PENERBIT BUKU KEDOKTERAN
11,,1.1 tr"J;'I.~I.~
Manajemen Aborsi Inkomplet
Kutlpan Pasal 72: Sanksl Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta (Undang-Undang No. 19 Tabun 2002) I. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hlk melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (I) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat I (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.l.OOO.OOO,OO (satu juta rupiah), atau pidana penjara paJing lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000,OO (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan. memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dipidana dengan pidana penjara paling I.ama 5 (l ima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,OO (lima ratusjuta rupiah).
PENTING DIKETAHUI
Penerbit adalah rekanan pengarang untuk menerbitkan sebuah buku. Bersama pengarang, penerbit menciptakan buku untuk diterbitkan. Penerbit mempunyai hak atas penerbitan buku tersebut serta distribusinya, sedangkan pengarang memegang hak penuh atas karangannya dan berhak mendapatkan royalti atas penjualan bukunya dari penerbit. Pere:etakan adalah perusahaan yang memiliki mesin cetak dan menjual jasa pencetakan. Percetakan tidak. memiJiki -tlak. apa pun dari buku yang dicetaknya kecuali upah. Percetakan tidak bertanggung jawab atas isi buku yang dieetaknya. Pengarang adalah peneipta buku yang menyerahkan naskahnya untuk diterbitkan di sebuah penerbit. Pengarang memiliki hak penuh atas karangannya, namun menyerahkan hak penerbitan dan distribusi bukunya kepada penerbit yang ditunjuknya sesuai batas-batl!! yang ditentukan dalam perjanjian. Pengarang berhak mendapatkan royalti atas karyanya I dari penerbit, sesuai ilengan ketentuan di dalam perjanjian Pengarang-Penerbit. Pembajak adaJah pihak yang mengambil keuntungan daTi kepakaran pengarang dan kebutuhan belajar masyarakat. Pembajak tidak mempunyai hak meneetak, tidak memiliki hak menggandakan, mendistribusikan, dan menjual buku yang d.igandakannya karena tidak dilindungi copyright ataupun perjanjian pengarang-penerbit. Pembajak tidak peduli atas jerih payah pengarang. Buku pembajak dapat lebih murah karena mereka tidak perlu mempersiapkan naskah mulai dari pemilihan judul, editing sampai persiapan pracetak, tidak membayar royalti, dan tidak terikat perjanjian dengan pihak mana pun. PEMBAJAKAN BVlW ADALAH KRIMINAL!
Andajangan menggunakan buku bajakan, demi menghargaijerih payah para pengarang yang nolabene adalah para guru. '
;tIo'"" /tel /ria lratr
Man aj e'me n Aborsi Inkomplet (Managing Incomplete Abortion. Education Material for Teachers of Midwifery: Midwifery Education Modules)
Alih Bahasa:
Estu nar Editor Edisi Bahasa Indonesia: Sapta Yantl Riskiyah Fruriolina Arlanl
I,
PENERBITBUKUKEDOKTERAN
1~IEGCI
EOC J995 Oiterbitkan oleh the World Health Organization pada 2008 denganjudul MUIUlging inC()lTlpI~lt! abortion. Educalion t1UIl~rialfor Itachtrs ofrnidwiftry: midwif~ry ~ducation lIIodul~s tdilion World Health Organization (I 2008
r
Direktur Jeoderal World Health Organization mcmberikan hale teljemahan uotuk edisi bahasa Indonesia leepada Penerbit Buh Kedoklenn EGC. meajadi salU-5atuoya pihak yang bertangguog jawab uotuk edisi Indonesia. .MANAJE.MEN ABORSIINKOMPET: MODUL KEBIDANAN, Ed. 2
Atih bahasa: Estu Tiar Editor edisi bahasa Indonesia: Saple Yanli Risldyah &. FruriolinaAriani Hak eipta terjemahan Indonesia (12009 Penerbit Bulcu Kedoktenn EGC P.O. Box 427(w'Jakarta 10042
Telepon: 6530 6283 Anggota JKAPI Desain kulit muka: Agus Prabowo Penala letak: Sri Agus Haryanti Hak eipta dilindungi Unclang-U ndang. Dilarang memperbanyak sebagian alall sell1ruh is! buleu ini daJam bentuk apa pun, baik secara elekb'Onik maupun mekanik, lennasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem pcnyimpanan lainnya, tanpa izin lertllli! dan Penerbit. Cetakan 2012
Perpustakun Nnional: Katalog Oalam Ttrbitan (KDT) 1\hnajemen aborsi inkomplet modul kcbidanan I WHO; alih bahasa, Estu Tiar ; editor cdisi bahasa Indonesia, Saptc Yanti Riskiyah, FruriolinaAriani. - Ed. 2. - Jakarta : EGC,201l. vi, 279 hIm. ; IS,S x 21 em. Judu) asli: Managing incompltlt abortion. Education 'IUI/trialfor ttachtrs 0/ midwiftry: midwiftry ~ducalion modulI$. ISBN 978·979-044·202·3 1. Aborsi. I. World Hcalth Organization. II. Estu Tiar. III. Siple Vanli Riskiyah. IV. FruriolinaAriani. 618.88
Ucapan Terima Kasih Modul kepidanan ini dibuat oleh World Health Organization (WHO) karena pentingny" matcri pendidikan untuk memfasilitasi pengajaran keterampilan kebidan-
an yang diperlukan untuk berespons terhadap penyebab uta ma kematian ibu. Gaynor Maclean membuat draft awal modul ini dan melakukan pra-uji beberapa metode belajar-mengajar pada dua negara Afrika. Friederike Wittgens tein menyiapka n versi modu l uj i lapangaA, yang mcmpertahankan sebagian besar ide dati melode yang lermasuk di dalam d raft awal. Judith O'Hei r membuat protoko! uji lapangan, yang mengoordinasi aklivitas uji Japangan di lima nega ra d i Afrika, Asia dan pasifik, serta melengkapi mod ul ini setclah uji lapangan. Barbara Kwast, dan kemudian Sister Anne Thompson, kedua bidan yang memiliki repulasi internasion,d yang bertanggung jawab sebagai anggota staf WHO untuk mengumpulkan, mengembangkan,. memproduksi dan terutama, menyebarluaskan penggunaan modul ini. WHO mengucapkan banYjlk terima kasih atas kontribusi banyak individu dan institu si terutama kepada, International Confederation of Midwives (ICM) dan American College of Nu rse-Midwives (:f'CNM), ya ng terlibat da lam pembuatan, pelaksanaan pra-uji, penyaringa n, pelaRsanaan uji lapangan, d an penyeiesaian modul ini. Penghargaan yang terdalam kami ucapka n kepada ind ividu di nega ra lempal pelaksanaan uji lapangan atas waktu dan upaya yang mercka. lakukan untuk menggunakan versi uji iapangan, dan untuk opini mereka yang tak-ternilai untuk versi akhir im. Edisi kedua modul kebidanan ini dikembangkan di bawah perlindungan tim Making Pregnancy Safer, beserla kontribusi yang berharga dari ko1ega lainnya di Department of Reproductive Health and Research. Penataletakan modul dilakukan oleh Maureen Dunphy dan selu ruh administrasi dilakukan oleh Shamilah Akram. Edisi kedua ini diterbitkah atas kerja sama WHO dan lCM, yang ingin mengucapkan terima kasih kepada Betty Sweet dan Judith O'Heir atas revisi dan perbaruan modul ini, seluruh anggota Strength"!ning Midwifery Technical Meeting yang diselenggarakan di Jenewa tahun 2001 atas opini mereka yang berharga, kontribusi dan saran yang membantu untu~ perbaikan lebih lanjut dalam menyelesaikan edisi kedua dan IPAS alas opini dan banluan mereka dengan menyiapkan modul bam tentang Penatalabanaan abortus inkomplet dan asuhan pasca-abortus, sel ta kebaikannya mengi:tinkan kami menggunakan ilustrasi mereka. Akhirnya, WHO mengucapkan banyak terima kasih atas kontribusi finansial dalam mendukung dan melaks.anakan aklivi las terkait dalam Mattrna/ Htalth and 54ft Mothtrhood PTVgTammt , dan selanjutnya inisiatif MIlking Prtgnancy Stlftr, kepada pemerintah Australia, italla, Norwegia, Swedia, dan Switzerland, Carnegie Corpora tion, Rockefeller Foundat ion, UNOP, UNICEF, UNFPPA, dan Wo rld Bank. Bantuan finansial untuk memproduksl edisi pertama modul diberlkan oleh Carnegie Corporation, pemerintah Italia dan Jepang. dan Swedish International Developmenta l Cooperation Authority.
v
Dattar lsi Pendahuluan .................................................................................................._ ...... . Ringkasan modul ..................................................................................................... 21 Mulai ........................................................................................................................ 23
BAS 1: Pemahaman Tenlang Abo rsi ...................... ............................................ 25 BAS 2: FaktOf yang dapat Dicegah ....................................:................................. 57 BAB 3: Mengindentifikasi Masalah ................................................................ ,..... 71
BAB 4: Mana;emen Aborsi Inkomplet Asuhan Pasca-Aborsi ..................... 91 BAB 5: Mempelajari Kelerampilan Klinis ........................................................... 115 BAB 6: Aspirasi Vakum Manual (AVM) ............................................................. 171 BAB 7: Keluarga Berencana Pasca-Aborsi ...
......................................... 199
BAB 8: Studi Kasus ... ............................................
......................................... 229
Glosarium .................................................................................................................. 238 Apendiks: Pertanyaan Pre- dan Post-Test ............................................................. 275
VI
•
PENDAHULUAN
.!
Aborsi inkQmplet
I I 1
PE NDAHULUAN eiiap tahun diperkirakan bahwa di seluruhdunia, lebih 500.000 wanita
dan S meninggal akibat komplikasi kehamilan
dan persalinan. Sedikitnya 7 juta wanita
yang bertahan hidup saat melahirkan menderila masalah kesehatan serius dan
kemudian 50 juta wanita menderita kon· sekuensi yang membahayakan kesehatan ,setelah melahirkan. Kebanyakan kemaHan dan komplikasi ini terjadi di negara berkembang.
Untuk mendukung peningkatan keterampilan kebiclanan sehingga negara dapa!
berespons terhadap situasi dengan meningkatkan layanan kesehatan ibu dan
bayi baru iahir, seperangkat modu! pelatihan kebidanan disusun oleh Organisasi Kesehatan Duma (World Health Organization,. WHO). Kebutuhan akan modu1 diidentifikasi oleh bidan dan dosen kebidanan dari seluruh dunia yang menghadiri PreCongress Workshop on Midwifery Education: Action for Safe Motherhood, yang diselenggarakan di Kobe, Jepang pada tahun 1990 atas upaya ketja sarna WHO, International Confederation of Midwives (ICM) dan United Nations Children's Fund (UNICEF). Kcrangka kerja pcndidikan kcbidanan disusun dalam lokakarya. yang menjadi dasar modul. Selain ditujukan terutama untuk program pelatihan il1-sennce bagi bidan dan perawat matemitas, modul juga dapat digunakan untuk program kebidanan tingkat dasar dan pasca-dasar. Selain itu, modul dapat digunakan untuk memperbarui kete ram;-" In kebidanan dari profesional pelayanan kesehatan lain. Akan tetapi, harus 2
Aborsi Inkomp!et
diingat bahwa modul tidak dimaksudkan untuk menggantikan buku ajar kebidanan yang membahas tentang aspek asuhan lainnya saat periode kehamilan, persalinan, melahirkan, dan postnatal, tetapi ditujukan agar berfungsi sebagai dasar untuk mengajarkan bidan dan mahasiswa kebidanan, atau pihak lainnya yang memerlukan keterampilan kebidanan khusus ini, agar berespons secara tepat terhadap penyebab utama kematian ibu, seperti hemoragi, komplikasi abors~ persalinan macet, sepsis puerperal, dan eklarnpsm. Modul juga dapat digunakan untuk memperbaru~pengetahuandanketerarnpil
an dosen kebidanan. Modul bertujuan untuk membantu bidan dan p raktisi kesehatan lainnya menjadi praktisi yang terarnpil yang mampu berpikir kritis dan membuat keputusan klinis berdasarkan pada pengetahuan yang komprehensif dan pemaharnan tentang komplikasi ini. Akan tetap~ diharapkan agar bidan dan mahasiswa Kebidanan yang menjalani pelatihan menggunakan modul, telah memiliki kealkapan dalam sebagian besar keterampilandasar, seperti mengukur tekanan darah,. melakukan pemeriksaan vagina, memfasilitasi pelahiran normal, dan mencegah infeksi. Oleh sebab itu, saat menggunakan modul untuk program kebidanan dasar, keterampilan ini harus diajarkan terlebih dahulu. Berbagai keterampilan lain dimasukkan ke dalam modul karena dianggap renting untuk praktik kebidanan komprchensif. Pada beberapa negara, beberapa keterampilan im mungkin tidak menjadi bagian praktik kebidanan dan, bahkan dilihat sebagai tanggung 1awab praktisi medis,
AbQrsi inkQmplet
I.
3
:~~~~~~~~
diterbitkanpada modulo 8arumodul oeJanjutnya tentang manajemen aborsi inkomplet. Modul dipetbarui pada tahun 2001-2002.. bersamaan dengan bukti terbaru dan pa1'lduan WHO feniang Mnnsging compli·
cations in pregnancy and childbirth: a guide
for midwives
anJ doctm. Modul dasar membahas tentang bidan di komurutas, sementara modul teknis masmg-masing mencakup masalah spesifik yang dapat menyebabkankematian ibu. Diperkirakan
bahwa modul dasar akan membutuhkan waktu minimal dua minggu ufttuk belajaMnengafar yang efektif, sementara • n>asinjtmaslngmodulteknioakanmembu• tuhbn waktu 10 haP IUngga 2 mInggu. Keranglca. waktu ini dapat bervariasi be
dekatan yang komprehensif untuk mengata$i ~b utama morbiditas dan mortalit~ ibu. Oleh sebab itu. dianlur--
kan untuk menggunakan modul ini dengan cara yang memungkinkan bidan untuk menggunakan semua modul. Semua keterampilan yang terdapat dalam modul ini diperlukan jika bidan ingin efektif dalam memberikan asuhan yang cepat dan tepat kepada wanita yang mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan, dan mematuh i definisi internasionalskilled attendant (petugas terampil)1 untuk memberikan ~uhan saat kehamilan, persalinan. dan postnatal. Akan tetapi, mungkin pada beberapa negara, bidan tidak memiliki otoritas legal untuk melakukan semua keterampilan yang diperlukan. Oi' negara ini,. modul perlu disesuaikan untuk memenuhi aturan lokal terkait praktik kebidanan, sementara pada waktu yang sama, upaya harus dilakukan untuk mengajukan perubahan undang-undang guna memastikan bahwa bid an diperbolehkan untuk melakukan keterampilan yang diperlukan ini.
STRUKTUR MODUL
.
.
Semua modu l memiliki struktur yang sama, kecuali modul dasar yang mengikuti pola yang sedikit berbeda dengan · lainnya. Modul dasar tidak membahas tentang masalah klinis khusus, tetapi membahas masalah umum tentang ke'Skjlled ott~ndont adalah profesional kesehatan yang m1:'ml!iki keterampilan kebidanan, seperti bid an, dan dokter serta perawat yang telah mendapat pendldlklln dan pelatihan sehingga cakap dalam keterampilan menanganl kehamilan normal (tanpa penyulit), perullnan, dan perlode postnatal S1:'gera, serta mengidentifikasl, menangani, atau meruJuk komplikasl yang dialaml wanita dan bayi bilru lihir. (Moking pregnoncy saler: the crjtical . role oj the sklll1:'d attendant A joint sroremenr by WHO, leM, and FIGO. Geneva, World Health Organization, 20(4).
Aborsi inkomplet
5
matian ibu, faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, dan pentingnya bekerja dengan komunitas untuk membantu penyelamatan ibu. Oleh sebab itu, bab dalam modul ini disusun seputar topik tersebut. Modul teknis membahas masalah klinis khusus dan mengikuti kerangka kerja yang umum; masing-masing modu!. dimulai dengan pendahuluan masalah khusus yang kemudian dilanjutkan dengan bab tentang faktor terkait yang dapat dicegah. mengidentifikasi masa1ah. manajemen masalah. dan mempelajari keterampilan klinis yang diperiukan. Bab dalam semua modul disajikan dengan cara berikut. Pendahuluan dan ragangan bab yang menjelaskan:
Instiuksi untuk dosen (reks dicetak miring): menjelaskan langkah demi langkah bagaimana memimpin sesi, dan terkadang mencakup metode yang disarankan untuk pengkajian pembelajaran. I Materi pelengkap untuk dosen (teks dicetak normal): memberikan detail materi pengajaran baik teori maupun praktik. Instruksi untuk mahasiswa (disebut sebagai "Instruksi untuk Mahasiswa", atau "Instruksi untuk kelompok kerja"): 6
Aborsi ini
memberikan pand uan untuk aktivitas individu atau kelompok.
151 MODUL Bidan di komunitas Modul dimulai dengan Cerita Ny. X yang menu njukkan bagaimana faktor sosial, ekonomi, dan kultu ral tertentu yang di- .
kombinasikan' dengan
keterlambatan
dalam mencari dan mendapatkan layanan medis menyebabkan ibu berisiko mengalami komplikasi yang sering kali mengakibatkan kernatian. Tema dari cerita ini kemudian diperkuat d i seluruh modul ini. Penekanan khusus diberikan pada peran biclan dalam meningkatkan keselamatan ibu di kom unitas dengan membantu individu, anggota keluarga, dan komunitas Jainnya dalam memahami dan berko ntribusi untuk menyelamatkan ibu. .
Terdapat bab yang membahas topik khusus sererti posisi dan nilai wanita di dalam masyarakat; meningkatkan keselamatan ibu melalui hak asasi manusia; praktik, kepercayaan, serta tabu tradisional yang memengaruhi kesehatan wanita saat kehamilan da n persalinan; pengenalan dan penurunan faktor risiko; konsep penundaanlketerlambatan karena terkait kematian ibu; dan H IV/AIDS serta upaya menyelamatkan ibu. Bab tambahan meliputi penggunaan pemro. filan komunitas untuk merencanakan asuhan berbasis komunitas dan mengevaluasi asuhan tersebut.
Manajemen hemoragi pascapartum Agar mahasiswa dapat benar-benar
Abor$i inkomplet
7
macet cenderung terjadi, apa yang terjadi pada persalinan macet, bagaimana cara mengidentifikasi tanda-tanda persalinan macet, dan Jangkah-Jangkah untuk manajemen efektif. Penggunaan partograf dalam memantau persalinan ditekankan secara khusus. Keterampilan khusus untuk mencegah dan menangani persalinan lama dan persalinan macet meliputi: mengidentifikasi faktor risiko; mengkaji pintu atas panggul; mendiagnosis presentasi dan posisi bayi; mengkaji penurunan kepala janin; mengidentifikasi persalinan macet; dan ekstraksi vakum. Keterampilan umum dalam modul ini meliputi: kateterisasi urine; mengambil sampel darah untu'k analisis; melakukan pemasangan dan pemantauan infus intravena; memberikan obat yang diperlukan; mempertahankan keseimbangan cairan; kewaspadaan universal untuk mencegah infeksi; dan mempertahankan pencatatan. M anaje men sepsis pue rpe ra l
Modul ini dimulai dengan penjelasan ten tang masalah sepsis puerperal. lsi modul ini selanjutnya mencakup faktorfaktor yang berkontribusi menyebabkan infeksi, bagaimana sepsis puerperal dapat diidentifikasi dan dibedakan dengan kondisi lainnya, bagaimana cara mencegahnya, dan jika terjadi, bagaimana cara menanganinya. Bab tentang HIV dan AIDS, terkait wanita usia subur, juga dimasukkan. Keterampilan khusus untuk mencegah dan menangani sepsis puerperal meliputi: mengidentifikasi faktor risiko; mengidenifikasi tanda dan gejala; mengambil spesimen urine aJiran tengah; melakukan Abofsl lnkomplet
9
Manajemen eklampsla Modul ini diDl1~lai dcngan penjelasan tentang k·ondisi prceklampsia daneklampma. lsi modul selanjutnya mencakup faktor yang berkontribusi men),ebabkan eklampsia. bagaimana eklampsia dapat . diidentifikasl -dan dibcdakan dengan kondisi Iainnya, bagaimana earl mcnccgahnya dan Jika terjadi. bagaima eara menanganinya KetetampUan khusus untuk mencegah dan menangani ekJampsla mellputl: identifikasi faktor risiko preeklampsia dan eklampsia; observasi kebidanan; dan asuhan serta observasi saat serangan kejang. Keterampilan umum dalam modul ini meliputi: mmgambil sampel darah untuk analisls; memasang dan memanta.u iilfus intravena; mernberibn obat yang d iperlukan; kateterisasi u rine;
"""""sah
ganggwu)
tromboembolik;
meJakukan kewaspadaan unlversaI_
m..,..g8h w..ksf; dan
J'!'O<"""""
""""perudw1l3l).1
Manajemen aborsi inkomplet Modu! ini dimulai dengan penje\asan tentang aborsi, meliputi jenis aborsi, pengaruh aborsi pada mortalitas dan morbiditas ibu, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan.. hukum dan aturan terkait aborsi, perspektif sosiokultural dan agama, dan peran bidan dalam asuhan aborsi.. disertai penekanan lertentu pada asuhan aborsi darurat. lsi modul selanjutnya mencakup faklor yang berkonmbusi menyebabkan aborsi, bagaimana cara mengidentifikasi dan mcmbedakan aborsi dengan kondisi lamnya, bagaiI:nana cara mencegahnya dan jika te~adi, bagaimana cara menanganinya. 'Keterampilan khusus untuk menangani aborsi inkomplet meliputi: aspirasi vakum manual, konseling dan mctode ke1uarga berencana pasca-aborsi. Keterampilan selanjutnya, yang juga terdapat dalam modul hemoragi pascapartum, juga
METODE BELAJAR-MENGAJAR Modu! ini mengusulkan rentang melode belajar-mengajar yang d irancang u ntuk Aborsllnkomplel
11
penyampaian kesimpulan. sesi pengajar. an merupakan hal yang penting. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengajukan pertanya· an ten tang informasi yang tidak jelas bagi mereka dan untuk memberikan kontribusi berdasarkan pcngetahuan dan pengalaman mereka. dan bagi guru untuk mengkaji pandangan dan tingkat pengetahua n serta pemahaman mahasiswa.
Kelompok kerja dan umpan balik Banyak bab dalam modul ini yang melibatkan ke~a kelompok. yang biasa· nya dilanjutkan dengan sesi umpan balik dari tiap kelompok ke seluruh kelas. Kelompok harus disusun sekecil mungkin (Iebih dianjurkan tidak lebih dari enam mahasiswa per kelompok), tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menguji masalah atau isu khusus. Penting untuk memastikan bahwa terdapat ruang yang cukup untuk kelompok guna melakukan pertenlUan tanpa saling mengganggu. Setiap kelom· pok akan memerlukan fasilitator yang akan bertanggung jawab untuk menjaga diskusi berlangsung dan memastikan bahwa kelompok mcnyc!lesaikan pekerja· annya. Karena fasilitatormerupakan orang selain dasen.. orang ini harus mendapat catatan pengarahan. Selain itu,. dasen harus berotasi ke liap kelompok tanpa meng· ganggu jalannya diskusi. untuk memasti· kan kelompok letap menjalankan diskusi. atau untuk membantu saat terdapat per' tanyaan atau masalah sulit yang muncul. Selain itu, tiap kelompok akan me. merlukan seorang' perwakilan yang akan mencatat dan memberikan umpan balik ke kelas 5eCara umum. Instruksi khusus diberikan di dalam sesi yang melibatkan kcrja kclompok. Aborsi inkompiet
13
njullPn IcDmunltas bernajuan untuk _tlf
Akan tetapi, kunjungan komunitas haNS direncanakan dan diorganisasikan dengan baik terlebih dahulu. yang meliputi pilihan komunitas yang tepat,. meminta i2.in dati pihak berwenang terkait untuk mengun· jungi komunitas, dan menghubungi orang penting yang mampu memfasilitasi dan mengawasi aktivitas mahasiswa di komu· nitas. Pertimbangan penting lainnya adalah ketersediaan transportasi untuk mengantarkan mahasiswa ke dan dati komunitas. Dosen dapat memilih untuk mengorga· nisasikan kunjungan komunitas sehingga kunjungan dapat dilakukan berturul· turut setiap hari, bukan dalam interval hari yang dianjurkan. Jika tersebul d ila· kukan, harus di pastikan bahw~ perubahan ini tidak mengganggu pencapaian sasaran. pembelajaran pada modu!.
Pengajaran klinis Pengajaran klinis sangat penting dalam modul teknis karena keterampilan klinis yang dipelajari mahasiswa dapat berarti perbedaan antara hidup dan mali wanita dalam perawatannya. Teori yang menda· sari setiap keterampilan dalam tiap modul ini harus diajarkan di ruang kelas, jika mungkin, keterampilan itu sendiri diajarkan di tatanan klinis simulasi sebelum membawa mahasiswa ke area klinis sebenamya. Fasilitas tempat praktik klirus berlangsung Nlrus dipilih berdasaI'kan perkiraanketersediaan wanita dengan kondisi yang tercantum di dalam modu!. Akan tetapi, bahkan dengan perentanaan terbaik, tidak selalu mungkin memo berikan jaminan pengalaman yang dialami sendiri oleh tiap mahasiswa untukseluruh·
Aborsl inkomplet
15
""'tang keterarnpilan. Oleh sebab Itu, penting untuk In<mpertimbangkan kesempatln lam bag! mahulsWa untuk mempelajari keteO"ampilan yang dieerlu· kan. ~d_melcanlsmeJolcaJ dan ""'uJas; untuk rnmdapalbn penpIaman klinis yang tepat seteIah menyelesaikan pelatihan.
•
Perjanpandenganstafdifasilitaskesehatan tempat pengajaran kfinis berlangsung Jwus dilakukan sebelumnya. Selain itu, kunjungan mahasiswa ke fasilltas ini
untuk hljuan prakUk kUnia tidaJc; boleh
mmgganggu uuhan kHen rutin. Seat mahasiswa beIajar dan t;TIelakukan kete-
rampilan tangsung. pengawasan yang: mendukung hams diberikan oleh dosen atau stafyang,terlatihdan berpengalaman
hingga kompeterl$i dalam keterampilan terkait tercapai.
Bermaln peran dan drama Bermain peran dan drama dapat diguna
kan. untuk _ hal yang dlmal<. ",dkan d""", Baik pada bennain peron maupun drama.. mahasiswa diminta untuk memainkan situasi nyata atau imajinasi Dalam drama, mahasiswa men· ciptakan karaktel' meteka sendiri dan sebagian cerita yang ciptakan mereka scndiri bertujuan untuk. menggambarkan maksud tertentu. DaIam bermain peran. mahasiswamcmerankanindividutertentu scperti bidan. kcpala desa, kerabat yang cemas stau ibu yang .khawatir. Hal iN memberikan mahasiswa suatu kesempatan untuk memandangdan memahami situasi. isu danlatau masa1ah dan perspektil orang lain. Berrnain perm dan drama dlmasukkan SEbagal a!
I 16 I
Aborsllnkomplet
• Studi kasus Modu l teknis memberikan k(!S(!mpatan
bagi mahasiswa untuk menyajikan studi kasus sebagai dasar untuk mengcvaluasi keefcktifan asuhan dalam situasi khusus. Mahasiswa akan dapa! belajar dari peng-
ala man mereka sendiri dan orang lain. Tujuan studi kasus tidak untuk mengkritik praktik orang lain.; melainkan. mahasiswa harus dimotivasi untuk mengamati
praktik terdahulu dan mcnarik pelajaran untuk masa mendatang. Studi kasus harus berdasarkan pada catalan k
(mis., eklampsia). Harus diingat bahwa kerahasiaan klien harus dipe rlahankan selama presentasi studi kasus.
§
Permainan dan kuis mendidik
Permainandankuismendidikmerupakan cara yang inleraktif dan menyenangkan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan baru, dan untuk menelaah serta menggabungkan pengetahuan yang sudah ada. Permainan dan kuis mendidik di dalam modul merupakan hal yang baru bagi dosen yang menggunakannya. sehingga dosen semakin mahir menggunakan metode ini sebelumnya. Terutama sekali, dosen harus mampu memberikan penjelasan yang jelas kepada mahasiswa ten tang cara menggunakan permainan dan kuis ini, dan untuk mcmantau kemajuan selama aktivitas.
Lokakarya Lokakarya adalah pcriodc aklivitas tercncana tentang topi k khus us yang sering kali disertai presentasi oleh satu pembiAborst tnkomplet
.1 17
cara lamu atau lebih. Ketika Iokakarya dianjurl
Lokakatya memerlukan perenc:annan yang cemw mengs. Mod"!, oepois pueq>eral dan eklampooa~lokakaJyadaJam
pembahuim IOn"... asuhan.
Relleksl
Pembelojatlrt te<jadl ""''801 _ <ef.lekS ~n. Oieh sebab I.... mahasiswa hU1Js _ unIuk
merefiektilWi pengaI>man """"""-. prnktik I- dan. tnen-' ..oeJ<sinya
bu,ku.::(8~ ataq; 'buku ~ RofIekS ' ihI'· dj'~' : dlgunakan _gal dasar ""lid> ~_ d""8an otaI tutorial
dalam
dari/.taUIeman~yani
kerja ..ow; meii~U memlliI>'~ m"" meng(dentUi..... _-'dan piklran meieIca ...tang pengaWnOn .... l!ebut,. perasaan dan pikitan orang lain; dan kemudian meI\geValuasl spa yang
bilkdan.payangburuk ...tongpengaJa. man tersebuL 5elonJutny.. mohasiswa dimotiV8!:li untuk rnencoba meruionaU· oasi pe,;gataman dengan menganali'"
mengapa peitgaIarnan tersebut balk &.nJ atau buruk. dan menentukan tindakari apa lagl yang dopat dilaku1cari daIam situasi tertebut untuk rnetltpelbaiki 6aSU. Akbimya. renc:ana tindakan disUsun unIuk prnkUk tnendatang .... taijodl situasl yang """po. MelldisicusU
reflektif baik dalam. lc.elompok atau dengan dosen rnembantu memberikan perspektif yang berbcd. pada mahasiswa tentang pengalaman rnefeP. Ringkasan diskusi tersebut harus ditambahkan pada catatan dalam buku harlan untuk membantu mengmgatnya di kemudian hari
lIS
I
..."'~_
,
PENGKAJIAN MAHASISWA Pre- dan post-test Pre-test menjadi sarana yang bermanfaat dalarn menetapkan dasar pengetahuan teoretis mahasiswa. Pertanyaan yang sarna yang digunakan pada pre-ttst harus digunakan kembali pada post-test untuk mengkaji pengetahuan setclah menyelesaikan modu!. Dosen mungkin juga ingin menambahkan pertanyaan pada post-ttSt. Harus diingat bahwa saat proses bclajarmengajar, pilihan lain untuk pengkajian (Iihat bawah) harus digunakan, lerulama untuk mC!nentukan kemajuan yang dicapai oleh masing-masing mahasiswa saa! pelatihan berlanjut. Conloh pertanyaan, pre-- dan post-test tcrdapat dalarn liap modu! teknis. Pengkajian kompetensi klinis Pengkajian kompetensi klinis tertiin dari komponen utama pengkajian mahasiswa dalam modul teknis. Pada bab mengenai pengajaran keterampilan klinis dalam modu!, terdapat bagian yang berjudul Pengkajian Kompetensi, Bagian ini memberikan panduan bagi dosen untuk mengkaji kompetensi klinis mahasiswa,. setelah pengajaran keterampilan klinis khusus, Jika mungkin, dosen harus mengobservasi performa keterampilan dalam tatanan klinis, Akan tetapi, hal ini tidak se!alu mungkin, karena klien yang mengalami kondisi tertentu yang terda-' pat dalam modu! ini tidak se!alu tersedia pada waktu yang tepat. Pada kondisi ini, dosen harus berupaya untuk memberikan situasi simu!asi yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan praktik, dan memperoleh pengajian Aborsllnkomplel
19
keterampilan terkait d ikaji. Staf terlatih di area klinis JUga d apat terlibat dalam pengbjian kompetensi klinis maha-
,;swa.
Pillhan 1.ln pe.....J..n Pilihan lain pengkajian akan tersedia selama kerja kelompok,. scpcm tutorial.. seminar mahasiswa. permainan dan tekateki mendidik. serta saat kunjungan komunilas. Aktivitas ini mcmberikan kesentpatan penting bagi dasen untuk memantau kemajuan mnhasiswa dalam hal pencapaian sasaran pcmbclajaran h.lb lertentu dalam modul.
PERENCANAAN AKTIVITAS TINDAK LANJUT Praktik kebidanan yang komprchcnsif bergantung pada pengalaman, pengeta. huan, serta kcterampilan. Pengalaman adalah apa yang mahasiswa dapatkan saa! mereka mcmpraklikkan apa yang mereka pelajari dad modul ini, saa-I mereka kcmbali kc tempa! kcrja masingmasing. Tepa! saal bidan mulai mcncrapkan pengetahuan dan kClcrampilan mercka ke dalam praktik, bidan akan rnencmui situasi yang dapat rncnlmbulkan pertanyaan bagi mereka. Misalnya, mungkin !"erda pat isu dan i"nasalah yang mereka ingin diskusikan dengan pengawas dan praktisi yang lcbihberpcngali'lman, dalam upaya mcneari solusi dan mcningkatkan kemampuan praktik. Hal ini Icrutama dialami oleh bidan dan perawat maternitas yans di akhir pclatihannyQ, 1Th1sih memerlukan tambahan pengalaman Aoorsllnkomplet
klinis langsung unluk beberapa keterampilan yang terdapat di dalam modu!. Oleh sebab itu, pertemuan tindak lanjut, mungkin enam bulan setelah akhir pelatihan, penting untuk memungkinkan ma~iswa berbagi pengalaman. melaporkan keberhasilan. menclaah perkembangan, dan membahas masalah tcrkait praktik. Pertemuan tind'ak lanjut lainnya juga tepa!, mungkin setelah satu tahun, dan bahkan setclah dua tahun.
RINGKASAN MODUL
r~:X·' :;i~:."•. _,.~C;:;; ;c::;.'-~ 1. Kerja kelompok u m'pan balik dan diskusi
Total: 2Yi jam
2. FAKTOR YANG DAPAT DICEGAH
Ceramah Ker)a kelompok Umpan bank dan diskusi
Total: 2Jam
3. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Ceramah Bermaln peran Ker)a kelompok Umpan balik dan diskusi
4. MANAJEMEN ABORSI
Ceramah Diskusl
ABORSI
Total: 2Yi jam INKOMPlET: ASUHAN PASCA-ABORSI
Total: 2Yi jam
I S. KETERAMPILAN KUNIS
Simulasi praktik Praktik kllnls
Total: 1 minggu
6. ASPIRA$1 VAKUM MANUAL
Ceramah Praktik slmulasi Praktik klinis
Total: 1 minggu
7. PASCA-ABORSI
Bermaln peran Umpan balik dan diskusi Tot al : 4 jam
Aborsllnkomplet
21
RINGKASAN MODUL (fonJutonl
8. STUDI KASUS
Tutorial pili han Studl kasus Kelompok kerja UmP
Total: 4Jam
tatatan: Dosen harus menggunakan keterampilan menpJar mereka untuk membaSi rata waktu yang tepat untuk berbilpl sub-topik dalam bab. Hallnl aun memastikan b;lhwa setlilP sub-toplk dlbilhils seeara ildekuat dillilm W
Aborsi inkomplet
MULAI Sebelum memulai Bab 1, Anda mungkin ingin mengingat bagaimana bab disajikon.
dO$~n (teks dicetak miring): menjelaskan lahap demi lahap bagaimana memimpin sesi, dan kadang mencakup mctode pengkajian yang disarankan.
lnstmksi untuk
Materi pelengkap untuk dosen (leks dicetak normal): memberikan detail ist' pengajaran baik teori maupun praktik. Instruksi untuk mahasiswa (disebut sebagai "lnslruksi untuk Mahasiswa", atau "Instruksi untuk kelompok kcrja"): memberikan panduan untuk aktivitas in. dividu atau kelompok.
Hal penting lainnya yang dipertimbangkan sebelwn Anda memulai: • Kerangka waktu yang terdapa! dalam rencana pada awal liap bab di dalam modul dapa! diganti oleh dasen.. jika perlu. Bergantung pada pcngetahuan dan kemampuan mahasiswa, dan pada kebutuhan pembelajaran.. waktu yang diperlukan untuk aktivitas mungkin lebih lama atau lebih singkat daripada waktu yang disebutkan dalam rencana. Diperkirakan bahwa modul in! akan memerlukan waktu antara 10 had dan 2 minggu untuk pengajaran. Aborsllnkomplet
• Pastikan bahwa Catatan untuk Mahasiswa yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahulu dan tcrsedia untuk kelas Anda saat memulai modul/bab. • Jika Anda ingin melakukan pre- dan posHtsls, Anda dapat merujuk ke teks yang tersedia di dalam apcndiks di akhir modul ini. • lngat bahwa modul . ini, dan modul teknis lain. tidak berarti menggantikan buku ajar kebidanan. O leh schab itu, mungkin membantu jika memiliki minimal satu buku ajar u ntuk referensi saat Anda mempclajari bab ini dan bab lainnya di dalam moduL
24
Aborsi inkompiet
PEMAHAMAN TENTANG ABORSI
'.' Aborsi Inkomplet
I
I 25 I
BAB 1 PEMAHAMAN TENTANG ABORSI
• Tujuan,Pab Inl adalah mermasilitasl mahfslswa untuk memahamllmplikast kesehilttn, legal, sosJokultural, dan agama temang aborsl, dan perM bldan dalam Isuhan aborsl. setelah menyelesalkan Bab 1, mahaslswa akan mampu: • Mendeflnisikan abors!.
• Menjelaskan am aborsi dalarn kaltannya dengan mortalitas dan morbiditas tbu. • MenJelaskan mengapa dan bagalmana kehamllan yang tidak dllnglnkan harU$ dlcegah. • Mendlskusikan hukum dan ~turan terkalt aborsi dalam konteks dl negara mereka
sendlri. • Menggambarkan perspekttf soslokultural dan agama yang memengaruhl aborsL • Menggambarkan perin bldan dalam memberlkan asuhan abarsl.
Ceramah. Kerja kelompok.
Umpan ballk dan dlskusl.
Total waktu: klra-k1ra 2>S. Jam.
InstnIkSi untuk Kelompok kerja.
Lembir kerja. Safe motflntlood/acr shuts: Address UItSO~ a~ !",!~~~KUi""';~d~"'.~
New York, Family care InternatiOnal, 1998
26
Abof'sllnkomplet
1
PENGANTAR Aborsi maupQh1n isu yang unsitif dan' persptktif sosiokultural, ngama, dan legal. Old! selnlb flu, saat Andn muzgajarluJn bab ini, dan bah sdanjulnya, ptnting un/uk ~ngobservasj nllksi dan/a/au nspons mahaSiSUXl
tmuuiap infonnasi yang disajikan. StUll
Andn seltsai mengajarkan modul ini, ttrdapat ~mpatan bagi Anda unluk memballtu mahnsiswa mmgkaji siknp dan aynkinan ml.'rtkaterkaitaborsi,danuntukmtngembnnglean ktttrampilan yang diperlumn da/am memberikan asuhan yang am"'l dan efekti!
kepada wanita yang menderila akibnt aborsi, Sebelum memulai bah jn;, Alida hams
mengwal isi dari Programme of Action ya/Ig di/erima pada International Conference on Papulation and Development (lCDP), di /(Qiro, pada tanggal 5-13 September 1994. Tern/am« seknli, Alida harus memhaca Bah
VII tentang Reproduclive Rights and Reproductive Responsibilities, dan Bab V11l ten tang Health, Morbidity, and Mortality. Anda bisa mtndapat1am sebunh salinan Programme of Aation melalui Kementerian Kesthatan di negara Anda. MuIai bab dtngan mtnampilhm istilnh berikut. Tulis sttUrp istilah di papan tulis atau kmbar balik dan minta mnhasiswa ke dqxln kelas dan mtnuliskan am istiinh tersebut. Hal ini akan mtmberikan Anda kestmpntan awal untuk mengkilji ktinginan mnhasiswa dalam mendiskusikiln abors; dat~ isu ttrkilit aborsi strta untuk mtngingatkiln mnhasiswa bahwa terlepas dari keyakinan mereka stndiri, dan terlepas dari hukum terkait aOOrsi, wnnita di negara mereka akatl menderita dan meningg/'ll aldbat Iwmplikiis; pasca-aborsi kecua/i mtreka mtmiliki akses ke layanan kesthatan gawat Aborsi Inkomplet
27
Aborsi komplet:
berarti bahwa seluruh produk konsepsiembrioJ}min. plasenta. danselaput ketuban - dikeluarkan. KondiSi ini cenderung terjadi pada usia delapan minggu pertama kehamilan.
Aborsi inkomplet:
berarti walaupun janin dikeluarkan. sebagian atau seluruh bagian plasenta tertahan. Terjadi perdarahan hebat, walaupun nyeri dapat hilang. 5erviks tertutup sebagian. Kondisi ini lebih cenderung terjadi pada trimester kedua kehamilan.
Aborsi terinduksi
terjadi akibat campur tangan yang bersifat medis, bedah, atau akibat penggunaan sediaan herha atau praktik tradisionallain yang menyebabkan uterus mengeluarkan isinya atau mengeluarkan sebagian isinya. Aborsi yang di.sengaja dapat hersifat legal atau ilegal menurut hukum negara.
(yang disongaja):
Aborsi legal:
dilakukan oleh praktisi medis yang di.setujui oleh hukum di suatu negara, yang menggugurkan kehamilan karena alasan yang diizinkan oleh hokum. Juga terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu prosedur tersehut dilakukan dengan cara yang disetujui, dan di bidan harus mengetahui di negara mereka yang berkenaan dengan aborsi. Oi beberapa negara, aborsi dianggap i1egal apa pun alasan dan situasinya tempat atau institusi yang disetujui.
Aborsi ilegal:
setiap aborsi yang dilakukan oleh orang yang tidak diizinkan oleh hokum negara yang relevan untuk menjalankan prosedur tersebut. Terdapat risiko sepsis dan! atau hemoragi serta cedera yang sangat tinggi.
Aborsi inkomplet
29
Jilea di dalam uterus selama lebih dati 6-8 mb'lggu. terdapat risll
;anngan
Kadang miS9tll _rHon berlanjut membentuk mola (massa) darah dengan jamn dan plasenta dike1illngi oleh darah beku di dalam desidua kapsular. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester pertama. Jika mola darah tertahan di dalam utentS selama beberapa bulan. tairan menjadi
terabsorpsi dan massa keras berdaging yang tetap ada disebut mola kamosa. Pada pemeriksaan histologis, jamn masih dapat ditemukan di bagian tengah maS5a ini.
CAKUPAN MASALAH Saat Antin menyajikan infomulSi berikut, minla mahasiswa untuk mtmptrfimbangk4n sifuasi di negaranya ferknit aborsi tinn morbidifas strfa mortalitas ibu, dan di komunitas tertentu fempat muek4 tinggal tinn btkerja.
Aborsl dan mortalitas serta morbiditas ibu
Di seluruh dunia, lebih dan 500.000 wanita meninggal sctiap tahunnya ka rena penyebab yang terkait kehamilan (pada tahun 2000, diperkirakiln terjadi 529.000 kematian ibu terkait kehamilan)l, 99% kematian terscbut terjadi di negara berkembang. Di negara berkcmbang secara umum, rasio kematian ibu berkisar dan 160 per 100.000 kelahiran hidup di Kanbia dan Amcrika Latin. hingga .870 per 100.000 di Afrika. Akan letapi, di Afrika bagian Timur dan barat, rasio sering kali ditemukan lebih dari 1000 per 100.000.
Oiperkiraknn bahwa di scluruh dunia, satu dan delapan kematian ibu, kira-kira 13%, atau 67.000 kematian. diakibatkan oleh tindakan aborsi yang lidak aman.2 Meskipun terjadi peningkatan drastis penggunaan kont rascpsi selama liga dekade terakhir, d iperkirakan 4Q-,5() juta aborsi terjadi setiap tahunnya, hampir separuh tindakan ini dilakukan dengan cara yang tidak aman, Walaupun pnontas utama adalah pada pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak
Abors! Inkomplet
31
labell: Perkiraan insidens dan kematian akibat aborsl yang tidak aman nap tahunnya seeara global dan regional. PBB, sekitar tahun 2000.
Sumber: Unsafr obortion: global ond reglonol estimotes of the Incidence of unsofe obortlon associated mOffality in 2000, 4'" ed. Geneva, World He~lth Ors~nlution, 2004 . • Australiil, Jep~n& diln Sel.tndlil Bilru tld~k term~suk d~lilm ~r1tjrailn re&lon~l, tetapi dlmilSukbn dilim Jumlilh totill untuk neaal'il mil)u . • Untuk neaal'il temPOIt Inslden berJumlilh SOInaat ked, tldilk i1dil perklraan Inslden.
Abol"5i Inkomplet
33
Diperkirabfi bahwa Ji antara 10% dan 50% dati 6eluruh wanita yang mengaJami aborsi tidak aman memerlukan Ko",· adalah
dan dan kesehatan sering te<jadi
•
.......va
_ ......wan _
diperldnI,.nasi _ lwnbaoepsl dan cakupon penuh Jayonan keJuaJga berei>ama.
Materl dlskusl
mnniUki
saliru",
/amteks tempat kerja nurtka sekarang ini; "Wanita yang nunga/ami lcehnmi/an yang tidnk diinginknn IuJrus numiliki 11M yang «pIlt unM nundapnt infomursi yang rtliabeI dan konseling yang simpntik", "Pada semull kasus, wpnita hams numiliki aksfi Ice IaYllnan yllng btrkualitas unhlk nuf/Uljenun komplikasi yang munculllkibat aOOrsi ", "lAyanan konseling p4Sca-aOOrsi, penyuluhan, dan keIWfrga bertnCllna harus diberikan dengan segem Minla mahasiswa untuk mendiskusikan informasi yang nurtka berikan kepada wanita yang mengillami kehamilan yang fidllk diinginkan dan sifat konseling yang maeka berlkan. Tanyakan kepada mereka mengapa renting untuk memberikan layanan berkualitas yang baik untuk mllnajtmen komplikasi yang muncul akibat aborsi, dan mengapa penting untuk cepat memberikan konseling pa5{:a-aborsi, penyuluhan, dan keluarga berencana. N
,
Aborsi inkomplel
35
·
Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak diharapkan
36
Aborsllnkomplet
Terdapat banyak alasan mengapa searang wanita tidak ingin memiliki anak pada suatu tink tertentu di dalam hidupnya. Wanita mungkin tidak siap menikah. atau hubungannya mengalami kegagalan. KehamiJan yang tidak diharapkan dapat menyebabkan distres emosional atau penyakit. Kehamilan ini juga dapat mengganggu kesempatan wanita untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan. Remaja terutama merupakan individu yang rentan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak diharapkan serta membutuhkan layanan kesehatan yang dirancang untuk rnemenuhi kebutuhan khusus mereka.
Banyak wanita di seluruh dunia mcmiliki
•
kemampuan terbatas unluk mengen: dalikan fertilitas mereka. Kondisi ini bahkan terjadi di negar3 tempat layanan keluarga berencana tersedia; wanila tidak dapa! menggunakan layanan ini karena tidal< dapa! dengan mudah diakses, kualitas asuhan yang buruk (mis., sikap neganf tenaga kesehatan dan/atau pengetahuan serta keterampilan yang terbatas), tidak terjangkau secara ekonomL atau karena keyakinan agama atau sosiokultural tentang keluarga berencana. Oi banyak belahatl dunia, wanita memiliki sanga! sedikit konlroltentang kapan dan dengan siapa mereka melakukan
hubungan seksual. Kerentanan wanita terhadap perkosaan, kekerasan, dan penganiayaan seksual menyebabkan wanita berisiko tinggi mengalami kehamilan yang tidak diharapkan. Meskipun terdapat fakta bahwa pada banyak masyarakat hubungan seksual sebelum menikah dilarang, banyak wanita muda d:m tidak menikah terlibat dalam aktivitas seksual dengan pria yang lebih tua karena tuntutan ekonomi.
Terkait hubungan gender dan seksualitas manusia, lCPD Programme of Action meliputi sasaran berikut: (a) untuk meningkatkan perkembangan seksualitas bertanggung jawab yang adekuat, memfasilitasi hubungan keadilan dan saling lI}enghomlati antar gender dan berkontribusi meningkatkan kualitas hidup individu, dan (b) untuk memastikan bahwa wanita dan pria memiliki akscs untuk mendapatkan informasi, pcnyuluhan, dan layanan yang diperlukan guna mencapai ~esehatan S
311
~
r...c.n. dan
pengenda(ian in/ebi
",enWar _ (1MS1 termasuk H1Vi AIDS. Pemberian akses untuk layanan keluarga berencana yang efektil meru· pakan salah satu cara terbaik untuk mencegah kematian ibu alabat aborsi yang dilakukan secara tidak aman. Bukti bahwa
akan mmrlumtu mtnctgah lahami/an yang tida}.; diinginkan? • Apakah hmtrasepsi danmtf
ttT~dia?
• Apa yang dapat mmka lakukan, ~lxIgai hidan, untuk mermlStikan layarum yang beTkualitas baik lxIgi wanita dan gadis remRja tentang prnctgahan lahamilan yang tidak diJurraphm? • Apa yang dapat mereka W:ukIln unM mnnastiklln IattTlibatan pna da/am Ia~hat an ~ksuaI dan reproduksi? Untuk memfasilitasi dislrusi, gunakan bngian yang relevan di Bab VII, dan Bab VIIl {CPD . Programme of Action, Hukum dan aturan terkait aborsi
Di negara berkembang. tempat rala-rata ukuran keluarga yang diinginkan relatif besar, dari 210 juta kehamilan yang terjadi tiap tahun, diperkirakan 75 juta kehamilan tidak di rencanakan da n 40-50 juta kehamilan dipcrkirakan diakhiri dengan aborsi. j Walaupun di hampir setiap ncgara di dunia terdapat bcberapa siluasi yang mengizinkan aborsi untuk menyelamatkan hidup ibu, alasan pembcrian izinnya sangat bervariasi di seluruh dunia (Gamb ar 1.1).
Meskipun aborsi diizinkan tcrsebut dan karena hambalan ini, seperti ku rangnya informasi, jarak yang jauh ke fasilitas pelayanan kesehatan,' kelcrbalasan cko- . nomi, dan kurangnya kerahasiaan masih terdapat d i banyak negara, akses untuk mendapatkan aborsi yang aman sering kali mustahil bagi banyak wanita. Hal ini berarti bahwa d i banyak ncgara bcrkcm-
Aborsllnkomplet
bang. layanan aborsi yang aman tidak tersedia sejauh yang dibolehkan oleh hukum. Selain itu.. layanan aborsi yang aman dan legal tidak tersedia bagi banyak wanita yang memenuhi syarat untuk mendapatkan layanan ini karena kurang. nya tenaga terlatih danJatau fasilitas dengan kelengkapan yang mamadai, seba· gaimana sikap negatif tenaga kesehatan terhadap aborsi, terutama terkait wanita muda dan/atau wanita yang belurn menikah. Perubahan undang-undang di beberapa negara tertentu untuk mengizinkan praktikaborsi temyata tidakselalu meningkatbn angka aborsi. Misalnya, Belanda mempunyai hukum perundangan yang tidak membatasi praktik aborsi, layanan aborsi secara bebas, dan alat kontrasepsi yang dapat diakses secara luas, tetapi Belanda memiliki angka aborsi terendah di dunia (5,5 aborsi per 1000 wanifa usia subur). Negara lain yang meliberalisasi
Menyelamatbn hidup Ilu
"_keseha,.,fisilt P~alaunses
-GaroIguan jm
AIasan ekoo:mi aIao sosiaI
Gambn 1.1: 40
Alasan aborsl dilzlnkan-persentase negara Aborsi Inkomplet
11K"'
hukumaborsimerekauntukmemfasilitasi akses aborsi legal yang lebih baik tanpa meningkatkan angka abors;' termasuk
Barbados, Kanada, Tunisia, °dan Turki.~ Tinjauan Majeiis Umum PBB mengenai
•
implementasi ICPD tabun 1999 (ICPD+5) lebih lanjut menyepakati bahwa "pada situasi ketika aborsi tidak hertentangan
dengan hukum. sistem kesehatan haNs melatih dan memperlengkapi penyedia layanan kesehatan serta harus melakukan tindakan lain untuk mcmastikan I;lahwa aborsi tersebut aman dan dapat diakses.
Tindakan . tambahan harus dilakukan untuk melindungi kesehatan wanita"? Banyak negara di dunia telah mulai meliberaJisasi hukum aborsi mereka dan melegalkan aborsi untuk alasan medis. Di negara tempat hukum dimodifikasi
untuk memfasilitasi akses yang Icbih besar ke layanan terkait aborsi, penting
agar perubahan yang tepat terjadi dalam sistem pemberian layanan kesehatan. Contoh perubahan ini meliputi penyusunan standar, protokol, panduan. dan prosedur administratif pemberian layanan. Ketika aborsi dilegalkan. layanan harus tersedia dan aman. Penyedia layanan kesehatan harus terampil dalam memberikan layanan iN dan berpengetahuan luas tentang hukum yang menyangkut aborsi dan tentang standar, protoko\, panduan. dan proSC!dur administratif pemberian layanan. Selain itu, layanan harus diperkenalkan ke komunitas untuk memastikan bahwa wanita dan keluarga mendapat infonnasi tentang dimana dan kapan harus mencari layanan. jika diperlukan. WHO menyediakan panduan teknis untuk negara-negara yang ingin meninjau kebijakan dan sistem kesehatannya agar layanan aborsi yang a'!lan AbOl"$i Inkomplet
41
.......na
bagI wanita yru>g _
tuhkan.'
Materl dlskusl •
•
u_ _ """ yo.g dikdMui dAn dipdomIri ....",...,. _g/cut hukum doni di "'8"N _ ajuh. pertanyaan berikut:
•
Apd sumbtr dim sifal hukum IIbom di ntgmz
""'"'I Bagllinultflzhuiumdifmlpluzn padsJpembtriRn lAymum aborsi?
BagaimanR. ududub", asosiRsi tkn dewnn profrWmd? lAkukan pn$UlJHm untuk membtrikan inforl7UlSi y,mg reJewn kqJadR maluJsirulQ. Misalnya. stbelum Anruz mIlIa; nlLngajarkntl 1mb in;' pas/ikon bahwa Anda rnengt'tnllui jawaban
dan
pufauyatllf in;, dan dapalwl
salinan hukum di tugara Anda I'tlmyl1ngbd aOOrsi, jikn tersedia.
Perspekttf
sosiokultural dan
agama
Saat seorang wanita mengalami kehamilan yang tidak diinglnkan dan tidak diharapkan. keputusan yang ia ambil tentang aborsi dipcngaruhi oleh keyakin-
an agama,. sosiaL dan kulturalnya.Pemberi
•
asuhan terkait aborsi juga dapat memengaruhi keputusfn wanita. t Contoh faktor-faktoryang memengaruhl keputusan wanita adalah s.ebagai berilcuL
an layanan aborsi dapat mcnyebabkan penolakan dari anggota keluarga. Wanita ini sering kali terlambat mencari perawatan. meskipun untuk komplikasi aborsi yang paling serius. Faktor budaya. Terdapat banyak faktor budaya yang dapat menyebabkan wanita melakukan aborsi yang tidak aman. Hal ini mcliputi kcbutuhan akan kcrahasiaan. kepercayaan terhadap penyedia perawatan tradisional, dan kcyakinan bahwa aborsi yang dilakukan oleh lenaga nonmedis sebenamya bukan aborsi. Pentingnya fertilitas. Untuk banyak wanita, fertilitas mcrupakan hal yang penting agar diterima di masyarakat tempat mercka tinggal. Pcnggunaan metode modem kontrascpsi dapat tcrlihat scbagai sesuatu yang mcmbahayakan fertilitas, dengan demikian mcningkatkan peluang kehamilan yang tidak diinginkan dan risiko aborsi yang tidak aman berikutnya. Sikap penyedia layman kesehatan terhadap pemberian asuhan aborsi. Banyak wanita yang tidak bersedia untuk mencari perawatan dari staf di klinik dan rumah sakit yang bersikap menghakimi atau membuat mereka merasa tidak nyaman. Selain faktor sosiokultural yang disebutkan di alas, keyakinan agama juga akan memengaruhi apa yang wanita rasakan tentang keputusan aborsi dan cara tenaga kesehatan dan komunitas berespons terhadapnya. Pada situasi keUka keyakinan agama tcnaga kesehatan mengganggu pemberian layanan aborsi elektif yang diperbolehkan secara legal, mcreka tidak Aborsllnkomplel
43
P~da sebagian besar sistem pemberian layanan kesehatan, bidan telah mem· berikan rentang luas layanan kesehatan reproduktif dalam rentang yang luas, mis., kesehatan ibu dan anak (asuhan antenatal, keluarga berencana, membantu wanita melahirkan, asuhan pos~atal), Mengintegrasikan layanan asuhan pasca· aborsi di antara layanan yang sudah mereka berikan akan menyebabkan peningkatan kesehatan ibu bagi jutaan wanita. Melatih bidan dalam setiap keterampilan tambahan yang diperlukan untuk asuhan pasca-aborsi akan dengan mudah tercapai dengan memberikan pelatih yang tepat.
Umumnya.. kapan pun terdapat perbaikan mortalitas dan morbiditas ibu, bidan telah memainkan peran yang penting, Bukti yang ada menunjukkan bahwa bidan atau perawat yang memiliki keterampilan kebidanan, baik di sektor publik maupun swasta.. dapat secara efektif, aman, dan kompeten memberikan layanan asuhan pasca-aborsi. 10 Perawat atau bidan sering kali merupakan individu yang paling banyak tersedia, paling dapat diakses, paling mampu dijangkau, dan paling dapatditerima.(terpercaya)untukmembe-rikan layanan kesehatan reproduksi di antara penyedia layanan kesehatan. pada banyak situasi. Walaupun asuhan terkait aborsi meliputi asuhan aborsi darurat dan asuhan aborsi elektif, dan walaupun pada beberapa negara, 'bidan diizinkan oleh hukum untuk memberikan layanan aborsi elektif, tujuan modul ini adalah memfasilitasi bidan untuk mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi kom-
Aborsi inkomplet
45 ,
dala.",.suhan terkalt abolSl • Lakukan
~Irasi
vakum
tlWlual
(numual ~mlUpinattDn, MVA) untuJc
• mengatasi aborsi inkomplet • Bct'ikar\informasldan iayanan keluarga berencana, dengM perhatlan utama pada kebutuhan remaja dan wanita yang memililu pengalaman .lhom • Berikan informasl dan penyuJuhan kepada wanita dan anggota komunitas lain tentang asuhan aborsi yfU'lg aman
• Berikan layanan di area yang tldale • mendapatkan layanan yang cukup • Bcrikanlayanandi tatanan institusional dan praktik swasta • Rekomendasikan hukum. kcbijakan. dan protokol yang mendukung pemberian asuhan aborsi yang aman dan keterlibatan mereka dalam asuhan tersebUt.
11
Walaupun banyak negara lambat melatih dan mendukung bidan atau pcrawat dengan keterampilan kebidanan agar dapat memberikan asuhan kegawatan pcnyelamatan jiwa, heberapa negnra telah berhasil melatih, dan saat im mendukung. 46
Aborsllnkomplet
bidan atau perawat yang memiliki ketcrampilan kebidanan untuk memberikan asuhan pasca-aborsi. Negara-negara ini meliputi Bangladesh, Ghana. dan Nigeria. Oi Ghana. tempat penelitian berbasis rumah sakit melaporkan bahwa sekitar 22%dariseluruhkematianibudisebabkan aborsi yang tidak aman. bidan dari sektor publik dan swasta diberi pelatihan selama satu minggu yang meJiputi: identifikasi dan penanganan komplikasi aborsi dengan MVA, stabilisasi dan rujukan, protokol manajemen nyeri dan pencegahan infeksi, konseling pasien dan pemberian layanan keluarga berencana pasca-aborsi, pcncatatan, dan tindak lanjut pasien. Beberapa dokter dilatih bersama dengan bidan. Setelah menyelesaikan pelatihan, bidan yang berpartisipasi dari fasilitas sektor pubJik dan swasta bekerja bersama untuk menangani pasien pertama mereka yang mengalami aborsi inkomplet. Dokter yang bekerja di rumah sakit pemerintah yang berpartisipasi lJ\engungkapkan kepercayaan mereka terhadap keterampilan bidan, dan di satu rumah sakit pcmerintah. separuh aborsi inkomplet dalam periode empat bulan ditangani oleh bidan. Bidan dan dokter yang diberi pelatihan bersamasarna dianggap telah membina hubungan saling percaya dan saling menghormati. Bidan merupakan pemberi asuhan pascaaborsi dan layanan kesehatan reproduksi darurat lainnya yang rasional/logis. Kementrian kesehatan di negara ini dan asosiasi profesional mengakui hal ini.
Aborsllnkomplet
47
C M
,
L
• • M
£!
.~
.I!
.
u M
~
c
." L
•
"0 c
.ll "M
• M
1!
•
.c u
~
2
M
." .~
0
.c M
c
M
,•
L
M
•
.ll>
-
M ." 1;; ~
• c •c ."•
.~
."
C
•E Jl• .l1 • • • L
'"N .ll
:8 ~
48
Aborsllnkomplet
f
Aborsllnkomplet
49
International Confooeration of Midwives (ICM) juga mcnduku ng pcnycdiaan layanan asuhan pasca-aborsi oleh bidan. I~M telahmengeluarkan resolusi lentang Cart of Women Post Abortion. Tuliskan Rrsolusi ICM di lembar balik alau papDn tu/is untuk mtl1lmjukhm &agaimana
resolusi inj mtndukung puR" bidl1n dalam pembtrian asuJum wanila yang mtngalami
abors;.
KElOMPOK KERJA
"Tujuan aktivitas kelompok inj adalah memberikan kest-mpatan bagi mahasiswa untuk berbagi siknp dlln keyakinan ten/ang aborsi dan peron billan pada asuhlln ferkai! aOONi.
5epanjang aktiuitas ke/ompok, sndari akan sifa! nOOrs; yang sellsitifmenurut ptrspekti! sosiokultural, ngoma, da n legal, serla btrsinp untuk membnnlu mahasiswa membahas ide
dan keyakinan negatif ten/ang aborsi.
ResOIusllCi.!. Asuhln p..cHbOni pad. wanltil
.::..u..._
In.....tIonal 0/ Midwives meYllldni bahwa seorang wonita yang pemah mengalaml abor· ,t balk tporiton atau dlsengaja. memllild kebutuhan asuhan yang sarna dengan wanita yang ~Jahirkan.
Dong.. memegang keyakIIIan UU;
bidan harus:
b. Co
meJal;Ul;luj riojukan yang t untul: -Ii ~ . !aniut yang iIlbutuhk.. dl!\)'lIII$
heraa. ~luarbAlai piokHl(nya;
r:5~O-'----~AOOC-"-'~IO~w-m-p~I'-'----1
d. Memberikan pcnyuluhan mcnyang: kut kesehatan wanita di masa m~ d.1.tang.. yang meliputi keluarga
berencana. e. Mengidentifikasi dukungan emosional. psikologi dan SQ!;ial yang diperlukan 0100 wanita dan berespoos seeara tepal.
Diadopsi dari lntematiOlUlI Confederation of Midwives' CounciL Oslo, Norway, May 1996 (Care of woman ~tabortion
%!23/PP).
1. TInjau lnstrnksi untuk Kelompok kLrja dengan kelas dan pastihm mahasiswa memnhami apa yang diharapl
dari ukitar 5 orang per kelompok, dan berikan masing-masing kdompok salu salinan Ltmbar Ktrja. . 3. Buikan waktu 30 men;f untuk mnsingmasing kdompok 'menyelesaikan nkfivilns ini. 4. Awnsi nktivifas dengan
~rkunjung ~bt
rapa SQJlt di masi!lg-mnsing ulompok. Hal ini akan membtrikall Anda ktsmtpalan untuk melnkuJam obstronsi ltbih lanjul tmtang pusepsi mnJursiswa mellgtnai aOOrsi dan asuJum takait nborsi. 5. Ikrikan waktu 5 menit un/uk masingmasing kelompok membtrikan umpnn balik ten/ang hasil dari ak/ivitas ktIompok: Umpan batik dan diskusi
Saat Iaporm! ktlompok ktmbali, gunakan pertanyaan btrikul unluk mtmfnsilitasi diskusi: Aborsi inkomplet
51
Apaknh sihlplkeyakinan di dalam dQn di antam ktlompok sama atau apakah terdapnt pubtdaan yang btsar? Ptrnyafaan ktyalimm yang mana yang mLnytbabkJJn nmtang ptrstlisihan yang p4ling btsar?
AptJ ktmungkinan alasan ptrstlisilutn? Bagaimana perst/isilutn diatasi?
52
Aborsllnkomplet
lEMBAR KERJA / ' PomY"". ".,
dlY~
;;,,,,.' m
N
TS
S
ss
I , kontrasepsl tldak boIeh
tersedla uotuk remilJa.
.
2. Tentang darl pasangannya auu anggota keluarga lain dapat mempersulit seotang wanita uotuk menu:unakiln
metode keluargil berencana guna menunda auu memberl jarak kehamllan.
,.
Aborsl harus tersedla, dalam
ketentuan hukum, uotuk setiap wanlta guna mempertahilnkan kehldupan wanlta.
.
4. Rema)a tidak boreh melakukan hubungan seksuilL
S. Bidan harus dilatih untuk memberlkan ilsuhan pascaaborsl darurat, mellputi
informasl dan kenseling keluarga berencana.
6, Hlngga layanan abOrsl yang
amiln tersedla, wanlta akan terus berislko mengalaml
konsekuensl aborsl yang tldak aman.
.
, Aborsllnkomplet
53
7. Memotivasl keterlibatan pria dapat menyebabkan perilaku yang bertanggungJawabdan
walar terkalt alctMtas seksual dan penggunaan kontrasepsl.
8. Wanlta yang mengalaml kehamllan yang tldak diharapkan haru$ mendapatJnformasl
yang rellabel dan konseUng
yang slrnpatik. 9. Anak sekolah berusla muda yang tidale menlkah dan
sedang hamll tldak boleh bersekolah. 10. Dokter merupakan Siltusatunya tenaga kesehatan yang haru s memberlkan
asuhan pasca-aborsl darurat. 11. Wanlta yang terpaksa menjalanl aborsl yang tidak aman untuk menggugurkan ke~amilan yang tldak diharapkan, harus dlminta
menunggu ilsuhan saat
mereka melaporkan ke fasilitas layanan kesehmn. 12.Peningkatan jumlah
remala
yang alctif SKilfil seksual menunjukkan kebutuhan akan
.
penyuluhan kesehatan
reproduksl dan seksual yang komprehen slf, termasuk kontrasepsl.
.
Kelerangan STS '" Sangat tidak setuju TS '" Tidak setuju 54
Aborsi inkornpiet
N S
'" Netral '" Setuju
SS
'" Sangat setuju
· Referensi 1.
Maternal mortality in 2000: estimates developed by WHO, UNICEF, UNFPA. Geneva, World Health Organization, 2003.
2.
Unsafe abortion: Global and regional estimates of the incidence of unsafe abortion and associated mortality In 2000, 4'" ed. Geneva, World Health Organization, 2004.
3.
The state of world population 1997. New York, United Nations Population Fund, 1997.
4.
Programme of Action of the International Conference on Population and Development, Cairo, 5·13 Septem~r 1994. New York, United Nations Population Fund,1996.
S.
6.
Bongaats K, Westoff CF. The potential role of contraceptions In reducln& abortion. Studies in family planning 2000, 13:193-202. Shoring responsibility: women, society, and abortion worldwide. New York, The Allan Guttmacher Institute, 1999.
7.
Report of the Ad Hoc Commltee of the Whole of the Twenty-first Special Session of the General Assembly. Key actions for the further implementation of the Programme
of Action Of the International Conference on Population and Development, Coiro, 5-13 September; 1994, para. 63 (ill). New York, United Nations, 1999 (A/S-21/S/ Add.l).
8.
Safe abortion: technkal and policy guidance for health systems. Geneva, World Health Organization, 2003.
9.
Compl/cation of abortion: technical and managerial guidelines for prevention and management. Geneva, World Health Organization, 1995. 10. Otsea et al. Midwives deliver postabortion care services In Ghana./pas Dialogue, June 1997, 1:1.
·11. Hord CE, Delano GE. Reducing maternal mortality from abortion: the midwife's role In abortion care. In: Murray SF, ed. !ntemational perspectives on midwifery. London, _ MOSby, 1996.
Aborsllnkomplet
55
•
56
Aborsl il'lkom'plet
FAKTOR YANG DAPAT DICEGAH
Aborsllnkomplet
I 57 I
. BAB2 FAKTOR YANG DAPAT DICEGAH
.
iTujuan • Tuluan bab Ini adalah memfasliitasi mahaslswa untuk mengenali faktor vans menlngkatkan k.emungkinan aborsi, dan angka mortalttas serta morbldltas yang tina!••• terkalt abof'$1.
•:
~saran . Setelah menyelesalkan Bab 2, mahasiswa akan mampu: • Mendefinisikan faktor yang dapat dicegah. faktor fisiko, kematian obstetrl iangsung dan tidak langsung. • Menyebutkan faktor rlsiko aborst, dan mengidentiflkaSI faktor rislko tersebut yang dapat dlcegah. • Menjelaskan langkah yang diambll untuk mencegah kematlan aklbat faktor yang dapat
dlcegah yang terldentlft kas1.
Rencana Ceramah. Kelompok kerja.
Umpan ballk dan diskusl. Total waktu: seklUr 2 Jam.
.
Sumber Instruk$1 untuk Kelompok kerja. lembar KefJ ...
Bennet VR, Brown lK (eds.), Myles livingstone, 1993.
t~xtbook
lor midWives, 12th ed. London, Churchill
.
Coring for post-obortlon compllcarfolls: saving WOnH!'n's lIVeS. Population Reports: XXV:l:.
seprember, 1997. Sofe motherhood fact
shem: address unsafe abortion, and prevent unwonted pregnancY.
New York, Family Care International, 1998.
Compficatfons of abortion: technical and monageriQl g~'~e/lnes for prtW.:£on ond
treot"1ent. Geneva, World Health Orpnlzation..l99S
I 58 I
Aborsl lnkomplet
I
:~ . ~ <~"
.:...:..
. :-._
..~~~
PENGANTAR fUca Anda telah nU:Qlptrkennlknn mahnsiswa dengan definisi beribd di salah satu nwdul teknis lain nya (mis., perdllrahan postpartum,
partus macet, sepsis puerperal, eklampsia), Attda harus mtninjau definisi tersebul btrsama menka dan kemudian melanjutkan bab in;.
DEFINISIISTILAH . Faktor yang dapat
Istilah ini mcrujuk pada fakler yang
dicegah:
menyebabkan alau berkontribusi pada kcmatian ibu yang terdapat pcrbedaan dad standar asuhan yang ditcrima secara umum.
Faktor kontributor:
Istilah ini mcrujuk pada faklor yang
menyebabkan suatu kondisi cenderung terjadi.
Kematian obstetri langsung:
kematian obstetri langsung adalah satu kondisi yang tcrjadi akihat komplikasi obstetri dad keadaan hamil (kehamilan.. persalinan, dan puerperium), akihat interveTIsi, kelalaian. manajcmcn yang tidak tepat, alau akihat rangkaian peristiwa yang disebabkan hal-hal di alas.
Kematian obstetri tidak langsung:
kematian obstetri tidak langsung adalah satu kond isi yang terjadi akibat penyakit yang lelah ada sebelumnya alau penyakil yang berkembang saat kehamilan dan yang tidak discbabkan oleh penyebab obstetri langsung. tetapi diperburuk oleh efek fisiologis kehamilan.
Materi diskusi
Untuk membatltu mallasiswa memahami faktor risiko yang lerkait abot'Si, disku· sikan frekuensi dan awal mula terjadinya
PendilhutUiln
59
Waruta yang mengalami aboral spontan harus dlberlkart asuhan me(!;s yang !epa' waktu dan sesuai. Mereka juga harus .......,,,.. asuhan tindak lanjut yang Iepatoeperti keluarga _ dan pengkajian .barsi berulang.
•
Faktor yang berperan pada aborsi yang tidak aman
Dari informasi yang tercantum di Bab 1, jelas bahwa kematian akibat komplikasi aborsi yang tidak aman merupakan penyebab utama kematian ibu. Selain itu, banyak wanita yang menderita masalah
kesehatan jangka panjang sebagai akibat komplikasi aborsi. Aborsi yang tidak aman merupakan
masalah kesehatan masyarakat pada wanita berbagai usia, tetapi kh ususnya pada wanita muda yang sering kali memiliki akses yang buruk terhadap info rmasi dan layanan kcluarga bercncana.
Masalah ini tcrutama jarang tcrjad i pada wanita yang lebih tua ya ng mcmiliki
uang untuk membayar aborsi yang aman atau mengetahui di mana dan bagaimana mendapatkan layanan aborsi yang aman. Wanita muda juga cendcru ng terlambat meneari bantuan schingga mcnggugurkan kehamilannya pada usia kehamilan yang lanjut, saat risiko kematian dan cedera lebih tinggi. Wanita yang menderita komplikasi aborsi yang tidak aman menghadapi kemungkinl'ln kehamilan yang tidak di inginkan di masa mendatang dan risiko cedera alau kematian yang diakibatkan oleh prosedur aborsi yang tidak aman yang berulang. Wanita yang mendcrita akibat aborsi yang tidak aman harus mendapat konseling keluarga bercncana unluk menangani kondisi atau situasi yang dapat menyebabkan kctidakinginan mereka menggunakan metodc kcluarga berencana,. kegagalan kontrasepsi, atau ketidakmampuan menggunakan metodc sccara efektif.
KElOMPOK KERJA Aktivitas kelompok ini dirancang untuk membantu mahasiswa mengidentifikasi faktor Aborsllnkomplet
3.
lkrikstn r.bdI:tiI: 60 rnnut
untuk
nulling
mltBing kdompok menye/tslfiJ:sm aktioi_ya""""ldiAp ktlampok. 4. Awasi ttktivihu 4mgan krkunjung bthtmpaSlUlt kt manng-masing ktlompok. Hal in; ahm membfriktm Anda katmpRttm untuk ~ bahw. aktirnta, MjaIan stswri mrtdna, tldn untuk mengobservast masubm Itfi4p "UIlUlSiSWta. 5. Berihtn wdtu 10 menit IHJgi gefiap kelompek untuk m.nnbmJam umpmt lHzlik. IIUngenlli basil ttktivjtas hlompok.
INSTRUKSI UNTUK KElOMPOK KERJA (Baca &emua instruksi. seca.ra cermal sebelum Anda muJai) 1. Iden ~i tiga faktor individu. tiga faktor komunitas dan tip futor Iayanan ke5l!hatan yang ber~an rerhadap mortalitas dan motbiditas terkait abom.
2. Jelaskan mengapa faktor yang telah IAnda identifikasi tersebut dapat menyebkan abarsi. 3. Tunjukkan apakah faktor yang Anda identifikasi tersebut dapat dkegah. 4. Jelaskan Jangkah yang diambll untuk mencegah faktor yang lelah Anda identifikasi.
5. Gunakan LC\1lbar Kerja yang diberikan untuk mcnealat hasH kerja keiompok Anda.
I 62 I
Aborsllnkomplet
Anda diberi sebuah conloh. Kerjakan seperti conloh yang diberikan, dengan menggunakan lembar kerja yang diberikan. Anda mempunyai waklu satu jam untuk mengerjakannya bersama kelompok Anda. Thnjuk seorang ketua kelompok dan seorang unluk melaporkan kembali.
Contoh:
Alrtivitas seksual di usia muda, mls., »al remaja (faktor individu)
Alrtivitils seksual dapat menyebabkan ke/lamilan YoIng ridak dilnginkan dan kemudlan menyebabkan individu berusla muda mentarllavanan aborsl dari pralctlsl yang tldak aman karena lakut iilbn tuduhan jib mereb menggunabn • laYolniiln aborsl Viilng aman.
Va
semua rema)a dan Individu berusla muda harus mendapat pendidikan tentang kesehatan seksual dan reproduksl YoIngltomprehensif YoIng memberikan Informasl tentang seksualitas, reproduksl, Itonlrasepsl, dan hubungan ginder. Pe~n pendidlkan kesehatan untuk Itomunitn harus membenkan Informasi tentanglnslden dan dampak aborsl YoIng ridak aman di dalam Itomunltas; status aborsrYolnglegal; pencegahan kehamllan yang ridak dilnglnkan; menghlndari aborsl yang tidak aman; dan mengldentlfikasl serta mentarl n uhan untuk Itomplikasl aborsl.
UYoInan aborsi YoIng aman, ramah· rema)a, dan berkualitas /larus tersedia hingga se)au/l yang diilinbn oleh hukum, dan dapat diJangkau serta dlakses Semua rema)a harus memiliki akses ke Informasl dan
Aborsi lnltomple.t
63
---..,.,...........-
MetIIIINI fIttor tMMbut dapIt "*,,,.babkan
IDrnpRIrasIIIII'kMt HorsIl
...... .,..,..Mrut =:., .' ..... ,
dIMIbII ~".......... faktor YWII bMperan padI
lay.miJO berkualilas no ggi Vilng bero rienlilsl pad" klien diJn keluilrga berenCilna ya ng bersih t I'iIhaslii yang memberikan rentang IUils
.
,
kontl'ilsepsl modern, termilsuk kontl'ilsepsl d.lrural •
. lEMBAR KERJA ' ;
PENa~A_
,
.
Dapat dlces. hl
f.ktor vans berperan pada
Menlapa faktor
ilborsl/meneilrl l~ niln
tersebut d.pat menyeb.bbn •
Langkah apa yang hil rus diambil untuk menehlndarl ~ktor
kompllkasl terblt
'Pi'll berperan
abonl1
aborsl1
ilborsl
.
""64 ~.L____CACb=o="=,c,c"ro==m=p='="'-__..J1 .
P~iI
Umpan balik d ~n diskusi
Gunaknn faktor berikut seMgni paduan seumm umpan balik dan untuk mLnwtivasi diskusi. Minta paMtian dari setiap orang dalam ktlas tentang setiap faktoryang tidal: terindentifikasi selama ktlompok kerja (setiap keiompok hanya mengindenfijikasi figa foklor pendukung indiuidual, tign Inktor pendukung komunilas dan liga Inkfor pendukung layanan ktsehalan, sebagni ktntungkinnn tidnk semua lakfor ptndukung dibawah jnj ttrirknfijikasO
FAKTOR YANG BERPERAN PADA PEN CARlAN LAYANAN ABORSI DAN/ ATAU KOMPLIKASI TERKAIT ABORSI
Faktor yang berperan
• Aktivitas seksual di usia muda
di tingkat indivldu
• Kurang pengetahuan tentang keluarga berencana • Kurang pengetahuan ten tang tempat untuk mendapatkan layanan keluarga berencana • Keengganan unluk mcnggunakan melode keluarga berencana karena alasan budaya" agama, sosial, ekonomi, atau em05ionai (layanan dirasakan tidak ramah pengguna) • Ketidakmampuan menggunakan metode kontrasepsi secara cfektif • Kegagalan kontrasepsi • Kurang kesadaran lentang cfek mem. bahayakan dan aborsi yang tidak aman • Kurang kesadaran lentang keseriusan perdarahan per vagina yang berlebihon • Tingkat pendidikan rendah (tcrkait kurang pengctahuan) • Status ckonomi rendah (mcnyebabkan kurangnya akses jika layanan mcmbutuhkan biaya) • Kondisi kesehatan buruk (cendcrung • mcngalami komplikasi sctclah aborsi) Aborsi inkompltl
6S
• Riwayat keJwnilan yang tidak dlingfnkan dan ahom.
Fakto, yane berpera" dl ttnckat mmunllas
•
Faktor yang berperan pada layanan kesehatan
• Terlambat dalam memulai tindakan resusitasi untuk komplikasi pascaaborsi • Meremehkan kehilangan darah • Tidak ada suplai darah dan plasma da-
"h • Teknik yang salah dalam mengatasi komplikasi pasca-aborsi • Terlambat meminta bantuan atau merujuk wanita/gadis muda ke fasilitas tempat bantuan yang dibutuhkan tersedia • Sikap negatif tenaga kesehatan terhadap wanita ~rutama mercka yang belum menikah dan khususnya remaja yang mengalami komplikasi pasea-aborsi .• Staf yang tidak terlatih dalam manajemen aborsi inkomplet dan komplikasi pasca-aborsi • Staf yang tidak .terlatih dalam menangani komplikasi pasca-aborsi dan/alau konseling dan keluarga bereneana pasca-aborsi. MENGURANGI FAKTOR YANG BERPERAN PADA ABORSI
Tindakan atau intervensi benkut harus dilakukan untuk mengurangi laklor yang berperan pada aborsi: • Semua pasangan dan individu (termasuk remaja dan wanita yang belum menikah) haws memiliki akses ke layanan dan informasi keluarga berencana yang berkualitas tinggi, berorientasi pada klien. dan bersifat rahasia yang memberikan piHhan luas metodc kontrasepsi modern. termas.uk kontrasepsi darurat yang sesuai • Konseling keluarga herencana harus bersifat rahasia, suporlif, berespons terhadap kebutuhan utama k1 icn. dan memfasilitasi asuhan yang kontinu Abors! !nkomp!et
67
darurat konseling dan layanan kcluarga berencana, serta penghubung kc layanan kesehatan rcproduksi yang komprehensif. • Untuk mcncegah kcmatian tcrkait aborsi, asuhan paSca-aborsi darurat harus tersedie 24 jam sehari • Fasilitas kesehatan harus mcmpunyai star yang berwenang dan terlatih. protokol khusus terapi, koOrdinasi yang baik anlar unit/departemen yang relevan dalam fasililas dan hubungan fungsional antar fasililas unluk tujuan rujukan. Selain pernyataan di alas, penyusun kcbijakan harus memolivasi perubahan dalam komunilas dan di tingkat nasional untuk: • Membahasfaktor legal,sosial,ckonomi, dan budaya yang membatasi pengendalian wanila Icrhadap kesehatan seksualilas dan rcp roduksi kesehatan.. termasuk akses mcrcka ke layanan untuk aborsi yang aman dan kontrasepsi • Mengambillangkah-Iangkah yangdiperlukan untuk menyingkirkan semua bentuk kekerasan seksual mengurangi kesenjangan antara pria dan wanita,. dan memotivasi penyusunan kebijakan yang sensitif terhadap gender • Mengatasi kehamilan yang lidak diinginkan di kalangan anak muda dan mengubahsikap menghakimi terhadap gadis rcmaja yang hamil • Memotivasi keterlibalan pria yang mengaruh pada perilaku yang bertanggung jawab dan adil dalam hubungan scksual. kontrascpsi, kehamilan, dan perawalan anak.
Aborsl inkomplel
69
I 70 I
Aborsi inkompiet
MENGIDENTIFIKASI MASALAH
•
Aborsi inkomplet
I 71 I
BAB3
M.ENGIDENTIFIKASI MASALAH
':iuJ";n
-
• TUluan bab Inlad,Jih mernfaslRta'S1 mahasiswil untuk menglcajl den menctdentlflkasl kornplikaSiaboBl.
"
~"'n SeteJah menyeJesalkin BIb 3, fl'lllhaslswa abn mampu:
..
• Mehjellskan tahap penlbjian awal pan vane menplaml kemunJldnan 1001'SI. • MenJewbn tahap penea)lIn Itnnis lenpap pad. pasten yanl menpl,ml lcemungklnan abors!.
• Mendemonstraslbn lcemampuan menpaJI rtwayat. • Menciemonstraslican kemampuan untuk melakukan pemeriksnn ftSik. • Men}elaskan baplm.n, dIagnOSis ditegakkan berdasarkan pad. dati penskaJlan.
-'.
Rencana Ceramah.
Latlhln dan permalnan slmulasl/berrnaln peran. Um.,.n ballk dan dlskusl. Demonstml dan demonstrasl befl1l1r. "'ompo"'.~ Umpan ballk dan dlslrusl.
•.
Total waktu: klra-klra V(, jaM.
~mber Instruksl untuk KeJompok kerja-permalnan slmulast/bermaln peran. Gambaran ge,lala untuk ~mulasl/bermaln peren. Instruksl untuk Ke'ompok kerJa. Lembir Ice~ mUllah untuk kelomj)Ot brja. Bennet RV, Brown LK (eds., Myles kxtbook for midwives. 12'" ed. London, Churchill livingstone, 1993.
Oinicol monogtmtnt of abortion complications: Q proct1coi guide. Geneva, World Health Oraan1zatlon, 1994 (WHO/ FHE/MSM/94.1). ComplICation of abortion; technical and managerial guidelines for p~ntfon and treatment. Geneva, World Health Oraanlzation. 1995. Managing complications fn preQlOncy and chffdbirth: a gUIde far midwives and doctors. Genevil. World Heillth 0rsilnlziltlon, 2003 (WHO/RHR/oo.7).
72
Aborsl lnkomplet
,
PENGANTAR Bab in; me/ibntlmn rxngidenlifikAsian maSllIah sehinggQ diagnosis yang /lkurat dapat di/egilkknn. Hal in; patin nkhirnya sering bIi mLlibatknn pe~8ahm diagnosis banding (y.i. memutuskan mana dan dUll kondis; ala. lebm yang mungkin menytlmblum landa dan
gtjaln yang dicatat padn pengkajian pnsittd. Daillm kaitannya dengan aoors;, mahasiswa perIu mengetahui:
• • • •
Petunjuk apt! yang hams dicari Apa yang hnrus diobservasi PertanYllan npa yang harus diajtlknn Bagaimana menggrmnkan informnsi ynng dikumpulkan un/uk mentgak/ttln diagno-
sis. Dalam mengidentifikasi komplikasi aborsi, penting untuk memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi verbal serta nonverbal yang baik. Kemampuan untuk mengkaji. memeriksa. dan menginterpretasikan temuan merupakan hal yang penting. bukan hanya dalam pengidentifikasian masalah,. tetapi juga dalam penetapan diagnosis yang tepat. Proses pengidentifik~ian masalah meliputi melakukan pengkajian yang cepat pada situasi darurat, dan menanganinya secara tepat. Setelah menstabilkan pasien, dilakukan pengkajian riwayat yang tepat, pemerintahan fisik, dan interpretasi temuan.
Aborsi inkomplet
AWAL
•
Identtflkasl paslen
abolSl
Wanita yang mmunJukkan kemungkinan aborsi dapet mengalami kondisi yang menganc:am jiwa. sepetti syok. perdarah. an hebat. c:edera intraabdominal, dan! atau sepsis. Karena alasan int,. penting untuk memulai Pengkajian Awal Cepet yang akurat. untuk memastikan tindakan yang perlu dilakukan gun. menstabilkan pasien dan memulai terapi.
Setiap wanita usia subur yang menunJukltan dua dari tiga landa ~a berikut dianggapsebagai pasien yang kemungldnan mengalami aborsi:
• Perdarahan per V.lgina.. darah yang mclwnuri pakaian dapat menunjukkan pcrdarahan hebet • Kram dan/alau nyeri abdomen bagion bawah • Kcmungkinan riwayat amcnore (tidak mengalami menstruasi lchih dari satu bulan). Jika tidak ada satu pun lenda di atas, diagnosis lain hams dipt!rtimbangkan dan protokol klinis untuk pcrujukan atau manajemen dilakukan.
Pen....Jlan syok Jlka dlcurlpl adanyo
Pasien harus dikajl dengan segers untuk memeriksa adanya tanda-tanda berikuL
abo...
• Denyut nadi lemah dan cepat - 110 kall/menit atau Iebih napas cepal - 30 kalVmenit
•
• Berkenngat • Cemas, konfusi, alau tidak sadarkan din Jika dicurigai adanya syok, Manajemen syok harus dimulai dengan segera. Meskipun tidak ada satu pun gejala di alas saat pengkajian awal, kemungkinan syok terjadi kemudian harus selalu diwaspadai.
PENGKAJIAN KLiNIS LENGKAP Beberapa kondisi yang mengancam jiwa dapat terjad i pada waktu yang bersamaan. Pengkajian klinis lengkap dipcrlukan untuk menenlukan semua kondisi yang terjadi guna mencntukan program pengobatan untuk mengatasi kondisi. Tabcl 3 mcnunjukkan ringkasan pcngkajian klinis lengkap. Penting untuk mencatat dan meyakinlean wariila bahwa setiap komunikasi akan ditangani se('ara rahasia, dan bahwa kerahasiaan ini akan dipertahankaIJ se1ama pemeriksaan fisik dan pengobatan. . Riwayat
Mendptakan hubungan interpersonal . yang baik dengan komunikasi dua arah yang terbuka antara wanita dan tenaga kesehatan merupakan hal yang penting kelika mengumpulkan semua informasi yang relevan dengan kondisi .wanita. Wanita mungkin enggan mengungkapkan riwayat kehamilan yang tidak diinginkan dan berupaya unluk menggugurkannya. Petugas kesehalan tidak boleh mengeksprcsikan sikap menghakimi yang negalif, baik se('ara verbal maupun nonverbal. Aborsi inkomplet
75
Saat mengkaji riwayat,. infonnaal h8rus dlberikan dengan sikap berlkut
• Gunakan kaIimat yang aingIca' dan b0t.... yang dipahaml WUlita • Beri infonnasi dengan rangkaian kata
yang logis • • UlangU>aI-lial yang pentlng • Bicara dengankec:epatan yana nyaman bagiwanita
• Motivasi wanita untuk bertanya dan berikan jawaban yang jelas • Ajukan pertanyaan yang sama dengan cam berbeda jika Anda mengira ia tidak mengerti
•
• Hindari mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan kata "mengapa," yang dapat terkesan menghakimi • Yakinkan wanita bahwa orang lain
memiliki perasaan yang sarna dengan rnplet
•
• Terapkan teknik nonverbal, seperti: - Duduk dengan oyaman dan tubuh condong ke arah pasien - Pertahankan konlak mala, lina! langsung ke arah pasien lelapi
jangan menatap terpaku - Tunjukkansikaptubuhyangmendukung. seperti mengangguk dan condong ke depan - Gunakan nada suara yang menunjukkan kepedulian dan ketcrtarikan (mina!)
- Perhatikan komunikasi nonverbal pasien, mis., gelisah. wajah tampak kusu!
- Hindari gerakan mendistraksi, melihal jam, · memandangi kcrtas, alau memandangi sekeliling ruangan -Hindari mengerutkan dahi alau
eksprei
bosan
(menguap)
atau
menghakimi. Selain mengkaji informasi tentang masalah yang terjadi. perlu juga mengajukan pertanyaan beriku! ini tentang: • Status vaksinasi tetanus • Riwayat gangguan perdarahan (mis., gangguan trombosit) • Obat-o&atan saat ini • Penggunaan kontrasepsi saal ini (y.i. metode yang saat ini digunakan, seperti AKDR) • Status HIV. Pemeriksaan fisik
Saat pemeriksaan fisik.lakukan pemeriksaan komprehensif yang meliputi pemeriksaan umum. Ukur dan catat landatanda vital. Catat keadaan fisik da n kesehatan pasien secara keseluruhan. Amali dan catal adanya cedera fisiko Periksa ~ara metodis semua sistem tubuh.
Aborsl inkomplel
77
nyen
tekan P'ltltuI.
dipalpasi di bagian atas sim.6Sis hal tnt menunjukkan bahwa usia ....... . milan 12 minggu atau leblh.
Pemerlksaan pa.aul
Pemeriksaan ~I penling untuk me-negakkan d;agnools dan manajemen ahom pasien. JilrIa pemeriksaan mt rnerupakan pemeriksaan panggul pertama wanita (seperti pada kasus pasien remaja), sangat penting untuk menjelaskan tujuan pcmeriksaan dan apa yang terlibat. Minta warnta dengan lembut untuk membcrikan pcrsetujuan tindakan sebelum melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan spekulum
"fujuan pemeriksaan spekulum adatah untuk mcncntukan tahap aboral. mende-teksi tanda infeksl, dan mengobSCIVasi adanya cedera serviks atau vagina. Dinding serviks dan vagina harus diinspebi sebagai berikut PerdiJralum: tentukan jumlah dan lobm perdarahan. Darah dapat keluar dari uterus melalui lubang St.'l'Viks, dari laSerasi vagina atau serviks. atau keduanya.
Produk klm.sqm: jika ada produk konscpsi yang dapat terHhat pnda vtIgina atau lubang scrviks, dengan perlahan kcluarkan jaringan dcngan forscp cindn (atau spons) dan simpan jaringan untuk pcmeriksaan. Pengcluarpn jartngan secam cepat dari lubang serviks sering kali mengurangi pcrdarahlUl dan meredakan
gejalabagi wanita.
78
Abonl lnkomplet
Dilataststroiks: catat apakah serviks tertutup atau sejauh mana serviks terbuka. Rnbas vagina: periksa jumlah, wama dan bay rabas. Adanya pus atau rabas berbau tidak sedap dapat menunjukkan produk konsepsi yang terinfeksi yang disebabkan aborsi septik atau adanya infeksi saluran reproduksi. lAst:rasi dan btnda asing: perhatikan adanya laserasi serviks atau vagina dan jumlah perdarahan akibat cedcra ini. Jika perdarahan berat, laserasi perlu dijahit dengan segera. Adaf\Ya pus atau benda asing (mis., potonganlserpihan akar atau cabaI:1g) mcnunjukkan infcksi. Jika terdapat cedera vagina atau serviks, hal ini paling mungkin disebabkan olch upaya aboTSi yang tidak aman.
Pemeriksaan bimanual
Tujuan pemcriksaan bimanual adalah memastikan bahwa terdapat kehamilan atau telah ada kehamilan, mengkaji ukuran dan poslsi uterus, menentukan derajat dilatasi serviks, dan mencatat adanya nyeri tekan,. massa.. atau anomali. Ukuran utuus: ukuran uterus harus dikaji secara akurat dalam beberapa minggu sebelum memulai prosedur pengosongan uterus. Temuan yang didapat dari pemeriksaan abdomen juga akan mcmbantu penilaian ukuran uterus yang akurat.. terutama saat usia kehamilan bertamban. Ukuran uterus yang diukur melalui pemeriksaan bima~ual juga harus dibandingkan dengan ukuran perkiraan berdasarkan pada hari pertama haid terakhir (HPHT) wanita. Jika, setelah pemeriksaan bimanual terdapat keraguan tentang ukuran uterus, pemindaian ultrasono-
Aborsll l'lkomplet
79
grafi harus dUakukan. jika mungkfn. JIlea mustahil dilakukan. tenaga kesehatan kedua yang berpengalaman harus memverifikasi taksiran uJc.wan uterus. Risiko
pengosongan uterus pada wanlta sema-
lcin...-gkatoemngdengarlpeojnpatan ukuran uterus. Posisi IIttrU:
5a!",an dengan retroversi,
N\teversL
tetal pada ttter:uJ. PoSlSi .retroOeksi ala.
al
dtgerakkan. abdomen dapat atau
label 3: Ringkasan pengkajian klinis lengkap Riwayat
Dapalkan informasl berikut, baik darl wanita atau pun
• • •
·• · Pemeriksaan fisik umum
~erabatnya:
amenore - kapan harl pertama hald terakhir perdarahan -durasl, Jumlah, dan adanya bekuan atau serpihan jaringan kram - durasi, keparahan, dan lokasi nyeri abdomen atau bahu demam, menggigil, malaise umum, atau pingsan gangguan kehamilan -apabila terjadi gangguan kehamilan dan bagalmana upaya dilakukan" unluk menghentikan kehamilan
•
masalah obstetri dan ginekologis sebelumnya - sifat masalah dan bagaimana cara penanganannya
•
alergi obat - meliputi reaksi terhadap anestetik lokal
· · ·
ukur dan eatat tanda-tanda vital- suhu tubuh, denyut nadi, frekuensl napas, dan tekanan darah ealal kesehatan umum wan ita - mis., kurang gizi, anemia, kesehatan umum buruk, periksa adanya cedera fisik kram - durasi, keparahan, dan lokasi
• .auskultasi jantung dan paru
•
Pemeriksaan panggul
· · • • •
·
periksa abdomen -dengarkan bising usus, observasi adanya distensi dan kejur abdomen, palpasi dengan lembUI untuk mengetahui adanya massa abdomen, periksa adanya nyeri tekan panlul' lakukan pemeriksaan spekulum singkirkan produk konsepsi yang dapat lerlihat dari saluran vagina atau lubang serviks perhatikan jumlah perdarahan dan apakail serviks terbuka al au tertutup periksa adanya laserasi vagina dan serviks perilatikan adanya rabas yang berbau tidak sedap lakukan pemeriksaan bimanual untuk memperkirakan ukuran uterus, periksa adanya massa panggul, nyeri panggul (eatal keparahan, lokasi, dan penyebab nyeri)
Diadaptasi dari Clinicol monogement of abortion c;Qmplication5: 0 prcxtKo/ guide. Geneva, World Health Organization, ,1994 (WHO/FHE/MSM/94.1). 'Unluk memerlksa adanya nyerl tekan pantul, palpasl abdomen kemudian angkal tangan Anda secanl tiba-t1ba. lika tangan Anda yang dlanskal tiba·llba menyebabkan atilu memperburuk oyeri, lerdapat nyeri tekan pantul. Nyerl tekan pantul merupakan tanda inflamasi peritoneum. Aborsl inkomplet
81
Massalanomaii: massa panggul yang tidak biasa atau anomali harus diperhatikan karena dapat menunjukkan adanya kehamilan ektopik, tumor ovarium, atau fibroid uterus.
Pemeriksaan laboratorium, sinar X, . dan ultrasonografi
Pemeriksaan klinis lengkap berikut, dengan keml:Jngkinan pemeriksaan laboratorium tertentu, sinar X, dan penggunaan ultrasonografi, dapat ber· manfaat dalam mengkaji dan menangani komplikasi aborsi, seperti yang ditunjukkan di bawah pada Tabel4.
Tabel4: Pemeriksaan laboratorium, sinar x, dan ultrasonografi Pemerlksaan
, .
.
Pennunaan potenslal
Hemoglobin dan hematokrit
Pada kasus syok, perdarahan per vagina berat, dugaan cedera intraabdomen, atau anemia - untuk mengkaji Kadar Hb guna menentukan apakah transfusi diperlukan atau tidak
Kompatibllitas dan golongan darah
Pada kasus syok, perdarahan per vagina berat, atau dugaan cedera intraabdomen - dilakukan untuk menentukan kecocokan darah untuk transfusl
Hitung darah lengkap
Pada kasus syok, infeksi, dugaan cedera intraabdomen, atau koagulopatl- untuk menentukan kadar trombosit, hitung sel darah punh guna menetapkan intervensi
UjtRh
Uji inl harus dilakukan untuk menentukan status Rh wanlta sehingga terapi profilaksis terhadap isoimunisasi Rh dapat dilakukan jika Rh wanita neganf .
Ultrasonografi
Pada kasus dugaan kehamllan ektopik atau ukuran uterus yang ndak pasn - untuk menegakkan diagnosis
Sinar· X abdomen
Hanya pada kasus Infeksi berat atau dugaan intraabdomen abdomen - untuk menentukan dan memastikan luasnya cedera
Penapisan inteksi menular seksual , (iMS), serta pemeriksaan dan konseling volunter untuk HIV secara $ukarela, kecuali status HIV sudah diketahui
Penting urrtuk menawarkan kedua uji ini pada semua wanita, tetapi sangat"penting ketika terjadi kehamilan akibat kekerasan, pada gadis yang masih sangat muda, dan pada kaSU5 aborsi yang tidak aman
.
82
• Aborsi i!1komplet
DIAGNOSIS
Untuk menegakkan diagnosis dan menentukan kebutuhan wanita akan terapi
yang cepa!, observasi harus dilakukan dan informasi yang dikumpulkan saa!
pengkajian harus dibandingkan dengan tanda dan gcjala untuk masing-masing kondisi berikut.
Perdarahan per vagina sedang hingga ringan
Banyak wani!a dengan ahorsi inkomplet mengalami perdarahan per vagina sedang rungga ringan yang tidak mengancam jiwa. Akan tctapi, terapi tidak bolch ditunda karena kondisi dapa!
memburuk. Tanda-tanda bcrikut menunjukkan perdarahan sedang hingga ringan: • Pembalut bersih, tidak bcrlurnuran darah setelah lima menit • Darah segar tanpa bekuan • Darah bercampu r mukus
Perdarahan per vagina berat
Jika wanita memiliki landa berikut, ia mengalami perdarahan per vagina bera!, yang memcrlukan lerapi yang cepal untuk mengganlikan cairan yang hilang dan mengontrol perdarahan: • Perdarahan per vagina beral bcrwama merah lerang dengan alau lanpa bekuan darah • Pembalut, hand uk, alau pakaian tidak dibasahi o leh darah dalam lima menil • Pucal.
Cedera intraabdomen
1ika wanila memiliki salah salu landa dan gejala yang lerdapat di dalam kotak berikut, wanita dapat menglami ccdcra intra abdomen. Diagnosis banding juga harus meliputi kehamilan ektopik dan apend isitis.
Abo~j Inkomplet
83
Tanda ,:' : Distensi
~nurunan
.w,
Sepsis
f'4yerl bahu
•
Demam Nyt:rI abdom!!n,
Nyeri teun p,tntul
k~m
Wanita yang mengalami perdarahan per vagina yang juga memiliki tanda dan gejala di dalam kotak.berikut, dapat mengalami infeksi lokal atau umum (septikemia).
Menggigil atau berlceringat (rlsor) Rabas VOIslna berbal,l tidak sedap Distensi abdomen
•
•
84
Ml,laVmunlah
bisinl
Abdomen lerasa !teras dan I!!,anl
•
Gell.1 '
~bdomen
Aborsi inkompiel
•
Rlwayat gangguan kehamllan Nyerl abdomen Terpasans AKOR
f'4yeri tebn pantul
Perdal'3han memanjans
Tebnan dal'3h sedikit rendah (hlpotensi rinpn)
Ketldaknyamanan umum; ,ejala mirip
n.
Saat kondisi yang mengancam jiwa harus d itangani tanpa penundaan. manajcmen definitif akan bergantung pada lahap aborsi. Tabel 5 berisi informasi tentang temuan pada pemeriksaan panggul yang dapal dibandingkan untuk menentukan tahap aborsi, dan untuk menetapkan manajemen yang tepat.
-
-
Tabel 5: Diagnosis aborsi Aborsllminen
Penbl1lhllln Ringan hingga
sedang
''''''0 ndak
berdllatasl
Ukuran uterus
Tand~
Sarna dengan usia kehamllan
Ujl kehamilan positif
sarna sekali
lain
'~m
Uterus teraba lunak Abonl 'iMlplen
Abo'"
Sedan! hingga bera!
Ringan hlngga beral
Berdilatasi
Kura"! dati atau sarna dens.. ., usia kehamllan
Kurang dilr! iltau Silm3 dengan
Berdilat.isi
Inkomplet
usia kehamllan
'~m NV1!ri lekan uterus!
uterus kens
Pengi!luaran sebaglan produk konsepsi Nveri lekan uterus! uterus keras
Aborsl komple!
MissH abortion
Ringan hlngga sedans
Berdilatasi atau
Sedikit atau tldak
menu lup
sarna s.ekali
menu lup
Kural'lg darl usia kellamllan
Pel'lgeiuaran seluruh produk konsepsi
Kurang darl atau sarna dengan
Janln mati; pengeluilr.1!l prod uk· konsepsl terhambat
usia kellamilan
Tanda kellamilan berkurang Sumber: Gin/col management af abort/an complicatiorn: a practical guide. Geneva, World Healt h Organization, 1994 (WHO/fH E/MSM/94.1).
PANDUAN UNTUK DOSEN
Pada tahnp il1i, pengkajial1 riwayat, pemeriksann fisik, dan diagnosis tercakup dalam teori. Dosen snat ini harus n1tlakukan simulasi dan ~ndtmonstrasikan pengkajian riwayat dan ptnluiksaan fisiko Mahasiswa sdanjutnYII hams kembali mtlakukan simulasi dan dtmonstrasi, dtngan mtnggunahm daftllr nUk.
Aborsllnkomplet
85
•
.......
• &gi pam.;p.m -pull "'tmpo1c Y""B knIiri dRri tip mmg
•
dan untuk melakukan komunikilpi dun aTah yang terbuka dan jelas dengan upasien" • Berikan waktu 20 · menit untuk musingmasing ke/ompok menyelesaikan aktiuitas ini • Awasi aktivitas dengan mengunjungi masing-masing kelompok selama beberapa saJlt. Hal ini akan memberikan Antia k£sempatan untuk memastikan bahwa aktivitas dilakukan sesuai rencana dan untuk mengobservasi masukan dari setiap mahasiSWIl
INSTRUKSI UNTUKMAHASISWA: Bermaln peran slmulasl
'
'- _
t~l. Tun'" seoran's a~ kelompok Utltuk memalnbn PeraJl seorang "paslen", dentan I " menggunakal'l stud! bsu~ yans dlberikan uil~uk kefompok Anda. ~Paslen" dapat menp..ns I Informasi}ika "bIdan'" mensaJukan pe~1'! yang tfdak rnencakup gejala dl dalam studl kaau$.
2. TunJuI! seorang angota kelompok U'ntuk metnalnkan peran seorang "bidan" vane akan ITIeJ1IItaji rlway;1t pasien. 3. Angota keiompok Ialnny1l bertugas mengobservasl jalonnya slmulast, tetutama memantau ketenlrrlpl1an wawancara "bidan" secara khusus. 4. Anda rnempunyai waktu 20 menit untull menyel~lkin aktfvltas ii'll.
Studi kasus untuk simulasi/bermain peran 'Paslen 1 Anda seorang wan ita berusia 30 tahun yang tinggal jauh dari fasilitas lavanan kesehatan terdekat. Gejala Anda tidak berat, tetapi bibi Anda mengajak Anda pergi ke pusat kesehatan untuk terapi. Gejala vang Anda alami adalah sebagai berikut: Perdarahan sedang selama 3 hari Haid terakhir berlangsung sekitar 7 minggu vang lalll Sedikit kram abdomen tetapi tidak berat • 2 kelahiran terdahulu 1 kali keguguran terdahulu Menggunakan KB suntik dan suntikan terakhir berlangsung 7 bulan Vang lalu
Aborsi inkomplet
87
P~sien
.
2'
,
"
And" seorang gadis berJsia 16 Utlun yang datang send irian ke pusat kesehatan. Anda sangat cemas bahwa keluarg
Kram bera! selama 4 han Menggigil dan berkeringat
Rabas vagina berwarna coklat dan berbal! tldak sedap Belum pernah mengalami kehamilan TIdak menggunakan kQnlrasepsi "papun
.
Paslen 3 '-'
Anda seomng ibu berusia 34 lahun dari 7 anak. Anda pergl ke pusat kesehatan karena Anda mengalaml nyeri hebal, dan Anda sangat takut. Gejala '{olng Anda alaml adalah sebagai berikut: • Haid terakhir berlangsung sekitar 8 minggu yang lalll Kr.Im sedang selama 12.Jam terakhir • Perdarahan berat • Nyeri hebat pada abdomen Nyeri bahu kanan Meliikukan koitus.interuptus {sanggama terputus) sebagai metode kontrasepsi
I 88 I
Aborsi inkomplet
=:=J
Sant umpan balik, tanYlllum
Umpan balik dan diskusi
~pasitn"
dari
masing-masing ktlompok npakah ada informas; yang tidak didapalkan "bidan". Gt2mbar dun kolom ptula papnn lulis alau lcnbar balik dan tulisktm judul "kdtmmpila n tuIWflncara yang ~mbantuN dan "'cara untuk meningbfkan kdtrampilan waUl/mel/m".
Tanyalam observtr di kLlompok ul1tuk mLng-
identifiiasi Nketerampi/an WIlUHillcara yang mtmbanru" yang dicatal olth menial sdanul lKrmain pernn.
KLmudian min/a
mtrtkn
mtngidentifikAsi "ca ra untllk ltIening1calkan ktterampilan wawancilra." lAkuknn hal yang
snmn unluk pemeriksaan fisiko
Kuis ben'kut dapal di/tTapkan sebagai latihan tanya-jl/wab di kelas. Hanyn derlgntl membaca masing-masing pertanynan di depan kt/as dan membolehkan siapa pun yang memmjllk tangan un/uk menjlTWllb. lika jnwab(ln yang diberiknn fidale tepa!, berikan jawaban yang benaT. Hindari menerima jawaban dari maha·
KUIS 01 KELAS
siswa yang snmlJ, Kanna kuis membtrikan Anda ktstmpntan un/uk mmi/ai tingknt ptngtlahuan yang dic!lpQi ~jauh in;, dorong stmua mahasiSUXl untuk btrpartisipasi.
8erI:Ipope."foMo6onI,..,,~dlM1IfmJ~1
.. 2
...
95 pe!"Hn. Apo tftolMdcl otvu pfjaIo fIbot$I"."",.,1
Ptnlarahan pel"vaSlna. knmabdornen, nyHi abdomen baWlh. A.
..
ApII fIfI'IllotrJpIlJuuI'JOIfr/""" ItoII dIJumpGI padtI abonilnl«HrlpNtl
TIp kompllQsl berlkut: syok. etdera Intraabdomen, perf~ uterus, Infebl, ~Is, dan
hemonat· ·
'
'.
.
(berlanlvtJ
Aborsllnkomplet
Kuls tentang aborsl (Ionjuton} MOlklAa'" ~ dQrll/lno rohop obonl HrlJrut l/Ung ~hol1lSkDrl ~hHlrott,wod1lk ~psl ytJng tmohon: abol'Ji IminM, QbonIln/complff" obotJI hlslpietr, mlued .bortlon,. abonJ kompktl Aborsl Insiplen, abon! ,nkomplet, mlsMd oboniM. 6.
ApapJ
7.
Apo saja lima /aldor reslleo IeomunlkosJ untuk aborsJ? Lima faktor berlkut: kUlang kesadilran tentang efek membahayakan darl abo lsi yang tidak amiln; kurang kesadaran tentang keseriusan perdarahan per ~agina yang berleblhan; jarak rumah wanlta yangJauh dart fasihtas kesehatan tempat asuhan yang dibuluhkan tersedia; kurangnya transportasl antara rumall dan fasililas kesehatan; kurangnya layanan keluarga berencana dan asullan aborsi; st;l!us sosioelwnomi rendah; tingkat pendldlkan rendah; terdapat key.lklnan agama dan sosiokultural Y;lng melilrang aborsi; hukum vang membatilsl terkalt aborsl
8.
ApQ SQ}Q IImQ IQkror 'Is/Ira /O')'Qnan /rrsMotrJn dQlom koltanrtytl dertgonoborsl?
Llma faktor berikut; ter1ambat dalilm memulal tind~kan re.susiutif untuk komplikasl paSCil·~boni; meremeilkan kehilangan darah; t1dak ada suplal darah dan plasma; teknik yang salah dalam menanganl komplik:asi pasca·abor$!; lerlambat menghubungi bantuan aUu meruJuk wanlta ke fasilitas tempa! bantuan Ving d,butuhk:an tersed'a; sikap negatif tenaga kesehat.n terhadap wanita yang mengalami kompliusl pasca·aborsi; stal yang tidak ter1at1h dalam manajemen abol"Sl inkomplet diln komplibs! pasca·abors1; staf vang tidak terlatih dalam lon5eling pasca·aborsi dan keluarga berentana. 9.
Soat tnVIIJ'"'P rlwayat dorl poWn )'0l'Il' btrtu",&an mMgaIami obOtsl, Infotmasl titus." opG yang ItorIIS AlHIo~? . -Amenore-lcapiln llat1 pertama hald terakhlr - Perdar.han-durasl, jum1i1il, diln ildilnya bftuan Jlau serpihaniarinpn - Kram-durasl, kepilrahan, diln IOka$! - Nyen abdomen atau Nhu -Demam,
menggll!l~
malillse umum, atau plngsah
- Ganguan pfdil kehamllan - Milsalah obstetrl dan'"nekDlogl sebelumnya - AlergJ obJi.
90
Abonllnlwmplet
-
·
.
MANAJEMEN ABORSI INKOMPlET: ASUHAN PASCAABORSI
Aborsi Inkomplet
I 91 I
BAB4 MANAJEMEN ABORSIINKOMPLET: ASUHAN PASCAABORSI TuJuan
N4'
• Tujuan bab in! adallh memfasllttasl mahaslswa untuk mem.MrRI manajemen kompllkasl aborsl
•
Sasaran
Se:telah rnenyelesaikan Bab 4, mahlslswa akan mampu:
• McmJefaskan manaJetnen syok yane terJadl setelah. abon!. • MenjeJaskan manajemen hernoraalYlllltertadt setelah abo"..
• MenJelaskan manalemen cedef1llntraabdomen vans terjadl setelah abol'Sl. • MenJelaskan manajemen sepsls '/
Rencana ceramah. Kuls dl kelas. Umpan batik dan dlskusl. Total waktu: kfra-klra 2H. Jam.
Sumber lIustrasi. Model mis., panggul. GambaI'. Cllnicol monogem~ %bottion tompllcotion~ (} plOctfcol (/ulM. Geneva, World Health
Organization, 1994 (WHO/FHE/MSM/94.1). Complications 0/ aboltfon: t«hnlcol lind manogmalgulddints for prevttftion ond t~tm~nt. Gene-va, World Health Orpnlzadon.1995. Prewnting HIV transmls5lon in hftJlth /acilititt Geneva, World Health Orpnlzatfon, 1995
(GPA/TCO/HCS/95.16). Yordy L. Hogan I.A, Wlmkltr J. Manual vacuum osplrotion: flulrHfor dln!dotl$.
carrboro,
IPAS,l993. Managing complications In prtgnoncy and childbirth: a guIde for midwives and doctors.
Geneva, World Health Organization, 2003 (WHO/RHR/OO.7).
92
Aborsi inkomplet
PENGANTAR Bab in; manberiknn infonnnsi ten/nng /tII/na«pat aborsi inlmmpkt, dnn diktm-
j~n
hangknn berdasarkan bah sebtlumnya. Akan Wapi, prosedur menangan; Aspirnsi Vakum Manual dibahas dn/am Bah 6.
Ingalkan milhasiswa bahwn syok, perdarahan hebat, Ctdera intraabdomen, dan Mpsis mempakan komplikasi yang mengancam jiwa dan
paling sering ttrjad; akibat nOOrs; (alth stbab
itu beberapa maten yang ada di bab terakhir akandibahas kembali dnlam bab in;). Tekankan bahwa bahkan jib komplikasi ini tidak
din/ami wanita ketika datnng ke f{lsi/ilas layanan kesehatan, aborsi inkomplet dapa!
mengancam jiwa jika pengobatan ditunda. Oleh $lbab itu, dn/am pengkiljian kondisi wa-
nita, mnhasiswa hams menerapknn prinsip:
• Cepat (bertspons stearn ,epa! terhadnp ktbutuhan wanita, tanpa pemmdnan yang tidllk perlu)
• Tn-ampil (menriapkan ktlerampilan ptnyelamatan jiwa yang diptrhl/can untuk ~ngatasi kompIikasi yang diidentifikAsi) • Menetapkan linda/am priorilas (membtrikan asuhan ptnyelamatan jiwa sebe/um asuhan rutin). Akhirnya, ingatkan mahasiswa /mJrwa pada semUtl kasus ktlika terjadi ptrdarahtln, asultan yang bajkdiptrlukan untuk mtmatuhi lrebijakan dan prosedur pel/gendalian infrksi guna mencegah infrksi silang padll pasitn dan diri sendiri, khususnya in/ebi yang ditularkan mellllui darah dlln terutamll Hepatitis B Stria HlVIAlDS.
Aborsllokomplet
93
DEFINISI ASUHAN PASCA-ABORSI Asuhan pasca-aborsi adalah asuhan yang diberikan kepada wanita yang pemah menga1ami aborsi spontan atau disengaja secara legaL yang tidak aman. Asuhan ini terdiri dari beberapa komponen bcrikul:
• Tempi darurat untuk komplikasi akibat aborsi yang digengaja yang tidak aman atau spontan • Konseling dan 1ayanan keluarga berm·
• Akses ke layanan kesehatan reproduksi yangkomprehensif, meli puti penaplsan dan terapl IMS, infeksi saluran reproduksi,. dan HIV/AIDS
• MANAJEMEN ASUHAN
PASCA-A~ORSI
Dalam p roses pemberian layanan asuhan pasca-aborsi, harus diingat,bahwa pasien ini membutuhkan kOl)SE!ling. perhatian. pemahaman. serta empati selama pemberian asuhan. Dalam memberikan asuhan pasca-aborsi, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah mengatasi situasi
segera, y.i., mengatasi perdarahan dan syok. Setelah kondisi wanila ini stabil, hal selanjutnya yang sarna pentingnya adalah memberikan asu han Hndak lanjut
yang penting, mcliputi peredaan nyeri, dukungan psikologis, konseling pascaaborsi dan pemeriksaan lebih lanjut yang mungkin diperlukan.
MANAJEMEN SYOK Tujuan utama saat menangani syok adalah menstabilkan pasien, sebagai berikut:
1. TIndakan uniwrsa/: pastikan jalan napas terbuka; periksa tanda-tanda vital; jangan memberikan cairan per oral karena wanita dapat muntah dan mengisap atau mengaspirasi muntahan; pertahankan tubuh wanita tetap hangat tetapi jangan terlalu panas; pertahankan sirkulasi ke organ vital dengan meninggikan tungkai (baik dengan meletakkan bantal di bawah kaki, meninggikan kaki tempat tidur, abu meletakkan pasien dalam posisi Trendelenburg). lngat jika Anda meninggikan Wi tempat tidur terIalu tinggi, darah dapnt berlrumpul di uterus buknn terdorong keluar. 2. Oksigen: jika oksigen tersedia, berikan melalui masker atau kanula nasal 6-8 liter per menit. Aborsl inkomplel
95
• 3. CIinm; muIai berikan . . intravena dengan cepat; gunabn janun berd~ _ (yl. 16-18 gauge) dan. jika mungklo. ambU sampe1 .lmh un!Uk penw!ri1csaan kmipat;i;wtas darah. hemog\obir\. dan ber(iaIokrit; berikaI) natrium Jaktat ..... salin _ doogan kooopatan 1 liter oeLuna 15-2O.....rut (normalnya memed"kan oekitar ].3 li.., )'111)8 c111nfuskan untuk mensta-
bilIcan ~'I'
)'0"8
moncapa;~
ilarah cllperlukan jika ~ ......pa; 5 m1 atau ~ atau hemafokrit:1.5% _tau 1
moo
4: Ol!oeontiblotikopektJ)up ~ ~ dimUW secara inlraYeN. .tau fritran\U8ku1a1; tetanus toksoid dan anti·
--
- . Nnu
-Jika-pat
~ """",,&dwayat vaksi-
I 96 I
....,In.....'"
• Ptrtkrahan per vagina berat berwarna merah ttrang dtngan atau tanpa btkuan d,,,,", • Pembalul. lumduk, atau paknian herlumur
"',,'"'
• Pucat (kdopal mata dalam, lidah dan 5thtar mulut, atau ttlapak tangan). Tekankan pentingnya untuk mtmulai pengobatan tanpa menundanya.
Manajemen perdarahan per vagina berat yang tepat waktu merupak'an hal yang penting dalam asuhan aborsi, karena terlambat dalam mengganti volume darah atau cairan dapat berarti kcmatian bagi wanita. Manajemenharus melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Manojemen syok: (lihat Mannjcmcn syok sebelumnya) .
•
2. ldentifikasi lolulsi perdarahan: Manajemen definitif perdarahan per vagina berat memerlukan pengkajian semua swnber perdarahan yang mungkin dan oleh scbab itu penting untuk mcngidentifikasi sccara tepat sumber perdarahan aktual dengan visualisasi atau pemcriksaan diagnostik. Lokasi perdarahan per vagina yang mungkin meliputi area plasenta akibat produk konsepsi yang tertahan.1ascrilSi salu ran genital atau serviks, dan cedcra intraabdomcn. (Akan dibahas lebih detail nanti di bah ini). 3. EvakWlsilpengosongan II/ailS) Jika tertahannya produk konscpsi adalah penyehah perdarahan, uterus harus evakuasi untuk menghcntikan perdarahan. Metode pilihan untuk eva-
Aborsl inkomplet
97
•
4. Ptmeriksaan prodllk konsepsi: Jaringan yang dikeluarkan dari uterus harus diperiksa dengan segera setelah prosedur evakuasi berlangsung. scbelum wanita meninggalkan ruang prosed-uri terapi. Sarong tangan harus dikenakan dan protokol pen~ahan infeksi untuk melindungi stal dan pembuangan Iimbah harus diikuti. Jaringan lidak boleh dimasukkan di dalam pengawet sebelum pemeriksaan. Darah yang berlebihan dan bekuan darah yang kedl harus disingkirkan dengan meletakkan jaringan di saringan halus dan dengan perla han menuang~an air di atasnya. Jaringan kemudian harus dimasukkan ke dalam suatu wadah bening berisi air atau salin. Dengan menambahkan larutan asam aseiat lemah (alka) ke dalam air, sisa darah akan disingkirkan dan viii akan memulih. yang membuatnya menjadi lebihmudahdikenali. Untuk rnengamati jaringan. pegang wadahdidepan j£mdela atau cahaya/lampu. Kaca pembesar atau mikroskop Gika tersedia) dapat membantu walaupun tidak mutlak diperlukan. . Temuiln normal pada pemeriksaan jaringan:
- Viii (Ionjolan bercabang berwama putih dari jaringan plascnta) - Kantong kehamilan (membran transparan yang melekat pada viii) - Desidua Garingan endometrium ibu yang berbatas tegas, disertai pinggiran berbulu yang ka:sa r) - Fragmen janin kadang dapat dijumpai saat usia kehamilan !ebih Aborsllnkomplet
99
diaan dan peralatan yang diperlukan tidak tersedia (mis., untuk perbaikan laserasi saluran genital dan perforasi uterus), wanita harus dipindahkan tanpa penundaan ke fasilitas tcmpat terapi yang tepat tersedia. Wanita harus ditemani oleh seorang tenaga kesehatan yang mampu memantau kondisinya saat p
me-
MANAJEMEN CEDERA INTRAABDOMEN Ingalkan mahasiswa bahtoo upaya w ltuk menggugurkan kehamilan dengan mema5l1kkan benda, instrumen, atall %at kimia ke dalam vagina dan ulerus dapal menyebabkan perjorasi uterus alau kerusakan usus, kandung ktmih, alau organ lain. Cedera ini sering kali terja4i jika aborsi diIakukan oleh orang yang tidak memilik; keterampilan dan dilaMan di lingkungan yang tidak higienis, atall dilakukan sendiri, dan sering kali dapat menyebabkan pudarahan intraabdomen dan inleksi peritoneum.
Wanila yang mengalami cedcra inlraabdomen harus ditangani sebagai berikut: 1.Manajemen· syok (lihat Manajemen syok pada halaman 60) 2. Prosedu r pembedahan. Laparotomi mungkin diperlukan untuk mcngkaji dan memperbaiki kerusakan. 3. Ruj ukan dan p emindahan. Pada siluasi ketika tenaga kesehatan dengan keterampilan bedah yang dibutuhkan atau persediaan dan peralatan
Aboullnkomplel
I
2. Identifikasi sumber
,
infe~si.
Terapi
definilifsumberinfeksidapatmenyelamalkan hidup wani!a. Sumber infeksi yang paling sering terjadi aclalah produk konsepsi yang terlahan. Akan tetapi, mungkin terdapat lebih dari satu sumber infeksi. Sumber infeksi
yang mungkin tcrjadi lainnya yang harus dipertirnbangkan meliputi cedera intra abdomen. abses panggul, peri-
tonitis, gangren gas, atau tetanus. $emua sumber infeksi harus diobati. Selain itu, jika wanita menggu,:\akan AKDR,. AKDR harus dilepas. . 3. Pilihan antibiotik. Sering kali lebih dari satu jenis bakteri yang terlibat. Oleh sebab itu, kombinasi antibiotik harus d iberikan untuk mendapatkan
cakupan terluas yang mungkin. Pro8am pengobatan yang bermanfaat meliputi:
Jika infeksi bera! mengenai jaringan profunda, berikan: - Ampisilin 2 g IV mulai sctiap 6 jam, dan - Gentamisin 5 mglkg SS rv setiap 24 jam. dan - Metronidazo l 500 IV sctiap 8 jam. Jika infeksi tidak mengenai jaringan profunda, berikan: Amoksisilin 500 mg per oral 3 kali schari selama 5 hari, dan Metronidazol 400 mg per oral 3 kali schari selama 5 hari. Gentamisin 5 mglkg SS IV sctiap 24 jam selama 5 harL Jika wanita tidak membaik dalam 48 jam setelah mulai diberikan antibiotik, atau laporan laboratorium menun· jukkan bahwa bakteri resisten tcrAborsllnkomplet
•
tersedia (mis., jika antibiotik atau kel~ rampilan dan peralatan yang dibutuhkan untuk MVA tidak lersedia), wanita harus dipindahkan. tanpa penundaan. ke fasilitas yang menyediakan pengobatan yang tepat. Wanita harus didampingi oleh tenaga kesehatan yang mampu memantau kondisinya saat pemindahan. mempertahankan penggantian cairan, memastikan wanita merasa hangat dan nyaman, dan memberikan laporan yang detail tentang kondisi wanita ketika tiba di fas ilitas rujukan. Tabel 6: Jadwal imunls3s1tetanus toksold WHO
TT-l
Saat pertama killi kontak atau sedini munpin S
Nol
Tldak ada
TI-Z
Setidaknya 4 min881.1 setelah TT-1
80
3 tahun
TT-3
Setidaknya 6 bllian setelah TT-2 atau
9S
5 uhl.ln
,.
10 ~hun
~" kehamltan
TT-4
Setldaknya 1 lahun setelah TT-3 atau saat kehamilan
Aborsi Inkomplet
label 6: Jadwal Imunlsasl tetanus
toksold WHO (lonjlltanJ
TT-S
setidaknya 1
tahun S4!tt~h n-4atau
"
se~ma m.~
5ubur
~,
kthamilan berikutnya
.. Seorang wanita dianggap telah mendapat imunisasi lengkap (y.i. perlindungan terhadap tetanus selama masa subur)jika wanita telah mcnerima lima dosis tetanUS toksoid pada interval yang tepat baik saat program imunisasi sekolah masa kanak-kanak, atau saat kehamilan dahulu.
INFORMASI, KONSELlNG, DAN KOMUNIKASI IngalkiJn mahnsiSUHl bahwa UJanila yang ~mJapat ptngobdtan unluk kompliWi aborsj membutuhkan infomwi tentang kondisj
dan asuhan yang dibmbn pddanya. serta konstling kelwzrga btrtnauta yang ~nge1UJli situasi spdifiJ.: ~rtka dan ~~nuhi kebutuhan jndiuidwzl mnt'ka.
Memberlkan
informasl dan konsellng
• AbonIlnkomplet
Penting untuk memahami perbedaan antara memberikan informasi atau saran kepada pasien. dan memberikan konseling kepada wanita tentang keluarga berencana. Kedua tipe pemberian informasi tersebut diperlukan tmtuk menangani pasien yang mengalami komplikasi aborsi.
Mtnginformnsiknnadalahprosesmemberikan informasi atau saran medis yang faktual dan memastikan informasi tersebut dipahami. adalah proses membantu wanita untuk membuat pilihannya sendin secara bebas berdasarkan informasi yang akurat dan membantunya bertindak sesuai keputusannya. Knnuling
Pemberian informasi maupun konseling berdasarkan pada keterampilan komunikasi seperti: • Menggunakan bahasa sederhana • Mendapat umpan balik tentang apakah informasi yang diberikan telah dipahami
• Mengajukan pertanyaan terbuka • Mendengarkan secara aktif • Menegaskan kembali respons yang diberikan wanita Informasi tentang kondisi dan pengobatan
KecuaJi pada kedaruratan medis yang paling ekstrem, pasien harus mendapat informasi lentang kondisinya dan pengobatan yang dianjurkan. sebelum pengobatan dimulai. Penting agar wanita mengetahui: • Bahwa semua informasi yang diberikannya saat pengkajian riwayat medis dan semua infonnasi tentang pengobatan akan dirahasiakan • Rencana pengobatan. meliputi pemeriksaan (mis., pemeriksaan panggul) dan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan,. pengobatan yang dianjurkan,. meliputi obat risikonya, dan kapan pengobatan dimulai Aborsl inkomplel
~
•
Padaklien keluarga berencana, penapisan yang tepat untuk mengetahui kontraindikasi dan pcmberian informasi scrta konseling guna memastikan pilihan berbasis informasi rnerupakan hal yang penting.
InformllSi tambahan ten tang konseling dan layanan keluarga btrencana pasca-aborsi terdapat pada Bab 7. Komunikasi
,
Sernua tenaga kesehatan yangberhubungan dengan pasien aborsi harus mernperlakukan mereka secara profesionai, penuh hormat dan disertai pemahaman tentang kesulitan yang discbabkan kornp likasi aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan. Wanita yang mengalami aborsi sponlan akan memiliki kondisi dan perasaan yang berbcda, dan hal ini juga harus diterima dengan hormat dan perhatian. Wanita harus dibuat merasa diterirna di fasil itas layanan kesehatan dan harus merasa percaya d iri untuk kembali jika perlu. Mempcrlihatkan rasa hormat dan membuat wanita merasa diterima tidak memerlukan waktu tambahan tenaga kesehatan. juga tidak membutuhkan sumber tarnbahan.
KELOMPOK KERJA 1: BERMAIN PERAN
TujuanutamaaktiuitasiniadaUihmembtrikan kesempatan bagi mlihasiSWtl untuk bermain peTan dan mengobstrvasi proses manajeme.n wanita pada situasi dnn/rat.
Aborsl inkomplet
_Apokahodo
• bOlt? • Apo fongtoh tombOhcrn YflIIt daptlt dfIGkuatm bIdan IIIIM rMttonganI ktnllS?
• Seorang wanita tiba di fasilitas keschatan karma mengalami keguguran di rumah . setelah usia kehamilan empal bulan. Ta dilaporkan mengalami kehilangan banyak darah. Saal tiba di fasililas, ia mengalami kesulitan bernapas. Wanita tersebut pusing.. dcmam. dan sangat anemia. Tekanan darahnya rcndah dan ia memiliki denyut nadi yang cepat dan lemah.
Studi kasus
KERJA KELOMPOK 2 Kelompok akliuilns ini dirnncang untuk mtmbantu mahasiswa mengenali kDmplikasi aborsi. 1. Tulis komplikasi haikut di papan tulis alau lembar balik:
syok - perdarahan per vagina hebat
1110
I
Aborst lnkomplet
- perforasi uterus - cedera intraabdomen - infeksi atau sepsis. 2. TInjau Instruksi untuk &rja Ktwmpok dtngan malmsiswtl di ktlas dan JMStikan bahwtl mahasiSUHI mtn!alwmi apt! yang diharapkan dari mneka. 3. 8agi ktlas menjadi tmpat ktlompok (tugas yang diberikan SQma untuk sttiap ktlompok) 4. Berikan masing-masing ktlompok satu salinan ltmbor letrja 5. Berikan waktu 25 menit un/uk sttiap ktlompok menytltsaikiln aktivitas ini. 6. Awas; aktiuitas dtngan ~rkunjung kt masing-masing ktlompok btberapa saat. Hal ini akan memberikiln Anda letsempatan untuk mtmastikan bahwa aktiuitas bulangsungsesuai rtneana, dan IIntuk/tU!ngobstroasi masukan seliap mahasiSUHl. 7. Btrikiln waktu 5 menit ktpada Sttiap Iet/ompok untuk mtm~rikiln umpan batik ttntang aktivi/as ktlompok.
Lembar kerja
_. . .
Tilnda dan gt)ala: Mengsigil. demam, berkeringal • Rabas vagl",a berbau tldak
~ap
Nyerl abdomen
(lwlanjutJ
Aborsi inkomplet
1111 1
kasus 1 (krnjvto.'!F Nyeri lekan pantul OiSlensi ilbdomen Tekanan dilrilh rendah Perdilrahan memanjang . Apil komplikilsi Vilng Andil curigili?
Kasus2 Tilndjl dan gejala: Oenvut nadi cepat dan lemah Tekanan darah rendah Pucal Nilpils cepat Kondisl mental cemas, konfusi, atau tidak $ildarkan diri Apa komplikilsi Vilng Anda curigai?
Kasus3 Tanda dan gejala: Tekanan darah turun dengan cepat • Perdarahan berlebihan • Riwavat memasukkan instrumen untuk menggugurkan kehamilan Komplikasi apa yang Anda curigai?
Kasus4 Tanda dan gelala:
•
· ·
Perdarahan hebat berwarna merah terang Pembalul atau pakaian berlumur darah Pucat
Komplikasi apa yang Anda curigili?
.
KasusS Tanda dan ge)ala:
•
Nyeri abdomen, kram
(btrlonJvtJ
1112 1
Aborsl inkomplet
Di$lensi abdomen Penurunan bising usus Perut terasa tegang dan keras Nyeri tekan pantul Mual dan muntah Nyerl bahu Demam
Kunci jawaban lembar kerja (hanya digunakan untuk dosen) ICasus 1
.
,. .
•..... : .:'
Tanda dan gejala: Kedinginan, demam, berkeringat Rabas vagina berbau tidak sed.ap Nyerl abdomen Nyeri tekan pantul Distensi abdomen Tekanan darah rendah -.- Perdarahan memanjang Apa komplikasi yang Anda curlgai? Infeks l atau sepsis.
KasusZ Tanda dan gejala: Denyut nadi cepat dan lemah • Tekanan darah rendah • Pucat • Napas cepat Kondisi mental cemas, iconfusi, atau tidak sadarkan diri Apa komplikasi yang Anda curigai? Syok.
Aborsl inicompiet
1113 1
landa dan gelala: Tekanan darah turun dengan cepat •
Perdarah~n berlebih~n
•
Rlwa"'~1 mem~sukkan
Instrumen untuk mtnaugurkan kehamllan
Komplikasl apa yang Anda curlgal7 I uterus.
Kasus4 landa dan gejala: Perdarahan hebat berwarna merah terang • Pembalut atau pakaian berlumuran darah • Puqt I(ompllkasl apa vang Anda curtgal7 Perdarahan per vagina hebat.
..
J ~us5 landa dan gepla: Nyert abdomen, mm OIstensl abdomen • Penurunan bising usus • PerUI terasa legang dan keras • Nyeri lekan pantul
• Mual dan muntah Nyeri bahu
• Demam Komplikasl apa yang Anda curlpl7
Cede,. Intraabdomen.
1114 1
Aborsi inkomplet
MEMPELAJARI KETERAMPILAN KLiNIS
AborSi inkomplet
1115 1
..
BABS MEMPElAJARI KETERAMPILAN KliNIS Tujuan • Tujua" ~b Inl adalah meni!;11 apakah mahasiswa 1elah kompeten dillarn keterampllan kliniS vans penHng untuk memberlkan asuhan pasca-aborsl.
Sasaran Setelah menyeiesafkan Bab S. mahaslswa akan mampo: • Mendemonstrasikan bagalmana rnelakukan dan mentatat hasil observa$l secara akurat yang d1perlukan untuk memantau kondlsl wanlta Y\1Ing menderita kompllkasi pasca.aborsi. • Mendemonstraslkan pungsl vena untuk mendapat/WlspesJmen darah ul)tuk anaUsis laboratorlurn. • Mendemonstraslkan cara memasang Infus Intravena, dan menjelaskan alasan tindakan tersebut, tindakan kewaspadaan yang diambll, dan catatan paslen yang harus dilengkapl. • Mendemonstrasikan asuhan yang diperlukan saat transfusl darah. • Mendemonstrasikan teknlk kompresl bimanual uterus dalam menanpnl perdarahan per vagina hebat. . • Mendemonstrasikan teknlk kompreSi aorta secara manual dalam menanganl perdarahan per vagina hebat
• • • •
Menunjukkan pemahaman tentang resep, pemesanan,. penyimpanan, dan pemberian obat. Mendemonstrasikan prosedur inspeksi serviks dan vagina. Mendemonstrasiitan prosedur perbaikan robekan servlks dan vagina. Mendemonstrasikan prosedur asplrasi vakum manual.
Rencana Ceramah. Praktik simutasi. Praktik kUnis. Totai walttu: dianjurkan untuk memberikan waktu sedikltnya saw mlnggu untuk mengajarkan keteramplian dalam Bab 5, 6, dan 7. Akan tetapl, waktu yang sebenarnya diperlukan akan bergantung pada kebutuhan dan kemampuan maslng-masing mal\aslswa, dan ketersediaan kasus kllnis yang relevan. Faktor taln yang harus dlpertimbangkan meliputi ketersediaan dosen dan kllnlsl yang bersedla dan mampu berpartisJpasJ dalam mengajarkan keterampilan inl.
Sumber Ponduan dan daftor tillk untuk mengkoji kompetensi, model, dummy (alat peraga). Bennet VR, Brown LK, eds. Myles textbook/or midwives. Churchill UvingstOM, London, 1993. Yordy t, Hogan LA, Winkler J. Manual vacuum aspiration: guide for clinicians. Carrboro,IPAS,
1993. Clinical management 0/ abortion complications: a practical guide. Geneva, World Health Organization, J994 (WHO/FHE/MSM/94.1). Managing complications/n pregnancy and ch!/~b!,!h~ l?}J.U~~fOf midwives and doctOf3. GeneI/o, World Health Oraan/zation HO/RHR/OO.7J.
1116 1
Aborsi inkomple!
• PENGANTAR Ktluampillin klinis dli/linI bab in; merupakan
komponen madul yang penting. Ktlerampilan dlbangun
~rdQsarkan
padu kompontm dan
praktik feartHs di bah ferdahulil. Saat mtngajarktm keta-ampilan yang lebih kompleks in; (mis., memptrbaiki robtkan serviks dan vagina), dosen kebidllnlln daplll btkuja samn
tUngan dostn dan/atau klinis; yang kompdtn da/llm keterampillin in; (mis., bidan dan ahli obsfetri yang praktik). Ktferllmpiian per/ama kll/i hllrus didemon-
strasikan oJeh dosen alau oleh seorarlg klinis; yang berlwmpeten. Jika stSllai, simu/asi pra):-
tik hams berlangsuII8 guna mtmberikan usempaln" bagi mnhasiSWIl untllk memptrsiapklln dan menllngllni peralalan dlln semn-
kin familiar dengnn rangkaian IlInglmh dn/am suatu prostdur. Akhirnya, praktik klinis harns di/akukan di bawah ptngnwasan dml
umpan balik Inngsung gUM memfasiIitasi mahasiswa untuk: mengtmbangknn kompetmsi setiop kdtrampilan. Akan tttapi, hallls diingat bahwa mungkin tidak ttrdapat hstmpatan selnma pelalman bagi mahasiSWfl untuk: memproktikkan semua htmmrpilnn di Mtanlm k/inis. Misnlnya, mungkin mustahil bagi semua mahasiswa untuk mmrpraktikknn pfflJaikan rolrian vnginn dan snviks. Olth sebab itu. "nama harns disusun IIntuk mtngawasi praktik seldall ptlatihan selesai. Mahasiswa yang ltEalI membaca modul teknis /ainnya (y.i. hmroragi postpartum. persiapan maat, sepsis puerperal, ek/ampsia) dan yang dapat menunjukkan kompetensi dalam kettrampilan ini, hanya perlu mtngulangi hierampilan yang lidak me"ka kuasai. Keterampilan dasar dalam bab ini di$usun berdnsarkan tigll judul: Met ode penglljarall; Mattri pengllja ran; dan Peniltl itln kompeAborsi inkomplet
1117 1
•
Catatan: Bidnn dnn Pf'tl1unt matemitas bapengnlnmnn hams dnpnt melnkukan pnneriksnan ini secara kompeten. Akan tetapi,sesi inj hams memberikan dosen kesempatan ""tuk memvalidasinya. Seiaill itu, hal ini akan memberikan kesnnpatan untuk membtwtu ma.h~istua mengaitkan pnneriksaan ini dengan manajemen wanita yang mentkrita komplikasi pasea-aborsi.
Metode pengajaran
Suhu tubuh: plmingka/an di atas IIilai normal dapat mengilldikasikan adallya inftksi. Denyut nadi: peningkalan denyut nadi mLrnpakan tanda syoIc (110 kali per menit alau lLbih); pOOa pasim yang mmlierita syok akibat komplikllsi aborsi dapnf disebabkan oleh kehilangan darah alau illftksi. Pernapasan: pada pasien yang menderita syok, punapaSlln perltmtn-tama dangkal dan «pat (30 kalilmmit atau ILbih) dan sefnnjutnya dnlam dan irtgu/er. Tekanan d~rah: pada pllSien yang menderfta syok dini, 'ehman daran sistolik kurang dari 90 mmHg. Pada syak yang sangat berat, musfnhil unhlk mendapatkan hasil TNngllkllr-
'". Kondisi umum: • Wama kulit WIlnita dapnt terIihat pueal alau abu -abu pada kaSlls syok; periksa ke/opak mala bagiall da/am, area sekitllr mu/ul, dan teIapak fallgan • Wanita dapat berkeringal alau mengalami kedinginan • Wanita dapal merllsa eemas, kebingungan, atau Udale sadarkan din.
Penilaian kompetensi
Untuk membuktikan bahwa maluJsiswn terg% ng komptten, jawaban pertanyaan berikut hams "ya n •
Aborsi Inkomplel
1119 1
1. DapatkRh mnhnsiswa stcara akurat melakukan pemeriksaRn?
2. Dapatkah mnhnsiswa stcara amrat mencatat pemeriksnan? 3. DapatkRh mahasiSWd menjelask4n maknn pemerikslUm terkmt komplihlsi pasco.aborsi?
KETERAMPILAN 2: MENGAMBIL SAM PEL DARAH UNTUK ANALISIS Metode pengajaran
Untuk mempelajan kderampilan pengambilan sampel tkrah untuk analisis, mnh.asiswa harus mengenaI Io/a!si anatomis Vl!1Ul kngan; mahaSiSWd hams mampu mengidentifikRsi Vl!na fosa kubifaI (y.i. Vl!na mediana kubitaI alau Vl!na stfalik) /canna vena in; dapal dengan mudah diakses untuk pungsi Vl!na (Gambar5.1).
1120
I
Aborsl !n\lomp!et
\'
--
AREA
FOSA KUBIT&
I
Gambar 5.1: Vena fosa kubital (lengan kanan) yang penting
AborSi inkomplet
1121 1
1.
Langkah-Iangkah
Bag; alas menjadi hlDmpok yang terdiri dari duaomng dRn minta mahasiSUHl SlIiing mengidtntiJihlSi WnR in; padn sdillp kngan.. Abm ltbih mudDh jib mnJuuiswa mnnJISDrlg tomikd di /erlga" alas (Gl!mbar 5.2).
2. Ikrib" perlliatan inin yang diptrluhm keptuiJJ mahasiswa untuk mengambil sam· ptl dmiVJ agar mahasiSWQ semakin mengelUll awl ttrStbut.
3. AjakmahasisuNJke inlanD" klinisdan binrkan mntlat mrngobsuvasi ttknjsi lnbomtorium
(atJlu pttugas kesthntAn btTpmgmQmJln lainnyll) yang sedang mengambil snmptl dmah.
4. Fasilitasi mIlhasiswa u"tuk mempraktiklam ptl1gamhilnn samptl darnh, lebih dianjur-
ktzn dilakukan pada wanita sehat yang bukunjung kt klinik an/tmflnl, sebtlum • moth! melakubm prosedur dll/am ,itunsi
darumt.
--
--
---... --:,_ ---,
V
•
~) Gambar 5.2: PemiilSiingan tornlket untuk persiilpoln pengambllan sa mpel dal'llh
Aborsllnkomplet
,
Materi pengajaran
Poin bcrikul hnrus disnlaJwn: 1.
Alasan pemeriksaan darah khusus; hemoglobin,. hematokrit hitung darah lengkap, pencntuan golongan darah dan kompatibilitas darah,. pemerik-
saan Rh.
2.
Pentingnya pengambilan sam pel darah untuk mcnentukan golongan dan kompatibilitas darah sebelum memherikan ekspander plasma.
3.
Persiapan perala tan sebelum memulai prosedur, meliputi: spuit, jarum, dan tabuns pemeriksaan untuk mcngirim spesimen darah larutan antiscptik, bola kapas format permintaan iaboratorium tomik"cl.
4. Pentingnya menjelaskan prosedur ke wanita dan memosisikan lengannya dalam posisi yang nyaman.
5. Pcrbaiki area pungs! vena (seperti pada Gambar 5.1). 6. Perbaiki pemasangan tomiket (seperti pada Gafnbar 5.2). 7. Pentingl)ya membersihkan area fungsi vena dengan larutan antiseptik, dan penggunaan jarum steril. 8. Pentingnya pencegahan infeksi; mencud tangan. mengenakan sarung tangan dan tindakan kewaspadaan terhadap cedera tertusuk jarum suntik; hal ini terutama penting jika wanita dicurigai terinfeksi HIV atau hepatitis
B. PenUalan kompetensi
Untuk membuktiknn tmhwa mIlhasiswa tergolong kompeten, jawatmn ptrtanyaan beri./rut hams
~ya~.
Aboni inkompiet
\~\----- V&na sefaJik
Jarlngan vena dorsal
-~=:::::=::::=t=~~_~
Gambar 5.3: Vena lengan atas dan punggung tangan yang penting
Aborsl lnkomplet
1125 1
1. Bagi hw mnfJlldi kdompok yang tmliri dmi _ tmlffl dAn mlntA' rrwhasisrOQ meIIt.a1'I tIlmm DtPWI, ptIdII bJlwz lmgan ~ .....,..... /
2.B
...,
f/tJ'III
iiifus mini-
1CJIfQki1l tnellgttl4l
- menetap dalam pembuluh darah (cairan lain kcluar ke jaringan) - . menarik cairan dari jaringan. 3. Persiapanperalatan sebelummemulai prosedur, meliputi:
.
Pemasangan slang intravena steril Jarum atau kanula yang besar (No. 18)
Cairan yang tepat Plaster perckat yang sudah digunting Tiang IV atau paku di dinding Tomiket Bidai disertai perban Larutan antiseptik, bola kapas Sarung tangan. 4. Penting menjelaskan prosedur kepa-
da wanita dan meletakkan lengannya pada posisi yang nyaman. 5. Area yang tepat untuk infus; vena pada lengan alas atau punggung 13ngan merupakan bagian yang paling mudah dilihat; vena di dekat sendi harus dihindari. 6. Pemasangan tomiket (seperti pada Gambar 5.2). 7. Pentingnya membersihkan area dengan larulan antiseptik. dan penggunaan jarum steril.
8. Pentingnya pencegahan infcksi; mencud tangan. mengenakan sarung t.angan dan tindakan kewaspadaan terhadap cedera jarum suntik; hal ini terutama pentingjika wanita dicurigai terinfeksi HIV atau hepatitis B. 9. Pentingnya mcmfiksasi jarum di tempatnya; gunakan papan lengan untuk Aborsllnkomplet
Im l
2. Apakah mahasiswa memilih cairan yang tepat untuk infus? 3. Apakah maMsiswa menjelos/umprosedur kepada wanita? 4.
Apakah mnhasiswa memilih area yang tepat untuk pellUlsangan infus?
5. Apakah mahasiswa memasang turniket
dengan benar? 6.
Apakah mahasiswa membersihkan area pemasangan infus dengan tarotan antiseptik?
7. Apakah mahasiswa menggunakan jarum steriE? 8. Apakah mAhasiswa menggunakan teknik pencegahan inftksi? 9. Apakah mAhasiswa memfiksasi jarum dan tidak menggerakkan sendi yang paling 4ekat dengan area yang terpasang infus? 10. Apakah mahasiswa menghitung kecepatan infus dengan benar? Tabel 7: Kecepatan Cairan IV
1 liter
20menit
10
Terlalu cepat untuk
1 riter
20menit
20
Te~lal u
1 liter
4jam
cepat untuk dihitung
28 (ber/onjuf )
Aborsi inkomplet
Tabel 7: Kecepatan Cairan IV (Ionjufon)
Pada umumnya, rumus untuk menentukan kecepatan infus adalah sebagai berikut.
Jumlah eairan yang diberikan (cc) . '------'----"-------'x Jwnlah tetes perce .. Jumlah tetes per menit Waktu untuk infus (menit) Untuk mengubah perlode waktu dari jam ke menit,. kalikan jumlah jam dengan 60. Hal ini akan menunjukkan jumlah menit (lama) cairan IV diberikan.
KETERAMPILAN 4: MEMANTAU TRANSFUSI DARAH Metode pengajaran
TInjau teori terkait transfusi darah di roang kelas. Mahasiswa selanjutnya hams diaja1c kt tatanan klinis ttmpat, jika mungkin, mertka dapat mtmbtrikan asuhan pada pasitn yang mentrima transjusi dRrah.
Materl pengajaran
Tinjau materi berikut.
1130
I
1.
Indikasi transfusi darah harus herdasarkan pada panduan nasional; biasanya kriteria meliputi syok berat akibat kehilangan darah, anemia berat (hemoglobin <5 g/100 ml, atau hematokrit <15%).
2.
Akan tetapi, risiko yang terkait dengan transfusi darah tetapi harus dipertimbangkan; kemungkinan penularan agens infeksius seperti HN dan hepatitis 5, penyakit Chagas dan malaria di area yang memiliki prevalensi malaria rendah. dengan donor yang mungkin telah melakukan perjalanan ke area yang memiliki preva-
Abor$i lnkomplet
..
lensi malaria Hnggi, begitu pula inkompatibilitas, serta kelebihan beban sirkulasi. Harus ditekankan bahwa transfusi darah harus digunakan secara selektif untuk mengurangi risiko penularan agens infeksius. Kehilangan darah akut biasanya ditangani dengan menggunakan salin normal danekspanderplasma. bukan sel darah merah kemasan atau darah lengkap. Hanya wanita yang memiliki kadar hemoglobin rendah mau pun gejala kehilangan darah akut atau anemia berat yang hams diberikan transfusi darah. 3. Pentingnya penapisan ttrv di semua area tidak dapat dilebih-lebihkan. 4. Golongan darah dan faktor rhesus
juga merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan. 5. Inkompatibilitas darah dapat menyebabkan reaksi yang serius dan kernatian. 6. Kecepatan transfusi yang dianjurkan harus diherikan 20-60 tetes per menit, atau sesuai anjuran dokter. 7. Hasil pemeriksaan h ams dicatat se-
gera sebelum setiap transfusi dilakukan, secepatnya saat transfusi dimulai, kemudian saat 15 menit dan tiap jam hingga transfusi selesai.. yang meliputi: Suhu tubuh Denyut nadi dan tekanan darah Haluaran urine Tanda dan gejala yang membahayakan {syok anafilaktik, gelisah, denyut nadi cepat, demam,. keAborsllnkomplet
1131 1
KETERAMPILAN 5: PENGENDALIAN DARURAT PERDARAHAN UTERUS (sebelum prosedur MVA atau pembedahan)
1. KOMPRESI BIMANUAL UTERUS . Metode pengajaran
Terkait asuhan pasca-nOOni, pro~dur kompresi bimanual uterus dapnt merupaknn tindakan daruraf jikR uterus tidak btrsddah diwakuasi. Pro~dur dapat diajarhm dan dipraktikJum di mang kelas. k~ntraksi
1. Demonstrnsihm prostdur di numg ke/as menggunnkan mOOt! panggul dan las kllin keril beris; biji-bijian yang mewakili uterns. 2. Setiap mnhasiswa hams mempraktikhm
prosedur dengan mengguMkan . model panggul tum tas yang bensi biji-bijian. 3. Ajak TruUUlsiswa Ice tatanan klin;s tempat mahasiswa dnpat mtngobstrvasi prostdur padD wanita yang mendtTita hLmomgi pascapartum atau yang numgalami perdara}uln hLbat akibat komplilmsi abom.
4. MLndmwnstmsikim posisi tangan saat melllkuhm prosedur pulA wanita yang ban4 melahirkJm, kbih dumjurkRn ptu:ln wanita multipara yang otot abdcmennya rdoh dDpat bmnanfoat. .
Materi pengajaran Kompresi bimanual eksternal
DrnIonstrasikan prostdur:
L Letakkan tangan kiri di atas fundus . dan tekan fu ndus sedalam mungkin di belakang uterus. 2. Letakkan tangan kanan mendatar di atas abdomen di antara umbilikus dan simfisis pubis. Abotsi inkomplet
--------~----~
Gambar 5.4: Posls1 tangan untuk kompresl eMterna! uterus
3. Tekan setiap tangan ke arah yang tangan yang lain untuk menekan pembuluh darah di area plasenta (Gambar 5.4).
Kompresl bimanual internal
DrntonstTasihm prosedur:
1. Cuci tangan secara menyeluruh.
2. Kenakan sarong tangan steril. 3. Letakkan tangan kiri pada fundus seperti kompresi .bimanual ekstemal. Jari tangan kanan secara lembut diletakkan pada fomiks vagina anterior. Jika tekanan yang baik tidak diperoleh dan vagina dalam·keadaan relaks, satu kepalan tangan dapat di· masukkan ke dalam vagina (Gambar 5.5).
Abors! lnkomplet
--
_---'~--T.... Unon~ U
Gambar 5.5: Kompresl bimanual internal uterus
lngatkan mahllSiswa bahwa kompnsi bimllnWll internal dapat disarankan:
Penilaian kompentensi
•
PaM penwrahan hebat, jib komprtsi ekstunnI tiikk tftktif
•
Sanf wanita diantslesi.
Untuk wmbuktikim bahwn mnhasiswa lugo-
long kompeten, jawaban pvtanyann btrikut harus "yn ".
Catalan: Prosedur in; dnpat dini/ni menggunakan model panggul dan tas yang berisi
biji-bijian. Kompresi
bjml:m~al
ektemal
1. Apakah nwhasiswa mtmahami knpan hams menggunakan kompresi bimmrual
internal, dan mengapa kompresi in; efektif? Aboni inkomple l
1135 1
ttnlgrm kt ckbmr vagi,", jib
........ yang W tidDk didRpatkan """ twgilUllWszm kmulisi nl4ks?-
5. AptWlh
~
melokuktm ktwAt-
"...,.. y""g add=I daJmn hnJ p!nugll1uzn dRn ptngtrukliRn inJtlcsi?
2. MELAKUKAN KOMPRESI MANUAL PAOA AORTA Metode pengajaran
Prosedur komprtsi manual pada aorta dnpat lKmmnfanl patin situasi kdika kompnsi bimanunl «taus ttlnh gagal. Prosedur dopat diajarknn dnn dipraJctikklln di mang ktlas
menggunaktm bontka peraga seukuran orang
""""'".
1. Demonstrasiktm prosed«r di roang letlas
ckngan mengguruwm botttka ptraga. 2. Fasi/itasi sdiap mahasiSUHl untuk mempraktikJ.:an prosed"r dengan mtnggunahm bontka peragn. Ajak mahasiswa kt tatanan klinis tempot mahasiswn dapat mtndt monstrasikan posis; tangan untuk prosed«r pada wanita yang baru melahirkan .
. Kompresi manual pada aorta hanya boleh digunakan pada kasus perdarahan berat jika kOOlpresi bimanual eksternal dan internal uterus telah gaga!. Kompresi aorta hanya boleh digunakan pada keadaan darurat ketika penyebab perdacahan telah ditentukan. Materi pengajaran
Trnjau busmna mnhasiswa bahwn kDmprtsi manual aorta lumya bokh digunaknn padn kasus perdnrnhlln berat jib kmnpmi bimtlnual tksternal dnn internal uterns telah gagal. Kompmi aorta hanya boleh digunaksn ptUla kLadnan dnrnrat kLtiIm ptnytbab perdnrahan telnh ditentukJm. Dengan menggunalmn sebuah boneka ptraga, demonstrasikan langkah-Iangkah berikut.
1.
Gunakan kedua langan. salu langan memegang lipat paha untuk memeriksa denyut femoralis, sementara tangan yang lain mengepal menekan umbilikus dan secara perlahan turun ke bawah menuju sisi anterior kolumna vertebra (Gambar 5.6). Aborsll"komplet
1137 1
-Gambar 5.6: Kompresl manual aorta
2.
Saat denyut arteri femoralis meng-
hilang. kompresi aorta telah adekuat dan perdarahan per vagina akan berhenti.
Penilaian kompetensi
Untuk
munbuktikRn
lmhwa
mtlhasiswa
ttrgolong komptt~n dAIam prosedur, jawtlblUl ptTlanyaAn bnikut hizrus " ya ".
Catatan: Prosedur ini dapGt diksji dengan mt'nggunabn
boru>kt2 ptraga
snukuran
orang dtwIlS4 Rlau dapat menggunahm subnlawan daTi hwmpok mahasiswa. 1. ApQksh mnhasiswa memahami knplln hams mLlakukan kompmi aorta dan mengapa ti"dakan ini thlpnt efoktif?
2. ApaJaVr mnhasiswa mdttakkan satu tangan pada lipnl pnhn untuk munrnksa denyut femora/is, sementara tansan yang lain mengepnl meneknn umbilikus stearn per/alum menuju sisi anttrWr kalumna
txrttUrn?
Ins I
Aborsl inkomplet
KETERAMPILAN 6: PEMBERIAN OBAT Metode pengaJaran
Perktnalhm topik di ruang bias sebtlum numgajak mahnsiswq h: tatanan klinis ttmpat maJmsiswa dapat mtngobserwsi tum mt'mpraktiklam ~~n tUm ptmberian obat yang umum diguMkan dn/am ptngobntan kompliknsi aborsi. Ingafkan rruthasiswa ttn -
tang dosis obat yang trn:antum dn/am Bab
· 4.
Materi pengaJa ra n
Poin herikut harus disertakan:
Obat yang diresepkan. Bidan harus menyadari faktor berikut terkait dengan obat yang ~i resepkan. •
Jika bidan melakukan praktik tanpa pengawasan konslan dari doktcr,
obat dan dosis khusus harus disepakali bersama doktcr pcnanggung jawab. •
Jika terdapat aluran legal/kedokteranl
kebidananlkeperawatan yang mence: gah bidan memberikan obat jika tidak ada dokter, hal ini harus dicevisi
•
Bidan harus memastikan bahwa suplai abat yang adekuat tersedia sepanjangwaktu
•
Bidan harus memastikan bahwa tanggal kedaluwarsa obat belum Iewat dan obat disimpan secara aman dan pada suhu yang tepa!
•
Bidan harus mencatat infonnasi berikut pada lembar resep: Nama obat: Dosis: Rute pemberian:
Aborsllnkomplet
Ob at intravena. Saat memberikan antibiotik intravena, bidan harus menyadari faktor berikut. •
Penting untuk memastilc:an bahwa: Spuit dan jarumlkanula dalam keadaan steril Tidak ada udara di dalam spuil Kanula palen (y.i. tidak ada sumal,n)
Kanula dimasukkan secara benar ·ke dalam vena. •
Penilaian kompetensl
Pasien harus diobservasi sccara eermat untuk memeriksa adanya efek merugikan dari antibiotik. Jika te~adi efek merugikan, anlibiotik harus dihentikan dan dikonsultasikan ke dokter.
Untuk membuktikan bnhwa mahasiswa tergolong kompeten, jawaban berikut han4S "ya". 1. Apnkah mahasiswa memahami pentingnya memperhatikan tanggal kLdaluwarsa obat dim tidak menggunakan ahat yang lelall melebihi tanggnl itu? . 2. Apaknh mahasiswa memahami pent;ngnya menyimpan obat dengnn bennr dan memiliki pusediaan ahat yang adekuat? 3. Apakah mallasiswa membuat cntatan yang akurat dan /engkap ten/ang obat yang diresepkan dan diberikan? 4. Apakah mahasiswa memberikan obat secara armnr. seeara akurat, dan seearn .aman, membunt cntatan untuk memeriksa hnl berikut: bennr dosis benarobat Aborsi inkomptet
•
1141 1
KETERAMPILAN 7: PERBAIKAN ROBEKAN SERVIKS DAN VAGINAI'yIateri po"p/• .,,"
•
•
Persalinan macetllal1Ul: StUlt strviks terjepit di antara kepala bayi dan simftsis pubis, bibir anterior dapat mem~ ngkak, tidqk dapat meregang dengan baik, dan knnungkinan robtk.
•
Pelnhiran dengan jorseps, ekslTaksi vakum alau ekslTaksi bokong se~lum serviks !Judi/alasi prnuh.
•
Panus presipilatus (spontan atau dislimulasi oksitosik)
•
Kegagalan serviks ~rdilatasi karena abnonnalitas Irongenital atau prm~n tukan jaringan paTUt akibat cedera se~ lumnya.
Ingatkan mahasiswa bahW4: •
Robtkan, hams diprrbaiki jika besar dan perdarahan menetap. Tidak perlu memperlnliki Iaserasi ~cil yang tidak ~rda-
,"
.t
•
Terhrit asuhan pasca-aborsi, taserasi seroiks ttrjaJi, atau dijumpai, seIaIna atau sett/ah prosedur prngosongan utnus. RDbthrn superfisial kedl akibat tenakulum yang lenarik menjauh dari hihir seroiks.t terjaJi ptUUt prosedur pengosongan uterus
•
Lasn~ yang khih serius dapat terjadi akilnlt di/alasi seroiks yang sangat leua/. Robehrn serviks yang paling superfisial akan bement; berdnrah pada akhir prosedur dan tidnk membutuhhrn ptnanganan lebih Ianjut. StIuruh Inserasi dan seliap robthrn superftsiaI yang ferus mengalami perdarahan hams dijahif.
Aborsllnkomplet
• •
•
2.
Pisahkan labia wanita dengan satu tangan.
3.
Minta asisten menyorotkan cahaya/ lampu kedalam vagina.
4.
Perhatikan secara saksama adanya robekan atau hematoma.
5.
Tekan kual dinding belakang vagina dengan jari tangan lainnya dan lihal saksama ke dalam vagina. Perdarahan akibal laserasi serviks atau vagina dapat dideteksi melalui perdarahan kedl letap! kontinu, alau semprolan akibal arteri yang memompa.
6.
Tekan secara perlahan dinding vagina, gerakkan jari Anda ke alas ke sisi dinding vagina hingga ke serviks untuk memeriksa titik perdarahan alau hematoma. Ulangi gerakan tersebut di sisi lain vagina.
7. Selanjutnya, minta asisten untuk menekan uterus wanita dengan kuat. Tekanan ini akan menggerakkan serviks Icbih rendah di vagina sehingga Anda dapat memeriksa serviks 5ecara menyel~ruh. 8. Masukkan dua spekulum,. satu dipasang di bagian posterior dan yang Jainnya dipasang di bagian anterior dan minta asisten Anda untuk memegangnya Gika Anda send irian,. spekulum dengan pemberat di bagian posteriomya seperti pada Garnbar 5.7 dapat digunakan untuk mendomng dinding belakang vagina ke bawah). Jika tidak tersedia spekulum, tekan secara kuat dinding belakang vagina dengan satu langan untuk membuka serviks secara lebih baik. Tangan yang lain mengambil (orsep Aborsi inkomplet
spons dan menjepitnya pada bibir anterior (bibir atas) di posisi pukul 12. 9. K1em forsep spons lainnya di serviks pada posisi pukul 3 dan periksa porsio setviks di antara forseps (Gambar 5.8). Periksa adanya perdarahan kontinu yang lambat atau semburan darah. 10. Buka klem forseps pada posisi pukul 12 dan klem kembali pada posisi pukul6. 11. Sekarang periksa porsio serviks yang terletak di antara posisi pukul 3 dan pukul6 (Gambar 5.9). 12. Buka klem forsep yang terlctak pada posisi pukul 3 dan klem kembali pada posisi pukul 9.
13. Teruskan prosedur ini searah jarum jam.. hingga Anda memeriksa seluruh serviks. Jika terdapat darah di dalam saluran ini dan sulit melihat asal perdarahan. ambil satu kasa steril atau pembalut dan bersihkan darah.
14. Perbaiki setiap robekan. bersihkan vu1va dan perineum, dan tutup dengan pembalut steril. Buat wanita merasa nyaman.
Gamb'lr 5.7: 5pekulum dengan pemberat dl baglan posterior
11461
Aboni inkomplet
- -- of
•
tr- - ....
.
Gambit 5.8: Inspeksl servlks untuk memerlksa adanya robekan aotara poslsl pukul12 dan pukul 3
~
____ C,'' ",m ... "~
Glmbar 5.9: Inspeksl serviks untuk memeriksa adanya robekan antara posisl ptJkuI 3 dan pukul6
Perbalkan robekan serviks dan vagina
bagian atas
Robekan harus diperbaiki jika robekan berukuran besar dan berdarah teru~ menerus. Tidak peflu memperbaiki lase-rasi keci! yang tidak mengalami perdarahan. Robekan ked! serviks terjad i pada kebanyakan persalinan tetapi robekan ini sembuh dengan sendirinya secara cepat. Pada proses penyembuhan. robekan im mengubah gambaran serviks dari lubang sirkular yang halus menjadi celah yang melintang (Gam b ar 5.10). Aborsllnkomplct
(0)
(A)
Gambar S.10: Gambaran servlks pada nulipara (A) dan multipara (6)
Semua lasvasi dan robt:laln superftsiaI yang
term menga/ami ptrdarahan harus dijahit seperti di bawah ini. Demonstrasikan kumpulan instrum!!:11 dan
ptrsediaan stptr!i: •
Sumber penerangan yang baik
•
Larutan antiseptik
•
Sarung tangan sterH
• Cairan IV, ekspander plasma. atau jib diindikasikan transfusi darah •
Petidin dan diazepam untuk penggu",on IV
• 2/0 atau 3/Obenang catgut kromik dan jarum jahi!
• Peganganjarum •
Dua forseps spons
• Anesletik lokal jika diperlukan (seperti 1% larutan lidokain atau 5% larulan lignokain), spuit dan jarum • Kasa sterH •
Aborsllnkomplet
Spekulum (anterior dan posterior)
•
Perlengkapan untuk dekontaminasi instrumen
rknwnstt~ikan
bagaimAmI memptrsiapkRn
pasien:
•
Kaji kondisi umum pasien. periksa tanda-tanda vitalnya, dan perkirakan darah yang hilang
•
Periksa bahwa uterus keras dan berkontraksi baik
•
Minta wanita untuk mengosongkan kandung kelamihnya
•
Ambil darah untuk memeriksa golongan darah, kompatibilitas darah. dan kadar hemoglobinnya jika pemeriksaan ini belum dilakukan
•
Mulai drip IV baik saliri. normal atau natrium laktat serta a!irkan secara cepat jika diperlukan untuk mengoreksi hipovolemia. Berikan darah atau ekspander p lasma jika syok be-
,,'
• Jelaskan prosedur kepada wanita dan yakinkan wanita tersebut •
Berikan petidin dan diazepam IV secara lambat (jangan menggunakan spuit yang sarna karena akan terbentuk endapan)
•
Bantu wanita berbaring telentang dengan lutut ditekuk
•
Bersihkan perineum, vulva, dan vagina dengan larulan antiseptik.
rkmonstrasikan InngkRh prosedur dengan menggumlkRn bones peraga alau pasien sebemlrnya, septrti berikut.
1. Cud tangan dan kenakan sarung tangan steri!. Aborsllnkomplet
Perbaikan robekan vagina bagian atas
Danonstrasikan apadn mnhasiswn telttnltg Ialtgknh prosedur untuk memperbniki robeknn vagina baginn atas dengan menggunnknn botttkn peraga alau pdSum sebt:nnrnya. 5e1HrU btrikut.
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan steril. 2. Identifikasi robekan vagina. 3. 5etelah menginfiltrasi anestetik lokal, jahit robekan dengan jahitan kontinu atau putus-putus. Mulai jahit dari bag ian apeks.
----
~-----
Gambar 5.11: 5erviks difiksasl kuat dengan forseps untuk memperbaiki laserasi
Gambar 5.U: Jahltan kontlnu pada serviks Aborsl inkomplet
1151 1
servlb
• • • Memberikan dan menc.atat cainn IV dan/atau darab sesuai kondisi pasien
• Memberikan satu dosls tunggal antibiotik profilaksis, mis" ampialhn 500 mg peroraL daD metronidazol400mg per ow.
. ;.---""'"
- - --I' Gillmbar S.13: Hubungan pembuluh darah dan ureter pada serviks dan vagina
Materi pengajaran
[ngat/am mJlhllsiswa fentnng ktmungkinnn komplikasi pascapro~dur.
Komptlkasl awal
Ptrdarahnn: dapat terjadi jika pembuluh darah tidak diikat 5eCa r 3 benar. Cegah hal ini dengan mengikat titik/area perdarahan secara cermat saat menjahitnya. Pastikan bahwa perdarahan tidak berasal dari uterus atonik. Hanatomn: akumulasi darah di dinding vagina sering kali terjadi setelah cedera per vagina. Kondisi ini dapat tcrjadi disertai pembengkakan vagina atau vulva atau nyeri hebat da n rcten5i u rine. Cegah kondisi ini dengan mengikat titik perdarahan saa! menjahitnya. Jika he,malorna besar d an tcrasa nyed, hematoma harus d iinsisi dan didrainase d i bawah
Aborsi inkomplet
1153 1
memperlHliki robtkan serviks. Dajfar tilik dibnikan di akhir bah. Dosen harus mengobsnvasi apaknh mahasiswa mmyelesaiknn setiap langkAh yang tm:antum
dalmn tUtftar lilit. Contrng (v) "ya" untuk
selUip Umgkah yang diknjaJazn dmgan benar; wnlmg " tidal;" (-/) jib ada Iangkah yang tu/ewat atau tidnk dikerft2htn thnga" btnar. Padil kolom "kLtmmgan ", obsmrasi positif dim
area masalah harus diitkntiJilalsi. Agar ma1uJsiswa dapat dinilni kompden, se-
tiap Iangkah prosedur hilrns dikerjaJazn tltnga" benar. . Bagi mahasiswa yang titW: mengujaJazn setiap langkah ~dur dengan benar, ptrsiaptm hams
di/akuhm untuk instruksi tambahan serta ptngawasan pmktik. Stlanjutnya, dose" harus menggunakan dizjUtr tilik yang rtlevan Urltuk mengobstnJasi don mengkaji kompdensi maIIa,;sw..
KETERAMPILAN 8: PENCATATAN Metode pengajaran
Tujuannya tulalllh memfosili/psi mJlhAsiswa unluk mnmUumzi CIltntlm apt' yang digunak4n serfR masalah dan pentingnyn perlcatalan
@wm martlljemen nOOTSi inJwmpltt. Penting untuk mengidentijikllsi faktn baIrwA mendapatkan inJonn4Si yang akurllt dan UXlnita dim uluarganYII tukait aOOrsi inl:cmtpld nfungldn buknn lugas yang mudah dan praktisi asehata" hams btrupaya Clan mengtmbangkan h: terampiuln komunik4si
yang ahm burtutnfaat dnlam memilah informnsi yang akurat. Aborsi diktnal sebagai pengalaman yang sangat personal dnn enwsional yang tidak selalu mudah untuk dibicarakan. Vi beberapa nt:gara, tabu sosio kultural juga menjadi Aborsllnkomplel
1155 I
• .10
Di setiap ruang prosedur Di saat di ruang ~ah
Catatan pada setiap tempat dan unit bervariasi sesuai dengan rancangan instrumen yang digunakan untuk pengumpulan catatan, dan juga bervariasi bergantung pada informasi yang dikumpulkan. Banyak masalah pencatatan dan pengumpulan data dapat diatasi dengan memiliki daftar yang dirancang dengan baik dan dipertahankan secara akurat. Dibutuhkan semua keterlibatan seluruh staf pada asuhan pasien di setiap tingkat institusi guna memahami kchutuhan untuk mengumpulkan data dan mclakukan pencatatan yang akurat. •
KERJA KELOMPOK Aktivitas ~rja ~lompok dirancang untuk mtmbantu mIlluJsiswa mtngidentifikDsi: •
Instrumtn pmgumpulan catatan yang t~dia
•
•
Dtpartemen ttmpat catatan dikumpulbm
•
Individu yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mtlakukan ptncatatan
• Alas(ln dilakukan pencatatan - individu yang menggunakan catatan •
Berbagai jenis catatan.
Aborsllnkomplet
1157 1
UMPAN BALIK DARI KERIA KELOMPOK Saat umpan balik, diskusi tentang masnlah
berikut hams dibahas: • Setiap individu yang mcnangani pasicn harus memahami alasan d an pentingnya pencatatan • Catalan merupakan instrumen pengawasan kesehatan masyarakat yang penting •
Catalan dapat dan harus diperoleh pada setiapdepartemen tempat pasien ditemui atau dirawat inap atau diope-
rn;'
•
Untuk memudahkan pengumpuJan data dan daftar pta-rancans. kartu pasien dapat digunakan dengan menekankan pada keakuratan infoc-
masi yang dikumpulkan
•
• Catalan dan data yang didapat bisa digunakan oleh setiap orang un tuk:
Rujukan Perencana"", Legal-medis Peneiitian
1158 1
Aborsllnkomplet
•
Advokasi Berbagi informasi
Kmtna aOOrsi merupakan mllSltlah yang 5eTlSitif, semua catatan mtd;s harus basifat rahasia dan hanya ditangani oleh ptrsonti yang berwtnang. Bagaimnna catatan yang didapat digurnoom dalam statistik nasionai dan gloEMI? Diskusikan dengan mahasiswa /t ntang ana ptnca/atan yang luas un/uk sistem injonnasi asehatan yang Itngkap: •
Catalan /tntang aktiui/as ptrawalan kesehatan promo/if
•
Catatan Itnlnn8 kuratif
•
Catalan ttntang slatislik vill}l.
n~livi/ns
ptrt/walnn
Vi akhir diskusi, sampaikau kepada maha-
siswa ttntan8 contoh instrumtn ptngumpulan catatan.
Aborsllnkomplet
1159 1
$0
",,-/'
Instrumen pengumpulan catatan
-'
Jumlall pasien rawat Inap
,
t'
o
.....
.....,
U'"
•
.
0
0
0
•
(/)erlonjut)
Aborsi inkompiet
Instrumen penlumpulan catatan
(kmju fon)
Aborsl inkomple!
1161 1
Instrumen dan per5edla,n: - Siapkan Instrumen, kamar, dan persediaan -lakukan dekontaminasi secara benar dan bersihkan semua instrumen setelah prosedur dilakukan ~rslapan
paslen:
• Berikan ketenangan pada wanita dan Jelaskan alasan Inspeksl • Periksa apakah uterus teraba keras dan berkontraksi baik • Minta wanlta untuk mengosongkan kandung kemlhnya • Jelaskan prosedur kepada wanlta vulva, dan Lan&k4lh dalam prosedur: • Cuei tangan dan kenakan sarung tangan steril • Pisahkan labia wanita dengan satu tangan - Minta aslsten menyorotkan cahaya ke vagina - Pantau secara cermat adanya robekan atau hematoma • Tekan secara keras dinding belakang vagina dengan jarl darl tangan lainnya dan pantau vagina secara cermat • Tekan dinding vagina secara lembut, gerakkan jari ke atas ke satu sisi dinding serviks, periksa adanya tltik perdarahan a~u hematoma • Ulangl prosedur pada sisi lain vagina • Selanjutnya, minta aslsten untuk menekan kuat uterus wanita • Pasang dua spekulum, satu spekulum di bagian posterior dan spekulum lainnya di bagian anterior, dan mlnta aslsten untuk memegangnya • Jika tidak tersedia spekulum, tekan secara kuat dinding belakang 'yagina dengan satu tangan membuka serviks lebih lebar, '
11621
Abotsi inkomplet
• Dengan tangan yang lain, ambl1 forseps spons dan klem biblr anterior (biblr atas) pada posis! pukul12 • Klem servlks pada poslsl pukul 3 dengan forseps spons lalnnya serta perlksa porslo serviks dl antara forseps • Periksa adanya semburan darah atau perdarahan lambat yang tef1Js-menef1JS • Buka kJem forseps poslsl pukul12 dan klem kemball pada poslsl pukul6 • Perlksa porslo servlks yang terletak antara poslsl pukul 3 dan pukul6 • Buka klem forse-ps poslsl pukul 3 dan klem kembali pada poslsl pukul9 • Lanjutkan proses pemasangan forseps searah Jarum jam, hlngga seluruh servlks dlperiksa • Perbaikl robekan Jlka ditemul (Iihat daftar tilik untuk perbalkan robekan serviks dan robekan vagina) • Berlkan dukungan emoslonal selarna prosedur dengan menggunakan komunlkas!lnterpersonal yangtepat • Buat wanlta merasa nyaman semua
Aborsllnkomplet
Komentar dostn:
Komentar mahaslswa:
• Aborsllnkomplet
Instrumen diln per5edINn: • Siapkan Instrumen, kamar, dan persediaan • Lakukan dekontaminasi SeCilfil benar dan bersihkan semua Instrumen setelah prosedur. dilakukan Ptr5iilp.iln paslen: • Tenangkan wanita dan Jelaskan penyebab perdarahan • Ambil darah untuk memeriksa Hb, golongan darah, dan kompatlbilitas darah • Mulal berikan drip IV natrium laktat atau salin normal • Jlka syok berat, berlkan ekspander plasma atau darah (Ilka tersedla darah yang aman) • Periksa bahwa uterus kera s dan berkontraksl dengan baik • Minta wanitll untuk mengosongkan kandung kemihnya . • Jelaskan prosedur kepada wanlta • eersihkan area sekitar vagina dan perineum dengan larutan antlseptlk ~",bh
dillilm prosedur:
• Cuel tanpn dan kenakan sarung tangan steril • Pasang kateter,Jika wanlta tldak dapat berkemih • Visuallsasi serviks • Pasang forseps spons pada setlap slsllasefilsi • Tempatkan pegangan kedua forseps dl salah satu tanpn dan secara perlahan tarik ke arah Anda • Mulal Jahlt darl baglan atas robekan • Lakukan Jahltan putus-putus atau kontlnu sepanjang luka, dengan Jarak 1 em, menyertakan ketebalan setlap blblr servlks
Aborsllnkomplet
Dafta.ttllk kel8ralllplian kllnls untuk perbalkan ",bekan 5Orvlb',.! (10'11"" )
"
v,
Unabh
• Pasang pembalut sterll pada perineum • Berilta" dukungan emoslonal melalui penggunaan keterampilan komunlkasl
Interpersonal valli balk • Buat wanita merasa nyam~n
Asuna" seae... pasuprosedur: • Pantau tanda-tanda vital wanita segera setelah prosedur dilakukan, selanjutnva tlap 2-4 jam
• Periksa adanya perdarahan per vaginal pembentukan hematoma
• Gantl calran secara I"travena dan mulal lakukan t ransf usl darah, Jika perlu • Mulal berikan antlblotik spektrum lUIs kepada wanlta (mls., amplsiUn 1 g secepatnya dan 500
,
mg tlap 6 jam selama 5 hari ) • Berlkan analgeslk (mis., parasetamol) untuk meredakan oyerl, Jika periu • Pastlkan wanlta merna oyama" dan dl bawah pengawasan konstan, atau tersedia alat yang slap untuk menghuoongl bantuan Jib la merasakan nyeri hebat atau mengira ia mengaiaml perdarahan .lakukan ruJukan k.e asuhan tlngbt yang lebih tinai Jlka diperlukan • Lengkapl semua catatan
Aborsllnkomplet
,
Tidak
Keterln,an
Komentar dosen:
Komentar mahaslswa:
•
Aborsllnkomplet
langkah
Ya
Tldak
Ket erangan
Instrumen dan persedlaan: • Siapka n Instrumen, kamar, dan persediaan • Lakukan dekontaminasi secara benar dan bersihkan semua instrumen setelah ;I
Perslapan paslen: • Tenangkan wanita dan berikan dukungan emosional kepada wanita • Ambll darah untuk memeriksa Hb, golongan darah, dan kompatibilitas darah • Mulai berikan drip IV natrium laktat atau salin normal • Jika syok berat, berikan ekspander plasma atau darah (jika tersedia darah yang aman) • Periksa bahwa uterus keras dan berkontrabi dengan baik • Minta wanita mengosongkan kandung kemihnya • Jelaskan prosedur kepada wanita • 8ersihkan area sekiur .... agina dan perineum I .... nabh dalam prosedur: • Cuci tangan dan kenakan saruna tangan steril . • Singkap robekan pada ....agina • Infiltrasl anestetik lokal di area robekan • Jahit robekan dengan jahitan kont1nu atau , putus-putus • Pasang bantalan steril pada perineum • Berikan dukungan emosional pada wanlta sepanjang prosedur, dengan menggunakan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik • Buat wanita merasa (berlonjvtl
Aborsi Inkomplet
Asu ha n sepra pa5alprosedur: • Pantau tanda-tanda ... Ital wanlta segera seteliih prosedur dllakukan, selanjutnya ttap 2-4 jam • Perlksa adanya perdarahan per ...agina! pembentukan hematoma • G'lntl calran secara lntraYena dan mulal lakukan transfusl darah, Jlka perlu • Mulal berlkan anttblottk $pektrum luas kepada wan Ita (mis., amplsilin 1 g secepatnya dan SOO mg ttap 6 Jam selama S hari) • Berikan analgeslk (mis., parasetamol) untuk meredakan nyerl, Jlka perlu • Pastikan wan Ita merasa nyaman dan dl bawah pengawasar' konstan, atau tersedia alat yang siap untuk menghubungl bantuan jika la menglra la mengalami perdarahan • lakukan ruJukan ke asuhan tlngkat yang leblh ttnggl Jika diperlukan catatan
Aborsi
Inkomplet
I.
Komentar dosen:
Komentar mahaslswa:
Aborsllnkomplet
,
ASPIRASI VAKUM MANUAL (AVM)
Abonl lnkomplet
1171 1
BAB6
ASPIRASI VAKUM MANUAL ( AVM )
..........
1172 [
Abor~llnkomplet
PENGANTAR Saat mengnjarlutn kduampilan dll/am bab ini, do~n ktbidanan dapat berkolaborasi JengQn dosen dan/alau klinisi lain yang kompdtll tiD/am prosedur in; (mis., bidan, ailli ohstetri yang bupraktik). KtttTompiln/l prosedur in; hnrus pertaltUl kAli didnnonstrasihm olth dostn atau klinisi yang kompeten. Praktik simulasi kemudia/1 hATUS dilakuhm untuk numberi1am ktstmpatan pada numasiswa unluk mempersiapkRn dan menangnni panlatan dan semi/kin fami-
liar dengan rangknian langkah prosedur. Hal in; dapat di/akukan di roang ke/as dfmgan menggunakan model pangguI dan instrumen
u"tuk aspirasi vakum manunl. Akhirnya, praktik Hinis harus berlangsung di hlTWllh pengawasan langsung dan beriknn umpnn balik untuk memfosi/ilasi mlIhasiswll dn/am
mengembangkan kampdens; ktltrampilan. Persiapan praktik k/inis mungkin dipnlukan di beberapa fosi/itas k/in;s ttmpal asuhan pasca-abortus diberikttn, untuk mtmastikan ba/noQ mahnsiswn mtnjalani praktik umgsung . yang adtkuat.
Bah ini akan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar bagaimana melakukan aspirasi vakum manual pada manajemen aborsi inkemplet.
·ASPIRASI VAKUM MANUAL PADA ABORSIINKOMPLET Manajemen aborsi inkomplet hampir selalu mencakup evakuas~ produk kensepsi yang. tertahan dalam uterus. Aspirasi vakum manual (AVM) merupakan prosedur yang murah dan sederhana dengan menggunakan alatpengisap untuk
Aborsllnkomplet
11731
dan
proeli uterus dan
Tanda yang meragukan bahwa prosedur telah lengkap
Jika jaringan yang diperoleh saat aspirasi vakum memiliki jumlah yang tidak adekuat atau tidak terdapat produk konsepsi, mungkin saja bahwa evakuasi uterus tidak komplel, bahwa scmua jaringan telah dikeluarkan semuanya (abortus komplet), atau bahwa wanita mengalami kehamilan ektopik.
Evakuasl inkomplet
Penggunaan kanula yang lerlalu keeil atau menghentikan aspirasi terlalu cepat dapat menyebabkan jaringan tertahan, hemoragi, infeksi, dan nyeri serta kram yang kontinu. Observasi ccrmat untuk memeriksa tanda-tanda evakuasi uterus komplet dan pemeriksaan jaringan yang dikeluarkan merupakan {"ara terbaik untuk menghindari evakuasi inkomplet.
Ke hamilan ektopik
Tidak adanya bagian viii, selaput ketuban, atau janin saat inspeksi seteiah aborsi inkomplet dapat menunjukkan kehamilan ektopik. Jika kehamilan ektopik dicurigai, wanita harus dirujuk tanpa penundaan, ke fasilitas tempat perawatan darurat yang diperlukan terscdia.
Instru.men dan perlengkapan
Perlengkapan d asar: •
Set infus dan cairan intravena (natrium laktat, glukosa, salin)
•
Spuit (5 mt 10 ml, dan 20 ml)
•
Jarum (spinal 22 gauge untuk blok paraservikasi; 21 gauge untuk pemberian oba!)
•
•
Sarung tangan steril (ked!, sedans.
""",)
•
Bola kapas atau spons kasa
•
Larutan antiseptik berbahan dasar air (hukan berbahan dasar alkohol) Aborsllnkomplet
1175 1
,
Hal-hal yang harus diingat
Kanula yang digunakan untuk AVM ha· ms masuk secara pas pada serviks sehingga vakum dari spuit dipindahkan ke uterus. ~Jain in.. kanula harus cukup besar untuk memungkinkan keluamya jaringan dan uterus. Hal-hal yang harus dipertimbangkan saat memilih kanula:
•
Ukuran uterus yang ditentukan saat pemeriksaan bimanual
•
Besamya dilatasi serviks yang terjadi
...
_-
Gambar 6.1: Spuit dan kanula AVM
Sebelum memulai prosedur, periksa apakah instrumen AVM berfungsi baik. Pastikan bahwa spuil menciptakan:
•
Pastikan bahwa katup lertutup, jika menggunakan katup dorong, tekan tombol ke bawah dan ke dep .. n; Anda
Aborsi inkomplet
harus mendengar dan merasakan bahwa kund katup tertutup (Gambar 6.2)
• Jika menggunakan spuit, tarik plunger ke helakang hingga lengan spuit tertarik keluar pada ujung spuit dan periksa bahwa kedua lengan plungu benar·benar memanjang dan tertahan pada ujung tabung yang lebar; pada posisi mi, spuit harus menciptakan (Gambar 6.3) Biarkan katup terkunci dan plungu di tarik selama heberapa menit, kemudian Lepaskan tombol untuk membuka katup; suara udara yang masuk ke spuit menunjukkan bahwa terdapat vakum di dalam spuil.
Persia pan pasien'
Gambar 6.l : Menutup katup
11781
Aborsllnkomplet
Pttugas layannn ktsthatan harus mengingat bahwa stOrang wanita yang meneari bantuan ptngobatan untuk abars; inkompltl string kali mengalami distns emDsionaJ yang bnat, dan juga menderita atidaknyamannn fisiko Ingatkan maJwiswa bahwn pttugas asthatan hnrus mrnghormati abutuhan Wdnita dan membml:nn asuhan dengan sihrp yang tidnk mtnghakimi.
Gl mblr 6.3: Menarlk
plunger Protokol layanan hams memtU!tikan bllhwa wanifa yang mendapat pengobatan untuk komplikilsi pasca-abortus tidak dito/ak untuk mendapatkan perawatan, dibuat menunggu untuk mendapa/kan perQWa/an, lItau diperlakukan secara kasar oIeh tenaga kesehatan. Persiapan pasien sebelum prosedur AVM adalah sebagai berikut: • Jelaskan prosed.ur kepada wanita. ingat kebutuhalUlya akan a5uhan yang suportiE dan menghargai. • Obat prabedah hams diberikan dalam waktu yang cukup jauh sebelum prosedur dilakukan untuk memastikan keefektifannya (lihat pengendalian nyen di bawah). Terlepas dan obat yang dipilil\ ternpi yang suportif dan hati-hati saat prosedur merupakan hal yang penting.
• Minta wanita untuk mengosongkan kandung kemihnya. • Berikan oksitosin 10 unit 1M atau ergometrin 0,2 mg 1M. (Untuk membuat miometrium lebih keraslkaku dan mengurangi risiko perlorasi dinding uterus) Aborsllnkomplet
1179 1
akan asp;rosi nual tidak melakukan pemerlksaan
panggu1 sebagill bagian dari pengka· jianklinis merekaharusmelakukannya
sebel.um memulai prosedur untuk
memverifikasi ukuran dan posisi uterus (tihat pemerlksaan bunanual seJan;UC* nya di dalam bah uu).
PensendaHan oyert
Tujuan pengendaUan nyen adalah memastikan bahwa wanitamenderitasedikit mungkin ansietas dan ketidaknyamanan seminimal mungldn.
W..... yang tner>joIani asp_ ...... manual dapll ......gaJami dua tipe nyeri;
nyen
hebat dan Clalanl yang
me-
-""""dan etlrnuJasl.
015
Wanita im akan mendapat manEaat besar dari upaya penenangan verbal dan penjelasan yang hati-hali serta sensitif mengenai hal yang akan terjadi. Akan letapi, mereka hams diberikan analgesik untuk membantu meredakan nyeri (fabel 6). Jika tegang dan cemas, anksiolitik akan menyebabkan relaksasi, mengurangi rasa takul. dan mengurangi memori tentang prosedur (Tabel 7).
Pemberian analgesik dan anksiolitik
,
Analgesik dapat diberikan mclalui rule oral, inlramuskular. atau intravena. Pilihan obat dan rute pemberian akan bergantung pada keparahan nyeri yang terantisipasi dan fasilitas yang tersedia. Jika nyeri ringan hingga sedang diantisipasi, analgesik oral seperti asetaminofcn at
Pada AYM, diberikan anestetik lokal jenis blok paraservikal. Jenis anastetik infiltrasi lokal ini memengaruhi seral saraE yang menyebar di sekilar serviks dan sehingga meminimalkan nyeri serviks yang disebabkan oleh peregangan. dilatasi, alau pergerakan kanula di dalam serviks. Teknik pemberian blok paraservikal dicingkas di halaman berikutnya. Aborsl inkomplel
1181 1
Tabel 6: Obat analgesik untuk aspll'3si vakum manual Tipe analgesia
Narkotik
Narkotik
Namaobat (genefik)
Demerol Pethidine· (meperldin)
~ublimaze
(fentanl!)
Dosis L1mum dan wakll.l pemberian
25-50 mB IV·· , 50-100 mg 1M, 30 menlt sebe lLim prosedur l(l().lSO mg per 0131 diberikan 30-60 me"i\ sebelLim prnsedLir
0,05-0,06 mglV·· 0,05-0,1 mglM dlberlkan 30 menlt sebelum prosedur
Komblnasi narkotik
Parasetamol (asetamil'Ioftn) del'lga" kodeln
300 mB pal1lsetamol
Non-l'Iartotik (antii"fla -masi nonsleroid)
(Ibuprofen)·
NOI'l -narkotlk
Analgesik! obat dlsoslatlf
Ourasi
Efek sampll'lB umum
""
,,
2jam
30-60 mel'll!
MenganlLlk Pusl"g Lemas Euforia Mulut kering
Kebalikan dengal'l nalokson · 0,4
MenganlLlk Puslng lemas Eurorla MulLit kerll'lg
Kebalikan
3-6jam
Mengal'ltuk Pusll'lg Lemas Mulut keri"g
400-800 mg per 0131 1 Jam sebelum prosedur
Hil'lgp Sjam
Kemungkinal'l gangua" gaslro Intestinal
Paracetamol (asetaminofe")·
500-1000 mg per oral diberlkan 30-60 menlt sebelLim prosedur
Hingp 4ja m
Ketami,,· (ketalar)
lD-2S mg IV" segera sebelum prosedur dilakukan
l D-1S me"it
dlsertal30 mg kodeil'l per or
• abot 11'1/ t~rdopot di d%m doftor obot ~s~/ d%m:
Th~ us~
Ke1era"gal'l
"IN Dosls oral meperldin jauh kurang efelctif daripada dosis 1M ataLlIV
del'l~n
nalokso" · , seperti di atas
•
Analgesia slngbl hal'lva pada dosis i"i
of WMt/O/ drugs: fourth ~ of th~
WHO E~rt Commltttt. Ge,,~, World HHhh Organlzotion, 1990. .- SemLia obat ilnillgesik dan anslolltik yill'lg dlberlkan se<:a13lntravenil hilrus dlberikoln secal1l lambat dan Intermiten. Efeknya, padil silill ilwltan cepilt, tidak terjadi seger
Aborsi inkomplet
Tabel 7: Anksiolitik untu k digunakan bersama analgesik dan/atau anestetik pada aspirasi vakum manual
V~lium
(diazepam) ' pusatben~i
azepln
5epertl dl atas
•
Versed (mlbazolam)
Penglihatan kabur Pus]nl Sakit kepala
$-10 IIl8 IV" 10ml perOr.J1 diberihn l}am sebelum prosedur dllakukan
Mu~1
Diazepam memilikl efe. amnesik rlngan
Kemer.Jhan/nyerl padil areil InJeks] M~ti rasil/kesemutan/ nveri pad;! tiln~1'l iltau kaki
0,5-1,0
30-60
IV"
menit
Penglihata n kabu( Puslng Saki t kepa la Mual Kemerahan/nverl pada area infeksi Mati rasa/kesemutan/ nyeri pada tangan atau
Sepertl dl al as. Mldazolam memlllkiefek amneslk sedang.
"'" DOot Ini trrdopordl d%m daftorobot esensiol d%m: The use of nsential drugs: fourth report of tile WHO Expert Committee. Geneva, WOfld Health Organization, 1990-
• • Semua ob.lt analgesik diln anslolltik y.tng diberikan secara inlr.lVt'na h~rus diberlkoln secar.J IiImb.lt dill'llntermlten. Efeknya, pada J.ililt _itan repat, tidak lerjadi SE'ler.J, dan J.ililt dlgunilkan 5eCar.J komblnasi, ob.lt Inl cenderunl mengllasilbl'l eftk samping. Tilr.Jsi dosis ke<:il Vilnl beful;Jnl merupakal'l COIr.J aman untuk memberikan Obill polen il'llguna mendapatkan efek pentlngnya !anpa menyebabkan efelt J.ilmplnl Vilnl menlmbulkal'l masalah.
Aoastetik lokal jenis h lok parascrvikal memberikan peredaan oyeri yang sangat haik akihat dilatasi scrviks, walallpun anestetik ini tidak akan mcredakan nycri abdomen. Analgesia mcmperkuat efek blok paraservikal dan juga mcredakan nyeri abdomen. Anksiolitik, yang d iberikan bersamaan d engan analgcsik, dapat berguna meredakan ansietas. Tcrlcpas Abonl lnkomplel
dari obat yang dipilih. asuhan yang suportif dan hati-hati pada pasien tidak boleh berlebihan.
Pemerlksaan bimanual
Penentuan bentuk dan posisi uterus me-rupakan hal yang penting untuk keamanan dan keberhasilan aspirasi vakum manual. Perforasi uterus saat prosedur dapat cenderung terjadi jika petugas layanan kesehatan yang akan melakukan aspirasi vakum manual tidak mewaspadai perge-seran/perpindahan uterus secara retroversi, anteversi, atau lateral. Pemerilsaan bimanual harus di.lakukan sebagai berikut:
Bagaimana memberikan blok paraservikal Pada tlap area i"jeksi, tusukkan jarum, kemudlan lakukan aspirasi dengan sedik1t menarikplunger untuk memastikan jarum tldak menembu$ pembuluh darah. lika ada darah yang terlihat di dalam spuit, Jangan menginJeksl; melalnkan, angkat spuit dan pindahkan ke area lnJeksryang berbeda. 1. Gunakan jarum spinal 22 gauge (atau penyambungJaruml dan sebuah spult yang dal»t dikontrol jan untuk menginjeksikan 2 ml anestetik lokal ke biblr anterior servlks yang dibuka oleh spekulum. Juum ukuran 3,8 em, Jika bengkok dl baSian hub, dapat menggantfkln ;arum spinal ukuran 7,62 em Jlka ddak tersedia; Jarum yane benekt* mtmungkinlan area Inleks! dapat ter~hat lebih jelas danpada ;arum IUNS yang berukuran 3,8 em. 2. Pilsan8 tenakulum pada area Inl secepatnya. Gunakan traksi tipls dan gerakan serviks untuk memb.lntu menetapkan perubahan dan laringan epitelium servlks halus ke ;anngan vagina. lulngan vagina lebih elastfk dan tampak berlipat·lipat. Perub.lhan Inl menandal area untuk injeks) leblh lanJut dl sekitar servlks. 3. Suntlkkan 2-3 ml anestetik lokal tepat dl bawah epltelium, tidak leblh dalam dan 2· 3 mm, pada poslsl Jam 3, Jam S, Jam 7, dan jam 9. Saal diSllntfkkan dengan benar, dapat terlihat adanya pembengkakan dan pemutatan kullt. ~aln Itu, anestesla serviks dapat lebilt efektff dengan mengin;eksi 2 ml anestetfk pada;am 11 dan jam 1. 4. Pada akhir rangkaian InJeksl, berikan waktu minimal 2-4., menit agar anestesl bekerja dan agar blok memiliki efek makslmumnVa.
Aborsllnkomplet
Langkah prosedur aspirasi vakum manual
•
Dua jari dari salah satu tangan dimasukkan ke dalam vagina dan tangan yang lain mempalpasi abdomen. kaji ukuran uterus(Gambar6.4); bandingkan ukuran uterus sebenamya dengan riwayat HPHT - pada aborsi inkomplet, uterus cenderung lebili kedl daripada riwayat HPHT
•
Kaji ukuran dan posisi uterus untuk menentukan apakah pcrpindahanJ pcrgeseran ukuran uterus terjadi secara retroversi, antevcrsi (Gam bar 6.5), atau lateral.
Instrumen atau bagian instrumcn yang masuk ke uterus harus stcril. Jika stcrili tas mustahil dilakukan. dcsinfeksi tingkat tinggi merupakan satu-satunya alternatif yang diperbolehkan. Teknik tidak menyentuh harus diobservasi sclama prosedur; ujung kanula tidak boleh menyentuh objck atau pennukaan sebelum d imasukkan ke saluran scrviks. ..
Gambar 6.4: Mempatpasl uterus
Aborsllnkomplet
1185 1
Gambar 6.S: Mempalpasl uterus anteversJ
1 Saat spekulum dimasukkan, fiksasi serviks dengan tenakulum dan pasang traksi dengan hati-hati untuk meluruskan saluran serviks. Berikan blok paraservikal, jika perlu.
2. Ltbarkan seroiks (jikA perlu.). Dilatasi serviks diperlukan saat saluran serviks tidak memungkinkan untuk masuknya kanula sesuai dengan ukuran uterus. Jika perlu. dilatasi haNs dilakukan secara lembut dengan dilator mekanik atau dengan kanuIa yang ukurannya dapat di~ secara progresit. hatil\a.ti untuk tidak menyebabkan trauma pada servik.s atau menciptakan ja1an ~yong..lah.
3. Memasukhm hlnula dengan hRti-hRti melawti serviks ke dalam rongga utaus, kwati ostium serviks, sambil rnemJi1wi serviks. Putar kanula menggunakan
tekanan secara hati-hati sering kali membantu memudahkan masuknya kanula (Gambar 6.6).
4. Dorong hlnula seearn perlahRn Ice dalam rongga uterus hingga hlnula rnenyentuh frmllu.$ telapi titia% lebih dari 10 em. Perhatikan kedalaman uterus melalui Aboni inkemplet
Giilmb;H 6.6: Memasukkan kanula
tilik yang terlihat pada kanuta. Titik yang pating dekat dengan ujung kanu la adalah 6 em dari bagian ujungnya, dan antara titik yang satu dengan titik lainny
Giilmbiilr 6.7: Mengukur kedalam uterus dengan kclnula
Abors! inkomplel
1187 1
5. Hubungan aspirator yang telah disiapknn (ruang hampa sudah dicipta) ke kanula. Pengang ujung kanula dengan salah satu tangan dan spuit dengan tangan yang lain (Gamba: 6.8). Pastikan kanula tidak bergerak ke depan ke dalam uterus saat Anda menghubungkan spuit.
Gambar 6.8: Menghubungkan spuit
6. Lt:paskan kntup pada spuit untuk memindahkan ruang hampa melalui kanula ke uterus (Gambar 6.9). Jatingan dan gelembung darah harus mulai mengalir melalui kanula menuju spuit. 7
Evakuasin;osonghm is; uterus dengan
menggerakkan kanula secara perlahan dan hati-hati ke belakang dan ke depan di dalam rongga uterus, dan putar spuit saal Anda melakukannya (Gamba: 6.10). Penting untuk tidak menarik lubang kanula melebihi ostium serviks, karena akan menyebabkan ruang hampa hilang. Jika ini terjadi, atau jika spuit penuh, ruang hampa harus diciptakan kembali.
Aborsllnkomplel
Saa! ruang hampa teJah diciptakan kembali dan kanula bcrada d. dalam
uterus, jangan pemah memegang spuil pada bagian lengan plunger karena dapat menyebabkan fengan berpindah dari posisi terkunci di pinggir tabung. Apabila plunger secara tidak sengaja masuk' kem-
•
bali ke spuil, jaringan dapat terdorong kembali ke dalam uterus, yang mungkin menyebabkan komplikasi.
f
~
•
Gambar 6.9: Melepaskan kutup
• Gambar 6.10: Mengevakuasl uterus
8. Periksn tanda sdt sl1inYIl produser eva-
kuasi utaus. Prosedur dianggap &Clcsai saat ada busa bcrwarna merah atau merah muda dan tidak ada lagi jaringan yang terlihat di kanula. Juga, sensasi berpasir (kasar, sabrasif) terasa saat kanula melewati permukaan uterus yang dievakuasi/dikoAborsllnkomplet
songkan. dan uterus berkontraksi di sekitar (at'!u menjepit) kanula. Tarik kanula dan lepaskan spuit (Gam bar 6.11).
Catatan: lika kanula menembus lebih jauh daripada yang diperkirakan.. atau jika lemak atau usus terdapat pada janngan yang diaspirasi.. uterus telah mengaI~i perforasi (Iihat Bab 4 untuk manajemen komplikasi ini).
Gambar 6.11: Melepaskan spult
9.
~kontaminasiknn semun ins/rumen (spuit, kanula, tenakulurn.. dan spekulum) di dalam larulan klorin. Sctelah mengeluarkan inslrumen dari pasien. tarik larutan dekonlaminasi melalui kanula ke dalam spuil, dan masukkan instrumen yang kotor, termasuk spuit dan kanula, langsung ke dalam larulan.
10. Inspd:si jaringan yang ktlunr dan utt'nlS unluk memeriksajumlah dan produk konsepsi. Regangkan dan bilas jaringan untuk membersihkan bekuan darah yang berlebihan.. kemudian letakkan di dalam wadah berisi air, larulan salin. alau larutan asam aselat lemah (cuka) unluk memeriksa secara visual. Produk konsepsi yang dapal dijumpai pada aborsi inkomplel meli-
1,90 1
Abonllnkomplet
puti viii, selaput ketuban janin. dan setelah sembilan minggu HPHT, bagian janin. Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam larutan dekontaminasi. Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air.
Segera pascaprosedur
• Berikan parasetamol 500 mg via oral jika perlu • Ukur tanda-tanda vital saat wanita masih berada di meja prosedur • Biarkan pasien beristirahat dengan nyaman di ruang yang hangat te"mpat pemulihannya dapat dipantau • Periksa perdarahan minimal sekali sebelum pulang 'P
Periksa kembali tanda-tanda vital
• Periksa untuk mengetahui bahwa kram telah berkurang (kram yang lama tidak dianggap·nonnal) • Wanita harus tetap berada 4i bawah pemantauan ketat minimal selama satu jam setelah prosedur, bergantung pada kondisi umum wanita, jumJah dan ;enis obat yang diberikan • Jika terapi untuk komplikasi (mis., infeksi) telah dimulai. lanjutkan terapi danlatau pemantauan jika perlu • Jika wanita Rh negatif, berikan imunoglobulin-Rh sebelum dipulangkan. Segera setelah kondisi wanita cukup baik, wanita harus diberikan infonnasi berikut sebagai bagian prosedur prapemulangan. Pastikan bahwa ia benarbenar memahami infonnasi dan diberikan kesempatan untl!k mengajukan pertanyaan Aborsllnkompltl
11911
jib terdapat sesuatu yang ia rasa tidaJc ~ • Apa yang diperldrabn-tanda pemulitwa oormal: bam uterus se1ama bebe
-nonnal_
.~~mulai""" __ torjadl daIam 4-8 mlnS-
bal;,,,,-~
gu
• loot
-
yang Jelaa
untuk mel~""""" aba, yang dJre..
aep>an
, _ '""_ hlgienO .,.....w dan muw kembali melakukan aJdlvtW sekSual,
- ndakboleh melakubn hu~ Selcsual ala" memasukbn apepun I<e dolam harl _ (ticlak _
vagma hingp _po
perdarahan berhonU rnembiIas ..gina
(~, tidak boJeh IIIIlIl1Akai ....pon) - Fertf1itas-akan kembal.i segera aetelab pr
I1921
Abof'sj inkDmplet
gu, dan bagaimana membuat janji kunjungan ) . . . • Tanda dan gejala apa yang membu· tuhkan perhatian daru rat segera: Perdarahan memaojang (Iebih dari dua minggu) Kram memanjang (lebi.h dari beberapa hari) Perdarahan melcbihi pcrdarahan menstruasi nonnal Nycri hebat atau meningkat Demam, keelinginan, atau malaise Sinkop (pingsan) • Apa yang harus dilakukan dan sumb er perawatan darurat jika terjadi komplikasi di atas. Tabel 8 meringkas infonnasi yang harus dipahami oleh semua wanita yang mendapat pengobatan untuk komplikasi pasca-aborsi sebelum mereka dipulangkan dari fasilitas kesehatan.
MANAJEMEN KOMPLI KASI PROSEDURAL Komplikasi berik~ dapat terjadi., atau ditemukan saat atau sctclah prosedur evakuasi ulerus.
Laserasi serviks
Robekan superfisial minor akibat lenakulum ya'!g ditarik dari bibir serviks dapa! tcrjMi pada prosedur evakuasi uterus. Laserasi yang lebih serius dapat terjadi akibat dilatasi kuat yang berlebihan pada serviks. Robekan scrviks yang paling superfisial akan bcrhenti berdarah pada akhir p rosedur dan tidak memerlukan terapi lebih lanjut. Semua laserasi dan robekan supeifi sial yang Abo rsl inkomptel
1193 1
label S: Rlngkasan Informasi pascaprosedur uRtuk paslen Tanda pemulihan normal
Perdarahan vagina atau bel'tClk
".m Perawatan diri
Menear! perawatan secara cepat jib terJadl Higie:ne personal: tidak memasukbn apa pun kI! dalam vagina hingga beberapa hart setelah prosedur Pengendallan nyeri:: analgesia rlnpn)lka perlu
Obat lain, sesual m~nslnsttuksl Kontrasepsl' hlndar~kebamilan hlnai ~ normal kembali Tanda kemungkJnan komplikasl
... m Nyer! menlnsbt aqu hebat
KembaUnya fertillt.as dan keluarp berencana
hentikan proscdur secepatnya serta rujuk ke tingkat perawatan yang lebih tinggi. Jika infus intravena belum terpasang. mulai berikan infus intravena karcna perdarahan • dapat masuk ke dalam rongga peritoneum.
Antonia uterus
Uterus dapat mcnjadi atonik saat perdarahan hebat yang abnol"Jllai terjadi selama atau seteiah proscdur evakuasi uterus. Manajemen dapat meliputi masase u tcrus (menggosok uterus ke atas saa! terjadi kontraksi) dan pemberian oksitosik (oksitosin 10 IU IV atau ergometrin 0,5 mg lV, atau 1M jika mustahil memberikan via rute IV). Jika perdarahan menetap dan berat (atau menyebabkan perbu rukan pada kondisi wanita karena ia sudah anemik), segera cari pelayanan dengan tingkah yang Icbih tinggi dan mulai intervensi untuk mengendalikan perdarahan dan mengatasi syok. Kompresi bimanual uterus dapat membantu. Jika tindakan ini gagal. atau mustahil dilakukan, komprcsi manual aorta dapat dilakukan saat penyebab perdarahan 5eJ.iang ditentukan.
Hematometra
Hematometra (kadang disebut "sind rom pasca-aborsi") adalah kondisi ketika darah terperangkap di dalam uterus. Pasien dapat merasakan nyeri abdomen bawah yang meningkat dan perdarahan . vagina dapat kurang dari yang diperirakan. Pada pemeriksaan panggul, uterus membesar dan terdapat nyeri tekan. Penanganannya mencakup evakuasi ulang pada uterus secara cepat tetapi hati-hati.
Infeksi pascaprodsedur
lnfeksi yang terjadi setelah p rosedur evakuasi uterus dapa! discbabkan oleh
Aborsi
inkomplet
dilakukan dengan asuhan yang Jika tidak terdapat jaringan yang tertahan, pasien dapat diobati dengan antibiohk saja. .
Reaksl vasovasal minor
Reaksl vasovagal berat
Tanda dan gcjala reaksi vasovagal minor meliputi mual dan/atau muntah, merasa pusing. bradikardia, dan hipotcnsi. Rcaksi vasovagal minor dapat diatasi dengan meninggikan tungkai pasien. memantau ketattanda-tandavital,dnnmenenangkan scrta meyakinkan pasicn. Selain langkah manaj
pam.
Evakuasllnlcomplet
Fasilitasi mahasiswa untuk mendapat kesempalan yang cukup dalam memprakfikkan semua keterampilan di alas dan kemudian rencanaknn unfuk menilai kompetensi mereka menggunakan dajtar tilik berikut.
- Penilaian kompetensi
Daftar tlllkketeramptl~l!kllni. ul)tUk ••plml valWm manual "" ::>',~
v,
langkah-Iangkah
Tidak
Keterangan
Instrumen dan perlengkapan : • Siapkan instrumen, ruangan, dan perlengkapan • Dekontaminasi dan bersihkan fnstrumen secara benar setelah prosedur dilakukan
Persiapan pasien: • Jelaskan prosedur kepada pasien • Yakinkan pasien ~entang prosedur • Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemihnya • Atur poslsi pasien dalam posisi litotomi • Apus area serviks dan vagina dengan larutan antiseptik berbahan dasar air dan tunggu sampai kering
,
• Buat wanita merasa nyaman
Asuhan segera pascaprosedur: • Ukur tanda-tanda vital saat pasien masih di meja prosedur • Biarkan pasien beristirahat s.ecara nvaman di tempat pemulihan dapat dipantau
.
• Peril<sa perdarahan minimal satu kali sebelum pasien pulang • Peril<sa kembali tanda-tanda vita l
.
Asuhan segera pascaprosedur: • Periksa untuk melihat bahwa kram sudah berkurang berikan imunoglobulin-Rh sebelum pulang, jika perlu • Berikan informasi pascaprosedur tentang keluarga berencana, perawatan rutin, dan tindak lanjut • Lengkapi semua catatan
Aborsi inkomplet
.
1197 1
Komentar dosen:
Komentar mahaslswa:
11981
Aborsl inkomplet
.
.
KELUARGA BERENCANA PASCA-ABORSI
Aborsllnkomplel
•
1199 1
•
BAB 7 KElUARGA BERENCANA PASCA-ABORSI •
r.,T"lan '''.,lnl
adalah ~ iftahIsiswa IJntUk rnemahaml m.;r.t. den mengembanpan ketetampllan dIlam IIValan berencanr pa5CI-abotsl
.,uqa
Sasaran
metode kontrasepsl VIr'll tersedIa • • Menjelaskln panduan ptnauna.n konttasepsl tMkaltlt:onclfsi kUnls pasca-aborslyana: terjadl. • Mendemonstreslkan ktterampllan konseIIng untuk keluarp bertncana ~bOl'$l.
Ceramah.
Bermaln peran. Umpan ballk dan d1sku51 Total waktu: seklUr 4 )am.
Instrubl untuk. Mahaslswa. Infon'nasllaalr beJabng Icf\en dan konselor. DaftIr tltk btetlmpllan Sebuah
1200 "I
Aborsllnkomplet
PENGANTAR Mntm bab in; bertLIsarlcan padn asumsi bahwa mMasiswa ttlnh belajar, 'pada SImi ptlntihan kebidanan dDnlatau pt:latihan in-snvice mrngenai
informasi btrikut kntang berbagai mttode kontrasepsi, mtliputi kontmsepsi dmumt dan
unsur penting konseling sukarela dan pemeriksaaTl
HN (VTC).
.
• PtngkajillTl kIien dan Iwnseling
• Mekanisme kerja • Kufoktifan metodt • Mantaat dan keterbatasan • Kelayakan medis • Kapan memulai metode kontrasepsi • Instrnksi kUen • Manajemen eftk samping umum
• Aspek psilrososial terknit dengan aborsi maupun ktluarga berenama, ttTmilSUk kebutwum
utamn kelompok khusus sept7ti wanita yang mrnjadi subjek kekerasan dan perlwsaan, wanita berusia rnuda dan tidak mtnikJlh, serta • mnaja. Oleh sebab itu, bab in; tidak memasukkan uTlsur umum kduarga berencana di alas dan
mtlahirkan dirancang bahkan untuk mem-
bantu mahasiswa memaMmi foktur-foktor yang memengarohi keluarga benT/awa postpartum dan pasca-aborsi, Un5Ur kualitas kelUllrga ben:ncana pasca-abcrsi, seta aspek ulama konseling mttfHh yang ttrkait rencana k£/uarga bertnca1Ul p<>=-aborn.
JiLl unsur umum di alas tidak dibaluls, uTlsur berikut hams dibahlls terlebih dahulu sebelum memulai bab ini. Aborsllnkomplet
•
KDnsdlng""""-' ~~pos
Konsellnl
"""'1'"'8 -got pdIIing. v..m ...... me-
....... - ............ """"'8GATHER. ,.....-
oiling ~ ROLES,don~
-....
Enmrt UMlr d4km pmra MtlMling adlJlAh: G s.pa (8'!d) ibo dengan ""'got dAn """,n A llmyo.bon (.ak) lmIang ~"""'Y"
"""''!$
T SampmIam (tdI}hp>d4 il>u IRyanan ktlumga brmJarrIjI yeng tmalfif H Bantu (help) il>u tmIu.I _Bib ""h>/e E
/eLrsbm lixpbUnJ IMgcnuann mtngguna... _
R KtmbtUi
rn1ilum ItcImI bnuu
(return) ber1cunjung, alau liJku·
kanrujukmi Kelmmrpi14n kDmlUlllasi n07tVtrbal: R Rdnb (rew), btrsibrp rmnah
o
untuk mtn-
dizpGtkJm ktptrcayaan UItInila Tmub (opm up)
L Sikszp fulndz condong Oeim) Ire ItrtIh ibu E PtrfA1unrk#n konlak mll.ta (eye)
S Snlyunl (snnk). khususnysSQtJt morylZpQ dan mtyakinA:.1II ibu Ketmmrpillm lomunikRsi f}ltrbDI:
C
K1mifibW (,/4rify)
L lNngll1hlll (lmen) ibu dmJ INJJuu ktlliwminmllyA
E
Donmg (~1f£ourag~) ibu ""tul mntIptraJ]In; An. d4n krittIR ill sellagai «orang individu
•
A
Akui (adcnowledgtJ ptrQ$QlmnYIl
R
HonnaH (re5p«f) apR yang. in ktzlllksln untukmenunjukkRnbahtM:AndJJ~
Untuk meninjau keterampium di atas, tunjukkim mahasiswa sebuah film atau uidM t~ntang "hmseling" jikil tusedia. KELUARGA BERENCANA PASCAPARTUM DAN PASCA-ABORSI Di banyak negara,. keluarga berencana
merupakan layanan/program yang terpisah atau dalam kaitannya dengan kehamiIan dan kelahiran dipandang sebagai bagian dari program asuhan pascapartum. yang biasanya berfokus pada wanita yang barn saja melahirkan. Keluarga bcrcncana pascaaborsi biasanya tidak ditekankan. Menggabungkan layanan pascapartum dan pascaaborsi dapat sering kali bcrarti hahwa kebutuhan khusus wanita pasca-aborsi diabaikan,. dan tcrutama kebutu han wanita yang belum menikah dan remaja. Pada situasiini, wanitadangadis muda tennasuk remaja yang mengalami aborsi untuk alasan apa pllIl" dapat tidak scngaja menolak akses ke asuhan dan layanan pasca-aborsi yang berkualitas. Pada Tabcl 9, faktor yang memengaruhi keluarga berencana pascapartum .;fan pasca-aborsi diringkas.
Materi diskusi
Stbdum m~mperkenalhm isi TabeI 9, bllat dun koIom pada papan tulis; satu kolom berjuJul "keluarga berwcnna postpartum" dan kolam winnya berjudul "ktluarga bertntann pasca-aborsi". Mintn mnhasiswa utltuk mengidtntifikasi Inktor yang memengaruhi setiap situnsi ini. Tulis jawaban mertka, yang harus mencakup sedikitnya btbnapa poin daIam Tabtl 9, pada kolom yang tepat. Gunnknn infomulSi dalam Tabd 9 untuk mengisi koIom yang kosong dan diskusikan poin ynng tidak jeL1s bagi mahasiswa. Apa pengaIaman mnhasiswa SQat ini? Apnknh mertka menjawab kebutuhnn kelllnrsn bertnenna wanita dan sadis muda pasca-aborsi seeara berbtda densan wanita pascapartllm? Aborsi Inkomplet
,
Minta menka berbagi pengalaman nurtka. Tekankan pentingnya menunuhi kebutuhan ktluarga bertncana yang khususdari semua wanila pasca-nborsi, terutama gadis . mudD dan mtUlja kartna di ~bagian bdar neg/}m,tmiapat prningkatan ktbutulum terkait kelDmpok ini dengan betbagai aIasan. Bagian diskusi dapnt berupa alasan terjadinya peningkalan jumlllhkehmni/mr yang tidakdiinginkan padn wanita muda dan gadis mnaja.
Tabel9: Faktor yang memengaruhi keluarga berencana postpartum dan
• Kesempatan untuk konsellngfmetode pelahlran yang kemungklnan meningkilt pada wan ita yang sering kontak dengan sistem kesehatan • Asuhan keluarga berencana dapat tersedia di fOang maternltas . • Mudah untuk mengidenttfikasl wanlta pada perlode pascapartum untuk tindak · lanJut keluarga berencana • Pendekatan asuhan preventif • Llngkungan suportif yang khas, khususnya slkap tenaga kesehatan terhadap ibu • Menstruasl terlambat mulai kembali, khususnya Jika menyusul • Menyu$ui menghambat pen88unaan beberapa metode hormonal
• Kesempatan untuk konselingfmetode pelahiran minimal karena wanlta/gadis muda biasanya hanya memllikl satu kontak dengan slstem kesehatan; hanya sedikit yang kembali untuk tlndak lanJut • Asuhan yang diberlkan di bangsal darurat atau glnekologi tempat keluarga berencana tldak diberikan secara rutin sehingga mungkin tidak tepat atau tidak adekuat • Sulit untuk mengidentifikasi wanita pada periode pasca·aoorsl untuk keluarga berencana tindak lanJut • Pendekatan perawatan yang berorlentasi krisis dan bersifat kuratlf • Serlng kali tenaga kesehatan yang tldak peka dan kadang kala bersikap menghakiml terhadap wanita khususnya wanita muda dan remaja serta wanlta yang belum menikah yang menjalani aborsl • Ovulasi dan menstruasi kembali dengan cepat • Komplikasl akibat aborsi yang tidak aman dapat memengaruhl pilihan atau waktu metode
(bertonjut) Abol'$i lnkomplet
Tabel9: Faktor yang memengaruhi keluarga berencana postpartum dan
pasca-aborsi (Ionjutan)
Pascapartum '. ~ :-
ps~osjal/k:1,Jlt ... ral ·
• Wanita/gadis muda mengidentifikasi
qirinYiI sendiri sebagai ibu • Dukungan masyarakat untuk ibu
• Beberapa praktik pascapartum menunda risiko kehamilan di masa mendatang
• Peran fertilitas di masyarakat ditegaskan • Wanita/gadls muda dapat melihat risiko kehamilan berikutnya untuk ditunda
• Sedikit pengetahun tentang persepsj wan ita/gadis
muda mengenai did dan pengalaman aborsinya • Dukungan masyarakat yang sedikit setelah aborsl. Bagi remaja dan gadis muda, mungkin terdapat sikap yang menghakimi mereka dari keluarga dan! atau komunitas • Sedikit pengetahuan ten tang praktik setelah aborsi • Peran fertilitas di masyarakat tidak ditegaskan • wanita!gadis muda mungkin tidak menyadarl bahwa fertilitas dapat kembali cepat
Sumber: Diadllptllsi dari Benson J. et al. Metting women's needs for post-abortion faff.lily planning:framing the questions. Carrboro, IPAS, 1992.
KUALITAS ASUHAN Layanan keluarga berencana pasca-aborsi harus dirancang, diberikan, dikelola, dan dievaluasi dengan cara mengenali kebutuhan khusus, minat, dan sikap wanita dan gadis muda pasca-aborsi, serta khususnya remaja, dalam konteks negara tertentu. Misalnya, di beberapa negara, suUt bagi gadis dan remaja yang belum menikah, akan sulit untuk mengunjungi klinik khusus untuk perawatan tindak lanjut tempat layanan perawatan antenatal atau kontrasepsi saja yang diberikan. Pemberian layanan asuhan kesehatan primerterintegrasi penuh akan membaFltu menghindari masatah tersebut, semen tara pada waktu yang sarna mem fasilitasi pemaksimalan sumber langka yang tersedia.
Aborsi inkomplet
1205 1
Enam unsur kualltas asuhan
Enam unsur kualitas asuhnn padn ktluargn /Kuncana pasca-.aborsi hnrus dipertimbangun. Enam unsur tersebut adalah: 1. Pilman waktu Iwmeling dan pembtrian layanan .
•
2. Pilillan mttode. 3. InformASi dan kameling. 4. Kampetensi klinis.
5. Hubungan antara personal. 6. &ntinuitas me/alui tautan layanan. Gunakan informasi berikut untuk mtmbantu mahasiswa memahami tinp unsur tusebut. Sebdum Anda mtmulainya, motivasi mahasiswa untuk mnnpertimbangkan unsur-unsur dalam kaitannya dengan tatanan praktik utama mtrtka, tetnpi juga da/am kailannya dtngan ke/ompok Ulanita yang berbeda, mis., gadis muda, belum menikah, remaja, dan ' mtrtka yang btrasal d4ri kamunitas yang termarginalisasi.
Pemilihan waktu konseling dan pemberian layanan
Masalah berikut perlu dipertimbangkan saat memutuskan ten tang waktu terbaik untuk memberikan layanan keluarga berencana pasca-aborsi.
• Pemberian perlindungan kontrasepsi terkait kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan yang terjadi segera. Bagi wanita/gadis muda yang tidak ingin hamil, ia atau pasangannya harus menggunakan kontrasepsi yang akan efektif segera saat mereka mulai ber'hubungan seksual kembali . • Pemberian konseling untuk membantu wanita/gadis muda dalam membuat keputusannya sendiri tentang keluarga berencana dan memilih metode yang ia dapat gunakan 5eCara efektif selama Aborsl inkomplet
ia tidak utgin hamil. Keputusan untuk menggunakan mctode kontrasepsi. terutama metode jangka panjang atau pe:nnanen. harus dibuat pada saat wanita/gadis muda tidak mengalami stres
atau merasa nyen.
• • Kemampuan untuk mengambil kesempatan yang tersedia. Mesk.ipun waktu terapi abOni mungkin bukan merup. kan waktu terbalk untuk konsreling, wanita/godls ..,da horus ~1U1d ~IalnUlllUl<_Iay1iri·
an atau ~. Wanita JWua memilild akses ke ~ dan Ia)'l!lnan
kehwga berencana .iau ""~~
MUhan IIbont llI"'_ metode keluarga. Wa-
pUihannyaJlka. _
i.~r..
tanpa berencena. ruta tidal< boleh!llcogoh oleh .....""& atau beberapa situasi untuk .menggu nakan Iayonan yang tersedia. J.wabon _ "KApon _"'..,.. baik untuk mem'berlkan konseling dan iayonan konlrosepot"7 _ poda setiap woruta/godls cjari - ' kemampuan fasil.itas~' want.. mendapat pengoboton. Poda banyok 1asIU.... layanan keluarga berencana yang menyeluruh dapat d.isediakan bagi wanita yang
m....
menderita komplikasi pasca-aborsi.. sementara fasibtas lainnya dapat memberikan l.ayanan yang lebih tetbatas. Akan tetapi,. scbclum warnta dipulangkan. wanita di semua tatanan haNs memahami, setidaknya infomwi berikut• • Ovulasi yang kembaU seketika dapat menyebabkan kemungkinan kehamU· an yang tidak diinginkan terjad! sangat repat setelah aborsi dan bahkan sebe-lum Ihenstruasi paKa-aborsi pertama.
12081
Aborsllnkomplet
• Ketersediaan di fasililas terapi alau rujukan melode kontrasepsi yang efektif d an aman. termaksud konlrasepsi daru rat, guna mencegah kehamilan yang tidak d iinginkan lainnya . • Ketersediaan dan lokasi layanan keluarga berencana untuk mcnyediakan ulang metode, pemberian metode jangka panjang dan permancn. dan asuhan kontinu terkait. Pilihan metode
Tidak ada alasan medis untuk mcmbalasi pilihan metode konlrasepsi pada wanita setelah pengobatan aborsi. Semua mctode dapat dipertimbangkan unlu k digunakan setelah abo~si, yang (a) tidak mcnimbulkan komplikasi yang memerlukan terapi lebih lanjut, (b) penapisan yang tepat diberikan untuk kontraindi kasi pada sctiap mct~e, dan (c) konseling yang baik diberikan (TabellO) .
•
Kondisi medis khusus pada wanita/gadis muda, pilihannya, kemampuan untuk menggunakan mctode, dan akses tcrhadap layanan tindak lanjul akan mcncntukan kerocokan tiap metode bagi wanita. Untuk informasi Icbih lanjut, ~anduan WHO tersedia." Peran penyedia layanan kesehatan adalah menginfonnasikan wanita/gad is muda, dengan sikap yang lidak bias, tentang keefektifan metode, manfaal dan keterbatasan. dan penggunaan semua melode yang tersedia dengan tepat, atau melode
·'mproving access to qu ali ty care in family planning. Medical eligibility criteria for contracepti ve use. ;Zn
Aborsi inkomptet
yang ia suka.. dan mcmbantu wanita mengidcntifik.lsi folktor dalam hidupnya yang dolpat memcngafuhi kcbt'rhasilan pcnggunaan kontrascpsi dan mcrujuk wanita uotuk mcndapat kon.-.cling danl atau tetapi yang Icbih khusus jika perlu. Pengkajian risiko penularan penyakit .menular seksual (PMS)/H1V pada setiap wanita/gadis muda yang mencrima iniarmasi dan metode keluarga berencana pasca-aborsi juga penting dilakukan. Saat terdapat risiko penularan PMS/HIV..
penyedia layanan kcsehatan harus sangat menganjurkan penggunaan kondom lateks seI,1in rnf..>tode pllihan wanitalgadis muda.
Terlepas dari metode yang diptlih. WII~ nita/gadis m~da dianjurkan untuk tidak rneiakukan hubUflgan seksual hingga perdarahan pasca-aborsi berhenti.
Infonnasl dan Ieonselln,
lnformasi dan konse1iDg keluarP berm-cana untuk klien p¥ca-aborsl haru$ menatkup semua karakteristik laylnan kelu.rgo berena>na yang berkuali.... PenyedUo ..yanank................. menanyakan kepada wanitalcadls mudo apa kah ia ingin c:epat Ilamil lagL apllkah 14 po""'" menggunalcana -'umnyo. apaIatian khusus h;uus dlberikan kepada muda
lepal, alau karena mereka menghentikan melode akibal efek samping alau lidak mampu mendapat persediaan ulang. Penting juga untuk mengobscrvasi apakah ketidaksetujuan pasangan dan/alau keluarga memengaruhi pilihan wanila dan penggunaan konlrasepsi berikutnya. • Informasi juga harus diberikan mengenai penggunaan dan keterscdiaan konlrascpsi darurat untuk pencegahan kehamitan yang tidak diinginkan, jika lerjadi kegagalan kontrascpsi. Informasi ini sangal penting bagi wanila/gadis muda yang tidak dapat mulai menggunakan metode konlrasepsi pilihannya derigan segera. Kepekaan dalam menanyakan semua pertanyaan tersebut diperlukan untuk mempcrtimbangkan perasaan wanila pada saat itu, dan alasannya melakukan aborsi. Misalnya, jika aborsi dilakukan selelah terjadi kehamilan yang tidak diinginkan akibat perkosaan, bukan hal yang lepal untuk menanyakannya apakah ia ingin hamil kembali. Akan letapi; pcrtanyaandapat diajukan tentang kemungkinan kooutuhan scputar kontrasepsi di masa mendatang. dan tawarkan konseling sukarela dan pcmeriksan HIV.
Materi diskusi
Tulis di papan tu/is atau Iembar balik. kunci konseling keluarga berencana yang baik rum diskusikan Sttiap poin bersnnur seisi kelllS. Minta nmhasiswa untuk membagi pengaIamnn mm*n termt btbtrapa poin. Misalnya: • Bagaimana merekn mendapatknn keperc~aan klien?
Aborsllnkomplet
1211 1
• Bagaimana mtrtka memotiwsi klitn untuk mtngajukan ptrtany(uln? • Bagaimana mtrtka mtnyajikan infonnasi dtngan eara yang tidak bias ? • Bagaimann mtrtkn mtyakinkAn bnhwll mtrtkA mtnggu nnknn ptmhkntan yang ti· dak mtnghakimi?
.,...... Kuncl konsellng keluarp berencana vans balk Konselor yang balk: • Memahaml dan menghormatl hak-hak Idlen. • Mendapatkan lcepercayaan Idlen. • Memahaml manfaat dan keterbatasan semua metode kontrasepsl. • Memahaml faJctor budaya dan emosional yang memengaruhl keputusan wanlta/gadis muda (atau pasangan) untuk menggunakan metode kontrasepsi tertentu. • Memottvasl kllen untuk mengajukan pertanyaan .• • Menggunakan pe}ldekatan yang tidak menghakimi yang menunjukkan rasa hormat dan kebaikan kepada kllen. • Memberikanlnformasl dengan slkap yang sensltif terhadap knen dan tidak bias. • Mendengarkan kekhawatiran kUen secara aktlf. • Memaharnl pengaruh komunikasi nonverbal. • Menyadari ketikiJ ia tidak dapat secara adelcuat membantu klien dan merujuk kllen kepada seseorang yang mampu membantu kllen. Sumber: Mcintosh N. Oliveras f . eds. Service delivery guidelines f or f amily planning Sf!rvice progroms. Baltimore, JHPlf GO, 1996.
1212 1
Aborsllnkomplet
TabellO: Kontrasepsi pasca-aborsi: ringkasan konst:li ng
Metod. "
""
Kontrasepsi oral Kontfilsepsi Ofal komblnasl dan pI! tunggal progestogen
Pemlllhan waktu setelah aborsl .
Keterangan
Mulai gunakan kontfilsepsi ofill kombinasl atau pil tunggal progestogen secep"atnya, leblh balk pada har! pengobatan
Oapat dlmulai secep
Dapat diinJeksi kan Depot medroxy progesterone aretate (OMPAl. Norethisterone enantate (NET-EN)
Dapat diberlkan secepatnya
.
Dapat dimulal secep
Susuk (implan)
Oapat diberihn secepatnya
levonogestrel dan etonorgestrel
Oapat dimulal secepatnya, bahkan Jika terdapat Infeksl Jika konsellng yang adekuat dan pengambilan keputusan berbasls informasi tidak dapat dijamin, tunda pemasafiln yanglnjeksi pertama dan berika n kondom untuk sementara Oipertukan akses ke penyedia layanan kesehatan yang te rampil dalam memasang dan melepaskan susuk Tidak ada perlindungan terhadap Infeksl PMS/ HIV
AKDR
A borsi trim est e r
Alat kontrasepsi dalam filhlm
p e rta m a d an kedua:
Perfofilsl uterus dapat terjadi saat pemasangan
AKOR dapat dlpasang Jika risiko atau dugaan adanya Infeksi dapat dislnakirkan
Jlka konsellng yang adekuat dan pengambllan keputusan berbasls informasl tldak dapat
Abof\1inkomplet
1213 1
Tunda pemasangan hlngga cedera yang serlus sembuh, hemoragl dlkendalikan, dan anemia akut membaik
dijamln, tunda pemasangannya dan berikan kondom untuk sementara Diperlukan akses ke penyedia lavanan kesehatan ya ng terampil dalam memasang dan melepaskan AKDR Terhadap perlindungan terhadap
PMS/HIV Tldak ada kekhawatlran tentang rlsiko ekspulsl setelah abors! trimester kedua
Barler yang tidak dlpasang dan spermlslda
Mulal segera setelah hubungan seksual akan dllakukan
Metode temporer yang baik Jilea pelaksanaan metode lainnya harus ditunda Hubungan seksual harus ditunda hlngga perdarahan berhen\i (5 sampal 7 harl)
(kondom, busa, krim, film, tablet. gel)
Kondom lateks dan kondom vinH memberlkan perllndungan
PMS/HIV
Barler yang tidak dipasang bersama spermisida (dlafragma) tudung serviks
berbasis ferttlitas
Dlafragma dapat dlpasang secepatnya setelah aborsi trimester pertama Setelah abonl trimester kedua, pemasangan harus ditunda hlngga uterus kemball ke ukuran sebelum hamH (dalam 6 mlnggu) TIdak dianJurkan untuk digunakan segera pasa+ abors! Wanlta dapat menggunakan metode berbasls kalender segera setelah \iga kall menstruasl
AborsIlnkomp!et
Oapat memberlkan perlindungan sebaglan terhadap PMS; per l1ndungan terhadap HIV tldak dapat dipertanauniJawabkan
TIdak ada perlindungan terhadap
PMS/HIV
• TabellO: Kontrasepsi pasca-aborsi: ringkasan konseling (/on/utan)
Oklusi tuba
Oklusl tuba (Iaparotomi atau laparoskopl m ini) dapat dllakukan secepatnya setelah
abors! tanpa penyulit
Pada kasus sepsis p'JScaabors! atau demam, hemoragi
pasca-aboTs! berat,
trauma berat pada saluran genital iltilU hematometra akut, prosedur harus ditunda hlngga terapl yang adekuat selesal dan/atau cedera pulih
P~laksanaan oklusi tuba setelah aborsl inkomplet trimester pertama
sarna sepertl prosedur Interva' Setelah aborsllnkomplet trimester kedua, prosedurnva S
Sumber: Informasi dalam tabet int btrdasarkan pada Improving access to quality care In family planning. Medical eligibility criteria for contraceptive use. 3"'ed. Geneva, World Health Organization, 2004 (WHO/RHRjOO2). and Blumenthal PO, Mc.lntosh N. planning/or StVia pfO\liders. Bolt/more. JHPlEGO, 1994.
Pocket guide to family
Aborsllnkomplet
1215 1
Kompetensl teknls
tahui kapan mana) kli'en yang mengalami masalah • Penilaian klinJ.s yang baile.
Hubunpn interpersonal
Silo,........ ke$ehatan
Kontinultas melalul tautan layanan
Pemberian layanan keluarga berencana pasca-aborsi tidak herakhir saat seorang wanita/gadis muda memilih dan mulai menggunakan metode kontrasepsi. Kontinuitas asuhan keluarga berencana herarti bahwa wanita memerlukan akses ke layanan dan persediaan yang akan memungkinkan mereka untuk meneruskan · penggunaan metode yang dipilih; untuk menerima terapi tindak lanjut jika terjadi komplikasi; untuk mendiskusikan masalah terkait metode; untuk mengubah metode, dan untuk menghcntikan penggunaan jika diinginkan.
MASALAH KLiNIS KONTRASEPSI PASCA-ABORSI Masalah klinis terkait aborsi atau komplikasi aborsi yang tidak aman harus dipertimbangkan saat mengkaji metode yang paling tepat pada setiap wanita/gadis muda. Komplikasi pasca-aborsi yang paling mengancam jiwa adalah: infeksi berkisar dari infeksi panggul terlokalisasi hingga sepsis umum; cedera meJiputi perforasi uterus dan cedera intraabdomen yang memerlukan intervensi pembcdahan; hemoragi; dan syok.
• Kontrasepsi darurat harus digunakan setelah hubungan seksual tanpa pengaman jika kehamilan tidak direncanakan atau diinginkan,. dan tidak boleh diberikan sebagai metode kontrasepsi reguler. Mater! diskusi
Tabd 10 memberih2n ringkasan konsding tentang kontrasepsi pasca-aborsi. Untuk setiap metode kontrasepsi, informasi yang tercantum terkait kapan metode dapat digunah2n setelah aborsi.
Aborsllnk"omplet
Hal penting lRinnyll yang hIlrus diperlimbnngkan kramtum dDlmn kolom "Kde-nmgfl1J".
TInjttU dIln dislusiklln berMnul' malwjsw~ infomuzsi di d41mn Tabtl 10, unJuk menwti· kim ba/rwQ mm"1:a memaJuzminyll. lAJ..1lkAn 1utJ yDng smna unhlk Talld 11. yo"g
mtmbtrikan pmu/tum untuk penggunaJJn kontmsepsj tnMit kondi::i klinh ~i yangumum. InformASi dttlam fIllltl ini html8meningkAtktyt pengdaltJ1Jm dAn keterampililn hlwrtga lit ~na"Uf yang telah dim;liki mahasima. dArJ kntu nrttthz unhU: ttttmtnuhi kebutiilUrn khusus wanda pasca-aborsi.
BERMAIN PERAN TujUJItl dalAm akril/ilas in; adalah mtmbn11:an mnhasiswa ksempnlan IInluk brnnnin perlin' mmgob~rvasj
kderampillln
kon~ling
ten-
lang ktluarga ~ncmUl' pasaHIborsi., lkrmRin pmm teruttl11Ul ahm mmtfrtsilil4Si maIuzsiI;tm unluk mmrpraktikk4nketen2mpillm mendmgJV' """tif dan kdu""".w.. butanyo> ......,
k<1""'8" """"""" """'..".",;.
•
1. Atur tRmbtWtn rwmglllrtll ymrg d4pllt digunahm untul: menghasilhm simMht$i latanan yang Iep4t d41mn mnnbtrikan layAMn kelWITSIl ~CAn4.
2. TInjau lnstruksi untuk Mahui5WQ -
bennain perun rkngan nrAhasiswa di kelas unhtk numastikan baJrwa mAJut.. si$Wa mentahami apn yang di1uuapklm danmm1:a. 3. Bag; ~lRs mtnjtzd.1 btbempif kdamPoi' yang tertliri dRri ~4 m4hasi$ulit P.!' k<"'mpo~. 5
,I ,
pok akan mtmiliki hsempatan untuk memainknn peran "kl~nN, "bidanN, dan "~H.
4. Trnjau "Dtlftar tiliA: unhlk .htmmlpilan konsdingN bersmnn setitrp hlompok. unM memashbm bahwa mtrd:n nlenlli1mmi CIlra mtnggunnkannya. 5. lkrikiln setitrp anggota kdompok /embnr
"Informasi lAtarbdnknng Hiln dnn /embar Hlnftmnnsi lAtar ~lnknng kDnsdorN. N
6. Beriknn waktu 1'h jam bag; setinp hlompok
untuk mtnytlt:sniknn nktivitllSnya. Wtiktu terselmt cukup untuk mllSing-nmsing anggota hlompok mtmainkpn htiga peran terselmf. 7. Awasin aktivitas dengan mduaugkan sedikit wilktu bersama setiap kdompok. Hal ini aknn memberikau Anda kesempatan untuk memastikan bahwa aktivitas berlangsung seperti yang diharapkan, dnn untuk mengobservnsi keterampilan hmseling malUlsiSWQ. 8. lkrihln waktu 10 menil bagi sdiap hIompok untuk membtriknn umpan bnlik ten tang Iwsil bermain ~ran
Umpan balik dan diskusi
Sant umpnn baIik diberikan oIeh masingmasing hlompok. Cundan pntanyaan berj_ rut untuk memandu diskusi. Apakah "bidnn" mendtrpat informasi yang relevan fentang hlwmilan d~n aborsi? Apakah "bidan" mendapat infonnasi yang relevan ten tang penggunaan metode hluarga berencana dnhulu dan masa mendafang? Apaknh "bidnn" menentukan apakah wauita} gadis mudn ingin hamil kembali?
Abonl lnkomplet
1219 1
AfXZknh "bidan" membcriknn kollstling tfntang metodt ktlunrga bfrencalla yang ttpnt berdnsarknll pmIn mnsnlah ilinis yang diilhntifiknsi? Stlllin itu, diskusiknn ktttrampilan mendtngar dan ktterampilan bertanya yang bfrmAn/lUlt yang digunakanJdiobstrvnsi saat aktiuitas.
Tabelll: Kontrasepsi pasca-aborsi: panduan penuunaan kontrasepsi sesuai kondisi klinis (~t-"'i' '.~ ~';~t"I'~~·'~~·~f-~;or;.""?~"'"""J '.i-f. ~'.~~ eli", 1.~ .il3I.l.l1:::,"';'~"" Diagnosis Infeksl yang ditegakkan atflu diduga • landa dan gejala sepsis/ Infeksl • landa aborsl yang tidak aman atau tldak bersih • TIdak mampu menyingklrkan dugaan Infeksl
AKDR: J_nBan memasangnya hingga dugaan Infeksi disingkirkan, atau Infeksi telah sembuh total (sekltar tiga' bulan setelah terapl selesai)
Kont rllSe psi oral (kontrasepsl oral komblnasl dan pl1 progestogen tunggal) dapat mulal digunakan secepatnya
Sterill»si w orela pada wanlt.ll: Jansan melakukan prosedur hingga risiko infeksl dlsingkirkan, atau lnfelui telah sembuh total (sekiUr tip bulan setelah terapi selesai)
Susuk dapat mulal digunakan secepatnya
Kayo dan clnd n dapat mulal digunakan secepatnya
Injeksl (DMPA, NET-EN) dapat mulal digunakan secepatnya !Condom dapat digunakan saat aktivitas seksual dimulal kembal1 IXafra&m1 dapat dlgunakan saat aktivitas seksual dlmulai kemball
.
Spermlsld.l dapat dlBunakan saat aktlvitas seksual dlmulal kemball AKDR: Janpn Cede ra ~dl A luran Benltal: • Perforasl uterus (dengan atau memasangnya hingga cedera yang serius telah tanpa cedera usus) pullh
.
1220
I
Aborsllnkomplet
Kontrasepsl enl (kontrasepsl oral komblnasl dan pll progestogen tunggal) dapat mu lal dlgu nakan secepatnya .. (bt'rlonju!j
Tabelll: Kontrasepsi pasca-aborsi: panduan penggunaan kontrasepsi sesuai kondisi klinis (/anjutan) Kondlsl kllnls
lCewaspadaan
Rekomendasl
• Cedera serviks atau vagina vang serius, termasuk luka bakar akibat Ziilt klmla PerforasJ uterus (dengan atau tanpa cedera usus)
Ola fragmiil: Jilln&a n digunakan hingga cedera vagina atau serviks ptJlih
Koyo dan cl nd n dapat mulal digunakan secepatnya
Sperm lsldill: Jangan digunakan hingga cedera vagina atau serviks pulih Clncln: Jan&a n digunakan hlngga cedera vagina atau serviks pulih
.-'
Susuk dapat mulai digunakan secepatnya Injeksl (DMPA, NET-EN, Cyclofem, Mesigyna) dapat mulai dlgunakan secepatnva Kondom dapat dlgunakan saat aktivitas seksual dimulal kemball Diafrag ma dapat digunakan saat aktivitas seksual dimulal kern ball (dapat digunakan pada perforasl uterus tanpa penyulit)
.
Sp errnlslda dapat digunakan saat aktivitas seksual dimulai kemball (dapat digunakan pada perforasl uterus tanpa penyulit) Perdilll'ilhan (hemoragl) berat dan anemlill befat terkalt (Hb<7 gm/ dl atau Ht(20)
.
AKDR: (bantalan lembam atau tembaga ): Tunda pemasangan hingga anemIa akut membaik
Kontrasepsl oral (kontrasepsi oral kombinasl dan pH progestogen runggal) dapat mulai digunakan secepatnya
SterlllSilSl sukarela p ada wa nlb: jangan melakukan prosedur hingga penyebab hemoragi atau anemia sembuh
Susuk dapat mulal dlgunakan secepatnya Injeksl (DMPA. NET-EN) dapat mulal digunakan SKepatnya Koyo dilln dnd n dapat mulal digunakan SKepatnya AKOR (pelepas progestogen) dapat digunakan pada anemia berat (penurunan pengeluaran darah menstruasl)
Aborsllnkomplet
1221 1
Tabel11: Kontrasepsi pasca-aborsi: panduan penuun33n kontrasepsi sesuai kondisi klinistlonJuron)
ICondom dapat dlgunakan saat aktivltas seksual dimulal kemball
OI.m,n'II dapat dlgunakan saat alcttvltas seksual dimula l kemball Spermlslda dapat dlgunakan saat alcttvltas seksual dimulai kemball •
Sumkr: lnfo rmasl dalam tabellnl berdasarbn pada Blumenthal PO, Mcintosh N. Pocket guide to lomlly planning for service providers. Baltimore, JHPIEGO, 1994 and Medlcol ~liglbility criteria lor contrC1Cf!prlv~ use. 3'" ed. Geneva WHO 2004.
• Anda berusla 17 tahun. • AncIa mendapat terapl aborsllnkomplet dan diberikan antiblotik untuk lnfeksl rlngan. • Oahulu Anda tidak menggunakan kontrasepsl karena AncIa tidak tahu bagalmana, atau di mana mendapatkannya. • Anda lngln menggunakan kontrasepsl karena Anda takut haml1 kembal1. • Anda tidak memilikl masalah medls dan blasanya sehat.
1222 1
Aborsi Inkomp1et
• • Anda berusla 25 tahun dan memlliki 4 orans anak. • Anda mendapat pengobatan di pusat kesehatan karena aborsllnkomplet. • Anda kehllangan banvak darah sebelum dlobatl dl pusat kesehatan. • Anda menggunilkan pll kontrasepsi tetapl Anda hanyil mengonsumsinya setiap dua hari sekall. Hallnl membantu anda menghemat uang karena pil untuk persediaan satu 00130 t3han hlngga dua bulan. . • Anda tidak: Ingln hamillagi dan Ingln terus mengonsumsl pll. • Anda mengalaml anemia, tetapi tidak memlllki masalah kesehatan lain.
• Anda berusla 37 tahun dan memiliki 9 anak. • Anda mendapat pengobatan di rumah sakit karena aborsi inkomplet. • Anda pernah menjalanl operasi untuk memperbaiki kerusakan saat aborsi. • Anda telah mengalaml liga kali aborsl selama dua tahun terakhlr, yang dilakukan oleh orang yang tidak terlatlh dl desa Anda. • Anda sangat takut untuk h"mlilagi. • Anda tidak pernah menggunakan kontrasepsl karena Anda meyaklnl bahwa kontrasepsi
• Mulu berusla 17 tahun. • Mulu mendapat pengobatan aborsi inkomplet dan diberikan antlblotik untuk infeksl rlngan. • Sekarang mulu harus mendapat konseling tentang keluarga berencana pasca-aborsl. • Anda haru$ berblcara dengan Mulu tentang: RIwayat me
Aborsllnkomplet
1223 1
•
.;
InformaSllmr belalcan& kOnselor- Slta • Sita berusia 25 tahun dan mem11ikl4 orang anak.
o Iii mendapat pengobatan di pusat kesehatan karena aborsllnkomplet. o la kehllangan banyak darah sebelum datang ke pusat kesehatiln untuk memperoleh
pengobatan. • 13 menderita anemia tetapi tldak mengalami masalah kesehatan lain. • Sekarang slta memerlukan konseling tentang keluarga berencana pasta-abofsl. • Anda harU5 berbicara dengan Sita ten tang: Rlwayat medis, termasuk status HIV Kehamilannya baru-baru Ini (Apakah la ingin hamil kembali? Apakah lnl aborsi
pertamanya) Hamil kembali (Apakah la lngin hamil kembali?) Apakah iii pernah menggunakan metocle keluarga berencana sebelumnya, dan apakah la menggunakannya dengan benar, berhentl menggunakannya, atau mengalami masalah
saat menggunakannya Apakah ia ingin menggunakan metode kB sekarang? Metode yang coeok untuk dlgunakan Bagaimana dan di mana la akan mendapat persediaan kontinu untuk metode yang ia pllih ke mana ia akan pergi Jika ia memiliki pertanyaan atau masaiah dengan metode KB, setelah ia mulai menggunakannya.
lnforma$ll.tar belabng kons.eIOt -Irma
;
..:.
_ Irma berusia 34 tahun dan memilikl 9 OfiIng anak. - 101 mendapat pengobatan di rumah sakit karena abors! inkomplet. • 101 memerlukan pembedahan untuk memperbaiki perforasl uterus. •
Sek~rang Irma membutuhkan konsellng tentang keluarga berencana pasca·aborsl.
• Anda harus berbicara dengan Irma tentang: Rlwayat medis, termasuk status HIV Kehamllannya baru·baru Inl (Apakah ia Ingin hamil kembali? Apakah Inl aborsl pertamanya) Hamil kembali (Apakah ia Ingin hamll kembali?J Apakah ia pemah menggunakan metode keluarga berenana sebelumnya, dan apakah ia menggunakannya dengan benar, berhenti menggunakannya, atau mengalaml masalah saat menggunakannya Apakah ia insin menggunakan metode KB sekarang? Metode yang cocok untuk dlgunakan Bagaimana dan di mana 101 akan mendapat persediaan kontinu untuk metode yang ia pilih Ke mana ia akan pergl jika la memlllki pertanyaan atau masalah dengan metode K8, setelah ia mulai menggunakannya.
AbOrsi inkomplet
PENILAIAN KOMPETENSI PADA KONSELING PASCA-ABORSI
Gunakan daftar tilil< berikut untuk
mengobservasi apakah "bidan" memenuhi kriteria terkait keterampilan mcn-
dengar dan bertanya, dan apakah ia menyertakan materi dalam d aftar. Kolom keterangan dapat digunakan untuk mencatat ohservasi yang positif atau area masalah ten tang interaksi "bidan" dcngan "klien" .
IPaft4r tlilk !
:....
Langkah
::,,.,;, "
,~:
Va
Tidak
.
~
C
Ke terangan
Kete,.mpllan mendenlarkan
• Perlakukan wanita/gadls muda sebagal seorang indlvidu tanpa memperllhatkan sikap menghaklmi • Berlkan wanlla/gadls muda waktu untuk
berplklr, mengaJukan pertanyaan, dan berblcara • Oengarkan secara saksama tentang apa yang
lngln dlkatakan oleh wanlta/gadis muda • Kadang kala ulangl apa yang telah dikatakan
oleh wanita/gadi s untuk memastikan pemahaman Ketentmpll,n beNnYI • Gunakan nada sUilfa yang menunl\.lkkan mlnat, perhatlan, dan keramahan • Ajukan satu pertanyaan pada satu waktu dan tunggu jawabannya • Ajukan pertanyaan yang memungklnkan wanita/ gadls muda mengekspreslkan kebutuhan dan masalahnya • Hindarl sikap menghaklml terhadap wanita/ gadls muda Mlt er l Materl berikut harus dlsertakan saat sesi konseling. • Riwayat medls termasuk status HIV
-
• Kehamilan baru·baru Inl (Apakah kllen ingin hami1? Apakah Inl aborsl pertamanya?) (ber/onjllt)
Aborsl lnkomplet
Dafta. tlilk !!omell" (,.;,j".,;;r;-,
'.','" V,
Langkah
.
TIdak
~·'-'&~:~:,I·>. ~',O:Keterangan
• Alasan aborsl? Jika abOrsl dlsengaja atau tldak amao • Hamil kemball (Apakah ia Ingln hamil kembali1)
• Penggunaan metode keluarga berencana sebelumnya, mellputl ilpakah digtlnakan dengan benar, ilpakah berhentl dig\Jnilkan, atau apakah terdapat masalah saat
.
menggunakannya ~
Keinglnan untuk menggunakan metode K8 Sililt inl
• Metode K8 yang cocok diguna'kan Sililt Ii'll
.
.
• Persec!iaan pl1ihan metode dl masa mendatang • nndak la" lut terhadap pertanYilan iltau In for m as! tenta"g metod e yang dlpllih
• Tanyakan teotang status HIV Jlka bel u m
diketahul, dan berlkan lnformasl tentang konsellng dan pemeriksililn sukarela • serta perilwatan dlrl dan perlll'lclungan
terhadap Infeksl/re-infeksi PMS dan HIV/ AIDS " Berlon
~ntl,l~n
ruJuk.n untuk
m.~I.h
ii'll Jib
tId
Penilaian
MalulsiSUHl Juuus dibmhm wmptllan yang
ko~petensl
tepid untui: mempraJctilckan ketuampilnn dalam bah ini, di bawah ptngarahnn umgsung dan kemudian tiM langsung. Voxn harus mtngatur untuk mtmbua! ptnilainn kompttensi stcora formal dnlam situasi nynta, mtnggunakan dajfar tilik keterampi/an konstUng. .
Aborsllnkomplet
Komentar dosen:
!(omentar mahasiswa:
Aborsi inkomplet
1228 1
Aborsl inkomplet
•
STUDI KASUS •
Aborsi Inkomplet
1229 1
BABS
STUDI KASUS
1230 I
Aborsllokomplet
PENGANTAR Jihl nw.hRsiswa tidnk berpenga/amnn, mtnyusun tutorial ulompok keciI atlfU individual . ' mtmlHlntu u"tuk mtnjtlaskAn bagaimann nungtrjahm studi kasus. Tu torial inj
harus bulangsung sehdum memulai 1mb ini.
PERSIAPAN STUDI KASUS SeIama praktik k/inis, mnJuzsiswa Ju:rus drmin/a wftuk mtmilih SIltu hlsus untuk memperdAlmn studi yang alan diprtsmtasiknn kemudian di numgkelas. • Ingalkan mnhnsiSWQ. tenltmg: - Manflwl studi knsus
Pentingnya herem";" paM praktik finn be/ajar dari pengalaman Hubungan antam prost!S dan has;l salll pengaruh yang daptd dimiliki hidtm
unM membUllt kehnmilan lebih mnnn. • TInjau siswa:
pernyatlUln
berikut bn'snmn maha-
Studi kasus memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengevaluasi ke-
efektifan asuhan pada situasi khusus. Informasikan kepada mahasiswa bahwa mereka akan mampu belajar dari
pengalaman mereka sendiri dan dari pengaJaman orang lain. Studi )(asus tidak hertujuan memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengkritik praktik orang lain. Bahkan. mahasiswa harus dimotivasi untuk memperhatikan praktik terdahulu dan mengambil pelajaran untuk masa mendatang. 5rudi kasus harus berdasarkan pada catatan pasien yang dipilih uhtuk mendemon-
Abors! inkomplet
12.31 1
tentu mis,. aboni . diingat bahwa Jcerahasiaan perlu dipertahankan seIama _ _ studi kasus.
• TInjau lnstruksi untuk Mahasiswa -lillat panduan untuk' shuli lasus yll"g disajikRn di alb;r bah ini.
•
• Bagi milhtlSitw;J ntntjadi tiga kewmpok. Tiap kdompok akan mrnyiJrpksn linn mem· prtsndasiMII satu studi kAsus ygng !elQh mnrka pr/ih dari amz klinis • &mun studi wus harus tubit dengan mQlUljemen aborsi inkomplel dan ~dj· kitnyn satu wus harus memilib hasil yang ~atif (y.i.. pasien meninggal) • Beri/tlm W/lktu salu jam untu! selia"
kelompok menyelesnjf(nn studi kaSIlS yang aktIn dipreStnfasiMn di depon kelas.
PRESENTASI STUDI KASUS 1. Perknwlkan maJwiswa yang akan mempmentasikan studi lasus. 2. Beriknn wsktu 30 1Mn;t untuk presmWi stud; wus
Sttiltp
3. Mul4i ~fIISi shuli kasus 1 dim bmbm ~u untuk tmrya'illWtlb Btttlllh
,,-.
4. Mu1lli pmmtai studi kasus 2 tItm btrj. bn waktu untuk tanya-JauIffb u ttJah
presmfasi.
Hubungan antam proses dan hasil Ptngaruh yang dapat bidan miliki tuhadap prostS mtlupun hasil untuk mmrlrnat ktlmmilan kbih IImlln. 7. lkriknn umpan /!aUk positif bagi mMlIsiswa tuknit ptrsiapan dan prtstntasi studi kasus.
KERJA KElOMPOK Aktivitas ke/ompok ini d;ranamg gunll mmrbttiklm ktsmrpatlln bagi mahasistm untuk mendiskusiknn pcrtanyaan rtlevan tukait studi kasus yang mmkn prtstrllasiklln. 1. TInjau btrsama mahnsiswa Ittllang fnstru/cs; untuk Ktlompok Kujll guna mtmastilam bnhwa mertkn memahnmi llpa yang dihnrnpkan dllti mmkn (Iromposisi kelDmpok harus tdap sama untuk memptrsiapkan dan mtmprtstntasikan studi
kasus). 2. Bmknn waktu 45 mtnil untuk stliap kelompok numyeltsaikan IlIlihannya. 3. Awasi aJctivilas kelompokdengan mtluangkan waktu beberapa snal tkngan sttiap kelompok.JIai ini akan mmrbfflkanAnda kestmpatan untuk mtmastikan bahwa aktivitas dilakukan stsuai rtncana dan untuk mengobservasi masukan dari sttiap
mahasiSWd. 4.
Umpan balik dan dlskusl
Iktikan waktu 10 menit un/uk sttiap ke/ompokuntuk mtmbt-riknn umpan ba/ik tentang hasil akhir aktivitas kelompok.
Vi akhir bab Anda harus mtmiliki dajtar tentang praktik yang lmik. Tekankan ptntingnya dajtar Itrstbu t da/am mtnytlamatkan jiwa dan mmrbual kehami/an ltbih aman.
Aborsllnkomplet
1233 1
BAGAIMANA MENGAKHIRI MODUL INI Minfll setittp mAhasi.twa unluk. mmulisk4n satu Iud yang tdVr. Uz ptla]Qri dm1 modul in..
y.ng _
...nguboh pnolWkny•. Apo yang
diptliljari 17lIIluJsiswa mungkin mt'TWpAAAn hQl bcil, namun Iud heil dApaf sangat pmhng.
•
Paritas: Tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT): Taksiran partus: Latar belakang soslal: Rlwayat obstetrl sebelumnya: (roeliputl aborsi sebelumnya, dan penggunaan metode k.eluarga berencana) Rlwayat medis dan pembedahan yang relavan:
Abof1i Inkomplet
1235
I
1. Apa yang terjadi? Apakah aborsl terJadl secara spontan atau disengaja? Apa hasil akhlrnVa bagi wanita? (jawaban pertanvaan berikut harus menJelaskan hull)
2. Bagalmana wanita ditanganl? Prosedur apa yang digunakan untuk menanganl aborsllnkomplet? Bagalmana kompliiasl ditanganl (mis., syok, hemoragl, cedera Intraabdomen, sepsis)? (jawaban pertanvaan ini harus menJelasian proses)
3. Apa poln utama praktik kebldanan terkalt manaJemen kasus? (jawaban pertanvailn Inl harus menjelaskan hubungan antara proses dan hull)
4. Apakah kasus ditanganl dengan kemungklnan cara yang paling balk? Jika tldak, apa yang harus dilakuian? Apa yang haws dilakukan untuk mencegah kematian wilnita? (jawaban pertanyaan lnl harus menjelaskan pelal.ran p n, dlpelaJarlJ
Abocsi inkomplet
INSTRUKSl UNTUK KELOMPOK KE~ L Menunjuk seorang an880ta kelompok sebagal ketus ... ntuk memfasilitasl dbtusI:
Z.
"'10m....
~ seorang anSlOta kelompok untuk melaporkan kemball ke telas tenteng hasll kerja kelOl\'lpolt.
3. MancllsltUsUcan ballc A atau 8 (bergantung pada apakah bsus vans Anda presentaslkan memIItkI hasH ya", petlttf atau neptif), dan C. 4. MenyeI. .1bn aktMtas kelompok dalam waktu 45 menlt.
A. Pad. kasus ketlka wanlta bertahan hldup: - Tlndakan mana vang menyelamatkan jiwa wanita? .. Apa yang membust tlndakan inl mungkln dllakukan1 • Apa yang dapat dllakukan leblh banyak untuk membuat asuhan leblh aman bagi wanlta dl msss mendata"g?
B. Pada !ta,US ketlka wanlta mengalaml kemaHan: - Apa penyebab kematlannya?
- Faktor spa yang menyebabkan kernatian wanita?
• Masalah spa yang terkalt dengan pemberian asuhan penyeJamatan Jlwa? • Apa yang harurtlilakukan untuk menghlndari masalah Ini dl milsa mendatang?
C. Betterml" pada praktlk: 1. 8uat daftar hal-hal uta'ma yang Anda tetah pelaJarl melalui ~tudl kaSU$. 2. Buat daftar rekomendasl yang Anda pikir akan membantv membuat mana~n aborsllnkomp!et lebih an:an dalam area praktik.
Aborsl inkomplet
GLOSARIUM Karena daftar kala yang ada dalam glosarium ini merupakan gabungan dari enam modul terdahulu, istilah berikut mungkin tidak selalu ditemukan dalam modu! ini.
A Aborsl/abortus
Istilah untuk menycbut terminasi/pengguguran kehamilan akibat penyebab apa pun sebelum jamn mampu hidup di luar uterus. Ahorsi kompJet adalah pengeluaran ~ mua produk konsepsi dari uterus, yang cenderung terjadi sebelum usia kehamilan delapan minggu.
Aborsi inkomplet adalah pengeluaran sebagian produk konsepsi. Semua bagian plasenta dapat lertahan/bersisa yang menyebabkan perdarahan hebat. Biasanya terjadi pada trimester ked.ua kehamilan. Wanita yang mencari penanganan darurat untuk mengatasi komplikasi aborsi.. baik abortus spontan atau disengaja., IOOih sering didiagnosis aborsi inkomplet.
Aborsi adalah tenninasi/pengguguran kehamilan melalui gangguan yang disengaja untuk mengakhiri kchamilan. Aborsi dapat berlangsung di tatanan pelayanan kesehatan yang aman dan sesuai hukum serta panduan kebijaki\l'l. kesehatan atau dapat terjadi di luar sistem pelayanan kesehatan dan ketentuan hukum. Aborsiinsepien melibatkan perdarahan pervaginam. kram abdomen. dan dilatasi serviks yang cepat, dengan atau tanpa pecah ketuban. Mustahil untuk melanjutkan kehamilan dan pada akhimya pengeluaran produk konsepsi akan terjadi.
Aborsi inkomp!et
Missed abortio" terjadi saat janin mati dan tertahan di dalam uterus. Konseptus yang. mati akhimya akan dikeluarkan.. walaupun gangguan koagulasi darah dapat terjadi pada kasus miSS
Abortus septlk/sepsis
Aborsi (keguguran yang terjadi saat usia kehamilan 22 minggu pertama) yang diikuti infeksi uterus dan dapat menyebar di sepanjang saluran genital yang menyebabkan demam dan menggigil, rabas vagina berbau tidak scdap, nyeri panggul, dan septisemia. Aborsi septik paling sering terjadi di layanan keschatan dengan fasilitas dan standar prosedur buruk. Aborsi spontan adalah terminasi kehamilan yang d ilakukan tanpa disengaja telah mengakhiri kehamilan. Aborsi spontan.. yang kadang kala disebut keguguran.. memengaruhi sekitar 10-15% dari semua kehamilan yang diketahui atau dugaan kehamilan. Aborsi iminen (mengancam) melibiltkan perdarahan per vaginam dengan atau tanpa dilatasi serviks. Gejala dapat meng-hilang dan kehamilan hidup dapat berJanjut. Jika gejala terus berlangsung, kehamilan akan menyebabkan aborsi insipien.. komplet, atau inkomplet. Aborsi yang tidak aman merupakan terminasi kehamilan oleh orang yang tidak memiliki keterampilan yang diperlukan atau pada lingkungan yang kurang memiliki standar asuhan yang minimal atau kedu~nya.
Aborsllnkomplet
Abrupslo pi_
•
Apns tokolltlk
AIDS
•
AIcsIIa Amnion
Amnlotoml Obat )'Ol'8 _
-
nyen.
_unman JI!rnfah eel
untuk
ntmOd-
_Iwi
dMah1lienl! _ jumIah hemogIabin l"'I'S ...kanduna ell dalamnya. AnemIa
yang kaya zat besi dan asam folat. Pen~ bab lain adal.h kerusakansel darah meoaI( yang berlebihan (mis., pada malaria), atau kegogalon pembuatan/produksi set dorah merah.
Anemia hemolltlk
1240 I
Abonllnkomplet
Anemia yang discbabkan oleh kerusakan sel darah merah. seperti pads ma1aria.
Penyakit hemolitik bayi barn lahir dapat terjadi sebagai akibat inkompatibilitas rhesus. Bayi ini memerlukan transfusi sulih setelah kelahiran. Aneurlsme
Kantonglsaku yang dibentuk oleh dilatasi dinding arteri.
Anoksla
~ondisi
Antepartum Anterior
Sebeluffi ~lahiran.
Anteroposterior Antibiotik
Dan depan ke belakal1g.
kekurangan/penurunan oksigen
Terletak/berada di bag ian depan atau arah menuju ke bagian depan. Obat yang diturnnkan daTi o rganisme mikro yang hancur atau menghambat pertumbuhan bakteria patogenik. Obat ini diberikan untuk mengobati infeksi.
Antibodl
Protein yang dihasilkan d i dalam tubuh untuk melawan mikroorganisme atau zat asing yang dapat rnasuk ke tubuh. Pada kehamilan. antibod i ibu untuk kond isi khusus dihantarkan menembus plasenta ke janin. Antibodi memberikan bayi imunitas pasif untuk beberapa penyakit pada beberapa bulan pertama kehidupan.
Antihlpertensl
Obat yang diberikan unluk mengurangi I~kana n darah linggi.
Anttplretik
Obat yang diberikan untuk menurnnkan demam.
Antiseptik
Zat yang mencegah infeksi dengan memo bunuh beberapa 'bakteri tertentu pada kulit atau jaringan tubuh. Antiseplik meliputi spiritus bedah.,. klorheksidin,. dan iodin: Tidak ada urine yang d ihasilkan oleh ginjal. Kondisi yang mengancaffi jiwa dapat disebabkan kedaruratan obstetri sepcrti perdarahan berat, eklamsia, d an syok septik.
Anuria
Abor$l lnkomplet
Apeks Apnel
Bagian atas atau tertinssV~ TIdal< bemppOa.
Bayi cukup bulan Bayl prematur
Bayi lahir di antara usia kehamilan 37 dan 42 minggu. .Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan lengkap 37 minggu
Beratjen!s
Berat relatif jenis materi apa pun (mis., urine), yang dinyatakan dengan rasio beral volumetertentu dari materi Icrscbut tcrhadap berat volume air yang sarna. Berat jenis air adalah 1.
Bida!
Bilah materi hersifat rigid, seperti kayu, yang digunakan urituk mempertahankan pada tempat bagian tubuh yang dapat digerakkan.
Bolus
Dosis preparat obat yang diberikan dalam satu waktu.
Busa
Akumulasi gelembung kecil yang terbentuk dalam cairan akibat turbulenSii bih. Busa pada mulut: terjadi saat kejang akibat gelembung saliva dan mukus.
c Cairan amnion
Calran ketuban Cincin Bandl
Cairan yang dihasilkan dan berada di salam amnion. Saat paruh kehamilan berikutnya, cairan ini juga mengandung cairan dari paru-paru dan ginjaJ janin. Cairan ini memberikan ruangan untuk pertumbuhan janin tanpa gangguan. pada kehamilan lanjut dan pada persalinan, cairan ini menyamankan suhu memberikan beberapa zat nutrisi bagi janin. Istilah lain untuk cairan amnion. Area antara segmen atas dan bawah rahim yang menjadi terlihat dan/atau teraba saat persalinan macet. Cincin ini disebabkan oleh penebalan ekstrem segmen atas rahim dan penipisan segmen bawah rahim yang membahayakan dan merupakan tanda ruptu r uterus yang mcndapatkan Aborsi inkomplet
DeflsIens!
Kel=angan.
DeIIeksl (kepala)
1<epaI. _
•
l>ukan lIeksi kepaIa deogandagumerapal pad. dada. T....dl pada posisi obipito-po.terior dan dapat meoyebabkan persalinan lama katena diameter ~ kepaIa janin ~
lebih besar t:ne!aW'ati panggul. Deform)tas Dehldrasl
milan. hawaii Bagion _ n>eia(»lll uterus ell bogIan yang lebUl, ""', darjpad. sis! plaienta yang ~t idalalI desld... v«•••• "'• . parietalis.
Desklua kapsular
1244 ,
AborsJ Inlromplet
Bagian
~Iagnosls
banding
Diameter
Memuluskan di antara dua kondisi alau lebih yang merupakan penyebab tanda dan gejala. Garis lurus yang melewati pusat lingkaran atau bola. Besar diameter panggul dan tengkorak janin digambarkan dan pengukuran yang tepat dilakukan.
Diameter mentovertikal
Jarak antara dagu dan verteks (titik lertinggi/puncak) kepala.
Diameter oksiplto frontal
Jarak antara pangkal hidung dan protuberans oksipital (y.i. tonjolan yang dapal dirasakan pada tulang oksipital di bagianbelakang kepala). Diameter ini merupakan diameter presenlasi saal kepala mengalami defleksi dan panjangnya 11,5
an. Diameter subokslpltobregmatik (kepalaj
jarak dari bawah oksiput ke fontanel anterior.
Disentri
Infeksi usus discbabkan bakteri atau parasit yang menyebabkan nyeri di abdomen dan sering mengeluarkan feses berc?,mpur darah, pus, atau mukus.
Disproporsl sefalopelvik
Ketidaksesuaian antara ukuran kepala jamn dan panggul ketika seharusnya kepala dapat melewati pangguJ. Kondisi im dapat disebabkan panggul berukuran kedl atau panggul herbentuk ab nonna), atau bayi berukuran bcsar atau abnormal.
Distensl
Mereganglmelebar.
Distorsl
Kondisi menyimpang dari bentuk nonnal.
Diuresis
Peningkalan jumlah pengeluaran urine yang terjadi setelah beberapa lerapi obat.
Diuretlk
Obat yang diberikan untuk meni ngkalkan produksi urine.
Aborsl inkomplet
"""lbIg
E Edaman
J<elebihan cairan Edema
badandan katkandri
sebagai tanda preeklatnSla karma beberapa edema umum pada banyak kcltamilan.
Edaman paru
Akumulasi cairan di dalarn paru.
Eklamsla
Kondisi yang janggaVabnonnal kehamilan atau waruta yang bam rneJa.. hirkan.. ditandai dengan ke;ang yang di· i1cuti kama. Wanita pcnderita bias4nya
mengaI""i hipertensi dan proteinuria. Kejang dapa. tmjadi pada penode antepar-
tum.. intrapartuht, atau postpartum awal. Ekspansll
12461
Mampu meregan"
Aborsllllkomplet
Ek5tensl (!tepala)
Meluruskan. Lawan dari f1eksi. Digunakan untuk menggambarkan mekaflis. me ketika kepala bayi lahir, y.i.. setelah f1 eksi, kepala .mengambil ekstensi untuk memfasilitasi dahi, wajah, dan dagu untuk lahir.
Ekstensllutut Ekstemal Ekstraksl vakum
Meluruskan tungkai. Berada di bagian luar Prosedur yang dilakukan dengan menggunakan mangkuk logam atau plastik yang diletakan pada kepala bayi dengan cara menciptakan vakum. Dengan menarik rantai pada mangkuk seara perlahan saat kontraksi, kepala bayi seara bertahap turun melalui jalan lahir. Penting untuk memeriksa bahwa tidak terdapat disproporsi sefalopelvik sebelum melakukan pelahiran vakum. )
Embollsme calran amnlo
Embollsme paru
Sirkulasi darah di dalam paru yang tersumbat oleh embolus (bckuan darah).
Empatl
Kesadaran intelektual dan emosional serta pengertian terhadap pikiran.. perasaan, dan peri1aku omg lam. bahkan yang mengesa.lkan dan mengganggu. lnf1amasi membran yang melapisi rongga jantung. lnfIanasi endometrium (lapisan dalam uterus)
Endokardltls Endometritis
Aborsllnkomplet
Endometritis Eplpstrlk EpUepsigrand mal Eplslotoml
Lapisan terlUIU' uterus. Bagian tengah.atas abdomen. Kejang epileptik ma)'O' yang diilgnya kesadMan. Insisi di perineum tepat sebe1um kepala mengalami ~ untuk memfasilitasI
F Faktor rhesus
Antigen yang terd.ppat pada sel darah merah sebagian bcsar orang. Orang yang memiliki antigen ini di.scl>ut "rht!Sus positif". Orang yang tidak memiliki antigen ini disebut "rhesus negatif". Inkampatibilitas rhesus terjadi sailt ibu memiliki rhesus negatif dan janin memiliki "rhesus positif'·.
Faktor rlslko
Faktot-faktor yang mernbuat kondisi een:denmg o.jadi .... Jcb;h berl>ahaya.
Faktor yang dapat dlcegah
Faktol' yang tnen)'tbabkan atau berkontribusj terhadap.kemauan Jbu ketika terd..
Fatal
Flbrold
Fistula
Jalan masuk atau saluran penghubungan yang abnormal antara dua organ seperti, misalnya, kandungan kemih dan vagina, yj fistula vesikovaginalis, atau vagina dan rektum, y.i. fistula rektovaginalis. Fistula mcrupakan komplikasi serius akibat persalinan macet dan menycbabkan inkontinensia urine dan alvi. Perbaikan operatif biasanya diperlukan.
Fleksi
Menekuk kc depan.
Fleksi Ikepala)
Kepala menekuk ke depan.
Flekslble
Liat, y.i. mudah ditekuk.
Flulrtuasi
Memberikan sensasi gcrakan seperti gelombang saatdipalpas~ karena kandungan cairan (mis., pus di salam abses).
Fontanel
Ruang membranosa pada kepala bayi tempat dua sutura atau Icbih bertemu. Sering kali disebut "bercak.halus". Fontanel anterior merupakan ruang membranosa berbentuk wajik pada bagian depan kepala pada pertemuan empat garis sutura. Fontanel posterior merupakan ruang membranosa berbentuk segitiga keeil di bagian belakang kepala pada pertemuan tiga garis sutura.
Fornlks vagina
Ruang di antara dinding vagina dan bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina. Terdapat empat fomiks, anterior, posterior, dan dua fomiks lateral.
Fosa kubltal
Depresi/cekungan pada bagian lengan yang merupakan bagian depan siku.
Fotofobla
Saat cahaya menyakiti mata.
Fundus
Bagian atas yang melingkar pada uterus, di atas bagian tuba falopii.
Aborsi inkomplet
G Gaya jolanltlk (waddllnl pit)
Glikosurla GoIonpn (dorah)
H
AD).
Hematemesls Hernotolcrlt
dengan sangat cepat) spesimen. HeINlIokrit merupoI
Hematoma
Hemiplegia Hemoalobln Hemosloblnopati
Hemoraal
Hemorqlantepartum
""""' a Akumw..; ....alI yang "'''okaU.... di organ atau jaringan yang diseb&bka,n • kebororan darah pada pembuluh d6rah: • ParaJisis salah0$3tu sisi tubuh
Zat di daJam sel darah merah membawa oksigen dari pam ke ",mig.." Gangguan darahyang disebabkan bentuk hemoglobin yang abnormal (mis., anemia seI sabit talasemia). Anemia berat te~di pada kondisi ini.
Hemoragi pascapartum primer
Perdarahan berlebihan dad saluran genital pada 24 jam pertama setelah pelahiran. Jumlah da rah yang keluar adalah 500 ml atau lebih.
Hemoragi pascapartum sekunder
Meliputi semua kasus hemoragi pascapartum yang terjadi antara 24 jam setelah pelahiran bayi dan 6 minggu pascapartum.
Hemoragi serebral
Perdarahan pada otak yang disebabkan ruptur pembuluh darah.
Hemoragi subaraknoid
Perdarahan di dalam membran yang membungkus otak akibat pembuluh darah yang ruptur. Absorpsi atau bergabung bersama air.
Hidrasi Hidrosafalus
Hiperemesis gravida rum
Kondisi yang ditandai dengan akumulasi cairan serenrospinal di dalam ventrikel otak. Bayi h;drosefalus memiliki kepal'a yang besar dan dahi yang menonjoJ. Pada kasus yang berat, bayi tidak dapat bertahan hid up, tclapi pada kasus ingan dapat diatasi melalu; operasi yang menghasilkan cairan yang berlebihan dad otak ke dalam aliran darah. Muntah yang berlebihan saat kehamilan. Kondisi ini merupakan konsisi yang scrius dan menyebabkan dehidrasi serta ketosis dan mengganggu kesehatan wanita secara cepat kecuali tcrapi yang tepat diberikan. Kerusakan hati dan ginjal dapat terjadi yang menyebabkan koma hinga kematian.
Hipertensl
Tekanan darah tinggi.
Hipertensi e"senslal
Tekanan darah tinggi yang tanpa penyebab yang jelas.
Aborsl inkomplet
HlpertonIIc
HlpOIaIa
1-
Induksl persaUnan Infarlc
Area _
(kematian jaringan) pad.
organ yang dlsebabkan iskemia lobI. (y.i. suplai darah buruk). bUark plasenta dapat dijumpai,. khususnya pada wus hipertensi pada kehamHan.
Infertilitas
Kesulltan atau ketidakmampuan untuk mengandunglhantil.
12521
Aborsllnkc)mplet
• Inflltrasl (anestetlk lokal)
Insls!
Metode penyutikan anestetik lakal ke dalam jaringan. InfiUrasi perineum dilakukan sebelurn tindakan episiotomi. Potongan bedah.
Internal
Oi bagian dalam.
Intokslkasl air
Kondisi yang disebabkan kelebihan cairan di dalam sirkulasi dan jumlah natrium yang tidak adekuat. Intoksikasiair dapat disebabkan tranfusi berlebihan
dan dapat menydlabkan mual, muntah. dan pada kasus berat, konvulsi, kama, dan kematian.
Intrapartum
Terjadi saat melahirkan.
Intraperitoneal
Oi dalam rongga peritoneum.
Inversl uterus
Uterus mc1ekuk keluar, dengan fundus uterus terdorong ke serviks dan menonjol·ke dalam alau ke luar vagina. Kondisi ini merupakan kedaru r~ta n obstetri yang menyebabkan syok berat. Uterus harus d,ireposisi secepat mungkin.
Inversl uterus
Uterus kembali ke ukuran pada janin di dalam uterus. Alasanya tidak selalu diketahui, tetapi cenderung terjadi pada kasus malnutrisi, anemia, preeklamsia.. malaria, tuberkulosis, dan wanita perokok.
Insthumus
Saluran penghubung yang sempit antara badan uterus dan scrviks.
K Kantong Douglas
Ruang berbentuk kantong yang berada di antara rcktum dan uterus.
Kantong janin
Kantong ketuban yang membungkus bayi di dalam uterus. Aborsllnkompll!l
Keleblhan beNn slrtculosl (a""I8t~ overload
Kelenjar bortholln
Kematlan intrauteri Kematlan obstetrllanssung
.
•
Kematian obstetri tldak langsung
Kematian yang disebabkan penyakit yang telah ada sebelumnya atau penyakit yang terjadi saat kehamilan dan yang tidak disebabkan penyebab obstetri langsung. tctapi menjadi lebih buruk akibat efek fisiologis kehamilan.
Keterbatasan fl sik
Defek/cacat fisik yang dapat membatasi kemampuanindividuuntukberpartisipasi secara penuh dalam kehidupan nonnal.
Ketoasidosls
Kondisi ketidakseimbangan elektrolit disertai ketosis dan pH darah yang rendah. Ketoasidosis dapat terjadi pada persalinan iika wanita mengalami dehidrasi dan ketosis. Wanita yang mengalami ketosis memiliki bau napas yang manis atau berbau buah. Terapi yang dilakukan adalah rehidrasi, memberikan cai ran dan karbohidrat yang adeku at pada wanita.
Ke tuban pecah la ma
Ketuban pecah Icbih dari 18 jam, terlepas dari apakah persalinan telah dimulai atau tidal<.
Keifosis
Peningkatan kecembungan yang abnonnal pada lengkungan spina torasik yang tampa]< dari samping.
Koagulasi
Pembentukan bekuan darah.
Koagulasi intravaskular diseminata
Koksiks (tulang e kor)
Gangguan sistem koagulasi yang dipicu oieh kondisi tertentu (mis., syok sepsis atau hemo ragik. eklampsia) d an ditandai dengan pcrdarahan umum. (Lihat kegagalan koagulasi). Tulang kedl di ujung sakrum yang . dibentuk oleh empat vertebra yang menyatu. Tulang ini membentuk sendi yang dapat digerakkan dengan sakrum dan bergerak kc belakang kcluar saat pelahiran per vagina, dengan demikian meningkatkan ukuran pintu bawah panggul. \
Aborsl inkomplet
•
KomprosI bimanual ........
Llpa_1
lateral
Bagian samping.
lengkung (arkus) pubis
Struktur tulang menyerupai lengkung panah yang berada di depan panggul. Penurunan abnormal jumlah sel darah putih dalam darah yang berfungsi untuk mclawan infek5i.
leukopenia
LIgamentum latum
Dua lipatan peritoneum yang membungkus uterus yang mcmanjang ke dinding samping panggul dan membantu menjaga uterus tetap bcrada di tempatnya. Ligamen ini bersifat tuba falopii. parametrium. pembuluh darah, dan saraf. Area pertautan antara abdomen dan paha. Bagian belakang tubuh antara toraks dan pan~L .
Llpat paha loin lokla
'.
Rabas yang keluar dari uterus setj?lah melahirkan. Rabas ini mengandung daral\. mukus, serpihan desidua. dan debris lainnya dari uterus. sclama 2-3 hari pertarna, mbas mengandung darah, kemudian berubah warna menjadi merah muda/ kemkelatan. dan menga{lClung Icbih hanyak cairan serosa. Akhimya, rabas berubah rnen}adi berwama keputihan dan mengandung terutama sci darah putih dan mukllS. Lolda berlangsung 2-3 minggu setelah kclahiran. Lokia berlebihan yang berwama merah dan menctap dapat disebabkan produk konsepsi yang tcrtahan. Lolda yang berbau tidak sedap merupakan landa infeksi.
M Malnutrlsl
Nutrisi yang tidak adekuat disebabkan diet yang buruk atau defek pada metabolismc yang mencegah tubuh menggunakan makanannya dengan baik. Gejala
Aborsllnkompret
Mlometrlum
Lapisan olot uterus.
Mola hldatldosa
Kehamilan abnormal yang m€!nyebabkan adanya masa kista yang menyeru pai setandan anggur. Tenninasi kehamilan diperlukan dan lindak lanjul penting dilakukan karena fisiko terjadinya karsinoma korion.
Monoplegia
.Paralisis salah satu ekstremitas (Iengan alau tungkai).
Moulding
Tumpang tindih tulang lengkorak janin pada sutera dan fontanel guna memungkinkan tulang menyesuaikan dengan fianggul yang dilewati. Diameter presenlasi berkurang dan diameter pada sudut kanan meningkat. Jika moulding berlebihan (mis., pada persalinan macet). pada arah yang salah. seperti yang terjadi pada malposisi dan maJpresentasi, alau leJF.Idi terlaJu ,cepa!, terhadap bahaya hemoragi intrakranial.
Multipara
Wanita yang tel,m melahirkan lebih dari satu jan in, seperti pada kasus kembar atau kembar banyak.
Multlparltasgrande
Seorang wanita yang telah melahirkan lima orang anak alau lebih
Multilasl genlta
Praktik bedah tradisonal dengan memotong sebagian alau seluruh genitaJia ekstemaJ wanita. Pada bentuk yang paling ekstrem, disebul "infibusi" ,dua sisi vulva juga dijahit bcrsama dan menyisakan lubang yang sangat keci.l.
N Natrium laktat
Larutan natrium laklat, natrium klorida, kalium klorida, dan kalsium klorida yang dapal diberikan melalui infus inlravena.
Aborsi inkomplet
Obesltos
Obnk
0I0nsIt CHcSI&en
Okslput posterior perslsten
Janin memiliki oksiput (yJ. bag ian belakang kepala) dengan arah menuju ke belakang panggul ibu. Biasanya kepala fleksi dan berotasi pada posisi anterior, tetapi posisi oksipito-posterior persisten gagal berotasi dan bayi dilahirkan dengan presentasi wajah ke pubis. Persalinan sering kali lebih sulit pada kasus ini karena diameter kepaJa janin yang lebih !ebar harus melewati panggul. kontraksi dapat menjadi kurang efektif, dilatasi serviks lebih lambat, penurunan kepala janin !ambat, dan· cedera pada ibu dan anak !ebih sering terjadi.
Oksltoslk
Istilah yang digunakan untuk obat yang menstimu!asi kontraksi uterus guna menginduksi atau mempercepat persalinan. atau untuk mencegah atau menangani hemoragi pascapartum.
Olisurla
Penurunan sekresi urine. Oliguria dapat disebabkan gangguan fungsi ginjal yang terjadi akibat komplikasi berat scperti hemoragi, preeklampsia, eklampsia, dan S}'?k septile
Os
Lubanglostium. Tulang.
Osteomalasla
Rakitis pada orang dewasa. discbabkan oleh defisiensi berat vitamin 0 yang menyebabkan perlunakan tulang yang terasa sangat nyeri.
Ostium servlks
Ostium internal adalah !ubang antara serviks dan hadan uterus, sedangkan ostium eksterna! adalah Iibang antara ~ks dan vagina. Setelah penipisan (effacement) serviks pada persalinan, hanya terdapat ostium dan ostium tersebut terletak d i antara segmen bawah rahim dan vagina.
•
Abo rslll1komplet
•
Panus preslpiIatus
Pascapartum Patela
........., hmbalilcan
Pemben,kakan payudara
AkUmulasl 8ekresi pada pa}'¥dara nyeri. sering kall disertai stasis vima limfatik, serta edema pada saat awitan menyusui. Menyusui secara $erlng dan
12621
AbofsIlnkomplet .
memastikan bahwa bayi menyusu pada payudara dengan pasis! yang benar membantu meredakan kondisi. Penyaklt radan, panggul (PRP)
Infeksi organ reproduksi (uterus, tuba falopH, ovarium. parametrium). Infeksi dapat terjadi setelah pelahiran atau aborsi, atau dapat terjadi akibat infeksi saluran genital atau abdomen lainnya, atau akibat infeksi yang menular melalui darah,. mis., tuberkulosis. Gejala meliputi nyen abdomen bawah, demam. dan rabas vagina. Kecuali diobati sejak awal dan secara efektif dengan antibiotik, tuba falopii dapat mengalami obstruksi dan menyebabkan .infertilitas sekunder. Kondisi ini juga dapat menjadi kronis.
Perdarahan pascapartum atonik
Terjadi pada sisi plasenta karena uterus tidak mampu berkontraksi S(!Cara adekuat dan dengan dcmikian pembuluh darah tidak mengalami komprosi dan perdarahan tidak terkendali. Kondisi yang mengganggu kontraksi uterus, seperti plasenta tcrtahan,. akan memicu perdarahan atonik.
Perdarahan traumatik
Pada obstetri, terjadi sebagai akibat cedera pada saluran genital.
Perikarditis
Inflamasi kantong (perikardium) yang mengelilingi jantung.
Perimetrium
Lapisan paling luar uterus. Perimetrium membungkus uterus seperti selimut dan memanjang hingga ke dinding samping panggul membentuk ligamentum latum.
Perinatal
Sekitar waktu kelahiran.
Perineum
Area yang memanjang dari lengkung pubis hingga koksiks, discrtai jaringan yang melapisinya. Pada obstetrik, badan perineum merupakan piramid fibromuskular di antara sepertiga bawah anterior Aborsllnkomplet
PJelonefritis
Inleb; ginjal yang dIsebabkan bakteri yang naik ke kandung kemih setelah masuk ke uretra.
Plntu atas panuul
Plntu,atas panggul menapakan bagian pertama panggul sejati yang dilewati
12641
Abonllnkomplet
janin, aturan umumnya, jika kepala janin dapat masuk ke bingkai panggul, kepala seharusnya dapat melcwali sisa panggul lainnya.
Plntu bawah pangaul
Tulang pintu bawah panggul berbentuk wajik yang merupakan tempat lewatnya janin saat lahir.
Plasenta previa
Plasenta yang berada ab normal di scgmen bawah rahim yang seluruhnya atau sebagian mcnutupi ostium uteri (lubang antara uterus dan serviks). Peregangan segmen bawah rahim saat trimester terakhir kehamilan menycbabkan lepasnya sebagian plasenta dari dinding uterus. Akibatnya terjadi episode perdarahan yang biasanya tidak terasa nyeri. Bahayanya bagi wanita adalah bahwa wanita akan mengalami ~rdarahan katastrofik saat kehamilan akhir.
Plasenta tertahan
Menjelaskan situasi saat plasenta tidak juga dilahlrkan dalam 30 menit setelah kelahiran bayi.
Pleurisl
Infeksipadamembran yangmembungkus paru dan melapisi dinding dada.
Polihldramnlon
Kondisi yang ditandai dengan cairan amnio yang ~rlebihan. Kondisi ini disebabkan terutama oleh kehamilan kembar, abnormalilas janin. diabetes, dan hldrops fetalis, kondisi yang jarang terjadi yang disebabkan penyakit hemolitik.
Poliurla
Mikturisi yang berlebihan.
Poros
Berputar atau berotasi pada titik pusat.
Posisl dorsal
Tidur terlentang,
Posisilitotoml
Wanita berbaring telentang dcngan tungkai tcrbuka Icbar dan ditopang old\ sling yang tcrgantung pada kutub litotomi.
Aborsllnkomplet
,
lampsia. Proteinuria harus selalu diperiksa karena, jika disebabkan preeklampsia.. kondisi ini merupakan tanda berbahaya. Jika disebabkanoleh infeksi, terapi dengan antibiQtik diperlukan. Puerperium (masa nifasl
Periode 4.2 hari setelah pelahiran bayi. Kata lain yang sarna dengan periode ini adalah "periode pascapartum".
Pungsllumbal
Prosedur yang dilakukan dengan memasukan jarum ke dalam ruang subaraknoid di antara vertebra lumbal ketiga dan keempat untuk memperoleh spesimen cairan serebrospinal guna pemeriksaan,. dan untuk mengukur tekanan di dalam cairan. Pungsi ini juga dilakukan untuk anestesia spinal.
Pungsi vena
"Penusukan vena untuk mendapat sampel darah atau memasang infus intravena.
Puerpura
Hemoragi kedl di dalam kulit.
Purpura trombo sltopenia ideopati k
Kondisi yang tidak diketahui penyebabnya dan ditandai dengan penurunan jurnlah trombosit yang menyebabkan ketidakmampuan darah untuk berkoagulasi dengan baik.
R Rakitis Rales
Pelunakan tulang akibat defisiensi vitamin 0 saat masa kanak-kanak. Suara desis yang terdengar saat mendengarkan paru yang mengalami ganggu,n.
Resu sitasi
Mengembalikan kehid upanatau kesadaran seseorang yang tampaknya mati.
Retardasi mental
Perkembangan mental yang terlambat.
Aborsi inkomplet
Retl'lksl Retroplasenta
Ron...
Oitarik kembali. Di belakang .tau di bawah plasenta. Ruang cekung di dalam tubuh.
_,sakrum) Ronga peritoneum
Santtasl
Segmen
Bagian dari aesuatu.
Sepsis puerperal
Infeksl saluran genital yang terJadi sewaktu-waktu antara awitan ketuban pecah atau persalinan dan 42 hari sete1ah pelahiran atau aborsi.
Septlkemla
Keadaan terdapatnya mikroorganisme berbahaya dan penggandaan mikroorganisme
12681
Aborsllnkomp~1
tersebut di dalam darah, menyebabkan demam tinggi dan menggigil. Jika tidak ditangani, Septikemia mengakibatkan syok dan kematian
Sianosis
Perubahan wama kebiruan pada kulit dan membran mukosa akibat kurangnya oksigenasi jaringan.
SlIan, padan (darah)
Uji kecocokan/kompatibilitas darah donor dan resipien yang d ilakukan sebelum transfusi.
Slmflslotoml
lnsisi bedah simfisis pubis ke pintu atas panggul yang melebar saat terdapat disproporsi sefalopelvik. Insisi ini merupakan prosedur darurat altematif ketika fasilitas untuk seksio sesarea yang aman tidak tersOOia.
Slmflsls pubis
Area kartilago tempat dua sendi tulang pubis berhubungan di bag ian depan panggul.
Slnslput
Alis atau dahi.
Sinusitts
Infeksi pada sinus (rongga udara pada tulang kranial di hidung dal;!. di bagian samping atas mata).
Slstttts
Infeksi kandung kemih.
Sitz bath
Merendam area genital di dalam bak herisi air hangat yang bcrsih. Tindakan ini dapat dilakukan pada pascapartum untuk meredakan nyeri akibat episiotomi atau robekan perineum.
Skoliosls
Penyirnpangan lateral pada garis spina yang secara no rmal memiliki garis luru's vertikal. •
Sonar Spasme
Istilah ultrasonografi dalam d iagnosis mOOis. Kontraksi otot involunter yang kuat dan tiba-tiba.
Aborsllnkomplet
$Utura sqItOlls
• Syok
-. /(ondlsi
Syoksepttk
Infeksi yang sangat serius pada aUran darah yang menyebabkan demam tinggi, tekanandarah rendah. denyut nadi cepat. dan napas tepa!. Syok septik yang tidak ditangani menyebabkan koma dan kematian.
T Taliper
Tall pusat
Kaki pengkor (clubtoot). Abnormalitas kongenital ketika kaki mengalami dengan sudut yang abnormal terhadap tungkai . . Tali yang menghubungkan janin dan plasenta. Nutrisi dan oksigen melcwati vena umbilikalis dad p lasenta ke janin. Produk sisa dihantarkan dari janin ke plasenta via dua arteri umbilikaHs.
Teknlk aseptlk atau asepsis
Teknik aseptik merupakan kewaspadaan khusus yang dilakukan untuk mencapai lingkungan bcbas bakteri, mis., saat pelahiran atau saat pembedahan. Kewaspadaan meliputi penggunaan teknik menrud tangan yang benar, penggunaan instrumen dan balutan steril yang benar, mengenakan pakaian yang tepat olch tenaga kesehatao. mis., gauo. cap (tutup kepala), dan sarong tangan.
Terapl antlblotlk profilaktik
Pemberian antibiotik untyk mcnccgah infeksi.
Testlkel/testis
Dua kclenjar di dalam skrotum yang memproduksi spermatozoa dan hormon seks pria. .
Tetanus
-Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yang ditemukan di tanah dan debu yang disebarkan melalui fcscs hewan dan manusia. Mikroorganisme masuk ke dalam tubuh melalui lcsi/kulit
Aborsl inkomplet
1271 1
Twitch (kedutan)
Kontraksi involunter yang minimal dan tiba-tiba.
u Ultrasound
Uremia
Suara dengan pada frckuensi di alas batas alas pendengaran norma] yang d igunakan obstetri (dan cabang medis lainnya) dalam teknik ultrasonografi. Ultrasaund digunakan untuk mengkaji maturitasdan ukuran janin. mengidentifikasi lokasi plasenta,. mendiagnosis abnormalitas janin dan tumor panggul. Kelebihan urea di dalam darah. Uremia merupakan salah satu tanda gagal ginjal kronis.
v Vena medlana kubital
V'ena yang berada di garis tengah fosa kubital.
Vena varikosa
Vena yang berliku-liku dan meJebar/ terdistensi secara tidak normal. Jika terasa nyeri saat kehamilan. wanita harus disarankan untuk mengenakan stoking penyangga yang harus digunakan sebelum wanita mengangkat kakinya pada pagi hari, dan untuk mengistirahatkan tungkainya dengan meninggikan kaki di atas posisi jantung.
Verteks
Area kepala di anlara fontanel anterior dan posterior S(!rta dua parietal yang menonjol (y.i. benjolan pada masingmasing puncak kepala). Pada persalinan normal.. saat kepala fleksi dengan baik, verteks menjadi bagian prcsentasi.
Aborsl Inkomplet
1273 1
Virus
Agens infeksi berukuran kecil yang tumbuh dan berproduksi di dalam sci hidup. Virus dapat menembus plasenta pada kehamilan dan menyebabkan abnonnalitas jarun. khususnya saat trimester pertama.
Vitamin
Substansi makanan yang penting. Vitamin A, B, C, 0 , E. dan K merupakan substasi penting untuk kebutuhan girl dan kesehatan serta defisiensinya menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Aborsllnkomplel
APENDIKS: PERTANYAAN PRE- DAN POST-TEST Pertllnyaan pre- dan post-test (dan jawaban)
berikut dibtrikan Mbnga; contoh, tinn tidnk ~nggambaikan rintnng pertanyaan yang lmglatp yang hnrus dicanrumkRn dalam pretUm post-test. yang hams digunakan Anda stbngni mdode fNnilaian mahnsiswa. Anda munghn ingin mcnggunakan ptrtanyaan lain ini, bnsama dtngn" pertanyaan yang relt:VQn dtngan isi modul ini, untuk mene-
topMn dQSllr bagi pengetahuan feontis mahasiswa. Pertanytum yang digunahm palla pre-test hnrus digunnkRn kembali pada post-test untuk mtntntukan perubahn"
pengetahunn tearetis. Dose" mungkin juga ingin mt'nambahkan lebih ba"yak pertanyaan
paiW post-test. Trap kali Anda menggunakan modul untuk
mengajarlum tentnng mIl/Uljnnen nOOrs; inkomplet, Anda hams mtngubrm sedikitnya
•
btbert1pQ putanyann yang digunnlum daIam pre- dnn post-test. tindahm in; ferulama releva" pada, misalnya, sekolah kebidnnim tum keptrawatan temptlt mnhnsisWQ sering buhlmunikasi san. santa lain tentang isi les
dRn lalihan. Pre- dan post-test tidak boleh digunakan untuk menyingkirkan pilihan lain da lam penila ian mahasiswa. Penting untuk menggunakan sedikitnya beberapa, j ika tidllk semua, pilihan lain, yang diseltutbn beberapa kali di sepanjang modul, untuk menilili perkembangan rnahas;stua sdarna prosts belajar. Selain itu, hllrus diingat bahwa penilailln kornpetensi klinis tertliri dari komponen utama penilaian mahasiswa dalarn modul in; dan modul teknis lainnya.
Aborsi Inkomplet
1275 1
12761
fbotst Inllomp'et
kan jaringan dan darah da ri uterus melalui kanula da n ke dalam siring. Q8 Apa komplikasi yQng mengancam jitoo yang dj~babkQn aborsi?
A
Syok. hemoragi, S£!psis, cedera intraabdomen.
Q9 Metode kontm5qJsi apn yang dnpat dipertimbangknn un/uk digutulkan ~te/ah aborsi? A
Semua metode dapat dipertimbangkan, selama tidak ada komplikasi yang memerlukan lerapi lebih lanjut, penapisan yang tepa! dilakukan un!Uk kontraind ikasi masing-masing metode, dan konseling yang baik diberikan.
Ql0 Sebempa cepp-t setdall aborsi, WIlnita dapat diberikQn kontrasepsi injeksi? A
Secepatnya.
Ql1 Sebutkan tiga knsus sant Qspirasi vokum manual hams digunakAn aenglln hatihati serfQ hanyQ dilakukan di /asilitQS kesehatQn yang mnni/iki fH!ndukung kedaruralnn?
A
Riwayat garigguan perdarahan Anemia betal Ketidakslabilan hemodinamik akibal penyakit jantung.
Q12 Sebutknn lima knmtungan aspimsi . vakum manual dibanding Dimtasi dan Kuret~ dawm tempi aborsi inkompkt?
A
Penurunan risiko perlorasi uterus Penggunaan obat pengendali nyeri yang lebih jarang Penurunan biaya rumah saki!
I
Aborsi inkompiet
A
A
SebeJum proSedur Sebelum~sarung
,
tapgan
SeteIah p..,..dw: Q15 Sebutbn 3 ama mengunmgi ltcmM54n
wrnw SQQt aspirilli mkum mPtIII2l1 A
lakukan tempi dengan hati-hati Komurukasl yang baik dan upaya menenangkan oleh tim kesehatan Penggunaan obat ansielitik.
Q16 Apa 3 tlljumz pengkitjinn pasien'l A
1278 \
Abonllnkomplet
Merumuskan diagnosis yana; tepat
Menentukan tcrapi yang tepat Kewaspadaan terapi seperti alergi oba!. . Ql~ &lmlknn
2 kriteria yang paling penting · dalam monilih ukuran knnula yang tepat untuk digunahm!
A
Ukuran uterus yang melalui diukur pemeriksaan bimanual Derajat dilatasi serviks.
Q18 &butknn 4 konungkinan komplikasi
pada pasien yang menga/ami «borsi inkomplet A
!nfeksi dan/afau sepsis Perforasi ut~rus Hemoragi Cedera intraabdomen Syok.
Q19 &l1utknn 2 metode disinfeksi tingknl
tinggi pada peralatan aspirasi ookum nuinuall A
Merebus/ mendidihkan Zat kimia, mis., klorin atau sideks.
Q20 Sebufknn 3 komponen aSllhan pasca«oorsi!
A
Terapi darurat komplikasi paseaaOOrsi Konseling dan layanan keluarga berencana pasca-aborsi I:asilitasi kontak antara layanan darurat pasca-aborsi dan layanan kesehatan reproduksi lainnya (sistem rujukan yang baik).
Abc:lrsi inkomplet
FORMULffi PESANAN Yang terhormat
Bagian P~ mlSara n Penerbil Buku Kedokteran EGe J1. Agung Timur IV Slok 0 1 No. 39 Sunler Agung Podomoro, Jakarta \4350
Telepon (021) 6530 6283, 6530 67 12
•
Fax. (02 1) 6518 1-78
. ................................• 20 ........ . Mohon dikitimkan:
Untuk buku:
o o o o o
Informasi buku baru
Kedokteran Umum Kedokleran Gigi
Kebidanan Keperawatan
o
Daftar hargalkatalog
o Kesehatan Masyaraksl
o
o
Fannasi Kesehatan Populer (Arean)
Kami juga pesan buku berikut ini: I.
...............................................................................................,.................................
2. 3. 4.
5. Mohon informasi berapajumlah yang harus saya lunasi. Alamat, nomor te lepon, dan email saya adalah sebagai berikut: Atamat
...............................
No. Telp.
Email
Formulir in; dopat diperbanya/c dengan/Ololcopi
.............. .
INFORMASI
Infonnasi mengcnai buku-buku EGC dapa! diperolch dengan menghubungi Sagian Pemasarnn:
Kantor Pusat: lin. Agung Timur IV Siok 01 No. 39. Sunter Agung Podomoro, Jakarta 14350 TeJepon (02 1) 6530 6283, (021) 6530 6712, 081399381543 Faks. (021) 6518178 c-rnail: [email protected],[email protected], [email protected] Cabang Surabaya : Jln. Siwalankerto Pennai lID 11 , Surabay8 60216 TeJepon (03 1) 8417762, 081331038479 Fales. (031) 8433248 c-mail : [email protected] Cablng Medan: lin. Brigjen Ka~so Dalam No. 118. Medan 20 I S9 Telepon (06 1) 4535058, 08 12657 11 745
Faks. (06 1) 4S 11 578 c-mail: [email protected] Cabang Yogyaknta : Perum Green Garden C 97, lin. Godean KM I, Kasihan Bantul, Yogyakarta SS 182 Telepon (0274) 560175, 082138441126 Faks. (0274) S54nS c-mail: [email protected]
Dapatkan infonnasi lengkap dan terbaru di www.egemedbooks.com
substanalatTelitika&$lianbukukarenabukupal$U/bajakan:
• OibCHlgkus plaslik dan pambeli d~areng mambukanya _Suruknyakatarbacaantaksisl .Katidaktapatannavlgaalpads,natoml/1lsiologl .llustrasibefwamamanjadlhltam--putlh .Katidakiangkapanlembw/l'IOITIOI'tIiIlaman _Kalidakjela$llncetakanterutalTlill*laprosadurltin