PEMANFAATAN LIMBAH GERGAJI (SERBUK KAYU) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN BATACO Isnarno Abstrak Semakin pesatnya pembangunan di Indonesia, bahan-bahan bangunan yang digunakan semakin banyak sedangkan jumlah bahan tersebut sangat terbatas di alam. Bataco dengan campuran biasa memiliki berat yang sangat besar perlu diciptakan inovasi baru. Penelitian ini untuk mengetahui apakah limbah gergaji (serbuk kayu) dapat di manfaatkan sebagai bahan campuran dalam pembutan bataco guna mengurangi berat dan memperhalus tekstur bataco. Pembuatan bataco dengan beberapa sample yang dibuat dengan menambahkan limbah gergaji (serbuk kayu) kedalam adukan beton dengan jumlah prosentase yang berbeda-beda yaitu 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%. Benda uji berupa trasram dengan perbandingan campuran 1 semen : 6 pasir. Setelah umur 28 hari dilakukan penimbangan dan uji desak pada sample benda uji kubus bataco. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, semakin banyak serbuk kayu yang dipakai sebagai bahan campuran maka berat bataco semakin ringan, tekstur bataco semakin halus, dan kuat desaknya semakin kecil. Kata kunci : Bataco, Serbuk Kayu, dan Trasram. 1. PENDAHULUAN
Pada suatu bangunan gedung pada
1.1. Latar Belakang Masalah
umumnya
Sejalan
batu
bata
makin
sebagai penyekat ruangan, karena
pesatnya pembangunan di Indonesia,
adanya suatu kendala cuaca yang
maka bahan-bahan bangunan yang
tidak
digunakan seperti semen, pasir, batu
bangunan yang secepatnya butuh
bata
penyelesaian atau daerah tertentu
dan
dengan
digunakan
lain
sebagainya
juga
dapat
misalnya
bahan
memiliki keterbatasan bahan baku
di
alam
sangat
terbatas jumlahnya. Seiring
yang
untuk membuat batu bata maka
dengan
perkem-
bangan ilmu dan teknologi kita dapat menciptakan
pegunungan
bata,
semakin banyak. Sedangkan bahantersebut
di
memproduksi
Bataco biasanya dibuat dari
macam
campuran semen + pasir + air dengan
memanfaatkan
perbandingan tertentu, namun hal ini
bahan-bahan di sekitar kita untuk
bukan berarti tidak memiliki masalah
terciptanya bahan bangunan tepat
karena bataco yang terdiri dari
guna dan ramah lingkungan.
campuran antara semen + pasir + air
rekayasa
berbagai
dipakai bataco sebagai pengantinya.
dengan
yang dicetak dengan ukuran tertentu
dari masalah limbah gergaji (
memiliki berat yang cukup besar
serbuk kayu ).
sehingga mengakibatkan beban yang
c) Menciptakan
harus dipikul oleh suatu bangunan
dari
bertambah
mengurangi
besar
dan
biaya
transportasi tambah mahal. Bataco
bataco
inovasi
baru
yang
dapat
beban
yang
dipikul oleh suatu bangunan.
juga mempunyai permukaan yang
1.4. Manfaat penelitian
kasar
akan
Mengamalkan ilmu dan teknologi,
mengurangi estetika. Oleh karena itu
melalui produk bataco ringan dengan
kita perlu membuat inovasi baru dari
menggunakan limbah gergaji (serbuk
bataco yang dapat memiliki berat
kayu) sebagai bahan campuran untuk
yang tidak terlalu besar serta bentuk
membuat
penampang( tekstur)
yang halus
sebagai penganti batu bata yang
yaitu dengan memanfaatkan limbah
digunakan sebagai penyekat dalam
gergaji (serbuk kayu) sebagai bahan
bangunan gedung.
sehingga
akan
tambahan untuk membuat bataco.
bataco
yang
berperan
a) Disamping
itu
sebagai
1.2. Perumusan Masalah
langkah
awal
untuk
Bagaimana cara memanfaatkan limbah
menciptakan sebuah peluang
gergaji ( serbuk kayu) sebagai bahan
usaha
bagi
campuran pembuatan bataco?
setelah
penelitian
a) Bagaimana cara mengurangi
lakukan
dan
berat bataco sehingga beban
hasil
yang
dikembangkan.
dipikul
oleh
suatu
bangunan berkurang?
ini
di-
mendapatkan layak
untuk
2. TINJAUAN PUSTAKA Trasram adalah suatu campuran
1.3. Tujuan Penelitian a) Mengembangkan
yang
masyarakat
inovasi
agregat (aggregate) halus (pasir), air
pembuatan
dan semen (Portland cement) yang
bataco sebagai pengganti dari
telah mengeras. Kekuatan trasram
batu bata.
tergantung dari banyak faktor yaitu
kreatif
perihal
b) Menciptakan teknologi tepat
proporsi dari campuran, kualitas
guna yang ramah lingkungan
bahan ( pasir,semen, air) , cara
sebagai solusi/ pemanfaatan
pengerjaan dan perawatan.
Pembedaan material pembuat beton dapat dijelaskan sebagai berikut : - Semen :
dihasilkan (misal : ‘accelerator’, ‘retarder’, dan sebagainya) 2.1. SEMEN.
Bahan-ikat hidrolik
mdalah suatu jenis bahan yang
- Agregat campuran :
memiliki sifat adhesif (adhesive) dan
Bahan batu-batuan dan bahan lain
kohesif
yang netral (tidak bereaksi) dan
ungkinkan
merupakan bentuk sebagian besar
fragmen mineral menjadi suatu masa
beton (misal : pasir, kerikil, batu
yang padat. Meskipun definisi ini
pecah, salat, serbuk kayu)
dapat diterapkan untuk berbagai jenis
- Batuan-semen :
(cohesive)
yang
melekatnya
me-
fragmen-
bahan. Semen yang dimaksud untuk
Campuran antara semen dan air
konstruksi beton adalah bahan yang
(pasta semen) yang mengeras.
jadi dan mengeras dengan adanya air
- Spesi-motar :
yang dinamakan semen hidraulis
Campuran antara semen, agregat
(hydraulic cements).
halus dan air yang belum mengeras.
Hydraulic cements
terutama
terdiri dari silikat (silicate) dan lime
- Mortar/trasram :
yang terbuat dari batu kapur dan
Campuran antara semen, agregat
tanah liat (batu tulis) yang digerinda,
halus dan air yang telah mengeras.
dicampur,
- Spesi-beton :
pembakaran
dibakar kapur
dalam
(kiln),
Campuran antara semen, agregat
kemudian
campuran (halus dan kasar) dan air
tepung. Semen hidrolik yang biasa
yang belum mengeras.
dipakai
- Beton :
dihancurkan
dan
untuk
menjadi
pembuatan
beton
dinamakan semen Portland..
Campuran antara semen, agregat
Berdasarkan
kecepatan
dari
campuran dan air yang
perkembangan kekuatan jenis-jenis
telah mengeras.
semen
- Bahan tambahan
: Bahan
dibedakan
menjadi
tiga
kelompok :
kimia tambahan yang ditambahkan
Kelas
A
kedalam pesi
kekuatan awal yang normal.
(admixtures) beton dan/atau beton
Kelas
untuk mengubah sifat beton yang
kekuatan awal tinggi.
B
:
:
semen
semen
dengan
dengan
Kelas
C
:
semen
dengan
tinggi.
kekuatan awal yang cukup Table. 1. Jenis-Jenis Semen. Jenis Semen
Kelas
Warna
A
B
C
Semen Portland
*
*
*
Semen Portland Abu Terang
*
Abu-abu Abu-abu
Semen Portland putih
*
Putih
pengikatan dinamakan penampang Apabila
diperlukan
yaratan-persyaratan
per-
spesifik
(adalah
total
diameter
khusus
penampang semen). Jika seluruh
maka
penampang permukaan lebih besar
dapat dipkai jenis-jenis semen lain
semen akan memperluas bidang
dari pada yang ditentukan dalam NI-
kontak dengan air semakin besar.
8 seperti : semen Portland-tras,
Lebih
semen alumina, semen tahan sulfat,
persinggungannya
dan lain-lainnya. Untuk beton mutu
bereaksinya. Karena itu kekuatan
Bo, selain semen-semen yang telah
awal dari semen-semen yang lebih
disebutkan dapat juga dipakai jenis
halus (penampang spesifik besar)
semen tras kapur.(PBBI tahun 1971
lebih
halaman 22)
kekuatan-akhir berkurang.
mengenai
sifat
betonnya,
Semen dan air saling bereaksi, persenyawaan hidratasi
ini
sedangkan
dinamakan hasil
yang
besar
tingi,
sehingga
cepat
pengaruh
struktur beton dapat ditentukan dan untuk beberapa pemakaian semen yang
Kecepatan
pelaksanaanya
mempengaruhi
lebih
Panas hidratasi pada suatu
dibentuk dinamakan hidrasi-semen. yang
bidang
lain,
dalam harus
masa dilakukan
waktu pengikatan adalah :
dengan pendinginan. Aspek lain
- Kehalusan semen
yang besar pengaruhnya terhadap
- Faktor air semen
pembentukan panas hidratasi selain
- Temperature
sifat-sifat beton yang lain adalah
Kehalusan pengilingan semen mempengaruhi kecepatan Kehalusan
faktor air-semen.
Faktor
air
semen
(F.A.S)
keras.
Butiran-butiran
agregat
adalah perbandingan antara berat air
halus harus bersifat kekal, artinya
dan berat semen.
tidak pecah atau hancur oleh
F.A.S = berat air : berat semen
pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
2.2. AGREGAT. Agregat (yang tidak bereaksi)
3. agregat
halus
tidak
boleh
adalah bahan-bahan campuran-beton
mengandung lumpur lebih dari
yang saling diikat oleh perekat
5% (ditentukan terhadap berat
semen.
kering). Yang diartikan dengan
Pemilihan
agregat
tergantung dari :
Lumpur
-
Syarat-syarat yang ditentukan
yang dapat melalui ayakan 0,063
beton.
mm.
-
Persediaan
lokasi
pembuatan
Perbandingan
apabila
bagian-bagian
kadar
lumpur
melampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci.
beton. -
adalah
yang
ditentukan antara biaya
telah dan
4. Agregat
halus
mangandung
tidak
boleh
bahan-bahan
organic
terlalu
Menurut PBBI tahun 1971yang
harus
dibuktikan
dimaksud agregat halus adalah:
percobaan warna dari Abrahams-
1. Agregat halus untuk beton dapat
Harder (dengan larutan NaOH).
mutu.
dengan
Agregat
desintegrasi alami dari batuan-
memenuhi percobaan warna ini
batuan atau berupa pasir buatan
dapt juga dipakai, asal kekuatan
yang dihasilkan oleh alat-alat
tekan adukan
pemecah batu. Sesuai dengan
pada umur 7 dan 28 hari tidak
syarat-syarat pemgawasan mutu
kurang dari 95% dari kekuatan
agregatuntuk
berbagai-bagai
adukan agregat yang sama tetapi
mutu beton menurut pasal 4.2.
dicuci dalam larutan 3% NaOH
ayat (1), maka agregat halus
yang kemudian dicuci hingga
harus memenuhi satau, beberapa
bersih dengan air, pada umur
atau semua ayat berikut ini.
yang sama.
butiran-butiran yang tajam dan
yang
yang
berupa pasir alam sebagi hasil
2. Agregat halus harus terdiri dari
halus
banyak
tidak
agregat tersebut
5. Agregat halus harus terdiri dari butiran-butiran
yang beraneka
ragam
besarnya
dan
apabila
-
diayak dengan susunan ayakan
Agregat kasar (barite, bijih-besi magnetit dan limonite).
yang ditentukan dalam pasal 3.5
Kecuali agregat alami dapat juga
ayat (1), harus memenuhi syarat-
digunakan produk-alami sinter atau
syarat sebagai berikut :
terbakar, beton gilas atau puing
-
sisa di atas ayakan 4 mm,
tembok batu-bata juga serbuk kayu
harus minimal 2% berat;
(limbah gergaji)
-
-
sisa di atas ayakan 1 mm,
Karena
agregat
biasanya
harus minimal 10% berat;
menempati sekitar 75% dai isi total
sisa di atas ayakan 0,25 mm,
beton, maka sifat-sifat agregat ini
harus berkisar antara 80%
mempunyai pengaruh yang sangat
dan 95% berat.
besar terhadp perilaku dari beton
6. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai
agregat
semua
mutu
halus
beton,
yang sudah mengeras. Sifat agregat
untuk
bukan hanya mempengaruhi sifat
kecuali
beton
akan
tetapi
juga
dengan petunjuk-petunjuk dari
mempengaruhi
lembaga
(durability, daya tahan terhadap
pemeriksaan
bahan-
bahan yang diakui. Dari spesifik,
kemunduran mutu akibat siklus dari
pemakaian
sifat-sifat
ketahanan
agregat
–
pencairan).
Oleh
dapat
karena agregat lebih murah dari
dipengaruhi. Suatu pembagian yang
semen, maka akan logis untuk
sepintas
menggunakannya dengan presentase
lalu
beton
pembekuan
(kasar)
dapat
dilakuakan sebagai berikut :
yang setingi mungkin, umumnya
-
Agregat normal (kuarsit, pasir,
untuk kekuatan yang maksimum,
kerikil, basalt).
ketahanan, dan ekonomi agregat
Agregat halus (puig-batu, terak-
halus dipak dan disemen sepadat
lahar, serbuk-batu/bims).
mungkin.
-
Tabel. 2. Pengaruh Material Terhadap Kekuatan Beton Material
Kekuatan beton dalam kg/cm2
Umur
Original
100 %
100%
Good British
(hari)
(60% lemah)
Kuat
Lemah
Material
3
255 (-90%)
285 (+2%)
215 (-23%)
280
7
324 (-19%)
420 (+5%)
306 (-23%)
400
28
492 (-9%)
521 (-3%)
413 (-23%)
540
90
557 (-10%)
605 (-2%)
486 (-22%)
620
Faktor Air Semen (F.A.S) = 0,40 Batu-batuan majalaya Indonesia 1 Mpa = 10 kg/cm2 Sumber Kusuma gideon 1993
Dari
table
atas
digunakan memenuhi syarat-syarat
menunjukkan bahwa pengaruh dari
tertentu. Air tawar yang dapat
kekuatan agregat juga menentukan
diminum, tanpa diragukan boleh
kekuatan
bila
dipakai. Air minum tidak selalu ada
kekuatan agregat ini bervariasi maka
dan bila tidak ada disarankan untuk
kekuatan
menganti apakah air tersebut tidak
beton
di
sehingga
betonnya
pun
akan
bervariasi. Agar dapat dicapai mutu
mengandung
kekuatan yang seragam maka tentu
merusak beton.
harus diadakan pemeriksaan agregat sesering
mungkin
dan
agar
bahan-bahan
yang
Pertama-tama harus diperatikan kejernihan air tawar. Apabila
dihasilkan mutu beton yang konstan
ada
maka
disiapkan
mengapung, maka air tidak boleh
‘alternatif mixed design’ yang setiap
dipakai. Disamping pemerikasaan
waktu dapat digunakan bila ada
visual, harus juga diamati apakah air
variasi dari mutu beton. Selain itu
tersebut tidak mengandung bahan-
juga
apakah
bahan perusak. Contohnya fosfat,
limbah
minyak, asam, alkali, bahan-bahan
perlu
untuk
agregat
selalu
mengetahui
tertentu
seperti
beberapa
organis
sebagai bahan pembuat beton atau
semacam ini harus dilakukan di
tidak perlu diadakannya penelitian
laboratorium. Selain air dipakai
lebih lanjut.
sebagai reaksi pengikat, dipakai pula
2.3. AIR
sebagai perawatan sesudah beton pengerasan
garam.
yang
gergaji (serbuk kayu) dapat dipakai
Karena
atau
kotoran
Penelitian
beton
dituang. Suatu metode perawatan
antara semen
selanjutnya yaitu secara membasahi
dan air, maka sangat diperlukan agar
terus-menerus atau beton yang baru
memeriksa apakah air yang akan
dituangi direndam air.
berdasarkan reaksi
Air ini pun harus memenuhi syarat-syarat
yang
tekan
mortel
tinggi
semen+pasir dengan memakai air
daripada air untuk pembuatan beton.
itu pada umur 7 dan 28 hari
Misalkan
perawatan
paling sedikit adalah 90% dari
selanjutnya keasaman tidak boleh
kekuatan tekan mortel dengan
pHnya > 6, juga tidak diperbolehkan
memakai air suling pada umur
terlalu sedikit mengandung kapur.
yang sama.
air
lebih
kekuatan
untuk
Menurut PBBI 1971 air yang dapat dipakai adalah : 1. Air
yang
4. Jumlah air yang dipakai untuk membuat
beton
dapat
untuk
ditentukan dengan ukuran isi atau
pembuatan dan perawatan beton
ukuran berat dan harus dilakukan
tidak boleh mengandung minyak,
setepat-tepatnya.
asam,
dipakai
aduka
alkali,
garam-garam,
3. METODE PENDEKATAN
bahan-bahan organis atau bahan-
Metode yang dipakai dalam program
bahan lain yang merusak beton
ini adalah metode observasi yaitu
dan/atau baja tulangan. Dalam
dengan melakukan percobaan dengan
hal ini sebaiknya dipakai air
cara membuat beberapa sample yang
bersih yang dapat diminum.
dibuat dengan menambahkan limbah
2. Apabila tedapat keragu-raguan
gergaji
(serbuk
kayu)
mengenai air, dianjurkan untuk
adukan
beton
dengan
mengiri9mkan contoh air itu
prosentase yang berbeda-beda yaitu
kelembaga pemeriksaan bahan-
5%,10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%
bahan
untuk
dari jumlah agregat yang dipakai,
diselidiki sampai seberapa jauh
kemudian setelah beton berumur 28
air itu mengandung zat-zat yang
hari di uji kekuatannya dengan
dapat merusak beton dan/atau
mengunakan uji desak beton, setelah
tulangan.
itu data hasil pengujian ditabelkan
yang
diakui
3. Apabila pemeriksaan contoh air
kedalam jumlah
dan dari data tersebut kita olah
seperti disebut dalam ayat (2) itu
sehingga
tidak dapat
dilakukan, maka
apakah serbuk kayu hasil limbah
dalam hal adanya keragu-raguan
gergaji dapat dipakai sebagi penganti
mengenai air harus diadakan
agregat
percobaan perbandingan antara
kita
atau
bisa
tidak.
mengetahui
Metode
pengumpulan data di lakukan dengan
Variabel terikat adalah ubahan
2 cara yaitu :
yang
Dokumentasi (data sekunder)
menjadi
Pengumpulan
data
dipengaruhi akibat
atau dari
yang adanya
dengan
pengaruh variable bebas, yang
adalah
menjadi variable terikat dalam
data
penelitian ini yaitu kuat tekan
dengan cara mengambil data-data
beton yang dinyatakan dengan
yang
kuat tekan benda uji kubus umur
metode
dokumentasi
metode
pengumpulan
telah
ada
dari
hasil
penelitian sebelumnya.
28 hari.
Pengujian ( data primer)
Variabel kendali, yang menjadi
Data primer di peroleh setelah
variable kendali dalam penelitian
kita melakukan uji desak pada
ini
sample kubus bataco (trasram) .
campuran trasram yaitu 1 Pc : 6
Variabel Penelitian
adalah
perbandingan
Ps.
Ada 3 variabel penelitian yaitu :
4. PELAKSANAAN PROGRAM
Variabel bebas adalah ubahan
4.1.
yang menjadi sebab berubahnya
Waktu
dan
Tempat
Pelaksanaan.
atau timbulnya variable terikat, yang bertindak sebagai variable
No
Pelaksanaan
mulai
dari
bebas dalam penelitian ini adalah
pengadaaan bahan dasar dan bahan
besarnya
serbuk
penunjang hingga pembuatan laporan
kayu terhadap adukan trasam
akhir memerlukan waktu 8 minggu
sebanyak 0%, 5%, 10%, 15%,
yaitu mulai dari tanggal 15 April
20%, 25%, dan 30% dari volume
2007 sampai tanggal 15 Juni 2007
trasram.
dengan jadwal sebagai berikut :
penambahan
Uraian Kegiatan
Minggu Ke............ 1 2 3 4 5 6 7 8
1
Pengadaan bahan dasar dan bahan penunjang
2
Pengadaan peralatan utama dan penunjang
3
Pengadaan sarana administrasi
4
Pelaksanaan
kegiatan
(pembuatan
sample
sampai beton berumur kurang lebih 28 hari) 5
Pengujian desak dan penyusunan laporan
Penelitian di lakukan di 2 (dua) laboratorium. sample
Untuk
benda
Laboratorium
uji
Bahan Ba-gunan Fakultas
pembuatan dilakukan
Bahan
Teknik Universitas Sebelas
di
Maret Surakarta.
Bangunan
3.
Pengadaan
sarana
Fakultas Teknik Universitas Tunas
ad-inistrasi
Pembangunan Surakarta sedangkan
pada minggu pertama.
untuk
pengujian
desak
dilaksanakan
beton
4. Pelaksanaan kegiatan (pem-
dilakukan di Laboratorium Bahan
uatan sample berupa 14
Bangunan Universitas Sebelas Maret
kubus trasram dan 7 buah
Surakarta.
bataco
dengan
4.2. Tahap Pelaksanaan.
variasi
campuran
Adapun tahap – tahap pelaksanaan
gergaji) dilaksanakan pada
penelitian ini adalah sebagi berikut :
minggu ke-2 yaitu pada
1. Pengadaan bahan dasar dan
berbagai serbuk
tanggal 17 April 2007 di
bahan penunjang di lakukan pada
Laboratorium
minggu pertama. Bahan dasar dan
gunan
bahan penunjang yaitu berupa pasir,
Universitas
semen, serbuk kayu dan air bias di
Pembangunan Surakarta.
dapatkan di sekitar surakarta
Bahan
Fakultas
5. Pengujian
desak
Ba-
Teknik Tunas
sample
2. Pengadaan peralatan utama
trasram di lakukan setelah
dan peralatan penunjang di
trasram berumur 28 hari
lakukan
pada
tepatnya tanggal 15 Mei
pertama.
Kami
minggu meng-
2007
di
Laboratorium
unakan alat – alat praktikum
Bahan Bangunan Fakultas
bahan bangunan yang telah
Teknik Universitas Sebelas
tersedia
Maret Surakarta.
di
Laboratorium
Bahan Bangunan Fakultas
Setelah
Teknik
Universitas
anakan bisa di dapatkan data-data
Tunas
Pembangunan
berupa berat trasram serta kekuatan
Surakarta serta seperangkat
trasram tersebut, dan dari data-data
alat uji desak yang telah
tersebut
tersedia
di
Laboratorium
pengujian
kami
desak
analisa
dilak-
hingga
didapatkan sebuah kesimpulan se-
7. Seperangkat
elah itu kami menyusun laporan.
alat
uji
desak beton
b) Instrument Pelaksanaan.
Bahan-bahan yang dipakai dalam
Alat – alat yang kami gunakan
penelitian ini adalah:
dalam penelitian ini adalah : 1. Seperangkat
alat
pe-
1. Pasir.
3. Air
2. Semen.
4. Serbuk kayu
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
gaduk beton.
HASIL
2. Kerucut Abraham.
Dari penelitian yang telah kami
3. Ember besar dan kecil.
laksanakan di peroleh hasil sebagai
4. Cetakan Bataco.
berikut:
5. Cetakan kubus beton. 6. Neraca. Tabel. 3. Kuat tekan beton / trasram masing-masing tipe. No
Tanggal Buat
Umur Uji
Jumlah
Kuat tekan
sebuk
I
II
Kuat tekan
Penurunan (%)
rata-rata (kag/cm²)
1
17/04/07
15/05/07
28
0%
107,76
105,58
106,67
0%
2
17/04/07
15/05/07
28
5%
104,97
106,53
105,75
0,86 %
3
17/04/07
15/05/07
28
10 %
98,67
96,89
97,78
8,33 %
4
17/04/07
15/05/07
28
15 %
58,70
58,70
57,78
45,84 %
5
17/04/07
15/05/07
28
20 %
54,32
52,34
53,33
50 %
6
17/04/07
15/05/07
28
25 %
39,89
40,11
40,00
62,5 %
7
17/04/07
15/05/07
28
30 %
35,95
35,13
35,56
66,66 %
Table. 4 Berat satuan trasram masing-masing tipe Jumlah
Berat rata – rata
Berat trasram
Penurunan (%)
serbuk
I
II
(gram)
0%
7010
6990
7000
0%
5%
6970
6830
6900
1,43%
10 %
6775
6625
6700
4,3 %
15 %
6660
6540
6600
5,7143 %
20 %
6450
6350
6400
8,6 %
25 %
6320
6280
6300
10 %
30 %
6275
6125
6200
11,43 %
Pembahasan Bataco
adalah
campuran
antara
adalah serbuk kayu yang halus, karena jika
semen, agregat halus dan air dengan
menggunakan serbuk kayu yang kasar /
perbandingan tertentu yang telah mengeras
berukuran besar tekstur bataco tidak bisa
(mortar). Bataco termasuk dalam golongan
halus dan hal itu akan mempengaruhi
beton ringan karena dilihat dari fungsinya
keindahan dari banguan.
dalam suatu bangunan hanya sebagai
Dari tebel kuat tekan beton/trasram
penyekat saja sehingga bataco tidak
masing-masing tipe dapat dilihat kuat
mementingkan kekuatan.
tekan
Dalam masyarakat
pembuatan biasanya
bataco
di
menggunakan
trasram
rata-rata
untuk
0%
penambahan serbuk kayu di dapatkan kuat tekan
106,67
kg/cm²,
untuk
5
%
campuran dengan perbandingan 1 PC :7
penambahan serbuk kayu didapatkan kuat
PS. Akan tetapi untuk mengurangi berat
tekan rata-rata 105,75% kg/cm², untuk 10
bataco dapat di berikan bahan campuran
% penambahan serbuk kayu didapat kuat
sebagai pengganti agregat halus (pasir), di
tekan rata-rata 97,78 kg/cm², untuk 15 %
sini peneliti memanfaatkan limbah gergaji
penambahan serbuk kayu didapat kuat
(serbuk kayu) sebagai bahan campuran
tekan rata-rata 57,78 kg/cm², untuk 20 %
dalam pembuatan bataco agar berat bataco
penambahan serbuk kayu didapat kuat
dapat dikurangi sehingga beban yang
tekan rata-rata 53,33 kg/cm², untuk 25 %
dipikul
penambahan serbuk kayu didapat kuat
oleh
suatu
bangunan
dapat
berkurang.
tekan rata-rata 40,00 kg/cm², untuk 30 %
Dari penelitian yang telah kami lakukan
penambahan serbuk kayu didapat kuat
serbuk kayu yang dapat digunakan bukan
tekan rata-rata 35,56 kg/cm²
serbuk kayu yang sembarangan. Serbuk
Dari table berat satuan trasram
kayu yang di gunakan akan mempengaruhi
masing-masing tipe dapat dilihat berat
bentuk tekstur bataco yang dibuat. Dan di
rata-rata trasram untuk 0% penambahan
sini serbuk kayu yang dapat digunakan
serbuk kayu adalah 7000 gram, berat rata-
rata trasram untuk 5% penambahan serbuk
2) Semakin banyak kadar serbuk kayu
kayu adalah 6900 gram, berat rata-rata
yang di berikan pada campuran
trasram untuk 10% penambahan serbuk
pembuat
kayu adalah 6700 gram, berat rata-rata
memperhalus tekstur bataco.
bataco
akan
semakin
trasram untuk 15% penambahan serbuk
3) Penambahan serbuk kayu pada
kayu adalah 6600 gram, berat rata-rata
adukan trasram akan menurunkan
trasram untuk 20% penambahan serbuk
kuat
kayu adalah 6400 gram, berat rata-rata
prosentase
trasram untuk 25% penambahan serbuk
ditambahkan makin besar pula
kayu adalah 6300 gram, dan berat rata-rata
penurunan kuat tekan bataco.
trasram untuk 30% penambahan serbuk
tekannya,
4) Karena
kayu adalah 6200 gram.
makin
serbuk
ada
besar
kayu
sebagian
yang
volume
agregat halus yang tereliminasi
Dari hasil kuat desak dapat dilihat
oleh serbuk kayu maka berat jenis
bahwa semakin banyak serbuk kayu yang
trasramnya
ditambahkan maka semakin besar pula
dengan kata lain bataco semakin
penurunan kuat tekan trasram / betonnya.
ringan.
Hal ini dikarenakan serbuk kayu juga
7. SARAN.
mengakibatkan kualitas pasir berkurang.
1.
Bentuk serbuk kayu yang mirip agregat
halus
(lumpur)
akan
berkurang
dari
adukan
trasram
campuran
berkurang
serbuk
kayu
sebaiknya hanya sampai degan 30 %
me-
gakibatkan sebagian masa/volume pasir
Untuk
menjadi
dari volume campuran. 2.
Dalam pembuatan bataco sebaiknya
dan
dilakukan pemadatan yang merata
posisinya digantikan oleh serbuk kayu dan
disemua bagian serta kontinyu pada
hal ini berakibat berat jenis trasram
semua bataco supaya didapatkan
berkurang atau dengan kata lain bataco
bataco yang seragam baik berat
semakin ringan.
maupun uji tekannya.
6. KESIMPULAN.
8. DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil dan pembahasan di atas dapat di
R. Sagel, P. Kole dan Gideon Kusuma, 1993. ‘Pedoman pengerjaan Beton’, Erlangga. 6(1): 143-1157
tarik kesimpulan : 1) Serbuk kayu yang dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuat bataco hanya serbuk kayu yang berukuran halus agar tekstur bataco menjadi halus.
Chu-Kia Wang, Charles G. Salmon, Binsar Hariandja, 1990. ‘Desain Beton Bertulang’, Erlangga. 1(2): 5-9
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Dirjen Cipta Karya DPU, Peraturan Beton Bertulang Indonesia, 1971 N. 1-23
Biodata a. Nama
: Ir. Isnarno, MT.
b. N.I.P.
: 131 690 978
c. Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo 23 maret 1957 d. Disiplin Ilmu
: Teknik Sipil
e. Pangkat/Golongan
: Penata Tingkat I / IIId
f. Jabatan
: Lektor
g. Fakultas/Jurusan
: Fakultas teknik / Teknik Sipil
h. Alamat
: Jalan Walanda Maramis 31, Surakarta.