PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo M. Soe’oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh insentif materiil dan promosi jabatan terhadap variabel prestasi kerja karyawan pada suatu perusahaan baik secara simultan maupun parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Insentif Materiil dan variabel Promosi Jabatan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Prestasi kerja Karyawan. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung = 8,635 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 untuk variabel Insentif Materiil dan nilai thitung = 4,413 nilai signifikansi 0,000 < 0,05 untuk variabel Promosi Jabatan. Variabel Insentif materiil memiliki pengaruh lebih besar terhadap prestasi kerja karyawan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,631 dibandingkan dengan variabel Promosi Jabatan yang hanya sebesar 0,324. Dari keseluruhan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel Insentif Materiil dan Promosi Jabatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Prestasi Kerja Karyawan baik secara simultan maupun parsial. Kata kunci: Insentif Materiil, Promosi Jabatan, Prestasi Kerja Karyawan
1. PENDAHULUAN Karyawan merupakan aset penting bagi suatu organisasi karena merupakan perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Karyawan juga mempunyai pikiran, dorongan perasaan, keinginan, kebutuhan, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang dibawa kedalam suatu organisasi perusahaan. Karyawan akan merasa bangga dan memiliki kepuasan tersendiri dengan prestasi yang dicapainya dalam perusahaan. Prestasi yang baik merupakan keadaan yang diinginkan dalam kehidupan kerjanya. Seorang karyawan akan memperoleh prestasi kerja yang baik bila hasil kerjanya sesuai dengan standar, baik kualitas maupun kuantitas. Insentif memiliki peran cukup besar dalam menunjang prestasi kerja karyawan dan produktivitas perusahaan. Persaingan perusahaan yang berkembang pesat saat ini
mendorong perusahaan lebih memperhatikan karyawannya. Hal ini dapat dikatakan sebagai usaha yang saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan. Selain pemberian insentif, pelaksanaan promosi yang ditawarkan kepada karyawan juga akan menaikkan semangat kerja karyawan. Kebutuhan akan adanya jenjang karir akan terpenuhi dengan pelaksanakan promosi jabatan. Setiap karyawan yang mempunyai dan merasa prestasi kerjanya tinggi sangat mendambakan promosi jabatan karena hal itu dipandang sebagai penghargaan atas keberhasilannya menunjukkan prestasi kerja sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuan dan potensi karyawan bersangkutan untuk menduduki posisi lebih tinggi dalam organisasi. Promosi jabatan dalam perusahaan pada dasarnya bertujuan untuk 1
memotivasi karyawan agar meningkatkan prestasi kerja. Karyawan yang mendapat promosi jabatan harus memenuhi kriteriakriteria yang ditentukan sehingga dapat mempermudah promosi karyawan tersebut. Prestasi kerja merupakan bagian yang penting dan menarik karena terbukti sangat penting manfaatnya. Suatu lembaga menginginkan karyawan untuk belajar sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai kerja yang baik. Tanpa adanya prestasi kerja yang baik dari seluruh anggota perusahaan atau badan usaha, maka keberhasilan lembaga dalam mencapai tujuan akan sulit tercapai. Prestasi kerja pada dasarnya mencakup sikap mental dan perilaku yang selalu mempunyai pandangan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan saat ini harus lebih berkualitas dibandingkan dengan pelaksanaan pekerjaan masa lalu dan pelaksanaan pekerjaan pada saat yang akan datang lebih berkualitas dari pada pelaksanaan pekerjaan saat ini. PT PLN (Persero) distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan kebutuhan listrik mayarakat. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat pada umumnya, serta mendorong kegiatan perekonomian negara pada khusunya. Listrik memudahkan segala aktivitas baik rumah tangga, industri, maupun pemerintahan. PT PLN sebagai perusahaan penyedia listrik satu-satunya di Indonesia harus dapat mengelola sumber daya manusia sebaik-baiknya terkait pentingnya listrik bagi kehidupan sehari-hari. PT PLN dapat memotivasi karyawan dengan memberikan insentif dan promosi untuk menghasilkan kinerja karyawan yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Pemberian insentif dan promosi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan PT PLN (Persero). Insentif dan promosi juga diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup karyawan. Selain itu, insentif dan promosi dapat dikatakan sebagai wujud perhatian dari pihak PT PLN (Persero) sehingga diharapkan semangat kerja tinggi tetap terpelihara. Jadi, produktivitas kerja dan kualitas pelayanan dapat dicapai secara maksimal. Hal itu seharusnya diperhatikan pihak manajemen guna mencapai standar kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan pertimbangan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menjelaskan bagaimana pengaruh insentif dan promosi terhadap prestasi kerja karyawan. Oleh karena itu, diputuskan untuk melakukan penelitan dengan judul “ Pengaruh Insentif dan Promosi Terhadap Prestasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang)”. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Insentif Kebutuhan karyawan sebagai individu dapat berupa materiil dan non materiil. Masalah kebutuhan ini dapat menjadi pendorong manusia untuk bekerja atau menyebabkan karyawan lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaan dengan mengharapkan memperoleh imbalan balas jasa dari perusahaan tempat ia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Salah satu balas jasa yang biasanya diberikan perusahaan adalah insentif. Handoko (2002:176) mengemukakan bahwa insentif adalah perangsang yang ditawarkan kepada karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar yang telah ditetapkan. Mangkunegara (2009:89) mendefinisikan insentif sebagai suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Sementara itu, Simamora (2004:514) menyatakan bahwa insentif adalah kompensasi yang mengaitkan 2
bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan kompetitif. Terkait dengan insentif materiil, Sarwoto (1996:155) menjelaskan bahwa insentif materiil adalah insentif yang diberikan kepada seorang karyawan dalam bentuk uang maupun jaminan sosial.
lebih rendah dalam suatu organisasi, wewenang, tanggungjawab, pendapatan, serta status. b) Mutasi Mutasi adalah perpindahan jabatan satu ke jabatan lain pada tingkat yang sama. Mutasi diperlukan untuk menghilangkan rasa bosan karyawan atau karena adanya lowongan pekerjaan yang ditinggalkan. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa promosi jabatan merupakan perpindahan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi tingkatannya dalam organisasi. Promosi jabatan akan meningkatkan tugas, wewenang dan tanggungjawab. Promosi jabatan juga akan mengakibatkan kenaikan pendapatan dan hak.
2.2 Promosi Promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan bahkan promosi menjadi idaman yang selalu dinantikan pegawai, karena adanya promosi berarti ada kepercayaan atau pengakuan mengenai kemampuan serta keacakapan seorang karyawan untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi. Promosi disebabkan adanya suatu jabatan yang kosong karena pensiun, keluar, meninggal dunia atau pejabat yang menduduki jabatan tersebut pindah ke jabatan lain. Sastrohadiwiryo (2002:258) menyatakan promosi sebagai suatu proses perubahan sari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi daripada wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada waktu sebelumnya. Sementara itu, Rivai (2004:211) berpendapat bahwa promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau level. Hasibuan (2000:108) juga menjelaskan mengenai promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi ini disertai dengan peningkatan gaji atau cepat lainnya, walaupun tidak selalu demikian. Terdapat istilah-istilah yang berhubungan dengan perpindahan jabatan terkait dengan promosi jabatan (Hasibuan, 2002:115), yaitu: a) Demosi Demosi merupakan perpindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan
2.3 Prestasi Kerja Suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan. Tujuan inilah yang membuat perusahaan ingin memaksimalkan pencapaiannya, tetapi terkadang muncul masalah yang membuat tujuan tersebut tidak tercapai. Oleh karena itu, perusahaan harus mendorong karyawan untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari waktu ke waktu. Prestasi menekankan pengertian sebagai hasil atau keluaran (outcomes) dari sebuah pekerjaan dan kontribusi karyawan pada perusahaan. Hasibuan (2003:105) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah suatu kesatuan hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas, maka semakin besar pula prestasi kerja karyawan”. Sementara itu, Nawawi (2001:234) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil dari pelaksanaan suatu 3
pekerjaan baik yang bersifat fisik (material) maupun yang bersifat non fisik (non material). Wahyudi (1991:101) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja atau jabatan (job performance) seseorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. Berdasarkan beberapa pengertian prestasi kerja di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja karyawan, baik berupa hasil produk barang atau jasa, kualitas dan kuantitas yang dihasilkan, maupun tingkah laku dalam seluruh aktivitas yang dilakukan sehingga memberikan penilaian yang baik dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan perusahaan. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk mengetahui baik tidaknya pekerjaan yang dilakukan seorang karyawan adalah melaksanakan penilaian.
dengan keseluruhan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan yaitu : 1. Analisis Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2010:206), analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang dikumpulkan sebagai maksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sugiyono (2010:277), analisis regresi linier berganda digunakan jika peneliti bermaksud untuk meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). 3. Pengujian Hipotesis a. Uji Simultan (Uji F) Rumus Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam regresi linier berganda,. b. Uji Parsial (Uji t) Analisis regresi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial atau terpisah.
2.4 Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan insentif materiil (X₁) dan promosi jabatan (X₂) secara simultan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang. H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan insentif materiil (X₁) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang. H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan promosi jabatan (X₂) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel insentif materiil (X1) dan promosi jabatan (X2) terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Hasil perhitungan regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS Versi 15.0 For windows dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan analisis regresi linier berganda maka dapat dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,114 + 0,631X1 + 0,324X2 Dari persamaan regresi linier berganda tersebut, maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
3. METODE PENELITIAN Berdasarkan obyek dan tujuan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research 4
variabel insentif materiil (X1) dan promosi jabatan (X2) dapat menjelaskan variasi atau mampu memberikan kontribusi terhadap variabel prestasi kerja karyawan (Y) sebesar 82,5%, sedangkan sisanya sebesar 17,5% disebabkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
a. Konstanta (b0) = 0,114 menunjukkan besarnya prestasi kerja karyawan (Y). Jika tidak ada insentif materiil (X1) dan promosi jabatan, maka besarnya prestasi kerja karyawan (Y) sebesar 0,114. b. Koefisien regresi X1 (insentif materiil) sebesar 0,631 (b1), menunjukkan besarnya pengaruh insentif materiil terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Koefisien regresi bertanda positif menunjukkan insentif materiil berpengaruh searah terhadap prestasi kerja karyawan, artinya semakin baik insentif materiil yang diberikan perusahaan akan menyebabkan peningkatan prestasi kerja karyawan. c. Koefisien regresi X2 (promosi jabatan) sebesar 0,324 (b2), menunjukkan besarnya pengaruh promosi jabatan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Koefisien regresi bertanda positif menunjukkan promosi jabatan berpengaruh searah terhadap prestasi kerja karyawan, artinya semakin baik promosi jabatan akan menyebabkan peningkatan prestasi kerja karyawan. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda Variabel X1 X2 Konstanta R R square Fhitung Sig. F n
Keterangan Insentif materiil Promosi jabatan 0,114
Koefisien Regresi 0,631 0,324
4.2 Pengujian Hipotesis 4.2.1 Uji Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil perhitungan analisa regresi berganda diperoleh Fhitung sebesar 99,274 dan Ftabel sebesar 3,23 pada = 5%, df1 = 2 dan df2 = 42. Hal ini berarti Fhitung > Ftabel (99,274 > 3,23), sedangkan nilai probabilitasnya lebih kecil dari = 0,05 (0,000 < 0,05). Jadi, Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel insentif materiil (X1) dan promosi jabatan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Dengan demikian hipotesis pertama secara statistik dapat diterima atau teruji. 4.2.2 Uji Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian uji parsial dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagi berikut : 1. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung = 8,635 dan nilai ttabel = 2,021 sehingga thitung > ttabel atau nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi, Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel insentif materiil (X1) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Dengan demikian hipotesis kedua secara statistik dapat diterima. 2. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung = 4,413 dan nilai ttabel = 2,021 sehingga thitung > ttabel atau nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi, Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel promosi jabatan (X2) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Dengan demikian hipotesis ketiga secara statistik dapat diterima.
Analisis thitung
Sig.
8,635 0,000 4,413 0,000
0,909 0,825 99, 274 0,000 45
Sumber: Data primer diolah, 2013
Koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,909 menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang sangat kuat dan searah antara insentif materiil (X1) dan promosi jabatan (X2) dengan prestasi kerja karyawan (Y), yaitu sebesar 90,9%. Sementara itu, nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,825. Angka ini menunjukkan bahwa 5
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Insentif Materiil terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pengaruh insentif materiil terhadap prestasi kerja karyawan merupakan salah satu masalah yang penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan. Insentif merupakan upaya perusahaan dalam mempertahankan sumber daya manusia. Selain itu, permasalahan tersebut memang komplek karena merupakan suatu kebutuhan yang diperoleh dari hasil kerja karyawan. Untuk dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan yang sesuai dengan tujuan perusahaan, seorang manajer harus dapat memberikan insentif yang tepat untuk memacu karyawan agar lebih efisien, produktif dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Masalah insentif ini sangat penting karena merupakan dorongan utama seseorang untuk mau bekerja karena untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan yang berupa materi maupun non materi. Karyawan akan merasa tarangsang untuk mendapat perhatian dan pengakuan untuk mencapai prestasi yang diharapkan dengan pemberian insentif sehingga hal tersebut dapat memacu karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat dan lebih baik lagi sehingga kinerja karyawan dapat meningkat yang pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai. 4.3.2 Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Prestasi Kerja Karyawan Promosi jabatan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Oleh karena itu, pimpinan diharapkan memiliki penilaian yang baik dan adil terhadap karyawan yang akan dipromosikan. Hal itu dikarenakan setiap karyawan mendambakan untuk dipromosikan. Promosi jabatan dipandang sebagai bentuk acuan untuk mencapai keberhasilan karyawan dalam mencapai prestasi kerja yang tinggi dalam menunaikan kewajibannya pada pekerjaan dan jabatan yang dijabatnya sekarang.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Variabel insentif materiil dan promosi jabatan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi kerja karyawan. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan analisa regresi berganda dimana Fhitung > Ftabel dan koefisien determinasi (R square) sebesar 0,825. 2. Variabel insentif materiil secara parsial berpengaruh signifikan dan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang. 3. Variabel promosi jabatan secara parsial berpengaruh signifikan dan berpengaruh positif terhadap variabel prestasi kerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang. 5.2 Saran PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang sebaiknya tetap mempertahankan pemberian insentif dan promosi jabatan karena akan berdampak terhadap meningkatnya prestasi kerja para karyawan. Selain itu, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten Sampang perlu memberikan kesejahteraan baik berupa kompensasi, gaji, dan fasilitas lainnya untuk mempertahankan seorang karyawan. Kepada para pembaca yang berminat meneliti kasus serupa dengan penelitian ini, sebaiknya mengembangkan permasalahan dan mengembangkan variabel dengan disertai dukungan indikator-indikator yang lebih baik dan handal sehingga hasil yang diharapkan dapat mengungkap lebih banyak permasalahan dan memberikan temuantemuan penelitian yang lebih berarti dan bermanfaat bagi banyak pihak. 6
DAFTAR PUSTAKA Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT Gunung Agung Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Rivai, Veitzhal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Murai Kencana Sarwoto. 1996. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Bandung: PT Bumi Aksara Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Wahyudi, Bambang. 1991. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita
7