ANALISIS STATISTIK BIVARIATE TERHADAP HUBUNGAN PENERAPAN KONSEP PARTISIPATORIS DAN EXPOSITORY DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN PENONTON PADA COMPANY PROFILE LP2IL SERANG BANTEN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Garil Ega Rachmantyo 10.11.3844
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
ANALISIS STATISTIK BIVARIATE TERHADAP HUBUNGAN PENERAPAN KONSEP PARTISIPATORIS DAN EXPOSITORY DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN PENONTON PADA COMPANY PROFILE LP2IL SERANG BANTEN Garil Ega Rachmantyo1), Tonny Hidayat 2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2)
Email :
[email protected]),
[email protected])
(berdasarkan konvensi PBB tahun 1982). Oleh karena itu , wajar jika Indonesia memiliki potensi penangkapan ikan yang tersebar di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Abstract - Indonesia is a maritime country with a very abundant marine resources. Therefore, the government established a Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) under the auspices of Kementrian Kelautan dan Perikanan to protect the fish and the environment from diseases that could be bad for marine and fisheries in Indonesia.
Salah satu daerah di Provinsi Banten yang memiliki potensi perikanan cukup besar yaitu Kota Serang. Berdasarkan data statistik Dinas Perikanan Kabupaten Serang tahun 2013, produksi perikanan Kabupaten Serang sebesar 22.143,6 ton yang berasal dari penangkapan laut sebesar 9.469,8 ton; penangkapan di perairan umum sebesar 870 ton; budidaya tambak sebesar 11.151,8 ton; kolam sebesar 433, 8 ton serta sawah sebesar 210 ton. (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten)[1].
LP2IL felt to need a media presentation in the form of video to facilitate them in explaining about the facilities and the things associated therein. The video applied the concept of participatory and Expository, is expected to ease the audience to better understand the contents of the video. To be able to know how much the level of understanding audience, it is used bivariate statistical analysis to knowing about the relationship of the application concept in the video with the level of understanding audience to understanding information of the video content.
Akan tetapi produksi perikanan yang banyak tersebut tidak serta merta terbentuk begitu saja, melainkan dengan cara membudidayakan serta melindungi ikan dan lingkungan dari paparan penyakit merupakan hal - hal yang harus diperhatikan. Oleh karenanya pemerintah membentuk Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan yang terletak di Serang Provinsi Banten pada tanggal 30 Oktober 2010. (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor per.28/men/2010)
After the test of validity; reliability and correlations on large-scale questionnaire data, then the data obtained at 0.826 or equivalent to 82.6% degree of correlation between the two variables. It can be said that the application concept of participatory and expository have a very strong relationship to make an audience to got an information contained in the video company profile.
Seberjalan waktu, LP2IL – Serang merasa perlu untuk mempunyai sebuah video company profile yang memuat informasi sebagai media presentasi mereka untuk mengedukasi para audience yang melakukan kunjungan ke LP2IL - Serang. Menurut Munadi dalam bukunya “Media Pembelajaran : Suatu Pendekatan Baru” (2008 : 127), menyebutkan bahwa “Video memberikan kesempatan pada mereka untuk mendiskusikan apa yang telah mereka saksikan secara bersama-sama”[2]. Memiliki sebuah video company profile dirasa tepat karena dapat menjadikan orang yang audience lebih paham mendalam serta tidak jenuh terhadap seorang pembicara / mc dikarena dapat langsung melihat proses kinerja LP2IL melalui media video yang diputarkan tersebut tanpa harus membayangkannya.
Keywords - Video, Company Profile, Media, Partisipatory, Expository, Bivariate Statistical Analysis, Test of Validity, Realibility, Correlation 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kelautan dengan kekayaan laut maritim yang sangat melimpah, negara kepulauan terbesar didunia dengan garis pantai yang terpanjang nomor dua setelah Kanada yaitu 81.000 km. Luas wilayah territorial Indonesia yang sebesar 7,1 juta km2 didominasi oleh wilayah laut yaitu kurang lebih 5,4 juta km2
Didasari oleh latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka penulis mengangkat sebuah permasalahan yang berjudul “Analisis Statistik Bivariate Terhadap Hubungan Penerapan Konsep Partisipatoris dan Expository dengan
1
Tingkat Pemahaman Penonton pada Company Profile LP2IL Serang Banten”.
1.5 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis membaginya menjadi beberapa tahap yaitu : metodelogi pengumpulan data (tahapan dimana peneliti terjun langsung untuk mendapatkan data yang benar benar layak serta akurat), metodologi analisis (peneliti menganalisa tentang data yang didapat lalu dipaparkan hasilnya dari data yang telah dianalisis sebelumnya. Hasil paparannya berbentuk sebuah paparan tentang kondisi objek, proyek dan beberapa hal kendala yang terjadi pada objek penelitian), metode perancangan (peneliti merancang tentang beberapa hal yang akan diperlukan ketika produksi dan pasca produksi akan dimulai), metode pengembangan (tahapan dimana hasil yang telah dirancang sebelumnya dikembangkan agar mendapat hasil dari solusi sebuah rumusan yang telah dicari pada waktu awal), metode testing (peneliti melakukan testing program yang terlibat menjadi responden dalam penelitian ini, lalu mengevaluasi temuan – temuan yang didapat melalui kuesioner yang disebar kepada responden)
1.2.Rumusan Masalah Pada penelitian ini, penulis membagi rumusan menjadi dua. Yaitu : Bagaimana cara pembuatan video company profile dengan penerapan konsep partisipatory dan expository? Serta mencari tentang adakah hubungan antara penerapan konsep pada video company profile LP2IL dengan tingkat pemahaman penonton terhadap isi konten pada video company profile tersebut? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara penerapan konsep partisipatory dan expository pada video company profile dengan tingkat pemahaman penonton terhadap isi konten pada video company profile tersebut. 1.4 Tinjauan Pustaka
1.6 Landasan Teori
Berdasarkan dari sebuah penelitian pada objek lain oleh Nadia Fitriani Putri pada tahun 2010 mahasiswi Universitas Widyatama Bandung [3] dan Sesar Wahyu E.P. pada tahun 2013 mahasiswa Universitas Surakarta [4] yang sama – sama mengulas tentang sebuah pembuatan video company profile. Pada penelitian Nadia, ia menggunakan objek salah satu distro sepatu di kota Bandung yang bernama IShoes. Sedangkan penelitian Sesar menggunakan SMP Negeri 4 Karanganyar sebagai objeknya.
1.6.1 Konsep Company Profile Menurut Kriyantono (2008) company profile merupakan produk tulisan praktisis public relation yang berisi tentang gambaran umum perusahaan [5]. Sehingga dapat membentuk citra korporat pada masyarakat umum. Semakin baik suatu company profile, semakin baik pula citra yang tertanam dalam benak audience.
Kedua penelitian sebelumnya memiliki persamaan dengan penelitian ini, yaitu sama – sama ingin merancang bagaimana cara membuat video company profile untuk objek yang kita ambil. Akan tetapi pada penelitian Nadia terdapat suatu kekurangan yaitu tidak adanya testing program ke masyarakat umum tentang video company profile tersebut. Sehingga menyebabkan tidak adanya saran dan kritik yang bisa digunakan untuk mengevaluasi hasil video company profile tersebut. Sedangkan untuk penelitian Sesar, ia hanya meneliti tentang cara pembuatannya saja tanpa meneliti tentang perencanaan strategis yang dilakukan pada proyeknya.
1.6.2 Konsep Partisipatoris Pada banyak literature komunikasi partisipatif yang berkembang dimasyarakat, konsep partisipatoris dapat membangun suatu alat atau media yang dapat membantu bagi masyarakat umum dalam mengangkat isu – isu yang berkembang dikalangan mereka [6]. Sehingga media ini dapat menjadi wadah bagi sebagian kalangan untuk mendiskusikan solusi - solusi dari suatu permasalahan yang terjadi dilingkungan mereka sehari – hari. 1.6.3 Konsep Expository
Perbedaan dari kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah dimana penelitian ini lebih hati – hati dalam pembuatannya dikarenakan kedepannya video company profile ini akan digunakan sebagai media presentasi oleh obyek penelitian. Sehingga harus lebih dipikirkan secara detail dari perencanaan strategis yang dilakukan pada proyek serta mengevalusi apabila terdapat kritik dan saran dari audience yang melihat langsung video company profile tersebut.
Umumnya pada pembuatan video dengan konsep expository menggunakan seorang narrator sebagai sudut penutur tunggal dari sudut pandang seorang sutradara. Menurut Tansil (2010), penjelasan narrator cenderung terpisah dari alur cerita film. Mereka memberikan komentar terhadap apa yang terjadi dalam adegan, ketimbang menjadi bagian dari adegan itu sendiri. Itulah sebabnya, pesan atau point of view dari expository seringkali di elaborasi lewat suara atau teks ketimbang gambar. Pada ekspositori gambar disusun sebagai penunjang argumentasi yang disampaikan lewat narator
2
atau presenter, berdasarkan naskah yang sudah dibuat dengan prioritas tertentu [7].
sebuah video. Karena audience dapat melihat secara langsung kinerja dan fasilitas yang dimiliki LP2IL melalui liputan – liputan yang terdapat dalam video tersebut.
1.6.4 Analisis SWOT 2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja [8]. Analisis SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan – kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan, pengambilan keputusan dan juga untuk memperluas dan mengembangkan produk yang akan diimplementasikan di masyarakat umum.
Kebutuhan yang dibutuhkan untuk video ini adalah dimana video company profile ini harus dapat memberikan informasi yang jelas bagi audience 2.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk membangun sebuah video company profile yang akan dirancang. Untuk merealisasikannya, dibutuhkan beberapa peralatan yang harus digunakan dalam pembuatan video company profile tersebut. Dalam hal ini penulis menguraikan spesifikasi dari peralatan – peralatan yang akan digunakan pada saat produksi dan pasca produksi.
1.6.5 Analisis Bivariate Bhuono (2005) menyebutkan bahwa analisis bivariate pada umumnya mempunyai tujuan untuk menguji perbedaan dan menguji hubungan antara dua variable penelitian yang digunakan [9]. Sedangkan pada penelitian ini, penulis menggunakan uji korelasi untuk mengolah data yang telah didapat pada waktu tahapan metode testing dilaksanakan. Hal ini dikarenakan penulis mempunyai tujuan untuk mencari tingkat keeratan hubungan dua variable antara variable “penerapan konsep pada video” dan variable “tingkat pemahaman penonton” saling berhubungan atau tidak.
Tabel 1. Hardware Rekomendasi (Standart Minimal)
Peralatan yang Digunakan
Peralatan Saat Produksi Berlangsung 1.
Kamera yang sudah support HD untuk kualitas yang mumpuni
2.
Tripod
1. Kamera Sony Nex Kamera Canon Mirrolles Nex 3, Hero 3
3.
Clipon
2. Clip On
2. Pembahasan 2.1 Tentang LP2IL Serang Banten Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang atau biasa dikenal dengan sebutan LP2IL merupakan unit pelaksana teknis di bidang pemeriksaan hama, penyakit ikan, dan lingkungannya yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dengan tenaga SDM yang muda dan penuh semangat serta peralatan yang super canggih dan modern, LP2IL diharapkan dapat mengatasi segala masalah yang berhubungan dengan ikan dan lingkungan serta dapat memberikan efek yang positif bagi keberlanjutan perikanan di Indonesia.
Video VG30, DSLR 600D, Sony Gopro
3. Tripod 4. Minicrene 5. Lighting / Lampu Video
2.2 Analisis Masalah
Peralatan Saat Pasca Produksi
Setelah mengidentifikasi masalah dengan mengkaji permasalahan – permasalahan yang terjadi pada objek, mengarah pada satu kesimpulan bahwa masalah yang dihadapi oleh LP2IL Serang Banten adalah belum adanya media yang cocok untuk memuat segala asoek informasi yang dapat digunakan sebagai media presentasi tentang perusahaan mereka. Solusi yang diambil dari permasalah tersebut adalah membuat sebuah company profile berupa
Satu buah komputer dengan spesifikasi : 1.
3
Processor Intel (R) Core (TM) i3 – 2550k CPU @
Satu buah komputer dengan spesifikasi : 1. Processor Intel (R) Core (TM) i5 – 2550k CPU @
2.20 Ghz 2.
3.40 Ghz
DOP
VGA NVDIA Ge Force GT630
2. VGA NVDIA Ge Force GT630 1GB
3.
HDD 500 GB
3. HDD 1 TB
4.
Memory DDR 3 Visipro 2 GB
4. Memory DDR 3 Visipro 4 GB
5.
Motherboard MSI M5 - 7758
5. Motherboard MSI M5-7758
6.
LED Benq 21”
6. LED Benq 21”
7.
DVDRoom
7. Keyboard + Mouse II Genius
8.
Keyboard + Mouse
8. DVDRoom
Speaker
9. Speaker
DOP
3. Soundman
3.
Soundman
4.
Pengarah Kamera
5.
Penata Lampu
Saat Pasca Produksi 1.
Editor
1. Editor
2.5 Analisis SWOT
9.
Tabel 4. Analisis SWOT pada LP2IL INTERNAL STRENGTH (S)
WEAKNESS (W)
STRATEGI
STRATEGI WO
EKSTERNAL Tabel 2. Software Rekomendasi (Standart Minimal) 1. Adobe Effect CS3 2. Adobe CS3
Yang Digunakan
After
1. Adobe After Effect CS5
Premiere
2. Adobe Premiere CS5
3. Adobe Soundbooth CS3
OPPUTUNITY (O)
SO - Membangun video company profile yang dapat dinikmati secara offline maupun online dengan syarat media video ini diupload ke website, sehingga dapat dinikmati oleh semua orang dimana saja.
3. Adobe Soundbooth CS5
4. SPSS 11 4. SPSS 16
Tabel 3. Brainware Rekomendasi (StandartMinimal)
- Menggandakan media video ini ke media penyimpanan lainnya, selain CD
yang digunakan
Saat Produksi 1. Sutradara 2. Cameraman
/
1.
Sutradara
2.
Cameraman
/
4
-Menjadikan video company ini sebagai souvenir yang dibagikan ke setiap orang yang melakukan kunjungan ataupun pelatihan di LP2IL. Sehingga media ini dapat tersebar secara tidak langsung oleh klien.
STRATEGI ST Membuat video company profile ini dengan teknik sinematography yang handal. Sehingga audience dapat menikmati tayangan ini tanpa ada kesan bosan serta dapat memberikan kesan yang wah tanpa harus menggunakan animasi yang berlebihan.
THREATS (T)
STRATEGI WT Update informasi secara berkala dan memberikan tayangan yang baru dengan menambahkan animasi 3D reality augmented sehingga tidak mengakibatkan audience cepat bosan.
Membuat agenda jadwal agar tidak memboroskan biaya dan waktu
2.8 Tahapan Pasca Produksi Proses editing selama dua minggu pengerjaan. Dengan memakai software adobe premiere cs5, adobe soundbooth cs5, adobe aftereffect cs 5.
Hal - hal yang Dilakukan - Proses pencarian ide / gagasan
2.9 Hasil Uji
- Pembuatan Logline
Untuk mengetahui adakah hubungan antara variable penerapan konsep dengan tingkat pemahaman penonton maka dilakukan beberapa kali uji. Responden yang digunakan sebanyak 50 responden.
- Pembuatan Sinopsis
2.9.1 Uji Validitas
- Pembuatan Naskah
Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan butir – butir pernyataan dalam kuesioner yang setelahnya akan diolah untuk mendapatkan sebuah data yang akan dicari selanjutnya
- Penentuan tema
- Treatment Storyboarding dan Storyline
Rencana Jadwal Shooting
Pembuatan video company profile ini dilakukan selama 3 hari produksi. Dikarenakan konsep yang diambil adalah partisipatoris dan expository, maka pada saat pengambilan gambar hal – hal yang ditekankan adalah lebih kepada partisipasi narasumber sebagai pemberi informasi serta penghayatan yang dimiliki seorang narrator agar membangkitkan suasana dalam video tersebut
Tabel. 5 Tahapan Praproduksi
- Screenwriting
shooting yang pas dengan naskah agar mempermudah dalam proses produksi
2.7 Tahapan Produksi
2.6 Tahapan Praproduksi
Tahapan
Shooting
Menggambar hal – hal yang akan dikerjakan ketika produksi dan Membuat alur cerita agar mempermudah ketika produksi berjalan
Rancangan Anggaran Biaya
Membuat rencana anggaran biaya yang meliputi semua kegiatan dalam proses pembuatan video company profile, meliputi pada saat praroduksi; produksi dan pasca produksi
Penentuan Lokasi
Menentukan lokasi
Variable X Y Total
5
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Item Item Valid Gugur Jumlah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10 7 10 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10 19
1
20
yang layak untuk dijadikan media presentasi bagi LP2IL - Serang.
2.9.2 Uji Realibilitas Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan kuesioner yang disebar ke responden. Kuesioner dikatakan reliable ketika nilai Chronbach’s Alpha > 0,600
2. Penerapan konsep ekspository dan partisipatoris mempunyai hubungan yang kuat dalam membuat penonton lebih memahami informasi yang diberikan oleh video company profile ini.
Daftar Pustaka [1] Dinas Kelautan dan Perikanana Provinsi Banten.Data Statistik Kota Serang, http://dkp.bantenprov.go.id, diakses tanggal 5 januari 2015 [2] Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran : Suatu Pendekatan Baru. Gaung Persada Jakarta. 2008. [3] Putri, Nadia Fitriani. Video Profile IShoes. Universitas Widyatama Bandung 2010 [4] EP, Sesar Wahyu. Pembuatan Video Company Profile Berbasis Multimedia pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Karanganyar. Universitas Surakarta. 2013 [5] Kriyantono, Rachmat. PR WRITING : Teknik Produksi Media Public Relation dan Publisitas Korporat. Kencana Jakarta. 2008 [6] Sejarah Video Indonesia, http:// www.scribd.com/doc/9943355/Sejarah-Video-is, diakses pada 5 Januari 2015 [7] Tansil, Chandra, Rhino Ariediansyah. Tonny Trimarsanto. Pemula dalam Film Documenter : gampang – gampang susah. IN-DOCS Jakarta. 2010 [8] Badan Pusat Statistik. Analisis SWOT. http://bps.go.id, diakses pada 21 Januari 2015 [9] Nugroho, Bhuono Agung. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS.Andi Offset Yogyakarta. 2005
Gambar 1. Realibiitas variable x
Gambar 2. Realibilitas variable y
2.9.3 Uji Korelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan dari dua variable yang telah pneulis teliti sebelumnya.
Biodata Penulis Garil Ega Rachmantyo, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Tonny Hidayat, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2007. Memperoleh gelar Magister Teknik Informatika (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Gambar 3. Korelasi variable x dan y 3. Kesimpulan Dari hasil analisa yang didapat melalui kuesioner berskala, didapatkan hasil 0,826 atau setara dengan 82.6 % tingkat korelasi antara kedua variable yang diteliti oleh peneliti. Jadi dari hal tersebut, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Peneliti berhasil membuat video company profile dengan penerapan konsep partisipatory dan ekspository
6