10 Modul ke:
Fakultas
Tehnik Program Studi
Tehnik Mesin
http://mercubuana.ac.id
Pendidikan Agama Islam SUKSES HIDUP DALAM ISLAM Ust. H. Lathif Hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE...
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
A. B. C. D. E.
Menyebutkan Alasan Mengapa Orang Islam Harus Sukses Dunia dan Akhirat : Menjelaskan Bagaimana Menjadi Manusia Terbaik; Menguraikan Bagaimana Umat Islam Harus Berpenampilan Terbaik, Bersikap Terbaik dan Berprestasi Terbaik: Mengerti Bagaimana Cara Meraih Kesuksesan Dengan Benar: Memahami Pandangan Islam tth Mulyanya, Kekayaan, Ilmu dan Kepemimpinan:
PEMBAHASAN A. B. C. D. E.
Pengantar: Perlunya Hidup Sukses; Menjadi Manusia Terbaik ; Cara Meraih Sukses ; Mulianya Kekayaan dan Hinanya Kemiskinan; Mulianya Seorang Pemimpin :
A- Pengantar: Perlunya Penguasaan IPTEK
• Gelorakan Hidup Sukses: • Keteladanan Rasulullah, saw.
1- Keteladanan Sukses:
3- Fenomena Umat Islam Indonesia: • Miskin • Pendidikan Rendah; • Krisis Kepemimpinan;
• Ilmu yang Tinggi: • Kaya: • Menjadi Teladan Bagi Diri Sendiri, Klrg, Masyarakat. • Mengamalkannya:
3- Instrumen Kesuksesan
B- Menjadi Manusia Terbaik: a. Menjadi Manusia Terbaik: Unggul dalam ibadah, usaha dan amal. b. Budaya China, syarat pribadi unggul; 1- Umur Panjang (Shio), 2-Harta Melimpah (Hok), 3-Kekuasaan Yang Tinggi (Lok). c. Budaya USA, Syarat Menjadi Pribadi Unggul; 1- Memiliki Power, 2-Memiliki Jabatan, 3- Memiliki Kekayaan.
B.a. Bagaimana Menjadi Manusia Terbaik? • Memiliki Penampilan Terbaik: – Posisi Tubuh; – Ekspresi Wajah; – Cara Berpakaian; – Mengucapkan Kata-Kata Yang Terbaik. • Sikap Terbaik (The Best Attitude): – Berpikir Positif; – Proaktif; • Prestasi Terbaik: – Menjadi Pribadi Yg Mampu Berprestasi Diatas Rata-Rata (Outstanding Result) – Menjadi Pribadi Yang LB (Extra Ordinary);
C. Cara Meraih Sukses: • • •
• •
•
Mengelola Pikiran-Pikiran Tetap Positif dalam Setiap Saat, Rasulullah, saw. bersabda: “Allah mengikuti sangkaan seorang hamba terhadap-Nya”. Manusia terbuat dari; Kekuatan Fisik, Mental, Emosional dan Spiritual. Fisik: Bagian yg paling luar dan dapat dilihat oleh mata, jika fisik lemah maka tindakan juga lemah. Mental: Kekuatan Mental adalah bag terpenting manusia, jika fisik kuat ttp mental lemah, maka manusia juga mjd lemah. 7 Penyebab Lemahnya Mental Secara Psikologis: Saya telalu sibuk, saya tidak pandai, saya tdk berbakat, saya tdk cantik/ganteng, saya tdk beruntung, saya tidak kaya, saya orang biasa-biasa saja. Ada 2 faktor Lingkungan Yg dapat Mempengaruhi Kesuksesan Kita: – Salah Memilih Teman: – Lingkungan Yang Buruk:
D. Mulianya Kekayaan dan Hinanya Kemiskinan • Tujuan Hidup Manusia; • Makekat Memelihara Ukhuwah Islamiyah; • Hakekat Menafkahkan Harta di jalan Allah, swt. – Menafkahkan Harta Terhadap Anak Yatim; – Giat Bekerja dan Berusaha; – Mulianya Harta dan Hinanya Kemiskinan. • Kekayaan diperlukan dalam ibadah; • Kekayaan diperlukan utk berjuang di Jalan Allah, swt.
E. Kemulyaan Seorang Pemimpin • QS. 6; 165: • Sabda Rasulullah; “Jika ada dua orang yang berjalan, angkatlah seorang diantara keduanya menjadi imam”. (al-Hadis). • Kewajiban Seorang Pemimpin: – Mengambil Keputusan yg baik, Menentukan Tujuan Organisasi, Membagi Pekerjaan dg adil kpd seluruh anggota, Memastikan bekerja dg tepat, Memutuskan persengketaan dg adil, Melindungi orgns dari ATHG, Bekerja keras dan Ihlas. – Syarat-Syarat Seorang Pemimpin: • Berpengetahuan luas; • Adil; • Bertanggung jawab, teguk, kuat dan cakap; • Sehat Jasmani dan Rahani.
Referensi: 1. Aning S, 2005, “100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia”, Agromedia Pustaka, Tangerang. 2. Anwar C. 2000, “Islam dan Tantangan Kemanusiaan abad XXI”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 3. Depag RI, 1971, “Al-Qur’an dan Terjemahannya”, Depag. Jakarta. 4. Harun, Nasution, 1995, “Islam Rasional”, Mizan, Bandung. 4. Rasjid S. 2000. “Fiqih Islam” , Sinar baru Agresindo, Bandung. 7. Shihab, MQ. 1997, “Mu’jizat Al-Qur’an”, Mizan, Bandung. 8. Turner, H.R. 2004, “Sains Islam yang Mengagumkan”, Nuansa, Bandung. 9. M. Hamdy Zagzug, “Islam dan Tantangan Dalam Menghadapi Pemikiran Barat”, Pusataka Setia Bandung. 10. Kuntowijoyo, 1997, “Identitas Politik Umat Islam”, Mizan, Bandung. 11. Imam Nawawi al-Bantani, “Tanqihul Qaulil Hasis”, hal. 4-6.