Modul ke:
Pendidikan Agama Islam Islam dan Globalisasi
Fakultas
EKONOMI Program Studi
Manajemen www.mercubuana.ac.id
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si.
Latar Belakang Reflekasi Islam Terhadap Globalisasi
W
Era globalisasi ini sesungguhnya merupakan peluang bagi Islam untuk kembali berperan aktif dalam percaturan dunia, terutama untuk ikut serta menegakkan nilai-nilai kemanusiaan. Islam memiliki doktrin, bukan sekedar gagasan, yang jelas dan secara konseptual siap diuji mengenai isu hak asasi manusia, paham demokrasi, prinsip-prinsip keadilan, etika politik, etika bisnis, dan lain sebagainya yang sementara ini belum dikenal oleh masyarakat dunia karena dikalahkan oleh isu-isu terorisme dan perang yang memang terjadi di dunia Islam. era globalisasi ini sesungguhnya merupakan peluang bagi Islam untuk kembali berperan aktif dalam percaturan dunia, terutama untuk ikut serta menegakkan nilai-nilai kemanusiaan. Islam memiliki doktrin, bukan sekedar gagasan, yang jelas dan secara konseptual siap diuji mengenai isu hak asasi manusia, paham demokrasi, prinsip-prinsip keadilan, etika politik, etika bisnis, dan lain sebagainya yang sementara ini belum dikenal oleh masyarakat dunia karena dikalahkan oleh isu-isu terorisme dan perang yang memang terjadi di dunia Islam.
Islam Sebagai Agama Universal
W
Islam adalah ajaran universal, di mana misi serta klaim kebenaran ajarannya melampaui batas-batas suku, etnis, bangsa dan bahasa. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika berbagai seruan Al-Qur'an banyak sekali rnenggunakan ungkapan yang berciri kosmopolitanisme ataupun globalisme. Misalnya saja banyak firman Allah yang memulai seruan-Nya dengan ungkapan "Wahai manusia...." Lebih dari itu, karena Islam yang sebagai agama penutup, maka dengan sendirinya jangkauan dakwah Islam mestilah mendunia, bukannya agama suku, rasial dan parokhial sebagaimana agama-agama terdahulu yang hanya dialamat-kan pada suatu kaum tertentu.
Misi Kemanusiaan Dan Islam
W
Lebih Islam, pada prinsipnya membawa misi kemanusiaan dan memberi penghargaan tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, narnun dalam kenyataannya tidak demikian. Berbagai tindak kekerasan, kerusuhan, dan ketidakadilan, seringkali melibatkan sentimen agama. Kenyataan ini pada gilirannya menimbulkan persepsi negatif terhadap Islam. Tindakan represif dan radikal dalam pemberantasan kejahatan dan kemaksiatan misalnya, oleh sebagian kalangan dipandang merupakan bagian dari dakwah (amur makruf nahi munkar). Walaupun sebagian kaum Muslim menganggap tindakan tidak bersahabat tersebut dianggap kurang etis, selain menimbulkan korban jiwa dan harta, akan memperburuk citra Islam.
Islam Dan Perdamaian
W •Dalam Al-Qur'an Allah berfirman: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (al-Hujarat [49]:13). •Kaum Muslim perlu menggaris bawahi bahwa perbedaan suku dan bangsa dimaksudkan Allah sebagai arena saling mengenal dan memahami. Perbedaan suku dan bangsa menimbulkan konsekuensi munculnya perbedaan tradisi, kebudayaan, cara pandang, dan nilai-nilai. Karena itu perbedaan adalah suatu kekayaan yang tak ternilai harganya. •Kesalahpahaman sering terjadi antara masyarakat Barat dan Islam. Hal ini bisa jadi lantaran kurangnya pengenalan masing-masing pihak terhadap yang lain. Hubungan yang tidak harmonis, sebagaimana diceritakan dalam sejarah Islam dan Barat salah satu faktornya adalah tidak adanya perkenalan yang mendalam satu sama lain. •Islam adalah agama perdamaian.Kontribusi Islam untuk penduduk dunia dan regional, sedemikian besar dalam sejarah umat Menurut Islam, tujuan utama penciptaan manusia adalah saling mengenal dan hidup dalam damai.
•
Misi damai Islam harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang majemuk, baik karena berbeda agama maupun suku.Islam bukan hanya menghargai orang yang seagama, tetapi juga sangat menghargai umat yang berbeda agama (tidak beragama Islam). Hal ini bisa kita teladani dari sikap Nabi ketika ketika ada iring-iringan jenazah non Islam lewat, Nabi langsung berdiri sebagai tanda sikap hormat. Semua agama dan budaya masyarakat pada dasarnya memiliki semangat untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian dalam rangka membangun serta memakmurkan bumi. Hilangnya perdamaian berarti misi agama Islam telah terdistorsi.Konflik, kerusuhan, dan berbagai aksi kekerasan dan terorisme telah menyebabkan dunia menjadi gersang, dan kenyamanan beragama menjadi sirna.
W
•