Nilam Ramadhani : Pemanfaatan Barcode …..
Pemanfaatan Barcode Untuk Auto Detection Pada Pemalsuan Uang Kertas (Studi Kasus: Jenis Uang Kertas pada Mata Uang Rupiah) Nilam Ramadhani Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Madura
[email protected] Abstrak
Faktor pengaman yang terdapat pada uang kertas, menjadi hal yang paling penting ketika merencanakan pembuatan uang.Ada dua macam faktor pengaman yaitu, yang ditanam di kertas dan yang dibuat saat dicetak.Faktor pengaman yang ditanam dalam kertas itu misalnya, watermark (tanda air), security thread (benang pengaman), dan fiber (serat).Dengan adanya peredaran uang palsu yang jumlahnya semakin banyak, perlu adanya alat pendeteksi uang yang berfungsi untuk mendeteksi uang agar dapat diketahui apakah uang tersebut asli atau palsu.Pendeteksian uang dapat dilakukan secara manual (vision) dan otomatis (alat ukur/menggunakan mesin).Untuk mempermudah pendeteksian uang, maka diperlukan suatu metoda pendeteksian uang secara otomatis, cepat, dan efektif.Salah satu diantaranya yaitu menggunakan teknik sistem pengkodean baris (barcode). Kata kunci: Uang Kertas,Barcode, Interfacing, PPI 8255
1.1 Latar Belakang
menggunakan
Uang giral merupakan alat transaksi
bermacam
sekuriti
atau
faktor pengaman agar mudah dibedakan
yang lazim digunakan oleh setiap orang
dari yang palsu, ataupun dipalsukan.
untuk melakukan transaksi.Jenis uang ada
Cara-cara
pendeteksian
uang
2 macam yaitu uang kartal (kertas dan
kertas yang dilakukan pada saat ini adalah
logam) dan uang giral (cheque). Pada
secara manual menggunakan sinar ultra
tulisan ini, uang yang akan dibahas adalah
violet.
uang kartal yang berbentuk kertas.Saat ini
pendeteksian dengan cara ini adalah relatif
uang masih banyak ditiru atau dipalsukan
lambat, subjektif, dan tergantung kondisi.
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung
Dikatakan
jawab.Sebagai alat pembayaran yang sah,
diperiksa satu-per-satu di bawah paparan
uang harus dapat dilindungi oleh Bank
sinar ultra violet. Uang yang dideteksi
Indonesia sebagai otoritas moneter dengan
secara manual bersifat subjektif, misalkan 30
Persoalan
lambat
yang
karena
timbul
uang
pada
harus
Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 1, Januari 2013
uang yang sama diperlihatkan kepada dua
2.
Jumlah digit angka yang digunakan
orang untuk diperiksa, sangat mungkin si A
hanya 5 digit, hal ini dilakukan untuk
mengatakan bahwa uang tersebut asli,
menghindari kesalahan pembacaan
sedangkan
yang lebih besar.
si
B
mengatakan
bahwa
uangtersebut palsu, sehingga kedua orang
3.
tersebut memiliki perbedaan pendapat.
Diasumsikan
semua
uang
kertas
bertujuan
untuk
terdapat kode balok.
Jika uang dideteksi dengan beberapa mesin
(secara
bersifat
otomatis),
maka
akan
karena
mesin
akan
objektif
1.4 Tujuan Penelitian
ini
memberikan hasil pendeteksian yang sama
menambah keamanan uang
terhadap uang tersebut.
tidak
mudah
dipalsukan.
agar uang Uang
yang
dilengkapi barcode akan dideteksi oleh 1.2 Rumusan Masalah
sensor barcode (alat pembaca barcode)
Rumusan masalah dari penelitian
sehingga yang dideteksi hanya barcode.
ini adalah bagaimana merencanakan dan
Barcode tersebut pengkodeannya diproses
membuat alat untuk membaca kode balok
oleh komputer dan disimpan sebagai basis
yang akan diimplementasikan pada system
data di dalam komputer.
pengaman uang kertas? Alat tersebut harus dapat membedakan warna hitam dan
1.5 Manfaat
putih seperti yang tertera pada kode balok, menterjemahkan angka,
dapat
barcode
kode
balok
komputer,
ini
bermanfaat
untuk
menjadi
mengurangi dan mencegah pemalsuan
sensor
uang kertas yang banyak beredar saat ini
membuat
dengan memanfaatkan barcode. Barcode
menghubungkan
dengan
Penelitian
program (software) yang dapat mengolah
dalam
data yang sudah masuk.
sebagai salah satu faktor pengamanan
penelitian
ini
juga
digunakan
pada uang kertas selain sistem pengaman 1.3 Batasan Masalah Agar
yang sudah ada.
dalam penelitian ini dapat
mencapai sasaran yang diinginkan dan tidak
kompleks
dibahas,
maka
permasalahan permasalahan
1.6 Metodologi Penelitian
yang
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
jalan pendekatan secara hardware maupun
dibatasi
pada :
software.
1.
Aturan pada kode balok yang dibahas
dengan mempelajari :
hanya untuk angka.
1. Sistem Personal Computer (PC).
31
Secara
hardware
dilakukan
Nilam Ramadhani : Pemanfaatan Barcode …..
2. Mempelajari rangkaian interface dan
barang secara otomatis pada supermarket.
rangkaian detektor dari kode balok.
Tetapi, saat ini kode baris sudah banyak
3. Perancangan
alat
disesuaikan
dimana
dengan
komponen-komponen
alat
fungsi yang
ini
digunakan dalam berbagai aplikasi seperti
dari
misalnya
digunakan
akan
identitas,
kartu
digunakan sesuai dengan literature
pemeriksaan
yang telah dipelajari sehingga terbentuk
perpustakaan.
rangkaian
elektronik
yang
siap
4. Perakitan
baris
dan
kartu untuk
otomatis
pada
digambarkan
dalam
bentuk baris hitam tebal dan tipis yang secara
fisik/hardware
disusun berderet sejajar horisontal.Untuk
terhadap rancangan yang telah dibuat.
membantu
5. Uji alat secara hardware, alat diuji coba secara
kredit
secara
Kode
direalisasikan.
sebagai
nyata
pada
kondisi
pembacaan
secara
manual
dicantumkan juga angka-angka dibawah
yang
kode baris tersebut.Angka-angka tersebut
mendekati sesungguhnya.
tidak mendasari pola kode baris yang tercantum.
Pendekatan secara software yang sesuai dengan teknik pembacaan data
2.2 Universal Product Code (UPC)
kode balok. Disamping itu dengan jalan membaca
buku-buku
sebuah
barcode
yang
yang
berbentuk numerik dan memiliki panjang
berkaitan untuk memperoleh bahan yang
baris yang tetap (fixed). UPC digunakan
dapat
untuk
digunakan
pemecahan
literatur
Adalah
sebagai
masalah
yang
dasar
pelabelan
pada
produk-produk
kecil/eceran (retail product labeling).Simbol
berkaitan
dengan penulisan.
ini dibuat untuk kemudahan pemeriksaan keaslian suatu produk.Bilangan-bilangan
2.1 Barcode
UPC harus diregistrasikan atau terdaftar di
Bar coding adalah sebuah bentuk artificial sebuah
identifier. kode
Barcode mesin
Uniform Code Council.
merupakan
yang
Barcode UPC (Universal Product
dapat
Code) merupakan barcode yang umum
dibaca.Barcode terdiri dari sebuah bentuk
digunakan
bar dan spasi (hitam dan putih) dalam rasio
untuk industri grosir (pangan atau bahan
yang didefinisikan yang mempresentasikan
makanan), karena jika jumlah barang-
karakter alphanumerik.
barang yang dibeli dalam jumlah besar,
Di
awal
perkembangannya,
biasanya
di
di
Amerika.UPC
toko
grosir
dirancang
diperiksa
penggunaan kode baris dilakukan untuk
menggunakan mesin pembaca barcode.
membantu proses pemeriksaan barang-
Barcode ini merupakan sebuah metoda 32
Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 1, Januari 2013
yang diperlukan untuk kecepatan proses
Sedangkan pengkodean di sebelah kiri
dan mengurangi kesalahan pada seorang
dinamakan kode odd parity sebab unit
kasir (human cashier).
black bar-nya berjumlah ganjil. Bilanganbilangan
yang
dikodekan
mempunyai
perbedaan untuk tiap-tiap sisi barcode, sehingga barcode dapat dibaca (scanned) dari sebelah kiri maupun dari sebelah Gambar 1. Barcode jenis UPC
kanan.Gambar
berikut
memperlihatkan
pengkodean sisi kiri dan sisi kanan yang 2.3 Cara Sensor Membaca Barcode
dipisahkan ke dalam tujuh unit.
Suatu bilangan barcode tunggal sebenarnya terdiri dari tujuh unit.Satu unit terdiri dari salah satu warna hitam atau putih.Sebuah unit yang berwarna hitam ditunjukkan
dengan
sedangkan
yang
sebuah berwarna
bar,
Gambar 2. Pengkodean Sisi Kiri dan
putih
Kanan
ditunjukkan dengan sebuah space (spasi). Cara
lain
penulisan
barcode
adalah
Penjelasan
dengan bilang “1” untuk menyatakan black
bahwa bilangan-bilangan sebelah kiri
adalah 0011001 dapat dinyatakan sebagai
merupakan kebalikan dari bilangan-
berikut space-space-bar-bar-space-space-
bilangan disebelah kanan.
bar.
2. Setiap barcode memiliki empat buah
Sebuah barcode UPC bilangan di kiri
barcode
“mark” (marka) yang berbeda. Sebuah
(kode
marka dapat terdiri dari salah satu
perusahan/manufaktur) dikodekan berbeda
black (bar) atau white (space). Marka-
dengan bilangan di sisi bagian kanan (kode
marka tersebut lebarnya bermacam-
produk).Bilangan yang berada sebelah kiri
macam, tetapi jumlahnya selalu empat.
merupakan kebalikan dari bilangan yang
Contohnya, bilangan pengkodean yang
ada di sebelah kanan, misalkan jika bar
berada di sebelah kiri pada bagian
disebelah kanan berarti sebuah space di
angka “0” yaitu 0001101 berarti terdiri
sebelah kiri. Pengkodean di sebelah kanan
dari 3 space (marka 1), 2 bar (marka 2),
dinamakan kode even parity sebab unit
black
bar-nya
berjumlah
diatas
1. Seperti yang sebelumnya disebutkan
white space. Misalnya, tujuh unit berikut ini
bagian
pengkodean
adalah sebagai berikut :
bar dan bilangan “0” untuk menyatakan
sisi
tabel
1 space (marka 3), dan 1 bar (marka 4).
genap. 33
Nilam Ramadhani : Pemanfaatan Barcode …..
3. Pengkodean di sisi kiri selalu dimulai
masing mempunyai 62 penyemat yang
dengan sebuah space atau “0” dan
terdiri atas 31 penyemat sisi A dan 31
berakhir dengan sebuah bar atau “1”
penyemat sisi B, yang dinamakan slot XT.
sedangkan untuk sisi sebelah kanan
Sedangkan pada PC/XT masih ditambah
selalu dimulai dengan sebuah bar atau
dengan sisi C dan sisi D masing-masing 18
“1” dan berakhir dengan sebuah space
penyemat seperti gambar dibawah ini :
atau “0”. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah : Tabel 1.Set karakter barcode jenis UPC Karakter
Karakter Sebelah kiri
Karakter Sebelah Kanan
Width
Paritas ganjil
Paritas genap
Pattern (mark)
0001101 0011001 0010011 0111101 0100011 0110001 0101111 0111011 0110111 0001011
1110010 1100110 1101100 1000010 1011100 1001110 1010000 1000100 1001000 1110100
3, 2, 1, 1 2, 2, 2, 1 2, 1, 2, 2 1, 4, 1, 1 1, 1, 3, 2 1, 2, 3, 1 1, 1, 1, 4 1, 3, 1, 2 1, 2, 1, 3 3, 1, 1, 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 3. Pena Slot pada PC
2.4 Pena Slot Pada Pc
Penjelasan
PC / XT-AT menyediakan sepuluh
dari
masing-masing
penyemat (sinyal) serta fungsinya adalah
bit bagian bawah dari bus alamat untuk
sebagai berikut (hanya slot XT saja) :
ruang alamat I/O, sehingga tersedia ruang
A0 – A19 ( Address 0 – Address 19 )
alamat port I/O sebesar 1024 alamat.
Penyemat
ini
berfungsi
untuk
Ruang alamat tersebut dibagi menjadi dua
menentukan
bagian yaitu 512 alamat (0000H-01FFH)
alamat system. Jalur sebanyak 20 bit
yang digunakan untuk system board dan
ini dikendalikan oleh mikroprosesor
512 alamat-alamat sisanya (0200H-03FFH)
untuk membaca dan mengirim data ke
disediakan
memori atau ke peralatan I/O, serta
untuk
alamat-alamat
kartu
sinyal
keluaran
jalur
tambahan (slot card). Pemilihan alamat I/O
dikendalikan
untuk pengembangan antarmuka dapat
DMA Controller pada siklus DMA. Disini
menggunakan alamat prototypecard
dan
A0 merupakan LSB ( Least Significant
alamat cadangan yang belum terpakai oleh
Bit ) dan A19 merupakan MSB ( Most
kartu yang lain.
Significant Bit ).
Untuk sistem,
keperluan
pengembangan
maka pada PC/XT tersedia
beberapa slot I/O yang identik dan masing34
secara
langsung
Semua sinyal aktif tinggi
oleh
Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 1, Januari 2013
controller ). Dipakai oleh unit I/O untuk
D0 – D7 ( Data 0 – Data 7 )
Penyemat ini merupakan jalur data dua
menginterupsi CPU. Disini ada 8 jalur
arah
dari
interrupt yang dimiliki oleh 8259, tetapi
memori atau port I/O yang terdapat
hanya 6 yang tersedia pada slot I/O
pada slot I/O computer ke CPU dan
karena IRQ0 dan IRQ1 dipakai oleh
sebaliknya. Jalur ini juga dipakai oleh
system board.
untuk
perpindahan
data
DMA controller untum proses DMA.
Disini D0 adalah LSB dan D7 adalah
IOR, IOW ( I/O Read, I/O Write )
MSB.
Semua sinyal ini aktif tinggi
Controller untuk melakukan aktifitas
Jalur ini langsung berhubungan dengan
pembacaan ( Read ) atau penulisan (
8237 DMA controller untuk mengatur
Write ) pada port I/O.
proses DMA yaitu proses perpindahan
data memori ke unit I/O atau sebaliknya
MEMR, MEMW (Memori Read, Memori
tanpa melibatkan CPU. DRQ ( Direct
Write )
memori access ReQuest ) adalah sinyal
yang
dipakai
oleh
unit
I/O
untuk
Semua sinyal ini aktif rendah.
Sinyal MEMR, MEMW adalah sinyal yang dipakai oleh mikroprosesor atau
memberi tahu DMA controller bahwa
DMA
unit I/O tersebut memerlukan operasi
aktifitas pembacaan ( Read ) atau
DMA. Hal ini dilakukan oleh unit I/O
penulisan ( write ) pada memori.
dengan memberi sinyal high ke jalur
Semua sinyal tersebut aktif rendah.
DRQ
tersebut.
menjawab
dengan
DMA sinyal
Controller
untuk
controller
DACK
ALE ( Address Latch Enable )
(
Direct memori access Acknowledge )
Sinyal IOR, IOW adalah sinyal yang dipakai oleh mikroprosesor atau DMA
DRQ1 – DRQ3 dan DACK0 – DACK3
Semua sinyal ini aktif rendah
melakukan
Semua sinyal ini aktif rendah. ALE dalam penyemat mikroposesor
yang menyatakan bahwa permintaan
digunakan
sinyal DRQ sudah diterima dan system
address dan data. Sedangkan pada slot
bus sudah dalam kuasa DMA controller
I/O
yang siap melakukan operasi DMA.
dipisahkan, maka ALE disini hanya
DRQ aktif tinggi, DACK aktif rendah
untuk
jalur
untuk data
demultipleks dan
menunjukkan
alamat bahwa
jalur sudah
proses
demultipleks sdang terjadi. IRQ2 – IRQ7 ( Interrupt Request 2 –
Interrupt Request 7 )
OSC dan CLK ( Oscilator, Clock )
Jalur ini berhubungan langsung dengan PIC 8259 (
Programable Interrupt
Sinyal ini aktif tinggi. Penyemat ini untuk sambungan sinyal Oscilator dan Clock dari mikroprosesor.
35
Nilam Ramadhani : Pemanfaatan Barcode …..
Besrnya frekuensi sinyal ini tergantung
dapat dihasilkan tambahan sinyal Wait
dari mikroprosesor yang dipakai
pada bus cycle ( meminta penundaan
RESET DRV ( Reset Driver )
kerja mikroprosesor ).
Penyemat ini digunakan untuk mereset
system board. Pada slot I/O sinyal ini
Power Supply dan Ground
digunakan untuk mereset antarmuka.
Pada slot I/O tersedia supply tegangan
AEN ( Address Enable )
4 macam yakni +5 V, -5 V, +12 V dan -
AEN adalah sinyal yang dikeluarkan
12
oleh
diukur terhadap ground.
DMA
menunjukkan
controller bahwa
operasi
untuk
Salah satu serpih perantara yang
alamat port I/O pada saat terjadi
digunakan untuk pengantarmukaan parallel
operasi DMA. Hal ini dapat dimengerti
adalah
karena saat operasi DMA semua bus
Interface)
dalam kuasa DMA controller.
serbaguna dan merupakan suatu perantara
Sinyal ini aktif tinggi.
yang dapat diprogram. Serpih ini dikemas
(Programable 8255.PPI
Pheriperal
8255
bersifat
I/O CH CK adalah sinyal input yang
dirancang
aktif rendah. Dengan sinyal ini interface
pengantarmukaan dalam mikroprosesor.
pada slot dapat melakukan NMI ( Non
PPI 8255 memiliki 24 pin I/O yang dalam
Maskabel Interupt ) ke mikroprosesor.
pengoperasiannya dapat diprogram. Ke 24
Biasanya dipakai oleh interface untuk
pin I/O tersebut dibagi menjadi tiga port
menunjukkan
masing-masing 8 bit. Port-port tersebut
bahwa
pada
kartu
telah
terjadi
interface
(
untuk
berbagai
fungsi
adalah Port A (PA0-PA7), Port B (PB0-
antarmuka ).
PB7),
Sinyal ini aktif rendah.
Pengendalian port I/O pada PPI dibagi
T/C
tinggi
menandakan
dan
Port
C
(PC0-PC7).
dalam 2 group, yaitu group A yang terdiri telah
dari Port A da 4 bit Port C atas (PC4-PC7)
selesainya proses DMA.
dan group B yang terdiri dari Port B dan 4
I/O CH RDY ( I/O Channel Ready )
PPI
dalam bentuk 40 pin dual in package, serta
T/C ( Terminal Count )
tersebut
untuk mencegah terjadinya decode
kesalahan
tegangan
3.1 PPI 8255
I/O CH CK ( I/O Channel Check )
V.Besarnya
DMA
sedang terjadi. Sinyal tersebut penting
Sinyal ini aktif rendah.
bit Port C bawah (PC0-PC3). Sebagai jalur
I/O CH RDY juga merupakan sinyal
transfer data dari dan ke PPI 8255
input yang menunjukkan kesiapan dari
disediakan saluran 8 bit (D0-D7). Bus data
peralatan I/O pada saat berkomunikasi
dari PPI ini dapat dihubungkan langsung
dengan CPU. Dengan sinyal tersebut
dengan bus data dari mikrokomputer. 36
Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 1, Januari 2013
Penyemat/pinout dari PPI 8255 diberikan
PPI 8255 dapat dioperasikan dalam
pada gambar berikut.
3
mode
yaitu
input/output,
mode
mode
0
1
atau
basic
atau
strobe
input/output, dan mode 2 atau bi-directional bus. Pemilihan mode seleksi tersebut dilakukan dengan menggunakan control
word (kata kendali) yang selanjutnya disimpan di internal register PPI 8255. Adapun gambar diagram blok PPI 8255 seperti yang tercantum dibawah ini :
Gambar 4. Penyemat/ Pinout dari PPI 8255 Proses pembacaan dan penulisan data dari dan ke PPI 8255 dapat dilakukan dengan program. Salah satu register yang akan dituju dari ketiga port dan register kontrol
tersebut
ditentukan
dengan
kombinasi penyemat A0 dan A1. Tabel 2.2 menyatakan
format
operasi
dasar Gambar 5. Blok Diagram PPI 8255
pembacaan/penulisan dan pengalamatan dari 3 port I/O dan register kendali PPI
3.2 Foto Transistor
8255.
Foto-transistor adalah salah satu Tabel 2.Operasi Dasar PPI 8255
komponen
A1
A0
RD
WR
CS
besaran cahaya menjadi besaran listrik.
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
Input Operation (READ)
(WRITE) 0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
x
x
x
1
1
1
0
1
0
x
x
1
1
0
merubah
digunakan
untuk
merubah
besaran
intensitas
cahaya
menjadi
besaran-
besaran listrik, yaitu antara lain fotoresistor ( light dependent resitor ), fotodioda, foto-transistor, dan solar cell (sel tenaga surya).
Disable Function x
yang
Ada beberapa jenis tranduser yang biasa Output Operation
0
elektonika
Foto-transistor
-state
bekerja
dengan
prinsip, jika sinar jatuh pada pembatas
Illegal Condition
(junction) PN kolektor-basis, maka akan
3-state
berbentuk 37
pasangan-pasangan
lubang
Nilam Ramadhani : Pemanfaatan Barcode …..
(hole) elektron. Arus basis 1 akan mengalir
yang
dan
arus-
mendeteksi adanya balok hitam dan putih
transistor. Karena adanya arus penguatan
pada label kode balok. Beda potensial
tersebut foto-transistor jauh lebih sensitif
yang dihasilkan oleh foto-transistor yang
dari foto-dioda.Sesitifitas dari foto-transistor
kemudian
masih
Sedangkan
diperkuat
oleh
dapat
penguatan
ditingkatkan
dengan
digunakansebagai
sensor
dikuatkan sebagai
oleh
untuk
op-amp.
interface
yang
memberikan sedikit tegangan bias pada
berfungsi untuk menghubungkan komputer
basis, bila hal ini dimungkinkan.
dengan peralatan sensor digunakan kartu PPI.
3.3 Led Infra Merah
Dari blok diagram dapat diketahui
LED infra merah yang bertindak sebagai
transmitter
bahwa peralatan yang akan dibuat antara
karena merupakan
lain :
sumber cahaya infra merah.Mempunyai panjang gelombang ( ) 10
6
sampai 10
m dengan frekuensi sebesar 10
12
Sensor
4
cahaya : untuk mensensor
barcode
sampai
pada
uang
kertas
yang
membedakan warna hitam dan putih.
10 14 Hz, sehingga cahaya infra merah
Kartu PPI : menghubungkan peralatan
tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
luar dengan komputer. Selain blok-blok diagram diatas
4.1. Perancangan Rangkaian
juga diperlukan sebuahperangkat lunak
Rangkaian yang dibuat pada alat pembaca
kode
balok
untuk mengoperasikan peralatan tersebut.
dengan
menggunakan PC ini mempunyai blok
4.2 Perancangan Interface
diagram seperti ditunjukkan pada gambar
Untuk menghubungkan peralatan
di bawah ini :
luar dengan komputer diperlukan peralatan tambahan yang bernama interface. Setiap interface mempunyai alamat yang berbeda untuk menjalankannya. Pada komputer terdapat alamatalamat
kosong
yang
dipergunakandan
Gambar 6. Blok Diagram Sistem Pembaca
belum disediakan
untukprototipe sebuah alat, alamat tersebut
Kode Balok
adalah pada alamat 300H sampai dengan 31FH. Maka interface yang dirancang
Pada alat yang direncanakan akan
harus
terdapat sensor cahaya (foto-transistor ) 38
dapat
menempati
alamat
Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 1, Januari 2013
tersebut.Pada
interface
yang
dibuat
yang dibandingkan dengan alamat yang
memiliki kemampuan antara lain :
dikirimkan
oleh
PC.
Pembandingan
Memiliki 3 port masing-masing 8 bit dan
tersebut dilakukan oleh IC comparator 74688 yang berfungsi sebagai address
dapat diprogram fungsinya.
decoder.
Alamat interface dengan mudah dapat
Jika
pembandingan
diubah dengan melakukan perubahan
sama
kondisi dip switch.
mengatur dip switch seperti tabel 3.1.
Dengan kemampuan seperti diatas,
maka PPI
tersebut
dibawah
ini
akan aktif.
maka
Dengan
alamat
yang
maka yang dibutuhkan adalah IC PPI8255
dipergunakan untuk port A, port B, port C,
dan 74688 sebagai address dekoder.
dan port Control berturut-turut adalah
Adapun gambar rangkaian interface yang
300H,301H,302H dan 303H.
akan dibuat adalah seperti yang tertera
Alamat
dibawah ini :
dipergunakan
untuk
menentukan card yang digunakan. Semua card yang ada di PC memiliki alamat yang berbeda-beda (tidak ada yang sama). Agar interface yang dibuat mempunyai alamat maka alat tersebut harus memiliki address
decoder (pengkode alamat). Alamat yang disediakan pada PC yang dipergunakan
Gambar 7. Rangkaian Interface
khusus untuk percobaan adalah 300H31FH(heksadesimal).
4.3 Alamat Interface Dilihat
pada
gambar
Pengaktifan
rangkaian
dengan
lengkap interface, addres PC pada pin A0
heksadesimal
dan A1 dihubungkan langsung pada A0 untuk
biner
aturan
/
sebagai
digit kedua dan A3-A0 untuk digit ketiga.
port-port pada IC PPI 8255. Karena A0 an
Contoh
A2..A9,
:
Jika
alamatnya
300
(heksadesimal) maka data pada A9-A0
sisa inilah yang dimasukkan pada address
decoder
menurut
data
A9-A8 untuk digit pertama, A7-A4 untuk
pemilihan/pengaktifan
A1 sudah dipakai maka tersisa
mengirim
dilakukan
berikut :
dan A1 PPI 8255 sehingga A0 dan A1 difungsikan
jalan
alamat
seperti berikut :
yang kemudian outputnya di
umpan ke chip select (cs) IC PPI 8255.
Tabel 3. Pengalamatan
Dengan mengumpankan output address
A9
decoder pada pin cs maka keaktifan PPI
1
tersebut tergantung dari kondisi dip switch
3
39
A8
A7
A6
1
0
0 0
A5
A4
A3
A3
0
0
0
0 0
A2
A1
0
0
Nilam Ramadhani : Pemanfaatan Barcode …..
Address Decoder biasanya dibuat dari IC-IC logika yang kemudian dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan satu
luaran
dari
satu
kombinasi
10
masukan. Karena pada PPI 8255 terdapat pin A0 dan A1 yang dipergunakan untuk memilih port-port yang digunakan maka untuk address decoder hanya mengolah 8 masukan alamat. 4.4 Sensor Hitam–Putih Sensor yang dipergunakan pada rangkaian ini adalah foto-transistor. Bila foto-transistor
tepat
diatas
permukaan
balok hitam, cahaya yang akan diserap akan
lebih
kecil
intensitasnya
Gambar 8. Flowchart Pendeteksian Uang
bila
Kertas
dibandingkan saat foto-transistor berada diatas permukaan balok putih. Pada saat
4.5 Pengujian Interface Sebagai Masukan
intensitas cahaya yang diserap kecil maka
Pengujian
foto-transistor akan berada dalam kondisi
pull down melalui resistor 10 ohm. Pada
sebaliknya jika cahaya tepat mengenai
kondisi switch tidak ditekan maka tegangan
bagian yang berwarna putih.Berikut ini diagram
flowchart
input
dipergunakan switch yang dihubungkan
berimpedansi tinggi. Dan akan terjadi
adalah
fungsi
pada resistor sebesar 0 Volt dan jika switch
program
ditekan maka tegangan pada resistor
pendeteksi uang kertas :
tersebut menjadi 5 Volt atau logika 1. Adapun
konfigurasi
dibawah ini :
40
seperti
gambar
Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 1, Januari 2013
Gambar 10. Pengujian Interface Sebagai
Gambar 9. Rangkaian Uji Masukan
Luaran
Dari uji masukan pada rangkaian
4.7 Pengujian Sensor Barcode
maka nilai yang didapatkan dari masukan
Pengujian pada sensor barcode yaitu
akan berupa nilai biner sesuai dengan kondisi
tombol
yang
ditekan.
dengan
Hasil
hitam
S5
S4
S3
S2
S1
S0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
5
1
1
1
1
1
1
1
1
255
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
100
atau putih dibawah permukaan
sensor barcode.Adapun luaran programnya
Data
S6
Delphi
bacanya dengan cara melintaskan kertas
Tabel 4. Hasil Pengujian Input PPI S7
program
sederhana, sedangkan untuk melihat hasil
masukan bias dilihat pada tabel berikut :
Kondisi Switch : 1 = ditekan ,0 = lepas
menggunakan
sebagai berikut:
Tampilan
Gambar 11. Pengujian Sensor Barcode
4.6 Pengujian Interface Sebagai Luaran Pengujian interface ini dilakukan dengan
jalan
sederhana
pada
memberikan port
4.8 Pengujian Keseluruhan Sistem
beban
keluaran.
Pengujian
Pada
keseluruhan
pengujian ini dipergunakan led dan resistor
dilakukan
sebagai beban. Led akan menyala jika
program
output
1
memasang uang kertas yang telah diberi
(bertegangan 5 Volt), maka nyala led akan
barcode. Setelah itu klik tombol proses,
sesuai dengan nilai biner dari data yang
maka pada label ‘Kode Barcode’ akan
dikeluarkan
tersebut.
tertera hasil pembacaan dari sensor pada
mempergunakan
barcode. Pada label ‘Hasil’ akan tertera
program Delphi sederhana seperti dibawah
hasil terjemahan dari kode barcode yang
ini:
telah dibaca, jika kode hasil terdapat pada
pada
Pengujian
pin
output
melalui output
ini
berlogika
port
41
dengan utama
cara
dan
masuk
alat
menyiapkan
pada dan
Nilam Ramadhani : Pemanfaatan Barcode …..
database maka akan ditampilkan nominal
sederhana
dan no seri sehingga data tersebut valid.
hanya barcode;proses pendeteksian
Sedangkan jika kode hasil tidak terdapat
uang yang dilengkapi barcode akan
pada database, maka akan ditampilkan
lebih cepat dibandingkan pendeteksian
pesan error sehingga data berarti tidak
secara manual dengan menggunakan
valid.Tampilan
alat
program
utama
adalah
sebagai berikut:
karena
sinar
penggunaan
yang
ultra metoda
dideteksi
violet;dengan
barcode
dan
water marking maka, akan terjamin keaslian
dan
uang.Kekurangannya
keabsahan adalah
uang
kertas yang menggunakan barcode belum popular pada saat ini dan perlu perancangan dari awal.
Gambar 12. Pengujian Keseluruhan Sistem
2.
Manfaat barcode pada alat pendeteksi uang diantaranya adalah :
Untuk tampilan program jika data
yang dibaca tidak ada pada database
Mempermudah pendeteksian uang secara
adalah seperti dibawah ini:
elektronis
(nilai
nominal,keaslian,nomor seri,dll).
Menambah keamanan uang dari pemalsuan.
Mempermudah dan mempercepat pencatatan uang (terutama dengan
Gambar 13. Tampilan Program jika data
komputer).
tidak ada di Database
Meningkatkan cara-cara menjaga keaslian uang dengan menambah
5. Kesimpulan Dari hasil uji coba dan evaluasi perangkat
tanda-tanda
lunak yang telah dilakukan, didapatkan
sesuai kode pada barcode untuk
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
mempersulit pemalsuan.
1.
Penggunaan barcode pada uang dan penggunaan
alat
pendeteksi
uang
yang dilengkapi dengan pembacaan barcode
memiliki
kelebihan
dan
kekurangan.Kelebihannya adalah lebih 42
tertentu
yang
unik
Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 1, Januari 2013
Daftar Pustaka Elektuur, alih bahasa : Wasito S., (1995),
Data Sheet Book 1, Data IC Linier, TTL dan CMOS (Kumpulan Data Penting Komponen Elektronik). PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Malvino,
Prinsip
Albert
Paul,
dan
(1987),
Penerapan
PrinsipDigital,
Erlangga, Jakarta. Pranata Antony, (2000), Pemrograman
Borland Delphi Edisi 3,Andi Offset, Yogyakarta. Rahadi D., (1997), Petunjuk Praktikum
Interfacing, Jurusan Fisika Fakultas MIPA, UNIBRAW, Malang. Rizkiawan
Rizal,
(1996),
Tutorial
Perancangan Hardware 1, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
43