Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
PEMBINAAN KLUB OLAHRAGA SOFBOL BISBOL DI KOTA SEMARANG (Oleh : Osa Maliki)
Abstrak Meraih prestasi yang optimal dalam suatu cabang olahraga diperlukan suatu proses pembinaan berjenjang yang memerlukan perencanaan dan penanganan secara sistematis, terarah dan konsisten serta dilaksanakan sejak usia dini, melalui klub olahraga. Penelitian ini menggunakan ancangan kualitatif, metode pengumpulan data yang digunakan meliputi : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian dipaparkan secara analitik naratif dan disajikan melalui uraian-uraian verbal, dengan teknik deskriftif informal. Hasil penelitian yang dilaksanakan pada klub-klub sofbol kota Semarang sebagai berikut : (1) program pembinaan klub olahraga sofbol di klub-klub kota Semarang yaitu pemassalan, pembibitan dan pemanduan bakat, belum sesuai yang diharapkan. (2) program latihan di klub-klub sofbol kota Semarang tidak terdokumentasi atau tidak tertulis serta tidak ada informasi kepada pemain. Pemain tidak tahu program latihan yang harus dilaksanakan. (3) pelatih, sangat berperan dalam meningkatkan prestasi sofbol di klub, tapi sayangnya para pelatih tidak memiliki sertifikat pelatih baik tingkat daerah maupun nasional, mereka hanya pernah mendapatkan materi kuliah sofbol dan juga mantan atlet. (4) sarana dan prasarana di klub-klub sofboll di kota semarang semua klub belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai, terutama pada catcher set dan pemukul. (5) prestasi pemain klub sofbol kota Semarang cukup baik, terutama akhir-akhir ini klub Comos kota Semarang hampir rata-rata pemain bisa mewakili team kota Semarang dalam kejuaraan daerah. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan di atas maka saran penulis yang dapat disampaikan kepada pengurus klub, pelatih klub, pengkot Perbasasi kota Semarang. Sebagai berikut : (1) Program pembinaan klub-klub yang dicanangkan pada prinsipnya harus mengacu pada pengcab Perbasasi kota Semarang dan program pembinaan diPengprov dan PB Perbasasi, Sehingga dalam pembinaannya bisa terarah jelas pada sasaran, (2) Pengurus klub-klub olahraga sofbol kota Semarang hendaknya membuat program kerja secara tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai alat kontrol dan evaluasi perjalanan klub, (3) Program latihan klubklub yang dilaksanakan dilapangan baseball Akpol agar terjadwal sesuai dengan klub masing-masing. Sehingga pelaksanaan latihan bisa berjalan dengan maksimal, (4) Perlunya ditingkatkan kemampuan pelatih klub-klub olahraga sofbol dengan melalui Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 55
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
penataran pelatih baik tingkat daerah maupun tingkat nasional, (5) Perlu dukungan Pengcab Perbasasi kota Semarang, dalam hal dana serta sarana dan prasarana yang di miliki oleh klub-klub sofbol di kota Semarang. Kata Kunci : Pembinaan klub olahraga, sofbol bisbol
A. PENDAHULUAN Sistem pembinaan olahraga yang lebih efektif termasuk pemberian penghargaan bagi olahragawan terutama atlet dan pelatih berpotensi dan berprestasi serta pengembangan organisasi-organisasi keolahragaan dan wadahwadah pembinaan yang lain perlu mendapat prioritas dalam kerangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas keolahragaan nasional. Dari sekian banyak cabang olahraga yang ada di Indonesia, sofbol dan bisbol merupakan salah satu cabang olahraga yang harus dibina dan dikembangkan. Permainan sofboll merupakan penyederhanaan dari permainan baseball. Olahraga ini merupakan olahraga permainan gerak cepat yang menyenangkan serta mengutamakan kecepatan, ketangkasan, dan tentunya kesehatan yang prima. Pengertian Sofbol itu sendiri adalah olahraga permainan beregu yang menggunakan bola dan pemukul dan dimainkan oleh 9 orang pemukul dan 9 orang penjaga lapangan ( Tandiyo Rahayu dan Soegiyanto 1998/1999: 3). Salah satu cara yang perlu ditempuh dalam usaha peningkatan pembinaan olahraga sofbol dengan cara pembibitan atlet. Melihat cabang olahraga sofbol bisbol di Jawa Tengah khususnya di kota Semarang mengalami penurunan atau keajekan dikarenakan pembinaan klub yang kurang profesional. Minimnya pelaksanaan suatu pertandingan sofbol bisbol resmi di kota Semarang.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 56
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
B. Rumusan Masalah Masalah yang berkaitan dengan proses pembinaan cabang olahraga sofbol bisbol di kota Semarang dapat dirumuskan sebagai berikut :1). Bagaimana program pembinaan klub sofbol bisbol di kota Semarang? 2). Bagaimana pelaksanan program latihan klub sofbol bisbol di kota Semarang? 3). Bagaimana kualitas pelatih sofbol bisbol diklub yang ada di kota Semarang? 4). Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki oleh klub sofbol bisbol di kota Semarang? 5). Bagaimana prestasi atlet yang dimiliki oleh klub sofbol bisbol di kota Semarang?
C.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang proses pelaksanaan pembinaan klub sofbol bisbol di kota Semarang dalam upaya peningkatan olahraga sofbol bisbol yang dilakukan para pengurus dan pelatih klub sofbol bisbol kota Semarang yang meliputi: 1). Untuk mendeskripsikan program pembinaan klub sofbol bisbol di kota Semarang. 2). Untuk mendeskripsikan pelaksanaan program latihan klub sofbol bisbol di kota Semarang. 3). Untuk mendeskripsikan peran pelatih dalam meningkatkan prestasi pada klub sofbol bisbol di kota Semarang. 4). Untuk mendiskripsikan sarana dan prasarana pada klub sofbol bisbol di kota Semarang. 5). Untuk mendeskripsikan prestasi atlet pada klub sofbol bisbol di kota Semarang.
D. KAJIAN PUSTAKA Hampir semua negara di dunia mempunyai sistem pembinaan olahraga berdasarkan piramida, adapun tahapan pembinaan yang berdasarkan piramida adalah pemasalahan, pembibitan, dan peningkatan prestasi. Dari ketiga unsur itu saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 57
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
Pola pembinaan berdasarkan piramida berlaku untuk semua cabang olahraga dan pelaksanaanya tergantung kondisi dan masing-masing cabang olahraga yang bersangkutan, termasuk cabang olahraga sofbol bisbol.
1. Pengertian Olahraga Olahraga tidak dapat dipisahkan dari sejarah bangsa Yunani yang mengagungkan Dewa Olympus, keindahan fisik, serta melahirkan pesta olahraga dunia yakni olympiade Gardner 1980 dalam Singgih Gunarsa dkk (1996:118) Kata olahraga sepadan dengan kata “sport” dalam bahasa inggris yang dapat berarti aktivitas yang dikerjakan untuk mendapatkan kesenangan atau berarti rekreasi (Abdullah dan Manadji, 1994:9), menurut Bennet dkk dalam Harsuki (2002:30), olahraga (sport) adalah aktivitas jasmani yang dilembagakan yang peraturannya ditetapkan bukan oleh pelakunya atau secara eksternal dan sebelum melakukan aktivitas. Menurut Mochammad Sajoto (1988:1) bahwa ada empat dasar yang menjadikan manusia melakukan kegiatan olahraga, pertama adalah mereka, yang melakukan kegiatan olahraga untuk rekreasi, yaitu mereka-mereka yang melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, kedua adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan pendidikan, seperti misalnya olahraga disekolah-sekolah yang diasuh oleh guru olahraga, ketiga adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai tingkat kesegaran jasmani, sedangkan yang keempat adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk mencapai prestasi. Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional, No 3 Tahun 2005 Pasal I, ayat 3 (2005:10) menyatakan bahwa sistem keolahragaan nasional adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistimatis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 58
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional. Sebagaimana tertera dalam pasal 20 ayat 3-5 Undang-undang Sistem Keolahraga Nasional No 3 tahun 2005 yakni olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan, oleh karena itu untuk memajukan olahraga prestasi, pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat dapat mengembangkan : (1) perkumpulan olahraga (2) pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaaan (3) sentral pembinaan olahraga prestasi (4) pendidikan dan pelatihan tenaga keolahragaan, (5) prasarana dan sarana olahraga prestasi (6) sistem pemanduan dan pengembangan bakat olahraga (7) sistem informasi keolahragaan; dan (8) melakukan uji coba kemampuan prestasi olahragawan pada tingkat daerah, nasional, dan internasional sesuai dengan kebutuhan. Berbagai upaya penyediaan sarana dan prasarana bagi pembinaan prestasi baik ditingkat nasional maupun daerah merupakan bagian integral dari keberhasilan pembinaan atau peningkatan kualitas olahraga prestasi. Oleh karena itu, pembangunan, penyediaan dan pengembangan saran dan prasaran bagi olahraga prestasi perlu mendapat perhatian tidak hanya oleh pembina olahraga tetapi oleh pemerintah maupun masyarakat. Hal ini tertuang dalam undang-undang RI no.3 tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional dalam mengatur sarana dan prasarana olahraga. 2. Sejarah perkembangan sofbol dan bisbol di kota Semarang Awal mula Sofbol ada di Semarang diawali dengan adanya pelajaran sofbol yang diajarkan di STO (Sekolah Tinggi Olahraga) dan waktu itu satusatunya yang ada di kota Semarang yaitu tahun 1968. Sedangkan pada era
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 59
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
tahun 1970 di kota Semarang sudah ada 9 klub yaitu: 1) IKIP, 2) Comos, 3) Spink, 4) Suara Merdeka, 5) SMA 3, 6) SMA 1, 7) SMA 9, 8) Spike, 9) UNDIP dan kompetisi berjalan rutin, selain di Surakarta, Banyumas, Pati, dan Salatiga dan pelaksanaan kejuaraannya sangat rutin (wawancara Soekasno Karman, 2010). Sekarang dari tahun ke tahun pembelajaran atau kompetisi Sofboll sudah mulai berkembang dan jauh lebih baik dibandingkan tahuntahun sebelumnya. 3. Teknik Dasar Bermain Sofbol Bisbol Sofbol bisbol adalah permainan yang termasuk dalam kelompok bola pukul, yang dimainkan oleh sembilan orang sebagai regu pemukul dan sembilan orang sebagai regu penjaga. Teknik dasar yang terdapat dalam permainan sofbol bisbol berkaitan erat dengan taktik dan strategi pertahanan dan menyerang. Teknik dasar yang utama dalam permainan sofbol bisbol antara lain: teknik memukul, teknik melempar dan menangkap, disamping teknik-teknik yang lain. Cara memainkannya adalah dengan menggunakan pemukul (batt) dan sipemukul bola yang dilemparkan oleh pitcher sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4. Aspek-aspek Pembinaan Prestasi Olahraga Dalam usaha mencapai prestasi yang dimaksimalkan dalam cabang olahraga
perlu
mengetahui
faktor-faktor
penentu
dalam
mencapai
keberhasilan. Menurut M. Sanjoto (1998: 16), ada tiga faktor utama yang menentukan keberhasilan seorang atlet, yaitu : 1) Kondisi fisik dan kesegaran jasmani. 2) Kemampuan teknik dan keterampilan, 3) Lingkungan
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 60
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
5. Program Latihan Perencanaan yang baik adalah merupakan suatu kunci dari unsur melatih yang efektif dan kemampuan merencanakan latihan adalah suatu hal yang mutlak dimiliki seorang pelatih. Sebagaimana diketahui bahwa peranan pelatih adalah mempersiapkan atlet untuk mengikuti suatu pertandingan, dalam
hal
ini
pelatih
merencanakan
latihan
bagi
atletnya
untuk
mengembangkan keterampilan, fisik, mental, serta taktik. Dengan demikian pelatih perlu menyusun program latihan agar dalam membina atlet dapat terarah.
E. METODE PENELITIAN 1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian (Soekidjo Notoadmodjo, 2002:48). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi.
2. Teknik Analisis Data Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisias deskriptif kualitatif, dimana permasalahan yang ada dibahas dengan menggambarkan atau menguraikan tentang keadaan atau fenomena yang ada atau proses penelitian untuk memahami masalah manusia atau sosial, berdasarkan pada tatanan yang kompleks, gambaran yang holistik, disusun dengan kata-kata, melaporkan pandangan para informan dan dilaksanakan pada latar alamiah atau natural.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 61
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan tentang pembinaan klub-klub olahraga sofbol bisbol di kota Semarang sejak berdirinya organisasi kembali, maka dapat diperoleh gambaran tentang pelaksanaan program pembinaan klub olahraga sofbol bisbol di kota Semarang sekaligus memperbaiki atau meningkatkan proses pembinaan. a. Pembinaan klub olahraga sofbol bisbol di kota Semarang Di kota Semarang terdapat 7 klub yang membina sofbol bisbol, namun dari ke-7 klub itu 5 diantaranya pembinaan di bawah naungan sekolah. Adapun klub-klub tersebut yakni: klub Krismit(SMA Krista Mitra Semarang), klub Gasoka(SMA 3 Semarang), klub Union(SMA 14 Semarang), klub X-Box(SMKN 3 Semarang), klub Semesta(SMA Semesta Semarang). Dan klub Comos yang umum untuk anggotanya. Serta ada klub Unnes yang membina dalam ruang lingkup perkuliahan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, dengan pembagian waktu sesuai dengan jadwal masing-masing klub setiap minggu, waktu kunjungnya diatur bergantian pada tiap-tiap klub yang ada di kota Semarang. Hingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi dan situasi lokasi penelitian, sarana dan prasarana, pengurus, pelatih, dan atlet. b. Klub responden Bahwa unit organisasi pembinaan olahraga yang menempati posisi paling depan dalam pembinaan atlet adalah klub, sehingga klub olahraga merupakan ujung tombak dalam proses pembinaan atlet untuk menuju sasaran prestasi. Di dalam sebuah klub olahraga berlangsung proses kegiatan pembinaan olahraga yang komplek. Demikian pentingnya klub olahraga
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 62
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
berperan bagi pembinaan olahraga, sehingga memerlukan pengelolaan yang sebaik-baiknya agar sasaran prestasi dapat tercapai. 2. Pembahasan Pembahasan penelitian ini dikaji berdasarkan hasil penelitian pada klubklub sofbol bisbol yang ada di kota Semarang, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut : a. Program pembinaan olahraga sofbol bisbol di kota Semarang Program pembinaan cabang olahraga sofbol bisbol dikota Semarang, konsep pembinaan yang ada di klub-klub mengacu pada program pembinaan yang dicanangkan oleh pengcab perbasasi kota Semarang. Untuk pembinaan biasa mengadakan latihan rutin yang dilakukan oleh klub masing-masing. Latihan dijalankan sesuai dengan jadwal yang diterapkan untuk hari jumat pelaksanaan dilakukan bersama-sama di lapangan baseball Akpol Semarang. Kegiatan latihan bersama dilakukan agar tercipta hubungan yang baik antara pengurus, pelatih, atlet dan orang tua atau masyarakat. b. Pelaksanan program latihan olahraga sofbol bisbol di kota Semarang Program latihan disusun dan merupakan suatu usaha strategis untuk mencapai tujuan masa depan prestasi atlet seoptimal mungkin. Program latihan olahraga apapun dikenal adanya perbendaharaan istilah-istilah khusus sebagai tanda dari pelatih atau guru dalam memberikan sebuah perintah maupun aba-aba. Dalam sofbol bisbol banyak istilah yang resmi dipakai dan berlaku standart di seluruh dunia yang semuanya berasal dari kosa kata dalam bahasa inggris. Tujuan utama olahraga prestasi adalah untuk meningkatkan keterampilan atau prestasi semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan itu ada empat aspek latihan yang perlu dilatih secara seksama, yaitu 1) fisik, 2) teknik 3) taktik dan 4) mental. (Harsono 1988 : 100). Latihan dijalankan sesuai dengan aturan-
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 63
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
aturan sofbol bisbol pada umumnya yakni kalau pemula melakukan teknik dasar lempar tangkap dengan benar karena di dalam sofbol bisbol pada prinsipnya harus menguasai teknik lempar tangkap dengan benar untuk bisa memainkan permainan sofbol bisbol, setelah itu bisa dilanjutkan latihan memukul bola untuk menjadikan permainan sofbol bisbol menjadi hidup. c. Kualitas pelatih sofbol bisbol yang ada di Kota Semarang Sofbol adalah jenis olahraga permainan beregu yang dituntut kekompakan dan kecepatan dalam bermain. Hal ini harus disadari oleh pelatih. Artinya bahwa hanya orang-orang suka dengan kecepatan gerakan dan kekompakan bermain yang bisa mendapatkan hasil yang diharapkan. Mustahil orang yang lambat, yang tidak suka dengan olahraga ini akan berhasil, termasuk permainan bisbol sekalipun. Pelatih adalah orang yang memberikan instruksi atau melatih anak didiknya mengenai dasar atau teknik lainya dalam olahraga sofbol bisbol. Pelatih dan pemain merupakan sistem, dimana satu dan lainnya saling berhubungan dan saling mendukung. Dari uraian di atas berarti bahwa seorang pelatih dituntut untuk memperdalam bidang-bidang pengetahuaan yang berhubungan dengan keahliannya. Kurangnya pengetahuan dalam ilmu-ilmu tersebut, tidak mungkin menghasilkan prestasi-prestasi optimal yang diharapkan. Walaupun dalam kenyataannya para pelatih klub-klub di Semarang belum mempunyai sertifikat pelatih tetapi dalam penerapan latihannya mengandalkan pengalaman-pengalaman yang dimiliki semasa menjadi atlet sofbol. Dimana peran pelatih sangat terasa waktu pertandingan, membuat semangat bertanding meningkat, karena itu mereka tidak ada kesulitan dalam menerima latihan-latihan yang diberikan oleh pelatih.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 64
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
d. Sarana dan prasarana yang dimiliki Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi para pemain adalah sarana dan prasarana latihan. Seorang pelatih akan mengalami kesulitan dalam memberikan bentuk latihan jika tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Bahwa sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung keberhasilan pembinaan olahraga, yang harus tersedia bagi setiap upaya meningkatkan prestasi sebagai tujuan utama pembinaan olahraga. Dimana sarana dan prasarana sesuai dengan observasi peneliti, sarana dan prasarana yang ada lapangan sofbol standart, stik sofboll 3 buah, stik bisbol 1 buah, catcher set 1 buah, bola sofbol 10 buah, bola bisbol 10 buah, base 4 buah. e. Prestasi atlet sofbol bisbol yang dimiliki oleh kota Semarang Latihan yang intensif bukan satu-satunya yang menjamin peningkatan prestasi. Sebab program latihan yang bermutu juga merupakan faktor yang dapat meningkatkan prestasi. Dengan kata lain latihan yang intensif dan bermutu sangat membantu untuk meningkatkan prestasi. Namun demikian latihan yang kurang intensif, tetapi bermutu baik, sering kali lebih bermanfaat dibandingkan dengan latihan yang intensif tetapi bermutu. Bermutu tidaknya latihan, banyak bergantung pada kepandaian dan kejelian pelatih dalam merancang program latihan. Kota Semarang memiliki atlet senior yang telah berhasil menjuarai kejuaraan pekan olahraga provinsi daerah yang diadakan oleh Koni Provinsi
Jawa
Tengah mulai dari tahun 2005 sampai dengan yang terakhir tahun 2009. Ini adalah binaan klub-klub kota Semarang sejak tahun 2005 sampai sekarang.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 65
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
G. KESIMPULAN DAN SARAN 1.
Kesimpulan a. Program pembinaan klub softbol bisbol kota Semarang mengacu pada program daerah yang sudah ada. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa program pembinaan klub softboll bisboll kota Semarang masih sangat kurang dan perlu ditingkatkan lagi. b. Klub sofbol bisbol kota Semarang tidak memiliki program latihan yang terdokumentasi atau tertulis dan tidak diinformasikan kepemain. Latihan ditentukan oleh pelatih sesuai situasi dan kondisi pada saat itu. Pemain tidak tahu program latihan yang harus dilaksanakan. c. Pelatih sangat berperan dalam meningkatkan prestasi softbol bisbol diklub, tetapi sayangnya para pelatih tidak mempunyai sertifikat pelatihan baik tingkat daerah maupun nasional, mereka hanya sebagai hobby. d. Sarana dan prasarana klub softbol bisbol kota Semarang, dari segi sarana semua klub masih mengandalkan lapangan baseball Akpol Semarang dan lapangan sekolah masing-masing serta lapangan softbol Unnes dalam pelaksanaan latihannya. e. Prestasi yang dimiliki pemain klub softbol bisbol kota Semarang hasil binaannya ada yang cukup baik dan rata-rata dari atletnya masih perlu ditingkatkan lagi pembinaannya terutama klub dibawah naungan sekolah.
2. Saran a. Program pembinaan klub yang dicanangkan pada prinsipnya harus mengacu pada pengcab perbasasi kota Semarang dan program pembinaan dipengprov dan PB perbasasi, Sehingga dalam pembinaannya bisa terarah jelas pada sasaran.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 66
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
b.
Pengurus klub softbol bisbol kota Semarang hendaknya membuat program kerja secara tertulis sehingga dapat dijadikan segai alat kontrol dan evaluasi perjalanan klub.
c.
Program latihan klub yang dilaksanakan dilapangan baseball Akpol Semarang agar terjadwal sesuai dengan klub masing-masing. Sehingga pelaksanaan latihan bisa berjalan dengan maksimal.
d.
Perlunya ditingkatkan kemampuan pelatih klub olahraga sofbol bisbol dengan melalui penataran pelatih baik tingkat daerah (kota Semarang dan Jawa Tengah) maupun ditingkat nasional.
e.
Perlu dukungan pengcab, orang-orang yang berkompeten dalam softbol bisbol kota Semarang serta pengprov perbasasi dalam hal dana serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh klub softbol bisbol di kota Semarang.
DAFTAR PUSTAKA Dell Bethel.1987. Petunjuk lengkap softball dan baseball. Semarang : dahana prize Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga terkini; kajian para pakar, PT Raja Grafindo, Jakarata. Kamiso, 1991. Ilmu kepelatihan dasar. FPOK IKIP Semarang KONI Pusat. 2000. Pemanduan dan Pembinaan Bakat Usia Dini. Garuda Emas. Jakarta. Mohamad Nasir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. National coaching certification program. 1979. Coaching manual level I. Canada amateur softball association Parno, 1992. Olahraga pilihan softball. Jakarta : depdikbud
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 67
Pembinaan Klub Olahraga Sofbol Bisbol di Kota Semarang (Osa Maliki)
Potter diane. L. dan G.A. brockmeyer. 1989. Softball step to success. Amerika : Leisure Press Sumaryati. 2000, Penelitian Kualitatif, Yogyakarta,Rake Sarasin Suharno HP. 1986.Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta : tambak kusuma.Semarang Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta Sutrisno Hadi,1998. Statistik II. Yogyakarta. Andi offset Tandiyo Rahayu, Soegiyanto. 1998. Mata kuliah teori dan praktek softball. Semarang Undang-Undang Keolahragaan. 2005. Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: UU Republik Indonesia
Biodata Penulis Nama
: Osa Maliki, S.Pd, M. Or.
Pendidikan
: S1 Universitas Negeri Semarang S2 Universitas Negeri Semarang
Pengalaman Kerja : Dosen POK-FKIP Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 1 Tahun 2011 68