PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH ( KTI) PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES AISYIYAH SURAKARTA 2016/2017
1
VISI MISI TUJUAN PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA
VISI MISI TUJUAN A. VISI Menjadi Program studi Keperawatan sebagai lembaga yang unggul dibidang kegawatdaruratan dasar untuk menghasilkan perawat yang berakhlakul karimah dan kompetitif di tingkat nasional tahun 2028
B. MISI 1. Menyelenggarakan
pendidikan,
pembelajaran
dan
bimbingan
dibidang
keperawatan kegawatdaruratan dasar yang optimal, berkompetitif, bermutu, dan islami. 2. Melaksanakan tata kelola program studi yang efektif dan bermutu 3. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan yang mendukung peningkatan mutu pendidikan
C. TUJUAN 1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang berbasis keperawatan gawatdaruratan dasar. 2. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui program mahad dan pengkaderan. 3. Meningkatkan system evaluasi pendidikan dan pembelajaran 4. Meningkatkan management program studi jenjang D3 Keperawatan yang acountebel, demokratis dan adil. 5. Menciptakan suasana akademik ang kondusif 6. Menghasilkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas di bidang keperawatan
2
PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh Kami bersyukur kepada Allah SWT atas selesainya pembuatan buku “Pedoman Penulisan Karya Tulis” bagi mahasiswa keperawatan program D3 Sekolah Tinggi Aisyiyah Surakarta tahun 2016. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pedoman Penulisan Pedoman Karya Tulis Ilmiah ini telah dikaji beberapa kali rapat dengan melibatkan unsur akademik dosen dan pimpinan sertaprogram studi. Kami nyakin pedoman ini masih banyak kekurangan sehingga membutuhkan masukan demi terwujudnya pedoman Karya Tulis Ilmiah bagi D3 dengan baik. Harapan dari penyusunan ini adalah dengan adanya pedoman Karya Tulis Ilmiah ini semoga dapat mempermudah mahasiswa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai persyaratan kelulusan pada Program Studi D3 Keperawatan. Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak-pihak yang membantu terselesainya pedoman ini. Semoga amalnya di terima Allah sebagai amal jariyah dan pedoman ini dapat bermanfaat. Wassalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh
Surakarta, 12 Oktober 2016 Prodi D3 Keperawatan ,
Maryatun, A.,S.Kep.,Ns.,M.Kes NIK 10 05 98
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
………………………………………..
1
VISI MISI TUJUAN
………………………………………..
2
PRAKATA
………………………………………..
3
DAFTAR ISI
………………………………………..
4
PENDAHULUAN
………………………………………..
5
PETUNJUK UMUM
………………………………………..
6
SISTEMATIKA PENULISAN
………………………………………..
12
PENJELASAN SISTEMATIKA ………………………………………..
14
PENULISAN ………………………………………..
19
DAN ………………………………………..
30
PENJILIDAN LAPORAN
………………………………………..
31
TEKNIK PENGETIKAN
………………………………………..
32
KONSULTASI / BIMBINGAN ………………………………………..
33
PENULISAN RUJUKAN PENULISAN
TABEL
GAMBAR
PENULISAN PENUTUP
………………………………………..
4
34
PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH ( KTI) D3 KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA
A. PENDAHULUAN Pendidikan Diploma III Keperawatan merupakan salah satu pendidikan tinggi Keperawatan yang mempunyai tujuan menghasilkan tenaga Perawat Profesional dengan sebutan Ahli Madya Keperawatan. Kemampuan perawat profesional harus dibekali dengan kemampuan dalam menyampaikan laporan dalam sebuah tulisan ilmiah, sehingga karya tulis ilmiah merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Karya Tulis adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, laporan kasus, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dan kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Karya tulis ilmiah merupakan arena ilmiah bagi mahasiswa dalam menuliskan laporan kasus secara ilmiah. Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang membantu dalam penyusun pedoman karya tulis ilmiah ini. Penyusunan pedoman karya tulis ilmiah ini juga masih perlu banyak penyempurnaan, sehingga kritik, saran dan masukan yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, setelah buku pedoman ini diharapkan dapat memudahkan penyusunan karya tulis ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. B. PETUNJUK UMUM 1. Dasar Pemikiran Dasar yang digunakan dalam kompetensi karya tulis ilmiah ini adalah kurikulum Diploma III keperawatan tahun 2013, dimana didalam kompetensi yang
5
menjelaskan bahwa lulusan diploma III Keperawatan harus mampu berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan/ asuhan keperawatan. a. Undang Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; b. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI. c. Permenristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; d. Permendiknas
Nomor
17
tahun
2010
tentang
Pencegahan
dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi; e. Kurikulum inti D III Keperawatan tahun 2014.
2. Tujuan 2.1 Tujuan Umum Buku Panduan ini disusun untuk memberikan pedoman kepada para pengelola pendidikan Diploma III Keperawatan untuk merumuskan panduan bagi pembimbing dan mahasiswanya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah. 2.2. Tujuan Khusus a. Pembimbing dan mahasiswa memahami latar belakang diterapkannya KTI. b. Pembimbing dan mahasiswa memahami alur penyusunan KTI. c. Pembimbing dan mahasiswa memahami desain penelitian deskriptif. d. Pembimbing dan mahasiswa memahami teknik penulisan laporan KTI. e. Pembimbing dan mahasiswa memahami evaluasi KTI. 3. Lingkup Karya Tulis Ilmiah Sesuai capaian pembelajaran program pendidikan Diploma III Keperawatan, lingkup karya tulis ilmiah adalah asuhan keperawatan baik di tatanan klinik maupun komunitas dengan fokus studi pada tindakan keperawatan.
6
4. Persyaratan Ujian KTI a. Persyaratan Mahasiswa Secara akademik mahasiswa diharuskan
menyusun Karya Tulis Ilmiah
adalah peserta didik yang telah memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Telah menyelesaikan seluruh tugas dan telah lulus ujian semester yang dipersyaratkan kurikulum. 2. Telah memenuhi persyaratan administrasi bebas nilai D dan E 3. Masih dalam batas studi terpanjang 4. Tidak ada nilai E 5. Jumlah mata kuliah yang mempunyai nilai D hanya mata kuliah umum maksimal 2, sedangkan untuk mata kuliah profesi harus lulus. 6. Mahasiswa memberikan form bebas tanggungan administrasi nilai dari BAAK, bebas tanggungan administrasi keuangan ke BAKU, kemudian menyerahkan form tersebut kepada prodi sebagai monitoring peserta Ujian Tugas Akhir
b. Persyaratan Pembimbing 1) Pembimbing Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah telah bergelar S2 2) Pembimbing yang sedang tidak dalam kondisi cuti atau sedang berpergian keluar kota sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan. 3) Pembimbing yang sedang tidak melakukan studi lanjut diluar negeri. 4) Pembimbing adalah dosen pengampu STIKES Aisyiyah Surakarta. 5) Pembimbing wajib melakukan kunjungan kasus Karya Tulis Ilmiah minimal satu kali pada saat kasus sedang berlangsung.
5. Tata cara a) Pengajuan kasus 1) Mahasiswa diharapkan telah mengajukan kasus yang akan dijadikan sebagai case report pada saat melakukan kegiatan praktik di semester V; 2) Kasus dapat mulai dikonsultasikan pada pembimbing saat mahasiswa melakukan praktìk Komunitas di semester V;
7
3) Pembimbing
penulisan
laporan
kasus
ditetapkan
oleh
Institusi
Pendidikan.
b) Proses Bimbingan Pembimbing memantau proses pembimbingan dengan menggunakan Kartu Bimbingan sehingga dapat diketahui perkembangan mahasiswa dalam penyusunan.. Secara garis besar proses pembimbingan dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Tahap I ( pengelolaan kasus ). a. Pembimbing KTI ditetapkan oleh Ketua Program Studi D3 Keperawatan STIKES Aisyiyah Surakarta b. Mahasiswa meminta
persetujuan kepada pembimbing dalam
pembuatan judul KTI c. Mahasiswa membuat laporan BAB I dan BAB II wajib mendapatkan ACC dari pembimbing d. Mahasiswa mengambil pasien untuk dijadikan kasus kelolaan kemudian akan dikoreksi oleh pembimbing untuk disetujui judul tersebut. e. Mahasiswa
melaksanakan pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, tindakan dan evaluasi (ASKEP)
terhadap pasien
dengan suatu kasus dengan sepengetahuan pembimbing KTI f. Pengelolaan Kasus atau Asuhan Keperawatan yang diambil sesuai dengan kasus kelolaan selama dirumah sakit. Apabila pasien/klien meninggal maka harus ganti pasien/klien 2. Tahap II ( pembimbingan penulisan kasus). a. Mahasiswa Tahap II adalah mahasiswa yang telah melakukan kegiatan tahap I atau pengelolaan kasus. b. Mahasiswa
menyusun laporan kasus sesuai dengan sistimatika
penyusunan. c. Dalam penyusunan laporan, mahasiswa harus melewati bimbingan dari satu pembimbing.
8
d. Pembimbing penyusunan KTI berkewajiban membimbing dan mengarahkan mahasiswa yang menjadi bimbingannya dari saat penetapan kasus hingga presentasi hasil laporan kasus kecuali terdapat hal-hal yang khusus, misalnya sakit atau kondisi lain yang tidak memungkinkan melakukan proses bimbingan. e. Pembimbing yang tidak dapat melakukan tugas karena kondisi sebagaimana pada butir sebelumnya dapat dilakukan penggantian oleh Ketua Program Studi untuk memperlancar proses bimbingan. f. Sistematika penyusunan laporan ada pada Lampiran . 3. Setelah mendapat persetujuan pembimbing, mahasiswa menggandakan laporan sebanyak 3 jilid dengan dijilid sementara. dan dierahkan ke penguji 4. Tahap III ( ujian sidang ). a. Mahasiswa dapat mengikuti ujian apabila telah mendapat persetujuan dari pembimbing. b. Mahasiswa melaksanakan ujian sidang dihadapan tim penguji (satu peserta ujian dihadapkan secara bersama dengan dua penguji). c. Setiap peserta ujian diberikan waktu 60 menit. c) Ujian Laporan Kasus 1. Ujian laporan kasus dilakukan setelah mahasiswa dinyatakan layak oleh pembimbingnya (mendapatkan persetujuan) untuk maju dalam ujian laporan kasus; 2. Mahasiswa
yang
telah
mendapatkan
persetujuan
pembimbing,
mengajukan permohonan kepada panitia ujian hasil penelitian untuk dijadwalkan dalam ujian laporan kasus; 3. Ujian laporan kasus diuji oleh 3 (tiga ) orang penguji yang terdiri atas 1 (satu) Ketua Penguji (pembimbing laporan kasus) dan 2 anggota penguji (di luar pembimbing yang bersangkutan); 4. Mahasiswa menyerahkan hasil laporan kasus yang telah dijilid rapi dengan soft binding kepada penguji paling lambat 5 (hari) sebelum ujian hasil laporan kasus dilaksanakan.
9
5. Seminar / presentasi hasil laporan kasus dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : a) Ujian hasil laporan kasus bersifat tertutup (hanya dihadiri oleh teruji dan penguji yang bersangkutan); b) Ujian hasil laporan kasus dibuka dan dipandu oleh moderator ujian (pembimbing); c) Teruji mempresentasikan hasil laporan kasus selama 15 (dua puluh) menit; d) Penguji (Ketua dan anggota) menanyakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hasil laporan kasus (masing-masing diberi waktu paling lama 15 menit); e) Ketua penguji mengumumkan hasil ujian setelah selesainya seluruh proses ujian bagi mahasiswa yang bersangkutan dengan kriteria: A.
LULUS tanpa revisi;
B.
LULUS dengan revisi; atau
C.
TIDAK LULUS.
6. Penetapan TIDAK LULUS dapat disebabkan beberapa hal antara lain adanya
unsur
plagiat,
atau
yang
bersangkutan
tidak
dapat
mempertanggungjawabkan hasil laporan kasus yang ditulis. 7. Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LULUS karena faktor plagiat, kepadanya diwajibkan untuk menyusun laporan kasus baru dan wajib melakukan proses ujian hasil laporan kasus sesuai jadwal yang ditetapkan oleh panitia ujian. 8. Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LULUS karena tidak mampu mempertanggungjawabkan laporan kasus (penguasaan yang rendah / kurang), kepadanya diberi kesempatan untuk melakukan ujian ulang hasil laporan kasus sesuai dengan jadwal yang ditetapkan panitia ujian. 9. Ujian ulang hasil laporan kasus dilakukan paling lambat 1(satu) bulan setelah ujian utama hasil ujian dilaksanakan. 10. Bagi
yang
dinyatakan
LULUS
tanpa
revisi
dapat
langsung
menyerahkan laporan kasus yang telah ditandatangani oleh penguji
10
hasil laporan kasus kepada panitia ujian dalam bentuk hard binding (sesuai ketentuan). 11. Bagi yang dinyatakan LULUS dengan revisi dapat menyerahkan hasil revisi laporan kasus yang telah ditandatangani oleh penguji hash laporan kasus kepada panitia ujian dalam bentuk hard binding (sesuai ketentuan). 12. Format penilalan ujian hasil laporan kasus terlampir.
C. KERANGKA PENULISAN KTI (PELAPORAN HASIL PENELITIAN) 1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul Depan b. Halaman Sampul Dalam dan Prasyarat Gelar c. Halaman Pernyataan Keaslian d. Halaman Persetujuan e. Halaman Pengesahan Penguji f. Halaman Kata Pengantar g. Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) h. Halaman Daftar Isi i. Halaman Daftar Tabel j. Halaman Daftar Gambar k. Halaman Daftar Lampiran l. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah 2. Bagian Inti a. BAB 1: PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Masalah 2) Rumusan Masalah 3) Tujuan Penelitian 4) Manfaat Penelitian b. BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri atas sub-sub bab sesuai dengan topik penelitian) c. BAB 3: METODE PENELITIAN
11
1) Jenis/Desain/Rancangan Penelitian 2) Subyek Penelitian 3) Fokus Studi 4) Definisi Operasional Fokus Studi 5) Instrumen Penelitian 6) Metode Pengumpulan Data 7) Lokasi & Waktu Penelitian 8) Analisis Data dan Penyajian Data 9) Etika Penelitian d. BAB 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1) Hasil Penelitian 2) Pembahasan 3) Keterbatasan Penelitian e. BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN 1) Kesimpulan 2) Saran 3. Bagian Akhir a. Daftar Pustaka b. Lampiran i.
Jadwal Kegiatan
ii.
Surat Ijin Penelitian
iii.
Informasi & Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
iv.
Instrumen Penelitian
v.
Lembar konsul
C.1. Penjelasan dan Contoh KTI Pada bagian ini diuraikan tentang penjelasan serta contoh-contoh penulisan Proposal Penelitian maupun Laporan Penelitian (KTI). Jumlah lembar laporan hasil penelitian minimal 40 halaman diluar judul dan lampiran. C.1.1 Bagian Awal Bagian awal meliputi: a. Halaman Sampul Depan
12
Halaman Sampul Depan merupakan sampul dari Karya Tulis Ilmiah yang memuat hal berikut secara berurutan: 1)
Judul Karya Tulis Ilmiah
2)
Logo Institusi
3)
Nama Lengkap Penulis (Mahasiswa), tanpa kata “oleh
4)
NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
5)
Nama institusi dan Tahun Penulisan Laporan
Judul diketik dalam huruf capital (font 14, Bold, Times New Roman), dengan spasi tunggal harus singkat, tepat, informatif (jumlah kata dalam Judul berkisar 5 sampai 12 kata). Apabila judul tidak dapat dibuat menjadi judul yang singkat, maka dapat dibuat Sub Judul di bawah Judul Pokok dengan huruf kecil dalam kurung ( ) dan merupakan kalimat penjelasan. Perhatikan pemenggalan kata pada penulisan judul. Halaman sampul depan dicetak di atas hard cover berwarna sesuai kebijakan institusi. b. Halaman Sampul Dalam Halaman Sampul Dalam memiliki kemiripan dengan Sampul Halaman Depan. Perbedaannya adalah: 1) Di bawah Judul ditulis prasyarat: Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan. 2) Dicetak di atas kertas putih yang sama dengan kertas naskah KTI. c. Pernyataan Keaslian Tulisan (untuk hasil penelitian) Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa Karya Tulis Ilmiah yang ditulisnya bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang diaku sebagai tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk diaku sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis Karya Tulis Ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini.
13
d. Lembar Persetujuan dan Pengesahan Terdiri dari 2 (dua) halaman: 1) Lembar pertama adalah Lembar Persetujuan Pembimbing Karya Tulis Ilmiah. Hal-hal yang dicantumkan adalah: 1). Karya Tulis Ilmiah oleh..............ini telah disetujui untuk diuji; 2). Nama lengkap dan NIM Mahasiswa; 3) Nama lengkap beserta gelar Pembimbing I dan Tanda Tangan; 4) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun disetujui Pembimbing. ( Format terlampir)
2) Lembar kedua adalah Lembar pengesahan untuk proposal dan untuk Karya Tulis Ilmiah. Lembar pengesahan ini baru diberikan setelah ada penyempurnaan isi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para Penguji pada saat Ujian Sidang proposal maupun KTI. Pada lembar ini terdapat tanggal, bulan, tahun dilaksanakan ujian; nama lengkap, NIK, dan tanda tangan dari masing-masing Penguji.
e. Kata Pengantar Di dalam halaman Kata Pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis Karya Tulis Ilmiah yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah. Tulisan Kata Pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada akhir teks dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang, dan ditempatkan di pojok kanan bawah. f. Abstrak Abstrak hanya untuk Hasil Penelitian. Pada bagian awal dan terpisah dari teks Abstrak, dicantumkan Judul Karya Tulis Ilmiah secara
14
lengkap (termasuk sub judul) yang diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-masing kata dan bukan kata penghubung. Nama Penulis Karya Tulis Ilmiah dicantumkan di bawah judul, diikuti dengan tahun lulus Ujian Karya Tulis Ilmiah yang diketik dalam tanda kurung. Di bawah nama dituliskan nama Program Studi (tidak boleh disingkat) dan nama Institusi. Kemudian dicantumkan nama Dosen Pembimbing Utama dan Pendamping lengkap dengan gelar akademiknya. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa menemukan judul-judul karya tulis beserta abstraknya dengan mudah. Di dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari Karya Tulis Ilmiah yang mencakup latar belakang, tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang diajukan. Teks Abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi, font 12 times new roman) dan panjangnya tidak lebih dari 200 kata, merupakan satu paragraf ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. g. Daftar Isi Daftar Isi merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dalam Karya Tulis Ilmiah dan nomor halaman. Daftar Isi memuat judul besar (bab), judul kecil (sub bab atau sub-sub bab) diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari satu baris dan disertai nomor halamannya. h. Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran, nomor halaman letak Lampiran. Judul Lampiran yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara Judul lampiran yang satu dengan Judul lampiran yang lain diberi jarak 2 spasi.
15
i. Daftar Tabel Daftar Tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor halaman letak tabel. Penulisan dalam tablel dengan spasi 1 font 10-11. Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain diberi jarak 2 spasi. j. Daftar Gambar Daftar Gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar, nomor halaman letak gambar. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara Judul gambar yang satu dengan Judul gambar yang lain diberi jarak 2 spasi. k. Daftar Istilah dan Singkatan Daftar istilah dan singkatan memuat beberapa arti lambang singkatan dan istilah yang banyak digunakan pada naskah Karya Tulis Ilmiah.
C.1.2. Bagian Inti Bagian Inti dari Karya Tulis Ilmiah sebagai berikut: a. Bab 1: Pendahuluan Pada Bab Pendahuluan memuat: 1) Latar Belakang Latar Belakang berisi uraian tentang (1) apa yang menjadi perhatian atau masalah dalam Studi Kasus, (2) alasan mengapa masalah itu dianggap penting, (3) masalah tersebut didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) termasuk hasil-hasil penelitian terdahulu, sehingga dapat mempertegas bahwa masalah tersebut perlu diteliti dengan studi kasus, namun pada penelitian studi kasus, diperbolehkan tanpa data yang berupa angka-angka kejadian di lapangan (studi pendahuluan). (4) harapan dari peneliti tentang pentingnya dilakukan penelitian, (5) kesenjangankesenjangan yang ditemukan yang nantinya akan memunculkan pertanyaan penelitian.
16
2) Rumusan Masalah Perumusan Masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dapat juga dikatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan secara lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah/fokus studi yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah disusun secara singkat, padat dan jelas, dituangkan dalam bentuk kalimat tanya apa atau bagaimana. Rumusan masalah penelitian survei maupun studi kasus cukup 1 (satu) saja. Contoh Rumusan Masalah (studi kasus): Bagaimanakah penurunan suhu tubuh pasien dengan febris sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat? Bagaimanakah kemandirian pasien menarik diri sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik. 3) Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan penelitian terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan secara jelas, tegas, tidak bermakna ganda dan konsisten dengan rumusan masalah. Rumusan tujuan penelitian studi kasus hanya berupa 1 (satu) rumusan saja. Contoh Tujuan (studi kasus): Tujuan umum: Mendiskripsikan hasil implementasi kompres hangat pada pasien febris di RS Moewardi.
Tujuan Khusus: 1)
Mendeskripsikan hasil pengamatan
suhu tubuh pasien
sebelum
penerapan kompres hangat pada pasien febris di RS Moewardi. 2)
Mendeskripsikan hasil pengamatan
suhu tubuh pasien
sesudah
penerapan kompres hangat pada pasien febris di RS Moewardi.
17
3)
Menganalisa perbedaan perkembangan penurunan suhu tubuh pada pasien Febris sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat
4) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian memuat uraian tentang implikasi temuan penelitian yang bersifat praktis terutama bagi: (a) Masyarakat secara luas sebagai pengguna hasil penelitian. (b) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. Contoh Manfaat Penelitian: Penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat bagi: (1)
Masyarakat: membudayakan pengelolaan pasien dengan dengan febris secara mandiri melalui pengelolaan dengan cara tindakan secara mandiri.
(2)
Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan: a. Sebagai penelitian pendahuluan untuk mengawali penelitian lebih lanjut tentang tindakan relaksasi progresif secara tepat dalam memberikan asuhan keperawatan pasien hipertensi. b. Sebagai salah satu sumber informasi bagi pelaksanaan penelitian bidang keperawatan tentang tindakan relaksasi progresif pada klien hipertensi pada masa yang akan datang dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
(3)
Penulis memperoleh pengalaman dalam melaksanakan aplikasi riset keperawatan di tatanan pelayanan keperawatan, khususnya penelitian tentang pelaksanaan tindakan relaksasi progresif pada klien hipertensi sedang.
b Bab 2: Tinjauan Pustaka Pada Bab Tinjauan Pustaka ditekankan pada penulisan teori-teori yang diuraikan secara sistematis dan relevan dengan variabel penelitian. Untuk studi kasus tidak perlu memuat kerangka konsep penelitian.
18
Contoh Sub Judul Bab 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Kesehatan 1. Pengertian Perilaku Kesehatan 2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku 3. Komponen Perilaku Kesehatan Dan seterusnya B.
HIV/AIDS 1. Remaja 2. Perilaku Remaja dalam Pencegahan Penularan HIV/AIDS
C. Kerangka Konseptual (untuk KTI jenis survey)
Bab 3 : METODE PENELITIAN Pada Bab ini diuraikan tentang metode yang diterapkan mahasiswa dalam Penelitian yang akan dilaksanakan. Bab ini berisi tentang desain/rancangan penelitian, subyek penelitian, fokus studi yang akan diteliti, definisi operasional, cara pengumpulan data, dan instrumen pengumpulan datanya, serta cara pengolahan data. 1) Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan Studi Kasus. Jelaskanlah Desain Penelitian Deskriptif yang dipilih untuk penelitian yang akan dilaksanakan 2) Subyek Penelitian Untuk studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah kepada istilah subyek penelitian oleh karena yang menjadi subyek penelitian satu atau lebih klien (individu, keluarga, atau masyarakat kelompok khusus) yang diamati secara mendalam. Subyek penelitian perlu dirumuskan kriteria inklusi dan eksklusi. 3) Fokus Studi Fokus Studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan penelitian.
19
Contoh Fokus Studi: Perubahan tekanan darah klien hipertensi yang mendapat tindakan relaksasi progresif. 4) Definisi Operasional Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi yang dibuat oleh peneliti tentang fokus studi yang dirumuskan secara operasional yang akan digunakan pada penelitian ini dan bukan merupakan definisi konseptual berdasarkan literatur. Contoh Definisi Operasional: Perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS pada remaja adalah tindakan yang dilakukan remaja untuk mencegah penularan HIV/AIDS yang diukur dari aspek pengetahuan tentang pencegahan penularan HIV/AIDS, respons evaluatif (sikap) tentang pencegahan penularan HIV/AIDS, dan perbuatan untuk mencegah penularan HIV/AIDS. 5) Tempat dan Waktu Pada bagian ini berisi penjelasan tentang tempat/lokasi penelitian maupun waktu yang digunakan. 6) Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dan instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian, diuraikan pada bagian ini. Penyusunan bagian awal instrumen dituliskan karakteristik responden: umur, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin, dll. Jenis instrument yang sering digunakan pada ilmu keperawatan diklasifikasikan menjadi 5 bagian (Nursalam, 2003), yaitu: Biofisiologis (Pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologis manusia, baik invivo maupun invitro) Observasi (terstruktur dan tidak terstruktur) Observasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa model instrumen, antara lain: Catatan Anecdotal: mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian
20
Catatan Berkala: mencatat gejala secara berurutan menurut waktu namun tidak terus menerus Daftar Cek List: menggunakan daftar yang memuat nama observe disertai jenis gejala yang diamati Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur) Kuesioner (pengumpulan data secara formal untuk menjawab pertanyaan tertulis) Skala Instrumen penelitian yang digunakan dalam Penelitian hendaknya telah
teruji
validitas
dan
reliabilitasnya.
Dalam
melakukan
pengumpulan data, peneliti harus cermat, intensif dan komprehensif sehingga didapatkan data yang akurat. 7) Cara Pengolahan Data Penelitian studi kasus data diolah menggunaka aturan-aturan yang
disesuaikan dengan pendekatan studi kasus. Pada umumnya, jenis Penelitian ini pengolahan datanya secara naratif bersumber dari fokus studi dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tidak menutup kemungkinan apabila subyek penelitian lebih dari 5 (lima) boleh dilakukan analisa statistik deskriptif. 8) Penyajian Data Penyajian data disesuaikan dengan desain penelitian deskriptif yang dipilih: Untuk
Penelitian
Studi
Kasus:
data
disajikan
secara
tekstular/narasi dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal
dari
subyek
penelitian
yang
merupakan
data
pendukungnya.
Bab 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini terdiri dari 2 bagian yaitu, bagian pertama: berisikan tentang uraian hasil yang diperoleh dari penelitian. Bagian kedua: memuat uraian tentang pembahasan atas temuan-temuan penelitian/studi kasus yang telah dikemukakan pada bagian pertama dan keterkaitannya dengan teori.
21
Bagian ini juga dilengkapi dengan keterbatasan dari penelitian yang dilaksanakan 1)
Hasil Penelitian Pada bagian ini menguraikan paparan data yang diperoleh sesuai dengan
merujuk
pada
rumusan
masalah
atau
tujuan
dilaksanakannya penelitian. Deskripsi data hasil penelitian tentang fokus studi dilaporkan sebagai Hasil penelitian yang telah diolah secara narasi, dan/atau distribusi frekuensi yang disertai grafik, histogram atau yang lain. Isi dari hasil penelitian memuat: Gambaran umum situasi lingkungan dilaksanakannya penelitian (Ruang Rawat Inap, Poliklinik, Masyarakat). Pemaparan tentang variabel penelitian atau jika fokus studi harus dipaparkan secara mendalam atau intensif dari hasil penelitian baik melalui wawancara maupun observasi atau pengukuran lain yang bisa didapatkan dari subyek
penelitian
maupun
sumber-sumber
lain
yang
dapat
dipertanggung jawabkan (perawat atau anggota keluarga yang terkait). Perkembangan tentang fokus studi yang dipaparkan dari waktu ke waktu secara detail atau mendalam (jika desain yang digunakan adalah observasional). 2)
Pembahasan Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam hasil penelitian, mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Adapun tujuan pembahasan adalah: menjawab masalah studi kasus dengan merujuk bagaimana tujuan penelitian dapat dicapai. Pembahasan menjelaskan dan mengintegrasikan keterkaitan temuan-temuan dalam penelitian dengan teori yang mendasarinya dalam Bab 2. Pembahasan akan menjadi lebih menarik dan relevan jika di dalamnya dicantumkan juga temuan-temuan orang lain yang sudah lebih dulu melakukan penelitian dan mendukung hasil studi kasus yang disajikan. Dapat juga dicantumkan hasil penelitian orang lain yang berbeda sehingga peneliti mampu memberikan penjelasan teoritis dan ilmiah .
22
3)
Keterbatasan Pada Bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil penelitian.
keterbatasan
penelitian,
meliputi
aspek
teoritis,
metodologis maupun hal-hal yang menghambat jalannya penelitian.
Bab 5: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian penutup ini memuat 2 (dua) hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran. 1) Kesimpulan Kesimpulan dibuat dalam bentuk narasi, dimana Isi dari kesimpulan tersebut terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substansif terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan dapat juga ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan hasil penelitian yang diperoleh 2) Saran Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber dari temuan penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Dengan demikian saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik bersifat terperinci, spesifik dan operasional serta ditujukan kepada pihak-pihak terkait yang relevan dengan hasil dari fokus study . Catatan Penting: Perlu dilampirkan pada Berkas KTI 1) Pendekatan
kasus
(proses
keperawatan)
menggunakan
form
dokumentasi proses keperawatan (dilampirkan dalam laporan kasus) 2) Pendekatan kasus berdasarkan respon klien.
3. Bagian akhir Pada bagian akhir ini memuat Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar riwayat hidup (curriculum vitae). Contoh bagian akhir terdapat pada lampiran. 23
D. PENULISAN RUJUKAN 1. Cara merujuk kutipan langsung a. Kutipan kurang dari 40 kata Kutipan langsung yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“...“) sebagai bagian dan teks utama dengan jarak double-Spaced. Contoh; Suban
(2005)
menyatakan,
“tingkat
pengetahuan
seseorang dapat
dipengaruhi oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (p. 110). Atau Peneliti menyatakan bahwa “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (Subari, 2005, p.110). Bila diambil dari sumber yang tidak menyediakan halaman (page), maka penulisannya cukup memberikan simbol ¶ yang berarti paragraf. Cantoh: As MayerS (2000, ¶ 5) aptly phrased it, “positive emotions are both an end better to live fulfilled, withjoy - and a means to a more caring and healthy society.” b. Kutipan 40 kata atau lebih Kutipan langsung yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip (“...“) secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan kertas, dan diketik dengan spasi tunggal. Nama pengarang, tahun dan nomor halaman disertakan dalam penulisan. Contoh: Menurut Sustrani (2004, p. 45): Hipertensi fetal adalah tekanan darah secara kronis sebagai dampak sekunder suatu kondisil ain pada 5-10% kasus sisanya, dapat terjadi akibat gangguan hormonal, penyakit jantung, diabetes, ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengan kehamilan. c. Kutipan yang sebagian dihilangkan
24
Jika dalam
mengutip langsung terdapat kata-kata dalam kalimat yang
dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik (...). Jika yang dibuat adalah kalimat maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4 titik (....). Pemakaian tanda kutip (“...“) tergantung pada jumlah kata yang ada. Contoh: “hipertensi
merupakan
suatu gangguan pada pembuluh darah ...
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi terhambat ke jaringan tubuh” (Rokhaeni, 2001, p. 54). “Hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik ... disebabkan olehgenetik, merokok dan minum alkohol (Rokhaeni, 2001,p.54). d. Kutipan yang diambil dan 1-5 pengarang Edy & Mukijan (2007) menyatakan bahwa manajemen bangsal keperawatan dapat berhasil dengan baik bila masing-masing unsur dalam manajemen saling bekerjasama. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun melalui media tertentu (Joko, Hery, Shobir, Kurniati, & Lusia, 2006) e. Kutipan yang diambil lebih dari 5 pengarang Jika kutipan diambil dari sumber yang dikarang oleh lebih dari 5 pengarang, maka penulisannya cukup dengan pengarang pertama ditambahkan kata dkk. (atau et.al. dalam bahasa latinnya) Contoh: Sugiharto, dkk. (2007) menyatakan bahwa penyakit TBC paru dapat menular ke orang lain melalui berbagai cara, namun paling utama adalah melalui percikan ludah. f. Kutípan yang diambil dari komuniaksi Personal Ada kalanya rujukan diperoleh dari hasil diskusi dengan sumber di lapangan tentang masalah yang relevan dengan penelitian / laporan kasus keperawatan. Makahal ini dapat dituliskan menjadi bagian dari kalimat, namun tidak termasuk dalam daftar pustaka. Contah:
25
Penyakit TB di Puskesmas Gajahan kota Surakarta menunjukkan angka yang secara signifikan naik dantahun ke tahun (Sugiharto, komunikasi personal, 12Agustus 2008).
2. Cara merujuk kutipan tidak langsung Kutipan yang dituliskan secara tidak langsung (dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri), ditulis tanpa menggunakan tanda kutip (“…”) dan terpadu dalam teks. Nama penulis dapat ditulis terpadu dalam teks atau ditulis tersendiri. Contoh: Rokhaeni (2001) mendefinisikan
hipertensi sebagai bentuk kelainan yang
terjadi pada pembuluh darah sehingga memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun pada jaringan tubuh. Atau Hipertensi sebagal bentuk kelainan yang terjadi pada pembuluh darah sehingga memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun pada jaringan tubuh (Rokhaeni, 2001).
3. Cara menulis daftar pustaka Secara umum ditulis dengan double-spaced (2 spasi) dan bila lebih dari 2 (dua) baris maka bars kedua dan seterusnya ditulis menjorok ke dalam (paragraph indent). a. Rujukan dari buku Strunk, W. Jr. & White, E.B. (1979). The elements of style (3rd ed.). New York: MaCmillan. Nugroho, A. H. (2003). Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC. Juwono, T. (1999). Pemeriksaan kilnik neurologi dalam praktik. Jakarta: EGC.
Bila ada beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun penerbitan diikuti oleh lambing a, b, c, dst yang urutannya berdasarkan kronologis atau abjad judul bukunya.
26
Contoh: Cornet, L. & Weeks, K. (1985a). Career ladder plans: Ttrends and emerging issues 1985. Atlanta: Career Ladeer Cleaning house. Cornet, L. & Weeks, K. (1985b). Planning career ladders: Lessons from the states. Atlanta: CareerLadeer Cleaninghouse. b. Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editor) Jika editornya hanya satu maka ditulis (Ed.), dan jika lebih dan satu maka ditulis (Eds.). Contoh: Arul & Supryono (Eds.) (2005). Manajemen keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC. Aminudin (Ed.). (1990). Pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang bahasa Indonesia dan sastra. Jakarta : HISKI Komisariat Jakarta dan KHY c. Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editor) Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Jika editornya satu maka ditulis (Ed.), dan jika lebih dan satu ditulis (Eds.). Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, disertakan nomor halamannya dalam kurung. Contoh: Nugroho, A.H. (2005). Kepemimpinan dalam keperawatan. Dalam Arul & Supriyono (Eds.). Manajemen keperawatan Komunitas (him 3356). Jakarta: Salemba Medika. d. Rujukan dari artikel dalam jurnal Nama penulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan huruf besar kecuali tanda hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun keberapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dan artikel tersebut.
Contoh artikel fumai dengan satu pengarang:
27
Hanafi, A. (1989). Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan pengabdosian inovasi. Forum Peneiltian. 1(1): 33-47. Contoh artikel jurnal dengan 2 pengarang: Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in organizations. Consulting Paychology Journal: Practice and Reseach, 45(2), 10 - 36. Artikel jurnal dengan 3 - 6 pengarang cara penulisannya sama dan pengarangnya dituliskan semua. Jika pengarangnya lebih dari 6 orang, maka 6 nama pengarang dituliskan dalam daftar pustaka selebihnya dituliskan kata - kata et al. Contoh artikel jurnal lebíh dar! 6 pengarang: Wolahik, S. A., West, S. G., Sandier, I. N., Tein, J.,Coatsworth, D., Lengua, L., et al. (1998). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child programs for children ofdivorce. Journal of Consulting and Cilnical Psychology, 68, 843 - 856. e. Rujukan dan artikel dalam jurna dan CD-ROM Penulisannya sama dengan rujukan dan artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penulisan CD-ROMnya dalam kurung. Contoh: Krashen, S., Long, M., & Scarcalla, R. (1979). Age, rate and eventual attainment in second language acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital, 1997). f. Rujukan dan artike dalam majalah atau Koran Nama penulis ditulis terdepan diikuti tanggal, bulan,dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah/koran ditulis dengan huruf kecil kecuali pada huruf pertama setiap kata, dan ditulis miring. Nomor halaman disebut paling akhi r.
Contoh: Huda, M. (13 November 1991). Menyiasati krisis listrik musim kering. Jawa Pos, hlm.6.
28
Kandel, E. R., & Squire, L. R. (2000, November 10). Neuroscience: Breaking down scientific barriersto the study of brain and mind. Science, 290,1113- 1120. Jika tidak ada pengarangnya maka penulisannya adalah sebagai berikut: New drug appears to sharply cut risk of death from heart failure. (1993, July 15). The Washington Post, p. A12. g. Rujukan artikel dari abstrak Ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu jenis abstraknya asli atau diambil dari sumber kedua (secondary sources). Bila diambil dan abstrak asli (abstract as original sources), maka contoh penulisannya adalah sebagai berikut: Woolf, N. J., Young, S. L., Fanselow, M. S., & Butcher,L. L. (1991). MAP2 expression in cholinoceptive pyramidal cells of rodent cortex and hippocampus is altered by Pavlovian conditioning [Abstract]. Society for Neuroscience Abstracts, 17, 480. Jika abstrak diperoleh dari sumber kedua maka penulisannya adalah sebagai berikut: Nakazato, K., Shimonaka, Y., & Homma, A. (1992). Cognitive functions of centenarians: The Tokyo Metropolitan Centenarian Study. Japanese Journal of Developmental Psychology, 3, 9 - 16. Abstract obtained from PsycSCAN: Neuropsychology, 1993, 2, Abstract No 604. h. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga Judul dokumen ditulis di awal dengan tulìsan miring, diikuti tahun penerbitan, kota penerbitan, dan namapenerbit. Contoh; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. i. Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut Nama lembaga ditulis terdepan, diikuti dengan tahun, judul karangan tercetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bersangkutan/bertanggungjawab.
29
Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1978). Pedoman penuilsan laporan
penelitian.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan. j. Rujukan berupa karya terjemahan Nama penulis asi ditulis terdepan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun asli penerbitan tidak dicantumkan maka ditulis tanpa tahun. Contoh: Carpernito, L.J. Tanpa tahun. Perawatan medikal Bedah: Suatu Pendekatan Keperawatan. Terjemahan oleh Monica Ester. 2001. Jakarta:EGC.
Price, S. A. & Wilson, L. (1995). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Terjemahan oleh M. Wijaya Caroline. 2002. Jakarta: EGC. k. Rujukan berupa KTI, thesis, atau disertasi Nama penulis terdepan, diikuti tahun yang tercantum dalam sampul, judul KTI, thesis, disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dannama fakultas serta nama perguruan tinggi Contoh: Handoko. (2003). A descriptive survey regarding nurses knowledge level about diabetes mellitus in Semarang Central Java. Thesis unpublished. Australia: The University of Melbourne. Senja. (2004). Pengaruh senam asma terhadap nilai arus puncak ekspirasí paru pada penderita asma di RS Tentara Magelang. KTI tidak dipublikasikan. : Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKUI.
l. Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran atau Loka karya Nama penulis terdepan, diikuti dengan tahun, judul makalah ditulis miring, lalu diikuti pernyataan “makalah disajikan dalam...”, nama pertemuan,
30
lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. Contoh: Karim, Z. (1987). Tatakota di negara-negara berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September. m. Rujukan dari internet berupa karya individual Nama penulis ditulis sebagaimana rujukan diri bahan cerak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut dicetak miring dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses yang ditulis di antara tanda kurung. Contoh: Nurkusuma, D. (2002). Posyandu lanjut usia di Puskesmas Pare Kabupaten Temanggung.
(online),
(http://www.temp
co.id/medika/arsip/
082001/lap-1.htm diakses tanggal 11 September 2005.
n. Rujukan dan internet berupa artikel dan jurnal Nama penulis ditulis terdepan, dilkuti berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan disertai keterangan kapan diakses di antara tanda kurung. Contoh: Kumaidi, (1998). Pengukuran bekal awal belajar dan pengembangan tesnya. Jurnal
Ilmu
Pendidikan,
(online),
Vol.
5
No.
4,
(http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).
o. Rujukan dari internet berupa bahan diskusi Nama penulis ditulis pertama, diikuti tanggal, bulan, tahun, topik, bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online),
31
dan diakhiri dengan alamat E-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses diantara tandakurung. Contoh: Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion
List,
(online),
(NETTRAIN@
nbvm.cc.buffalo.edu. Retrived 22 November 1995. p. Rujukan dari internet berupa E-mail pribadi Nama pengirim jika ada dan disertai dengan keterangan dalam kurung (alamat email pengirim), diikuti dengan tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirim disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim). Contoh: Naga, Dali S. (
[email protected]). 1 oktober 1997. Artíkel untuk JLP. Email kepada Ali Saukah (Tipp si@mig .ywcn.or.id). F. PENULISAN TABEL DAN GAMBAR 1. Tabel Tabel harus memiliki identitas berupa nomor dan nama tabel yang ditempatkan di atas tabel. Nomor tabel ditempatkan pada baris paling atas, yang kemudian pada baris kedua dituliskan judul tabel ditulis miring (italic). Tabel yang besar (lebih dari setengah halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri, dan jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman selanjutnya tuliskan Tabel... (Lanjutan) pada tepi kin, 3 spasi dan horisontal teratas tabel. Lihat contoh berikut ini. Tabel 3.1 Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf P Pb Pan PI R TSR
TR
%
%
%
%
%
%
%
Seminar
57.8
65.6
40.0
31.1
41.6
52.9
Ttd
Penataran
3.3
21.1
50.0
31.1
57.6
28.8
10.0
Lokakarya
34.4
34.4
22.2
8.9
53.3
40.7
Ttd
32
Kursus
6.7
6.7
5.5
Ttd
66.7
27.8
Ttd
Kegiatan lain
14.4
24.4
14.4
6.4
Ttd
3.1
Ttd
Catatan: jika tabel harus bersambung ke halaman lain maka dihalaman sebelumnya tidak harus dibuat garis akhir. Contoh Tabel yang bersambung ke ha/aman lain Tabel 3.1 (Lanjutan)
Seminar
P % 57.8
Pb % 65.6
Pan % 40.0
PI % 31.1
R % 41.6
TSR % 52.9
TR % Ttd
Penataran
3.3
21.1
50.0
31.1
57.6
28.8
10.0
2. Gambar Istilah gambar merujuk pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan gambar lainnya. Gambar dimaksudkan untuk menetapkan hubungan tertentu yang; signifikan selain digunakan untuk menyajikan data statistik dalam bentuk grafik. beberapa hal perlu diperhatikan ketika membuat gambar, yaitu: a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar. b. Gambar harus sederhana. c. Gambar harus digunakan dengan hemat. d. Gambar yang memakan tempat lebih dan setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tersendiri. e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar. f. Gambar dengan menggunakan angka, bukan dengan kata gambar di atas atau gambar di bawah ini.
33
g. Gambar diberi nomor arab sebagaimana nomor ta bel. Contoh:
Gambar 2.1. Cara pemberian ASI pada bayi melalui cangkir
G. PENJILIDAN LAPORAN Laporan kasus dijilid dengan hard cover (jilid keras) dengan tulisan pada halaman sampul berwarna emas di atas sampul berwarna biru tua. Laporan kasus (fixed) dijilid sebanyak 2 eksemplar (1 untuk perpustakaan, 1 untuk penulis / mahasiswa), sementara untuk dosen pembimbing dan penguji diberikan dalam bentuk soft copy (CD) non-PDF
H. TEKNIK PENGETIKAN 1. Kertas bidang pengetikan dan naskah akhir Kertas yang digunakan untuk membuat laporan kasus adalah jenis HVS putih, ukuran A4 80 (21.0 x 29.7 cm). Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan dari tepi atas kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. Tiap halaman hendaknya tidak berisi lebih dari 26 baris untuk teks dengan spasi ganda (double spaced). Naskah laporan kasus dicetak dengan printer deskjet injet atau laser.
2. Jenis dan ukuran huruf Laporan kasus diketik dengan komputer (computerized) menggunakan jenis huruf Times new roman, dengan ukuran (font size) 12.
34
3. Spasi a. Antar barís Hasil laporan kasus diketik dengan spasi 2 (ganda - double-spaced), kecuali pada keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel dan kutipan langsung yang lebih dari 40 kata diketik dengan spasi tunggal. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan awal sub judul 3 spasi dan jarak antara sub judul dengan awal teks berikutnya adatah 2 spasi. Jarak antara paragaf sama dengan jarak antar bans yaitu 2 spasi. Jarak antara satu macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan atau pustaka adalah spasi ganda (2) b. Antar kata Spasi antar 2 kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan maksimal sama dengan ukuran 1 huruf. Tepi kanan rata atau (full justification), sedangkan tepi kiri menjorok 1,2 cm dan tepi kiri bidang pengetikan pada setiap awal paragraf. 4. Paragraf dan penomoran Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong yang setara dengan satu huruf. Bagian awal laporan kasus diberi nomer halaman angka romawi kecil di tengah bagian bawah, sedangkan nomer halaman pada bagian inti dan bagian penutup laporan dengan angka arab dikanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang ditulis ditengah bagian bawah halaman. Nomor halaman pada lampiran ditulis dengan angka arab meneruskan nomor halaman sebelumnya. 5. Bahasa Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, termasuk bahasa yang adad alam halaman persembahan dan kata pengantar. Jika menggunakan bahasa asing yang sulit diganti menggunakan kata sepadan dalam bahasa Indonesia, maka penulisannya dicetak miring.
35
I. KONSULTASI / BIMBINGAN PENULISAN Konsultasi penyusunan laporan kasus (termasuk proposal laporan kasus) dapat segera dimulal kepada pembimbing yang ditunjuk oleh Program Studi D III Keperawatan STIKES
Aisyiyah
Surakarta. Jadwal konsultasi bimbingan KTI
menyesuaikan jadwal yang telah ditetapkan oleh Prodi masing-masing di lingkungan Jurusan Keperawatan. Pada saat bimbingan mahasiswa harus menyerahkan lembar bimbingan sebagaimana terlampir kepada pembimbing untuk dituliskan saran atau perbaikan dan hal yang harus dilakukan padasaat bimbingan berikutnya, serta mendapatkan tanda tangan/paraf pembimbing. Lembar bimbingan termasuk dalam buku panduan ini. Bahan konsultasi dalam bentuk ketikan sesuai dengan aturan-aturan yang digunakan dalam laporan akhir, hanya saja kertas yang dipakai (jika tidak memungkinkan) dapat menggunakan kertas buram dengan ukuran sebagaimana telah ditetapkan atas persetujuan pembimbing yang bersangkutan. Batas konsultasi dibuktikan dengan lembar konsultasi minimal 12 kali untuk dapat mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI)
J. PENUTUP Demikian pedoman penulisan laporan kasus dibuat agar dapat dijadikan rujukan dalam menyusun laporan ilmiah khususnya dilingkungan Progran Studi D-3 Keperawatan STIKES Aisyiyah Surakarta
Surakarta, Januari 2016 Penyusun
36
DAFTAR PUSTAKA
Ali Saukab (Eds). (2003). Pedoman penulisan ilmiah KTI tesis disertasi: Artikel makalah laporan
peneiltian. Malang : Biro Administrasi Akademik,
Perencanaan dan Sistem Informasi Universitas Negeri Malang.
American Psychological Association. (2001). Publication manual of the American Psychological Assodaton (4 th Ed). Washington, DC: APA.
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Contoh halaman sampul hasil laporan kasus (lembar pertama) Lampiran 2: Contoh halaman judul (lembar kedua) Lampiran 3: Contoh pernyataan keaslian tulisan Contoh lembar persetujuan pembimbing Lampiran 4: Persetujuan Publikasi Lampiran 5: Contoh lembar persetujuan pembimbing Lampiran 6: Contoh lembar pengesahan Penguji Lampiran 7: Contoh daftar table lampiran Lampiran 8: Contoh daftar gambar Lampiran 9: Contoh Lampiran Lampiran 10: Contoh daftar rujukan / pustaka Lampiran 11: Ukuran bidang pengetikan Jarak antar baris dan pengetikan teks Lampiran 12: Jarak antar baris dan pengetikan teks Lampiran 13: Contoh penjilidan akhir laporan hasil penelitian Lampiran 14: Form penilaian Uji hasil laporan kasus Lampiran 15: Contoh Form CV (Curriculum vitae). Lampiran 16: Lembar bimbingan
38
Lampiran 1
Contoh Halaman Judul: KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN SENAM ASMA PADA Tn. F DENGAN ASMA BRONKIAL DI RUANG MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Ukuran logo : Panjang : 6 cm Lebar : 6 cm
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Keperawatan
Disusun Oleh : INDARWATI KUSUMA ASTUTI NIM : 03.00.15
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN 2016/2017
39
Lampiran 2
Contoh Halaman Prasyarat Gelar
KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN SENAM ASMA PADA Tn. F DENGAN ASMA BRONKIAL DI RUANG MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Disusun untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi Keperawatan STIKES ‟Aisyiyah Surakarta.
Disusun Oleh : INDARWATI KUSUMA ASTUTI NIM : 03.00.15
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ’AISYIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN 2017
40
Lampiran 3
Contoh halaman pernyataan keaslian PERNYATAAN KEASLIAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa KTI dengan judul :
PENERAPAN SENAM ASMA PADA Tn. F DENGAN ASMA BRONKIAL DI RUANG MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi Keperawatan STIKES „Aisyiyah Surakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari KTI yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan di lingkungan STIKES „Aisyiyah Surakarta maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan KTI ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di STIKES „Aisyiyah Surakarta.
.
Surakarta, 30 Juni 2016
Indarwati Kusuma Astuti NIM : 03.00.15
41
Lampiran 4
Contoh Halaman pernyataan persetujuan publikasi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai civitas akademik STIKES ‟Aisyiyah Surakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
NIM
:
Jenis Karya
: KTI
Judul
:
Dengan ini menyetujui dan memberikan Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-Exclusive Royalty- Free Right) kepada STIKES ‟Aisyiyah Surakarta atas karya ilmiah saya beserta perangkat yang ada didalamnya demi pengembangan ilmu pengetahuan. STIKES ‟Aisyiyah Surakarta berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di
:
Pada tanggal : Yang menyatakan
(.............................)
42
Lampiran 5
Contoh Halaman Persetujuan : PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan Karya Tulis Ilmiah dengan judul : “ Penerapan Senam Asma Pada Tn. F Dengan Asma Bronkial Di Ruang Melati Ii Rsud Dr. Moewardi Surakarta “ telah diterima dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Ujian Akhir Program Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan „Aisyiyah Surakarta Tahun Akademik 2016/2017.
Surakarta, 1 Juni 2017
Pembimbing I
Riyani Setyawati, S.Kep.,Ns M.Kep
43
Lampiran 6
Contoh Halaman Pengesahan : PENGESAHAN PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah dengan judul : “ Penerapan Senam Asma Pada Tn. F Dengan Asma Bronkial Di Ruang Melati Ii Rsud Dr. Moewardi Surakarta “ telah diuji dan disyahkan oleh tim penguji sebagai syarat menyelesaikan Program Pendidikan Diploma Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan „Aisyiyah Surakarta, pada : Hari/Tanggal
: Senin, 30 Juni 2017
Tempat
: STIKES „Aisyiyah Surakarta
TIM PENGUJI : Penguji Utama
TANDATANGAN :..................................
Penguji Pendamping I :................................ Pendamping II:..................................
.............................. .................................
Penguji
................................
Mengetahui, Ketua Program Studi Keperawatan
(Maryatun, S.Kep, Ns. M.Kes)
44
Lampiran 7 : Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Klasifikasi Pengobatan Tuberkulosa ................................. 10 1.2 Kasifìkasi Hipertensi ......................................................... 15
Dst
45
Lampiran 8 : Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Pathway Tuberkulosa .............................................
23
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan
30
Dst.
46
Lampiran 9 : Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Dokumentasi Proses Keperawatan ............................ 23
2
SOP Pemasangan Kateter .......................................... 30
Dst.
47
Lampiran 10 : Contoh daftar rujukan /pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J.E., & Valentine, W.L. (1994). The Preparation of articles for publication in the Journals of the American Psychological Association. Psycological Bulletin, 41, 345-376. Calfee, R.C., & Valencia, R.R. (2001). APA guide to preparing manuscripts for Journal Publication. Washington, D.C: American Psychological Association. Nugroho. H.A. (2003). Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
48
Lampiran 11 : ukuran bidang pengetikan
49
Lampiran 12 : jarak antarbaris dan pengetikan teks
Lampiran 13
: contoh
penjilida n
akhir
laporan
50
Lampiran 14 : Form penilain UJI HASIL Laporan Kasus
UJIAN SIDANG A. KEGIATAN : 1. Presentasi oleh teruji selama maksimal 15 menit 2. Responsi, satu teruji dihadapkan pada dua penguji, maksimal 45 menit. 3. Dilanjutkan teruji yang lain dengan kegiatan yang sama.. 4. Aspek yang dinilai a. Sistematika Penulisan b. Isi Tulisan c. Presentasi dan responsi 5. Kelulusan : a. Nilai batas lulus
( Bobot 20 % ) ( Bobot 40 % ) ( Bobot 40 % )
: 3,00
B. LAIN - LAIN Pelaksanaan : a. Ujian dapat dilaksanakan setelah semua penguji hadir. b. Responsi dilakukan secara sidang, dua penguji berhadapan dengan satu teruji, waktu maksimal 45 menit untuk dua penguji. c. Pertanyaan responsi diutamakan yang menggali kemampuan teruji dalam mempertahankan laporan dan kemampuan berfikir kritis. Saran tentang cara penulisan dapat ditulis pada lembar revisi.
51
FORMAT PENILAIAN UJIAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH (KTI) PROGRA STUDI KEPERAWATAN STIKES ‘AISYIYAH SURAKARTA TAHUN 2016 -2017 Nama Mahasiswa Judul KTI
: :
Tanggal Ujian
:
Nama Penguji
:
NO
NIM:
ITEM YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
BOBOT X NILAI
1 A.
SISTEMATIKA (20 %) 1. Susunan kalimat / penggunaan bahasa a. Baku sesuai EYD
15
b. Ketepatan cara pengutipan
15
c. Tidak terdapat kesalahan penulisan d. Teknik penulisan sesuai aturan
10 20
2. Kepustakaan a. Jumlah literature
5
b. Ketepatan cara penulisan kepustakaan c. Literatur mutahir
10
d. Validitas literatur
15
10
JUMLAH
100
52
2
3
4
NO
ITEM YANG DINILAI
NILAI 1
B.
ISI TULISAN ( 40 %) 1. Latar belakang dan Konsep dasar. a. Kesesuaian latar belakang dengan evidence base
5
b. Argumentasi penulis dalam latar belakang didukung data, referensi/ analisa empirik c. Kesesuaian konsep dasar dengan penelitianKesesuaian meto materi penelitian
10
5
2. Metodologi penelitian a. Arah metodologi penelitian sesuai permasalahan yang muncul
5
b. Tehnik yang diambil sesuai
10
c. Ketajaman pembahasan metode
5
3. Hasil Penelitian a. Kesesuaian penelitian dengan rancangan penelitian
10
b. Menggambarkan hasil secara terperinci 4. Pembahasan
10
a. Ketajaman pembahasan
15
b. Arah bahasan sesuai permasalahan yang muncul
10
c. Argumentasi penulis didukung data, referensi/analisa empirik
10
d. Tidak mengulang/hanya membandingkan antara teori dan kasus. JUMLAH
5
53
100
BOBOT X
NILAI
BOBOT
2
3
4
NO
ITEM YANG DINILAI
NILAI
BOBOT 1
C.
2
3
BOB 4
PRESENTASI( 40 %)
OT X NIL AI
15
1. Kejelasan menyampaikan isi proposal 2. Penampilan a. Ucapan lancar.
4
b. Menguasai materi tulisan .
5
c. Penggunaan waktu tepat 15 menit.
3
d. Bersikap santun, luwes dan percaya diri. 3. Media a. Media mudah dibaca dan menarik
3
b. Penggunaan media dengan baik.
5
5
4. Responsi a. Kemampuan menjawab pertanyaan.
30
b. Kemampuan berargumentasi.
25
c. Sikap santun dan percaya diri.
5
JUMLAH
NO
100
ITEM YANG DINILAI
NIUM
BOBOT
A
Sistematika penulisan
20%
B
Isi penuilisan
40%
C
Presentasi dan responsi
40% TOTAL
BOBOT X NILAI
100%
Surakarta, ......................................... PENGUJI
(.......................................................................) 54
PETUNJUK PENILAIAN UJIAN SIDANG KTI A. SISTEMATIKA (20 %) 1. Susunan kalimat/penggunaan bahasa a. Kebakuan/Kesesuaian dengan EYD 4 : Tidak sesuai EYD 25% 3 : Tidak sesuai EYD 50% 2 : Tidak sesuai EYD 75% 1 ; Tidak sesuai EYD 100% b. Ketepatan cara penulisan kutipan 4 : Bila semua kutipan benar cara penulisannya 3 : Bila 75% kutipan benar cara penulisannya 2 : Bila 50% kutipan benar cara penulisannya 1 ; Bila semua kutipan salah cara penulisannya c. Ketepatan dalam penulisan 4 : Bila tidak ada kesalahan penulisan sama sekali 3 : Bila kesalahan penulisan huruf 2 : Bila kesalahan penulisan kalimat 1 ; Memperbaiki kesalahan dengan tipex dan tulisan tangan d. Kesesuaian dengan aturan penulisan 4 : Bila sistematika penomoran. Margin, spasi sesuai aturan 3 : Bila sistematika penomoran, spasi, sesuai aturan 2 : Bila Margin, spasi sesuai aturan 1 ; Jika hanya sistimatika penomoran yang sesuai atran 2.
Kepustakaan a. Jumlah literatur 4 : Bila jumlah buku ≥10 dan >6 di antaranya buku keperawatan yang relevan 3 : Bila jumlah buku ≥10 dan 6 di antaranya buku keperawatan yang relevan 2 : Bila jumlah buku <10 dan <6 di antaranya buku keperawatan yang relevan 1 : Bila jumlah buku <8 dan <5 di antaranya buku keperawatan yang relevan 55
b. Ketepatan penulisan kepustakaan 4 : Semua cara penulisan benar 3 : 75% penulisan benar 2 : 50% penulisan benar 1 : 25 % penulisan benar c. Kemutakhiran literatur 4 : 100 % literatur paling baru 3 : 75% literatur paling baru 2 : 50% literatur paling baru 1 : 25 % literatur paling baru d. Validitas literatur 4 : 100 % literatur tertuang dalam penulisan 3 : 75% literatur tertuang dalam penulisan 2 : 50% literatur tertuang dalam penulisan 1 : 25 % literatur tertuang dalam penulisan B. ISI TULISAN (40%) 1. Latar belakang dan konsep Dasar a. Kesesuaian latar belakang dengan evidence base 4 : Latar belakang berdasar evidence base yang lengkap dan jelas 3 : Latar belakang berdasar evidence base tetapi tidak jelas 2 : Latar belakang berdasar evidence base tetapi tidak lengkap dan tidak jelas 1 : Sama sekali Tidak menggambarkan evidence base b. Argumentasi penulis dalam latar belakang didukung data, referensi/ analisa empirik 4 : Bila ada data valid, referensi yang mendukung/sesuai analisa empirik dan rasionalisasi 3 : Bila salah satu komponen tidak ada 2 : bila 2 komponen tidak ada 1 : Bila hanya salah satu komponen yang ada
56
c. Kesesuaian konsep dasar dengan materi penelitian 4 : Mengandung konsep/ definisi yang diperlukan dalam permasalahan di lapangan dengan jelas 3 : Ada konsep tetapi tidak jelas 2 : Ada konsep tetapi tidak lengkap dan tidak jelas 1 : Tidak mengandung konsep/ definisi yang diperlukan dalam permasalahan di lapangan dengan jelas 2. Metodologi a. Arah metodologi penelitian sesuai permasalahan yang muncul 4 : Metodologi tergambarkan secara lengkap dan jelas 3 : Metodologi tergambarkan tidak jelas 2 : Metodologi tergambarkan tidak lengkap dan jelas 1 : Metodologi tidak tergambarkan b.
Kesesuaian tehnik penelitian 4 : Tehnik penelitian tepat 1 : Tehnik penelitian tidak tepat
c. Ketajaman pembahasan metode 4 : Metode yang dipakai mampu menjawab pertanyaan what, why, when, where, who dan how 3 : Bila salah satu komponen tidak ada 2 : Bila 2 komponen tidak ada 1 : Bila hanya salah satu komponen yang ada 2. Hasil Penelitian a. Kesesuaian penelitian dengan rancangan penelitian 4 : Penelitian dilakukan sesuai rancangan penelitian yang telah disusun dan tergambarkan secara lengkap dan jelas 3 : Penelitian dilakukan sesuai rancangan penelitian yang telah disusun dan tergambarkan secara lengkap 2 : Penelitian dilakukan sesuai rancangan penelitian yang telah disusun dan tergambarkan secara lengkap tapi tidak jelas 1 : Penelitian dilakukan tidak sesuai rancangan penelitian yang telah disusun b. Menggambarkan hasil secara terperinci 4 : Hasil penelitian tergambarkan secara lengkap dan jelas
57
3 : Hasil penelitian tergambarkan secara lengkap tapi tidak jelas 2 : Hasil penelitian tergambarkan tidak lengkap dan tidak jelas 1 : Hasil penelitian tidak tergambarkan sama sekali 3. Pembahasan a. Ketajaman Pembahasan 4 : Bila bahasan dapat menjawab what, why, when, where, who dan how dengan rasional yang jelas 3 : Bila menjawab pernyataan tanpa rasionalisasi. 2 : Bila bisa menjawab 2 pernyataan tanpa rasionalisasi 1 : Bila hanya bisa menjawab 1 pernyataan b. Arah pembahasan sesuai dengan permasalahan yang muncul 4 : Jika arah bahasan sesuai dengan maksud masalah, lengkap, sistematik, ada solusi 3 : Bila salah satu komponen tidak ada 2 : Bila 2 komponen di atas tidak ada 1 : Bila hanya salah satu komponen yang ada. c. Argumentasi penulisan ditinjau dengan data, referensi, analisa empirik 4 :Bila ada data valid, referensi yang mendukung/sesuai, analisa empirik atau rasionalisasi 3 : Bila salah satu komponen tidak ada 2 : Bila 2 komponen tidak ada 1 : Bila hanya salah satu komponen yang ada. d. Tidak mengulang/membandingkan antar teori dan lengkap 4 : Menjawab what, why, how dengan rasional yang jelas 3 : Bila menjawab pernyataan tanpa rasional 2 : Bila bias menjawab 2 pernyataan tanpa rasionalisasi 1 : Bila hanya salah satu komponen yang ada. C. PRESENTASI (40%) 1. Kejelasan menyampaikan presentasi 4 : Bila (2) Berisi ringkasan yang berisi latar belakang,konsep dasar dan metodologi penelitian
58
(3) Saat presentasi tidak hanya membaca tulisan di power point (4) Mampu menjelaskan tulisan di media (5) Mampu menyeimbangkan media 3 : Bila salah satu komponen tidak ada 2 : Bila 2 komponen tidak ada 1 : Bila hanya salah satu komponen yang ada 2. Penampilan a. Ucapan lancar, intonasi sesuai 4 : Bila (1) Suara dapat terdengar jelas dari jarak 10 meter (2) Suara lancar, tidak terputus (3) Intonasi sesuai (4) Tidak sering menggunakan kata-kata yang tidak perlu 3 : Bila salah satu komponen tidak ada 2 : Bila 2 komponen tidak ada 1 : Bila hanya salah satu komponen yang ada b. Menguasai materi tulisan 4 : menguasai materi 1 ; Tidak menguasai c. Penggunaan waktu tepat 15 menit 4 : Waktu presentasi tepat 15 menit 3 : Waktu presentasi ±3 menit dari 15 menit 2 : Waktu presentasi ±5 menit dari 15 menit 1 : Waktu presentasi ±8 menit dari 15 menit d. Bersikap santun, luwes dan percaya diri 4 : Bila (1) Bersikap sopan dan santun (2) Luwes (3) Percaya diri (4) Menutup dan membuka percakapan 3 : Bila salah satu komponen tidak ada 2 : Bila 2 komponen tidak ada 1 : Bila hanya salah satu komponen yang ada
59
3. Media a. Media mudah dibaca dan menarik 4 : Terbaca jelas dari jarak 10 meter, tulisan menarik, ringkas 3 : Terbaca jelas dari jarak 10 meter, tulisan kurang menarik, ringkas 2 : Tulisan menarik, kurang dapat dibaca 1 : Tulisan tidak terbaca, tidak menarik b. Penggunaan media dengan baik 4 : Memperhatikan, fokus terarah, posisi presentasi sesuai 3 : Terdapat 2 point di atas 2 : Terdapat satu point di atas 1 : Tidak ada sal satu point di atas 4. Responsi a. Kemampuan menjawab pertanyaan 4 : Mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar 3 : Mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar di atas 50% dari seluruh pertanyaan 2 : Mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar kurang dari 50% 1 : Pertanyaan dengan benar mampu menjawab b. Kemampuan berargumentasi 4 : Mampu berargumentasi dengan tepat dan benar dengan meneyebutkan sumber literatur 3 : Mampu berargumentasi dengan tepat 2 : Ragu dalam beragumentasi 1 : Tidak mampu berargumentasi c. Sikap santun dan percaya diri 4 : Mengahargai penguji, percaya diri, penampilan santun, dan rapi 3 : Mengahargai penguji dan percaya diri 2 : Mengahargai penguji dan penampilan santun 1 : Kurang mengahargai penguji, penampilan kurang rapi
60
FORMAT PENILAIAN BIMBINGAN PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PRODI KEPERAWATAN STIKES AISYIAH SURAKARTA NAMA
TAHUN 20...... : ..................................................
NIM
: ..................................................
NO
URAIAN
1
Penampilan ketika bimbingan
2
Penguasaan Materi
3
Keaktifan Bimbingan
1
Nilai Akhir
2
3
4
NILAI
Total / 3
......................................., ...................................20...
Pembimbing
(.............................................................)
61
Lampiran 15 : Contoh form CV (Curriculum Vitae)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI 1. Nama Lengkap
:
2. NIM
:
3. Tanggal Lahir
:
4. Tempat Lahir
:
5. Jenis Kelamin
:
6. Alamat Rumah
:
a. Jalan
:
b. Kelurahan
:
c. Kecamatan
:
d. Kab./Kota
:
e. Propinsi
:
7. Telpon : a. Rumah
:
b. HP
:
c. E-mail
:
B. RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Pendidikan SD di ……………., lulus tahun …….. 2. Pendidikan SLTP di ………….., lulus tahun …… 3. Pendidikan SLTA di ……………., lulus tahun ……
C. RIWAYAT ORGANISASI (jika ada)
D. DAFTAR PRESTASI (jika ada) Surakarta , …………………..
RAFIKA NIM B2012072
62
LEMBAR BIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN D3 KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA
NO
Nama Mahasiswa
: ………………………………………..
NIM
: ………………………………………...
Nama Pembimbing
: ………………………………………...
Judul KTI
:
HARI / TANGGAL
MATERI BIMBINGAN
TT PEMBIMBING
Ketua Program Studi DIII Keperawatan STIKES Aisyiyah Ska
Maryatun, A.,S.Kep.,Ns.,M.Kes NIK : 10.05.98
63
LAMPIRAN FORMAT PENULISAN ASUHAN KEPERAWATAN ( SAAT PENGAMBILAN KASUS DI LAPANGAN )
ANALISA DATA
Nama Klien
: ______________
Alamat
: ______________
Tabel 3.1 Analisa Data Tgl/Jam
Data Fokus
Problem
DS : DO : DS : DO:
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. ______________________ 2. ______________________ 3. ______________________ dst
64
Etiologi
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien
: ______________
Alamat
: ______________ Tabel 3.2 Intervensi
No Dx
Tgl/Jam
Tujuan dan KH
Intervensi
Kep
65
Rasionalisasi
Ttd
IMPLEMENTASI
Nama Klien
: ______________
Alamat
: ______________
Tabel 3.3 Implementasi No Dx
Tgl/Jam
Implementasi
Respon
Kep DS : DO :
66
Ttd
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien
: ______________
Alamat
: ______________ Tabel 3.4 Catatan Perkembangan
Tgl/Jam
No. Dx Kep
Perkembangan S:
O:
A:
P:
67
Ttd
EVALUASI
Nama Klien
: ______________
Alamat
: ______________
Tabel 3.5 Evaluasi Tgl/Jam
No. Dx Kep
Evaluasi S:
O:
A:
P:
68
Ttd
CONTOH LABEL TEMPAT PENYIMPANAN CD
PENERAPAN SENAM ASMA PADA Tn. F DENGAN ASMA BRONKIAL DI RUANG MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
OLEH :
INDARWATI KUSUMA ASTUTI NIM 03.00.15
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ’AISYIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN 2015
69