Pendidikan Agama Islam Modul ke:
Sukses Hidup dalam Islam
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Dian Febrianingsih, M.S.I
Pengantar Setiap individu memiliki paradigma yang berbeda tentang arti sebuah kesuksesan, karena pada dasarnya kesuksesan dapat menjadi milik semua orang, hanya saja tidak semua tau bagaimana cara meraih kesuksesan tersebut. Kesuksesan adalah derajat keberhasilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Islam memandang kesuksesan tidak hanya diukur dari sisi kesuksesan dunia melainkan harus berorientasi pada kesuksesan akherat. Karena kesuksesan akherat adalah kesuksesan yang sesungguhnya, saat bertemu dengan Allah swt.
Kesuksesan yang hakiki dapat diperoleh jika kita adalah pemilik pribadi sukses yaitu pribadi yang selalu tenang, terencana, terampil, tertib, tekun, tegar dan tawadhu’ (rendah hati). Hal tersebut harus ditunjang dengan kredibilitas yang tinggi. Dipercaya karena kejujuran, kecakapan dan kemampuan kita untuk selalu mengembangkan diri untuk mencapai kesuksesan dunia akherat.
Kesuksesan Dunia-Akherat Umat Islam tentu sangat menginginkan kesuksesa baik di dunia maupun di akherat. Untuk mencapai hal tersebut, manusia harus bisa menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akherat yaitu dengan cara tetap melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama dan selalu menafkahkan harta yang dimiliki di jalan Allah swt agar senantiasa terjaga keimanannya.
Pada hakekatnya, kesuksesan di dunia adalah hanya titipan Allah swt, manusia hanya bisa memanfaatkannya. Kesuksesan akherat bergantung pada bagaimana cara manusia memanfaatkan kesuksesan dunia. Kesuksesan dunia bukanlah sebagai tujuan hidup, tetapi sebagai jalan untuk kesuksesan yang sesungguhnya.
Tujuan hidup manusia diciptakan adalah merujuk pada QS Adz Dzariyat: 56 yang mempunyai arti “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu”. Dari ayat tersebut jelas menyatakan bahwa Allah swt sengaja menciptakan manusia hanya untuk beribadah, mengabdi, tunduk pada kekuasaan Allah swt. Ketika dihubungkan dengan kesuksesan maka bisa dikatakan sukses hidup adalah sukses dalam mengabdi dan patuh tunduk pada Allah swt. Kesuksesan seperti itu akan terus berlangsung selama proses kehidupan di dunia ini.
Proses menuju kesuksesan dunia akherat mengacu pada QS Al Ashr: 1-3 yang menyatakan bahwa: • Demi Masa • Sungguh, manusia berada dalam kerugian • Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.
Kehidupan di dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, kesenangan yang menipu, main-main dan senda gurau belaka; karena sesungguhnya kehidupan akherat itulah yang abadi, kekal dan selamanya. Hal tersebut tercantum dalam beberapa surat dalam Al Qur’an yaitu: • QS Al Hadid: 20 • QS Al An’aam: 32 • QS Al Mu’min: : 39 •
Manusia Terbaik Rasulullah saw menyebut hal tersebut dikarenakan ada beberapa hal yaitu: • Orang tersebut adalah orang yang paling dicintai oleh Allah swt, dan hal tersebut adalah hal terbaik. • Orang tersebut telah melakukan amal yang terbaik. • Orang tersebut telah melakukan kebaikan yang sangat besar pahalanya • Orang tersebut memberi manfaat kepada orang lain tanpa pamrih.
• Untuk menjadi orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu: • Meningkatkan derajat keimanan kepada Allah swt • Menghilangkan sifat egois dan rasa serakah • Menanamkan dalam diri bahwa sisa harta yang ada pada kita adalah yang telah diberikan kepada orang lain. • Memantapkan pemahaman bahwa perlakuan yang sama akan mendapatkan balasan perlakuan yang sama pula • Memberi harus dengan kemampuan baik finansial, pikiran, tenaga, waktu, dan perhatian.
Pandangan Islam tentang Kekayaan dan Kemiskinan
Islam menceritakan bagaimana kekayaan tidak bisa menyelamatkan dari azab Allah lewat kisah Qarun dalam QS Al Qashash: 76 -83.
Pandangan Islam tentang Ilmu dan Kebodohan
Islam sangat memuliakan orang-orang yang mau menuntut ilmu dan mempergunakan akal pikiran mereka sesuai dengan jalan Allah swt. Hal tersebut sesuai dengan: QS Ali Imran: 190-191 QS Al Ar’aaf: 179 QS Al Isra: 36 QS Ar Rahman: 1-4
Pandangan Islam tentang kepemimpinan Konsep kepemimpinan dalam Islam sebenarnya memiliki dasar-dasar yang sangat kuat dan kokoh. Ia dibangun dan dipraktekkan sejak masa Nabi Muhammad saw, diteruskan khulafaur Rasyidin. Pijakan kuat kepemimpinan dalam Islam bersumber dari Al Qur’an dan Hadits. Hal tersebut sesuai dengan: QS Ali Imran: 26 QS An Nisa: 58 QS An Nisa: 144 QS Al Maidah: 56-57 QS At Taubah: 71
Terima Kasih Dian Febrianingsih, M.S.I