Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
NESTLE INDONESIA SEBAGAI "GOOD FOOD, GOOD LIFE" BAGI MASYARAKAT
(Indonesian Nestle as "Good Food, Good Life" for All Communities) Pariatmoko' dan Anneke Anggraeni 2 Z
' Nestle Indonesia, Kejayan, Pasuruan 67172 Balai Penelitian Ternak PO Box 221, Bogor 16002 ria
[email protected]
ABSTRACT Nestle as a large company in the fields of nutrition, health and the healthiness of the world, has long operated its business in I ndonesia. Nevertheless, its efforts in Indonesia officially began in 1971, when it was known as the PT Indonesian Food Specialities, with the main product was many types of processing milk. By bringing the motto: "Good Food, Good Life", gives an overview of the company's commitment. Science and technology have been combined to provide the necessary products to meet the needs of the wider community, for nutritious food and drink. Indonesian Nestle has the mission to help and realize a healthier society through its products with good quality, nutritious and delicious taste. Nestle has also continued to focus on providing information and education for consumers, such as those included in the packaging of each product produced. In its operation, Nestle always ensures strict standards of business conduct and supports the preservation of the environment as set out in the Nestle Corporate Business Principles. Research and Development (R & D) is a major competitive merit of our business. Nestle has the l argest R & D network among food companies, with 29 facilities of research, development, and technology around the world. One competitive advantage is the benefit of Nestle products along with the development of science and technology, along with innovation and renovation through the processes of research carried out on an on going basis. Key words: Nestle, food, drink, and nutrition
174
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
ABSTRAK Nestle sebagai suatu perusahaan besar dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan dunia, sudah sejak lama mengoperasikan usahanya di Indonesia. Meskipun demikian, usahanya di Indonesia secara resmi dimulai pada tahun 1971, yang saat itu dikenal dengan nama PT Food Specialities Indonesia, dengan produk utama adalah susu. Dengan membawa motto: "Good Food, Good Life", memberi gambaran tentang komitmen perusahaan, secara berkesinambungan telah mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna menyediakan produk-produk yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas, baik berupa makanan maupun minuman bergizi. Nestle Indonesia mengemban misi untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu Nestle juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumennya, seperti yang dicantumkan dalam kemasan setiap produk yang dihasilkan. Dalam beroperasi, Nestle senantiasa memastikan standar perilaku bisnis yang ketat dan mendukung pelestarian lingkungan sebagaimana tercantum dalam Nestle Corporate Business Principles. Riset dan Pengembangan atau Research and Development ( R&D) adalah kebaikan kompetitif utama Nestle. Nestle memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan, dengan 29 fasilitas riset, pengembangan dan teknologi di seluruh dunia. Salah satu keunggulan daya saing Nestle adalah kemanfaatan produk seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi, disertai inovasi dan renovasi melalui proses riset yang dilakukan secara terus-menerus. Kata kunci: Nestle, makanan, minuman, gizi PENDAHULUAN Sejarah Nestle di Indonesia
Nestle Indonesia adalah anak perusahaan dari Nestle
SA, suatu perusahaan besar dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang memiliki perkantoran pusat di Vevey, Swiss. Nestle SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh
17 5
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
Henri Nestle, seorang ahli farmasi yang berhasil meramu
bubur bayi guna membantu seorang ibu menyelamatkan bayinya yang sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.
Masyarakat Indonesia sendiri sudah mengenal Nestle sejak akhir abad ke-19 melalui produk yang dihasilkannya yang
saat itu sangat dikenal sebagai produk susu "Tjap Nona"
atau Cap Nona dan sempat dikenal dengan nama Milk Maid.
Pada tahun 1910 produk-produk Nestle begitu mendominasi
pasaran susu kental manis di Indonesia, sehingga para
konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai cap Nona. Pada tahun 1930 Nestle telah memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk jenis produk susu. Keberhasilan Nestle
di
I ndonesia tersebut disebabkan oleh karena
produknya yang bermutu tinggi dan diminati oleh para
konsumen. Selain itu dalam pemasaran produknya, Nestle mempunyai dukung jaringan distribusi yang efisien dan
sistem manajemen yang profesional. Meskipun demikian,
Nestle
secara resmi
memulai
usahanya di Indonesia pada tahun 1971 dengan nama PT Food Specialities Indonesia. Untuk menunjang usahanya, pada tahun 1972 mulai dioperasikan pabrik pengolahan susu
di Waru, Jawa Timur. Sejalan dengan beroperasinya Pabrik
Waru, Nestle Indonesia mulai memberikan bantuan teknis
kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada para
peternak sapi. Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi
didirikan di Panjang, Lampung sebagai pabrik kedua Nestle 17 6
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
di
I ndonesia untuk
menghasilkan kopi Nescafe. Atas
permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur pada tahun 1988 mulai
beroperasi,
menghasilkan
produk
susu
dengan
kapasitas yang lebih besar dan menggantikan Pabrik Waru yang ditutup. Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik di Panjang, Lampung dan Pasuruan, Jawa Timur, maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai dioperasikan sebagai penghasil kembang gula (confectionery).
Pada tahun 2000 PT Food Specialities Indonesia, Nestle
Confectionary Indonesia dan Supmi Sakti merger ke dalam Nestle Indonesia.
Merger tersebut dianggap sukses,
sehingga pada tahun 2001 Nestle Beverages Indonesia dan Nestle Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestle I ndonesia. Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin
baik, maka pada tahun 2010 Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestle di dunia.
Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar
setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur. Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik pengolahan susu, pengolahan kopi dan pengolahan kembang gula, maka
pada tahun 2013 pabrik keempat akan dibuka untuk menghasilkan Milo, Dancow dan bubur bayi Nestle Cerelac. Saat ini,
Nestle Indonesia bersama sekitar 2600
karyawan mengoperasikan tiga pabrik yang mengolah
sekitar 700.000 liter susu setiap hari dari 33.000 peternak 177
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
susu di Jawa Timur dan 10.000 ton kopi dari sekitar 10.000 petani kopi di Lampung setiap tahun. Bersama ketiga sentra
distribusi dan ratusan distributor Nestle hadir di setiap provinsi
di
I ndonesia,
untuk
memastikan ketersediaan
produk Nestle bagi konsumen diseluruh Indonesia. Motto Nestle
Nestle memiliki motto berikut: "Good Food, Good Life",
yang
menggambarkan
berkesinambungan untuk
komitmen
perusahaan
yang
mengkombinasikan ilmu dan
teknologi guna menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, aman untuk dikonsumsi serta lezat rasanya.
Visi dan misi
Sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di
dunia, Nestle memusatkan perhatian untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health), dan keafiatan (wellness)
dari konsumen yang ada. Para karyawan berdedikasi dan termotivasi
untuk
memproduksi produk berkualitas dan
membangun brand yang memenuhi kebutuhan konsumen. Sebagai bagian dari suatu perusahaan global, Nestle terus menerus melakukan penelitian dan pengembangan dalam
usaha terus melakukan penyempurnaan berbagai produk
ciptaannya.
Hal
i ni
dilakukan
sejalan
dengan
berkembangnya konsep dan dimensi makanan, yang kini 17 8
Nestle Indonesia sebagal "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
tidak
l agi
sekedar
untuk
memperoleh
kenikmatan
(enjoyment), namun telah berkembang menuju keafiatan
( wellness) dan bermuara pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas ( wellbeing).
Hal ini sejalan dengan Misi Nestle Indonesia untuk turut
mewujudkan masyarakat Indonesia yang Iebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat
rasanya. Selain itu Nestle juga memfokuskan din untuk senantiasa
memberikan informasi dan pendidikan bagi
konsumennya, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap
produk
bisnisnya,
yang
Nestle
dihasilkan.
Dalam
berusaha untuk selalu
menjalankan menjalankan
tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
Sebagai perusahaan terdepan dalam bidang nutrisi,
kesehatan dan keafiatan (nutrition, health and wellness), Nestle
yakin
bahwa
untuk
mencapai
kesuksesan
perusahaan dalam jangka panjang serta menciptakan
manfaat bagi para pemegang sahamnya, perusahaan harus menciptakan manfaat bagi masyarakat, yang disebut dengan
Creating Shared Value yang artinya menciptakan manfaat bersama. Nestle Indonesia tidak hanya memproduksi produk
berkualitas tinggi dan bergizi bagi para konsumen, namun
juga akan membantu ribuan petani untuk meningkatkan kualitas
dan
produktivitas
hasil
pertanian
mereka,
menciptakan lapangan pekerjaan baru, menggunakan bahan
179
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi. Dengan demikian, Nestle
I ndonesia menciptakan manfaat bersama sepanjang mata
rantai perusahaan. Dalam
standar
beroperasi,
perilaku
bisnis
pelestarian lingkungan
Nestle
yang
senantiasa ketat
dan
memastikan mendukung
sebagaimana tercantum dalam
Nestle Corporate Business Principles. I ni termasuk Prinsipprinsip Global Compact PBB tentang Hak Azasi Manusia, Tenaga kerja, Lingkungan dan Korupsi. Dengan landasan
strategi bisnis inilah Nestle memastikan sukses jangka panjang bagi perusahaan. Produk halal Sebagai
perusahaan
yang
memproduksi
dan
memasarkan produknya di Indonesia, Nestle berkomitmen untuk menghormati dan mengikuti semua Undang-undang
yang berlaku di Indonesia termasuk mematuhi Undangundang dan Peraturan Jaminan Produk Halal. Atas komitmennya tersebut untuk ketiga kalinya secara berturut-
turut Nestle menerima status A (bagus) dalam penilaian penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH) dari Lembaga
Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI), sehingga Nestle berhak
menerima Sertifikat SJH. Komitmen Nestle tersebut lebih
l anjut diimplementasikan antara lain melalui buku panduan produk halal untuk kalangan internal, membentuk Komite 18 0
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
Halal Internal
Nestle Indonesia yang bertugas untuk
mengawasi dan memastikan bahwa produk-produk Nestle memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syariat Agama
I slam, serta melakukan audit halal ke pabrik-pabrik Nestle di dalam maupun luar negeri. Dengan
mengoptimalkan semua fungsi dalam alur
proses dimulai dari fungsi pengembangan produk, pernilihan supplier, penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku
di gudang, proses produksi dan penyimpanan barang jadi, Nestle
menjamin
produk-produk
yang
dihasilkan
dan
dipasarkannya adalah halal, berkualitas dan memenuhi
kebutuhan konsumen akan aspek Nutrisi, Kesehatan dan Keafiatan.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Riset dan Pengembangan Penelitian Riset
dan
pengembangan
atau
Research
and
Development ( R&D) adalah kebaikan kompetitif utama Nestle. Tanpa R&D, Nestle akan sulit untuk menjadi pemimpin industri makanan di bidang nutrisi, kesehatan, dan
keafiatan. Nestle memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan
makanan,
dengan
29
fasilitas
riset,
pengembangan dan teknologi di seluruh dunia. Jaringan
riset, pengembangan dan teknologi Nestle, bersama dengan kelompok aplikasi pasar lokal, mempekerjakan Iebih dari 5.000 orang.
18 1
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
Nestle juga
memperkuat kemampuan R&D melalui
Kemitraan Inovasi di tiap tahap proses pengembangan produk, dari kolaborasi awal dengan perusahaan awal dan
biotek sampai kemitraan akhir dengan para pemasok utama.
Dengan menyatukan semua sumber R&D, Nestle mampu memberikan solusi makanan berkualitas tinggi dan aman
untuk semua konsumen di seluruh dunia, meliputi gizi, kesehatan, keafiatan, nutrisi, kesehatan, kebaikan, rasa,
tekstur atau kenyamanan. Selain itu, Nestle memberikan produk-produk berkualitas terbaik bagi konsumen serta
j aminan keamanan. R&D serius dalam memastikan semua produk Nestle telah sesuai dengan peraturan. Nestle mampu
meluncurkan produk baru dengan cepat dan efisien di
semua negara di seluruh dunia dengan mengintegrasikan semua peraturan ke dalam kegiatan R&D dari awal hingga akhir. kan
Il muwan Nestle juga berperan dalam mengkomunikasi-
manfaat kesehatan dan kebaikan produk kepada
konsumen. Ahli nutrisi Nestle di seluruh dunia memastikan komunikasi nutrisi, balk di dalam atau luar kemasan, sesuai
dengan daerah pemasaran dan juga terdengar ilmiah. Selain nutrisi terpercaya,
masa depan makanan akan semakin
didorong oleh ilmu pengetahuan. llmuwan Nestle terus mencari makanan yang lebih baik untuk masa depan. R&D Nestle menerjemahkan ilmu tentang nutrisi dan makanan
dengan dua cars: 1) dari kebutuhan konsumen ke prioritas 18 2
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
riset, dan 2) dari ilmu pengetahuan ke manfaat dan layanan konsumen
I novasi dan renovasi yang berkesinambungan
Salah satu keunggulan daya saing Nestle adalah
kemanfaatan produk seiring dengan berkembangnya ilmu
dan teknologi, disertai inovasi dan renovasi melalui proses
riset yang dilakukan secara terus-menerus. Tim riset dan
pengembangan produk Nestle selalu berusaha menciptakan produk berkualitas. Dalam pengembangan produk, Nestle
menggunakan pendekatan teknis yang disebut '60/40+'. Pendekatan ini menekankan produk yang diproduksi harus melalui proses uji rasa dengan minimum 60% konsumen
memilih produk tersebut dibandingkan dengan produk yang
dikeluarkan oleh pesaing terdekat. Di samping itu, produk Nestle harus memiliki nilai gizi lebih. Produk yang tidak lulus
uji rasa kemudian diformulasikan kembali hingga berhasil memenuhi konsep '60/40+' tersebut. Nestle
mempunyai kebijakan kualitas produk yang
diterapkan dengan ketat. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan, dan selalu
mematuhi peraturan dan perundangan di Negara tempat perusahaan beroperasi serta produk yang dipasarkan.
Dengan kebijakan ini, selama tahun 2010 tidak ada insiden
signifikan yang terjadi terkait dengan masalah kualitas dan keamanan
perusahaan
produk.
Dalam
mengaplikasikan
pengembangan
Nestle
produk
Nutritional Profiling 18 3
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
System untuk memastikan bahwa produk-produk yang ada memberikan nilai gizi yang balk untuk konsumen, salah
satunya adalah dengan menetapkan Nutrition Foundation (NF) yang merupakan suatu kriteria yang ditetapkan dengan memperhatikan
hal-hal
yang
dianggap
penting
masyarakat dalam hal kandungan gizi dan kesehatan.
oleh
Oleh karena itu, balk dalam proses pembuatan maupun
konsumsi, semua aspek produk dipastikan aman dan sehat. Hal-hal tersebut termasuk kandungan kadar gula, garam,
lemak jenuh, lemak trans dan energi. Di tahun 2010, produkproduk Nestle di Indonesia yang sudah memenuhi NF adalah sebesar 72% dari total penjualan. PRODUK Nestle menghadirkan berbagai jenis produk makanan
dan minuman dengan rasa unik dan lezat yang disukai oleh konsumen, meliputi kembang gula dan coklat; kopi Nescafe
dan minuman. Nestle menghadirkan beragam minuman dengan rasa unik dan lezat yang disukai yang dibuat dari bahan alami bernutrisi, kaya vitamin dan mineral, misalnya: milo, nestea dan nesfruta.
Makanan pendamping ASI
Nestle
memperkenalkan
makanan pendamping ASI,
misalnya: Nestle Cerelac dan Nestle Cerelac Bubur Susu.
184
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
Nutrisi anak dan keluarga
Nestle menghadirkan beragam jenis produk susu untuk
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, misalnya: Dancow 1+, Dancow Batita, Dancow Datita, Dancow Enriched, Dancow
Actigo, Dancow Full Cream dan Dancow Calcium Plus. Nutrisi kesehatan
Nestle menawarkan produk untuk mendukung segala
kebutuhan bidang kesehatan dengan berbagai produk yang menawarkan solusi nutrisi lengkap untuk masyarakat yang
memiliki penyakit, maupun penuaan yang terkait kebutuhan
gizi, misalnya: Nutren Diabetik, Nutren Optimum, Nutren Fibre, dan Nutren Junior. Sereal sarapan
Nestle menghadirkan pula berbagai jenis produk sereal
makanan, seperti: Nestle Fitnesse, Nestle Koko Krunch,
Nestle Koko Krunch Duo, Nestle Cornflakes, Nestle Milo
Balls, Nestle Honey Stars, Nestle Cookies Crisp, dan Nestle Honey Gold Flakes. Produk kuliner
Carnation dan Cap Nona adalah krimer kental manis
yang
diproduksi
Nestle
untuk
hidangan istimewa keluarga anda.
menambah kelezatan
18 5
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
Minuman siap konsumsi
Nestle menghadirkan berbagai minuman siap minum
yang sehat, bernutrisi, serta meningkatkan vitalitas dan menyegarkan, yang bisa dinikmati dalam segala suasana,
misalnya: Bear Brand, Bear Brand Gold White Tea, dan Bear Brand Gold White Malt. Peptamen
Peptamen adalah minuman khusus bergizi lengkap dan
seimbang berbasis 100% protein whey hidrolisat, seperti Peptamen Junior.
MENCIPTAKAN MANFAAT BERSAMA Sebagai perusahaan terdepan dalam bidang nutrisi,
kesehatan, dan keafiatan (nutrition, health and wellness) Nestle
yakin
bahwa
untuk
mencapai
kesuksesan
perusahaan dalam jangka panjang serta menciptakan manfaat bagi para pemegang sahamnya, perusahaan harus menciptakan
manfaat
bagi
masyarakat,
yang
disebut
sebagai Creating Shared Value (CSV) atau diartikan sebagai Menciptakan Manfaat Bersama.
Nestle sesungguhnya adalah laboratorium' di mana
konsep CSV ditemukan, lalu diformulasikan. Foundation
Strategy Group (FSG) adalah konsultan yang dipergunakan Nestle
strategi 186
untuk
bisnis
meninjau bagaimana Nestle menjalankan sekaligus
CSR-nya.
Hasilnya
adalah
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
pengetahuan
mendalam
mengenai
bagaimana
Nestle
menggunakan seluruh value chain-nya untuk memperoleh manfaat bagi perusahaan serta pemangku kepentingannya.
Value chain Nestle, secara sederhana dapat diringkas
menjadi tiga komponen besar: Agriculture and sourcing; and
Manufacturing
distribution,
serta
product
and
consumers. Secara konsisten Nestle selalu memikirkan bagaimana komponen itu bisa menyumbang perwujudan CSV, yaitu melalui dampak rantai usaha (value chain
impacts), konteks pertumbuhan (context for growth), manfaat untuk
Nestle
(value
for
Nestle)
masyarakat (value for society).
dan
manfaat untuk
Nestle dengan jelas menunjukkan bahwa masalah-
masalah dalam masyarakat yang hendak dibantunya adalah gizi, air dan pembangunan pedesaan. Dengan dukungan riset
dan pengembangan untuk menghasilkan produk
bergizi, masyarakat dapat menikmati pilihan produk dengan
harga terjangkau dan Nestle memiliki posisi pasar yang bagus. Dengan pengelolaan air yang baik, masyarakat bisa
terpenuhi kebutuhannya dan Nestle juga terjamin keperluan air
dalam
proses
produksinya.
Sementara,
dengan
pembangunan pedesaan Nestle bisa berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan petani dan menjamin pasokan bahan bakunya.
Nestle menyadari bahwa masih banyak hal lain yang
perlu dilakukan, untuk itu terus-menerus dilakukan usaha
18 7
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
untuk mencari jawaban atas masalah yang kita hadapi
bersama,
misalnya
ketahanan
pangan,
pengentasan
kemiskinan, dan peningkatan sumber daya manusia. Nestle melihat
bahwa kerja sama dengan para pemangku
kepentingan merupakan salah satu jalan keluar untuk memberikan dampak positif yang lebih besar kepada masyarakat. Sebagai
bagian
masyarakat
I ndonesia,Nestle
berkomitmen untuk terus berperan dalam bekerja sama
dengan para pemangku kepentingan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat
di
bidang
gizi,
air
dan
pembangunan pedesaan dengan menciptakan manfaat
bersama. Hal ini meliputi gizi, kesehatan, air dan lingkungan hidup.
GIZI DAN KESEHATAN Meningkatkan pemahaman tentang gizi, kesehatan dan keafiatan di kalangan murid-murid sekolah di seluruh dunia
Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat berbasis
sekolah merupakan upaya yang strategis dalam peletakan
fondasi kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya generasi penerus bangsa Indonesia.
Melalui sekolah terbuka peluang untuk menjangkau
siswa dalam jumlah yang besar dan melalui interaksi gurusiswa-orangtua berpeluang 188
murid,
untuk
maka upaya berbasis sekolah
memberi
hasil
yang
efektif
untuk
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
membudayakan gaya hidup sehat. Usia sekolah dasar
sendiri merupakan fondasi dari proses pembelajaran dimana siswa sedang mempelajari dan membentuk norma baru termasuk pengenalan dan pembelajaran gaya hidup dan perilaku hidup sehat dan bersih.
Di lain pihak, kondisi kesehatan anak usia sekolah dasar
memperlihatkan
data
yang
memprihatinkan.
Hasil
pemeriksaan oleh Depkes melalui Survey Kesehatan Rumah
Tangga tahun 2004 mengungkapkan bahwa tingkat kejadian
anemia di kalangan usia sekolah (5 - 11 tahun) mencapai
24% dan gizi kurang mencapai 21%: Pada usia 5 - 17 tahun, terungkap bahwa gizi kurang mencapai 18% tetapi pada saat yang sama terdapat 8% anak dengan gizi Iebih.
Pemeriksaan status gizi oleh Yayasan Kusuma Buana pada
2345 siswa sekolah dasar di Kepulauan Seribu (2008)
menemukan bahwa dari indikator berat badan menurut
umur, maka 25,5% gizi kurang, sebanyak 2,9% gizi buruk. Dengan indikator tinggi badan menurut umur terungkap gizi kurang 22,1% dan gizi buruk 7,2%.
Berbagai studi juga memperlihatkan bahwa gaya hidup
masyarakat modern telah menyebabkan aktivitas anak usia
sekolah dasar juga mulai dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Kebiasaan jajan makanan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang berkurang merupakan fenomena yang
semakin luas terjadi di kalangan siswa sekolah dan terbukti dari
hasil
Survey
Kesehatan
Rumah Tangga oleh 189
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
Departemen Kesehatan pada tahun 2004 yang menemukan 8% gizi lebih pada anak usia 5 - 17 tahun. Tanpa upaya
yang sungguh-sungguh maka semua hal ini bisa berakibat pada Iahirnya generasi mendatang dengan gaya hidup dan status kesehatan serta gizi yang kurang baik dan berisiko untuk mengalami berbagai masalah kesehatan.
Oleh karena itu, Nestle Indonesia bekerjasama dengan
Yayasan Kusuma Buana dan Persatuan Dokter Gizi Medis (PDGMI) menyelenggarakan program Nestle Healthy Kids
I ndonesia, sebuah program terintegrasi untuk meningkatkan kesadaran,
pengetahuan
dan
pemahaman gizi dan
kebersihan diri dan Iingkungan; serta mendorong muridmurid sekolah untuk menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Program ini ditargetkan kepada 40.000 murid-murid
Sekolah Dasar (Kelas 3, 4, 5) dari seluruh Indonesia lewat pelatihan dan pemberian modul Iengkap kepada guru-guru
sekolah dasar yang dituju. Pada tahun 2010, implementasi telah dilakukan di 7 sekolah dasar di 3 kota dan pada tahun 2011 melibatkan -24 sekolah dasar di 12 kota. Saat ini program ini sedang dalam tahapan pembicaraan tingkatan l anjutan saling
dengan Kementrian Pendidikan Nasional agar
melengkapi
dengan
program
dari
Pendidikan Nasional tentang Sekolah Sehat. Nestle
Healthy
Kids
Global
Programme
Kementrian
I ndonesia
merupakan salah satu aktivitas CSV yang berfokus kepada 19 0
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
penyediaan pendidikan nutrisi yang komprehensif mencakup gizi, kebersihan diri dan lingkungan, serta aktivitas fisik untuk murid
sekolah
dasar;
bekerja
sama dengan Dinas
Pendidikan tingkat Kecamatan, Yayasan Kusuma Buana dan ti m ahli dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia
(PDGMI). Hal ini sejalan dengan misi Nestle Indonesia untuk Turut Mewujudkan Indonesia Yang Lebih Sehat. Lewat
program ini,
anak-anak
diharapkan
untuk
terdorong untuk menerapkan pola hidup bersih sehat dan
aktif dalam kehidupan sehari-hari. Program ini dilaksanakan
dengan cara mengumpulkan data di sekolah, termasuk pemeriksaan anemia, penyakit cacing serta pengukuran
berat dan tinggi badan; juga pelatihan bagi guru dan kepala sekolah menggunakan 12 modul kesehatan tentang topik seputargizi dan makanan, kebersihan diri dan lingkungan, dan aktifitas fisik. Nestle
Healthy
Kids
Global
Programme
dimulai
pertengahan tahun 2010 dengan 7 sekolah dasar sebagai pilot project, dan kini telah diimplementasikan di 31 sekolah dasar di seluruh Indonesia, menjangkau lebih dari 8000 murid dan melibatkan 400 guru sekolah dasar.
Memanfaatkan kemasan sebagai media informasi tentang kandungan gizi bagi konsumen Misi Nestle untuk membantu mewujudkan masyarakat
I ndonesia yang lebih sehat, tidak hanya mendorong kami
untuk menciptakan produk-produk yang bergizi, lezat dan 19 1
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
terjangkau, namun juga terus berupaya untuk memberikan i nformasi dan pemahaman tentang gizi. Kompas
merupakan
Gizi
Nestle
sebuah
( Nestle
cara
Nutrition
yang
baik
Compass),
dalam
mengkomunikasikan nilai gizi dan manfaat produk-produk kepada para konsumen. Terdapat di setiap bagian belakang kemasan produk-produk, Kompas Gizi Nestle memberikan penjelasan
ringkas
tersebut, informasi
mengenai kandungan gizi produk
mengenai
manfaat kandungan gizi
tersebut bagi tubuh dan juga beberapa tips kesehatan, atau juga tips penyajian agar produk dapat dikonsums, dengan
tingkat kelezatan yang ideal. Tak lupa, dicantumkan nomor telepon rujukan bagi konsumen bila ingin bertanya lebih l anjut mengenai produk-produk Nestle.
I nformasi disajikan dalam bentuk diagram yang tak hanya
mudah dimengerti namun juga kelihatan menarik, melalui
konsep ini diharapkan dapat mengajak konsumen untuk memahami apa manfaat yang bisa mereka peroleh dengan
mengonsumsi produk-produk kami, dan juga membekali mereka dengan pengetahuan yang cukup sebelum mereka memutuskan produk pangan yang akan mereka konsumsi.
Hingga saat ini, semua produk telah dilengkapi dengan
Kompas Gizi Nestle. Seluruh produk ini telah menjangkau
jutaan
penduduk Indonesia hingga jauh ke pelosok.
Harapannya,
dengan
begitu
banyaknya
kemasan
perusahaan yang memiliki Kompas Gizi Nestle hingga ke 19 2
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
pelosok tanah air, akan semakin banyak konsumen dan anggota
masyarakat
yang
l ain
yang
mempunyai
pemahaman tentang gizi dan tentu manfaatnya bagi mereka.
Hal ini tentunya akan membantu mereka dalam memilih
produk-produk yang tepat, sesuai dan bermanfaat bagi mereka.
AIR DAN LINGKUNGAN HIDUP Menggunakan sumber daya alam dengan bijak untuk pembangunan yang berkesinambungan Ketersediaan
pembangunan
air
bersih
sangat
berkesinambungan,
penting
upaya
dalam
mengurangi
kemiskinan, dan peningkatan kesehatan masyarakat. Bagi sebagian
masyarakat
I ndonesia,
bantuan
untuk
mendapatkan ketersediaan air bersih untuk keperluan
sehari-hari masih diperlukan. Oleh karena itu, Nestle bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam proyek
yang membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih yang aman.
Kesesuaian visi antara Nestle dan Palang Merah
I ndonesia (PMI) telah mendorong Nestle untuk bermitra
dalam menyediakan sarana air bersih bagi penduduk Desa Telagaluhur, Kabupaten Serang, Banten. Program ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2008.
Sebuah sumur, tangki penampungan dengan kapasitas
30.000 liter air lengkap dengan pipa penyalurannya, 5 unit 19 3
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dan 8 unit hidran umum dengan kapasitas 2.000 liter, merupakan wujud fisik dari pelaksanaannya. Namun,
yang Iebih
penting,
adalah
bagaimana
masyarakat dapat secara aktif berpartisipasi membangun
saranasarana ini
dan juga pada akhirnya mampu
mengelolanya bersama-sama. Karena itu, selain membantu
berdirinya sarana fisik, Nestle membina para sukarelawan dan beberapa anggota masyarakat untuk kelak bisa secara
mandiri memanfaatkan sekaligus mengelola sarana-sarana
yang berharga ini. Serangkaian pelatihan bagi warga mengenai
li ngkungan
manajemen dilakukan
air,
untuk
kebersihan
dan
menciptakan
sanitasi
agen-agen
perubahan yang selanjutnya menjadi motor penggerak di Desa
Telagaluhur.
Kemitraan
dengan
PMI
di
Desa
Telagaluhur diharapkan menghasilkan sebuah perubahan perilaku
dalam kehidupan setiap anggota masyarakat
bekerja
sama
dengan menjalankan pola hidup yang sehat. Di tahun 2010, dengan
sebuah
Lembaga
Swadaya
Masyarakat Yayasan Yasmina, Nestle menjalankan program
serupa di Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Tangerang. Nestle pun segera melakukan penjajakan program serupa di
Jawa Timur dan Lampung agar semakin banyak masyarakat bisa mempunyai akses air bersih untuk kehidupan seharihari.
194
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
Pembangkit listrik dan uap gabungan
Energi, dalam bentuk uap dan tenaga listrik, merupakan
bagian penting bagi kelangsungan proses produksi. Hingga pertengahan tahun 2008, masih digunakan alat penghasil
uap dan pembangkit listrik konvensional yang menggunakan
dua jenis bahan bakar minyak, yaitu Heavy Fuel Oil (HFO) dan Light Fuel Oil (LFO) atau yang kerap disebut sebagai
diesel. Sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang untuk lebih menghemat pemakaian energi dan mengurangi
emisi hasil efek rumah kaca, maka kami memutuskan untuk menggunakan generator gabungan (co-generation plant) di mana pemakaian bahan bakar minyak digantikan oleh gas alam.
Di dalam pembangkit tenaga gabungan ini, gas alam
dimasukkan
ke
dalam
sebuah
turbin
gas
untuk
menggerakkan generator yang menghasilkan tenaga bagi alat ini. Gas panas yang disemburkan kemudian dialihkan ke
sebuah heat recovery generator untuk menghasilkan uap yang digunakan dalam proses pembangkit energi. Dengan
menggunakan energi dari turbin gas dan generator uap, dapat dihasilkan pengurangan penggunaan bahan minyak bumi hingga 24%.
Penggunaan generator gabungan ini telah terbukti
menguntungkan dalam hal penghernatan energi dan dampaknya pada lingkungan. Dibandingkan dengan bahan
bakar minyak, gas alam menghasilkan lebih sedikit gas 19 5
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
karbondioksida,
pada
efek
yang
merupakan penyumbang terbesar
rumah kaca. Hal ini, ditambah dengan
penggunaan minyak bumi yang berkurang telah mengurangi
jumlah karbondioksida sebanyak 26.000 ton per tahunnya.
Dengan fakta ini, maka semua pabrik Nestle di Indonesia
telah
mampu
mengurangi
emisi
gas
karbondioksida
sebanyak 30%. Langkah ini merupakan wujud komitmen
Nestle dalam mengurangi penggunaan sumber daya alam melalui pemanfaatan teknologi mutakhir untuk mengurangi dampak buruk pada lingkungan hidup. Pengelolaan air
Bertahun-tahun sebelum perlindungan dan pelestarian
alam menjadi perhatian publik, Nestle telah memfokuskan diri pada pengelolaan air yang bertanggung jawab. Telah menjadi komitmen Nestle kami sejak dulu untuk senantiasa
melestarikan keberadaan air sumur. Air terutama sekali digunakan untuk menghasilkan uap, menara pendingin dan
juga sebagai pembersih. Untuk
menghasilkan uap, air dipanaskan di dalam
sebuah pemanas. Uap ini kemudian digunakan untuk proses
pemanasan di mana akan terjadi kondensasi menjadi air
selama proses berlangsung. Air kondensasi ini kemudian dikembalikan ke dalam generator uap dan dapat digunakan kembali sebagai penghasil uap. Dengan prosedur ini maka penggunaan air dapat dihemat. 19 6
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
Susu segar yang disetorkan oleh peternak masih berupa
cairan. Untuk menghasilkan susu bubuk, maka diperlukan proses pemisahan air dari susu padat, melalui proses yang dinamakan evaporasi. Setelah dikondensasi, air yang biasa
disebut sebagai cows water i ni dikumpulkan dalam sebuah tangki terpisah untuk kemudian digunakan kembali untuk
keperluan membersihkan alat-alat. Air ini juga digunakan
untuk menambah kekurangan air sebagai akibat proses evaporasi di dalam menara pendingin.
Terjadinya air limbah adalah sebuah proses yang tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan produksi produk-produk
makanan. Sudah menjadi kewajiban para pelaku industri untuk memastikan bahwa air limbah tidak akan merusak
Ii ngkungan melalui pengelolaan yang tepat melalui fasilitas
Pengolahan Air Limbah, atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang sesuai dengan standar nasional dan i nternasional.
Dengan
komitmen
untuk
melestarikan
Ii ngkungan, air limbah yang telah diolah telah mampu memberikan
manfaat bagi penduduk sekitar, sebagai
sumber pengairan persawahan mereka.
Sarana WWTP memproses air limbah menjadi air bersih
dengan prinsip dasar menyeimbangkan, pengudaraan dan penjernihan. Setiap hari, fasilitas ini menghasilkan sekitar
1.300 meter kubik air bersih. Secara berkala, kualitas air
yang dihasilkan dari fasilitas ini dipantau dengan ketat dan dilakukan
pengambilan sampel. Bekerja sama dengan 197
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
masyarakat sekitar dan para petani telah dibangun saluran
air sepanjang 1,2 kilometer yang melalui jalur persawahan.
Sejumlah 26 hektar sawah bisa memperoleh pasokan air dari saluran ini. Proses ini memberikan nilai positif pada
li ngkungan karena para petani tidak lagi menggantungkan diri pada pasokan air sumur untuk kepentingan irigasi mereka.
I nisiatif perusahaan dalam mengurangi penggunaan air
dan penghematan energi adalah elemen kunci dalam
komitmen kami untuk menciptakan lingkungan hicup yang
berkesinambungan. Ii ngkungan
Disamping
untuk
keuntungan
hidup itu sendiri, strategi sebagai suatu
perusahaan dunia di bidang gizi, kesehatan dan keafatan yang bertanggung jawab akan meningkatkan daya saing
melalui efsiensi dalam produksi serta menjadikan konsumen bisa menikmati produk-produk bernutrisi yang terjangkau.
PEMBANGUNAN PEDESAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Jalan panjang menuju peningkatan kualitas yang saling menguntungkan
Meski Nestle tidak memiliki lahan pertanian, namun
selalu berupaya membantu peternak susu untuk mencapai
standar yang lebih baik dalam pertanian-meningkatkan pendapatan mereka- serta membantu penerapan praktikpraktik pertanian yang berkesinambungan. 198
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
Tanggal 22 Mei 1975 merupakan saat bersejarah bagi
Nestle dan para peternak sapi anggota Koperasi Pujon, karena
saat itulah
pertama kalinya
mereka
dapat
mengirimkan susu segar ke Pabrik Waru. Sebelumnya, susu padat harus diimpor karena pasokan susu segar dari wilayah
tersebut tidak memadai. Kondisi ini perlahan mulai berubah, dengan kedatangan tim ahli agronomi yang menganalisa
situasi di lapangan dan menyimpulkan bahwa susu segar
dapat diproduksi di Jawa Timur, baik dalam konteks
kuantitas dan kualitas, dengan syarat mata rantai pasokan (dari
sapi
hingga ke pabrik susu) dapat ditingkatkan
kualitasnya. Nestle mulai menyediakan pinjaman berbunga
rendah kepada beberapa koperasi agar mereka dapat membeli peralatan pendingin, sebuah langkah penting untuk memastikan kualitas susu segar.
Kisah sukses di tahun 1975 hanyalah sebuah permulaan.
Dengan semakin tingginya permintaan akan susu segar berkualitas,
di tahun 1985, dibentuk Departemen Agri
Service yang memberikan pendampingan teknis kepada semua pemasok. Pada tahun 1988, pabrik dipindah ke Kejayan.
Sebagai langkah awal, Nestle menyediakan peralatan
pendingin yang begitu penting ke tiga koperasi. Langkah
berikutnya adalah memfokuskan pada pengenalan teknik mengelola peternakan yang baik kepada para peternak yang ditujukan untuk memastikan produksi susu berkualitas tinggi
19 9
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
dan pada saat yang bersamaan memelihara kesehatan ternak mereka.
Kini, Departemen Agriservice telah digantikan oleh Milk
Procurement and Dairy Development Department, untuk dapat lebih baik lagi memenuhi kebutuhan para peternak dan juga Nestle. Di satu sisi, tim pengadaan susu memfokuskan diri pada kegiatan operasional koperasi (bagaimana mengumpulkan susu segar), yang ditujukan
pada peningkatan kualitas susu segar dengan harga yang
bersaing, dengan menyediakan pinjaman bunga ringan untuk
memperbaiki sarana pengumpulan susu (pusat
pengumpulan
susu
menyediakan
pelatihan
dan
transportasinya),
para
staf
koperasi
dengan untuk
mengaplikasikan standar prosedur pelaksanaan di seluruh
rantai pasokan dan juga melakukan audit pada beberapa koperasi
untuk
memastikan kesesuaian kualitas susu
dengan standar yang telah ditetapkan oleh Nestle serta
mendorong terus peningkatan kualitas pada pengelolaan koperasi.
Di lain sisi, tim peningkatan kualitas susu bekerja sama
dengan koperasi-koperasi dan beberapa kelompok peternak (yang lama maupun yang baru) untuk dapat mencapai peningkatan
kualitas
di
sektor
peternakan
secara
berkesinambungan (bagaimana mernproduksi susu segar
yang lebih banyak), yang ditujukan untuk mencapai produktivitas
20 0
yang lebih tinggi dan efsien, dengan
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
memfasilitasi mereka untuk mendapatkan akses pinjaman
bagi para peternak untuk menambah jumlah sapinya, juga
dengan memberikan pelatihan dalam hal-hal mendasar pengelolaan peternakan (kebersihan, kesehatan hewan, pemberian makanan, formulasi makanan).
Semua upaya yang terjadi selama lebih dari 30 tahun ini
telah membawa pada peningkatan kualitas susu segar yang
konsisten dihasilkan dan dikirimkan ke pabrik di Waru dan kemudian Pabrik Kejayan. Di lain sisi, upaya ini pun telah
meyakinkan para pemasok untuk meningkatkan pasokan mereka.
Nestle telah mampu mengurangi ketergantungan pada
i mpor susu padat. Para peternak, kini, menikmati standar kualitas kehidupan yang jauh lebih baik sebagai hasil
peternakan mereka. Bersama para pemasok, para peternak
dan koperasi susu, Nestle akan terus bekerja keras untuk
memenuhi permintaan produk-produk susu yang terus meningkat di pasar, dan memastikan pengembangan sektor peternakan berjangka panjang dan berkesinambungan.
Di tahun 2008 - 2009 dilakukan investasi senilai sekitar
100 Juta Dolar Amerika untuk melipatgandakan kapasitas
produksi baik untuk produk-produk susu bubuk dan juga produk-produk susu cair di Pabrik Kejayan. Hal ini memastikan bahwa, susu segar dari peternak di tahun-tahun mendatang dapat diserap lebih banyak.
20 1
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
Kemitraan berkesinambungan demi keuntungan bersama, antara Nestle dan para petani kopi di Lampung Nestle
mulai
memproduksi
Nescafe
di
I ndonesia,
tepatnya di Pabrik Panjang di Lampung pada tahun 1979. Nescafe adalah salah satu merek kopi terbesar di dunia
yang telah dinikmati oleh begitu banyak konsumen di seluruh
dunia. Di Pabrik Panjang, Nescafe diproduksi untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia dan Lampung adalah wilayah pengekspor biji kopi terbesar di Indonesia.
Dalam menyeleksi biji kopi dari hasil panen wilayah
setempat, selalu diutamakan rasa sebagai kriteria utama.
Pada masa-masa awal operasional Pabrik Panjang, para spesialis pencicip kopi, menggunakan keahliannya untuk
menyeleksi contoh biji kopi yang diserahkan oleh para
pedagang kopi dan hanya menerima biji kopi yang memenuhi standar rasa NESCAFE yang begitu tinggi.
Selama periode itu, telah terbentuk sebuah persepsi di
antara para pedagang bahwa biji kopi yang balk hanya ditentukan oleh kualitas fsiknya, yaitu bagaimana rupa biji kopi itu sendiri.
Di awal tahun 90an, Pabrik Panjang mulai melakukan
pelatihan Coffee Tasting bagi para pedagang kopi setempat
untuk menanamkan pengertian kepada mereka tentang
pentingnya rasa dalam produksi kopi. Kegagalan dalam
memberikan rasa - yang optimum umumnya disebabkan oleh pengelolaan biji kopi pasca panen. 202
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
Pabrik Panjang, oleh Grup Nestle kemudian ditunjuk
sebagai pusat "Kendali Mutu Pra-pengiriman" untuk biji kopi
i mpor asal Indonesia yang digunakan oleh pabrik-pabrik NESCAFE di seluruh dunia. Pada tahun 1994, Nestle
I ndonesia memutuskan untuk bekerja sama dengan para petani langsung untuk mendapatkan kualitas rasa yang tepat
dan baik langsung dari sumbernya. Inisiatif ini dimulai dengan mendirikan sebuah tim yang berdedikasi penuh yaitu
Departemen AgriService. Para ahli pengelolaan biji kopi bekerja dengan para petani kopi di Ngarip, memperkenalkan teknik-teknik terbaik dalam hal pengelolaan panen dan pascapanen.
Dengan begitu banyaknya petani yang
berantusias mengikuti kegiatan ini, jumlah panen per hektar pun
meningkat
dua
kali
li pat.
Melalui
pengelolaan
pascapanen yang baik maka biji kopi yang dihasilkan juga
memiliki profil "cup taste" yang jauh lebih baik. Kelompokkelompok petani diberikan pelatihan untuk mengevaluasi
kualitas dari produk mereka, dan keuntungan bisa dinikmati
dari kopi-kopi berkualitas tinggi di pasar. Kini,
Pabrik
Panjang
memenuhi lebih dari 80%
kebutuhannya akan biji kopi langsung dari beberapa kelompok petani. Nestle benar-benar memahami di mana biji
kopi tumbuh di Lampung dan Departemen AgriService akan terus memberikan panduan dan dukungan bagi para petani kopi di beberapa wilayah di Lampung.
20 3
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
Upaya ini merupakan sebuah kemitraan yang saling
menguntungkan dan menciptakan manfaat bersama antara
Nestle dengan begitu banyak petani kopi yang bekerja keras
untuk menyediakan pendidikan dan kehidupan yang Iebih balk bagi keluarga dan anak-anaknya, generasi Indonesia
yang Iebih baik dimasa mendatang. Dalam
mewujudkan kesinambungan produksi kopi
I ndonesia (Sustainable Coffee Production), sejak tahun
2000,
Nestle
I ndonesia
telah
melalui
bekerjasama
Pusat
Penelitian
dengan Kopi
pemerintah
dan
Kakao
(Puslitkoka) di Jember dalam mencari dan menyeleksi bibit kopi unggul masa depan melalui teknologi Genetic Mapping,
yaitu suatu teknologi yang dapat mempercepat proses penemuan bibit kopi unggul. Selanjutnya Nestle juga menghibahkan teknologi teknologi untuk
Somatic
Embryogenesis,
yaitu
memperbanyak tanaman dalam jumlah
besar dan dalam waktu relatif singkat dimana bibit yang dihasilkan akan memiliki karakteristik yang sama dengan
i nduknya. Di tahun 2008, Menteri Pertanian meresmikan
Pusat Somatic Embryogenesis kakao pertama di Indonesia hasil dari kerjasama alih teknologi dari Nestle R&D Centre di Tours,
Perancis.
Oleh
Puslitkoka,
teknologi
Somatic
Embryogenesis telah digunakan untuk mempercepat proses revitalisasi tanaman kakao rakyat agar produksi kakao I ndonesia tetap terjaga di tahun-tahun mendatang.
20 4
Nestle Indonesia sebagai "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
PENUTUP Demi memenuhi panggilan akan keterlibatan bisnis yang
l ebih besar dari para pemimpin saat Business for the Environment
( B4E)
Global
Summit yang dibuka oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta bulan April
2011, Sustainable Business Awards diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran akan praktik-praktik terbaik bagi perusahaan dan menunjukkan bagaimana bisnis yang berkelanjutan
dapat
menguntungkan
perusahaan,
li ngkungan dan semua pemangku kepentingan, saat ini dan
di masa depan. Indonesia telah bangkit sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia,
namun masih banyak tantangan yang dihadapi terkait
dengan isu keberlanjutan.
Lebih dari 40 perusahaan nasional dan multinasional
mewakili 9 sektor industri telah mendaftarkan nominasi mereka untuk penghargaan-penghargaan yang ada. Ini
adalah
pertama
kalinya
penghargaan
sejenis
diselenggarakan, dan akan diikuti di negara-negara lain seperti Singapura, Afrika Selatan, Mexico, dan lain-lain.
Perusahaan yang dinominasikan harus menjawab sebanyak
hampir 80 pertanyaan mengenai berbagai aspek dari keberlanjutan,
beserta justifikasi
dari
j awaban-jawaban
tersebut. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan prioritas nasional Indonesia dan program-program internasional,
20 5
Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu
seperti UN Global Compact, Global Reporting Initiative, ISO 140001 dan 26001 serta Carbon Disclosure Project.
Nestle merupakan salah satu penerima penghargaan tahun ini, yaitu Industry Champion for Food and Beverage Sector dan Best Supply Chain Management, bersama-sama
Negara Indonesia (BNI) yang meraih penghargaan di sektor Banking and Finance, Pertamina di Energy, DuPont I ndonesia di Agribisnis, Vale Indonesia di Mining and Metals, dan Danone Aqua untuk Best Waste Management. Dewan Juri I nternasional memberikan dengan
Bank
Nestle Indonesia antara lain untuk aktivitas Creating Shared Value yang berfokus kepada nutrisi, pengembangan desa dan air, serta untuk penghargaan kepada
pengelolaan
supply chain "from farm to fork" di mana
perusahaan bisa mendapatkan sumber daya dan bahan
mentah berkualitas tinggi dan pads saat yang bersamaan
menciptakan nilai bagi 33.000 peternak sapi perah melalui
Jawa Timur, 10.000 petani kopi di Lampung, dan petani cokelat melalui kerjasama publik The Cocoa Plan yang meningkatkan produktivitas para petani sebesar 30%. 35 koperasi di
206
Nestle Indonesia sebagal "Good Food, Good Life" bagi Masyarakat
KESIMPULAN Nestle merupakan salah satu perusahaan produsen susu
besar di Indonesia yang memproduksi berbagai makanan
maupun minuman bergizi untuk turut serta mewujudkan
masyarakat Indonesia yang lebih kuat, sehat clan lebih berkualitas.
SUMBER NASKAH http://www.nestle.co.id/ina/Pages/nestle.aspx
207