PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SHARE, DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE Yohanes Pujiyatmoko Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak Pasar modal merupakan satu sarana untuk mengatasi permasalahan likuiditas perusahaan sekaligus sebagai salah satu sarana investasi bagi pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana. Perusahaan sektor Property dan real estate merupakan tempat yang menjanjikan untuk berinvestasi, harga saham dapat berubah setiap saat untuk itu setiap investor harus mampu menganalisis faktor-faktor yang mampu mempengaruhi perubahan harga saham, tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, EPS dan EVA terhadap perubahan harga saham. . Laporan keuangan merupakan sumber informasi utama bagi kepentingan manajemen maupun dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor di pasar modal. Laporan ini mencakup dua hal pokok yaitu laporan laba rugi dan neraca. Dari keduanya akan dianalisis dengan beberapa rasio probabilitas yaitu Return On Equity, Return On Asset, Earning Per Share dan Economic Value Added. pengolahan data dilakukan dengan melakukan regresi linier berganda menggunakan program SPSS 17. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI, dari 50 perusahaan yang terdaftar di BEI hanya 38 perusahaan yang memenuhi syarat untuk di teliti. Berdasarkan penelitian ini, kesimpulan yang di dapat adalah, variabel ROA,ROE, dan EPS memiliki pengaruh secara simultan dan parsial terhadap perubahan harga saham, sedangkan variabel EVA tidak memberikan pengaruh baik secara simultan dan parsial terhadap perubahan harga saham.
Abstract Capital market is place to overcome problems liquidation company and capital market is place to invest for many people excess fund. Property and real estate company is good place for invest, price share can be change every time, this conditions make the investors to have ability for analysis factors to influence change share price, this research to know influence ROA, ROE, EPS and EVA to ward share price. Financial statement is resource important information for manage importance make a decision invest for investor in capital market. This statement to serve two point important, loss and profit statement the first and the second is balance sheet statement. Two factor’s will analysis with some variable Return On Asset, Return On Equity, Earning Per Share and Economic Value added. Data can be process with multiple linier regression with software SPSS 17. The company property and real estate on BEI is object for this research, from 50 company are listed on BEI, just 38 company have classification to research. From this research variable ROA,ROE, and EPS have simultaneously and partially influence to share price, but EVA can’t give simultaneously and partially influence to share price.
PENDAHULUAN Pasar modal merupakan satu sarana untuk mengatasi permasalahan likuiditas perusahaan sekaligus sebagai salah satu sarana investasi bagi pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana. Salah satu instrument utama dalam menganalisis kondisi fundamental perusahaan adalah laporan keuangan, karena didalamnya mencerminkan kondisi kesehatan serta prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Investasi pada pasar modal termasuk dalam kategori investasi yang likuiditasnya tinggi serta convertible (mudah dikonversikan) sehingga penting bagi emiten memperhatikan kepentingan pemilik modal yaitu dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Keberhasilan perusahaan atas fungsi-fungsi keuangan merupakan nilai dari perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan menyediakan bahan mentah berupa angka-angka yang dapat dianalisis lebih lanjut secara umum pendekatan dalam analisis pasar modal, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental menjadikan informasi keuangan perusahaan sebagai dasar analisis. Tingkat profitabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur dari beberapa aspek, pada perusahaan publik yang listing pada BEI rasio keuangan yang biasanya sering dipakai dalam menganalisis perubahan harga saham adalah ROE (Retrun On Equity), ROA (Retrun On Asset), EPS (Earning per Share). ROE mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba yang tersedia bagi pemegang saham. Dalam perhitungannya, ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, jika proporsi utang semakin besar maka rasio ini juga akan semakin besar. ROA menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Sedangkan EPS menunjukan kemampuan setiap lembar saham dalam menciptakan laba dalam satu periode pelaporan keuangan. Nilai dari ketiga rasio keuangan tersebut sudah tercantum dalam setiap laporan keuangan perusahaan sehingga lebih mudah bagi investor dalam menganalisisnya untuk kemudian dijadikan dasar untuk kebijakan portofolio. Penggunaan rasio keuangan dalam penentuan kebijakan investasi telah digunakan secara luas namun dengan demikian pengguna analisis rasio keuangan sabagai alat ukur konvensional memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah perusahaan telah mampu menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi persoalan ini maka dikembangankan suatu konsep baru EVA (Economic Value Added) yang mencoba mengukur nilai tambah (value creation) yang dihasilkan perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya (cost Of Capital) yang timbul sebagai akibat dari investasi yang dilakukan. EVA juga merupakan ukuran kinerja yang secara langsung berhubungan dengan kekayaan pemegang saham dari waktu ke waktu, oleh karena itu meskipun melibatkan perhitungan yang tidak sederhana sangat penting bagi investor untuk untuk memahami konsep EVA. Biaya modal merupakan aspek yang paling khusus dan penting dalam EVA. Berdasarkan akuntansi konvensional, banyak perusahaan yang terlihat menguntungkan padalah kenyataannya tidak demikian dapat memperkecil resiko manipulasi laporan keuangan oleh manajemen, Dengan penerapan konsep EVA manajer keuangan dipaksa untuk dapat menggabungkan dua prinsip dasar keuangan dalam perusahaan yaitu mereka harus memaksimumkan kekayaan pemegang saham dan sekaligus meningkatkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari sejauh mana investor berharap laba dimasa depan melebihi dari biaya modal menggunakan suatu ukuran tunggal yang menghubungkan seluruh pengambilan keputusan dengan fokus umum.
Perusahaan yang akan di teliti adalah perusahaan yang bergerak di bidang property dan real estate, biasanya kegiatan perusahaan ini meliputi perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan real estate, perkantoran, pertokoan, pusat niaga dan fasilitasnya. Perusahaan property dan real estate tidak hanya melakukan kegiatan penjualan saja, namun terdapat juga perusahaan yang melakukan kegiatan konstruksi bangunan. Perusahaan property dan real estate juga ada perusahaan yang ruang lingkup kegiatannya bergerak dalam bidang investasi dan pengembangan. Melihat perkembangan kota Jakarta yang terdapat banyak bangunan dan sedang sangat berkembang, berinvestasi di sektor property dan real estate merupakan suatu pilihan yang menjanjikan untuk masa depan.
Harga Saham Persoalan mendasar bagi setiap investor di pasar modal adalah bagaimana menentukan harga saham yang seharusnya serta melakukan peramalan (forecasting) terhadap perubahan harga saham pada masa yang akan datang sehingga dapat dijadikan dasar untuk melakukan investasi. Ada beberapa konsep dasar nilai atau harga saham yang akan dibahas disini, yaitu nilai buku per lembar saham, harga pasar, harga teoritis / intrinsic value, dan harga nominal. Nilai buku per lembar saham adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Kekayaan bersih ekonomis merupakan selisih total aktiva dengan total kewajiban. Harga pasar adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Harga teoritis adalah harga saham yang seharusnya terjadi, sedangkan harga nominal adalah harga yang tercantum pada saham biasa.
EVA Definisi EVA (Young, 2001: 17)adalah: EVA merupakan pengukuran kinerja yang didasarkan pada keuntungan ekonomis (juga dikenal sebagai penghasilan sisa/residual income) yang menyatakan, bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika sebuah perusahaan meliputi biaya operasi dan biaya modal. Menurut Mirza (1997): EVA adalah keuntungan operasional setelah pajak dikurangi dengan biaya modal (cost of capital). Dengan kata lain EVA merupakan pengukuran pendapatan sisa residual (residual income) yang mengurangkan biaya modal terhadap laba operasi. Berdasarkan definisi diatas, EVA ditentukan oleh dua hal: Pertama, keuntungan bersih operasional setelah pajak menggambarkan penciptaan value di dalam perusahaan. Kedua, biaya modal dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan dalam penciptaan value. Walaupun laba operasional setelah pajak naik belum tentu menaikkan nilai EVA. Hal ini disebabkan karena: Pertama, naiknya laba operasi dapat mengakibatkan naiknya resiko bisnis yang dihadapi perusahaan, apabila kenaikan laba operasi bukan berasal dari efisiensi internal melainkan hasil investasi pada bidang-bidang bisnis yang baru. Kenaikan resiko bisnis akan membawa konsekuensi pada kenaikan 10 required rate of return, yang pada gilirannya akan berakibat pada naiknya biaya modal. Kedua, EVA masih bergantung pada struktur modal, yang kemudian akan menentukan tingkat resiko keuangan dan biaya modal (Mirza, 1997). Hubungan antara EVA dan nilai perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai perusahaan apabila perhitungan EVA tidak hanya pada periode masa kini tetapi juga mencakup periode yang akan datang. Hal ini disebakan karena EVA pada suatu tahun tertentu
menunjukkan besarnya penciptaan nilai sekarang dari total penciptaan nilai selama umur tersebut (Young, 2001: 32): Nilai Sekarang = Total modal yang dininvestasikan + EVA ( 2.2) Persamaan di atas jelas menunjukkan bahwa EVA yang semakin tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan dimana penciptaan nilai tersebut akan tercermin pada harga saham yang lebih tinggi sebaliknya mungkin saja nilai perusahaan lebih rendah dari total modal yang diinvestasikan apabila total EVA yang dihasilkan perusahaan tersebut mempunyai nilai negatif. Dari penjelasan tersebut diatas jelas terlihat bahwa EVA sangat bermanfaat sebagai penilai kinerja perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai. Penggunaan EVA sangat terkait dengan semakin meningkatnya kesadaran para manajemen bahwa tugasnya adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan serta meningkatkan nilai pemegang saham dan bukan untuk mencapai tujuan lain. Penilaian kinerja Nilai Sekarang = Total modal yang dininvestasikan + EVA 11 dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan berfikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. ROA Hasil pengembalian suatu aktiva mencoba mengukur efisiensi perusahaan dalam memanfatkan seluruh sumber dananya, yang kadangkadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi atau return on investment. Investasi merupakan konversi nilai uang saat ini untuk memperoleh arus kas dimasa mendatang yang lebih besar guna meningkatkan konsumsi atau kemakmuran pemilik (Kartadinata, 1980: 12). Dalam perusahaan, keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan (Husnan, 1996: 7) dan oleh karena itu istilah Return On Investment sering disamakan dengan Return On Assets (ROA) (Horne, 1981: 726). Return On Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu dipergunakan angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan perusahaan. Rasio Return On Assets dinyatakan sebagai berikut: (2.13)
ROE Rasio ini menggunakan hubungan antara keuntungan setelah pajak dengan modal sendiri yang digunakan perusahaan. Yang dianggap modal sendiri adalah saham biasa, agio saham, laba ditahan, saham preferen dan cadangan-cadangan lain. Melihat hubunganhubungan itu, Return On Equity tidak lain adalah rentabilitas ekonomi. Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerjadengan efisien (Riyanto, 1993: 29). Return On Equity diperoleh dari profit after tax dibagi equity (Indonesian Capital Market Directory). Hasil pembagian ini pada umumnya dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi rasio ini menandakan kinerja perusahaan semakin baik atau efisien, nilai equity perusahaan akan meningkat dengan peningkatan rasio ini.
(2.14)
EPS Komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per lembar saham yang dikenal dengan earnings per share (EPS), Tandelilin (2001). Earnings per share dipandang sebagai angka yang menunjukkan performance perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat, karena earnings per share menunjukkan rupiah yang diperoleh emiten. Earnings per share digunakan untuk mengukur perolehan pemegang saham dari tiap unit investasi pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Besarnya earnings per share suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan yang mana besarnya pendapatan dari earnings per share tergantung pada laba bersih yang diperoleh perusahaan dan jumlah lembar saham yang beredar dan besarnya earnings per share berdampak pada return. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan keuntungan untuk pemiliknya. Earning per share dirumuskan dengan perbandingan antara laba siap bagi dengan total lembar saham sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan per Desember. (2.15)
Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : H1= ROA, ROE, EPS, dan EVA berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap perubahan harga saham perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia”. H2= ROA, ROE, EPS, dan EVA berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia”. Metode Penelitian Populasi dan sample Populasi adalah jumlah seluruh obyek yang karakteristik dan hendak diduga. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real eastate yang terdaftar di BEI. Data laporan keuangan adalah laporan audit per 31 desember periode 2010. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representative dengan penelitian yang dilakukan. Adapun kriteria yang diambil dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang akan diteliti adalah sebagian perusahaan yang terdaftar di BEI dengan laporan keuangan periode 31 desember 2010, yaitu perusahaan sector property dan real estate.
b. Emiten memiliki informasi tentang harga saham (closing Price) per tahun serta memiliki rasio keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel lain yang diperlukan. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan uji statistik untuk menguji apakah komponen laporan arus kas (arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) dan earnings per share secara simultan dan parsial mempengaruhi return saham. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisa regresi linier berganda (multiple regression). Adapun model regresi linier berganda yang dipakai dalam penelitian ini sebgai berikut: 1. EVA (Economic Value Added) = Xı 2. ROE (Return on Equity) = X2 3. ROA (Return on Asset) = X3 4. EPS (Earning per Share) = X4 Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε Dimana: Y = Perubahan Harga Saham X1 = ROA X2 = ROE X3 = EPS X4 = EVA ε = Error β0 = Konstanta βi = Koefisien regresi masing-masing Xi, i = 1,2,3,4. Definisi Operasional
Variabel Y
Tabel 3.1 Operasional Variabel Keterangan Rumus Perubahan harga saham Harga saham periode diperoleh dengan cara mengurangi harga saham periode sebelumnya dengan periode sekarang
X1
Return On Asset (ROA)
X2
Return On Equity (ROE)
X3
Earning Per Share (EPS)
X4
Economic Value Added (EVA)
Laba bersih dibagi dengan total aktiva Laba bersih dibagi dengan total modal Laba bersih dibagi dengan jumlah saham yang beredar NOPAT dikurangi dengan Capital charges
NOPAT
Laba bersih dikali dengan hasil pengurangan besar pajak yang dikenakan kepada perusahaan di kurangi satu.
Capital Charges
Weighted average cost of capital (WACC) dikali dengan invested
capital Weighted Average Cost of Capital Jumlah perkalian debt dengan cost (WACC) of debt, di kalikan dengan hasil satu dikurangi tingkat pajak pengahsilan, di tambah dengan hasil perkalian tingkat modal dari ekuitas di kali cost of equity Invested Capital
Jumlah dari pengurangan total ekuitas dan hutang di kurangi pinjaman jangka pendek tampa bunga
Hasil Penelitian Pengujian Normalitas Data Asumsi distribusi normal adalah suatu persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan analisis regresi berganda. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov, pengujian ini adalah pengujian paling valid atas asumsi normalitas. Pengujian dengan metode ini menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov memiliki probabilitas lebih besar dari 0.05, maka variable penelitian tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. Tabel 4.13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PrShm N Normal Parametersa,,b
Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
ROA
ROE
EPS
EVA
38 38 38 38 38 844.2105 152.3421 54.2632 312.7895 -8.4649E7 320.18552 353.07340 287.33055 711.33453 3.86299E8 .087 .387 .370 .343 .439 .087 .387 .143 .343 .399 -.057 -.303 -.370 -.326 -.439 .536 2.385 2.279 2.112 2.706 .936 .343 .145 .350 .148
Berdasarkan table 4.12 , pengujian normalitas data tingkat signifikan PrShm memiliki nilai 0,936 atau berada diatas 0,05 hal tersebut dapat diartikan bahwa data perubahan harga saham terdistribusi dengan normal. Variabel ROA memiliki tingkat signifikan sebesar 0,343 atau berada diatas 0,05 hal ini juga dapat di artikan bahwa data ROA terdistribusikan dengan normal. Variabel ROE memiliki tingkat signifikan 0,145 nilai ini berada lebih dari 0,05 untuk itu dapat dikatakan bahwa data ROE terdistribusi dengan normal. Variabel EPS memiliki nilai lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,350 nilai ini menunjukan bahwa data EPS terdistribusi dengan normal. Variabel EVA juga terdistribusi dengan normal, karena variabel EVA
memilik nilai signifikan di atas 0,05 yaitu bernilai 0,148. Berdasarkan pengujian one-sample kolmogrov-smirnov test, seluruh data variabel terdistribusi dengan normal. Pengujian Multikolinearitas Asumsi berikutnya yang harus dipenuhi dalam penelitian regresi, secara khusus dalam regeresi berganda adalah variabel independen dalam penelitian ini tidak boleh saling berkorelasi. Keberadaan korelasi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya perubahan tanda koefisien regresi. Pengujian dapat dilakukan dengan Colinearity Diagnostic serta partial correlation. Table 4.14 Coefficientsa Model
Correlations Zero-order Partial
(Constant) ROA ROE EPS EVA a. Dependent Variable: PrShm
Part
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1
-.259 -.336 -.163 -.271
-.230 -.213 .037 .062
-.215 -.199 .034 .057
.699 .217 .623 .221
1.430 4.618 1.605 4.520
Berdasarkan output yang ditunjukkan di dalam tabel 4.13 terlihat bahwa nilai tolerance untuk ROA adalah 0,699 untuk ROE sebesar 0.217 untuk EPS sebesar 0,623 dan EVA sebesar 0,221 semua nilai tolerance dari variabel tersebut masih berada di sekitar 1 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dari ROA, ROE, EPS, dan EVA terkecil adalah ROA dengan nilai 1,430 dan terbesar adalah ROE dengan nilai 4,618 nilai tersebut lebih kecil dari 5, hal ini juga menujukkan variabel independen tidak saling berkorelasi. Secara umum dapat dikatakan bahwa antar variabel independen dalam penelitian ini tidak terjadi korelasi, sehingga data yang telah diperoleh dapat digunakan di dalam penelitian. Pengujian Hipotesis Pengujian data menyangkut normalitas data, pengujian multikolinearitas, pengujian heteroskedastisitas, dan pengujian autokorelasi menghasilkan bahwa model penelitian yang diajukan di dalam penelitian ini sudah dapat dianalisa dengan menggunakan analisis regresi berganda. Untuk memberikan kemudahan analisa, persamaan regresi yang diajukan beserta hasil yang diperoleh disampaikan di dalam tabel 4.5. Cara perolehan nilai dalam tabel 4.5 : 1. Nilai FHitung dan tHitung diperoleh dari output pengolahan data berdasarkan analisa regresi SPSS 2. Nilai FTabel diperoleh untuk α = 5% untuk k sebanyak variabel bebas yang dimasukkan yaitu 4 variabel serta derajat kebebasan sebesar n-k-1, yaitu 38-4-1=33. 3. Nilai ttabel diperoleh dari nilai α = 5% dan derajat kebebasan n-k-1. Berdasarkan ringkasan hasil pengolahan data dalam tabel diatas, kesimpulan terkait hipotesa penelitian dapat disampaikan sebagai berikut :
Table 4.16 Model Summaryb
Model
R
Change Statistics Adjusted Std. Error R R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1 df2
1 .413a .171 .070 308.72995 .171 a. Predictors: (Constant), EVA, EPS, ROA, ROE b. Dependent Variable: PrShm
1.699
4
Sig. F DurbinChange Watson
33
.174
1.585
Table 4.17 ANOVAb Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1
Regression 647826.361 4 Residual 3145367.955 33 Total 3793194.316 37 a. Predictors: (Constant), EVA, EPS, ROA, ROE b. Dependent Variable: PrShm
161956.590 95314.180
F
Sig.
1.699
.174a
Table 4.18 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1 (Constant) 908.016 67.756 ROA .234 .172 ROE EPS EVA
.476
.380
Beta
Correlations t
Collinearity Statistics
ZeroSig. order Partial Part Tolerance VIF
13.401 .000 -.258 -1.359 .025 -.259 -.230
.215 -.427 -1.255 .002 -.336 -.213 .199 .043 .216 .045 -.163 .037 .034 .120 .357 .120 -.271 .062 .057
.699 1.430 .217 4.618
.019 .090 .623 1.605 9.978E.000 .221 4.520 8 a. Dependent Variable: PrShm Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 17.0 di dapat persamaan regresi: PrShm = 908.016 + 0.234ROA + 0.476ROE + 0.019EPS + 9.978EVA + ε Persamaan regresi tersebut dapat diartikan nilai konstanta yang dimiliki sebesar 908.016, jika variabel ROA,ROE, dan EPS tidak ada, maka perubahan harga saham sebesar 908.016. Koefisien ROA (X1) =0.234 menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh positif terhadap Perubahan harga saham (Y). Hal ini berarti jika variabel ROA meningkat maka akan mempengaruhi perubahan harga saham sebesar 0.234%.
Koefisien ROE (X2) =0.476 menyatakan bahwa ROE memiliki pengaruh positif terhadap Perubahan harga saham (Y). Hal ini berarti jika variabel ROA meningkat maka akan mempengaruhi perubahan harga saham sebesar 0.476%. Koefisien EPS (X3) =0.019 menyatakan bahwa EPS memiliki pengaruh positif terhadap Perubahan harga saham (Y). Hal ini berarti jika variabel EPSmeningkat maka akan mempengaruhi perubahan harga saham sebesar 0.019%. Koefisien EVA (X4) =9.978 menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh positif terhadap Perubahan harga saham (Y). Hal ini berarti jika variabel ROA meningkat maka akan mempengaruhi perubahan harga saham sebesar 9.978% 1. H1 : b1 = b2 = b3 = b4 ≠ 0, Hipotesa penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan ROA, ROE, dan EPS secara simultan terhadap perubahan harga saham berdasarkan pengujian analisa regresi terhadap sampel penelitian terbukti. Hal ini terlihat dari nilai FHitung>FTabel, Fhitung memiliki nilai 33 dan Ftabel memiliki nilai 1,699 serta nilai signifikansi 0.000<0.05. 2. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa hubungan antar variabel independen terhadap variabel dependen tidak terlampau kuat. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen hanya sebesar 17.1%. Hal ini berarti bahwa variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model memberikan pengaruh yang jauh lebih besar yakni sekitar 82.9%. Variabel lain dapat berupa debt to equity ratio (DER), price earning ratio (PER), earning per share (EPS), selain itu keadaan sosial disuatu negara juga dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan harga saham. 3. Hi : bi ≠ 0, Hipotesa yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara parsial terhadap perubahan harga saham, kesimpulannya secara parsial adalah sebagai berikut : 1. Variabel ROA berpengaruh positif secara signifikan terlihat dari nilai thitung>ttabel serta tingkat signifikansi 0.025 lebih kecil dari 0.05. Koefisien sebesar 0.234 memberikan pengertian bahwa perubahan ROA sebesar 1% dapat memberikan pengaruh sebesar 0.234% terhadap harga saham. 2. Variabel ROE terbukti secara signifikan memberikan pengaruh positif terhadap return saham. Hal ini terbukti dari nilai thitung>ttabel serta tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar 0.002. Koefisien regresi sebesar 0.476 memberikan pengertian bahwa perubahan ROE sebanyak 1% akan memberikan dampak sebesar 0.476% terhadap harga saham. 3. Variabel EPS berpengaruh positif secara signifikan terlihat dari nilai thitung>ttabel serta tingkat signifikansi 0.045 lebih kecil dari 0.05. Koefisien sebesar 0.019 memberikan pengertian bahwa perubahan EPS sebesar 1% dapat memberikan pengaruh sebesar 0.019% terhadap harga saham. 4. H0 : bi = 0, Hipotesa yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent secara parsial terhadap return saham, kesimpulannya sebagai berikut : 1. Variabel EVA terbukti tidak memberikan pengaruh baik secara silmutan dan parsial yang signifikan terhadap perubahan harga saham, karena thitung
0.05. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang dilakukan pada bagian sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian data secara simultan dan parsial dengan menggunakan semua variabel independen yaitu ROA, ROE, dan EPS menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut secara simultan dan parsial memberikan pengaruh terhadap perubahan harga saham. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen hanya sebesar 17.1%. Hal ini berarti bahwa variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model memberikan pengaruh yang jauh lebih besar yakni sekitar 82.9%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perubahan harga saham tidak hanya di pengaruhi oleh ROA, ROE, dan EPS saja, tetapi masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham. Kejadian-kejadian secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan juga dapat mempengaruhi perubahanan harga saham seperti faktor politik, adanya perubahan kebijakan, faktor ekonomi dan faktor eksternal. Hal tersebut mengakibatkan variabel independen ROA, ROE dan EPS memiliki pengaruh yang kecil. Hasil pengujian data secara parsial dengan menggunakan variabel EVA menunjukan . Variabel EVA terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Saran a. Untuk peneliti yang tertarik dengan tema yang sama bisa dikembangkan dengan menambah jumlah data yang diteliti dan variabel laini seperti MVA (Market Value Added), PER( Rasio harga terhadap laba), CAPM (Cappital Asset Pricing Model), DER (Dept to Equity Rasio), dan NMP (Net Profit Margin) sehingga hasil pengaruh yang diperoleh tidak terlalu kecil sehingga dapat mencerminkan kondisi sebenarnya di Bursa Efek Indonesia. b. Bagi investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia hendaknya juga menggunakan dasar analisis fundamental khususnya mencermati kinerja perusahaan dalam menentukan portofolio investasinya. C. Bagi para pembaca semoga penelitian ini dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih mendalam dan sepesifik, semoga penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi setiap pembaca khususnya dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan. Daftar Pustaka 1
2
3
4
5
Enggarini. 2006.”Pengaruh Variabel Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Emiten Yang Tergabung dalam LQ 45 periode 2002-2004”, skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Haryanto dan Sugiharto. 2003. “ Pengaruh rasio profitabilitas (ROA dan NPM) terhadap harga saham emiten industri makanan dan minuman periode 2000- 2001. Skripsi Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Handoko, Wahyu. 2008.”Pengaruh Economic Value Added, ROA, dan ROE Terhadap Perubahan Harga Saham LQ 45”. skripsi, Fakultas Ekonomi, UniversitasMuhamamdiyah Surakarta. Harianja, Ester Farida Irmayanti. 2009 ”Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Dengan Menggunakan Rasio Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real Estate”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Hijriah, Almas. 2007. “Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”, Tesis, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
6 7 8 9 10
11.
http://www.idx.co.id http://www.iicg.org http:// Google.com http:// yahoo.com Khodijah, Siti. 2010. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Di BEI”. Skripsi . Fakultas Ekonomi. Univeritas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Lestari, Murti. 2005. “PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA: PENDEKATAN BEBERAPA MODEL”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Duta Wacana.
12.
13.
14.
15.
16. 17.
18.
Mulyati, Sri. 2003. Reaksi Harga Saham Terhadap Perubahan Deviden Tunai dan Deviden Yield Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Pasaribu, Rowland Bismark Fernando, 2008. “Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol 2, no 2 Rinati, Ina. 2008.” Pengaruh NPM, ROA, dan ROE Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45”, Jurnal akuntansi, Universitas Gunadarma. Riska. 2002. “Pengaruh earning per share, price earning ratio, dan return on equity terhadap harga saham emiten industri properti di Bursa Efek Jakarta Skripsi. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Sasongko, Noer. 2003. “Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhamadiyah, surakarta. Sefiana, Eka. 2005. “Pengaruh Volume Perdagangan, EPS dan PER Terhadap Perubahan Harga Saham Sektor Pertambangan Pada Periode 2000-2005”. Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Maranatha. Team Litbang Statistika 2, 2006 . Modul Statistika 2 ATA 2005/2006. Jakarta: Gunadarma.