PENDAMPINGAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI DI JAWA TIMUR Zainal Arifin, S. Purnomo dan D.P. Saraswati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur
ABSTRAK Jawa Timur merupakan penghasil utama padi di Indonesia, dan selama kurun waktu lima tahun terakhir (2002-2006) peningkatan produktivitas padi di Jawa Timur relatif melandai. Peningkatan produksi padi di Jawa Timur tampaknya sulit dilakukan melalui perluasan areal tanam, dan berpeluang dilakukan dengan intensifikasi lahan melalui terobosan teknologi inovasi baru dengan pendekatan sekolah lapang pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (SL-PTT) padi. Tujuan pengkajian adalah melakukan melakukan pengenalan (display) varietas padi inbrida di lokasi SLPTT padi di Jawa Timur. Pendampingan dilakukan di 26 kabupaten, meliputi penyusunan dan sosialisasi inovasi teknologi PTT padi dan melaksanakan demoplot display varietas padi inbrida pada MK tahun 2010 sebanyak 65% (8.628 unit) dari unit SL-PTT padi di Jawa Timur (13.430 unit), menggunakan varietas Inpari 1, Inpari 2, Inpari 3, Inpari 4, Inpari 5, Inpari 6, Inpari 7, Inpari 8, Inpari 10 dan Inpari 13. Setiap lokasi (unit SLPTT) terdiri dari 5 varietas dan masing-masing varietas sebanyak 1 kg (400 m2) yang letaknya di dalam lokasi LL (Laboratorium Lapang), menggunakan cara tanam jajar legowo 40 cm x 20 cm x 10cm dan pemupukan padi menggunakan paket pemupukan di LL. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas tertinggi ditampilkan oleh varietas Inpari 8 dan Inpari 10 yaitu 7,66 t/ha GKP, kemudian diikuti oleh varietas Inpari 2, 6, 4, 7, 13, 5 dan 3 dengan hasil masing-masing 7,47; 7,19; 7,17; 7,13; 6,96; 6,87; dan 6,76 t/ha GKP. Rata-rata hasil SLPTT padi di lokasi LL mencapai 7,17 t/ha GKP, sedangkan di SL sebesar 6,81 t/ha GKP dan di Non SL sebesar 6,24 t/ha GKP, sehingga terjadi peningkatan hasil dari LL terhadap SL sebesar 5,26 % (0,36 t/ha GKP), dan peningkatan hasil dari LL terhadap Non SL sebesar 15,91 % (0,93 t/ha GKP). Kata kunci : Pendampingan, SL-PTT padi inbrida, Jawa Timur PENDAHULUAN Selama kurun waktu lima tahun terakhir (2002-2006) peningkatan produktivitas padi di Jawa Timur relatif melandai. Produktivitas padi pada tahun 2002 sebesar 5,22 t/ha menjadi 5,34 t/ha pada tahun 2006. Selain itu enam tahun terakhir (2000-2005) terjadi penyusutan areal lahan sawah sebesar 5,06 % (BPS, 2002 dan 2007). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan produksi padi di Jawa Timur tampaknya sulit dilakukan melalui perluasan areal tanam padi sawah, sehingga peningkatan produksi dilakukan dengan intensifikasi lahan melalui terobosan teknologi inovasi baru dengan pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT).
245
Komponen PTT di antaranya adalah penggunaan varietas unggul baru yang dapat memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat adopsi teknologi oleh petani. Akmal (2011) menjelaskan, varietas unggul merupakan salah satu teknologi inovatif yang handal untuk meningkatkan produktivitas tanaman, baik melalui peningkatan potensi hasil maupun melalui peningkatan toleransi tanaman terhadap berbagai cekaman lingkungan biotik dan abiotik. Selain itu pembentukan varietas unggul juga bertujuan untuk meningkatkan nilai mutu dan nilai tambah produk (Nugraha et al., 2002). Melalui pendekatan PTT dengan mempertimbangkan hubungan sinergis dan komplementer antar komponen dan menekankan pada prinsip partisipatif yang menempatkan pengalaman, keinginan dan kemampuan petani pada posisi penting dalam menerapkan suatu teknologi (Badan Litbang Pertanian, 2007). Guna mempercepat adopsi teknologi PTT diperlukan suatu terobosan secara massal melalui penerapan teknologi secara terfokus, sistematis, sinergi dan terintegrasi baik dari segi pembinaan maupun pembiayaannya, yaitu dengan penerapan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (SL-PTT). Gerakan SL-PTT di Jawa Timur sudah dilaksanakan sejak tahun 2009, yaitu merupakan sekolah lapang bagi petani dalam menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui penggunaan input produksi yang efisien dan spesifik lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi dalam menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan. Pengkajian ini bertujuan melakukan pengujian (display) varietas padi inbrida di lokasi SLPTT padi di Jawa Timur. BAHAN DAN METODE Pendampingan SL-PTT padi dilaksanakan di 26 kabupaten di Jawa Timur yang melaksanakan program SL-PTT padi pada musim kemarau tahun 2010, meliputi: Nganjuk, Banyuwangi, Sumenep, Lamongan, Blitar, Ponorogo, Tulungagung, Madiun, Malang, Bondowoso, Magetan, Trenggalek, Lumajang, Sidoarjo, Kediri, Ngawi, Probolinggu, Pacitan, Jombang, Bojonegoro, Mojokerto, Jember, Pasuruan, Situbondo, Gresik dan Sampang (Tabel 1). Masing-masing lokasi/kabupaten didampingi dan dikawal oleh korwil (koordinator wilayah) dari BPTP Jawa Timur yang dibantu oleh PPL/Mantan/KaUPTD/POPT kecamatan. Kegiatan pendampingan SL-PTT padi di antaranya berupa demoplot (display) varietas unggul padi inbrida serta penyebaran materi SL-PTT padi melalui bimbingan pelaksanaan di lapangan kepada penyuluh dan kelompok tani di lokasi demoplot serta pertemuan teknis. Penentuan lokasi demplot display varietas padi inbrida didasarkan pada CP/CL (calon lokasi dan calon petani) yang diperoleh dari Diperta Kabupaten di Propinsi Jawa Timur (Gambar 1).
246
Tabel 1. Lokasi demplot padi inbrida dan bulan tanam MK 2010 di Jawa Timur Kabupaten Nganjuk Banyuwangi Sumenep Lamongan Blitar Ponorogo Tulungagung Madiun Malang Bondowoso Magetan Trenggalek Lumajang Sidoarjo Kediri Probolinggo Ngawi Pacitan Jombang Bojonegoro Mojokerto Jember Pasuruan Situbondo Gresik Sampang
Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Berbek, Jatikalen, Wilangan, Ngronggot, Ngluyu, Lengkong, Sawahan, Baron, Bagor, Patianrowo Licin, Kalipuro, Songgon, Pesanggaran, Siliragung, Singojuruh, Purwoharjo, Rogojampi, Kabat, Banyuwangi, Srono, Sempu, Giri, Kalibaru, Cluring, Gambiran, Tegalsari, Bangorejo, Glenmore Pasongsongan, Dungkek, Dasuk, Nonggunong, Kangayan, Batuan, Lenteng, Manding, Gapura Modo, Sugio, Kedungpring, Pucuk, Maduran, Glagah, Karangbinangun, Deket, Kalitengah, Sekaran, Babat, Sambeng, Solokuro, Tikung Wlingi, Sutojayan, Nglegok, Gandusari, Selopuro, Doko Bungkal, Babadan, Jenangan, Siman, Pulung, Kauman, Badegan, Sampung, Mlarak, Jambon, Slahung, Sambit Pake, Kauman, Boyolangu, Gondang, Kalidawir, Besuki, Bandung, Rejotangan, Sumbergempol, Ngunut, Tulungagung, Campurdarat, Pagerwojo, Ngantru, Karangrejo, Bandung Saradan, Wonoasri, Madiun, Balerejo, Mejayan, Sawahan, Wonoasri, Wungu, Gemarang, Pilang Kenceng, Geger, Dolopo, Kebonsari Pagelaran,Wagir, Turen, Pakis, Lawang, Dampit, Kromengan, Pakisaji, Bululawang, Kepanjen, Karangploso, Dampit, Kasembon, Singosari Tenggarang, Taman Krocok, Wonosari, Jambesari, Tlogosari, Tamanan, Pujer, Binakal, Pakem, Wringin, Tapen, Sukosari, Sumber Wringin, Botolinggo, Cerme, Klabang, Prajekan, Bondowoso, Curahdami Maospati, Karangrejo, Barat, Kartoharjo, Karas, Takeran, Lembeyan, Nguntoronadi, Kartoharjo Watulimo, Pogalan, Trenggalek, Gandusari Pasirian, Randuagung, Padang, Kedungjajang,Tekung, Pasrujambe, Rowokangkung, Kunir, Lumajang, Senduro, Sukodono, Sumbersuko, Candipuro, Tempursari, Jatiroto Krian, Sidoarjo, Candi, Sedati, Tarik, Buduran, Gedangan, Taman, Wonoayu, Krembung, Tulangan, Balongbendo, Porong, Waru Plemahan Tongas, Gading, Maron, Pajarakan, Gending, Banyuanyar Padas, Ngerambe, Jogorogo, Sine, Kendal, Kedunggalar, Karanganyar, Widodaren, Kwadungan, Mantingan, Karangjati, Gerih, Bringin, Kasreman, Geneng, Pangkur Arjosari Mojowarno, Ploso, Mojoagung, Tembelang, Megaluh, Peterongan, Perak, Bandar Kedungmulyo, Bareng, Ngoro Padangan, Baureno, Balen, Margomulyo Pungging, Dlanggu, Jatirejo, Puri, Jatirejo, Dlanggu, Sooko Silo, Tanggul, Semboro,Sumberbaru, Umbulsari Sukorejo, Lekok, Grati, Kejayan Banyuglugur, Sbr Malang, Besuki, Suboh, Bungatan, Kendit, Panarukan, Situbondo, Panji, Kapongan, Asembagus Kedamean, Cerme, Kebomas, Bungah, Sedayu, Dukun, Benjeng, Balong, Panggang, Driyorejo, Wringin Anom Pengarengan, Torjun, Sampang, Tambelangan, Jrengik, Sreseh, Kedungdung, Omben, Ketapang, Banyuates, Camplong
Jumlah Kelompok Tani 64 86
Bulan Tanam April, Juni, Juli
17 254
April, Agustus April April, Mei, Oktober
91 57
Mei, Juli, Oktober Mar, Mei
68
April
188
Juli, Agustus
96
Mei, Juli, September
222
Maret, April, Mei
54 25 136
Juni April, Juni April, Juli, September
80
Juni
3 18 222
April-Mei Mei, Juli, Agustus Juli
18 168
Maret, April, Mei
15 16 7 6 35
April, Mei, Agustus April, Oktober April. Mei, Juni Mei, Juni April, Mei, Juni April, Juli
10
Maret, Juni
111
April
247
Kabid/Kasie Prod
Tim Inti
Dropping benih (jumlah dan varietas)
BB PADI BALITKABI BALIT SEREAL
CP/ CL
Diperta Prop. Jawa Timur
Bakor wil
BPTP JATIM
CP/ CL & jadwal tanam
Korwil
CP/ CL CP/ CL 65%,
Distribusi benih, pengawalan teknologi & record data
Kabid/Kasie Prod Diperta/Bappeluh Kabupaten CP/ CL
KaUPT BPP Kecamatan CP/ CL
Kebutuhan benih sesuai CP/CL dan Jadwal tanam
Penyuluh POPT Desa
Desa
Poktan
Gambar 1. Alur penentuan CP/CL dan distribusi benih padi di Jawa Timur
Demoplot (display) varietas padi inbrida di masing-masing kabupaten terdiri 5 varietas dan benihnya diperoleh dari BB Padi, yaitu : Inpari 1, Inpari 2, Inpari 3, Inpari 4, Inpari 5, Inpari 6, Inpari 7, Inpari 8, Inpari 10, dan Inpari 13. Masing-masing varietas 1 kg (2.000 m2) yang letaknya di dalam lokasi LL (Laboratorium Lapang) dengan cara tanam jajar legowo 40 cm x (20 cm x 10 cm) dan pemupukan pada display varietas menggunakan paket pemupukan di LL. Luas SL-PTT padi inbrida 25 Ha yang hanya mendapat bantuan benih kedelai, sedangkan LL padi inbrida seluas 1 Ha mendapat bantuan benih kedelai dan 1 paket pupuk, yaitu Urea 150 kg/ha, Phonska 300 kg/ha dan pupuk organik 2 t/ha (Gambar 1). Hasil panen diukur secara ubinan 2,5 m x 2,5 m dengan menimbang berat gabah kering panen. Data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel sederhana dan peta digital. Demoplot display varietas
SLPTT Padi Inbrida 25 Ha
LL 1 Ha
Gambar 1. Pendampingan SL-PTT Padi di Jawa Timur
248
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendampingan SL-PTT padi berupa demoplot display varietas terdiri dari 5 varietas (Inpari 1, Inpari 2, Inpari 3, Inpari 4, Inpari 5, Inpar i 6, Inpari 7, Inpari 8, Inpari 10, dan Inpari 13) yang ditanam dalam LL di wilayah SL-PTT padi, pada MK 2010 (Tabel 2). Hasil demoplot display varietas padi inbrida di beberapa lokasi cukup beragam. Penanaman padi inbrida pada musim kemarau 2010 di 26 kabupaten diperoleh rata-rata hasil 7,18 t/ha GKP. Hasil gabah tertinggi dijumpai pada varietas Inpari 8 dan Inpari 10 sebesar 7,66 t/ha GKP, diikuti Inpari 2 (7,47 t/ha GKP), Inpari 6 (7,19 t/ha GKP), Inpari 4 (7,17 t/ha GKP), Inpari 7 (7,13 t/ha GKP), Inpari 1 dan Inpari 13 (6,96 t/ha GKP), Inpari 5 (6,87 t/ha GKP), dan Inpari 3 (6,76 t/ha GKP). Produktivitas padi Inbrida tertinggi dijumpai di Kabupaten Malang dengan rata-rata hasil 9,55 t/ha GKP, kemudian diikuti oleh Kabupaten Probolinggo (8,85 t/ha GKP), Kabupaten Magetan (8,83 t/ha GKP), Kabupaten Bojonegoro (8,81 t/ha GKP), Kabupaten Ngawi (8,34 t/ha GKP) dan Kabupaten Pacitan (8,82 t/ha GKP). Rata-rata hasil SLPTT padi di lokasi LL mencapai 7,17 t/ha GKP, sedangkan di SL sebesar 6,81 t/ha GKP dan di Non SL sebesar 6,24 t/ha GKP. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil dari LL terhadap SL sebesar 5,26 % (0,36 t/ha GKP), dan peningkatan hasil dari LL terhadap Non SL sebesar 15,91 % (0,93 t/ha GKP). Penentuan lokasi demoplot display varietas padi inbrida didasarkan pada lokasi CP/CL SLPTT padi yaitu berada di dalam lokasi LL (Gambar 2). Sebaran lokasi demoplot display varietas padi inbrida di Jawa Timur diperoleh hasil panen yang cukup beragam. Berdasarkan hasil panen display varietas padi inbrida diperoleh varietas yang terbaik. Selanjutnya hasil terbaik dan mempunyai daya adaptasi tumbuh terluas dilakukan ekstrapolasi ke wilayah lain dengan Zona Agroekosistem (ZAE) sama (Gambar 3). Berdasarkan overlay hasil demoplot display 5 varietas padi terbaik yang dicoba di 26 kabupaten dengan Zona Agroekosistem, diperoleh luas pengembangan hasil ekstrapolasi yang sesuai dengan karakteri wilayah tumbuh padi, yaitu padi inbrida varietas Inpari 6 mempunyai wilayah tumbuh terluas sebesar 2.031.815 Ha (43,55%), kemudian diikuti oleh varietas Inpari 13 seluas 1.613.295 Ha (34,58%), varietas Inpari 4 seluas 885.660 Ha (18,99%) dan varietas Inpari 7 seluas 134.265 Ha (2,88%).
249
Tabel 2. Rata-rata produktivitas dari demplot display varietas padi dan SLPTT di Jawa Timur, MK Tahun 2010 Kabupaten Nganjuk Banyuwangi
Σ Unit Dem-plot Inpari 1 64 6,32 154 4,71
Inpari 2 -
Inpari 3 -
Inpari 4 6,28 4,60
Inpari 5 6,04 -
Inpari 6 8,34 -
Produktivitas (t/ha GKP) Inpari Inpari Inpari Inpari 7 8 10 13 6,05 8,32 7,52 6,19 4,83 4,63 4,96
LL
SL
6,24 7,34
6,11 7,24
Non SL 5,91 7,08
Varietas* Ciherang Ciherang Mekongga
Sumenep Lamongan Blitar Ponorogo Tulungagung Madiun Malang
17 254 91 57 68 188 96
6,66 6,34 6,84 6,88 6,78 7,02 9,29
7,21 6,00 -
6,16 -
6,53 6,28 7,00 7,15 7,56 7,75 9,73
6,55 7,22 -
6,54 6,27 7,48 7,08 7,18 -
7,82 7,59 9,48
7,59 9,63
7,63 9,64
6,51 6,51 6,88 7,34 6,88 -
6,84 7,16 6,74 6,13 7,26 7,35 8,55
6,70 6,82 6,31 6,03 7,18 6,67 7,70
4,76 6,54 5,91 5,61 6,88 6,17 7,02
Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang, Cibogo
Bondowoso Magetan Trenggalek Lumajang Sidoarjo Kediri Probolinggo Ngawi Pacitan Jombang Bojonegoro
222 81 25 136 80 5 18 222 18 172 16
6,26 8,86 5,66 6,48 6,24 6,08 8,66 8,14 7,65 6,71 8,50
8,46 8,21
7,03 -
6,06 8,87 6,77 6,78 6,36 7,02 9,63 8,48 8,08 6,52 9,44
6,05 7,13 8,84 6,26 -
6,16 6,32 6,48 8,31 8,81 7,73 6,56 8,45
4,85 8,92 7,25 6,85 6,47 8,15 8,52 9,68
8,45
9,04
7,37 8,48 7,90 8,27
7,82 9,05 8,93 9,50
5,83 7,72 6,42 6,46 6,70 8,71 8,33 6,12 8,40
6,58 7,85 6,90 7,11 6,37 6,84 8,51 7,45 5,90 7,53 8,10
5,99 7,58 6,54 6,58 6,21 6,64 8,29 7,23 5,61 7,50 7,89
5,74 7,46 6,21 6,04 5,83 4,57 6,26 6,98 5,30 6,90 7,67
Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang, St Bagendit
Mojokerto
16
6,26
-
6,36
6,27
-
6,71
Ciherang, Memberamo
Jember
7
6,58
-
-
5,22
-
7,47
7,49 6,76
7,55 7,32 7,32 7,36 7,17
6,87
Pasuruan Situbondo Gresik Sampang
7,39 6,83 7,61 7,61 Rataan 6,96 * Varietas yang dominan
250
6 35 10 111
-
-
7,07
6,66
6,38
6,22
-
4,97
5,00
4,35
-
6,54
5,75
4,86
6,55 7,19
6,98 7,32 6,59 7,13
7,30 7,77 6,08 7,66
7,75 7,83 6,84 7,66
8,17 6,96
8,98 7,12 7,16 7,17
7,35 6,94 6,94 6,81
7,13 6,65 6,25 6,24
Ciherang, Cibogo, Ciherang Ciherang Ciherang Ciherang
1 11
11 2
1 13
11 4
S E B A RA N V A R IE TA S DI L O K AS I S L P T T P AD I D I J AW A TI M U R 2 0 1 0 V AR IE T A S : IN P A RI1 IN P A RI 2 IN P A RI 3 IN P A RI4 IN P A RI 5 IN P A RI 6 IN P A RI 7 IN P A RI8 IN P A RI1 0 IN P A RI 1 3
0" -7
6°5 8 -7
TU B A N S U ME N E P BA N G KA L A N LA M O N G A N
SA M P A N G
P A M E KA S AN
G R E S IK
B O JO N E G O R O K O TA S U RA B A YA
N
JO M B A N G
N G AW I
S ID O A R JO
W
E
N G A N JU K
S
M AD I U N M O JO K E R T O M A G E TA N PA S U R UA N
KO T A P R O B O LI N G G O
K O TA B AT U
K E D IR I
SI T U BO N D O
P R O B O LI N G G O B O N DO WO S O
PO N O R O G O
0" -8
7°5 -8 9 PA C I TA N
T U LU N G A G U NG
M A L AN G
B LI TA R
LU M A J AN G
T RE N G G A LE K JE M BE R
B A N YU W A N GI
K E T E RA NG A N : LA HA N K ER IN G HU T AN T A M B AK DA NA U/ W A DU K KO T A
30
1 11
0
30
60
11 2
K ilo m e te rs
1 13
11 4
Gambar 2. Sebaran varietas di lokasi SL-PTT padi di Jawa Timur 2010
4 11
13 1
12 1
11 1
N W
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR
E S
PETA POTENSI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI HASIL PENDAMPINGAN BPTP JATIM, MK I G R E S IK
SUM EN EP BAN G KA LA N
-7
-7
TUBAN
TAHUN 2010
SAM P ANG PAM E KAS AN
LA M O N G AN
KO TA SUR ABA YA
BO JO N EG O RO
NGAW I
SKALA : 1:250.000
S ID O A R J O M A D IU N
N G AN JU K
JO M BAN G
MO J O KE R TO
MAGETAN
LEGENDA
PAS URU AN
PONO ROGO
K O T A K E D IR I K E D IR I
KO TA BATU
S IT U B O N D O
P R O B O L IN G G O
KODE
BONDOW OSO -8
-8
P A C IT A N TR E N G G ALEK
TU LUN G AG U NG
B L IT A R
M A LA N G
LU M A J A N G JEM BE R
VARIETAS INPARI 4 INPARI 6 INPARI 7 INPARI 13 JUMLAH
LUAS (ha) % 885.660 18,99 2.031.815 43,55 134.265 2,88 1.613.295 34,58 4.665.035 100,00
BAN YUW AN G I
KODE
KETERANGAN TAMBAK WADUK KOTA JUMLAH
Luas (ha) 75.640 11.020 40.405 127.065
-9
-9
Penyusun : Pusat Data dan Statistik BPTP Jawa Timur Koordinator Wilayah Lokasi SLPTT Jatim T.A 2010 Tim Inti SLPTT Jatim T.A 2010 Sumber Data
4 11
13 1
12 1
11 1
Peta Zona Agroekologi Wilayah Jawa Timur, BPTP Jawa Timur Hasil Pengujian Varietas di lokasi SLPTT Jawa Timur MK I, 2010 Peta Batas Administrasi Wilayah Jawa Timur, BPTP Jawa Timur
Gambar 3. Peta potensi pengembangan VUB padi berdasarkan hasil display VUB
251
KESIMPULAN 1. Penanaman padi inbrida pada musim kemarau 2010 di 26 kabupaten diperoleh rata-rata hasil 7,18 t/ha GKP. 2. Demoplot (display) varietas padi yang dicoba di 26 kabupaten diperoleh hasil gabah tertinggi pada varietas Inpari 8 dan Inpari 10 sebesar 7,66 t/ha GKP, diikuti Inpari 2 (7,47 t/ha GKP), Inpari 6 (7,19 t/ha GKP), Inpari 4 (7,17 t/ha GKP), dan Inpari 7 (7,13 t/ha GKP) 3. Produktivitas padi Inbrida tertinggi dijumpai di Kabupaten Malang (9,55 t/ha GKP), diikuti Probolinggo (8,85 t/ha GKP), Magetan (8,83 t/ha GKP), Bojonegoro (8,81 t/ha GKP), Ngawi (8,34 t/ha GKP) dan Pacitan (8,82 t/ha GKP) 4. Rata-rata hasil SLPTT padi di lokasi LL mencapai 7,17 t/ha GKP, sedangkan di SL sebesar 6,81 t/ha GKP dan di Non SL sebesar 6,24 t/ha GKP, sehingga terjadi peningkatan hasil dari LL terhadap SL sebesar 5,26 % (0,36 t/ha GKP), dan peningkatan hasil dari LL terhadap Non SL sebesar 15,91 % (0,93 t/ha GKP). 5. Berdasarkan overlay hasil gabah dengan Zona Agroekosistem maka padi inbrida varietas Inpari 6 mempunyai wilayah tumbuh terluas sebesar 2.031.815 Ha (43,55%), kemudian diikuti oleh varietas Inpari 13 seluas 1.613.295 Ha (34,58%), varietas Inpari 4 seluas 885.660 Ha (18,99%) dan varietas Inpari 7 seluas 134.265 Ha (2,88%) DAFTAR PUSTAKA Akmal, 2011. Keragaan galur harapan padi sawah dataran tinggi di kabupaten Dairi dan Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Prosiding Seminar Ilmiah Hasil Penelitian Padi Nasional 2010. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. p : 5566 Badan Litbang Pertanian. 2007. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Petunjuk Teknis Lapang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta BPS. 2002. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta. -----. 2007. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta. Nugraha, U.S., I. Las, I.N. Widiarta, A.A. Darajat, A. Gani dan S. Abdulrahman, 2002. Padu Padan Penelitian balitpa dengan BPTP. Balai Penelitian Tanaman Padi.
252