PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK TUMBUHAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan oleh : ESKATUR NANANG PUTRO UTOMO A 420 090 185
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK TUMBUHAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN AJARAN 2012/2013 Eskatur Nanang Putro Utomo, A 420 090 185, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 130 Halaman.
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dari kondisi belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit yang memiliki kekurangan, yaitu: kondisi siswa yang pasif, kurang adanya motivasi, siswa cenderung gaduh, dan pembelajaran masih berjalan satu arah, sehingga membuat hasil belajar rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2012/2013 pada aspek kognitif dan aspek afektif pada materi gerak pada tumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi dengan strategi inside outside circle yang dilakukan sebanyak dua siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan 3 langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sumber data diperoleh dari hasil belajar siswa kelas VIII A pada aspek kognitif dengan diadakan post-test setiap siklus dan penilaian terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung (aspek afektif) yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar pada aspek kognitif yaitu 6,45 dari nilai awal yaitu 5, sedangkan pada aspek afektif yaitu 10,65 (termasuk dalam kategori kurang berminat). Rata-rata nilai pada aspek kognitif untuk siklus II mengalami peningkatan menjadi 8,15, sedangkan untuk rata-rata nilai pada aspek afektif juga mengalami peningkatan menjadi 12,15 (termasuk dalam kategori berminat). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan strategi pembelajaran inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek kognitif dan aspek afektif siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.
Kata Kunci: Hasil belajar kognitif dan afektif, strategi pembelajaran inside outside circle.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIRO SKRIPSI Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama NIP/NIK
: Drs. Sofyan Anif, M.Si : 547
Telah membaca dan mencermati skah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama
: Eskatur Nanang Putro Utomo
NIM
: A420090185
Program Studi
: Pendidikan Biologi
Judul Skripsi
:“PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK TUMBUHAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN AJARAN 2012/2013.”
Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan . Demikian persetujuan imi dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.
Surakarta, 12 Juni 2013 Pembimbing
Drs. Sofyan Anif, M.Si
PENDAHULUAN Belajar merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya guna menggapai impian yang ingin dicapainya. Melalui belajar seseorang dapat mengetahui sesuatu hal yang belum diketahuinya, melalui belajar juga seseorang dapat memahami suatu gejalagejala yang timbul di segala aspek kehidupan. Salah satu upaya untuk meningkatkan produk atau hasil pendidikan yang berkualitas adalah dengan memperbaiki cara belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas. Munawar (2009), menyatakan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang di berbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan didalam proses belajar. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di kelas VIII A SMP Negeri 3 Sawit tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 20 siswa, diperoleh hasil observasi yaitu 1) 10 siswa atau 50% cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran , 2) 5 siswa atau 25% tidak ada motivasi untuk mengikuti pembelajaran, 3) 25% atau 5 siswa sering berbuat gaduh dan berbincang-bincang sendiri dengan teman sebangkunya, 4) guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode ceramah dan hanya sesekali melakukan tanya jawab kepada siswa, sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, 5) 90% atau 18 siswa nilainya belum mencapai KKM (7,5). Guru dalam hal ini merupakan kunci utama untuk membuat suasana pembelajaran seaktif dan semenarik mungkin sehingga siswa mudah dalam menangkap dan memahami materi pelajaran Biologi, akan tetapi kebanyakan guru masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran. Pada kenyataanya, metode ini kurang efektif untuk menyampaikan materi pelajaran karena siswa cenderung bosan dan tidak aktif. Salah satu usaha yang digunakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif yaitu dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif. Metode InsideOutside Circle merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Pada metode ini siswa akan berkelompok di dalam lingkaran besar dan lingkaran kecil, dimana nanti siswa akan saling berhadapan dan bertukar pengetahuan yang telah didapatkannya. Metode ini sangat bermanfaat bagi siswa yang kesulitan dalam memahami materi Biologi yang membutuhkan konsentrasi dan sikap kritis. Selain itu siswa juga dapat mengembangkan kemampuan interaksi sosialnya terhadap teman-teman yang lain. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengambil judul: “Peningkatan Hasil Belajar Biologi dengan Strategi Pembelajaran Inside Outside Circle pada Materi Gerak Tumbuhan Kelas VIII E SMP Negeri 2 Sawit Tahun Pelajaran 2012/2013”.
Landasan Teori Suyono dan Hariyanto (2011), menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau proses memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam hal konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensinal, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Rubiyanto (2004), menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam membentuk nilai, sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kelompok, dan masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di bidangnya sehingga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Silberman (2007), menyatakan bahwa belajar aktif merupakan kesatuan sumber kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktifitas-aktifitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran. Pada saat kegiatan belajar itu aktif, peserta didik melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka menggunakan otak mereka, mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Rusman (2012), menyatakan bahwa dalam model pembelajaran kooperatif guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri. Menurut Agus Suprijono (2012), pembelajaran dengan metode inside outside circle diawali dengan pembentukan kelompok. Jika kelas terdiri dari 40 orang, bagilah menjadi 2 kelompok besar. Tiap-tiap kelompok terdiri dari 2 kelompok lingkaran dalam dengan jumlah anggota 10 dan kelompok lingkaran luar terdiri dari 10 orang. Aturlah sedemikian rupa pada masing-masing kelompok besar yaitu anggota kelompok lingkaran dalam berdiri melingkar menghadap keluar dan anggota kelompok luar berdiri menghadap ke dalam. Dengan demikian, antara anggota lingkaran dalam dan luar saling berpasangan dan berhadap-hadapan. Berikan tugas pada tiap-tiap pasangan yang berhadap-hadapan itu. Kelompok ini disebut kelompok pasangan asal. Sebaiknya, tugas yang diberikan pasangan asal itu sesuai dengan indikator-indikator pembelajaran yang telah dirumuskan. Karena dalam contoh ini ada 10 pasangan berarti ada 10 indikator pembelajaran. Selanjutnya, berikan waktu secukupnya kepada tiap-tiap pasangan untuk berdiskusi. Setelah mereka berdiskusi, mintalah kepada anggota kelompok lingkaran dalam bergerak berlawanan arah dengan anggota kelompok lingkaran luar. Setiap pergerakan itu akan terbentuk pasangan-pasangan baru. Pasangan-pasangan ini wajib memeberikan informasi berdasarkan hasil diskusi
dengan pasangan asal, demikian seterusnya. Pergerakan baru diberhentikan jika anggota kelompok lingkaran dalam dan luar sebagai pasangan asal bertemu kembali. Igak dan Kuswaya (2011), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Suharsimi Arikunto (2006), menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran yang diajarkan sudah diterima oleh siswa. Untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dilakukan usaha untuk menilai hasil belajar. Penilaian ini bertujuan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam penguasaan materi yang telah dipelajari dan diterapkan. Metode Penelitian Setting 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Sawit, Boyoali 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November-April. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Variabel Penelitian Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas: Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah penerapan metode inside outside circle pada pembelajaran Biologi di kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini yaitu hasil belajar kognitif siswa dan tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2012/2013, sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran Inside Outside Circle. Prosedur Penelitian Prosedur penelitianyang digunakan yang meliputi observasi awal, perencanan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), refleksi dan evaluasi.
Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis data yang digunakan meliputi metode observasi, metode dokumentasi dan metode tes. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data, teknik yang digunakan adalah analisis kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II menunjukkan adanya perubahan dan peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit tahun ajaran 2012/2013 pada aspek kognitif maupun aspek afektif. Peningkatan dari hasil belajar pada aspek kognitif dan aspek afektif dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 sebagai berikut: Tabel 1. Tingkat Presentase Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit dengan Penerapan Strategi Inside Outside Circle
Keterangan Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-Rata Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan Presentase Ketuntasan
Nilai Awal 6 8 5 5
Siklus I 6 10 6,45 16
Siklus II 6,5 10 8,15 17
25%
80%
85%
Tabel 2. Kondisi Aspek Afektif Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Menggunakan Strategi Inside Outside Circle
No. 1. 2. 3. 4.
Indikator Aktif Kerja Sama Tanggung Jawab Penuh Perhatian
Siklus I 20% 40% 20%
Siklus II 40% 45% 25%
25%
30%
Supaya lebih jelas tentang peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan afektif dapat dilihat pada grafik berikut:
Presentase Peningkatan Ketuntasan Siswa 10000,00% 5000,00% 0,00%
Presentase Peningkatan Ketuntasan Siswa
Nilai Siklus I Siklus Awal II
Gambar 1. Grafik Presentase Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit dengan Penerapan Strategi Inside Outside Circle
50%
Siklus I
40%
Siklus II
30% 20% Siklus II Siklus I
10% 0% Aktif
Kerja Sama
Tanggung Jawab
Penuh Perhatian
Gambar 2. Histogram Ketercapaian Aspek Afektif Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit dengan Penerapan Strategi Inside Outside Circle
Hasil belajar siswa kelas VIII A pada siklus I pada aspek kognitif dengan rata-rata kelas yaitu 6,45. Pada siklus I ini terdapat 16 atau sebesar 80% siswa yang mendapat nilai diatas KKM 7,5. Untuk siswa yang belum mendapat nilai diatas KKM 7,5 yaitu sebanyak 4 anak atau 20% dari total 20 siswa. Pada siklus I terdapat 2 anak yang mendapat nilai terendah yaitu 6 dan ada 1 anak yang mendapat nilai tertinggi yaitu 10. Pada siklus I ini terdapat peningkatan hasil belajar pada aspek kognitif dengan rata-rata kelas 6,45 dibanding rata-rata nilai kelas pada kondisi awal yaitu 5, dimana hanya ada 5 anak atau sebesar 25% yang mencapai batas KKM 7,5. Pada siklus I diperoleh hasil belajar pada aspek afektif yaitu: 1) Pada indikator Aktif terdapat 4 (20%) siswa yang mencapai ketuntasan, 2) Pada indikator Kerja Sama terdapat 8 (40%) siswa yang mencapai ketuntasan, 3) Pada indikator Tanggung Jawab terdapat 4 (20%) yang mencapai ketuntasan, 4) Pada indikator Penuh Perhatian, dimana siswa merspon dan memperhatikan saat
guru menjelaskan materi terdapat 5 (25%) yang mencapai ketuntasan. Dari hasil penilaian pada aspek afektif untuk setiap indikator, maka diperoleh rata-rata nilai kelas pada aspek afektif sebesar 10,65 dengan kriteria kurang berminat. Untuk rata-rata nilai hasil belajar kognitif pada siklus II kelas VIII A mengalami kenaikan yaitu sebesar 8,15 dibandingkan siklus I yaitu 6,45. Jumlah siswa yang sudah tuntas KKM sebanyak 17 siswa (85%) dan sebanyak 3 siswa (15%). Nilai tertinggi yaitu 10 diperoleh 1 orang siswa dan nilai terendah 6,5 juga diperoleh 1 orang siswa saja. Hasil belajar aspek kognitif pada siklus II telah menunjukkan bahwa penelitian tindakan siklus II telah berhasil karena telah mencapai target 75% siswa sudah tuntas KKM. Nilai 10 hanya diperoleh 1 orang siswa saja, akan tetapi sebagian besar siswa mendapatkan nilai diatas nilai KKM atau dapat dikatakan distribusi nilai merata. Untuk hasil belajar siklus II pada aspek afektif diperoleh hasil yaitu: 1) Pada indikator Aktif terdapat 8 (40%) siswa yang mencapai ketuntasan, 2) Pada indikator Kerja Sama terdapat 9 (35%) siswa yang mencapai ketuntasan, 3) Pada indikator Tanggung Jawab terdapat 5 (25%) yang mencapai ketuntasan, 4) Pada indikator Penuh Perhatian terdapat 6 (30%) siswa yang mencapai ketuntasan. Dari hasil penilaian aspek afektif untuk setiap indikator diperoleh hasil rata-rata nilai afektif kelas VIII A yaitu sebesar 12,15 dimana masuk dalam kriteria berminat. Pembahasan Pada penelitian tindakan ini peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Biologi yang mengajar di kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit untuk pelaksanaan tindakan menggunakan strategi pembelajaran inside outside circle. Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru kolaborator, dimana peneliti diberi saran oleh guru kolaborator agar menjelaskan materi tentang gerak pada tumbuhan terlebih dahulu agar siswa mengerti apa yang sedang mereka pelajari. Penerapan strategi inside outside circle bertujuan untuk dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa tentang materi gerak pada tumbuhan, mengembangkan kemampuan kerjasama siswa, dan membangkitkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, strategi inside outside circle memiliki beberapa kelebihan yaitu pembelajaran menjadi menarik karena tidak berlangsung satu arah sehingga siswa tidak bosan, membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, dan materi akan lebih mudah dipahami siswa dengan penyampaian materi yang unik. Hasil belajar siswa kelas VIII A pada siklus I untuk aspek kognitif mengalamai peningkatan dari kondisi awal. Untuk rata-rata kelas meningkat menjadi 6,45 dengan 1 anak yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 10, dan nilai terendah 6 diperoleh 2 orang anak. Untuk jumlah siswa yang mencapai ketuntasan diatas KKM yaitu sebanyak 16 anak atau 80%, sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 4 anak atau 20%. Rata-rata kelas hasil belajar kognitif siswa kelas VII A pada siklus I lebih baik dari kondisi awal yang hanya 5 dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 5 siswa saja. Pada indikator sikap aktif terdapat terdapat 4 (20%) siswa yang mencapai ketuntasan.Pada indikator Kerja Sama terdapat 8 (40%) siswa yang mencapai ketuntasan. Pada indikator Tanggung
Jawab terdapat 4 (20%) yang mencapai ketuntasan. Pada indikator Penuh Perhatian, dimana siswa merspon dan memperhatikan saat guru menjelaskan materi terdapat 5 (25%) yang mencapai ketuntasan. Untuk rata-rata nilai kelas pada aspek afektif sebesar 10,65 dengan kriteria kurang berminat. Pada siklus II untuk aspek kognitif mengalami peningkatan, dimana pada aspek kognitif yaitu rata-rata nilai hasil belajar kognitif pada siklus II kelas VIII A mengalami kenaikan yaitu sebesar 8,15 dibandingkan siklus I yang hanya 6,45. Jumlah siswa yang sudah tuntas KKM sebanyak 17 siswa (85%) dan sebanyak 3 siswa (15%) tidak tumtas KKM. Nilai tertinggi yaitu 10 diperoleh 1 orang siswa dan nilai terendah 6,5 juga diperoleh 1 orang siswa saja. Hasil belajar aspek kognitif pada siklus II telah menunjukkan bahwa penelitian tindakan siklus II telah berhasil karena telah mencapai target 75% siswa sudah tuntas KKM. Untuk aspek afektif pada siklus II juga mengalami peningkatan, dimana pada siklus I rata-rata nilai afektif siswa kelas VIII A 10,65 meningkat menjadi 12,15 yang masuk dalam kriteria berminat. Pada indikator Aktif terdapat 4 (20%) siswa yang mencapai ketuntasan, kemudian untuk indikator Kerja Sama terdapat 8 (40%) siswa yang mencapai ketuntasan. Untuk indikator Tanggung Jawab terdapat 4 (20%) yang mencapai ketuntasan dan indikator Penuh Perhatian, dimana siswa merespon dan memperhatikan saat guru menjelaskan materi terdapat 5 (25%) yang mencapai ketuntasan. Mulyasa (2009), menyatakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan terjadi perubahan perilaku yang positif. Berdasarkan tujuan penelitian, maka terbukti strategi pembelajaran aktif inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil penelitian yang menunjukkan berhasilnya penerapan strategi inside outside circle untuk meningkatkan hasil belajar aspek kognitif dan aspek afektif siswa kelas VIII A juga menjadi bukti bahwa penelitian ini relevan dengan penelitian-penelitian yang terdahulu. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil belajar pada aspek kognitif untuk siklus I sebesar 6,45 dengan presentase ketuntasan 80%, pada siklus II meningkat menjadi 8,15 dengan presentase ketuntasan 85%. 2. Hasil belajar pada aspek afektif untuk siklus I dengan rata-rata 10,65 dengan kriteria kurang berminat, pada siklus II mengalami peneingkatan menjadi 12,15 dengan kriteria berminat.
Saran 1. Kepada Guru Biologi Guru hendaknya lebih bervariasi dalam menggunakan strategi-strategi pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan bisa meningkatkan minat belajar dan keaktifan siswa. 2. Kepada Siswa a. Siswa hendaknya bisa lebih aktif untuk bertanya mengenai materi yang belum paham. b. Siswa sebaiknya lebih menghargai guru dan dapat bersikap santun. 3. Kepada Peneliti Berikutnya a. Peneliti berikutnya dapat menggunakan strategi ini dengan media media yang lebih menarik b. Peneliti berikutnya mungkin dapat membandingkan strategi pembelajaran aktif inside outside circle dengan strategi pembelajaran yang lain. metode inside outside circle dapat meningkatkan nilai hasil belajar dan keaktifan siswa dan secara umum terjadi perubahan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Bumi Aksara. Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Munawar, Ibrahim. 2002. Pembelajaran Kooperative. Surabaya: Rajawali Press. Rubiyanto, Rubino. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: MUP UMS. Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Mada. Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wardhani, IGAK dan Kuswaya Wihardit. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.