BIOEDUKASI Volume 6, Nomor 1 Halaman 22-33
ISSN: 1693-2654 Februari 2013 22
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MULTIMEDIAPADAMATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI SMPN 1 KENDAL KABUPATEN NGAWI Sugiyanto1, Widha Sunarno2, Baskoro Adi Prayitno3 1 SMP Negeri 1 Kendal Kabupaten Ngawi 2,3
Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
E-mail :
[email protected] Diterima 02 Desember 2012, Disetujui 21 Januari 2013
ABSTRAK- Penelitian ini bertujuan untuk: mengembangkan modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi keanekaragaman makhluk hidup untuk memecahkan masalah belajar siswa dalam pembelajaran; menguji kelayakan produk modul pembelajaran yang dikembangkan; dan menguji efektivitas produk modul untuk mata pelajaran IPA siswa SMPN 1 Kendal Kabupaten Ngawi. Rancangan penelitian yang digunakan mengacu pada modifikasi model pengembangan Borg and Gall (1989), yang meliputi 5 tahap yaitu, tahap studi pendahuluan, tahap desain produk (perencanaan dan pengembangan draf produk), tahap validasi dan revisi, tahap uji coba dan revisi produk, dan produk akhir. Uji coba dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu tahap pertama review dengan ahli isi/materi serta ahli media pembelajaran, tahap kedua uji coba praktisi, tahap ketiga uji coba produk kelompok kecil terhadap 10 siswa, tahap terakhir uji coba lapangan dalam setting eksperimen terhadap 49 siswa. Hasil penelitian menunjukkan: perolehan rata-rata penilaian hampir semua tahapan, yaitu pada uji coba ahli adalah 3,6 dalam skala empat, nilai tersebut termasuk kategori “sangat baik”. Pada uji coba oleh praktisi total rata-rata keseluruhan adalah 3,8 dalam skala empat (“sangat baik”). Pada uji coba skala kecil total rata-rata keseluruhan adalah kategori 3,7 dalam skala empat (“sangat baik”). Pada uji coba lapangan total rata-rata keseluruhan adalah 3,7 dalam tabel skala empat (“sangat baik”); efektivitas produk dilihat melalui skor rata-rata post test kelompok yang diberi perlakuan adalah 84,96 dan skor rata-rata post test kelompok yang menggunakan modul tanpa multimedia adalah 79,21. Hasil uji coba dengan menggunakan uji t menunjukkan perbedaan yang signifikan nilai yang diperoleh siswa yang menggunakan modul disertai multimedia dan siswa yang menggunakan modul tanpa multimedia. Kata kunci: Inkuiri terbimbing, multimedia, keanekaragaman makhluk hidup
sepanjang hidup, memecahkan masalah,
Pendahuluan Terbentuknya
manusia-manusia
mengambil
keputusan,
mampu
(2007),
beradaptasi, dapat memotivasi diri, dan
memiliki
mampu menyusun pertimbangan dari
keterampilan dan kemampuan dasar
berbagai alternatif pemecahan masalah.
dalam hidupnya meliputi keterampilan
Penciptaan sumber daya manusia yang
unggul
menurut
tercapai
jika
Harsanto mereka
membaca, menulis, berhitung, belajar
23 berkualitas ini antara lain merupakan
respon siswa (afektif dan psikomotorik),
tujuan pendidikan nasional.
dan
Proses
pembelajaran
pada
motivasi
belajar
siswa
dalam
pembelajaran. Dalam pembelajaran, guru
dasarnya adalah proses komunikasi yang
berperan
diwujudkan
memfasilitasi kegiatan belajar siswa,
melalui
kegiatan
sebagai
salah
didik. Informasi yang disampaikan dapat
sumber/bahan ajar dan media belajar
berupa
bagi siswa. Adanya sumber dan media
keahlian,
dengan
yang
penyampaian informasi kepada peserta
pengetahuan,
satunya
fasilitator,
menyediakan
dan
yang mampu meningkatkan kualitas
sebagainya. Informasi tersebut biasanya
pembelajaran adalah suatu kebutuhan
dikemas sebagai satu kesatuan yaitu
yang mutlak harus
bahan ajar (teaching material). Bahan
mendukung pembelajaran.
keterampilan,
ajar
ide,
pengalaman,
merupakan
dipenuhi untuk
seperangkat
Peningkatan kualitas khususnya
materi/substansi pelajaran yang disusun
pembelajaran IPA dapat menggunakan
secara sistematis, menampilkan sosok
pendekatan inkuiri terbimbing. Inkuiri
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
terbimbing merupakan suatu kegiatan
peserta
belajar
didik
dalam
kegiatan
mengajar
untuk
menemukan
pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar
konsep dengan bimbingan guru melalui
memungkinkan peserta didik mempelajari
pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan
suatu kompetensi atau kompetensi dasar
cara berpikir siswa. Metode ini berfokus
secara runtut dan sistematis sehingga
pada proses dan keterampilan untuk
secara akumulatif mampu menguasai
melakukan
semua kompetensi secara utuh dan
kegiatan eksplorasi, menemukan dan
terpadu.
pemahaman.
Dengan
demikian,
dapat
penelitian
yang
meliputi
Bimbingan guru dalam
melibatkan secara maksimal seluruh
bentuk petunjuk
kemampuan siswa untuk mencari dan
prosedur yang lengkap dan pertanyaan
menyelidiki secara kritis, logis, dan
pengarah
selama
analitis tentang hal-hal yang terdapat
Prosedur
kegiatan
padakonsep Biologi.
perancangan penyelidikan,
Kualitas pembelajaran dipengaruhi
penyelidikan,
kerja baik melalui
proses
penemuan.
penyelidikan
mulai
pelaksanaan
pengambilan
data
oleh lima aspek utama yaitu performance
penyelidikan, dan penarikan kesimpulan
guru dalam pembelajaran, fasilitas, dan
diarahkan oleh guru. Bentuk pembimbingan
media pembelajaran, iklim pembelajaran,
24 dipersiapkan dalam lembar-lembar kegiatan
disertai dengan multimedia. Multimedia
siswa.
adalah Dua prinsip mendasar dalam
pemanfaatan
komputer
untuk
membuat dan menggabungkan teks, grafik,
kompatibel
audio, gambar bergerak (video dan
dengan American Association of School
animasi) dengan menggabungkan link yang
Librarians (AASL) (American Library
memungkinkan
Association, 2007). yang pertama adalah
navigasi,
bahwa belajar adalah aktif, proses yang
berkomunikasi.
inkuiri
terbimbing
yang
sedang berlangsung konstruksi yang
pemakai
berinteraksi,
Mayer
dan
melakukan
berkreasi,
Moreno
dan
(1998)
terus sepanjang hidup. Prinsip kedua
menegaskan bahwa siswa yang belajar
adalah bahwa harapan dan instruksi dari
dengan
guru dan pustakawan merupakan aspek
mendengarkan narasi yang sesuai, 50%
penting dari pembelajaran inkuiri.
lebih
mengamati
berhasil
multimedia
dalam
dan
memecahkan
Pelaksanaan pembelajaran dengan
masalah dibanding siswa yang belajar
inkuiri terbimbing akan berjalan dengan
dengan mengamati multimedia tanpa
baik
Media
mendengarkan
berupa
modul.
Aldalalah
alat,
sarana
melaporkan bahwa siswa yang membaca
pembelajaran, dan bahan ajar yang berisi
teks dengan audio lebih baik daripada
materi, metode, batasan-batasan, dan
membaca teks dengan gambar. Mayer
cara
dan
diperlukan
pembelajaran Modul
alat/media.
tersebut
merupakan
mengevaluasi
yang
sengaja
dirancang sistematis dan menarik untuk
dan
Anderson
narasi Fong
(1992)
yang (2010)
sesuai. juga
menunjukkan
bahwa siswa yang membaca dengan
mencapai kompetensi yang diharapkan
menggunakan ilustrasi multimedia dalam
sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
pemecahan masalah lebih baik daripada
Menurut
modul
siswa yang membaca informasi yang
merupakan salah satu sarana dalam
sama dengan menggunakan bahan ajar.
menyampaikan ilmu pengetahuan dari
Dari pendapat beberapa tokoh di atas
penulis ke pembaca. Modul sebagai salah
dapat disimpulkan bahwa penggunaan
satu bentuk bahan ajar juga bermanfaat
multimedia dalam pembelajaran lebih
dalam menunjang keberhasilan pendidikan.
berhasil
Almunawar (2000)
dalam
memecahkan
suatu
permasalahan. Selain itu pemanfaatan Modul sebagai media pembelajaran agar menarik dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran maka modul tersebut
multimedia
akan
meningkatkan
pemahaman siswa pada materi yang
25 sedang
dipelajari,
sehingga
pada
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
di SMPN 1 Kendal Kabupaten Ngawi terhadap hasil belajar siswa. Metode Penelitian
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini
di
antaranya sebagai
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
berikut. Setyowati (2009) diperoleh
dan
kesimpulan bahwa pembelajaran modul
penelitian
multimedia dapat meningkatkan respon
kepada
dan perilaku siswa. Fitriani (2011)salah
pengembangan modifikasi dari model
satu kesimpulannya menyatakan bahwa
pengembangan Borg and Gall (1989).
hasil
setelah
Prosedur yang dimaksud meliputi 5 tahap
diberikan Modul Multimedia diperoleh
yaitu, (1) tahap studi pendahuluan, (2)
prosentase 64,28% siswa memperoleh
tahap desain produk (perencanaan dan
nilai baik atau good, dan semua siswa
pengembangan draf produk), (3) tahap
dinyatakan lulus. Sudarmi (2010) hasil
validasi dan revisi, (4) tahap uji coba dan
penelitiannya
revisi produk, (5) dan produk akhir.
belajar
yang
diukur
mengatakan
terdapat
pengembangan.
Rancangan
yang digunakan mengacu rancangan
penelitian
perbedaan prestasi belajar antara model Studi
inkuiri terbimbing melalui lab riil dan
pendahuluan
meliputi
observasi, pemberian angket dan studi
virtuil.
pustaka. Pada tahap perencanaan kegiatan Tujuan penelitian ini adalah: (1)
yang dilakukan adalah mengidentifikasi
mengembangkan modul berbasis inkuiri
materi pokok pembelajaran dan tujuan
terbimbing disertai multimedia pada
kegiatan pembelajaran. Subyek penelitian
materi keanekaragaman makhluk hidup
pada analisis kebutuhan berupa siswa
di SMPN 1 Kendal Kabupaten Ngawi;
kelas VII diambil satu kelas secara
(2)
mengetahui
kelayakan
modul
random, dua orang guru IPA, kurikulum
terbimbing
disertai
dan sarana prasarana. Hasil pengembangan
multimedia pada materi keanekaragaman
tahap awal berisi perangkat pembelajaran,
makhluk hidup di SMPN 1 Kendal
modul, lks, dan multimedia sebagai draf I.
berbasis
inkuiri
Kabupaten
Ngawi;
(3)
mengetahui
efektivitas
modul
berbasis
Produk yang sudah dirancang
inkuiri
terbimbing disertai multimedia pada materi keanekaragaman makhluk hidup
selanjutnya diujicobakan dalam 4 tahap. Tahap pertama uji coba ahli atau validasi oleh
ahli
metodologi,
modul,
dan
26 multimedia. Pada tahap ini dilakukan
multimedia
dan
oleh
memahami
materi
dua
orang
ahli
yaitu
ahli
kemudahan yang
dalam
dituliskan.
metodologi, modul, dan ahli multimedia.
Instrumen uji coba lapangan di dalam
Tahap kedua uji coba atau validasi oleh
setting
praktisi. Pada tahap ini dilakukan oleh
evaluasi
seorang guru IPA yang berpendidikan S-
psikomotor, dan LO afektif.
eksperimen hasil
berupa
belajar
lembar
kognitif,
LO
2. Hasil validasi dan saran dari ahli dan
Data pada saat analisis kebutuhan
praktisi dijadikan dasar revisi terhadap
adalah data kualitatif berupa hasil angket
produk pengembangan. Selanjutnya hasil
guru dan siswa. Data pada tahap uji ahli
revisi
berupa
berupa
draf
II
produk
data
kualitatif
pengembangan. Tahap ketiga uji coba
penilaian
ahli
skala kecil. Subyek uji coba skala kecil
kualitas
modul
adalah
terbimbing
10
mempunyai
siswa
kelas
VII
kemampuan
yang
akademik
bervariasi. Hal ini ditujukan untuk
yaitu
terhadap
disertai
hasil
kelayakan/
berbasis
inkuiri
multimedia
dari
aspek bahasa, substansi materi, dan data tanggapan praktisi. Data pada tahap uji
mengetahui kelemahan dan kelebihan
skala kecil berupa data kualitatif berupa
produk sebelum digunakan pada uji coba
hasil angket tanggapan siswa terhadap
lapangan. Selanjutnya hasil revisi berupa
keterbacaan
draf III produk pengembangan. Tahap
multimedia
keempat uji coba lapangan dalam setting
memahami materi yang dituliskan. Data
eksperimen. Subyek uji coba lapangan
uji coba dalam setting eksperimen berupa
dalam setting eksperimen adalah kelas
data kuantitatif yaitu nilai prestasi belajar
VIIG dan VIIH SMPN 1 Kendal.
kognitif, psikomotor, dan afektif.
modul, dan
kemenarikan
kemudahan
dalam
Instrumen yang digunakan untuk
Cara pengumpulan data pada saat
pengambilan data meliputi instrumen
analisis kebutuhan diperoleh dengan
analisis
angket
teknik pemberian angket terhadap guru
tanggapan guru dan siswa, skala pada
dan siswa. Data pada uji ahli diperoleh
angket
likert
melalui instrumen penilaian ahli terhadap
(Suharsimi, 2006). Instrumen uji ahli
kelayakan modul. Data pada tahap uji
berupa angket instrumen validasi ahli
skala kecil diperoleh melalui
dan praktisi. Instrumen uji skala kecil
tanggapan siswa terhadap keterbacaan
berupa angket tanggapan siswa terhadap
modul, kemenarikan multimedia dan
keterbacaan
kemudahan dalam memahami materi
kebutuhan
ini
berupa
mengikuti
modul,
skala
kemenarikan
angket
27 yang dituliskan. Data uji coba lapangan
pengembangan produk dan data hasil
di dalam setting eksperimen diperoleh
belajar siswa meliputi nilai kognitif,
melalui tes hasil belajar kognitif berupa
penilaian psikomotorik, serta penilaian
tes akhir modul, observasi keterampilan
afektif. Hasil penilaian terhadap seluruh
psikomotor, dan observasi afektif yang
produk
dilakukan
rangkumannya pada Gambar 1.
di
setiap
kegiatan
pembelajaran.
pengembangan
disajikan
Skor rata-rata ujicoba pengguna
Analisis data pada saat analisis
disajikan dalam Gambar 2. Dan diskripsi
kebutuhan dianalisis secara kualitatif.
data prestasi kognitif, psikomotor, dan
Analisis data penilaian ahli dilakukan
afektif disajikan dalam Tabel 1.
dengan teknik analisa teknik deskriptif 100,0
kualitatif dan teknik deskriptif persentase
Sudijono (2001: 41). Data kualitatif yang diperoleh pada saat uji coba skala kecil
80,0 Skor %
menggunakan rumus yang dikemukakan
55,560,0 44,540,0 40,0 25,0 16,7 20,0 60,0
0,0
dianalisis secara kualitatif kemudian
setting
dianalisis
menggunakan
Prasarat
analisis
uji
t.
digunakan
Uji
Wilk. Untuk mengetahui homogenitas variansi digunakan uji Levene-Test.
Modul
Gambar 1 . Presentase Penilaian Ahli
uji
normalitas menggunakan uji Shapiro
RPP
Kategori
eksperimen
Skor rata-rata
dalam
silabus
Multimedia
Baik Sangat Baik
dikonversi ke tabel skala 4. Data uji coba lapangan
83,3 75,0
3,65 3,6 3,55 3,5 3,45
3,6
3,6 3,5
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Deskripsi Data
Aspek
Dalam penelitian ini data yang terkumpul terdiri atas data penilaian
Gambar 2. Skor Rata-rata pada Uji Coba Kelompok Kecil oleh Pengguna (Guru)
Tabel 1.Data Prestasi Belajar Aspek Kognitif, Psikomotor, dan Afektif Rata-rata Prestasi Belajar Aspek Kognitif Psikomotor Afektif
Kelas Modul Disertai Multimedia
84,96
81
86
Modul Tanpa Multimedia
79,21
79
74
psikomotor sebesar 0,076; dan prestasi
Hasil Uji Hipotesis uji
afektif sebesar 0,287. Masing-masing
normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji
mempunyai signifikansi lebih besar dari
normalitas menunjukkan bahwa taraf
0,05.
Uji
prasyarat
meliputi
signifikansi pada kelas modul disertai multimedia
untuk
sebesar
0,618;
sebesar
0,066;
prestasi
prestasi dan
kognitif
psikomotor
prestasi
Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa taraf signifikansi untuk prestasi kognitif
sebesar
0,411;
prestasi
afektif
psikomotor sebesar 0,142; dan prestasi
sebesar 0,152. Sedangkan pada kelas
afektif sebesar 0,105. Masing-masing
modul tanpa disertai multimedia untuk
mempunyai signifikansi lebih besar dari
prestasi kognitif sebesar 0,340; prestasi
0,05.
Tabel 2. Data Hasil Uji t Prestasi Kognitif, Psikomotor, dan Afektif No
Prestasi
F hit
F tabel
1 2 3
Kognitif Psikomotor Afektif
4,32 4,78 6,45
2,06 2,06 2,06
Kepu tusan Fhit>Ftab Fhit>Ftab Fhit>Ftab
Ho Ditolak Ditolak Ditolak
Tabel 3. Rata-rata Data Uji Coba Lapangan di Dalam Setting Eksperimen No 1 2 3
Indikator Aspek Skor Aspek Modul 3,7 Aspek Uraian Materi 3,7 Multimedia 3,7 Skor rata-rata = 3,7 Termasuk kategori “Sangat Baik”
Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
29 memperbaiki
Pembahasan Berdasarkan
hasil
penilaian
produk
dalam
revisi
berikutnya.
pengembangan produk oleh ahli seluruh
Hasil revisi dari uji coba skala
instrumen aspek silabus, RPP, modul,
kecil dan masukan yang disampaikan
dan multimedia dinilai dalam kategori
digunakan untuk uji coba lapangan
sangat baik, ini berarti bahwa ketepatan
dalam setting eksperimen. Uji coba
materi pengembangan modul berbasis
dilakukan
inkuiri terbimbing disertai multimedia
pembelajaran
pada materi keanekaragaman makhluk
modul disertai multimedia dan kelas
hidup dinilai “A”.
VIIG
di
kelas dengan
diberi
VIIH
diberi
menggunakan
pembelajaran
dengan
Gambaran penilaian ahli dapat
menggunakan modul tanpa multimedia.
dilihat pada gambar 1 yang menunjukkan
Kegiatan pembelajaran masing-masing
secara keseluruhan rata-rata penilaian
dilakukan selama 3 pertemuan. Materi
ahli
yang
untuk penilaian persentase baik
adalah 39,3%, sangat baik adalah 60,7%.
disampaikan
khusus
KD
6.1
tentang ciri-ciri makhluk hidup. Selama proses pembelajaran dilakukan observasi
Produk
yang
telah
direvisi
selanjutnya digunakan dalam ujicoba skala kecil yang melibatkan 10 siswa
dari aspek psikomotor dan afektif siswa. Setelah selesai dilakukan tes akhir modul untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
kelas VII dan 2 orang guru IPA sebagai pengguna.
Produk
yang
Gronlund (1993: 34) menyatakan
digunakan
adalah hasil revisi dari validasi ahli dan
bahwa “Achievment test is design to
praktisi dengan memperhatikan saran-
indicated degree of success in some part
saran yang telah diberikan. Gambar 2
learning activity”. Dalam pengertian ini
menunjukkan
bahwa
skor
rata-rata
yang
tes
prestasi
dibuat
untuk
diperoleh pada uji coba kelompok kecil
mengetahui tingkat keberhasilan yang
oleh pengguna. Untuk aspek tujuan
dicapai siswa dalam kegiatan belajar
pembelajaran adalah 3,6 kategori sangat
mengajar
baik, skor rata-rata untuk aspek uraian
Dengan demikian jika prestasi belajar itu
materi adalah 3,5 kategori sangat baik dan aspek tampilan multimedia 3,6
yang
telah
dilaksanakan.
tinggi, maka dapat dikatakan bahwa proses belajar itu telah berhasil.
kategori sangat baik. Tujuan uji coba
Deskripsi data prestasi belajar
skala kecil adalah untuk mengumpulkan
kognitif dapat dilihat pada Tabel 1.
informasi yang dapat digunakan untuk
Perolehan nilai siswa kelas VIIH dengan
30 pembelajaran
modul
pembelajaran yang dibuktikan melalui
disertai multimedia lebih baik daripada
suatu keberhasilan dalam menyelesaikan
kelas VIIG. Hal ini sesuai dengan
pelatihan. Prestasi psikomotor meliputi
pendapat dari Syah (2008:132), faktor
imitation,
yang mempengaruhi belajar siswa di
artixulation, naturalization. Mayer dan
antaranya pendekatan belajar (approach
Anderson (1992) menunjukkan bahwa
to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang menggunakan multimedia
siswa yang meliputi strategi dan metode
dalam pembelajaran untuk pemecahan
yang digunakan siswa. Dalam hal ini
masalah lebih baik daripada siswa yang
siswa kelas VIIH selain menggunakan
membaca
modul
dan
keterangan di atas dapat disimpulkan
animasi pada multimedia. Amri (2011)
kelas yang menggunakan modul disertai
hasil penelitian mengatakan terdapat
multimedia
perbedaan prestasi belajar siswa yang
yang lebih baik dalam memecahkan
menggunakan media audio visual dan
masalah.
juga
menggunakan
mengamati
video
modul bergambar.
manipulation,
materi
yang
precision,
sama.
mempunyai
Dari
keterampilan
Penilaian hasil belajar afektif
Tabel 2 juga disajikan data
pada Tabel 2 menunjukkan perbandingan
perbandingan prestasi belajar psikomotor
skor rata-rata yang diperoleh antara kelas
antara
yang
kelas
dengan
pembelajaran
menggunakan
modul
disertai
mengunakan modul disertai multimedia
multimedia lebih tinggi dari kelas yang
dan
menggunakan modul tanpa multimedia.
kelas
dengan
modul
tanpa
multimedia. Data ini diambil melalui
Syah (2008: 13) menyatakan
lembar observasi selama pembelajaran
bahwa belajar dapat dipahami sebagai
oleh observer selama tiga pertemuan.
tahapan perubahan tingkah laku individu
Dari data Tabel 2 terlihat bahwa nilai
yang relatif menyerap sebagai hasil
rata-rata kelas
pengalaman
VIIH lebih tinggi dari
kelas VIIG. Menurut “prestasi
belajar
Azwar adalah
dan
dengan
melibatkan
proses
lingkungan
yang
9)
perubahan
perilaku
merupakan
seseorang
berdasarkan
(2007:
bentuk penampilan seseorang dalam
pengalaman
menguasai bahan atau materi yang telah
Taksonomi
diajarkan”. Kemampuan itu ditunjukkan
(2007:8)
dengan
kemampuan
penguasaan
interaksi
terhadap
materi
atau
praktek
tertentu. Bloom prestasi
pribadi
Menurut
dalam afektif
menerima,
atau
Azwar meliputi
menanggapi,
31 menghargai,
internalisasi,
dan
karakterisasi.
dalam uji homogenitas ini adalah 0,05. Hasil uji homogenitas menunjukkan
Penilaian afektif siswa meliputi
bahwa harga p-value lebih besar dari
motivasi, melaksanakan tugas dengan
taraf signifikansi (α = 0,05), jadi Ho
sungguh-sungguh, sikap, minat, dan
diterima, yang berarti sampel dalam
moral. Siswa yang diberi pembelajaran
penelitian ini berasal dari populasi yang
menggunakan modul disertai multimedia
berdistribusi dari variansi yang homogen
mempunyai karakter afektif yang lebih
atau tidak ada perbedaan yang signifikan.
tinggi dibanding siswa yang belajar
Tabel 2 menunjukkan uji t
dengan modul tanpa multimedia. Uji
normalitas
prestasi kognitif, psikomotor, dan afektif.
dilakukan
Dari hasil penghitungan
(Fhit) lebih
menggunakan bantuan sofware SPPS 18
besar dari Ftabel, maka H0 ditolak,
dengan memakai metode
probability
dengan ditolaknya Ho berarti kedua
plot Shapiro-Wilk (SW) dengan taraf
kelompok memiliki prestasi kognitif,
signifikansi (α) = 0,05. Hasil analisis
psikomotor, dan afektif yang tidak sama.
menunjukkan harga p-value prestasi
Tabel 3 menunjukkan rata-rata
belajar kognitif, psikomotor, dan afektif
data uji coba lapangan di dalam setting
untuk kelompok kelas modul disertai
eksperimen. Ini berarti bahwa aspek
multimedia dan kelas modul tanpa
pembelajaran
multimedia
berbasis
lebih
signifikansinya
(α
besar =
dari 0,05),
taraf maka
keputusan ujinya adalah menerima Ho. Berarti data prestasi belajar kognitif,
pengembangan
inkuiri
terbimbing
modul disertai
multimedia pada materi keanekaragaman makhluk hidup dinilai “A” oleh siswa. Kesimpulan dan Rekomendasi
psikomotor, dan afektif untuk kelompok Berdasarkan hasil analisis data
kelas modul disertai multimedia dan kelas modul tanpa multimedia berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan: (1) pengembangan modul
berbasis
inkuiri
terbimbing
Uji homogenitas prestasi kognitif,
disertai multimedia telah dilaksanakan
psikomotor, dan afektif kelas modul
melalui prosedur modifikasi dari model
disertai multimedia dan kelas modul
pengembangan Borg and Gall (1989:
tanpa multimedia menggunakan bantuan
782). Bentuk produk berupa modul
program SPPS 18 metode Levene-Test.
cetak, LKS, dan multimedia yang valid
Taraf signifikansi (α) yang digunakan
32 dan menarik; (2) setelah melewati
dan
beberapa tahapan uji coba, baik uji coba
pemanfaatan media ini tidak terbatas
ahli, uji coba praktisi, uji coba skala
pada
kecil, maupun uji coba lapangan dalam
sekolah saja, tetapi juga dapat dilakukan
seting eksperimen kepada siswa, semua
di rumah atau tempat lain; (4) modul
tahapan
berbasis
memperoleh
nilai
termasuk
menikmati
kegiatan
multimedia;
belajar
inkuiri
(3)
mengajar
terbimbing
di
disertai
kategori sangatbaik. Sehingga produk
multimedia ini sebaiknya digunakan
pengembangan modul ini sudah layak
dalam proses pembelajaran karena dapat
menjadi
menarik
produk
akhir
yang
dapat
minat
siswa
disebarluaskan dan diimple mentasikan
meningkatkan
kepada para pengguna; (3) efektivitas
dengan adanya pengembangan modul ini
produk pengembangan dapat dilihat dari
maka perlu adanya tindak lanjut yang
skor rata-rata post test kelompok yang
lebih
menggunakan modul disertai multimedia
pembelajaran
dan kelompok yang menggunakan modul
indikator pencapaian kompetensi.
tanpa multimedia. Hasil uji coba dengan menggunakan uji t juga menunjukkan Fhit>Ftabel, ini berarti ada perbedaan yang signifikan nilai yang diperoleh siswa yang
menggunakan
multimedia
dan
modul
disertai
siswa
yang
menggunakan modul tanpa multimedia. Berdasarkan
hasil
penelitian
maka diajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut: (1) dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, baik bagi guru maupun siswa diharapkan mempelajari dan memahami terlebih dahulu bagian dari media produk pengembangan ini; (2) untuk
kegiatan
diupayakan
belajar
seluruh
mengoperasikan
siswa
komputer
mengajar dapat secara
masing-masing supaya dapat mencoba
prestasi
dalam
mendalam yang
belajar;
(5)
untuk
materi
sesuai
dengan
Daftar Pustaka Almunawar, M. (2000). Modul Pengenalan SMP Terbuka. Semarang: Diva Press Aldalalah, O. and Fong, S. F. (2010). Effects of Modality and Redundancy Principles on the Learning and Attitude of a Computer-based Music Theory Lesson among Jordanian Primary Pupils. International Education Studies, 3 (3), 52-64 Amri, M.T. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Media Animasi dan Modul Bergambar Ditinjau dari Aktivitas Belajar dan Kemampuan Awal Siswa terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Fisika Siswa. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
33 Fitriani, R. (2011). Pengembangan Modul Multimedia Seri B1 Mata Pelajaran Bahasa Inggris Untuk Siswa Kelas XI Multimedia di SMK Negeri 1 Pengasih. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Gall, M.D. and Borg, W.R. (1989). Educational research: An th introduction, (5 Ed.). BostonUSA: Allyn and Abcon. Gronlund, N. E. (1993). Measurement and Evaluation in Teaching. New York: MacMillan Publishing Co. Inc
Sampah Rumah Tangga berwawasan SAINS Teknologi Masyarakat (STM) sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan manifestasi perilaku siswa. Disertasi, Malang: Universitas Malang Sudarmi. (2010). Model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui lab riil dan virtuil ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan berpikir abstrak terhadap prestasi belajar. Tesis, Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Harsanto, R. (2007). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius.
Sudijono, A. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Mayer, R. E. and Anderson, R. B. (1992). The instructive animation: Helping students build connections between words and pictures in multimedia learning. Journal of Educational Psychology , 444-452.
Suharsimi, A. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
Mayer, R. and Moreno, A. (1998). Splitattention effect in multimedia learning:evidence for dual processing systems in working memory. Journal of Educational Psychology, 312-320 Setyowati, E. (2009). Pengembangan Modul Multimedia Pengelolaan
Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya