perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Oleh :
DRAJAT MUHAMMAD NUR NIM. F1206016
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI SURAKARTA
Surakarta, 1 juni 2010 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing
Drs. Bambang Sarosa, M.Si. NIP: 19550301 198503 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima oleh team penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Surakarta, 04 September 2010
Tim Penguji Skripsi 1. Dra.Soemarjati Tj, MM NIP.19510809 198503 2 001
Ketua
2. Drs.Bambang Sarosa, MS.i NIP.19550301 198503 1 002
Pembimbing (…...……………………….)
3. Lilik Wahyudi, SE,MS.i NIP.19800603 200501 1 001
Anggota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
" Biar waktu yang akan membuktikan ....... bahwa tiap langkah yang telah dipijakkan, tiap tetesan darah dan keringat yang telah dialirkan, tiap jiwa yang telah melayang, akan sampai pada satu keadaan ....... dimana keadilan adalah nadinya, kesejahteraan adalah nafasnya, kebijaksanaan adalah sifatnya, dan Ridho Sang Khalik adalah tujuannya. " (Rhobiyatul Al-Adawiyah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji hanya bagi Allah swt atas segala limpahan rahmat dan kemudahan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI SURAKARTA skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Dra. Endang Suhari, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Reza Rahardian, SE, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Lilik Wahyudi, S.E, M.Si., selaku pembimbing akademik.
5.
Drs. Bambang Sarosa, M.Si., selaku pembimbing skripsi atas saran dan kesabarannya yang telah bersedia membimbing penulis.
6.
Bapak-Ibu dosen serta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7.
digilib.uns.ac.id
Teman-teman Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2006. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi keutuhan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita Wassalamu’alaikum Wr. Wb Surakarta, 1 Juni 2010
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL....................................…………………………….... i HALAMAN PERSETUJUAN.....................…………………………….... ii HALAMAN PENGESAHAN .....................…………………………….... iii HALAMAN MOTTO .......................................………………………….... iv HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………........................ v KATA PENGANTAR……….....................……………………………….. vi DAFTAR ISI………….....................………………………………………. viii DAFTAR TABEL…………………......................…………………….… xi DAFTAR GAMBAR…………………………….......................………..
xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii ABSTRAK
..................................................………………………….
xiv
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………...…............ 1 A. Latar Belakang Masalah……………………………...……………
1
B. Perumusan Masalah……………………………………....………..
5
C. Tujuan Penelitian………………………………………...….……….. 6 D. Manfaat Penelitian……………………………………....…………
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS……………………. 8 A.
Tinjauan Pustaka………………………………………………..…
8
1. Pengertian Pemasaran..................................................................... 8 2. Perilaku Konsumen......................................................................... 9 commit to user 3. Motivasi.......................................................................................... 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Persepsi ......................................................................................... 14 5. Sikap ............................................................................................. 17 6. Keputusan Konsumen .................................................................... 20 B.
Penelitian Terdahulu................................…………………….......
C.
Kerangka Pemikiran……………......…………………...…………... 29
D.
Hipotesis………………………..……………………...…………… 29
BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………....
27
32
A. Desain Penelitian…………………………………..…………...……. 32 B. Populasi, Sampling dan Sampel .........…………..………………….
32
C. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional…...........................….. 34 D. Instrumen Penelitian.………………………………………………..... 35 E. Sumber Data.......................................................................................... 35 F. Teknik Pengumpulan Data………………………………………......
36
G. Teknik Analisis Data……………………………………………….
36
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………...........…... 41 A.
Profil Responden……………………………………………..……...... 41
B.
Analisis Deskriptif………………………………..……….................. 43
C.
Uji Instrumen Penelitian................…………………………….……. 50
D.
Uji Asumsi Klasik...…………………………………………..…….. 54
E.
Uji Hipotesis......................................................................................... 56
F.
Pembahasan............................................................................................60
BAB V. PENUTUP................................…....………………..…….......
64
A. Kesimpulan……………………………………………..……......….. 64 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Keterbatasan Penelitian………………………………..…………...
65
C. Saran..........…………………………………………..……………….. 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel I.1
Penguasaan Pangsa Sepeda Motor
Tabel IV.1
Rekapitulasi Kuesioner ....................................................... 41
Tabel IV.2
Identifikasi Responden.......................................................
Tabel IV.3
Tanggapan Responden Tentang Motivasi.............................. 43
Tabel IV.4
Tanggapan Responden Tentang Persepsi............................. 45
Tabel IV.5
Tanggapan Responden Tentang Sikap................................... 47
Tabel IV.6
Tanggapan Responden Tentang Keputusan Konsumen ....... 49
Tabel IV.7
Hasil Uji Validitas I .............................................................. 51
Tabel IV.8
Hasil Uji Validitas II …………………………………….
Tabel IV.9
Hasil Uji Reliabilitas ...............................................……… 53
Tabel IV.10
Normalitas Data ..............................……............................. 54
Tabel IV.11
Uji Multikolonieritas.....................……………..................... 55
Tabel IV.12
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser………….....
Tabel IV.13
Regresi Linier Berganda....................................................... 57
Tabel IV.14
Hasil Uji F ………………………………………………
Tabel IV.15
Nilai Koefisien Determinasi.................................................. 60
commit to user
.....................................3
42
52
56
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Daftar Kuesioner
Lampiran 2.
Daftar Jawaban Responden
Lampiran 3.
Hasil Analisis Validitas
Lampiran 4.
Hasil Analisis Reliabilitas
Lampiran 5.
Hasil Analisis Regresi Berganda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI SURAKARTA DRAJAT MUHAMMAD NUR NIM. F1206016 Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh motivasi, persepsi dan sikap terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian survei pada pengguna sepeda motor merek Yamaha yang berdomisili di Surakarta Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan riset. Sampel kemudian dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling, yaitu pemilihan sampel dengan subyek adalah orang-orang yang secara kebetulan ditemui. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat dalam bentuk angket (kuesioner) yang dibagikan kepada responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, dokumentasi dan studi pustaka Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi linier, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di daerah di Surakarta. Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta. Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta, sehingga hipotesis terbukti kebenarannya. Hasil nilai F hitung adalah sebesar 39,681 dengan signifikansi adalah 0,000 < 0,05 artinya motivasi, persepsi dan sikap secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha”. Nilai koefisien determinasi maka diperoleh nilai yang positif dari R2 (adjusted R square), yaitu 0,502 yang artinya bahwa pengaruh yang diberikan variabel independent yang berupa motivasi (X1), persepsi (X2) dan sikap (X3) terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” sebesar 0,502 atau 50,2%, berarti 49,8% merupakan variabel lain di luar model penelitian. Kata kunci : motivasi, persepsi, sikap dan keputusan konsumen
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini manajemen pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki arti sangat penting dalam dunia usaha, karena semakin majunya teknologi dalam berbagai bidang menuntut setiap orang atau lembaga (perusahaan) untuk selalu berkompetisi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan yang optimal dengan pengeluaran yang seminimal mungkin. perkembangan teknologi pada saat ini membuat fokus utama perusahaan adalah melakukan pengembangan produk. Perkembangan teknologi juga merambah ke sektor otomotif atau transportasi, salah satunya adalah sepeda motor. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang membantu berbagai aktivitas manusia baik bermotif ekonomi, sosial dalam aktivitasnya sehari-hari. Perkembangan teknologi di bidang otomotif inilah yang menyebabkan banyak perusahaan otomotif menciptakan sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar, selain itu perusahaan juga dituntut untuk lebih berperan aktif dalam mendistribusikan dan memperkenalkan produknya agar laku terjual atau setidaknya dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Tingkat persaingan dalam dunia industri sepeda motor Indonesia sekarang ini cukup ketat. Menurut commitAsosiasi to user Industri Sepeda Motor Indonesia
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
(AISI), saat ini terdapat sekitar 77 perusahaan assembling, manufaktur dan importir sepeda motor di Indonesia yang tercatat di Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag). Dari jumlah tersebut, 6 diantaranya merupakan angggota AISI yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kymco, dan Piaggio; dan 71 perusahaan lainnya di luar keanggotaan AISI. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang membeberkan bahwa jarak penguasa pasar, PT Astra Honda Motor (AHM) dengan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), kian tipis. Sekitar 50 ribuan unit. Volume penjualan sepeda motor di pasar domestik turun sekitar 7% pada 2009 menjadi sekitar 5,8 juta unit dibandingkan 2008 sebanyak 6,2 juta unit. Yamaha merajai pangsa pasar skuitik dengan penjualan 1,23 juta unit, Honda sekitar 861 ribu unit. Sementara itu, Honda kokoh di segmen bebek. ”Honda unggul sekitar 400 ribu unit di segmen bebek. Data Aisi menyebutkan, penjualan bebek AHM sepanjang 2009 mencapai 1,65 juta unit, sedangkan YMKI sebanyak 1,21 juta unit. Untuk lebih jelasnya penguasaan pangsa pasar sepeda motor antar perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL I PENGUASAAN PANGSA SEPEDA MOTOR
No
Perusahaan
2006 %
unit
2007 %
2008
unit
%
unit
2009 %
unit
1
Honda
52,36 2.340.661 45,45 2.142.510 46,2 2.874.576
2
Yamaha
33,14 1.481.562 39,32 1.853.718 39,7 2.465.546 45,32 2.650.895
3
Suzuki
12,71
4
Kawasaki
1,15
5
Lain-lain
0,64
588.045 13,51
51.532
637.036 12,8
793.758
7,5
438.135
41
44.690
1
58.185
0,87
commit to0,84 user 28.922
46,2 2.701.278
40
0,7
0,6
37.085
0,1
3.413
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Sumber : Assosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Berdasarkan tabel tersebut terjadi persaingan yang ketat antara AHM selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepeda motor Honda dengan YMKI, selaku ATPM sepeda motor Yamaha. Jarak penguasaan pangsa pasar keduanya kian mendekat. Sepanjang 2008-2009, pangsa pasar AHM stagnan di 46,2%, sedangkan YMKI melesat dari 39,7% menjadi 45,3%. Dari segi volume, penjualan Honda menurun sekitar 100 ribu unit menjadi 2,7 juta unit, sementara itu Yamaha berkilau dari 2,4 juta unit menjadi 2,6 juta unit pada 2009 Posisi ketiga masih digenggam Suzuki dengan pangsa pasar 7,5%, menurun dibandingkan 2008 yang masih menguasai 12,8%. Sedangkan posisi keempat diduduki KMI dengan pangsa pasar 1%, naik dibandingkan setahun sebelumnya yang berkisar 0,7%. Jika digabungkan dengan penjualan ekspor, penguasaan pangsa pasar AHM sekitar 46,0%, sedangkan YMKI sekitar 45,5%. Maklum, pada 2009, AHM mengekspor 2.819 unit, sedangkan YMKI sebanyak 23.900 unit. Sementara itu, produsen sepeda motor asal Jepang lainnya, yakni PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengekspor 3.265 unit dan Suzuki sebanyak 29 unit. Total ekspor keempat produsen itu mencapai 30.013 unit. Berdasarkan data tersebut maka sepeda motor Yamaha pada saat ini berusaha untuk selalu menjadi terdepan dalam berbagai inovasi dan pengembangan kendaraan bermotor. Dalam rangka meningkatkan pemasaran dengan upaya memuaskan konsumen tersebut maka perusahaan harus menganalisa perilaku konsumen. Untuk menganalisa perilaku konsumen akan lebih berhasil apabila perusahaan dapat memahami aspek-aspek psikologis manusia secara keseluruhan, kekuatan faktor budaya, prinsip-prinsip ekonomi, strategi pemasaran. Karena seringkali perilaku dari konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial budaya, dan psikologis yang keduanya secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam hal pengambilan keputusan pembelian. Kemampuan di dalam
menganalisa
sikap
keputusan
pembelian
konsumen
berarti
keberhasilan di dalam menyelami jiwa kosumen dalam memenuhi kebutuhannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Produk sepeda motor yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Disamping itu kemudahan untuk mendapatkan alat transpotasi jenis sepeda motor saat ini sangat mudah karena program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Wahyuni (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di kawasan Surabaya Barat. Hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki misalnya penilaian terhadap kualitas, harga, kenyamanan pemakaian terhadap barang yang dibutuhkan. Keputusan pembelian akan cepat terlaksana apabila muncul persepsi positif terhadap barang yang akan dibeli, sikap konsumen dapat dilihat dari kepercayaan, emosional untuk memiliki suatu barang, dengan sikap yang positif maka dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian. Berdasarkan penelitian Wahyuni (2008), mendorong peneliti untuk melakukan replikasi penelitian dengan melakukan modifikasi penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek Yamaha dengan subyek pengguna Yamaha yang berdomisili di Surakarta. Penelitian ini mengambil judul:
“PENGARUH
MOTIVASI,
PERSEPSI
DAN
SIKAP
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “YAMAHA” DI SURAKARTA”.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Yamaha” ? commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
2. Apakah persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Yamaha” ? 3. Apakah sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Yamaha” ?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta. 2. Untuk menguji pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta. 3. Untuk menguji pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan informasi ataupun sebagai bahan masukan bagi mahasiswa mengenai pengaruh motivasi, sikap dan persepsi terhadap keputusan pembelian. 2. Manfaat Praktek Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan bagi perusahaan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha.
3. Manfaat Kebijakan Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan dan dasar kebijakan bagi produsen Yamaha untuk menentukan langkah selanjutnya dalam meningkatkan penjualan yang menguntungkan di masa yang akan datang.commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun kepada pembeli yang potensial (Swastha, 2000: 10). “Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar” (Gitosudarmo, 2000 : 1). Berdasarkan pengertian pemasaran tersebut maka dapat diketahui bahwa pemasaran berada di antara produsen dan konsumen, hal ini berarti pemasaran merupakan alat penghubung kedua faktor tersebut, sedangkan dalam perkembangan perekonomian seperti saat ini tanpa adanya kegiatan pemasaran dalam menunjang usaha mungkin sangat sulit bagi perusahaan untuk dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya hal tersebut maka beberapa ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran. Kegiatan pemasaran bukan sekedar kegiatan menjual barang, tetapi mempunyai tujuan yang lebih jauh ke depan yang antara lain memberikan kepuasan keinginan pembeli atau konsumen. Dengan demikian pemasaran harus terlebih dahulu mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen setelah itu baru ditentukan produk apa yang harus dibuat, desain apa yang diinginkan, harga, kebijaksanaan pembayaran, pengangkutan, promosi yang bisa menarik, sehingga akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Proses pemasaran perlu dilakukan oleh setiap perusahaan, karena to user dengan pemasaran akan commit menambah kegunaan produk yang ada yaitu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
kegunaan untuk menentukan tempat, waktu dan pemilikan, kegiatan pemasaran seperti pembelian, penjualan, distribusi dan pergudangan juga akan menambah kegunaan dari produk.
Kegiatan-kegiatan tersebut
beroperasi didalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekwensi sosial dari perusahaan. Pada umumnya, dalam pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba. Jadi tugas manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu pencapaian tujuan organisasi.
2. Perilaku Konsumen Memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Misalnya saja ketika pemasar mengetahui bahwa konsumen yang menginginkan produknya hanya sebagian kecil saja dari suatu populasi, dan dengan karakteristik yang khusus, maka upaya-upaya pemasaran produk bisa diarahkan dan difokuskan pada kelompok tersebut. Mempelajari perilaku konsumen dan proses konsumsi yang dilakukan oleh konsumen memberikan beberapa manfaat. Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut : a. Membantu para manajer dalam pengambilan keputusannya. b. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis konsumen. c. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa. d. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik. (Sutisna, 2003 : 5). Perkembangan konsep pemasaran mutakhir sekarang ini menempatkan konsumen sebagai sentral perhatian. Para praktisi maupun akademisi berusaha mengaji aspek-aspek commit to user konsumen dalam rangka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
mengembangkan strategi pemasaran yang diharapkan mampu meraih pangsa pasar yang tersedia. Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk tentu saja menguntungkan bagi produsennya karena konsumen akan terus berusaha mencari produk yang diinginkannya. Namun demikian, jika konsumen terus menerus kesulitan mencari produk yang diinginkannya maka lamakelamanaan konsumen akan mencoba merek yang lain. Sementara itu perilaku konsumen yang tidak loyal atau dengan perkataan lain membeli suatu produk hanya karena kebiasaan saja, perlu memperhatikan aspekaspek lain secara lebih serius. Perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan penyusul tindakan tersebut” (Engel dalam Umar, 2000:43). Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. (Kotler, 2002 : 52) Berdasarkan pengertian perilaku konsumen tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses
pengambilan
keputusan
dalam
mendapatkan,
menggunakan barang dan jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungannya. Dari definisi tersebut dapat diambil elemen penting dari perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis. Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang karena pelbagai alasan, berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, commit to user pendidikan dan perlindungan konsumen serta kebijakan umum.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Pemahaman aspek-aspek konsumen tersebut akan memberikan dasar bagi penyusunan strategi pemasaran di masa kini dan masa datang. Beberapa implikasi penting dari perilaku konsumen bagi arah kebijakan pemasaran adalah sebagai berikut : a. Mendefinisikan dan mensegmentasi pasar b. Menentukan kebutuhan dan keinginan dari segmentasi pasar c. Mengembangkan strategi yang didasarkan pada kebutuhan, sikap dan persepsi konsumen d. Mengevaluasi strategi pemasaran e. Menilai perilaku konsumen di masa yang akan datang. (Sutisna, 2003 : 7). Dari hal tersebut maka perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang dilakukan dengan melihat respon konsumen untuk memperbaiki strategi pemasaran di masa yang akan datang dengan melihat perilaku konsumen tersebut.
3. Motivasi Sebenarnya perilaku konsumen itu dimulai dari adanya suatu motivasi. Secara definitif motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Hani Handoko (2001 : 225) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Sigit (2002 : 6) menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbanganpertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian. Motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional. Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen commit to user dan merupakan atribut produk yang fungsional serta obyektif
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
keadaannya, misalya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan, sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenangan berdasarkan panca indera misalnya dengan memiliki suatu barang dapat meningkatkan status sosial. Memahami timbulnya motivasi dalam diri konsumen terhadap produk berarti pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan oleh konsumen tersebut yang berupa stimulus. Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan tingkat kepentingan dari konsumen di dalam pengambilan keputusan pembelian produk. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa ada konsumen yang mempunyai keterlibatan tingggi (high involvement) dalam pembelian suatu produk, dan ada juga konsumen yang mempunyai ketelibatan yang rendah (low involvement) atas pembelian suatu produk. Motivasi seseorang di dalam melakukan pembelian tergantung pada kekuatan motivasi itu sendiri karena dorongan ini yang menyebabkan mengapa seseorang itu berusaha menetapkan dan mencapai tujuan untuk melakukan pembelian produk atau jasa yang diinginkannya. Motivasi dari seseorang menjadi peranan yang sangat penting karena dengan tingkat motivasi mereka dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari orang tersebut (Hani Handoko, 2001 : 227).
4. Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. (Rakhmat, 2002 : 52). Pengertian yang lain “perception is a process by which individual commit to user organize and interpret their sensory inpressions in order to give meaning
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
to their environment” (Robbins, 2001: 128). Artinya persepsi adalah proses di mana individu menerima dan menginterpretasikan pikiran mereka untuk memberikan arti bagi lingkungan mereka sendiri. Berdasarkan pada pengertian tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa persepsi merupakan proses kognitif yang mempunyai arti penting dalam memberikan arti pada lingkungan dan perilaku seseorang. Persepsi adalah proses kognitif yang kompleks melalui pandangan terhadap perbedaan antara kondisi yang dipandang dengan kondisi senyatanya. Dalam proses ini individu memilih, mengatur, menyimpulkan dan menaksirkan suatu perilaku dan kondisi ke dalam gambaran yang berarti bagi mereka. Melalui proses kognitif, yaitu suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap panca indera (pendengaran, perasa, penglihatan, penciuman dan peraba) dihadapkan kepada begitu banyak stimulus lingkungan. Akan tetapi tidak semua stimulus tersebut diperhatikan, karena kalau semuanya dipersepsikan akan menyebabkan kebingungan dan kewalahan. Berdasarkan pada hal tersebut, maka timbul proses pemilihan (perceptual selection) untuk mencegah kebingungan tersebut dan menjadikan lingkungan lebih berarti di dalam memberikan stimulus pada konsumen. Stimulus diperhatikan
Perhatian seleksi
Pengorganisasian
Penafsiran stimulus
Persepsi
Sumber : Sutisna, 2003 : 62
GAMBAR 2.1. PROSES PERSEPSI Persepsi setiap orang terhadap suatu obyek akan berbeda-beda, oleh karena itu persepsi mempunyai sifat subyektif (Sutisna, 2003 : 62), di mana persepsi dapat muncul melalui suatu proses, yaitu proses memahami atau mengamati seseorang lain dengan cara menggunakan indera yang diteruskan ke otak sebagai pusat kesadaran. Hal ini disebut proses fisiologis, yang dengan proses ini seseorang dapat mengadakan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
persepsi sebagai proses terhadap suatu obyek yang dapat berbentuk fisik dan abstrak. Persepsi merupakan proses yang diawali oleh fungsi indera. Apa yang pertama kali dilihat oleh pengamat adalah obyek
yang
diidentifikasikan sebagai manusia. Perlu usaha untuk memahami manusia. Seseorang cenderung menggunakan lebih banyak waktu bersama orang lain yang disukai, untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai orang tersebut. Dalam memahami orang lain, seorang sering berusaha mendapatkan dan memperoleh informasi mengenai orang lain dengan cara bertanya langsung kepada orang yang diamati atau dengan cara bertanya kepada orang lain lagi atau melalui media massa. Dengan demikian, maka pengamat dapat dipisahkan bentuk-bentuk atau keadaan umum dalam persepsi dalam visual hanya karena dapat dilihat bentuk luar, tetapi juga memahami lebih mendalam mengenai keadaan batin maupun aspek psikologis individu dari yang dipersepsikan (Sutisna, 2003 : 63). Dengan demikian, persepsi itu dapat dipilih dalam dua bentuk, yaitu bentuk luar dan bentuk dalam diri individu yang dipersepsikan. Persepsi bentuk luar berarti persepsi terhadap obyek-obyek yang tidak kelihatan oleh indera mata secara nyata. Misalnya persepsi pada sifat dan kepribadian seseorang. Faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi persepsi adalah faktor situasi. Faktor situasi secara langsung akan mempengaruhi persepsi seseorang secara fisik dan psikis tentang keadaan yang menyenangkan dari suatu ruang (Sutisna, 2003 : 63). Persepsi dipengaruhi oleh diri pengamat dan orang yang dipersepsikan serta situasi tempat stimuli itu berada. Faktor pengamat meliputi pengalaman, pengetahuan, budaya, perasaan, nilai-nilai hidup, perhatian, minat, pikiran, pengamatan maupun perbedaan-perbedaan indivudual yang lain serta aspek-aspek lain dari luar yang membentuk pribadi perseptor. Faktor keadaan individu dari yang dipersepsikan meliputi aspek-aspek tingkah laku dan kondisi internal dan eksternal. (Sutisna, 2003 : 64).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
5. Sikap Menurut Robbins (2001 : 12) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek, orang atau suatu peristiwa. Sikap sebagai suatu bentuk evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku, yaitu sikap berguna untuk menilai keefektifan kegiatan pemasaran, membantu mengevaluasi tindakan pemasaran sebelum dilaksanakan di dalam pasar, berhasil dalam membentuk pangsa pasar dan memilih pangsa target. Gordon Allport menyebutkan bahwa sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek atau kelompok obyek baik disenangi atau tidak disenangi secara konsisten” (Allport dalam Sutisna, 2003 : 99). Sifat yang penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut dimana tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah karena dapat mempengaruhi kekuatan hubungan di antara sikap dan perilaku, kepercayaan dapat mempengaruhi kerentanan sikap terhadap perubahan. Sikap bersifat dinamis, banyak sikap akan berubah bersama waktu. Sifat dinamis dari sikap sebagian besar bertanggung jawab atas perubahan di dalam gaya hidup konsumen. Pengaruh kepercayaan terhadap sikap dan pengaruh sikap terhadap perilaku secara umum bergantung pada keterlibatan konsumen dengan pembeliannya. Keterlibatan yang tinggi dari konsumen atas pembeliannya akan lebih tinggi hubungan antara kepercayaan, sikap dan perilaku, ketika konsumen mempunyai keterlibatan yang tinggi, sikap merupakan bagian dari hirarki pengaruh yang menyebabkan keputusan untuk membeli (pertama kali konsumen mempunyai kepercayaan terhadap merek, kemudian mengembangkan sikap terhadap merek dan kemudian memutuskan apakah membeli atautotidak). commit user (Sutisna, 2003 : 101).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
Sementara itu konsumen yang mempunyai keterlibatan yang rendah dalam pembeliannya, tidak mempunyai sikap tertentu terhadap merek produk yang dibelinya. Oleh karena itu, hubungan antara kepercayaan dan sikap adalah lemah. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang lemah juga antara sikap dan untuk pembelian yang keterlibatan yang rendah (low involvement). Dalam keterlibatan rendah, sering konsumen melakukan evaluasi setelah melakukan pembelian. Dalam pembelian low involvement, sikap tidak bisa memprediksi perilaku. Untuk memahami peran sikap dalam perilaku konsumen, harus dipahami bagaimana sikap dikembangkan
dan
bagaimana
peran
yang
dimainkan.
Sikap
dikembangkan sepanjang waktu melalui proses pembelajaran yang dipengaruhi oleh pengaruh keluarga, pengaruh kelompok kawan sebaya, informasi, pengalaman dan kepribadian, yang dapat dijelaskan yaitu : (Sutisna, 2003 : 102 – 103) a. Pengaruh Keluarga Keluarga mempunyai pengaruh penting dalam keputusan pembelian. Dengan mengabaikan kecenderungan anak usia belasan tahun yang sering berontak pada orang tua, sebenarnya terdapat hubungan yang kuat antara sikap orang tua dan sikap anaknya. Sebagai contoh adalah sikap terhadap kesehatan pribadi, pilihan item-item produk, sikap terhadap sayuran yang direbus atau makanan kering, dan kepercayaan mengenai nilai medis dari sop ayam semuanya diperoleh dari orangtua. b. Pengaruh Kelompok Kawan Sebaya (Peer Group Influences) Pengaruh
kelompok
kawan
sebaya
lebih
memungkinkan
mempengaruhi sikap dan perilaku pembelian daripada iklan. Misalnya anak-anak usia belasan tahun sering melakukan pembelian terhadap suatu produk karena teman sekolahnya telah membeli produk itu. c. Pengalaman Pengalaman masa lalu mempengaruhi sikap terhadap merek. Pengalaman penggunaan suatu merek produk pada masa lalu akan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
memberikan evaluasi akan merek tersebut, bergantung apakah pengalaman itu menyenangkan atau tidak. Jika pengalaman masa lalu kurang menyenangkan, maka konsumen akan cenderung mempunyai sikap negatif terhadap merek itu. Sebaliknya jika pengalaman penggunaan merek cukup menyenangkan, maka sikap terhadap merek itu dimasa datang akan positif. d. Kepribadian Kepribadian konsumen mempengaruhi sikap. Sifat-sifat seperti suka menyerang, terbuka, kepatuhan mungkin mempengaruhi sikap terhadap merek dan produk. Individu yang agresif mungkin lebih mungkin terlibat dalam persaingan olahraga dan akan membeli peralatan yang paling mahal dalam usahanya untuk mengungguli lawannya.
6. Keputusan Konsumen Keputusan konsumen merupakan inti dari pemasaran, karena di sinilah bertemunya antara produsen dan konsumen dalam memutuskan suatu pembelian suatu produk. Untuk sampai ke tahap keputusan konsumen maka terdapat beberapa proses atau langkah dari konsumen untuk menentukan keputusan pembeliannya. Untuk lebih jelasnya proses pengambilan keputusan konsumen dapat digambarkan sebagai berikut : Pengenalan masalah/ kebutuhan dan keinginan
Pencarian berbagai informasi Umpan Balik Evaluasi berbagai alternatif merkto produk commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Pilihan atas merk produk untuk dibeli
Evaluasi pasca pembelian
Sumber : Sutisna, 2003 : 16 GAMBAR 2.2. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN Keterangan : Pengambilan
keputusan
oleh
konsumen
untuk
melakukan
pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang disebut need arousal. Pada tahap ini konsumen menyadari adanya masalah (problem recognition). Selanjutnya jika sudah adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang dinginkannya. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang dinginkan. Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan seleksi atas alternatif-alternatif yang tersedia. Proses inilah yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi. Dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak konsumen, salah satu merk produk dipilih untuk dibeli. Bagi konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi terhadap produk yang diinginkannya. Dengan dibelinya merk produk tertentu, proses evaluasi belum berakhir karrena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian (post puchase evaluation). Proses evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas atau tidak atas keputusan pembeliannya. commit to user Seandainya konsumen merasa puas, maka kemungkinan untuk melakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
pembelian kembali pada masa depan akan terjadi, sementara itu jika konsumen tidak puas atas keputusan pembeliannya, dia akan mencari kembali informasi produk yan dibutuhkannya. Proses itu akan terus berulang
sampai
konsumen
pembeliannya produknya.
merasa
terpuaskan
atas
keputusan
(Sutisna, 2003 : 15-16)
a. Perspektif Experiential (Experiental Perspectif)
Proses pengambilam keputusan pembelian oleh konsumen yang didasarkan atas perspektif experiantial adalah bahwa banyak tindakan yang dihasilkan dari adanya kebutuhan manusia pada perasaan-perasaan
dan
emosinya.
Sebagai
hasilnya,
proses
pengambilan keputusan berkisar di sekitar tujuan konsumen untuk membangkitkan emosi dan perasaan. Hal ini berbeda dengan perspektif pengambilan keputusan yang menganggap konsumen adalah rasional. Dalam perspektif experiental, tahap pengenalan kebutuhan timbul karena adanya perbedaan antara kondisi aktual dengan konsisi yang ideal yang diinginkan. Pada tahap pencarian informasi, konsumen lebih menitik beratkan pada informasi yang bisa mempengaruhi
perasaan
dan
emosinya.
Iklan-iklan
yang
menampilkan sisi afeksi akan lebih disukai oleh konsumen yang mengambil keputusan dengan perspektif experiental. Dalam tahap evaluasi informasi, komsumen membuat kriteria berdasarkan kualitas afektifnya. Bagi konsumen seperti itu, iklan produk yang mampu membangkitkan perasaan dan emosinya akan lebih dipilih dibanding dengan iklan produk lain yang menampilkan sisi fungsional dari produk itu. Produk yang mampu memenuhi kebutuhan emosinya secara lebih baik akan dipilih oleh konsumen dengan membandingkan apakah produk yang dibelinya itu mampu memenuhi harapan perasaan dan emosinya atau tidak. Jika tidak mampu memenuhi harapan emosinya, konsumen akan mencari kembali dengan prosedur commit to user yang sama. (Sutisna, 2003 : 17).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
b. Perspektif Pengaruh Perilaku (Behavioral Influence Perspectif) Proses pengambilan keputusan ditinjau dari perspektif pengaruh perilaku mendasarkan pada alasan bahwa keputusan pembelian lebih dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Lingkungan di mana konsumen berada akan mempengaruhi perilaku dalam keputusan pembelian. Dari sudut pandang pengaruh perilaku, pengenalan kebutuhan timbul atau terjadi ketika kepada konsumen dipaparkan stimulasi yang menarik yang dapat dibedakan. Stimulasi yang berupa iklan misalnya akan mendorong seorang konsumen menyadari kebutuhan akan sautu produk. Tahap informasi dalam perspektif pengaruh perilaku adalah merepresentasikan perilaku belajar, dan jika proses belajar berhasil dilakukan maka akan menimbulkan penguatan. Melalui proses belajar inilah konsumen memperoleh pengalaman masa lalu yang jika pada masa datang konsumen ingin mencari informasi, maka dia akan mencari informasi yang bisa menguatkan atas pengalaman masa lalunya. Oleh karena itu, konsumen akan berusaha menghindari informasi yang tidak menguatkan pengalaman masa lalu. Pada tahap evaluasi informasi, konsumen tidak melakukan evaluasi
seperti
pada
perspektif
experiental, karena seluruh informasi yang dikumpulkan hanya bertujuan membenarkan atas pilihanya di masa lalu. Dalam perspektif pengaruh perilaku, pilihan keputusan merepresentasikan perilaku yang dihasilkan
dari
adanya
stimulasi
yang
mampu
menguatkan
pengalaman masa lalu selama proses pencarian informasi yang menguatkan atau melemahkan pilihan keputusan. Sekali lagi hanya informasi yang menguatkan pilihan masa lalu yang akan dicari oleh konsumen. (Sutisna, 2003 : 18). Proses evaluasi pasca pembelian pada perspektif pengaruh perilaku terjadi dengan membandingkan apakah produk yang dibelinya sesuai dengan produk yang dibeli sebelumnya atau tidak, jika ternyata produk yang dibeli tidak sesuai dengan pengalaman commit to user akan kembali mecari informasi pembelian masa lalunya, konsumen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
dan membeli produk yang sesuai dengan pengalaman masa lalunya itu. (Sutisna, 2003 : 19). c. Kesadaran pada Kebutuhan dan Keinginan Kesadaran pada kebutuhan dan keinginan konumen merupakan dasar bagi perusahaan dalam membuat suatu produk. Konsumen yang membutuhkan sesuatu akan berupaya untuk mencarinya walaupun dengan pengorbanan yang sedikit, menengah dan sedang untuk mendapatkan produk tersebut (Sutisna, 2003 : 20). d. Pencarian Berbagai Informasi Proses pencarian informasi adalah untuk menjawab adanya pengenalan kebutuhan. Terdapat dua tipe pencarian informasi. Pertama yaitu tipe pencarian informasi sebelum terjadi pembelian (prepurchase search). Proses pencarian prepurchase terjdi ketika pengenalan kebutuhan telah diketahui . Kedua tipe pencarian informasi yang terus-menerus bahkan ketika keputusan pembelian telah dilakukan. Tipe pencarian informasi ini disebut on going search. Tujuan dari pencarian informasi yan berlangsung terus-menerus yaitu agar konsumen tidak ketinggalan informasi, atau, ketika harus melakukan pembelian secara mendadak, tidak perlu lagi mencari dan mengumpulkan informasi (Sutisna, 2003 : 21).. e. Evaluasi Alternatif Merk Produk Ada dua kriteria yang berhubungan secara hirarkhi dengan evaluasi berbagai alternatif merk. Pertama adalah manfaat yang bisa diperoleh dengan membeli suatu produk (benefit association), dan kedua setelah dievaluasi berdasarkan manfaat, kemudian konsumen mengevaluasi merk berdasarkan tingkat kepuasan yang diharapkan (expected satisfaction) (Sutisna, 2003 : 22). f. Manfaat Assosiasi (Benefit Association) Dalam kriteria benefit association, konsumen menetukan prioritas manfaat yang paling diinginkan dan menghubungkan kriteria to user merk. Ketika membandingkan manfaat itu dengan commit karakteristik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
kriteria masing-masing terhadap setiap alternatif produk yang tersedia, terlebih dahulu kriteria manfaat diberi bobot berdasarkan urutan kepentingannya. Konsumen akan membuat rating yang tinggi pada merk produk yang memenuhi kriteria yang diinginkan. Misalnya kriteria kemudahan memperoleh air bersih merupakan kriteria yang paling penting, berikutnya keamanan, kemudahan alat transportasi umum, dan keempat yaitu kenyamanan lingkungan. Proses evaluasi yng dijelaskan di atas disebut sebagai model compensatory. Model compensatory mengasumsikan bahwa konsumen mengevaluasi masing-masing merk terhadap kriteria manfaat yang dibuat. Model yang lain untuik mengevaluasi merk berdasarkan benefit association adalah model noncompensatory yaitu menganggap bahwa konsumen mengevaluasi merk hanya dengan satu kriteria saja dan tidak untuk seluruh kriteria. (Sutisna, 2003 : 22-23) g. Kepuasan yang Diharapkan (Expected Satisfaction) Kriteria evaluasi mferk berdasarkan expected satisfaction berarti konsumen mengevaluasi berbagai alternatif merk berdasarkan kemampuan merk produk itu untuk memenuhi harapan yang dibuat konsumen. Merk yang paling mampu memenuhi harapan tingkat kepentingan yang paling tinggi akan dipilih oleh konsumen. (Sutisna, 2003 : 24) h. Pilihan Atas Merk Produk Dengan mendasarkan pada kriteria yang dikembangkan (benefit association
dan
expected
satisfaction),
keputusan
pembelian
merupakan keputusan akhir yang telah melalui proses-proses sebelumnya. Keputusan atas pembelian ini selanjutnya akan dievaluasi setelah produk tersebut dikonsumsi (Sutisna, 2003 : 24). i. Evaluasi Pasca Pembelian Ketika keputusan pembelian sudah diambil, tahap selanjutnya adalah menggunakan produk yang dibeli tersebut. Hasil evaluasi pasca pembelian ini dijadikan umpan commit to userbalik (feetback) untuk tindakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
selanjutnya, yaitu apakah setia atau berpindah ke merk yang lain. (Sutisna, 2003 : 25).
Penelitian Terdahulu 1. Dewi Urip Wahyuni, (2008) dengan judul Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Satuan unit/obyek analisis penelitian ini adalah konsumen atau pembeli dan pengguna sepeda motor merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Dari hasil penelitian
diketahui
bahwa
motivasi,
persepsi,
sikap
konsumen
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. Manfaat penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan melalui perilaku konsumen. 2. Murwanto Sigit, (2006) Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh secara langsung dari sikap konsumen dan norma subyektif terhadap niat untuk membeli produk pasta gigi Close Up. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah a) diduga sikap konsumen dan norma subyektif konsumen secara bersama-sama berpengaruh terhadap niat beli, b) diduga sikap konsumen secara parsial berpengaruh terhadap niat beli, dan c) diduga norma subyektif konsumen secara parsial berpengaruh terhadap niat beli. Sampel ditentukan dengan metode convenience sampling dari populasi
mahasiswa
Universitas
Islam
Indonesia.
Data
primer
dikumpulkan menggunakan kuesioner melalui survey. Sampel penelitian terdiri dari 100 mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang belum pernah membeli produk pasta gigi Close Up. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian commit to user menunjukkan bahwa a) sikap dan norma subyektif secara bersama-sama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
(simultan) berpengaruh terhadap niat beli, b) sikap konsumen secara parsial berpengaruh terhadap niat beli, dan c) norma subyektif secara parsial berpengaruh terhadap niat beli. 3. Hotniar Siringoringo, Basu Swastha DH dan Toto Sugiharto, Model Pengaruh Persepsi Akan Toko Ritel Modern Pada Pengalaman Berbelanja Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodelkan pengaruh persepsi akan toko ritel modern pada pengalaman berbelanja di toko ritel modern yang sama dalam keputusan pembelian kebutuhan sehari-hari. Data penelitian merupakan data primer, dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner disebarkan ke konsumen toko ritel modern di Jabodetabek. Hipotesis yang diuji adalah persepsi akan toko ritel modern memengaruhi pengalaman berbelanja dalam toko ritel yang sama. Hipotesis diuji menggunakan model persamaan struktural. Perangkat lunak Lisrel digunakan sebagai alat analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi akan toko ritel modern memengaruhi pengalaman berbelanja di toko ritel yang sama pada taraf nyata 5%. Kerangka Pemikiran
Model penelitian digunakan untuk memudahkan arah di dalam penelitian. Skema kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Independen
Variabel
Dependen Motivasi (X1) H1 Persepsi (X2)
Keputusan Pembelian (Y) H2
Sikap (X3) H3 to user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23 Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan : 1. Variabel Independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah motivasi, persepsi dan sikap. 2. Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.
Hipotesis “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Arikunto, 2006 : 71). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi adalah motivasi (Swastha, 2000 : 127). Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang untuk bertindak ataupun untuk melakukan pengambilan keputusan. Penelitian tentang motivasi telah dilakukan diantaranya adalah Wahyuni (2008) dengan hasil motivasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan argumentasi dan review terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1
: Motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
2. Pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah motivasi dan persepsi (Swastha, 2000 : 132). Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen commit toadalah user dengan menganalisis persepsi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
konsumen terhadap suatu produk, dengan persepsi maka konsumen dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman suatu produk. Penelitian tentang persepsi telah dilakukan, diantaranya adalah Wahyuni (2008) dengan hasil persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan argumentasi dan review terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 : Persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian 3. Pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku, yaitu sikap berguna untuk menilai keefektifan kegiatan pemasaran, membantu mengevaluasi tindakan pemasaran sebelum dilaksanakan di dalam pasar, berhasil dalam membentuk pangsa pasar dan memilih pangsa target. (Swastha, 2000 : 133). Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu komponen kognitif yaitu kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan komponen konatif yang menyangkut maksud ataupun niatan untuk membeli (Loudan dan Delabitta dalam Wahyuni, 2008). Penelitian tentang sikap telah dilakukan, diantaranya adalah Wahyuni (2008) dengan hasil sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan argumentasi dan review terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H3 : Sikap berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien dan efektif (Jogiyanto, 2004 : 53). Menurut Indriantoro dan Supomo (2002 : 86), secara umum yang perlu ditentukan di dalam desain penelitian adalah karakteristik-karakteristik dari penelitiannya meliputi: tujuan studi, tipe hubungan antar variabel, lingkungan (setting) studi, unit analisis, horison waktu dan pengukuran construct. Penelitian ini adalah penelitian survei. Menurut Sekaran (2000 : 251) penelitian survei adalah penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual dengan menguji hipotesis. Dalam survei ini, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner, yang dilakukan pada pembeli sepeda motor Yamaha di Surakarta.
B. Populasi, Sampling dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006 : 170). Populasi dalam penelitian ini adalah pembeli/pengguna sepeda motor merek “Yamaha” yang berdomisili di daerah Surakarta yang jumlahnya tidak diketahui. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan riset (Sumarsono, 2004 : 63). Sampel kemudian dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling, yaitu pemilihan sampel dengan subyek adalah orang-orang yang secara kebetulan ditemui (Sugiyono,2003:42). Besarnya sampel ditentukan berdasarkan rumus (Djarwanto dan Pengestu Subagyo, 2005: 137) sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
1 2 n 4
2
Dimana : n
= Jumlah Sampel
Z
= Angka yang menunjukkan suatu penyimpanan nilai variabel dan mean
E
dihitung dalam suatu satuan deviasi standart tertentu
= Error ( Kesalahan ) Berdasarkan nilai ( Level of signifiacane ) yang digunakan dalam
Penelitian ini yaitu 0,05 diharapkan bahwa besarnya kesalahan dalam penggunaan sampel (kesalahan sampling) tidak lebih dari 0 persen. Rumus di atas besarnya sampel dapat ditentukan sebagai berikut :
0,05 1 2 n 4 0,10
1 1,96 n 4 0,10
2
2
n 96,04
Sehingga jumlah sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 96,04 responden atau 96 responden.
C. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional 1. Motivasi Konsumen Motivasi adalah sesuatu yang pokok, yang menjadi dorongan seseorang untuk bertindak. (Arep dan Tanjung, 2003 : 12). Berarti motivasi adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak untuk memenuhi apa yang diinginkan atau dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Indikatornya adalah kualitas produk, harga purna jual, kenyamanan pemakaian, harga terjangkau, desain sepeda motor. 2. Persepsi Konsumen Persepsi
adalah
proses
bagaimana
stimuli-stimuli
itu
diseleksi,
diorganisasi dan diinterpetasikan (Sutisna, commit to user 2003 : 45). Persepsi dari setiap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
konsumen berbeda-beda sehingga di dalam mempersepsikan suatu produk masing-masing konsumen juga berbeda. Indikatornya adalah suara mesin sepeda motor Yamaha, prestise produk, daya tahan mesin, mesin stabil dan produk Yamaha berkualitas. 3. Sikap Konsumen Sikap konsumen adalah keyakinan-keyakinan dan pilihan konsumen atas suatu produk atau merek (Sutisna, 2003 : 46). Indikatornya adalah model lampu sesuai dengan trend masa kini, knalpot yang ramping, kombinasi warna yang menarik, striping stiker sesuai dengan desain dan felg yang bervariasi. 4. Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, pemilihan atau seleksi, keputusan pembelian dan evaluasi setelah pembelian (Sutisna, 2003 : 22). Berarti keputusan pembelian adalah pilihan akhir yang dilakukan oleh konsumen dalam memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Indikatornya adalah : tidak ada pilihan merk lain untuk membeli sepeda motor kecuali Yamaha, semua keluarga memiliki motor Yamaha, Informasi tentang kualitas yang sudah memasyarakat, suku cadang (sparepart) yang mudah di dapat dan adanya pemberian bonus dalam pembelian sepeda motor.
D. Instrumen Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat dalam bentuk angket (kuesioner) yang dibagikan kepada responden. Kuesioner tersebut terdiri dari 10 item untuk variabel motivasi, 10 item untuk variabel persepsi, 10 item untuk variabel sikap dan 10 item untuk variabel keputusan konsumen. Skala yang digunakan adalah skala Likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban dengan nilai dari satu sampai lima.
E. Sumber Data 1. Data Primer
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti yang dijadikan sampel dari obyek penelitian yaitu data berupa hasil jawaban dari kuesioner. 2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti yaitu diperoleh dari catatan perusahaan, buku-buku dan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Yaitu metode pengambilan data dengan menyusun daftar pertanyaan dan meminta jawaban secara tertulis pula kepada responden. Peneliti menyebar angket dan disertai alternatif jawaban, untuk itu digunakan skala Likert, dengan nilainya sebagai berikut : Jawaban sangat setuju diberi nilai 5 Jawaban setuju diberi nilai 4 Jawaban netral diberi nilai 3 Jawaban tidak setuju diberi nilai 2 Jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada obyek penelitian. 3. Studi Pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur dari buku, majalah yang berhubungan dengan penelitian.
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
rxy
N . XY - X Y N X 2 X . N Y 2 - Y commit to user 2
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29 (Arikunto, 2006 : 170)
Keterangan : rxy
= Korelasi product moment
N
= Jumlah responden
X
= Nilai total variabel independen
Y
= Nilai total variabel dependen
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005 : 45). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. (Nunally dalam Ghozali, 2005 : 42). 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini digunakan kolmogorov smirnov jika kolmogorov-smirnov hitung > 0,05, maka sebaran data dikatakan mendekati dsitribusi normal atau normal. Sebaliknya, jika kolmogrovsmirnov < 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal atau tidak normal. (Ghozali, 2005 : 114). b. Multiokolinieritas Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antar variabel bebas, dengan memperhatikan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Sebagai prasarat model regresi harus mempunyai nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika nilai tolerance
0,10 dan VIF 10, maka terjadi multikolinieritas. (Ghozali, 2005 : 92). c. Autokorelasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan Runs Tes. Apabila hasil nilai Sig (p) > 0,05; maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika Sig (p) 0,05; maka terjadi autokorelasi (Sugiyono, 2005: 104). d. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari resiudual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas di dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui dengan melihat probabilitasnya terhadap derajat kepercayaan 5%. Jika nilai
probabilitas
>
0,05
maka
tidak
heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 109). 4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e (Djarwanto, 2001 : 186) Keterangan : Y
= Keputusan konsumen
a
= Konstanta
X1
= Motivasi
X2
= Persepsi
X3
= Sikap
b1,b2,b3
= Koefisien regresi
e
= Error
5. Uji t
commit to user
terjadi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
Analisis ini digunakan untuk membuktikan signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Rumus : b- t = ––––––––– (Djarwanto, 2001 : 194) Sb
Keterangan : t
= t hitung
b
= Koefisien regresi
= Nilainya 0
Sb
= Standard error of regression coefficient
Kritiera signifikan : Apabila nilai – ttabel < thitung < ttabel maka tidak berpengaruh signifikan. Apabila nilai thitung > ttabel atau thitung < ttabel maka berpengaruh signifikan. 6. Uji F Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Rumus : F
SSR / k (Djarwanto PS., 2001: 195) SSE /( n 1 k )
Keterangan : SSR
= Sum of Squares from the Regression
SSE
= Sum of Squares from Sampling Error
n
= Jumlah sampel
k
= Banyaknya variabel bebas
7. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar sumbangan pengaruh variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R2 yang kecil berarti sumbangan atau pengaruh variabel bebas dalam menjelaskan variasi model terikat amat kecil. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah : RY2
SSR (Djarwanto, 2001 : 196) SST
Keterangan:
RY2
= Koefisien determinasi
SSR
= Sum of Squares from the Regression
SST
= Total Sum of Squares Deviations
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden Kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 150 eksemplar dengan perincian sebagai berikut: TABEL IV.1 REKAPITULASI KUESIONER
Keterangan
Hasil Kuesioner Jumlah
%
(eksemplar) Kuesioner yang disebarkan
150
100
Kuesioner yang kembali
127
84,66
Kuesioner tidak kembali
23
18,11
Kuesioner yang lengkap
116
77,33
Kuesioner yang tidak lengkap
11
8,66
Sumber: data primer yang telah diolah. Kuesioner yang disebarkan secara keseluruhan kepada responden sebanyak 150 kuesioner. Kuesioner yang kembali kepada peneliti berjumlah 127 kuesioner. Kuesioner tidak lengkap sebanyak 11 eksemplar, dalam arti bahwa responden tidak mengisi beberapa bagian dari pernyataan yang diajukan, sedangkan kuesioner yang lengkap sebanyak 116 eksemplar, kuesioner yang lengkap memiliki pengertian bahwa responden telah mengisi semua item pertanyaan yang ada dalam masing-masing variabel yang tercantum dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden penelitian dan commit to user layak digunakan dalam penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Responden yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam beberapa kategori, yaitu berdasarkan jenis kelamin, lama bekerja, pendidikan dan bidang kerja. Hasil profil responden pada tabel di bawah ini : TABEL IV.2 IDENTIFIKASI RESPONDEN Karakteristik Responden
Jumlah
Persentase (%)
(orang Jenis Kelamin 78
Laki-laki
38 Perempuan
67,24 32,76
Jumlah
116
100
> 17–≤ 20 tahun
22
18,97
21 – 30
tahun
25
21,55
31 – 40
tahun
41 – 50
tahun
25
22,41
26
22,41
17
14,66
116
100
SD
3
2,59
SLTP
10
8,62
63
54,31
29
25,00
11
9,48
116
100
Usia Responden
> 50 tahun
Jumlah Pendidikan
SLTA DIII S1/S2/S3
Jumlah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa
15
12,93
24
20,69
Wiraswasta
34
29,31
TNI/Polri
38
32,76
5
4,31
116
100
7
6,03
38
32,76
3.000.001 – 4.000.000
56
48,28
> 4.000.001
10
8,62
5
4,31
116
100
PNS Swasta
Jumlah Penghasilan Perbulan < 1.000.000 1.000.001 – 2.000.000 2.000.001 – 3.000.000
Jumlah Sumber : data primer diolah B. Analisis Deskriptif
1. Tanggapan Responden Variabel Motivasi (X1) Hasil analisis deskriptif mengenai variabel motivasi untuk hasil kuesioner yang valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL IV.3 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG MOTIVASI No 1
Tanggapan
Kuesioner
SS
S
N
50
22
13
0
46
21
26
1
Saya
terdorong
membeli
sepeda 31
motor
merek
Yamaha
karena
TS STS
kualitasnya terjamin 2
Saya
terdorong
membeli sepeda 22 commit to user motor merek Yamaha menaikkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
rasa prestise (percaya diri) 3
Harga sepeda motor merek Yamaha 27
54
25
10
40
25
14
3
41
26
23
3
51
24
11
51
33
6
terjangkau oleh masyarakat 4
Saya
terdorong
membeli
sepeda 34
motor Yamaha karena sesuai dengan jiwa saya sebagai pemuda 5
Saya
terdorong
membeli
sepeda 32
motor Yamaha karena mampu stabil dalam kecepatan tinggi 6
Saya tertarik membeli sepeda motor 30 Yamaha karena suku cadang mudah didapat
7
Saya membeli sepeda motor Yamaha 24
2
karena adanya dorongan kebutuhan untuk aktivitas saya sehari-hari Sumber : data primer diolah (2010) a. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 50 orang responden (43,1%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa sepeda motor merek Yamaha kualitasnya terjamin. Hal ini berarti bahwa responden percaya terhadap kualitas sepeda motor Yamaha. b. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 46 orang (39,7%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa terdorong membeli sepeda motor merek Yamaha karena dapat meningkatkan rasa prestise (percaya diri). Hal ini berarti bahwa produk sepeda motor Yamaha mampu meningkatkan kepercayaan diri bagi penggunanya. c. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 54 orang (46,6%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa terdorong membeli sepeda motor merek Yamaha karena harganya terjangkau. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
d. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 40 orang (34,5%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa terdorong membeli sepeda motor Yamaha karena sesuai dengan keinginan konsumen. e. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 41 orang (45%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa terdorong membeli sepeda motor
Yamaha karena mampu
stabil dalam kecepatan tinggi. f. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 51 orang (44%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa membeli sepda motor Yamaha karena suku cadangnya mudah didapat. g. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 51 orang (44%) menjawab setuju atas item pertanyaan membeli sepeda motor Yamaha karena adanya dorongan kebutuhan untuk aktivitas sehari-hari.
2. Tanggapan Responden Variabel Persepsi (X2) Hasil analisis deskriptif mengenai variabel persepsi untuk hasil kuesioner yang valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL IV.4 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PERSEPSI No 1
Kuesioner
Tanggapan SS
S
N
TS STS
Suara mesin sepeda motor Yamaha 18
62
28
7
51
14
6
58
21
4
1
47
16
6
1
1
halus 3
Daya tahan mesin sepeda motor 45 merek Yamaha baik
4
Sepeda motor Yamaha hemat bahan 32 bakar
5
Produk Yamaha merupakan produk 47 commit to user yang berkualitas dan mampu bersaing
perpustakaan.uns.ac.id
6
Sepeda
digilib.uns.ac.id 38 motor
Yamaha
mampu 36
43
29
8
35
48
23
10
Keyakinan atas kehandalan terhadap 32
60
20
4
63
25
1
melaju di jalan tanjakan dengan baik 7
Model sepeda motor merek Yamaha bervariasi dan tidak ketinggalan jaman
8
sepeda motor Yamaha 9
Sepeda motor
Yamaha tangguh di 26
segala medan baik di jalan terjal maupun halus Sumber : data primer diolah (2010) a. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 62 orang responden (53,4%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa suara mesin sepeda motor merek Yamaha halus. b. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 51 orang (44%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa daya tahan mesin sepeda motor merek Yamaha baik. c. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 58 orang (50%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa terdorong membeli sepeda motor merek Yamaha hemat bahan bakarnya. d. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 47 orang (40,5%) menjawab sangat setuju atas item pertanyaan bahwa produk semeda motor Yamaha murpakan produk yang berkualitas dan mampu bersaing. e. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 43 orang (37,1%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa sepeda motor Yamaha mampu melaju di jalan tanjakan dengan baik. f. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 48 orang (41,4%) menjawab setuju atas item pertanyaan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
bahwa model sepeda motor merek Yamaha bervariasi dan tidak ketinggalan zaman. g. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 60 orang (51,7%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa responden yakin atas kehandalan terhadap sepeda motor Yamaha. h. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 63 orang (54,3%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa sepeda motor Yamaha tangguh di segala medan baik di jalan terjal maupun halus.
3. Tanggapan Responden Variabel Sikap (X3) Hasil analisis deskriptif mengenai variabel sikap untuk hasil kuesioner yang valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL IV.5 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG SIKAP No 1
Kuesioner
Tanggapan SS
S
N
TS STS
Model lampu sepeda motor Yamaha 46
42
22
5
motor 32
55
23
6
Striping stikernya sesuai dengan 27
56
25
6
1
sesuai dengan trend masa kini 3
Kombinasi
warna
sepeda
Yamaha serasi 4
2
desain masa kini 5
Velg yang bervariasi
35
46
23
12
6
Kepuasan terhadap pembelian sepeda 37
52
20
7
motor Yamaha 7
Banyaknya
pilihan
produk
dari 25
49
30
11
8
Yamaha yang berkualitas commit to userterus 37 Inovasi teknologi yang
52
16
11
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
berkembang dalam sepeda motor Yamaha 9
Yamaha sering melakukan roadshow 30
59
24
3
ke berbagai daerah dan ini menarik minat saya Sumber : data primer diolah (2010) a. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 46 orang responden (39,7%) menjawab sangat setuju atas item pertanyaan bahwa model lampu sepeda motor Yamaha sesuai dengan trend masa kini. b. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 55 orang (47,4%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa kombinasi warna sepeda motor Yamaha serasi. c. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 56 orang (48,3%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa striping stiker sepeda motor Yamaha sesuai dengan desain masa kini. d. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 46 orang (39,7%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa velg sepeda motor Yamaha bervariasi. e. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 52 orang (44,8%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa responden puas terhadap pembelian sepeda motor Yamaha. f. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 49 orang (42,2%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa terdapat berbagai pilihan produk dari Yamaha yang berkualitas. g. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 52 orang (44,8%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa sepeda motor Yamaha terus melakukan inovasi teknologi. h. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden commit to user sebanyak 59 orang (50,9%) menjawab setuju atas item pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
bahwa tertarik sepeda motor Yamaha karena sering melakukan roadshow ke berbagai daerah. 4. Tanggapan Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y) Hasil analisis deskriptif mengenai variabel keputusan pembelian untuk hasil kuesioner yang valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL IV.6 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KEPUTUSAN KONSUMEN No 1
Tanggapan
Kuesioner
SS
S
N
TS STS
Saya selalu membeli sepeda motor 31
44
38
3
dan 27
47
28
14
Informasi tentang kualitas sepeda 30
63
17
6
57
15
7
50
29
4
47
26
6
53
18
3
merek Yamaha 2
Semua
keluarga
membeli
memiliki sepeda motor Yamaha 3
motor
merek
Yamaha
sudah
memasyarakat 4
Suku Cadang (Sparepart) sepeda 37 motor
merek
Yamaha
mudah
didapatkan 6
Saya membeli sepeda motor Yamaha 33 karena ingin mencoba sesuatu yang baru
7
Saya membeli sepeda motor Yamaha 37 karena popularitas merek Yamaha tinggi
8
Saya
akan
mengulangi
untuk 42
pembelian sepeda motor Yamaha di masa yang akan datang Sumber : data primer diolah (2010) a. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 44 orang responden (37,9%) menjawab setuju atas item pertanyaan commit to user bahwa responden selalu membeli sepeda motor merek Yamaha.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
b. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 47 orang (40,5%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa responden membeli sepeda motor
Yamaha karena semua
keluarga membeli dan memiliki sepeda motor Yamaha. c. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 63 orang (54,3%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa pembelian sepeda motor Yamaha karena informasi tentang kualitas sepeda motor merek Yamaha sudah memasyarakat. d. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 57 orang (49,1%) menjawab setuju atas item pertanyaan responden membeli sepeda motor Yamaha karena suku cadangnya mudah didapatkan. e. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 50 orang (43,1%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa responden membeli sepeda motor Yamaha karena ingin mencoba sesuatu yang baru. f. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 47 orang (40,5%) menjawab setuju atas item pertanyaan bahwa responden membeli sepeda motor Yamaha karena popularitas merek Yamaha tinggi. g. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 53 orang (45,7%) menjawab setuju atas item pertanyaan responden akan mengulangi untuk pembelian sepeda motor Yamaha di masa yang akan datang.
C. Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji validitas menggunakan bantuan program SPSS. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment di mana dinyatakan valid bila commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
nilai signifikansi < 0,05. Adapun hasil perhitungan uji validitas adalah sebagai berikut : TABEL IV.7 HASIL UJI VALIDITAS I
Variabel Motivasi
Persepsi
Sikap
Item
Signifikansi
Keterangan
M1
,675
Valid
M2
,651
Valid
M3
,161
Tidak Valid
M4
,666
Valid
M5
,735
Valid
M6
,118
Tidak Valid
M7
,710
Valid
M8
,720
Valid
M9
,674
Valid
M10
,059
Tidak Valid
P1
,730
Valid
P2
,158
Tidak Valid
P3
,727
Valid
P4
,727
Valid
P5
,694
Valid
P6
,696
Valid
P7
,732
Valid
P8
,653
Valid
P9
,667
Valid
P10
,159
Tidak Valid
S1
,769
Valid
S2
,148
Tidak Valid
S3
,751
Valid
S4
commit to user,626
Valid
perpustakaan.uns.ac.id
Keputusan
digilib.uns.ac.id 44 S5
,741
Valid
S6
,813
Valid
S7
,723
Valid
S8
,799
Valid
S9
,744
Valid
S10
,170
Tidak Valid
KP1
,698
Konsumen
Valid
KP2
,668
Valid
KP3
,713
Valid
KP4
,738
Valid
KP5
,145
Tidak Valid
KP6
,735
Valid
KP7
,732
Valid
KP8
,614
Valid
KP9
,174
Tidak Valid
KP10
,174
Tidak Valid
Sumber : data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan hasil korelasi product moment dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat item yang tidak valid yaitu M3, M6, M10, P2, P10, S2, S10, KP5, KP9, KP10, sehingga dilakukan pengujian ulang dengan membuang soal yang tidak valid. Hasilnya adalah sebagai berikut : TABEL IV.8 HASIL UJI VALIDITAS II Variabel Motivasi
Item
Signifikansi
Keterangan
M1
,744
Valid
M2
,722
Valid
M4
,725
Valid
M5 commit to user,777
Valid
perpustakaan.uns.ac.id
Persepsi
Sikap
Keputusan
digilib.uns.ac.id 45 M7
,763
Valid
M8
,740
Valid
M9
,717
Valid
P1
,797
Valid
P3
,784
Valid
P4
,793
Valid
P5
,723
Valid
P6
,792
Valid
P7
,697
Valid
P8
,672
Valid
P9
,710
Valid
S1
,812
Valid
S3
,778
Valid
S4
,650
Valid
S5
,758
Valid
S6
,855
Valid
S7
,747
Valid
S8
,830
Valid
S9
,774
Valid
KP1
,813
Konsumen KP2
,791
Valid
KP3
,771
Valid
KP4
,797
Valid
KP6
,786
Valid
KP7
,791
Valid
KP8
,653
Valid
Sumber : data primer yang diolah (2010)
commit to user Uji Reliabilitas
Valid
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL IV.8 HASIL UJI RELIABILITAS Variabel penelitian
Alpha
r kriteria
Kesimpulan
cronbach’s Motivasi (X1)
0,862
0,60
Reliabel
Persepsi (X2)
0,885
0,60
Reliabel
Sikap (X3)
0,904
0,60
Reliabel
Keputusan konsumen (Y)
0,887
0,60
Reliabel
Sumber : data primer diolah Tabel tersebut menjelaskan bahwa setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Pernyataan tersebut didasarkan dari hasil uji reliabilitas penelitian diperoleh Cornbach’s Alpha lebih besar apabila dibandingkan dengan r kriteria, yaitu 0,60 dengan demikian secara keseluruhan variabel penelitian (motivasi, persepsi, sikap dan keputusan konsumen) dinyatakan reliabel.
D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai kolmogorov-smirnov hitung lebih besar dari 0,05, maka sebaran data dikatakan mendekati dsitribusi normal atau to user normal. Sebaliknya, jika commit kolmogrov-smirnav lebih kecil dari 0,05 maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal atau tidak normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL IV.9 NORMALITAS DATA One-Sample Kol mogorov-Smirnov Test
N Normal Paramet ers a,b Most Extreme Dif f erences
Mean St d. Dev iation Absolute Positiv e Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
St udentized Delet ed Residual 116 -,0027559 1,01599422 ,060 ,036 -,060 ,648 ,795
a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data.
Sumber : data primer diolah (2010)
Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dijelaskan, bahwa secara keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang dinyatakan terdistribusikan secara normal, karena asimp. Sig. (2-tailed) (0795) > level of significance (α) = 0,05.
2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antar variabel bebas, dengan memperhatikan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Sebagai prasarat model regresi harus mempunyai nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL IV.10 UJI MULTIKOLINIERITAS commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48 Variabel
Toleransi
VIF
Motivasi
0,890
1,123
Persepsi
0,931
1,074
Sikap
0,837
1,194
Sumber : data primer diolah Berdasarkan hasil uji di atas diketahui bahwa nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. berarti tidak terjadi multikolonieritas, maka regresi atau model yang digunakan dalam penelitian ini bebas multikolonieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari resiudual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regesi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas di dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui dengan melihat probabilitasnya terhadap derajat kepercayaan 5%. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: TABEL IV.11 UJI HETEROKESDASTISITAS DENGAN UJI GLEJSER Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Motiv asi Persepsi Sikap
Unstandardized Coef f icients B St d. Error ,109 ,500 ,024 ,012 ,013 ,012 -,011 ,012
a. Dependent Variable: ABSREG
commit to user Sumber : data primer diolah (2010)
St andardized Coef f icients Beta ,189 ,099 -,096
t ,218 1,933 1,032 -,946
Sig. ,827 ,056 ,304 ,346
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
Dari hasil uji Glejser dapat diketahui bahwa nilai probabilitas dari variabel (motivasi, persepsi dan sikap) mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
E. Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent (motivasi, persepsi dan sikap) terhadap variabel dependent (keputusan konsumen).
Dengan bantuan program
SPSS (Statistical Product and Service Solution) diperoleh hasil dari nilai a dan b1, b2 dan b3 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : TABEL IV.12 REGRESI LINIER BERGANDA Coefficientsa
Model 1
(Constant) Motivasi Persepsi Sikap
Unstandardized Coeff icients B Std. Error 1,294 2,507 ,296 ,062 ,277 ,062 ,315 ,060
Standardized Coeff icients Beta ,334 ,306 ,380
t ,516 4,788 4,494 5,289
Sig. ,607 ,000 ,000 ,000
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,890 ,931 ,837
1,123 1,074 1,194
a. Dependent Variable: Kep_Kons
Sumber : data primer diolah (2010)
Berdasarkan pada persamaan regresi linier berganda tersebut, dapat diperoleh persamaan : Y = 1,294 + 0,296X1 + 0,277X2 + 0,315X3 + e Interpretasi persamaan tersebut : a. Nilai konstanta (a), yaitu 1,294, artinya apabila motivasi, persepsi dan sikap sama dengan nol, maka keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di daerah adalah positif. b. Nilai koefisien regresi untuk variabel motivasi (X1), yaitu 0,296. Hal commit to user ini berarti bahwa motivasi berpengaruh positif sehingga dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
motivasi yang semakin meningkat maka dapat meningkatkan keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” dimana persepsi dan sikap diasumsikan tetap. c. Nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi (X2), yaitu sebesar 0,277. Hal ini berarti persepsi berpengaruh positif sehingga dengan persepsi yang semakin meningkat maka dapat meningkatkan keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” dimana motivasi dan sikap diasumsikan tetap. d. Nilai koefisien regresi untuk variabel sikap (X3), yaitu sebesar 0,315. Hal ini berarti sikap berpengaruh positif sehingga dengan sikap yang semakin meningkat maka dapat meningkatkan keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” dimana motivasi dan persepsi diasumsikan tetap. 2. Uji t Uji t digunakan untuk membuktikan signifikansi pengaruh variabel motivasi,
persepsi dan sikap terhadap variabel keputusan konsumen
dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” secara parsial. Langkah-langkah dalam pengujian nilai t hitung tersebut : a. Uji t pengaruh motivasi terhadap keputusan konsumen Variabel motivasi (X1) diperoleh nilai thitung 0,000 < 0,01 maka Ho ditolak artinya motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta. b. Uji t pengaruh persepsi terhadap keputusan konsumen Variabel persepsi (X2) diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,01 maka Ho ditolak artinya persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta. c. Uji t pengaruh sikap terhadap keputusan konsumen Variabel sikap (X3) diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,01 maka Ho ditolak artinya sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta. 3. Uji F Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen (motivasi, persepsi dan sikap) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (keputusan konsumen). Hasil uji F adalah sebagai berikut : TABEL IV.13 HASIL UJI F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1219,347 1147,205 2366,552
df 3 112 115
Mean Square 406,449 10,243
F 39,681
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), Sikap, Persepsi, Motiv asi b. Dependent Variable: Kep_Kons
Sumber : data primer diolah Dari hasil program SPSS diperoleh nilai F hitung adalah sebesar 39,681 dengan signifikansi adalah 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya motivasi, persepsi dan sikap secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha”.
4. Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel independent (motivasi, persepsi dan sikap) terhadap variabel dependent (keputusan konsumen) yang ditunjukkan dengan persentase. Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan SPSS. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : TABEL IV.14 NILAI KOEFISIEN DETERMINASI commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Model
digilib.uns.ac.id 52
R
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
,718(a)
,515
,502
3,20045
Sumber : data primer diolah Berdasarkan pada hasil koefisien determinasi maka diperoleh nilai yang positif dari R2 (adjusted R square), yaitu 0,502 yang artinya bahwa pengaruh yang diberikan variabel independent yang berupa motivasi (X1), persepsi (X2) dan sikap (X3) terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” sebesar 0,502 atau 50,2%, berarti 49,8% merupakan variabel lain di luar model penelitian.
F. Pembahasan 4. Pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,01 sehingga motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini mendukung penelitian tentang motivasi yang telah dilakukan oleh Wahyuni (2008) yang menyatakan hasil motivasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis ini dapat
menjawab
berpengaruh
hipotesis
positif
yang
terhadap
dikemukakan keputusan
bahwa
motivasi
pembelian,
terbukti
kebenarannya. Motivasi di dalam pembelian sepeda motor merk Yamaha di Surakarta bersifat positif, di mana dengan peningkatan motivasi dalam diri seseorang maka dapat meningkatkan keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” Hasil ini juga mendukung pernyataan dari Swastha (2000 : 127) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi adalah motivasi. Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang untuk bertindak ataupun untuk melakukan pengambilan keputusan. 5. Pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,01 sehingga persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini mendukung penelitian tentang persepsi yang telah dilakukan oleh Wahyuni (2008) yang menyatakan hasil persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis ini dapat
menjawab
berpengaruh
hipotesis
positif
yang
terhadap
dikemukakan keputusan
bahwa
persepsi
pembelian,
terbukti
kebenarannya. Persepsi di dalam pembelian sepeda motor merk Yamaha di Surakarta bersifat positif, di mana dengan peningkatan persepsi dalam diri seseorang maka dapat meningkatkan keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah motivasi dan persepsi (Swastha, 2000 : 132). Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap suatu produk, dengan persepsi maka konsumen dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman suatu produk. 6. Pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,001 sehingga sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini mendukung penelitian tentang sikap yang telah dilakukan oleh Wahyuni (2008) yang menyatakan hasil sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hasil analisis ini dapat
menjawab hipotesis yang dikemukakan bahwa sikap berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, terbukti kebenarannya. Sikap di dalam pembelian sepeda motor merk Yamaha di Surakarta bersifat positif, di mana dengan peningkatan sikap dalam diri commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
seseorang maka dapat meningkatkan keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku, yaitu sikap berguna untuk menilai keefektifan kegiatan pemasaran, membantu mengevaluasi tindakan pemasaran sebelum dilaksanakan di dalam pasar, berhasil dalam membentuk pangsa pasar dan memilih pangsa target. (Swastha, 2000 : 133). Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu komponen kognitif yaitu kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan komponen konatif yang menyangkut maksud ataupun niatan untuk membeli (Loudan dan Delabitta dalam Wahyuni, 2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
G. Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor merk “Yamaha” di Surakarta. Adapun hasil penelitian tersebut dapat dilihat sebagai berikut : 1. Variabel motivasi diperoleh nilai nilai signifikansi 0,000 < 0,01 maka Ho ditolak artinya motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di daerah di Surakarta berarti hipotesis terbukti kebenarannya. 2. Variabel persepsi diperoleh nilai nilai signifikansi 0,000 < 0,01 maka Ho ditolak artinya persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta, sehingga hipotesis terbukti kebenarannya. 3. Variabel sikap diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,01 maka Ho ditolak artinya sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha” di Surakarta, sehingga hipotesis terbukti kebenarannya. 4. Hasil nilai F hitung adalah sebesar 39,681 dengan signifikansi adalah 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, artinya motivasi, persepsi dan sikap secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek “Yamaha”. 5. Hasil koefisien determinasi maka diperoleh nilai yang positif dari R2 (adjusted R square), yaitu 0,502 yang artinya bahwa pengaruh yang diberikan variabel independent yang berupa motivasi (X1), persepsi (X2) dan sikap (X3) terhadap variabel terikat yaitu keputusan konsumen dalam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
pembelian sepeda motor merek “Yamaha” sebesar 0,502 atau 50,2%, berarti 49,8% merupakan variabel lain di luar model penelitian.
H. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini hanya terbatas pada pada pembeli/ atau pengguna sepeda motor merek Yamaha yang tinggal di wilayah Surakarta, yang terdiri dari tiga variabel yaitu motivasi, persepsi dan sikap terhadap keputusan pembelian konsumen. Populasi dalam penelitian adalah pengguna sepeda motor merek Yamaha yang tinggal di wilayah di Surakarta yang jumlahnya tidak diketahui sedangkan penelitian dilakukan selama dua minggu, hal ini menyebabkan keterbatasan sampel dalam penelitian sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan.
I. Saran-saran Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi konsumen hendaknya di dalam melakukan keputusan pembelian berpedoman pada motivasi, persepsi dan sikap yang timbul dari dalam konsumen sehingga diharapkan dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. 2. Pihak produsen hendaknya tetap mempertahankan kualitas produk sepeda motor Yamaha agar konsumen tetap loyal/setia dan tidak berpindah ke produk lain. 3. Mengingat besarnya proposi atau sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 50,2% dan sisanya masih terdapat 49,8% variabel bebas yang tidak ikut diteliti, maka bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel yang lebih luas misalnya teknologi atau ketersediaan suku cadang,
commit to user
harga,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57 DAFTAR PUSTAKA
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Motivasi, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta
Djarwanto Ps, 2001, Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian, BPFEUGM, Yogyakarta
Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo, 2005, Statistik Induktif, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang.
Gitosudarmo, Indriyo, 2000, Manajemen Pemasaran, BPFE-UGM, Yogyakarta
Hani Handoko., 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFEYogyakarta, Yogyakarta.
Jogiyanto, HM, 2004, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
Kotler, Philip, 2002, Dasar-dasar Pemasaran, Alih Bahasa Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli, CV. Intermedia, Jakarta.
Nur., Indriantoro, & Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk commit to user Akuntansi & Manajemen. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Rakhmat Jalaludin, 2002, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung,
Robbins, P. Sthepen, 2002, Perilaku dan Prinsip-Prinsip Organisasi, Erlangga, Jakarta
Sekaran, Uma, 2000, Research Methods for Business. Edisi Bahasa Indonesia, Erlangga, Jakarta
Sigit, Soehardi, 2002, Pemasaran Praktis, Edisi Ketiga, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta
Sigit, Murwanto, 2006, Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up. Jurnal Siasat Bisnis, FE-UII, Volume 11 No. 1 April
Siringoringo, Hotniar, Basu Swastha DH dan Toto Sugiharto, 2009, Model Pengaruh Persepsi Akan Toko Ritel Modern Pada Pengalaman Berbelanja, ejournal-gunadarma, Vol 1 No. 1
Sugiyono, 2005, Statistika Untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung
Sumarsono, Sonny, 2004, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Swastha, Basu, DH, 2000, Azas-azas Marketing, Liberty, Yogyakarta commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Umar, Husein, 2004, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, JBRC, Jakarta
Wahyuni, Dewi Urip, 2008, Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat, Jurnal Manajemen Dan Kewirausaahan,Vol.10,No.1,Maret 2008:30-37. Surabaya
commit to user