ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA ...
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNLAM Oleh: Zainuddin, Mustikawati, dan Suyidno Dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Abstract: The developmental research objective is to produce the module of outer space physics (Fisika Bumi Antariksa or FBA) that is suitbale and effective to increase the students’ achievment of Physics Education in Faculty Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University. The developmental method used Four D Mode covering define, design, develop, and disseminate. The subject of research is 33 students who took the outer space physics lecture for odd semester in 2011/2012. The data collection technique used the evaluation of suitability, questionnaire, and test. The tecnique of data analysis is qualitative and descriptive. The result of research stated that (1) the module of outer space physics is suitable for learning material relating to content, language, and dilivery; (2) the students’ achievment is good because 9% of the students total number got “A” meaning very satisfying, 45% of them got “B” meaning satisfying, 27% of them got “C” meaning enough satisfying; and (3) the students responded positively to the use of the module of outer space physics in teaching learning activity. In a word, the module of outer space physics is suitable and effective to increase the students’ achievment of Physics Education in Faculty Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University. Abstrak: Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan Modul Fisika Bumi Antariksa (FBA) yang layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam. Metode pengembangan menggunakan Four D Model meliputi define, design, develop, and disseminate. Subyek penelitian adalah 33 mahasiswa pemrogram Matakuliah FBA semester gasal 2011/ 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan penilaian kelayakan, angket, dan tes. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Modul FBA layak sebagai media pembelajaran dalam hal konten, kebahasaan, dan penyajian, (2) prestasi belajar mahasiswa baik, karena 9% mendapatkan nilai sangat memuaskan (A), 45% memuaskan (B), dan 27% cukup memuaskan (C), dan (3) mahasiswa memberikan respon positif terhadap penggunaan modul FBA dalam perkuliahan. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa Modul Fisika Bumi Antariksa yang dikembangkan layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam. Key words: the module of outer space physics, students’ achievement, and developmental research 63
JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012
PENDAHULUAN FKIP Unlam sebagai penghasil guru MIPA secara tidak langsung bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan di bidang MIPA. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melengkapi kebutuhan mahasiswa terutama kebutuhan materi perkuliahan yang terstruktur dengan baik, berkualitas, dan mudah diperoleh. Dengan demikian proses pembelajaran dengan mudah diarahkan berpusat pada mahasiswa untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang mahasiswa memiliki kecepatan lebih tinggi dalam belajar dibandingkan dengan mahasiswa lainnya (Suyatno dan Subekti, 2009). Salah satu masalah yang dihadapi Prodi Pendidikan Fisika adalah belum optimalnya pembelajaran yang dilakukan oleh dosen ataupun mahasiswa karena belum tersedianya modul perkuliahan yang layak dan permanen, bahan ajar yang ada belum dikembangkan atau dicetak secara sistematik, komprehensif, dan berkelanjutan. Beberapa modul yang sudah ada belum memiliki format yang seragam dan bahkan beberapa modul yang sudah ada, susah dipahami sehingga membingungkan mahasiswa saat kegiatan perkuliahan. Suasana perkuliahan pada umumnya menggunakan direct instruction dan penyajian perkuliahan/ pengetahuan dalam bentuk ceramah sehingga mahasiswa cenderung pasif karena ketiadaan modul perkuliahan. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi rendahnya prestasi hasil belajar mahasiswa yang ditunjukkan oleh hasil evaluasi studi mahasiswa selama dua tahun berturut-turut seperti pada Tabel 1. Tabel 1.Hasil Evaluasi Belajar Mahasiswa Pend. Fisika Pada Matakuliah FBA Nilai A B C D E
2009/2010 5% 25% 69% 0% 1%
2010/2011 0% 29% 36% 35% 0%
Salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa adalah menyediakan sumber belajar yang layak dan berkualitas berupa modul perkuliahan. Pengembangan modul didasarkan 64
pada alasan utama bahwa ketersediaan buku merupakan hal dianggap paling mendesak dibanding upaya-upaya yang lain. Modul menurut Rasyid (2010) merupakan alat/sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Pengorganisasian materi pada modul perkuliahan mengandung sequencing yang mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dan synthesizing yang mengacu pada upaya menunjukkan kepada mahasiswa keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang terkandung dalam materi perkuliahan. Pengorganisasian materi perkuliahan terdiri dari tiga tahapan berpikir yaitu pembentukan konsep, interpretasi konsep, dan aplikasi prinsip. Pengorganisasian tersebut membuat mahasiswa lebih tertarik dalam belajar, mahasiswa otomatis belajar bertolak dari prerequisites dan dapat meningkatkan prestasi hasil belajarnya. Modul perkuliahan berisikan tentang: (1) pengetahuan akan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur, (2) keterampilan mengembangkan ide, memilih, menggunakan alat dan bahan, serta teknik kerja, (3) nilai atau sikap ilmiah antara lain nilai kebersamaan, nilai kejujuran, nilai kasih sayang, tolong menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, dan mau menerima pendapat orang lain. Keuntungan penggunaan modul dalam perkuliahan adalah: (1) meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan, (2) mahasiswa mencapai hasil sesuai dengan kemampuannya, (3) bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester, dan (4) pendidikan lebih berdaya guna, karena modul disusun menurut jenjang akademik. Modul FBA disusun mengacu pada Kurikulum Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam yang secara garis besarnya meliputi Litosfer, hidrosfer, atmosfer, Jagat Raya, Bintang, Tata Surya beserta Anggotanya, serta Bumi dan Bulan. Selain mempelajari konsep-konsep fisika bumi dan antariksa, juga menjelaskan berbagai fenomena alam seperti mengapa air laut rasanya asin, mengapa batu memiliki bentuk dan warna bermacam-macam, atau mengapa pagi dan sore hari
ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA ...
matahari tampak lebih besar. Perkuliahan FBA merupakan matakuliah pemantapan pada materi bumi dan antariksa yang diajarkan di sekolah dasar dan menengah yang diajarkan hanya berupa konsep-konsep semata. Pada mata kuliah ini, penjelasan terhadap konsep-konsepnya diperkuat dengan matematis. Sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menganalisis fen ome na se ha ri-ha ri de ngan me ne rapka n persamaan matematis. Hasil belajar yang telah dicapai mahasiswa berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan disebut prestasi belajar (Meutia, 2010). Prestasi belajar pada matakuliah fisika bumi dan antariksa merupakan penguasaan pengetahuan dan kemampuan hasil belajar fisika bumi dan antariksa. Prestasi belajar tersebut sangat dipengaruhi oleh penguasaan materi dosen sebagai sumber informasi utama dan penggunaan berbagai strategi pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Suliyanah dan Asnawi (2010) yang menyatakan bahwa keberadaan modul perkuliahan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Selain itu hasil penelitian Mulyanratna, dkk. (2011) menunjukkan penggunaan modul perkuliahan dapat peningkatan aktivitas belajar mandiri dan mastery learning mahasiswa. Berdasarkan latar belakang di atas, masalah umum penelitian ini adalah “Bagaimanakah efektivitas Modul Fisika Bumi dan Antariksa yang dikembangkan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam?” Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul Fisika Bumi dan Antariksa (FBA) yang layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk mengembangkan Modul Perkuliahan FBA yang akan digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan fisika FKIP unlam. Pengembangan modul menggunakan Four-D models yang diadaptasi dari Thiagarajaan, Semmel, dan Semmel. Langkahlangkah pengembangan seperti Gambar 1. Dari diagram alur pengembangan Modul FBA di atas, dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut: Pendefinisian (Define) Dilakukan analisis terhadap kurikulum matakuliah FBA kemudian diidentifikasi konsepkonsep esensial dan kemampuan mahasiswa. Hasil identifikasi ini, dipersiapkan sebagai bahan untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Perancangan (Design) Pada tahapan perancangan dilakukan penyusunan modul yang mengacu pada hasil identifikasi pada tahapan pendefinisian dan referensi standar. Pengembangan (Develop) Pada tahapan ini dilakukan telaah secara internal sesama penulis, maupun eksternal yaitu oleh 2 Dosen ahli dan keterbacaan oleh mahasiswa pengguna modul. Tujuannya adalah untuk mengetahui kelayakan modul dan masukan untuk menyempurnakan modul yang dibuat. Selanjutnya dilakukan revisi sesuai dengan masukan penelaah hingga menghasilkan Modul.
65
JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012
Analisis Materi Fisika Bumi Antariksa
Pendefinisian
Analisis Mahasiswa
Perumusan Tujuan Pembelajaran Penyusunan Modul
Penyusunan Lembar Penilaian
Perancangan Desain Awal Modul Perkuliahan dan Instrumen Penilaian Validasi Modul
Revisi
Ujicoba Pengembangan & Penyebaran
Analisis Ujicoba Laporan
Gambar 1 Diagram Alur Pengembangan Modul FBA Setelah itu dilakukan uji coba pada mahasiswa yang memprogram matakuliah Fisika Bumi dan Antariksa pada semester gasal tahun akademik 2011-2012. Data hasil ujicoba dianalisis untuk mengetahui apakah modul yang digunakan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan FBA. Penyebaran (Disseminate) Modul yang sudah final akan digunakan dalam perkuliahan FBA. Namun demikian karena keterbatasan waktu, maka tahapan ini akan dilakukan oleh Prodi Pendidikan Fisika. Subyek dan Waktu Penelitian Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam angkatan 2009 dan 2010 yang sedang memprogram matakuliah Fisika Bumi Antariksa pada Bulan September 2011 – Januari 2012 semester gasal tahun ajaran 2011 – 2012 sebanyak 46 mahasiswa.
66
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menggunakan lembar penilaian dan keterbacaan modul untuk mengetahui kelayakan modul FBA, angket respon mahasiswa terhadap isi modul dan proses perkuliahan, serta lembar evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan FBA. Teknik Analisis Data Data yang bersifat kuantitatif akan dianalisis dengan persentase sedangkan data yang bersifat kualitatif yaitu data yang berupa kata-kata atau kalimat akan dilakukan reduksi data, pemisahan atau pengelompokan sehingga dapat disimpulkan. Hasil Pengembangan Modul FBA Modul FBA dikembangkan untuk menunjang proses perkuliahan Fisika Bumi Antariksa. Adapun indikator yang dikembangkan dari setiap materi pokok dapat dilihat pada Tabel 2.
ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA ...
N o
Tabel 2. Indikator Hasil Pembelajaran yang Dikembangkan Materi Indikator Pembelajaran
1
Litosfer
2
Hidrosfer
3
Atmosfer
4
Jagat Raya
5
Tata Surya Beserta Anggotan ya Bintang
6
7
Bumi dan Bulan
Menjelaskan struktur dalam bumi Menjelaskan perbedaan proses terjadinya batuan beku, sedimen, dan malihan Menjelaskan gambar lapisan-lapisan bumi dan kandungannya Menjelaskan hubungan antara bentuk permukaan bumi dengan tenaga endogen dan tenaga eksogen Menjelaskan akibat terjadinya gempa ditinjau dari penyebabnya Menyimpulkan beberapa kejadian peristiwa alam ditinjau dari penyebabnya Menjelaskan perbedaan siklus pendek, sedang, dan menengah hidrosfer Menjelaskan perbedaan sungai berdasarkan sumber dan debit airnya Menjelaskan hubungan kecepatan dan energi pada aliran sungai kecil Menjelaskan terjadinya banjir pada sungai serta penanggulangannya Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan air danau Menjelaskan berbagai sumber polusi air permukaan Menjelaskan karakteristik samudera Menjelaskan susunan gas dalam atmosfer bumi Menjelaskan perbedaan homosfer dengan heterosfer Menjelaskan lapisan-lapisan udara pada atmosfer bumi Menjelaskan berbagai teori terjadinya jagat raya dan galaksi Menjelaskan karakteristik galaksi bima sakti Menjelaskan perbedaan galaksi spiral, elips, dan tak beraturan Menjelaskan karakteristik matahari sebagai tatasurya Menjelaskan berbagai teori terjadinya planet Menjelaskan karakteristik planet-planet dalam tata surya Menjelaskan perbedaan magnetosfer dan sabuk Van Allen Menjelaskan beda asteroid, meteoroid, meteor, dan meteorit Menjelaskan proses evolusi sebuah bintang Menjelaskan perbedaan antara nova dengan supernova Menjelaskan klasifikasi bintang berdasarkan suhu dan spektrumnya Menjelaskan perbedaan antara rotasi dan revolusi bumi Menjelaskan letak bintang berdasarkan sistem koordinat equatorial Menjelaskan karakteristik bulan sebagai satelit bumi Menjelaskan fenomena the moon illusion Menjelaskan kondisi permukaan bulan yang sebenarnya Menjelaskan perbedaan gerhana bulan dengan gerhana bumi
Tabel 2 menunjukkan kompetensi yang dicapai dalam modul FBA. Materi pokok dan indikator disusun secara runtut dan sistematis agar mudah dipelajari baik secara mandiri maupun secara kelompok. Mengingat materi ajar merupakan prasyarat utama yang harus dikuasai oleh seorang dosen sebagai sumber informasi bagi mahasiswa, dan keberadaan modul ini sangat penting untuk menunjang proses pembelajaan berpusat pada mahasiswa. Mahasiswa hanya bisa mengerjakan tugas secara mandiri dan berdiskusi aktif jika ada
sarana prasarana penunjangnya diantaranya adalah Modul. Hasil Analisis Kelayakan Modul Perkuliahan FBA Penilaian modul FBA dilakukan untuk mengetahui kelayakan modul yang terdiri dari validasi pakar dan uji keterbacaan mahasiswa pengguna. Validasi modul dilakukan pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian oleh pakar. Hasil analisis validasi disajikan pada Tabel 3.
67
JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012
Tabel 3. Hasil Validasi Modul Perkuliahan FBA No
Komponen
1
Kelayakan Isi
2
3
Kebahasaan
Penyajian
Indikator
Penilaian Kategori
Cakupan Materi Kemuthakiran Mengandung Wawasan Produktivitas Merangsang keingintahuan Mengembangkan kecakapan hidup
4,5 4,5 4,5 4,0 4,5
Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Layak Sangat Layak
Mengembangkan wawasan keIndonesiaan dan kontekstual Rata-rata
4,0
Layak
4,4
Layak
Sesuai perkembangan peserta didik Komunikatif Interaktif dan dialogis Lugas Koherensi dan Keruntutan alur piker Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar Penggunaan istilah/simbol/lambing Rata-rata Teknik penyajian Penyajian pembelajaran Rata-rata
4.0 4.5 4,5 4,0 4,0 4,5
Layak Sangat Layak Sangat Layak Layak Layak Sangat Layak
4,0 4,2 4,5 4,5 4,5
Layak Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Tabel 3 menunjukkan bahwa modul FBA yang dikembangkan memenuhi kelayakan dalam hal konten, kebahasaan, dan penyajian. Dalam hal konten, modul ini memenuhi kelayakan karena berisikan materi-materi dianggap mutakhir, mengembangkan wawasan produktivitas dalam mengoptimalkan kreativitas mahasiswa dalam pembelajaran, merangsang rasa keingintahuan dan mengembangkan kecakapan hidup mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi guru yang kreatif yaitu guru yang mampu memahami materi fisika bumi antariksa dan menerapkan dalam mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari secara logis. Dari segi kebahasaan dianggap layak karena sesuai perkembangan peserta didik, komunikatif, interaktif dan dialogis, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia yang benar, dan penggunaan istilah atau simbol/lambang sudah sesuai. Berarti modul tersebut dinilai mampu dijadikan panduan bagi mahasiswa dalam berpartisipasi secara aktif mempelajari materi FBA baik belajar secara mandiri/berkelompok maupun melalui tatap muka di kelas. Selain itu, materi disusun secara koheren dan runtut sehingga tidak membingunkan 68
Skor
mahasiswa dalam mempelajari isinya. Sedangkan dari segi penyajian juga mendapatkan penilaian layak karena teknik penyajian pembelajaran diupayakan runtut sesuai prasyarat pengetahuan mahasiswa dan sebagian besar gambar hasil buatan sendiri. Sedangkan keterbacaan modul FBA digunakan untuk mencari kelemahan-kelemahan yang diperoleh mahasiswa dalam menggunakan modul FBA dalam perkuliahan. Adapun hasil penilaian keterbacaan mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Penilaian Keterbacaan Modul Perkuliahan FBA Gambar 2 menunjukkan bahwa 80% mahasiswa menyatakan isi Modul FBA menarik karena berisikan matapelajaran fisika dalam
ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA ...
kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjelaskan fenomena alam secara logis dan matematis. Tetapi 40% menyatakan penampilannya kurang menarik atau gambar yang ada kurang bisa dipahami, karena masih ada beberapa gambar yang tidak berwarna dan kurang jelas sehingga kurang menarik perhatian mahasiswa. Selain itu, 80% mahasiswa menyatakan bahwa penjelasan mudah dimengerti dan kalimat mudah dipahami berarti penjelasan dan kalimatkalimat yang digunakan dalam penyusunan modul dituliskan secara runtut dan sesuai dengan penulisan kaidah bahasa Indonesia sehingga mudah dimengerti oleh mahasiswa. Berdasarkan hasil penilaian pakar dan uji keterbacaan mahasiswa dapat dikatakan bahwa Modul FBA yang dikembangkan layak dijadikan sebagai media pembelajaran. Agar sebagai berikut: (1) beberapa gambar yang posisinya tidak tepat perlu dibenahi, (2) gambar yang tidak berwarna dan kurang jelas perlu diganti yang lebih baik, (3) beberapa penulisan ejaan yang salah agar dibenarkan, dan (4) modul yang disusun terlalu tebal sehingga perlu disederhanakan tanpa mengurangi makna dari modul yang telah dikembangkan. Hasil Ujicoba Modul FBA Prestasi belajar pada matakuliah fisika bumi dan antariksa merupakan penguasaan pengetahuan dan kemam-puan hasil belajar fisika bumi dan antariksa. Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh bagaimana materi tersebut disampaikan kepada mahasiswa agar mudah dipahami dan seberapa besar mutu perkuliahan yang dosen miliki, dengan kata lain pengajaran akan bermutu jika penyampaiannya mudah diserap oleh pikiran mahasiswa. Hal tersebut dapat dilakukan secara maksimal bila dosen menggunakan bantuan suatu modul untuk menjadikan pegangan bagi mahiswa dalam memahami materi matakuliah FBA, karena mahasiswa dapat belajar baik secara mandiri atau kelompok secara terarah. Prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Fisika Bumi Antariksa selama tiga tahun berturutturut dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah FBA Nilai A B C D E
2009/2010
2010/2011
2011/2012
5% 25% 69% 0% 1%
0% 29% 36% 35% 0%
9% 45% 27% 16% 0%
Tabel 4 menunjukkan bahwa prestasi mahasiswa pada tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/ 2011 tidak mengalami kenaikan secara signifikan, bahkan persentase mahasiswa yang mendapatkan nilai D meningkat. Perkuliahan Fisika Bumi Antariksa pada tahun ajaran 2011/2012 telah menggunakan modul sebagai penunjang perkuliahan, ternyata prestasi belajar mahasiswa mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini membuktikan bahwa modul perkuliahan sangat membantu mahasiswa dan dosen dalam memahami materi fisika bumi antariksa. Penggunaan modul FBA dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa juga ditunjukkan oleh 93% mahasiswa menyatakan bahwa penjelasan dosen sesuai dengan materi perkuliahan atau isi modul. Sebanyak 79% menyatakan kalimat dan gambar jelas mudah dipahami serta didukung oleh penjelasan dosen yang juga sesuai, 80% mahasiswa menyatakan modul ini sangat membantu mempelajari materi litosfer, hidrosfer, atmosfer, galaksi, tata surya dan anggotanya, bintang, serta bumi dan bulan. Serta 75% menyatakan mudah dalam menjawab evaluasi yang diberikan oleh dosen baik dalam hal tugas, UTS, dan UAS. Respon tersebut sesuai dengan hasil penelitian Mulyanratna (2011) bahwa Perkuliahan yang dipandu modul dapat terlaksana dengan sangat baik, peningkatan aktivitas belajar mandiri mahasiswa dan ketuntasan tujuan mastery learning telah tercapai. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian pengembangan ini berupa Modul Perkuliahan Fisika Bumi Antariksa sebagai bahan penunjang Matakuliah Fisika Bumi Antariksa Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam. Beberapa temuan penelitian adalah: a. Modul FBA yang dikembangkan layak sebagai media pembelajaran, karena hasil penilaian menunjukkan layak dalam hal konten, 69
JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012
kebahasaan, dan penyajian. Selain itu isi dan tampilan menarik, penjelasan mudah dimengerti, kalimat dan gambar mudah dipahami. b. Penggunaan modul FBA dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada matakuliah Fisika Bumi Antariksa, karena sebanyak 9% mahasiswa mendapatkan nilai sangat memuaskan (A), 45% memuaskan (B), dan 27% cukup memuaskan (C). c. Respon positif mahasiswa terhadap penggunaan modul FBA dalam perkuliahan, karena penjelasan dosen sesuai isi modul, kalimat dan gambar mudah dipahami, mudah memahami materi litosfer, hidrosfer, atmosfer, galaksi, tata surya beserta anggotanya, bintang, serta bumi dan bulan, dan sebagian besar mudah dalam menyelesaikan evaluasi. Berdasarkan temuan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Modul Perkuliahan Fisika Bumi Antariksa yang dikembangkan layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam
DAFTAR PUSTAKA Meutia N, 2010. Pengertian Prestasi Belajar. Diakses melalui http://belajar psikologi.com/ pengertian-prestasi-belajar pada tanggal 20 April 2012. Mulyanratna, M., Mulyaningsih, S. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri Melalui Pengembangan Modul Mata Kuliah Gelombang dan Optik di Program Pendidikan Fisika FMIPA UNESA. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya. Rasyid, M. 2010. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Penulisan Modul. Diakses melalui www.rosyid.info/2010/06 pada tanggal 20 April 2012. Suyatno dan Subekti. 2009. Cara Mudah Mengembangkan Bahan Ajar. Panduan untuk Menjadi Guru Hebat. Surabaya: Development Education For All, Pengembangan Sumber Daya Manusia. Suliyanah dan Asnawi. 2010. Pengembangan Modul Termodinamika Berbasis Media Powerpoint di Jurusan Fisika Kelas Internasional Unesa. Prosiding Seminar Nasional Sains 2010. ISBN 978-979-028-272
70