PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik
MUHAMMAD ANTO E111 11 004
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK JURUSAN ILMU POLITIK DAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum warhamatullahi Wabarakatuh Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Indonesia sebagai Negara yang menganut sistem demokrasi modern, memiliki banyak sekali partai politik mulai dari awal kemerdekaan hingga saat ini, sehingga wajar jika Indonesia menjadi salah satu Negara yang menerapkan sistem Multi Partai. Dari sekian banyak partai yang lahir di Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah salah satu partai besar yang berideologi islam yang patut diperhitungkan karena memiliki track record yang cukup baik dan selalu meningkat pada setiap perhelatan pemilu di Indonesia khususnya di kabupaten Takalar. Melihat fenomena ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul " Partai Keadilan Sejahtera Di Kabupaten Takalar ". Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua Orang Tua dan Keluarga penulis, Ayahanda Tahir Daeng Tuli dan Ibunda Hj. Calla serta Saudara-saudariku yang selama ini tidak pernah berhenti untuk memberikan do’a, support, kepercayaan, nasehat-nasehat, serta kasih sayangnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh keluarga besar, kapada Om, Tante dan Sepupu-sepuku yang selalu mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian, mulai dari pengumpulan data hingga selesainya skripsi ini.
Skripsi ini tidak akan dapat penulis rampungkan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Sadar akan hal ini maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA selaku Rektor Universitas Hasanuddin. 2. Bapak Prof. Dr. A. Alimuddin Unde, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin beserta jajarannya. 3. Bapak Dr. H. Andi Samsu Alam, M.Si selaku Ketua dan Bapak Andi Naharuddin S.Ip. M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Politik Dan Pemerintahan. 4. Ketua Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin 5. Bapak Prof. Dr. M. Kausar Bailusy MA selaku penasehat Akademik. 6. Bapak Prof. Dr. M. Kausar Bailusy MA selaku Pemimbing I dan Andi Naharuddin S.Ip. M.Si selaku pembimbing II, terima kasih atas waktu, tenaga, dan arahan yang telah diberikan selama ini. 7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Politik yang telah banyak membagi ilmu dan pengalaman-pengalaman kepada penulis. 8. Seluruh Dosen/Staf di lingkungan FISIP dan lingkungan Universitas Hasanuddin yang telah memberikan ilmu. 9. Informan dalam Penelitian yang telah membantu dalam memberikan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini, Bapak Khairil Anwar S.sos sebagai ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Takalar serta semua informan yang telah membantu dan
meluangkan waktunya untuk dijadikan referensi dan sumber dalam penyusunan skripsi ini. 10. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Fisip Unhas (HIMAPOL FISIP UNHAS), Mulai dari Senior-senior, Junio-junior hingga Alumni Politik UNHAS 11. Keluarga besar KKN Gelombang 82 di Posko Desa Amessangeng, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone. 12.
Saudara-saudari
angkatan
2011
(INTEGRITAS),
Terima
kasih
atas
kebersamaan yang telah kita lalui bersama selama ini. 13. Keluarga besar HIPERMATA ( Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar ). Kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak/Ibu/Saudara (i). Semoga segala yang telah dilakukan dapat bernilai ibadah di sisiNya. Amin Wabillahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, Februari 2016 penulis Muhammad Anto
ABSTRAK MUHAMMAD ANTO, Nim E11111004, dengan judul “Partai Keadilan Sejahtera Di Kabupaten Takalar” di bawah bimbingan Prof. Dr. Muh. Kausar Bailusy, MA sebagai pembimbing I, dan A. Naharuddi,S.IP,M.Si sebagai pembimbing II Partai Keadilan Sejahtera merupakan partai besar yang ada di Indonesia yang memiliki tingkat popularitas yang tingggi sampai ke daerah termasuk di kabupaten Takalar, sehingga pada pemilihan anggota Legislatif di Kabupaten Takalar calon yang diusung oleh PKS mampu memperoleh 4 kursi di DPRD Kabupaten Takalar. Oleh karena itu penulis memfokuskan untuk meneliti partai keadilan sejahtera di kabupaten Takalar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengambarkan faktor peningkatan perolehan kursi Partai Keadilan Sejahtera pada pemilihan anggota legislatif tahun 2014 di kabupaten Takalar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan informan yang di anggap memahami tentang Partai Keadilan Sejahtera khususnya di kabupaten Takalar, dan literatur-literatur serta artikel yang berhubungan dengan penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor peningkatan perolehan kursi PKS pada pemilihan anggota legislatif 2014 di kabupaten Takalar adalah pertama kelembagaan partai, pelembagaan Partai Keadilan Sejahtera di kabupaten Takalar, sudah sampai di tingkat desa dan kelurahan yang ada di kabupaten Takalar dan Program yang di jalankan tidak perna mengecewakan masyarakat, kedua adanya kompetisi partai, kompetisi partai yang terjadi di Kabupaten Takalar efektif, karena semua anggota-anggota ikut andil dalam hal tersebut. Ketiga strategi politik, yang menjadi strategi politik Partai Keadilan Sejahtera yang akan digunakan pada pemilu di kabupaten Takalar adalah dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan cara meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, baik pada pelayanan sosial, pelayanan pendidikan maupun pelayanan pada sisi keagamaan dan ideologi islamnya.
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Kata Pengantar Abstrak Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Rumusan Masalah
6
1.3 Tujuan Penelitian
6
1.4 Manfaat Penelitian
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
8
2.1 Konsep Partai Politik
8
2.2 Konsep Instutisionalisasi Partai
15
2.3 Strategi Partai Politik
18
2.4 konsep Pemilu
22
2.5 Kerangka Berpikir
24
2.6 Skema Kerangka
26
BAB III METODE PENELITIAN
27
3.1 Lokasidan Waktu Penelitian
27
3.2 Dasar Penelitian dan Tipe Penelitian
27
3.3 Jenis Data penelitian
28
3.4 Informan Penelitian
29
3.5 Teknik Pemgumpulan Data
30
3.6 Teknik Analisis Data
31
BAB IV GAMBARAN UMUM
32
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian
32
4.2Gambaran Umum Partai Keadilan Sejahtera
35
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
45
5.1 Pelembagaan Partai Keadilan Sejahtera
48
5.2 Kompetisi Partai Keadilan Sejahtera
53
5.3 Strategi Partai Keadilan Sejahtera
59
BAB VII PENUTUP
64
6.1 Kesimpulan
64
6.2 Saran
66
DaftarPustaka Lampiran-Lampiran
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Sejak Indonesia merdeka hingga saat ini perubahan sistem Partai Politik
dan pemilihan umum sangat dinamis.Hal ini wajar mengingat Indonesia sedang dalam masatransisi Demokrasi. Masyarakatnya yang sangat plural dan menghendaki agar setiap Masyarakat tersebut ada perwakilannya dalam menyalurkan aspirasi politik membuat banyak timbulnya berbagai partai politik di Indonesia.Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta di ikut sertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat disatu pihak dan pemerintah di pihak lain.1 Di Indonesia, sejarah lahirnya partai politik terbagi ke dalam beberapa zaman atau periode, yaitu masa penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang dan masa pasca Kemerdekaan2. Pada masa pasca kemerdekaan Indonesia, sistem kepartaian di Indonesia juga terbagi dalam beberapa era seperti pada era Orde Lama, era Orde Baru, dan era Reformasi . Pada era Orde lama, sistem kepartaian yang diterapkan di Indonesia adalah sistem Multi Partai, hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Wakil Presiden M. Hatta No X/1949, Keputusan Wapres ini juga ditujukan untuk mempersiapkan
1Miriam
Budiardjo. Dasar-dasar ilmu Politik. 2008 :398
2http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik_di_Indonesia.
(diakses 17/04/2015)
penyelenggaraan pemilu yang pertama pada tahun 1955, pada pemilu tersebut diikuti oleh 29 partai politik dan juga peserta independen (perseorangan) 3, namun sistem Multi-Partai ini lebih menampakkan sifat instabilitas politik setelah berlaku sistem parlementer dalam naungan UUD 1945 periode pertama.4 Ketika Masa Orde baru atau masa kepemimpinan Presiden Soeharto, partai politik dianggap sebagai hal yang menyebabkan ketidak stabilan politik pada tahun
1950
sampai
1960an,
oleh
karena
itu
pemerintah
melakukan
penyederhanaan partai politik, Hasil dari penyederhanaan partai politik tersebut adalah munculnya tiga partai politik yaitu Golkar, PPP, dan PDI. Meskipun dari sisi jumlah partai politik yang berkembang di Indonesia pada saat itu, Indonesia dikategorikan sebagai negara yang menganut sistem multi partai, banyak pengamat politik berpendapat bahwa sistem kepartaian yang dianut pada era Orde Baru adalah sistem partai tunggal, ada juga yang menyebut sistem kepartaian era Orde Baru adalah sistem partai dominan. Akan tetapi secara keseluruhan kekukatan politik di masa orde baru ini dapat pula dikategorikan ke dalam golongan-golongan radikal, konservatif dan moderat.5 Sedangkan di Era reformasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim orde baru merupakan era yang memberikan harapan baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.Harapan ini wajar, karena selama ini sistem politik yang diterapkan orde baru dinilai tidak kondusif dalam menciptakan tatanan kehidupan berbangsa dan
3http://afrizalwszaini.wordpress.com/makalah/struktur-kepartaian-sebagai-wujud-struktur-sosial-masyarakat-
indonesia/. Di kutip dari buku Herbert Faith, The Indonesian Elections of1955, Jakarta: KPG, 1999, hal. 84-85 (diakses 17/04/2015) 4Rusadi Kamtaprawira. Sistem politik Indonesia: suatu model pengantar. 1999. Hal: 188 5Drs. Arbi Sanit. Sistem politik Indonesia: kestabilan, peta kekuatan politik dan pembangunan. 1995 :14
bernegara yang demokratis, egaliter, memihak masyarakat sipil, membebaskan, dan memberikan ruang gerak bagi warga negara.Pada masa orde baru, negara begitu kuat dan menghegemoni masyarakat warga sehingga ruang gerak mereka terbatas, demokratisasi hanya sebatas wacana dan retorika, serta adanya penyeragaman demi stabilitas yang semu. Saat ini pasca reformasi kran demokrasi telah dibuka selebarlebarnya.Secara tersurat telah dijamin oleh konstitusi di Pasal 28E Ayat (3) yang berbunyi “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.”Akan tetapi implementasinya, dalam kehidupan politik dan ketatanegaraan, prinsip kebebasan berserikat dan berkumpul tersebut khususnya pada kebebasan untuk pendirian partai politik di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan dinamika sistem ketatanegaraan dan sistem politik yang berlaku6. Era reformasi ditandai dengan kemunculan banyak parpol yangdimulai dengan pembaharuan kebijakan pemerintahan interregnum B.J Habibi untuk menerapkan kembali sistem multipartai, sebagaimana pernah terjadi di Indonesia pada dasa warsa pertama setelah kemerdekaan. Dengan kebijakan ini, euforia politik, demokrasi dan kebebasan juga menghasilkan penghapusan kewajiban parpol untuk menjadikan pancasila sebagai satu- satunya asas, seperti ditetapkan pada UU keormasan 1985.7
6
Abdul Mukhtie Fadjar, Partai Politik dalam Perkembangan Ketatanegraan di Indonesia, Setara press, malang, 2012, hal.2 7
Azyumardi Azra, Reposisi Hubungan Agama dan Negara, Jakarta: PenerbitKompas, 2002, hlm. 60
Semua perkembangan ini mendorong munculnya sangat banyak parpol, khususnya parpol-parpol Islam. Dari sekitar 140-an parpol yang berdiri di masa Habibie, dan kemudian setelah mengalami seleksi ketat terdapat 48 parpol yang berhak mengikuti pemilu 1999. Dan dari 48 parpol ini hampir separuhnya adalah parpol yang secara eksplisit merupakan partai Islam atau menggunakan simbolisme Islam, atau partai berbasiskan konstituen muslim (Muslim basedparties). Salah satu partai yang berbasis agama yang kemudian lahir pada tanggal 20 juli 1998 adalah PK ( partai keadilan ) yang kemudian berubah nama menjadi PKS ( partai keadilan sejahtera ) pada 20 april 2002. Dalam skala nasional, PK pertama kali ikut pemilu pada tahun 1999, namun sayang pada awal keikutsertaan PK gagal menembus electoral threshold setelah hanya memperoleh suara sekitar 1,3%, hal inilah yang membuat PK harus mengubah namanya untuk dapat kembali mengikuti pemilu berikutnya. Kiprah PKS dalam perpolitikan nasional tidak bisa di pandang sebelah mata meskipun PKS masih tergolong partai baru. Pada pemilu tahun 2004 dilluar dugaan PKS memperoleh suara sebanyak 8.325.020 atau sekitar 7,34% dari jumlah total suara dan mendapatkan 45 kursi DPR.8 Pada pemilu tahun 2009 PKS kembali Berjaya dengan mendapatkan 10% atau 57 kursi dan memperoleh suara sebanyak 8.206.9559 dan pada pemilihan umum legislative 2014 PKS meraih total 8,480,204 berhasil memperoleh 40 kursi.
8Kpu.go.id 9Kpu.go.id
: berdaarkan hasil pemilu tahun 2004 : berdasarkan hasil pemilu tahun 2009
Naik turunnya perolehan kursi PKS di tingkat Nasional justru berbanding terbalik dengan perolehan kursi PKS di tingkat Daerah seperti yang terjadi di Kabupaten Takalar , pada hasil pemilu umum legislative 2014 tidak menampakkan adanya penurunan meskipun pada awal tahun 2013, PKS mengalami sebuah masalah politik ketika prsiden PKS Luthfi Hasan Ishaq di tetapkan sebagai tersangka kasus Korupsi daging Sapi impor oleh KPK. Hal ini kemudian dapat merusak citra partai yang selama ini dianggap cukup bersih.Bahkan setelah terkuaknya kasus ini banyak pengamat politik yang memprediksikan bahwa suara PKS akan anjok pada pemilu 2014. Jika melihat dari permasalahan politik yang di hadapi oleh Partai Keadilan Sejahtera menjelang pemilu 2014 tentu ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil pemilihan umum 2014, tetapi permasalahan politik yang di alami oleh Partai Keadilan Sejahtera justru tidak berpengaruh terhadap hasil pemilu yang di adakan di Kabupaten Takalar. Hasil pemilihan umum anggota legislatif 2014 di kabupaten Takalar di luar dugaan Partai Keadilan Sejahtera mengalami kenaikan perolehan suara dan memperoleh 4 kursi . Perolehan kursi PKS di DPRD Kabupaten Takalar dalam setiap pemilu legislatif dari tahun 2004 hingga 2014 mengalami kenaikan meskipun di Kabupaten Takalar adalah salah satu basis terkuat Golkar di Provinsi Sulawesi Selatan. Pada pemilu tahun 2004 di Kabupaten Takalar, PKS memperoleh 2 kursi di DPRD, pada tahun 2009 mendapat 3 kursi dan tahun 2014 PKS mendapat 4 kursi. Tentu saja Hal ini menarik untuk dikaji, terutama mengenai factor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan perolehan kursi PKS di Kabupaten Takalar dalam setiap pemilu legislative .10 Takalar sebagai satu basis terkuat dari Partai Golkar,dalam setiap pemilu baik pada pemilihan Presiden, Gubernur dan Bupati Partai Golkar selalu menjadi pemenang dalam perebutan kekuasaan yang di selenggarakan di Kabupaten Takalar, namun PKS yang pada pemilu 2014 mampu membuktikan bahwa partai yang berbasis Agama ini mampu memperoleh dukungan yang cukup banyak dari masayarakat yang ada di Kabupaten Takalar sehingga PKS berhasil mengamankan posisi wakil ketua 1 DPRD Kabupaten Takalar. Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulistertarik melakukan penelitian dengan
judul" PARTAI
KEADILAN
SEJAHTERA DI KABUPATEN TAKALAR " B.
Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penyusun dapat
merumuskan pokok masalah, yaitu: Faktor-faktor apa yang mempengaruhi peningkatan Perolehan Kursi Partai Keadilan Sejahtera dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Takalar ?
10
Sumber : Kpu Takalar
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan:Faktor - faktor yang mempengaruhi peningkatan perolehan kursi Partai Keadilan Sejahtera dalam pemilu Legislatif di Kabupaten Takalar. D. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoritis a) Sebagai
sumber
mengetahui
informasi
faktor-faktor
bagi yang
peneliti-peneliti mempengaruhi
yang
ingin
peningkatan
perolehan kursi PKS pada Pemilu legislatif yang diadakan di kabupaten Takalalar. b) Dalam wilayah akademis, memperkaya khasanah kajian Ilmu politik untuk perkembangan keilmuan. 2.Manfaat Praktis a) Sebagai referensi untuk Pemilu legislatif berikutnya yang ingin mengetahui factor peningktan perolehan kursi PKS di Kabupaten Takalar. b) Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk membahas Partai Keadilan Sejahtera dalam pemilihan legislatif di Kabupaten Takalar, penulis akan menjelaskan beberapa poin yang berkaitan dan dapat menjadi rujukan dalam menggambarkan dan menganalisa rumusan masalah di atas seperti, konsep partai politik, serta kerangka dan skema piker. A.
KONSEP PARTAI POLITIK 1. Defenisi partai politik Sistem kepartaian di Indonesia berawal dari kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905, hal inilah yang dianggap sebagai terompet kebangkitan dunia timur dan hal inilah yang dimaknai oleh kaum intelektual di Indonesia kala itu menjadi tonggak usaha dalam merintis kemerdekaan Indonesia. Hal ini terbukti dengan lahirnya organisasi Boedioetomo yang bergerak di bidang pendidikan padatahun 1908.11 Partai politik berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk wadah organisasi mereka bisa menyatukan orang-orang yang mempunyai pikiran
serupa
sehingga
pikiran
dan
orientasi
mereka
bisa
di
konsolidasikan, dengan begitu pengaruh mereka bisa lebih besar dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan. Partai politik adalah organisasi yang bertujuan untuk membentuk opini publik. Sebagai suatu organisasi
11
Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia. Hal. 75
yang khas, partai politik dilihat sebagai suatu bentuk organisasi yang berbeda dengan organisasi lain.12 Pelaksanaan pesta demokrasi, baik dalam pemilihan Presiden, Gubernur atau Bupati partai politik mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan partai politik sebagai kendaraan politik untuk digunakan oleh aktor politik dalam maju sebagai kontestan pemilu ataupun Pemilukada, walaupun ada yang dikatakan sebagai jalur independent, tetapi kebanyakan aktor politik menggunakan partai politik sebagai alat untuk mencapai tujuannya, karena partai politik lebih efisien. Ada beberapa definisi tentang partai politik yang dikemukakan oleh ahli ilmu klasik dan kontemprer, antara lain sebgai berikut: Menurut Carl J. Friedrich “Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikankepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil serta materiil (A political, party is a group of human beings, stabilyorganized with the objective of securing or maintaining for itsleaders the control of a government, with the further objective ofgiving to members of the party, through such control ideal and material benefits and advantages)”.13
12Firmanzah, 13
Ph.D, Mengelola Partai Politik, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), 67
Ibid,hal.404
Sigmun Neumann dalam bukunya, Modern PoliticalParties, mengemukakan bahwa “Partai politik adalah organisasidari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lainyang mempunyai pandangan yang berbeda (A political party is thearticulate organization of society’s active political agents; those whoare concerned with the control of governmental polity power, andwho compete for popular support with other group or groups holdingdivergent views)”.14Menurut Neumann, partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatandan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi. Menurut Ichlasul Amal partai politik merupakan satu keharusan dalam kehidupan politik yang modern dan demokratis.15 Selain beberapa ahli diatas, ahli lain yang juga turut merintis studi tentang kepartaian mendefinisikan partai politiksebagai berikut: a) Giovanni Sartori “Partai politik adalah suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan melalui pemilihanumum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatanjabatan publik (A party is any political group that present atelections, and is capable of placing through elections candidates forpublic office)”.16 b) David E. apter mendefinisikan bahwa partai politik merupakan perantara tunggal terpenting untuk politik, daya saing,tawarmenawar,dan negosiasi. Partai memungkinkan para politisi tetap dekat dengan publik di satu pihak dan menjadi sesuatu yang berlainan bagi sejumlah besar orang. Sebaliknya, ketika memperoleh jabatan, para politisi diharapkan mampu berdiri di 14
Miriam Budiarjo,Dasar-dasar ilmu politik,PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, Hal.404
15
Ichlasul Amal, Teori-Teori Mutakhir Partai, (PT. Tiara Wacana. Yogyakarta, 1998) hal. 11 Ibid,hal.404
16
atas berbagai kepentingan publik yang lebih umum. Jelaslah bahwa sebagian politisi bertindak seperti itu dan sebagian yang lain yang tidak, tetapi semua itu merupakan bagian permainan partai.17 c) Hendarmin Ranadireksa mengungkapkan bahwa, Partai adalah organisasi politik, karena orientasi partai adalah pada cita-citam emperjuangkan visi atau ideologi tertentu, dalam skala negara yang diyakini mampu menuju masyarakat sejahtera.Selanjutnya cita-cita partai hanya bisa terwujud apabila berhasil meraih kekuasaan melaui kemenangan dalam pemilu. Kekuasaan adalah sasaran partai untuk dapat mewujudkan cita-cita tanpa kekuasaan tidak lebih hanya sebagai wacana.18
2. Fungsi Partai Politik a. Sebagai sarana komunikasi politik Peranan partai politik yang paling utama adalah menyampaikan aspirasi rakyat terhadap permasalahan yangterjadi, di dalam masyarakat yang modern dan konfleks, banyakaspirasi yang berkembang. Aspirasi yang berkembang dalam masyarakat harus disatukkan dengan aspirasi masyrakat lain,agar aspirasi ini tidak hilang dengan begitu saja. Proses aspirasiini dinamakan dengan “penggabungan kepentingan”. Sesudah digabungkan, pendapat dan aspirasi tadi diolah dan dirumuskandalam bentuk yang lebih teratur, prosesini dinamakan“perumusan kepentingan”, dengan mengagregasi dan mengartikulasikan kepentingan masyarakat maka beban dalam masyarakat akan berkurang. Agregasi dan artikulasi adalah
salah
satu
fungsi
komunikasi
politik.Setelah
itu
partai
menjadikannya sebagai usul kebijakan, kemudian dimasukkan dalam
17David 18
E. Apter dalam buku Efriza, political Explore sebuah kajian ilmu politik.Alfabeta.
Hendaramin Ranadireksa,dalam buku Efriza, political Explore sebuah kajian ilmu politik. Alfabeta
program untuk diperjuangkan melalui parlemen sehingga sampai kepada pemerintah sehinnga dijadikan kebijakan umum. Sigmund Neuman dalam hubungannya dengan komunikasi politik, partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi- ideolgi social dengan lembaga pemerintah yang resmi dan yang mengkaitkannya dengan aksi politik dalam masyarakat yanglebih luas.19 b. Sebagai Sarana Sosialisasi Politik Sosialisasi politik dalam ilmu politik diartikan sebagai suatu proses yang melalui seseorang memperoleh sikap danorientasi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat dimana ia berda. Sosialisasi politik juga sebagai proses yang melaluinya masyarakat menyampaikan “budaya politik” yaitu norma-norma dan nilainilai, dari satu generasike generasi berikutnya,dengan demikian sosialisasi politik merupakan faktor penting dalam terbentuknya budaya politik (political culture) suatu bangsa. Suatu defenisi yang dirumuskan oleh ahli sosiologi politik M. Rush (1992) :Sosialisasi politik adalah proses yang melaluinya orang dalam masyarakat tertentu belajar mengenali system politiknya. Proses ini sedikit banyak menentukan persepsi dan reaksi mereka terhadap fenomena politik (Political socialization may bedefinedis the process by which individuals in a given societybecome
19
Miriam Budiarjo,Dasar-dasar ilmu politik,PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, Hal.406
acquainted with the political system and which to acertain degree determines perceptions and their reactions topolitical phenomena).20 c. Sebagai Sarana Rekrutmen politik Rekrutmen politik adalah seleksi dalam pemilihan atau seleksi dalam pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam system politik pada umumnya dan pemerintah pada khususnya.21 Fungsi ini semakin besar porsinya manakala partai politik itu merupakan partai tunggal seperti seperti dalam system politik atau manakala partai ini merupakan partai mayoritas dalam badan perwakilan rakyat sehingga berwenang membentuk pemerintahan dalam sistem politik demokrasi. d. Sebagai Sarana Pengatur Konflik Perbedaan pendapat,
konflik sudah menjadi hiasan
dalam
kehidupan demokrasi.Hal ini dikarenakan adanya kepentingan yang berbeda antara satu pihak dengan pihak yang lain. Peran partai politik diperlukan untuk mengatasinya, atau sekurang-kurangnya dapat diatur sedemikian rupa sehinggaa kibat negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin. Peran elit partai disini adalah menumbuhkan pengertian diantara merekadan bersama dengan tujuan yang menyakinkan pendukungnya. Sehingga hubungan psikologis antara warga negara dan pemerintahannya dapat terjalin dengan baik.
20Ibid
21
hal. 407 Ramlan surbakti,Memahami Ilmu Politik,PT Gramedia Widiasara
3.
Pengklasifikasian jenis partai yang dilihat dari sudut pandang secara umum, adalah seperti di bawah ini: a. Partai Proto Jenis partai ini merupakan karakter dasar dari tipe awal parpol, yang biasanya ada dalam lingkungan parlemen atau intraparlemen. Basis pendukungnya adalah kelas menengah keatas. Bentuk organisasi dan ideologinya relatif rendah (sederhana). Belum sepenuhnya sebagaimana dalam ciri parpol modern.Ciri yang masih menonjol, dan ciri yang jelas adalah pembedaan antara kelompok anggota dan non-anggota.
b. Partai Kader Partai kader merupakan perkembangan lebih lanjut partai proto. Keanggotaan partai ini terutama berasal dari golongan kelas menengah ke atas.22 Secara historis partai ini berkembang sebagai akibat hak pilih belum diberikan kepada masyarakat luas. Anggotanya kebanyakan kelas menengah keatas, dan tidak memerlukan organisasi besar untuk memobilisasi massa. Keanggotaannya terbatas, kepemimpinan serta para pemberi dana partai kader tidak memerlukan organisasi besar yang dapat memobilisasi massa, dengan demikian partai kader lebih tampak sebagai suatu kelompok informal dari pada sebagai organisasi yang didasarkan pada disiplin.
22
http://aaasmara.blogspot.com/2009/03/jenis-partai-politik.html
c. Partai Massa Berkembangnya jenis ini karena adanya perluasan hakpilih rakyat. Parpol ini dihentuk di luar parlemen . Orientasi parpol ini adalah kepada basis pendukung, yaitu buruh, petanidan massa lainnva. Tujuannva adalah untuk pendidikan politikdan pemenangan pemilu.Ideologi dan organisasinya rapi. d. Partai Diktaktoral Jenis ini adalah merupakan subtipe partai massa. Ideologinya kaku dan radikal.Pimpinan tertinggi melakukan kontrol ketat. Rekrutmen anggotanya sangat ketat, di mana anggota parpol dituntut mengabdi secara total.Jenis partai inibanyak juga ditemukan, terutama pada partaipartai baru yang berangkat dari ideologisasi yang baru pula. e. Partai Catch-All Jenis partai ini merupakan gabungan antara partai kaderdan massa. Mereka berusaha menampung kelompok social sebanyak-banyaknya untuk menjadi anggotanya.Tujuannya memenangkan pemilu berkaitan dengan berkembangnya kelompok kepentingan dan penekan, dan ideologinya tidak terlalukaku.23 B. KONSEP INSTUTISIONALISASI PARTAI Keberadaan partai politik (parpol) rnenjadi salah satu bentuk bekerjanya mekanisrne demokrasi.Partai politik hadir ditengah-tengan masyarakat
23http://avivsyuhada.wordpress.com/2012/02/23/jenis-partai-politik.
Html
bertujuan
untuk
mencari
dan
mempertahankan
kekuasaan
guna
mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Sebagai pengorganisasian warga negara yang rnerniliki cita - cita politik yang sama dan bertujuan untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan negara serta mengisi posisi - posisi politik di semua tingkatan.Parpol menjadi jembatan penghubung politis antara pemilik kekuasaan dan rakyat dengan pemerintah sebagai pemegang mandat kekuasaan. Eksistensi partai politik yang sangat sentral dalam demokrasi ini tentunya tidak terlepas dari berbagai peran sangat penting yang diembannya dalam menjalankan demokrasi melalui pelaksanaan fungsinya. Salah satu karakteristik pelembagaan partai dapat dapat ditinjau dari aspek otonominya. Partai politik yang memiliki derajat otonomi yang tinggi dalam pembuatan kebijakan (Decision making) diasumsikan memiliki tingkat pelembagaan partai yang lebih kuat. Sebaliknya ketidak mampuan partai untuk memproteksi diri terhadap campur tangan ekternal dalam pembuatan kebijakan mengidikasikan lemahnya tingkat pelembagaan partai.24 Adanya beragam tipe partai politik telah menyulitkan adanya kesamaan pemahaman mengenai mana partai politik yang telah terlembagakan dengan baik dan mana yang tidak. Secara umum, pelembagaan partai politik dalam pengertian klasik Huntington adalah ketika organisasi parpol telah
24
Akbar tanjung,The Golkar Way,gramedia Pustaka Utama,2007,hal.134
mendapatkan "value and stability".Jika parpol telah berhasil memformulasi dan menginternalisasi nilai - nilai organisasionalnya serta dalam periode waktu tertentu terdapat stabilitas internal, maka parpol dapat dikatakan terlembagakan dengan baik. Pelembagaan partai politik dengan demikian melibatkan dua aspek penting, yaitu value infusion dan behavioral routinization. Yang pertama merupakan suatu proses dimana para anggota menggeser fokus dari mengejar tujuan - tujuan atau kepentingan individual yang spesifik ke arah tujuan - tujuan besar organisasi parpol. Dari sini maka parpol akan dapat mengembangkan legitimasi, penerimaan di masyarakat, dan tentunya mengakarnya parpo. Sementara itu behavioral routinization terjadi kalau ada pola - pola organisasi yang stabil, dimana aturan - aturan dan norma - norma secara formal dan informal tertanam di dalam pola -pola tersebut sehingga akan ada prediktabilitas dan regularitas perilaku dan ekspektasi -ekspektasi dari para anggota, pengurus parpol, maupun masyarakat luas lainnya. Hal ini tentu tidak mudah, karena selalu saja ada upaya - upaya pembajakan parpol oleh segelintir elit maupun oligarki parpol untuk kepentingan politik sempit mereka. Menurut Huntington (1968:12), pelembagaan atau institusionalisasi partai adalah sebuah proses pengorganisasian dan prosedur untuk mencapai stabilitas dan nilai tertentu. Pelembagaan partai merujuk pada empat dimensi sistem institusionalisasi partai yang dikembangkan Mainwaring dan Scully (1995): Pertama,kedalaman akar partai dalam masyarakat. Partai memiliki
wilayah pendukung utama yang tidak berubah setiap pemilu dan mempunyai ideologi yang mengikat. Akar partai dalam masyarakat ditentukan oleh program dan ideologi yang jelas dan dapat diterima masyarakat serta menyangkut hungungan antara partai dan pemilihnya. Lemahnya hubungan ideologi antara partai dan pemilih menjadi salah satu komponen yang memperlemah pengakaran partai di masyarakat.Kedua,stabilitas kompetisi partai.
Kompetisi
partai
yang
tidak
disertai
institusionalisasi
akan
mempertinggi angka volatility dalam pemilu. Ketiga, adanya legitimasi aktor aktor politik terhadap partai, mereka melihat partai sebagai sebah bagian yang penting dalam demokrasi.Keempat, partai dianggap terlembaga apabila organisasi kepartaian bukan merupakan subordinasi dari kepentingan pemimpin - pemimpinnya.
C. STRATEGI PARTAI POLITIK Strategi pada umumnya berasal dari bidang militer, kata strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” yang diterjemahkan sebagai “Komandan militer” pada zaman demokrasi Athena.Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu.25Hingga awal masa industrialisasi, istilah strategi masih dipakai sebatas konotasi militer saja. Baru setelah itu kepemimpinan atas sejumlah besar orang diperlukan pula di bidang ekonomi.Sejak saat itu sedikit demi
25
http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi. (diakses 20/08/2015)
sedikit konsep strategi makin meluas ke berbagai aspek masyarakat, termasuk tentu saja ke bidang politik.Politik juga bertujuan memimpin kelompok-kelompok besar masyarakat atau anggota partai politik dan organisasi kearah sasaran khusus.26 Ahli strategi politik/militer dari Prussia Carl Von Clausewitz(17801831) menjelaskan bahwa tujuan strategi itu bukanlah suatu kemenangan yang
tampak
dipermukaan,
melainkan
kedamaianyang
terletak
di
belakangnya. Pengertian ini juga sangat peting dan erat kaitannya bagi strategi politik yang dijalankan partai politik,dalam hal ini adalah strategi yang dilakukan partai dengan cara mempengaruhi dan merekrut individu-individu dalam masyarakat. Strategi itu sendiri memiliki tujuan yang paling utama adalah“kemenangan”. Kemenangan akan tetap menjadi fokus partai politik dalam memperoleh suara terbanyak pada pemilihan umum dan akan berhasil memenangkan setiap calon-calon yang diajukan partai.27 Antara politik dan strategi memang sangat erat kaitannya dan tidak terpisahkan, bahkan beberapa ahli berpendapat bahwa politik itu adalah sebuah strategi dalam merebut atau mempertahankan kekuasaan.Strategi politik adalah strategi yang digunakan untuk merealisasikan cita-cita politik. partai politik merupakan salah satu organisasi yang mutlak memerlukan sebuah strategi politik dalam pemilu, tujuannya adalah untuk memperoleh kekuasaan dan pengaruh sebanyak mungkin dengan cara memperoleh hasil
26Peter
Schroeder dalam bukunya yang berjudul Strategi Politik http://ari-barata.blogspot.com/2010/11/strategi-politik.html (diakses pada senin, 26 agustus 2013) 27
yang baik dalam pemilu, agar dapat mendorong kebijakan-kebijakan yang dapat mengarah kepada perubahan masyarakat.28 Di dalam politik, strategi dapat berupa ide-ide atau gagasan ide politik tentu saja akan menciptakan perbedaan antar masyarakat yang menjadi pendukung ide tersebut, dan dalam setiap keadaan pasti ada pihak yang dirugikan dan diuntungkan, karena hasil dari satu keputusan politik akan melahirkan perubahan ataupun kondisi yang sama disaat status quo yang memenangkan pertarungan itu, oleh karena itu setiap ide/pemikiran pasti memiliki pendukung dan penentang. Dalam hal ini ide politik hanya akan dapat diwujudkan dalam satu pertarungan melawan penentang ide tersebut, yang akan selalu bertumpu pada bagaimana kekuasaan dan pengaruh dapat diperoleh, tetapi yang menjadi permasalahannya tentu saja bagaimana kekuasaan dan pengaruh itu bisa diperoleh, disaat yang sama, banyak kelompok yang menghendaki hal yang sama, maka untuk mampu meraih kemenangan tentunya dalam Pemilu, dibutuhkanlah suatu perencanaan yang hati-hati, maka disinilah letak substansi dari starategi politik itu.29 1. Pelayanan kepada Masyarakat Partai Politik sebagai salah satu produk dari system demokrasi modern merupakan sarana aspirasi kepentingan dari masyarakat. Dalam hal ini partai politik memiliki kewajiban untuk mewadahi dan menyalurkan
28
Ibid
29
Peter Scholder, Strategi Politik, Friedrich-Naumann-Stiftung, 2003. Hal 6-9
setiap aspirasi dari masyarakat, mengingat salah satu fungsi dari partai politik adalah rekrutmen politik yang bertujuan untuk menunjuk dan menugaskan kader-kadernya untuk mewakili kepentingan rakyat di dalam parlemen.Oleh karena itu antara partai politik dan masyarakat sangat erat hubungannya, dimana masyarakat membutuhkan sebuah partai politik untuk menyalurkan aspirasinya dalam parlemen dan partai politik juga membutuhkan masyarakat untuk mendukung kader-kader dan program-program yang mereka buat untuk rakyat itu sendiri. Karena adanya hubungan erat antara mesyarakat dan partai politik, maka salah satu strategi dalam memenangkan pemilihan adalah dengan cara menempatkan kader atau calon anggota legislative yang di percaya oleh masyrakat, mendekatkan diri kepada masyarakat, degan cara terbuka kepada masyarakat dan siap untuk menjadi penerus aspirasi masyarakat 2. Ideologi Islam Takalar sebagai salah satu kabupaten yang ada di Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup besar dan mayoritas penduduk kabupaten Takalar adalah pemeluk agama Islam.Hal inilah yang terkadang dimanfaatkan partai politik dalam mendapatkan simpati dan dukungan masyarat khususnya partai-partai berbasis Agama seperti PKS. Jika mampu memanfaatkan Ideologi Islam sebagai strategi dengan menyusun program-program yang religius yang dibutuhkan oleh masyarakat dan membuktikan kepada masyarakat bahwa partainya adalah partai yang benar-benar pro rakyat, maka partai politik akan
mendaptkan dukungan dan simpati masyarakat yang cukup besar. Namun, meskipun dijadikan salah satu strategi dalam pemilu, Ideologi islam yang dianut partai politik dapat menjadi boomerang tersendiri bagi setiap partai yang menggunakan strategi ini mengingat kepercayaan masyarakat sedang menurun terhadap partai yang berideologi agama mengingat maraknya kasus yang menimpat para petinggi partai yang berideologi islam termasuk PKS.
D. KONSEP PEMILU Demokrasi ditandai dengan adanya tiga persyaratan : (1) kompetisi di dalam memperebutkan dan mempertahankan kekuasaan, (2) partisipasi masyarakat, dan (3) adanya jaminan hak hak sipil dan politik. Dalam hal ini, system pemilu merupakan sala satu intrumen kelembagaan penting dalam Negara demokrasi untuk mewujudkan tiga persyaratan demikian.30. Pada sistem pemilu inilah rakyat dapat ikut berpartisipasi langsung dalam sistem politik guna memilih dan ikut menentukan siapa saja yang akan berkuasa dan memimpin negaranya. Tidak ada demokrasi tanpa pemilu, tidak ada pemilu tanpa partai politik, pemilu dan partai politik selalu menciptakan suasana ingar-bingar, gaduh, tegang, dan konflik.Namun juga menyimpan harapan bagi kemajuan dan perbaikan sebuah negara dan bangsa. Pendeknya pemilu bagai jembatan emas yang licin penuh jebakan.31
30
Prof. Dr. Kacung Marijan, Sistem Politik Indonesia : Konsolidasi Demograsi Pasca-Orde Baru. 2011. Hal: 83
31
Komaruddin Hidayat, Politik Panjat Pinang:dimana peran agama?. Hal. 49
Di dalam Undang-undang, pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.32 Pemilu di Indonesia merupakan kesempatan bagi rakyat untuk memilih sosok figur yang akan menduduki kursi di pemerintahan yang akan turut menentukan kesejahteraan mereka kedepannya. Sistem pemilu dilakukan untuk mencari sosok yang dianggap pantas dan layak untuk memimpin rakyat dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Ibarat pohan besar, pemilu bagai proses metamorfosis penggantian daun dan ranting yang baru dan segar, mengganti daun dan ranting yang sudah mengkuning. 33 Pemilihan umum itu dilaksanakan secara teratur sesuai dengan konstitusi dan ketentuan yang diatur oleh negara yang bersangkutan, misalnya Indonesia untuk lima tahun atau untuk negara-negara dengan sistem parlementer sesuai dengan konstitusinya atau pada saat disepakati oleh perdana menteri dan kepala negara ada mosi dari parlementer negara tersebut yang menganut cabinet mundur.
32 33
Undang-Undang no. 8 Tahun 2012 Ibid. Hal. 52
E. Kerangka Berpikir Indonesia adalah salah satu Negara yang menganut sistem Multi Partai, tidak heran jika disetiap perhelatan pemilu selalu dibanjiri oleh banyaknya partai-partai politik yang mendaftar untuk bertarung di pemilihan umum. Dengan banyaknya partai politik yang bermunculan di Indonesia praktis membuat persaingan antara partai politik juga menjadi semakin ketat dan tentu saja Hanya partai politik yang memiliki simpatisan dan massa yang loyallah yang mampu bertahan dan mampu mendapatkan dalam kerasnya persaingan perebutan kursi Legislatif maupun eksekutif di negeri ini. Dengan melihat jumlah pertai politik cukup banyak dengan ideolgi yang bermacam macam tentu saja akan menimbulkan persaingan yang ketat di antara partai partai tersebut untuk memenangkan pemilu baik tingkat nasional maupun di tingakat daerah. Salah satu partai politik yang ikut bersaing untuk menang pada setiap pemilu yaitu PKS dengan ideologi islam. Kiprah PKS dalam perpolitikan nasional tidak bisa di pandang sebelah mata meskipun PKS masih tergolong partai baru.2004 adalah awal Keikut sertaan PKS untuk ikut bertarung pada pemilu yang di adakan di Indonesia baik di tingkat nasiaonal maupun tingkat daerah. Dari hasil pemilu yang di ikuti PKS mulai 2004 sampai 2014 di tingkat nasional terjadi naik turun perolehan kursi dan jumlah perolehan suara pada setiap pemilu, namun lain halnya dengan perolehan kursi di tingka nasional yang mangalami penurunan dan peningkatan justru berbanding terbalik dengan peroleha kursi PKS di
kabupaten takalar yang terus mengalami peningkatan jumlah perolehan kursi dari pemilu 2004 sampai 2014. Dominasi partai besar seperti GOLKAR, PPP dan Demokrat di kabupaten
takalar
sangat
dominan
dalam
setiap
pemilu
yang
di
selenggarakan dI tIngkat daerah khususnya di kabupaten Takalar seperti pemilihan Bupati dan anggota Legislatif.Namun dewasa ini PKS mampu menarik perhatian masyarakat dengan memperoleh peringkat kedua pada hasil pemilu legislative 2014 di kabupaten Takalar. Keberhasilan PKS tidak hanya terjadi pada pemilu 2014 saja, namun keberhasilan tersebut mulai terlihat dari adanya peningkatan perolehan kursi pada setiap pemilu legislatif 2004 sampai dengan 2014.Peningkatan perolehan kursi adalah keberhasilan yang sangat di impikan oleh PKS.Keberhasilan ini tentu di tunjang dengan stategi yang di gunakan menjelang pemilu dan pelembagaan atau pegorganisasian yang baik mulai dari tingakat kabupaten, kecamatan dan tingkat desa/kelurahan dan keberhasilan itu tidak terlepas dari strategi politik yang di gunakan PKS pada pemilu yang di ikutinya sehingga mampu mendongkrak perolehan suara dan kursi.
F. Skema Kerangka
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA( PKS) KABUPATEN TAKALAR
FAKTOR PENINGKATAN PEROLEHAN KURSI
INSTUTISIONALISASI PARTAI
Kompetisi partai
PelembagaanPartai
STRATEGI POLITIK
HASIL PEMILU
BAB III METODE PENELITIAN Untuk memudahkan penelitian dalam menjelaskan masalah, maka penulis menggunakan metode penelitian. Di bawah ini akan akan dijelaskan beberapa hal yaitu : Lokasi dan waktu penelitian, Pendekatan Penelitian dan Tipe Penelitian, Informan Penelitan, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisa. Kesemua hal ini akan dijelaskan sebagai berikut: A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian
dilakukan
di
Kabupaten
Takalar,
hal
yang
menjadi
pertimbangan, karena Kabupaten Takalar merupakan tempat terjadinya peningkatan perolehan kursi Partai Keadilan Sejahtera.Hal inilah yang membuat penulis untuk mengambil Kabupaten Takalar sebagai sampel lokasi penelitian.Waktu penelitian adalah tahun 2015.
B. Dasar Penelitian dan Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Kualitatif, maka tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis, dimana penelitian ini berusaha untuk menggambarkan secara faktual mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan perolehan kursi PKS di kabupaten Takalar. Dengan kata lain, Penelitian deskriptif merupakan
penelitian
yang
berusaha
mendeskripsikan
dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau
efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung, dengan kata lain tipe Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus.34 Penelitian ini bertujuanuntuk menggambarkan dan mencari hubunganhubungan baru yang terdapat pada suatu masalah yang luas dengan cara mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dengan cara menggali informasi dari sebuah masalah. Adapun dasar penelitian ini adalah studi kualitatif yaitu pendekatan ditujukan pada jajaran partai keadilan sejahtera, orang banyak tahu tentang partai keadilan sejahtera serta masyarakat Kabupaten Takalar, yang akan menggambarkan peristiwa yang terjadi yang lebih relevan dijawab dengan strategi studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan tetap memperhatikan aspek efisiensi serta efektifitas guna pencapaian tujuan penelitian. C. Jenis Data penelitian 1. Data primer Data ini diperoleh melalui informan dengan menggunakanteknik wawancara, dalam pelaksanaan teknik ini penulismengumpulkan data melalui komunikasi langsung denganinforman.Peneliti turun langsung ke Daerah
penelitian
untukmengumpulkan
data
dalam
berbagai
bentuk.seperti hasilwawancara dan data dari KPU.Jadi data primer
34
Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. Penelitian kualitatif : Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. 2007. Hal: 68
adalahsemacamdata yang masih murni yang belum pernah diolah dan langsungdiambil dari sumbernya. 2. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi pepustakaan dengan cara mengumpulkan data dari buku,literature, artikel-artikel serta referensi lainnya yang berhubungandengan Partai Keadilan Sejahtera dan faktor peningkatannya. Selain itu,juga terdapat situs-situs atau website yang telah diakses untuk memperoleh data yang lebih akurat.Data sekunder adalah data yang telah diolah dalam bentuk naskah atau dokumen. D.Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini, adalah orang-orang atau pihak- pihak yang dinilai dapat memberikan informasi dan data seakurat mungkin. Penelitian tentang Partai Keadilan Sejahtera di Kabupaten Takalar yakni jajaran pengurus Partai Keadilan Sejahtera, tokoh adat atau tokoh masyarakat dan masyarakat Kabupaten Takalar, agar data yang diperoleh akurat.Kata-kata, kalimat, ungkapan baik lisan maupun tulisan, menjadi unit analisis dari penelitian ini. Jadi yang menjadi informan untuk penelitian ini adalah : 1. Ketua PKS Kabupaten Takalar 2. Anggota Dewan PKS Kabupaten Takalar 3. Kader PKS Kabupaten Takalar 4. Masyarakat
E.Teknik Pemgumpulan Data E1. Wawancara Wawancara adalah pertemuan antara periset dan responden, di mana jawaban responden akan menjadi data mentah.35 Peneliti melakukan wawancara lansung terhadap informan yang dianggap tepat dan memiliki pengetahuan dengan masalah penelitian ini. Wawancara antara peneliti dan informan dilakukan secara face to face.peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang menjadi inti dari masalah penelitian kepada informan Metode ini dikenal dengan teknik wawancara yaitu proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan. Dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan informan yang berhubungan dengan masalah yang diangkat.untuk penelitian ini adalah Ketua PKS Kabupaten Takalar, Anggota Dewan PKS Kabupaten Takalar, Kader PKS Kabupaten Takalar dan Masyarakat E2.Dokumentasi Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data Dokumentasi, yaitu peneliti memperoleh sumber data tertulis dari berbagai dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh
35
Lisa Harison, Metodologi Penelitian Politik, hal 104
lembaga-lembaga maupun yang dikeluarkan individu/perseorangan. Dokumen yang akan dijadikan sebagai sumber referensi dapat berupa artikel di surat kabar, artikel di internet dll. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah pengumpulan data.Peneliti melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian melalui wawancara, kajian pustaka, observasi dan sebagainya, dalam hal wawancara peneliti menggunakan perekam suara seperti hp, daftar pertanyaan dan lain-lain. Pada saat pengumpulan data, peneliti berhati-hati dalam mencatat data jangan sampai dicampurkan dengan pikiran peneliti.
BAB IV GAMBARAN UMUM
Pada bab ini, peneliti akan memaparkan beberapa bagian-bagian yang diharapkan dapat menjadi gambaran secara umum berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Adapun yang akan dipaparkan pada bab iniadalah gambaran umum lokasi penelitian, yaitu kabupaten Takalar dan gambaran umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 4.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian Kabupaten Takalar berada antara 5.3 - 5.33 derajat Lintang Selatan dan antara 119.22-118.39 derajat Bujur Timur. Kabupaten Takalar dengan ibukota Pattalasang terletak 29 km arah selatan dari Kota Makassar ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayah Kabupaten Takalar adalah sekitar 566,51 km2, dimana 240,88 km2 diantaranya merupakan wilayah pesisir dengan panjang garis pantai sekitar 74 km dan jumlah penduduk sekitar ± 250.000 dengan batas wilayah Kabupaten Takalar sebagai berikut : bagian Utara Kabupaten Takalarberbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, bagianTimur berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto dan KabupatenGowa, bagian Selatan dibatasi oleh Laut Flores, bagian Barat dibatasi oleh Selat Makassar.36
36
http://www.takalarkab.go.id/index.php/pemerintahan/2011-11-17-16-33-43/2011-
08-15-05-52-35/wilayah-administratif
Wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan masingmasing :
1. Kecamatan Manggarabombang 2. Kecamatan Mappakasunggu 3. Kecamatan Polombangkeng Selatan 4. Kecamatan Polombangkeng Utara 5. Kecamatan Galesong Selatan 6. Kecamatan Galesong Utara 7. Kecamatan Pattalassang 8. Kecamatan Galesong 9. Kecamatan Sanrobone Topologi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari daerah pantai, daratan dan perbukita. Bagian barat adalah daerah pantai dan dataran rendah dengan kemiringan antara 0-3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasiantara 0-25, derajat sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0-25,dengan batuan penyusun geomorfologi dataran didominasi pantai, batugemping, serta beberapa tempat batuan lelehan basal. Berdasarkan letaknya geografisnya, Kabupaten Takalar dapatdibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: a. Kabupaten
Takalar
PalombangkengUtara
bagian dan
Timur
Palombangkeng
(meliputi Selatan)
wilayah adalah
merupakan sebagian dataran rendah yang cukup subur dan sebagian
merupakan daerah bukit-bukit (Gunung Bawakaraeng). Wilayah ini merupakan daerah yang cocok untuk pertanian dan perkebunan. b. Kabupaten Takalar bagian Tengah (wilayah Pattalassang;ibukota Takalar) merupakan dataran rendah dengan tanah relatif subur sehingga di wilayah ini merupakan daerah yang cocok untuk pertanian, perkebunan dan pertambakan. c.
Kabupaten
Takalar
bagian
Barat
(
meliputi
Mangarabombang,Galesong Utara, Galesong Selatan, Galesong Kota, Mappakasunggu dan Sanrobone) adalah merupakan sebagian dataran rendah yangcukup subur untuk pertanian dan perkebunan, sebagian merupakan daerah pesisir pantai yang cocok untuk pertambakan dan perikanan laut. Potensi ikan terbang, telur ikan terbang, dan rumput laut di wilayah ini diduga cukup potensial untuk dikembangkan. Potensi sumber daya alam Kabupaten Takalar meliputi perikanan laut, pertanian, perkebunan dan peternakan. Luas areal budidaya ikan pada tahun 2006 sekitar 4.856 ha, budidaya tambak dengan luas 4.343 ha yang tersebar di hampir setiap kecamatan Produksi ikan laut di Kabupaten Takalar pada tahun 2006 mencapai 26.776 ton. Selain itu Kabupaten Takalar dikenal sebagai penghasil ikan terbang dan rumputlaut. Dalam Program Gerbang Emas Kabupaten Takalar sangat potensial dijadikan sebagai pusat inkubator pengembangan rumput laut. Kabupaten Takalar adalah salah satu dari wilayah penyanggah kota Makassar, dimana Kota Makassar adalah ibu kota
sekaligus pusat ekonomi Sulawesi Selatan dan kawasan Indonesia Timur. Bidang wilayah penyanggah bagi Kabupaten Takalar dapat bernilai positif secara ekonomis, jika Kabupaten Takalar dapat mengantisipasi dengan baik kejenuhan perkembangan kegiatan industri Kota Makassar. Yaitu dengan menyediakan
lahan
alternatif
pembangunan
kawasan
industri
yang
representatif, kondusif, dan strategis. Sebagai wilayah pesisir yang juga telah difasilitasi dengan pelabuhan walaupun masih pelabuhan sederhana maka Kabupaten Takalar memiliki akses perdagangan regional, nasional bahkan internasional. Keunggulangeografis ini menjadikan Takalar sebagai alternatif terbaik untuk investasi atau penanaman modal, dengan fasilitas pelabuhan yangada, Takalar memiliki potensi akses regional maupun nasional sebagai pintu masuk baru untuk kegiatan industri dan perdagangan untuk kawasan Indonesia Timur setelah Makassar mengalami kejenuhan. Demikian pula dengan dukungan sarana dan prasarana transportasi darat, seperti; akses jalan menuju kota Makassar, jarak yang relative tidak jauh dari pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, jalan beraspal dan sarana transportasi laut yang memadai berupa pelabuhan atau dermaga, Takalar siap menunjang aktivitas berdagangan dalam taraf internasional.
4.2 Gambaran Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) A. Sejarah Singkat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah partai yang merupakan lanjutan dari Partai Keadilan (PK) yang tidak lolos electoral threshold
pada pemilu tahun 1999. PK didirikan dalam sebuah konferensi pers diAula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta pada tanggal 20 juli1998. Presiden (ketua) partai ini adalah Nurmahmudi Isma'il. Setelah dinyatakan lolos verifikasi Partai Keadilan (PK) pertama kali ikut dalam pemilu tahun 1999 dan meraih 1,4 juta suara. Akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya batas minimum keikutsertaan parpol pada pemilu selanjutnya (electoral threshold) yaitu 2%, maka PK harus merubah namanya untuk dapat ikut kembali di Pemiluberikutnya. Pada tanggal 9 Jumadil Ula 1423H atau bertepatan dengan hari sabtu, tanggal 20 April tahun 2002, PKS didirikan di Jakarta, dengan bergabungnya PK dan PKS maka secara otomatis semua hak milik PK menjadi milik PKS, termasuk anggota dewan dan para kadernya. Kiprah PKS dalam perpolitikan nasional tidak bisa di pandang sebelah mata meskipun PKS masih tergolong partai baru. Pada pemilu tahun 2004 dilluar dugaan PKS memperoleh suara sebanyak 8.325.020 atau sekitar 7,34% dari jumlah total suara dan mendapatkan 45 kursi DPR.37 Pada pemilu tahun 2009 PKS kembali Berjaya dengan mendapatkan 10% atau 57 kursi dan memperoleh suara sebanyak 8.206.955 38 dan pada pemilihan umum legislative 2014 PKS meraih total 8,480,204 berhasil memperoleh 40 kursi.
37Kpu.go.id 38Kpu.go.id
: berdaarkan hasil pemilu tahun 2004 : berdasarkan hasil pemilu tahun 2009
B. Visi dan Misi Partai Keadilan Sejahtera Visi Indonesia yang dicita-citakan Partai Keadilan Sejahtera adalah: “Terwujudnya Masyarakat madani yang adil, sejahtera,dan bermartabat”.39 Masyarakat Madani adalah masyarakat berperadaban tinggi dan maju yang berbasiskan pada: nilai-nilai, norma, hukum, moral yang ditopang oleh keimanan; menghormati pluralitas; bersikap terbuka dan demokratis; dan bergotong-royong menjaga kedaulatan Negara. Pengertian genuin dari masyarakat madani itu perlu dipadukan dengan konteks masyarakat Indonesia di masa kini yang merealisasikan Ukhuwwah Islamiyyah (ikatan keislaman), Ukhuwwah Wathaniyyah (ikatan
kebangsaan)
dan
Ukhuwwah
Basyariyyah
(ikatan
kemanusiaan), dalam bingkai NKRI. Adil adalah kondisi dimana entitas dan kualitas kehidupan baik pembangunan politik, ekonomi, hukum, dan sosial-budaya ditempatkan secara proporsional dalam ukuran yang pas dan seimbang, tidak melewati batas. Itulah sikap moderat, suatu keseimbangan yang terhindar dari jebakan dua kutub ekstrem:mengurangi dan melebihi (ifrath dan tafrith). Sejahtera secara standar berarti aman dan makmur. Aman adalah situasi kemanusiaan yang terbebas dari rasa takut, secara psikis
39
http://www.pks.or.id/content/visi-dan-misi. (diakses 26/11/2015)
sejahtera, sedangkan makmur adalah situasi kemanusiaan yang terbebas dari rasa lapar, secara fisik sejahtera. . Firman Allah Swtpada surah An-Nahl 16:112 menegaskan, “Dan Allah telah membuatsuatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya amanlagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah darisegenap tempat, tetapi (penduduk)-nya mengingkari nikmat-nikmatAllah; karena itu, Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparandan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." Bermartabat menuntut bangsa Indonesia untuk menempatkan dirinya sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa yang bermartabat adalah bangsa yang mampu menampilkan dirinya, baik dalam aspek sosial, politik, ekonomi, maupun budaya secara elegan sehingga
memunculkan
penghormatan
dan
kekaguman
dari
bangsalain. Martabat muncul dari akhlak dan budi pekerti yang baik,mentalitas, etos kerja dan akhirnya bermuara pada produktivitas dan kreativitas. Kreativitas bangsa yang tinggi dapat mewujud dalam karya-karya adiluhung dalam berbagai bidang yang tak ternilai. Darisana muncul rasa bangga pada diri sendiri dan penghormatan daribangsa lain. Martabat memunculkan rasa percaya diri yang memungkinkan kita berdiri sama tegak, dan tidak didikte oleh bangs alain. Adapun Misi yang diemban oleh Partai Keadilan Sejahteraadalah:40
40
K.H. Hilmi Aminuddin. 2008. Memperjuangkan masyarakat Madani: Majelis Pertimbangan
1. Mempelopori reformasi sistem politik, pemerintahan dan birokrasi, peradilan, dan militer untuk berkomitmen terhadap penguatan demokrasi.
Mendorong
penyelenggaraan
system
ketatanegaraan yang sesuai dengan fungsi dan wewenang setiap
lembaga
agar
terjadi
proses
saling
mengawasi.
Menumbuhkan kepemimpinan yang kuat, yang mempunyai kemampuan
membangun
solidaritas
masyarakat
untuk
berpartisipasi dalam seluruh dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, yang memiliki keunggulan moral,kepribadian, dan intelektualitas. Melanjutkan reformas ibirokrasi dan lembaga peradilan dengan memperbaiki sistem rekrutmen dan pemberian sanksi-penghargaan, serta penataan jumlah pegawai negeri dan memfokuskannya pada posisi fungsional, untuk membangun birokrasi yang bersih, kredibel, dan efisien. Penegakan hukum yang diawali dengan membersihkan aparat penegaknya dari perilaku bermasalah dan koruptif. Mewujudkan kemandirian dan pemberdayaan industry pertahanan nasional. Mengembangkan otonomi daerah yang terkendali serta berorientasi pada semangat keadilan dan proporsionalitasmelalui musyawarah dalam lembaga-lembaga kenegaraan ditingkat pusat, provinsi dan daerah. Menegaskan kembali sikap bebas dan aktif dalam
Pusat Partai Keadilan Sejahtera (hal 203)
mengupayakan stabilitas kawasan dan perdamaian dunia berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, saling menguntungkan,dan
penghormatan
terhadap
martabat
kemanusiaan. Menggalang solidaritas dunia demi mendukung bangsa-bangsa yang tertindas dalam merebut kemerdekaannya. 2. Mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat melalui strategi pemerataan pendapatan, pertumbuhan bernilai tambah tinggi, dan pembangunan berkelanjutan, yang dilaksanakan melalui langkah-langkah utama berupa pelipatgandaan produktifitas sektor
pertanian,
kehutanan,
dan
kelautan;
peningkatan
dayasaing industri nasional dgn pendalaman struktur & upgrading kemampuan teknologi; dan pembangunan sektorsektor yang menjadi sumber pertumbuhan baru berbasis resources & knowledge. Semuaitu dilaksanakan di atas landasan (filosofi) ekonomi egaliter yang akan menjamin kesetaraan atau valuasi yang sederajatantara (pemilik) modal dan (pelaku) usaha, dan menjamin pembatasan tindakan spekulasi, monopoli, dan segalabentuk
kriminalitas
ekonomi
yang
dilakukan
oleh
penguasamodal dan sumber-sumber ekonomi lain untuk menjamin terciptanya kesetaraan bagi seluruh pelaku usaha. 3. Menuju pendidikan yang berkeadilan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
Membangun
sistem
pendidikan
nasional
yang
terpadu,
komprehensif dan bermutu untuk menumbuhkan SDM yang berdaya saing tinggi serta guru yang professional dan sejahtera. Menuju sehat paripurna untuk semuakelompok warga, dengan visi sehat badan, mental spiritual,dan sosial sehingga dapat beribadah kepada Allah SWTuntuk membangun bangsa dan negara; dengan cara mengoptimalkan anggaran kesehatan dan seluruh
potensiuntuk
mendukung
pelayanan
kesehatan
berkualitas. Mengembangkan seni dan budaya yang bersifat etis danrelijius sebagai faktor penentu dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh, disiplin kuat, etos kerja kokoh, sertadaya inovasi dan kreativitas tinggi. Terciptanya masyarakat sejahtera, melalui pemberdayaan masyarakat yang dapat mewadahi dan membantu proses pembangunan berkelanjutan.
C. Jenjang Keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera Partai Keadilan Sejahtera adalah partai kader, dimana inti dari kekuatan partai ini berasal dari para kader-kadernya. Sesuai denganAD-ART PKS Bab III pasal 8 yaitu, setiap warga Negara Indonesiadapat menjadi anggota partai sesuai dengan peraturan perundangun dangan republik Indonesia yang berlaku.41 Sistem
41
AD-ART Partai Keadilan Sejahtera. Bab III pasal 8.
kaderisasi pada PKS berjenjang sesuai dengan tingkat kualitas dan loyalitas kadernya,adapun tingkatannya adalah : 1.Kader Pemula, yaitu mereka yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota partai dan terdaftar dalam keanggotaan partai dan ter Catat oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS setelah lulus dalam training orientasi partai tingkat pertama. 2. Kader Muda, yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh DPC dan telahlulus pada pelatihan kepartaian tingkat dasar pertama. 3. Kader Madya, yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh DPC dan telahlulus pada pelatihan kepartaian tingkat dasar kedua. 4. Kader Dewasa, yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh DPC dan telahlulus pada pelatihan kepartaian tingkat lanjutan. 5. Kader Ahli, yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP)dan telah lulus pada pelatihan kepartaian tingkat tinggi. 6. Kader Purna, yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh DPP dan telahlulus pada pelatihan Kepartaian tingkat ahli, dan
7. Kader Kehormatan, yaitu mereka yang berjasa dalam perjuangan partai dan dikukuhkan oleh MajelisPertimbangan Partai. Jenjang keanggotaan kader ini merupakan jenjang kaderisasi para anggota Partai Keadilan Sejahtera. Jika telah memenuhi kualitas dan syarat-syarat yang telah ditetapkan, maka jenjang keanggotaannya pun dapat ditingkatkan.
D. Struktur Dewan Pempinan Daerah (DPD) PKS kabupaten Takalar Adapun Susunan Dewan Pengurus Daerah PKS kabupaten Takalar periode 2015 - 2020 adalah sebagai berikut :
Nama
Jabatan
Hairil Anwar S. Sos
Ketua Umum
Jamaluddin Ago S. Ag
Sekretaris Umum
Ilham
Wakil Sekretaris Umum I
Muh. Hasrul
Wakil Sekretaris Umum II
Candra Budiarti,SE
Bendahara
Bidang - Bidang
No
Bidang – Bidang
Nama
Jabatan
1
Bidang Kaderisasi
Suardi Rapi Spdi
Ketua
2
Bidang Kepemudaan
Hasmar
Ketua
3
Bidang
Rahli Yahya S.Pdi
Ketua
Samsuar
Ketua
Ahmad Spd
Ketua
Pembangunan
Dan Dakwah 4
Bidang Kesra, Seni
Dan Budaya 5
Bidang
Ketenagakerjaan,
Patani Dan Nelayan
6
Bidang Polhukam.
Farni SE
Ketua
Pemberdayaan SDM 7
Bidang Pemenangan dan Profesi
Muh. Irsan Tarfi
Ketua
Ella Nurleila SE
Ketua
Dewi Spdi
Anggota
Suardi S.Pdi
Ketua
Abd. Hasan S.Pdi
Ketua
Pemilu dan Pilkada 8
Bidang Perempuan Dan
Ketahanan Keluarga 9
Bidang Kepaduan Dan
Olahraga 10
Bidang Hubungan
Masyarakat
Sumber : DPD PKS Kabupaten Takalar
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Politik tidak bisa terlepas dari kekuasaan baik mempertahankan atau memperoleh kekuasaan, selalu ada pertarungan karena dalam setiap kekuasaan pasti selalu ada pihak penentang dan pihak pendukung sehingga kehadiran pertarungan untuk mengakhiri perebutan kuasa dan pengaruh merupakan kunci utama. Salah satu pertai politik yang kemudian ikut dalam pertarungan tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ). Partai Keadilan Sejahtera merupakan partai besar yang ada di Indonesia, yang telah ikut mewarnai perhelatan perpolitikan di Indonesia,baik dalam skala nasional, provinsi maupun Kabupaten atau Kota. Partai Keadilan Sejahtera adalah partai kader yang berideologi Islam, bahkan bisa dikatakan bahwa PKS adalah satu-satunya partai kader murni yang ada di indnesia, dimana kadernya yang duduk di bangku DPR maupun DPRD merupakan kader asli binaan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) yang telah melalui proses panjang dalam jenjang kaderisasi , tidak heran jika kekuatan utama partai ini berada pada pergerakan kadernya. Sebagai partai islam yang juga partai dakwah, Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) menjadikan moralitas dalam kehidupan bermasyarakat sebagai program utama partai. Keberhasilan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) pada pemilu Legilatif 2014 di tingkat Pusat dan di tingkat daerah adalah suatu pencapaian dan keberhasilan yang di peroleh semua anggota kader Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) meskipun
menjelang pemilu partai ini mengalami sebuah masalahpolitik ketika prsiden PKS luthfi hasan ishaq di tetapkan sebagaitersangka kasus korupsi daging sapi impor oleh KPK. Tentu saja hal ini kemudian dapat merusak citra partai yang selama ini dianggap cukup bersih. Bahkan setelah terkuaknya kasus ini banyak pengamat politik yang memprediksikan bahwa suara PKS akan anjok pada pemilu 2014. Akan tetapi prediksi bahwa Partai Keadilan Sejahtera akan mengalami penurunan dukungan dari masyarakat justru tidak nampak pada hasil pemilu 2014, seperti yang terjadi di Kabupaten Takalar. Dari tiga dapil yang ada di kabupaten takalar, dapil I (Pattalassang, Polongbangkeng Selatan dan Polongbangkeng Utara ) Dapil II ( Mangarabombang, Mappakasunggu dan Sanrobone ) dan Dapil III ( Galesong utara, Galesong baru dan Galesong Selatan ) di Kabupaten Takalar Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) mampu memperoleh 4 kursi dan menempatkan anggota legislatifnya sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Takalar. Berikut nama anggota DPRD kabupaten Takalar dariPartai Keadilan Sejahtera : 1. MUH. NUR FITRHI D. DG. SIAMA 2. Hj. MARDIANA DG. TANNING 3. SULAEMAN RATE DG. LAJA, SE 4. HAIRIL ANWAR DG. GADING, S. Sos
Pada pemilu tahun 2004 di Kabupaten Takalar, Partai ini memperoleh 2 kursi di DPRD, pada tahun 2009 mendapat 3 kursi dan tahun 2014 PKS mendapat 4 kursi.Tentu saja Hal ini menarik untuk dikaji, terutama mengenai factor-faktor
yang mempengaruhi peningkatan perolehan suara PKS di Kabupaten Takalar dalam setiap pemilu legislatif.42 Grafik 1. Peningkatan Perolehan Kursi PKS di Kabupaten Takalar
Perolehan Kursi DPRD Di Kabupten Takalar JUMLAH KURSI ( 3 Besar ) 20 15 PPP 10
PKS GOLKAR
5 0 2004
2009
2014
( sumber : KPU Takalar ) Grafik 2. Perolehan Kursi Partai Politik di Kabupaten Takalar
Perolehan Kursi DPRD Partai Politik di Kabupaten Takalar 12 10 8 6 2009-2014
4
2014-2019 2 0
( sumber : KPU Takalar )
42
Sumber : Kpu Takalar
Adapun faktor-faktor peningkatan perolehan kursi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) di Kabupaten Takalar adalah sebagai berikut :
A. Pelembagaan Partai Keadilan Sejahtera Salah satu partai yang berbasis agama yang lahir pada tanggal 20 juli 1998 adalah PK ( partai keadilan ) yang kemudian berubah nama menjadi PKS ( partai keadilan sejahtera ) pada 20 april 2002. Dalam skala nasional, PK pertama kali ikut pemilu pada tahun 1999, namun saying pada awal keikutsertaan PK gagal menembus electoral threshold setelah hanya memperoleh suara sekitar 1,3%, hal inilah yang membuat PK harus mengubah namanya untuk dapat kembali mengikuti pemilu berikutnya. PKS bisa dikatakan lebih terorganisasi dan terlembaga daripada Partai Politik yang ada di Indonesia dilihat dari pengorganisasian partai baik secara internal maupun eksternal. Keberhasilan proses Pelembagaan Partai Keadialn Sejahtera dapat dilihat dari adanya infakstruktur yaitu kader yang sudah tersebar di setiap Kecamatan maupun di tingkat desa khususnya di Kabupaten Takalar. Kedalaman akar partai tersebut tidak bisa terlepas dari proses pelembgaan partai yang baik dari partai keadilan sejahtera. Elemen yang sangat mendukung keberhasilan PKS adalah Profesionalisme para kadernya. Partai Keadilan Sejahtera adalah partai kader yang berideologi Islam, bahkan bisa dikatakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera adalah satusatunya partai kader murni yang ada di Indnesia, dimana kadernya yang
duduk di bangku DPR maupun DPRD merupakan kader asli binaan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) yang telah melalui proses panjang dalam jenjang kaderisasi mulai dari Kader Pemula, Kader Muda, Kader Madya, Kader Dewasa, Kader Ahli, Kader Purna dan Kader Hehormatan jadi Partai Keadilan Sejahtera adalah salah satu partai berbasis islam yang ada di Indonesia yang merupakan partai Kader, yaitu partai yang memiliki kekuatan dengan mengandalkan kualitas anggota/kadernya. PKS sudah tidak asing lagi dalam Masyarakat mulai ditingkat Nasional tak terkecuali juga di Daerah termasuk kabupaten Takalar . Keberhasilan PKS di Kabupaten Takalar pada pemilu 2014 karena pengakaran Partai Keadilan Sejahtera pada masyarakat Takalar sudah tertanam sejak masuknya PK sekitar tahun 1999-an . Sehingga masyarakat sudah mengenal Program dan Ideology PKS itu sendiri. Hal ini di pertegas oleh Jamaluddin Ago S. Ag selaku sekretaris DPD PKS kabupaten Takalar. " Partai Keadilan masuk di kabupaten Takalar sekitar akhir Tahun 1999 di bawa kepemimpinan saya, jadi tentu masyarakat sudah mengenal baik tentang PKS apalagi program program yang sering kami lakukan mampu menarik simpatik masyarakat " 43 Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa PKS memang sudah mendapat respon positif dari Masyarakat karena Program dan Ideologi, ternyata PKS pada waktu itu memang berkontribusi besar kepada Masyarakat Takalar dari awal masuknya pertai ini sampai sekarang. Hal ini sesuai yang di ungkapkan oleh Mainwaring dan Scully (1995) bahwa Partai memiliki wilayah
4343
Wawancara dengan sekretaris DPD PKS Kabupaten Takalar 24/11/2015
pendukung yang tidak berubah setiap pemilu dan mempunyai ideologi yang mengikat. Akar partai dalam masyarakat ditentukan oleh program dan ideologi yang jelas dan dapat diterima oleh Masyarakat serta menyangkut hubungan antara partai dan pemilihnya.44 Dari pernyataan diatas jelas bahwa faktor Program sebuah Partai, tidak bisa disampingkan karena hal ini juga dipertegas oleh Mainwaring dan Scully bahwasanya Partai itu, untuk mendapatkan kepercayaan dari Masyarakat, harus melihat Ideologi dan Programnya yang jelas terhadap masyarat. Selain program-Program yang jelas terhadap Masyarakat yang jelas sehingga mampu menarik simpati dari Masyarakat, di sisi lain peningkatan perolehan kursi PKS di kabupaten Takalar adalah Kelembagaan Partai. Pelembagaan yang dimaksud adalah infrastruktur partai atau kader Partai yaitu kepengurusan Partai yang terorganisasi dengan sangat baik sehingga kader Partai sampai pada tingkat Kecamatan dan Kelurahan-desa yang ada di Kabupaten Takalar. Hal ini diungkapkan oleh Hairil Anwar DG. Gading. "... Keberhasilan pada pemilu 2014 di kabupaten Takalar tidak terlepas dari dukungan kader kader PKS yang luar biasa dan toko masyarakat yang memiliki basis kuat yang sudah berinteraksi dengan kita di tambah dengan pemilih eksternal dari caleg caleg esternal itu sendiri sehingga lebih banyak suara..."45
44
http://ratnadwipa.blogspot.com/2008/12/institusionalisasi-partai-sebuah-proses.html
45
Wawancara dengan wakil ketua DPD PKS Kabupaten Takalar 24/11/2015
Dari hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa kekuatan utama Partai Keadilan Sejahtera ini ada di kadernya yang tersebar di setiap Kecamatan maupun desa. Keder-keder inilah yang akan bergerak dan berjuang untuk melakukan Konsolidasidan Sosialisasi dari bawah yaitu dari tingkat Kecamatan dan Kelurahan - Desa, peran kader ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata, sebab kader inlah yang akan menjadi poros perjuangan dan menjadi nadi Partai Keadilan Sejahtera dalam upaya mencapai target pada pemilu. Bahkan ikader partai inibisa jadi sangat menentukan bagaimana hasil suara yang akan diperoleh PKS. Hal ini di pertegas oleh Muh. Nur Fithri D Dg. Siama selaku anggota DPRD fraksi PKS Periode 2014 - 2019 kabupaten takalar. " Kader partai sangat berpengaruh sekali terhadap perolehan suara tiap tiap caleg,karena kader kader PKS sangat kompak jadi kader yang ada di bawa yang membantu kita untuk mensosialisakan diri kami kepada masarakat,jadi kader itu sangat berpenaruh makanya ujung tombaknya partai PKS itu adalah kadernya yang tersebar di hampir semua desa"46 Dari
pernyataan
diatas
jelas
bahwa
kader
partai
sangat
berpenaruh,kekompakan kader PKS inilah yang akan menjadi cerminan kekuatan Partai, semakin kompak dan solid kader Partai, maka akan semakin besar kekuatan dan peluang umtuk memenangkan pemilu, dalam hal inikekompakan para pengurus PKS telah mereka buktikan dengan seringnya mereka melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka sosialisasi pemilu 2014, dan acara yang dilakukan pengurus Partai Keadilan Sejahtera tersebut selalu
46
Wawancara dengan Anggota DPRD FRAKSI PKS Kabupaten Takalar 2014 - 2017 ( 24/11/2015)
ramai, hal ini membuktikan bahwa infrastruktur-infrastruktur Partai Keadilan Sejahtera benar-benarkompak dan berjuang dalam pemilu tahun 2014 khususnya di kabupaten Takalar. Hal ini sesuai yang di ungkapkan oleh Mainwaring dan Scully (1995) bahwa pelembagaan atau institusionalisasi partai adalah sebuah proses pengorganisasian dan prosedur untuk mencapai stabilitas dan nilai tertentu. Pelembagaan partai merujuk pada kedalaman akar partai dalam Masyarakat. Partai memiliki wilayah pendukung utama yang tidak berubah setiap pemilu dan mempunyai ideologi/program yang mengikat. Akar partai dalam masyarakat ditentukan oleh program dan ideologi yang jelas dan dapat diterima masyarakat serta menyangkut hungungan antara partai dan pemilihnya.47Ideologi dan program partai merupakan salah satu tali pengikat antara pemilih dan partai. Pemilih mengetahu Partai mana yang mempunyai program dan ideologi yang merepresentasikan kepentingan mereka. Ketika terdapat hubungan ideologi dan program yang tidak merepresentasikan kepentingan pemilih, maka pemilih akan cenderung berpindah dari partai satu ke Partai yang lain atau biasa disebut floating voters. Dari pernyataan diatas jelas bahwa akar Kedalaman Partai dan ideology sebuah partai, tidak bisa disampingkan karena hal ini juga dipertegas oleh Mainwaring dan Scully bahwasanya partai itu,untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, harus melihat ideologi dan programnya yang jelas terhadapa masyarat. Apabila berbicara mengenai ideologi 47
http://ratnadwipa.blogspot.com/2015/12/institusionalisasi-partai-sebuah-proses.html
Partai
Keadilan Sejahtera itu sendiri, maka Masyarakat Takalar sudah mengenal bahwa partai ini adalah partai Islam yang dapat di percaya dan mendarah dagingdalam Masyarakat itu sendiri, karena sudah menganngap bahwai deologi Partai Keadilan Sejahtera sesuai dengan tujuan bangsa yakni untuk mensejahterahkan Masyarakat, selain itu program-program yang dijalankan oleh partai ini sesuai dengan harapan Masyarakat dan Masyarakat belum perna dikecewaka oleh Partai Keadilan sejahtera.
B. Kompetisi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) Adanya Kompetisi atau persaingan yang terjadi pada pemilu Legilatif 2014 sangat berpengaruh terhadap perolehan jumlah suaraPartai Keadilan Sejahteradi Kabupaten Takalar. Persaingan tentu tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan maupunitu dalam pendidikan, dunia kerja maupun pada dunia hiburan,bahkan dalam dunia perpolitikan sebuah persaingan sangat berat baik itu antaraPartai Politik maupun antar calon yang maju untuk dipilih pada pesta demokrasi, bahkan jauh sebelum pelaksanaan pesta Demokrasi persaingan antar partai politik maupun antar para calon sudah terjadi,demi merebut hati dan simpati Masyarakat agar terpilih pada pemilihan. Peningkatan perolehan Kursi Partai Keadilan Sejahtera pada Pemilihan umum anggota legilatif di Kabupaten Takalar tentu bukan hal yang mudah,karena harus bersaing dengan partai lain seperti seperti partai Golkar, Demokrat, PDI-P, PPP, dan partai-partai lainnya akan siap untuk bersaing.
Tentu persaingan pada pemilu sangat ketat meskipun Partai Keadilan Sejahtera termasuk partai besar di Indonesia, hal ini dikarenan pada pemilihan umum anggota Legilatif kabupaten Takalar pada tahun 2014terdapat calon anggota legilatif yang sangat banyak, yang ikut untuk bersaing dalam kanca perpolitikkantersebut. Penigkatan perolehan kursi PKS pada pemilihan umum anggota legilatif diKabupaten Takalar khususnya dalam hal kompetisi partai tentu bukan hal yang muda dan di peroleh tampa perjuangan dan kerja keras dari semua pihak dari partai PKS, selain Partai yang ikut bersaing dengan partai lain,terdapat pula persaingan dan kompitisi di internal partai politik, keikut sertaan figur-figur partai yang mencalonkan diri meraka sebagai calon anggota Legilatif pada pemilu 2014 memberikan dampak positif dan dampak negatif. Keberhasilan PKS pada pemilu 2014 di kabupaten takalar tidak bisa terlepas dari adanya kompetisi yang berjalan dengan sangat baik di internal Partai Keadilan Sejahtera, kompetisi dan persaingan antara calon anggota Legislatif dari Partai ini memberikan dampak yang sangat positif karena semua calon anggota Legislatif PKS memperoleh suara yang tidak sedikit. Semua calon anggota Legislatif merasa mampu dan berhak untuk mewakili partainya di DPRD kabupaten Takalar dan tidak ada Toko atau figur yang dominan dalam perebutan kursi sehingga para anggota Legislatif ini bekerja dan berusaha untuk memperoleh dukungan dan simpatik dari Masyrakat sebayak banyak mungkin untuk memberikan hak suaranya pada calon anggota Legislatif ini, hal ini tentu berpengaruh terhadap perolehan suara dan
kursipada pemilu legislatif 2014 yang ada di kabupaten takalar. Hal ini diungkapkan oleh Muh. Nur Fithri D Dg. Siama selaku anggota DPRD fraksi PKS Periode 2014 - 2019 kabupaten Takalar. " persaingan kami sesama kader PKS sangat ketat,bukan hanya bersaing dengan caleg dari partai lain tapi kita juga bersaing sesama caleg dari partai,perolehan jumlah suara rata rata di dapil saya itu memperoleh 1000 suara, sekarangkan sistem suara terbanyak jadi siapa yang memperoleh suara paling banyak maka dia yang berhak untuk menjadi anggota DPRD di kabupaten takalar,jadi kompetisi yang terjadi kemarin itu sangat ketat untuk sesama partai PKS“48
Tabel 1. Hasil Perolehan Suara Calon Anggota Legilatif PKS dapil I
48
No
Nama Calon Anggota Legislatif
Jumlah
1
Ir. Muh. Darwis Sijaya
1451
2
Muh. Nur Fitrhi Dg. Siama
1857
3
Hj. Mardiana Dg. Tanning
1733
4
Kamaruddin, ST Dg. Raja
797
5
Alwi Bagenda, SE
1464
6
Haeriah Kasau Spd
28
Wawancara dengan Anggota DPRD FRAKSI PKS Kabupaten Takalar 2014 - 2017 ( 24/11/2015)
7
Tajuddin Nur
87
8
Marlina, SH. MH
1164
9
Erna Cahyani, S.ST
24
10
Irwan
250
11
H. Rahmat Azis Dg. Naba
1199
12
Syafaruddin Tompo
172
Sumber : KPU TAKALAR
Dari pernyataan tersebut, selain kompetisi sesama partai, calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahterajuga bersaing dalam mencapai tujuannya.Hal ini sesuain dengan teori yang diungkapkan oleh Hal ini sesuai yang di ungkapkan oleh Mainwaring dan Scully (1995) bahwa pelembagaan atau institusionalisasi partai adalah sebuah proses pengorganisasian dan prosedur untuk mencapai stabilitas dan nilai tertentu. Pelembagaan partai merujuk pada stabilitas kompetisi partai. Kompetisi partai yang tidak disertai institusionalisasi
akan
mempertinggi
angka
volatility
dalam
pemilu.
Sedangkan teori Sigmun Neumann dalambukunya, Modern Political Parties, mengemukakan bahwa “Partaipolitik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan ataugolongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda(A
political party is the articulate organization of society’s activepolitical agents; those who are concerned with the control ofgovernmental polity power, and who compete for popular supportwith other group or groups holding divergent views)”.49 Dari pernyataan diatas jelas bahwa PKS serta pengurusnya,melakukan persaingan atau kompetisi yang sangat ketat dengan calon anggota dari Partai lain maupun dari Partai Keadilan Sejahteradengan cara melalukan pendekatan-pendekatan
kepada
masyarakat
desa
yang
tingkat
pengetahuannya masih rendah tentang politik,jadi siapa yang paling sering melakukan pendekatan kepada masyarakat maka dialah yang akan terpilih, dan hal inipun dilakukan oleh caleg dari partai keadilan sejahtera dalam menarik simpati masyarakat untuk memperoleh dukungan. Selain itu Partai Keadilan Sejahtera merupakan partai yang struktur organisasinya lengkap maka partai ini berkompetisi di tingkat kecamatan bahkanke tingkat desa dan partai ini solid dalam mengambil simpati masyarakat setempat, karena yang terbangun adalah hubunganemosional yang kuat jadi bisa dikatakan persaingan Caleg disini adalah perasukan yang dalam ke Masyarakat. Partai Keadilan Sejahtera di kabupaten Takalar merupakan Partai yang struktur Organisasinya lengkap karena merambah sampai kepelosok Desa-desa, selain itu, yang menjadi pengurus Partai ini di kabupaten Takalar khususnya ditingkat Desa dan Kecamatan kebanyakan adalah tokoh Masyarakat dan tokoh Agama, kemudian untuk persaingannya itu sendiri para
49
Miriam Budiarjo,Dasar-dasar ilmu politik,PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, Hal.404
pengurus partai dan caleg dari Partai Keadilan Sejahtera ini tidak hentihentinya
melakukan
pendekatan
terhadap
masyarakat
itu
sendiri.PengurusPartai Keadilan Sejahtera ditingkat kecamatan dan desa merupakan tokoh Agama dan tokoh masyarakat setempat, jadi hal ini pula yang merupakan strategi Partai Keadilan Sejahtera yang menempatkan anggota-anggota dalam struktur kepengurusan, karena beranjak dari pernyataan diatas yang menyatakan di Takalar tingkat pengetahuan masyarakat desa masih rendah sehingga gampang melakukan pendekatan, apalagi yang melakukan pendekatan adalah tokoh agama dan tokoh masyarakat, sehingga masyaraka akan mudah menerimanya termasukdalam hal politik. Pemilihan umum anggota Legilatif pada tahun 2014 di kabupaten Takalar memang terjadi persaingan keras antara calon anggota legislatif baik dari partai politk lain maupun calon anggota legislatif dari satu partai politik yang mengusung mereka, seperti kompetisi yang terjadi sesama calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera khususnya di Kabupaten Takalar sangat ketat, hal ini juga di ungkapkan oleh Ikbal Dg. Sijaya Selaku pengurus partai keadilan sejatera.
“kompetisi partai PKS sangat sangat ketat dibandingkan dengan partailain karena calon anggota legislatif dari partai kami adalah kader asli pks dan semua punya kesempatan untuk memperoleh suara sebanyak bannyak mungkin.para calon anggota legislatif ini bersi keras untuk mengumpulkansuara terbanyak demi untuk kemenangan dirinya dan partainya”50
50
Wawancara dengan Ikbal Dg. Sijaya selaku pengurus pertai keadilan sejahtera kec. Galesong
Dari pernyataan diatas jelas bahwa Partai Keadilan Sejahtera dalam usaha memenangkan pemilihan umum anggota Legilatif memberikan peluang kepada kadernya untuk memperoleh kekuasaan sehingga kompetisi dengan sesama caleg dari partai Keadilan Sejahtera sangat ketat dan kader yang mencalonkan dirinya sebagai anggota legilatif di setiap dapil selalu berusaha menarik simpati Masyarakat untuk memilihnya dan memilih partainya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Carl J. Friedrich “Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuanmerebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifatidiil serta materiil (A political, party is a group of human beings,stabily organized with the objective of securing or maintaining for itsleaders the control of a government, with the further objective ofgiving to members of the party, through such control ideal andmaterial benefits and advantages).51
Utara 31/11/2015 51
Ibid,hal.404
C. Strategi Partai Keadilan Sejahtera Selain kekuatan Kader yang dimiliki, strategi juga merupakan faktor pendukung peningkatan perolehan kursi pks di kabupaten Takalar pada pemilu Anggota Legislatif 2014, Strategi politik adalah halyang mutlak dan harus dimiliki setiap partai politik dalam upaya untuk memenangkan pemilu. Sama halnya dengan senjata dalam menghadapi sebuah pertarungan, maka strategi juga sangat pentinguntuk mendukung dan membuka peluang dalam memenangkan sebuah pertarungan. Tanpa adanya strategi yang baik, maka peluang untuk memenangkan sebuah pertarungan juga akan semakin kecil. Pada pemilu 2014 di kabupaten Takalar, dapat dipastikan bahwa setiap partai politik memiliki strategi masing-masing untuk menarik simpati dari masyarakat, semakin banyak simpati yang mereka terimadari masyarakat, maka semakin besar pula peluang untuk memenangkan pemilu. Pemilu anggota Legislatif itu dapat dijadikan ajangpertunjukan dan persaingan strategi setiap partai politik dalam usahauntuk mencapai tujuan partainya. Ada beberapa strategi politik yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera pada pemilu tahun 2014, diantaranya adalahmendekatkan diri kepada masyarakat, dan ideology islam yang dimiliki sebagai dasar perjuangan partai. a. Pelayanan kepada masyarakat Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai dakwahpun memiliki strategi yang Akan digunakan pada pemilu 2014 nanti di kabupaten Takalar. salah satustrategi yang digunakan PKS adalah pelayanan
terhadap masyarakat, seperti yang diutarakan oleh Hairil Anwar DG. Gading. “strategi Politik PKS lebih berorientasi pada pelayanan,yang paling penting adalah kita dekat dengan masyarakat dan kita aktif untuk mendegarkan aspirasi. pelayanan yang kami lakukan itu setiap saat,ada bancana,bakti sosial dan aspirasi masyrakat kita dekati"52
Untuk mendukung strategi politik PKS, tentunya dibutuhkan kerja keras dari setiap kader partai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, kecamatan maupun tingkat desa dan kelurahan yang ada di kabupaten Takalar.
Kader
inilah
yang
memfaselitasi
masyarakat
untuk
menyampaikan aspirasi mereka. Hal inipun didukung oleh Ikbal Dg. Sijaya Selaku pengurus partai keadilan sejatera. “kami di tingakat kecamatan aktif untuk mendengarkan informasin yang tersebar di masyrakat dan aktif melakukan sosialisasi dan kegiatan sosial yang melibatkan masyrakat banyak dan kader kader PKS baik di tingkat kabupatern,kecamatan maupun tingkat desa”53 Dari penyataan diatas mejelaskan bahwa dengan kegiatan sosial dan sosialisasi kepada masyrakat menjadi symbol strategi PKS dalam memenangkan pemilu 2014 di kabupaten Takalar. Dalam pernyataan diatas juga menjelaskan bahwa PKS sebagai partai islam mampu bertranformasi sebagai partai yang terbuka dan merekrut kader. Dengan
52
Wawancara dengan wakil ketua DPD PKS Kabupaten Takalar 24/11/2015
53
Wawancara dengan Ikbal Dg. Sijaya selaku pengurus pertai keadilan sejahtera kec. Galesong
Utara 31/11/2015
mengandalkan strategi politik dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat,
pelayanan
tersebut
berupa
program-program
yang
bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Hj. Mardiana Dg. Tannin ganggota DPRD Fraksi PKS Periode 2014 - 2019 kabupaten Takalar. “ pendekatan dan pelayanan kader dari calon anggota legislatif itu kuncinya, dengan berbagaimacam jenis kegiatan, pelayanannya itu bisa berorientasipada pelayanan sosial, pelayanan pendidikan, pelayanan bencana maupunpelayanan dan kegiatan dalam sisi keagamaan”54 Dari penyataan di atas dapat diketahui bahwa pelayanan yang dilakukan
PKS
bermacam-macam,
mulaidari
pelayanan
social,
pendidikan dan dalam sisi keagamaan. Pada pelayanan social, PKS telah membuktikannya dengan seringnya kader-kader PKS turun dan ikut membantu para korban bencana alam dengan cara mendirikan posko-posko bantuan di daerah-daerah yang terkena bencana, hal ini mereka lakukan untuk membuktikan bahwa PKS merupakan partai pro rakyat dan peduli terhadap rakyat. Begitupun pada pelayanan dalam sisi keagamaan,sebagai partai dakwah tentu saja PKS tidak akan pernah kehabisan stok ustadz atau penceramah-pencerah, dalam kader-kader PKS turun langsung untuk melakukan ceramah-ceramah kepada mesyarakat. Selain ceramah-ceramah, kader perampuan PKS juga aktif dalam melakukan tarbiyah atau pengajian-pengajian dalam masyarakat.
54
Wawancara dengan Anggota DPRD FRAKSI PKS Kabupaten Takalar 2014 - 2017 ( 24/11/2015)
Pelayanan-pelayan yang dilakukan PKS semata-mata untukbertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa PKS adalah benar-benar partai yang dapat menjadi tempat aspirasi mereka dan menjadi partai yang benar-benar bekerja untuk rakyat. b. Ideologi Islam Sebagai partai yang berideologi islam, Partai Keadilan Sejahtera juga bias menjadikan ideology islamnya sebagai salah satu stategi pada pemilu tahun 2014. Partai Keadilan Sejahtera sebagai entitaspolitik nasional, secara subyektif berjuang dengan dasar aqidah,asas, dan moralitas islam untuk mencapai tujuan terwujudnya masyarakat madani yang adil, sejahtera dan bermartabat,bersama-sama dengan entitas politik lainnya secara kompetitif berjuang untuk mencapai cita-cita nasional.55 Partai Keadilan Sejahtera sangat terkenal dengan ideology islamnya yang kental,bahkan PKS mengaku bahwa peran ideology islamnya sangat besar dalam pemilu 2014 di kabupaten Takalar. Pengaruh ideology Partai Keadilan Sejahtera pada pemilu 2014 “sangat kuat,karena kita melihat bahwa mayoritas penduduk kabupaten takalar adalah orang-orang islam, ini menjadi dayadorong tersendiri untuk mampu mengambil suara besar dariumat islam itu”.56
55
K.H. Hilmi Aminuddin. 2008. Memperjuangkan masyarakat Madani: Majelis PertimbanganPusat Partai Keadilan Sejahtera (hal 32)
56
wawancara dengan T. Dg. Gassing tokoh masyarakat kecamatan galesong .
Dari penjelasan diatas dapat kita lihat bagaimana ideology yang dianut PKS dapat menjadi kekuatan dan daya dorong dalam keberhasilan dan pencapaian pada pemilu 2014 di kabupaten takala. seperti diketahui bahwa ideology inilah yang terus dipertahankan dan di perjuangkan PKS sekaligus menjadi kekuatan dalam setiap gerakangerakan yang dilakukan PKS. Hal ini tidak lepas dari anggapan para kader PKS yang menganggap Politik adalah sebuah ibadah, yang dimana jikadilakukan dengan baik dan benar demi kemaslahatan ummat, makaakan beriali ibadah di sisi Allah Subhanahu Watala. Hal ini menjadicukup menarik mengingat dewasa ini masyarakat sering menganggap bahwa politik itu kotor. Ideologi Islam sebagai strategi PKS, akan menjadi boomerangbalik jika tidak dibarengi dengan pembuktian yang baik dan benar kepada masyarakat. Partai Keadilan Sejahtera harus berhati-hati, sebab bisa saja ideologyPKS dapat menjadi ancaman pada pemilu nanti, sebab kita lihatsebelum pemilu 2014, terjadi beberapa kasus yang dapat menjadikan partai-partai islam terpuruk, termasuk Partai Keadilan Sejahtera yang sedang diguncang oleh kasus korupsi suap import daging sapi yang dilakukanoleh mantan presidennya Luthfi Hassan ishaq. Hal ini tentu akan membawa dampak buruk bagi citra PKS, saat masyarakat banyak melihat kasus tersebut yang sempat menjadi headline di media-media,dampaknya tentu akan membuat masyarakat trauma bahkan terjadikrisis kepercayaan terhadap partai islam. Tetapi,
jikaPartai Keadilan Sejahtera dapat melalui itu semua, bukan tidak mungkin Partai Keadilan Sejahteraakan merubah ancaman tersebut menjadi sebuah kekuatan untuk memenangkan pemilu nanti.
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Partai Keadilan Sejahtera merupakan partai besar di Indonesia yang masih mendapatkan dukungan besar dari masyarakat termasuk di Kabupaten Takalar karena tujuannya sama dengan tujuan negara berdasarkan UUD 1945 yakni untuk mensejahterahkan rakyat. Pada pemilihan anggota legislatif di Kabupaten Takalar pada tahun 2014 partai keadilan sejahtera mengalami peningkatan perolehan kursi dan menduduki peringkat kedua perolehan kursi DPRD di kabupaten takalar. Hal ini dikarenan partai keadilan sejahtera masih mendapat kepercayaan karena partai ini mempunyai Pelembagaan yang sudah sangat bagus dapat di lihat dari pengakaran partai yang kuat dalam masyarakat kemudian kompetisi yang kuat dalam internal partai, dan strategi politik PKS yang di jalankan pada pemilu 2014 di Kabupaten Takalar. Adapun faktor Peningkatan perolehan kursi partai keadilan sejahtera pada Pemilihan Umum anggota legiskatif di Kabupaten Takalar adalah sebagai berikut : 1. Pelembagaan Partai Keadilan Sejahtera Peningkatan perolehan kursi PKS pada pemilu tahun 2014 di kabuapaten Takalar, tidak terlepas dari Pelembagaan partai keadilan sejahtera di kabupaten Takalar yang sudah sampai ke tingkat desa maupun kelurahan. Kekompakan dan Loyalitas kader pks yang ada di tingkat desa maupun kelurahan ini yang menjadi kekuatan utama PKS di Kabupaten Takalar serta Ideologi PKS tentang partai Islam yang dapat di
percaya dan sudah mendarah daging dalam Masyarakat sehingga memperoleh dukungan dari masyarakat karena dianggap sesuai dengan tujuan negara, yakni untuk mensejahterahkan Rakyat. 2. Kompetisi Parta Keadilan Sejahtera Kompetisi Parta Keadilan Sejahtera yang terjadi di kabupaten Takalar menjadi salah faktor peingkatan perolehan kursi Partai Keadilan Sejahtera pada Pemilu tahun 2014 di kabupaten Takalar. Dalam hal ini calon anggota Legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera tidak hanya bersaing dengan calon anggota Legislatif dari Partai lain tapi bersaing sesama anggota kader dari Partai Keadilan Sejahtera . Calon anggota Legilatif dari Partai Keadilan Sejahtera memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pemuli karena meraka asli kader yang memiliki daerah pendukung masing masing sehingga mereka berkompesi untuk memperoleh dukungan dari masyarakat. 3. Strategi politik Partai Keadilan Sejahtera Strategi Partai Keadilan Sejahtera pada pemilu di kabupaten Takalar adalah mendekatkan diri kepada masyarakat dengan berorientasi pada pelayanan masyarakat, pelayanan yang berikan PKS berupa program dengan berbagai jenis kegiatan pelayanan, seperti pelananan social, pendidikan, maupun pelayanan pada sisi keagamaan. Selain itu strategi lain PKS adalah dengan memaksimalkan ideologiIslam yang dimiliki mengingat mayoritas Masyarakat Takalar adalah umat muslim.
B. Saran Selain kesimpulan diatas penulis juga akan memberikan saran terkait dengan Peningkatan Perolehan Kursi PKS di kabupaten Takalar, yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai Partai yang berideologi islam, meskipun PKS telah menyatakan untuk terbuka dalam merekrut kader dan tidak terfokus lagi pada masjidmasjid, PKS hendaknya tetap mempertahankan ideologi islam sebagai dasar yang telah diperjuangkan selama ini dan tidak mengarah pada partai pragmatis yang semata-mata hanya mengincar suara tanpa jelas arah perjuangan partainya. 2. Meskipun diakui bahwa saat ini partai-partai Islam tengah terpuruk dengan banyaknya pemberitaan-pemberitaan miring yang dapat merusak citra partai-partai islam, PKS harus tetap solid dalam menghadapi masalah tersebut, dan membuktikan kepada masyarakat bahwa PKS adalah partai yang bersih dan benar-benar bekerja danmelayani Masyarakat untuk kesejahteraan rakyat.
Daftar Pustaka Amal, Ichlasul. 1998. Teori-Teori Mutakhir Partai. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Aminuddin, K.H. Hilmi. 2008. Memperjuangkan masyarakat Madani. Majelis Pertimbangan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Aminuddin, K.H. Hilmi. 2008. Platfrom Kebijakan Pembangunan Partai Keadilan. Majelis Pertimbangan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Azra Azyumardi. 2002. Reposisi Hubungan Agama dan Negara, Jakarta: Penerbit Kompas, Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Bungin, H. M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Surabaya: Prenada Media Group Firmanzah, Ph.D,2008 Mengelola Partai Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Hidayat, Komaruddin. 2006. Politik Panjat Pinang : dimana peran agama?. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara Harrison, lisa. 2007.Metodologi Penelitian Politik. Jakarta. Prenada Media Group Kantaprawira, Rusadi. 1999. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Sinar baru Algensindo Mukhtie Fadjar. 2012 . Partai Politik dalam Perkembangan Ketatanegraan di Indonesia. Malang : Setara press, 2012
Marijan, Kacung. 2011. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Prenada Media Group Rahmat, M. Imadudun. 2008. Ideologi Politik PKS Dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara Scholder, Peter. 2003. Strategi Politik. Jakarta: PT Mita Alembana Grafika.
Sanit, Arbi.1995. Sistem Politik Indonesia kestabilan, peta kekuatan politik dan . pembangunan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta:PT Gramedia Widiasara Indonesia
Sumber lainnya. - KPU TAKALAR - http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik_di_Indonesia -http://aaasmara.blogspot.com/2009/03/jenis-partai-politik.html diakses pada 23 april 2015 -http://avivsyuhada.wordpress.com/2012/02/23/jenis-partai-politik/ diakses pada 22 april 2015 -Undang-Undang no. 8 Tahun 2012 - www.kpu.go.id ( 17/04/2015) _
http://ratnadwipa.blogspot.com/2008/12/institusionalisasi-partai-sebuahproses.html/ di akses pada 12 agustus 2015