Pemimpin Menerima Tanggung Jawab "Kita menghadapi suatu tantangan besar! Di seluruh dunia sekarang ini sedang terjadi perubahan sosial dan arus perpindahan penduduk yang luar biasa. Penduduk desa mulai membanjiri kota-kota. Orang ramai-ramai meninggalkan negeri asal mereka untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Banyak orang yang pindah ke sini mempunyai bahasa dan adat kebiasaan yang berbeda dengan kit a. Orangorang dari kelompok-kelompok bukan Kristen berduyun-duyun mulai -nenerima Kristus dalam hatinya dan sekarang mereka minta diberikan tempat ch tengahtengah kita. Ada suatu rombongan transmigran besar yang agak terpencil dari kota kita ini yang sama sekali belum diinjili. Para penganut agama Kristen di antara mereka belum mempunyai rumah ibadat sendiri. Tetapi mereka tidak bisa datang ke gereja kita karena masalah pengangkutan, tetapi saya pikir kita bertanggung jawab atas mereka. Saya ingin agar sebagian dana pemasukan gereja kita disisihkan untuk membantu mereka membangun gerejanya sendiri di sana, Saya ingin sekali agar sebagian dari saudara-saudara mulai bekerja sebagai pemimpin untuk gereja itu untuk membantu mereka mendirikan gereja mereka sendiri." Begitulah ucapan yang sesungguhnya keluar dari mulut seorang gembaJa jemaat. Ia telah mengadakan sebuah rapat di mana ia akan meminta umat beriman untuk mendukung suatu proyek yang telah dibebankan Tuhan ke atas hatinya. Tetapi kemudian ada beberapa orang anggota yang mulai mengajukan keberatannya. "Tetapi kita sendiri masih kekurangan dana untuk menutup pengeluaran kita." "MasaJkan kita harus meninggalkan gereja kita sendiri di mana kita sudah menikmati berkat dan persekutuan yang kita butuhkan, lalu kita harus bergaul dengan orangorang itu? Bagaimanapun juga, kita sendiri di gereja ini belum mempunyai l ukup banyak pekerja. Dan bukankah daerah yang dimaksud itu termasuk daerah berbahaya? Pada saat itulah seorang pria muda bangkit berdiri dan mulai berbicara dengan suara lantang. "Saudara-saudari yang kekasih," demikian ia berkata, "Saya kira kita harus memeriksa kembali sikap kita mengenai apa tujuan gereja 172
~-", InI. ..
t./IIII.....
"
sesungguhnya. Tidaklah cukup apabila kita hanya berpuas diri sebagai sekelompok umat Allah yang bahagia dan hidup senang. Ada suatu sasaran yang jauh lebih penting lagi. Meskipun melalui gereja kita ini kebutuhan rohani kita sendiri sudah terpenuhi, kita seharusnya tetap mempunyai sasaran untuk menginjili orang-orang lain yang belum mengenal Tuhan dan menawarkan kasih sayang kita kepada mereka. Saya akan menolong dalam proyek baru ini." Keadaan ini sungguh-sungguh terjadi pada masa ini menggambarkan salah satu persoalan yang paling berat yang dihadapi oleh para pemimpin Kristen: mengerti pentingnya dan sifat tujuan dan sasaran; dan kesediaan untuk menerima tanggung jawab agar tujuan dan sasaran itu tercapai. Kisah Alkitab yang akan menolong kita untuk menyelidiki prinsip-prinsip ini terdapat dalam cerita Ratu Ester.
ikhtisar pasal Ester - Seorang Pemimpin yang Bersedia Pemimpin Mengerti Sifat Tujuan-tujuan Pemimpin Menerima Tanggung Jawab
tujuan pasal Sesudah menyelesaikan
pasal ini, saudara
seharusnya
• Menguraikan prinsip-prinsip kepemimpinan serta menerapkan prinsip-prinsip itu. 173
dapat:
dalam kisah Ester dan mengenali
174
MANUSIA,
TUGAS,
DAN TUJUAN
• Mengenali berbagai macam tujuan dan sasaran dan menerangkan masing-masing dan hasil yang akan dicapai. • Memperlihatkan
pentingnya
pengertian mengenai konsep tanggungjawab dan kenyataan.
kegiatan belajar 1. Bacalah kitab Ester. Sekalipun saudara sudah mengetahui isinya, cobalah saudara baca kembali dengan tujuan khusus untuk menemukan prinsipprinsip kepemimpinan di dalamnya. Mungkin saudara ingin memb rat sedikit catatan sementara membacanya. 2. Kerjakan uraian pasal dan jawablah pertanyaan-pertanyaan sebagaimana biasa. Setelah selesai, kerjakan soal-soal untuk menguji diri dan cocokkan jawaban saudara dengan jawaban yang terdapat pada akhir buxu ini.
uraian pasal Sejak permulaan kursus ini kita telah menekankan tiga gagasan utama dalam konsep kepemimpinan, yaitu: Orang yang memimpin dan orang yang rnenjadi pengikut, tugas-tugas yang mereka kerjakan, dan tujuan-tujuan mereka. Dalam Unit 1 yang disoroti adalah orang-orangnya. Kita terutama memperhatikan ciri-ciri para pemimpin dan bagaimana hubunga 1 mereka dengan orang-orang. Dalam Unit 2 yang disoroti adalah tugas-tugasnya. Kita mernpelajri fungsi-fungsi para pemimpin dan tehnik-tehnik kepemimpinan mereka. Dalam Unit 3 yang disoriti adalah tujuannya. Di dalam pasal ini kita akan mempelajari sifat-sifat dan pentingnya tujuan dan sasaran. 'Pasal 8 akan mengajar kita bagaimana caranya sasaran dipakai di dalam perencanaan dan pelaksanaan. Di Pasal9 kita akan mempertimbangkan bagaimana caranya untuk memotivasi orang dan membantu mereka mencapai sasaran dan tujuan.
PEMIMPIN MENERIMA TANGGUNG lAW AB
175
Temu saja, dalam kenyataan hidup sehari-hari sulit juga untuk memisahkan masing-masing segi manusia, tugas, dan tujuan itu. Kita akan melihat di dalam cerita mengenai Ester, misalnya, bagaimana ketiga hal itu saling berkaitan dan berpadu.
ESTER -
SEORANG
PEMIMPIN
YANG BERSEDIA
Tujuan 1. Mengenali contoh-contoh mengenai sifat-sifat, tugas, dan tujuan kepemimpinan. Ada berbagai cara dengan mana orang menjadi pemimpin. Sering seorang pemimpin muncul sebagai akibat timbulnya kebutuhan pada suatu kelompok. Pemimpin itu mendapat pengikut-pengikut oleh karena nampaknya melalui dialah kebutuhan kelompok itu dapat dipenuhi. Harus ada suatu tujuan (mungkin suatu persoalan yang harus dipecahkan) sebelum timbul kebutuhan akan seorang pemimpin. Tujuan atau masalah itulah yang akan menentukan atau sangat mempengaruhi pemimpin macam apa yang diperlukan. Inilah salah satu alasan mengapa sulit untuk membuat suatu daftar yang tertentu mengenai sifat-sifat kepemimpinan. Kebanyakan pemimpin nampaknya mempunyai beberapa sifat bersama, tetapi ada pula yang berlainan sekali, seperti yang telah kita lihat dari contoh-contoh Alkitabiah. Kisah Ratu Ester adalah suatu contoh yang tepat bagaimana seorang pemimpin tampil untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kitab ini memulai ceritanya dengan menggambarkan masalah yang dihadapi. Dapatkah saudara membayangkan peristiwa-peristiwa seperti diuraikan dalam pasal sejarah yang luar biasa ini? Pada waktu itu Raja Xerxes sedang merayakan puncak kejayaannya dalam hal kekuasaan dan kekayaan. Tetapi justru pada saat itulah isterinya sendiri, yaitu Ratu Wasti, begitu berani untuk membangkang perintahnya. Lalu untuk memperlihatkan kekuasaannya dan kedaulatannya, raja mengeluarkan dekrit untuk menceraikan sang ratu dan menyingkirkannya dari istana. Di negeri itu suatu pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh raja berkekuatan hukum untuk selama-lamanya dan tidak mungkin diubah lagi, sekalipun oleh raja itu sendiri. Beberapa waktu kemudian raja mulai merasakan kehilangan ratu nya itu, namun karena ia terikat oieh dekrit resminya sendiri, mustahil baginya untuk mengambil kembali isterinya. Ia diberi nasihat agar mengisi kedudukan ratu dengan seorang perawan yang akan dipilih dari antara gadisgadis paling cantik yang terdapat di kerajaan itu. Semacam kontes kecantikan akan diselenggarakan dan baginda akan memilih sendiri ratunya yang baru.
176
MANUSIA,
TUGAS,
DAN TUJUAN
DI antara rakyat raja terdapat juga umat Yahudi yang berada di perasingan. Banyak di antara mereka telah mengubah cara hidupnya setelah dibuang dari negen asalnya sendiri, dan kemudian bahkan berhasil meraih kedudukan sebagai pemimpin, berkat kemampuan dan kejujurannya. Salah seorang di antaranya bernama Mordekhai. Keponakannya yang bernama Ester dianggap seperti anak perempuannya sendiri, oleh karena orang tua Ester telah meninggal dunia. Gadis itu cant ik jelita. Ketika diadakan pencarian akan perawan-perawan yang cantik, Ester pun terpilih untuk diperkenalkan kepada raja. Mordekhai m enasihati Ester agar jangan menceritakan bahwa ia seorang keturunan Yahudi. Baginda tidak remah menanyakan asal usulnya. Yang penting baginya adala h kecantikan dan perangainya yang baik. Ternyata baginda lebih senang deng an Ester dan memilih gadis itu menjadi permaisuri nya. Maka Ester pun dihadiahi istana permaisuri, pakaian kebesaran, mahkota, dayang-dayang pembantu - ya segala hak istimewa dan kemewahan seorang ratu. Ternyata di antara staf pejabat tinggi istana raja ada seorang nernama Haman yang sangat sombong dan penuh ambisi. Ia sangat mernbenc i bangsa Yahudi. Haman menjadi marah sekali oleh karena Mordekhai tidak sudi membungkuk di depannya. "Orang ini bukan saja kurang ajar terhadapku," demikian gerutu Haman, "tetapi ia juga salah seorang dari bangsa Yahudi itu. Biar, aku akan mencari akal untuk menghajar dia dan seluruh bangsan, a juga!" Haman berhasil menghasut raja bahwa bangsa Yahudi itu merupakan suatu ancaman dan sumber kesusahan. Ia menuduh bahwa mereka tidak menaruh hormat terhadap kekuasaan raja dan pantas untuk ditumpas habis. Ia berhasil membujuk raja untuk menandatangani sebuah dekrit, dan menurut rencana pada suatu hari yang ditentukan semua orang Yahudi akan dibunu I. Ketika Mordekhai mendengar berita itu ia menyadari bahwa hs nya ada satu kemungkinan untuk menyelamatkan bangsa Yahudi. Barangkali, seandainya raja mengetahui bahwa dengan perintah membunuh itu permaisuri sendiri akan mengalami musibah juga, mungkin raja akan melakukan sesuatu untuk menyelamatkan permaisuri dan bangsanya itu. Permaisurilah satu-satun ya orang yang berada dalam kedudukan yang tepat untuk mengatasi kebutuhan saat itu. Maka \1ordekhai meminta agar Ester menghadap kepada raja dan memohon belas kasihan untuk semua orang Yahudi. Tetapi bagaimana Ester dapat melakukan itu? Tentu Mordekiai tahu bahwa tanpa menerima undangan dari raja tidak mungkin bagi permaisuri sekalipun untuk mendatangi baginda. Ada undang-undang yang cukup tegas mengarakan, siapapun yang berani melakukan itu akan langsung diser gap oleh pembantu-pembantu raja dan dihukum mati. Undang-undang itu tidak dapat
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
177
diubah lagi. Demikian juga dekrit yang memerintahkan penumpasan bangsa Yahudi itu tidak mungkin diubah lagi. Apa yang dapat dilakukan oleh Ester? Memang, seandainya baginda raja berkenan mengulurkan tongkat emasnya kepada orang yang hendak menghampirinya itu, maka ia terhindar dari hukuman, tetapi betapa ngerinya risiko yang harus diambil. "Paman sendiri sudah tahu bagaimana undang-undangnya," demikian jawab Ester kepada Mordekhai, "dan baginda sudah tiga puluh hari tidak memanggil saya." Lalu Mordekhai mengingatkan Ester bahwa bagaimanapun juga ia adalah seorang Yahudi. "Meskipun kau permaisuri, kau tidak akan luput," katanya. "Jika kau menolong bangsamu sekarang, sebenamya kau menolong dirimu sendiri juga. Siapa tahu, mungkin kau berada dalam kedudukan tingi ini justeru untuk saat-saat seperti ini." Menarik sekali bahwa nama Ester sesungguhnya berarti bintang. Ia menjabat kedudukan yang tinggi demikian, karena Allah telah memberikan kepadanya sifat-sifat dan kesempatan untuk menjadi seperti sebuah bintang. Tetapi bagi Ester, dan demikian juga bagi orang-orang lain yang telah menerima panggilan Tuhan, kedudukan itu bukan dimaksudkan untuk mendapat kekuasaan dan kesenangan bagi diri sendiri. Ia tidak dapat menjadi bintang seorang diri. Kedudukannya harus bermanfaat bagi umatnya secara keseluruhan. Saat itulah Ester pun memilih untuk menjadi seorang pemimpin sejati. "Baiklah," ia berkata, "Saya akan pergi menghadap baginda, meskipun hal itu berbahaya. Jika saya harus mati, baiklah saya mati. Saya akan menghadapi konsekuensi keputusan saya ini." Ester bukan saja memiliki sifat-sifat kepemimpinan tertentu, tetapi ia juga langsung memperlihatkan perilaku seorang pemimpin. Langsung ia memikirkan suatu rencana dan ia menyadari bahwa seluruh umat Yahudi harus dilibatkan di dalam rencana itu. Ia membutuhkan dukungan mereka sepenuhnya. Ia meminta agar umat Yahudi berpuasa selama tiga hari, dengan menjanjikan bahwa ia dan pegawai istananya sendiri akan berpuasa juga. Semua hal ini dikemukakannya secara terperinci. Selama tiga hari itu Ester bukan saja berpuasa. Ia juga sibuk membuat rencana dan mengadakan persiapan. Ia menyusun rencana mengenai hal-hal yang akan dilakukannya. Ia akan mengundang baginda raja dan Haman untuk makan bersamanya, sehingga ia dapat mengajukan permohonannya dengan cara dan pada waktu yang tepat. Ia akan memperlihatkan kehormatan terhadap hukum negara di mana hal itu masih mungkin, dan memberikan kesempatan kepada raja untuk mencarikan suatu jalan keluar terhadap permasalahan ini. Iapun menyuruh pembantupembantunya untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi perjamuan makan itu. Kemudian pada hari yang ketiga ia mengenakan jubah kebesarannya dan pergi menuju ruangan singgasana. Ia melangkah dengan berani, tetapi dengan gaya yang anggun dan lemah gemulai. Ia mempertaruhkan nyawanya, sebab ada kemungkinan ia akan dihukum mati oleh karena melanggar perintah raja. Ia bersedia melakukan ini
, I I
t
MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN
178
karena mengingat betapa pentingnya tujuan yang hendak dicapai. Tetapi ia cukup berhati-hati agar jangan ada orang yang merasa tersinggung. Ia mengenakan jubah yang paling cocok untuk saat itu dan berbicara menurut tatakrama yang berlaku. Dan ternyata baginda raja berkenan kepadanya. Ia pun mengulurkan tangan untuk menjamah tongkat kerajaan dari emas itu, tetapi tetap rendah hati di dalam kemenangannya itu. Ester menjalankan rencananya dengan memakai akal sehat. Ia tidak serta merta menangis untuk meminta agar bangsanya dikasihani. Tetapi ia mengundang baginda untuk makan bersama dengan dia. Dengan demikiar: masalah itu akan dapat diajukan dengan cara yang paling bijaksana. Sedikit demi sedikit Ester membantu baginda untuk mengerti keadaannya, dan supaya baginda tergerak hati untuk menolong orang Yahudi. 1 Tiap-tiap kalimat berikut ini mengetengahkan sifat-sifat, tugas-tugas atau tujuan kepemimpinan yang berhubungan dengan pribadi dan karya Ratu Ester. Tulislah angka yang tepat di depan tiap kalimat. a Ia ingin agar bangsanya diselamatkan. b Ia penuh keberanian dan ketabahan hati.
1) Sifat kepenumpinan 2) Tugas 3) Tujuan
c Baginda perlu diambil hatinya. d Pertemuan itu direncanakan sebelumnya. e Ia memberikan jelas. f
petunjuk-petunjuk
dengan
Ia sopan dan lemah lembut.
g Ia menerima tanggungjawab h Ia memakai sistematis.
akal
sehat
dan
bertindak
PEMIMPIN MENGERTI SIFAT TUJUAN-TUJUAN Tujuan 2. Membedakan antara tujuan kelembagaan dan tujuan operasional. Tinjaulah kembali Soal No. lyang baru saja saudara kerjakan. 'Saudara melihat bahwa a (Ia ingin agar bangsanya diselamatkan) dan c (Baginda perlu diambil hatinya) dua-duanya disebut sebagai tujuan. Apa persamaan kedua tujuan itu? Hal apa yang sama padanya sehingga dua-duanya disebut sebagai tu-
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
179
juan? Saudara memperhatikan
bahwa keduanya menyatakan hasil yang hendak dicapai, atau kesudahan yang ingin dicapai dengan usaha tertentu. Apa bedanya antara tujuan yang satu dan tujuan yang lainnya itu? Setelah kita mendengar kisah Ratu Ester ini, kita dapat melihat di mana letak perbedaannya. Ia ingin agar bangsanya diselamatkan, itulah tujuan terakhir dari segala sesuatu yang telah dilakukan oleh Ester. Demi mencapai tujuan terakhir ini, ia harus mengambil hati baginda sehingga ia akan membebaskan umat Yahudi dari perintah pembunuhan yang sudah pasti itu. Tujuan terakhir tercapai dengan jalan mencapai tujuan-tujuan lain. Di dalam kegiatan Kristen tujuan terakhir bersifat rohani dan sangat luas jangkauannya. Maka tujuan terakhir itu kita sebut sebagai sasaran kelembagaan kita. Tujuan kelembagaan yang terbesar adalah bagaimana kita akan merebut dunia ini untuk Kristus. Dalam tiap wadah atau proyek Kristen selalu ada tujuan kelembagaan. Dan untuk mencapai tujuan itu kita menetapkan tujuan-tujuan operasional, yang dapat kita sebut juga sasaran. Perhatikan pula bahwa Ester maju selangkah demi selangkah, dari sasaran yang satu ke sasaran berikutnya. Mula-mula ia harus mendapatkan perkenanan raja. Ia harus memastikan bahwa raja memahami situasi keseluruhannya, sehingga ia dapat bertindak dengan tepat. Karena ia tidak dapat membatalkan perintahnya yang terdahulu, terpaksa dicarikan jalan keluar di mana umat Yahudi dapat diselamatkan dan undang-undang pun tetap berlaku. Ketika keputusan dibuat agar umat Yahudi diperbolehkan untuk membela diri, tercapailah persyaratan bahwa kehormatan raja tetap dipertahankan. Oleh karena Ester mempunyai suatu tujuan terakhir yang penting dan cukup jelas, ia pun dapat menentukan serangkaian sasaran bertahap bagi dirinya sendiri dan para pembantunya. Dengan tercapainya sasaran itu satu demi satu, semakin dekatlah ia kepada tujuan terakhir atau tujuan kelembagaan itu. 2 Renungkan kembali contoh zaman modern yang diberikan pada awal pasal ini. Masalah apakah yang agaknya memerlukan kepemimpinan di sini?
3 Bagaimana
persamaan
antara
gembala jemaat
itu dengan Mordekhai?
4 Bagaimana seandainya orang-orang mulai mengerjakan proyek seperti disarankan oleh gembala tadi. Dapatkah saudara menuliskan bagi mereka tujuan kelembagaan yang harus dicapai?
I
t 180
MANUSIA,
TUGAS,
DAN TUJUAN
5 Seandainya saudaralah orang muda yang bersedia menerima tanggung jawab sebagai pemimpin untuk memulai proyek ini. Tulislah dua buah sasaran yang harus saudara capai didalam mencapai tujuan yang dikehendaki.
Mengapa Sasaran itu Penting Tujuan
3. Mengenali beberapa manfaat tujuan dan sasaran.
Oleh karena tujuan akhir atau tujuan kelembagaan dari kegiatan Kristen sudah cukup jelas, banyak pemimpin tidak menyadari betapa pentingnya sebenarnya untuk menetapkan sasaran yang jelas. Mereka merasa sudah cukup jelas apabila dikatakan mereka "melakukan kehendak Tuhan" dan "mencari jiwa baru." Ada pula yang enggan menggariskan sasaran secara terperinci, karena mereka ingin terbuka terus bagi bimbingan Roh Kudus. Tetapi, seperti telah kita belajar di dalam pasal mengenai perencanaan, sesungguhnya kita harus meminta bimbi ngan pada tahap perencanaan supaya kita dapat menjadi pemimpin yang terbaik. Orangorang dapat bekerja secara lebih baik dan juga lebih bahagia dalam pekerjaannya, jika mereka mempunyai sasaran yang jelas. Kegagalan para pemimpin dalam hal inilah yang menyebabkan banyaknya kegelisahan dan usaha tersia -sia dalam kegiatan gereja. Menyatakan secara jelas sasaran yang hendak dicapai, dapat mempunyai pengaruh besar atas usaha saudara sebagai pemimpin
1. Sasaran membantu kita menghemat waktu, tenaga, dan dana kita. Dengan men) atakan secara tegas sasaran yang hendak dicapai, kita dapat mem anfaatkan semua sumber daya kita untuk tujuan yang tertentu tanpa usaha percuma dan kekacauan. Tanpa adanya sasaran, akan ada tugas yang lupa dikerjakan. dan ada pula yang dikerjakan dua kali. Mungkin uang terbuang percuma untuk hal yang sebenarnya tidak perlu, sedangkan apa yang perlu justru tidak terpenuhi. Orang yang satu mungkin terlalu banyak pekerjaan sedangkan yang lain kurang kerjanya. 2. Sasaran menimbulkan gairah untuk bekerja sama. Orang-orang menyadari kebutuhan untuk bekerja sama apabila memang terlihat mengapa kerjasama mereka dibutuhkan. Kadang-kadang mereka kurang menyambut jika seorang pemimpin hanya mengatakan, "Mari kita sekarang bekerja sama dalam hal ini." "Bekerja sama" seolah-olah tidak pasti arah tujuannya, jika hasil yang ingin dicapai dengan usaha itu tidak cukup jelas. 3. Sasaran merupakan dasar untuk evaluasi. Kegiatan apa pun paling bagus dikerjakannya apabila ada suatu cara untuk mengukurnya. Jika tida] ada hasil tertentu yang dapat diukur, orang mungkin cukup puas melakukan sesuatu yang bersifat asal jadi. Mereka hanya menyibukkan diri saja dan tidak mengetahui apa sebenarnya yang akan dicapai. Jika terlebih dahulu sasarannya sudah
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
181
dinyatakan dengan jelas, kita akan dapat mengukur hasil yang dicapai. Dengan demikian kita dapat membantu para pekerja untuk melihat betapa pentingnya ada perbaikan. Atau sebaliknya, kita dapat memberikan mereka kepuasan setelah mereka mengetahui betapa baiknya prestasi mereka itu. Kita akan dapat melihat bagian-bagian mana dari organisasi itu yang lemah dan mengatur kegiatan kita secara terarah.
4. Sasaran membantu kita menemukan bakat dan karunia-karunia orang. Apabila hasil yang hendak dicapai dinyatakan secara jelas, orang-orang pun menyadari lebih jelas bakat dan karunia apa yang diperlukan agar tujuan itu dapat tercapai. Kita mulai melihat dalam diri kita dan orang-orang lain kemampuan-kemampuan khusus yang berhubungan dengan tugas-tugas yang terpampang di hadapan kita. Mungkin juga Ester tidak pemah menyadari kemampuan yang ada padanya, sebelum ia menyadari kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Apabila kita dapat memikirkan sasaran yang pasti, kita dapat menugaskan pekerja-pekerja dengan kemampuan yang paling sesuai, Para pekerja pun lebih besar kemungkinannya akan menawarkan jasanya, dan pada akhirnya akan muncul pemimpin-pemimpin yang baru. 6 Stefanus mempunyai keahlian sebagai tukang kayu. la mendengar bahwa gembala jemaat meminta sukarelawan untuk hari kerja bakti di gereja. Di antara pengumuman-pengumuman yang berikut iui, kira-kira setelah mendengar yang mana ia akan maju menawarkan jasanya? Lingkari huruf di depan kalimat pilihan saudara. a) Kita mengharapkan sebanyak mungkin saudara dapat datang untuk membantu kita memperbaiki kerusakan gedung gereja ini. b) Salah satu sasaran kita adalah untuk memperbaiki enam buah kosen jendela yang sudah rusak. 7 Lingkarilah huruf-huruf yang menandakan manfaat yang diperoleh dengan adanya pengumuman mengenai sasaran seperti berikut ini: Sasaran kita untuk pengunjungan minggu ini adalah agar ada tiga buah team terdiri atas dua orang masing-masingnya, dan setiap team akan melakukan lima kunjungan. a) Menimbulkan gairah untuk bekerja sama. b) Menghemat biaya. c) Menjadi dasar untuk melakukan evaluasi. 8 Lingkarilah huruf di depan kalimat yang dengan paling tepat mengemukakan gagasan utama dari pembahasan kita mengenai pengaruh sasaran-sasaran ini. a) Manfaat utama menyatakan sasaran yang hendak dicapai adalah bahwa lebih banyak yang dapat dikerjakan dalam waktu lebih singkat. b) Tujuan utama menetapkan sasaran adalah untuk memudahkan pekerjaan pemimpin. c) Sasaran-sasaran yang baik membantu agar pekerjaan terlaksana dan juga mempengaruhi sikap-sikap orang.
J
~ 182
PEMIMPIN
MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
Tujuan 4. Memilih contoh-contoh yang menerangkan bagaimana keterikatan terhadap suatu tujuan justru mendatangkan rasa kemerdekaan. Jawaban b) dalam soal yang baru saja saudara kerjakan jelas tidak benar. Menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas bagi diri sendiri dan anak buah saudara merupakan salah satu tugas kepemimpinan yang paling "ulil. Sulit karena benar-benar menuntut kejujuran dan kesediaan untuk memikul tanggung jawab, apapun akibatnya. Ingatlah contoh kita mengenai gereja di tengah kota tadi. Gemb lia jemaat mengatakan bahwa ia merasa dirinya bertanggungjawab. Ia bersedia berkorban dengan memakai sebagian dana gereja dan para pekerja gereja untuk memulai sebuah gereja yang baru. Ia rela mengambil risiko bahwa ia akan dikecam oleh umat gerejanya apabila ia minta agar mereka juga berkorban sedikit. ';ama keadaannya seperti apa yang dihadapi oleh Ratu Ester. Setelah ditar:tang oleh Mordekhai, ia pun mulai merasa bertanggung jawab atas umatnya. Apabila orang-orang mulai memikirkan maksud sebenarnya dari gereja, d.m setelah sasaran yang hendak dicapai menjadi cukup jelas bagi mereka, mereka pun akan bersedia untuk mengabdi dan menerima tanggung jawab. Orang muda yang menawarkan diri untuk melayani itu, karena ia telah mulat mengerti apa sebenarnya maksud gereja. Ia bersedia menghadapi kenyataan dan memikul tanggung jawab. Ada seorang ahli psikiatri bernama William Glasser yang telah membantu kita untuk lebih mengerti bagaimana caranya manusia dapat menghadapi kenyataan dan menerima tanggung jawab. Sementara ia menangani berbagai kasus orang-orang yang kurang bahagia dalam hidupnya, karena mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman dan masyarakat, ia akhimya dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian besar penyebab kegagalan mere-ca adalah karena tidak mau menghadapi kenyataan. Mereka selalu mencari berb igai dalih untuk diri sendiri. Mereka mengambinghitamkan orang lain atas masalah mereka atau mempersalahkan keadaan. Seandainya Ratu Ester mernihki sikap sepert: itu, mungkin ia akan mengatakan, "Oh, seandainya saya bukan seorang wanita. Seandainya saja baginda raja tidak begitu keras kepala." Tetapi ia mau mengakui kenyataan dan bertindak berdasarkan apa yang ada padanya. Menurut Glasser, inilah satu-satunya cara untuk hidup dengan sukses dan berhasil, Yang jelas, itulah satu-satunya cara untuk menjadi pemimpin yang berhasil. Menurut Glasser, kepuasan hidup justru datang di waktu seseorang rela menderita kekurangan untuk mencapai tujuan tertentu, jika itu memang perIu. Katanya, keterikatan menghasilkan rasa kemerdekaan. Jika kita secara
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
183
jujur mempertimbangkan segala konsekuensi, kemudian memutuskan untuk mengambil tindakan yang perlu, kita akan menambah keyakinan diri dan menjadi pemimpin yang lebih efektif. Dan kelebihan yang dimiliki oleh para pemimpin Kristen adalah bahwa mereka menyadari percaya diri itu merupakan suatu pantulan dari percaya kepada Tuhan. 9 Tulislah apa yang dikatakan oleh Ratu Ester yang menandakan bahwa ia menyadari apa konsekuensi keterikatannya dan bahwa ia bersedia memikul tanggung jawab.
Bagaimana keterikatan itu justru memberikan rasa merdeka kepada Ratu Ester? Bukankah sekarang ia terbebas dari sebagian besar rasa takut yang mencekam nya sebelumnya? Ia membebaskan diri dari berbagai macam dalih. la membuktikan bagi diri sendiri bahwa ia ternyata sanggup mengambil keputusan yang berat. la kini bebas untuk melangkah maju dalam iman. 10 Lingkari huruf di depan tiap contoh yang menerangkan dengan tepat bagaimana keterikatan terhadap suatu tujuan membawa kemerdekaan, sesuai dengan yang dibahas sebelumnya ini. a) Atas dasar panggilan untuk melayani pekerjaan Tuhan, Joni memutuskan untuk mendaftarkan diri masuk sekolah Alkitab. Ia telah mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari keputusannya itu, bertekad untuk meneruskan niatnya, dan sekarang ia meneruskan rencana itu. Sekarang ia tenang dan penuh percaya diri, ia tidak kuatir lagi apakah ia akan berhasil. Setelah menetapkan langkah yang akan diambilnya, ia tidak lagi bimbang. Sekarang ia dapat memusatkan seluruh perhatiannya kepada tujuan yang satu ini saja. b) Ribka secara mendadak memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan pergi ke luar negeri untuk membantu dalam pekerjaan Tuhan. Ia begitu terpesona dengan kesempatan untuk bekerja di suatu negeri yang asing. Ia merasa puas dengan keputusannya yang dianggapnya tepat sekali, dan bertekad untuk tidak menyimpang dari tujuan yang ditetapkannya itu. Ia berharap nasib baik akan mengikutinya terus. Ia yakin bahwa ia telah menemukan kemerdekaan sejati dalam tindakan yang telah diambilnya itu. c) Sudah cukup lama Tuhan menggerakkan hati Tomas untuk terjun dalam pekerjaan Kristen purna waktu. Kini setelah lama sekali memeriksa hatinya sendiri dan banyak berdoa, ia berjanji kepada diri sendiri untuk memulai sebuah gereja di suatu daerah yang baru di mana memang terdapat kebutuhan besar. Ia mengambil langkah yang menentukan, yang selama ini agak
,
l 184
MANUSIA,
TUGAS,
DAN TUJUAN
ditakutinya, yaitu meninggalkan pekerjaan, orang tua dan sahabatsahabatnya. Selanjutnya, ia langsung melaksanakan rencananya dan mulai bekerja bagi Tuhan di suatu kota lain. Meskipun masih banyak hal yang tidak begitu pasti mengenai masa depan, ia merasakan perkenan Allah atas tindakannya itu. Anehnya, sekarang ia sama sekali tidak kuatir lagi mengenai kebutuhannya di masa depan - yaitu uang untuk makanan dan keperluan lainnya. Ia yakin bahwa Allah akan memeliharanya. d) Peter banyak merenungkan panggilannya untuk bekerja di ladang Tuhan dan bagaimana ia harus menanggapi panggilan itu. Untuk melegakan hati nuraninya dan agar ia jangan merasa gelisah terus, ia mengambil sik 3p sebagai berikut: "Saya toh tidak cukup memenuhi syarat. Saya takut ak an orangorang. Saya kurang berpendidikan. Dan pekerjaan itu terlalu berat sekalipun untuk orang yang benar-benar memenuhi syarat. Tidak, saya tidak mungkin akan berhasil dalam pekerjaan Tuhan. Sampai sekarang saya sudah cukup berhasil. Tidak usah saya mengubah keadaan saya yang sekarang ini." Setelah memutuskan persoalannya sedemikian itu, ia mencoba melupakannya saja.
11 Mungkin akan ada gunanya jika saudara mengetahui bagaimana tanggapan saudara yang sebenarnya terhadap sifatsilat berikut ini yang diperlukan oleh pemimpin yang berhasil. Berikan tanda X pada kolom yang cocok sebagai jawaban saudara. Setelah selesai mengadakan evaluasi saudara itu, bel ikan diri saudara tiga angka untuk tiap jawaban pada kolom I, Jua angka untuk tiap jawaban pada Kolom 2 dan satu angka untuk tiap jawaban di Kolom 3. Apakah saudara bersedia menerima tanggung jawab, apa pun akibatnya? Apakah saudara bersedia untuk benar-benar jujur hubungan saudara dengan semua anak buah saudara?
,
1 -, ~
~ ~
-,
10-
o
v:
UJ
3 ....l
~ ~
UJ tr:
c o Z
cc ~
ir:
~
Z
< ~
""
0
-
<
cc
I
dalam
Apakah saudara rela berkorban demi kebaikan orang-orang yang saudara pimpin? Apakah saudara bersedia mendapat kecaman karena berani meminta anak buah saudara untuk juga berkorban, demi tercapainya cita-cita?
2
I
I
~ ~ -,
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
185
I
Apakah saudara bersedia menantang orang untuk menghayati maksud sebenarnya gereja - meskipun ini mungkin menyimpang dari tujuan kelembagaan gereja yang ditetapkan selama ini? Apakah saudara bersedia menghadapi kenyataan, mengakui fakta yang sebenarnya dan bekerja dengan apa adanya? Apakah saudara mau menetapkan sasaran dan patokan-patokan yang realistis, memberikan instruksi terperinci kepada anak buah saudara, dan memastikan bahwa mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan? Apakah saudara bersedia menderita saudara, bila perlu?
untuk mencapai tujuan
Apakah saudara menyadari bahwa saudara akan semakin percaya diri dan semakin efektif sebagai pemimpin, bila saudara mempertimbangkan segala konsekuensi secara jujur sebelum mengambil tindakan? Apakah saudara bersedia menguji apakah suatu tujuan cukup realistis, dengan kesediaan untuk mengevaluasinya dan kemudian melaporkan hasilnya kepada anak buah saudara? Apakah saudara menolak untuk menerima dalih apa pun, dengan jalan menetapkan patokan mengenai hasil yang harus dicapai, dan membantu anak buah saudara untuk mencapai patokan itu? Apakah saudara mau memberikan pujian kepada anak buah saudara apabila mereka berhasil dan menghargai sifat-sifat baik dan kemajuan mereka?
2
3
I
,
~
• •I
186
MANUSIA,
TUGAS,
DAN TUJUAN
I
Pemimpin Membantu Para Pekerja Menghadapi Kenyataan Tujuan
5. Memilih pernyataan-pernyataan
benar yang menyatakan pola ber-
pikir yang realistis. Sasaran-sasaran harus realistis. Mungkin akan ada godaan untuk mengharapkan hasil yang hebat "dengan iman." Tentu saja iman dan keyakinan akan Allah harus ada. Tetapi jika orang-orang mulai tergerak secara emosional, kemudian menaruh harapan yang tidak begitu realistis, pada suatu saat mereka akan kecewa sendiri dan di kemudian hari malahan kurang dapat diajak bekerja sama. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk memastikan bahwa apa yang ia percaya itu memang benar, sebelum ia mengumumkan harapan-harapannya dan melihatkan perasaan orang-orang lain. Saudara dapat menguji seberapa realistis suatu tujuan dengan bertanya kepada diri sendiri apakah bersedia 'nengukur dan melaporkan hasilnya kepada orang-orang yang bekerja untuk saudara. Apakah saudara percaya hasil itu dapat dicapai dengan upaya sepantasnya? Hambatan-hambatan yang dihadapi harus dijelaskan pula. Pemimpin yang membimbing anak buahnya menuju sasaran yang realistis, tidak mencoba n iemberikan gambaran seolah-olah pekerjaannya mudah atau meremehkannya begitu saja. Kebanyakan pekerja menghargai pemimpin yang terus terang di dalam mengakui kesulitan-kesulitan yang dihadapi serta meminta saran-saran dan bantuan doa mereka. Apabila seorang pekerja menyatakan kesangsiannya atau kesulitan yang diiadapinya, pemimpin hendaknya jangan mencoba mengecilkan masalahnya. Ia harm mengakui bahwa pekerja itu menghadapi masalah dan harus memperlihatkan keperdulian. Bagi kebanyakan pekerja lebih enak apabila seorang pemimpin mengatakan, "Saya tah u tugas ini cukup berat." Pemimpin yang mengatakan, "Ayolah , gampang kok," suatu waktu justru akan ditampik oleh para pengikutnya. Dalih-elalih hendaknya jangan mau diterima. Mulai dari Taman Eden manusia memang memiliki kecenderungan untuk memberi dalih dan mempersalahkan orang lain, SI iblis, dan keadaan, apabila mereka mengalami masalah atau kegagalan. Tiap kali mengajukan suatu dalih, orang sesungguhnya menjauhkan tanggung jawabnya dari dirinya sendiri dan ini melemahkan kedudukannya sendiri, terutama dalam hatinya sendiri. Karena itu, apabila kita mau menerima dalih seseorang, kita sebenarnya bersikap kejam terhadap orang itu. Kita seperti mengelakkan tanggung jawab itu sendiri. Pemimpin yang bertanggung jawab rela untuk memikul beban tanggung jawab yang menurut pendapat Glasser paling »erat bagi manusia, yaitu mengajar orang lain untuk bertanggung jawab atas perilakunva sendiri. 1 iap orang perlu merasa bahwa ia mampu mencapai suatu tujuan. Dengan berdalih ia menghindari kenyataan. Untuk membantu agar dia berrasil, dan dengan demikian gereja pun lebih berhasil, pemimpin harus me tetapkan patokan-patokan untuk prestasi orang itu. Jika seseorang membe ri dalih,
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
187
pemimpin tidak boleh mengatakan, "Oh, tidak apa." la harus menunjukkan kasih dan respek terhadap orang itu, kemudian membantu dia untuk memenuhi patokan yang dituntut. Ini memerlukan kesabaran dan kasih sayang, dan sedikit banyak hal ini mengandung risiko pada pihak pemimpin. Berikan penghormatan sepenuhnya kepada orang itu apabila ia berhasil. Kemukakan padanya bahwa ia memiliki sifat-sifat yang baik dan telah membuat kemajuan. Kemudian jelaskan secara terperinci apa yang diharapkan. Tetapkan tujuan dan patokan. Berikan instruksi secara khusus dan pastikan bahwa ia mengerti bagaimana ia harus melakukannya. Berdoalah bersama dia dan biarkan dia tahu bahwa saudara mengharapkan agar ia mencapai sasaran yang ditetapkan. 12 Lingkarilah huruf di depan dengan suatu sasaran realistis? a) Sasaran yang membuktikan b) Sasaran yang dapat dicapai c) Sasaran yang disetujui oleh
jawaban
yang tepat. Apa yang dimaksudkan
keyakinan si pemimpin. dengan upaya yang disertai akal sehat. setiap anggota kelompok.
13 Lingkarilah huruf di depan jawaban yang tepat. Bagaimana seorang pemimpin dapat menolong para pekerjanya mencapai hasil? a) Dengan mengatakan kepada mereka bahwa pekerjaan itu mudah. b) Dengan menyampaikan kesangsiannya dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. c) Dengan mengerti kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. 14 Lingkarilah huruf di depan tiap kalimat yang BENAR. a Berpikir realistis tidak mengikutsertakan persoalan iman. Karena itu, pada waktu menetapkan tujuan saudara dapat secara realistis menentukan apa yang dapat diharapkan menurut akal sehat, tanpa iman. b Berpikir realistis menyadari adanya hambatan dan kesulitan, berusaha menjelaskannya, dan meminta bantuan doa dan saran-saran untuk mencarikan jalan keluarnya. c Berpikir realistis menolak untuk menerima dalih-dalih, karena menyadari bahwa dengan menerima dalih kita seolah-olah mendorong orang untuk berlaku kurang bertanggung jawab atas prestasi mereka sendiri. d Berpikir realistis menuntut agar kita menetapkan patokan prestasi bagi anak buah kita dan menganjurkan agar mereka mencapai patokan itu; tetapi, kita harus menerima dalih mereka dan menguatkan mereka apabila mereka tidak berhasil mencapai patokan itu.
MANUSIA,
188
TUGAS,
DAN TUJUAN
e Berpikir realistis mempertimbangkan pengakuan terhadap upaya orang, sifatsifat baik mereka dan kemajuan yang mereka buat secara positit dan tulus hati. Pemimpin Menghadapi Tujuan
Kenyataan Mereka Sendiri
6. Menerangkan secara praktis makna kelima fakta kenyataan berke-
naan kepemimpinan. Kepemimpinan menuntut pengorbanan. Semua contoh Alk itubiah kita memperlihatkan hal itu. Hanya satu fakta saja sudah cukup untuk meringankan pengorbanan dan membuatnya masuk akal. Itulah tujuan semua u -aha kita. Pemimpin Kristen mengetahui bahwa mereka mempunyai suatu tcr ipat yang istimewa di dalam rencana semesta Allah. Maksud mereka adalah maksud Dia. Tujuan mereka adalah tujuan Allah. Meskipun demikian, ada jug a saatnya mereka mengalami kekecewaan dan kecil hati. Umumnya saat-saat seperti itu dapat diatasi dengan berpikir realistis sambil berdoa mengenai kehidupan kita sendiri. Pasti akan ada rnasalah dan konflik. Kita tidak dapat mengatasinya dengan baik, kecuali kita mau mengakui kenyataan mutlak yang dihadapi, seperti halnya Ester. Berikut ini sebagian dari fakta-fakta yang harus oihadapi,
I. Pemimpin adalah hamba, bukannya tuan hesar. Di dalarn dunia usaha pun pemimpin sekarang tidak lagi dianggap sebagai "boss" atau "kepala" la lebih dianggap sebagai guru, penuntun dan pembantu untuk membuat rencana-rencana dan mengorganisasi para pekerja. Dari semula Yesus mengajarkan kepada kita gaya kepemimpinan seperti ini. Sepanjang sejarah Kristen para pemimpin terbesar telah meniru contoh Yesus, sarnpai-sarnpai juga berkorban nyawanya. 2. Pemimpin bekerja lebih keras daripada mereka yang dipimpin olehnya. Pernah dilakukan suatu studi untuk mengetahui faktor-faktor mana vang pada umumnya dimiliki oleh para pemimpin yang paling berhasil. Terr yata para pemimpin itu masing-rnaving mempunyai seperangkat sifat-sifat yang berbeda satu sama lainnya, bahkan kepribadian yang berlainan. Ada yang lebih otoriter dan ada yang lebih demokratif>. Hanya ada satu fakta yang selalu terlihat pada tiap pemimpin yang sukses itu: mereka semua bekerja keraf>. Mere] a bekerja lebih lama, belajar lebih banyak dan melakukan lebih banyak untuk memperbaiki dirinya daripada orang-orang yang bekerja bagi mereka. L Pemimpin dikritik dan dipersalahkan. Sudah bisa dipastikan bahwa akan ada orang-orang yang salah mengerti maksud kita atau tidak menyetujui cara-cara kita. Selain itu juga, kita tidak luput dari kesalahan. Kita mungkin akan menyinggung perasaan orang lain tanpa sengaja, Jika hal ini kita maklumi
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
189
dan tidak melawan atau terlalu mencoba membela diri untuk membenarkan tindakan kita, mungkin kritikan itu justru menjadi suatu berkat. Kita akan dapat mengevaluasi diri sendiri secara realistis dan kemudian meminta Tuhan untuk menolong kita di dalam melakukan perbaikan yang diperlukan. 4. Pemimpin mengalami kesepian. Bila terlihat di depan umum pemimpin itu nampaknya disenangi banyak orang dan menikmati banyak hak istimewa. Tetapi pemimpin yang baik sebenarnya lebih kesepian daripada golongan masyarakat manapun juga. Kebanyakan kita senang bertukar pikiran dengan orang-orang lain untuk ikut meringankan beban dan masalah kita. Sedikit banyak kita juga dapat melakukan hal itu apabila kita bekerja bersama-sama orang-orang lain. Tetapi pada waktu harus mengambil keputusan penting dan benar-benar ada suatu tanggung jawab yang harus dipikul, pada saat itulah kita berdiri seorang diri di hadapan Tuhan. Kita harus menghormati kepercayaan orang lain terhadap kita dan perasaan mereka. Kita tidak boleh melibatkan keluarga dan teman-teman dalam urusan gereja. Kita harus menghabiskan waktu dan tenaga dengan cara-cara yang tidak dapat mengikutsertakan orang lain, bahkan sering tidak bisa dimengerti oleh mereka. 5. Pemimpin menderita stress (tekanan). Kita merasa terdesak oleh waktu. Begitu banyak yang mesti dilakukan. Kita merasakan tekanan dan sikap-sikap pengharapan orang lain terhadap diri kita. Kebanyakan orang yang jadi pemimpin di gereja, seperti sudah kita pelajari, adalah pemimpin menengah. Mereka bekerja di bawah pengawasan gembala jemaat atau pejabat gereja lainnya, dan mereka sendiri bertanggung jawab untuk menjadi pemimpin bagi kelompok-kelompok lain lagi. Ini menimbulkan tekanan ganda karena mereka sekaligus berada dalam dua peranan, yaitu sekali waktu menjadi anak buah dan pada waktu lain menjadi pemimpin. Kita mengalami perasaan kurang mampu dan takut membuat keputusan salah. Kita ingin agar orangorang tetap senang dengan kita, tetapi kita harus cukup tegas sebagai pemimpin.
15 Menerangkan dengan kata-kata saudara sendiri makna praktis tiap-tiap fakta berikut ini mengenai kenyataan-kenyataan kepemimpinan. Tulislah jawaban pertanyaan di buku catatan sendiri. a Pemimpin adalah hamba, bukannya tuan besar. b Pemimpin bekerja lebih keras daripada mereka yang dipimpin olehnya. c Pemimpin dikritik dan dipersalahkan. d Pemimpin mengalami kesepian. e Pemimpin menderita stress (tekanan). Apa yang kita sebut sebagai berpikir realistis itu maksudnya adalah bahwa kita harus melihat pentingnya tujuan-tujuan Kristen sehubungan dengan keadaan yang sesungguhnya dihadapi, dengan segala permasalahan dan hambatannya. Berdasarkan pengalaman ini, kita dapat menerima kedudukan sebagai pemimpin dengan pengertian penuh tentang apa yang diharapkan dari kita.
190
MANUSIA, TUGAS, DAN TUJUAN
Dengan demikian kita tidak akan dengan keragu-raguan atau secara impulsif (tanpa berpikir panjang) memasuki suatu jabatan tertentu untuk mana kita sebenarnya kurang memenuhi syarat, di mana kita sesungguhnya tidak siap untuk melakukan pengabdian seperti yang dilakukan Ratu Ester: Demi tujuan yang demikian mulia seperti mi saya rela berkorban, saya memberikan diri saya sepenuhnya. Saya akan menerima segala akibatnya. 16 Beberapa dari kelima fakta tentang kepemimpinan yang telah ki ta pelajari itu dapat juga disebut risiko kepemimpinan: diperlukan kerja keras dan disiplin; kritikan, dipersalahkan dan salah pengertian itu sudah lumrah; akan ada rasa kesepian dan tertekan batin. Seperti kita telah lihat, Ratu Ester berani mengorbankan segala-galanya, ia menerima risiko berat yang harus dipik ul dengan pilihannya itu. Tulislah di dalam buku catatan saudara, mengapa saudara bersedia menerima risiko sebagai pemimpin.
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
191
soal-soal untuk menguji diri 1 Di dalam kisah Ratu Ester kita menemukan suatu contoh kepemimpinan yang baik yang a) timbul karena orangnya memiliki kepribadiannya yang menarik sekali. b) timbul untuk mengatasi suatu krisis pribadi. c) timbul untuk memenuhi suatu kebutuhan. d) timbul atas dasar popularitas. 2 Prinsip mana untuk kepemimpinan yang berhasil yang telah diperlihatkan oleh Ester pada saat-saat yang genting, ketika ia berkata, "Saya akan pergi menghadap raja ... kalau terpaksa saya mati, biarlah saya mati"? a) Pemimpin harus mau menganut cita-cita yang mulia. b) Pemimpin harus mau menerima tanggung jawab, apa pun akibatnya. c) Pemimpin harus mau bekerja keras «ntuk mencapai sasaran mereka. d) Pemimpin harus mau berdiri sendiri pada waktu menghadapi krisis. 3 Kecuali satu di antaranya, semua kalimat berikut merupakan prinsip-prinsip kepemimpinan baik yang telah diperlihatkan oleh Ester. Yang mana BUKAN termasuk salah satu prinsip demikian? a) Kedudukan pemimpin adalah untuk kefaedahan kaumnya. b) Pemimpin melibatkan kaumnya, memperoleh dukungan mereka dan memberitahukan mereka tentang perkembangan. c) Pemimpin menetapkan langkah-langkah prosedur yang sesuai dengan keadaan yang dihadapinya. d) Untuk dapat bertindak dengan berani dan tegas, seorang pemimpin harus selalu bertindak cepat. 4 Keinginan Ratu Ester agar kaumnya diselamatkan merupakan tujuan terakhir dalam segala hal yang dilakukannya. TUjuan demikian disebut a) tujuan kelembagaan. b) tujuan operasional. c) sasaran operasional. d) tujuan inspirasional. 5 Untuk mencapai tujuan sasaran lain yang disebut a) tujuan menengah. b) tujuan kelembagaan. c) tujuan organisasi. d) tujuan operasional.
terakhir
itu Ratu Ester menetapkan
tujuan
atau
192
MANUSIA,
TUGAS,
DAN TUJUAN
6 Menurut uraian pasal ini, sasaran itu penting untuk semua alasan berikut ini, kecuali satu. Alasan mana yang BUKAN seperti diuraikan? a) Sasaran membantu menghemat waktu, tenaga dan sumber daya. b) Sasaran membangkitkan gairah kerjasama dan menjadi dasar untuk evaluasi. c) Menetapkan sasaran dan tujuan adalah suatu tugas yang mudah. d) Dengan menetapkan sasaran kita akan dapat mengetahui bakat dan karunia yang terpendam. 7 Kita telah melihat bahwa manfaat utama sasaran yang baik adalah sebagai berikut: a) Membantu agar pekerjaan terlaksana dan mempengaruhi sikap or.mg-orang, b) Memudahkan pekerjaan si pemimpin dan tidak perlu banyak pekerjaan tindak lanjut. c) Memungkinkan jauh lebih banyak pekerjaan dilakukan dan menghemat separuhnya waktu kerja yang diperlukan. d) Memungkinkan pemimpin untuk tidak perlu memupuk hubung.in pribadi dan dengan demikian tidak banyak masalah dengan orang lain 8 Istilah yang menggambarkan perasaan kekristenan }lang dinyatak.m seorang pemimpin apabila ia menyadari maksud sebenarnya dari gereja dal I mengerti sasaran-sasaran yang hendak dicapai dengan jelas adalah a) realisme. b) tanggung jawab. c) pengakuan. d) reaksi. 9 Istilah yang menerangkan proses yang dialami oleh pemimpin apab rla mereka mempertimbangkan pentingnya tujuan-tujuan Kristen sehubungan dengan fakta-fakta yang dihadapi dengan segala permasalahan dan segi-segin ya, adalah a) berpikir positif. b) idealisme Kristen. c) berpikir realistis. d) kesadaran evaluasi.
10 Bila seorang pemimpin menerima dalih-dalih anak buahnya karena mereka gagal berprestasi sesuai dengan patokan yang ditetapkan, sebenamya ia a) memperlihatkan keluwesan dan kasih sayang Kristen. b) menghindari tanggung jawab dan membiarkan anak buahnya menghindarinya juga. c) menunjukkan bahwa kebaikan hati lebih penting daripada tanggung jawab. d) menunjukkan bahwa dengan sifat kasih ia dapat menghinc ari suatu konfrontasi.
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
193
11 Tulislah nomor masing-masing fakta nyata berikut di depan pernyataan yang mengungkapkan bagaimana seorang pemimpin harus menanggapi setiap fakta itu. I) 2) 3) 4) 5)
Pemimpin adalah hamba, bukan tuan besar. Pemimpin bekerja lebih keras daripada mereka yang dipimpin olehnya. Pemimpin dikritik dan dipersalahkan. Pemimpin mengalami kesepian. Pemimpin menderita stress.
a Pemimpin akan semakin menyadari bahwa ia perlu bersandar kepada Allah dan percaya kepada kebijaksanaannya sendiri. b Pemimpin menangani tugas-tugasnya sebagai seorang guru, penuntun dan pembantu. c Pemimpin menyadari fakta bahwa kadang-kadang maksud-maksud dan cara-caranya salah dimengerti orang; karena itu ia bertekad agar tidak tersinggung 'dengan reaksi-reaksi para pengikutnya . d Pemimpin menyadari bahwa ia akan mengalami banyak tekanan di dalam kedudukannya; ia juga menyadari bahwa ini adalah pekerjaan Tuhan dan Tuhan akan menguatkannya . .,., e Pemimpin menyadari bahwa pengabdiannya harus menyeluruh - bahwa di mana mungkin ia harus memberikan teladan dalam segala hal kepada para pengikutnya.
..
oo
MANUSIA,
194
TUGAS,
DAN TUJUAN
jawaban pertanyaan dalam uraian pasal 9
"Kalau
terpaksa
aku mati, biarlah aku mati"
(Ester 4:16).
1 a 3) Tujuan. b e d e
1) 3) 2) 2) 1)
Sifat kepemimpinan. Tujuan. Tugas. Tugas. f Sifaf kepemimpinan. g 1) Sifat kepemimpinan. h 1) Sifat kepemimpinan.
10 Jawaban a) dan c) yang tepat. (Jawaban b) merupakan
suatu kont. as. Ribka tidak mengetahui kemerdekaan yang sejati itu, karena ia belum benar-benar mengikat dirinya kepada suatu sasaran pasti. Dorongan hatinya yan r; impulsij ttdak memberikan landasan untuk suatu penyerahan, dan harapannya pun udak akan memberikan rasa merdeka kepadanya. Jawaban d) merupakan suatu contoh baik bagaimana caranya berdalih untuk menghindarkan tanggung jawab. Kita harus mengingat hal ini: Allah tidak memanggil or ang yang sudah memenuhi syarat; Ia menyempurnakan syarat orang yang dipanggil-Nya.
2 Ada orang-orang 11
yang belum diinjili.
JIka jumlah angka yang saudara peroleh untuk 12 pertanyaan itu berki sar antara 24 dan 36, saudara cenderung melakukan hal-hal yang dituntut dari pemimpin yang berhasil. Jika jumlah angka saudara kurang dari 24, cobalah baca kemnali daftar itu dan tetapkanlah waktu yang pasti supaya dengan kemurahan Allah, saudara akan mulai melakukan hal-hal yang sekarang belum saudara laksarakan itu.
3 Ia melihat suatu kebutuhan suatu tugas. 12 b) Sasaran
yang dapat
dan mencari seorang pemimpin yang akan diberi
dicapai
dengan
upaya
yang disertai
akal sehat.
4 Jawaban saudara sendiri. Saya menyarankan jawaban ini: menangkan orang-orang di daerah itu bagi Tuhan dan memberikan kepada men 'ka suatu tempat untuk beribadat.
13 c) Dengan mengerti kesulitan-kesulitan
yang mereka
hadapi.
5 Jawaban saudara boleh meliputi: I) Mengorganisir team-team yang akan melakukan kunjungan ke daerah itu, dan 2) menentukan sebual I panitia untuk mengerjakan rencana pembangunan.
PEMIMPIN
MENERIMA
TANGGUNG
JAWAB
195
14 a b c d
Salah. Benar. Benar. Salah. (Ia menuntut prestasi sesuai dengan patokan yang telah ditentukan. Ia juga menasihati mereka dan membantu mereka untuk mencapai patokan yang ditentukan.) e Benar.
6 b) Salah satu sasaran kita adalah jendela yang sudah rusak.
untuk memperbaiki
enam buah kosen
15 Jawaban
saudara mungkin berbeda dari jawaban saya. Jawaban saya: a Saya harus menganggap diri saya sebagai seorang fasilitator (perantara yang melancarkan), bukan sekedar penonton. b Saya mesti memberi contoh kepada orang lain dengan keterikatan saya sendiri dalam hal bekerja, berpegang kepada disiplin waktu, berprestasi kerja dan dalam hal memperbaiki prestasi. c Saya mesti siap sewaktu-waktu menghadapi salah pengertian dan saya mungkin akan dipersalahkan dan dikritik. Apabila saya memang salah, saya harus bersedia menyadari keperluan untuk memperbaiki diri, dan saya harus minta bantuan Tuhan untuk memperbaiki diri saya. d Saya harus siap untuk merasakan kesepian; tetapi saya dapat mengisi kekosongan ini dengan memperkuat hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. e Saya harus menyadari bahwa di dalam kedudukan ini saya akan berada di bawah tekanan dari segala pihak. Karena itu hubungan saya dengan Tuhan harus makin meningkat, sehingga saya dapat menahan tekanan, dan melalui semua tekanan itu saya tidak perlu menjadi bingung, bahkan semakin dekat dengan Tuhan.
I
Jawaban
a) dan c) adalah
yang tepat.
16 Jawaban saudara sendiri. Kebanyakan pemimpin mungkin mengakui bahwa mereka memutuskan untuk menjadi pemimpin karena melihat suatu visi mengenai pekerjaan Tuhan, yaitu untuk menjangkau orang-orang lain dan menunjukkan kasih kepada mereka. Menjawab panggilan Tuhan, "Siapa yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" (Yesaya 6:8), mereka mengabdikan diri sepenuhnya untuk mencapai tujuan yang diberikan Allah kepada mereka, apapun juga yang dituntut dari dirinya. Setelah membuat penyerahan demikian, mereka merasakan kepuasan pada waktu mengalami kesulitan, dan mereka menikmati rasa merdeka yang sungguh-sungguh. Selain itu, mereka mulai merasakan kepercayaan diri yang sungguhsungguh, karena hal itu bertumbuh dari keyakinan mereka akan Tuhan. 8 c) Sasaran
yang baik membantu
agar pekerjaan
terlaksana.