EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK BERBASIS ISLAM UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF (Penelitian Eksperimen Pada Siswa MTs Negeri Bantul Kota Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016)
Oleh: Sri Muryani, S.Pd NIM: 1420410098
TESIS Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Bimbingan Konseling Islam
YOGYAKARTA 2016
i
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK BERBASIS ISLAM UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF (Penelitian Pada Siswa MTs Negeri Bantul Kota Tahun 2015/2016) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok berbasis Islam untuk mengurangi perilaku agresif pada siswa MTs Negeri Bantul Kota Tahun 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yakni menggunakan konseling rational emotive behaviour therapy dalam mengurangi perilaku agresif pada siswa MTs N Bantul Kota. Teknik Purposive sampling digunakan untuk memperoleh subyek penelitian yang mengalami perilaku agresif tinggi. Subyek Penelitian adalah siswa MTs N Bantul Kota yang berjumlah 8 (delapan) orang yang mengalami agresivitas tinggi. Konseling kelompok berlangsung dalam 4 (empat) sesi dan setiap sesinya berlangsung sekitar 60 menit sampai 90 menit. Penelitian ini dirancang menggunakan one group pre-test and post-test design (desain perlakuan ulang) dengan mengukur sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Pengukuran perilaku agresif dilakukan dengan menggunakan skala perilaku agresif adopsi dari skala perilaku agresif Buss & Perry dengan modifikasi. Skala dimodifikasi dalam model skala Likert yang dikalibrasikan dengan uji validitas dan koefisien reliabilitas. Uji Validitas butir dihitung dengan memakai koefisien Alpha Cronbach. Sedangkan uji persyaratan analisis untuk normalitas sebaran populasi memakai uji Kolmogrov-Smirnov. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis Uji Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rangk Test). Uji analisis dihitung dengan bantuan program SPSS for windows seri 19. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Konseling kelompok terbukti efektif mengurangi perilaku agresif dari kategori tinggi (pre-test) menjadi kategori rendah (post-test) setelah perlakuan. Hasil analisis ditemukan bahwa terdapat pengaruh berupa pengurangan perilaku agresif siswa antara skor pre-test dan posttest dengan nilai sign = 0,011; p < 0.05. Dari hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok berbasis Islam efektif digunakan untuk mengurangi perilaku agresif siswa MTs N Bantul Kota. Kata kunci: konseling kelompok,berbasis Islam, perilaku agresif
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. A. Konsonan Tunggal
Huruf
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
Alif
tidak dilambangkan
tidak dilambangkan
ب
ba’
B
Be
ت
ta’
T
T
ث
ṡa’
ṡ
es (dengan titik di atas)
ج
Jim
j
Je
ح
ḥa
ḥ
ha (dengan titik di bawah)
خ
Kha
kh
ka dan ha
د
Dal
d
De
ذ
Zal
ż
zet (dengan titik di atas)
ر
ra’
r
Er
ز
Zai
z
Zet
س
Sin
s
Es
ش
Syin
sy
es dan ye
ص
ṣad
ṣ
es (dengan titik di bawah)
Arab
viii
ض
ḍad
ḍ
de (dengan titik di bawah)
ط
ṭa’
ṭ
te (dengan titik di bawah)
ظ
ẓa’
ẓ
zet (dengan titik dibawah)
ع
‘ain
‘
koma terbalik di atas
غ
Gain
g
Ge
ف
fa’
f
Ef
ق
Qaf
q
Qi
ك
Kaf
k
Ka
ل
Lam
l
El
م
Mim
m
Em
ن
Nun
n
N
و
Wawu
w
We
ه
ha’
h
Ha
ء
Hamzah
'
Apostrof
ي
ya’
y
Ye
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
متعقدين عدة
ditulis
muta‘aqqidīn
ditulis
‘iddah
ix
C. Ta’ Marbutah 1. Bila dimatikan ditulis h هبت
ditulis
Hibbah
جسيت
ditulis
Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). Bila diikuti dengan kata sandang "al" serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h. كرامه األونيبء
karāmah al-auliyā’
ditulis
2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis t. زكبة انفطر
zakātul fiṭri
ditulis
D. Vokal Pendek kasrah
ditulis
i
fathah
ditulis
a
dammah
ditulis
u
E. Vokal Panjang fathah + alif
ditulis
A
جبههيت
ditulis
jāhiliyyah
fathah + ya’ mati
ditulis
a
يسعى
ditulis
yas'ā
kasrah + ya’ mati
ditulis
i
x
كريم
ditulis
karīm
dammah + wawu mati
ditulis
u
فروض
ditulis
furūd
fathah + ya' mati
ditulis
Ai
بيىكم
ditulis
bainakum
fathah + wawu mati
ditulis
au
قول
ditulis
qaul
F. Vokal Rangkap
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof أأوتم
ditulis
a'antum
أعدث
ditulis
u'idat
نئه شكرتم
ditulis
la'in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam a. Bila diikuti huruf Qamariyah انقرأن
ditulis
al-Qur'ān
انقيبش
ditulis
al-Qiyās
b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf Syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf (el)-nya. انسمبء
ditulis
as-samā'
انشمص
ditulis
asy-syams
xi
I. Penulisan Kata-Kata dalam Rangkaian Kalimat zawi al-furūḍ ذوي انفروض
Ditulis
أهم انسىت
ditulis
xii
ahl as-sunnah
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرمحن الرحيم احلمد هلل رب العاملنب وبه نستعني على العمور الدنيا و الدين أشهد ان الاله اال اهلل و أشهد ان حممدا رسول اهلل : اما بعد،اللهم صل و سلم على حممد و على اله و صحبه امجعني Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan tanpa hambatan yang berarti. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw atas pendidikan akhlaknya yang paling sempurna. Semoga di hari kiamat nanti kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaatnya. Amīn. Penyusunan tesis ini merupakan kajian singkat tentang Studi Eksperimen Efektivitas Layanan Konseling Kelompok Berbasis Islam Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Bantul Kota Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Tesis ini penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister dalam Pendidikan Islam program studi Pendidikan Islam konsentrasi Pendidikan Bimbingan Konseling Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang terhormat kepada: 1. Prof. Dr. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xiii
2.
Bapak Prof. Dr. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D selaku Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3.
Ketua Program Studi Pendidikan Islam, Ibu Rof’ah, BSW, M.A., Ph.D selaku ketua Program Studi Pendidikan Islam.
4.
Dosen Seminar Proposal, Ibu Dr. Nurjannah, M.Si yang selalu meluangkan waktu dan memberi arahan selama penulisan tesis ini.
5.
Pembimbing Tesis, Bapak Dr,Moh.Anis,M.A, yang selalu meluangkan waktu dan memberi arahan dan bimbingan selama penulisan tesis ini .
6.
Bapak dan Ibu Dosen, seluruh karyawan dan karyawati pada Prodi Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
7.
Staf Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan pinjaman buku demi terselesaikannya tesis ini.
8.
Kepala MTs. Negeri Bantul Kota Bapak Drs Ma’mur Amprani,M.Pd, yang
banyak
membantu
penulis
dan
memberikan
data
demi
penyelesaian tesis ini. 9.
Suami dan saudara-saudaraku, terima kasih atas doa, dukungan moril maupun materil yang selalu menyertai langkah peneliti.
10. Teman-teman
Kaharja, Sutarmi, Sismadi, dll terima kasih atas doa,
dukungan moril maupun materil, dan diskusi ilmiah ke-BKannya. 11. Keluarga besar BKI A Reguler 2014 yang ikut bersusah payah menyumbangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk menyukseskan penulisan tesis ini.
xiv
Dengan segala dukungan dan bantuannya, semoga Allah Swt., memberikan balasan yang berlipat ganda, dan menjadikan amal ibadah bagi mereka. Pada akhirnya besar harapan kami semoga tesis ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Yogyakarta,
Juli 2016
Hormat saya,
Sri Muryani, S.Pd. NIM. 1420410098
xv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tesis ini saya persembahkan kepada Almamater tercinta Program Studi Pendidikan Islam KONSENTRASI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta
xvi
MOTTO
“ Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, Yang memberatkan punggungmu, Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Q.S. Alam Nasrah: 1-8)
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................... HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ..................................... NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................ ABSTRAK .......................................................................................... PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... KATA PENGANTAR .......................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ MOTTO ............................................................................................ DAFTAR ISI ....................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................ DAFTAR GAMBAR ............................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
i ii iii iv v vi vii viii xiii xvi xvii xviii xxi xxii xxiii
BAB I
: PENDAHULUAN ............................................................... A. Latar Belakang ................................................................ B. Rumusan Masalah ........................................................... C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................... D. Kajian Pustaka ................................................................ E. Sistematika Pembahasan ..................................................
1 1 8 8 9 13
BAB II
: KERANGKA TEORI .......................................................... A. Agresif ............................................................................ 1. Pengertian Agresif ..................................................... 2. Jenis Agresif ............................................................... 3. Penyebab Agresif ........................................................ 4. Teori-teori Agresif ...................................................... 5. Cara Mengurangi Agresif ........................................... 6. Pandangan Al Quran Tentang Agresif ........................ B. Layanan Konseling Kelompok ......................................... 1. Pengertian Konseling Kelompok .............................. 2. Fungsi Layanan Konseling Kelompok ...................... 3. Proses Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok .. . 4. Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Berbasis Islam Terhadap Perilaku Agresif ................................
14 14 14 16 18 22 23 26 29 29 30 32
xviii
37
C. Pendekatan Konseling Rational Emotive Behaviour Therapy ......................................................................... 41 1. Konseling Rational Emotive Behaviour Therapy ........ 41 2. Konsep Dasar Konseling REBT ................................ 42 3. Tujuan Konseling REBT ........................................... 44 4. Prosedur danTehnik Konseling REBT ....................... 46 D. Konseling Rational Emotive Behaviour Therapy Berbasis Islam ............................................................................... 51 1. Konsep Dasar REBT Berbasis Islam ......................... 51 2. Tujuan dan Fungsi Konseling REBT Berbasis Islam .. 56 3. Prosedur dan Tehnik Konseling REBT Berbasis Islam 57 4. Pengaruh Konseling REBT Berbasis Islam Terhadap… ... 59 Perilaku Agresif E. Kerangka Berpikir .......................................................... 61 F. Hipotesis Penelitian ........................................................ 63 BAB III : METODE PENELITIAN ..................................................... A. Desain Penelitian ........................................................... B. Variabel Penelitian ........................................................ 1. Identifikasi variable Penelitian ................................. .. 2. Definisi Operasional C. Subjek Penelitian .......................................................... D. Metode pemilihan subyek penelitian .............................. E. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ F. Tujuan Intervensi .......................................................... G. Prosedur Penelitian ........................................................ H. Manipulasi ................................................................... .. I. Teknik Pengumpulan Data ........................................... .. J. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................ K. Tehnik Analisa Data ......................................................
64 64 65 65 65 66 67 68 68 69 71 74 79 80
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ..................... A. Gambaran Umum Perilaku Subyek Penelitian ................. B. Persiapan Penelitian ........................................................ C. Pelaksanaan Penelitian .................................................... 1. Pelaksanaan Uji Coba Modul ...................................... 2. Uji Coba Skala Perilaku Agresif.................................. 3. Uji Reliabilitas Skala Perilaku Agresif ........................ 4. Pelaksanaan Pre-test Skala Perilaku Agresif ...............
81 81 83 84 84 84 88 90
xix
D. Analisa Data .............................................................. 97 1. Analisa Data Kuantitatif ......................................... 97 2. Analisa Data Kualitatif ........................................... 102 E. Pembahasan ..................................................................... 112 F. Keterbatasan Penelitian .................................................. 117 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 120 A. Kesimpulan .................................................................... 120 B. Saran .............................................................................. 122 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 124 LAMPIRAN ......................................................................................... 129 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. 160
`
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Desain Penelitian, 64
Tabel 2
Blue Print Skala Perilaku agresif, 76
Tabel 3
RincianTentang Skor Item Favorable dan Unfavorable, 78
Tabel 4
Hasil Uji validitas dan reliabilitas skala perilaku agresif, 85
Tabel 5
Blue Print SkalaPerilaku agresif Setelah Uji Coba, 86
Tabel 6
Kategori Perilaku Agresif, 87
Tabel 7
Besaran Nilai r, 89
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas Skala perilaku agresif, 90
Tabel 9
Tabel Hasil Pre-test sebelum konseling kelompok, 91
Tabel 10
Jadwal Pelaksanaan Konseling Kelompok, 92
Tabel 11
Perilaku Agresif Siswa Setelah Konseling Kelompok, 97
Tabel 12
Tabel Hasil Uji Beda Pre-test & Post-test , 98
Tabel 13
Analisis Hasil Uji Beda Pre-test dan Post-test, 99
xxi
Daftar Gambar
Gambar 1
Kerangka Berpikir Konseling Rational Emotive BehaviourTherapy, 62
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Modul Pelaksanaan Treatment …………………………..
129
Lampiran 2
Skala Perilaku Agresif …………………………………
142
Lampiran 3
Pedoman Observasi, ……………………………………
147
Lampiran 4
Pedoman Wawancara, ………………………………….
150
Lampiran 5
Angket Explorasi Problem ……………………………..
151
Lampiran 6
Output Validitas ……………………………………………
153
Lampiran 7
Uji Normalitas …………………………………………
155
Lampiran 8
Descriptive Statistics dan Wilcoxon Signed Ranks Test..
156
Lampiran 8
Surat Izin Penelitian dari UIN Sunan Kalijaga …………
158
Lampiran 9
Surat Keterangan telah melaksanakan penelitian ………
159
Lampiran 10 Curriculum Vitae …………………………………………….
160
xxiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Remaja adalah individu yang mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola masalah-masalah1. Remaja biasanya
perilaku, dan juga penuh dengan
dikatakan bukan anak-anak dan juga belum dewasa tetapi masih dalam posisi ambang dewasa. Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. Perilaku agresif dalam kehidupan masyarakat menunjukkan suatu gejala yang meningkat akhir-akhir ini.
Hal ini didukung hasil penelitian yang
dikemukakan Thalib bahwa akhir-akhir ini perilaku agresif cenderung semakin meningkat terutama di kalangan siswa yang sering terlibat dalam berbagai bentuk kerusuhan, perkelahian, demonstrasi dan tindakan kekerasan lainnya yang menunjukkan semakin meningkatnya perilaku agresif siswa.2 Tawuran pelajar beberapa waktu terakhir kembali mengemuka seolah menampar wajah banyak pihak. Puluhan pelajar mengalami luka-luka dalam tawuran yang terjadi di Jakarta pada Rabu, 26 September 2012. Data yang diungkap Kompas (27 September 2012) menyebutkan, di Jakarta, dalam
1
Hurlock. Elizabeth. B., Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1998), 207. Tholib S.B., Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta : Kencana,2010) 2
1
2
setahun ini korban tewas tawuran pelajar mencapai angka 13 orang dengan eskalasi yang semakin meningkat, baik dari sisi jumlah korban, maupun tingkat kerusakan. Tahun 2009 terjadi sebelas kali tawuran, tahun 2010 ada 28 kali dan tahun 2011 ada 31 kali tawuran. Dari data yang dilansir TV One, pada 2010 setidaknya terjadi 128 kasus tawuran antar pelajar diberbagai kota.Angka itu melonjak tajam lebih dari 100% pada 2011, yakni terjadi 330 kasus tawuran yang menewaskan 82 pelajar. Bahkan, pada Januari-Juli 2012 terjadi139 tawuran yang menewaskan 12 pelajar.3 Dewasa ini pemerintah Indonesia melalui kementerian pendidikan nasional selalu menginstruksikan pentingnya pendidikan karakter anak demi terwujudnya kota layak anak. Wujud
dari instruksi tersebut adalah
dilaksanakannya pendidikan dan pembimbingan anak dari segi karakter dan sikap baik secara individu atau kelompok. Dalam hal ini peran guru bimbingan dan konseling mempunyai posisi strategis untuk melaksanakan kegiatan tersebut, mengingat seorang guru bimbingan konseling dapat masuk lebih dalam salah satunya dengan kegiatan layanan konseling individu maupun kelompok. Menurut Sudarsono, terdapat pengaruh negatif dan positif yang timbul di sekolah, anak-anak yang memasuki sekolah tidak semua berwatak
baik,
dalam sisi lain anak-anak yang masuk sekolah ada yang berasal dari keluarga yang kurang memperhatikan kepentingan anak dalam belajar yang kerap kali 3
Hasyim Asy’ari, “Tawuran Pelajar: Problem Tradisi, Karakter atau Kurikulum?”disampaikan dalam seminar loka karya yang diselenggarakan oleh kerjasama Ma’had Qudsiyyah Kudus dan Nurul Maiyyah Indonesia, Hotel Griptha, Kudus, 20 0ktober 2012.
3
berpengaruh pada teman lain. Sesuai dengan keadaan seperti ini sekolahsekolah sebagai tempat pendidikan anak-anak dapat menjadi sumber konflik psikologis yang menjadikan anak frustasi dan berperilaku agresif. Perilaku agresif dapat dipengaruhi oleh sifat egosentris, yaitu masih sulitnya memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain atau masih sulit berempati. Jadi individu tidak dapat memahami jika ia memukul atau menghina orang lain, orang tersebut akan merasa sakit. Individu juga mudah menjadi agresif jika kondisi fisiknya sedang tidak nyaman: lelah, lapar, kantuk, atau sakit.4 Perilaku agresif didefinisikan sebagai tindakan yang melukai orang lain, dan yang dimaksudkan untuk itu.5 Sedangkan menurut Myers perbuatan agresif adalah perilaku fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud untuk melukai atau merugikan orang lain. 6 Berbagai perumusan agresif
yang telah dikemukakan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa tingkah laku agresif merupakan tingkah laku yang ditujukan untuk melukai pihak lain secara fisik maupun psikologis pada orang lain yang dapat dilakukan secara fisik maupun verbal. Peran lingkungan inti (keluarga) dan lingkungan masyarakat (tokoh masyarakat, warga sekitar) sangat penting bagi perkembangan tumbuh kembang anak. Lingkungan
beserta dengan dinamikanya baik perilaku,
kebiasaan, kondisi maupun budaya yang berkembang di lingkungan tersebut akan menjadi tempat anak melakukan proses belajar dan menjadi 4
Sudarsono, Kenakalan Remaja (Jakarta : Rineka Cipta,2008), 130 David O Searsh, Psikologi social (Jakarta: Erlangga, edisi ke V), 43. 6 Sarwono Sarlito, Psikologi social (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 297. 5
4
model/contoh bagi anak dalam bertumbuh kembang karena akan terjadi transfer dinamika lingkungan tersebut ke diri anak. Ketika anak berada pada lingkungan
(keluarga
dan
masyarakat)
yang
menunjukkan
dan
memperlakukan mereka dengan perilaku-perilaku agresif maka anakpun akan mencontoh/meniru dan menerapkan perilaku agresif pula sesuai dengan model yang diamati. Oleh karena itu, sangat penting akan pembelajaran positif dari lingkungan sehingga anakpun akan dapat belajar dan bertumbuh kembang secara positif. Lingkungan anak, seperti orang tua dan masyarakat sebagai agent of change atau “agen pengubah‟ bagi terbentuknya pengembangan perilaku anak secara positif diharapkan bisa benar-benar memahami bahwa dalam perkembangan anak, anak sangat penting mendapatkan contoh-contoh nyata atas sikap positif sehingga anak-anak dapat meniru dan mencontoh sikap positif tersebut. Kerjasama dari berbagai pihak dalam lingkungan dimana anak tinggal diharapkan menjadi bagian integral yang bersama-sama disadari dan diwujudkan demi pengembangan positif anak. Pada akhirnya kerjasama dari masing-masing pihak dalam lingkungan tersebut diharapkan dapat memberdayakan diri secara kontinyu pada tataran komunitas secara umum, sehingga akan dapat menciptakan perilaku dan karakter anak yang positif, seperti menurunnya perilaku agresif anak dan meningkatnya tata krama di kalangan anak dan orang tua dalam lingkungan tempat tinggalnya. Tugas tenaga pendidik adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik secara utuh dan optimal yang sesungguhnya merupakan tugas bersama
5
yang harus dilaksanakan oleh guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Dengan demikian jika perilaku agresif yang terjadi di lingkungan sekolah tidak segera ditangani dapat menimbulkan gangguan proses belajar mengajar dan akan menyebabkan siswa cenderung beradaptasi terhadap kebiasaan buruk tersebut. Untuk mengantisipasi munculnya perilaku agresif
lain yang lebih
membahayakan, maka diperlukan skala nilai baru dan sistem norma yang dapat mengarahkan perilaku, mengendalikan bahkan mencegah keinginankeinginan remaja yang tidak bisa diterima oleh umum. Adapun nilai yang mengarahkan dan mengatasi perilaku tersebut dapat diperoleh dari pendidikan di sekolah, baik dalam pelajaran bidang ilmu maupun agama. Agama memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan remaja karena di dalam agama terdapat kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia ke arah jalan yang benar. Kaidah-kaidah agama berisi hal-hal yang dilarang dan menunjukkan hal-hal yang diwajibkan serta agama menggariskan perbuatanperbuatan yang baik dan buruk sehingga jika remaja benar-benar mendalami dan memahami isi agama, maka besar kemungkinan remaja akan menjadi anggota masyarakat yang baik dan enggan melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan masyarakat.7 Dengan adanya pemahaman, pendalaman serta pelaksanaan ajaran-ajaran agama yang didapatkan dari pendidikan di sekolah, diharapkan remaja dapat mengendalikan perilaku agresifnya agar tidak merugikan orang lain.
7
Sudarsono, Kenakalan Remaja ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004 ), 119-120.
6
Berdasarkan rambu-rambu pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam jalur pendidikan formal terdapat pola pelayanan yang dapat dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk membantu mengembangkan setiap potensi siswa dan memberikan pencegahan dan pengentasan terhadap perilaku bermasalah yang dilakukan siswa seperti halnya perilaku agresif.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara
langsung oleh penulis, penulis menemukan dan melihat munculnya perilaku agresif siswa di sekolah tersebut. Perilaku agresif yang di lihat oleh penulis adalah bentuk tindakan perilaku bersifat verbal seperti menghina, memaki, marah, dan mengumpat. Sedangkan untuk perilaku agresif non verbal atau bersifat fisik langsung adalah perilaku memukul, mendorong, berkelahi, menendang, menampar dan merusak benda-benda milik sekolah. Penanganan perilaku agresif sangat penting untuk dikaji karena siswa yang terus mempunyai perilaku agresif nantinya akan menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain bahkan saat mereka dijauhi atau dimusuhi oleh temannya karena perilaku agresif mereka yang tidak diterima dalam pergaulan di lingkungannya. Melihat permasalahan tersebut maka tentunya dibutuhkan model konseling yang efektif untuk menurunkan perilaku agresif siswa. Penulis menggunakan konseling kelompok berbasis Islam untuk mengurangi perilaku agresif siswa di MTs N Bantul Kota dengan pendekatan konseling rational emotive behavior therapy. Sebagai alasan konkrit menggunakan pendekatan rational emotive behavior therapy, bahwa pendekatan ini telah merancang
7
dan menekankan interaksi berfikir yang rasional (rational thingking) perasaan (emoting) dan tingkah laku (acting).8 Sehingga konsep ini memberikan efek terhadap permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Menurut pandangan Ellis, bahwa rational emotive behavior therapy adalah system psikoterapi yang mengajari individu bagaimana
system
keyakinannya
menentukan
yang
dirasakan
dan
dilakukannya pada berbagai peristiwa dalam kehidupan.9 Konseling kelompok berbasis Islam dengan pendekatan rational emotive behavior therapy memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan pendekatan rational emotive behavior therapy berbasis Islam lebih kepada penambahan materi ke Islaman yang dipadukan dengan tehnik rational emotive behavior therapy secara umum yang sesuai dengan kondisi
di
lingkungan pendidikan terkait dengan perilaku agresif. Dengan konsep materi ke Islaman yang diberikan siswa diharapkan lebih mudah diarahkan dan dibimbing untuk mengatasi perilaku agresif di lingkungan tersebut. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti merumuskan judul penelitian : Efektivitas Layanan Konseling Kelompok Berbasis Islam Untuk Mengurangi Perilaku Agresif (Studi Eksperimen pada Siswa MTs N Bantul Kota).
8
Iwayan Hendika, dkk., Penerapan Rational Emotive Behavior Therapy dengan Formula ABC untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa Kelas VIII2 SMA Laboratorium UNDIKSHA, eJurnal UNDIKSHA Bimbingan dan Konseling, No. 1 Vol. 2 Tahun 2014 hal 3. 9 Albert Ellis dan Maurits Kwee, The Interface Between Rational Emotive Behaviour Therapy and ZEN. Journal Rational Emotive & Cognitif Behaviour Therapy, No 16 tahun 1998.
8
B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang permasalahan di atas maka rumusan masalah yang dirumuskan oleh penulis yaitu: 1. Bagaimanakah pelaksanaan konseling kelompok berbasis Islam untuk mengurangi perilaku agresif pada siswa MTs N Bantul Kota ? 2. Apakah layanan konseling kelompok berbasis
Islam efektif
dalam
mengurangi perilaku agresif pada siswa MTs N Bantul Kota?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pelaksanaan konseling kelompok berbasis Islam dalam mengurangi perilaku agresif pada siswa MTs N Bantul Kota. b. Untuk mengetahui dan menguji
keefektifan layanan konseling
kelompok berbasis Islam dalam mengurangi perilaku agresif. 2. Kegunaan Penelitian a.Kegunaan secara teoritis Memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan di bidang psikologi pendidikan, khususnya bimbingan dalam menangani perilaku agresif yang terjadi di kalangan siswa. b. Kegunaan secara Praktis : 1) Bagi
peneliti, mendapatkan pemahaman
tentang efektifitas
konseling kelompok berbasis Islam, sehingga dapat memberikan
9
bantuan kepada siswa yang mengalami perilaku agresif tinggi untuk keberhasilan pembelajaran di sekolah. 2) Bagi siswa yang menjalani program intervensi, diharapkan dapat mengatasi perilaku agresif yang muncul dan dapat menyusun rencana yang lebih baik untuk masa depannya. 3) Bagi Profesional Bimbingan Konseling dan sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para konselor sekolah dan guru umum dalam membantu menangani perilaku agresif siswa.
D. Kajian Pustaka Hasil Penelitian yang Relevan tentang Bimbingan Konseling telah banyak dilakukan, terbukti dengan ditemukannya berbagai karya ilmiah yang diantaranya adalah : 1. Penggunaan Konseling Kelompok Realita Untuk Menurunkan Perilaku Agresif Siswa Di SMP PGRI I Karang Empat Surabaya oleh Septiana Yunika Sari dkk. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian layanan konseling kelompok realita dapat digunakan untuk mengurangi perilaku agresif
siswa SMP
PGRI
I
Karang Empat. Hal ini terbukti dari hasil pretest dan posttest yang diperoleh nilai p = 0,001 ; p < 0,05 . Hal ini menunjukkan p = 0,001 lebih kecil α sebesar 5 % = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan signifikan antara perilaku agresif siswa sebelum
10
diberikan perlakuan dengan setelah diberikan perlakuan layanan konseling kelompok.10 2. Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Untuk Mengurangi Perilaku Agresif
Pada Siswa, Jurnal oleh Yulia Malinda Sari dengan tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui pengurangan perilaku agresif dengan menggunakan layanan konseling kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain onegroup pretest-posttest. Subjek penelitian ini sebanyak 6 siswa kelas VIII yang memiliki perilaku agresif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan pedoman observasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku agresif dapat dikurangi dengan menggunakan layanan
konseling kelompok, hal ini
ditunjukkan dari hasil analisis data dengan menggunakan uji wilcoxon, dari hasil pretest dan posttest yang diperoleh Ζ hitung = -2.226 < Ζ tabel = 0 maka, Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya perilaku agresif siswa dapat dikurangi dengan menggunakan layanan konseling kelompok. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perilaku agresif dapat dikurangi dengan menggunakan layanan konseling kelompok pada siswa kelas VIII SMP N 3 Sukadana11. 3.
Penelitian Restu &Yusri
12
, dengan judul Studi Tentang Perilaku Agresif
Siswa Di Sekolah. Penelitian ini mencoba meneliti tentang perilaku agresif 10
Septiana Yunika Sari dkk, Penggunaan Konseling Kelompok Realita Untuk Menurunkan Perilaku Agresif Siswa di SMP PGRI I Karang Empat Surabaya, Jurnal BK UNESA, Volume 03 Nomor 01 Tahun 2013, hlm 217-222 11 Yulia Malinda Sari, Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Siswa Jurnal .fkip.unila.ac.id/index.php/ALIB/article/viewFile/2321/1581 12 Restu & Yusri, Studi Tentang Perilaku Agresif Siswa Di Sekolah, Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 hal 243 – 249.
11
yang terjadi pada siswa disekolah dalam penelitian ini subjeknya adalah 3 siswa SLTP yang berperilaku agresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk agresifitas siswa disekolah dan faktor - faktor penyebab terjadinya perilaku agresif pada siswa di sekolah serta cara mengatasinya. Hasil penelitian mengenai studi tentang perilaku agresif siswa di sekolah, disimpulkan bahwa: dari ketiga subjek yang diteliti ternyata ketiga subjek berperilaku agresif, terdapat empat faktor yang menjadi penyebab terjadinya perilaku agresif dari ketiga subjek, yaitu frustasi, kekuasaan dan kepatuhan, provokasi dan suhu udara. 4. Penelitian tesis yang dilakukan oleh Kurniadami13, mengenai Perilaku Agresif Pada Anak Usia Sekolah Dan Remaja Awal. Dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah 8 anak yang berperilaku agresi. Kesimpulan hasil penelitian dari penelitian ini diperoleh basil bahwa perilaku agresif pada anak usia sekolah disebabkan oleh kurangnya waktu anak bersama orangtua. Jenis kepribadian orangtua yang bersifat mengabaikan atau tidak ingin diganggu atau anak disosialisasikan dengan perilaku agresif dan mendapat pembolehan untuk melakukannya. Sedangkan pada remaja awal perilaku agresif disebabkan oleh kurang hangatnya hubungan dengan orangtua. Hukuman yang terlalu berlebihan, pembiasaan hukuman pada waktu kecil, terlalu dimanjakan dan juga diabaikan dan mulai mencari figur lain selain orangtua dan melakukan imitasi misalnya pada (teman, guru, atau bahkan pada figur aktris atau aktor film). 13
Kurniadarmi, E.Perilaku Agresif Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Awal (Penelitian Kualitatif dengan 8 Orang Subjek Penelitian). Tesis. (Tidak diterbitkan). Kekhususan Psikologi Perkembangan. Universitas Indonesia,2005.
12
5. Hasil penelitian Adik Hermawan karya ilmiah tesis program pasca sarjana UIN Sunan Kalijaga konsentrasi Bimbingan Konseling Islam tahun 2014 dengan judul Konseling Rational Emotive Behaviour therapy Berbasis Islam untuk Meningkatkan Self Efficacy Peserta didik MTS Nurul Huda Demak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Konseling Rational Emotive Behaviour therapy Berbasis Islam efektif untuk Meningkatkan Self Efficacy Peserta didik MTS Nurul Huda Demak. Hal ini dapat dilihat dari skor independent sample test dengan nilai sig. 0,0375 < 0,05 dan dari analisis paired test 0,045 < 0,05.14 Dari beberapa penelitian diatas mempunyai berbagai tujuan penelitian, penelitian pertama dan kedua adalah mengetahui penggunaan konseling kelompok untuk mengurangi perilaku agresif dengan tehnik yang berbeda, Penelitian ketiga tujuannya untuk mengetahui bentuk-bentuk agresifitas siswa di sekolah dan faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku agresif pada siswa di sekolah serta cara mengatasinya. Penelitian keempat mengetahui faktor penyebab perilaku agresif siswa dan remaja awal dan penelitian kelima mengetahui efekt i vi t as pelaksanaan Konseling Rational Emotive Behaviour therapy Berbasis Islam untuk
Meningkatkan Self
Efficacy Peserta didik di MTS Nurul Huda Demak. Sedangkan
penelitian
ini
meskipun
ada
persamaan
dalam
penggunaan subyek yaitu siswa dan sama-sama meneliti tentang perilaku agresif 14
namun ada yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-
Adik Hermawan, Konseling Rational Emotive Behaviour therapy Berbasis Islam untuk Meningkatkan Self Efficacy Peserta didik MTS Nurul Huda Demak.Tesis Program pasca sarjana UIN Sunan Kalijaga, 2014.
13
penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui efektivitas konseling kelompok berbasis Islam untuk mengurangi perilaku agresif dan pelaksanaan konseling kelompok berbasis Islam dengan menggunakan konseling rational emotive behaviour therapy.
E. Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bab 1 - Pendahuluan : berisi latar belakang, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. 2. Bab 2 - Tinjauan Pustaka : berisi rangkuman teori-teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini meliputi teori perilaku agresif , dan terapi dengan konseling kelompok berbasis Islam. 3. Bab 3 - Metode Penelitian : Berisi desain penelitian, karakteristik partisipan penelitian, metode pelaksanaan, alat ukur dan tahapan penelitian. 4. Bab 4 - Hasil Penelitian : berisi penjabaran mendetail mengenai pencatatan proses intervensi yang dilakukan serta hasil penelitian dan analisisnya. 5. Bab 5 - Kesimpulan dan Saran : berisi kesimpulan dan saran dari peneliti yang telah dilaksanakan
120
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Setelah melakukan telaah dan mendeskripsikan data dalam penelitian ini, maka uraian dalam bab ini merupakan kesimpulan dari seluruh bab sebelumnya dan sekaligus sebagai jawaban atas rumusan masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah : 1. Pelaksanaan Konseling Kelompok Berbasis Islam untuk mengurangi perilaku agresif siswa di MTs N Bantul Kota menggunakan pendekatan konseling rational emotive behavior therapy dan dipadukan dengan materi ke Islaman. Diikuti oleh 8 (delapan) siswa yang mempunyai perilaku agresif tinggi. Konseling kelompok dilaksanakan 4 (empat) pertemuan dan masing-masing pertemuan menggunakan waktu 60 – 90 menit. Pertemuan pertama perkenalan atau ta’aruf yaitu menjalin kedekatan emosi dan menjelaskan maksud, tujuan, fungsi serta manfaat diadakannya konseling kelompok. Pertemuan kedua yaitu identifikasi peristiwa penyebab dan pencetus masalah agresif pada konseli. Pertemuan
ketiga
adalah
berusaha
menggali
potensi
dan
memberdayakan fitrah iman sebagai sumber dari keyakinan umat Islam yang membentengi individu dari segala bentuk kemungkaran. Pertemuan keempat konselor berusaha agar konseli memperoleh
120
121
keyakinan baru agar keyakinan irrasional konseli berkurang dan perlahan-lahan hilang dan digantikan dengan new feeling. Secara umum siswa menunjukkan perubahan sikap dari awal pertemuan sampai pertemuan keempat. 2. Penelitian ini menguji efektifitas konseling kelompok berbasis Islam untuk mengurangi perilaku agresif siswa MTs N Bantul Kota Yogyakarta dengan menggunakan rational emotive behavior therapy mengambil sampel 8 (delapan) subyek penelitian yang memiliki perilaku agresif tinggi. Terapi dengan rational emotive behavior therapy ini dapat dikatakan efektif untuk mengurangi perilaku agresif tinggi. Secara kuantitatif, terdapat perbedaan hasil berupa penurunan skor perilaku agresif dari pre-test dan post-test pada seluruh subyek penelitian. Perolehan hasil data analisis statistik menyimpulkan bahwa hipotesis mengenai konseling kelompok berbasis
Islam dapat
mengurangi perilaku agresif siswa diterima. Ini berarti konseling kelompok berbasis Islam dapat menurunkan perilaku agresif
siswa
MTs N Bantul Kota. Hasil ini dapat dibuktikan dengan perolehan skor uji Wilcoxon signed rank test sebesar 0,011 dengan p-value (<0,05). Selain itu, penurunan skor perilaku agresif subyek dapat diketahui dari menurunnya nilai rata-rata (mean) antara pretest dan posttest, yakni dari 127,13 menjadi 73,63.
122
B. SARAN Berdasarkan penelitian dan pelaksanaan konseling kelompok berbasis Islam, diperlukan berbagai saran untuk berbagai pihak untuk menyempurnakan penelitian berikutnya dan mengembangkan penelitian khususnya yang bernuansa Islam dalam kehidupan dan kepribadian siswa. Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Kepada Para Peneliti Lain Konseling kelompok dengan pendekatan Rational Emotive Behaviour Therapy sangat luas, dengan memadukan materi ke
Islaman
peneliti
masih
sangat
terbatas,
baik
dari
memahami REBT maupun materi ke Islamannya. Oleh karena itu bagi para peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai masalah yang sama tetapi mampu lebih dalam mengulas dan menerapkan materi ke Islaman yang sesuai dengan keadaan konteks sasaran penelitian. 2. Kepada Siswa Bagi siswa yang memiliki perilaku agresif disarankan berusaha untuk mengurangi perilaku agresifnya secara terus-menerus yaitu dengan memanfaatkan layanan BK di sekolah melalui layanan konseling kelompok. Selain itu siswa juga diharapkan dapat mengikuti
aktivitas-
aktivitas
yang
positif
mengembangkan sikap sosial yang positif pula.
sehingga
dapat
123
3. Kepada Guru Bimbingan dan Konseling Bagi guru BK disarankan melakukan kegiatan layanan konseling kelompok secara intensif dan berkelanjutan untuk mengurangi perilaku agresif siswa di sekolah dan memberikan arahan kepada siswa agar dapat melakukan kegiatan berkelompok yang positif di dalam maupun di luar sekolah. 4. Kepada Orangtua Siswa Bagi orang tua siswa diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengawasi, membimbing, dan mengarahkan anaknya agar
terhindar
dari
perilaku
agresif
yang
menyimpang.
DAFTAR PUSTAKA Achmad Juntika Nurihsan. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama, 2007 Adik Hermawan. Konseling Rational Emotive Behaviour therapy Berbasis Islam untuk Meningkatkan Self Efficacy Peserta didik MTS Nurul Huda Demak.Program pasca sarjana UIN Sunan Kalijaga konsentrasi Bimbingan Konseling Islam tahun 2014. Albert Ellis dan Maurits Kwee, The Interface Between Rational Emotive Behaviour Therapy and ZEN. Journal Rational Emotive & Cognitif Behaviour Therapy, No 16 tahun 1998. Anantasari. Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta : Kanisius, 2006. Agus Akhmadi,”Terapi Pengguna obat” dengan Pendekatan Konseling Spiritual,” Kajian Materi Diklat Teknis Fungsional Peningkatan Kompetensi Guru Pertama BK MA Surabaya. Abdul Chaliq Dahlan. “ Bimbingan dan Konseling Islami, sejarah konsep dan pendekatannya”. Yogyakarta : Pura Pustaka, 2009. Anwar Sutoyo. Bimbingan dan Konseling Islami Teori dan Praktik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002. Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta, 1996. Barbara krahe. Perilaku agresif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001 Buss dan Perri. 1990. The Agression Questionare. (dalam jurnal of personalitty and psychology) edisi 63,3 Berkowitz, L. Emotional Behavior: Mengenali Perilaku dan Tindakan Kekerasan di Lingkungan Sekitar Kita dan Cara Penanggulangannya. Buku Ke-satu. Alih Bahasa: H Susiatni. Jakarta: PPM, 2003. Brekwell. GM. Coping agresive behaviour agresif).Yogya: Kanisius, 1998. 124
124
(mengatasi
perilaku
125
Caplin. Kamus lengkap Psikologi. Jakarta: Grafisindo persada, 1989. David O Searsh. Psikologi social. Jakarta: Erlangga, edisi ke V,1994. Davidoff Linda L. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga, 1981. Daradjat, zakiah. Remaja harapan dan tantangan. Jakarta: Ruhama, 1993. Depag RI. “Al-Qur’an dan terjemahannya”. Bandung : CV. Diponegoro, 2005. Daradjat, Z.. Ilmu Jiwa Agama. Cet. Ke-14. Jakarta : Bulan Bintang, 1991. Darmawan, Agustina. Perilaku Agresif Pada Anak Ditinjau dari Komformitas Teman Sebaya. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata : Semarang, 2007. De Clerg, L. Tingkah Laku Abnormal dari Sudut Pandang Perkembangan. Alih Bahasa: Joerban Walia. Jakarta: PT. Gramedia, 1994. Dr. Fattah hanurawan. Psikologi Social. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010. Dr. Sylvia Rimm. Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah. Jakarta. PT Gramedia, 2003. Esty Rokhyani, “Efektivitas Konseling Rational Emotive Dengan Tehnik Relaksasi Untuk Membantu Siswa Mengatasi Kecemasan Menghadapi Ujian”, Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Negeri Surabaya, No.2, vol v,September 2004. EM Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa Publisher, 2003. Gantina Kumalasari,dkk. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta : PT Indeks, 2011. Gerald Coorey. Teori dan Praktek Konseling Psikoterapi (terjemahan) E.Koesworo. Bandung : PT Eresco,1988. Guilford JP, & Fruchter B. Fundations statistics education. London : 1981.
in psychology and
Guindon, M.H. Self Esteem across the lifespan. New York : Routledge Taylor & Francis Group, 2010.
126
Hoaken, P.N.S., & Stewart, S.H. Drugs of abuse and the elicitation of human aggressive behavior. Addictive Behaviors. 28, 2003. Hallen A. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Ciputat Pres, 2002. Hurlock Elizabeth. B. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1980 Hadari Nawawi dan Mini kartini. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah mada University Hasyim Asy’ari, “Tawuran Pelajar: Problem Tradisi, Karakter atau Kurikulum?”disampaikan dalam seminar loka karya yang diselenggarakan oleh kerjasama Ma’had Qudsiyyah Kudus dan Nurul Maiyyah Indonesia, Hotel Griptha, Kudus, 1994 Iwayan Hendika, dkk., Penerapan Rational Emotive Behavior Therapy dengan Formula ABC untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa Kelas VIII2 SMA Laboratorium UNDIKSHA, e-Jurnal UNDIKSHA Bimbingan dan Konseling, No. 1 Vol. 2 Tahun 2014 hal 3. Jianghe Niu, “ Internal Factors Related to Relational Aggressionin Childhood and Adolescance”. Educational Research and Review Vol. 4 (1), pp. 001-008, January, 2009 . http://www.academicjournals.org /err/PDF/ Pdf%202009/Jan/Niu. pdf Kurniadarmi, E. Perilaku Agresif Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Awal (Penelitian Kualitatif dengan 8 Orang Subjek Penelitian). Tesis. (Tidak diterbitkan). Kekhususan Psikologi Perkembangan. Universitas Indonesia, 2005. Latipun. Psikologi Konseling. Malang : UMM Pres, 2006. Maryatul Kibiyah, “Psikologi Islam Penerapan Enam Dimensi Dasar Positif Teori Eksistensial Humanistik dalam KOnseling Islam,” Jurnal Teologia, IAIN Walisongo Semarang, No.1,vol. 19, Januari 2008. .
Myers. David G. Social Psychology-8th ed. New York : Higher Education, 2005 Melania Roeswita Teme, “ Pengaruh Terapi Rational Emotive Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Pasien Penderita Penyakit Kronis”, Tesis, Semarang : Program Pasca Sarjana Universitas Katholik S hlm Soegijapranata, 2008. Monks, F. J., dkk. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994.
127
Mulyono, Y. B. Mengatasi Kenakalan Remaja. Yogyakarta: Andi Offset, 1991. Mu’tadin, Z. 2002. Faktor Penyebab Perilaku Agresif. www.epsikologi.com Nidya Damayanti. Buku Pintar Panduan Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Araska, 2012 Prayitno. Layanan Bimbingan Konseling Kelompok, Padang : Ghalia Indonesia, 1995. Prayitno dan Erman Amti. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta, 2004. Prayitno. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rineka Cipta, 2001 Prayitno. Seri Layanan Konseling (L1-L9), Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok (L6-L7). Padang : FKIP UNP, 2004. Restu & Yusri, 2013, Studi Tentang Perilaku Agresif Siswa Di Sekolah, Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 hal 243 – 249. Richard, Teori dan Praktik Konseling dan terapi, Edisi Ke empat, (Terj) Helly Prajitno dkk, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2011 Samsul Munir Amin. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta : Amzah, 2010. Sukardi. Bimbingan Konseling di Sekolah, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004. Sarwono Sarlito. Psikologi social. Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Robert a. Baron dan Donn Byrne. Psikologi Social Jilid 2. Jakarta : Erlangga, 2005. Syaifudin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999. Sudarsono. Kenakalan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta, 2008. Sarwono, S. W. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, Cet. IV (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004)
128
Scheneiders, A.A. 1964. Personal Adjusment and Mental Helath. New York: Holt Rinehart & Winston.p Sears, D. )., Freedman, J.L. & Peplau, L. A. 1994. Psikologi Sosial Jilid 2 C. (Judul Asli: Social Psychology). Jakarta: Erlangga. Septiana Yunika Sari dkk, Penggunaan Konseling Kelompok Realita Untuk Menurunkan Perilaku Agresif Siswa di SMP PGRI I Karang Empat Surabaya, Jurnal BK UNESA, Volume 03 Nomor 01 Tahun 2013, hlm 217-222 Sobur. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia, 2003. Suci
Tri. 2011. Upaya Mengurangi Perilaku Agresif dengan Menggunakan Layanan Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. (Online), Vol 14. No. 1.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet, 2010.
Kuantitatif,
Sukardi. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta, 1996. Suryabrata, S. Metode Penelitian II. Jakarta: Rajawali, 1990. Tholib S.B.,Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta : Kencana, 2010. Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007. UPI. Koeswara, E. Agresi Manusia. Bandung: Eresco, 1988. Winkel. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : PT.Gramedia, 1997. Yulia Malinda Sari, Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Siswa Jurnal.fkip.unila.ac. id/index.php/ALIB/article/viewFile/2321/1581 Yesi Yuniarti dan Titin Indah Pertiwi, “Penggunaan Konseling Rasional Emotif untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik,”Jurnal BK Unesa, Volume 03 No.01, Th.2013,hlm 416-421 Yustinus Semiun, Kesehatan Mental 1 Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental serta Teori-teori yang terkait. Yogyakarta : Kanisius, 2006.
129
MODUL EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK BERBASIS ISLAM UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA SISWA
A.
Deskripsi Umum Modul ini disusun untuk mendeskripsikan secara detail mengenai apa dan
bagaimana layanan konseling kelompok berbasis Islam
digunakan untuk mengurangi perilaku agresif pada siswa. Dalam modul ini dijelaskan tahap-tahap atau proses yang dilalui untuk menguji efektivitas konseling kelompok yang meliputi tahap pembentukan, peralihan, dan kegiatan dan pengakhiran. Secara keseluruhan modul ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, dimana setiap pertemuan dilakukan dua kali dalam satu minggu dengan durasi waktu 60 - 90 menit. B. Tujuan Tujuan utama dari konseling kelompok berbasis Islam dengan menggunakan pendekatan rational emotif behaviour therapy adalah untuk membantu bagaimana individu memberdayakan potensi yang dimiliki yakni fitrah yang berhubungan dengan keyakinan (iman) agar berkembang dan berfungsi sebagaimana mestinya. Jika iman seseorang telah berkembang dan berfungsi dengan baik, maka fitrah yang lain seperti (jasmani, rohani, dan nafs termasuk juga akal, kalbu dan nafsu) akan berkembang dan berfungsi dengan baik.
129
130
C. Pelaksana Pelaksana dalam modul ini adalah peneliti sendiri sebagai konselor yang memimpin konseling dari awal hingga akhir dengan dibantu guru BK atau teman sejawat yang ahli dalam bidang konseling sebagai pendamping sekaligus observer selama pelaksanaan konseling. Pelaksanaan eksperimen modul ini bertempat di MTs N Bantul Kota Yogyakarta.
D. Metode Konseling Metode yang digunakan dalam proses konseling adalah dengan menggunakan konseling kelompok dengan pendekatan Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) berbasis Islam. Pendekatan yang dianggap paling tepat untuk untuk mengurangi perilaku agresif adalah kognitif, imageri, dan behavior. Jumlah subyek penelitian yang disertakan ada 8 (delapan) yang mempunyai perilaku agresif tinggi. Dalam tehnik pelaksanaan konseling konselor berfungsi sebagai seorang pemimpin kelompok yang bertanggungjawab dan berperan aktif-direktif serta memfasilitasi kelompok untuk mencapai tujuan konseling. Selama proses konseling, konseli dituntut untuk berperan aktif diseluruh tahapan konseling. Selain itu konseli juga diharapkan sadar terhadap dirinya agar mau dan bersedia mengubah pola pikir yang keliru atau irrasional dan menggantinya dengan pola pikir yang baru yang lebih rasional. Konseling kelompok ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa pada dasarnya kelompok dapat membantu individu dalam memecahkan masalah. Selain itu interaksi kelompok memiliki pengaruh positif untuk kehidupan individual karena kelompok dapat dijadikan sebagai media konseling. Interaksi kelompok juga dapat meningkatkan pemahaman diri dan perubahan tingkah laku individu.
131
E. Ruang Lingkup Pembahasan 1. Perilaku agresif dalam pandangan Islam
Perilaku agresif adalah tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud melukai atau mencelakakan orang lain dengan maksud tertentu yang dikelompokkan menjadi agresif fisik yang dilakukan individu atau kelompok dengan cara berhadapan langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan menjadi kontak fisik langsung seperti memukul, mendorong, menembak dan lain-lain. Sedangkan agresif verbal yaitu tindakan yang dilakukan individu atau kelompok secara langsung seperti menghina, memaki, marah dan mengumpat. Layanan
konseling
Kelompok
yaitu
mengembangkan
kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Dalam kaitan ini sering menjadi kenyataan bahwa kemampuan bersosialisasi/berkomunikasi seseorang sering terganggu oleh perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang tidak objektif, sempit dan terkungkung serta tidak efektif.
2. Rational Emotive Behaviour Therapy Berbasis Islam Dalam pandangan Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) Bahwa manusia memiliki potensi yang bisa berkembang dan dapat
dikembangkan.
Dalam
hal
ini
agama
Islam
telah
mengedepankan argumen dan memandang bahwa manusia terlahir dengan sempurna, suci (fitrah) dan memiliki konsep hidup dalam arti, bahwa manusia memiliki potensi berfikir dan atau makhluk berakal.85 Adanya perilaku positif dan negative yang terkandung dalam Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) yakni nafsu Zakiyyah dan nafsu
85
Yadi Purwanto, Psikologi Kepribadian, integrasi Nafsiyah dan Aqliyah Perspektif Psikologi Islam, (Bandung : PT Refika Aditama, 2007), hlm 84.
132 Ammarah.86 Nafsu Zakiyyah yaitu diri manusia yang suci dan tidak terkontaminasi dengan apapun, menyebabkan manusia untuk berpikir positif . Sedang nafsu ammarah adalah selalu cenderung melakukan perbuatan buruk, yang menyebabkan dirinya terjerumus terhadap perilaku yang menyimpang dari ajaran Islam. F. Tahap – tahap dalam konseling Dalam modul ini digunakan tahap-tahap dalam konseling untuk mengetahui tingkat pengurangan perilaku agresif siswa setelah mendapatkan layanan konseling kelom 1. Pertemuan Pertama Perkenalan (Ta’aruf) Pada pertemuan pertama ini dilaksanakan melalui 3 sesi. Penjelasan lebih rinci mengenai prosedur pelaksanaan ketiga sesi tersebut sebagai berikut : a. Sesi pertama 1) Kegiatan
: Perkenalan untuk menjalin kedekatan emosional dengan konseli
2) Tujuan
: menjalin keakraban antara konselor dengan konseli
3) Metode
: ceramah
4) Alokasi Waktu
: 10 menit
5) Prosedur a. Konselor membuka sesi dengan memperkenalkan diri ( introducing my self) kepada seluruh konseli. b. Konselor melakukan penjelasan mengenai maksud dan tujuan,
fungsi,
serta
manfaat
diadakannya
konseling
kelompok. c. Memperlihatkan kepada kelompok bisa mencapai perubahan dan pencapaian tujuan yang diharapkan. 86
Muhammad Izuddin Taufiq, Panduan Lengkap & Psikologi Islam, (Jakarta : Gema Insani, 2006), hlm 97.
133
b.
Sesi kedua 1.
Kegiatan
: Menjalin hubungan interpersonal antara konselor dan konseli dan konseli dengan sesama konseli.
2.
Tujuan
: Agar suasana konseling tidak terkesan menegangkan
3.
Metode
: Cerita-cerita humor (mastery experience)
4.
Alokasi waktu
: 20 menit
5.
Prosedur
:
a. Konselor memulai cerita dengan menceritakan kisah-kisah perjalanan hidup (riwayat selama menempuh pendidikan) konselor sendiri yang berbau humor. b. Selama cerita berlangsung, konselor berusaha memancing emosi dari konseli supaya dengan sendirinya konseli mau berbagi cerita seputar pengalaman-pengalaman humor mereka selama di sekolah. c. Konselor memberikan respon atau memberi apresiasi kepada
konseli
yang
bersedia
menceritakan
kisah
humornya. c.
Sesi ketiga 1. Kegiatan
: Dispute tingkah laku
2. Tujuan
: Agar konseli mendapat kesempatan mengalami kejadian yang menyebabkan berpikir melakukan perilaku agresif dan melawan keyakinannya tersebut.
3. Metode
: Perilaku
4. Alokasi waktu
: 15 menit
5. Prosedur
:
a. Konselor/peneliti memberikan kesempatan kepada anggota kelompok
untuk
menceritakan
kejadian-kejadian
mereka lakukan terkait dengan perilaku agresif.
yang
134
b. Konselor menanggapi, kemudian meminta agar anggota kelompok memikirkan tentang perbuatan mereka. c. Kemudian konselor mulai menyangkal perilaku agresif tersebut. d.
Sesi keempat 1. Kegiatan
: Menyadarkan kelompok
2. Tujuan
: Agar konseli sadar bahwa mereka cenderung kepada nafsu amarah.
3. Metode
: Perilaku
4. Alokasi waktu
: 15 menit
5. Prosedur
:
a. Konselor/peneliti memberikan arahan terhadap kondisi anggota kelompok. b. Konselor/peneliti kembali menegaskan bahwa anggota kelompok bukanlah cenderung terhadap nafsu ammarah.
2.
Pertemuan kedua Identifikasi Kasus Pada pertemuan kedua ini konselor mengidentifikasi peristiwaperistiwa penyebab dan pencetus masalah agresif pada konseli. Keterangan lebih lanjut sebagai berikut : a. Sesi Pertama 1) Kegiatan
: Asesment perilaku anggota kelompok
2) Tujuan
: Untuk menidentifikasi pandangan konseli terhadap perilaku mereka sebelumnya.
3) Metode
: keteladanan
4) Alokasi Waktu
: 15 menit
5) Prosedur
:
a) Konselor mengidentifikasi pandangan-pandangan yang menurut konseli salah.
135
b) Konselor memahami bagimana perasaan konseli terhadap masalah ini c) Konselor memperdalam assessmen yang berkaitan dengan ruang lingkup pribadi anggota kelompok.
b. Sesi kedua 1) Kegiatan
: Penjelasan seputar perilaku agresif dalam pandangan Islam, penyebab agresif dan dampaknya jika terus dipelihara
2) Tujuan
: Agar konseli memperoleh pemahaman baru mengenai perilaku agresif dalam pandangan Islam, penyebab agresif beserta dampaknya.
3) Metode
: Tausyiyah (persuasi verbal)
4) Alokasi Waktu
: 20 menit
5) Prosedur
:
a) Konselor menjelaskan gambaran perilaku agresif beserta penyebab terjadinya dan dampak yang ditimbulkan jika terus dipelihara oleh individu. b) Konselor memberi penekanan pentingnya menjaga jangan sampai berperilaku agresif tinggi. c) Konselor melihat reaksi bagaimana anggota kelompok menanggapi setelah adanya materi perilaku agresif.
c. Sesi ketiga 1) Kegiatan 2) Tujuan
: Materi tentang nafsu Zakiyyah : Agar anggota kelompok memahami nafsu Zakiyyah adalah diri yang cenderung kepada kebaikan.
3) Metode
: Ceramah
4) Alokasi Waktu
: 10 menit
136
5) Prosedur
:
a) Konselor mulai menjelaskan tentang definisi nafsu zakiyyah b) Konselor mengaitkan bahwa nafsu zakiyyah mampu untuk mencegah terjadinya perilaku agresif
d. Sesi Keempat 1. Kegiatan
: Permainan role playing
2. Tujuan
: Agar anggota kelompok mampu dan memahami berbagai karakter yang mereka lakukan dan mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk
3) Metode
: Permainan
4) Alokasi Waktu
: 15 menit
5) Prosedur
: Terlampir dalam materi treatmen.
3. Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga ini konselor berusaha menggali potensi
dan
memberdayakan fithrah konseli yaitu fithrah iman. Sebagai sumber dari keyakinan umat muslim yang membentengi individu dari segala bentuk kemungkaran. a. Sesi pertama : 1. Kegiatan
: Membuat daftar masalah yang mereka hadapi kemudian mempertanyakannya.
2. Tujuan
: Meminta permohonan kepada Allah agar diberi kemudahan dan kelapangan untuk menyelesaikan segala permasalahan dan kesulitan yang dihadapi agar konseli sadar bahwa segala permasalahan datangnya dari Allah.
3) Metode
: Resitasi (penugasan).
4) Alokasi Waktu
: 15 menit
5) Prosedur
:
137
a) Konselor memberi perintah agar konseli memikirkan kembali permasalahan yang dihadapi b) Konselor menganjurkan agar konseli menuliskan dan membuat daftar masalah c) Konselor menganjurkan agar konseli selalu mendekatkan diri kepada Allah dan senantiasa menjalankan perintah-perintahnya melalui aktivitas keagamaan seperti shalat 5 waktu dan menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Sebagai wujud permohonan pertolongan
agar
diberi
kemudahan
dalam
memecahkan
permasalahannya. b. Sesi Kedua
1) Kegiatan
: Penjelasan konsep iman sebagai benteng kemungkaran
2) Tujuan
: Memperkuat keyakinan rasional konseli lewat pemberdayaan iman sehingga terhindar dari perilaku agresif
3) Metode
: Tausyiyah (siraman rohani) dan Tanya jawab
4) Alokasi waktu : 30 menit 5) Prosedur
:
a. Konselor memberikan siraman rohani tentang pemahaman seputar potensi fithrah iman b. Sesekali konselor melemparkan pertanyaan kepada konseli mengenai materi yang disampaikan. c. Konselor memberikan umpan balik atas jawaban yang dilontarkan konseli. c. Sesi Ketiga 1. Kegiatan
: Latihan menerima keadaan (assertive).
2. Tujuan
: Untuk menjelaskan tentang konsep diri, potensi diri dan peran orang lain dalam kehidupan.
3. Metode
: Diskusi dan Tanya jawab.
138
4. Alokasi Waktu : 15 menit 5. Prosedur
:
a. Konselor memberikan penjelasan singkat sebagai pengantar diskusi tentang potensi diri dan konsep diri b. Konselor memandu jalannya diskusi dengan melemparkan pertanyaan kepada anggota kelompok mengenai materi yang disampaikan. c. Konselor memberi penjelasan dan kesimpulan atas diskusi yang dilakukan d. Sesi Keempat 1) Kegiatan
: Latihan mengendalikan rasa marah
2) Tujuan
: Agar konseli memperoleh pemahaman secara riil, bahwa dia sendiri yang menciptakan masalah
3) Metode
: Demonstrasi
4) Alokasi Waktu : 30 menit 5) Prosedur
:
a) Penjelasan dan prosedur permainan b) Pertama-tama konselor memberi pertanyaan berupa materi yang telah disampaikan kepada masing-masing kelompok yang sudah dibentuk tadi. c) Bagi kelompok yang lebih dulu dapat menjawab pertanyaan, maka kelompok tersebut berhak mendapatkan reward dari konselor berupa pujian. Sedangkan yang tidak menjawab maka mendapat punishment bernyanyi lagu dengan tema kebangsaan.
4. Pertemuan keempat Pada pertemuan keempat ini konselor berusaha agar konseli memperoleh keyakinan baru atau new feelling. Penjelasan detailnya sebagai berikut :
139
a) Sesi Pertama Kegiatan
: Materi tentang perbuatan baik dan perbuatan tercela
1) Tujuan
: Untuk menjelaskan tentang bagaimana konsep tentang perbuatan baik dan perbuatan tercela
2) Metode
: Persuasi Verbal ( Tausyiyah)
3) Alokasi Waktu : 15 menit 4) Prosedur
:
a) Konselor memberikan pemahaman tentang perbuatan baik dan perbuatan tercela b) Konselor memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok mengenai materi yang disampaikan c) Konselor memberi umpan balik atas jawaban dari anggota kelompok. b) Sesi Kedua 1) Kegiatan
: Penemuan insight
2) Tujuan
: Agar keyakinan irasional konseli berkurang dan perlahan-lahan hilang dan digantikan dengan new feelling
3) Metode
: Persuasi Verbal ( Tausyiyah)
4) Alokasi Waktu : 30 menit 5) Prosedur a) Konselor
: memberikan
penjelasan-penjelasan
yang
bersifat membujuk agar konseli dengan sendirinya sadar bahwa selama ini berkeyakinan salah (irasional believe). b) Konselor
membiarkan
konseli
menyatakan
kegelisahannya tentang masalah yang dialaminya. c) Konselor melakukan konfrontasi terhadap masalah yang disampaikan konseli.
140
c) Sesi Ketiga 1) Kegiatan
: Membangun keyakinan rasional yang kuat dalam diri konseli
2) Tujuan
: Memberikan bukti akurat mengenai tindakan apa yang harus ditempuh untuk meraih suatu keberhasilan atau kesuksesan.
3) Metode
: Diskusi
4) Alokasi Waktu
: 15 menit
5) Prosedur
:
a) Konselor memberi perintah ke konseli agar konseli bersedia membuka dirinya untuk menerima saran maupun kritik dari orang lain. b) Menjelaskan
pentingnya
untuk
berfikir
positif
agar
memperkuat keyakinan rasional c) Konselor berusaha membuka jalan fikiran konseli supaya mau belajar dari orang-orang yang lebih baik akhlak dan perilakunya dibanding dirinya. d) Sesi Keempat 1) Kegiatan
: Berdoa bersama
2) Tujuan
: Agar konseli sadar bahwa di dalam
hidupnya terdapat dzat yang maha menguasai alam beserta isinya yaitu Allah SWT yang menentukan dan menggariskan jalan hidupnya. Selain itu konseli lebih memahami bahwa permasalahan
yang
menimpanya
hendaknya
lebih
mendekatkan dirinya pada sang Pencipta. 3) Alokasi Waktu
: 30 menit
4) Prosedur
:
1) Kegiatan
: Evaluasi
2) Tujuan
: Mengevaluasi seluruh kegiatan atau
sesi yang telah dilaksanakan pada setiap pertemuan 3) Metode
: Diskusi dan wawancara
141
4) Alokasi Waktu
: 30 menit
5) Prosedur
:
a) Kegiatan evalusi diawali dengan pengisian skala agresif sebagai post test. b) Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan mengenai apa saja perubahan dan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti konseling kelompok
dengan
pendekatan
rational
emotive
behavior therapy berbasis Islam. Wawancara terlampir. c) Terakhir konselor menutup keseluruhan sesi dengan membahas secara garis besar apa saja yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama sampai akhir.
G. Penutup Pelaksanaan konseling rational emotive behaviour therapy berbasis Islam dikatakan berhasil jika : 1. Peserta didik mengalami penurunan perilaku agresif yang ditunjukkan dari hasil olah data statistik. 2. Jika peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat dari sesi konseling dalam kehidupan sehari-hari. 3. Proses konseling yang dilaksanakan secara keseluruhan harus mendukung keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada masing-masing pertemuan.
Lampiran 2
: Skala Pengukuran perilaku agresif
PROGRAM PASCA SARJANA STUDI PENDIDIKAN ISLAM KONSENTRASI BIMBINGAN KONSELING ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Kepada Yth. Siswa MTs N Bantul Kota Dengan Hormat, Bersama ini perkenankan saya menyampaikan sejumlah pernyataan dalam bentuk angket yang merupakan bagian dari materi penelitian di MTs N Bantul Kota ini yang saya lakukan dalam rangka menyelesaikan studi saya. Besar harapan saya agar para siswa mengisi angket ini sesuai dengan kenyataan yang ada agar hasilnya dapat berguna bagi perbaikan layanan konseling di sekolah ini . Terima kasih atas peran sertanya dalam penelitian ini.
Peneliti, Sri Muryani,S.Pd. IDENTITAS RESPONDEN Nama Umur Kelas
: ………………………………... : ........... tahun : ………………………………..
142
143
PETUNJUK PENGISIAN SKALA PERILAKU AGRESIF
Berikut ini akan disajikan sejumlah pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik. Sebelumnya Anda diminta untuk mengisi identitas sesuai dengan diri Anda. Identitas serta jawaban yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya. Selanjutnya Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dengan cara memberi tanda centang ( √ ) pada kotak huruf yang menurut Anda paling menggambarkan keadaan Anda yang sekarang alami dan bukan dari apa yang seharusnya. Jika pernyataan yang diberikan dalam angket ini Sangat Sesuai yang Anda rasakan maka beri tanda centang pada huruf SS dan jika Sangat Tidak Sesuai yang Anda rasakan maka beri tanda centang pada huruf STS. Namun bila Anda ragu, ada pilihan huruf lain yang terletak diantara huruf STS dan SS. Keterangan: STS TS S SS
: Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Setuju : Sangat Setuju
Skala ini terdiri dari 38 butir pernyataan dan harus dijawab seluruhnya. Tidak ada jawaban benar atau salah. Namun diharapkan pilihan Anda merupakan jawaban yang paling sesuai dengan pendapat, perasaan, atau keadaan yang saat ini Anda alami
144
No
Pernyataan
SS
1
Saya akan meleraikan teman yang sedang berkelahi
2
Jika
teman memiliki barang yang
bagus, saya
tertarik untuk memiliki barang tersebut. 3
Walaupun seorang teman bicara kasar kepada saya, saya akan bersabar
4
Menurut saya memukul orang lain adalah tindakan yang salah ,apapun alasannya
5
Jika ada yang mengganggu saya, saya akan bicara dengan kata-kata kasar.
6
Saya akan memukul orang yang menyakiti saya
7
Jika saya bergurau dengan teman, saya gunakan katakata yang tidak kasar.
8
Saya akan bantah perkataan orang dengan kata-kata yang halus.
9
Saya merasa tidak sampai hati untuk menjelekjelekkan teman di depan orang lain, meskipun dia telah menyakiti hati saya.
10
Saya akan marah apabila ada orang yang menasehati saya.
11
Saya tidak akan menemui orang yang berteman dengan musuh saya.
12
Saya akan memalingkan wajah apabila bertemu dengan orang yang saya benci.
13
Meskipun ada orang yang membenci saya, saya tidak akan membenci dia.
14
Saya curiga bila ada orang asing yang bersikap ramah.
15
Saya akan mencemooh hasil pekerjaan teman yang saya anggap tidak bermutu.
S
TS
STS
145
No
Pernyataan
16
Saya akan tetap menganggap teman, meskipun ia membohongi saya.
17
Saya akan menolong seseorang meskipun ia yang saya benci..
18
Saya tidak akan mengucapkan sumpah walaupun kemarahan saya memuncak
19
Saya tidak suka berkelahi
20
Apabila ada orang yang salah dalam mengambil keputusan, saya akan menertawakannya di depan umum.
21
Apabila saya ditegur orang lain, maka saya akan diam.
22
Apabila saya dibuat jengkel, saya akan bicara dengan kata-katakasar kepada teman tersebut.
23
Saya sering mengolok-olok orang lain dengan katakata kotor
24
Meskipun dia memusuhi saya, saya tidak akan menjadikan musuh.
25
Saya akan membenci orang yang memukul saya, walaupun tidak sengaja.
26 27
Saya tidak akan membalas sapaan orang yang saya benci Apabila saya bersalah, saya akan memaki orang lain.
28
Jika tersinggung, saya akan memukul orang yang telah menyinggung perasaan saya.
29
Ketika saya kesal, saya akan berusaha tidak bicaradengan kata-kata kasar.
30
Saya membantah teman-teman yang tidak setuju dengan pendapat saya.
SS
S
TS
STS
146
No
Pernyataan
31
Saya sering tidak dapat mengendalikan kemarahan
SS
S
TS
STS
saya 32
Saya akan menyerang teman, apabila melakukan kejahatan terhadap saya.
33 34 35 36 37
Meskipun saya tersinggung, tetapi saya tidak akan memusuhi dia. Saya akan memandang biasa kepada teman yang melototi saya. Saya sering merasa iri Saya akan bersikap biasa terhadap orang yang telah memukul saya. Saya berani memukul orang tersebut , jika saya diganggu.
38
Jika ada teman yang berbuat baik pada saya,pasti mereka punya maksud tertentu
MOHON PERIKSA KEMBALI JANGAN SAMPAI ADA NOMOR YANG TERLEWAT TERIMA KASIH
147
Lampiran 3 : Panduan Observasi
PANDUAN OBSERVASI Pertemuan ke
: ………………………………………………
Hari, Tanggal
: ………………………………………………
Nama
: ………………………………………………
Kelas
: ………………………………………………
1. Nada/Volume Suara a. Rendah b.
Sedang
c.
Tinggi
2. Kecepatan Bicara a. Gagap b.
Pelan tapi lancar
c.
Lancar
d.
Sangat Lancar
3. Penyampaian ketika bicara a. Sering mengulang kata b.
Membingungkan
c.
Melebar dari pembahasan
d.
Runtut Sesuai pembahasan
4. Raut Wajah a. Lesu/muram b.
Bingung
c.
Biasa saja
148
d.
Santai
e.
Ceria
5. Posisi Wajah saat bicara a. Merunduk b.
Pandangan tidak menentu
c.
Menatap lawan bicara
6. Reaksi saat ada yang berbicara a. Berbicara sendiri b.
Melamun
c.
Mendengarkan
d.
Memperhatikan dengan baik
7. Keadaan selama konseling a. Tegang b.
Gusar/gelisah
c.
Biasa saja
d.
Rileks
8. Gerak tubuh a. Banyak gerak b.
Menggaruk telinga
c.
Menopang dagu
d.
Sering menunduk
e.
Tenang
Catatan : Check list ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan apa yang dilakukan oleh konseli atau anggota kelompok selama konseling berlangsung.
149
Lampiran 4. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA
1. Wawancara dengan wali kelas a. Bagaimana kondisi subyek …………………..dalam keseharian di kelas pada saat mengikuti pelajaran b. Bagaimana perilaku subyek sebelum diberikan konseling kelompok ? c. Bagaimana perilaku subyek setelah diberikan konseling kelompok ? d. Bagaimana tindakan yang sudah dilakukan terhadap permaslahan tersebut ? e. Apa hasildari tindakan tersebut ?
2. Wawancara dengan guru BK a. Bagaimana kondisi subyek (Ard, Rsk, Frd, Akb, Flx, Vln, Ltf, Rks) dalam keseharian di madrasah b. Bagaimana pendapat anda tentang subyek (Ard, Rsk, Frd, Akb, Flx, Vln, Ltf, Rks) c. Bagaimana tindakan yang sudah dilakukan terhadap permasalahan subyek ? d. Apa hasil dari tindakan tersebut ? e. Baagaimana laporan dari guru mata pelajaran tentang kerawanan subyek di kelas ? f. Bagaimana catatan kerawanan kasus subyek yang ada di BK
150
PEDOMAN WAWANCARA POST TEST
Nama : ……………. Kelas : …………….
NO. 1.
PERTANYAAN Apakah anda bisa memahami materi yang telah diberikan dalam konseling kelompok ini?
2.
Bagaimana yang anda rasakan setelah mengikuti konseling kelompok ini ?
3.
Apakah ada perbedaan dalam diri anda antara sebelum dengan sesudah mengikuti konseling kelompok ?
4.
Setelah melewati beberapa sesi pertemuan, apakah anda bersedia menerapkan apa yang anda dapatkan dari konseling kelompok ini dalam kehidupan sehari-hari
5.
Menurut anda kegiatan semacam ini perlu diadakan kembali di sekolah ini atau tidak ?
JAWABAN
151
Lampiran 5
ANGKET EKSPLORASI PROBLEM
1. Tulislah permasalahan yang anda alami terkait dengan be;lajar a. ………………………………………………………………… b. ………………………………………………………………… c. ………………………………………………………………… 2. Tuliskan penyebab timbulnya permasalahan tersebut terjadi a……………………………………………………………………. b. …………………………………………………………………… c. …………………………………………………………………... d. …………………………………………………………………… 3. Apa akibat darai permasalahan tersebut ? a …………………………………………………………………… b.……………………………………………………………………. c. …………………………………………………………………… d. …………………………………………………………………….
152
DISKUSI Nama
: …………….
Kelas
: …………….
Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1. Jika temanmu ada yang mengajak untuk berkelahi, bagaimana sikap kamu ? ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………........ ……………………………………………………………………………… 2. Jika kamu diejek oleh temanmu, apa yang kamu lakukan ! …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. 3. Jika ada guru menegurmu supaya tidak ramai , bagaimana sikap kamu ! …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. 4. Jika temanmu ada yang memusuhimu, bagaimana sikap kamu ? ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………........ ………………………………………………………………………… 5. Jika temanmu berkata kasar kepadamu, apa yang kamu lakukan ! …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………...
153
Lampiran 6 Output Validitas
Reliability
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .889
46
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Deleted
Item1
134.15
187.445
.425
.886
Item2
134.09
192.648
.104
.891
Item3
134.00
185.500
.443
.886
Item4
133.97
183.843
.524
.885
Item5
133.85
186.570
.389
.887
Item6
133.64
184.801
.486
.885
Item7
134.06
182.809
.524
.885
Item8
133.15
193.258
.075
.891
Item9
133.15
185.508
.465
.886
Item10
133.91
182.835
.468
.885
Item11
133.42
185.314
.521
.885
Item12
133.45
190.943
.132
.891
154
Item13
133.30
187.343
.383
.887
Item14
133.55
184.506
.536
.885
Item15
133.58
183.252
.553
.884
Item16
133.33
186.042
.434
.886
Item17
133.27
184.642
.393
.887
Item18
133.48
184.008
.521
.885
Item19
133.36
193.489
.075
.891
Item20
133.52
185.445
.372
.887
Item21
133.67
193.354
.025
.894
Item22
133.52
188.008
.389
.887
Item23
133.15
182.445
.556
.884
Item24
133.30
186.593
.423
.886
Item25
133.30
187.343
.383
.887
Item26
133.03
188.468
.416
.887
Item27
133.58
184.814
.386
.887
Item28
133.33
185.792
.396
.887
Item29
133.06
188.559
.375
.887
Item30
133.15
188.570
.443
.887
Item31
133.39
187.246
.396
.887
Item32
133.85
193.195
.073
.891
Item33
133.48
187.258
.382
.887
Item34
133.18
194.091
.039
.891
Item35
133.39
185.121
.449
.886
Item36
133.39
184.559
.390
.887
Item37
132.88
188.235
.385
.887
Item38
133.09
187.210
.393
.887
Item39
133.45
183.631
.494
.885
Item40
133.55
184.881
.372
.887
Item41
133.27
187.705
.382
.887
Item42
133.30
188.593
.375
.887
Item43
133.33
194.229
.015
.892
Item44
133.52
185.820
.395
.887
Item45
133.67
185.979
.482
.886
Item46
133.00
189.063
.373
.887
155
Lampiran 7. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Perilaku Agresif
Perilaku Agresif
(Pre Test)
(Post Test) 8
8
127.13
73.63
9.891
2.264
Absolute
.264
.228
Positive
.264
.147
Negative
-.162
-.228
Kolmogorov-Smirnov Z
.748
.645
Asymp. Sig. (2-tailed)
.631
.799
Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
156
Lampiran 8. Descriptive Statistics dan Wilcoxon Signed Ranks Test Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Perilaku Agresif (Pre Test)
8
127.13
9.891
116
141
Perilaku Agresif (Post Test)
8
73.63
2.264
70
76
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks N Perilaku Agresif (Post Test) Perilaku Agresif (Pre Test)
Negative Ranks Positive Ranks Ties
b. Perilaku Agresif (Post Test) > Perilaku Agresif (Pre Test) c. Perilaku Agresif (Post Test) = Perilaku Agresif (Pre Test)
b
Perilaku Agresif (Post Test) - Perilaku Agresif (Pre Test) Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
a
4.50
36.00
0
b
.00
.00
c
8
a. Perilaku Agresif (Post Test) < Perilaku Agresif (Pre Test)
a
-2.533
.011
Sum of Ranks
8
0
Total
Test Statistics
Mean Rank
157
Statistics
N
Perilaku Agresif
Perilaku Agresif
(Pre Test)
(Post Test)
Valid
8
8
Missing
0
0
127.125
73.625
3.345
1.938
124.500
74.000
Mean Mean Weight Median Mode Std. Deviation
120
73
a
9.891
2.264
Minimum
116
70
Maximum
141
76
1017
589
Sum
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
158
CURRICULUM VITAE
NAMA
: Sri Muryani, S.Pd.
ALAMAT
: Tegallayang 9 RT 02 Caturharjo Pandak Bantul
Instansi Kerja
: MTs N Bantul Kota
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Menikah
Email
:
[email protected]
NO HP
: 081328178519
DATA PENDIDIKAN 1. SD N KETALO II TAHUN 1979 - 1985 2. SMP N CATURHARJO PANDAK TAHUN 1985 - 1988 3. MAN GANDEKAN BANTUL TAHUN 1988 - 1991 4. IKIP KARANGMALANG YOGYAKARTA TAHUN 1992 - 1998 5. UM MAGELANG TAHUN 1999 – 2003
PENGALAMAN ORGANISASI : 1. Sekretaris Ranting Aisyiyah Caturharjo I 2. Sekretaris Bidang Ekonomi Cabang Aisyiyah Pandak Barat 3. Sekretaris MGBK Kecamatan Bantul