ANALISIS PENGARUH ARUS KAS, LABA, DIVIDEN, DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP NILAI PASAR EKUITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2003-2009 NPM : 0642001 Supriyanto ABSTRACT This study aims to analyze the effect of cash flow, earning, dividend, and book value equity to market value equity for the company listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) with observation period from 2003 to 2009. The statistical methods that used in this research is multiple regression method. Independent variables are cash flow, earning, dividend, and book value equity, while the dependent variable is market value equity. The data obtained are secondary data that sourced from the annual financial report for the companies in Indonesia Stock Exchange. This research used 62 sample of companies listed with purposive sampling. All samples have the following data such as operating cash flow, income before extraordinary items, dividend, book value of equity, closing price and outstanding shares, ending on December 31 and expressed in Rupiah. The results indicated that earning, dividend, and book value equity have a significant positive effect with market value equity. While cash flow do not have a significant effect on market value equity. The effects of the four independent variables (cash flow, earning, dividend, and book value equity) with the dependent variable (market value equity) by 64%. Keywords: Cash Flow, Earning, Dividend, Book Value Equity, dan Market Value Equity PENDAHULUAN Sebuah perusahaan bukanlah mesin pencetak keuntungan bagi pemiliknya, melainkan sebuah entitas untuk menciptakan nilai bagi semua pihak yang berkepentingan. Selain itu, perusahaan bukanlah sekedar mesin yang mengubah input menjadi output, melainkan sebuah lembaga insani, sebuah masyarakat yang punya nilai, cita-cita, jati diri, dan tanggung jawab sosial. Salah satu pihak eksternal yang berkepentingan untuk mendapatkan nilai dari perusahaan adalah investor. Tempat untuk menghubungkan investor dengan perusahaan adalah bursa efek dan alat untuk menghubungkan antara kedua belah pihak adalah laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan komponen-komponen dari laporan keuangannya yang merupakan salah satu alat komunikasi antara perusahaan dengan investor dalam segi finansial. Komponen-komponen pada laporan keuangan digunakan oleh investor untuk mengambil berbagai keputusan, sehingga perlu adanya informasi yang akurat bagi investor guna mengambil berbagai jenis keputusan tersebut dengan tepat. Salah satu objek penting yang biasanya diperhatikan investor adalah harga pasar saham perusahaan. Bagi perusahaan, objek tersebut adalah sumber ekuitas bagi perusahaan. Sebelum melakukan investasi, investor akan melakukan penilaian saham terlebih dahulu apakah saham yang ditawarkan layak dibeli atau tidak. Investor akan membeli saham sebuah perusahaan untuk tujuan spekulasi dengan harapan akan memperoleh keuntungan dari selisih perubahan harga saham. Selain itu, investor juga berkeinginan mempunyai hak milik jangka panjang atas investasinya pada perusahaan, dengan harapan akan memperoleh laba jangka panjang sehingga angka-angka akuntansi inilah yang membantu para investor dalam pengambilan keputusan. Penilaian saham tersebut disebut sebagai penilaian ekuitas yang merupakan hasil dari harga pasar saham dikali dengan jumlah saham yang beredar (Lo & Lys, 2000). Komponen penting dalam laporan keuangan yang seringkali dijadikan sebagai alat bagi investor untuk menganalisis penilaian ekuitas adalah arus kas, laba, dividen dan nilai buku ekuitas (Penman & Sougiannis, 1996). Penggunaan informasi dengan menggabungkan komponen yang terdapat di laporan neraca dan laporan laba rugi memberikan informasi dalam jumlah banyak untuk penilaian ekuitas suatu perusahaan. Komponen arus kas yang dimaksud adalah arus kas aktivitas operasi (Penman, 1997).
1
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ohlson (1995), Lo dan Lys (2000), Pourheydari, Aflatooni dan Nikbakhat (2008), Subramanyam dan Venkatachalam (2001) dan Ganguli (2008) diharapkan mampu menjawab pengaruh antara arus kas, laba, dividen dan nilai buku ekuitas terhadap penilaian ekuitas perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur dan nonmanufaktur dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2009. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan pembahasan mengenai “Analisis Pengaruh Arus Kas, Laba, Dividen, dan Nilai Buku Ekuitas terhadap Nilai Pasar Ekuitas pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2009”. KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Ohlson (1995) melakukan penelitian mengenai relevansi nilai untuk menginvestigasi hubungan empiris antara nilai pasar modal (stock market values) dengan berbagai angka akuntansi yang dimaksudkan untuk menilai kegunaan angka-angka akuntansi tersebut dalam penilaian ekuitas. Angka-angka tersebut adalah laba (earning), nilai buku (book value) dan dividen (dividend). Penelitian tersebut memperkenalkan suatu model penilaian yang dikenal sebagai model penilaian laba residu (residual income valuation model) yang dikembangkan oleh Ohlson (1995) sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relevansi nilai dari data akuntansi tersebut yaitu laba, nilai buku dan dividen merupakan suatu indikator yang baik dalam menilai pasar ekuitas perusahaan. Termotivasi oleh penelitian Dechow, Hutton, dan Sloan (1998), Ohlson (2001) melakukan penyempurnaan model penelitian. Model penelitian terdahulu Ohlson dianggap tidak menyediakan informasi pokok yang krusial dalam analisis. Lebih jauh lagi, model Ohlson tidak mampu menggambarkan bagaimana pasar modal bekerja dan menjadi model yang sederhana dengan mengabaikan informasi lainnya. Oleh karena itu, Ohlson menggabungkan model penilaian laba residu dengan persistence parameter yang dikembangkan oleh Dechow, Hutton, dan Sloan (1998). Persistence parameter mampu lebih jauh menjelaskan nilai pasar dan tingkat pengembalian. Hasil dari penelitian tersebut bahwa dengan model penilaian laba residu digabungkan solusi penilaian baru (persistence parameter) mampu lebih komprehensif menjelaskan bagaimana laba, nilai buku ekuitas, dan dividen mempengaruhi nilai pasar ekuitas perusahaan. Arus Kas Charitou dan Ketz (2005) melakukan penelitian di Amerika Serikat dengan menggunakan cross-sectional equity valuation model untuk memeriksa pengaruh arus kas dengan aktivitas harga sekuritas. Penelitian menggunakan sampel 403 perusahaan di Amerika Serikat dengan periode penelitian 10 tahun (1976-1985). Hasil dari penelitian menyatakan adanya pengaruh yang kuat antara komponen arus kas dengan nilai pasar ekuitas perusahaan. Penelitian tentang pengaruh arus kas terhadap nilai pasar ekuitas juga dilakukan oleh Barth (1999). Penelitian Barth (1999) menggunakan akrual dan arus kas yang dianggap sebagai variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai pasar ekuitas. Akrual yang dimaksud dalam penelitian adalah laba, dan arus kas yang digunakan adalah arus kas aktivitas operasi. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan dengan data keuangan tahunan yang tersedia dari tahun 1987 sampai dengan tahun 1996. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa untuk semua perusahaan, akrual dan arus kas mempunyai kekuatan untuk menjelaskan prediksi nilai pasar ekuitas. Laba Penelitian yang dilakukan Tsay, Lin dan Wang (2008) menguji penilaian ekuitas dengan menggunakan model yang dikemukakan oleh Ohlson (1995) yaitu model penilaian laba residu (Residual Income Valuation Model). Tsay, Lin dan Wang (2008) menggunakan Model Ohlson dan membandingkan simultaneous models dengan single equation models untuk memprediksi harga saham. Peneliti menyelidiki bagaimana laba residu dan informasi relevan yang bernilai berefek pada nilai pasar ekuitas perusahaan. Hasil penelitiannya menemukan bahwa kemampuan prediksi dan penilaian efisiensi dari simultaneous models dalam penilaian harga saham lebih baik daripada single equation models. Investor akan menggunakan laba akuntansi dan informasi nilai relevan yang dikenal dengan prediksi laba, biaya kebangkrutan, biaya agensi dalam penilaian ekuitas untuk membuat keputusan.
2
Yee (2007) membentuk sebuah model penilaian yang menggunakan laba dan arus kas sebagai sumber informasi yang saling melengkapi. Model ini mengintegrasikan tiga gagasan. Pertama, laba menyediakan informasi tentang goncangan arus kas di masa depan. Kedua, laba berisi informasi akrual temporer. Ketiga, investor menggunakan arus kas dan laba untuk membuat pengalokasian dalam pengambilan keputusan dan menentukan harga. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas laba mempengaruhi produksi dan nilai konsumsi perusahaan. Selain itu, kualitas laba yang tinggi mempengaruhi harga pasar dan nilai pasar ekuitas yang berguna bagi investor. Dividen Li (2007) melakukan penelitian tentang penilaian ekuitas pada sistem perpajakan di Amerika Serikat. Dividen dikenai pajak dengan tingkat yang lebih tinggi daripada keuntungan dari modal (capital gain), sehingga menimbulkan denda pajak. Li (2007) memberikan bukti bahwa denda pajak dividen dan biaya agensi atas dividen memberikan pengaruh signifikan terhadap perpajakan investor, yang secara langsung mempengaruhi penilaian ekuitas. Hasil penelitian membuktikan bahwa pajak dan dividen mempengaruhi penilaian ekuitas. Karathanassis dan Spilioti (2003) menyatakan bahwa teoretis terdahulu tentang penilaian ekuitas atau harga pasar ekuitas ditentukan oleh variabel seperti dividen dan pertumbuhan dividen. Bagaimanapun pandangan tradisional ini telah ditantang oleh studi-studi bahwa harga pasar ekuitas ditentukan oleh nilai buku ekuitas dan laba. Penelitian ini menggunakan data metodologi dan harga pasar ekuitas dari Athens Stock Exchange untuk membedakan kinerja dari penelitian tradisional dan model yang baru lainnya tentang penilaian ekuitas. Hasil penelitian menampilkan bahwa kinerja model Ohlson (1995) serupa dan tampak lebih baik meskipun dalam beberapa kasus pada model Ohlson terdapat tradisional model. Nilai Buku Ekuitas Kwon (2009) melakukan penelitian pada 4.865 sampel perusahaan yang terdaftar di Pasar Saham Korea dengan waktu penelitian tahun 1994 sampai dengan tahun 2005. Penelitian tersebut menggunakan pondasi model penilaian ekuitas Ohlson (1995) dan Feltham dan Ohlson (1995). Variabel yang digunakan adalah nilai buku ekuitas, laba dan arus kas dalam menentukan harga pasar sekuritas. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa nilai buku ekuitas memiliki nilai relevan yang lebih dibandingkan dengan arus kas dan laba dalam penilaian ekuitas di negara Korea. Selain itu, dengan mengkombinasikan nilai buku ekuitas dan arus kas menghasilkan nilai relevan yang tinggi selama periode 1994 sampai dengan 2005. Jan dan Ou (2008) melakukan penelitian atas nilai buku ekuitas negatif dan penilaiannya. Penelitian ini menemukan adanya korelasi negatif antara nilai pasar dan nilai buku ekuitas untuk perusahaan yang mempunyai nilai buku ekuitas negatif. Penelitian ini juga menguji R&D expenditures dari perusahaan yang memiliki nilai buku ekuitas negatif dan menemukan bahwa R&D, khususnya akumulasi R&D dari waktu ke waktu, tidak hanya berkontribusi meningkatkan kecenderungan nilai buku ekuitas negatif tetapi juga memainkan peran yang penting dalam penilaian pasar untuk perusahaan ini. Perumusan Hipotesis H1 = Terdapat pengaruh signifikan antara arus kas terhadap nilai pasar ekuitas. H2 = Terdapat pengaruh signifikan antara laba terhadap nilai pasar ekuitas. H3 = Terdapat pengaruh signifikan antara dividen terhadap nilai pasar ekuitas. H4 = Terdapat pengaruh signifikan antara nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas. RANCANGAN PENELITIAN Di dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah laporan keuangan tahunan (annual financial report) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dipilih semua perusahaan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dan dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling ini merupakan salah satu metode pengambilan sampel dengan
3
berdasarkan pada beberapa pertimbangan (Indriantoro & Supomo, 1999). Kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Memiliki laporan keuangan yang lengkap dan berakhir pada tanggal 31 Desember. 3. Laporan keuangan disajikan dalam satuan mata uang rupiah. 4. Memiliki data-data yang diperlukan untuk menghitung arus kas, laba, dividen (selama tahun penelitian), nilai buku ekuitas dan nilai pasar ekuitas. Data-data yang dimaksudkan adalah arus kas aktivitas operasi, laba sebelum pos-pos luar biasa, dividen, nilai buku ekuitas, harga penutupan saham dan saham beredar. Data yang diteliti merupakan gabungan dari cross sectional dan time series. Cross sectional merupakan suatu studi untuk mengetahui hubungan komparatif beberapa subyek yang diteliti. Sedangkan time series lebih ditekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu (Indriantoro & Supomo, 1999). Data-data tersebut merupakan data perusahaan manufaktur dan non manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan horison waktu yang digunakan adalah dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2009. Periode tersebut dipilih karena semakin dekat jangka waktu yang digunakan dalam penelitian ini maka hasil yang diperoleh juga akan semakin mencerminkan kondisi saat ini. Di dalam penelitian ini digunakan 5 (lima) variabel yaitu arus kas, laba, dividen, nilai buku ekuitas dan nilai pasar ekuitas. Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas operasi (Ganguli, 2008). Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah income before extraordinary items (Ganguli, 2008). Dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah common dividend (Lo & Lys, 2000). Nilai buku ekuitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah book value of common equity (Ganguli, 2008). Nilai pasar ekuitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah outstanding shares dikali dengan closing price (Ganguli, 2008). Nilai ini bisa diterapkan bagi perusahaan yang sudah go public yaitu terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data observasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 207 data. Data-data tersebut kemudian diproses dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 15.0. Tabel 1 Daftar Perusahaan yang Dapat Dijadikan Sampel Keterangan Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Perusahaan non manufaktur yang terdaftar di BEI Perusahaan yang terdaftar di BEI Perusahaan yang menggunakan US$ Perusahaan yang delisting Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria Perusahaan yang dijadikan sampel Tahun penelitian Total data penelitian Data outlier Data observasi Sumber: Data sekunder diolah (2010).
4
Jumlah 143 perusahaan 271 perusahaan 414 perusahaan (28 perusahaan) (53 perusahaan) (333 perusahaan) 62 perusahaan 7 tahun 434 data 227 data 207 data
Tabel 2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Arus Kas Laba Dividen Nilai Buku Ekuitas Nilai Pasar Ekuitas
N 207 207 207 207 207
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
-174.132.000.000
286.377.000.000
51.205.831.030,66
82.854.544.993,17
812.053.000
182.821.000.000
53.211.019.720,38
44.215.826.346,84
102.122.700
60.284.525.155
16.337.748.808,42
15.146.755.014,86
12.214.643.631
1.238.270.000.000
358.869.565.521,9
282.574.577.304,6
10.560.000.000
1.780.130.000.000
479.057.497.984,1
456.223.622.192,7
Sumber: Data sekunder diolah (2010). Hasil pengujian F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Hasil Uji F Dependent Variable F Sig. Nilai Pasar Ekuitas 83,803 0,000
Kesimpulan Signifikan
Sumber: Data sekunder diolah (2010). Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Hasil Uji t Dependent Variable: Return on Investment Variabel
(Constant) Arus Kas Laba Dividen Nilai Buku Ekuitas
Unstandardized Coefficients
Kesimpulan
B -14.250.855.712,54 0,128 4,006 4,341 0,565
t -0,424 0,472 5,839 2,625 5,513
Sig. 0,672 0,638 0,000 0,009 0,000
Tidak Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Sumber: Data sekunder diolah (2010). Hasil Pengujian Hipotesis 1 (H1) Hasil dari Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas arus kas terhadap variabel dependen nilai pasar ekuitas sebesar 0,638 dan nilai koefisien sebesar 0,128. Nilai probabilitas yang lebih dari 0,05 menunjukkan bahwa arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Nilai koefisien sebesar 0,128 menunjukkan arah pengaruh positif dari arus kas terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ganguli (2008), Subramanyam dan Venkatachalam (2001) bahwa arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian juga konsisten dengan penelitian Courteau, Kao dan Richardson (2000), Penman dan Sougiannis (1996), Penman (2001) dan Rutterford (2004). Hasil Pengujian Hipotesis 2 (H2) Hasil dari Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas laba terhadap variabel dependen nilai pasar ekuitas sebesar 0,000 dengan nilai koefisien 4,006. Nilai probabilitas yang kurang dari 0,05 ini menunjukkan bahwa laba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Nilai koefisien sebesar 4,006 menunjukkan arah pengaruh positif dari laba terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ganguli (2008), Subramanyam dan Venkatachalam (2001), Ohlson (1995), Ohlson (2001), Lo dan Lys (2001) dan Pourheydari, Aflatooni dan Nikbakhat (2008) bahwa laba berpengaruh signifikan
5
terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian juga konsisten dengan penelitian Lev dan Zarowin (1999), Ota (2001), Tsay, Lin dan Wang (2008) dan Yee (2007). Hasil Pengujian Hipotesis 3 (H3) Hasil dari Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas dividen terhadap variabel dependen nilai pasar ekuitas sebesar 0,009 dengan nilai koefisien 4,341. Nilai probabilitas yang kurang dari 0,05 ini menunjukkan bahwa dividen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Nilai koefisien sebesar 4,341 menunjukkan arah pengaruh positif dari dividen terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ohlson (1995), Ohlson (2001), Lo dan Lys (2001) dan Pourheydari, Aflatooni dan Nikbakhat (2008) bahwa dividen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian juga konsisten dengan penelitian Belkaoui dan Picur (2001), Brief dan Zarowin (1999), Hand dan Landsman (1999), Karathanassis dan Spilioti (2003) dan Li (2007). Hasil Pengujian Hipotesis 4 (H4) Hasil dari Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas sebesar 0,000 dengan nilai koefisien sebesar 0,565. Nilai probabilitas yang kurang dari 0,05 ini menunjukkan bahwa nilai buku ekuitas berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Nilai koefisien sebesar 0,565 menunjukkan arah pengaruh positif dari nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ganguli (2008), Ohlson (1995), Ohlson (2001), Lo dan Lys (2001) dan Pourheydari, Aflatooni dan Nikbakhat (2008) bahwa nilai buku ekuitas berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian juga konsisten dengan penelitian Collins, Pincus dan Xie (1999), Franzen dan Radhakrishnan (2006), Kwon (2009), Jan dan Ou (2008), Subramanyam dan Venkatachalam (1998), Talaneh (2007), dan Yosef, Callen dan Livnat (1996). Hasil pengujian R dan R Square (R2) dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 5 Hasil R dan R Square Dependent Variable R R Square Nilai Pasar Ekuitas 0,790 0,642
Adjusted R Square 0,617
Sumber: Data sekunder diolah (2010). Dari hasil pengujian R dan R Square (R2) pada Tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa untuk variabel dependen nilai pasar ekuitas menunjukkan nilai R sebesar 0,790. Artinya hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen adalah positif. R Square (R2) yang dihasilkan menunjukkan nilai 0,642 atau 64,2%. Persentase ini menunjukkan bahwa variabel dependen nilai pasar ekuitas hanya dipengaruhi sebesar 64,2% oleh variabel independen yaitu arus kas, laba, dividen dan nilai buku ekuitas. Model regresi yang diuji dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + b 1X 1 + b 2X 2 + b 3X 3 + b 4X 4 + e Dimana: Y = X1 = X2 = X3 = X4 = a = e =
Nilai Pasar Ekuitas Arus Kas Laba Dividen Nilai Buku Ekuitas Konstanta Error
6
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Kesimpulan 1. Arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ganguli (2008), Subramanyam dan Venkatachalam (2001), Courteau, Kao dan Richardson (2000), Penman dan Sougiannis (1996), Penman (2001) dan Rutterford (2004) bahwa arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Akan tetapi, hasil dari penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Barth (1999), Charitou dan Ketz (2005), Graham dan Knight (1996) dan Berkman, Bradbury, dan Ferguson (2002) bahwa arus kas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Arus kas tidak mampu menyediakan informasi yang berguna bagi investor untuk mengambil keputusan yang menitikberatkan pada penilaian ekuitas. Komponen nilai pasar ekuitas seperti saham beredar dan harga saham tidak dipengaruhi oleh arus kas, melainkan dipengaruhi oleh komponen yang bersifat akrual (Ganguli, 2008). 2. Laba berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ganguli (2008), Subramanyam dan Venkatachalam (2001), Ohlson (1995), Ohlson (2001), Lo dan Lys (2001) dan Pourheydari, Aflatooni dan Nikbakhat (2008) bahwa laba berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian juga konsisten dengan penelitian Lev dan Zarowin (1999), Ota (2001), Tsay, Lin dan Wang (2008) dan Yee (2007). Laba adalah komponen yang mendapatkan perhatian khusus dari investor untuk melakukan investasi pada perusahaan. Investor melakukan analisis laba dari tahun-tahun sebelumnya untuk memprediksi apakah perusahaan memiliki penilaian ekuitas yang tinggi. Nilai laba dapat mempengaruhi secara langsung nilai pasar saham suatu perusahaan. 3. Dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ohlson (1995), Ohlson (2001), Lo dan Lys (2001) dan Pourheydari, Aflatooni dan Nikbakhat (2008) bahwa dividen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian juga konsisten dengan penelitian Belkaoui dan Picur (2001), Brief dan Zarowin (1999), Hand dan Landsman (1999), Karathanassis dan Spilioti (2003) dan Li (2007). Komponen dividen digunakan investor untuk menilai tingkat pengembalian suatu perusahaaan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Jumlah dividen yang dibagikan secara langsung mempengaruhi jumlah saham yang beredar dan nilai pasar saham suatu perusahaan. 4. Nilai buku ekuitas berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ganguli (2008), Ohlson (1995), Ohlson (2001), Lo dan Lys (2001) dan Pourheydari, Aflatooni dan Nikbakhat (2008) bahwa nilai buku ekuitas berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar ekuitas. Hasil penelitian juga konsisten dengan penelitian Collins, Pincus dan Xie (1999), Franzen dan Radhakrishnan (2006), Kwon (2009), Jan dan Ou (2008), Subramanyam dan Venkatachalam (1998), Talaneh (2007), dan Yosef, Callen dan Livnat (1996). Nilai buku ekuitas adalah selisih dari jumlah aset dengan jumlah hutang atau disebut dana internal perusahaan. Besar kecilnya nilai buku ekuitas menunjukkan seberapa besar pendanaan suatu perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Tingginya nilai buku ekuitas secara tidak langsung diikuti dengan tingginya nilai pasar ekuitas karena komponen saham beredar. Keterbatasan 1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas, yaitu hanya menggunakan sampel 62 perusahaan yang memenuhi kriteria dengan 207 data observasi. Karena terdapat salah satu variabel yang menggunakan komponen dividen, sehingga tidak semua perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini karena tidak setiap perusahaan membagikan dividen secara 7 tahun berturut-turut. Namun, hanya perusahaan yang membagikan dividen secara 7 tahun berturut-turut (2003-2009) saja yang dapat dijadikan sampel. Sehingga hal ini bisa mempengaruhi hasil regresi yang diteliti dalam mencerminkan kondisi perusahaan go public yang terdapat di Indonesia.
7
2. 3.
Terbatasnya sampel perusahaan karena periode pengamatan yang digunakan adalah 7 tahun dengan horison waktu 2003 sampai dengan 2009. Model penelitian yang diuji hanya satu model yaitu dengan variabel nilai pasar ekuitas sebagai variabel dependen sehingga penulis tidak dapat membandingkan model penelitian dengan variabel dependen lainnya. Begitu juga terbatasnya variabel independen yang digunakan dalam penelitian antara lain arus kas, laba, dividen dan nilai buku ekuitas.
Rekomendasi 1. Melakukan penelitan di negara yang perusahaannya relatif lebih sering dan lebih konsisten dalam pembagian dividen. 2. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian yaitu menambah tahun pengamatan. 3. Melakukan penelitian yang lebih luas dengan melibatkan variabel dependen lainnya seperti stock return, future cash flow dan variabel independen lainnya seperti akrual, Return on Equity dan Price-to-Book Ratio.
8
DAFTAR PUSTAKA Abukari, K., Jog, V., & McConomy, B. J. (2000). The role and the relative importance of financial statements in equity valuation. Retrieved June 8, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Aleksanyan, M. (2006). Value relevance of book value, retained earnings and dividends: premium vs. discount firms. University of Glasgow, UK. Ball, R., & Brown, P. (1968). An empirical evaluation of accounting income numbers. Journal of Accounting Research, 6(2). Ballas, A.A., & Hevas, D. L. (2003). European differences in the valuation of earnings and book value: regulation effects or industry effects?. Retrieved June 20, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Balsam, S., Bartov, E., & Marquardt, C. (2000). Accruals management, investor sophistication, and equity valuation: evidence from 10-Q filings. Temple University. Barth, M. E. (1999). Accruals, cash flows, and equity value. Stanford University. Retrieved September 4, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Barth, M. E., Beaver, W. H., Hand, J. R. M., & Landsman, W. R. (2004). Accruals, accountingbased valuation model, and the prediction of equity values. Standford University. Belkaoui, A. R. (1998). Earnings, dividends and equity value of multinational firms. Retrieved September 4, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Belkaoui, A. R., & Picur, R. D. (2001). Investment opportunity set dependence of dividend yield and price earnings ratio. Managerial Finance, 27(3). Berkman, H., Bradbury, M. E., & Ferguson, J. (2002). The accuracy of price-earnings and discounted cash flow methods of ipo equity valuation. Journal of International Financial Management & Accounting, 11(2). Brief, R.P. & Zarowin, P. (1999). The value relevance of dividends, book value and earnings. Retrieved July 9, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Chen, P., & Zhang, G. (2002). The roles of earnings and book value in equity valuation: a real options based analysis. Retrieved May 20, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Chen, P., & Zhang, G. (2004). Profitability (ROE), earnings and book value in equity valuation: a geometric view and empirical evidence. Department of Accounting, Hong Kong University of Science and Technology. Courteau, L., Kao, J., & Richardson, G. D. (2000). The equivalent of dividend, cash flows and residual earnings approaches to equity valuation employing ideal terminal value expressions. Department of Accounting. Charitou, A. & Ketz, E. (2005). An empirical examination of cash flow measures. Accounting Foundation, 27(1). Collins, D., Pincus, M. & Xie, H. (1999). Equity valuation and negative earnings: the role of book value and equity. Accounting Review, 74(1). Ely, K., & Waymire, G. (1998). Accounting standard-setting organizations and earnings relevance: longitudinal evidence from NYSE common stocks, 1927-93. Journal of Accounting Research, 37. Eng, L. L., Li, S., & Mak, Y. T. (1999). Trend in earnings, book values and stock price relationships: an international study. Deparment of Finance and Accounting. Fairfield, P. M. (1994). P/E, P/B and the present value of future dividends. Financial Analysts Journal, 50(4). Feltham, G. A., & Ohlson, J. A. (1995). Valuation and clean surplus accounting for operating and financial activities. Contemporary Accounting Research, 11. Franzens, L., & Radhakrishnan, S. (2006). The value-relevance of earnings and book value across profit and loss firms: the case of R&D spending. School of Management, University of Dallas at Texas. Ganguli, S. K. (2008). Accounting earning, book value and cash flow in equity valuation: an empirical study on CNX NIFTY companies. Retrieved May 21, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Ghozali, I. (2001). Aplikasi analisis multivariate dengan menggunakan SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
9
Graham, C. M., & Knight, J. R. (1996). Cash flows vs. earnings in the valuation of equity REITs. University of San Fransisco. Hand, J., & Landsman, W. (1999). The pricing of dividends in equity valuation. Journal of Business Finance and Accounting, 32(34). Indriantoro, N., & Supomo, B. (1999). Metodologi penelitian bisnis untuk akuntansi dan manajemen edisi pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Jan, C.L., & Ou, J.A. (2008). The role of negative earnings in the valuation of equity stocks. New York University and Santa Clara University. Karathanassis, G.A., & Spilioti, S.N. (2003). An empirical investigation of the traditional and the clean surplus valuation models. Managerial Finance, 29(9), 55, 12. Kwon, G. J. (2009). The relevance of book values, earnings, and cash flows: evidence from Korea. International Journal of Business and Management. 4(10). Lamp, F. (2008). Earnings and book value as predictors of market value: do nonlinearities matter in the cross section?. Journal of Accounting Research, 7. Lev, B., & Zarowin, P. (1999). The boundaries of financial reporting and how to extend them. Journal of Accounting Research. 37(2). Li, O.Z. (2007). Taxes and valuation: evidence from dividend change announcements. The Journal of the American Taxation Association. 29(2). Lo, K., & Lys, T. (2000). The ohlson model: contribution to valuation theory, limitations, and empirical applications. Journal Account Audit Finance, 15. Ohlson, J. A. (1995). Earnings, book values, and dividends in equity valuation. Contemporary Accounting Research, 11(2). Ohlson, J. A. (2001). Earnings, book values, and dividends in equity valuation: an empirical perspective. Contemporary Accounting Research, 18(1). Ota, K. (2001). The value relevance of book value, current earnings and management forecast of earnings. Retrieved November 17, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Penman, S. H. (1997). Combining equity and book value in equity valuation. Contemporary Accounting Research. Penman, S. H. (2001). On comparing cash flow and accrual accounting models for use in equity valuation: a response to Lundholm and O’Keefe (CAR, Summer 2001). Contemporary Accounting Research. 18(4). Penman, S. H., & Sougiannis, T. (1996). A comparison of dividend, cash flow, and earnings approaches to equity valuation. University of California, Berkeley. Pourheydari, O., Aflatooni, A., & Nikbakhat, Z. (2008). The pricing of dividends and book value in equity valuation: the case of Iran. International Research Journal of Finance and Economics. Pourheydari, O., Soleimani, A. G. H., & Safajou, M. (2005). A study of relationship between earning and book value with market value of listed companies in Tehran Stock Exchange. Iranian Accounting and Auditing Review. Rutterford, J. (2004). From dividend yield to discounted cash flow: a history of UK and US equity valuation techniques. Accounting, Business, and Financial History. 14(2). Subramanyam, K.R., & Venkatachalam, M. (1998). The role of book value in equity valuation: does the stock variable merely proxy for relevant past flows?. Retrieved May 20, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Subramanyam, K.R., & Venkatachalam, M. (2001). Earnings, cash flows and ex post intrinsic value of equity. University of Southern California. Sugiyono (2001). Statistik untuk penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sunyoto, D. (2007). Analisa regresi dan korelasi bivariat ringkasan dan kasus. Yogyakarta: Amara Books. Talaneh, A. (2007). Negative (low) earnings and the abandonment option role of equity book value: case of Iran. Retrieved November 18, 2009, from http://www.papers.ssrn.com/. Tsay, R. S., Lin, Yi-Mien, & Wang, Hsiao-Wen (2008). Residual income, value-relevant information and equity valuation: a simultaneous equations approach. Review Quant Finance Accounting, 31, 331–358.
10