaitu terjadi peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.
2.
Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.
28
3.
Control (pengendalian), yaitu peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.
4.
Service (pelayanan), bagaimana peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan 1.
Pengertian Pergudangan Pergudangan adalah keberadaan suatu barang yang dihasilkan melalui
keinginan suatu perusahaan di dalam mencapai kebutuhan akan barang tersebut (Suhendar, 2000). “Pergudangan pada perusahaan dagang disebut persediaan barang dagangan atau kadang-kadang disingkat persediaan, yang terdiri atas barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama periode normal perusahaan” (Jusup, 2001). “Pergudangan adalah barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan dalam hal perusahaan manufaktur, pergudangan mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk diproduksi”. Hakikat dari barang yang diklasifikasikan sebagai inventori berbeda, sesuai dengan lingkup aktifitas perusahaan dan dalam beberapa kasus termasuk aktiva yang secara normal tidak dianggap sebagai pergudangan (Skousen, 2001).
29
“Pergudangan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan”(Handoko, 2000). Pergudangan adalah suatu tempat dimana sistem persediaan barang dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan bagi kegiatan bisnis suatu perusahaan (Frengky, 2000). Pergudangan adalah suatu penyimpanan persediaan material atau sumber-sumber yang digunakan dalam suatu organisasi (Andi, 2002). 2.
Jenis-jenis Pergudangan Ditinjau dari jenis dan posisi barang dikelompokkan dalam
pergudangan: (Frengky, 2000) a.
Bahan baku (Raw Materials Stock).
b.
Bagian
produk
atau
parts
yang
dibeli
(Purchase
Parts/Components Stock). c.
Bahan-bahan pembantu atau perlengkapan (Supplier Stock).
d.
Barang setengah jadi atau dalam proses (Work in Process / Progress Stock).
e. 3.
Barang jadi (Finished Good Stock).
Fungsi Pergudangan Pergudangan berfungsi untuk melayani beberapa kepentingan dalam
perusahaan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan fleksibel.
30
4.
Prioritas Dalam Pergudangan Adapun tiga prioritas utama yang dibutuhkan pada suatu sistem
pergudangan di antaranya: (Pranata, 2004) a.
Priority units, artinya penentuan skala yang menekankan pada satuan suatu barang.
b.
Priority
price,
artinya
penentuan
skala
prioritas
yang
menekankan pada jumlah harga dari suatu barang. c.
Priority
order,
artinya
penentuan
skala
prioritas
yang
menekankan pada jumlah barang yang dipesan sesuai dengan kebutuhan. 5.
Biaya Pergudangan Suatu biaya yang timbul dari adanya pergudangan adalah: a. Biaya pemesanan (ordering costs) b. Biaya yang terjadi dari adanya inventori (inventory carrying costs) c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs) d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs); 1)
Penyelarasan antara produksi dan distribusi,
2)
Antisipasi terhadap perubahan harga dan inflasi, dan
3)
Pemanfaatan potongan harga karena kuantitas pembelian.
31
2.3.3
Pengertian Sistem Informasi Pergudangan “Sistem Informasi Pergudangan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan
dan memelihara data yang menjelaskan mengenai pergudangan dan persediaan barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada pemakai” (Mcleod, 2006). “Sistem informasi pergudangan adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai persediaan barang pada suatu perusahaan” (Andi, 2002).
2.4
Metode Penelitian Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau
suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang berpaut dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan, (Jogiyanto, 2006). Penelitian ialah suatu kegiatan mengaji secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidah/metode tertentu, (Jogiyanto, 2006). Jadi metode penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan menggunakan metode ilmiah, serta aturan yang berlaku, (Jogiyanto, 2006).
32
2.4.1
Metode Pengumpulan Data 1.
Studi Lapangan Penelitian yang dilakukan dilapangan atau tempat objek penelitian
untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan, adapun metode pengumpulan data pada studi lapangan adalah sebagai berikut: (Gulo, 2005) a.
Observasi/ Pengamatan Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penliti
dengan mengamati dan mencatat berbagai data yang diperlukan terkait permasalahan penelitian. b.
Wawancara Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula untuk mendapatkan adata dari narasumber yang berkaitan dengan penelitian. c.
Kuesioner Kuesioner merupakan teknik untuk mendapatkan data terkait
topik penelitian yang tidak dapat diperoleh dengan penggunaan observasi dan wawancara pada data dan pendapat dari respondenresponden yang dipilih berkaitan dengan topik penelitian.
33
2.
Studi Pustaka Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber buku
referensi, media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah. 3.
Studi Literatur Sejenis Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan yang mencakup:
memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan (Sudrajat, 2005). Maksud dari kajian literatur adalah mencari teori atau landasan berpikir yang tepat sebagai penguat proses penyelesaian masalah. Sumber literatur yang dipergunakan didalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah. Penelitian studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah yaitu menekankan pada kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi sistem yang telah dirancang.
2.4.2
Metode Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang
dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi
34
mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problemsolving secara umum: (Whitten, 2004) a.
Mengidentifikasi masalah.
b.
Memahami dan menganalisa masalah.
c.
Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.
d.
Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.
e.
Merancang solusi yang telah dipilih.
f.
Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih.
g.
Mengevaluasi hasil
Untuk mempermudah pendekatan problem-solving, terdapat empat tahapan yang harus diselesaikan untuk proyek pengembangan sistem, yaitu system initiation, system analysis, system design dan system implementation (Whitten, 2004). Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara general problem-solving dan proses pengembangan sistem. Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses Pengembangan Sistem Proses Pengembangan General Problem-Solving Sistem System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (juga membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut). System analysis 2. Memahami dan menganalisis masalah. 3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan. System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. 5. Merancang solusi yang telah dipilih. System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih. 7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).
(Whitten, 2004)
35
1.
System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam system initiation, kita membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek.
2.
System analysis, yaitu memahami dan menganalisa masalah. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi. System analysis diharapkan dapat memberikan pemahaman masalah yang lebih dan kebutuhan proyek kepada tim proyek.
3.
System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis.
4.
System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan sistem informasi.
36
Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven, pendekatan modeldriven memiliki berbagai pemodelan (Whitten, 2004), di antaranya: a.
Pemodelan proses Pemodelan proses yaitu teknik berorientasi proses yang menggunakan model dari proses bisnis guna memperoleh desain software yang efektif untuk sebuah sistem. System analysis dalam pemodelan ini memperkenalkan tool pemodelan yang disebut Data Flow Diagram (DFD) untuk mengilustrasikan aliran data dari proses bisnis. System design dalam pemodelan ini mengkonversi Data Flow Diagram ke dalam
model
proses
yang
disebut
Stucture
Chart
untuk
mengilustrasikan struktur software untuk memenuhi kebutuhan bisnis. b.
Pemodelan data Pemodelan data yaitu teknik berorientasi data yang menggunakan data requirement dari model bisnis dan desain database system untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pemodelan data yang paling banyak ditemui adalah Entity Relationship Diagram (ERD).
c.
Pemodelan objek Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek dan interaksinya.
37
2.5
UML (Unified Modeling Language) UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang
berdasarkan
grafik/gambar
untuk
memvisualisasi,
menspesifikasikan,
membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelaskelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponenkomponen yang diperlukan dalam sistem software (Munawar, 2005). Pendekatan analisa & perancangan dengan menggunakan model OO mulai diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai kompleks. Jumlah yang menggunakaan metode OO mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara 1989 hingga 1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational Software Co., dikenal dengan OOSE (Object-Oriented Software Engineering), serta James Rumbaugh dari General Electric, dikenal dengan OMT (Object Modelling Technique). Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metode OO untuk membuat suatu model bahasa yang uniform/seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.
38
Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode yang uniform/seragam dari masing-masing metode mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release pada bulan Oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspon oleh OMG (Object Management Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime Limited, dll serta dipelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn. UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component. UML menyediakan sembilan diagram yang dikelompokkan ke dalam lima kelompok yang berbeda perspektif dalam memodelkan sistem.( Whitten, 2004) Namun, pada pengembangan sistem ini hanya menggunakan beberapa diagram seperti:
2.5.1 Use-Case Model Diagram Use-Case Diagrams, menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user. Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem (actor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem
39
berinteraksi dengan dunia luar. Pada tahap analisa, Use case Diagram sangat berperan untuk menemukan requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Sebuah use case diagram melukiskan: 1.
Actor Actor merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengguna aplikasi atau apapun yang berinteraksi dengan sistem untuk mengolah informasi. Actor bisa berupa orang, hardware, atau sistem informasi lain yang berinteraksi dengan use case.
2.
Use case Use case menggambarkan fungsi sistem dari perspektif user eksternal dengan cara yang mereka pahami. Use case dibuat berdasarkan proses-proses yang dilakukan untuk kepentingan actor untuk menggambarkan apa yang dikerjakan oleh aplikasi, bukan bagaimana aplikasi mengerjakannya (logical).
3.
Relationship Relationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua simbol pada use-case diagram. Makna dari relationship berbeda, tergantung pada bagaimana garis lurus digambarkan dan apa jenis simbol yang dihubungkan. Berikut ini adalah perbedaan relationship pada use-case diagram:
40
a.
Association Association merupakan relationship antara actor dengan use case, digambarkan sebagai sebuah garis lurus tanpa putus antara actor dan use case.
b.
Extends Extends digunakan untuk menggambarkan hubungan antar use case yang menunjukkan bahwa satu use case merupakan fungsionalitas dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu dipenuhi.
c.
Uses (includes) Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use case seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use case lainnya.
d.
Depends on Hubungan depends on sangat membantu untuk mengetahui use case mana yang memiliki ketergantungan pada use case lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan.
e.
Inheritance Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor menggunakan use case yang sama.
Setiap use case pada use case diagram dijelaskan secara detail pada documenting abstract and extension use-case narratives. Simbol-simbol yang digunakan dalam use case model diagram dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.
41
2.5.2 Class Diagram Class diagram digunakan untuk memvisualisasikan struktur object dari suatu sistem. Class diagram menunjukkan object classes pada sistem yang terdiri dari hubungan antar object classes. Ada tiga jenis relasi penting yang menghubungkan object classes, yaitu: a.
Association Association merupakan suatu relationship antar dua atau lebih classifier yang menyangkut hubungan antar instance.
b.
Agregation Agregation merupakan bentuk lain dari association yang menerangkan hubungan whole-part antara agregate class dan component part.
c.
Generalization Generalization merupakan sebuah taxonomic relationship antara class yang lebih umum dengan class yang lebih khusus.
Simbol-simbol yang digunakan dalam class diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol.
2.5.3 Sequence Diagram Sebuah sequence diagram merupakan gambaran secara grafis dari sebuah skenario yang menunjukkan interaksi objek dalam sebuah urutan waktu – apa yang terjadi pertama kali dan apa yang terjadi berikutnya. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram memperlihatkan tahap
42
demi tahap apa yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. Diagram ini sangat diperlukan pada tahap analisa atau tahap awal desain sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol.
2.5.4
Statechart Diagram Statechart
diagram menyediakan sebuah
cara
untuk
memodelkan
bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek. Jika dalam class diagram menunjukkan gambaran statis kelas-kelas dan relasinya, statechart diagram digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem. Simbolsimbol yang digunakan dalam statechart diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol.
2.5.5
Activity Diagram Diagram ini memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan
urutan aktivitas dalam suatu proses untuk dapat memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan perilaku pararel atau menjelaskan bagaimana prilaku dalam berbagai use case berinteraksi. Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.
43
2.6
Database dan DBMS (Database Management System)
2.6.1
Database Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi,
database tidak hanya kumpulan file. Record di dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan record di dalam file lain.( Whitten, 2004). Selain itu, database juga didefinisikan sebagai kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.(Irmansyah, 2003) Database diperlukan karena: a.
Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
b.
Menentukan kualitas informasi: akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
c.
Mengurangi duplikasi data.
d.
Hubungan data dapat ditingkatkan.
e.
Mengurangi pemborosan tempat penyimpanan luar.
44
database
file
record field data/item
characters
Gambar 2.6 Jenjang data (Irmansyah, 2003) Keterangan Gambar 2.6: a.
Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data/field.
b.
Field merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Jenis-jenis field yang dapat disimpan (Whitten, 2004): 1)
Primary key adalah field yang merupakan identitas unik sebuah record di dalam sebuah file.
2)
Foreign key adalah field yang menunjuk pada record di dalam file yang berbeda di dalam sebuah database.
3)
Descriptive field adalah field yang bukan kunci.
45
c.
Record merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.
d.
File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada. Di dalam sistem database, file biasa disebut dengan tabel. Jenis-jenis file dan table konvensional (Whitten, 2004): 1)
Master files adalah tabel yang record-nya relatif tetap. Sekali record ditambah ke master file, record akan tersimpan di dalam sistem. Meskipun values of fields pada sebuah record diubah, tetapi individual record-nya tetap tersimpan. Contoh master files yaitu customers, products dan suppliers.
2)
Transaction files adalah tabel yang record-nya menggambarkan business events. Dalam sistem informasi, transaction record biasanya tersimpan dalam jangka waktu tertentu. Contoh transaction files yaitu orders, invoices dan registrations.
3)
Document files adalah tabel yang berisi data historis. Document files digunakan untuk memudahkan untuk retrieval dan review tanpa regenerating dokumen.
46
4)
Archival files adalah tabel yang berisi record file master dan transaksi yang sudah dihapus dari online storage.
5)
Table look-up files adalah tabel yang berisi data yang relatif statis dan dapat di-share oleh aplikasi untuk menjaga konsistensi dan meningkatkan performa. Contoh table look-up files sales tax tables dan income tax tebles.
6)
Audit files adalah tabel yang record-nya di-update untuk file lain, khususnya master files dan transaction files.
2.6.2 DBMS (Database Management System) Database Management System (DBMS) adalah software khusus yang disediakan untuk membuat, mengakses, mengontrol dan mengelola database.( Whitten, 2004). Inti dari DBMS adalah database engine. Database engine merespons command-command khusus untuk membuat database dan membuat, membaca, meng-update serta menghapus record di dalam database. Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database. Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara: a.
Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language).
b.
Dengan menggunakan program aplikasi.
47
Beberapa Software Database, yaitu: Dbase, Foxbase, Foxpro, Microsoft Access, File Maker Pro, DB2, Postgres/Ingres, Microsoft SQL Server, Oracle, Power Builder, Sybase, MySQL, dsb.
2.6.3
RDBMS (Relational Database Management System) Relational Database Management System (RDBMS) adalah database yang
mengimplementasikan data sebagai bagian dari dua dimensi tabel yang terhubung melalui foreign key ( Whitten, 2004). Selain itu, RDBMS juga diartikan sebagai sekumpulan data yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil informasinya bagi pengguna, dan data tersebut saling berhubungan.( Irmansyah, 2003). RDBMS merupakan suatu paket perangkat lunak yang kompleks digunakan untuk memanipulasi database.
2.7
Perangkat Lunak Penunjang
2.7.1
Browser Browser adalah sebuah program yang digunakan untuk menampilkan
halaman web (Prihatna, 2005). Browser berkomunikasi dengan web server melalui protokol HTTP, yang membaca dan menerjemahkan bahasa HTML dan data gambar untuk ditampilkan secara visual sehingga informasi yang ada dapat dibaca. Cara kerja browser yaitu dengan membaca dokumen HTML yang diambil dari web server melalui ISP sebagai koneksi internet, kemudian ditampilkan melalui browser pada komputer.
48
ISP HTML
Browser
Komputer Server
Gambar 2.7 Cara Kerja Browser (Prihatna, 2005)
2.7.2 PHP (Personal Home Page) PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server (Syukur, 2007). Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface). PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs
49
web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasiaplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi baru yang dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperhalus peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru. PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup online-nya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. Terkandung di dalamnya sebuah parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home page, seperti buku tamu, pencacah dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Version 2. FI (Form Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang menerjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home Page Tools dengan Form Interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server database yang menggunakan format mSQL, sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung oleh PHP.
50
2.7.3
MySQL MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database
Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik, 2005). Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi Windows. Kepopuleran
MySQL
dimungkinkan
karena
kemudahannya
untuk
digunakan, cepat secara kinerja query dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. Software database MySQL kini dilepas sebagai software manajemen database yang open source, sebelumnya merupakan software database yang shareware. Database MySQL tersedia secara bebas cuma-cuma dan boleh digunakan oleh setiap orang, dengan lisensi open source GNU General Public License (GPL) ataupun lisensi komersial non-GPL. Keistimewaan-keistimewaan MySQL (Sidik, 2005): a.
Portability; MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi.
b.
Open source; MySQL didistribusikan secara open source (gratis), di bawah lisensi GPL.
c.
Multiuser; MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
d.
Performance tuning; MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana.
51
e.
Column types; MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks.
f.
Command dan functions; MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
g.
Security; MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
h.
Scalability dan limits; MySQL mampu menangani database dalam skala besar.
i.
Connectivity; MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes
j.
Localisation; MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.
k.
Interface; MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
l.
Clients dan tools; MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database.
m.
Struktur tabel; MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE.
52
2.7.4
Adobe Photoshop Adobe Photoshop™ merupakan salah satu program pengolah gambar
standar profesional ( Sutarto, 2003). Adobe Photoshop menyediakan tool-tool yang terintegrasi dan tertata secara praktis untuk menciptakan dan menghasilkan karya dalam bentuk vektor dan teks yang sempurna. Bentuk grafik yang berdasarkan vektor dan teks bisa ditransfer menjadi image yang berdasarkan pixel untuk mendapatkan efek desain yang lebih sempurna.
Gambar 2.8 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop ( Sutarto, 2003) Keterangan Gambar 2.8: A. Toolbox, berisi berbagai macam tools yang digunakan untuk melakukan manipulasi image. B. Tool Option Bar. Hampir semua tool pada toolbox memiliki options, yang ditampilkan pada Tool Option Bar. Options tersebut digunakan untuk mengatur nilai parameter dari tool yang sedang aktif atau dipilih. C. View area. Bagian ini digunakan untuk menampilkan image yang sedang dikerjakan.
53
D. Menu, berisi semua perintah yang dapat digunakan untuk bekerja pada Adobe Photoshop. E. Status Bar, berisikan keterangan mengenai toolbox yang sedang aktif, serta keterangan image yang sedang aktif. F. Palette, berguna untuk memudahkan dalam navigasi maupun editing image. G. Palette well, digunakan untuk memudahkan dalam pengaturan palette. Namun palette well hanya tersedia jika resolusi layar lebih besar dari 800 x 600 (resolusi minimal yang disarankan adalah 1024 x 768).
2.8
Literatur Sejenis Sumber penelitian literatur sejenis yang digunakan diantaranya adalah
skripsi yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang) yang dibuat oleh Sdr.Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom pada Tahun 2008 didapat beberapa data seperti rancangan untuk user yang terbatas, belum adanya klasifikasi kode barang, Server database yang memupuni. Sedangkan skripsi dari Sdr.Wahyu Hadi Saputro S.Kom pada tahun 2009 dengan judul “ Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT. Lembalindo Tirta Anugrah. Mendapatkan data seperti belum maksimalnya penggunaan database karena masih menggunakan Ms.Access 2003, serta aplikasi yang menampilkan form laporan.
54
Dari skripsi-skripsi tersebut diperoleh gambaran sebagai berikut: latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan metode perancangan data, serta kelebihan dan kekurangan dari skripsi tersebut. Tabel 2.2 Hasil Literatur Sejenis N o
1.
Judul Skripsi
Penulis
Metode
Tool
Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta
Teuku Syamsul Ramadhan S.Kom (Th. 2008)
SDLC (System Developme nt Life Cycle)
UML (Unified Modeling Language) dengan databasen ya mengunak an SQL Server 2000
Kelebihan
1. Desain
2.
dan pengembangan aplikasi yang user friendly sehingga memudahkan dalam mengelola data dan informasi yang kompleks. PHP (Personal Home Page) memiliki kemampuan yaitu disupport oleh banyak database sehingga membuat halaman web yang menggunakan data dari database dapat dengan sangat mudah dilakukan, dan sangat membantu dalam mengolah data-data persediaan barang
Kekurangan
1. Sistem
2.
3.
yang dirancang masih belum tepat guna, karena proses data di sistem dengan proses data di lapangan masih belum sinkron, seperti data-data dalam aplikasi yang belum lengkap sehingga akan menyulitkan pembuatan laporan yang akan diajukan ke pusat/rektorat. Belum lengkapnya fitur yang ada, seperti klasifikasi kode barang standar berdasarkan pengkodean Barang Milik Negara: mencakup lokasi, pendistribusian, dan kondisi barang keluar, datanya sangat penting karena merupakan barang milik negara yang akan dipertanggungjaw abkan. Tidak adanya perkiraan untuk
55
2.
3.
Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang)
Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom (Th. 2008)
Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT. Lembalindo Tirta Anugrah
Wahyu Hadi Saputro S.Kom (Th. 2009)
SDLC (System Developme nt Life Cycle)
Waterfall
DFD (Data Flow Diagram) & databasen ya ERD (Entity Relationshi p Diagram)
1.
DFD (Data Flow Diagram) & databasen ya ERD (Entity Relationshi p Diagram)
1.
2.
2.
3.
Sistem ini sudah terintegrasi perancangannya dengan para karyawan sehingga dapat memudahkan jalannya siiklus persediaan barang. Database yang digunakan adalah SQL Server 2000 serta Crystal Report 8.5 untuk laporannya, sangat mendukung untuk mengelola data dalam jumlah banyak. Mengantisipasi persediaan dengan adanya limit stok sehingga dapat memudahkan user dalam melakukan pengadaan barang. Form laporan dalam aplikasi yang tersusun sistematis sehingga akan sangat memudahkan user dalam mengelola dan mempelajarinya. Desain dan aplikasi yang user friendly sehingga memudahkan dalam mengelola data dan informasi yang kompleks.
Safety Stock yang sangat berguna dalam sistem persediaan barang. 1. Sistem yang dirancang masih belum bisa memenuhi kebutuhan perusahaan karena belum dirancang untuk kebutuhan banyak user. 2. Bentuk dari laporan yang kurang efektif, karena datadata yang dicantumkan kurang lengkap.
1.
2.
3.
Belum maksimalnya penggunaan database karena masih menggunakan Ms.Access 2003 dan dapat diperkirakan bahwa akan banyak bugs dan data yang di kelola tidak banyak. Belum adanya penghitungan tentang pengadaan barang yang akan dibeli. Sistem yang dirancang masih belum efektif karena belum bisa diakses oleh user yang banyak.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Studi Lapangan 1.
Observasi Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat berbagai hal
yang berhubungan dengan sistem kerja pergudangan di organisasi yang menjadi obyek penelitian. Tujuannya adalah untuk memahami sistem pergudangan yang berjalan. Observasi dilakukan selama 1 (satu) bulan antara tanggal 15 Januari 2009 s.d 15 Maret 2009 (bukti terlampir). Hasilnya adalah gambaran tentang sistem dan prosedur yang sedang berjalan saat ini dan permasalahan-permasalahan yang sering muncul berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data barang pada gudang. 2.
Wawancara Wawancara dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan
secara lisan dan dijawab secara lisan pula (Jogiyanto, 2005). Pegawai yang menjadi responden dalam teknik pengumpulan data ini adalah 2 orang pimpinan perusahaan yaitu direktur utama dan manajer pergudangan, Alasan pemilihan responden adalah karena mewakili pihak istitusi dan yang terlibat dalam operasional pergudangan.
56
57
Wawancara pertama dilakukan kepada : Nara Sumber: H. Ahmad Dahlan Jabatan
: Direktur
Tempat
: PT. Interkoneksi Persada, Komplek Perkantoran Mega Mall Ciputat Blok B No. 6, Jakarta
Waktu
: Hari Senin, 16 Maret 2009 Jam 14.00-15.00 WIB
Tema
: Sejarah dan Profil Perusahaan
Wawancara Kedua dilakukan kepada: Nara Sumber:
Teguh Taryono
Jabatan
: Manajer Pergudangan
Tempat
: PT. Interkoneksi Persada, Komplek Perkantoran Mega Mall Ciputat Blok B No. 6, Jakarta
Waktu
: Hari Selasa, 17 Maret 2009 Jam 15.30-17.00 WIB
Tema
: Seputar pergudangan
Hasil wawancara ada pada berkas Lampiran yang sesuai dengan aslinya. 3.
Kuesioner Peneliti melakukan kegiatan kuisioner dengan memberikan daftar
yang berisi 8 pertanyaan untuk mendapat data-data terkait topik penelitian meliputi permasalahan sistem berjalan, kebutuhan pengembangan sistem, Kuesioner diberikan kepada 5 orang staff dan 25 karyawan teknisi.
58
Menggunakan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang telah mendapat pengarahan dari penyusun kuesioner. Responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam kuesioner, sehingga jawabannya terikat, responden tidak dapat memberikan jawabannya secara bebas. Hasil Kuesioner dan pengolahan datanya ada pada Lampiran.
3.1.2 Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari interview dan observasi. Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah. Selain itu, penulis juga mengunjungi website yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini. Adapun 12 daftar buku yang menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka.
3.1.3 Studi Literatur Sejenis Adapun sumber penelitian literatur sejenis yang digunakan ada 3 jurnal yang dipaparkan di akhir Bab II dan digunakan untuk peneliti melakukan perbandingan data serta mengolah data sebagai pendukung peneliti untuk lebih baik dari literatur sebelumnya.
59
3.2
Metode Pengembangan Sistem Metode
pengembangan
sistem
yang
penulis
gunakan
untuk
mengembangkan sistem ini yaitu metodologi pengembangan dengan strategi waterfall. Hal ini dikarenakan strategi waterfall mudah dipahami dan dilakukan. Pengembangan dengan strategi waterfall (sequential) menggambarkan bahwa tiap tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara berurutan. Meskipun pada kenyataannya, seringkali overlap satu sama lain, seperti system design dapat dimulai sebelum system analysis selesai. Dengan melakukan pengembangan secara bertahap dan menyeluruh, diharapkan dapat meminimalkan kekurangan sistem dan bisa lebih mengakomodasi kebutuhan user. Metodologi pengembangan dengan strategi waterfall memiliki hubungan dengan problem-solving (Whitten, 2004), seperti terlihat dalam Tabel 3.1: Tabel 3.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses Pengembangan Sistem Proses Pengembangan Sistem System initiation
System analysis
System design
System implementation
General Problem-Solving 1. Mengidentifikasi masalah (juga membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut). 2. Memahami dan menganalisa masalah. 3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan. 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. 5. Merancang solusi yang telah dipilih. 6. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih. 7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).
60
Berikut adalah tahap metodologi pengembangan sistem yang penulis lakukan:
3.2.1 System initiation Dalam tahap ini ada beberapa poin penting yang perlu dilakukan dalam pembuatan Sistem Informasi Pergudangan
berbasis Jaringan pada PT.
Interkoneksi Persada, antara lain: 1.
Identifikasi masalah, yaitu melakukan identifikasi terhadap masalah yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.
2.
Lingkup sistem, yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun.
3.
Tujuan, yaitu menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun.
4.
Jadwal, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan pembuatan sistem, langkah demi langkah mulai dari system initiation sampai system implementation.
3.2.2 Analisis Sistem Pada tahap ini akan diuraikan mengenai: 1.
Gambaran umum perusahaan, yaitu uraian singkat tentang profil PT. Interkoneksi Persada.
2.
Sistem yang sedang berjalan, yaitu uraian mengenai Sistem Pergudangan PT. Interkoneksi Persada yang sedang berjalan.
61
Penulis menggunakan pemodelan berorientasi objek karena memiliki beberapa kelebihan yaitu: a.
Jika terjadi perubahan pada sistem informasi, maka hanya perlu mengubah objek dan fungsinya yang dikehendaki tanpa akan mempengaruhi objek lain yang tidak dikehendaki terjadinya perubahan. Hal ini dikarenakan setiap objek berdiri secara mandiri.
b.
Jika terjadi perubahan pada sistem informasi, maka akan lebih mudah mengubahnya, meskipun pada sistem informasi yang besar sekalipun.
Pemodelan sistem pada skripsi ini akan dilakukan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai tool-nya.
3.2.3 Perancangan Sistem (Design) Dalam perancangan sistem ini, penulis menggunakan metode OOA (Object Oriented Analyst) dengan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya. UML menyediakan diagramdiagram yang sangat kaya dan dapat diperluas sesuai kebutuhan kita. Diagram adalah representasi secara grafis dari elemen-elemen tertentu beserta hubunganhubungannya. Diagram penting karena diagram menyediakan representasi secara grafis dari sistem atau bagiannya. Representasi grafis sangat mempermudah pemahaman terhadap sistem. Dari teori tersebut, penulis lebih memilih UML sebagai metodologi yang paling cocok dalam perancangan aplikasi sistem yang berbuah software aplikasi Sistem Informasi pergudangan PT. Interkoneksi Persada ini.
62
Pada perancangan aplikasi, penulis akan membuat diagram-diagram / pemodelan yang akan digunakan dalam perancangan sistem. Teknologi pemodelan yang akan dipakai adalah Unified Modelling Language (UML). Adapun diagram yang disediakan adalah: (Whitten, 2004) a.
Sequence Diagram
b.
Use Case Model Diagram
c.
Narasi Use Case
d.
Statechart Diagram
e.
Activity Diagram
f.
Class Diagram
3.2.4 Implementasi Sistem Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas-aktivitas yang dimaksud berupa: 1.
Pemrograman Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan
intruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar bekerja sesuai dengan maksud masing-masing intruksi (Kadir, 2003). Pada tahap pemrograman, penulis menggunakan Software pendukung yaitu XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, penulis juga menggunakan Edit Plus
63
2 dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji sistem informasi yang telah dibuat. 2.
Pengujian Adapun pada tahap pengujian, aplikasi yang telah selesai dirancang ini
nantinya melewati beberapa tahapan pengujian: (Whitten, 2004) a.
Pengujian unit secara individual terhadap semua program untuk memastikan bahwa program bebas dari kesalahan. Jika terjadi kesalahan, penulis akan berusaha mencari penyebabnya dan proses untuk melakukan pencarian kesalahan ini dikenal dengan debugging.
b.
Pengujian sistem berupa fungsi-fungsi dalam sistem dan juga kinerjanya diuji. Sistem divalidasikan terhadp spesifikasi kebutuhan.
c.
Pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem dioperasikan dengan melibatakan pemakai, pengembang sistem, personil yang akan memelihara sistem, manajemen dan auditor internal. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa segala kebutuhan telah terpenuhi.
d.
Pengujian instalasi yaitu jika pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem dipasang kelingkungan operasional, sistem perlu diuji kembali setelah dipasang.
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
64
Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven. Pendekatan modeldriven merupakan strategi pengembangan sistem yang menekankan pada penggambaran model sistem untuk membantu dalam menganalisa masalah dan memvisualisasikannya, mendefinisikan kebutuhan bisnis dan desain sistem informasi. Penulis menggunakan pendekatan model-driven karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu: (Whitten, 2004) a.
Spesifikasi kebutuhan lebih terakomodasi dan terdokumentasi dengan baik dan benar.
b.
Kebutuhan bisnis dan desain sistem lebih mudah untuk dimengerti dengan gambar dari pada dengan kata-kata.
c.
Pendekatan model-driven lebih mudah untuk mengidentifikasi, mengonsep dan menganalisis solusi alternatif.
d.
Sistem dapat dibangun dengan tepat sesuai kebutuhan user.
Pada pendekatan model-driven dikenal beberapa teknik pemodelan. Pemodelan yang penulis gunakan dalam pengembangan sistem ini adalah pemodelan berorientasi objek. Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek dan interaksinya. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan pada Gambar 3.1:
65
Complete system Initiation
Complete system Analysis
Complete system Design
Complete system Implementation
Result in
The entire information system
Gambar 3.1 Pengembangan dengan strategi waterfall (Sumber: Whitten, 2004)
3.3
Kerangka Berfikir Penyusunan tugas akhir Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan
Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada ini disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam penulisan tugas akhir. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
66
Observasi
Studi Lapangan
Metode Pengumpulan Data
Studi Pustaka
Wawancara Kuesioner
Studi Literatur Sejenis Olah Data Observasi di Bagian Pergudangan PT. Interkoneksi Persada Olah Data Wawancara Direktur dan Kabag. Pergudangan PT. Interkoneksi Persada
System Initation
Olah Data Kuesioner Kepada Karyawan Teknisi dan Karyawan Pergudangan
Olah Data Studi Pustaka dan Studi Literatur Sejenis
Analisis Proses Sistem Berjalan System Analysis Usecase Diagram Sistem Berjalan
Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan
Kerangka Berfikir dengan metode Pengembangan Sistem Waterfall
Use Case Diagram Sistem Usulan
Activity Diagram
Class Diagram System Design Sequence Diagram
State chart Diagram
Metode Pengembangan Sistem Perancangan Interface PHP
Penulisan Scipt ( coding) System implementation
MySQL
Pengujian Black Box
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir (Logical Frame Work)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 4.1.1
Sistem Initiation Identifikasi Masalah Dalam penggunaan sistem Pergudangan yang sedang berjalan pada bagian
Pergudangan PT. Interkoneksi Persada, terdapat beberapa kekurangan dan kemungkinan terjadinya sistem error dalam pelaksanaannya seperti kesalahan prosedur dan Input oleh Bagian Pergudangan pada saat karyawan teknisi melakukan Booking, hal ini dikarenakan Bagian Pergudangan harus meng-Input kembali data Booking dari form booking request dari Karyawan Teknisi (KT) secara manual, penggunaan peralatan teknisi pada bagian pergudangan yang kurang Karyawan Teknisi dan maksimal dikarenakan Karyawan Teknisi (KT) tidak mengetahui kondisi peralatan teknisi yang akan dibooking, waktu dan tenaga yang kurang efisien karena harus mondar-mandir antara Bagian Pergudangan dan Bagian Operasional jika dilakukan menggunakan prosedur dari sistem yang sedang berjalan. Oleh karena itu diperlukannya suatu sistem peminjaman peralatan dan pengambilan yang dapat meminimalisasi beberapa kekurangan dan kemungkinan terjadinya sistem error dan human error seperti yang telah disebukan di atas, serta dapat memudahkan pihak pergudangan dalam proses booking, peminjaman, dan pengembalian peralatannya.
67
68
Pada bagian pergudangan sebenarnya sudah memiliki sistem peminjaman yang sedang berjalan saat ini yang tidak terkomputerisasi, namun dikarenakan sistem tersebut masih didominasi sistem manual dan yang artinya hanya berjalan pada satu komputer saja dan tidak memiliki basis database sehingga masih terdapat beberapa kekurangan. Adapun masalah yang menjadi latar belakang dari pengembangan sistem ini, yaitu : 1.
Kurang efisiennya tenaga yang digunakan Karyawan Teknisi (KT) dan menyita waktu Karyawan Teknisi yang harus memberikan form booking request ke Bagian Pergudangan, dan harus menunggu 1- 3 hari setelah penyerahan form tersebut untuk mendapat buku Karyawan Teknisi booking sesuai prosedur yang sedang berjalan. Terlebih jika karyawan pergudangan tersebut sedang tidak berada di kawasan perusahaan, maka proses booking peralatannya akan mengalami keterlambatan.
2.
Kurang efekifnya kinerja Bagian Pergudangan yang harus meng-Input antrian daftar booking peralatan yang terdapat pada form booking request ke dalam aplikasi berbentuk excel yang kemudian memilih peralatan mana saja yang dapat dibooking dan mencetak buku karyawan teknisi booking nya untuk diserahkan kembali ke pergudangan.
3.
Proses Input daftar booking peralatan yang terdapat pada form booking request ke dalam aplikasi excel yang harus dilakukan kembali oleh Bagian Pergudangan, ditambah dengan antrian form booking
69
request yang dberikan Karyawan Tenisi (KT) dari berbagai macam SPK membuat kurang efisiennya penggunaan waktu, serta dapat memperbesar kemungkinan terjadinya human error seperti kekeliruan data yang di-Input dari form booking request ke dalam aplikasi yang sedang berjalan. 4.
Kurang tahunya Karyawan Tenisi (KT) mengenai Informasi kondisi peralatan yang akan dibooking menyebabkan jika stok peralatan yang dibooking habis, maka pihak pergudangan harus menyewa/membeli peralatan dari perusahaan partnership, sehingga peralatan yang seharusnya dapat dijadikan alternative tanpa harus menyewa dari perusahaan partnership menjadi kurang dimaksimalkan.
4.1.2
Lingkup Sistem Berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka peneliti
akan mengembangkan sistem pemakaian dan peminjaman peralatan pada bagian pergudangan, mulai dari tahap booking peralatan teknisi
hingga pada tahap
peminjaman dan pengembalian peralatan, serta pengelolaan peralatan termasuk laporan yang terkait di dalamnya. Sistem ini dikembangkan menggunakan bahasa pemograman PHP, MySQL sebagai database-nya, dan dijalankan melalui jaringan. Selain itu, peneliti juga tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem ini secara terinci.
70
4.1.3
Tujuan Sistem ini bertujuan untuk memberikan jalan keluar dari beberapa
permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya human error serta memperlancar kegiatan peminjaman peralatan karyawan teknisi mulai dari proses booking, peminjaman, hingga pengembaliannya. Dan diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan peralatan, waktu, dan tenaga dari karyawan yang terkait (kabag. pergudangan, bagian pergudangan, dan karyawan teknisi) agar lebih efisien.
4.1.4
Jadwal Adapun jadwal pengembangan sistem dapat dilihat pada bagian Lampiran.
4.2
Analisis Sistem
4.2.1 Gambaran Umum 4.2.1.1 Profil Perusahaan Dalam era kompetisi yang sangat ketat saat ini, dibutuhkan efesiensi biaya produksi, salah satunya adalah dari sisi SDM, untuk itu PT. Interkoneksi Persada lahir dalam bidang ini. Bagi pelanggan yang membutuhkan mitra dalam pekerjaan lapangan yang ruang lingkupnya telekomunikasi dan internet, inilah kemudian yang melatar belakangi PT. Interkoneksi Persada lahir. Berbekal pengalaman selama tujuh tahun, tepatnya pada tanggal 15 Februari 2001 perusahaan ini dibentuk oleh Bapak H. Dahlan dan H. Widoyo, S.Kom
71
dengan beberapa kolegannya yang berasal dari PT Lintasarta. Perusahaan ini kemudian banyak merekrut alumni- alumni Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) karena memang sebagian funding father perusahaan ini adalah eks. Dari PNJ. telah menangani banyak perusahaan maka PT. Interkoneksi Persada akan memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberi nilai tambah untuk perusahaan client. Didukung jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia maka kami dapat memberikan benefit kepada pelanggan dalam hal penghematan biaya. PT. Interkoneksi Persada mampu memiliki jaringan anak cabang perusahaan di seluruh nusantara dengan colegant dan client perusahan- perusahaan besar seperti: PT. Aplikasi Lintasarta, PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), PT. Spekaryawan Teknisirum, PT. Primakom, PT. Satkomindo Mediyasa, PT. Tangara Mitrakom, PT. Indonet, PT. Patrakom, PT. Infokom Elekaryawan Teknisirida, dan lain- lain.
1.
Sekilas PT. Interkoneksi Persada PT. Interkoneksi Persada merupakan perusahan yang bergerak dalam
bidang telekomunikasi, bertekad untuk menjadi salah satu perusahaan yang berpengaruh dalam perkembangan teknologi komunikasi yang berkembang pesat pada saat ini dan yang akan datang dengan didukung oleh sumber daya manusia yang berpengalaman dan ditunjang dengan peralatan yang cukup memadai, serta harga yang kompetitif, kami bertekad memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh pelanggan.
72
PT. Interkoneksi Persada memberikan kepuasan pelanggan untuk jasa instalasi antena dan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan VSAT, Radio Link, Wireless dan Wireline dengan di dukung jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia maka kami dapat memberikan benefit kepada pelanggan dalam hal penghematan biaya. Kantor pusat PT. Interkoneksi Persada berada di perkantoran Ciputat Mega Mall Jl. Ir. H. Juanda Blok B/6 Jakarta Selatan, kode pos: 15412, phone: +62-2174712346 (Hunting), fax: +622174711355, alamat website: www.interkoneksi.co.id, alamat email: [email protected].
2.
Ruang Lingkup Kerja a.
Instalasi Wireless, VSAT, Radio Link dan Wireline. Mencakup semua pekerjaan dari hasil survey dan instalasi,
hingga perangkat siap digunakan pelanggan. b. Pemeliharaan Rutin Secara periodic. Perusahaan akan mendatangi site/node anda, sehingga perangkat anda akan lebih terjamin kualitas dalam jangka panjang. c. Pencabutan Remote plus penyediaan gudang. Selain perusahaan mengambil perangkat pelanggan yang sudah tidak terpakai, perusahaan juga menyediakan gudang yang aman dan luas.
73
d. Pemeliharaan Transmisi /Node. Selain pemeliharaan node/site, perusahaan juga membantu pelanggan untuk proyek pemeliharaaan BTS pelanggan.
3.
Budaya Kerja PT. Interkoneksi Persada Budaya
menunjukkan
kerja adalah pada
bagaimana kita melakukan
suatu
setiap
personality, orang
dengan
siapa
pekerjaan sehari-hari,
budaya akan
diri
kita dan
bekerja
dengan
profesional. Hal ini berarti menunjukkan bagaimana setiap individu karyawan bertingkah laku bekerja, melakukan kerjasama tim, melakukan pemecahan masalah (wint solusi), inovasi kerja, pelayanan (service) terhadap klien, peningkatan produk efekfitas kerja dan pandangan terhadap suatu kualitas produk. Semua karyawan PT. Interkoneksi Persada, baik dari lini terdepan hingga lini belakang atau dari tingkat atas hingga terbawah wajib untuk mengetahui bagaimana budaya kerja secara profesional dan proposional diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari
oleh
seluruh
para
karyawan . Budaya kerja adalah suatu sikap yang mencerminkan 4 (empat) point utama, yaitu: Observasi, Analisis, Hipotesa, Konfirmasi/ Pengujian. Dari keempat point tersebut, setiap karyawan teknisi melakukan pekerjaan, melakukan pemecahan masalah dan bertingkah laku. Setiap karyawan PT. Interkoneksi Persada harus melalui keempat tahapan atau prosedur tersebut di atas dalam melakasanakan kebiasaan rutinitas bekerjanya terutama para karyawan teknisi, sehingga para karyawan dalam
74
lingkungan
PT.
berdasarkan
Interkoneksi
karyawan
Persada dapat bertindak
teknisi
dan
data
yang
dan
berbicara didapat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Gambar 4.1 Logo Perusahaan (Sumber:Data Primer)
4.2.1.2 Visi dan Misi 1.
Visi Menjadi perusahaan telekomunikasi yang berpengaruh secara global.
2. Misi a.
Menjadi mitra yang memberi solusi bagi
pelanggan.
b.
Memberikan kepuasan (service) pada pelanggan atas semua dukungan teknis yang kita berikan kepada seluruh client.
c.
Menjadi mitra bagi pelanggan dalam rangka memenuhi target pelanggan.
d.
Memberikan kepuasan bagi semua stake holder perusahaan.
75
4.2.1.3
Struktur Organisasi H. Ahmad Dahlan Direktur
Mardi Gunawan, ST KaBag. Operasional
Karyawan Teknisi
Agung Wahyudi, ST KaBag. HRD
Staff Administratif
Staff Training
Teguh Taryono KaBag. Warehousing
Staff Manajemen HRD
Admin. Warehousing
Muhammad Ali, SE KaBag. Keuangan & Planning
Staff Warehousing
Staff Planning
Administrator Accounting
Gambar 4.2 Struktur Organisasi (Sumber: data primer tahun 2010)
4.2.2 Analisis Perbandingan Litelatur Sejenis Pada literatur sejenis, yaitu skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang)” yang dibuat oleh Sdr.Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom, dan pada skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT.Lembalindo Tirta Anugrah” yang dibuat oleh Sdr.Wahyu Hadi Saputro S.Kom serta pada skripsi Sdr.Teuku Syamsul Ramadhan S.Kom dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta” didapat beberapa kekurangan dan kelebihan dari sistem Informasi tersebut, seperti pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1 Hasil Literatur Sejenis No
Judul Skripsi Perancangan Sistem Informasi Persediaan
Penulis
Metode
Teuku Syamsul Ramadhan
SDLC (System Developme nt Life
Tool UML (Unified Modeling
Kelebihan
1. Desain
dan pengembangan aplikasi yang user friendly sehingga
Kekurangan
1. Sistem
yang dirancang masih belum tepat guna, karena proses
76
1.
Barang Berbasis Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta
S.Kom
Cycle)
(Th. 2008)
Language) dengan databasen ya mengunak an SQL Server 2000
2.
memudahkan dalam mengelola data dan informasi yang kompleks. PHP (Personal Home Page) memiliki kemampuan yaitu disupport oleh banyak database sehingga membuat halaman web yang menggunakan data dari database dapat dengan sangat mudah dilakukan, dan sangat membantu dalam mengolah data-data persediaan barang
2.
3.
Pengembanga n Sistem Informasi Persediaan Barang Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang) 2.
Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom (Th. 2008)
SDLC (System Developme nt Life Cycle)
DFD (Data Flow Diagram) & databasen ya ERD (Entity Relationshi p Diagram)
1.
Sistem ini sudah terintegrasi perancangannya dengan para karyawan sehingga dapat memudahkan jalannya siiklus persediaan barang. 2. Database yang digunakan adalah SQL Server 2000 serta Crystal
1.
2.
data di sistem dengan proses data di lapangan masih belum sinkron, seperti data-data dalam aplikasi yang belum lengkap sehingga akan menyulitkan pembuatan laporan yang akan diajukan ke pusat/rektorat. Belum lengkapnya fitur yang ada, seperti klasifikasi kode barang standar berdasarkan pengkodean Barang Milik Negara: mencakup lokasi, pendistribusian, dan kondisi barang keluar, datanya sangat penting karena merupakan barang milik negara yang akan dipertanggungjaw abkan. Tidak adanya perkiraan untuk Safety Stock yang sangat berguna dalam sistem persediaan barang.
Sistem yang dirancang masih belum bisa memenuhi kebutuhan perusahaan karena belum dirancang untuk kebutuhan banyak user. Bentuk dari laporan yang
77
3.
Pengembanga n Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT. Lembalindo Tirta Anugrah
Wahyu Hadi Saputro S.Kom
Waterfall
(Th. 2009)
DFD (Data Flow Diagram) & databasen ya ERD (Entity Relationshi p Diagram)
Report 8.5 untuk laporannya, sangat mendukung untuk mengelola data dalam jumlah banyak. 1. Mengantisipasi persediaan dengan adanya limit stok sehingga dapat memudahkan user dalam melakukan pengadaan barang. 2. Form laporan dalam aplikasi yang tersusun sistematis sehingga akan sangat memudahkan user dalam mengelola dan mempelajarinya. 3. Desain dan aplikasi yang user friendly sehingga memudahkan dalam mengelola data dan informasi yang kompleks.
kurang efektif, karena datadata yang dicantumkan kurang lengkap.
1.
2.
3.
Belum maksimalnya penggunaan database karena masih menggunakan Ms.Access 2003 dan dapat diperkirakan bahwa akan banyak bugs dan data yang di kelola tidak banyak. Belum adanya penghitungan tentang pengadaan barang yang akan dibeli. Sistem yang dirancang masih belum efektif karena belum bisa diakses oleh user yang banyak.
4.2.3 Sistem yang Sedang Berjalan Proses peminjaman peralatan pada sistem yang sedang berjalan saat ini dapat digambarkan dengan use case model diagram dan activity yang dilakukan berdasarkan tahapan sebagai berikut: 1.
Bagian Operasional membuat SPK, menentukan Karyawan Teknisi (KT) dan jadwal pelaksanaan untuk melaksanakan SPK, setelah itu dicetak dan diserahkan ke Karyawan Teknisi yang bersangkutan.
78
2.
Setelah Karyawan Teknisi menerima SPK, Karyawan Teknisi mengajukan permohonan booking peralatan teknisi dengan menulis pada kertas form booking peralatan apa saja yang akan dipinjam dan dikembalikan. Waktu pengambilan peralatan pinjaman minimal adalah dua hari setelah booking dan maksimal satu bulan setelah melakukan booking. Dan lamanya waktu peminjaman disesuaikan dengan waktu pelaksanaan SPK. Kemudian dicetak dan diserahkan ke Bagian Pergudangan untuk divalidasi.
3.
Setelah bagian pergudangan menerima dokumen booking dari Karyawan
Teknisi,
maka
bagian
pergundangan
memeriksa
kebutuhannya sesuai stock peralatan di gudang dan memvalidasi, kemudian menyerahkan ke Bagian Operasional. 4.
Apabila terjadi kekosongan peralatan atau kesalahan booking maka pihak Karyawan Teknisi diminta untuk merevisi booking dari Bagian Pergudangan dan begitu oleh bagian operasional disaat validasi perangkat teknisi untuk eksekusi SPK, apabila tidak sesuai maka Bagian Operasional meminta revisi booking kepada Karyawan Teknisi.
5.
Setelah booking divalidasi Bagian Pergudangan, Karyawan Teknisi membuat permintaan peralataan SPK untuk divalidasi ke Bagian Operasional.
79
6.
Bagian Operasional memvalidasi kebutuhan peralatan
Karyawan
Teknisi untuk melaksanakan SPK yang diterima oleh Karyawan Teknisi dari Bagian Operasional. 7.
Setelah mendapatkan validasi dari bagian Operasional, Karyawan Teknisi menyerahkan booking dan SPK ke Bagian Pergudangan untuk dicarikan peralatan yang sudah tervalidasi oleh Bagian Pergudangan dan Bagian Operasional.
8.
Bagian Pergudangan mempersiapkan peralatan sesuai dengan request booking data peralatan yang ada di dalam SPK dari Karyawan Teknisi yang sudah tervalidasi oleh Bagian Operasional.
9.
Bagian Pergudangan mempersiapkan dan menyerahkan peralatanperalatan booking sesuai dengan SPK dua hari setelah penyerahan SPK ke Bagian Pergudangan, atau satu hari sebelum pelaksaan waktu yang tercantuk di SPK.
10.
Setelah SPK selesai, Karyawan Teknisi harus mengembalikan peralatan ke Bagian Pergudangan sesuai dengan peralatan yang tercantum dalam SPK. Bagian Pergudangan menerima pengembalian dan mengecek peralatan dari Karyawan Teknisi sesuai SPK. Kemudian mencatat data pengembalian peralatan.
11.
Jika ditemukan peralatan yang rusak atau tidak sesuai dengan SPK dan atau melampaui karyawan Teknisi batas pengembalian, maka Karyawan Teknisi terblacklist selama Karyawan Teknisi tidak mengganti atau mengembalikan sesuai SPK.
80
12.
Jika peralatan yang dibutuhkan sesuai SPK ada yang kurang atau hilang, maka bagian pergudangan membuat data request dan dicetak.
13.
Bagian Pergudangan menyerahkan cetak data request ke Kabag. Pergudangan untuk divalidasi. Kemudian bagian pergudangan merevisi data request setelah divalidasi oleh Kabag. Pergudangan, setelah itu melakukan pengadaan dan mencatat peralatan masuk.
14.
Setiap berkala atau akhir bulan bagian pergudangan mencatat data peralatan masuk dan keluar serta mencetaknya untuk membuat laporan kepada Kabag. Pergudangan.
Berdasarkan proses pada sistem yang sedang berjalan Bagian Pergudangan dapat diketahui actor dan use case yang ada dalam proses tersebut, yaitu : Tabel 4.2 Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang sedang Berjalan No. Actor Description 1. Karyawan Teknisi Orang mengajukan Booking, revisi Booking, peminjaman dan (KT) pengembalian peralatan pada bagian Pergudangan dalam mensukseskan Surat Perintah Kerja (SPK). 2. Bagian Orang yang bertanggung jawab dan mengawasi terhadap Operasional kegiatan Taryawan Teknisi pada kerja sesuai SPK. Dalam hal ini memvalidasi pengajuan Karyawan Teknisi untuk mengajukan permohonan Booking peralatan. 3. Bagian Orang yang melayani Karyawan Teknisi dalam melakukan Pergudangan proses peminjaman peralatan, laporan terhadap Kabag. Pergudangan. 4. Kabag. Orang yang bertanggung jawab dan mengontrol terhadap Pergudangan kegiatan di Bagian Pergudangan
Menerima Laporan Peralatan Masuk Menerima Laporan Peralatan Keluar
Gambar 4.3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang berjalan
KaBag. Pergudangan
82
Tabel 4.3 Data Use case Sistem Informasi Pergudangan yang Sedang Berjalan No. 1.
Use case Name Buat Booking
2.
Validasi Booking
3.
Cetak Booking
4.
Buat SPK
5.
Cetak SPK
6.
Revisi Booking
7.
Buat Permintaan Peralatan SPK
8.
Validasi Permintaan Peralatan SPK
9.
Menyerahkan SPK
10.
Mencari Peralatan
11.
Menyerahkan Peralatan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi (KT) yang mengajukan pemesanan peralatan kepada Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang memvalidasi Booking peralatan dari Karyawan Teknisi untuk mengajukan pemesanan peralatan kepada Bagian Pergudangan dan bagian Operasional (BO) memvalidasi Booking peralatan untuk siap melaksanakan SPK. Use case ini depands on use case Booking Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi mencetak form Booking sesuai dengan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan SPK yang didapatkan dari bagian Operasional. Use case ini extends use case Booking Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional membuat SPK untuk Karyawan Teknisi melayani kebutuhan Client Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional mencetak SPK untuk diserahkan dan dilaksanakan oleh Karyawan Teknisi. Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi yang mengajukan revisi pemesanan peralatan kepada Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan Kegiatan Karyawan Teknisi yang melakukan permintaan peralatan dengan menyerahkan form bukti Booking ke Bagian Pergudangan yang sudah divalidasi oleh Bagian Operasional Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang mencatat data peminjaman dan memberikan form Booking ke Karyawan Teknisi. Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi yang melakukan penyerahaan peralatan dengan menyerahkan form ke Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang menari peralatan untuk kelengkapan SPK yg akan dikerjakan oleh Karywan Teknisi (KT) Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan menyerahkan peralatan sesuai SPK dari Karyawan Teknisi
Actor Karyawan Teknisi
Bagian Pergudangan Dan Bagian Operasional
Karyawan Teknisi (KT)
Bagian Operasional (BO) Bagian Operasional
Karyawan Teknisi dan bagian Pergudangan Karyawan Teknisi dan Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan dan Bagian Operasional Karyawan Teknisi
Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan
83
12.
Mencatat Keluar
Peralatan
13.
Mengembalikan Peralatan
14.
Mengecek Peralatan
15.
Mencatat Pengembalian Peralatan
16.
Catat Blacklist
17.
Buat Data Request
18.
Cetak Data Request
19.
Validasi Data Request
20
Revisi Data Request
21
Melakukan Peralatan
22.
Mencatat Masuk
Pengadaan
Peralatan
Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan mencatat seluruh peralatan keluar yang dipakai untuk SPK oleh Karyawan Teknisi Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi untuk mengambilkan peralatan setelah menjalankan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan mengecek peralatan setelah dikembalikan oleh Karyawan Teknisi ketika selesai menjalankan SPK, Use case ini extends use case mengembalikan peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang mencatat pengembalain peralatan dari Karyawan Teknisi usai melaksanakan pengecekan peralatan sehabis pelaksanaan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang memblacklist Karyawan Teknisi apabila ada kekurangan, kehilangan dalam pengembalian peralatan setalah manjalankan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang melakukan permintaan peralatan yang tidak ada di gudang Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang mencetak seluruh data request yang sudah di Input . Use case ini extends use case Buat Data Request Use case ini menggambarkan kegiatam Kabag. Pergudangan yang mevalidasi Data request peralatan baru yang diajukan oleh Bagian Pergudangan untuk mengajukan permintaan peralatan teknisi. Use case ini extends use case Data Request Use case ini menggambarkan kegiatam Kabag. Pergudangan yang merevisi Data request peralatan baru yang diajukan oleh Bagian Pergudangan untuk mengajukan permintaan peralatan teknisi. Use case ini extends use case Data Request Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan dalam mengadakan peralatan yang sudah divalidasi oleh Kabag. Pergudangan. Use case ini menggambarkan kegiatan dari Bagian Pergudangan dalam mencatat seluruh peralatan baru yang masuk sesuai peralatan yang divalidasi oleh Kabag. Pergudangan
Bagian Pergudangan
Karyawan Teknisi Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan
Kabag. Pergudangan
KaBag. Pergudangan
Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan
84
23.
Buat Laporan Peralatan Masuk
24.
Buat Laporan Peralatan Keluar
25.
Menerima Hasil Laporan Peralatan Masuk
26.
Menerima Hasil Laporan Peralatan Keluar
Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang membuat seluruh laporan peralatan masuk kepada Kabag. Pergudangan. Use case ini extends use case Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang membuat seluruh laporan peralatan keluar kepada Kabag. Pergudangan. Use case ini extends use case Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan menrima hasil laporan peralatan masuk dari bagian pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan menerima hasil laporan peralatan keluar dari Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan
Kabag. Pergudangan
Kabag. Pergudangan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat menyimpulkan kekurangan dari Sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu: 1.
Proses booking peralatan masih dilakukan secara manual yang memakan waktu dan tenaga dari Karyawan Teknisi di mana harus datang ke Bagian Pergudangan untuk mem-booking peralatan dengan menyerahkan form booking request dan menunggu satu hari untuk mendapatkan booking form sebagai bukti bookingnya.
2.
Proses Input data peralatan yang di-booking yang harus dilakukan bagian
Pergudangan
untuk
membuat
booking
form
dapat
memungkinkan terjadinya human error seperti kekeliruan data yang di-Input jika antrian form booking request sedang meningkat. 3.
Dikarenakan Karyawan Teknisi tidak mengetahui kondisi peralatan yang ingin di-bookingnya, dan jika peralatan di Pergudangan sedang habis, Bagian Pergudangan harus meminjam peralatan ke Perusahaan Partnership atau membelinya sesuai dengan permintaan Karyawan
85
Teknisi walaupun masih terdapat peralatan alternative yang mungkin dapat digunakan untuk menggantikan peralatan yang habis tersebut. 4.
Kabag. Pergudangan masih melihat laporan-laporan yang terkait secara manual setiap bulannya, hal ini kemungkinan dapat mengganggu kinerja dari kedua belah pihak bila sewaktu karyawan Teknisi, Kabag. Pergudangan membutuhkan laporan di luar jadwal penyusunan laporan tersebut.
Dari kesimpulan tersebut, peneliti dapat mengajukan solusi dalam pengembangan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu : 1.
Mengembangkan sistem peminjaman yang sedang berjalan menjadi sistem pengambilan atau peminjaman peralatan berbasis web yang dapat mempermudah Karyawan Teknisi fokus mengerjakan SPK (Surat Perintah Kerja), dan Karyawan Teknisi dapat memilih peralatan aternatif jika peraatan yang diinginkan tidak ada.
2.
Dengan sistem berbasis jaringan ini, Bagian Pergudangan tidak perlu lagi melakukan input data booking yang diajukan Karyawan Teknisi.
3.
Kemudian Kabag. Pergudangan juga dapat melihat laporan-laporan yang terkait secara langsung ke dalam sistem tanpa harus menunggu setiap bulannya.
86
4.3
Sistem Design
4.3.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan Dari hasil analisa sistem yang telah dilakukan di atas, maka tahapan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah merancang Sistem Informasi Pergudangan yang berbasis jaringan sebagai solusi yang diajukan untuk pengembangan dari sistem yang sedang berjalan. Di dalam merancang Sistem Informasi Pergudangan yang berbasis jaringan, tahapan proses yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Sebelum menggunakan program Sistem Informasi
Pergudangan
berbasis jaringan, user dari Sistem ini seperti: Bagian Pergudangan, bagian Operasional dan Kabag. Pergudangan dapat meminta account ke super admin sebagai administrator Sistem di bagian Pergudangan untuk dapat login ke sistem tersebut. Hal ini dikarenakan yang dapat menggunakan Sistem Informasi
Pergudangan
hanyalah ditujukan
bagi user dari sistem tersebut. 2.
Kemudian terbuka halaman utama Sistem Infromasi Pergudangan yang berisikan keterangan cara menggunakan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan tersebut.
3.
Di dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melihat daftar peralatan yang tersedia di Pergudangan, melihat daftar booking terakhir yang telah ia lakukan, dan tentunya dapat melakukan Booking peralatan jika sudah menyelesaikan proses peminjaman peralatan pada transaksi sebelumnya.
87
4.
Jika ingin melakukan booking peralatan, maka telah tersedia halaman berisikan form booking peralatan booking teknisi. Di halaman ini Bagian pergudangan dapat memilih peralatan apa saja yang akan dibooking dan mengisi keterangan keterangan yang dibutuhkan. Kemudian Bagian pergudangan dapat merevisi booking peralatan jika menginginkannya. Dan Bagian Pergudangan dapat menyimpan dan mencetak bukti Karyawan Teknisi booking untuk mengetahui nomor booking yang akan digunakan pada saat proses peminjaman dilakukan. Waktu pengambilan peralatan yang dipinjam minimal adalah dua hari setelah waktu Karyawan Teknisi dilakukannya proses booking, maksimal adalah satu bulan setelah dilakukannya proses booking.
5.
Proses revisi booking dapat dilakukan Bagian Pergudangan selama dalam jangka waktu satu hari setelah proses booking awal dilakukan. Jika sudah lebih dari satu hari maka Bagian Pergudangan tidak dapat merevisi booking tersebut.
6.
Kemudian terdapat pula halaman yang edit account yang dapat digunakan Bagian Pergudangan untuk mengedit account jika menginginkannya. Dan Bagian Pergudangan dapat logout setelah menggunakan Sistem Informasi Pergudangan ini.
7.
Selanjutnya, untuk Bagian Pergudangan dapat login ke dalam sistem dengan menggunakan browser pada program yang telah ditentukan. Bagian Pergudangan dapat login menggunakan username dan password yang diberikan dari administrator.
88
8.
Dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melakukan proses pencarian data booking, peminjaman, dan pengembalian peralatan teknisi. Proses pembatalan booking peralatan otomatis dilakukan sistem jika pada saat waktu peminjaman yang telah ditentukan Karyawan Teknisi yang bersangkutan tidak mengambil peralatan yang telah di booking dalam waktu satu hari setelah waktu peminjaman.
9.
Dalam proses booking yang dilakukan Karyawan Teknisi, jika peralatan di Bagian Pergudangan yang di-booking sudah habis maka pada saat Bagian Pergudangan login ke sistem ini, dalam daftar booking terdapat halaman yang menampilkan daftar peralatan yang telah habis untuk memenuhi permintaan transaksi. Kemudian Bagian Pergudangan dapat mengklik link yang menampilkan halaman berisikan form peminjaman peralatan.
10.
Pada waktu peminjaman atau pengambilan peralatan pinjaman yang dilakukan Karyawan Teknisi, Bagian Pergudangan memberikan printout outgoing
form kepada Karyawan Teknisi yang bersangkutan
sebagai bukti bahwa Karyawan Teknisi tersebut telah meminjam peralatan teknisi yang intinya Karyawan Teknisi dapat mengetahui nomor peminjaman dari transaksi yang telah dilakukannya. 11.
Jika melewati 1 hari dari batas waktu Maksimal dari SPK pada Karyawan Teknisi tidak datang untuk melakukan peminjaman, maka Karyawan Teknisi telah dianggap batal melakukan peminjaman. Namun, jika peralatan tersebut sangat dibutuhkan untuk kegiatan SPK,
89
maka Bagian Operasional dari SPK dapat mengambil peralatan tersebut dengan memberikan bukti booking yang dilakukan Karyawan Teknisinya tentunya selama tidak lebih dari satu hari pada waktu peminjaman yang telah ditentukan. Karyawan Teknisi dapat melakukan perpanjangan masa peminjaman pada saat peminjaman dilakukan. 12.
Dan pada waktu pengembalian peralatan yang dipinjamkan Bagian Pergudangan
memverifikasi
dikembalikan.
Jika
atau
peralatan
yang
mengecek
peralatan
dikembalikan
yang
mengalami
kerusakan atau hilang akibat kelalaian pengguna, maka Karyawan Teknisi yang bersangkutan harus bertanggungjawab dan akan dimasukkan ke dalam daftar blacklist dan tidak diperkenankan untuk meminjam peralatan hingga masalahnya terselesaikan. Bagian Pergudangan dapat memberikan print out incoming form sebagai buktibahwa
Karyawan
Teknisi
tersebut
telah
mengembalikan
peralatan yang dipinjam. 13.
Dan setiap akhir bulannya, Bagian Pergudangan tidak perlu lagi membuat laporan transaksi peminjaman peralatan. Hal ini disebabkan Kabag. Pergudangan dapat melihat langsung laporan transaksi peminjaman peralatan ke dalam sistem.
14.
Kemudian terdapat pula halaman edit account yang dapat digunakan Bagian Pergudangan untuk mengedit account jika menggunakannya.
90
Dan Bagian Pergudangan dapat logout setelah menggunakan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan ini. 15.
Kabag. Pergudangan dapat login terlebih dahulu ke dalam sistem ini untuk melihat laporan transaksi peminjaman peralatan tiap bulannya. Dan
Kabag.
Pergudangan
dapat
mencetak
laporan
transaksi
peminjaman dan penggunaan peralatan tersebut. 16.
Dalam sistem ini Kabag. Pergudangan dapat melihat data daftar peralatan yang ada pada bagian Pergudangan.
17.
Kemudian tedapat pula halaman edit account yang dapat digunakan Kabag. Pergudangan untuk mengedit account jika menginginkannya. Dan Kabag. dapat logout setelah menggunakan Sistem Informasi Pergudangan ini.
Kemudian pada proses pengelolaan peralatan yang dapat dilakukan oleh Bagian Pergudangan dalam sistem yang diajukan ini adalah sebagai berikut: 1.
Dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melakukan pengelolaan terhadap data peralatan yang ada baik meng-input dan meng-update data peralatan jika memang diperlukan.
2.
Bagian Pergudangan juga dapat melakukan pengajuan pembelian peralatan yang baru kepada bagian keuangan dan perencanaan terkait dengan peralatan apa saja yang dibutuhkan dengan mengirimkan form request peralatan baru yang divalidasi atau disetujui oleh Kabag. Pergudangan berdasarkan data-data laporan terkait.
91
3.
Kemudian Bagian Keuangan dan perencanaan memberikan bukti dan daftar perlatan yang telah dibeli berdasarkan request dari Bagian Pergudangan beserta peralatannya.
4.
Selanjutnya Bagian Pergudangan dapat meng-Input data peralatan yang diberikan oleh bagian keuangan dan perencanaan ke dalam daftar peralatan yang ada pada sistem di Bagian Pergudangan.
5.
Setiap akhir bulannya, Bagian Pergudangan tidak perlu lagi membuat laporan
pengelolaan
peralatan.
Hal
ini
dikarenakan
Kabag.
Pergudangan dapat melihat langsung laporan pengelolaan peralatan ke dalam sistem ini. 6.
Bagian Pergudangan dapat logout setelah menggunakan sistem.
7.
Kabag. Pergudangan login terlebih dahulu ke dalam sistem ini untuk melihat laporan pengelolaan peralatan tiap bulannya. Dan Kabag. Pergudangan dapat mencetak laporan pengelolaan peralatan tersebut.
8.
Kabag. Pergudangan dapat logout setelah menggunakan sistem.
4.3.2 Use case Model Diagram Sistem Usulan Berdasarkan proses dari sistem yang diajukan peneliti di atas, maka dapat dibuat use case model diagram berdasarkan identifikasi actor dan use case yang ada. Berikut adalah diagram use casenya:
92
4.3.2.1 Use Case Model Diagram Pembuatan SPK
Peminjaman Peralatan
Input SPK
Menyerahkan SPK
<<extends>> <<extend>>
Cetak SPK
<<depands on>> <<depands on>>
Karyawan Teknisi
Input Peminjaman Input Booking
Mengembalikan Peralatan
Bagian Operasional
<<depands on>>
Validasi Booking
<<extend>>
Input Pengembalian
Input Blacklist
Data Request Input Data Request <<depands on>>
Cetak Data Request <<depands on>>
Validasi Data Request <<depands on>>
Mengadakan Pengadaan Bag. Pergudangan
<<depands on>>
Input Data Hasil Request
Pembuatan Laporan
Pengelolahan Aplikasi
<<extends>>
Cetak Laporan SPK
Pengelolahan Data Jenis
Cetak Laporan Stock Peralatan
Pengelolahan Data Alat Pengelolahan Data Jenis SPK
KaBag. Pergudangan
<<extends>>
Melihat Laporan Stock Peralatan
<<extends>>
Cetak Laporan Peminjaman
Pengelolahan Data Karyawan Pengelolahan Data User
Melihat Laporan SPK
Melihat Laporan Peminjaman
<<extends>>
Administrator
Cetak Laporan Data Request
Melihat Laporan Data Request
Super User
Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan
93
4.3.2.2 Identifikasi Karyawan Teknisi Tabel 4.4 Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan No. 1.
Actor Karyawan Teknisi
2.
Bagian Pergudangan Kabag. Pergudangan Bagian Operasional
3. 4.
5.
Administrator
Description Orang yang memakai/meminjam peralatan untuk menjalankan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada Bagaian Pergudangan. Orang yang melayani Karyawan Teknisi dalam melakukan proses peminjaman peralatan. Orang yang bertanggung jawab dan mengontrol terhadap kegiatan di Bagian Pergudangan Bagian yang memberikan Informasi kepada administrator tentang data karyawan Teknisi & SPK yang berkaitan dengan kegiatan Bagian Pergudangan. Orang yang bertugas mengelola Sistem Informasi Pergudangan ini.
4.3.2.3 Identifikasi Use case Tabel 4.5 Daftar Use case Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan No. 1.
Use case Name Input SPK
2.
Input Booking
3.
Cetak SPK
4.
Validasi Booking
5.
Menyerahkan SPK
6.
Input Peminjaman
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional membuat SPK untuk Karyawan Teknisi melayani kebutuhan Client. Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi (KT) yang mengajukan pemesanan peralatan kepada Bagian Pergudangan. Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional mencetak SPK untuk diserahkan dan dilaksanakan oleh Karyawan Teknisi. Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang memvalidasi booking peralatan dari Bagian Operasional untuk mengajukan pemesanan peralatan jika Bagian Operasional ketika pembuatan SPK peralatannya tidak mencukupi. Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi mencetak form booking sesuai dengan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan SPK yang didapatkan dari Bagian Operasional. Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan menginput data
Actor Bagian Operasional
Bagian Operasional
Bagian Operasional
Bagian Pergudangan
Karyawan Teknisi
Bagian Pergudangan
94
7.
Pengembalian Peralatan
8.
Input Pengembalian Peralatan
9.
Input Blacklist
10.
Input Request
Data
11.
Cetak Request
Data
12.
Validasi Request
Data
13.
Input Data Hasil Request
14.
Melakukan Pengadaan Peralatan
. 15.
Lihat SPK
Laporan
16.
Lihat Laporan Stock Peralatan
17.
Lihat Laporan Peminjaman
18.
Lihat Laporan Data Request
pemimjaman peralatan dari Karyawan Teknisi yang akan melaksanakan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi (KT) mengembalikan peralatan ketika sudah menunaikan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan menginput data Pengambalian peralatan dari Karyawan Teknisi yang akan sudah menunaikan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan apabila Karyawan Teknisi telat mengembalikan peralatan atau terdapat kerusakan peralatan ketika pemakaian pelaksanaan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang melakukan permintaan peralatan yang tidak ada digudang Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang mencetak seluruh data request yang sudah di input . Use case ini extends use case Buat Data Request Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan yang mevalidasi Data request peralatan baru yang diajukan oleh Bagian Pergudangan untuk mengajukan permintaan peralatan teknisi. Use case ini extends use case Data Request Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang melakukan input peralatan yang tervalidasi kemudian diadakan oleh Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan dalam mengadakan peralatan yang sudah divalidasi oleh Kabag. Pergudangan. Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan melihat hasil laporan pengunaan alat-alat dalam SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan melihat Laporan stock peralatan dalam gudang Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan melihat laporan pengunaan alat-alat yang masih digunakan Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan melihat hasil data request.
Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan mencetak hasil laporan pengunaan alat-alat dalam SPK Cetak Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Stock Peralatan Kabag. Pergudangan mencetak Laporan Stok Peralatan dalam gudang Cetak Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Peminjaman Bagian Pergudangan mencetak laporan pengunaan alat-alat yang masih digunakan Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK Cetak Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Data Request Bagian Pergudangan mencetak hasil Data Request. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Jenis Administrator yang mengelola Data Jenis Alat pada system. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Alat administrator yang mengelola Data Alat pada sistem. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Jenis SPK Administrator yang mengelola Data Jenis SPK pada sistem. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Administrator yang mengelola Data Karyawan pada sistem. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan User Administrator yang mengelola User pada sistem. Super User Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator yang dapat melihat data-data yan digunakan user dalam Sistem ini seperti data Booking, peminjaman, pengembalian, peralatan pergudangan serta laporan yang terkai dalam sistem ini.
Bagian Pergudangan Bagian Pergudangan Bagian Pergudangan
Bagian Pergudangan Administrator
Administrator
Administrator
Administrator
Administrator
Administrator
4.3.2.4 Narasi Use Case Tabel 4.6 Narasi Use Case Input SPK Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger
Input SPK 1 Bagian Operasional (BO) Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional membuat SPK untuk Karyawan Teknisi melayani kebutuhan Client. Use case ini dilakukan sebagai data awal untuk dipakai dalam
96
proses awal pekerjaan untuk Karyawan Teknisi dikarenakan mendapatkan order dari client. Typical Course of Events
Actor Action 1: Login
4: Klik menu SPK 6: Klik tombol input SPK 8: Menginput data SPK 9: Klik tombol simpan. 11: Menginput alat-alat untuk SPK 12: Klik tombol simpan 14: Mencetak SPK 16: Klik tombol selesai 18: Klik menu logout
System Response 2: Cek username dan password. 3: Menampilkan halaman utama admin 5: Menampilkan halaman data SPK 7: Menampilkan halaman input SPK 10: Menyimpan data SPK baru dan menampilkan nomor SPK dan halaman input alat 13: Menyimpan data alat dan menampilkan data alat yang terinput untuk digunakan 15: SPK tercetak 17: Kembali ke halaman data SPK 19: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login. 9: Jika ingin tidak jadi menginput data SPK maka klik tombol batal untuk kembali kehalaman data SPK. 12: Jika stok alat tersebut kosong, akan tampil peringatan bahwa alat tersebut kosong dan pemberitahuan untuk melakukan booking alat baru. 14: Jika ada alat yang dibooking belum tervalidasi oleh Bagian Pergudangan maka SPK tidak dapat dicetak. Conclusion Bagian Operasional (BO) membuat SPK Postcondition SPK diserahkan kepada Karyawan Teknisi
Tabel 4.7 Narasi Use Case Input Booking Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition Trigger Typical Course of Events
Input Booking 2 Bagian Operasional (BO) Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional yang mengajukan pemesanan peralatan kepada Bagian Pergudangan. Bagian Operasional kekurangan alat ketika pembuatan SPK Use case ini dikarenakan peralatan yang dibutuhkan untuk SPK tidak ada Actor Action 1: Klik menu Input Booking
System Response 2: Menampilkan Halaman input booking beserta data peralatan
97
3: Menginput data booking 4: Klik tombol request booking
yang akan dibooking 5: Data permintaan booking tersimpan 6: Menampilkan halaman input alat Alternate Courses 4:Jika tidak jadi booking klik tombol BATAL Conclusion Bagian Operasional (BO) membooking peralatan Postcondition Data booking tersimpan dan siap untuk divalidasi
Tabel 4.8 Narasi Use Case Cetak SPK Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger Typical Course of Events
Cetak SPK 3 Bagian Operasional (BO) Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional mencetak SPK untuk diserahkan dan dilaksanakan oleh Karyawan Teknisi. Alat yang dibooking sudah tervalidasi Use case ini dilakukan setalah ada SPK dan data alat terinput Actor Action 1: Klik tombol cetak SPK
System Response 2: Menampilkan SPK
3: Mencetak SPK 4: SPK tercetak Alternate Courses Conclusion Bagian Operasional (BO) mencetak SPK Postcondition SPK tercetak dan siap diberikan kepada Karyawan Teknisi
Tabel 4.9 Narasi Use Case Validasi Booking Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger Typical Course of Events
Validasi Booking 4 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang memvalidasi booking peralatan dari Bagian Operasional untuk mengajukan pemesanan peralatan jika Bagian Operasional ketika pembuatan SPK peralatannya tidak mencukupi. Alat yang dibooking belum tervalidasi Use case ini dilakukan setelah ada permintaan booking alat Actor Action 1: Login 4: Klik menu booking 6: Klik validasi
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama admin 5: Menampilkan halaman data booking
98
8: Klik tombol YA 11: Klik menu logout
7: Menampilkan halaman validasi booking 9: booking alat tervalidasi 10: Menampilkan halaman data booking
12: menampilkan halaman login Alternate Courses 8a: Jika booking tidak disetujui maka klik tombol DITOLAK 8b: jika tidak jadi divalidasi maka tekan tombol TIDAK Conclusion Bagian Pergudangan memvalidasi booking Postcondition Booking tervalidasi serta SPK siap dicetak untuk dikerjakan
Tabel 4.10 Narasi Use Case Menyerahkan SPK Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger Typical Course of Events
Menyerahkan SPK 5 Karyawan Teknisi, Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan teknisi menyerahkan SPK ke Bagian Pergudangan untuk mendapatkan peralatan. Karyawan Teknisi mendapatkan SPK dari Bagian Operasional Use case ini dilakukan untuk segera mengerjakan SPK Actor Action 1: Karyawan Teknisi menyerahkan SPK ke Bagian Pergudangan 2: Bagian Pergudangan menerima SPK dan menginput peminjaman alat 3: Bagian Pergudangan menyiapkan alat sesuai SPK 4: Bagian Pergudangan menyerahkan Form Peminjaman kepada Karyawan Teknisi untuk ditanda tangani 5: Karyawan Teknisi menandatangai Form Peminjaman dan dikembalikan kepada Bagian Pergudangan 6: Bagian Pergudangan menandatangani Form Peminjaman, kemudian menyimpan satu rangkap form peminjmanan untuk berkas
System Response
99
7: Bagian Pergudangan memberikan alat dan form peminjaman sesuai SPK kepada Karyawan Teknisi 8: Karyawan Teknisi menerima alat Sesuai SPK dan satu rangkap peminjaman Alternate Courses Conclusion Karyawan Teknisi menyerahkan SPK kepada Bagian Pergudangan untuk mendapatkan peralatan Postcondition Karyawan Teknisi menerima peralatan sesuai SPK
Tabel 4.11 Narasi Use Case Input Peminjaman Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger
Input Peminjaman 6 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan mengInput data pemimjaman peralatan dari Karyawan Teknisi yang akan melaksanakan SPK Bagian Pergudangan mendapatkan SPK dari Karyawan Teknisi Use case ini dilakukan setelah SPK diterima oleh Bagian Pergudangan
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Peminjaman 6: Klik tombol input Peminjaman 8: Menginput nomor SPK 9: Klik tombol Cek Data 11: Input Tanggal Pengembalian 12:Klik tombol Proses 14: Klik Tombol Cetak Data 16: Klik tombol selesai 18: Klik menu Logout
SistemResponse 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama admin 5: Menampilkan halaman data Peminjaman 7: Menampilkan halaman input Peminjaman 10: Tampil data Peralatan dalam SPK 13: Tampil halaman Informasi data sudah terproses 15: Tampil halaman Form Peminjaman yang siap Tercetak 17: Menampilkan halaman Peminjaman
19: Menampilkan halaman login Alternate Courses 9: Jika tidak jadi input data peminjaman klik tombol batal untuk
100
kembali ke halaman peminjaman 12: Jika tidak jadi memproses data peminjaman klik tombol batal untuk kembali ke halaman peminjaman Bagian Pergudangan menginput data peminjaman Data peminjaman terproses dalam data base
Conclusion Postcondition
Tabel 4.12 Narasi Use Case Pengembalian Peralatan Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition Trigger Typical Course of Events
Pengembalian Peralatan 7 Karyawan Teknisi Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi (KT) mengembalikan peralatan ketika sudah menunaikan SPK Bagian Pergudangan mendapatkan laporan pengerjaan SPK dari Karyawan Teknisi Use case ini dilakukan setelah SPK selesai dikerjakan oleh Karyawan Teknisi Actor Action 1: Karyawan Teknisi menyerahkan SPK dan Form peminjaman ke Bagian Pergudangan 2: Bagian Pergudangan menerima SPK dan menginput pengembalian alat 3: Bagian Pergudangan memerikasa peralatan yang dikembalikan dan tanggal pengembalian sesuai dengan SPK dan Form Peminjaman 4: Bagian Pergudangan menyerahkan Form Pengembalian kepada Karyawan Teknisi untuk ditanda tangani 5: Karyawan Teknisi menandatangai Form Pengembalian dan dikembalikan kepada Bagian Pergudangan 6: Bagian Pergudangan menandatangani Form Pengembalian, kemudian menyimpan satu rangkap form pengembalian untuk berkas
System Response
101
7: Karyawan teknisi menerima form pengembalian sebagai tanda bukti sudah mengembalikan Alternate Courses 3: jika peralatan mengalami kerusakan atau ketelatan dalam pengembalian maka Karyawan Teknisi terblacklist Conclusion Karyawan Teknisi menyerahkan alat-alat yang telah digunakan dalam SPK Postcondition Alat sudah dikembalikan kepada Bagian Pergudangan
Tabel 4.13 Narasi Use Case Input Pengembalian Peralatan Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger
Input Pengembalian Peralatan 8 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan mengInput data Pengembalian peralatan dari Karyawan Teknisi yang akan sudah menunaikan SPK Bagian Pergudangan mendapatkan laporan pengerjaan SPK selesai dari Karyawan Teknisi Use case ini dilakukan setelah Karyawan Teknisi mengembalikan alat
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Peminjaman 6: Klik tombol input Pengembalian 8: Menginput nomor peminjaman 9: Klik tombol Cek Data 11: Klik tombol selesai
14: Klik menu logout
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama admin 5: Menampilkan halaman data Peminjaman 7: Menampilkan halaman input nomor peminjaman 10: Tampil Data Peminjaman dan keterangannya 12: Memproses data pengembalian 13: Menampilkan halaman peminjaman 15: Menampilkan halaman login
Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan menginput data pengembalian alat Postcondition Data Pengembalian Terproses
102
Tabel 4.14 Narasi Use Case Blacklist Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger
Blacklist 9 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan apabila Karyawan Teknisi telat mengembalikan peralatan atau terdapat kerusakan peralatan ketika pemakaian pelaksanaan SPK Bagian Pergudangan mendapatkan keterlambatan atau kerusakan alat pada saat pengembalian alat SPK oleh Karyawan Teknisi Use case ini terjadi apabila terdapat keterlambatan pengembalian Alat atau alat rusak
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login
System Response
4: Klik menu Peminjaman
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama admin
6: Klik Menu Pengembalian
5: Menampilkan halaman Data Peminjaman
8: Klik Menu Data Karyawan
10: Klik menu Logout
7: Warna Merah pada nomor peminjaman menandakan ketelatan pengembalian peralatan 9: Tampil Data Karyawan, nama karyawan yang tertulis dengan warna merah berati terblacklist 11: Menampilkan halaman login
Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan memasukan daftar blacklist Karyawan Teknisi apabila telat 1 hari dalam pengembalian atau terdapat kerusakan pada alat saat pengembalian alat usai mengerjakan SPK dalam batas waktu yang ditentukan Postcondition Karyawan Teknisi yang terblacklist tidak mendapatkan SPK selama peralatan itu dikembalikan sempurna dan baik atau batas yang sudah ditentukan.
Tabel 4.15 Narasi Use Case Input Data Request Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition
Input Data Request 10 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang melakukan permintaan peralatan yang tidak ada digudang Bagian Pergudangan mendapatkan stock alat berkurang atau ada alat yang belum ada dalam stock tapi dibutuhkan oleh Karyawan
103
Trigger Typical Course of Events
Teknisi dalam pelaksanaan SPK Use case ini dilakukan setelah mendapatkan data alat tidak tersedia Actor Action 1: Login
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Perudang
4: Klik menu Data Request 6: Klik tombol Input Request 8: Menginput nama dan jumlah alat 9: Klik tombol simpan 11: Klik Opsi Validasi
13: Klik tombol simpan 14: Klikmenu logout
5: Menampilkan halaman Data Request 7: Menampilkan halaman input nama alat dan jumlah alat
10: Tampil halaman Data Request dan keterangannya 12: Tampil form kelengkapan Data Alat
15: Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan menginput Data Request Peralatan Postcondition Data Request terproses dan siap untuk dicetak
Tabel 4.16 Narasi Use Case Cetak Data Request Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger
Cetak Data Request 11 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang mencetak seluruh data request yang sudah di input. Use case ini depend on use case Input Data Request data request belum dicetak Data Request siap diajukan untuk divalidasi oleh Kabag. Pergudangan
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Data Request 6: Klik Tombol Cetak
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Pergudangan. 5: Menampilkan halaman Data Request 7: Cetak data request
8: Klik menu logout
104
9: Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan mencetak Data Request Postcondition Form Data Request siap divalidasi
Tabel 4.17 Narasi Use Case Validasi Data Request Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger Typical Course of Events
Validasi Data Request 12 Kabag. Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan yang memvalidasi Data Request peralatan baru yang diajukan oleh Bagian Pergudangan untuk mengajukan permintaan peralatan teknisi. Use case ini depends on use case Cetak Data Request Data request belum divalidasi oleh Kebag. Pergudangan Use case ini dilakukan setelah cetak data Request Actor Action
System Response
1: Bagian Pergudangan menyerahkan Form Data Request untuk divalidasi oleh Kabag. Pergudangan 2: Kabag. Pergudangan Memverifikasi data request peralatan apa saja yang akan divalidasi 3: Kabag Pergudangan mengembalikan form data Request yang sudah tervalidasi kepada bagian Pergudangan 4: Bagian Pergudangan melakukan pengadaan Alternate Courses 2: jika ada alat yang tidak tervalidasi maka kabag Pergudangan akan mencoretnya. Conclusion KaBag. Pergudangan memvalidasi Form Data Request Postcondition Setelah tervalidasi, Bagian Pergudangan siap mengadakan pengadaan
Tabel 4.18 Narasi Use Case Melakukan Pengadaan Peralatan Use Case Name Use Case ID Actor Description
Melakukan Pengadaan Peralatan 13 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan dalam mengadakan peralatan yang sudah divalidasi oleh Kabag.
105
Precondition Trigger Typical Course of Events
Pergudangan. Setelah Kab. Bagian Pergudangan memverifikasi hasil validasi Use case ini dilakukan setelah validasi form Data Request diterima Actor Action
System Response
1: Mendapatkan form Data Request yang tervalidasi 2: Melakukan pengadaan 3: Menginput alat hasil Request yang sudah dibeli Alternate Courses 1: Kalau tidak disetujui validasinya makan bagian pergudangan tidak melakukan pengadaan peralatan Conclusion Bagian Pergudangan melakukan pengadaan peralatan Postcondition Peralatan siap diberikan kepada Karyawan Teknisi yang memesan
Tabel 4.19 Narasi Use Case Input Data Hasil Request Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger Typical Course of Events
Input Data Hasil Request 14 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang melakukan input peralatan yang tervalidasi kemudian diadakan oleh Bagian Pergudangan Setelah Kab. Bagian Pergudangan memvalidasi Use case ini dilakukan setelah validasi form Data Request Actor Action 1: Mendapatkan form data Request yang tervalidasi 3: Menginput data hasil Request yang tervalidasi 5: Mengembalikan form data Request yang tervalidasi
System Response 2: Mengecek form Data Request yang tervalidasi 4: Menampilkan klasifikasi alat yang tervalidasi dan tidak tervalidasi
Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan memverifikasi hasil validasi Postcondition Setelah hasil input Data Request sudah terverifikasi,maka Bagian Pergudangan mengadakan pengadan alat-alat yang sudah tervalidasi
Tabel 4.20 Narasi Use Case Lihat Laporan SPK Use Case Name Use Case ID
Lihat Laporan SPK 15
106
Actor Description Precondition Trigger
Kabag. Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan melihat hasil laporan dalam pelaksanaan SPK Use case ini mengharuskan kabag. Pergudangan melihat Laporan SPK
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Laporan 6: Pilih jenis laporan SPK dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan 7: Klik menu lihat laporan
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Kabag. Pergudangan 5: Menampilkan halaman lihat laporan
Tabel 4.21 Narasi Use Case Lihat Laporan Stock Peralatan Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition Trigger
Lihat Laporan Stock Peralatan 16 Kabag. Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan melihat Laporan Stock Peralatan dalam gudang. Use case ini mengharuskan Kabag. Pergudangan melihatL Stock Peralatan
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Laporan 6: Pilih Jenis Laporan Stock peralatan dan Input durasi tanggal dan bulan yang iinginkan 7: Klik menu lihat laporan 9: Klik menu logout
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Kabag. Pergudangan 5: Menampilkan halaman lihat laporan
Tabel 4.22 Narasi Use Case Lihat Laporan Peminjaman Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger
Lihat Laporan Peminjaman 17 Kabag. Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan melihat laporan pengunaan alat-alat yang masih digunakan Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK Use case ini dilakukan Kabag. Pergudangan melihat Laporan Peminjaman
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Laporan 6: Pilih jenis laporan Peminjaman peralatan dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan 7: Klik menu lihat laporan 9: Klik menu Logout
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Kabag. Pergudangan 5: Menampilkan halaman lihat laporan
8: Menampilkan Laporan Peminjaman
10: Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Kabag. Pergudangan melihat Laporan Peminjaman Peralatan Postcondition Laporan Peminjaman alat siap dicetak
Tabel 4.23 Narasi Use Case Lihat Laporan Data Request Use Case Name
Lihat Laporan Data Request
Use Case ID Actor Description
18 Kabag. Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan melihat hasil data request. Use case ini dilakukan Kabag. Pergudangan melihat laporan Data
Precondition Trigger
108
Request Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Laporan 6: Pilih jenis laporan data request peralatan dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan 7: Klik menu lihat laporan
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Kabag. Pergudangan 5: Menampilkan halaman lihat laporan
8: Menampilkan Laporan Data Request
9: Klik menu Logout 10: Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Kabag. Pergudangan melihat Data Request Postcondition Laporan Data Request alat siap dicetak
Tabel 4.24 Narasi Use Case Cetak Laporan SPK Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition Trigger Typical Course of Events
Cetak Laporan SPK 19 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan mencetak hasil laporan pengunaan alat-alat dalam SPK Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan Actor Action 1: Login 4: Klik menu Laporan 6: Pilih jenis laporan SPK dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan 7: Klik menu cetak laporan
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Kabag. Pergudangan 5: Menampilkan halaman Cetak laporan
8: Mencetak laporan SPK 9: Klik menu Logout 10: Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh laporan SPK Postcondition Laporan SPK sudah dicetak, diberikan kepada Pergudangan dan diarsipkan
Kabag.
109
Tabel 4.25 Narasi Use Case Cetak Laporan Stock Peralatan Use Case Name
Cetak Laporan Stock Peralatan
Use Case ID Actor Description
20 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan mencetak Laporan Stock Peralatan dalam gudang Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Precondition Trigger Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Laporan 6: Pilih jenis laporan stock peralatan dan Input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan 7: Klik menu cetak laporan
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Kabag. Pergudangan 5: Menampilkan halaman Cetak laporan
8: Mencetak laporan SPK
9: Klik menu Logout 10: Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh laporan Stock Peralatan secara periodic Postcondition Laporan Stock Peralatan tercetak siap dilaporkan ke Kabag. Pergudangan
Tabel 4.26 Narasi Use Case Cetak Laporan Peminjaman Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition Trigger Typical Course of Events
Cetak Laporan Peminjaman 21 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan mencetak Laporan peminjaman Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan Actor Action 1: Login 4: Klik menu Laporan 6: Pilih jenis laporan peminjaman dan Input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Kabag. Pergudangan. 5: Menampilkan halaman Cetak laporan
110
7: Klik menu cetak laporan
8: Mencetak laporan Peminjaman
9: Klik menu Logout 10: Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh Laporan Peminjaman secara periodik Postcondition Laporan Peminjaman tercetak siap dilaporkan
Tabel 4.27 Narasi Use Case Cetak Laporan Data Request Use Case Name Use Case ID Actor Description
Cetak Laporan Data Request 22 Bagian Pergudangan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan mencetak hasil data request.
Precondition Trigger Typical Course of Events
Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan Actor Action 1: Login 4: Klik menu Laporan 6: Pilih jenis laporan data request dan Input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan 7: Klik menu cetak laporan
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Kabag. Pergudangan. 5: Menampilkan halaman Cetak laporan
8: Mencetak laporan data request
9: Klik menu logout 10: Menampilkan halaman login Alternate Courses Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh Laporan Data Request secara periodik Postcondition Laporan Data Request tercetak siap dilaporkan
Tabel 4.28 Narasi Use Case Pengelolaan Data Jenis Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition
Pengelolaan Data Jenis 23 Admin Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang mengelola Data Jenis. -
111
Trigger
Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan pada jenis alat
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Data Setting 6: Klik Sub menu Data Jenis
8: Klik tombol input Jenis
10: Input Data jenis 11: Klik tombol simpan
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Admin 5: Menampilkan halaman sub menu Data Setting 7: Menampilkan halaman Jenis Peralatan 9: Menampilkan halaman input Data Jenis
12: Menyimpan Data Jenis dan menampilkan halaman jenis 13: Klik menu logout peralatan 14: Menampilkan halaman login Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput 8b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data 11: Jika tidak jadi untuk membuat data jenis peralatan baru maka klik tombol batal untuk kembali kehalaman data jenis Conclusion Admin mengelola data jenis peralatan Postcondition Data jenis peralatan mengalamani perubahan
Tabel 4.29 Narasi Use Case Pengelolaan Data Alat Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition Trigger
Pengelolaan Data Alat 24 Admin Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang mengelola data alat. Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan pada alat-alat
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu Data Setting 6: Klik Sub menu data alat 8: Klik tombol input Alat
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Admin 5: Menampilkan halaman sub menu Data Setting 7: Menampilkan halaman Data Peralatan
112
10: Input Data Alat 11: Klik tombol simpan
13: Klik menu logout
9: Menampilkan halaman input Data Alat 12: Menyimpan data Alat dan menampilkan halaman Data Peralatan
14: Menampilkan halaman login Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terInput 8b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data 11: Jika tidak jadi untuk membuat data jenis peralatan baru maka klik tombol batal untuk kembali kehalaman data jenis Conclusion Admin mengelola data peralatan Postcondition Data peralatan mengalamani perubahan
Tabel 4.30 Narasi Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition Trigger
Pengelolaan Data Jenis SPK 25 Admin Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang mengelola Data Jenis SPK. Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan pada SPK
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login
System Response
4: Klik menu Data Setting
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Admin.
6: Klik Sub menu Data Jenis SPK
5: Menampilkan halaman sub menu Data Setting
8: Klik tombol input Jenis SPK 10: Input data Jenis SPK 11: Klik tombol simpan
13: Klik menu logout
7: Menampilkan halaman Data Jenis SPK 9: Menampil halaman input Data Jenis SPK 12: Menyimpan data Jenis SPK dan memapilkan halaman Data SPK
14: Menampilkan halaman login Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput 8b: Klik tombol hapus untuk menghilangkan data 11: Jika tidak jadi untuk membuat Data Jenis SPK baru maka klik tombol batal untuk kembali kehalaman Data Jenis SPK
113
Conclusion Postcondition
Admin mengelola data SPK Data SPK mengalamani perubahan
Tabel 4.31 Narasi Use Case Pengelolaan Data Karyawan Use Case Name Use Case ID Actor Description
Pengelolaan Data Karyawan 26 Admin Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang mengelola data Karyawan. Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan pada data Karyawan
Precondition Trigger Typical Course of Events
Actor Action 1: Login
System Response
4: Klik menu data Karyawan
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Admin
6: Klik tombol Input Data Karyawan
5: Menampilkan halaman Data Karyawan
8: Input data Karyawan
7: Menampilkan halaman input Data Karyawan
10: Klik tombol simpan 11: Klik menu logout
9: Menyimpan data Karyawan dan menampilkan halaman Data Karyawan
12: Menampilkan halaman login Alternate Courses 6a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput 6b: Klik tombol hapus untuk menghilangkan data 10: Jika tidak jadi untuk membuat Data Karyawan baru maka klik tombol batal untuk kembali ke halaman data karyawan Conclusion Admin mengelola Data Karyawan Postcondition Data Karyawan mengalamani perubahan
Tabel 4.32 Narasi Use Case Pengelolaan Data User Use Case Name Use Case ID Actor Description Precondition
Pengelolaan Data User 27 Admin Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang mengelola Data User. -
114
Trigger
Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan pada Data User
Typical Course of Events
Actor Action 1: Login 4: Klik menu data User 6: Klik tombol Input Data User
System Response 2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Admin 5: Menampilkan halaman Data User
8: Input data User
10: Klik tombol simpan 11: Klik menu logout
7: Menampilkan halaman Input Data User 9: Menyimpan data User dan memapilkan halaman Data User
12: Menampilkan halaman login Alternate Courses 6a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terInput 6b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data 10: Jika tidak jadi untuk membuat Data User baru maka klik tombol batal untuk kembali kehalaman Data User Conclusion Admin mengelola Data User Postcondition Data User mengalamani perubahan
Tabel 4.33 Narasi Use Case Super User Use Case Name Use Case ID Actor Description
Precondition Trigger Typical Course of Events
Super User 28 Admin Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang dapat melihat data-data yang digunakan user dalam sistem ini seperti data booking, peminjaman, pengembalian, peralatan pergudangan serta laporan yang terkait dalam sistem ini. Super User mengelola seluruh User Use case ini dilakukan setelah Sistem sedang berjalan Actor Action
System Response
Alternate Courses Conclusion Super User mengelola seluruh data dalam sistem Postcondition -
115
4.3.3 Activity Diagram Alur kerja sistem yang diajukan berdasarkan use case yang telah dibuat, digambarkan pada activity diagram berikut: Bagian Operasional (BO)
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Halaman Error
Kilk Menu SPK
Menampilkan Halaman Utama Admin
Menampilkan Halaman Data SPK Klik Tombol Input SPK Menampilkan Halaman Input SPK Menginput Data SPK Jika Benar Klik Tombol Simpan
Jika Batal Klik Tombol Batal
menyimpan data SPK baru dan menampilkan nomor SPK dan halaman input alat
Input Peralatan untuk SPK
Jika Selesai Input
menyimpan data alat dan Menampilkan data alat yang terinput untuk digunakan
Klik Tombol Simpan
Jika Peralatan untuk SPK Kosong Tampil Pemberitahuan untuk melakukan Booking Peralatan
Mencetak SPK
SPK Tercetak
Klik Tombol Selesai Kembali Kehalaman data SPK
Klik Menu Log out
Menampilkan Halaman Log in
Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Input SPK Gambar 4.5 merupakan gambar Activity Diagram Input SPK Sistem Usulan. Gambar 4.5 menggambarkan proses Input SPK oleh Bagian Operasional.
116
Bagian Operasional (BO)
Klik Menu Input Booking
Sistem Informasi Pergudangan Menampilkan Halaman Input Booking beserta Data Peralatan yang akan Dibooking
Menginput Data Booking Jika Batal Klik Tombol Batal
Jika Benar
Klik Tombol Request Booking
Data Permintaan Booking Tersimpan Menampilkan Halaman Input Alat
Klik Menu Log out Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Input Booking Gambar 4.6 merupakan gambar Activity Diagram Input Booking Sistem Usulan. Gambar 4.6 menggambarkan proses Input Booking oleh Bagian Operasional.
Bagian Operasional (BO)
Sistem Informasi Pergudangan Menampilkan SPK
Klik Tombol Cetak SPK
Mencetak SPK
SPK Tercetak
Klik Menu Log out Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Cetak SPK Gambar 4.7 merupakan gambar Activity Diagram Cetak SPK Sistem Usulan. Gambar 4.7 menggambarkan proses Cetak SPK oleh Bagian Operasional.
117
Bagian Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Hlaman error Kilk Menu Booking
Menampilkan Halaman Utama Admin
Menampilkan Halaman Data Booking Klik Validasi Menampilkan Halaman Validasi Booking
Jika Batal Klik Tombol Tidak
Jika Benar Klik Tombol Ya
Booking Alat Tervalidasi
Menampilkan Halaman Data Booking
Menampilkan Halaman Login
Klik Menu Log out
Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Validasi Booking Gambar 4.8 merupakan gambar Activity Diagram Validasi Booking Sistem Usulan. Gambar 4.8 menggambarkan proses Validasi Booking oleh Bagian Pergudangan.
Karyawan Teknisi
Karyawan Teknisi menyerahkan SPK
Bagian Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan
menerima SPK dan menginput peminjaman Peralatan
menyiapkan peralatan sesuai SPK
menandatangani Form Peminjaman dan dikembalikan kepada Bagian Pergudangan
mengembalikan Form Peminjaman yang sudah ditandatangani
menerima Alat Sesuai SPK dan satu rangkap peminjaman
menyerahkan Form Peminjaman untuk ditanda tangani
menandatangani Form Peminjaman,kemudian menyimpan satu rangkap form peminjaman untuk berkas
memberikan peralatan dan form peminjaman sesuai SPK
Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Menyerahkan SPK
118
Gambar 4.9 merupakan gambar Activity Diagram Menyerahkan SPK Sistem Usulan. Gambar 4.9 menggambarkan proses Menyerahkan SPK oleh Karyawan Teknisi ke Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Peminjaman
Menampilkan Halaman Utama Admin
Menampilkan Halaman Data Peminjaman Klik Tombol Input Peminjaman Menampilkan Halaman Input Peminjaman Menginput Nomor SPK Jika Benar Klik Tombol Cek Data
Jika Batal Klik Tombol Batal
Tampil Data Peralatan Dalam SPK
Input Tanggal Pengembalian Jika Selesai Input
Klik Tombol Batal
Klik Tombol Proses
Tampil Halaman Informasi Data Sudah Terproses
Jika Batal Menampilkan Halaman Data Peminjaman
Klik Tombol Cetak Data Tampil Halaman Form Peminjaman yang Siap Cetak
Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Input Peminjaman Gambar 4.10 merupakan gambar Activity Diagram Input Peminjaman Sistem Usulan. Gambar 4.10 menggambarkan proses Input Peminjaman oleh Bagian Pergudangan.
119
Karyawan Teknisi
Bagian Pergudangan
menyerahkan SPK dan Form peminjaman
Sistem Informasi Pergudangan
menerima SPK
menginput pengembalian Peralatan
memerikasa peralatan yang dikembalikan sesuai dengan SPK dan Form Peminjaman
menandatangani Form Pengembalian
menyerahkan Form Pengembalianuntuk ditanda tangani
menandatangani Form Pengembalian
mengembalikan Form Pengembalian
menyimpan satu rangkap form pengembalian untuk berkas
menerima form pengembalian sebagai tanda bukti sudah mengembalikan
Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan Gambar 4.11 merupakan gambar Activity Diagram Pengembalian Peralatan Sistem Usulan. Gambar 4.11 menggambarkan proses Pengembalian Peralatan oleh Karyawan Teknisi (KT) ke Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah
Kilk Menu Peminjaman
Tampil Halaman Error
Menampilkan Halaman Utama Admin
Menampilkan Halaman Data Peminjaman Klik Tombol Input Menampilkan Halaman Input Nomor Peminjaman Menginput Nomor Peminjaman
Klik Tombol Cek Data
Tampil Data Peminjaman dan Keterangannya
Klik Tombol Selesai
Memproses Data Pengembalian
Ketik Menu Log Out
Menampilkan Halaman Peminjaman
Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Input Pengembalian Peralatan
120
Gambar 4.12 merupakan gambar Activity Diagram Input Pengembalian Peralatan Sistem Usulan. Gambar diatas menggambarkan proses Pengembalian Peralatan oleh Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah
Kilk Menu Peminjaman
Tampil Halaman Error
Menampilkan Halaman Utama Admin
Menampilkan Halaman Data Peminjaman Klik Tombol Input Menampilkan Halaman Input Nomor Peminjaman Menginput Nomor Peminjaman
Klik Tombol Cek Data
Tampil Data Peminjaman dan Keterangannya
Klik Tombol Selesai
Memproses Data Pengembalian
Ketik Menu Log Out
Menampilkan Halaman Peminjaman
Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use Case Blacklist Gambar 4.13 merupakan gambar Activity Diagram Blacklist Sistem Usulan. Gambar 4.13 menggambarkan proses Blacklist oleh Bagian Pergudangan. Bagian Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Data Request
Menampilkan Halaman Utama Bagian Gudang Menampilkan Halaman Data Request
Klik Tombol Input Request
Menginput Nama dan Jumlah Peralatan Klik Tombol Simpan
Klik Menu Log out
Menampilkan Halaman Input Nama Alat dan Jumlah Peralatan
Tampil Halaman Data Request dan Keterangannya
Menampilkan Halaman Log in
Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Input Data Request
121
Gambar 4.14 merupakan gambar Activity Diagram Input Data Request Sistem Usulan. Gambar 4.14 menggambarkan proses Pengembalian Peralatan
oleh
Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error
Menampilkan Halaman Utama Bagian Pergudangan
Kilk Menu Data Request
Menampilkan Halaman Data Request Klik Tombol Cetak Cetak Data Request Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Cetak Data Request Gambar 4.15 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Data Request Sistem Usulan. Gambar 4.15 menggambarkan proses Cetak Data Request oleh Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
menyerahkan Form data Request untuk divalidasi
KaBag Pergudangan
Memverifikasi data request peralatan apa saja yang akan divalidasi Tidak tervalidasi
menerima form data Request yang sudah tervalidas
Sistem Informasi Pergudangan
Tervalidasi
Mencoret nama peralatan mengembalikan form data Request yang sudah tervalidas
melakukan pengadaan
Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Validasi Data Request
122
Gambar 4.16 merupakan gambar Activity Diagram Validasi Data Request Sistem Usulan. Gambar 4.16 menggambarkan proses Validasi Data Request oleh Kabag. Pergudangan.
Kabag Pergudangan
Bagian Pergudangan
Menyerahkan Form Data yang Tervalidasi
Mendapatkan Form Data yang Tervalidasi
Sistem Informasi Pergudangan
Melakukan Pengadaan
Menginput Hasil pengadaan
Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use Case Pengadaan Peralatan Gambar 4.17 merupakan gambar Activity Diagram Pengadaan Peralatan Sistem Usulan. Gambar 4.17 menggambarkan proses pengadaan peralatan oleh Bagian Pergudangan.
Bagian Pergudangan
Mendapatkan Form Data Request yang Tervalidasi
Sistem Informasi Pergudangan
Mengecek Form Data Request Yang Tervalidasi
Menginput Data Hasil Request Yang Tervalidasi Menampilkan Klasifikasi Peralatan Yang Tervalidasi dan Tidak Tervalidasi
Mengembalikan Form Data Request yang Tervalidasi
Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Input Data Hasil Request Gambar 4.18 merupakan gambar Activity Diagram Input Data Hasil Request Sistem Usulan. Gambar 4.18 menggambarkan proses Input Data Hasil Request oleh Bagian Pergudangan.
123
KaBag Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Halaman Error
Menampilkan Halaman Utama Bagian KaBag Pergudangan
Kilk Menu Laporan
Pilih jenis laporan SPK dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan
Kilk Menu Lihat Laporan SPK
Menampilkan Halaman Lihat Laporan
Menampilkan Laporan SPK
Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan SPK Gambar 4.19 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan SPK Sistem Usulan. Gambar 4.19 menggambarkan proses Lihat Laporan SPK oleh Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Laporan
Pilih jenis laporan Stock peralatan dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan
Kilk Menu Lihat Laporan stock Peralatan
Klik Menu Logout
Menampilkan Halaman Utama Bagian KaBag Pergudangan
Menampilkan Halaman Lihat Laporan
Menampilkan Laporan Stok Peralatan
Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.20 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Stock Peralatan Gambar 4.20 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Stock Peralatan Sistem Usulan. Gambar 4.20 menggambarkan proses Lihat Laporan Stock Peralatan oleh Kabag. Pergudangan.
124
KaBag Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Halaman Error
Menampilkan Halaman Utama Bagian KaBag Pergudangan
Kilk Menu Laporan
Pilih jenis laporan Peminjaman dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan
Kilk Menu Lihat Laporan Peminjaman
Klik Menu Logout
Menampilkan Halaman Lihat Laporan
Menampilkan Laporan Peminjaman
Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.21 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman Gambar 4.21 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Peminjaman usulan. Gambar 4.21 menggambarkan proses Lihat Laporan Peminjaman oleh Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Laporan
Pilih jenis laporan Data Request dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan
Kilk Menu Lihat Laporan Data Request
Klik Menu Logout
Menampilkan Halaman Utama Bagian KaBag Pergudangan
Menampilkan Halaman Lihat Laporan
Menampilkan Laporan Data Request
Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.22 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Data Request
125
Gambar 4.22 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Data Request usulan. Gambar 4.22 menggambarkan proses Lihat Laporan Data Request oleh Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Menampilkan Halaman Utama Bagian KaBag Pergudangan
Kilk Menu Laporan
Pilih jenis laporan SPK dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan
Kilk Menu cetak Laporan SPK
Menampilkan Halaman Cetak Laporan
Cetak Laporan SPK
Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.23 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan SPK Gambar 4.23 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan SPK Sistem Usulan. Gambar 4.23 menggambarkan proses Cetak Laporan SPK oleh Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Laporan
Pilih jenis laporan Stock Peralatan dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan Kilk Menu cetak Laporan Stock Peralatan
Menampilkan Halaman Utama Bagian KaBag Pergudangan Menampilkan Halaman Cetak Laporan
Cetak Laporan Stock Peralatan
Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.24 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stock Peralatan
126
Gambar 4.24 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Stock Peralatan Sistem Usulan. Gambar 4.24 menggambarkan proses Cetak Laporan Stock Peralatan oleh Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Menampilkan Halaman Utama Bagian KaBag Pergudangan
Kilk Menu Laporan
Pilih jenis laporan Peminjaman dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan
Menampilkan Halaman Cetak Laporan
Cetak Laporan Peminjaman Kilk Menu cetak Laporan Peminjaman Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.25 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman Gambar 4.25 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Peminjaman Sistem Usulan. Gambar 4.25 menggambarkan proses Cetak Laporan Peminjaman oleh Kabag. Pergudangan.
KaBag Pergudangan
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Laporan
Pilih jenis laporan Data Request dan input durasi tanggal dan bulan yang diinginkan Kilk Menu cetak Laporan Data Request
Menampilkan Halaman Utama Bagian KaBag Pergudangan Menampilkan Halaman Cetak Laporan
Cetak Laporan Data Request
Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.26 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Data Request
127
Gambar 4.26 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Data Request Sistem Usulan. Gambar 4.26 menggambarkan proses Cetak Laporan Data Request oleh Kabag. Pergudangan.
Admin
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Data Setting
Menampilkan Halaman Utama Bagian Admin
Menampilkan Sub Menu Data Setting Klik Sub Menu Data Jenis Menampilkan Halaman Jenis Peralatan Klik Tombol Input Jenis Jika edit Data
Jika Hapus Data
Menampilkan Halaman Input Data Jenis Klik Tombol Hapus
Klik Tombol Edit
Input Data Jenis Jika Batal
Jika Benar
Klik Tombol Batal
Klik Tombol Simpan
Menyimpan Data Jenis dan Menampilkan Halaman Jenis Peralatan
Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.27 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis Gambar 4.27 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Jenis Sistem Usulan. Gambar 4.27 menggambarkan proses Pengelolaan Data Jenis oleh Admin.
128
Admin
Sistem Informasi Pergudangan Username & Password Benar
Cek Username & Password Login Username & Password salah Tampil Halaman Error
Kilk Menu Data Setting
Menampilkan Halaman Utama Bagian Admin
Menampilkan Sub Menu Data Setting Klik Sub Menu Data Alat Menampilkan Halaman Data Peralatan Klik Tombol Input Alat Jika Hapus Data
Jika edit Data
Klik Tombol Hapus
Menampilkan Halaman Input Data Alat
Klik Tombol Edit
Input Data Alat Jika Benar Klik Tombol Simpan
Jika Batal Klik Tombol Batal
Menyimpan Data Alat dan Menampilkan Halaman Data Peralatan
Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.28 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Alat Gambar 4.28 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Alat Sistem Usulan. Gambar 4.28 menggambarkan proses Pengelolaan Data Alat oleh Admin.
Admin
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Data Setting
Menampilkan Halaman Utama Bagian Admin Menampilkan Sub Menu Data Setting
Klik Sub Menu Data Jenis SPK Menampilkan Halaman Data Jenis SPK Klik Tombol Input Jenis SPK Jika edit Data
Jika Hapus Data
Klik Tombol Hapus
Menampilkan Halaman Input Data Jenis SPK
Klik Tombol Edit
Input Data Jenis SPK Jika Batal Klik Tombol Batal
Jika Benar Klik Tombol Simpan
Menyimpan Data Jenis SPK dan Menampilkan Halaman Data SPK
Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.29 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK
129
Gambar 4.29 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Jenis SPK Sistem Usulan. Gambar 4.29 menggambarkan proses Pengelolaan Data Jenis SPK oleh Admin.
Admin
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Data Karyawan
Menampilkan Halaman Utama Bagian Admin
Menampilkan Halaman Data Karyawan Klik Tombol Input Data Karyawan Jika hapus Data
Jika edit Data
Klik Tombol Hapus
Klik Tombol Edit
Menampilkan Halaman Input Data karyawan
Input Data Karyawan Jika Batal
Jika Benar
Klik Tombol Batal
Klik Tombol Simpan
Menyimpan Data Karyawan dan Menampilkan Halaman Data Karyawan
Klik Menu Logout Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.30 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan Gambar 4.30 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Karyawan Sistem Usulan. Gambar 4.30 menggambarkan proses Pengelolaan Data Karyawan oleh Admin.
130
Admin
Sistem Informasi Pergudangan Cek Username & Password
Username & Password Benar
Login Username & Password salah Tampil Halaman Error Kilk Menu Data User
Menampilkan Halaman Utama Bagian Admin
Menampilkan Halaman Data User Klik Tombol Input Data User Jika Hapus Data
Jika edit Data
Klik Tombol Hapus
Klik Tombol Edit
Menampilkan Halaman Input Data User
Input Data User Jika Batal
Klik Tombol Batal
Klik Menu Logout
Jika Benar
Klik Tombol Simpan
Menyimpan Data Karyawan dan Menampilkan Halaman Data User
Menampilkan Halaman Login
Gambar 4.31 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data User Gambar 4.31 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data User Sistem Usulan. Gambar 4.31 menggambarkan proses Pengelolaan Data User oleh Admin.
131
4.3.4 Class Diagram Struktur object dari system yang diajukan peneliti, digambarkan dalam class diagram. Dalam pembuatan class diagram, langkah-langkah yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Menemukan potential object Berdasarkan narasi use case yang telah dibuat, terdapat potential
object yang ditemukan, yaitu: Tabel. 4.34 Daftar Potential Object Booking Request Peralatan Karyawan teknisi Bagian Operasional Peralatan Halaman utama Bagian Operasional Blacklist Halaman daftar request Peralatan Username Daftar request Peralatan Perusahaan Password Form request Peralatan Perusahaan Halaman booking Data Peralatan Perusahaan Data booking Daftar Peralatan Perusahaan Form Input booking peralatan Halaman Input Peralatan Tanggal booking Peminjaman Bulan booking Data peminjaman Tahun booking Daftar peminjaman Tanggal peminjaman Halaman Input nomor booking Bulan peminjaman Nomor booking Tahun peminjaman Halaman Input peminjaman Tanggal pengembalian Pengembalian Bulan pengembalian Data pengembalian Tahun pengembalian Daftar pengembalian Form bukti booking Halaman Input nomor peminjaman Daftar blacklist Nomor peminjaman Kabag. pergudangan Form Input pengembalian Halaman edit status blacklist Form pengembalian Peralatan karyawan teknisi Halaman daftar karyawan teknisi Account bagian pergudangan Daftar karyawan teknisi Halaman edit data account Halaman Input karyawan teknisi bagianPergudangan NIK karyawan teknisi Halaman utama kabag Pergudangan Status karyawan teknisi Halaman laporan Validasi request peralatan baru Halaman Input bulan dan tahun Data peralatan baru Bulan laporan user Tahun laporan Daftar user
132
Account kabag pergudangan Halaman edit data account kabag
Pergudangan Data account kabag Request perbaikan peralatan Halaman daftar peralatan Daftar peralatan Data peralatan
Halaman Input peralatan baru Super user Administrator Halaman utama administrator
2.
Halaman Input data user baru Data user NIK user Nama user Alamat user Jabatan user Telepon user Surat Perintah Kerja (SPK) Bagian Operasional Account administrator Halaman edit data account administrator Data account administrator
Menyeleksi object yang diusulkan Berdasarkan daftar potential object yang ada, kita dapat menganalisis
apakah object tersebut dapat dipertahankan atau dihapus. Tabel 4.35 Daftar Analisa Potential Object Potential object
Reason
Booking
√
Ditulis booking
Karyawan Teknisi
√
Ditulis Karyawan teknisi
Peralatan
√
Ditulis peralatan
Perangkat teknisi
×
Tidak relevan
Username
×
Atribut user
Password
×
Atribut user
Blacklist
√
Ditulis blacklist
Halaman utama Karyawan Teknisi
×
Tidak relevan
Halaman daftar booking
×
Tidak relevan
Daftar booking
×
Tidak relevan
Data booking
×
Bagian dari booking
Form Input booking peralatan
×
Tidak relevan
Tanggal booking
×
Atribut booking
Bulan booking
×
Atribut booking
Tahun booking
×
Atribut booking
Tanggal peminjaman
×
Atribut booking
Bulan peminjaman
×
Atribut booking
Tahun peminjaman
×
Atribut booking
133
Tanggal pengembalian
×
Atribut booking
Bulan pengembalian
×
Atribut booking
Tahun pengembalian
×
Atribut booking
Daftar blacklist
×
Tidak relevan
Revisi booking
×
Tidak relevan
Form revisi booking peralatan
×
Tidak relevan
Bagian Pergudangan
×
Tidak relevan
Request Peralatan
√
Ditulis request data_request
Staff pergudangan
√
Ditulis staff _pergudangan
Halaman utama staff pergudangan
×
Tidak relevan
Halaman data request
×
Tidak relevan
Daftar data request
×
Tidak relevan
Form data request
×
Tidak relevan
Data peralatan
×
bagian dari peralatan
Daftar peralatan
×
Tidak relevan
Halaman Input peralatan
×
Tidak relevan
Peminjaman
√
ditulis peminjaman
Data peminjaman
×
bagian dari peminjaman
Daftar peminjaman
×
Tidak relevan
Halaman Input nomor booking
×
Tidak relevan
Nomor Booking
×
Atribut booking
Halaman Input peminjaman
×
Tidak relevan
Pengembalian
√
Ditulis pengembalian
Data pengembalian
×
Bagian dari pengembalian
Daftar pengembalian
×
Tidak relevan
Halaman Input nomor peminjaman
×
Tidak relevan
Nomor peminjaman
×
Atribut peminjaman
Form Input pengembalian
×
Tidak relevan
Form pengembalian Peralatan
×
Tidak relevan
Halaman daftar Karyawan Teknisi
×
Tidak relevan
Daftar karyawan teknisi
×
Tidak relevan
Halaman Input NIK karyawan teknisi
×
Tidak relevan
NIK karyawan teknisi
×
Atribut karyawan teknisi
Status karyawan teknisi
×
Atribut karyawan teknisi
Halaman edit status blacklist karyawan teknisi
×
Tidak relevan
Account staff pergudangan
×
Bagian dari staff pergudangan
134
Halaman edit data account staff pergudangan
×
Tidak relevan
Laporan transaksi
×
Tidak relevan
Bulan laporan pengelolaan
×
Tidak relevan
Tahun laporan pengelolaan
×
Tidak relevan
Kabag pergudangan
√
Halaman utama kabag pergudangan
×
Ditulis kepala_bagian_pergudangan Tidak relevan
Halaman laporan
×
Tidak relevan
Halaman Input bulan dan tahun
×
Tidak relevan
Bulan laporan transaksi
×
Atribut laporan transaksi
Tahun laporan transaksi
×
Atribut laporan transaksi
Account kabag pergudangan
×
Halaman edit data account kabag pergudangan
×
Bagian dari kabag pergudangan Tidak relevan
Data account kabag pergudangan
×
Halaman daftar peralatan
×
Bagian dari kabag pergudangan Tidak relevan
Daftar peralatan
×
Tidak relevan
Data peralatan
×
bagian dari peralatan
Request peralatan baru
√
Ditulis data_request
Halaman request peralatan baru
×
Tidak relevan
Form request peralatan baru
×
Tidak relevan
Validasi request peralatan baru
×
Tidak relevan
Data peralatan baru
×
Tidak relevan
Halaman Input peralatan baru
×
Tidak relevan
Super user
×
Tidak relevan
Administrator
√
Ditulis administrator
Halaman utama administrator
×
Tidak relevan
Daftar karyawan
×
Tidak relevan
User
√
Ditulis user
Daftar user
×
Tidak relevan
Halaman Input data user baru
×
Tidak relevan
Data user
×
Bagian dari user
NIK user
×
Atribut user
Nama user
×
Atribut user
Alamat user
×
Atribut user
Jabatan user
×
Atribut user
135
Telepon user
×
Atribut user
Surat perintah Kerja (SPK)
√
Ditulis SPK
Bagian Operasional
√
Ditulis Bag_operasional
Account administrator
×
Bagian dari administrator
Halaman edit data account administrator
×
Tidak relevan
Data account administrator
×
Bagian dari administrator
Berdasarkan analisa sebelumnya, object yang dapat diusulkan dalam system yang diajukan adalah: Tabel 4.36 Daftar Object Daftar object yang diusulkan Booking Blacklist Karyawan Teknisi Pengembalian Peralatan Kabag pergudangan Data Request Administrator Staff pergudangan User Peminjaman Surat Perintah Kerja (SPK) Kabag. Operasional Berdasarkan daftar object yang diusulkan sebelumnya struktur object system yang diajukan dapat digambarkan dalam class diagram, sebagai berikut:
user -username -password -nama -level user -no_tlp/hp -alamat +ganti password()
Gambar 4.32 Class Diagram
admin +tambah() +ubah() +hapus()
137
4.3.5 Sequence Diagram Interaksi antar object pada sistem yang diusulkan, digambarkan pada sequence diagram berikut:
Bag. Pergudangan
Admin
cek admin informasi admin
masukkan data jenis alat
simpan data jenis alat
edit data jenis alat
delete data jenis alat
Gambar 4.33 Sequence Diagram dari use case Atur Data Jenis Peralatan Gambar 4.33 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur Data Jenis Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses pengaturan Data Jenis Peralatan. Mulai dari memasukkan data, mengubah dan menghapus Data Jenis Peralatan.
Bag. Pergudangan
Admin
Data Jenis
cek admin informasi admin
pilih klasifikasi barang
masukkan data alat
p
simpan data alat
Edit alat
delete alat
Gambar 4.34 Sequence Diagram dari use case Atur Data Alat
138
Gambar 4.34 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur Data Alat yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses pengaturan data alat. Mulai dari memasukkan data alat, mengubah dan menghapus data alat.
User
Admin
cek admin informasi admin masukkan user baru
simpan data user
edit user
delete user
ganti password
Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data User Gambar 4.35 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur Data User yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses pengaturan data user. Mulai dari memasukkan data user, mengubah, menghapus, dan mengganti password user.
139
Bag. Operasional
Bagian Pergudangan
Kabag. Pergudangan
cek bagian pergudangan informasi bagian pergudangan
cek stok Peralatan informasi stok peralatan
masukkan data request
validasi data request
simpan data request
Gambar 4.36 Sequence Diagram dari Use Case Buat Data Request Gambar 4.36 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Buat Data Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses pengadaan peralatan. Mulai dari mengecek stok peralatan, memasukkan data hingga menyimpan data request.
KaBag. Pergudangan
Bag. Pergudangan
Bag. Operasional
cek Pergudangan informasi Pergudangan
pilih data Request
memvalidasi Data Request
Gambar 4.37 Sequence Diagram dari Use Case Validasi Data Request
140
Gambar 4.37 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Validasi Data Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses validasi pengadaan Data Request. Mulai dari memilih Data Request, memvalidasi dan mengkonfirmasi validasi ke Kabag. Pergudangan.
Peralatan Masuk
Bagian Pergudangan
Data Request
Peralatan
cek bagian Pergudangan informasi bagian pergudangan
pilih data barang masuk melihat data request informasi pengadaan data Request
simpan data barang masuk
Gambar 4.38 Sequence Diagram dari Use Case Input Pengadaan Data Request Gambar 4.38 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use Input pengadaan data Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses pemasukkan data barang masuk. Mulai dari memilih data pengadaan, melihat data hingga proses menyimpan data peralatan masuk.
141
Peminjaman
Bagian Pergudangan
Booking
Barang
cek bagian gudang informasi bagian gudang
masukkan data peminjaman
pilih booking melihat data booking informasi booking
simpan data peminjaman
Gambar 4.39 Sequence Diagram dari Use Case Input Peminjaman Gambar 4.39 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use Input Peminjaman yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses Input Peminjaman. Mulai dari memasukkan data peralatan keluar,memilih data permintaan, hingga proses menyimpan data peralatan keluar.
Laporan Stock Peralatan
Kabag. Pergudangan
Peralatan
cek kabag informasi kabag
pilih stok peralatan melihat stok peralatan informasi stok peralatan cetak laporan stok Peralatan
Gambar 4.40 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan
142
Gambar 4.40 merupakan gambar Sequence Diagram dari use case Cetak Laporan Stok Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses pencetakan Laporan Stok Peralatan.
Pengembalian
Bagian Pergudangan
Peminjaman
Peralatan
cek bagian gudang informasi bagian gudang
pilih data peminjaman
simpan data pengembalian
menambahkan stok peralatan
Gambar 4.41 Sequence Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan Gambar 4.41 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Pengembalian Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses Pengembalian Peralatan. Mulai dari memilih data peminjaman, menyimpan data pengembalian hingga proses penambahan stok peralatan.
143
Kabag. Pergudangan
Laporan Peminjaman
Peralatan
Peminjaman
cek kabag Pergudangan informasi kabag pergudangan
pilih kategori laporan melihat data peralatan keluar berdasarkan kategori melihat data peminjaman informasi data peminjaman informasi data peralatan yang dipinjam cetak laporan Peminjaman
Gambar 4.42 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman Gambar 4.42 merupakan gambar Sequence Diagram dari use case Cetak Laporan Peminjaman yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada proses pencetakan Laporan Peminjaman.
4.3.6 Statechart Diagram Pada system yang diajukan peneliti, terdapat tingkah laku object yang dapat digambarkan dalam bentuk statechart diagram sebagai berikut:
Input Data Login
Username dan Password submit
Memvalidasi
Not valid
Mengulangi Username dan Password
valid
Menampilkan Halaman Utama
Input Data Selesai
Gambar 4.43 Statechart Diagram dari Login yang Diajukan
144
Pilih Menu SPK
Menampilkan Halaman Data SPK
Pilih input SPK
Menampilkan Halaman Input SPk
Input data SPK
Input data alatalat SPK
Validasi Data
validasi data
Pilih Simpan
Pilih Simpan
Menyimpan Data SPK dan Menampilkan No SPK
Menyimpan data Alat-Alat SPK
Cetak Data
Menghubungkan dengan perangkat printer
Gambar 4.44 Statechart Diagram dari Input SPK yang Diajukan
Pilih Menu Input Booking
Menampilkan Halaman Input Booking beserta data peralatan yang akan dibooking Input Data Booking
Lanjut
Validasi Data
Pilih Request Bookong
Menyimpan data permintaan booking
Menampilkan Halaman Input Alat
Gambar 4.45 Statechart Diagram dari Input Booking yang Diajukan
145
Pilih Menu Booking
Menampilkan Halaman Data Booking Pilih Validasi Booking
Menampilkan Halaman Validasi Booking
Pilih YA
Booking Alat Tervalidasi
Gambar 4.46 Statechart Diagram dari Validasi Booking yang Diajukan
Pilih Menu Peminjaman
Menampilkan Halaman Data Peminjaman
Pilih input Peminjaman
Menampilkan Halaman Input Peminjaman
Input Nomor Peminjaman
Nomor Peminjaman
Pilih Cek Data
Menampilkan Data Peralatan dalam SPK
Input Tanggal Pengembalian
Tanggal Pengembalian
Pilih Proses
Menampilkan Halaman Informasi Data Sudah Terproses
Pilih Cetak Data
Menampilkan Halaman Form Peminjaman yang siap dicetak
Gambar 4.47 Statechart Diagram dari Input Peminjaman yang Diajukan
146
Pilih Menu Peminjaman
Menampilkan Halaman Data Peminjaman
Pilih input Pengembalian
Menampilkan Halaman Input No Peminjaman
Input Nomor Peminjaman
Nomor Peminjaman
Pilih Cek Data
Menampilkan Data Peminjaman dan keterangannya
Pilih Selesai
Proses Data Pengembalian
Gambar 4.48 Statechart Diagram dari Input Pengembalian yang Diajukan
Pilih Menu Data Request
Menampilkan Halaman Data Request
Pilih input Request
Menampilkan Halaman Input Nama Alat dan Jumlah Alat
Input Nama dan Jumlah Alat
Validasi Nama dan Jumlah Alat
Pilih Simpan
Menampilkan Halaman Data Request dan Kegterangannya
Gambar 4.49 Statechart Diagram dari Input Data Request yang Diajukan
147
Pilih Menu Data Request
Menampilkan Halaman Data Request
Pilih Cetak
Mencetak Data Request
Gambar 4.50 Statechart Diagram dari cetak Data Request yang Diajukan
Pilih Menu Data Setting
Menampilkan Halaman Submenu Data Setting
Pilih Submenu Data Jenis
Menampilkan Halaman Jenis Peralatan
Pilih Input Jenis
Menampilkan Halaman Input Data Jenis
Input Data Jenis
Validasi Data Jenis
Pilih Simpan
Menyimpan Data Jenis dan Menampilkan Halaman Jenis Peralatan
Gambar 4.51 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Jenis yang Diajukan
148
Pilih Menu Data Setting
Menampilkan Halaman Submenu Data Setting
Pilih Submenu Data Alat
Menampilkan Halaman Data Peralatan
Pilih Input Alat
Menampilkan Halaman Input Data Alat
Input Data Alat
Validasi Data Alat
Pilih Simpan
Menyimpan Data Alat dan Menampilkan Halaman Data Peralatan
Gambar 4.52 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Alat yang Diajukan
Pilih Menu Data Setting
Menampilkan Halaman Submenu Data Setting
Pilih Submenu Data Jenis SPK
Menampilkan Halaman Data Jenis SPK
Pilih Input Jenis SPK
Menampilkan Halaman Input Data Jenis SPK
Input Data Jenis SPK
Validasi Data Jenis SPK
Pilih Simpan
Menyimpan Data Jenis SPK dan Menampilkan Halaman Data Jenis SPK
Gambar 4.53 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data SPK yang Diajukan
149
Pilih Menu Data Karyawan
Menampilkan Halaman Data Karyawan
Pilih Input Data Karyawan
Menampilkan Halaman Input Data Karyawan
Input Data Karyawan
Validasi Data Karyawan
Piliih Simpan
Menyimpan Data Karyawan dan Menampilkan Halaman Data Karyawan
Gambar 4.54 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Karyawan Teknisi yang Diajukan
Pilih Menu Data User
Menampilkan Halaman Data User
Pilih Input Data User
Menampilkan Halaman Input Data User
Input Data User
Validasi Data User
Pilih Simpan
Validasi Data Jenis SPK
Pilih Simpan
Menyimpan Data User dan Menampilkan Halaman Data User
Gambar 4.55 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data User yang Diajukan
150
4.3.7 Spesifikasi Database Berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan, maka table-tabel dapat dihubungkan melalui foreign key untuk membentuk relasi yang disebut dengan Relational Database Management System (RDBMS), Adapun spesifikasi database yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut: Laporan PK
Gambar 4.56 Physical Database Schema Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan
151
Berikut adalah data dictionary yang akan digunakan dalam pembuatan system. 1.
No 1 2 3 4 5 6
2.
No 1 2 3 4 5 7 8 9
Tabel Booking File Name
: booking
Type of File
: transaction files
Primary Key
: no_booking
Foreign Key
: sn_alat, nik_kt
Tabel 4.37 Tabel booking Field Type Size Null no_booking Varchar 30 No sn_alat Varchar 30 No nik_kt Varchar 20 No tgl_booking Date No tgl_akan_pinjam Date No tgl_akan_kembali Date No
Tabel alat File Name
: alat
Type of File
: master files
Primary Key
: sn_alat
Foreign Key
: nik_user
Field sn_alat nik_user jenis_alat tipe_alat merk_alat status_alat kondisi_alat keterangan_alat 3.
Keterangan Nomor Booking SN Alat NIK User Tanggal Booking Tanggal Peminjaman Tanggal Pengembalian
Tabel 4.38 Tabel alat Type Size Null varchar 30 No varchar 20 No varchar 20 No varchar 20 No varchar 20 No varchar 10 No varchar 10 No text yes
Tabel Karyawan Teknisi (KT)
Keterangan SN alat NIK user Jenis alat Tipe alat Merk Alat Status alat Kondisi alat Keterangan alat
152
File Name
: Karyawan Teknisi
Type of File
: master files
Primary Key
: nik_kt
Foreign Key
: no_spk, nik_administrator
Tabel 4.39 Tabel Karyawan Teknisi No Field Type Size Null Keterangan 1 nik_kt varchar 20 No NIK KT 2 no_spk varchar 3 No Nomor SPK 3 nik_administrator varchar 20 No NIK Administrator 4 nama_kt varchar 30 No Nama KT 5 alamat_kt text No Alamat KT 6 telpon_kt varchar 15 No Telepon KT 7 status_blacklist_kt varchar 10 No Status blacklist KT 8 password_kt varchar 20 No Passowrd KT
NIK_bagian_operasional Nama_bagian_operasional Alamat bagian Operasional Telepon bagian operasional
153
No 1 2 3
6.
No 1 2 3 4 5
7.
Type of File
: master files
Primary Key
: no_spk
Foreign Key
: nik_bagian_operasional
Tabel 4.41 Tabel jenis_spk Field Type Size Null Keterangan no_spk varchar 3 No Nomor SPK nik_bagian_operasional varchar 20 No NIK bagian operasional jenis_spk text No Nama SPK
Tabel Blacklist File Name
: blacklist
Type of File
: transaction files
Primary Key
: no_blacklist
Foreign Key
: nik_kt, nik_user
Field no_blacklist nik_kt nik_user tgl_blacklist ket_blacklist
Tabel 4.42 Tabel blacklist Type Size Null varchar 10 No varchar 20 No Varchar 20 No date No text Yes
Tabel peminjaman File Name
: Peminjaman
Keterangan Nomor blacklist NIK KT Nama user Tanggal blacklist Keterangan blacklist
154
No 1 2 3 4
8.
No 1 2 3 4 5 6 7
Type of File
: transaction files
Primary Key
: no_peminjaman
Foreign Key
: no_booking, nik_user
Tabel 4.43 Tabel Peminjaman Field Type Size Null no_peminjaman varchar 10 No No_booking varchar 20 No nik_user Varchar 20 No tgl_peminjaman date No
Tabel User File Name
: User
Type of File
: master files
Primary Key
: nik_user
Foreign Key
: no_administrator
Field nik_user nik_administrator Nama_user jabatan_user alamat_kt telpon_kt password_kt
9.
Keterangan Nomor peminjaman NIK booking Nama user Tanggal peminjaman
Tabel 4.44 Tabel User Type Size Null varchar 20 No varchar 20 No varchar 30 No varchar 15 No Text No varchar 15 No varchar 20 No
Keterangan NIK KT Nomor SPK NIK Administrator Nama KT Alamat KT Telepon KT Passowrd KT
Tabel Pengembalian File Name
: Pengembalian
Type of File
: transaction files
Primary Key
: no_pengembalian
Foreign Key
: no_peminjaman, nik_user
155
No 1 2 3 4
Field no pengembalian no peminjaman nik_user tgl_pembelian
10.
Tabel 4.45 Tabel pengembalian Type Size Null Keterangan varchar 30 No Nomor pengembalian varchar 30 No Nomor peminjaman varchar 20 No NIK user Date No Tanggal pengembalian
Tabel data_ request File Name
: data_request
Type of File
: transaction files
Primary Key
: no_data_request
Foreign Key
: nik_user
Tabel 4.46 Tabel data_request No Field Type Size Null Keterangan 1 no_data_request varchar 30 No No request alat 2 Nik_user varchar 20 No NIK user 3 tanggal_data_request date No Tanggal request alat baru 4 jenis_alat varchar 20 No Jenis alat 5 tipe_alat varchar 20 No Tipe alat 6 merk_alat varchar 20 No Merk alat 7 jumlah_alat int 10 No Jumlah alat
11.
Tabel administrator File Name
: administrator
Type of File
:master files
Primary Key
: nik_administrator
Foreign Key
:-
156
No 1 2 3 4
Tabel 4.47 Tabel Administrator Field Type Size Null nik_administrator varchar 20 No nama_administrator varchar 30 No alamat_administrator Text No telepon_administrator varchar 15 No
5
password_administrator
varchar
20
Keterangan Nik administrator Nama administrator Alamat administrator Telepon administrator Password administrator
No
Kemudian pada tahap selanjutnya, kita perlu mengidentifikasi data dan hak akses apa yang diperlukan dan dilokasi mana. Analis
ystem menemukan
bahwa persyaratan logika tersebut perlu ditentukan dalam bentuk data-tolocation-CRUD matrix yang merupakan suatu matrix yang digunakan untuk memetakan persyaratan data ke lokasi. (Whitten, 2004)
ALL R R R R R R ALL
KT
INDV CRD CRD CRUD CRUD CRUD ALL CR CRUD CR CR CRU CRU ALL
CR CR CR CR ALL CR CR CR CR ALL CRD CRD CRD CRD CRUD CRUD CRUD ALL CRD CRD CRD CRUD CRUD CRUD ALL CRD CRUD CRD CRD CRUD CRUD CRUD
password _kt Blacklist no_blacklist nik _kt nik_user tgl_blacklist ket_blacklist Surat Perintah Kerja (SPK) no_spk nik_bagian_operasional Spk Bagian Operasional
CRUD ALL CR CR CR CR CR ALL CRD CRUD CRUD ALL
ALL R R R R
ALL R R R R R
CR CR CR CR ALL CR CR CR CR ALL CRD CRD CRD CRD CRUD CRUD CRUD ALL CRD CRD CRD CRUD CRUD CRUD ALL R R X R R R RU X ALL CR CR CR CR CR ALL R R R ALL
INDV R R X R R R R RU
158
nik_bagian_operasional nama_bagian_operasional alamat_bagian_operasional telepon_bagian_operasional User nik_user nik_administrator nama_user alamat_user telepon_user jabatan_user password_user Keterangan: INDV : individual ALL : Al SS
Data User Data SPK Peminjaman Laporan Booking Data Request Log Out
FOOTER
Gambar 4.61 Halaman Input Data Karyawan
HEADER
Depan Data Setting
Input User
Data Karyawan Data User Akses Data User Data SPK
NO
Nama
User ID
Password
Level
Opsi Edit | Hapus
Peminjaman
Edit | Hapus
Laporan Booking Data Request Log Out
FOOTER
Gambar 4.62 Halaman Input Data User
161
HEADER
Depan Data Setting
Input SPK
Data Karyawan
Data SPK (Surat Perintah Kerja)
Data User Data SPK
NO
Nomor SPK
Karyawan
Pelanggan
Jasa
Opsi Hapus | Cetak
Peminjaman
Hapus | Cetak
Laporan Booking Data Request Log Out
FOOTER
Gambar 4.63 Halaman Input Data SPK
HEADER
Depan Data Setting
Input Pengembalian
Input Peminjaman
Data Karyawan Data Peminjaman Data User Data SPK
NO
Nomor Peminjaman
Peminjam
Tanggal Pinjam
Tanggal Kembali
Peminjaman Laporan
Status Kembali
Opsi
Belum
Edit | Hapus
Belum
Edit | Hapus
Booking Data Request Log Out
FOOTER
Gambar 4.64 Halaman Input Data Peminjaman
HEADER
Depan
Cetak Laporan
Data Setting
Jenis Laporan
Pilih Jenis
Data Karyawan Dari Data User Data SPK
Sampai
Tanggal
▼
Bulan
▼
2011
▼
Tanggal
▼
Bulan
▼
2011
▼
▼ Peminjaman Laporan
Cetak Report
Booking Data Request Log Out
FOOTER
Gambar 4.65 Halaman Cetak Laporan
162
HEADER
Depan
DATA BOOKING
Data Setting Data Karyawan
NO
Nomor SPK
Nama Alat
Jumlah
Tanggal Booking
Status
Opsi Hapus | Validasi
Data User
Hapus | Validasi Data SPK Peminjaman Laporan Booking Data Request Log Out
FOOTER
Gambar 4.66 Halaman Input Booking
HEADER
Depan Data Setting Data Karyawan
DATA REQUEST Input Request NO
Nama Alat
Jumlah
Tanggal Request
Status
Opsi Hapus | Validasi
Data User
Hapus | Validasi Data SPK Peminjaman Laporan Booking Data Request Log Out
FOOTER
Gambar 4.67 Halaman Input Data Request
163
4.3.9 Tampilan Aplikasi Program
Gambar 4.68 Tampilan Depan Halaman Program
Gambar 4.69 Tampilan Data Setting untuk Data Jenis
Gambar 4.70 Tampilan Input Data User
164
Gambar 4.71 Tampilan Input Data Karyawan
Gambar 4.72 Tampilan Input Data SPK
Gambar 4.73 Tampilan Input Peminjaman dan Pengembalian
165
Gambar 4.74 Tampilan Gambar Cetak Laporan
Gambar 4.75 Tampilan Input Data Booking
Gambar 4.76 Tampilan Input Data Request
166
4.4
System Implementation Dalam pengembangan Sistem Informasi Pergudangan akan dilakukan
tahapan selanjutnya yaitu system implementation. Kegiatan yang dilakukan penulis dalam tahap ini adalah:
4.4.1
Pembuatan sistem Pada pembuatan Sistem Informasi Pergudangan berbasis Jaringan yang
ditulis ini, penulis menggunakan untuk bahasa pemrograman PHP Versi 5.2.2, MySQL versi 5.0.4.1 untuk database-nya, untuk Software editor menggunakan Edit Plus versi 2.20 dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar.
4.4.2
Pengujian sistem Pada pengujian sistem, penulis melakukan testing terhadap Sistem
Peminjaman Peralatan ini dengan metode blacbox testing. Menurut Hanif Al Fatta (2007) pada Black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Pada Blackbox testing ini, penulis hanya melakukan Input data dan melihat output-nya apakah sesuai dengan proses bisnis yang diharapkan . Berikut adalah hasil tesnya: a.
Testing Account Bagian Pergudangan Tabel 4.49 Tabel testing Account Bagian Pergudangan
Field Input username Pergudangan Input password Pergudangan
Keterangan
Hasil
Harus diisi
Sesuai
Harus diisi
Sesuai
Bagian Bagian
167
Input SN peralatan Input jenis peralatan Input tipe peralatan Input merek peralatan Input kondisi peralatan Input keterangan peralatan Input jenis peralatan Input tipe peralatan Input merek peralatan Input jumlah peralatan
Input nomor booking Input nomor booking
Input nomor peminjaman Input nomor booking
Harus diisi Harus diisi sesuai dengan data pembelian peralatan Harus diisi sesuai dengan data pembelian peralatan Harus diisi sesuai dengan data pembelian peralatan Harus diisi sesuai dengan kondisi terakhir peralatan, Diisi jika peralatan mengalami kerusakan Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag. pergudangan Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag. pergudangan Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag. pergudangan Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag. pergudangan Harus diisi sesuai dengan data yang terdapat pada data request peralatan pihak luar Harus diisi sesuai dengan list booking untuk peminjaman hari ini Harus diisi sesuai dengan daftar peminjaman yang pengembaliannya dua hari lagi dari sekarang Harus diisi sesuai dengan booking form yang diserahkan KT Harus diisi sesuai dengan booking form yang diserahkan PA
Input peminjaman peralatan Input revisi tanggal pengembalian Harus diisi sesuai dengan request KT Harus diisi sesuai dengan SPK yang Input nomor peminjaman diserahkan KT Harus diisi sesuai dengan SPK yang diserahkan KT dan peralatan yang Input pengembalian peralatan diserahkan KT Diisi jika KT melakukan pelanggaran yang merugikan bagian pergudangan seperti merusakkan peralatan dan terlambat Input status blacklist KT mengembalikan tanpa konfirmasi. Diisi jika KT dimasukkan kedalam daftar Input keterangan blacklist blacklist Input password Bagian Harus diisi sesuai keinginan Bagian Pergudangan pergudangan, minimal 4 karakter Harus diisi sesuai keinginan Bagian Input verifikasi password pergudangan,dan harus sama dengan Input Bagian Pergudangan password minimal 4 karakter
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
Keterangan Harus diisi Harus diisi Harus diisi sesuai dengan keinginan Kabag. Pergudangan, combo box berisi pilihan bulan dan tahun Harus diisi sesuai dengan keinginan Kabag. Pergudangan, combo box berisi pilihan Kabag. Harus diisi sesuai keinginan Kabag. Pergudangan, minimal 4 karakter password Harus diisi sesuai keinginan Kabag. dan harus sama dengan input password Kabag. Pergudangan, minimal 4 karakter
Field Input username administrator Input password administrator Input NIK user
Keterangan Harus diisi Harus diisi Harus diisi sesuai data dari bagian Operasional Input nama KT Harus diisi sesuai data dari bagian Operasional Input alamat KT Harus diisi sesuai data dari bagian HRD (Human Resource Development) Input telepon KT Harus diisi sesuai data dari bagian HRD dan harus angka. Input SPK KT Harus diisi sesuai data dari bagian HRD,Combo box berisi pilihan SPK. Input password KT Harus diisi sesuai NIK KT, minimal 4 karakter Input verifikasi password user Harus diisi sesuai nama dan harus sama dengan Input Password, minimal 4 karakter Input NIK karyawan Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag. pergudangan Pergudangan Input nama karyawan Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag. pergudangan Pergudangan Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag. Input alamat karyawan Pergudangan pergudangan Input telepon pergudangan
Hasil Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
karyawan Harus diisi sesuai data dari bagian HRD Sesuai dan harus angka
169
Input jabatan pergudangan
karyawan Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag. pergudangan Combo box berisi pilihan jabatan (Kabag. dan staff pergudangan) Input password karyawan Harus diisi sesuai NIK karyawan, minimal pergudangan 4 karakter Input verifikasi password Harus diisi sesuai NIK karyawan karyawan pergudangan pergudangan dan harus sama dengan Input password karyawan pergudangan , minimal 4 karakter Input SPK Harus diisi sesuai data dari Kabag. Operasional Input NIK Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. Operasional Input NIK Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. Operasional Input nama Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. Operasional Input alamat Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. Operasional Input telepon Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. Operasional dan harus angka Input password administrator Harus diisi sesuai keinginan administrator, minimal 4 karakter Input verifikasi password Harus diisi sesuai keinginan administrator administrator dan harus sama dengan Input password administrator, minimal 4 karakter Input nomor booking Harus diisi Input NIK KT Harus diisi Input bulan dan tahun data Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan booking dan tahun Input nomor peminjaman Harus diisi Input bulan dan tahun data Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan peminjaman dan tahun Input nomor pengembalian Harus diisi Input bulan dan tahun data Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan pengembalian dan tahun Input SN peralatan Harus diisi Input jenis peralatan Harus diisi, Combo box berisi pilihan jenis peralatan Input nomor request peralatan Harus diisi baru Input nomor request pembelian Harus diisi peralatan
Sesuai
Sesuai Sesuai
Sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai
sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai
170
Berdasarkan hasil pengujian diatas dengan memperhatikan kinerja sistem dalam pengolahan data, maka penulis mengusulkan sistem ini dapat dijalankan dengan baik dengan spesifikasi hardware dan software sebagai berikut: a. Hardware 1. Server a) Processor Intel Pentium 43.0 GHz b) 512 MB of RAM c) Harddisk 80 GB d) Monitor dengan resolusi 1024 x 768 e) Keyboard dan Mouse f) Printer tinta 2. Client a) Processor Intel Pentium 41.6 GHz b) 256 MB of RAM c) Harddisk 60GB d) Monitor dengan resolusi 1024 x 768 e) Keyboard dan Mouse f) Printer tinta
b. Software 1. Server a) Microsoft Windows XP professional Ver. 2002 Service Pack 2 b) WAMP5 Version 1.6.3 yang mengintegrasikan: Apache versi
171
2.2.4, PHP versi 5.2.2, dan MySQL versi 5.0.41 c) Recommended Browser: Mozilla Firefox versi 1.5 2. Client a) Microsoft Windows XP professional Ver. 2002 Service Pack 2 b) WAMP5 Version 1.6.3 yang mengintegrasikan: Apache versi 2.2.4, PHP versi 5.2.2, dan MySQL versi 5.0.41 c) Recommended Browser: Mozilla Firefox versi 1.5
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan dari Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada adalah sebagai berikut: 1. Dengan adanya pengembangan Sistem Informasi Pergudangan yang sudah berbasis jaraingan ini, tentunya akan memudahkan Bagian Pergudangan dalam mengelola data peralatan, terlihat mulai membaiknya proses pengunaan peralatan dan laporan-laporan periodiknya. 2. Kinerja Karyawan Teknisi (KT) dan Bagian Pergudangan dapat efektif dan efisien dalam memproses booking peralatan, mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK), peminjaman dan pengembalian peralatan serta pelaporannya. Sehingga manajemen peralatan dan laporannya menjadi lebih baik. 3. Pihak manajemen yang berhubungan dengan sistem yaitu Kepala Bidang Pergudangan dan Kepala Bidang Operasional dapat memperoleh informasi dengan proses yang cepat dan tepat serta perencanaan yang matang terbukti dengan kinerja Karyawan Teknisi lebih profesional. 4. Dengan adanya fitur Surat Perintah Kerja (SPK) yang mengintegrasikan kebutuhan peralatan dalam pemgembangan sistem ini dapat membantu pihak pergudangan dalam menangani kebutuhan Karyawan Teknisi untuk melaksanakan SPKnya.
172
173
5. Dengan adanya fitur-fitur laporan yang lebih lengkap sehingga membantu pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain: 1. Disarankan adanya pengembangan sistem ini yang tadinya berbasis jaringan yang hanya bisa diakses dalam kantor saja (intranet), menjadi sistem yang membentuk aplikasi berbasis web online (internet) sehingga user dapat mengakses aplikasi ini kapan dan dimana saja. 2. Mengembangkan sistem ini agar lebih terintegrasi dengan bidang-bidang lainnya seperti antar bidang dengan bidang-bidang lainnya dalam perusahaan seperti: Bidang Keuangan, Bidang HRD, dan Bidang Operasional, serta perusahaan pihak luar, sehingga menciptakan suatu sistem yang utuh dan satu kesatuan 3. Dalam pengembangan sistem diharapkan juga untuk memulai membuat system pengamanan data, agar lebih terjaga keamanan informasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Andi, D., Ilmu Dasar Pergudangan. Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Davis, Gordon B., Accounting Information Systems, (New Jersey: Prentice-Hall), 2005.
Frengky, A., Database Pergudangan, Informatika, Bandung, 2000.
Gulo, W. Metodologi Penelitian, Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia), Jakarta, 2005.
Gerald, Jerry Fitz Andra F., Fundamentals Of Systems Analysis (edisi kedua; New York: John Willey & Sons), 1991.
Hadi, Wahyu S.,Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT. Lembalindo Tirta Anugrah, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Handoko, Semeru, Istilah-istilah Dalam Pergudangan, Jakarta, 2000.
Skousen, Hubungan Pergudangan dengan Perusahaan, Grapindo, Jakarta, 2001.
Syamsul, Teuku R.,Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta, FST UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.
Syukur, Muhammad, Membuat Website Dimanis dengan PHP, Duta Nusantara, Jakarta, 2007.
Turban, Efraim., Information Technology for Management: Transforming Organizations in the Digital Economy 4th Edition. United States: John Wiley & Sons, Inc, 2004.
Widodo, Wahyu K., Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang), FST UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008
Whitten, Jeffrey L. Lonnie D. Bentley and Kevin C. Dittman, System Analysis and Design Method 6 Edition, McGrow Hill, Singapore, 2004.
xxix
Lampiran 2 A. Lampiran Angket (Kuesioner) Kuesioner yang dibagikan adalah kuesioner yang bersifat terbuka dan kuesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui system inventaris barang yang berjalan dan yang dibutuhkan. Target dan kuesioner tersebut adalah karyawan yang berhubungan dengan sistem tersebut serta manager, Karyawan Teknisi (KT) sehingga responden yang didapat dengan jumlah yang cukup mewakili yaitu 30 Responden (60% dari Karyawan Teknisi), kuesioner ini hanya sebagai data tambahan untuk membantu penulis dalam menganalisis sistem yang berjalan di PT. Interkoneksi Persada. 1. Bagaimana proses sistem Pergudangan selama ini yang anda rasakan? Pertanyaan yang dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai sistem pergudangan yang berjalan pada PT. Interkoneksi Persada. Jawaban Responden a. Baik b. Cukup Baik c.Kurang Baik d. Tidak Baik TOTAL
Jumlah Penjawab 0 4 26 0 30
Persentase 0% 13% 87% 0% 100%
xxx
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang berjalan pada PT. Interkoneksi Persada berjalan secara kurang baik. 2. Apakah Anda sudah memahami sistem pergudangan yang sedang berjalan di perusahaan ini? Pertanyaan ini dilontarkan untuk mengetahui sejauh mana para pengguna sistem ini mengerti dan paham terkait alur kerja dan berjalannya sebuah sistem. Jawaban Responden a. Ya, Sudah b. Kurang c.Belum d. Tidak Sama Sekali TOTAL
Jumlah Penjawab 3 7 20 0 30
Persentase 10% 23% 67% 0% 100%
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang berjalan pada PT. Interkoneksi Persada belum banyak dipahami oleh Karyawan Teknisi. 3. Apakah Sistem yang sedang berjalan ini sudah cukup membantu kinerja anda?
xxxi
Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi mengenai sistem pergudangan yang berjalan apakah sudah mengakomodir segala kebutuhan kerja para karyawan teknisi. Jawaban Responden a. Ya, Maksimal b. Biasa saja c.Kurang d. Belum TOTAL
Jumlah Penjawab 1 9 19 1 30
Persentase 3% 30% 63% 3% 100%
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang berjalan pada PT. Interkoneksi Persada belum bisa mengakomodir kinerja karyawan. 4. Sistem seperti apa yang sedang berjalan diperusahaan ini? Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi menganai bentuk sistem yang sedang berjalan Jawaban Responden a. Terkomputerisasi b. Semi Terkomputerisasi c. Manual d.Tidak Tahu TOTAL
Jumlah Penjawab 0 24 6 0 30
Persentase 0% 80% 20% 0% 100%
xxxii
Berdasarkan hasil survey diatas terkait sistem berjalan yang dipakai dalam sistem pergudangan adalah Semi Terkomputerisasi. 5. Apakah ada kendala bekerja ketika berhubungan dengan departemen Pergudangan? Pertanyaan ini dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai kendala Secara khusus di Departemen Pergudangan yang merupakan jantung perusahaan dan support kinerja karyawan teknisi. Jawaban Responden a. Ya b. Biasa saja c. Belum d.Tidak ada TOTAL
Jumlah Penjawab 25 1 3 1 30
Persentase 83% 3% 10% 3% 100%
xxxiii
Berdasaqrkan hasil evaluasi diatas, dapat diketahui bahwa sistem yang sedang berjalan mendapatkan cukup tinggi dalam kendala kerja. 6. Apa saja kendala-kendala yang sering dihadapi oleh bagian dan Karyawan Teknisi? Pertanyaan ini untuk memetakan permasalah/kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan. Jawaban Responden a. SDM b. Sistem c. SDM dan Sistem d. Tidak Tahu TOTAL
Jumlah Penjawab 3 21 6 0 30
Persentase 10% 70% 20% 0% 100%
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa kendala pada sistem yang berjalan yaitu sistemnya. 7. Seperti apa sistem pergudangan yang anda butuhkan? Pertanyaan ini dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai Sistem Informasi Pergudangan yang dibutuhkan.
xxxiv
Jawaban Responden a. Terkomputerisasi b. Semi Terkomputerisasi c. Manual d. Tidak Tahu TOTAL
Jumlah Penjawab
Persentase
30 0 0 0 30
100% 0% 0% 0% 100%
Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang dibutuhkan adalah Sistem Informasi Pergudangan yang terkomputerisasi. 8. Apakah anda mau mencoba dengan pengembengan sistem, yang sedang saya kerjakan? Pertanyaan ini untuk mendapat respon dari Karyawan Teknisi dan bagianpergudangan terkait penawaran uji coba pengembangan sistem yang sedang berjalan. Jawaban Responden a. Boleh b. Ragu-ragu c. tidak Tahu d. Tidak Boleh TOTAL
Jumlah Penjawab 26 3 1 0 30
Persentase 87% 10% 3% 0% 100%
xxxv
Berdasarkan quisoner diatas maka dapat diketahui bahwa para Karyawan Teknisi dan bagian pergudangan menginginkan pengembangan sistem yang sedang berjalan agar lebih efektif dan epesian.
xxxvi
Lampiran 3 B. Hasil Observasi Beberapa pertanyaan dari pihak Pergudangan PT. Interkoneksi Persada: 1. Karyawan Teknisi (KT): meminta agar fitur laporan untuk lebih dilengkapi 2. Bagian Pergudangan: ada perubahan data barang di gudang, yang tadinya data barang berisikan data barang secara umum diganti menjadi data perbarang barang dengan jenis dan tipenya. Hasil pengamatan langsung: 1. Aplikasi masih berbasis berdiri sendiri (stand alone). 2. Sitem berjalan masih semi terkomputerisasi dan belum maksimal dalam mengatasi permasalahan sehingga kinerja kurang efektif dan epesien. 3. Terjadinya antrian pengguna aplikasi, dikarenakan aplikasinya hanya bisa diakses di satu komputer saja. 4. Dari aplikasi yang sudah tersedia, masih belum bisa memprediksi kebutuhan stok barang yang harus tersedia setiap harinya.
xxxvii
Lampiran 4 WAWANCARA I Responden
: H. Ahmad Dahlan
Jabatan
: Direktur
Reporter
: Ahmad Syahril
Pelaksanaan
: Senin, 16 Maret 2009
Waktu
: Jam 14.00-15.00 WIB
Tempat
: Ruang kantor Direktur
Tujuan Wawancara: Mengetahui Latar Belakang dan Bidang Perusahaan
Point Utama Wawancara:
1. Perusahaan ini bergerak dibidang apa? Jawaban: bergerak dibidang telekomunikasi dan jasa instalasi berbasis jaringan internet, yang berbentuk total partner and tehnical support solution (mitra kerja) dengan perusahan- purusahan utama semacam Indosat, telkomsel dan lintasarta.
2. Bisakah Bapak ceritakan profil singkat berdirinya perusahaan ini?
xxxviii
Jawaban: Berbekal pengalaman selama tujuh tahun bekerja di perusahan besar yang bergerak di Telekomunkasi, tepatnya pada tanggal 15 Ferruari 2001 perusahaan ini dibentuk oleh bapak Dahlan dan Widoyo dengan beberapa kolegannya yang berasal dari PT Lintasarta. Perusahaan ini kemudian banyak merekrut alumni- alumni Politeknik Negri Jakarta (PNJ) karena memang sebagian funding father perusahaan ini adalah eks. Dari PNJ. telah menangani banyak perusahaan maka PT. Interkoneksi Persada akan memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberi nilai tambah buat perusahaan client.
3. Bolehkah Bapak menggambarkan struktur organisasi perusahaan ini? Jawaban: Perusahaan ini mempunya struktur organisasi standar sebagaimana perusahan-perausahan yang ada, di komandoi oleh seorang direktur yang membawahi 4 Bidang: Bidang Operasional dikepalai oleh Pak Mardi Gunawan, Bidang Manajemen dan HRD dikepalai oleh Pak Agung Wahyudi, ST. Bidang Pergudangan dikepalai oleh Pak Teguh Taryono, sedangkan Bidang Finance dan Planning di kepalai oleh Pak Muhammad Ali, SE.
4. Apakah tugas dan tanggung jawab tiap bidang yang ada? terutama di bidang pergudangan tempat saya mengadakan penelitian? Jawaban: secara garis besar Bidang Operasional: visi utamanya adalah service excellent terhadap client dan supcont (perusahan induk yang bekerja sama), Bidang Manajemen dan HRD lebih kepada penguatan teknis dan kinerja SDM, untuk Bidang
xxxix
Finance dan Planning lebih kepada siklus keuangan dan perencanaan perusahaan. Nah berkaitan dengan Bidang Pergudangan, karena kerja kami adalah jasa instalasi dan teknisi yang membutuhkan banyak prangkat- prangkat hard ware maka butuh sebuah system yang mengontrol alur keluar masuk-barang, stock barang, dan manajemen peminjaman. Departemen ini support utama kerja teknisi,bagaimana teknisi mau bekerja dengan baik jika barangnnya tidak ada.
5. Apakah Sistem Perusahaan ini sudah terkomputerisasi semua? Jwaban: belum, hanya di Bidang Finance dan Planning, yang lainnya rata-rata masih semi terkomputerisasi. itupun hanya sebatas untuk beck up dan input data.
6. Sebatas apa memanfaatkan ilmu teknologi computer yang ada? Jawaban: hanya sebatas untuk beck up dan input data dalam lingkup perusahaan.
Sebagaimana wawancara aslinya.
H. Ahmad Dahlan Direktur
xl
Lampiran 5 WAWANCARA II Responden
: Teguh Taryono
Jabatan
: Kepala Bagian Pergudangan
Reporter
: Ahmad Syahril
Pelaksanaan
: Selasa, 17 Maret 2009
Waktu
: Jam 15.30-17.00 WIB
Tempat
: Ruang Kantor Kelapa Bagian Pergudangan
Tujuan Wawancara: Mengetahui Problem dan Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan
Point Utama Wawancara: 1. Apa saja element yang terlibat di bidang pergudangan? Jawaban: ada 4 element yang berhubungan langsung dengan pergudangan ini, yang pertama karyawan teknisi yang mendapatkan SPK (Surat Perintah
Kerja),
otomatis
mereka
butuh
perangkat
untuk
instalasi,yang kedua karyawan operasinal yang bertugas mengatur keluar-masuk barang, pelayanan teknisi, dan pengadaan barang, yang ketiga dept. Finance untuk pengajuan pengadaan barang, dan ke-4
xli
dept. operasional untuk laporan stock barang yang akan disinkronkan dalam mengeluarkan SPK.
2. Bagaimana departemen pergudangan memproses/mengolah data-data yang didapatkannya? Jawaban: mensinkronisasi data untuk menjadi laporan yang manual, sebagai
base
pengambilan
keputusan
untuk
pengajuan
anggaran
pengadaan, dan evaluasi stock barang.
3. Apakah ada pengemlompokan barang yang di kelola oleh pihak pergudangan? Jawaban: ada, barang yang dikelola oleh pergudangan sebatas barang yang digunakan untuk operasional karyawan teknisi,dan ada
dua
pengelompokkan jenis barang, yaitu barang habis-pakai seperti skun, Tie Rap, Spicing Tape, Grounding Bar, Roster, Baut Arester, kabel belden, Kabel LMR, Kabel PVC, dan macam-macam kabel lainnya. Yang ke dua jenis barang partnership, seperti: VSAT, Radio Link, dan amcammacam konektor.
4. Apa saja salinan laporan yang bapak terima dan dibutuhkan dari departemen Pergudangan ini?
xlii
Jawaban: Laporan barang masuk, Laporan barang pijaman dan pembelian, Laparan stock barang, data klasifikasi barang.
5. Adakah Kendala-kendala pada system yang sedang digunakan pada saat ini? Jawaban: ada,
karena
sistemnya
semi
terkomputerisasi
atau
bisa
dikatakan masih manual, dan itupun hanya sebatas input data dan beck up data kadang ada juga yang memanipulasi data, data yang tercecer dan laporan yang tidak valid, itu dari segilaporan. Dari segi teknis dilapangan pun kadang karyawan teknisi berebut barang.
6. Apa harapan Bapak agar Departemen Pergudangan ini bisa lbh baik dan ideal? Jawaban: kami ingin mempunyai sebuah system yang otomatis atau minimalnya terkomputerisasi untuk mengolah data dan laporan serta mengatur
hubungan
teknisi
dan
dept.
pergudangan
dengan
terkomputerisasi.
Sebagaimana wawancara aslinya
Teguh Taryono Kep. Bag. Pergudangan
xliii
SCHEDULE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
Lampiran 6
No. A
B
KEGIATAN Pengumpulan Data 1. Observasi 2. Wawancara 3. Kuesioner 4. Studi Pustaka 5. Literatur Sejenis Pengembangan Sistem 1. Sistem Initiation a. Identifikasi Masalah b. Lingkup Sistem 2. Sistem Analisa a. Sistem yang Sedang Berjalan * Studi Kelayakan * Analisis Kebutuhan - Riset Sistem sekarang - Pengamatan Sistem Serupa - Prototipe b. Perancangan Sistem * Use Case Model Diagram * Narasi Use Case * Activity Diagram * Class Diagram * Sequence Diagram * Statechart Diagram c. Perancangan Database d. Perancangan Antarmuka e. Implementasi Sistem * Pembuatan Sistem * Pengujian Sistem
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 X X X X X X X X
15 Jan- 15 Mar 2009 16-17 Maret 2009 18-30 Maret 2009 05-14 Jan&01-30 Mar 09
X X X X X X X X X
X X
X X X
01-21 April 2009 25-14 Mei 2009
X X X
X X
15-25 Mei 2009 01 Jun- 14 Jul 2009 01-16 jun 2009 19-28 Juni 2009 03-10 Juli 2009
X X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X
Keterangan
21- 30 Juli 2009 X X 02-15 Agustus 2009 X X 18-25 Agustus 2009 X X 01-10 September 2010 X X 21-28 September 2009 Okt- Nov 2009 (review) 05-21 Januari 2010 23 jan-06 Feb 2010 07-18 Februari 2010 19-21 Februari 2010
$getpeminjam=mysql_query("select nama from karyawan where id='$datapinjam[id_karyawan]'");$datapeminjam=mysql_ fetch_array($getpeminjam); $getwaktupinjam=explode("",$datapinjam[tanggal_pinjam]);$getwaktukembali=explo de("-",$datapinjam[tanggal_kembali]); $stringbulan=$getwaktupinjam[1];$bulan=bulanin donesia($stringbulan); $stringbulan2=$getwaktukembali[1];$bulan2=bula nindonesia($stringbulan2); echo "
elseif($view==alat) { if(!$input and !$edit and !$hapus) { $getalat=mysql_query("select * from peralatan order by id desc"); ?> ';">
Data Peralatan
No
Nama Alat
Merk
Nomor Seri
Jenis Alat
Jumlah Alat
Opsi
$getjenis=mysql_query("select jenis from jenis_alat where id='$data_alat[jenis]'");$datajenis=mysql_fetch_array($ge tjenis); $getjumlah=mysql_query("select jumlah from stock_alat where id_alat='$data_alat[id]'");$datajumlah=mysql_fetch_array ($getjumlah); echo "
$cekbooking=mysql_num_rows(mysql_query("sel ect * from booking where nomorspk='$dataspk[nomorspk]' and status='0'")); $getkaryawan=mysql_query("select nama from karyawan where id='$dataspk[id_karyawan]'"); $datakaryawan=mysql_fetch_array($getkaryawan) ; echo "