Jurnal Fropil
Vol 1 Nomor 2. September- Desember 2013
PENGARUH PENERAPAN JALAN SATU ARAH TERHADAP JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (Studi Kasus Pada Jl. Kh. Abdul Hamid Dan Jl. Kh Abdurrahman Siddik Di Kota Pangkalpinang)
Rakhmawati Fadillah Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung email:
[email protected] Ormuz Firdaus Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung email:
[email protected] Fadillah Sabri Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung email:
[email protected]
ABSTRAK Perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah pada ruas jalan utama yang diterapkan Pemerintah Kota Pangkalpinang tentunya akan berimbas pada pengguna jalan yang memiliki kecendrungan untuk memilih jarak tempuh terpendek melalui jalan-jalan alternatif yang menghubungkan jalan utama. Dalam hal ini, yang terjadi adalah tidak adanya perubahan pada manajemen lalu lintas ataupun perubahan fisik yang dilakukan pada jalan alternatif sebagai penghubung jalan utama. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei perhitungan volume lalu lintas, kemudian dianalisis dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sedangkan metode untuk mengetahui dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro yang ada di ruas jalan kolektor sekunder dengan menggunakan teknik wawancara (mengisi kuesioner) secara langsung, kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS 17, selanjutnya dianalisis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis kinerja lalu lintas yang ada pada ruas JL. KH. Abdul Hamid secara umum, memiliki LOS (Level Of Service) pada jam sibuk dengan tingkat pelayanan E (≤ 1) yang menunjukkan lalu lintas dalam kondisi kadang terhambat, terlihat pada derajat kejenuhan yang diperoleh sebesar 0,942. Sehingga ruas jalan ini sudah tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997. Setelah dilakukannya analisis dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro pada sisi ruas JL. KH. Abdul Hamid dan JL. KH. Abdurrahman Siddik, maka diperoleh kesimpulan bahwa dengan diterapkannya jalan satu arah maka berdampak positif bagi perekonomian pada ruas jalan kolektor sekunder tersebut. Kata kunci : Jalan Satu Arah, Derajat Kejenuhan, Dampak Ekonomi ABSTRACT Changing the traffic direction of a Pangkalpinang main road into a one way street will surely have impact on the road users who tend to choose the shortest way through alternative roads that connect to the main road. What happens is there is no traffic
125
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
Vol 1. September- Desember 2013
Jurnal Fropil
management or physical changes done to the alternative roads that connects to the main road. The method used in this study is traffic volume calculation survey, whose result is then analyzed using the Manual of Indonesia’s Road Capacity (MKJI) of 1997. To know the economical impact that befalls on the micro economic actors on the secondary collector roads, we use direct interviews (filling questionnaires), whose result is then processed using SPSS 17, and analyzed with t test. Based on the analysis of traffic performance at KH. Abdul Hamid Road in general, it its found out that the road has LOS (Level of Service) at rush hour with a rate of service E (≤ 1), showing that the traffic is sometimes jammed. This shows in the degree of saturation obtained, which is 0,942. Thus, the road no longer meets the requirements of MKJI 1997. After analyzing the economic impacts that occur to micro economic actors at KH. Abdul Hamid and KH. Abdurrahman Siddik streets, it is concluded that making them one way streets has positive impact on the economy of those secondary collector roads. Key Words : One Way Street, Degree of Saturation, Economical Impacts PENDAHULUAN Pemerintah Kota Pangkalpinang melakukan perubahan arus lalulintas yang semula dua arah menjadi jalur satu arah, yaitu pada Jl. Jend. Sudirman - simpang empat Jl. Masjid Jamik simpang empat Jl. Mentok. Perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah pada ruas jalan utama yang diterapkan Pemerintah Kota Pangkalpinang tentunya akan berimbas pada pengguna jalan yang memiliki kecendrungan untuk memilih jarak tempuh terpendek melalui jalan-jalan alternatif yang menghubungkan jalan utama. Dalam hal ini, yang terjadi adalah tidak adanya perubahan pada manajemen lalulintas ataupun perubahan fisik yang dilakukan pada jalan alternatif sebagai penghubung jalan utama. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan survei terhadap kapasitas jalan pada ruas Jl. KH. Abdul. Hamid, yang selanjutnya dianalisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sehingga dari analisis ruas jalan ini dapat terlihat kebutuhan dan pemenuhan pelayanan jaringan jalan yang digunakan
untuk mengatasi persoalan terutama kemacetan maupun persoalan lalulintas lainnya pada ruas Jl. KH. Abdul. Hamid sebagai imbas dari penerapan jalan satu arah yang diterapkan Pemerintah Kota Pangkalpinang. Begitu juga imbas yang ditimbulkan pada aspek perekonomian juga akan dilakukan survei terhadap peningkatan pelaku ekonomi mikro yang beroperasi pada bahu ruas jalan Jl. KH. Abdul. Hamid dan Jl. KH. Abdurrahman Siddik, yang akan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17 (Statistical Product and Service Solution) versi 17. Kemudian akan dianalisis menggunakan teori ekonomi yang ada. TINJAUAN PUSTAKA Kapasitas Jalan Kapasitas adalah suatu faktor yang terpenting dalam perencanaan dan pengoperasian jalan raya. Hasil dari berbagai studi tentang kapasitas jalan raya dan hubungan antara volume lalu lintas dengan kualitas arus lalu lintas atau tingkat pelayanan dari suatu jalan dirangkum dalam Indonesia Highway Capacity
Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Bangka Belitung
126
Jurnal Fropil
Vol 1 Nomor 2. September- Desember 2013
Manual (IHCM).
Tabel 1. Kelas Hambatan Samping Jalan Perkotaan
C = Co X FCW X FCSP X FCSF X FCCS (1)
Keterangan : C = Kapasitas Co = Kapasitas dasar (smp/jam) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas FCsp = Faktor penyesuaian pemisahan arah FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota Hambatan Samping Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktivitas samping segmen jalan yang ditunjukkan dengan faktor jumlah berbobot kejadian, yaitu frekuensi kejadian sebenarnya dikalikan dengan faktor berbobot kendaraan. Faktor berbobot tersebut seperti pejalan kaki (bobot=0,5), kendaraan berhenti (bobot=1,0), kendaraan masuk/keluar sisi jalan (bobot=0,7) dan kendaraan lambat (bobot=0,4). Derajat Kejenuhan Derajat kejenuhan atau degree of saturation (DS) adalah rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas biasanya dihitung perjam.
V
DS C Keterangan: DS = Derajat Kejenuhan V = Rasio arus lalu lintas (smp/ jam)
C = Kapasitas (smp/ jam)
Kelas hambatan samping (SFC)
Sangat rendah
Ko de
Jumlah berbobot kejadian per200m per jam (dua sisi)
VL
Rendah
LM
Sedang
H
Kondisi khusus
< 100
Daerah pemukiman : dengan jalan samping 100 – 299 Daerah pemukiman : beberapa kendaraan umum 300 – 499 Daerah industri : beberapa toko di sisi jalan 500 – 899 Daerah komersial : aktifitas sisi jalan Daerah komersial : > 900 aktifitas pertokoan di sisi jalan
VH Tinggi Sangat Tinggi
Tingkat Pelayanan Indikator Tingkat Pelayanan (ITP) pada suatu ruas jalan menunjukkan kondisi secara keseluruhan ruas jalan tersebut. Tingkat pelayanan ditentukan berdasarkan nilai kuantitatif seperti kecepatan perjalanan dan faktor lain yang ditentukan berdasarkan nilai kuantitatif seperti kebebasan pengemudi dalam memilih kecepatan, derajat hambatan lau lintas, serta kenyamanan. Tabel 2. Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) % dari kecepatan Tingkat arus Keterangan berdasarkan bebas kecepatan kejenuhan bebas lalu lintas
(2) A
≥ 90
≤ 0,35
Lalu lintas bebas
B
≥ 70
≤ 0,54
Stabil
C
≥ 50
≤ 0,77
Masih batas stabil
D
≥ 40
≤ 0,93
Tidak stabil
E
≥ 33
≤ 1,0
Kadang terhambat
F
< 33
>1
Dipaksakan/buruk
Sumber : MKJI 1997
127
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
Vol 1. September- Desember 2013
Jurnal Fropil
Uji Validitas (Uji Kebenaran) Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut (Arikunto dalam ariyoso, 2009): nXY XY r ((nX 2 (X ) 2 (nY 2 (Y ) 2 (3) Keterangan: r = Koefisien korelasi n = Banyaknya sampel (45) X= Skor masing-masing item Y= Skor total variabel
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen pengumpulan data dapat dipercaya atau diandalkan. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut (Yamin, 2009): k Sj 2
Keterangan : t : uji parsial r : Koefisien korelasi n : jumlah responden
Ketersediaan data yang ada di instansi terkait berupa data jumlah penduduk dan luas wilayah Kota Pangkalpinang. Untuk mengetahui jumlah volume lalu lintas yang ada di ruas jalan kolektor sekunder, dilakukan survei perhitungan lalu lintas dan hambatan samping. Jumlah pelaku ekonomi mikro yang ada di ruas jalan kolektor sekunder dihitung secara visual, hal ini karena belum ada data yang akurat dari instansi terkait. Pengumpulan data untuk mengetahui dampak ekonomi di ruas jalan kolektor sekunder dengan menggunakan teknik wawancara (mengisi kuesioner) secara langsung. Pengolahan Data
(4)
Keterangan : α = k = Sj = Sx =
(5)
Ketersediaan dan Pengumpulan Data
Uji Reliabilitas (Uji Keandalan)
Sx 2
r n 2 t 1 r 2
METODE PENELITIAN
Kriteria keputusan atas validitas yaitu apabila r hitung > r tabel, maka item tersebut valid dan layak digunakan, sebaliknya apabila r hitung< r tabel, berarti item tidak valid dan tidak dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya (Ghozali, 2005).
1 α= k 1
matematis jika dirumuskan secara manual adalah sebagai berikut (Juliandi, 2007):
koefisien reliabilitas (Cronbach) alfa jumlah item pernyataan varians responden untuk item jumlah varians skor total
Uji t Uji t dilakukan untuk menguji variabelvariabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Secara
Data yang diperoleh melalui survei perhitungan volume lalu lintas dan hambatan samping akan dimasukkan ke dalam program microsoft excel. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan yang dilakukan secara otomatis menggunakan program microsoft excel, selain itu juga untuk menghindari kesalahan yang biasa terjadi pada perhitungan manual. Setelah data dimasukkan, untuk selanjutnya diolah
Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Bangka Belitung
128
Jurnal Fropil
Vol 1 Nomor 2. September- Desember 2013
lebih lanjut dan dianalisis berdasarkan aturanaturan MKJI 1997. Sedangkan untuk data hasil wawancara (mengisi kuesioner) secara langsung terhadap pelaku ekonomi mikro di sisi ruas jalan, akan dimasukkan ke dalam program excel,, kemudian diolah dengan SPSS 17 menggunakan uji t, guna mengetahui pengaruh ekonomi yang terjadi setelah adanya penerapan jalan satu arah. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Hambatan Samping Dari hasil perhitungan hambatan samping per jam per 200 meter diperoleh 245,6 frekuensi kejadian per jam per 200 meter. Berdasarkan Tabel 3 kelas hambatan samping untuk jalan perkotaan, maka hambatan samping pada JL. KH. Abdul Hamid menuju masjid jamik termasuk dalam kelas hambatan samping rendah (L), yaitu 100 - 299 kejadian/jam. Keluar masuknya kendaraan merupakan tingkat hambatan samping tertinggi yang diperoleh dari hasil survei. Tabel 3. Frekuensi Kejadian Hambatan Samping JL. KH. Abdul Hamid Menuju Masjid Jamik Jenis kejadian hambatan samping
Rata-rata kejadian/ jam
Faktor Frekuensi pembobot kejadian
Pejalan kaki
71
0,5
35,5
Parkir, kendaraan berhenti
101
1
101
Keluar masuk kendaraan
149
0,7
Kendaraan berjalan lambat
12
0,4
Total
104,3 4,8 245,6
Dari hasil perhitungan hambatan samping per jam per 200 meter diperoleh 305,9 frekuensi kejadian per jam per 200 meter. Berdasarkan tabel 4 kelas hambatan samping untuk jalan perkotaan, maka hambatan samping pada JL. KH. Abdul Hamid dari masjid jamik termasuk dalam kelas hambatan samping sedang (M), yaitu 300 - 499 kejadian/jam. Parkir, kendaraan berhenti merupakan tingkat hambatan samping tertinggi yang diperoleh dari hasil survei. Tabel 4. Frekuensi Kejadian Hambatan Samping JL. KH. Abdul Hamid Dari Masjid Jamik Jenis kejadian hambatan samping
Ratarata kejadian/ jam
Faktor Frekuensi pembobot kejadian
Pejalan kaki Parkir, kendaraan berhenti
24 187
0,5 1
Keluar masuk kendaraan
151
0,7
105,7
Kendaraan berjalan lambat
3
0,4
1,2
Total
12 187
305,9
Sumber: Data primer yang diolah Volume Lalu Lintas Berdasarkan hasil survei perhitungan lalu lintas, dapat dihitung berapa banyak pengguna moda atau jenis kendaraan yang ada pada ruas jalan. Berdasarkan hasil survei perhitungan lalu lintas, dapat dihitung berapa banyak pengguna moda atau jenis kendaraan yang ada pada ruas jalan
Sumber: Data primer yang diolah
129
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
Vol 1. September- Desember 2013
Jurnal Fropil
Tabel 5. Kondisi Arus Lalu Lintas JL. KH. Abdul Hamid Menuju Masjid Jamik Periode waktu
Jenis Kendaraan
Volume (smp/jam)
06:00-07:00
MC 49
LV 10
HV 1,3
UM 0
07:00-08:00
84
25
1,3
1
08:00-09:00
52,5
19
0
0
110 72
09:00-10:00
76,5
26
1,3
1
104
10:00-11:00
89
12
3,9
0
105
11:00-12:00
82
13
0
0
95
12:00-13:00
58
17
2,6
0
78
13:00-14:00
74,5
24
1,3
0
100
14:00-15:00 15:00-16:00
54 32
19 13
1,3 1,3
0 0
74
16:00-17:00
77,5
23
1,3
0
102
17:00-18:00
81,5
15
0
0
97
60
46
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 6. Kondisi Arus Lalu Lintas JL. KH. Abdul Hamid Dari Masjid Jamik Periode waktu
Jenis Kendaraan MC
LV
HV
06:0007:00
309
184
9,1
07:0008:00
440,5
418
5,2
Analisa kinerja jalan merupakan perbandingan dari nilai volume lalu lintas berbanding nilai kapasitas jalan (V/C), sehingga dapat diketahui seberapa besar nilai tingkat pelayanan suatu ruas jalan. Analisa kinerja ruas Ruas JL. KH. Abdul Hamid Menuju Masjid Jamik. Tabel 7. Analisa Kinerja Ruas JL. KH. Abdul Hamid Menuju Masjid Jamik
412,5
09:0010:00
527
648
20,8
10:0011:00
516
541
9,1
11:0012:00
577,5
619
12:0013:00
287
271
13:0014:00
305,5
449
14:0015:00
310
575
15:0016:00
176,5
314
1,3
683,5
614
10,4
257,5
284
7,8
486
Sumber: Data primer yang diolah
V/C
Pagi
0,078
Siang
0,074
Sore
0,072
Sumber: Data primer yang diolah Sedangkan analisis kinerja ruas JL. KH. Abdul Hamid Menuju Masjid Jamik . Tabel 8. Analisis Kinerja Ruas JL. KH. Abdul Hamid Menuju Masjid Jamik
15,6
6,5
Capacity (smp/jam)
Waktu
Waktu
08:0009:00
16:0017:00 17:0018:00
UM
Derajat Kejenuhan
1196
Volume (smp/jam)
Capacity (smp/jam)
V/C
Pagi
1196
1389
0,861
Siang
1203
1389
0,866
Sore
1308
1389
0,942
1066
Sumber: Data primer yang diolah
1203
Secara keseluruhan, JL. KH. Abdul Hamid memiliki tingkat pelayanan E, yang berarti kondisi kadang terhamabat dengan kecepatan yang rendah, sehingga mengalamai tundaan kendaraan yang cukup panjang. Dengan adanya penerapan jalan satu arah yang dilakukan Pemerintah Kota Pangkalpinang pada beberapa jalan utama mengakibatkan melimpahnya kendaraan yang melewati jalan kolektor sekunder. Hal ini terjadi dikarenakan pemilihan rute oleh pengguna jalan untuk mempersingkat perjalanan mereka dengan jalan alternatif
1308
Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Bangka Belitung
130
Jurnal Fropil
Vol 1 Nomor 2. September- Desember 2013
yaitu jalan kolektor sekunder yang menghubungkan jalan utama yang ada. Karakteristik Responden Dari hasil wawancara langsung dengan responden, prosentase responden yang setuju dengan penerapan jalan satu arah sejumlah 80% mayoritas disebabkan oleh semakin luas peluang pelaku ekonomi di sisi ruas jalan kolektor sekunder untuk bersaing dengan pelaku ekonomi yang pusat bisnis. Untuk mendapatkan informasi lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik berikut:
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Gambar 2. Grafik Omset Pelaku Ekonomi Uji Validitas (Uji Keandalan) Pengujian validitas yang dilakukan terhadap semua pernyataan kuesioner. Hasil uji validitasnya adalah seperti Tabel 9. berikut: Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Validitas Pernyataan
Sumber: Data Gambar 1. Grafik Penerapan Jalan Satu Arah Berdasarkan hasil penelitan menunjukkan bahwa ditinjau dari segi omset yang dihasilkan oleh responden dari berbagai latar belakang jenis usaha yang berbeda, 44,4% omset responden mengalami kenaikan, sedangkan 33,3% omset responden mengalami penurunan, 22,30% omset responden netral-netral saja, dalam arti tidak terjadi kenaikan atau penurunan. Hal ini berarti kenaikan omset yang dialami pelaku ekonomi masih lebih dominan dibandingkan dengan pelaku ekonomi yang mengalami penurunan.Untuk informasi lebih lanjut, disajikan pada Grafik berikut:
131
Total Korelasi Item Yang Benar
rtabel
1 0.433 0.2483 2 0.486 0.2483 3 0.435 0.2483 4 0.667 0.2483 5 0.512 0.2483 6 0.713 0.2483 7 0.671 0.2483 8 0.707 0.2483 Sumber: Data Primer Yang Diolah
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Nilai korelasi item yang benar lebih besar dari rtabel (0,2483), maka pertanyaan tersebut dikatakan valid, sehingga layak untuk disertakan dalam analisis selanjutnya. Uji Reliabilitas (Keandalan) Pada umumnya suatu variabel dikatakan andal jika memberikan nilai alfa cronbach > 0.60. Lihat Tabel 10. Dari hasil analisis pengukuran keandalan pada Tabel
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
Vol 1. September- Desember 2013
10, alfa cronbach memberikan nilai yang sangat andal. Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Jumlah Alfa Pernyataan Cronbach 8 0.848
Jurnal Fropil
maka akan berdampak pula pada kepadatan lalu lintas akibat maraknya transaksi antara produsen dan konsumennya.
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Uji Secara Parsial (Uji t) Uji parsial atau uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut hasil uji parsial dari masingmasing variabel dapat dilihat pada Tabel 11. berikut: Tabel 11. Hasil Uji t Hitung Variabel t t tabel Signifikansi X hitung Jalan Satu Arah
2,9770 2,0167 0,005 Gambar 3. Grafik Normalitas
Sumber: Data Primer Yang Diolah
KESIMPULAN
Dari tabel di atas, nilai t hitung > nilai t tabel, hal ini berarti bahwa penerapan jalan satu arah memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian pelaku ekonomi di sisi ruas jalan kolektor sekunder tersebut.
1.Dalam kurun waktu 4 tahun jalan tersebut mengalami perubahan yang signifikan, yaitu pada tahun 2008 jalan kolektor sekunder tersebut memiliki volume 375,9 smp/jam dengan kapasitas 2229,323 smp/jam maka derajat kejenuhannya adalah 0,17 LOS (Level Of Service) pada jam sibuk dengan tingkat pelayanan A (DISHUBTEL, 2008) , namun pada Febuari 2012, berdasarkan hasil analisis kinerja lalu lintas yang ada pada ruas JL. KH. Abdul memiliki LOS (Level Of Service) pada jam sibuk dengan tingkat pelayanan E, hal ini berarti jalan tersebut tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997.
Untuk melihat penyebaran data kuesioner, digunakan grafik distribusi normal pada Gambar 3. Maka dengan adanya jalan satu arah cukup memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi perekonomian pelaku ekonomi yang berada di ruas jalan kolektor sekunder. Bahwa fungsi jalan sebagai infrastruktur pelayanan distribusi barang dan jasa sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi mikro. Ketika suatu perekonomian mengalami peningkatan,
2.Setelah dilakukannya analisis dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro
Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik Universitas Bangka Belitung
132
Jurnal Fropil
Vol 1 Nomor 2. September- Desember 2013
pada sisi ruas JL. KH. Abdul Hamid dan JL. KH. Abdurrahman Siddik, maka diperoleh kesimpulan bahwa dengan adanya penerapan jalan satu arah maka berdampak secara positif bagi pertumbuhan perekonomian pelaku ekonomi pada ruas jalan kolektor sekunder tersebut. DAFTAR PUSTAKA
tidak dipublikasikan. Universitas Diponegoro Yamin, Sofyan. Dkk. 2009. SPSS Complete. Jakarta: Penerbit Salemba Infotek Yuliani, 2010. Penerapan Jalan Satu Arah (One Way Street) Di Kota Surakarta. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret.
Ariyoso. 2009. Uji Validitas, (http://statistik4life.htm/, diakses 13 Mei 2012) Departemen Pekerjaan Umum, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Marga Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi, Laporan Akhir Pengumpulan dan Penyusunan Data Transportasi Darat 2008 Kota Pangkalpinang Firdaus, Ormuz. 2011. Pemodelan Transportasi Kota Pangkalpinang. Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Sriwijaya Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi III Semarang : Universitas Diponegoro Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Penerbit Erlangga Juliandi, Azuar. 2007. Uji t Independen, (http://azuarjuliandi.com/, diakses 13 Mei 2012) Sudaryadi. 2007. Dampak Pembangunan Jalur Jalan Lalu Lintas Selatan Terhadap OUT PUT Sektor Produksi Dan Pendapatan Rumah Tangga Jawa Tengah (Simulasi Snse Jawa Tengah 2004) Tesis
133
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
Jurnal Fropil
133
Vol 1 Nomor 2. September- Desember 2013
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung