Oleh : DR. H. MUKMINAN Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Mkn.PPs.PD 2015/2016
1
Mkn.PPs.PD 2015/2016
2
Mkn.PPs.PD 2015/2016
X. IPS DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD/MI
3
Mkn.PPs.PD 2015/2016
KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
4
Pembelajaran Tematik Model pembelajaran tematik terpadu (PTT) atau integrated thematic instruction (ITI) pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1970-an PTP diyakini sebagai salah satu model pengajaran yang efektif (highly effective teaching model), Pembelajaran Tematik Terpadu mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik
5
Pembelajaran Tematik
(Lanj)
secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik (enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk waktu yang panjang
6
Pembelajaran Tematik Integratif Pembelajaran tematik integratif /terintegrasi (integrated thematic instruction, ITI) asalnya dikonseptualisasikan tahun 1970an. Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan bertalenta (gifted and talented), cerdas, pada program perluasan belajar, dan yang belajar cepat.
7
Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif Premis utama PTP bahwa peserta didik memerlukan peluang tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar. menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. 8
(Lanj)
Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif Memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. 9
Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu 1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. 2. Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah 3. Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom). 4. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplorasi konsepkonsep baru dan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan secara siap. 10
Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu
(Lanj)
5. Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik berada dalam format ramah otak. 6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari. 7. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas. 8. 8. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan 11 belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian
Tahap Pembelajaran Tematik Terpadu 1. Menentukan tema. dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik. 2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 3. Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler dalam rangka mendemonstrasikan kegiatan dalam tema. 4. Aktivitas kelompok dan diskusi. Yang memberi peluang berpartisipasi dan mencapai berbagi persepektif dari tema. Hal ini membangun guru dan peserta didik dalam mengeksplorasi subjek. 12
Model Pembelajaran Tematik Integratif Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran. (Robin Fogarty 1991)
13
Mkn.PPs.PD 2015/2016
XI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD/MI, 2013
14
PENDAHULUAN Standar Proses merupakan kriteria mengenai perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Mkn.PPs.PD 2015/2016
15
Prinsip prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu berpusat pada tema menantang dan menyenangkan; berbasis kompetensi; pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; 5. peserta didik mencari tahu 6. penggunaan pendekatan pembelajaran berbasis penemuan dan pemecahan masalah; 7. keteladanan, motivasi, kreativitas; 8. keseimbangan antara keterampilan fisik dan mental; 9. keterampilan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari; 10. pemanfaatan materi pembelajaran berbasis aneka sumber dan media pembelajaran yang dapat diakses secara langsung, efisien, dan efektif; 11. belajar sepanjang hayat dan berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. 1. 2. 3. 4.
Mkn.PPs.PD 2015/2016
16
Pengembangan Buku unt Pembelajaran Tematik Terpadu Harus: 1. 2. 3.
Integrated Activity Based Resource Based
“Alam Takambang Jadi Guru” Mkn.PPs.PD 2015/2016
17
Cakupan Pembelajaran Tematik Terpadu •
• • •
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil -belajar, dan pengawasan proses pembelajaran.
Mkn.PPs.PD 2015/2016
18
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU Sasaran :
mencakupi pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilanTematik bermakna kesatuan pembelajaran yang diwadahi dalam satu tema tertentu yang mengikat berbagai unsur yang saling berkaitan. Pendekatan: berbasis penemuan (inquiry dan discovery learning), berbasis projek (project based learning), berbasis masalah (problem based learning) dan berbasis multidimensi-multijawab Integrasi: intradisiplin, interdisiplin, multidisiplin, dan transdisiplin Holistik: Pengembangan ketiga ranah secara utuh. Mkn.PPs.PD 2015/2016
19
PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU A. Silabus Komponen Silabus:
identitas, tingkat kompetensi, identitas kelas, kompetensi inti, kompetensi dasar, tema, materi pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Komponen RPP: Identitas sekolah, Kelas/Semester, Tema Pembelajaran , Satuan waktu tatap muka, Alokasi waktu, Beban belajar, Kompetensi Inti, Kompetensi dasar, Indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media/alat pembelajaran, sumber belajar, langkah kegiatan. .
Mkn.PPs.PD 2015/2016
20
C. Langkah Pengembangan RPP Tematik Terpadu 1. 2. 3. 4.
melakukan kajian terhadap silabus; mengidentifikasi materi pembelajaran; menentukan tujuan; dan mengembangkan kegiatan pembelajaran
Mkn.PPs.PD 2015/2016
21
BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD/MI A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu 1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka. 2. Ketuntasan belajar pada setiap tema didasarkan pada kebutuhan penguasaan materi dari setiap kompetensi dasar yang tercakup dalam tema 3. Buku Teks Pelajaran: satu buku satu siswa 4. Jumlah peserta didik setiap rombongan belajar maksimal 28 orang 5. Sumber belajar lain yang relevan 6. Pengelolaan Kelas Mkn.PPs.PD 2015/2016
22
B. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu
1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti (prinsip kegiatan, kegiatan guru, kegiatan siswa) 3. Kegiatan Penutup
Mkn.PPs.PD 2015/2016
23
PENILAIAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU A. Pengertian Penilaian Penilaian pembelajaran tematik terpadu meliputi penilaian proses dan
hasil, dengan menggunakan penilaian autentik (authentic assessment). Penilaian proses mengukur kualitas keberlangsungan proses pembelajaran. Penilaian hasil pembelajaran mengukur kualitas keberhasilan peserta didik dalam mencapai sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian autentik adalah usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan atas kemampuan seseorang secara obyektif dan apa adanya sehingga benar – benar menggambarkan apa yang dikuasai oleh peserta didik.
Mkn.PPs.PD 2015/2016
24
B. Prinsip Penilaian; dilakukan secara terpadu
pada kererampilan khusus dan kompetensi yang relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari C. Komponen – komponen Yang Dinilai
kecakapan sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan dalam kaitannya dengan
materi pembelajaran Mkn.PPs.PD 2015/2016
25
D. Teknik Penilaian Menggunakan teknik tes dan non tes Tes digunakan untuk mengukur ranah pengetahuan Non tes digunakan mengukur ranah sikap spiritual,
sikaap sosial, dan keterampilan.
E. Penggunaan Hasil Penilaian • Merencanakan program perbaikan, pengayaan dan
pelayanan konseling. • Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan tingkatan kompetensi dan tingkatan kelas.
Mkn.PPs.PD 2015/2016
26
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU • Pengawasan dilakukan secara internal, eksternal. terjadwal dan berlelanjutan. • Pelaksanaan Pengawasan dilakukan pada kualitas proses dan hasil pembelajaran • Pemantauan dan supervisi • Pelaporan • Tindak lanjut Mkn.PPs.PD 2015/2016
27
Mkn.PPs.PD 2015/2016
XIII IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIKTERPADU
28
Peran Tema Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dengan membuat/ mengangkat sebuah tema yang dapat mempersatukan indikator dari mata pelajaran: Agama, BI, IPS PPKn, IPA, Seni-Budaya, Penjas & Or kes
29
Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik 1. 2. 3. 4.
Berpusat pada anak Memberikan pengalaman langsung Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBM 5. Bersifat luwes 6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg minat dan kebutuhan anak
30
Langkah Penyusunan Perangkat Tematik 1. Memilih & Menetapkan tema 2. Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, Dan MEMBUAT indikator, 3. Melakukan pemetaan hubungan KD, Indikator dg tema satu tahun 4. Membuat jaringan KD, indikator 5. Melakukan penyusunan silabus Tematik 6. Menyusun RPP Tematik
31
Mkn.PPs.PD 2015/2016
XIV MODEL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
32
Desain Kurikulum 2013 No
Komponen
Struktur Kurikulum Kelompok A
I
II
III
IV
V
VI
1
Pend. Agama
4
4
4
4
4
4
2
PPKN
5
6
6
4
4
4
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
7
7
7
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
5
IPA
-
-
-
3
3
3
6
IPS
-
-
-
3
3
3
Kelompok B 7
Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*)
4
4
4
5
5
5
8
Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal).
4
4
4
4
4
4
30
32
34
36
36
36
Jumlah
33
Kelompok A Kelompok A merupakan mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
34
Kelompok A
(Lanj)
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI.
35
Penjelasan Keterangan Pembelajaran Tematik Terpadu Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah Kegiatan Ekstra Kurikuler SD/MI antara lain: o Pramuka (Wajib) o UKS o PMR
36
Contoh Jadwal Pelajaran kelas I WAKTU
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
7.00-7.35
LINGKNG
ORKES
LINGKNG
LINGKNG
AGAMA
SE-BUD
7.35-8.10
LINGKNG
ORKES
LINGKNG
LINGKNG
AGAMA
SE-BUD
8.10-8.45
LINGKNG
ORKES
LINGKNG
MAT
AGAMA
SE-BUD
8.45-9.00
ISTIRHAT
9.00-9.35
LINGKNG
ORKES
LINGKNG
LINGKNG
AGAMA
SE-BUD
9.35-10.10
LINGKNG
LINGKNG
LINGKNG
LINGKNG
LINGKNG
LINGKNG
10.10-10.45
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
10.45-11.30
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
37
Buku Kelas I
38
Buku Kelas IV
39
Contoh Jadwal Pelajaran Kls IV WAKTU
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
SABTU
7.00-7.35
IND KEBR
ORKES
IND KEBR
IND KEBR
AGAMA
SE-BUD
7.35-8.10
IND KEBR
ORKES
IND KEBR
IND KEBR
AGAMA
SE-BUD
8.10-8.45
IND KEBR
ORKES
IND KEBR
IND KEBR
AGAMA
SE-BUD
8.45-9.00
ISTIRAHAT
9.00-9.35
IND KEBR
ORKES
IND KEBR
IND KEBR
AGAMA
SE-BUD
9.35-10.10
IND KEBR
IND KEBR
IND KEBR
IND KEBR
IND KEBR
SE-BUD
10.10-10.45
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
10.45-11.30
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
EVA
40
Persentase Penyajian Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran Diperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif. Setiap hari di rasionalkan selalu memadukan berbagai mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu
41
Beban Belajar Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masingmasing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit
42
Apakah Pembelajaran Tematik? Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilakukan melalui Tema sebagai pemersatu, sebagai pusat perhatian yang dipergunakan untuk memahami gejala dan konsep
43
Kekuatan Pembelajaran Tematik 1. Memberikan pengalaman dan KBM yg relevan dg tingkat perkembangan dan kebutuhan anak 2. Menyenangkan, karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak 3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna 4. Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yg dihadapi
44
Kekuatan Pembelajaran Tematik
(Lanj)
5. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama 6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain 7. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dg permasalahan yg ditemui
45
Pembelajaran Tematik Dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu dari beberapa mata pelajaran melalui tema sebagai pemersatu Pembelajaran terpadu berorientasi pada praktek belajar yang melibatkan beberapa mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak
46
TEMATIK TERPADU Merakit dan menggabungkan beberapa mata pelajaran yang berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna
47
Prinsip Pemilihan Tema 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tema tidak terlalu luas Tema bermakna Harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak Mampu mewadahi sebag. besar minat anak Mempertimbangkan peristiwa otentik Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat 7. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar
48
Tema Kelas I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Diriku Kegemaranku Kegiatanku Keluargaku Pengalamanku Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku Peristiwa Alam
49
Tema Kelas IV 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Indahnya Kebersamaan Selalu Berhemat Energi Peduli terhadap Makhluk Hidup Berbagai Pekerjaan Menghargai Jasa Pahlawan Indahnya Negeriku Cita-Citaku Daerah Tempat Tinggalku Makanan Sehat dan Bergizi 50
Tujuan Pemilihan Tema 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mudah memusatkan perhatian pada satu topik Mempelajari dan mengembangkan berbagai mata pelajaran dalam tema yg sama Pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan berkesan Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dg mengaitkan berbagai mata pelajaran dg pengalaman pribadi anak Belajar lebih bergairah karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata Lebih merasakan manfaat dan makna belajar Guru dapat menghemat waktu Budi pekerti dan moral anak dapat ditumbuhkan
51
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran tematik. Memberikan pemahaman kepada guru tentang pembelajaran tematik yang sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas awal Sekolah Dasar. Memberikan keterampilan kepada guru dalam menyusun perencanaan, melaksanakan dan melakukan penilaian dalam pembelajaran tematik. Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi pihak terkait, sehingga diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan pembelajaran tematik
52
Ruang Lingkup Seluruh mata pelajaran pada kelas I - VI Sekolah Dasar, yaitu: Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan
53
Mkn.PPs.PD 2015/2016
XV KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SD/MI
54
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Kelas Awal SD Pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya, dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola, koordinasi tangan dan mata telah berkembang, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, mampu berbagi, dan mandiri.
55
Karakteristik Perkembangan Anak
(Lanj)
Usia Kelas Awal SD Perkembangan emosi o Telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan salah
Perkembangan kecerdasan o Ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu 56
Cara Anak Belajar Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret Anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut. 1. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, 2. Mulai berpikir secara operasional, 3. Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan bendabenda, 4. Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan 5. Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat
57
Ciri Belajar Anak 1. Konkrit o Proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik
2. Integratif o Anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu
3. Hierarkis o Anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks
58
Belajar dan Pembelajaran Bermakna Belajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian yang bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya
59
Mkn.PPs.PD 2015/2016
XVI MERANCANG PEMBELAJARAN TEMATIK
60
Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa
61
Keuntungan Pembelajaran Tematik 1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai 3. Kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama; 4. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 5. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa; 62
(Lanj)
Keuntungan Pembelajaran Tematik 6. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; 7. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain; 8. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkaan sekaligus 63
Landasan Pembelajaran Tematik Landasan Filosofis o Progresivisme • Proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa o Konstruktivisme • Anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. o Humanisme • melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensi, dan motivasi yang dimilikinya 64
(Lanj)
Landasan Pembelajaran Tematik Landasan Psikologis o Psikologi perkembangan untuk menentukan tingkat keluasan dan kedalamannya isi sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik o Psikologi belajar untuk menentukan bagaimana isi/materi pembelajaran disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya
Landasan Yuridis o UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak o UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional o INPRES N0. 1 Tahun 2010 tentang Peningkatan Mutu Pendidikan
65
Arti Penting Pembelajaran Tematik Menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Menekankan penerapan konsep belajar sambil melakukan.
66
(Lanj)
Arti Penting Pembelajaran Tematik Ciri khas pembelajaran tematik: 1. 2.
3. 4. 5.
Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain 67
Manfaat Pembelajaran Tematik 1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, 2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, 3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecahpecah. 4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat, 68
Karakteristik Pembelajaran Tematik
Berpusat pada siswa Memberikan pengalaman langsung Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran Bersifat fleksibel Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan 69
Implikasi Pembelajaran Tematik
Guru, peserta didik, sarana prasarana, sumber belajar dan media, Pengaturan ruang kelas, Pemilihan metode.
70
Implikasi bagi Guru Guru harus kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh
71
Implikasi bagi Siswa Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
72
Implikasi terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan Media Pelaksanaan Pembelajaran tematik Memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar Memanfaatkan berbagai sumber belajar Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi 73
Implikasi terhadap Pengaturan Ruangan Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali. 74
Menentukan Tema Cara pertama o Mempelajari SKL , KI dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menetapkan tema yang sesuai
Cara kedua o Menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
75
Implikasi terhadap Pemilihan Metode Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode o Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap
76
Prinsip Penentuan Tema Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa: o Dari yang termudah menuju yang sulit o Dari yang sederhana menuju yang kompleks o Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya 77
Identifikasi dan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan Indikator Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap SKL, KI, KD dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua kompetensi, kompetensi dasar dan indikator tersajikan semuanya
78
Menetapkan Jaringan Tema Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema sebagai pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema
79
Penyusunan Silabus Komponen silabus o o o o o o o o o o o
Identitas, Tema, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan, Materi, Metode, Kegiatan Belajar, Alat/Sumber, dan Penilaian 80
Penyusunan RPP (Komponen) Identitas Tema, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan
Kompetensi Inti Kompetensi dasar dan Indikator yang akan dilaksanakan. Tujuan Materi pokok o Beserta uraian singkat yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
Pendekatan dan Metode Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian
81
Penyusunan RPP Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup) Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian) 82
Mkn.PPs.PD 2015/2016
UAS (Disesuaikan dengan Jadwal UAS dari PPs.)
83