TINJAUAN STATUS GIZI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM
SKRIPSI
Diajukan Kepada Tim Pengujian Skripsi Jurusan Pendidikan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh DENI SAPUTRA. P NIM. 95049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN
PENDIDIKAN
OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
“ Bacalah dengan menyebut nama tuhan yang menciptakanmu” (Al’alaq ayat 1) Allah memberi hikmah (Ilmu yang berguna) kepada siapa saja yang dihendakinya, dan barang siapa yang diberi hikmah itu sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak dan tiadalah yang menerima petunjuk melainkan orang-orang yang berakal. (Q.S Al Baqarah 269) Tiada kata yang dapat terucapkan selain rasa syukur yang terhingga pada-Mu Ya Allah, Ya Rabb yang telah menciptakan bumi dan langit. Atas segala limpahan rahmat, Karunia dan reski serta kemudahan yang tak terhitung harganya yang telah engkau berikan dan anugrahkan padaku. Atas segala ridha dan restu Mu ya Allah perjalanan panjang telah kutempuh dan kulalui yang penuh akan tantangan dan cobaan. Alhamdulillah atas rahmat dan karunia Mu pulalah dapat menyelesaikan study dan skripsi ini. Beribu terima kasih Ku ucapkan kepada kedua orang tua yang telah mendukung selama ini dan memberikan dorongan, baik moril dan materil dalam mengerjakan tugas akhir ini. Walau talambek stek MA, Pa, bukan bararti ndak jadi bang wisuda. Talambek salangkah untuak maju saribu langkah ma, pa. Serta kepeda adik-adik ku, Lola (kakak) dan Iqbal (dedel). Rajin-rajinlah baraja buliah capek lo salasai. Kak jan organisasi jo di ikuikan bana, beko tingga kuliah tu. Kak murah sakik lau lah kalatihan bna. Dedek jan bola ka bola jo dipikian lai. Baraja se lah rajin-rajin dulu. Perjuangan dek masih panjang. Lah siap sadonyo, ndak lo ado yang ka malarang dek main bola do ma. Malah di suport urang yang ka lai. Berikutnya pada teman-teman seperjuangan yang telah membantu ku dalam mengerjakan Skripsi ini. Terutama kepada Nanda Juliansah (apuak) yang telah membantu serta membimbing dalam penyelesaian skripsi. MAKASIH PUAK, ang lah manolongan den manyusun jo ma olah data. Akhirnyo den wisuda jo, walau ndak bisa den samo jo ang. Untuak Ade Zalondro (Ijon) makasih alah mambukak pangana wak untuak mamulai mangarajoan skripsi ko. Untuak Masnil Rafi (Muach) jo Rahmadhani (Cimpung) capeklah karajoan skripsi tu lai, jan basantai j lai. Kajaan lah lai, mnga lamo-lamo bana tu paniang lo wak mancaliak di kampus taruih ce. Nosef Andre Putra (Abang) akhirnyo samo jo wak wisuda. Semangat kawan!!! Andres Parley (Parley) capek lah salasaian kuliah tu, buliah tanang lo manjalanan bisnis tu lai. Hengki Syaputra (Hencosh) alah tu tarkam jo, kana kauliah tu jan lamo ba kuliah lai. Beko M.A gelar tu lai. Untuak kawan-kawan lokal C R-NR 09 yang ndak bisa disabuikan ciek-ciek capeklah salasaian manyusun tu, jan lamo-lamo bana lai.
Untuak anak kost Pak Zainal di Pinang Sori III No. 16 makasih yo adiak atas suportnyo. Rajin-rajinlah kuliah lai terutamo untuk Ilham (Iam) jan sampai putuih lo di tangah jalan ndak diak!!! Alah tu nonton One Piece jo lai, nonton ndak baurutan tu dow. Fahmi (Panjul) jan galau jo lai, alah tu cool jo gaya lai baok santai. Yopi (Tapai) alah tu ciek ce jadi ma, jan banyak bana ma nanam baniah lau ka panen ndk jo ka dapek. Ari_one jan gadang karangkang jo lai, haragoilah senior tu stek. Jan buek “kesal” urang jo lai. Erick (Ucok) kok yo ka capek jo tamaik usahoanlah. Idris (Syn) kuranganlah candu tu lai. Hahah. Rico (Coco) usahoanlah capek maurus tu pak, tapi “Mega Pro” ka ba togaan jo yo. Makasih yo adiak-adiak sekalian. Akhirnyo bang wisuda jo. Deni Saputra .P
ABSTRAK DENI SAPUTRA.P (2013): Tinjauan Status Gizi dan Motivasi Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siswa di SMP Negeri 2 Tilantang Kamang Kabupaten Agam. Dari hasil pengamatan penulis masih ditemukan beberapa siswa SMP Negeri 2 Tilatang Kamang yang memiliki hasil belajar yang rendah. Hal ini dilihat dari nilai rapor sebelumnya dan terlihat dari aktivitas murid dalam mengikuti pelajaran yang tampak lesu, kurang bersemangat, dan kurang serius dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes, sehingga dalam pembelajaran Penjasorkes di sekolah tidak dapat terlaksana dengan baik sehingga hasil tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 2 Tilatang Kamang sebanyak 134 siswa, sedangkan cara pengambilan sampelnya menggunakan random sampling. Instrument yang digunakan untuk status gizi diperoleh berdasarkan pengukuranan tropometri yaitu berat badan menurutumur (BB/U), motivasi belajar dengan menggunakan skala Likert yaitu dengan memberikan angket. Data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif. Dari hasil analisis data, ditumukan status gizi lebih sebanyak 1 orang (10%), yang memiliki gizi baik 4 orang (40%), yang memiliki gizi sedang 4 orang (40%), dan yang memiliki gizi kurang sebanyak 1 orang (10%). Sedangkan putri yang memiliki gizi lebih tidak ada (0%), yang memiliki gizi baik sebanyak 9 orang (90%), dan gizi sedang sebanyak 1 orang (10%). Untuk motivasi belajar siswa SMP Negeri 2 Tilantang Kamang didapatkan hasil putra yang memiliki motivasi belajar baik 100%, sedangkan putri yang memiliki motivasi belajar yang baik 70% dan sedang 30%. Kata kunci : Status gizi, Motivasi siswa
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi penelitian tentang “Tinjauan Status Gizi dan Motivasi Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Siswa di SMP Negeri 2 Tilantang Kamang Kabupaten Agam”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. Dalam penyelesaian skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Drs.H.Arsil,M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, yang telah memberikan fasilitas selama perkuliahan.
2.
Bapak Drs. Yulifri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, yang telah memberikan kemudahan dan bantuan dalam menyusun skripsi ini.
3.
Bapak Drs. Zarwan, M.Kes sebagai Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing I dan Drs. Suwirman, M. Pd. sebagai pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran untuk membimbing Penulis selama dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Bapak Drs. Ali Umar, M.Kes, Drs. Hendri Neldi, M.Kes. AIFO, dan Dra. Pitnawati, M.Pd. sebagai penguji yang telah menyediakan tenaga, fikiran
ii
dan kesebaran untuk memberi penulis masukan dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini. 5.
Bapak / Ibu Dosen serta karyawan dan karyawati Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri padang yang telah memberikan bantuan dalam penyelesesaian skripsi ini.
6.
Kedua orang tua beserta keluarga besar yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil serta do‟a kepada penulis sehingga tercapainya semua ini.
7.
Semua rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga bantuan, bimbingan dan arahan serta dorongan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini nantinya bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih.
Padang,
Maret 2013
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4 C. Pembatasan masalah ............................................................................. 4 D. Perumusan Masalah .............................................................................. 5 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 F. Kegunaan Hasil Penelitian .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori .......................................................................................... 6 1. PendidikanJasmaniKesehatan ........................................................... 6 2. Status Gizi ......................................................................................... 7 3. Motivasi ............................................................................................ 10 B. Kerangka Konseptual ............................................................................ 13 C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 15
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian.................................................................. 16 B. Populasi dan sampel .............................................................................. 16 C. Definisi Operasional ............................................................................. 18 D. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 18
iv
E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 19 F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 20 G. Teknik Analisa Data ............................................................................. 24 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Verifikasi Data penelitian ..................................................................... 26 B. Deskripsi data penelitian ....................................................................... 27 C. Pembahasan........................................................................................... 34 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................... 38 B. Saran ..................................................................................................... 38 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40
v
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Populasi Penelitian ...................................................................................... 17 2. Sampel Penelitian ........................................................................................ 18 3. Kisi-kisi Koesioner ...................................................................................... 23 4. Distribusi Frekuensi Data Status Gizi Putra ................................................ 28 5. Distribusi Frekuensi Data Status Gizi Putri ................................................ 29 6. Skor Motivasi Intrinsik ................................................................................ 30 7. Skor Motivasi Ekstrinsik ............................................................................. 32
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Histogram Data Status Gizi Putra ............................................................... 28 2. Histogram Data Status Gizi Putri ................................................................ 29
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Data Penilaian Status Gizi ........................................................................ 42
2.
Kisi-kisi angket penelitian ........................................................................ 43
3.
Pengantar................................................................................................... 44
4.
Kuesioner Penelitian ................................................................................. 46
5.
Uji Validitas .............................................................................................. 48
6.
Uji Reliabilitas .......................................................................................... 51
7.
Tabel Data Hasil Penelitian....................................................................... 53
8.
Hasil Pengolahan Data Penelitian ............................................................. 56
9.
Dokumentasi ............................................................................................. 58
10. Daftar Tabel WHO-NCHS ........................................................................ 61 11. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ............................................................ 64 12. Surat Izin Penelitian dari SMP Negeri 2 Tilatang Kamang ...................... 65
viii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran di segala jenjang dan jenis pendidikan pada intinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia diberbagai aspek. Hal ini dapat dilihat dari Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu : “Pendidikan nasional bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.(BP,Cipta Jaya,2003:7). Tujuan dari pendidikan nasional di Indonesia adalah meningkatkan sumber daya manusia dan sehat jasmani serta rohani, karena kesehatan itu sebagai faktor pendukung yang sangat menentukan dalam tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai daya saing yang tinggi. Sumber daya manusia merupakan aset nasional yang mendasar dan faktor penentu bagi keberhasilan pembangunan, kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan terus-menerus sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan semestinya mendapat suasana yang kondusif demi terwujudnya segala potensi yang dimilikinya. Sarana
1
2
paling strategis bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Motivasi merupakan komponen psikologis yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar dapat meningkatkan kualitas pendidikan sehingga mampu memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan. Dalam hal ini, motivasi belajar dapat meningkatkan mutu dan hasil belajar seorang peserta didik. Tingkatan motivasi yang berbeda diantara peserta didik akan membawa perubahan dan semangat belajar yang berbeda pula. Kekuatan mental dapat mendorong seorang peserta didik untuk dapat lebih giat belajar, seperti: keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Secara Psikologi, kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar disebut motivasi belajar, dapat dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk belajar. Hasil belajar adalah suatu produk atau keluaran yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar sebagai upaya untuk mendapatkan sesuatu kepandaian yang dapat diukur dengan nilai yang dicapai melalui berbagai ujian. Hasil belajar merupakan hasil dari proses pendidikan yang dipandang sebagai investasi modal berupa sumber daya manusia. Upaya untuk membangun sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi melalui peningkatan hasil belajar dan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dicapai. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti faktor dari diri sendiri (internal) maupun dari orang lain dan lingkungan sekitar (eksternal).
3
Pencapaian hasil belajar merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor tersebut. Kematangan fisik dan psikis dalam bentuk jasmani yang sehat dan kecerdasan yang dapat mempengaruhi hasil belajar itu di antaranya adalah : (1) status gizi, (2) motivasi belajar, (3) lingkungan sekolah, (4) sarana dan prasarana, (5) keahlian guru. Dalam KTSP pendidikan jasmani ditingkat sekolah menengah pertama
difokuskan
pada,
pengembangan
aspek
kebugaran
dan
keterampilan gerak (pusat kurikulum). Berdasarkan fokus pembelajaran pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan (Penjasorkes) diatas dapat dijelaskan bahwa pengembangan aspek kebugaran dan keterampilan gerak merupakan dua komponen utama dalam pelaksanaan pembelajaran. Gizi seimbang adalah akan memberikan gizi baik untuk tubuh kita, dan dapat dikonsumsi dari makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan air. Gizi buruk dapat menghambat motivasi, kesungguhan dan kesanggupan belajar, bahkan menyebabkan anak bersifat apatis serta kelelahan fisik dan mental. (weldya,1991:3) Dari hasil pengamatan penulis masih ditemukan beberapa siswa SMP Negeri 2 Tilatang Kamang yang memiliki hasil belajar yang rendah. Hal ini dilihat dari nilai rapor sebelumnya dan terlihat dari aktivitas murid dalam mengikuti pelajaran yang tampak lesu, kurang bersemangat, dan kurang serius dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes, sehingga dalam pembelajaran Penjasorkes di sekolah tidak dapat terlaksana dengan baik sehingga hasil tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
4
Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal perlu disusun suatu angka kecukupan gizi, peningkatan motivasi belajar, ketersedian sarana dan prasarana, dan keahlian guru dalam memberikan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tinjauan status gizi dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Penjasorkes, karena dengan adanya penelitian ini maka dapat status gizi dan motivasi belajar siswa sesuai dengan standar. B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Penjasorkes di SMP Negeri 2 Tilatang Kamang yaitu:
C.
1.
Status gizi
2.
Motivasi belajar
3.
Lingkungan sekolah
4.
Sarana dan Prasarana
5.
Keahlian Guru
Pembatasan masalah Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar seorang pesarta didik, maka varibel yang diteliti dibatasi pada: 1.
Status Gizi
2.
Motivasi Belajar
5
D.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
E.
1.
Bagaimanakah status gizi siswa SMP N 2 Tilatang Kamang?
2.
Bagaimanakah motivasi belajar siswa SMP N 2 Tilatang Kamang?
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian yang dibuat, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
F.
1.
Status gizi siswa SMP N 2 Tilatang Kamang
2.
Motivasi belajar siswa SMP N 2 Tilatang Kamang
Kegunaan Hasil Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat dan berguna bagi: 1.
Penulis sebagai bahan untuk melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana.
2.
Sekolah sebagai sumbangan pemikiran untuk pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa.
3.
Orang tua siswa sebagai sumbangan pemikiran untuk upaya peningkatan status gizi dan pemberian motivasi anak dalam belajar.
4.
Pihak lain sebagai salah satu sumber acuan bagi pihak lain yang memerlukannya untuk kepentingan penelitian lanjutan di masa yang akan datang.
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A.
Kajian Teori 1.
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan
aktivitas manusia berupa sikap, isi dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan (Depdikbud RI.2007). Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan ataupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan
kemampuan
dan
keterampilan
jasmani,
pertumbuhan
kecerdasan dan pembentukan watak (Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga No. 207 tahun 1985). Aspek-aspek Pendidikan Jasmani a.
Alat mencapai tujuan pendidikan
b.
Alat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
c.
Alat komonikasi emosial anak
Tujuan Pendidikan Jasmani a.
Meningkatkan kesegaran jasmani untuk meningkakan produktivitas anak dalam belajar untuk berprestasi.
b.
Untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi anak didik.
6
7
c.
Untuk menanamkan nilai disiplin, kerjasama, sportifitas dan percaya diri secara individu maupun secara berkelompok.
d.
Menanamkan prinsip-prinsip sehat dan pencegahan penyakit dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Status gizi Status gizi terdiri dari dua kata yaitu ”status‟ dan „gizi”. Status
menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “keadaan atau kedudukan (misalnya tentang badan) (Anwar,1990:491). Sementara itu gizi (nutrition) berasal dari bahasa arab “Qizzi” yang artinya “proses yang terjadi pada makluk hidup untuk mengambil dan menggunakan zat-zat yang ada pada makanan dan minuman guna mempertahankan hidup, pertumbuhan dan menghasikan energi” (Depkes RI, 1994:28). Menurut Almatsier (2003:3) definisi gizi adalah “ikatan kimia yang di perlukan
untuk
melakukan
fungsinya
yaitu
menghasilkan
energi
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses kehidupan”. Dengan perkataan lain, status gizi dapat diartikan sebagai keadaan atau kedudukan zat makanan pokok dalam tubuh untuk pertumbuhan dan kesehatan. Status gizi adalah keadaan yang menyatakan tingkat kecukupan gizi seseorang yang diperoleh oleh kualitas makanan yang dikonsumsinya. Secara terukur menyatakan “status gizi adalah keadaan yang menyatakan tingkat kecukupan gizi seseorang”.
8
Menurut Riyadi (1995:13), tinggi badan merupakan data antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dalam keadaan normal, tinggi badan tumbuh bersamaan dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relative tidak sensitive terhadap masalah defensiensi gizi dalam waktu yang pendek. Berdasarkan kutipan diatas, dapat dijelaskan bahwa status gizi adalah keadaan yang menyatakan tingkat kecukupan gizi seseorang yang di peroleh oleh kualitas makanan yang di konsumsinya. Berdasarkan pengertian diatas terkandung maksud bahwa gizi adalah suatu proses mencapai, dan mempertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan. a.
Fungsi Gizi Zat gizi memiliki empat fungsi bagi tubuh yaitu: (a) sebagai sumber
energi atau tenaga, jika fungsi ini terganggu dapat mengakibatkan seseorang menjadi cepat lelah; (b) memelihara proses tubuh dalam perumbuhan dan perkembangan, terutama bagi mereka yang masih dalam masa pertumbuhan; (c) memelihara jaringan tubuh dengan mengganti sel-sel yang rusak; (d) berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan. Untuk mendapatkan energi yang cukup dan gizi seimbang, maka kualitas berbagai unsur gizi yang terdapat dalam makanan juga harus seimbang dan cukup. Kekurangan atau kelebihan unsur
gizi akan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Wirakusumah (1997:84-89) antara lain mengemukakan: “(1) kekurangan karbohidrat menyebabkan
9
glukosa dalam darah rendah, akibatnya menimbulkan perasaan lapar, lesu, dan malas; (2) kurang protein menyebabkan Kwarshiorkor dan Meramus (terutama pada bayi dan anak-anak), wajah melemas, rambut pirang dan rontok, otot tidak berkembang dengan baik, kelebihan protein menyebabkan kerja ginjal makin berat dan penyakit hati, serta penurunan kalsium tulang; (3) cadangan lemak berlebihan dalam tubuh menyebabkan beberapa penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan dan penyakit lainnaya” b.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1)
Konsumsi makanan
Pola makanan yang sehat dan bergizi kebanyakan penduduk bisa dikatakan masih kurang mencukupi kebutuhan tubuh masing-masing tiap anggota keluarga. Padahal keseimbangan makanan yang masuk kedalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi merupakan penentu status gizi seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan adalah: 1) pendapatan keluarga; 2) kurangnya pengetahuan akan bahan makanan yang bergizi; 3) pantangan-pantangan
yang secara tradisional masih di
berlakukan. 2)
Kesehatan Keadaan kesehatan seseorang mencerminkan status gizinya, adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan antara lain: 1) Kebiasaan makan; 2) Pemeliharaan kesehatan
10
c.
Penilaian Status Gizi Berdasarkan atas tujuan penelitian yang dilakukan, maka beberapa
metodologi penelitian dapat diterapkan untuk menilai status gizi tersebut. Meliputi penilaian secara langsung berupa antropometri, yang digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidak seimbangan antara asupan protein dan energi yang dihasilkan. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat gizi. Indeks antropometri yang sering digunakan yaitu Berat Badan menurut Umur (BB/U) dan Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB). 3.
Motivasi
a)
Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motiv, kata “motivasi” diartikan sebagai
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu motiv. Sehingga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan dari luar subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Prayitno (1989) mengemukakan “Individu yang melakukan kegiatan yang didorong oleh motivasi intrinsik, maka kegiatannya adalah untuk mencapai tujuan berupa hasil kegiatan itu”. Dalam kegiatan belajar ,maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tinjauan yang di kehendaki oleh subjek itu dapat dicapai.
11
Menurut Sudirman (2002) motivasi adalah “Perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan diawali dengan tanggapan adanya tujuan”. Selanjutnya motivasi terbagi dalam dua tipe yaitu : intrinsik dan ektrinsik. Sudyoroto (2002) mengatakan bahwa motorik adalah berolahraga bagi anak-anak, remaja, dan para orang tua yang tidak mempersiapkan diri, tujuannya adalah: 1)
Untuk dapat bersenang-senang dan mendapatkan kegembiraan.
2)
Untuk melepaskan ketegangan psikis.
3)
Untuk melepaskan pengalaman ektensis.
4)
Untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan mencari teman.
5)
Untuk kepentingan kebanggaan kelompok.
6)
Untuk memelihara kesehatan badan.
7)
Untuk memenuhi kebutuhan psikis sesuai dengan pekerjaan. Dapat disimpulkan berdasarkan pendapat ahli di atas bahwa motivasi
merupakan usaha sadar yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga dapat mencapai tujuan tertentu, berpedoman dari motivasi intrinsik dan ektrinsik maka seseorang akan mendapatkan hasil belajar yang optimal kalau adanya motivasi yang tepat. Secara umum motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada dalam diri seseorang, Menurut Krecd dan Singgih (1990:92) “Motivasi adalah kesatuan keinginan dan tujuan yang menjadi pendorong untuk bertingkah laku”. Sedangkan menurut Berclson dan Slemer (1990:92)
12
“Motivasi adalah kekuatan dari dalam yang menggerakkan dan tingkah laku ke tujuan”. Motivasi akan terlahir dalam diri seseorang apabila diadakan aksi yang akan menimbulkan seseorang bereaksi, motivasi merupakan suatu kondisi yang dimulai dari internal yang sangat dekat kaitannya dengan kondisi biologis, psikologis dan sosial seseorang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rusli (1998:357) yang berhubungan dengan timbulnya motivasi yaitu “Motivasi merupakan kondisi internal yang menggerakan dan mengingatkan orang berbuat sesuatu dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhannya, baik berupa kebutuhan biologis, psikologis, maupun sosial”. b)
Ciri-ciri Motivasi Menurut Sadirman (1986) “Ciri motivasi pada setiap orang yaitu: 1)
tekun dalam menghadapi tugas (belajar secara terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai); 2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa ) dan tidak cepat puas dengan hasil yang telah dicapainya; 3) menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misal masalah agama , pembangunan, keadilan); 4) lebih senang bekerja mandiri; 5) dapat mempertahankan pendapatnya (bila sudah yakin akan sesuatu); 6) tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu; 7) senang mencari dan memecahkan masalah dalam suatu persoalan.” Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, berarti seseorang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam upaya pencapaian
13
hasil belajar, siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya, bila ia yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus peka dan responsif terhadap berbagai masalah yang dihadapi. c)
Fungsi Motivasi Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal
penyebab mengapa anak didik tidak merespon untuk mencatat apa-apa yang disampaikan oleh guru. Yang merupakan pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Kemiskinan motivasi instrinsik ini merupakan masalah yang harus segera ditanggulangi karena akan menyebabkan hasil belajar anak menjadi semakin menurun. Motivasi ekstrinsik pun dapat membantu anak didik keluar dari masalah kesulitan belajar, maka motivasi ini hendaknya dapat diperankan dengan baik oleh guru. Peranan yang dimainkan oleh guru dengan mengandalkan fungsifungsi motivasi merupakan langkah-langkah yang akurat untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi anak didik. B.
Kerangka Konseptual Status gizi yang baik dapat membantu seseorang dalam menjelaskan tugasnya sehari-hari dengan tidak menimbulkan kelelahan yang berarti karena setiap orang yang mempunyai status gizi yang baik, pasti memakan makanan yang bergizi dan seimbang. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga cepat lelah dan kurang bersemangat, mengantuk jika badan lemah, kurang darah ataupun ada gangguan kelainan-kelainan
14
fungsi alat indera serta tubuhnya. Selain itu, cacat juga mempengaruhi proses belajar. Tinggi rendahnya motivasi seseorang dijadikan indikator baik buruknya hasil belajar seorang, anak didik yang menyenangi mata pelajaran tertentu sehingga dengan senang hati pula mempelajari mata pelajaran tersebut. Pemilihan buku pelajaran merupakan salah satunya, setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang disenangi yang dibaca, sehingga wajar isi dari mata pelajaran tersebut dikuasai dengan waktu relatif singkat, ujian pun dapat diselesaikan dengan hasil yang gemilang. Motivasi belajar cukup mempengaruhi kemampuan intelektual anak didik, sehingga dapat berfungsi secara optimal. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar, sehingga motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) dan dari luar diri (motivasi ekstrinsik). Baik motivasi intrisik maupun motivasi ekstrinsik sama-sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan, ketiganya menyatu dalam sikap yang terimplikasi dalam perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah baik pendorong atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar untuk melahirkan sebuah hasil belajar yang optimal.
15
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya tinjauan antara status gizi, motivasi belajar dan hasil belajar Penjasorkes yang cukup berarti, dimana semakin baik gizi dan motivasi belajar siswa maka semakin baik pula hasil belajarnya, terutama pada pelajaran Penjasorkes, dan sebaliknya semakin buruk gizi dan motivasi belajar siswa maka akan lebih buruk pula hasil belajarnya.
C.
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual maka mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1.
Seberapa baikkah status gizi siswa-siswi SMP N 2 Tilatang Kamang?
2.
Seberapa baikkah motivasi belajar siswa-siswi SMP N 2 Tilatang Kamang?
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis, Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian
yang
gunakan
adalah deskriptif, Lufri (2007:56)
menjelaskan, “Deskriptif merupakan penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi”. 2.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 - Januari 2013 dan
bertempat di SMP N 2 Tilatang Kamang.
B.
Populasi dan sampel 1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2
Tilatang Kamang yang berjumlah 134 orang siswa, 69 orang siswa perempuan, 65 orang siswa laki-laki. Peneliti mengambil populasi kelas VIII, karena kelas VII mereka baru beranjak dari SD ke SMP, jadi belum mengerti dengan tes yang diberikan. Kelas IX harus mempersiapkan diri untuk menghadapi UN.
16
17
Tabel 1. Populasi Penelitian No.
Kelas
Putri
Putra
Jumlah
1
VIII.1
11
12
23
2
VIII.2
12
11
23
3
VIII.3
12
10
22
4
VIII.4
13
9
22
5
VIII.5
11
11
22
6
VIII.6
10
12
22
Jumlah
69
65
134
Sumber :Tata UsahaSMP N 2 Tilatang Kamang
2.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2002:109). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII, yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah 69 orang siswa perempuan dan 65 orang siswa laki-laki (134 orang). Teknik penarikan sampel dilakukan secara random sampling. Untuk
menentukan
besarnya
sampel,
Arikunto
(1998:
120)
menjelaskan, “Apabila populasi besar dari 100 maka dapat diambil sampel 10% - 25%. Oleh karena populasi penelitian ini relative besar, dengan demikian pengambilan sampel ditetapkan 15% sehingga 15% X 134 orang = 20 orang, maka diperoleh jumlah 10 orang siswa perempuan dan 10 orang siswa laki-laki.
18
Tabel 2. Sampel Penelitian Sampel No
Kelas
Perempuan
Laki-Laki
Jumlah
1
Vlll.1
2
2
4
2
Vlll.2
2
2
4
3
Vlll.3
2
1
3
4
Vlll.4
2
1
3
5
Vlll.5
1
2
3
6
Vlll.6
1
2
3
10 orang
10orang
20 orang
Jumlah
C.
Definisi Operasional Status Gizi ditentukan dengan melakukan pengukuran berat badan siswa dengan menggunakan timbangan berat badan berkapasitas 130/1kg. Kemudian dilakukan pengujian dengan rumus baku WHO (World Health Organization ) - NCHS (National Centre For Health Statistic). Motivasi belajar siswa didapat dengan menyebarkan angket atau kuesioner yang kemudian mengacu pada faktor psikologis, dengan aspekaspek motivasi belajar yaitu motivasi instrinsik, dan motivsi ekstrinsik.
D.
Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskrip sikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi”, Lufri (2007:56). Maka jenis data dalam peneliti ini adalah data primer dan data sekunder, data primer yaitu data yang dikumpulkan secara
19
langsung oleh peneliti saat melakukan pengukuran status gizi dan motivasi belajar dari siswa Penjasorkes SMP N 2 Tilatang Kamang. Sedangkan berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini didapat melalui tes langsung dari responden yang digunakan yaitu meliputi siswa-siswi kelas VIII yang berjumlah 20 orang siswa secara acak di SMP N 2 Tilatang Kamang. E.
Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah : 1.
Data mengenai status gizi diperoleh berdasarkan pengukuran antropometri yaitu Berat Badan Menurut Umur (BB/U). Berat Badan responden dicatat pada lembar yang telah disediakan. Data diambil menggunakan baku WHO (World Health Organization) - NCHS (National Centre For Health Statistic) Untuk mengetahui status gizi anak dilakukan dengan menggunakan rumus:
Berat Rill
: Berat anak sewaktu ditimbang
Berat Median : Berat anak berdasarkan jenis kelamin dan umur anak (2-18 tahun) dilihat pada tabel lampiran. Setelah hasil didapatkan maka dilihat pada pengklasifikasian baku WHO-NCHS, termasuk kategori gizi lebih, gizi baik, gizi sedang, gizi kurang, atau gizi buruk.
20
Contoh : Anak laki-laki dengan berat badan 46 kg yang berumur 14 tahun 2 bulan, berat median 49,7. = 92.55% (kategori gizi baik). BB/U baku WHO-NCHS). 2.
Data tentang motivasi diperoleh dengan jalan memberikan kuisioner kepada siswa yang mengacu pada faktor psikologis, dengan aspekaspek motivasi belajar yaitu motivasi intrinsik, dan motivasi ekstrinsik.
F.
Teknik Pengumpulan Data 1.
Teknik pengumpulan data status gizi siswa a.
Cara pengumpulan data status gizi Cara yang dilakukan dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan gizi siswa adalah: 1).
Menimbang berat badan siswa dengan timbangan orang dalam bentuk satuan berat Kg.
2).
Menghitung indeks berat badan menurut (BB/U) sampel.
3).
Melihat klasifikasi gizi anak dengan pedoman buku NCHS.
b.
Untuk mendapatkan data tentang berat badan siswa dengan cara: 1).
Timbangan orang dalam satuan kg.
2).
Pendataan secara sekunder yang meliputi nama murid, umur, jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan pendidikan orang tua.
21
3).
Pengukuran berat badan pada siswa SMP N 2 TILKAM dengan alat ukur timbangan dan dicatat pada formulir penimbangan.
4).
Teknik pengukuran berat badan.
5).
Siswa dipanggil satu persatu berdasarkan absensi siswa.
6).
Siswa sewaktu ditimbang harus buka sepatu dan mengeluarkan barang dari sakunya sebelum menaiki timbangan.
7).
Ketika anak diatas timbangan, maka dilihat badan siswa tersebut, dengan klasifikasi: a.
Gizi lebih > 120% median BB/U baku WHO-NCHS, 1983 b. Gizi baik 80% - 120% median BB/U baku WHONCHS, 1983 c. Gizi sedang 70% - 79,9% median BB/U baku WHONCHS, 1983 d. Gizi kurang 60%-69,9% median BB/U baku WHONCHS, 1983 e. Gizi buruk < 60% median BB/U baku WHO-NCHS, 1983 Sumber : Klasifikasi status Gizi masyarakat, Direktorat Bina Gizi masyarakat, Depkes RI Tahun 1999. 2.
Teknik pengumpulan data motivasi belajar. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
kuesioner dan teknik observasi partisipan. Kuesioner digunakan dalam menyaring jawaban dari siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang untuk mendapatkan gambaran tentang motivasi. Adapun keterbatasan kuesioner ini adalah kesulitan bagi responden untuk menyampaikan alasannya, karena kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Selanjutnya untuk
22
mendapatkan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai pengumpul data dan disusun dengan menggunakan Skala Likert (Skala Sikap). Riduwan (2004: 209) mengemukakan penyusunan kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: “Pengembangan spesifikasi, penulisan
pernyataan-pernyataan,
penelaahan
pernyataan,
perakitan
pernyataan, percetakan instrument, administrasi instrument, dan penyusunan skala norma”. Dan untuk keabsahan kuesioner telah dilakukan uji coba instrument penelitian dan melakukan uji coba validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari hasil tersebut didapat 24 soal valid dan 6 soal tidak valid, dan didapat nilai reliabilitasnya, kemudian dilakukan penyebaran angket kepada siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang. Adapun cara analisis atau pengolahan data dengan skala likert adalah sebagai berikut: pada Skala likert perangsangan adalah pernyataan. Respon yang diharapkan diberikan oleh subjek adalah tahap kesetujuan atau tidak kesetujuan. Penilaian skor atau kategori penilaian adalah sebagai berikut: a. Sangat setuju (SS)
Skor 5
b. Setuju (S)
Skor 4
c. Ragu-ragu (RR)
Skor 3
d. Tidak Setuju (TS)
Skor 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 1
Dengan kisi-kisi sebagai berikut:
23
Tabel 3. Kisi-kisi Koesioner
No 1
2
Variabel
Indikator
Motivasi Belajar 1. Faktor Siswa Intrinsik
2. Faktor Ekstrinsik
Sub Indikator
Item
a. Antusias dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
5
b. Tertarik mengikuti proses pembelajaran
5
c. Meningkatkan kemampuan berolahraga
3
a. Dorongan Keluarga
3
b. Dorongan Teman
2
c. Menambah Pergaulan dilingkungan social
3
d. Sarana dan Prasarana
3
Dari pemberian skor ini kemudian dilakukan penelaahan dari jawaban sampel untuk dikumpulkan angka-angka dalam tabulasi data dan untuk selanjutnya dianalisa dengan teknik analisa deskriptif.
24
G.
Teknik Analisa Data Berdasarkan jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif, maka data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik distribusi frekuensi atau teknik persentase dengan rumus sebagai berikut: Rumus:
Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi jawaban N= Jumlah responden (Sudjana,1996: 334) Untuk mencari tingkat pencapaian responden terhadap penyebaran koesioner yang dilakukan, maka pada bagian deskripsi ini akan tergambar persentase dan kategori pencapaian responden tersebut. Untuk dilakukan dengan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (1996 : 335), sebagai berikut:
Ket: TP= Tingkat pencapaian responden Dengan kriteria nilai tingkat pencapaian responden diklasifikasikan sebagai berikut: Persentase pencapaian
Kriteria
81% - 100%
: Baik sekali
61% - 80%
: Baik
25
42% - 60%
: Sedang
21% - 40%
: Kurang baik
0% - 20%
: Kurang baik sekali
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Verifikasi Data Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah status gizi dan motivasi belajar penjasorkes. Variabel satus gizi diperoleh dari pengukuran status gizi berdasarkan penilaian baku WHO- NCHS (National Centre For Health Statistic), variable motivasi menggunakan skala likert sedangkan hasil belajar diperoleh dari nilai rapor. Instrumen penelitian (variabel motivasi) menggunakan uji coba terpakai, yaitu langsung diberikan pada sampel yang telah ditetapkan, dengan mengikuti ketentuan, bahwa setiap indikator variabel yang dituangkan dalam bentuk pernyataan diwajibkan lolos 80% memenuhi persyaratan uji validitas (Arikunto, 1986). 1. Uji Validitas Butir Instrumen.
Validitas instrumen dihitung menggunakan analisis statistik korelasi product moment, dengan cara mengkorelasikan antara skor setiap butir instrumen dengan skor total setiap subjek (Arikunto, 2004). Hasil perhitungan uji validitas 30 item pernyataan, diperoleh korelasi butir-butir pernyataan yang memenuhi persyaratan untuk dianalisis sebagai data penelitian, adalah pernyataan yang mempunyai korelasi (r) > 0.444 pada taraf signifikansi α 0.05, sedangkan pernyataan yang mempunyai korelasi < 0.444, tidak digunakan dalam analisis data penelitian (Hadi, 2000). Berdasarkan analisis diperoleh butir pernyataan yang dapat digunakan sebanyak 24 butir, sedangkan butir pernyataan yang dibuang sebanyak 6
26
27
butir (r < 0.444), karena butir dimaksud dianggap tidak memenuhi persyaratan. Hasil perhitungan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat pada lampiran. 2. Reliabilitas Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh reliabelitas instrumen penelitian, digunakan metoda belah dua (split-half method), dengan asumsi bahwa butir pernyataan yang genap maupun ganjil adalah homogen dan mengukur hal yang sama (Arikunto, 2004). Untuk menghitung tingkat reliabilitas digunakan formulasi korelasi Product Moment. Butir-butir pernyataan dibagi menjadi dua belahan. Belahan pertama bernomor ganjil dan belahan ke dua bernomor genap. Kemudian skor masing-masing pernyataan dijumlahkan. Selanjutnya dikorelasikan antara ke dua belahan tersebut. Hasil ini baru mengetahui reliabilitas setengah test, dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown, maka diperoleh angka korelasi yang menyatakan tingkat reliabelitas suatu test. Hasil perhitungan reliabelitas instrumen penelitian adalah sebesar 0.445 > rtab 0.444. Hasil lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran.
B. Deskripsi Data Penelitian 1. Status Gizi Putra Analisis deskriptif status gizi dari 10 orang siswa putra yang menjadi responden penelitian, diperoleh rata-rata hitung (mean) = 88, standar deviasi =20.6 , nilai minimum = 69.32 dan maksimum = 144.13. Selanjutnya distribusi frekuensi data penelitian dapat disajikan pada tabel berikut :
28
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Status Gizi Putra KI Kategori Fa Fr > 120 %
Gizi Lebih
1
10
80 % - 120 %
Gizi Baik
4
40
70 % - 79.9 %
Gizi Sedang
4
40
60 % - 69.9 %
Gizi Kurang
1
10
< 60 %
Gizi Buruk
0
0.00
∑ 10 100.00 Ket : Fa = Frekuensi Absolut, Fr = Frekuensi Relataif ( % )
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
frekuensi 5 4 3 frekuensi
2 1 0 >120
80%-120
70%-79.9%
60%-69.9%
<60%
Gambar 1. Histogram Data Status Gizi Putra 2. Status Gizi Putri Analisis deskriptif status gizi dari 10 orang siswa putri yang menjadi responden penelitian, diperoleh rerata hitung (mean) = 90.63, standar deviasi = 7.91, nilai minimum = 72.6 dan maksimum = 103.52. Selanjutnya distribusi frekuensi data penelitian dapat disajikan pada tabel berikut :
29
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Status Gizi Putri KI
Kategori
Fa
Fr
> 120 %
Gizi Lebih
0
0.00
80 % - 120 %
Gizi Baik
9
90.00
70 % - 79.9 %
Gizi Sedang
1
10.00
60 % - 69.9 %
Gizi Kurang
0
0.00
< 60 %
Gizi Buruk
0
0.00
∑ 10 100.00 Ket : Fa = Frekuensi Absolut, Fr = Frekuensi Relataif ( % ) Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut
frekuensi 10 8 6 frekuensi
4 2 0 >120%
80%-120% 70%-79,9% 60%-69.9
<60%
Gambar 2. Histogram Data Status Gizi Putri
3. Motivasi Belajar a. Faktor Motivasi Instrinsik Untuk mengetahui distribusi jawaban responden pada masingmasing indicator berdasarkan faktor instrinsik motivasi siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang, dapat disajikan seperti pada Tabel 6 berikut ini:
30
Tabel 6 Skor Motivasi Belajar Instrinsik No.
Indikator
Jumlah Item
1.
Antusias dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Tertarik mengikuti proses pembelajaran Meningkatkan kemampuan berolahraga Rata – rata
2.
3.
Tc %
Ket.
5
Kritria Pernyataan Ratarata SL SS S JR TP F % F % F % F % F % Skor 4 20 7 35 3 15 4 20 2 10 3.55
71
Sedang
5
4
20
7
35
5
25
3
15
1
5
3.60
72
Sedang
3
4
20
8
40
6
30
2
10
0
0
3.70
74
Sedang
13
4
20
7
35
5
25
3
15
1
5
3.60
72
Sedang
Keterangan: SL= Selalu, SS= Sangat Sering, S= Sering, JR= Jarang, TP= Tidak Pernah, TC= Tingkat Capaian, F= Frekuensi.
Dari tabel 6 diketahui skor data penelitian mengenai faktor instrinsik motivasi belajar siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang, diperoleh skor rata-rata total 3.60 dengan tingkat pencapaian skor sebesar 72. Skor rata-rata total dan angka tingkat pencapaian ini menunjukan bahwa secara umum skor motivasi belajar berdasarkan faktor instrinsik adalah cukup. Artinya rata-rata motivasi siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang dinilai sudah cukup. Persentase terbesar dari seluruh pilihan jawaban instrument berada pada kriteria sangat sering (SS) yaitu sebanyak 35%, kriteria sering (S) 25%, kriteria selalu (SL) 20%, kriteria jarang (JR) 15%, dan kriteria tidak pernah (TP) sebanyak 5%. Jika dilihat dari skor rata-rata untuk setiap Indikator, maka indikator antusias dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan mempunyai skor rata-rata 3.55 dan tingkat
31
capaian 71% berada pada kategori sangat cukup. Dilihat dari persentase seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria sangat selalu (SL) yaitu sebanyak 20%, kriteria sangat sering (SS) 35%, kriteria sering (S) 15%, kriteria jarang (JR) 20%, dan untuk kriteria tidak pernah (TP) 10%. Untuk
indikator
tertarik
mengikuti
proses
pembelajaran
mempunyai skor rata-rata 3.60 dan tingkat capaian 72% berada pada kategori sangat cukup. Dilihat dari persentase seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria selalu (SL) yaitu sebanyak 20%, kriteria sangat sering (SS) 35%, kriteria sering (S) 25%, kriteria jarang (JR) 15%, dan untuk kriteria tidak pernah (TP) 5%. Untuk
indikator
meningkatkan
kemampuan
berolahraga
mempunyai skor rata-rata 3.70 dan tingkat capaian 74% berada pada kategori sangat cukup. Dilihat dari persentase seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria selalu (SL) yaitu sebanyak 20%, kriteria sangat sering (SS) 40%, kriteria sering (S) 30%, kriteria jarang (JR) 10%, dan untuk kriteria tidak pernah (TP) tidak ada. Selanjutnya berdasarkan deskripsi data penelitian diatas, dapat diungkapkan bahwa distribusi jawaban responden pada setiap indikator sebagian besar menyatakan setuju dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan dalam instrument. Jika dilihat dari faktor penghambat terhadap peningkatan motivasi belajar siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang berdasarkan faktor instrinsik, maka indikator yang merupakan faktor penghambat adalah memiliki kepribadian. Hal ini
32
terlihat dari tingkat capaian skor pada indikator ini rendah dibandingkan dengan indikator yang lain yaitu 66% yang berada pada kategori cukup. b. Faktor Motivasi Ekstrinsik Untuk mengetahui distribusi jawaban responden pada masingmasing indikator berdasarkan faktor ekstrinsik motivasi belajar siswasiswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang, dapat dilihat seperti tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Skor Motivasi Belajar Ekstrinsik No.
1. 2. 3.
4.
Indikator
Dorongan Keluarga Dorongan Teman Menambah Pergaulan dilingkungan social Sarana dan Prasarana Rata-rata
Jumlah Item
Tc %
Ket.
3
Kritria Pernyataan Ratarata SL SS S JR TP F % F % F % F % F % Skor 3 15 4 20 4 20 3 15 6 30 3.25
66
Sedang
2
3
15
5
25
2
10
4
20
6
30
2.85
57
3
3
15
6
30
8
40
1
5
2
10
3.25
65
Kurang baik Sedang
3
1
5
4
20
6
30
6
30
3
15
2.70
54
11
3
15 5
25 5
25
3
15
4
20
3.00
60
Keterangan: SL= Selalu, SS= Sangat Sering, S= Sering, JR= Jarang, TP= Tidak Pernah, TC= Tingkat Capaian, F= Frekuensi.
Dari tabel 7 diketahui skor data penelitian mengenai faktor ekstrinsik motivasi belajar siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang, diperoleh skor rata-rata total 3.00 dengan tingkat pencapaian skor sebesar 60. Skor rata-rata total dan angka tingkat pencapaian ini menunjukan bahwa secara umum skor motivasi belajar berdasarkan faktor ekstrinsik adalah kurang baik. Artinya rata-rata motivasi siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang dinilai kurang baik. Persentase terbesar dari seluruh
Kurang baik Kurang baik
33
pilihan jawaban instrument berada pada kriteria sangat sering (SS) dan kriteria sering (S) yaitu sebanyak 25%, kriteria sangat selalu (SL) 15%, kriteria jarang (JR) 15%, dan kriteria tidak pernah (TP) sebanyak 20%. Untuk indikator dorongan keluarga mempunyai skor rata-rata 3.25 dan tingkat capaian 66% berada pada kategori sangat cukup. Dilihat dari persentase seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria selalu (SL) yaitu sebanyak 15%, kriteria sangat sering (SS) 20%, kriteria sering (S) 20%, kriteria Jarang (JR) 15%, dan untuk kriteria Tidak Pernah (TP) 30%.. Untuk indikator dorongan teman mempunyai skor rata-rata 2.85 dan tingkat capaian 57% berada pada kategori kurang baik. Dilihat dari persentase seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria selalu (SL) yaitu sebanyak 15%, kriteria sangat sering (SS) 25%, kriteria sering (S) 10%, kriteria jarang (JR) 20%, dan untuk kriteria tidak pernah (TP) 30%. Untuk
indikator
menambah
pergaulan
dilingkungan
sosial
mempunyai skor rata-rata 3.25 dan tingkat capaian 65% berada pada kategori sangat cukup. Dilihat dari persentase seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria selalu (SL) yaitu sebanyak 15%, kriteria sangat sering (SS) 30%, kriteria sering (S) 40%, kriteria jarang (JR) 5%, dan untuk kriteria tidak pernah (TP) 10%. Untuk indikator sarana dan prasarana mempunyai skor rata-rata 2.70 dan tingkat capaian 54% berada pada kategori kurang baik. Dilihat dari persentase seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria selalu
34
(SL) yaitu sebanyak 5%, kriteria sangat sering (SS) 20%, kriteria sering (S) 30%, kriteria jarang (JR) 30%, dan untuk kriteria sangat tidak Pernah (TP) 15%. Selanjutnya berdasarkan deskripsi data penelitian diatas, dapat diungkapkan bahwa distribusi jawaban responden pada setiap indikator sebagian besar menyatakan setuju dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan dalam instrument. Jika dilihat dari faktor penghambat terhadap peningkatan motivasi belajar siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang berdasarkan faktor ekstrinsik, maka indikator yang merupakan faktor penghambat adalah sarana dan prasarana. Hal ini terlihat dari tingkat capaian skor pada indikator ini rendah dibandingkan dengan indikator yang lain yaitu 54% yang berada pada kategori cukup. C. Pembahasan a. Status Gizi Penilaian status gizi untuk anak yang berusia 2 hingga 18 tahun menggunakan indeks antopometri berupa pengukuran BB/U dan BB/TB untuk nantinya diperoleh standar deviasi atau kemudian disesuaikan dengan tabel WHO-NCHS.
Status
gizi
untuk
anak
menurut
tabel
WHO-NCHS
dikategorikan menjadi a) gizi lebih > 120%, b) gizi baik 80% - 120%, c) gizi sedang 70% - 79%, d) gizi kurang 60% - 69% median BB/U baku WHONHCS, 1983. gizi buruk < 60%. Dari hasil analisis deskriptif pada tabel bahwa secara keseluruhan status gizi siswa-siswi SMP N 2 Tilatang Kamang tidak ada siswa yang memiliki gizi
35
buruk. Artinya bahwa status gizi siswa-siswi SMP N 2 Tilatang Kamang mempunyai staus gizi yang baik. Menurut Khumaidi (1994:6) bahwa: status gizi adalah keadaan seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi dari makanan dalam jangka waktu yang lama. Konsumsi zat gizi makanan ini dimaksudkan untuk pertumbuhan skeletal disamping itu konsumsi zat gizi dimaksudkan adalah untuk mendapatkan energi yang cukup atau gizi seimbang, maka kualitas berbagai unsur gizi yang terdapat dalam makanan juga harus seimbang atau cukup. Kekurangan atau kelebihan unsur gizi akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan tubuh yang dijelaskan oleh Wirakusumah (1997: 84-89) yang antara lain mengemukakan: kekurangan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah rendah, akibatnya perasaan lapar, lesu dan malas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karbohidrat, protein dan lemak sangat penting bagi kesehatan tubuh. Tanpa karbohidrat yang cukup, orang akan lapar, lesu dan malas. Tanpa protein yang cukup akan menghambat perkembangan otak dan otot. Otot-otot yang berkembang dengan baik akan mempunyai kekuatan untuk melakukan berbagai aktifitas.
36
b. Motivasi Belajar Motivasi belajar siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang pada umumnya memiliki motivasi belajar yang cukup baik . Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong seseorang untuk belajar, karena motivasi belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat kesuksesan siswa. Selanjutnya ada beberapa usaha dan upaya yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam diri siswa yaitu antara lain adalah guru penjasorkes dalam memberikan materi pembelajaran penjasorkes dibuat bentuk modifikasi permainan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu ditingkatkan, memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa yang memiliki ketekunan dan rajin serta menyukai pembelajaran penjasorkes, memberikan perhatian khusus bagi siswa yang mempunyai kesulitan dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dan lain-lain sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan modifikasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan baik. Kemudian meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, khususnya dalam pembelajaran penjasorkes juga dipengaruhi oleh dorongan dan perhatian dari pihak keluarga, apakah dari saudaranya atau dari orang tua. Perhatian dan pengawasan orang tua terhadap kegiatan belajar anaknya merupakan salah satu upaya yang dapat memberikan rangsangan positif bagi anak atau membuat anak akan menghargai orang tuanya, sehingga dia lebih giat lagi belajar,
37
menginginkan yang terbaik di mata orang tuanya. Namun akan terjadi sebaliknya apa bila seorang anak tidak pernah diperhatikan atau pengawasan terhadap kegiatan belajarnya, maka anak tersebut akan malas belajar dan bertindak seenaknya. Hal ini lama kelamaan menjadikan belajar itu tidak penting dan bukan suatu keharusan atau menjadi pemalas untuk belajar.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang tinjauan status gizi, dan motivasi belajar penjasorkes siswa-siswi SMP N 2 Tilatang Kamang maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Status gizi siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang dilihat dengan frekuensi status gizi putra yang berada pada kategori gizi lebih dan gizi kuang ada satu orang, dan empat orang berada pada kategori gizi baik dan gizi sedang. Sedangkan frekuensi status gizi putri sembilan orang pada gizi baik dan satu orang pada gizi sedang. 2. Skor hasil penelitian motivasi belajar siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang berdasarkan faktor instrinsik dengan skor rata-ratanya 3,60 dengan tingkat capaian 72% dan berada pada kategori cukup. Sedangkan dari faktor ekstrinsik siswa-siswi yang skor rata-ratanya 3,00 dengan tingkat capaian 60% dan berada pada kategori kurang baik. B. Saran Berdasarkan temuan penelitian ini, maka penelitian mengemukakan beberapa saran kepada berbagai pihak sebagai berikut : 1. Para guru-guru SMP N 2 Tilatang Kamang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan manfaat gizi baik bagi tubuh melalui program-program khusus tentang gizi. 2. Kepada semua pihak yang terkait terutama orang tua diharapkan dapat membantu,
mengarahkan, memotivasi, 38
membimbing dan
memberikan
39
penyuluhan kepada siswa-siswi SMP N 2 Tilatang Kamang khususnya tentang arti pentingnya gizi bagi kebutuhan tubuh, sehingga siswa-siswi SMP N 2 Tilatang Kamang termotivasi untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang cukup kandungan gizinya. 3. Para pengambil kebijakan, diharapkan dapat membantu mengembangkan pola pembelajaran dan peningkatan mutu gizi bagi siswa-siswi SMP N 2 Tilatang Kamang khususnya dengan melakukan analisis terhadap kebutuhan gizi terhadap tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia. Arikunto, Suharsimi.1998.Manajemen Penelitian.Jakarta:Gramedia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1994. Gizi Olahraga Sehat, Bugar dan Berprestasi. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Depdikbud. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud. 2007. Pendidikan Jasmani. Jakartta: Depdikbud. Depkes RI No. 28 tahun 1994 tentang status Gizi Anak. Depkes RI. 1999. Klasifikasi Status Gizi masyarakat. Direktorat Bina Gizi Masyarakat Desi, Anwar. 1990. Kamus Bessar Bahasa Indonesia .Surabaya: Armelia. Fajar, Ibnu,dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC Gunarsah, Singgih D. 1981. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Kuantaraf, dkk. Makanan Sehat. Bandung: Indonesia Publising House. Lufri. 2007. Kiat – Kiat Melakukan Penelitian. Padang. Lutan, Rusli. 2001. Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Olahraga. Menpora No. 207 tahun 1985 tentang Pendidikan Jasmani. Prayitno, Elida. 1993. Pengetahuan Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno, Elida. 1989. Motivasi. Jakarta. Riduan. 2004. Metoda & Teknik Menyusun Tesis. Bandung. Sadirman. 2986. Ciri-cir Motivasi. Jakarta. Slamento. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
40
41
Sudirman, A. M. 2002. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Persindo Persada. Sudyoroto. 2002. Motorik olahraga. Jakarta. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Tarsito Bandung. Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Undang-undang No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. UNP.(2009). Buku Panduan Penulis Tugas Akhir / Skripsi. UNP Padang. Weldya. 1991. Pengaruh Gizi Terhadap Hasil Belajar Siswa Padang. FPTK IKIP Padang. WHO (World Health Organizatiion) – NCHS (National Center For Health Statistuic)
42
LAMPIRAN I Data Penilaian Status Gizi Putra No. Responden Umur Berat Berat (Tahun, Badan Median Bulan) (Kg) 17,0 49 66,3 1. M. Ali Nafia 17,4 52 67,3 2. Irvan 17,5 60 67,6 3. Heru Wahyudi Agus 14,11 81 56,2 4. Hari Fitrianto 14,8 52 54,8 5. Rozy Pratama 13,8 42 48,8 6. Ahmad Fajri 15,2 40 57,7 7. M. Irsyad 15,2 43 57,7 8. Iqbal Tri Oktadeni 14,2 39 51,8 9. Ahkamil Hakimin 13,2 44 45,9 10. Rauzan Fiqri Remelko Mean Standar Deviasi Nilai Minimum Nilai Maksimum
Status Gizi (NSCH) 73,91 77,27 88,76 144,13 94,89 86,07 69,32 74,52 75,30 95,86 88 20,6 69,32 144,13
Data Penilaian Status Gizi Putri No. Responden Umur Berat Berat (Tahun, Badan Median Bulan) (Kg) Sari Saraswati 15,7 40 55,1 1. 14 50 50,3 2. Dewi Rahmadani 14 43 50,3 3. Nadia Pratiwi 13,3 43 47,2 4. Yola Septiani 13,2 43 46,8 5. Yola Rahmadini 13,6 45 48,3 6. Yeni Safitri 13,6 50 48,3 7. Affrilia Azani 14 47 50,3 8. Resa Fradila 13,9 43 49,3 9. Indah Dian Permata 13,7 43 48,6 10. Resi Julia Putri Mean Standar Deviasi Nilai Minimum Nilai Maksimum
Status Gizi (NSCH) 72,6 99,4 85,49 91,1 91,88 93,17 103,52 93,44 87,22 88,48 90,63 7,91 72,6 103,52
Kategori
Gizi Sedang Gizi Sedang Gizi Baik Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Sedang Gizi Sedang Gizi Baik
Kategori
Gizi Sedang Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik Gizi Baik
43
Lampiran II KISI-KISI INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM No 1
2
Variabel
Indikator
Motivasi Belajar 1. Faktor Siswa Intrinsik
2. Faktor Ekstrinsik
Sub Indikator
Item
a. Antusias dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
5
b. Tertarik mengikuti proses pembelajaran
5
c. Meningkatkan kemampuan berolahraga
3
a. Dorongan Keluarga
3
b. Dorongan Teman
2
c. Menambah Pergaulan dilingkungan sosial
3
d. Sarana dan Prasarana
3
44
Lampiran III 1. Pengantar Assalamualaikum Wr.Wb Sebelumnya saya mendoakan semoga saudara/i senantiasa berada dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dilindungi oleh tuhan Yang Maha Esa. Amin. Angket ini berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Untuk itu peneliti mengharapkan siswa/i memberikan jawaban yang jujur (sesuai dengan keadaan yang sebenarnya). Kesungguhan dan kejujuran siswa/i akan membantu hasil penelitian nantinya. Untuk itu dalam jawaban ini tidak ada istilah jawaban yang benar atau salah karena pengisian angket ini bukan ujian bagi siswa/i, karena itu tidak perlu terpengaruh oleh jawaban teman. Atas perhatiannya peneliti mengucapkan terima kasih. 2. Petunjuk Pengisian Dalam pengisian angket ini ada empat alternatif jawaban yang dapat dipilih, yaitu: a. Selalu (SL) b. Sangat Sering (SS) c. Sering (S) d. Jarang (JR) e. Tidak Pernah (TP)
45
Saudara/i dapat memilih salah satu alternatif jawaban dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan masing-masing alternatif jawaban yang dipilih.
46
Lampiran IV KUESIONER PENELITIAN NO 1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11 12 13
14
15 16
Pernyataan Motivasi Intrinsik Kalau saya berhasil dalam pelajaran penjas orkes akan menambah rasa percaya diri Saya senang mendapat nilai penjas orkes sesuai dengan kemampuan saya, walaupun rendah Saya merasa puas bila tugas penjasorkes yang saya kerjakan dengan baik Saya ingin belajar lebih giat untuk mendapatkan nilai tinggi Bila saya mendapat tugas pelajaran penjas orkes saya akan mengerjakan tugas itu dengan sebaik-baiknya Saya selalu mengikuti pelajaran penjas orkes Pada waktu guru penjas orkes menerangkan, saya memperhatikan dengan sungguh-sungguh Saya tidak suka bila guru penjasorkes sedang menerangkan pelajaran ada teman yang mengganggu Saya selalu mengamati dengan cara seksama bila guru penjas orkes menerangkan pelajaran Saya selalu tepat waktu datang kelapangan pada saat pelajaran penjas orkes Saya memiliki bakat untuk mengikuti mata pelajaran penjas orkes Saya senang jika diadakan lomba olahraga antar kelas atau sekolah Saya mau belajar keras dalam pelajaran penjas orkes Motivasi Ekstrinsik Apakah orang tua memberikan dorongan kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran penjas Apakah orang tua memberi sarana dan prasarana dalam mengikuti proses pembelajaran penjas Apakah keluarga menanyakan sejauh mana materi dikuasai dalam pembelajaran penjas
SL
SS
S
JR
TP
47
17
18
19
20
21
22 23 24
Apakah siswa mengikuti proses pembelajaran penjas karna dorongan dari teman Apakah siswa mengikuti proses pembelajaran penjas karena pengaruh teman Apakah lingkungan sosial menuntut siswa untuk mengikuti proses pembelajaran penjas Apakah siswa mengikuti proses pembelajaran penjas karena ingin banyak teman Apakah siswa ikut dalam diskusi kelompok dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran penjas Apakah sarana dan prasarana dalam pembelajaran penjas lengkap Apakah sarana dan prasarana yang ada disekolah membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran penjas Apakah siswa menggunakan sarana dan prasarana sesuai dengan kegunaannya
48
LAMPIRAN V UJI VALIDITAS Variabel Motivasi Belajar
Tabel Kerja Perhitungan Uji Validitas Butir Instrumen Penelitian Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Σ
Skor Butir (X1) 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 3
Skor Total (Y) 98 93 94 94 96 93 99 93 96 98 100 100 99 89 99 76 78 98 90 92
39
1875
X2
Y2
XY
9 16 25 16 25 16 16 25 16 16 16 25 16 9 16 16 16 25 25 9
9604 8649 8836 8836 9216 8649 9801 8649 9216 9604 10000 10000 9801 7921 9801 5776 6084 9604 8100 8464
294 372 470 376 480 372 396 465 384 392 400 500 396 267 396 304 312 490 450 276
353
176611
7792
Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus korelasi Product Moment, maka diperoleh harga rxy sebagai berikut :
49
Rxy =
√
Rxy =
√
Rxy = 0.447 > rtab 0.444 Untuk nomor butir pernyataan selanjutnya dilakukan perhitungan yang sama seperti di atas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Korelasi Skor Butir Dengan Skor Total ( rxy > 0.444) NO
NO. BUTIR ITEM
KOEFISIEN KORELASI
KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
0.447 0.450 0.449 0.523 0.554 0.481 0.465 -0.123 0.526 0.460 0.514 -0.345 0.618 0.445 0.486 0.497 -0. 254 0.579 0.543 0.526 0.586 0.501 0.515 -0.145 -0.374 0.541
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Tdk Valid Valid
50
27 28 29 30
27 28 29 30
0.491 0.473 0.578 -0.120
Valid Valid Valid Tdk Valid
51
LAMPIRAN VI UJI RELIABELITAS Tabel Kerja Perhitugan Reliabelitas Instrumen Penelitian Menggunakan Metoda Belah Dua (Genap-Ganjil) RES GANJIL (X) GENAP (Y) X2 Y2 XY 1 39 37 1521 1369 1443 2 43 34 1849 1156 1462 3 43 36 1849 1296 1548 4 45 34 2025 1156 1530 5 47 32 2209 1024 1504 6 40 36 1600 1296 1440 7 45 40 2025 1600 1800 8 41 32 1681 1024 1312 9 43 34 1849 1156 1462 10 37 46 1369 2116 1702 11 39 42 1521 1764 1638 12 45 34 2025 1156 1530 13 45 37 2025 1369 1665 14 39 38 1521 1444 1482 15 43 36 1849 1296 1548 16 33 26 1089 676 858 17 33 28 1089 784 924 18 43 44 1849 1936 1892 19 41 38 1681 1444 1558 20 37 34 1369 1156 1258 821 718 33995 26218 29556
Rxy =
√
Rxy =
√
Rxy = 0.445
52
Untuk mencari reliabilitas seluruh test, hasil di atas dilanjutkan dengan rumus Spearmam Brown sebagai berikut : 2 . r
2 . 0.445
R = ----------- = -----------------1 + r
1 + 0.445
= 0.618 > r tab 0.444 Dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini cukup reliabel (dapat dipercaya).
53
LAMPIRAN VII
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
10 4 4 1 3 1 2 3
Responden AL Afdinus Idris Gusdila Tomi Putra Herik Roby Hendra Hirfadli Chan Muhammad Alwan Oki Maika Putra Onriadi Putra M Agung Rendi Agus Rinaldo Rengga Alfindo Rinaldo Fernando Robi Kurniawan Verli Devilo Windi Maretno Syahputra Evi Ledya Lestari Fuji Rahmi Putri Lioni Rahmadani Mai Yulia Sari Ofia Oka Mila Rahmi Wulandari
11 5 4 4 5 5 4 4
12
Tabel Data Hasil Penelitian Item Pernyataan Variabel Motivasi Belajar 1 2 3 4 5 6 7 8 3 4 4 1 4 4 3 4 4 1 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 2 2 4 2 4 4 5 2 5 4 4 5 4 5 2 2 5 2 4 4 5 2 3 4 3 4 5 1 4 4 5 5 4 5 4 1 3 5 3 5 4 4 2 3 5 5 4 5 5 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 1 1 4 4 4 4 1 2 2 3 3 5 3 5 3 2 5 5 5 3 4 2 2 5 5 3 3 4 1 2 4 4 0.427 0.45 0.449 0.523 0.554 0.481 0.465
item Pernyataan Variabel Motivasi Belajar 13 14 15 16 17 18 19 1 3 5 4 3 3 4 5 4 1 3 3 4 4 4 4 2 1 5 4 5 1 3 2 2 4 4 4 2 1 5 5 3 5 1 2 4 3 5 4 1 1
20 1 1 2 2 2 1 1
9 1 3 1 2 4 1 3 2 3 3 3 5 3 3 5 2 4 3 3 4 0.526
21 4 4 4 5 5 5 5
22 4 5 4 4 3 4 5
54
1 5 2 5 2 5 1 4 3 3 3 4 2 4 3 4 1 3 2 3 2 4 2 4 2 3 0.46 0.514
23 3 3 2 3 2 3 4 3 3 5 3 3 3 1 2 1 2 1
4 4 3 4 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 3 5 4 3 5 1 5 4 4 5 3 3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 5 0.618 0.445 0.486 0.497
1 2 1 4 5 1 1 3 5 4 1 1 1 4 4 5 2 3 1 5 1 4 2 1 3 5 1 1 5 1 4 3 5 2 3 5 1 1 4 3 2 1 1 2 2 4 1 1 2 3 5 3 4 4 3 5 3 4 4 3 2 1 2 3 3 0.579 0.543 0.526 0.586 0.501
item Pernyataan Variabel Motivasi Belajar 24 25 26 27 28 29 3 1 4 4 4 1 2 3 4 2 4 2 3 2 1 3 1 2 4 2 5 3 2 2 5 1 4 4 4 2 2 1 4 3 2 1 4 1 2 5 4 3 2 3 4 4 1 5 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 5 3 1 1 3 2 3 3 3 4 5 5
Total Skor 30 98 93 94 94 96 93 99 93 96 98 100 100 99 89 99 76 78 98
55
1 1 0.51 5
3 4
2 4
3 3
3 3
0.541
0.491
0.473
0.578
90 92 10.86 7
56
Lampiran VIII Hasil Pengolahan Data Penelitian NO
1
Indikator Motivasi Instrinsik Antusias dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
1 2 3 4 5
rata - rata
2
3
Tertarik mengikuti proses pembelajaran rata - rata Meningkatkan kemampuan berolahraga rata - rata Motivasi Ekstrinsik Dorongan Keluarga
4
6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16
rata - rata Dorongan Teman
5
17 18
rata - rata 6
Menambah Pergaulan dilingkungan social
19 20 21
rata - rata Sarana dan Prasarana
7 rata - rata
Responden
No item
22 23 24
SS
S F
%
STS
%
F
%
F
%
6 5 5
30 11 55 3 15 0 25 10 50 5 25 0 25 10 50 1 5 1
0 0 5
0 0 3
0 0 15
83 80 73
4.15 4.00 3.65
3
%
TS
F
5
F
RR
RATA SKOR TOTAL RATA SKOR
1` 2 4 7 6 2 0 6 4 5 3 5 4
15 3 15 9 45
4
20
48
2.40
10 3 15 5 25 9 45 20 7 35 3 15 4 20 35 12 60 1 5 0 0 30 7 35 5 25 2 10 10 3 15 9 45 3 15 0 2 10 5 25 8 40 30 10 50 4 20 0 0 20 7 35 5 25 3 15 25 10 50 3 15 1 5 15 8 40 8 40 5 25 25 7 35 7 35 1 5 20 8 40 6 30 2 10
1 2 0 0 3 5 0 1 1 0 o 0
5 10 0 0 15 25 0 5 5 0 0 0
56 67 86 77 58 44 82 70 77 73 76 74
2.80 3,55 4.30 3.85 2.90 2.20 4.10 3.60 3.85 3.65 3.80 3.70
5 5 0 3 1 6 3 4 1 3 3 0 1 3 1
25 8 40 3 15 1 5 3 25 2 10 3 15 4 20 6 0 1 5 5 25 4 20 10 15 4 20 4 20 3 15 6 5 2 10 2 10 5 25 10 30 8 40 1 5 3 15 2 15 5 25 2 10 4 20 6 20 6 30 8 40 1 5 1 5 1 5 9 45 4 20 5 15 10 50 6 30 0 0 1 15 6 30 8 40 1 5 2 0 4 20 6 30 6 30 4 5 4 20 5 15 7 35 3 15 3 15 7 35 4 20 3 5 4 20 6 30 6 30 3
15 30 50 30 50 10 30 5 25 5 10 20 15 15 15
71 56 37 55 39 73 55 71 49 74 67 50 53 59 58
3.55 2.80 1.85 3,25 1.95 3.65 2.85 3.55 2.45 3.70 3.25 2.50 2.65 2.95 2.70
57
TC 83 80 73 48 56 71 86 77 58 44 82 72 77 73 76 74 71 56 37 66 39 73 57 71 49 74 65 50 53 59 54
58
Lampiran IX Dokumentasi
Gambar 1. Penimbangan Berat Badan Putra
Gambar 2. Penimbangan Berat Badan Putri
59
Gambar 3. Pembagian Kuesioner
Gambar 4. Siswa-siswi Sedang Mengisi Kuesioner
Gambar 5. Pengumpulan Kuesioner
60
Gambar 6. Fhoto Bersama Peneliti dan Siswa-siswi SMP Negeri 2 Tilatang Kamang Kabupaten Agam
61
62
63
64
65