Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA “PRISMA SAINS”
Vol. 2. No.1 ISSN 2338-4530
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CTL PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KURIPAN Erni Yunita1, Wahyudi2, Satutik Rahayu2 1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNRAM 2 Dosen Pendidikan Fisika UNRAM E-mail:ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untukmengembangkan perangkat pembelajaran berbasis CTL pada materi pokok cahayadanmengetahui pengaruh penerapan perangkat pembelajaran tersebut terhadap peningkatanprestasi belajar fisika siswa kelas VIII. Penelitian ini adalah Quasi eksperimental dengan menggunakan metode penelitian R&D. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kuripan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakanuji t pada taraf signifikan 5%. Rata-rata nilai N-Gaindiperoleh melalui data posttest dan pretest. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan perangkat pembelajaran berbasis CTL yang telah dikembangkan pada materi pokok cahaya berpengaruh positif untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa kelas VIIIsehingga perangkat pembelajaran berbasis CTL tersebut dapat dikembangkan lebih luas. Kata Kunci:Pengembangan, Perangkat Pembelajaran Berbasis CTL, Prestasi Belajar. ABSTRACT. The aims of this research is to develop CTL based instructional instrumenton light conceptand to know the effect of CTL based instructional instrument’sapplication to increase eighth years student physics achievement. The design is a quasi-experimental research and used R&D method. Research subject was eighth years students at Junior High School 1 Kuripan. Datawere analyzedusingttestatsignificant level5%. The average value ofN-Gain obtainedthrough pretestandposttest data. This indicatesthat theapplication of CTL based instructional instrument on light concept has a positive effecttoincrease eighth student physics achievement. So that CTL Based Instructional Instrument can be developedmore widely. Keywords: Development, CTL Based Instructional Instrument, LearningAchievement. PENDAHULUAN Pada hakekatnya pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Kegiatan belajar mengajar meliputi serangkaian proses kegiatan yang sangat penting di sekolah. Keberhasilan pembelajaran di sekolah tergantung dari situasi kegiatan belajar mengajar dan siswa itu sendiri dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran juga memerlukan penggunaan variasi dan inovasi baik mengenai strategi, model maupun perangkat pembelajaran. Beberapa masalah yang sering ditemukan dalam pembelajaran adalah penggunaan perangkat pembelajaran yang kurang tepat, diantaranya: bahan ajar, silabus, RPP, modul, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan lain sebagainya. Ada beberapa bagian dari perangkat pembelajaran yang sering difokuskan adalah bahan ajar, RPP, dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Beberapa jenis perangkat pembelajaran ini dapat dipergunakan diberbagai mata pelajaran, karena bentuknya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan, contohnya pada mata pelajaran fisika.Menurut Triyanto (2009), “fungsi dan peranan guru hanya sebagai mediator, siswa lebih proaktif untuk merumuskan sendiri tentang fenomena yang berkaitan dengan fokus kajian secara kontekstual bukan tekstual”. Berdasarkan pemasalahan di atas, peneliti ingin mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran, yaitu bahan ajar, RPP, LKS yang digunakan untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Pengembangan perangkat pembelajaran ini didasarkan pada kebutuhan pembelajaran fisika yang ingin mengkonstruksikan pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan baru yang akan mereka terima. Oleh karena itu, pengembangan perangkat pembelajaran ini didasarkan pada suatu pendekatan yang memiliki pemikiran konstruktivistik, yaitu Contextual Teaching and Learning (CTL). Menurut Alwasilah (2009)“CTL adalah sebuah sistem yang menyeluruh. CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling
215
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA “PRISMA SAINS”
Vol. 2. No.1 ISSN 2338-4530
terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan bagianbagiannya secara terpisah”. Untuk lebih mendekatkan pada fenomena dalam kehidupan sehari-hari, pengembangan perangkat pembelajaran berbasis CTL ini akan mengambil pokok bahasan cahaya. Hal ini menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis CTL pada Materi Pokok Cahaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VIII”. Masalahdalam penelitian ini adalah“Bagaimana mengembangkan Perangkat Pembelajaran berbasis CTL pada Materi Pokok Cahaya untuk Siswa Kelas VIII?”, dan “Apakah Penerapan Perangkat Pembelajaran Berbasis CTL yang telah dikembangkan pada Materi Pokok Cahaya Berpengaruh Positif untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VIII?”Tujuan dari penelitian in adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis CTL pada materi pokok cahaya, kemudia menguji kelayakan perangkat pembelajaran tersebut, sehingga pengaruhnya terhadap peningkatanprestasi belajar fisika siswa kelas VIII dapat diketahui. METODE Jenis penelitan yang digunakan adalah tipe penelitian dan pengembangan (research and develovement). Menurut Sugiyono (2007), “jenis penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”.Desain Penelitian dan Pengembangan (R&D) Prosedur kerja yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN Studi Lapangan
Studi Literatur
Deskripsi dan Analisis Temuan ( Desain Awal)
2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN
Uji Coba terbatas
Temuan draft (Pengembangan Desain Awal. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Evaluasi dan Penyempurnaan
PerangkatPembelajaran Berbasis CTL
3. TAHAP EVALUSI (PENGUJIAN MODEL) Model Final
1. 2. 3.
TesAwal Implementasi Model TesAkhir
216
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA “PRISMA SAINS”
Vol. 2. No.1 ISSN 2338-4530
Gambar 1.Tahapan Penelitian (diadaptasi dari Sugiyono (2007)). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Kuripan tahun ajaran 2011/2012, yang berjumlah enamkelas.Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling(Ryanto, 2011). Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan ganda dan angket untuk mengetahui tanggapan siswa. Data diolah menggunakan data yang didapat dari uji N-Gain dan uji t (Arikunto, 2006).
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian Prestasi belajar siswa yang mencakup ranah koognitif diukur dengan tes yang menggunakan 25 soal pilihan ganda. Tes pilihan ganda ini diberikan ketika pretest dan posttest. Berikut ini data pretest dan posttest untuk kelas eksperimen dan kelaskontrol: 1. Data Pretest
Frekuensi
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum diberikan Perlakuan Kelas Rata-rata Standar Deviasi Varians Eksperimen 31.5 9.30 86.45 Kontrol 31.25 8.82 77.87 Berikutnya merupakan histogram data pretest untuk kelas eksperimen.
Titik Tengah
Frekuensi
Gambar 2. Histogram Data Pretest Kelas Eksperimen. 2. Data Posttes Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah diberikan Perlakuan Kelas Rata-rata Standar Deviasi Varian Eksperimen 77.75 8.617 74.26 Kontrol 72.125 8.709 75.85 Berikutnya merupakan histogram data posttest untuk kelas eksperimen.
Titik Tengah
Gambar 3. Histogram Data Posttest Kelas Eksperimen.
217
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA “PRISMA SAINS”
Vol. 2. No.1 ISSN 2338-4530
3. Data N-Gain Tabel 3. N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Rata-rata Standar Deviasi Varians Eksperimen 68,132% 9.854 97.110 Kontrol 59,447% 11.648 135.66 4. Uji Hipotesis Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol RataStandar Varians ttabel Kelas N rata(% Deviasi thitung (s2) (α=5%) ) (s) Eksperimen 32 68,132 9.854 97.110 3,2183 1,6706 59,447 11.648 135.66 Kontrol 32 5. Angket Respon Siswa Kuripan sebagai kelas eksperimen, Dari hasil angket yang disebarkan dan didapatkan hasil analisis skor sebagai diisi oleh 32 siswa kelas VIIIA SMPN 1 berikut: Tabel 5. Skor Angket Respon Siswa Setelah Proses Pembelajaran No Item Skor Skor total Persentase Keterangan subvariabel (%) 1 140 160 87,50 Sangat Baik 2 120 160 75,00 Baik 3 125 160 78,13 Baik 4 135 160 84,38 Baik 5 127 160 79,38 Baik 6 143 160 89,38 Sangat Baik 7 120 160 75,00 Baik 8 133 160 83,13 Sangat Baik 9 142 160 88,75 Sangat Baik 10 140 160 87,5 Sangat Baik Persentase rata-rata subvariabel 82,81 Sangat Baik Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Sedangkan faktor yang berpengaruh pada tanggapan siswa tentang LKS berbasis CTL kelas kontrol, diantaranya: informasi yang dikategorikan “sangat baik” dengan persentase diberikan hanya bersumber dari guru, tidak keseluruhan item sebesar 82,81. menekankan kerjasama dalam pembelajaran, dan tidak menggunakan LKS yang dapat membantu proses pembelajaran. b. Pembahasan Pada hasil penelitian (data pretest) Data N-Gain menunjukkan bahwa diperoleh rata-rata kelas kontrol dan kelas perkembangan kemampuan siswa pada eksperimen berturut-turut adalah 31,25 dan kedua kelas termasuk dalam kategori 31,5. Sedangkan data posttest diperoleh “sedang” pada materi pokok cahaya, nilai rata-rata 72,125 dan 77,75 dengan meskipun pada kelas eksperimen relatif KKM yang digunakan di sekolah adalah 72. tinggi yakni sebesar 68,13%, dan pada kelas Kemudian tingkat perkembangan kontrol sebesar 59,447%. kemampuan jika dilihat dari data N-Gain Nilai N-Gainpada kelas adalah 59,447% pada kelas kontrol dan eksperimen lebih tinggi tidak lain 68,132% pada kelas eksperimen. diakibatkan oleh penggunaan LKS sebagai Ada beberapa hal yang salah satu perangkat pembelajaran yang mempengaruhi tingkat ketuntasan pada dua dikemas dalam urutan kegiatan belajar pada kelas tersebut, diantaranya: pada kelas RPP dapat membantu proses pembelajaran. eksperimen menggunakan RPP yang Dalam LKS, termuat bahan ajar dan tugas menekankan pada kerjasama dan kegiatan yang berkaitan dengan materi pokok berpusat pada siswa, LKS menampilkan cahaya, sehingga siswa dapat informasi yang cukup menarik perhatian mengerjakannya secara mandiri tanpa siswa, sehingga siswa menjadi lebih berpusat pada guru. Selain itu, siswa juga termotivasi untuk lebih mempelajari, dapat belajar untuk memahami materi yang tampilan LKS disajikan dengan gambar diberikan. Sementara itu, guru dapat berwarna (fullcolor) yang membuat siswa memberikan materi serta tugas yang tidak mudah bosan membacanya. berkaitan dengan topik bahasan pada waktu
218
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” itu secara bersamaan. Hal ini dapat membantu proses pembelajaran di kelas dan melatih siswa menjadi lebih mandiri. Hasil penelitian pada uji hipotesis yang menggunakan uji t satu pihak (pihak kanan) menunjukkan thitung = 3,2183, sedangkan harga ttabel sebesar 1,6706pada taraf signifikansi 5% (thitung ≥ttabel), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa penerapan perangkat pembelajaran berbasis CTL yang telah dikembangkan pada materi pokok cahaya berpengaruh positif untuk meningkatkanprestasi belajar fisika siswa pada kelas eksperimen. Hal ini tidak lain karena penggunaan perangkat pembelajaran berbasis CTLcukup berperan dalam membantu proses pembelajaran. Penggunaan perangkat pembelajaran Berbasis CTL digunakan untuk meningkatkan keefektifan belajar siswa dalam pembelajaran dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan kerja secara perseorangan ataupun secara kelompok. Salah satu fungsi perangkat pembelajaran berupa LKS tersebut adalah sebagai penguatan, dimana siswa diberikan kesempatan untuk bekerja sendiri, menemukan suatu pengetahuan, kemudian mengkonstruksikannya dalam pemahamannya. Selain itu, dapat pula berperan sebagai pengayaan dan dasar pemberian umpan balik kepada siswa. Halhal tersebut yang dapat menguatkan kemampuan koognitif siswa, sehingga berdampak pada peningkatan prestasi belajar pada ranah koognitif terhadap siswa kelas eksperimen. Angket respon siswa diambil setelah melakukan serangkaian pembelajaran untuk mengetahui tanggapan siswa tentang proses pembelajaran yang telah dilalui. Respon siswa dikategorikan “sangat baik” dengan persentase keseluruhan item sebesar 82,81% . Pertanyaan pada angket item nomor 2 dan 7 menunjukkan tingkat kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran memiliki persentase terendah, yaitu sebesar 75% pada taraf “baik”. Hal ini dapat diakibatkan oleh beberapa aspek, diantaranya: kemampuan dasar siswa yang relatif bervariasi, kemampuan guru dalam mengatur kegiatan pembelajaran masih harus diperbaiki, karena kesiapan alat dan sumber belajar cukup berperan juga dalam kesiapan siswa
Vol. 2. No.1 ISSN 2338-4530 menerima pelajaran. Ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran di kelas, perangkat pembelajaran seperti bahan ajar, RPP, dan LKS saling berkaitan. Jika penyampaian bahan ajar dalam LKS disampaikan sesuai rencana pada RPP, maka dapat berpengaruh baik pada proses pembelajaran. Jika prosesnya baik, maka hasilnya pun akan baik pula. SIMPULAN Penerapan perangkat pembelajaran berbasis CTL yang telah dikembangkan pada materi pokok cahaya berpengaruh positif untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII sehingga perangkat pembelajaran berbasis CTL tersebut dapat dikembangkan lebih luas. Hasil tersebut ditunjukkan oleh thitung = 3,2183, sedangkan harga ttabel sebesar 1,6706 pada taraf signifikansi 5%( thitung ≥ ttabel).Tingkat perkembangan koognitif pada kelas eksperimen ditunjukkan oleh nilai NGain sebesar 68,132% dan memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan penggunaan perangkat pembelajaran berbasis CTL pada pembelajaran fisika dalam materi pokok cahaya dengan tingkat perkembangan “sedang”. Sedangkan respon siswa setelah mengalami proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran Berbasis CTL tersebut berkategori “sangat baik” yang ditunjukkan oleh hasil angket sebesar 82,81% dari keseluruhan item yang diukur. SARAN Pembuatan danpenyusunan perangkat pembelajaran ini harus sesuai dengan urutan ketujuh komponen CTL tersebut, yakni: konstruktivisme (Constructivism), inkuiri (Inquiri), bertanya (Questioning), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflection), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).Dalam implementasi bahan ajar dan LKS yang telah dibuat, guru harus memilih model pembelajaran yang akan digunakan dan mendesainnya sehingga alokasi waktu satu LKS cukup untuk satu kali pertemuan, karena tidak semua model pembelajaran bisa melaksanakan semua komponen CTL yang terdapat di dalam LKS tersebut. DAFTAR RUJUKAN Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:Prestasi Pustaka.
219
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA “PRISMA SAINS”
Vol. 2. No.1 ISSN 2338-4530
Alwasilah, C. A. 2011. CTL (Contextual Teaching & Learning) Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa Learning.. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta. Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian. Surabaya : SIC. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
220