JURNAL SKRIPSI STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA JEOPARDY DENGAN CHEMOPOLY DALAM PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LEMBAR
Oleh: ELI SAFITRI E1M 012 014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016 1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jln. Majapahit No.62 Telp. (0370)623873, Fax. 634918 Mataram 83125 HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Jurnal skripsi yang disusun oleh: Eli Safitri, Nomor Induk Mahasiswa E1M 012 014, program studi pendidikan kimia dengan judul skripsi “Studi Komparasi Hasil Belajar Materi Pokok Larutan Asam Basa Antara Siswa Yang Menggunakan Media Jeopardy Dengan Chemopoly Dalam Pembelajarannya Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lembar” telah diperiksa dan disetujui.
Mataram, Oktober 2016 Dosen Pembimbing Skripsi I,
Dosen Pembimbing Skripsi II,
(Syarifa Wahidah Al Idrus, S.Pd., M.Si.) NIP. 19760105 200212 2 003
(Drs. I Nyoman Loka, M.Si.) NIP. 19641231 199101 1 002
1
Studi Komparasi Hasil Belajar Materi Pokok Larutan Asam Basa Antara Siswa Yang Menggunakan Media Jeopardy Dengan Chemopoly Dalam Pembelajarannya Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lembar
Eli Safitri, I Nyoman Loka, Syarifa Wahidah Al Idrus Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar materi pokok larutan asam basa antara siswa yang menggunakan media Jeopardy dengan Chemopoly dalam pembelajarannya di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lembar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan jenis kelompok kontrol non-ekuivalen. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampel jenuh karena semua populasi sebagai sampel penelitian yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan cara melakukan undian. Pada kelas eksperimen I dilakukan pembelajaran dengan media Jeopardy sedangkan pada kelas eksperimen 2 dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media Chemopoly. Data hasil belajar dikumpulkan dengan teknik tes. Uji stastistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji Mann Whitney dengan pendekatan kurva normal Z. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai Zhitung (4,29) > Ztabel (1,99) pada taraf signifikan 5% yang berarti ada perbedaan hasil belajar kimia materi pokok larutan asam basa antara siswa yang menggunakan media Jeopardy dengan Chemopoly dalam pembelajarannya di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lembar. Hasil post-test menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen 1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 45,13 dengan ketuntasan klasikal 6,67%, lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata kelas eksperimen 2 yaitu 67,59 dengan ketuntasan klasikal 33,33%. Hal ini menunjukkan pembelajaran dengan media Chemopoly lebih baik dibandingkan media Jeopardy terhadap hasil belajar siswa.
Kata-Kata Kunci: Media Jeopardy, Media Chemopoly, Hasil Belajar, Asam Basa.
2
Comparison Study Of The Student Learning Achievement Between Who Used Jeopardy And Chemopoly Media On The Acid Base Topic Of XI IPA Class Of SMAN 1 Lembar Eli Safitri, I Nyoman Loka, Syarifa Wahidah Al Idrus Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to compare the student learning achievement between who used Jeopardy and Chemopoly media on the acid base topic of XI IPA class of SMAN 1 Lembar. This research was quasy experiment with nonequivalent control group design. Saturated sampling technique was selected for this research where XI IPA 1 as experimented class 1 and XI IPA 2 as experimented class 2. The experimented class 1 was taught by Jeopardy media whereas as the experimented class 2 was taught by Chemopoly media. The learning achievement data was collected by the testing techniques. The Mann Whitney test wih Z normal curve approach was applied to analysed the research hypothesis. It was found that Zcount (4,29) > Ztable (1,99) at 5% significancy level, mean that there are differences on the student learning achievement between who used Jeopardy and Chemopoly media on the acid base topic of XI IPA class of SMAN 1 Lembar. The posttest result shows that the experimented class 1 students average score of 45,13 with classic completeness 6,67 % lower than the average score of experimented class 2 was 67,59 with classic completeness 33,33 %. It shows that the applicated of learning Chemopoly media was better than Jeopardy media toward learning achievement of students.
Keywords: Jeopardy Media, Chemopoly Media, Learning Achievement, Acid Base.
3
Studi Komparasi Hasil Belajar Materi Pokok Larutan Asam Basa Antara Siswa Yang Menggunakan Media Jeopardy Dengan Chemopoly Dalam Pembelajarannya Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lembar
I. PENDAHULUAN Kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan dengan karakteristik yang sebagian materinya bersifat abstrak, melibatkan konsep, teori dan penggunaan rumus. Dibandingkan dengan ilmu lainnya, kimia merupakan ilmu yang cukup kompleks [1]. Oleh karena itu, kimia dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh sebagian besar siswa, sehingga banyak siswa gagal dalam belajar kimia [2]. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA adalah kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya variasi penggunaan media pembelajaran menjadikan proses belajar lebih monoton. Hal ini berdampak pada minat dan motivasi siswa rendah yang mengakibatkan hasil belajar siswa ikut rendah. Media pembelajaran menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran karena penggunaan media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dengan baik. Penggunaan
media pembelajaran dapat membantu guru dalam
menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret, sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Penggunaan media yang tepat mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa [2]. Salah satu media pembelajaran yang tepat digunakan yaitu media berbasis game. Media berbasis game yang dikombinasikan dengan kegiatan belajar menjadikan siswa lebih mudah menyerap dan memahami ilmu kimia dengan baik [3]. Hal ini karena pembelajaran berbasis game melibatkan peran aktif siswa dalam menyelesaikan setiap topik pembelajaran dalam bentuk pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis game dapat berkontribusi terhadap rangsangan dan peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran serta ada korelasi positif antara penerapan pembelajaran berbasis game terhadap hasil belajar [4]. Hasil penelitian lain, yaitu menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis game memilikin efek positif pada hasil belajar, kebiasaan belajar, dan minat siswa
4
dalam belajar [5]. Media pembelajaran berbasis game yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia diantaranya adalah media permainan Jeopardy dan Chemopoly. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Jeopardy memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa [6]. Media Jeopardy dalam pelaksanaannya siswa dituntut untuk bisa membuat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Strategi pembelajaran aktif tipe Jeopardy merupakan suatu strategi dengan permainan yang semua jawaban harus diberikan dalam bentuk pertanyaan [7]. Mekanisme media ini adalah mengklasifikasi permasalahan berdasarkan materi pokok pembelajaran yang dalam penelitian ini adalah materi asam basa. Materi pokok asam basa tersebut dikategorikan menjadi lima kelompok dengan tiap kelompok mengandung lima permasalahan. Permasalahan tersebut mengandung skor yang berbeda. Masing-masing permasalahan tersebut memiliki tingkat kesulitan yang searah dengan tingkat skor. Sehingga, semakin tinggi tingkat kesulitan dari permasalahan tersebut, semakin tinggi pula skor yang diperoleh kelompok yang dapat menjawab permasalahan. Siswa dapat memilih skor pada setiap kategori yang disediakan oleh guru dan dapat menjawab permasalahan tersebut dalam sebuah kelompok. Pembelajaran yang dilakukan diharapkan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa akan meningkat. Chemopoly game merupakan permainan yang diadopsi dari permainan monopoli. Media Chemopoly game didalamnya terdapat materi tentang larutan asam basa dan pertanyaan yang dikemas dalam bentuk permainan sehingga diharapkan dapat menarik perhatian siswa. Permainan dapat dimenangkan apabila siswa menguasai petak-petak Chemopoly dan mengumpulkan poin sebanyakbanyaknya. Oleh karena itu, setiap team harus dapat menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu hak milik konsep materi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Chemopoly memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap meningkatnya hasil belajar siswa [8]. Media Chemopoly dituntut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan topik-topik yang diajarkan, dengan suasana persaingan antar siswa dalam permainan yaitu ingin mendapatkan semua petak Chemopoly maka diharapkan siswa mampu menjawab pertanyaan yang ada di
5
kartu hak milik konsep materi. Pembelajaran yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Media Jeopardy dan media Chemopoly memiliki kelebihan masing-masing yang mendukung dan mempermudah penyampaian pembelajaran, sehingga perlu dibandingkan karena adanya perbedaan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi komparasi hasil belajar materi pokok larutan asam basa antara siswa yang menggunakan media Jeopardy dengan Chemopoly dalam pembelajarannya di kelas XI IPASMA Negeri 1 Lembar”. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan tipe kelompok kontrol non-ekuivalen yang dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Februari 2016 di SMAN 1 Lembar. Populasi penelitian adalah XI IPA dengan jumlah 60 orang yang terbagi dalam 2 kelas yaitu XI IPA 1 dan XI IPA 2 dengan sampel penelitian adalah kelas XI IPA 1 (kelas eksperimen I) dan XI IPA 2 (kelas eksperimen II). Adapun rancangan penelitian dalam penelitian ini disajikan pada tabel 1 : Tabel 1 Rancangan Penelitian Kelas Eksperimen 1 Eksperimen 2
Perlakuan Pembelajaran dengan menggunakan Jeopardy Pembelajaran dengan menggunakan Chemopoly game
Posttest media media
Ya Ya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan yang berisi soal-soal pilihan ganda tentang materi asam basa yang terdiri atas 20 soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban (a, b, c, d, dan e). Berdasarkan uji validitas tiap butir soal instrumen menggunakan rumus korelasi point biserial dengan taraf signifikan 5%, diperoleh 15 butir soal valid dan pengujian reliabilitas posttest menggunakan rumus KR-20 (r11), diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,76 yang berarti
6
kriteria reliabilitas posttest adalah tinggi. Lembar validasi media pembelajaran Jeopardy dan Chemopoly digunakan untuk melihat kelayakan dari media pembelajaran yang digunakan. Validasi media pembelajaran Jeopardy dan Chemopoly dilakukan oleh validator yaitu Bapak Dr. Saprizal Hadisaputra, M.Sc. Berdasarkan perhitungan analisis data didapatkan skor akhir sebesar 4,20 untuk media Jeopardy dan 4,40 untuk media Chemopoly yang berarti bahwa media Jeopardy yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori baik sedangkan untuk media Chemopoly yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori sangat baik. Data hasil posttest berupa nilai yang diperoleh dari siswa yang mengikuti posttest dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang pada kelas XI IPA 1 dan 30 orang pada kelas XI IPA 2. Hasil posttest berupa nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, dan persentase ketuntasan klasikal. Tabel 3 Hasil Posttest Siswa No.
Aspek
1 2
Jumlah siswa yang mengikuti tes Nilai KKM Jumlah siswa yang mencapai KKM Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Persentase ketuntasan klasikal
3 4 5 6 7
Kelas Eksperimen 1 (XI IPA 1) Jeopardy 30 75
Kelas Eksperimen 2 (XI IPA 2) Chemopoly 30 75
2
10
100 13 45,13 6,67 %
93 20 67,59 33,33%
Dari hasil perhitungan data posttest untuk kelas eksperimen 1
dan
eksperimen 2 yang tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji statistik nonparametris Mann-Whitney U-Test [9]. Hasil analisis perhitungan diperoleh nilai Zhitung sebesar 4,29, kemudian dikonsultasikan dengan Ztabel sebesar 1,99 (taraf signifikan 5%). Nilai Zhitung (4,29) > Ztabel (1,99) menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi
ada
perbedaan hasil belajar kimia materi pokok larutan asam basa antara siswa yang menggunakan media Jeopardy dengan Chemopoly dalam pembelajarannya di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lembar diterima. Nilai rata-rata dan ketuntasan
7
klasikal kelas eksperimen 2 lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal kelas eksperimen 1 yang menunjukkan pembelajaran dengan media Chemopoly lebih baik dibandingkan dengan media Jeopardy ditinjau dari hasil belajar siswa. Data hasil posttes juga didukung oleh lembar observasi aktivitas guru yang digunakan dalam penelitian ini hanya untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Lembar observasi aktivitas guru di kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 termasuk dalam kriteria sangat baik. 3.2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar yang ditinjau dari nilai ratarata dan ketuntasan klasikal, dalam pembelajaran dengan menggunakan media Chemopoly menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media Jeopardy. Hal ini terlihat dari beberapa aspek, yaitu: 1) Media Chemopoly lebih baik karena dalam pelaksanannya siswa langsung berperan aktif dalam pembelajaran sehingga adanya ketertarikan dan meningkatkan keingintahuan siswa untuk memainkan dan mempelajari materi yang ada pada media Chemopoly tersebut. , sedangkan media Jeopardy dalam pelaksanaannya tidak langsung dioperasikan oleh siswa melainkan guru yang mengoperasikan sendiri karena berbasis komputer dan memerlukan teknologi lain yaitu berupa LCD. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya [8]. 2) Media Chemopoly dalam penerapannya lebih baik dibandingkan dengan media Jeopardy, karena siswa termotivasi dalam belajar, cenderung aktif dan sangat tertarik. Siswa sangat antusias saat dijelaskan mengenai tata cara penggunaan media dan siswa aktif bertanya baik mengenai materi yang diajarkan maupun cara mengoperasikan media. Antusiasme serta keaktifan siswa semakin terlihat saat dilaksanakan permainan Chemopoly. Media Chemopoly dalam pelaksanaan diskusi, siswa dengan anggota kelompok masing-masing terlihat sangat termotivasi dalam berkompetisi untuk menjadi pemenang dalam permainan Chemopoly. Masing-masing kelompok (regu) terlihat aktif berdiskusi dan bekerja sama dengan anggota kelompoknya 8
dalam menjawab pertanyaan milik konsep materi kelompok lain. Hal tersebut menjadi gambaran bahwa interaksi terjadi secara aktif baik antara guru dan siswa maupun antara siswa dan siswa. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya [8]. Media Jeopardy dalam pelaksanaan
diskusi
setiap
menyelesaikan masalah
anggota
kelompok
terlihat
aktif
yang ditampilkan melalui media
untuk
Jeopardy.
Pertemuan ketiga (tipe pertanyaan-jawaban) dengan menggunakan media Jeopardy pada penelitian ini, tampak ketertarikan siswa menurun karena tipe media Jeopardy yang digunakan tidak cukup menantang dari tipe media Jeopardy pada pertemuan pertama (tipe pernyataan-jawaban). 3) Intensitas berpikir pada media Chemopoly lebih tinggi dibandingkan dengan media Jeopardy, yaitu dapat dilihat dari proses pembelajaran saat menyampaikan dan menjelaskan materi yang ada dalam kartu hak milik konsep materi kepada pemain lain dan pemain lainnya mencatat materi tersebut di buku ringkasan. 4) Media
Chemopoly
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
masing-masing
kelompok terlihat aktif berdiskusi dan bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam menjawab pertanyaan milik konsep materi kelompok lain. Ini menjadi gambaran bahwa interaksi terjadi secara aktif baik antara guru dan siswa maupun antara siswa dan siswa, dibandingkan media Jeopardy dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa kurang termotivasi untuk belajar. Motivasi belajar yang kuat dapat mendorong siswa untuk aktif dalam proses belajar dan sangat mempengaruhi siswa dalam proses memahami materi pelajaran. Hal lain yaitu tingkat kedisiplinan siswa di kelas eksperimen 1 (media Jeopardy) dalam melakukan diskusi tidak cukup baik. Siswa lebih dominan untuk berdiskusi materi lain di luar konteks pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian pada kedua kelas eksperimen, meskipun sudah menggunakan media dalam pembelajaran namun hasil belajar siswa tetap masih rendah (indikator nilai rata-rata < KKM dan ketuntasan klasikal belum mencapai 75%). Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran tersebut faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dikontrol terbatas hanya dalam hal media pembelajaran saja. Selain media terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi
9
hasil belajar, antara lain inteligensi, konsep diri, motivasi berprestasi, minat, persepsi, sikap, bakat, kemandirian belajar, kebiasaan belajar, lingkungan, kurikulum, model, metode, penggunaan media pembelajaran, bahan ajar, administrasi manajemen, pendidik, sarana, dan fasilitas [10]. Oleh karena itu, untuk lebih mengoptimalkan hasil belajar siswa, maka dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dapat dikontrol oleh guru. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat di tarik kesimpulan, yaitu : 1) Terdapat perbedaan hasil belajar kimia materi pokok larutan asam basa antara siswa yang menggunakan media Jeopardy dengan Chemopoly dalam pembelajarannya di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lembar. 2) Pembelajaran dengan media Chemopoly lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan media Jeopardy ditinjau dari hasil belajar siswa. 4.2. Saran 1) Bagi Guru Pembelajaran pada materi pokok larutan asam basa, hendaknya lebih memilih media pembelajaran menggunakan media Chemopoly dibandingkan dengan media Jeopardy untuk menghasilkan hasil belajar yang lebih baik. 2) Bagi sekolah Diharapkan sekolah dapat selalu menyediakan fasilitas pembelajaran yaitu berupa media pembelajaran untuk proses pembelajaran yang lebih baik. 3) Peneliti lain a.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap penerapan media pembelajaran Chemopoly pada materi pokok lainnya.
b.
Penting bagi peneliti dalam melakukan pembelajaran untuk mengontrol seluruh faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu meliputi faktor internal dan eksternal untuk menghasilkan hasil belajar yang maksimal.
10
DAFTAR PUSTAKA [1] Chang, R. 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga. [2] Suyanti, R. D. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. [3] Chimeno, J. S., Gary, P.W., Michael, J.S., dan Tammy J. M. 2006. The Rainbow Wheel and Rainbow Matrix: Two Effective Tools for Learning Ionic Nomenclature. Journal Of Chemical Education, 83, 4, 651-654. [4] Daubenfeld, T dan Zenker, D. 2014. A Game-Based Approach To An Entire Physical Chemistry Course. Journal Of Chemical Education, 10, 6, 872-875. [5] Stringfield, T. W dan Kramer, E. F. 2013. Benefits of a Game-Based Review Module in Chemistry Courses for Nonmajors. Journal of Chemical. Education, 91, 2, 56−58. [6] Felda, E. 2013. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Jeopardy Review Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Kerinci Tahun Pelajaran 2013/2014. Padang: Universitas Negeri Padang. [7] Silberman, M. 2013. Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT Indeks. [8] Taqwima, A. H . 2013 . Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Metode Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Chemopoly Game Dan Chem-Cards Game Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2, 4, 165-173. [9] Foreman, D. I. dan Gregory W. C. 2003. Nonparametric Statistics For NonStatisticians: A Step-By-Step Approach. Hoboken, Nj: Wiley. [10] Nugroho, F. A. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pemasangan Dasar Instalasi Listrik Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sedayu. UNY 2013.
11