PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PRESENTASI Oleh KELOMPOK 6: Muhammad Arham; Muhammad Nabil; Muhammd Saiful Anam; Tsalsabilla Untsa Anshari A. Pengertian Multimedia Pembelajaran Multimedia pada dasarnya merupakan pembelajaran yang diharapkan mampu memberdayakan semua aktivitas otak selama peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran. Menurut definisi para pakar bahwa multimedia dapat dipandang sebagai “combination of the following elements: text, color, graphics, animations, audio and video”. Kombinasi antara computer dan video menurut Rosch (dalam Deni Darmawan, 2012: 47) multimedia merupakan kombinasi dari tiga elemen yaitu, suara, gambar dan text. Menerut Robin (dalam Deni Darmawan, 2012:47) alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang menkombinasikan teks, animasi, grafik, audio dan video. B. Pengertian Media Presentasi Sebenarnya, hampir semua jenis media pada dasarnya dibuat untuk disajikanatau dipresentasikan kepada sasaran. Yang membedakan media presentasi dan media pada umumnya adalah bahwa pada media presentasi pesan/meteri yang disajikan dikemas dalam sebuah program computer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan/materi yang dikemas dapat berupa teks, gambar, animasi dan video yang dikombinasikan dalam satu kesatuan yang utuh. C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran 1. Media Grafis
Media grafis termaksud media visual. Sebagaimana halnya media lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam symbol-simbol komunikasi visual.
Symbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafik berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termaksud media yang relative murah dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis, beberapa diantaranya akan dibicarakan yaitu: a. Gambar atau Foto Diantara media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang paling umu dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karna itu ada pepatah yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari seribu kata. Beberapa kelebihan media gambar atau foto yaitu: 1. Sifatnya kongkrit, gambar atau foto lebih realitas menunjukkan pokok
permasalahan dibandingkan dengan media verbal semata. 2. Gambit dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda,
objek atau peristiwa dibawa kekelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. 3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun
yang mungkin tidak bisa kita liat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto. 4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa aja dan untuk usia
berapa saja, sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalapahaman Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar atau foto juga mempunyai kelemahan yaitu: 1) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indra mata
2) Gambar atau foto benda yang terlalu kompeleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran. 3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. a. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karna setiap orang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. b. Diagram atau skema
Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang menggunakan garisgaris dan symbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara besar. Diagram menunjukan hubungan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat proses yang ada disitu. c. Bagan/Chart
Seperti halnya media grafik yang lain, bagan termaksud media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butit-butir penting dari suatu perstasi. d. Grafik
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambaran sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya symbol-simbol verbal digunakan pula disitu. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. e. Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatugambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap seseorang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. f.
Poster
Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan. 2. Media Audio
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indran pendengaran. Pesan yang akan disampaikan akan dituangkan kedalamlambanglambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) meupun non verbal. Ada beberapa media yang dapat kita kelompokan dalam media audio yaitu: a. Radio
Sebagai suatu media, radio mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan media lain, yaitu: 1) Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV 2) Sifatnya mudah untuk dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindahkan
dari ruang satu keruang yang lain dengan mudah 3) Dapat mengembangkan daya imajinasi anak
Selain kelebihan-kelebihan, sebagai media pendidikan radio juga mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu: 1) Sifat komunnikasinya hanya satu arah (one way communication) 2) Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya 3) Penjadwalan pengajaran dan siaran sering menimbulkan masalah
integrasi siaran radio kedalam kegiatan belajar mengajar dikelas sering kali menyulitkan. b. Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik (magnetic tape recording) adalah salah satu media pendidikan yang tidak dapat diabaikan untuk menyanpaikan informasi, karna mudah menggunakannya. Beberapa kelebihan alat perekam sebagai media pendidikan yaitu:
1) Alat perekam pita magnetic mempunyai fungsi ganda yang efektik sekali,
untuk merekam, manampilkan rekaman dan menghapusnya. 2) Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume 3) Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi
Dibandingkan dengan program radio, program kaset juga mempunyai kelemahan yaitu: 1) Daya jangkauannya terbatas. Jika radio seringkali disiarkan dapat
mendengarkan pendengar yang masal, tempat-tempat yang berbeda, program kaset hanya terbatas ditempat yang disajikan saja. 2) Dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih
mahal. c. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dengan bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam. 3. Media Proyeksi Diam
Mediia proyeksi diam (still proyected medium) mempunyai persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Selain itu, bahan-bahan grafis banyak banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas diantara keduanya adalah pada media grafis dapat secara langsung dapat berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada, media proyeksi, pesan terseut harus diroyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Beberapa jenis proyeksi diam antara lain yaitu: a. Film Bingkai (slide)
Film bingkai adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus berukuran 2x2 inci terbuat dari karton, atau plastik. Selain ukuran tersebut masih adal lagi ukuran yang lebih besar, oversized slides (21/4x21/2 inci) dan lantern slide (3 1/4x4 inci).
Beberepa keuntungan penggunaan film bingkai sebagai media pendidikan sabagai beriku yaitu: 1) Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara
serentak. 2) Perhatian anak-anak dapat dipusatkan pada satu butir tertentu, sehingga
dapat menghasilkan keseragaman pengamatan. 3) Fungsi berpikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas. 4) Film bingkai berada dibawah control guru. Guru bebas memutarkannya.
Kecepatan dan frekuensi putar bisa diatur. Karna yang diproyeksikan adalah gambar-gambar statis maka siswa dimungkikan untuk mengamatinya secara seksama serta pembelajaran yang bersangkutan bisa optimal. 5) Penyampaian film bingkai sangat mudah (praktis)
Selain kelebihan, film bingkai juga mempunyai keterbatasan dan kelemahan yang perlu kita ketahui yaitu: 1) Seri program film bingkai yang terdiri dari gambar-gambar merupakan
kelebihan sekaligus titik kelemahan. Karena lepas gambar-gambar tersebut hilang atau tertukar apabila penyimpanan kurang baik. 2) Film bingkai hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still).
Oleh karna itu media ini kurang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang bersifat gerakan 3) Dinbandingkan dengan gambar, foto atau bagan pembuatan film bingkai
lebih mahal biayanya. b. Film Rangkai (film strip)
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukuran filmnya sama dengan film bingkai yaitu 35 mm. jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang lebih kurang 100 sampai 130 cm, tergantung pada isi film itu. Sebagai media pendidikan film rangkai mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
1) Seperti halnya film bingkai, kecepatan penyajian film rangkai bisa
diatur, dapat ditambah narasi dengan kontrol oleh guru. 2) Semua kelebihan non projected still picture dimiliki olrh film rangkai 3) Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang
berbeda dalam satu rangkai, seperti foto, bagan, dokumen, gambar, tabel, simbol, kartun dan sebagainya. 4) Cocok untuk mengajarkan keterampilan. 5) Ukuran gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan atu
kesatuan 6) Penyimpanannya mudah, cukup digulung dan dimasukan ketempat
khusus. Kelemahan pokok film rangkai dibandingakan dengan film bingkai adalah sulit diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan laboratorium yang dapat mengubah film bingkaike film rangkai. c. Media Transpasi
Media transpasi atau overhead transparency (OHT) sering kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector). Media transpasi adalah media visual proyeksi, yang dibuat diatas bahan transparan. Sebagai perangkat lunak, bahan transparanyang berisi pesanpesan tersebutmemerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya, yaitu OHP OHP ini adalah alat yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan transparansi kearah layar lewat atas atau samping kepala orang yang menggunakannya Sebagai media pendidikan, media transparansi mempunyai beberapa kelebihan yaitu: 1) Gambar yang diproyeksikan lebih jelas dibandingkan gambar yang
dipapan. Ruangan tidak perlu digelapkan, sehingga siswa dapat melihat sambil mencatat. 2) Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa.
3) Benda-benda kecil yang dapat diproyeksikan hanya dengan meletakan
diata OHP, walaupun hasilnya berupa baying-bayang. 4) Kemungkinan penyajian diskriminasi wana dan menarik minat siswa. 5) Tak memerlukan tenaga bantuan operator dalam menggunakan OHP
karna mudah dioperasikan Sekalipun mempunyai kelebihan, media transpasi memiliki beberapa kekurangan antara lain yaitu: 1) Transpasi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikannya
(OHP) sedang OHP itu sendiri kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya ditempat-tempat tertentu. 2) Tranparansi memerlukan waktu, dan usaha persiapan yang baik,
lebih-lebih kalaumenggunakan teknik penyajian yang kompleks. 3) Karena lepas, tranpafransi menuntut cara kerja yang sistematis dalam
penyajiannya. Bila tidak penyajiannya akan jadi kacau.
D. Pemanfaatan Media Berbasis Presentasi Program media dibuat dengan rancangan yang sistematis melalui berbagi langkah pengembangan dan melibatkan berbagai tenaga yang terampil dan ahli, serta menggunakan berbagai jenis peralatan. Dengan demikian diharapkan program yang dihasilkan dapat menjadi program media yang efektif. Namun, sebaik apapun program media bila tidak dimanfaatkan dengan baik tentulah tidak akan banyak gunanya. Karena itu, yang perlu dirancang dengan baik bukan hanya pembuatannya melainkan pemanfaatan program media tersebut juga perlu diatur dan dirancang sebaik-baiknya. Terutama bila media tersebut merupakan media pembelajaran, supaya media pembelajaran itu efektif maka pemanfaatan media itu harus direncanakan dan dirancang secara sistematik. Pola Pemanfaatan
a. Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroom setting). Dalam tatanan
(setting) ini media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan, media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya. b. Pemanfaatan media di luar situasi kelas.
Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok utama: a.
Pemanfaatan secara bebas, ialah bahwa media tersebut digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan program media itu di kalangan masyarakat pemakai media, baik secara diperjual-belikan maupun didistribusikan secara bebas, dengan harapan media itu akan mudah digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh pemanfaatan media seperti ini ialah: 1. Pemakaian kaset pelajaran bahasa Inggris Banyak dijual kaset kaset pelajaran bahasa Inggris untuk melengkapi bukubuku pelajaran bahasa Inggris tertentu. Orang yang memerlukan program itu dapat membelinya secara bebas. Menggunakannya pun secara bebas, tergantung pada pemilik kaset tersebut. 2. Pemanfaatan program siaran radio pendidikan. Banyak siaran radio atau televisi yang bersifat pendidikan. Program-program tersebut disiarkan dengan maksud untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan tertentu. Misalnya siaran pelajaran bahasa Inggris, matematika, bhasa Indonesia san lain-lain. Pemanfaatan program tersebut kebanyakan tidak dikontrol oleh penyelenggara siaran. 3. Pemanfaatan media secara terkontrol, pemanfaatan secara terkontrol ialah bahwa media tersebut digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Bila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan dengan baik
sehingga mereka dapat menggunakan media tertentu secara teratur, berkesinabungan dan mengikuti pola belajar mengajar tertentu. Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok-kelompok belajar. Setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran dibahas atau ditentukan terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat belajar dari media tersebut secara berkelompok atau perorangan. Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan oleh tutor. Berikut ialah contoh pemanfaatan media secara terkontrol: a. Pemanfaatan Siaran Radio Pendidikan untuk penataran guru Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pus-Tekkom) telah menyelenggarakan program penataran guru SD melalui radio yang disebut Proyek Teknologi Komunikasi Pendidikan Dasar (TK-PD). Sasaran program penataran ini ialah guru-guru SD yang berada di daerah terpencil dan sulit komunikasinya yang perlu menambah pengetahuan dan keterampilan mengajarnya tetapi tidak memperoleh fasilitas sumber-sumber belajar yang memadai di daerahnya. Tujuan yang akan dicapai oleh proyek TKPD ini ialah meningkatkan kemampuan mengajar guru SD dalam mengajarkan berbagai bidang pelajaran. b. Pemanfaatan media untuk mencapai ijazah persamaan SMA di AS Di Amerika serikat, ada beberapa negara bagian yang menyelenggarakan program pendidikan untuk mendapatkan ijazah persamaan SMA (Highschool equevalancy). Orang-orang yang ingin mendapatkan ijazah itu mendaftarkan diri ke Pusat Sumber Belajar (Learning Resource Center) setempat. Kemudian mengikuti tes awal (pre test). Hasil tes itu akan memberi petunjuk kepada peserta dan pimpinan sumber belajar itu tentang bahan-bahan belajar yang harus dipelajari oleh peserta. Kemudian peserta dapat belajar secara bebas menggunakan bahan belajar berupa media cetak dan media lain yang tersedia di Pusat Sumber Belajat tersebut.
Peserta harus mengikuti tes secara berkala untuk mengetahui kemampuan belajar mereka. Setelah siap, peserta juga boleh meminta untuk menempuh ujian akhir untuk mendapatkan ijazah. c. Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau masal. Media dapat digunakan secara perorangan, artinya media tersebut digunakan oleh seseorang sendirian saja. Banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara perorangan. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya dengan jelas sehingga seseorang dapat dengan mudah menggunakannya. Terdapat buku pentunjuk yang biasanya berisi keterangan tentang tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar inti, urutan cara mempelajarinya dan komponen-komponen media itu, alat yang digunakan untuk menggunakannya dan alat evaluasi yang bisanya berupa soal tes. d. Media dapat digunakan secara berkelompok. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pimpinan kelompok, tutor atau guru. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok ialah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari. Diskusi dapat dilakukan baik sebelum maupun sesudah menggunakan media tersebut. Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan: e . Suara yang disajikan oleh media tersebut harus cukup keras sehingga semua anggota
kelompok dapat mendengarnya.
f. Gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup besar dan jelas sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok itu. g. Perlu ada alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amlifier) dan membesarkan gambar (proyektor). h. Media dapat juga dignakan secara masal. Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya
disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televisi, atau digunakan dalam ruang yang cukup besar seperti film 35 mm. 4. Strategi Pemanfaatan Media digunakan bila media itu mendukung tercapainya tujuan intuksional yang telah dirumuskan serta sifat materi intruksionalnya. Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media, 1. Persiapan menggunakan media
Kita perlu membuat persiapan dengan baik, pertama-tama kita pelajari buku petunjuk yang telah disediakan, kemudian ikuti petunjuk-petunjuk tersebut. Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Bila media itu digunakan secara berkelompok sebaiknya tujuan yang akan dicapai, dibicarakan dahlu dengan semua anggota kelompok. Peralatan media perlu kita tempatkan dengan baik sehingga kota dapat melihat atau mendengar programnya dengan nyaman. 2. Kegiatan selama menggunakan media
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana tenang. Bila media itu digunakan secara berkelompok, harus kita jaga benar-benar supaya kita tidak berbicara. 3.
Kegiatan tindak lanjut Maksud dari kegiatan tindak lanjut ini ialah untuk memeriksa apakah tujuan telah tercapai dan untuk memantapkan pemahaman terhadap materi intruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Soal tes yang disediakan harus segera dikerjakan sebelum kita lupa isi program media itu.
E. Teknik Pengembangan Multimedia Presentasi Dalam membuat program presentasi agar diterima dengan baik maka perlu mengkaji dengan hal-hal berikut:
1. Mengidentifikasi program, hal ini sangat diperlukan untuk menyesuaikan antara program dengan obyek sasaran atau siswa, terutama latarbelakang kemampuan, usia, juga jenjang pendidikan. Perlu juga mengidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti gambar, animasi, video, dan lain-lain. 2. Mengumpulkan bahan-bahan pendukung sesuai kebutuhan siswa seperti, video, gambar, animasi, suara. Pengumpulan materi dapat dilakukan dengan cara mencari melalui internet, atau bisajuga memproduksinya sendiri , misalkan membutuhkan video maka harus melalui shoting terlebih dahulu, membutuhkan suara seperti begron suara bisa dilakukan dengan merekam suara. Selain itu bisa diambil dengan sumber utama, yaitu modul, buku-buku yang lengkap, dan kemudian di susun mengunakan bahasa yang mudah dipahami dan dicerna dengan poin poin pentingnya. 3. Setelah bahan terkumpul dan materi sudah disusun, selanjutnay pembuatan didalam powerpoin hingga selesai. Selain itu harus memperhatikan pilihan-pilihan model tulisan, gambar, tampilan, dan begron-begron, agar menjadi suatu hasil yang menarik. 4. setelah program selesai di buat, maka tidak harus dibuat atau digunakan , harus direvisi atau di cek, mengecek tata letak tulisan, warna yang digunakan, kesesuaian konsep, dan yang selanjutnya yaitu siap digunakan. F. Program Aplikasi Presentasi Program aplikasi presentasi merupakan paket dari program komputer yang digunakan untuk membantu penggunaannya dalam mengolah bahan presentasi. Beberapa program aplikasi presentasi diantaranya yaitu : 1. Corel Presentation Corel Presentation merupakan aplikasi komersial seperti Microsoft Office. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur yang lumayan lengkap dan interface yang mudah. Fitur tersebut seperti koleksi foto dan gambar yang cukup banyak, font beragam dan harganya lebih murah dari Microsoft Office, 2. Kpresenter Kpresenter adalah program presentasi yang merupakan bagian dari KOffice, paket aplikasi office terintegrasi untuk desktop KDE. Format native Kpresenter adalah XML, dikompresi dengan zip. Kpresenter juga dapat mengimpor presentasi dari Microsoft Power Point, Magicpoint, dan OpenOffice, org Impress, 3. Oo Impress
Openoffice.Org Impress dikenal dengan sebutan IMPRESS, adalah perangkat lunak untuk membuat presentasi multimedia dari media interaktif. 4. Microsof Power Point Microsoft Power Point merupakan sebuah perangkat lunak dari program aplikasi untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft. Program aplikasi presentasi ini merupakan program yang paling popular dan paling banyak digunakan saat ini oleh kalangan perkantoran, para pendidik, para peserta didik, dan masyarakat umum untuk berbagai kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lokakarya, dan sebagainya. Dengan menggunakan Power Point, pendidik dapat membuat presentasi secara professional dan jika perlu hasil presentasi tersebut dapat dengan mudah ditempatkan di server web sebagai halaman web untuk diakses, sebagai bahan pembelajaran atau informasi lainnya. Pogram aplikasi Power Point dirancang untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, penggunaan serta relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (data storage). G. Tujuan dan Manfaat Presentasi Semua Penampilan presentasi ataupun yang lainya pastilah memiliki tujuan dan manfaat yang jelas, adapun tujuan dan manfaat presentasi, yaitu sebagai berikut: pertama, Menginformasikan: presentasi tentunya berisi informasi-informasi, maka dari itu seorang pematei haruslah menginformasikan dengan baik, detail supaya tidak ada kesalahan persepsi ataupun pemahaman terhadap infomasi tersebut. Kedua, meyakinkan: presentasi berisi informasi data dan bukti-bukti secara logis sehingga meyakinkan seseorang dengan suatu topik tertentu. Kontradiksi dan ketidakjelasan informasi, penyusunan yang tidak logis akan mengurangi keyakinan orang terhadap presentasi yang diberikan. Ketiga, membujuk: presentasi yang berisi data-data dan bukti yang disusun secara logis agar seseorang mau melakukan aksi atau tindakan. Presentasi berisi bujukan atau rayuan dengan disertai bukti-bukti sehingga orang tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan. Keempat, menghibur: presentasi haruslah yang menarik dan menghibur audien dengan presentasi yang diberikan. Adapun manfaat media berbasis presentasi yaitu sebagai berikut:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang waktu tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai bakat dan kemampuan visual, auditorial dan kinestetik. 5. memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. 6. proses pembelajaran mengandung lima komponen, guru, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa dan tujuan pengajaran.
Kelebihan dan kekurangan media presentasi pembuatan media prsentasi sangatlah penting bagi guru, guru tidak lagi menuliskan materinay melainkan membuat kata kata penting yang di tuangkan dalam media presentasi, adapun kelebihan dan kekurangan dari media presentasi yaitu: -kelebihan media presentasi: 1) Dapat menyajikan teks, gambar, foto, animasi, audio dan video sehingga lebih menarik 2) Dapat menjangkau kelompok banyak 3) Tempo dan cara penyajianya dapat disesuaikan 4) Penyajianya masih bisa bertatap muka 5) Dapat digunakan secara berulang ulang 6) Bahan materi mudah didapat dan membuatnya tidak terlalu rumit sehingga tidak mengeluarkan biyaya banyak dalam membuatnya. -Kekurangan atau kelemahan media presentasi 1) ketergantungan arus listrik sangat tinggi
2) media pendukungnya (komputer dan LCD ) cukup mahal 3) pengunaan ini sangat tergantung pada penyaji materi ( pemateri harus menguasai betul materinya) 4) masih sangat terbatas guru yang mampu membuat media presentasi 5) disajikan hanya dalam bentuk teks dan kebanyakan terbentuk gambar dan animasi animasi saja.
Daftar Pustaka Arsyad, Azhar. (2010).Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rusman. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sadiman, Arif.(2010). Media Pendidikan. Jakarta :Raja Grafindo Persada. Daryanto.(2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Darmawan .(2012). Inovasi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.