PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP SIKAP SPORTIVITAS SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI Akhmad Sobarna Program Studi Penjaskesrek STKIP Pasundan Jalan Permana 32C Citeureup, Cimahi, Jawa Barat e-mail:
[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament terhadap sikap sportivitas siswa dalam Pendidikan Jasmani; (2) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap sikap sportivitas siswa dalam Pendidikan Jasmani; dan (3) Untuk mengetahui manakah yang paling berpengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dengan pembelajaran konvensional terhadap sikap sportivitas siswa dalam Pendidikan Jasmani. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan desain penelitian pretest-posttest control group. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI SMK Bhakti Kencana Cimahi sebanyak 234 orang, sampelnya adalah 43 orang. Instrumen penelitian yaitu angket. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament terhadap sikap sportivitas siswa dalam Pendidikan Jasmani; (2) Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap sikap sportivitas siswa dalam Pendidikan Jasmani; dan (3) Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament paling berpengaruh terhadap sikap sportivitas siswa dalam Pendidikan Jasmani dibanding dengan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Teams Games Tournament, sikap sportivitas, Pendidikan Jasmani.
Abstract The purposes of this research are: (1) To determine the effect of cooperative learning model of Teams Games Tournament type on sportivity attitude of the students in physical education; (2) To determine the effect of conventional learning model on sportivity attitude of the students in physical education; and (3) To know which is the most influential among the cooperative learning model of Teams Games Tournament type with conventional learning model on sportivity attitude of the students in physical education. This research used experimental method with pretest-posttest control group design. The population in this research is a class XI SMK Bhakti Kencana Cimahi as many as 234 people with the sample is 43 people. The research instrument is a questionnaire. The results of this researchare: (1) There is aneffect of cooperative learning model of Teams Games Tournament type on sportivity attitude of the students in physical education; (2) There is no effect of conventional learning modelon sportivity attitude of the students in physical education; and (3) Cooperative learning model of Teams Games Tournament type is the most influence on sportivity attitude of the students compared with conventional learning model in physical education. Keywords: Teams Games Tournament, sportivity attitude, physical education.
82
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016
PENDAHULUAN Dalam kehidupan manusia, pendidikan mempunyai peranan penting untuk meningkatkan nilai-nilai bagi kelangsungan hidupnya. Dengan pendidikan, manusia akan mendapatkan pengetahuan, wawasan, pengalaman dan keterampilan yang akan menjadi modal untuk membantu meningkatkan harkat, derajat dan martabat hidup seseorang, baik secara pribadi maupun secara masyarakat yang akan berlangsung selamanya. Seperti yang diungkapkan Juditya (2012: 31) bahwa “Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup”. Disamping itu, Komara (2012: 21) mengatakan bahwa “Proses pendidikan merupakan cara yang efektif untuk membentuk kepribadian atau karakteristik individu bahkan generasi”. Dengan mengikuti pendidikan diharapkan kepribadian, pengetahuan, fisik, mental, sosial seseorang akan jauh lebih baik. Pendidikan Jasmani merupakan salah satu atau bagian integral dari pendidikan pada umumnya, yang tujuannya adalah untuk mengembangkan segala aspek kehidupan yang ada dalam diri siswa. Menurut Abduljabar (2010: 94) bahwa “Pendidikan jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultural, emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani”. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) sebagai mana mata pelajaran yang lain memiliki kurikulum yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tercapainya tujuan pembelajaran tersebut tergantung pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Salah satu untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani adalah dengan menerapkan suatu pendekatan yang mampu diterima, serta dapat dilaksanakan dengan baik oleh siswa. Pendekatan tersebut harus dapat mendorong siswa untuk beraktivitas dengan baik dan efektif. Pemilihan model pembelajaran yang paliatif, menarik, tidak membuat siswa bosan serta memiliki nilai-nilai yang dapat mendorong untuk tercapai tujuan pembelajaran harus diterapkan. Guru harus pandai memilih model pembelajaran yang dapat menanamkan nilai-nilai afektif atau sikap yang positif kepada siswa, terutama penanaman sikap sportivitas
83
terhadap siswa. Kaitannya sikap sportivitas siswa dengan proses pembelajaran yaitu supaya siswa senantiasa menanamkan sikap tanggung jawab, taat tehadap aturan, lapang dada dan saling menghargai antara teman yang harus ditanamkan siswa selama dalam proses pembelajaran ataupun diluar proses pembelajaran. Menurut Pradifta (2015: 714) “Sportivitas berhubungan erat dengan perilaku dan nilai-nilai yang dapat didefinisikan sebagai sikap yang konsisten untuk merespons situasi melalui ciri-ciri seperti kebaikan hati, kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan kepada orang lain”. Selanjutnya menurut Beller dan Stoll (Warmansyah, 2010: 11) Secara umum sportivitas didefinisikan sebagai “Perilaku yang menunjukan sikap hormat dan adil terhadap orang lain serta sikap menerima dengan baik apapun hasil dari suatu pertandingan”. Sedangkan menurut Shields dan Bredemeier Robert S. Weinberg & Daniel (Gould, 2007; Pradifta 2015), berpendapat bahwa “Sportivitas melibatkan intens berjuang untuk berhasil, komitmen terhadap semangat bermain sehingga standar etika akan lebih diutamakan daripada keuntungan strategis ketika konflik”. Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan, jelas bahwa sikap sportivitas mempunyai beberapa ciri perilaku yang dapat ditunjukan, yaitu diantaranya jujur, hormat dan menghargai terhadap orang lain, tanggung jawab dan ikhlas. Menurut Sarwono (2014: 13) Sportivitas adalah bentuk harga diri yang tercermin dari aspek sebagai berikut: (1) kejujuran dan keadilan; mengedepankan nilai moral; (2) rasa hormat terhadap lawan; kalah ataumenang;(3) sikap ksatria dan tanpa pamrih; (4) tegas dan berwibawa; tidakterpengaruh walau lawan tidak sportif; (5) rendah hati bila menang dan tenang; mampu mengendalikan diri bila kalah;dan (6) tanggung jawab dan cinta damai; tidak suka main keras dan kasar. Sportivitas adalah bagian dari kepribadian manusia. Namun
sesuai
pengamatan
dilapangan
masih
banyak
guru
yang
menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga membuat siswa merasa bosan, tidak ada pengembangan dalam pembelajaran sehingga banyak siswa yang diam pada saat pembelajaran. Selain itu masih banyak guru yang belum menanamkan pemahaman tentang sikap sportivitas sehingga masih banyak siswa yang tidak mempunyai sikap sportivitas dan menanamkan sikap tersebut dalam
84
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016
proses pembelajaran ataupun diluar proses pembelajaran. Untuk itu solusinya diperlukan pola atau model pembelajaran yang dapat membuat siswa tidak bosan dalam belajar serta siswa dapat belajar dengan efektif dan diperlukan pola atau model pembelajaran yang dapat menumbuhkan nilai-nilai sikap sportivitas siswa. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif. Menurut Tejasari, dkk. (2013: 1) bahwa “Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran. Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling membelajarakan memberi kesempatan peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi siswa secara maksimal”. Salah satu model kooperatif adalah model kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT). Slavin (Hartati dan Martindar, 2014: 165) menyebutkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) secara garis besarnya yaitu melibatkan kerja sama kelompok sehingga dapat belajar bersungguh-sungguh untuk mempelajari atau memecahkan masalah, sehingga model pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat menunjang dalam proses tercapainya hasil belajar yang optimal. Selanjutnya menurut Joniansyah (2012: 58) mengemukakan bahwa model TGT “Merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yaitu metode pembelajaran yang melibatkan kelompok kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan akademik bersama”. Dengan adanya kebersamaan, saling membantu sesama teman kelompok dan menghargai kelompok lain, diharapkan nilai sportivitas siswa akan lebih baik.
METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Pemberian perlakuan sebanyak 10 kali pertemuan dengan frekuensi latihannya 3 kali seminggu. Desain penelitiannya adalah menggunakan Pretest-Posttest Control Group. Dengan variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan variabel terikatnya adalah sikap sportivitas siswa. Berikut gambar desain dalam penelitian ini:
85
R O1 X1 O2 R O3 O4 Gambar 1. Desain Penelitian (Sugiyono, 2010: 112) Keterangan O₁: Pre-test untuk kelompok eksperimen O3: Pre-test untuk kelompok kontrol X1: Treatment (perlakuan) -: Tidak diberikan treatment (perlakuan) O2: Post-test untuk kelompok eksperimen O4: Post-test untuk kelompok kontrol Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Bhakti Kencana Cimahi sebanyak 234 orang. Sedangkan sampelnya diambil dari sebagian populasi yaitu sebanyak 43 orang, terdiri dari 21 orang untuk kelompok eksperimen dan 23 orang untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara Cluster Random Sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa angket tentang sikap sportivitas siswa dalam pembelajaran Penjas. Untuk perhitungan skornya menggunakan Skala Likert. Teknik analisis data menggunakan SPSS 17 dengan urutan analisis data sebagai berikut: (1) Perhitungan Gain; (2) Uji Normalitas menggunakan OneSample Kolmogorov-Smirnov Test; (3) Uji Homogenitas menggunakan Lavene’s test; dan (4) Pengujian Hipotesis dengan menggunakan Uji-t Paired Samples dan independent t test.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
86
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016
Tabel 1. Deskripsi Data Sikap Sportivitas Perlakuan (model) Koooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Koooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Konvensional Konvensional
Tes Pre test Post test Pre test Post test
N
Rat-rata
Simpangan baku
21
158,67
8,88
21
164,14
10,45
22 22
158 156
8,87 9,28
Berdasarkan Tabel 1, sikap sportivitas pada kelompok pembelajaran penjas dengan menggunkan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT pre test memiliki rerata sebesar 158,67 sedangkan skor rerata post test memiliki rerata sebesar 164,14 dan berdasarkan. Kemudian sikap sportivitas pada kelompok yang menggunakan model pembelajaran konvensional pre test menunjukan skor yaitu 158sedangkan untuk post test memiliki skor 156. Artinya, apabila dilihat dari perbandingan skor rerata pada setiap hasil skor pre test dan post test pada kedua model, maka terjadi peningkatan skor pada kelompok model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sedangkan pada kelompok model pembelajaran konvensional skornya menurun. Jelas terlihat pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT peningkatan skor lebih nyata dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Uji normalitas yang digunakan pada penghitungan data ini adalah uji normalitas One Sample Kolmogrov Smirnov Test. Hasil perhitungan uji normalitas sikap kerjasama siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.Hasil Uji Normalitas Sikap Sportivitas
Model N Normal Mean Parametersa, Std. ,b Deviation
87
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretest Posttest Pretest Posttest Kooperatif Kooperatif Konvensional Konvensional TGT TGT 21 21 22 22 158,5714 164,1429 158,0000 156,0455 8,88578 10,45603 8,84254 9,28120
Most Extreme Differences
Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,139 ,139 -,075 ,639 ,809
,095 ,095 -,077 ,434 ,992
,092 ,057 -,092 ,433 ,992
,104 ,066 -,104 ,489 ,971
Pengambilan Keputusan: Jika signifikansi > 0,05, maka data normal Jika signifikansi < 0,05, maka data tidak normal Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan uji normalitas pada Tabel 2, dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. 2-tailed pada kelompok pre test yang menggunakan model kooperatif tipe TGT yaitu sebesar 0,809 dan hasil post test yang menggunakan model kooperatif tipe TGT sebesar 0,992, sedangkan pada kelompok pre test yang menggunakan model konvensional dihitung dari nilai Asymp. Sig. 2-tailedsebesar 0,992 dan nilai posttest yang menggunakan model konvensional yaitu sebesar 0,971. Berdasarkan nilai signifikansi dari keseluruhan data pada kelompok pembelajaran kooperatif tipe TGT dan konvensional lebih besar dari 0,05 (signifikansi > 0,05) artinya, keseluruhan data berdistribusi normal. Pengujian homogenitas ini menggunakan Levene’s tes. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Sikap Sportivitas Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic
df1
df2
Sig.
1,278
1
40
,265
Pengambilan Keputusan: Jika signifikansi > 0,05, maka data homogen Jika signifikansi < 0,05, maka data tidak homogen Berdasarkan dari nilai yang dihasilkan melalui pengujian homogenitas dari variabel menggunakan Levene's Test menunjukan angka sebesar 0,265 pada sig. nilai lebih besar dari 0,05 (signifikansi > 0,05) yang artinya, data yang diperoleh
88
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016
dari pengujian dalam keadaan homogen yaitu semua populasi memiliki varian yang sama.
Pengujian Hipotesis Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), terhadap sikap sportivitas siswa dalam Pendidikan Jasmani Data hasil pengujian Paired Sample Test dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Hasil Uji Paired Samples Test Sikap Sportivitas Paired Differences Model
Pair 1Pretest Model TGT – Posttest Model TGT
Mean
Std. Deviat ion
5,571
6,735
Std. Error Mean
1,47 0
95% Confidence Interval of the Difference Low Upp er er 8,637
2,506
T
df
Sig. (2tailed)
-3,791
20
001
Ho: Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani. Hi: Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani. Pengambilan Keputusan: Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan perhitungan dari hasil analisis uji Paired Samples Test pada tabel diatas, menunjukan hasil pretest dan posttest nilai signifikansinya adalah sebesar 0,001 < 0,05 yang artinya bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini dapat
89
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh secara signifikan terhadap sikap sportivitas siswa. Terdapat pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani Data hasil pengujian Paired Sample Test dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Hasil Uji Paired Samples Test Konvensional
Model
Pair 1
Pretest Model Konvensional – Posttest Model Konvensional
Paired Differences 95% Confidence Std. Std. Interval of the Mea Devi Error Difference n ation Mean Low Uppe er r
1,95 5
8,28 1,76 9 7 1,721
5,630
t
Df
Sig. (2tailed)
1,10 6
21
,281
Ho: Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani. Hi: Terdapat pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani. Pengambilan Keputusan: Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan perhitungan data hasil analisis uji Paired Samples Test pada Tabel 5, menunjukan nilai signifikansi dari hasil pre test dan post test yaitu sebesar 0,281 > 0,05 yang artinya Ho diterima dan Hi ditolak. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran konvensional tidak berpengaruh terhadap sikap sportivitas siswa.
90
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016
Model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (tgt) lebih berpengaruh terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani dibanding model pembelajaran konvensional Data hasil perbedaan signifikansi antara model pembelajaran TGT dan model pembelajaran Konvensional dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Hasil penghitungan Hipotesis Model TGT dan Konvensional Model Pembelajaran
Sikap Sportivitas
Model pembelajaran Kooperatif TGT
0,001
Model Pembelajaran Konvensional
0,281
Ho: Model pembelajaran konvensional lebih berpengaruh terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani. Hi: Model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih berpengaruh terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasman. Pengambilan Keputusan: Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan dari hasil penghitungan hipotesis mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif TGT dan model konvensional terhadap sikap sportivitas siswa kelas XI SMK Bhakti Kencana Cimahi pada Tabel 6, diketahui bahwa nilai sig (2-tailed) pada model kooperatif tipe TGT = 0,001 dan nilai sig (2-tailed) pada model konvensional = 0,281. Artinya nilai sig (2-tailed) pada model kooperatif tipe TGT < 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima dan nilai sig (2-tailed) pada model konvensional > 0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak. Berdasarkan penghitungan hipotesi kedua model di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang paling berpengaruh terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani dibandingkan dengan model konvensional. Hasil penelitian lainnya yang berkaitan dengan model pembelajaran TGT pernah dilakukan oleh Firly Baihaqi Martindar dan Sasminta Christina Yuli Hartati (2014) dengan judul penelitiannya adalah “Pengaruh Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajara Renang
91
Gaya Bebas (CRAW)” menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar renang gaya bebas (craw) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada siswa kelas X Jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan SMK Negeri 4 Probolinggo. Selanjutnya penelitian tentang sportivitas pernah dilakukan oleh Anggi Nurvanang (2012) dengan judul penelitian “PerbedaanSportivitas Siswa yang Mengikuti dan yang tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga di SMA Negeri 1Godean Sleman”. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (p < 0,05) sportivitas antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
olahraga
dengan
siswa
yang
tidak
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler olahragadi SMA Negeri 1 Godean Sleman. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga memiliki sportivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga. Ini membuktikan bahwa dengan aktivitas olahraga, sikap sportivitas seseorang akan meningkat dan jauh lebih besar daripada orang yang tidak suka melakukan aktivitas olahraga.
SIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian, diperoleh beberpa kesimpulan. Kesimpulan tersebut adalah: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani; (2) Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani; dan (3) Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) paling berpengaruh terhadap sikap sportivitas siswa dalam pendidikan jasmani, dibanding denganmodel pembelajaran konvensional.
DAFTAR PUSTAKA Abduljabar, B. 2011. Pedagogi Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
92
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016
Joniansyah. 2012. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments terhadap Hasil Belajar Siswa”. Tesis PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak. Juditya, S. 2012. ”Hubungan antara Minat dan Sikap Siswi dengan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah”. Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi”. 1, (1), 30-44. Komara, E. 2012. ”Transpormasi Olahraga Tradisional dalam Menghadapi Post Moderism”. Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. 1, (1), 1329. Martindar, B. F. & Hartati, S. C. Y. 2014. ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Renang Gaya Bebas (CRAW)”. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. 02, (01), 164-170. Pradifta, G. D. 2015. “Sportivitas dalam Keolahragaan sebagai Bagian Pembentukan Generasi Muda dan Nasionalisme”. Jurnal Ilmiah Civis. V, (1), 713-724. Sarwono. 2014. Nilai Penipuan, Sportivitas, dan Etika dalam Olahraga dan Pendidikan Jasmani. 9, (2), 1-18. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Tejasari, N. P. R, Suhandana, G. A., & Candiasa, I. M. 2013. ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams GamesTournament (TGT) terhadap Prestasi Belajar Passing Chest Pass Bola Basket Pada”. Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Warmansyah, A. 2012. Survey Tingkat Sportivitas Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Sepak Bola SMA Negri 2 Temanggung. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
93