PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Wehelmina Rumawas Lecturer of Business Administration, Faculty of Social and Political Science, Sam Ratulangi University Manado, North Sulawesi
[email protected] Abstract Leadership is regarded as one of the important assets in the company, because the company's leadership can be used to determine how the company's current environmental conditions, and also to estimate how the environment will change and how to anticipate and take advantage of these changes. However, many companies do not know, how to acquire, manage, and utilize the knowledge leads to achieve job satisfaction of employees in the company. The objective of this study is to analyze and explain the effect of Leadership toward Job Satisfaction. Research location is conducted in Bitung in the cooking oil companies. PT Multi Nabati Sulawesi. The research belongs to explanatory research. The samples are taken by using proportionate random sampling technique and the size of the samples to be determined 100 respondents. The data collecting technique is questionnaire. The data is analyzed by using linear regression. Key words: Leadership, Job Satisfaction Seorang pemimpin adalah seorang
PENDAHULUAN Gejolak perekonomian global saat ini
sangat
mempengaruhi
laju
pertumbuhan ekonomi di berbagai Negara besar seperti Amerika, Tiongkok dan Negara-negara di kawasan Eropa. Gejolak ekonomi
global
di
berbagai
Negara
tersebut tentunya sangat mempengaruhi perekonomian
Indonesia.
Dalam
menghadapi hal ini perusahaan-perusahaan
yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang. Seorang pemimpin
juga
seorang
menyusun mengkoordinasi,
yang
aktif
rencana-rencana, serta
melakukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan secara bersama-sama. Pemimpin
yang
baik
dapat
dituntut untuk melakukan peningkatan
menciptakan lingkungan yang dibutuhkan
kinerja dengan melakukan strategi agar
dalam memotivasi para anggota organisasi
lebih kompetitif. Salah satu yang tidak
untuk terus menerus belajar.. Terkait
kalah penting adalah peningkatan kualitas
dengan gaya kepemimpinan, menurut Bass
sumber
dan Avolio setidaknya terdapat dua gaya
daya
manusia
kepemimpinan dalam perusahaan.
melalui
atau
model
kepemimpinan,
yaitu
transformasional dan transaksional. Teori
yang
dikemukakan
oleh
bahwa kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam satu kelompok atau organisasi. Dengan perkataan lain, orang atau orang-orang yang memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok organisasi
itu.
Adapun
member
bawahannya,
French dan Raven (1959) ini menyatakan
atau
dapat
sumber
kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu (1) kedudukan, (2) kepribadian, dan (3) politik. Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan terbagi lagi ke dalam beberapa jenis:
memimpin
ganjaran dan
kepada
sebagainya,
berdasarkan
sumber
kekuasaan seperti ini. c). Kendali atas Hukum, (French & Raven, 1959) Ganjaran biasanya terkait dengan hukuman
sehingga
kendali
atas
ganjaran biasa juga kendali atas hukuman. Walaupun demikian, ada kepemimpinan sumbernya hukuman
yang
hanya saja,
yang
kendali ini
atas
merupakan
kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut. Contoh para preman yang memungut pajak kepada pedagang, pedagang
akan
tunduk
kepada
preman karena takut akan mendapat
a). Kekuasaan Formal atau legal ,
perlakuan kasar.
(French & Raven, 1959) termasuk dalam jenis ini adalah komandan tentara, kepala dinas,
d) Kendali atas Informasi, (French & Raven, 1959)
presiden atau perdana mentri dan
Informasi adalah ganjaran positif
sebagainya
mendapat
bagi orang yang memerlukannya,
kekuasaan karena ditunjuk dan/atau
sehingga siapa pun yang menguasai
diperkuat dengan peraturan atau
informasi dapat menjadipemimpin.
perundangan yang resmi.
Misal adalah orang yang paling tahu
yang
b). Kendali atas Sumber dan Ganjaran, (French & raven, 1959) Majikan yang menggaji karyawan,
arah jalan maka otomatis dia akan menjadi pimpinan rombongan. e) Kendali Ekologi (lingkungan)
buruh,
Sumber kekuasaan ini dinamakan
kepala suku atau kepala kantor yang
juga perekayasa situasi (situational
majikan
yang
mengupah
sengineering). Contoh adalah kendali
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan adalah
atas penempatan jabatan (Oldham,
sebagai berikut:
1975). Seorang atasan, manager, atau kepala
bagian
mempunyai bawahannya,
personality
kekuasaan karena
1. Perusahaan minyak goreng PT. Multi Nabati Sulawesi di Kota
atas
ia
Bitung memiliki peranan dalam
boleh
pembangunan
menentukan posisi anggotanya.
perlu
Indonesia dikenal sebagai produsen
memberikan
melalui
CPO terbesar di dunia. Tentu dengan ini
daerah,
sehingga kontribusi
peningkatan
kualitas
Sumber Daya Manusia.
perusahan minyak goreng banyak banyak
2. Perusahaan minyak goreng PT.
dan terus tumbuh di Indonesia. Menurut
Multi Nabati Sulawesi di Kota
survey CDMI produksi menyak goreng
Bitung untuk mendapatkan laba
Indonesia dalam lima tahun terakhir
atau keuntungan harus bersaing
(2009-2013) meningkat 16,5% pertahun,
dengan perusahaan lain melalui
dari 7,13 juta ton tahun 2009 menjadi 13
kualitas produk minyak goreng
juta ton tahun 2013. Dalam hal ekspor
yang akan dijual belikan.
minyak goreng, pada tahun 2009 ekspor
Teori perilaku menurut beberapa
minyak goreng mencapai 4,3 juta ton di
ahli,
tahun 2013 telah mencapai 7,9 juta ton
Mintzberg (1973) mengemukakan peran
dengan nilai US$ 6,29 miliar.
pemimpin
Kota Bitung memiliki perusahaan
antara
(manager)
lain;
sebagai
berikut;
Peran dalam hubungan antarpribadi adalah
Provinsi
sebagai
Sulawesi Utara, salah satunya adalah PT.
panutan
Multi Nabati Sulawesi. PT. multi Nabati
berkaitan dengan pemrosesan informasi
Sulawesi
dengan
adalah sebagai pemantau, penyebaran
investasi terbesar di Kota Bitung dengan
informasi dan juru bicara. Peran yang
nilai
710.448.314,126
berkaitan dengan pembuatan keputusan
dengan kapasitas produksi 2300 MTD.
adalah sebagai wiraswasta, penyelesaian
Secara umum yang menjadi alasan atau
gangguan, pengalokasian sumber, dan
pertimbangan diangkatnya fenomena yang
negosiator.
terjadi pada perusahaan minyak goreng
Bagaimana seorang pemimpin memenuhi
PT. Multi Nabati Sulawesi di kota Bitung
kesepuluh
dalam kajian Pengaruh Kepemimpinan
ditentukan bagaimana kepemimpinannya.
minyak
goreng
adalah
investasi
terbesar
di
perusahaan
US$
pemimpin,
penghubung
(figurehead).
peran
itu,
Peran
hal
itu
dan yang
akan
Mereka akan memiliki kecocokan dengan
Pada model B,Sikap kerja merupakan
salah satu peran, dan biasanya mereka
akibat dari, dan bukan yang menetukan
akan
motivasi kerja dan unjuk kerja.
unggul
dalam
hal
itu.
Teori situasional berintikan hubungan antara perilaku pemimpin dan situasi dilingkungan pemimpin itu.dalam hal ini ada dua macam hubungan, yaitu (1) perilaku pemimpin yang merupakan hasil atau akibat dari situasi dan (2) perilaku pemimpin
merupakan
penentu
Pada model C,mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan kausal langsung antara sikap kerja dan unjuk kerja. Sikap tidak menyebabkan
pada
kepuasan
pemimpin
kerja
Sikap kerja yang dibicarakan dalam
atau model
pertama,
unjuk
tertentu.
penyebab situasi. Dengan perkataan lain, hubungan
timbulnya
A,B,
dan
kerja.
C
mengungkapkan
Makin
positif
sikap
merupakan variabel ikutan (dependent
kerjanya, makin besar kepuasan kerjanya.
variable), sedangkan yang kedua masuk
Motivasi ( Effort), kemampuan, dan
dalam
persepsi peran, menghasilkan unjuk kerja
variabel
bebas
(independent
(performance)dan memperoleh imbalan (
variable). Howell
dan
Dipboye
(1986)
memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya
tenaga
kerja terhadap
berbagai aspek dari pekerjaan. Selanjutnya dibahas tiga model yang mencerminkan hubungan-hubungan yang berbeda antara sikap dan motivasi untuk performance secara Pada
model
mempengararuhi
A, sikap
kondisi tenaga
reward). Imbalan dinilai apakah adil (perceived equittable reward), hasilnya menentukan kerja.
besar
kecilnya
Motivasi
rendahnya
unjuk
kepuasan
menetukan kerja.
tinggi
Unjuk
kerja
menghasilkan imbalan ( dinilai adil atau tidak) yang menetukan tinggi rendahnya kepuasan kerja.
efektif.
Hygiene factors adalah faktor-
kerja
faktor yang terbukti menjadi sumber
kerja
kepuasan,
terdiri
dari
gaji,
insentif,
terhadap pekerjaan dan organisasi, dan
pengawasan, hubungan pribadi, kondisi
sikap ini secara langsung mempengaruhi
kerja dan status. Keberadaan kondisi-
secara langsung besarnya upaya untuk
kondisi ini tidak selalu menimbulkan
melakukan pekerjaan.
kepuasan
bagi
karyawan,
tetapi
ketidakberadaannnya dapat menyebabkan ketidakpuasan
bagi
karyawan.
As’ad
(2004, p.104). Sebuah kelompok psikolog
1. Kerangka pikir yang dibangun serta
Universitas Minnesota pada akhir tahun
variabel-variabel yang dimunculkan
1950-an membuat suatu program riset
dapat dilakukan di seluruh Indonesia
yang berhubungan dengan problem umum
dengan latar belakang yang berbeda.
mengenai penyesuaian kerja. Program ini mengembangkan
sebuah
2. Kemudahan
kerangka
konseptual yang, diberi nama Theory of
peneliti
untuk
dapat
memperoleh akses data. 3. Mudah
dilakukan
karena
hanya
Work Adjustment (Wayne dan Cascio,
dilakukan pada Perusahaan Minyak
1990, p.277).
Goreng PT. Multi Nabati Sulawesi di Kota Bitung.
METODE PENELITIAN Penelitian
untuk
penelitian yang dikaji. Populasi penelitian
Kepemimpinan
ini adalah seluruh Karyawan PT. Multi
terhadap Kepuasan Kerja. Sesuai dengan
Nabati Sulawesi berjumlah 450 0rang.
perumusan masalah dan tujuan penelitian
Dipilihnya PT. Multi Nabati Sulawesi
yang hendak dicapai, maka penelitian ini
tersebut dengan alasan Perusahaan tersebut
menggunakan jenis penelitian eksplanasi
merupakan industri potensial di Kota
atau
Bitung, sehingga
menguji
ini
Populasi adalah keseluruhan obyek
bertujuan
pengaruh
penelitian pengujian hipotesis.
melekat karakteristik
Disebut eksplanatori karena menjelaskan
variabel
masalah yang akan diteliti melalui data
Kepuasan Kerja. Kriteria Karyawan dalam
yang
2008).
penelitian ini adalah karyawan yang sudah
Penelitian ini disebut juga pengujian
menggeluti pekerjaannya minimal 1(satu)
hipotesis karena menjelaskan hubungan
tahun,
kausal antara variabel-variabel, dengan
diasumsikan karyawan tersebut sudah
demikian penelitian dapat disebut juga
mempunyai pengalaman untuk memahami
dengan
pekerjaannya.
terkumpul
(Sugiyono,
penelitian
uji
hipotesis
(Singarimbun dan Effendi, 1995). Adapun
lokasi
penelitian
Kepemimpinan
karena
dalam
waktu
terhadap
tersebut
Sampel adalah bagian dari jumlah ini
dan
karakteristik
yang dimiliki
oleh
dilaksanakan pada Perusahaan Minyak
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti
Goreng PT. Multi Nabati Sulawesi di Kota
tidak mungkin mempelajari semua yang
Bitung, dengan pertimbangan sebagai
ada
berikut:
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
pada
populasi,
misalnya
karena
peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Apa yang
ditabulasikan untuk selanjutnya dianalisis.
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
Jawaban yang diperoleh dari responden
akan dapat diberlakukan untuk populasi.
sesuai dengan nilai variabel yang telah
Oleh karena itu sampel yang diambil dari
ditetapkan selanjutnya akan dianalisis
populasi harus benar-benar representatif
dengan menggunakan bantuan software
(mewakili) populasi (Sugiyono, 2008).
SPSS versi 16.0, dimana teknik analisis
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100
data ini dilakukan untuk mengetahui
responden. Untuk menentukan sampel
pengaruh
yang akan digunakan dalam penelitian,
regresi linier.
digunakan teknik proportional random
HASIL DAN PEMBAHASAN
sampling. Dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara
acak
tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini digunakan
dengan
pendekatan
analisis
A. Hasil Penelitian Analisis Pengaruh (Uji F) Berikut di sajikan hasil pengujian uji F pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Uji F (Anova)
daftar pernyataan (kuesioner) yang disusun
ANOVAb
berdasarkan model Likert dengan lima pilihan jawaban dengan rentangan nilai
Model 1
antara 1 sampai dengan 5 untuk menjaring data primer dari kalangan responden mengenai Kepemimpinan, dan Kepuasan
Regression Residual Total
Sum of Squares 109,448 49,302 158,750
df 1 98 99
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Kerja Karyawan. Sumber: Hasil analisis dengan SPSS Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada 2 jenis, yaitu:1) Data
Uji F dilakukan untuk mengetahui
primer, yaitu data yang diperoleh langsung
apakah model regresi linier dengan
dari
variabel bebas Kepemimpinan (X)
penyebaran
kuesioner
kepada
responden. 2) Data sekunder yaitu data
memiliki pengaruh atau dapat
pendukung
memprediksi variabel terikat Kepuasan
yang
berupa
dokumen-
dokumen dan hasil wawancara yang
Kerja (Y).
diperoleh dari lokasi penelitian.
Dari hasil uji F (Anova)
pada tabel 1
Data yang telah dijaring dengan
dapat dilihat hasil yang diperoleh adalah
kuesioner kemudian diberi nilai dan
nilai Fhitung = 217,557, nilai Ftabel pada
Mean Square 109,448 ,503
derajat bebas (1;99) dengan nilai α = 0,05
Tabel
adalah 3,94. Dengan demikian Fhitung>Ftabel
Signifikansinya
atau
217,557>3,94.
dengan
3.
Koefisien
Regresi
dan
tingkat Coeffi ci entsa
probabilitas
sig.
0,000.
Oleh
karena
probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05.
Model 1
(Constant) Kepemimpinan
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 5,343 1,196 ,793 ,054
St andardized Coef f icients Beta ,830
t 4,468 14,750
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis
Sumber: Hasil Analisis dengan SPSS
maka Hₒ ditolak dan Hₐ diterima, ini berarti model regresi dapat dipakai untuk
Dari data pada tabel 3 pada variabel Kepemimpinan (X) nilai koefisiennya
pengukuran pengaruh atau peramalan.
adalah 0,793 dengan konstanta 5,343 maka Pengaruh Variabel Kepemimpinan (X)
diperoleh persamaan perhitungan regresi
terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y)
yaitu: Y= 5,343 + 0,793X.
dapat diketahui dari koefisien determinasi Dari Tabel 3 dapat dilihat nilai thitung =
(Rsquare) pada Tabel 2. berikut ini.
14,750, untuk nilai ttabel dengan tingkat Tabel 2. Model Summary
signifikansi
R R Square ,830a ,689
0,05
dan
derajat
1,987. Ternyata nilai thitung> ttabel atau
Change Statistics Model 1
=
kebebasan (dk) = 99 maka didapat ttabel =
Model Summaryb
Adjusted Std. Error of R Square the Estimate ,686 ,709
α
R Square Change F Change ,689 217,557
df1
df2 1
98
Sig. F Change ,000
14,750 > 1,987, dengan nilai probabilitas
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan
sig = 0,000 jauh dibawah nilai 0,05, maka
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Hasil Analisis dengan SPSS
Hₒ ditolak dan Hₐ diterima, artinya signifikan. Jadi Variabel Kepemimpinan
Dari data padat Tabel 2 dapat dilihat
berpengaruh signifikan terhadap Variabel
bahwa koefisien determinasi (Rsquare) =
Kepuasan Kerja.
0,689, hal ini menunjukan pengertian bahwa Kepuasan Kerja (Y) dipengaruhi
PEMBAHASAN
sebesar
Pengaruh Kepemimpinan Kepuasan Kerja
68,9%
oleh
Variabel
Terhadap
Kepemimpinan (X), sedangkan sisanya Berdasarkan hasil uji t menunjukan
(100% - 68,9% = 31,1%) dijelaskan oleh
nilai thitung Variabel Kepemimpinan lebih
sebab-sebab lain.
besar dari nilai ttabel ini mengindikasikan Berikut
disajikan
hasil
Koefisient regresi pada Tabel 3:
pengujian
bahwa
Variabel
Kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap Variabel Kepuasan Kerja Karyawan diperusahan
Sig. ,000 ,000
minyak goreng PT. Multi Nabati Sulawesi di kota Bitung. Ini berarti jika ada Kepemimpinan yang baik dan berkualitas
Saran 1.
dan Kepuasan Kerja Karyawan pada
Multi Nabati Sulawesi di kota Bitung.
lokasi
supaya
Kesimpulan
variabel
Kepuasan
Kerja,
sebagaimana permasalahan dan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian
bahwa
Variabel
(X)
berpengaruh
Kepemimpinan signifikan
terhadap
Variabel
Kepuasan Kerja Karyawan (Y). 2. Variabel
Kepemimpinan
berpengaruh Kepuasan
signifikan Kerja
(X)
Karyawan
(Y)
atau 14,750 > 1,987. Ini juga jika
ada
peningkatan kepemimpinan maka kepuasan
kerja
dari
konseptual
kedepan
akan
untuk
semakin
pengetahuan dan kontribusi praktis. 2.
Industi minyak goreng yang berada dikota Bitung memiliki prospek yang sangat baik, untuk itu PT. Multi Nabati Sulawesi di kota Bitung perlu pengaturan manajemen sumber daya manusia kualitas
terutama
peningkatan
kepemimpinan
sehingga
tercipta hubungan yang baik dengan karyawan yang akan memberikan dampak
kepuasan
kerja
bagi
karyawan.
terhadap
karena memiliki nilai thitung> ttabel
mengindikasikan
dapat
kontribusi bagi pengembangan ilmu
yang penulis ajukan berdasarkan studi
dan
serta
kompleks dan dapat memberikan
regresi linier terhadap model penelitian
dari
model
peneliti
Berdasarkan hasil peneltian analisis
Kepemimpinan
lainnya
menambahkan variabel lain agar
KESIMPULAN DAN SARAN
terdiri
selanjutnya
mendalam variabel Kepemimpinan
karyawan di perusahan minyak goreng PT.
yang
penelitian
diharapkan dapat mengkaji lebih
akan meningkatkat kepuasan kerja dari
empirik
Pada
karyawan
Daftar Pustaka French & Raven, 1959. The Bases for Social Power. Zandler (eds) Group dinamics Ghozali, Imam. 2001, Aplikasi analisis multivariate dengan SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
perusahan minyak goreng PT. Multi Nabati Sulawesi dikota Bitung akan meningkat.
Howell & Dipboye, 1986. Esential of Industrial & Organizational Psychology. Dorsey Press
Kerr & Jermier, 1978. Subtitutes for Leadership: Their Meaning and Measurement; Organizational Behavior & Human Performance. Landrum N.E, Howell J.P, and Paris L, 2000. “ Leadership For Strategic Change”, Leadership and Organization Development Journal, Vol. 21, pp. 150-156. McClelland S, 1995. “ Gaining Competitiv Advantage Through Strategic Management Development”, American Jurnal of Management Development, Vol. 1, pp. 4-10.
Porter & Steers, 2003. Motivation & Work Behavior. McGraw-Hill. Price T.L, 2000. “ Explaining Ethical Failures of Leadership”, The Leadership and Organization Development Journal, Vol. 21, pp. 177-184. Stevenson, Perace & Porter, 1985. The Concept of Coalition in Organization Theory and Research Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta. Bandung.