PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR (Studi Kasus Pada Konsumen PT. Leo Utama Motor Batu Aji Batam) Sarpudin dan Edwin Agung Wibowo Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan
ABSTRACT This research aims at understanding the influance of service’s quality toward the motorcycle purchasing’s decision for customerat PT. Leo Utama Motor Leo Batu Aji Batam and for proving is there any correlation among of the variable which can sean from fenomenon happened by the existence as permanen distributor at PT. Leo Utama Motor. The data are collected by using questionaire at 100 permanent distributor the data analysis in this research uses SPSS version 20’ s help. Technique of data collection in quantitaif research which is used is descriptive analysis and infeencial analysis. This research produces that there is no positive influence and significance vaiable Reliability (X1) toward purchasing’s decision (Y), there is positive and significance effect of variable responsiveness (X2) on purchasing’s decisions (Y). There is a positive and significance effect of the variable Assurance (X3) on purchasing’s decisions (Y) There is a positive and significance effect Emphaty variable (X4) on purchasing’s decisions (Y). There is a positive and significance effect Tangible variable (X5) on purchasing’s decisios (Y). Keywords: Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, Tangible and Purchase Decision.
PENDAHULUAN Selain kualitas pelayanan yang berkotribusi pada kepuasan konsumen dari suatu perusahaan dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. banyak konsumen yang memutuskan membeli produk berdasarkan baik buruknya kualitas pelayanan yang di berikan oleh suatu perusahaan tersebut, walau belum pernah membelinya terutama untuk produk-produk yang termasuk pada kategori fast moving produck. Hal ini bisa diakibatkan karena konsumen tak mau membuang waktu dalam memilih berbagai macam refrensi perusahaan untuk membeli produk yang tersedia. PT. Leo Utama Motor adalah perusahaan yang berusaha memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen untuk terus
meningkatkan penjualan namun pada kenyataan itu tidak berjalan lancar seperti yang di terapkan oleh PT. Leo Utama Motor. Banyak nya konsumen yang lebih memilih lewat marketing untuk mengurus semua berkas untuk membeli motor di PT. Leo Utama Motor bisa di simpulkan bahwa enggan nya konsumen untuk mengurus semua administrasi sesuai prosedur sebagai pembuktian bahwa kurang nya kualitas pelayanan yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Pelayanan yang kurang maksimal di berikan, akan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan konsumen yang di layani. untuk mengkaji keeratan hubungan pengaruh kualitas pelayanan yang terhadap keputusan pembelian produk di PT. Leo Utama Motor. Oleh karena itu penulis mengambil judul untuk untuk suatu penelitian tentang “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Motor (Studi Kasus Pada Konsumen PT. Leo Utama Motor Batu Aji Batam)”.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Reliabilitiy terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor? 2. Bagaimana pengaruh Responsiveness terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor ? 3. Bagaimana pengaruh Assurance terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor? 4. Bagaimana pengaruh Emphaty terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor? 5. Bagaimana pengaruh Tangible terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor? 6. Bagaimana pengaruh Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible secara bersama- sama terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor?
2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Kualitas Pelayanan Dewasa ini konsep kualitas telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap keberhasilan suatu organisasi. Kualitas menjadi pedoman utama dalam pengembangan dan keberhasilan emplementasi program-program manajerial dan kerekayasaan untuk mewujudkan tujuan-tujuan bisnis yang utama. Secara etimologi tidak mudah mendefinisikan atau memberikan pengertian mengenai kualitas. Namun demikian ada beberapa defenisi umum yang di berikan oleh beberapa pakar kualitas. Dikemukan oleh Bjosep M Juran ( Dalam Tjiptono, 2004: 11) bahwa kualitas adalah kecocokan untuk pemakaian ( Fitnes for use). Defenisi ini menekan orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan. Dikemukan pula oleh Toguchi (dalam Tjiptono, 2004: 12)bahwa kualitas adalah kerugian yang ditimbulkan oleh suatu produk bagi masyarakat setelah produk tersebut dikirim, selain kerugian-kerugian yang disebabkan fungsi instrinsik. Menurut Zeithami, Berry dan Parasuraman (dalam Tjiptono, 2004: 12) kualitas yang dirasakan di defenisikan
sebagai penilaian konsumen terhadap
keseluruhan keunggulan produk, sedangkan kualitas pelayanan yang di rasakan merupakan pertimbangan global yang berhubungan dengan superioritas dari pelayanan.
2.1.2. Konsep Perilaku Konsumen Schiffman dan Kanuk (dalam samuel, 2004: hal: 8) menjelaskan bahwa prilaku konsumen adalah prilaku yang ditunjukan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan perggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Sementara prilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Faktor sosial a.
Group Sikap dan prilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil dimana orang tersebut berada dan mempunyai pengaruh lansung yang disebut membership group. Membershif group terdiri dari dua, meliputi primary
3
groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit ( kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (kotler, Bowen, Makens, 2003, hal: 203-204). b.
Family Influence Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam prilaku konsumen, pengaruh suami, istri, dan anak dalam memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan keputusan pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak- anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang menglibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 3002, hal: 204)
c.
Roles and status Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang- orang di sekitarnya. Tipa peran bahwa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang di berikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, hal: 135).
2. Faktor personal a.
Economic situation Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan terhadap keputusan pembelian produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang sangat amat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, hal: 137)
b.
Lifestyle Pola kehidupan seseorang yang di ekpresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang- orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda ( Kotler, Amstrong, 2006, hal: 138)
c.
Personality and self concept Personality adalah karakteristik unik dari psikilogis seseorang yang mengacu kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan seseorang,
4
contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, dan agresif (Kotler, Amstrong, 2006, hal: 140). d.
Occupation Pekerjaan seseorang memmpengaruhi barang dan jasa yang di beli. Contohnya, pekerja kontruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, memebeli makan siang dari full service retoran, sedangkan pekerja kantor membawa makana siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen, Makens 2003, hal: 207).
3. Faktor psychological a.
Motivation Motivasi (dorongan) adalah keadaan dari seseorang yang mendorong keinginan untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebenarnya prilaku konsumen dimulai dengan adanya motif/motivasi (Kotler, Bowen, Makens, 2003, hal: 214).
b.
Perception Adalah sesuatu yang dipelajari terus menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, makens, 2003: 201- 202).
2.1.3. Keputusan pembelian Menurut Samuel (dikutip dari Schiffman dan Kanuk, 2004:547) keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua alternatif pilihan yang ada, artinya bahwa syarat seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
2.1.4. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil telaah pustaka mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Motor pada PT. Leo Utama Motor Batu Aji Batam, maka kerangka pemikiran teoritis yang mendasari penelitian ini seperti yang dilihat pada gambar berikut
5
Gambar .2.2. Kerangka Pemikiran
Reliability
(X1)
Responsiv eness (X2)
H1 H2
Assurance
H6
Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
H3
(X3)
H4 Emphaty
H5
(X4)
Tangible
(X5.)
Sumber: Diadopsi dari Eko Prayetno (2012) 2.1.6. Hipotesa Berdasarkan teori- teori dan kerangaka berpikir yang telah dikemukan selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun hipotesis . hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2010:93). Adapun beberapa hipotesis mengenai penulisan karya ilmiah ini adalah bsebagai berikut: 1. Variabel reliability diduga
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian motor pada PT.Leo Utama Motor. 2. Variabel responsiveness diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor. 3. Variabel Assurance diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor. 4. Variabel Emphaty diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor.
6
5. Variabel Tangible diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor. 6. Variabel reliability,Responsiveness,Assurance,Emphaty dan Tangible diduga secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor pada PT. Leo Utama Motor
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.2. Analisis Kuantitatif 5.2.1. Hasil Uji Validitas Setelah data penelitian yang berupa jawaban kuesioner dari responden penelitian dikumpulkan, selanjutnya dilakukan tabulasi data dan dilakukan pengujian terhadap kualitas data yang dikumpulkan tersebut. Uji kualitas data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas butir pertanyaan pada kuesioner dilakukan dengan menggunakan SPSS 20. Nilai validitas butir pertanyaan dapat diketahui dengan cara
melihat
nilai
Corrected
Item-Total
Correlation,
dan
kemudian
membandingkannya dengan tabel. Pengambilan keputusan (Arikunto, 2006) Jika r hasil (hitung) positif, serta r hasil > r Tabel, maka butir atau variabel tersebut valid dan jika r hasil (hitung) tidak positif, serta r hasil < r Tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Lebih lanjut Sugiyono menerangkan bahwa syarat minimum untuk dinyatakan memenuhi syarat adalah r ≥ 0,195. Jadi kalau korelasi antara butirbutir dengan skor total kurang dari 0,195 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut ini adalah hasil pengujian terhadap validitas data yang diuraikan pada tabel 5.30 dibawah ini :
7
Tabel 5.30 Uji Validitas Butir Pertanyaan Variabel Penelitian Variiabel
X1
X2
X3
X4
X5
Y
Pertanyaan
r hitung
r tabel
Keterangan
butir 1
0,594
0,195
Vailid
butir 2
0,567
0,195
Vailid
butir 3
0,612
0,195
Vailid
butir 4
0,496
0,195
Vailid
butir 5
0,538
0,195
Vailid
butir 6
0,476
0,195
Vailid
butir 7
0,525
0,195
Vailid
butir 8
0,569
0,195
Vailid
butir 9
0,338
0,195
Vailid
butir 10
0,385
0,195
Vailid
butir 11
0,494
0,195
Vailid
butir 12
0,602
0,195
Vailid
butir 13
0,252
0,195
Vailid
butir 14
0,369
0,195
Vailid
butir 15
0,455
0,195
Vailid
butir 16
0,411
0,195
Valid
Butir 17
0,284
0,195
Valid
butir 18
0,235
0,195
Valid
butir 19
0,226
0,195
Valid
butir 20
0,271
0,195
Valid
butir 21
0,344
0,195
Valid
butir 22
0,273
0,195
Valid
butir 23
0,214
0,195
Valid
butir 24
0,262
0,195
Valid
butir 25
0,232
0,195
Valid
Sumber: Hasil Olahan data Primer, 2013
8
Berdasarkan pada tabel 5.30 diatas, dapat diketahui bahwa hasil uji validitas data menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner untuk seluruh variabel adalah valid, karena nilai r hitung lebih besar bila dibandingkan dengan r tabel (> 0,195), sehingga dapat melakukan pengujian selanjutnya.
5.2.2. Hasil Uji Reliabilitas Selain uji validitas, untuk pengujian terhadap kualitas data perlu juga dilakukan uji reliabilitas data. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach. Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2009): 1.
Jika r Alpha positif dan r Alpha > r Tabel atau nilai alpha cronbach di atas 0,6, maka butir atau variabel tersebut reliabel.
2.
Jika r Alpha negative dan r Alpha < r Tabel atau nilai alpha cronbach di bawah 0,6 maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Hasil pengujian reliabilitas data secara lengkap disajikan pada tabel 5.31 berikut ini Tabel 5.31 Uji Reliabilitas Butir Pertanyaan Variabel Penelitian Variiabel
X1
X2
X3
Pertanyaan
r alpha
r tabel
Keterangan
butir 1
0,833
0.6
Reliabel
butir 2
0,834
0.6
Reliabel
butir 3
0,832
0.6
Reliabel
butir 4
0,838
0.6
Reliabel
butir 5
0,835
0.6
Reliabel
butir 6
0,837
0.6
Reliabel
butir 7
0,837
0.6
Reliabel
butir 8
0,835
0.6
Reliabel
butir 9
0,842
0.6
Reliabel
butir 10
0,841
0.6
Reliabel
butir 11
0,837
0.6
Reliabel
butir 12
0,833
0.6
Reliabel
9
X4
X5
Y
butir 13
0,851
0.6
Reliabel
butir 14
0,843
0.6
Reliiabel
butir 15
0,838
0.6
Reliabel
butir 16
0,840
0.6
Reliabel
butir 17
0,845
0.6
Reliabel
butir 18
0,845
0.6
Reliabel
butir 19
0,846
0.6
Reliabel
butir 20
0,844
0.6
Reliabel
butir 21
0,842
0.6
Reliabel
butir 22
0,844
0.6
Reliabel
butir 23
0,846
0.6
Reliabel
butir 24
0,844
0.6
Reliabel
butir 25
0,846
0.6
Reliabel
Sumber: Hasil Olahan data Primer, 2013
Berdasarkan pada tabel 5.31 diatas, dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas data menunjukkan bahwa data yang dikumpulkan dari kuesioner untuk seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Ini dapat dilihat pada nilai (alpha cronbach) variabel kualitas pelayanan dan keputusan pembelian di atas 0,6 yang berarti bahwa variabel tersebut adalah reliabel.
5.2.3. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk dapat menggunakan regresi berganda data yang digunakan harus memenuhi persyaratan asumsi klasik yang terdiri dari : a. Normalitas Data Syarat data yang layak uji adalah data tersebut harus terdistribusi normal. Uji ini digunakan menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
10
Pengujian dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan histogram atau dengan pendekatan grafik. Hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS 20. Gambar 5.1 Histrogram hasil Uji Normalitas Data
Sumber: Gambar diola dengan SPSS 20
Dari gambar 5.1 diatas dapat dilihat bahwa variabel kinerja berdistribusi mendekati normal, hal ini ditunjukan oleh distribusi data yang tidak melenceng ke kiri dan ke kanan Gambar 5.2 Grafik PP- Plot Hasil Uji Normalitas Data
Sumber : Gambar diolah dengan SPSS 20
11
Sedangkan gambar 5.2 menunjukan bahwa model regresi yang digunakan normal. Suatu variabel dapat dikatakan normal jika gambar distribusi titik-titik pada data menyebar di sekitar garis diagonal. b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukkan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik tidak terdapat korelasi antar variabel independen.
Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi, salah satu caranya adalah dengan melihat besarnya nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas multikolinieritas mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan mempunyai angka toleransi lebih besar dari 0,10. Tabel 5.32 Hasil Uji Multikolinieritas oefficientsa Model
Colinierity statistics Tolerance
Reliability
Keterangan
VIF
0,470 2.130
Bebas Multikolinieritas
Responsiveness
0.447 2.236
Bebas Multikolinieritas
Assurance
0.671 1.490
Bebas Multilinieritas
Empathy
0.695 1.438
Bebas Multilinieritas
Tangible
0.799 1.252
Bebas Multilinieritas
Sumber: Tabel Hasil diolah dengan SPSS 20
Berdasarkan tabel 5.32 diatas, variabel Reliability memiliki nilai tolerance yang yaitu 0,470 > 0,10 dan VIF sebesar 62.130 < 10 sehingga dapat dinyatakan bebas multikolinieritas, variabel Responsiveness memiliki nilai tolerance yang yaitu 0,447 > 0,10 dan VIF sebesar 2.236 < 10 sehingga dapat dinyatakan bebas multikolinieritas, variabel Assunrance memiliki nilai tolerance yang yaitu 0,671>
12
0,10 dan VIF sebesar 1,490 < 10 sehingga dapat dinyatakan bebas multikolinieritas, dan variabel Emphaty memiliki nilai tolerance yang yaitu 0,695 > 0,10 dan VIF sebesar 1,438 < 10 sehingga dapat dinyatakan bebas multikolinieritas dan variabel tangible memliki nilai tolerance 0,799> 0,10 dan VIF sebesar 1,252 < 0,10 sehingga dapat dinyatakan bebas multikolinieritas
c.
Uji Heteroskedastisitas Pengujian Heteroskedasitisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pada model yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian, jika output Scatterplot menunjukan penyebaran titik- titik data yang tidak berpola jelas, serta titik-titik yang menyebar.
Pendekatan lain untuk pengujian
heteroskedastisistas adalah dengan pendekatan statistik. Gambar 5.3 Hasil Uji Hereroskedastistas
Sumber: Hasil Olahan data Primer, 2013
Penyebaran titik- titik pada gambar 5.3 diatas menyebar dan tidak menunjukan suatu pola tertentu.
Berdasarkan hal tersebut dapat diambil
13
kesimpulan bahwa variabel penelitian bebas dari pengujian asumsi klasik heteroskedastisitas.
5.2.4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipótesis penelitian dilakukan dengan menggunakan uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan). Pengujian hipotesis pertama dan hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan uji t, dan pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan uji F. 1. Uji t (Uji test) Ha : b ≠ 0 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2, X3,X4,X5) terhadap variabel terikat (Y). Ho : b1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2, X3,X4,X5 )terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan : -
Jika t hitung > t tabel (tingkat signifikan), maka Ha diterima dan Ho ditolak. -
Jika t hitung < t tabel (tingkat signifikan), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Tabel 5.33 Hasil Perhitungan Uji t Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error
14.900
2.172
Reliability
-.009
.138
Responsiveness
-.085
Assurance
Beta 6.860
.000
-.010
-.068
.946
.150
-.082
-.562
.575
.258
.123
.250
2.098
.039
Empathy
.168
.089
.220
1.881
.063
Tangible
.001
.110
.001
.010
.992
Sumber: Tabel Hasil diolah dengan SPSS 20
14
Dari tabel 5.33 diatas, dapat dijelaskan bahwa variabel Reliability (X1) nilai t hitung (-068) < t tabel (2.000) dan tingkat signifikan (0,946) lebih besar dari 0,05 maka dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis pertama ditolak. Pada variabel Responsiveness (X2) nilai t hitung (-0,562) < t tabel (2,000) dan tingkat signifikan (0,575) lebih besar dari 0,05 maka dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis kedua ditolak. Pada variabel Anssurance (X3) nilai t hitung (0,2098) > t tabel (2,000) dan tingkat signifikan (0,039) lebih kecil dari 0,05 maka dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis ketiga diterima. Pada variabel Emphaty (X4) nilai t hitung (0,1881) < t tabel (2,000) dan tingkat signifikan (0,063) lebih besar
dari 0,05 maka dengan demikian Ha
diterima dan Ho ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis keempat ditolak. Pada variabel Tangible (X5) nilai t hitung (0,010) < t tabel (2,000) dan tingkat signifikan (0,992) lebih besar dari 0,05 maka dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis kelima ditolak 2. Uji F (Ujisimultan) Ha : b1, b2 ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (X1,X2, X3,X4,X5) terhadap variabel terikat (Y). Ho : b1, b2 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (X1,X2, X3,X4,X5) terhadap variabel terikat (Y).
15
Kriteria pengambilan keputusan : -
Jika F hitung > F tabel dengan signifikan 5% (α=0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
-
Jika F hitung < F tabel dengan signifikan 5% (α=0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak: Tabel 5.36 Hasil Perhitungan Uji F ANOVAa
Model
Sum of Squares Regression
1
Df
Mean Square
56.147
5
11.229
Residual
476.493
94
5.069
Total
532.640
99
F 2.215
Sig. .059b
Sumber: Tabel Hasil diolah dengan SPSS 20
Dari tabel 5.8 diatas dapat dilihat hasil perhitungan menunjukan bahwa F hitung
adalah 2,215 dengan signifikansi F
hitung
adalah sebesar 0,059 lebih besar
dari 0,05 dan nilai F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,920, dengan demikian dapat dilihat bahwa F
hitung
>F
tabel
maka Ho diterima dan Ha
ditolak, yang artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible) terhadap variabel terikat (Keputusan pembelian) sehingga hipotesis keenam ditolak. 5.2.5. Model Penelitian Tabel 5.36 Koefisien Persamaan Regresi Berganda
Model
Koefisien Regresi (b)
1
(Constant)
0,14.900
Reliability
-0,009
Responsiveness
-0,085
Assunrance
0,258
16
Emphaty Tangible
0,168 0,001
Sumber: Tabel Hasil diolah dengan SPSS 20
Maka dari tabel 5.36 dapat dirumuskan persamaan regresinya sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 Dimana: Y = Variabel Keputusan Pembelian a = konstanta X1= Variabel Reliability X2= Variabel Responsiveness X3= Variabel Assurance X4= Variabel Emphaty X5= Variabel Tangible Y = -0,14.900+ -0,009X1 – -0,085X2 + 0,258X3 + 0,168X4 + 0,001X5 Penjelasan dari hasil koefesien regresi berganda tersebut yaitu: - Nilai konstanta sebesar -0,14,900, artinya bahwa bila tidak ada nilai variabel lain di dalam model, maka nilai variabel keputusan pembelian adalah sebesar 0,14,900 - Nilai koefisien regresi variabel Reliability (X1) adalah positif yaitu sebesar 0,009, artinya bila nilai variabel Reliability naik sebesar 1 persen maka akan meningkatkan nilai variabel keputusan pembelian menjadi sebesar -0,009 persen. - Nilai koefisien regresi Responsiveness (X2) adalah negatif yaitu sebesar 0,085, artinya bila nilai variabel responsiveness naik sebesar 1 persen maka akan menurunkan nilai variabel keputusan pembelian menjadi sebesar
0,085
persen. - Nilai koefisien regresi variabel Assurance (X3) adalah positif yaitu sebesar 0,285, artinya bila nilai variabel Anssurance naik sebesar 1 persen maka akan
17
meningkatkan nilai variabel keputusan pembelian menjadi sebesar 0,285 persen.. - Nilai koefisien regresi variabel Emphaty (X4) adalah positif yaitu sebesar 0,168, artinya bila nilai variabel Emphaty naik sebesar 1 persen maka akan meningkatkan nilai variabel keputusan pembelian menjadi sebesar
0,168
persen. - Nilai koefisien regresi variabel Tangible (X5) adalah tidak negatif yaitu sebesar 0,001 persen, artinya variabel tangible naik sebesar 1 persen maka akan menurunkan penjumlahan nilai variabel keputusan pembelian menjadi sebesar 0,001 persen. - Dari nilai koefisien regresi di atas dapat diketahui bahwa variabel Anssurance dan veriabel Emphaty berpengaruh lebih signifikan atau lebih dominan terhadap variabel keputusan pembelian dibandingkan dengan pengaruh Reliability, Responsiveness, dan tangible terhadap keputusan pembelian. 5.2.6. Koefisien Determinasi (R2) Pada uji R2 (uji koefisien determinasi) ini menjelaskan seberapa besar variasi variabel independen (Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible) mampu menjelaskan variasi variabel dependen (Keputusan Pembelian). Hasil penghitungan koefisien determinasi (R square) disajikan pada tabel 5.10 berikut ini. Tabel 5.37 Hasil Uji Adjusted R Square (R2)
Adjusted R Square Model 1
R 0.882a
R Square 0.779
0.772
Sumber: Tabel Hasil diolah dengan SPSS 20
Dari tabel 5.10 diatas hasil penghitungan dengan SPSS 20, maka diperoleh nilai Adjusted R Square (R2) 0,772 atau 77,20%. Hal ini berarti kemampuan 18
variabel Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible dalam menjelaskan keputusan pembelian adalah 77,20%. Sisanya sebesar 22,80% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. Nilai yang tinggi ini menunjukkan bahwa Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible merupakan variabel yang penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 5.3 Pembahasan Berdasarkan analisa data dan interpetensi yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka berikut ini dapat di kemukakan beberapa kesimpulan dari penelitian ini 1. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel reliabillity (X1) nilai t hitung
(-068) < t
tabel
(2000) dan tingkat signigfikan (0,946) lebih besar dari
0,05 maka dengan demikian Ho di terima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Reliability terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis pertama di terima 2. Tidak Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Responsiveness (X2) nilai t
hitung
(-562) < t
tabel
(2000) dan tingkat signifikan (0.575) lebih
kecil dari (0,05) maka dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Responsiveness terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis ke2 di terima 3.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Assurance (X3) nilai t hitung
(2.098) > t
tabel
(2000) dan tingkat signifikan (0,39) lebih kecil dari
(0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Assurance terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis ketiga di terima. 4. Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan variabel emphaty (X4 ), nilai t hitung
(1881) > t
tabel
(2000) dan tingkat signifikan (0,063) lebih kecil dari
(0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara emphaty terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis kelima di tolak 5. Tidak Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel tangible (X5) nilai t
hitung
(010) < t
tabel
(2000) dan tingkat signifikan (0,992) lebih besar dari
19
(0,05) maka dengan demikian Ho diterima dah Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tangibke terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis yang kelima di tolak 6. Dilihat dari uji simultan bahwa F
hitung
(2,215) dengan signifikan F
sebesar (059) lebih rendah dari (0,05) dan nilai F
tabel
hitung
pada tingkat
kepercayannya 95% (α = 0, 05) adalah 2,920, dengan dapat dilihat bahwa F hitung > F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya variabel yang terdiri dari Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis keenam ditolak.
DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang . Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 2006. Prinsip- prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip dan K. L. Keller. 2007, Manajemen pemasaran ed. 12. Jilid 1. Jakarta: Indeks Kotler & Amstrong. 2001 Dasar- Dasar Pemasaran. PT Indeks, Jakarta Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 2. PT. Intan Sejati Klaten. Jakarta . Malhotra, N.K., 2006. Riset Pemasaran. Jilid 2. Edisi Keempat. Jakarta: Indeks. Mowen, John C. dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta. Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Ketiga (Revisi). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Riduwan (2008) Belajar Mudah Untuk Penelitian Guru, Karyawan dan Peneliiti Pemula Alfabeta, Bandung. Semuel, Veronica, Novia. 2004. Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol. 2. 2 Oktober 2007. Hal. 73 – 80. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
20
Sholihin, Amad Ilham (2010) Buku pintar Ekonomi Syari’ah. Gramedia. Jakarta Sugiyono. (2010), Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Tjiptono (2004) Manajemen Jasa, Penerbit Andi. Jogjakarta Tjiptono, fandy. (2008) Service Manajemen: Mewujudkan Layanan Prima. Penerbit Andi Jogjakarta Tjiptono (2008) Strategi Pemasaran edisi ke- 3 penerbit Andi Jogjakarta Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan yang telah diuraikan pada ba sebelumnya. Berikut
ini akan disimpulkan beberapa hal yang berkeenaan
dengan penelitian ini sebagai berikut: 7. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel reliabillity (X1)
nilai t
hitung
(-068) < t
tabel
(2000) dan tingkat signigfikan (0,946) lebih
besar dari 0,05 maka dengan demikian Ho di terima dan Ha ditolak, artinya tidak
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
Reliability terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis pertama di terima 8. Tidak Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Responsiveness (X2) nilai t hitung (-562) < t tabel (2000) dan tingkat signifikan (0.575) lebih kecil dari (0,05) maka dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Responsiveness terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis ke2 di terima 9.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Assurance (X3) nilai t hitung
(2.098) > t
tabel
(2000) dan tingkat signifikan (0,39) lebih kecil dari
(0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Assurance terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis ketiga di terima.
21
10. Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan variabel emphaty (X4 ), nilai t hitung
(1881) > t
tabel
(2000) dan tingkat signifikan (0,063) lebih besar dari
(0,05) maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara emphaty terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis kelima di tolak 11. Tidak Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel tangible (X5) nilai t
hitung
(010) < t
tabel
(2000) dan tingkat signifikan (0,992) lebih kecil dari
(0,05) maka dengan demikian Ho diterima dah Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tangibke terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesis yang kelima di tolak 12. Dilihat dari uji simultan bahwa F
hitung
(2,215) dengan signifikan F
sebesar (059) lebih rendah dari (0,05) dan nilai F
tabel
hitung
pada tingkat
kepercayannya 95% (α = 0, 05) adalah 2,920, dengan dapat dilihat bahwa F hitung > F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya variabel yang terdiri dari Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sehingga hipotesa keenam ditolak.
6.2. Saran Hasil penelitian ini di harapkan bisa memberikan manfaat bagi manajemen PT. Leo Utama Motor Batu Aji
Kota Batam. Agar ibsa
bersaing dengan kompotitor yang lain dan tetap di sukai calon konsumen, maka dilakukan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Reliability tidak mempunyai pengaruh yang positif dan dominan terhadap keputusan pembelian konsumen indikator yang dominan adalah karyawan memberikan layanan tepat waktu, untuk itu sebaiknya karyawan mempertahankan dan lebih maksimal dalam memberikan layanan kepada konsumen selalu memberikan layanan yang tepat waktu kepada konsumen
agar konsumen merasa puas
terhadap layanan yang di berikan 2. Responsiveness tidak mempunyai pengaruh yang paling kecil terhadap keputusan pembelian indikator tanggapan yang paling dominan adalah
22
karyawan selalu siap merespon dan menanggapi permintaan saya, di harapkan devisi yang lansung berkaitan lansung dengan konsumen seperti marketing, cutomer service dan staf administrasi agar lebih maksimal dalam menanggapi dan merespon permintaan konsumen 3. Assurance mempunyai pengaruh terbesar pertama terhadap keputusan pembelian, indikator yang paling dominan adalah “ saya merasa nyaman dalam melakukan transaksi” hal ini berarti konsumen memberikan tanggapan yang bagus untuk keamanan dan kenyamanan konsumen
dalam
melakukan
transaksi,
untuk
itu
diharapakn
manajemen menjaga pola transaksi yan sudah ada serta lebih meningkatkan kualitas keamanan 4. Emphaty tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Indikator kepedulian yang paling dominan adalah waktu beroperasi yang cocok/nyaman buat saya. Untuk itu manajemen bersama semua lini devisi tetap mempertahankan jam operasional yang telah ditetapkan untuk melayani kebutuhan konsumen 5. Tangible tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian indikator bukti fisik yang paling dominan adalah peralatan ruang kantor yang canggih dan modern untuk itu di harapkan dari pihak manjemen terus menerapkannya dan lebih meningkatkan lagi kualitas teknologi diseluruh devisi dan di harapkan lebih memaksimalkan teknologi dalam pelayanan agar memberikan kualitas pelayanan yang prima bagi konsumen
DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang . Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 2006. Prinsip- prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip dan K. L. Keller. 2007, Manajemen pemasaran ed. 12. Jilid 1. Jakarta: Indeks Kotler & Amstrong. 2001 Dasar- Dasar Pemasaran. PT Indeks, Jakarta
23
Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 2. PT. Intan Sejati Klaten. Jakarta . Malhotra, N.K., 2006. Riset Pemasaran. Jilid 2. Edisi Keempat. Jakarta: Indeks. Mowen, John C. dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta. Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki. 2004. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Ketiga (Revisi). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Riduwan (2008) Belajar Mudah Untuk Penelitian Guru, Karyawan dan Peneliiti Pemula Alfabeta, Bandung. Semuel, Veronica, Novia. 2004. Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol. 2. 2 Oktober 2007. Hal. 73 – 80. Universitas Kristen Petra. Surabaya. Sholihin, Amad Ilham (2010) Buku pintar Ekonomi Syari’ah. Gramedia. Jakarta Sugiyono. (2010), Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Tjiptono (2004) Manajemen Jasa, Penerbit Andi. Jogjakarta Tjiptono, fandy. (2008) Service Manajemen: Mewujudkan Layanan Prima. Penerbit Andi Jogjakarta Tjiptono (2008) Strategi Pemasaran edisi ke- 3 penerbit Andi Jogjakarta Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
24