SALINAN
PUTUSAN Nomor 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON / TERGUGAT REKONVENSI, umur 32 tahun, agama islam, pendidikan
terakhir
S1,
pekerjaan
Honorer
Pemkot
Pasuruan, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonvensi ; melawan TERMOHON / PENGGUGAT REKONVENSI, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan bertempat
terakhir tinggal
D3, di
pekerjaan
Kabupaten
Tenaga
Honorer
Pasuruan,
sebagai
Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah mempelajari surat – surat yang berkaitan dengan perkara ini ; Telah mendengarkan keterangan kedua belah pihak ; Telah memeriksa bukti – bukti yang diajukan dalam persidangan ;
DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan surat permohonan cerai talak pada tanggal 12 Maret 2015 yang telah di daftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, dengan Nomor 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas. tanggal 12 Maret 2015, dengan dalil - dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 02 September 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor XXXXXXXX, tanggal 03 September 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Pasuruan ; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 1 Hal. 1 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
tahun,
dan dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK 1, lahir tanggal 12
Agustus 2014 ; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan November 2013 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran ; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Termohon keberatan jika Pemohon mempunyai aktifitas di luar jam kerja, setiap Pemohon pulang dari aktifitas Pemohon, wajah Termohon kelihatan masam dan sikap Termohon juga kasar kepada Pemohon, selain itu Termohon sering menolak jika diajak berhubungan intim layaknya suami istri, sehingga Pemohon sangat mnderita lahir maupun batin ; 5. Bahwa
akibat
perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut,
Pemohon
meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak September 2014 ; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi ; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon ; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :
PRIMER : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon ; Hal. 2 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum ; SUBSIDER : ●
Mohon putusan yang seadil - adilnya ;
Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon
dan
Termohon telah hadir sendiri, dan Majelis Hakim telah perdamaikan Pemohon dan Termohon akan tetapi tidak berhasil ; Bahwa Pemohon dan Termohon telah menempuh proses mediasi dengan mediator MASHURI, SH. sebgaimana laporan mediator tanggal 06 April 2015, akan tetapi tidak berhasil ; Bahwa selanjutnya Majelis Hakim membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Bahwa, atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon memberikan jawaban tertanggal 13 April 2015 sebagai berikut : Dalam Konvensi : 1. Benar bahwa Termohon melangsungkan perkawinan dengan Pemohon pada tanggal 02 September 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor XXXXXXXX, tanggal 03 September 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan kabupaten Pasuruan ; 2. Bahwa setelah menikah Termohon dan Pemohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon hanya selama ± 8 bulan. Setelah 8 bulan Pemohon meninggalkan Termohon disaat Termohon sedang Hamil 4 bulan sampai sekarang. Termohon melahirkan anak secara operasi pada tanggal 12 Agustus 2014 dan di beri nama ANAK 1 ; Selama pernikahan dengan kurun waktu 8 bulan tersebut, Pemohon sering meninggalkan
Termohon
(pergi
dari
rumah)
tanpa
sepengetahuan
Termohon ± 7x dan itu lebih dari 3 hari setiap kali meninggalkan rumah. Pemohon juga Pernah berbuat kasar (mendorong Termohon hingga Termohon jatuh) sehingga Termohon jatuh sakit dan masuk Rumah Sakit pada bulan Januari 2014. Pemohon meninggalkan Termohon mulai bulan April 2014 hingga sekarang. Selama Pemohon meninggalkan Termohon, Hal. 3 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Pemohon tidak pernah memberi nafkah kepada Termohon, sekali Pemohon memberi uang kepada Termohon tanggal 25 Juli 2014 (saat 26 hari puasa) berjumlah Rp. 3.400.000, hingga Termohon melahirkan Anak sampai hari ini Pemohon tidak pernah menafkahi Istri dan anak Pemohon ; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Nopember 2013 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran itu benar adanya. 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan bukan karena Termohon keberatan jika Pemohon mempunyai aktifitas diluar jam kerja, perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi karena Pemohon sering tidak pulang kerumah, setiap hari berangkat kerja jam 05.30 WIB dan pulang jam 21.00 – 22.00 WIB, bahkan hari libur pun yang seharusnya untuk keluarga Pemohon habiskan diluar rumah. Tidak ada waktu untuk istri dan keluarga dirumah. Setiap Pemohon pulang dari aktifitas Pemohon, benar kalau wajah Termohon masam tetapi tidak benar jika Termohon berlaku kasar kepada Pemohon, Kadang-kadang pada saat Pemohon Pulang dari aktifitas Pemohon, Termohon sudah tidur. Tidak benar adanya kalau Termohon sering menolak jika diajak berhubungan intim layaknya suami istri ; 5. Bahwa
akibat
perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut,
Pemohon
meninggalkan tempat tinggal bersama antara Pemohon dan Termohon, tidak benar jika Pemohon menyebutkan telah meninggalkan rumah sejak bulan September 2014, yang benar adalah Pemohon telah meninggalkan rumah sejak bulan April 2014 dan pada waktu itu keadaan Termohon sedang hamil 4 bulan. Hingga saat ini Pemohon tidak pernah kembali dan menghubungi Termohon sekalipun, Pemohon tidak pernah mengantar Termohon untuk memeriksakan kandungannya sejak hamil sampai Termohon melahirkan anak secara operasi dan sampai anak berusia 8 bulan (saat ini) tidak pernah memberi nafkah dan tidak dibiayai untuk biaya persalinan secara operasi ; Ibu dari Pemohon pernah berkunjung ke rumah Termohon dan memberi uang kepada cucunya (ANAK 1) yaitu pada tanggal 07-11-2014 sejumlah Hal. 4 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Rp.1.500.000, pada tanggal 18-01-2015 sejumlah Rp.1.000.000, pada tanggal 08-03-2015 sejumlah 1.000.000. Dalam hal tersebut Ibu dari Pemohon yang telah memberi uang kepada cucunya (ANAK 1) ; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi, bahwa itu benar adanya ; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, benar kalau Pemohon pernah menjatuhkan talak kepada Termohon dan memilih untuk hidup berpisah. Sebelumnya Pemohon pernah juga mengucapkan kalimat yang menyerupai talak kepada Termohon ; 8. Bersama ini Termohon lampirkan beberapa bukti kegiatan Pemohon diluar rumah. Termohon juga melampirkan tuntutan kepada Pemohon atas Permohonan Cerai Talak ; 9. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Termohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk mengadili dan menjatuhkan putusan yang seadil – adilnya; Dalam Rekonvensi : Bahwa apabila terjadi perceraian, maka Penggugat Rekonvensi menuntut nafkah – nafkah, yaitu : 1. Nafkah iddah selama 3 bulan @ Rp.2.000.000 per bulan ; 2. Nafkah mut’ah Rp.3.000.000 ; 3. Nafkah madhiyah (nafkah istri selama ditinggal sebelum masa cerai) yaitu 12 bulan terhitung mulai Mei 2014 sampai April 2015. @ Rp.1.500.000 per bulan ; 4. Biaya periksa kandungan selama hamil dan biaya persalinan secara operasi SC (Secsio Caesaria) Rp.20.000.000 ; 5. Nafkah anak mulai lahir sampai berusia 12 tahun @ Rp.1.000.000 per bulan ; Akumulasi tuntutan nafkah dari rincian diatas sebagai berikut : 1. Nafkah Iddah Rp.2.000.000 x 3 bulan
Rp.
6.000.000
2. Nafkah Mut’ah
Rp.
3.000.000
3. Nafkah Madya Rp.1.500.000 x 12 bulan
Rp. 18.000.000
4. Biaya periksa hamil & persalinan
Rp. 20.000.000
Hal. 5 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
5. Nafkah Anak Rp.1.000.000 x 144 bulan
Rp.144.000.000 Rp.191.000.000
Bahwa terhadap tuntutan Termohon tersebut, Pemohon menyampaikan repliknya tertanggal 27 April 2015 dan Termohon juga menyampaikan dupliknya tertanggal 01 Juni 2015, isinya sebagaimana yang tercantum dalam berita acara sidang ; Bahwa untuk membuktikan dalil – dalilnya, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa : 1. Fotocopy Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kabupaten Pasuruan Nomor XXXXXXXX, tanggal 03 September 2013, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti P.1 ; 2. Asli surat Slip penerimaan gaji Pemohon bulan April 2015, tanpa meterai, sebagai bukti P.2 ; Bahwa disamping bukti surat tersebut, Pemohon juga menghadirkan dua orang saksi masing – masing bernama : 1. SAKSI I, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, tempat kediaman di Kota Pasuruan ; Di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : ● Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah ibu kandung Pemohon ; ● Bahwa saksi tahu, Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri yang menikah tanggal 02 September 2013 ; ● Bahwa Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon selama 1 tahun, dikaruniai seorang anak bernama
ANAK 1,
lahir
tanggal 12 Agustus 2014 diasuh oleh Termohon ; ● Bahwa saksi tahu dari laporan Pemohon, antara Pemohon
dengan
Termohon sudah tidak rukun lagi ; ● Bahwa tahu sekitar sejak bulan November tahun 2013, saksi melihat sendiri antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang disebabkan karena Termohon keberatan apabila Pemohon mempunyai aktifitas di luar jam kerja padahal Pemohon banyak Hal. 6 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
mempunyai kegiatan, dan Termohon juga kadang bersikap kasar kepada Pemohon ; ● Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon pulang ke rumah orang tuanya tanpa seijin Pemohon, sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak bulan April 2014 ; ● Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka ; 2. SAKSI II, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kota Pasuruan ; Di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : ● Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena adalah kakak kandung Pemohon ; ● Bahwa saksi tahu, Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri ; ● Bahwa Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon selama 1 tahun, dikaruniai seorang anak bernama
ANAK 1,
lahir
tanggal 12 Agustus 2014 diasuh oleh Termohon ; ● Bahwa saksi tahu dari laporan Pemohon, antara Pemohon
dengan
Termohon sudah tidak rukun lagi ; ● Bahwa tahu sekitar sejak bulan November tahun 2013, saksi melihat sendiri antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang disebabkan karena Termohon keberatan apabila Pemohon mempunyai aktifitas di luar jam kerja padahal Pemohon banyak mempunyai kegiatan, dan Termohon juga kadang bersikap kasar dan tidak menghormati / menghargai Pemohon sebagai suami ; ● Bahwa yang dimaksud tidak menghargai adalah seperti kalau Pemohon habis makan dan piringnya tidak diletakkan ditempat cuci piring, maka Termohon marah – marah dan apabila Pemohon bangun tidur, kemudian tempat tidurnya tidak dirapikan oleh Pemohon, Termohon juga marah – marah yang dibilangin seperti “ wedus “ dan pernah juga Pemohon memberi uang kepada Termohon, tapi oleh Termohon dibuang uang tersebut ; Hal. 7 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
● Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon pulang ke rumah orang tuanya tanpa seijin Pemohon, sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak bulan April 2014 ; ● Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka ; Bahwa untuk menguatkan dalil – dalilnya, Termohon telah mengajukan bukti – bukti surat berupa : 1. Fotocopy Foto Pemohon pada saat Pemohon main bilyard dan foto – foto dengan wanita lain (kegiatan Pemohon di luar rumah) beserta lampirannya 10 (sepuluh) lembar, dimana foto tersebut diambil Termohon pada tanggal 16 Desember 2014, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti T.1 ; 2. Fotocopy kartu dan bukti pembayaran iuran BPJS ke Bank Mandiri atas nama ROSI KUSUMA NINGTYAS (Termohon), telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, sebagai bukti T.2 ; Bahwa selain bukti surat tersebut, Termohon juga telah menghadirkan seorang saksi yang mengaku bernama : ■ SAKSI PIHAK TERMOHON, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS di Kabupaten Pasuruan ; Di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : ● Bahwa saksi kenal dengan Pemohon
dan Termohon karena saksi
adalah ayah kandung Termohon ; ● Bahwa saksi tahu, Pemohon dan Termohon sebagai suami isteri yang menikah pada tanggal 02 September 2013 ; ● Bahwa Pemohon dan Termohon tinggal di rumah saksi selama 1 tahun dan telah dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1,
lahir tanggal 12
Agustus 2014 diasuh oleh Termohon ; ● Bahwa saksi tahu antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak rukun lagi ; ● Bahwa tahu sekitar sejak bulan November tahun 2013, antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, akan Hal. 8 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
tetapi saksi tidak mengetahui sendiri pertengkaran Pemohon dengan Termohon, karena Termohon selalu tertutup ; ● Bahwa kemudian saksi
menanyakan
kepada
Termohon tentang
ketidakharmonisan rumah tangganya, kata Termohon penyebabnya adalah karena Pemohon pulang bekerja selalu malam – malam kadang jam 09.00 atau jam 10.00 malam, alasan Pemohon untuk mencari pekerjaan tambahan ; ● Bahwa pekerjaan Pemohon sebagai honorer di Pemkot Pasuruan dan pekerjaan tambahan kadang ada di Biro Jasa Samsat, dan kadang sebagai pelatih silat yang semuanya tidak bisa ditinggalkan ; ● Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Termohon pulang ke rumah orang tuanya tanpa seijin Pemohon, sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak Termohon hamil 3 atau 4 bulan sekitar bulan April 2014 ; ● Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon
dan Termohon
namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka ; Bahwa Pemohon dan Termohon menyatakan tidak akan mengajukan saksi – saksi dan memberikan kesimpulannya secara lisan yang isinya yang sama – sama tetap dalilnya masing – masing, serta mohon putusan ; Bahwa, untuk meringkas uraian putusan ini, maka apa yang tercantum dalam berita acara sidang dianggap ada dalam putusan ini ; PERTIMBANGAN HUKUM Dalam Konvensi : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon telah datang menghadap secara pribadi dalam persidangan ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para pihak yang berperkara, akan tetapi tidak berhasil, dan berdasarkan PERMA No. 1 Tahun 2008, atas kesepakatan kedua belah pihak, Majelis Hakim menetapkan MASHURI, SH. (Hakim pada Pengadilan Agama Pasuruan) Hal. 9 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
sebagai Mediator dan berdasarkan laporannya tanggal 06 April 2015, mediator berusaha merukunkan rumah tangga Pemohon dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 49 huruf (a) dan Pasal 66 ayat (2) Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah di ubah dan ditambah dengan Undang – Undang
Nomor
3 Tahun 2006, dan perubahan kedua
dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka perkara ini merupakan wewenang Pengadilan Agama Pasuruan untuk memeriksa dan mengadilinya, sehingga permohonan Pemohon dapat diterima ; Menimbang, bahwa terhadap bukti P (Fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, dimana bukti tersebut menjelaskan mengenai Pemohon dan Termohon telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 02 September 2013, yang tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Pasuruan, bukti tersebut tidak dibantah oleh Termohon, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat ; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil permohonan Pemohon, antara Pemohon dengan Termohon sebagai suami isteri sah yang menikah pada tanggal 02 September 2013 dan telah dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1, lahir tanggal 12 Agustus 2014 yang diasuh oleh Termohon, berdasarkan bukti surat (P.1) dan keterangan menemukan
para saksi,
maka Majelis
Hakim
telah
fakta hukum bahwa Pemohon dengan Termohon telah terikat
dalam perkawinan yang sah sejak
tanggal 02 September 2013 dan telah
dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1, lahir tanggal 12 Agustus 2014 yang diasuh oleh Termohon ; Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon dengan alasan sejak bulan November 2013 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon (keberatan) tidak suka apabila Pemohon mempunyai aktifitas di luar jam kerja, setiap Pemohon pulang dari aktifitas Pemohon, wajah Termohon kelihatan masam, sikap Termohon kasar kepada Termohon, dan Termohon sering menolak apabila diajak berhubungan suami isteri, puncak dari pertengkaran telah pisah tempat tinggal sejak bulan September 2014 ; Hal. 10 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Menimbang, bahwa terhadap alasan permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon, Termohon telah memberikan jawaban tertanggal 13 April 2015 yang pada intinya telah membenarkan adanya perselisihan dan pertengkaran sejak bulan November 2013 yang disebabkan karena Pemohon mempunyai aktifitas di luar jam kerja sebagai Honorer, berangkat jam 05.30 WIB dan pulangnya jam 21.00 s/d 22.00 WIB., bahkan hari libur yang seharusnya untuk keluarga, dihabiskan di luar rumah, tidak ada waktu untuk isteri dan keluarga, sehingga benar kalau wajah Termohon masam. akan tetapi tidak benar jika Termohon berlaku kasar kepada Pemohon, dan tidak benar Termohon sering menolak diajak hubungan suami isteri, hanya kadang pada saat Pemohon datang malam – malam pas Termohon sudah tidur, serta tidak benar pisah tempat tinggal sejak bulan September 2014 dan yang benar adalah sejak bulan April 2014 (waktu Termohon hamil 4 bulan) Pemohon meninggalkan Termohon. Sejak Termohon hamil sampai melahirkan, Pemohon tidak pernah mengantarkan Termohon periksa kandungan sampai Termohon melahirkan dengan operasi ; Menimbang, bahwa selama pisah tempat tinggal, Pemohon tidak pernah memberi nafkah dan tidak memberi biaya melahirkan yang operasi SC (Secsio Caesaria), hanya pada tanggal 07 Nopember 2014 pernah ibu Pemohon berkunjung kerumah Termohon dan memberi uang kepada cucunya (ANAK 1) sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), dan kunjungan kedua pada tanggal 18 Januari 2015 sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) serta pada kunjungan ketiga memberi uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) ; Menimbang, bahwa sebagaimana jawaban Termohon, melalui repliknya tertanggal 27 April 2015 dan Termohon memberikan dupliknya tertanggal 01 Juni 2015 yang isinya sebagaimna yang tercantum dalam berita acar sidang, yang pada intinya sama – sama tetap mempertahankan dalilnya masing – masing ; Menimbang, bahwa Pemohon telah menghadirkan 2 orang saksi dan Termohon menghadirkan seorang saksi, keterangan saksi – saksi Pemohon dan saksi Termohon mengenai perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon adalah fakta telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan Hal. 11 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
relevan serta bersesuaian antara satu dengan yang lainnya dan sesuai juga dengan pengakuan Pemohon dan Termohon, oleh saksi – saksi
Pemohon
dan
karena itu keterangan
saksi Termohon tersebut telah memenuhi
syarat formil dan materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3e dan Pasal 171 ayat (1) HIR, sehingga keterangan saksi - saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti serta dapat dijadikan dasar untuk memutus perkara a quo ; Menimbang, bahwa Termohon telah mengajukan bukti surat (T.1 dan T.2) dimana bukti – bukti tersebut adalah foto – foto Pemohon dalam kegiatan di luar rumah dan foto – foto tersebut ada foto Pemohon bersama wanita lain, sehingga membuat Termohon tidak suka dengan sikap Pemohon tersebut meskipun Pemohon beralasan bahwa foto – foto tersebut adalah foto – foto sebelum Pemohon menikah dengan Termohon dan merasa tidak betah dengan perlakukan Termohon kepada Pemohon dengan penyebab – penyebab sebagaimana dalam repliknya tersebut ; Menimbang, sebagaimana pertimbangan diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa retaknya rumah tangga Pemohon dengan Termohon yang pada awalnya karena sikap dan perbuatan Pemohon sendiri lebih suka dengan kegiatan di luar rumah dari pada kepentingan dan ketengan Termohon selaku isteri ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan Termohon Termohon yang dihubungkan dengan keterangan para saksi yang dibenarkan oleh Pemohon dan Termohon, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta sebagai berikut : ► Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah retak dan tidak harmonis
lagi,
sering
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran
yang
disebabkan karena Pemohon selalu menghabiskan waktu di luar rumah yang datangnya sampai malam (jam 21.00 s/d 22.00 WIB) bahkan waktu libur juga dihabiskan di luar rumah ; ► Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan April 2014 ; ► Bahwa dari pihak keluarga serta orang dekat dengan Pemohon dan Termohon sudah tidak sanggup untuk merukunkan mereka lagi ; Hal. 12 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta – fakta tersebut di atas Majelis berpendapat rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah sulit diharapkan rukun kembali dan sulit diharapkan mencapai tujuan perkawinan membentuk keluarga bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 atau membentuk keluarga sakinah yang dilandasi rasa mawadah wa rahmah (cinta dan kasih) karena Pemohon lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah dari pada bersama keluarga (isteri) ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas terbukti bahwa permohonan Pemohon telah memenuhi alasan yang diatur dalam Pasal 39 Undang - undang Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemereintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam serta memperhatikan pula Firman Allah SWT surat Al - Baqoroh ayat 227 yang artinya : " Jika (karena
tidak
kamu telah bertetap hati untuk menalak (istri kamu)
sanggup
mewujudkan
rumah
tangga
yang
bahagia)
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui " ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka permohonan Pemohon telah beralasan dan harus dikabulkan ; Menimbang, bahwa antara Pemohon dan Termohon selama dalam perkawinannya telah berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri (ba'dad dukhul) dan belum pernah bercerai, sesuai Pasal 118 Kompilasi Hukum Islam talak yang diijinkan untuk dijatuhkan oleh Pemohon terhadap Termohon adalah talak satu roj'i, maka Majelis Hakim dapat memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu roj’i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-Undang No.7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor 608.K/AG/2003, tanggal 23 Maret 2005, maka Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman
Pemohon dan
Termohon
dan
atau
di tempat perkawinan
dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Hal. 13 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Menimbang, bahwa oleh karena tempat perkawinan Pemohon dengan Termohon dan tempat domisili Termohon, sama – sama berada di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kabupaten Pasuruan, sedangkan tempat domisili Pemohon berada di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, maka Majelis Hakim memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan penetapan ikrar talak kepada
Pegawai
Pencatat
Nikah
Kantor
Urusan
Agama
Kecamatan
Kabupaten Pasuruan, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Dalam Rekonvensi : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi adalah sebagaimana terurai di atas ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi telah mengajukan dalil – dalil sebagai berikut : 1. Nafkah iddah selama 3 bulan @ Rp.2.000.000,- per bulan = Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) ; 2. Nafkah mut’ah Rp.3.000.000,- ; 3. Nafkah madhiyah (nafkah istri selama ditinggal sebelum masa cerai) yaitu 12 bulan terhitung mulai Mei 2014 sampai April 2015. @ Rp.1.500.000,- per bulan = Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) ; 4. Biaya periksa kandungan selama hamil dan biaya persalinan secara operasi SC (Secsio Caesaria) Rp.20.000.000,- ; 5. Nafkah
anak
mulai
lahir
sampai
berusia
12
tahun
(144
bulan)
@ Rp.1.000.000,- per bulan = Rp. 144.000.000,- (seratus empat puluh empat juta rupiah) ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut, Tergugat
Rekonvensi
menyatakan
tidak
sanggup
memenuhi
tuntutan
Penggugat Rekonvensi karena dianggap berlebihan, dan merasa sudah memberi sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) dengan perincian untuk nafkah selama 2 bulan sebesar Rp. 2.200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu Hal. 14 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
rupiah) untuk biaya melahirkan, akan tetapi Tergugat Rekonvensi sanggup untuk memberi nafkah anak sampai kapanpun karena sudah kewajibannya ; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi tidak sanggup dan keberatan terhadap gugatan rekonvensi Penggugat, maka Majelis Hakim harus mempertimbangkan dengan asaz kelayakan dan kepatutan untuk kedua belah pihak ; Menimbang, bahwa dalam hal terjadi perceraian karena talak, maka pihak suami berkewajian untuk memberi kepada pihak isteri baik nafkah madliyah dan nafkah iddah, dan berdasarkan Firman Allah SWT., dalam AlQur’an surat Ath-Tholaq ayat 7, yang artinya : “ Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan
orang
yang disempitkan
rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memberikan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang
Allah
berikan
kepadanya.
Allah
kelak
akan
memberikan
kelapangan sesudah kesempitan “ ; Menimbang, bahwa nafkah madliyah adalah nafkah yang belum dibayar oleh pihak suami kepada isterinya, sehingga tetap menjadi hutang suami. Sebagaimana pendapat fuqaha yang diambil alih sebagai pendapat Majelis yaitu :
Kitab Syarqowi alat tahrir juz II halaman 308 yang artinya : “ Semua nafkah menjadi gugur sebab kedaluwarsa, kecuali nafkah isteri, bahkan menjadi hutang yang harus ditanggung suami “ ;
Kitab Al Muhadzdzab juz II halaman 178 yang artinya : “ Tatkala telah ada tamkin
(penyerahan) dari seorang isteri terhadap suaminya
yang
mewajibkan nafakah, dan sisuami tidak membayar nafkah itu sampai lewat batas waktunya, nafkah itu menjadi hutang yang harus ditanggung suami dan tidak gugur dengan lewatnya waktu “ ; Menimbang, bahwa antara Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi pisah tempat tinggal selama 1 (satu) tahun, dan Penggugat Rekonvensi menuntut sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonvensi tersebut, Tergugat Rekonvensi tidak sanggup memenuhinya, dan sudah memberi selama 2 (dua) bulan sebesar Rp. 2.200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah), Hal. 15 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
maka berdasarkan bukti P.2 (penghasilan Tergugat Rekonvensi) sebagai honorer di Pemkot Pasuruan sebesar Rp. 1.475.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) dan belum lagi penghasilan kegiatan di luar sebagai Biro Jasa di Samsat dan pelatih silat, sehingga Tergugat Rekonvensi mempunyai penghasilan tambahan selain gaji tersebut di atas, oleh karena Majelis Hakim memandang layak dan patut apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar nafkah madhiyah kepada Penggugat Rekonvensi setiap bulannya sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), sehingga jumlah total selama 12 bulan = Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) ; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi sudah membayar nafkah madhiyah sebesar Rp. 2.200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah), maka sisa nafkah madhiyah yang belum dibayar oleh Tergugat sebesar Rp. 6.800.000,- (enam juta delapan ratus ribu rupiah) yang harus dibayar kepada Penggugat Rekonvensi ; Menimbang, bahwa nafkah iddah merupakan nafkah yang harus dibayar oleh suami apabila dia mentalak isterinya, karena nafkah iddah merupakan hak isteri, sebagaimana Hadits Rasulullah saw. dalam Kitab Al Bajuri Juz II halaman 145 yang artinya : Talak itu di tangan laki-laki (suami) dan ‘iddah itu di pihak perempuan ; Dan pendapat para fuqoha’ dalam kitab Al – Muhadzdzab, juz II, halaman 176 yang diambil alih menjadi pendapat Majelis yang artinya : “ Apabila suami mencerai isteri sesudah dukhul dengan talak raj’i, maka isteri berhak mendapat tempat tinggal dan nafkah semasa iddah “ ; Menimbang, bahwa berdasarkan
Pasal 39 huruf
(b) Peraturan
Pemerintah No. 9 Tahun 1975 sebagai pelaksanaan dari Undang – Undang No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 153 ayat (2) huruf (b) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia
bahwa
ketentuan
masa
iddah
yang harus dijalani adalah 90
(sembilan puluh) hari, oleh karena itu Majelis Hakim menentukan masa iddah Penggugat adalah 90 (sembilan puluh) hari atau 3 (tiga) bulan ; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi tentang nafkah iddah setiap bulan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) x 3 bulan = Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah), maka Majelis Hakim memandang layak dan patut apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar kepada Hal. 16 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Penggugat Rekonvensi nafkah iddah sebesar Rp. 2.250.000,-(dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; Menimbang,
bahwa
apabila
seorang
suami
mentalak
isterinya
sedangkan si isteri telah menyerahkan dirinya terhadap suaminya, maka suami tersebut harus memberikan kenang – kenangan untuk menyenangkan hati si isteri (muth’ah). Sebagaimana Firman Allah dalam surat al Baqarah ayat 241 : yang artinya : “ Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut’ah (pemberian) menurut yang ma’ruf “ ; Dan Firman Allah dalam surat al Ahzab ayat 49 yang artinya : “ Senangkanlah olehmu hati mereka dengan pemberian dan lepaslah mereka secara baik “ ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi telah menggugat nafkah muth’ah
sebesar
Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), sementara Tergugat
Rekonvensi tidak bersedia memenuhi tuntutan muth’ah tersebut, berdasarkan masa perkawinan yang hanya baru sekitar 1 ½ (satu setengah) tahun dan juga pengahsilan Tergugat Rekonvensi tersebut di atas, maka Majelis Hakim memandang layak dan patut apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar muth’ah kepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah) ; Menimbang, bahwa sebagaimana gugatan rekonvensi Penggugat tentang nafkah seorang anak yang bernama ANAK 1, lahir 12 Agustus 2014 (umur 1 tahun) selama 144 bulan atau sampai anak berumur 12 tahun yang dituntut sekaligus setiap bulannya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), dan Tergugat Rekonvensi telah sanggup untuk membayar tuntutan tersebut ; Menimbang, bahwa tuntutan nafkah anak yang diminta sekaligus oleh Penggugat Rekonvensi selama sampai anak berumur 12 tahun, meskipun Tergugat Rekonvensi sanggup memenuhi tuntutan Penggugat Rekonvensi, akan tetapi tuntutan nafkah anak diminta sekaligus sampai anak dewasa dan atau dapat mengurus sendiri / umur 21 tahun (vide Pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, maka tuntutan nafkah anak sekaligus sampai umur 12 tahun harus dikesampingkan dan harus dibayar setiap bulan ; Menimbang, bahwa berdasarkan Hadits Rosulullah saw. dalam Kitab I’anatut Thalibin juz IV, halaman 99 artinya : “ Anak yang masih punya ayah dan ibu, maka ayahnya yang wajib memberikan nafkah “ ; Hal. 17 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Menimbang, bahwa untuk nafkah seorang anak, Tergugat Rekonvensi sanggup memenuhi gugatan rekonvensi Penggugat yaitu sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), maka Majelis Hakim menghukum Tergugat Rekoonvensi untuk membayar nafkah seorang anak yang bernama ANAK 1, umur 1 tahun setiap bulannya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau umur 21 tahun ; Menimbang, bahwa sebagaimana gugatan Penggugat Rekonvensi kepada Tergugat Rekonvensi tentang biaya pemeriksaan kehamilan Penggugat Rekonvensi dan biaya melahirkan yaitu sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), sementara Tergugat Rekonvensi menyatakan tidak sanggup dan sudah memberi biaya melahirkan sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa terhadap biaya pemeriksaan kehamilan dan biaya melahirkan, seharusnya ditanggung oleh pihak suami karena suami harus dapat memenuhi semua kebutuhan rumah tangga [ vide Pasal 80 ayat (2) ayat (4) huruf (b) Kompilasi Hukum Islam ],
akan tetapi dalam persidangan
Penggugat Rekonvensi tidak dapat membuktikan apakah melahirkan tersebut dengan secara operasi atau secara biasa, oleh karena itu Majelis Hakim menganggap
Penggugat
Rekonvensi
melahirkan
secara
biasa,
maka
berdasarkan penghasilan Tergugat Rekonvensi, Majelis Hakim memandang layak dan patut apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi biaya melahirkan dan segala keperluannya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan dikurangi yang sudah dibayar oleh Tergugat Rekonvensi sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), sehingga yang harus dibayar oleh Tergugat Rekonvensi sebesar Rp. 3.700.000,- (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) ; Menimbang,
bahwa
sebagaimana
pertimbangan
–
pertimbangan
tersebut di atas, maka gugatan Penggugat telah beralasan dan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Pasal 41 huruf (c) Undang – Undang No. 1 Tahun 1974, jo. Pasal 24 ayat (2) huruf (b), Pasal 39 huruf (b) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, jo. Pasal 80, 149 huruf (a,b dan d) 152 dan 153 ayat (2) huruf (b), Pasal 156 huruf (a, b, d dan f), Pasal 158 dan Pasal 160 Kompilasi Hal. 18 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
Hukum Islam di Indonesia, maka gugatan Penggugat Rekonvensi dikabulkan sebagian dan ditolak untuk selain dan selebihnya ; Menimbang,
bahwa oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensi
dikabulkan, maka Majelis Hakim harus menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : 1. Nafkah madliyah sebesar Rp. 6.800.000,- (enam juta delapan ratus ribu rupiah); 2. Nafkah iddah sebesar Rp. 2.250.000,-(dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; 3. Muth’ah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) ; 4. Nafkah seorang anak yang bernama ANAK 1, umur 1 tahun setiap bulannya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau umur 21 tahun ; 5. Biaya melahirkan sebesar Rp. 3.700.000,- (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah); Dalam Konvensi dan Rekonvensi : Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah di ubah dan ditambah dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang
Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada
Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonvensi ; Mengingat Pasal 49 dan 54 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah di ubah dan ditambah dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, dan ketentuan hukum lain yang bersangkutan dengan perkara ini ;
MENGADILI Dalam Konvensi : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON / TERGUGAT REKONVENSI) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (ROSI KUSUMA
Hal. 19 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
NINGTYAS binti ABDUL ROKHMA) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan ; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan
penetapan
ikrar
talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor
Urusan Agama Kecamatan
Kabupaten Pasuruan, dan kepada Pegawai
Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Dalam Rekonvensi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian ; 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa : 2.1. Nafkah madliyah sebesar Rp. 6.800.000,- (enam juta delapan ratus ribu rupiah) ; 2.2. Nafkah iddah sebesar Rp. 2.250.000,-(dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; 2.3. Muth’ah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) ; 2.4. Nafkah seorang anak yang bernama ANAK 1, umur 1 tahun setiap bulannya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau umur 21 tahun ; 2.5. Biaya melahirkan sebesar Rp. 3.700.000,- (satu juta tujuh ratus ribu rupiah) ; 3. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk selain dan selebihnya ; Dalam Konvensi dan Rekonvensi : ● Membebankan kepada Pemohon Kompensi / Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 271.000,- (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Senin, tanggal 29 Juni 2015 Masehi, bertepatan dengan tanggal 12 Ramadhan 1436 Hijriyah, oleh Majelis Hakim yang
terdiri dari Drs. MOH. HOSEN, SH., sebagai Ketua Majelis,
Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan SLAMET, S.Ag., SH., masing – masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut oleh Ketua Majelis diucapkan dalam sidang
Hal. 20 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Hj. IRDARIYAH, S.H. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh kedua belah pihak ;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
Ttd.
Ttd.
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
Drs. MOH. HOSEN, SH.
Hakim Anggota,
Ttd. SLAMET, S.Ag., SH. Panitera Pengganti,
Ttd. Hj. IRDARIYAH, SH. Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
: Rp. 30.000,- Untuk salinan yang sama bunyinya
2. Biaya Proses
: Rp. 50.000,-
3. Biaya Redaksi
: Rp.
4. Biaya Panggilan
: Rp 180.000,-
5. Biaya Meterai
: Rp.
Jumlah
5.000,-
Oleh: Panitera Perngadilan Agama Pasuruan
6.000,-
: Rp 271.000,-
Drs. H. KUSNADI
(dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) ;
Hal. 21 dari 22 hal. Putusan No. 0459/Pdt.G/2015/PA.Pas.
