Home
Add Document
Sign In
Register
No title
Home
No title
...
Author:
Guest
5 downloads
45 Views
10MB Size
Report
DOWNLOAD PDF
Recommend Documents
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
No title
ASPET
EA;TAIT
ETAN
ITATEANFTVA
EIEFTGAIIT
Cnmrcl
ffi
rrEcrlxre;Nm
^'l ^l'.. vagll
Dr.
kertas
Sumantoro
kerja
untuk
seminar
PAJAK 1983 MENGEFEKTIPKANPELAKSANAANUNDANG*UNDAI{G diselenggarakan TIIl
oleh
:
SPHN PEI{GKAJIA}J HUKIJMEKO}.lOlvIIPEMBA}.IGUI.IAI'J DEPARTEIVIEi{ KEI{AKIIVIAi'i sama dengan
bekerja i " I .A . S .
INSTITUTE
bertempat
di
i{OTEL BOROBUDURI NTERCONTII.{ENTAL
Jakarta,
L7
18 Juli
L9B4
i
DAi:{ KAITAT{i'IYA DEi'{GAii KEGIATAT'{
ASPEK PAJAK
PERUSAHAAN IYULTII'{ASIONAL (MNC) ( Dr.
I.
Sumantoro
)
LATAR BELAKANG
dan kegiatan
Pajak
luas
MNC dengan
pembangunan
partner
dengan iI€YCL!
4
^ - -'t d.-ar
serta
dengan kegiatan
modal'
ivINC
kerjasama
pereKonom]-an
untuk mengenerate
pembahasan aspek pajak
itu
yait.u
1. Negara penerima modal (host 2. Partner
Lerkait..
-^,1^'l [rvucl.L.
kepada 4 pihak
diarahkan
negara penerima
usaha lokal
dasar
Atas
lagi
pajak
kaitan
Capat dilihat
Secara lebih
yang
merupakan dua hal
MNC ini
r-^-.: ^+^J\C9 r Ct Ld.rr
dan
r/ll\r/r ralt\-.,
: country)
usaha lokal
3. MNCsendiri 4 . N e g a r a a s a l I v I N C( h o m e c o u n t r y ) . Negara dengan
tersebut
Untuk itu
d.apaL direalisir,
memberikan berbagai Par tner
berbagai
dalam
memberi lapangan kerja,
sebagainya.
fasilitas
usaha
lokal
benLuk ( joinl
pembelian,
francirise,
l-^--l rE!JqD4r.r(:
.!-^r^^!-..r ug!pgv\.tL
r\ =-O^, ^l r !! I-C] t r l:t ^ ^
I!D!
r, ^?nsi
pembanEunan,
pemerintah dan insentif yang
asing/lrtNc
meningkatkan
meningkatkan penerimaan negara,
agar partisipasinya
venLure,
CaIarn pembangunan
negara
penerima
modal
.oajak. dengan
berirubungan
kontrak,
liNC
natlagernent,
dalam
Leirnik,
dsb) meugharapkan mendapat.kanmanfaaL Cari
.-h.r-.,!urruu^
dsb
masuknya modal
modal menghendaki
harapan partisipasinya
produksi, dan
penerima
*^---^-^1^r[rc:irtvs:riJI€!I
!-^..^+ \g:urluurrverrt
^
^t ira!Irl
t- ^!-^^1^-i usrlrrvlrJYrt
l.illc sendiri rnotii
mencari
sedang
r
halnya
p e r u s a h a a n p a d a u m u n n ) z ar n e m l r u n y a i
'rntr-rng,
Lidak
terkecuali
berkernbang moLif
beberapa 1
seperti
ini
kadang-kadang makin besar
yang justru
faktcr
dan bahl
negara
sebab
sangat :nenunjang' pelaksanaan
aCa mctif
rl
modal men'forong perusahaan
Negara asal nnengembangkan
,li luar
kegiatannya
kekuaLan ekonoini nasicnalnya invesL.asi
diluar
p e r u s a i r a a n I " I N Ck e l u a r
di
neEeri negeri/di
negeri
n e g a r a t t y a , / m U Ca g a r untuk
mengenerate
drrnia-
Karena
didorong
oleh
pemerintah-
N e g a r a - n e g a r a a n g g o t a O E C Db a h k a n m e m b e r i k a n f a s i l i t a s
nya. ri :nr qJ ue r' rnLJr -! i f
lr-ni vaYr
n:irll/qJd,r
negeri,
nah-h VE:llclrrct:.tlctlt
terutarna di
seuerIlilild aa,l^rl-,-n-
harapan
dengan mot.if mencari lokal
dari
untuk
lilNc tidak
bertentangan
otomatis
dengan motif
oleh
zL il Ii I' Lt ,t d, -. Ir
ter jadi,
tehnologi
yang
karena
tehnologi
yang dikelola
pada partner
ketemu
disatu
tehnologi
sebab banyak ha1 i'{NC sendiri.
usaha Ioka1
MNCdi
paket
rupa ret atif
berarti
sesuatu
negara
dapat
Beberapa sehingga kecil terutaina umumnya
tehnologi.
pihai< nendorong l{NC dari
n e g a r a n y a i n e l e b a r k a n u s a h a n l ' a d i 1 r 1 3 Ei l e g e r i ,
1-
se1alu
ataupun alih
sedernikian
keseluruhan
mo,lal sendiri
tidal<
diselengEarakan.
juga kurang
dialihkan
hanya merupakan bagian dari
sulit
tersebut
I"INC, sedang harapan partner
usaha MIIC dilakukarr
sedang
asal
bah]
keuntungan dari
rlibagi
Negara
r l e g d - ! d ,rI -] yh cr 1r =
keempat pihak
memperoleh keuntungan
yang
keuntungan
A ( . -l .-di . r I
dalam pembangunan tidak
keuntungan
selalu
pengelolaan
cara
dari
:-^ :^'l r d r- d* * ulu- ^a^ ... ^i r1 ,y d k th^ -a' t l Q Ztii L
Ilarapan agar MNC berperanan
usaha
-^.in^ d.Drlr9
dan
negara sedang berkernbanE.
praktek,
Dala;n
- '. tI lm t l ^( J, \1l d
itu
akan tetapi
banyak
kritik
pengusaha dan kaurn buruh di
dari
dorongan Can fasilitas potensi
b a g i l / i N Ci t u
tidak
ekspor dan menyarngi produksi
Beberapa karena motif
yang menjadi
faktcr
negaranya yanE merasakan
dalan
Eckus
M ! ' { Cs e r i n g
adalah
melakukan
memaksirnalkan keuntungan dan meminima'lisir
pajak.
P e l a k s a n a a n m a n a d a p a b m e m b a w aa k i b a t
pajak,
mempengaruhi
pemerintahan
modal, membagi penghasilan penerima modal, asal
negerinya.
permasalahannlrs
memperoleh keuntungan tersebut,
praktek-praktek
sebab mengurangi
adil-,
partner
usaha secara tidak
usaha lokal
menghindar
seperti
dalam negeri
penerima
negara
wajar
beban
dengan negara
rlan bahkan juga pada
negara
modal. /
II.
IYII\U
UbAHA
MEI{AKSIMALKAN KEUNTUNGAI{ DAhI }18}'IINIIviALKAI{ BEBAN
:
PAJAK
Gejaj-a sebesar Bagi
perusahaan
setiap
mungkin
adalah
dan mengusahakan beban pajak
dengan
beberapa
'ari
Lr.lrI
!JsrrvrruuLllrg
seperti
Perusahaan ks ee9 lgc l iLad .tt IaI l n ) nya
perusahaan
kecia Larr se--kortornis J
-
l<ena
pajak.
mengatur
relatif
lebih
usahanya dalam satu
skala
perusahaan cabang/subsidiarynya
negara.
-^--1-'-L".^-
mungkin.
bentuk usaha lainnya.
M N C u m u r n n l z am e r e n c a r l a k a n k e g r a t a n global,
keuntungan
sekecil
MNCkesempatan untuk melakukan usaha tersebut
besar daripada
'--
mengusahakan
Krr'r€nd
l<eg:-aLan
pada
dan
secara i:erpa.du.
bertindak pada
umumnya mempunizai
nungkin itu
subsidiarynya
yang tersebar
sebagar
dasarnya
tujuan
t.ransaksi
dari
setiap
inerel
3-
MNC
melakukan
d a n r l e i n a k sj - m a l - l < a nk e u n t u n g a n
kecenderungan
di
MNC rupa
setelah aCalai't bairj
'lr'l -m LrCt-LO.lrt
JU.crL-rnl Jr z - , r z ctJ\
r^^tr-^^ i)cr/ciir
-^^-:-lPd. JC.^
l -'l Ilctr
d^^^pJc:U<1J.
D€Ucir
-^1-.. 9civLrrrgciaf
ci
tr; ^.i ^'l f I o I cI.! ,
^-+i d.L Li
.a
-^L.i ---Dgrrtrr9Ycr,
.
Dal-an usaha memaksimal-kan keuntungan
-: -; !rrl
.f .:*,---r-.: -l--\ttrtru,Ir9J\Itlr\all,
1---^-[a!c:llct
dijual
secara
dalam
meminimall
terbesar
*^*L^L---^ Pcrrrueuctpcrrr
^^-:-lyoJa^
dimanipulasi
vorarrY
rre!Yq
melaporkan
diproduksi ini
transferan lakukan -i^,.^;-;^-
Jo-o,
keuntungan
rendah.
!:rvv!urlry
rnelal-ui rra!-.,'
ur^-GK
dimana yanE
negara
memberi
sifatnya.
fasilitas
clrrLct!
-cPcl.
y!uy
input)
berkaitan cara .
beban pajak
Lr
rLu,
r,u\u
negara yang
di
secara
harga
atas
Dengan prai
yang besar
di
tarif
dan diturunkan
c[^cl,ll
ud,ts,au
pajaknya
negara yanE
tarif
komponen barang dan
secara dilebihkan unLuk
untuk
bahan
hasil
yang
output ).
merupakan satu paket kegiatan.
J-inpoI
di
untuk meminimalisir
ditetapkan
(underpricing
ini
ditempatkan
Proses penetapan harga untuk
(overpricing
belah
ke negara yang
tinggi
negara yang
yanE kecil
yang diekspor/impor
masukan
Hal-
dilakukan
uctrl
Strategi mentransf er
dengan menetapkan
dan mengambil keuntungan
pajaknya jasa
pricing
usaha MNCyang global
kegiatan
Linggi
ditarik
tlapat
t-^^^uE:i'cl!.
Jcrrr9
itu
dengan
arlal ah
-?^-.: Laa!I
t.idak akan
MNC itu.
itu I{a1
1^^-.: -r,rctg Id.rr
Untuk komponen yang penting
rendah atau di
transfer
Praktek
l.sn rtqrr
dapat
pricing.
I^ua.ll
rupa sehingga
pa jak
rendah.
lebih
pajaknya
tingkat
t-^-^L[t{:,rLrrtcrl
grup perusahaan
beban
kena pajak
transfer
negara yang menibebani pajak
pajaknya
keuntungan
sedemikian
bebas diluar
keuntungan dari tingkat
F^t-L^s^t-L^!aAu\JL-!ct^LLrr
produk dibuat
sesuatu
seLelah
mempraktekkan apa yang disebut
MNC sering
-^-.: -.:'.-'rL-lrlcltlrrllrttctl-54rr
,-f^-^! u4L,au
denEan valuta under-invoicinq
asing, unL.uk
Dala;a hal
pen-
maka praktek
di-
eicsi:or
dan
over-
iceunLungan
nenyatakan .--!,.
+^v^^t^,'+
relatif
tebih
-li
produknya
disuatu
sehiilgga
,l'i
+-^l----i
^^r^'1^l-
rendah.
negara
dari LcLd.iJr
ur
menetapkan perusahaau subsrdiarynya
pajak
Dalam hal- tingkat
jika
khususnya pelaksanaan
negara yang
dengan
sama, l"l!trC
harga
secara
intensif,
OaIang
tI
Sepei
perusahaan,
yaitu
pajak
'fi"r-i1---
pemberian pinjaman
dala'.n
pajaknya keuntungan-
me$Ibayar pajak
renCah
besar.
.^ tI j. -\ nd . i f {t -ea Ll - aa nPi I
LIIutdIrlctir
tidak -irr-
luga
dengan bunga
saja pada lasa-laSa
yang
diatur
paten a.tau kerjasama tehnik,
pemberian Iisensi
arbitrer,
perbedaan
menggabungkan
m e n c a } < u pb i d a n g y a n g l u a s ,
^^^^?{-;
,-^r-^-
tarif
relatif
terdapat
untuk
cenderung
pricinE
dsb.
Walaupun
hampir
semua
mengalur masalah transfer prinsip
dengan
perl:imbangan ^ nemu^ rr -ei -L- ^a^L a a n , g
kan
Kemudian
negara
produk yang secara artificial
' Transfer
yaitu
itu.
Di negara yang administrasi
Cengan penghindaran
untu$ alokasi
Ieasing,
beberapa
tersebut
pajak.
hukum
keuntungan
secara
negara
di
MNC akan
^^--1"'-1-n p elllualail
di
nernpraktekkan transfer
cenderunE
antar
di
dari
kepada pembeli dengan bebas pajak.
dan menjual
under-invoicing
lemah,
menjual
P,aJd^lryct
produl<si,
bial'a
negara
di
^-i-r--^.r-
jual
harga
,iiatas
F
rendah dengan mengirim barang ke negara tersebut
pajaknya
akan
Lo.!rL
Jd.rrg
MNC dapat menetapkan
mengurangi keuntungan
dapat
L-ri
IrcYd.!ct
ke-
sebenarnya
dimana
negara secara marginal
Mi.lC dapat
derail-'ian,
produk
hatga
bukan
LtrPe[(JIelIr
Lel|jeuuL
uiiturigail
pe()etapan
prak';ek
Dengan
pengaturan n n2at ni nt l un n
pelaksanaan
nll.a sq oer m ua
prinsip
di
UU Pajak
banyai<
negara
telah
dan menetapkan cara penangannya
pricing deal-ing at
armrs
length
serta
didasari
dengan penerimaan negara
s
lnengaKLlr length
5-
hoi,ana
it'u.
Sltt'l i fnrra
Perdebatan
mpn{3l-an-
mengenai
't -- I;u,ctt -t \r '
n arihal E'-----*-
ini
^*.i ^.i -^ IijI:!9 f)f
A^^ LId.iI
^^A^ palia
*^h_i,,^.1 PeiiJLlciJ-.irI
-i^^'i J(:!Iro
t."; -^ LrdP
_n
h r
-^n^tr-r-tlrlc:rrtyurrJ
d.!
rp -=^! - 1v,g- u^e- l ^
.oada penetapan pemasaran
i=n uari
y
transfer
yang
lceuntungan
,' l! !nr D c ru:rr
i
-^+-;'l .l. -LctaJ-
t,rL,^.] n==.!a wi.l{JI€rd.r=7
beberapa jenrs
Ada
selesai.
L-'Errr4fl
dan pada- biayanya. problein
justru
yang
tidal<
.orinsip
mekanisme
at
length
dealing
armts
usaha lokal
ittNc secara
w aj a r
bagaimana sikap Hal-hal
III
( f air
apakah
penanganan yang
datr
hal
?
gains )
of
distribuLion
modal terhadap
akan dibairas
lain itu
sulit
penerima
negara kecuali
dengan
Ketiga,
bagaidengan
pembagian hasi I usaha
*"*p"toleh
negara asal
diatas
Ited.ua,
salah?
metniliki
mana partner
daripada
Cigunakatr
apak.eh MNC yang melaksana-
Pertatna,
tirabul. itu
pricing
transf.=r
rflodal
akan
pilihan
sulit.
Pertanyaan kan
yang
harga
pada
Lerletal"
pajak
pejabat
diharlapi
,-1a-l-ammenentukan
kriterian\za ioi
yang
diawal-i
praktek dengan
dan
?
keempat
MNC tersebut modus
?
operandi
ltlNCitu.
MODUS OPER.AI{IDI
Sesuai
dengan
rlengan
kaitan
umumnya dilakukan l.
usahanya,
sif at
memaksimalkan laba dengan berbagai
Pengalihan
keuntungan,
pricing
dan
income
rendah
atau
yang
modus operandi
dan meminimal-kan seperti
bentuk, yaitu
bebas
-6
pajai<
beba-n pajak
:
dengan melakr:kan transfer
nega-ra yanE tinEkat
ke
i"INC dal am
(Tax
ha.ren).
pajaknya
lebih
z.
l4emberikarr stalus ,limanfaatkan
pen-rsairaan picnrr 'Lax har/anr
sebagai
laba dau penghasilan
inengalihkan
untuk
dengan rtaksud yai tu sebagar
t.etnpar
negara yang
dari
saLu
pada yang lain. tvlenggunakan perusahaan sernacam personil aLau buffer
untuk
yang sengaja
holdinE
trust
atau
menutrrpr pemil-ik
dibentuk
untuk
fund
MNC
oleh
modal ,fan
kedok
pendapatan
yang diperolehnya. 4.
utama di
pajak
yang memberikan fasilitas
negara
ter-
aLibaha,
untuk
memisahkan income.
tujuan 5.
usaha dengan sistim
partner
Pemanfaatan
Penggunaan
tenaga ker ja
negara dimana
di
kegiatan
sehingga
ke negara asalnya,
aCa
me] akukan
perusahaan
negara tempat. usaha
di
tangani
untuk
berbagai subsidiary yang
benefit
upah dan lain-lain
dengan pengaturan gaji, ditanda
asing
dibayarkan
dan
pendapatan pekerja
asing
itr-r
dapat menghindar kena pajak. kontrak
Pengelolaan untuk
proyek di
negara pener irna
ditugasl
7.
tidak
menurut prinsip
sulit
di"rasir.
Penggunaan dalain
dilokalisir !^F--^ L€llatYci
^.-.:^Lioirry
modal,
subsidiarynya
at arnl s length
tenaga asing
ja-ngka
yang diperoleh
dan sub kontrak
pelaksanaann)/a dengan
yanE secara mobil
wai
L.-v^^l-,.JDEvsL L€!
^.,'l au!!
-7
i
f, I
Ai'^^--^!-^^ \ar1!4!(lyl\arl
harga
dan harga i eu juga
datang
wak'cu pen,Jek sehingga suli t
"oada
MNC
akibatnya .
,iitrasir pajak
pergi dan bagi
8.
yang Lingkat
beban
sehingga
jumlah
at
tet,api
dalam rangkaian
dan Cilakukan ungkapan
apakah hal- itu
di
negara asal
terkait
dengan biaya
di
tanpa prinsip
at
operand.i
benar-benar
royalti. terjual
satu negara kepada perusailimana permintaan
besar,
arin's length
pricing.
MNC diatas
kita
di
terjadi
usaha lokal.
akan impor
bahwa
barang yang tidak
b e r h u b u n g a n d e n g a n i ' { N Cy a i b u MNCdan partner
cabang
melebihi
secara
harus disadari
negara lain
modus
perusahaan
negeri
benar bagairnana boboLnya dan seberapa hal yang
admi-
investasi
inodal
ini
perusahaan subsidiary
haan subsidiary
pihal<
biaya
pendapatan.
perdagangan stock
Menyalurkan
Dengan
di te-
walaupun ada pembatasan
armfs length,
senantiasa
tehnologi
pada
keluar
royalti
Petttransieran
sebagai
bunga terletak
yang irebas pajak
subsidiary
nengkaji
pin jaman,
m,tdal
Penggunaan
dari
nle-
dan penjualan.
nistrasi
11.
negara
misalnya
ini
Modus operan,ii
pembeatukan cabang baru,
rapkan pada biaya
10.
di
sehiagga dapat
l-ebih tiaggi,
pajaknya
keuntungan.
lrvu!arry!
secara
a'ininistrasi
teruLa,na pada perusairaan subsidiary
berl-ebihan
g.
cverhead atar:
biaya
Pengaickasian
itu
Indonesia
dapat dan jika
mempengaruhi pihak-
negara Apa pula
penerima
modal
langkah-langkah
penanganannya. Atas si
,iasar
itu
permasalahan
rnengarahkan agar
dibawah
pajai< i4NC di
ini
akan
riibahas
dan ke3iaLan'i"lNC
serta
bagaimana rnembahas
m.enjadi partner
Indonesia
t')gunan. ,ia I am pe'rri-'ra
B-
dalan
jr:scif
ika-
bagaiinana usaha
dan
PE[,!BAGIAi{iIA-cIr' YAi{G'/\AJAR
akan bertanya
crang
hasil
l r i i ' { Cd a r r p a r t n e r
lokalnya
( f arr
distribr-rticn
gaias ) .
of
menEusahalian
pajak
itu
salah
Bukankah
pembagian wajar
secara
pem-bagian hasrl
perlu
itu
:
i ' ! i . I Cm e r n a k s i m a ' l l < a n I a b a ?
pajaknya,
agar
f-iseienggarakan
l<ewajaran
dika j i beberapa persoa'l an seperti Apakair praktek
nengusahakan
baga-inana
maka
Namun untuk
M i ' { C' d a n a s p e k
bagairnana I<egiatan
melihat
Setelah
merrrpakan praktek
itu
beban
dan meninirna'llcan
pada
usaha
umumnya pemerintah
Apakah
langkah-langkah
negara loenerima modal berwenang mengadakan
menanggulangi
d:-anggapnya nerugilcan, yang
konsesi
rerregosiasi
adilan. t-^...AE: WA
4.
-:^ F-j Crl atrr
Apakair
di-a
k e r n b a li
kepada
illIC
usaha partner
kerjasamanya
dengan MNC dirugikan,
Bukankah
usaha deinikian
l-^--:^^-'-^ Ae! J d-D€ttrlcr.
I i
pemerintah
asal
i ' { N Cy a n g m e n g h i n d a r i
Keernpat persoalan perhatian resolusi
yang karena
lokal
mencari
merupakan
upaya
m o d a 1 , / I 4 N Cd e m i k e p e n t i n g a n
ke-
mencari
penerimaan
mencegah
negaranya berwenang mengarnbil lanEkah-langkah tek
mengaCai"arr
atau
dengan i"iinc.
tsagaiinanal
karena
akibatnya diberikan
telah
prakt.ek i{i:{C tersebut
prak-
pajak selama ini
tersebut
badan-barlan internationa'l
,
telah
sehingga
tirnbul
u n c u k m e r r g a t r , r rk e w a j a r a n p e r ' - l r a g i a n h a s r l
J_
pul-a
nenjadi beberapa
usaira lii{C ter-
( aegara penerima'
sebut. ,;en3air partnernya F r i c^ i . rn .L
n-.-=rt
II=
Jo.!
ctDal-L
Barr: dan ,lalam Conduct.
of
on
Serangliaian
iransfer
pajak nricino I.
itu
pricing tukar
1.
Jika
ada
menggunakan
trya,
penerima
sehi;rgga iokal
tingkat
iri
rnendorong permasal ahan transfer
nilai
yang
inflasi
transfer
mengadakan
untuk
weak currency
).
tukar
nilai
resiko
Apalagi ganda
jika (
negara
nultiple
lokal,
keuntungan dan
nodal
royalti,
biaya
indul
masyarakat
ketat.
secara
ke-
sehingga mendorong MNCmeningkatkepada perusahaan
meningkatkan bagian atas
peinbatasan
penerima modal tne'lakukan
harga modal yanE diimporr-
parttrer
yang
inata uangnya terhadap
sistem
neEara
harusan partisipasi kan
selama
dampak pada
mempunyai
Calam pentransferan
negara
,liakui.
menclorong praktek
manajemen,/tehnik kepada perusahaan Jika
banyak
).
pemerintah
terutama
yang
kebutuhan
( Lo hedge against
exchange rates
mempunyai
modal
untuk melindungi
tersebut
MNC di
:
penerima
sehingga
kasrrs
alihan
aktor
code
Beberapa
yanE terjadi
f aktor-f
pertimbangan
lain
negara
Linggi
merrgenai yang
InternaSiOnal
huk.rn International
dan prai
pertanyaan
antara
Karena
dan pengambil-
lokal
rli.*-uarrgkan dalam
Corporations.
n a l n r - r ns e c a r a
pricing
EkOnOnr
Tata
i'!l{C yang
!<egiatan
konsesi
Beberapa
itu.
dalam
TransnaLiona'l
pernbairasan
rnengundang
.'1itU
:t a
pengaturan
ter jadi
telah
praktek
\t
kontrak
renegosiasi negara
m ^;-'l irtLruct-!-
rr-'r
d
partner
modal,
laba t.otalnlza
iU
share
subsi'liary-
pihaknya
terhadap
jaminan
atau
5.
sosial
neoJata,
berapa
pada perusahaan
ital
Lina
sebab
variasi
penerima
sr,oda'l atau
dan tingkat
karena
perSyaratan
ada beberapa pendekatan
pertama,
pengar-uran
subsidiarynya
yang ber-
yanE ketat
Lersebut
sehingga jika
negara
diantara
kepada l'lllC dibahas.
laba
manajemen pada masing-masing diperol-eh,
itu
rlan
t'itlak
M i ' { Cs e l a m a i n i .
mengiden'tif isir
princing
transf er
dimana
pada pr'aktek
seperti dengan
Kedua,
persyaratan
yang dapat dil-akukan.
desentralisasi
subsidiary
me-
peraLuran
pajak
barif
i tu
pricinE
bagaimana usaha penanggul angannya perlu
IJntuk i'tu
terpusat
rendah
tariinya
lemahnya
i<arena
pengawasan'
lemahnya
perbedaan sisten
perusahaan
yallg
negara
pajak.
lebihan,
Karena itu
,li
yang menCoronE pralciek transier
perundang-undangan,
be-
diantara
mend-orong MNC m-engal-ihkan keunlungan
subsidiarynya
berbagai
nunjukkan
ga ji
peningkaLan
menuntuL
pajai< dan bea masuk
tarif
sehingga
meminimal-isir
untuk
ket'at' yang
lainnYa.
aCa perbeclaan
Jij
br:.ruh a tau
kaun
m e r n l ) e la
sif atn1,3
rnengadakan pengawasan
modal
penerirna
neEara
Jika
moLirrasi konflik antara
perusaitaan
ada transfer
pricing
yang ada
dal am
MNC inrluk
dan
aj
secara wajar. rnerupakan
Ketiga, dengan inpor
pejabat.
pajal< dan bea cukai
dau overpricing
Keernpat,
internasional
pendekatan yang sifatnya menjaga
ekspor '3a"oatCiidentif
mertgaCakan perjaniian
li
underpricing
isir.
penghindaran
negara penerirna inodal dan nega"ra asa'l modal .
aEar
yaitu
pajak
ganda
antara
yao1,
Kelina,
rnerupakan parttrer
dan
masyarakaL transfe-r
cricing
tentang
kegiatan
I
- -
petnbukaan
dengn mensyaratkan
yaitu
)
- -
I " I N C( r l i s c l o s u r e
praj
menelusuri
untuk
lokal
melibatkarr
umuln lraitu
secara
p(indekat.an
requiremenb ) untuk
iniormasi
menawarkan
sahamnya Ci pasar modal dan atau pada waktu meminta kredit Disamping hal--hal ,ian
partner
lokal
negar4 penerima
modal
me;nperLirnbangl'.an aspek-aspei<
untul<
juga pihak
terseirut perlu
menguranEi. lcesenjangannya tlengan i'iNC yaitu l.
M e n g u s a h a l < a nk e l e n g k a p a n
peraturan
Mengusahakan
kemaiapuan
Meningkat.kan posisinya
arti
mengundang
partner
modal.
sehingga
lokal
kita
masalah ini
melihat
dan maksud sebenarnya IINC lzaitu
agar
berperanan
bargaining
melakukan
usahanya secara inenguntungkan.
usaha nasional
pada bagairnana IINC .lapat
usaha dan dal-am pembanEunan.
L2
lebih
neEara
mernbawa kil:a penerima
modal
dalam pernbangunan {alan dapal--
pertumbuhan rlunia
dit--ujukan
agar
daripada
mendorong
berikut
penerima
negara
pa jak
seimbang dengan MNC.
Bagairnana pada
beberapa
tentang
l
pengalaman dalam pengelolaan
pertukaran
dan bea masuk diantAra
perundang-undangan
pajak
MNC umumnya dan aCninistrasi
4.
tentang
informasi
MIIC.
kegiatan .)
clengan :
mendapatkan
ke;nampuan untuk
Meningkatkan
bank.
serta
agar l'Ii'{C dapat
Karena itu menjadi
pembahasan
partner
,Calarn
V. iviNc PAP,T\Eii DAL]\}4 USAHA DAI'] PLlr,le4ll"UtoOt{ Sela,'na i ni dengan
negara .oenerima modal dan partner
banyak
terjadi
makin tinggi
ma.na jika
HaI
yanE
hi:bungan
ketergan trrngan kuat"
adanl'a kesenjangan an tar
dirasakan
r:i,iak
usaha lokal. seimbang
Dalam
i " l N Cb e r a d a < l i , o i h a k k u a t ,
banyak
kegiaLan tidak
saja
rliNc
AkiitaLnya rlan
faktcr
dar i .oihai< yang lemah t.erha,lap maka rnoi:i E
nemaksi-rnalkan laba dan meminimalkan beban pajak besar.
kekuaian
hal- untuk maksud itu
yang sifatnlra
melanggar hukurn internasional,
nenjacri
MNC sering
ekonomis melainkan
seperti
yang rrntuk
semakin melakukan
politik
mernpengaruhi politik
a,rarl dalam
negeri
negara penerima moCal, menyuap pejabat
dan rnencari pelualg
untuk
mengirindar
previ I ege,
menghindar
irukum
pajak
itr:
mendapat.kan
hanyalah bagian kecil
.oermasalairan yanq tirnbul Atas dasar itu
untuk
dari
perlu
praktek
M r r r t rt e Cr s e b r r t .
l-ihat
apa lzang telah
kita
dalam mengatur masalah kegiatan Pertana
:
Kegiatan
MNc terdiri
Perlakuan
M N Cy a i t u :
:
masalah umum dan
terhada.o Ml{C terdiri
3.
Ker jasama antar
4.
Pelaksanaarr
ekonomi,
:
perlakuan
umumoleh
negara
dan kompensasi ,ian jurisdil<si.
pernerintah.
dar:iparla
Code of
t-ingkat nasional,
prose(lur
politik,
dan pembukaan informasi.
penerima tnodal, nasionalisasi
"oada
ptsB
dirintis
D i d a l a m n l z a d i m u a t k e c e n L r _ r a ny a n g m e n g a t u r :
keuangan dan sosial 2.
keselrrruiran
dalam bentuk penyusunan Code of Con
nal Corporations. 1.
rlaripada
sedang
Conrlrrct cerrliri
a-tas
m e k , : n i s m e 1 - e m i r a g ai n t e r n a s i o n a l
u n t r r k m er e \ " / ie i s .
I3
langkah rlan
Dianiara beberapa pa jak
keempat .ookok isi
dengan
dengarl '!ii:{Cyaj- tu
yang berhubungan
clan pinak
Lerdapat
Conduct tersebut
l ' I } t r Cy a r t g t . e r k a i t
kegiatan
pengaturan
Code of
masalah
:
a . M a s a l a h u r n u md a n P o l i t i < l.
national
for
RespecL
Adherence policiesr
to econotnic goals
observance
Review and renego'ciation
4.
Adhereuce to
5.
Respec.t of
6.
Non
practices;
and development cbjectirres,
of contracts; objecL'iires and rzaluesi
socio-culiural
human ri,lht
and fundamental transnalional
collaboration
by
minority
regirnes in
erence in
7.
Non interf
8.
Non ioterference
g.
AbstenLion
in
internal
f reedoms; corporation
Southern Africa. poli b.ical- af fairs
intergovernmental
relations;
from corrupt' practices.
b. Economic, financial-
and social
:
1. Ownership and corrtrol; 2. Balance of 3. Transfer
of
and Priorities;
3.
racist
and
cegaLations and administrative
,lomestic laws, 2.
sorzereignity
payments and financing
financing
4. Taxation 5. Competi L.ion and restrictirre 5. Transf er of
Tecirnoit:gy
i . Consuiier 1:roLecLion 3. EnviroitrnerrL;;rotecLion
1A
business
practices
with
c.
D i s c l o s i - r t e o L - 'i n f o r m a i : i o n .
seperti
hukum interirasionai dan
perlakuan
jurisdiksi
konpenbasi,
pengaturan
dengan
tseberai:a kecantuan Lainnya eraL kaitannya
terhadap MNC, nasionalisasi
huku-:n, implemenbasi dari
conducb serpa kerjasama antar
code
pemerintah. kekuatan
I(edr:a : berppa usaha untuk mengurangi kesenjangan antara i{NC d-engan partner l-okal, l.
2.
3.
yaitr[
negara sedang berkernbang dan
berupa pemberian beberapa petunjuk
Guidelines
f or
counteries,
Guidelli-ne
f or
developing
countries,
Manual on
the
agreempnt in
the
Licensfing gui,le
acquisition
5.
An intBrnational
usai:a
mengenai :
seperti
projects
indus"-rial
in
of
f oreign
technology
in
UNIDO.
establishment
for
partner
UI'IIDO.
developing
4.
f or
contracting
develo$ing
o-f
of
venture
UNIDO.
countries,
developing
jornt
industrial
WIPO
countries,
Code of Conduct of transfer
of
technology,
UNCTADT 6.
Laws
fnd regulations
businefs 7.
Action ing
practices,
Lo strengt.hen
to
t.he conLrol
of
restrictive
UNCTAD. the
technological
capacity
of de'relop-
co{rntries , UI{CTAD.
f .
i"iajor f ssues arising
9.
The imfact
f rorn tire transfer
of m"ultinat.ional
on intErnational 10.
relating
relat.ions,
Nationq.l legislation
oi
corporations
technology,
UNCTAD
on de.relopmen't and
Uls,CTC.
and regulations
1tr IJ
relating
to Tl{C, UiltrCTC.
'! 'l II
l4easures
goverrunent in
L2
Foreign
13
Tax
their
relation
invesLnenL in
treaties
capaci t1'
negotiation
tire
strengthening
TNC, IJI{CTC.
with
UIdECOSOC.
develo.oing countries,
between
oi
developing
developed and
countries,
UNECOSOC. 1A
Foreign
r5.
The impacb
16.
Wages and working
L7.
Dan
of
banyak
qanorf
l.
investment
and tax
traini
i,lliE on ernplr;ryinsni and in
conditions
og,
ILO.
MNE, ILC.
yang
terutama
lagi
IJNESCAP
administration,
resolusi-resolusi
berupa
i .
Resolusi
pernbentukan
Tata Ekonorni Inte-rnasional
Baru,
L984. z.
ILC yang menghasilkan
Resolusi of
A Tripartite Ent.erprises
on Mult.inational
?rinciples
Declaration Social
and
Policies. saLu
Pembentukan Investment other
4.
the
States
between
disputes
Settlement
and
Nai,ionals
of of
states.
-Resolusi
r^^ -L" r." ^-^ Us:! rluvUrlYCf
J o.rr9
sovereigniLy
over natural
to renegotiate
: - \ 6 r eF i n n s
qorrri ng
resources.
contracts
profits
aS opera tors
n e g a r a c r S i . , rm o d a l .
tersebut tJU di
cor-
receive
tt
Resolusi
yang menentang
ternyaia
AS telah
l_5
GoverrunenL have a
n'hen transnational
high net ea-rnings af ber taxes". excessive
permanent
A^ vCrfYClr
r" la
OPECyang menyatakan bahwa :
Resolusi right
on
Convention
exces siveiy
diterirna
rnenga'tur iral
juga ini.
di
yailE inenyatakan :
Resolus i r-.i -^.-
u^ t!r
L L la! t - L ' J c -
r-*^n.---!-i^^-'!
a- ^n. ld
transriatronai
and o thers
interrierliaris
Measures ^+r^^ O ther
upon terns
menyatakan
sucir
penting
dengan
of
resolusinya
Bentuk gractices
by
parties to
bilaterally
on the subject.
serangkaian
kemampuan partner
meningkatkan
alteraLion
measures and to exchange
appropriate
t
and horne governments
upon host
and mul tilaterally-information Yang
and i Ilici interference,
and tacit
conditions.
condenning
:
politicaf
forces
and
and celling
ccncerned t.ake
inarkeL
of
-
t+t- r1e. ^i ,r
invoives.
,oayments may be a rzeiricle f or distortion
corrup t
i^^c c o r p O r a t-iFo. n S,
yanE inertyaitEkuL: Ccrr,-l.ot practices
Resolusi
agreed
against.
tsb
langkah
usaha lokal
untuk
adalah MNC
menghadapi
tsb. Ketiga
:
penerima
merupakan usaha mempertemukan negara sedang berkernbang inodal
perjanjian
dengan
penghindaran
negara pajak
menetapkan agar beban pajak t.ermasuk t.irlak
juga
pajak
Perjanjian
kegiatan ganda
ganda.
dari
pengendalian Can
wajar
maju
dengan
menyelenggarakan
Adapun pokok-pokok
modal asing
aLas praktek
itu
dicerrnini
oleh
metnuat:
cakupan
pajak
yang
Pokoj<-pokok
isi
Model
disusun
OECD yang
domisili
perrnanent establishment,
pajak penghasilan,
modal,
tata
pajai<
cara
menghindari
ganda
pricing
transfer pajak.
menghindar
dipunguL
tidak
isinya
yairg
telah
dala.m perjanjian,
ganda
pajal< acas
(dengan
meLo
p e r n b e b a s a n ( e x e i n p t i o n ) a t a u k r = d : -t ) , d a n k e L e n t u a i r l ; h u s u s s e p e r t i non
discriininati,tn,
i-nforination,
mutual
dipiornatic
aEr:ernent
,orocedure,
i.n,f co(1sul,rr of iicials. L]
excirange
or'
tirnian dial--as maka keernpat;fihak
Dengan
pa jak
as.oek
dengan
rnengusahakan untuk
lcegi.rtan
dan
i,lNC
masing-nasing
rnerringi
i-rerjasainanya
i{NC secara
dengan
penerima menghindari
pembangunan dapat
dalam
wajar.
modal dan asal
modal dapat
ganda.
pajak
Dan
selanjutnya arenjalin
Dengan pendekalan
MNC sebagai partner
usaha
hasil
antara kerjasariia
demikian
dalam usaha dan
itu dalam
d.iharapkan.
PENUTUP
1983,
Pajak
1-^-.-1^lJ\tJtttPlc:A
: -i l.rra
diidentif
-^*1.. PE:!J(r
ci9qr
Pendekatan rrrJ/^ l'rl\v
l-^l-^+ v\Jv\rL
J.: ^^J^?.i \raDCtuAl!
yang wajar
'l-^-.i -r-* nt]9.!CfLclll
maka aspek pajak
dimana
ikasi
^^L^t-^ iiiell9ilSd.ild.ndlr
hasil
yaiEu mengefektipkan
dengan tema Seninar
Sesuai UU
menclapatkan bagian
lokal
usaha
maka maksud menjadikan
VI
Dengan
tnenguntungkan
I"INC dapat melakukan usahanya secara
partner
sedang
untuk
wajar.
negara penerima modal rnendapatkan IINC berperanan
pernbangunan,
negara
akan
seirnbang clengan
yang
IINC dengan usaha mendapatkan pembagian hasil ,fenikian
yang i:erkepentingan
U!lI^
-I--d^ct1l
sangat
-^r^.: ---scrllrryYct
pihal< berada,
!^r--h uCr.tyqrr,-'rrrv
r-^F-i ne!JctbdrltdlrJd.
MNC yang
dan kegiatan
+-1^L-q-..yelrrlclJcf-Lq'tlclrlrlJO.,
nasing-nasing
pelaksanaan
dan
I-*-+ seyaL
bagai;nana
lr-h -^h;l-^-f rtlerlLrctPal.Lr\cllr
1--^i =n \Jdyl.:1rr
dan bukannya sebaliknya. demikian
^^1.-^^^.i-^-^ DeiJa9cttrtldlld
UU Pajak 1983 dapat. lebih
mendudukkan
akan 'n^^.t-i ^.-lrtsDLtrrlct
l^^ \lctrl
efektip.
ooCoo
18
/l^^--uCrryclll
peranan I^-il-i -n u=ltlr^lcrlr
pajak
dan
^^1 -1, Pe!dLDCtlldO,lr
BAHAN BACAAi.{
I.
BalI, i{orld
Econorny of The political Gecrg€ W, Global Companies, HaI1, NY, L975NY, Prentice Rusiness, Englewood Cliffs,
Barnet, Power of !.\r Lt
Ronalrl Richard ,f and i'{uller, the i4u1r--inar-ional Corporations,
E,
The Globa1 Reach' Simon and Schuster,
I +.
Tata Ekonomi lnternasional L975.
Baru,
3.
Djojohadrkusumo, S,remitro, k e p a d a P r e s iden RI, Laporan
4.
Hymer, Stephen, The l4ul-tinational Corporations and the Law of Firms and l4oCern Unerzen DevelopmenL, dalam International L 9 7 5 . Imperialism, R . a d . i c e , P e n g u i n , Hugo London,
5.
Rochrnat Soemitro, Pajak Hukum C a n P.T. P e n g a r u h n y a , Perkembangan L977.
6.
Third World T., Negotiating David Louis, Smith, and Bell, p r o l o g u e , B a l l i n g e r Mineral Agreements, Promise and Cambridge Flass, L977.
7.
Sumantoro, Peranan Perusahaan Multinasional Negara Sedang Berkembang dan Implilcasinya nerbit Alumni Bandung, I983.
B.
- --------r Pemikiran-pemikiran untuk Pengarahan Kegiatan Perusahaan Multinational dengan Prioritas Pembangunan Nasional, dalam Simposium Aspek-aspek Hukum Perusahaan l,Iultinasional, Penerbit Binacipta, Bandung 1982.
Indonesia, Internasional Band.ung-Jakarta Eresco,
dalan Pembangunan di Indonesia, Pe-
MNCs and the Host Country, the Indonesian Case, Institute Southeast Asian Studies, of
d i t e r b i e ka i o l e h Singapore, 1984. 10. UNCTC;
Impact The Multinational of Development and on International Relations,
It. L2
TransnaLional CorporaLions , Reexaminat.ion, l{Y. 1978. , The CTC Reporter
Corporations NY, L974.
on
in i{or1d Development; a
Volume L2, L982.
13
U N E C O S O C TT a x T r e a t i e s Countries, NY, L974.
"tA
L a p o r - a u A S E A I {C O F A Br , ^ I o r k i n g g r c u p o n T a x M a t t e r s ,
between
Developed
and
Developing Bal i,
L982.
×
Report "No title"
Your name
Email
Reason
-Select Reason-
Pornographic
Defamatory
Illegal/Unlawful
Spam
Other Terms Of Service Violation
File a copyright complaint
Description
×
Sign In
Email
Password
Remember me
Forgot password?
Sign In
Our partners will collect data and use cookies for ad personalization and measurement.
Learn how we and our ad partner Google, collect and use data
.
Agree & close