SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teologi Islam (S.Th.I)
Oleh:
MUHAMMAD NA<S}IR 01530558
JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2008
MOTTO
Îöxî ωΖÏã ô⎯ÏΒ tβ%x. öθs9uρ 4 tβ#u™öà)ø9$# tβρã−/y‰tFtƒ ξsùr& ∩∇⊄∪ #ZÏWŸ2 $Z≈n=ÏF÷z$# ϵŠÏù (#ρ߉y`uθs9 «!$# Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (al-Nisa’ [04]: 82)
iv
PERSEMBAHAN Kami haturkan skripsi ini dengan nama Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Segala macam pujian hanya milik Allah yang senantiasa melimpahkan nikmat-nikmat-Nya kepada kita, walau sebesar apapun dosa dan maksiat yang kita lakukan. Dia Maha Tahu dengan segala kelemahan, kemampuan, batas ketahanan dan kesabaran yang kita miliki. Dia selalu baik kepada kita dengan segala kebijaksanaan-Nya dan memberikan yang paling layak kepada kita, dengan segala keterbatasan kita, dalam tahapan-tahapan yang kita lalui. Semoga Nabi Muhammad Saw., para ahli bait serta saudara-saudara beliau sesama nabi, selalu mendapat limpahan selawat, salam, dan berkah dari dari Allah, yang tak dibatasi dengan jumlah. Juga bagi para sahabat serta pengikut yang meneladani hidup yang beliau lalui, hingga akhir zaman, amin. Dengan selesainya tugas akhir yang cukup menguras waktu dan biaya ini, kami ingin mengungkapakan rasa haru dan terimakasih kami kepada: 1. Bapak dan Ibuku (yang terimakasihku tak mampau aku ucapkan), Mas Thoyyib, serta kakak iparku satu-satunya mbak Uswatun Hasanah, serta dua keponakanku Ahmad Nunjil Mukminin dan Ahmad Hilman Anja Wijaya, kutitipkan semangatku padamu berdua 2. Bapak Ibu Mertuaku yang selalu mendorong menyelesaikan studiku, Istriku Bidadariku dan anak pertamaku Ahmad Haidar Nasir Kevin Habiby , (Terimakasih atas pengertianmu) ,kak Fauz yang juga lagi skripsi di UTY, dek Inti yang lagi mengejar ilmu di “Hadramaut” semoga sukses,
v
dek Nana dan semua keluarga besar Bani Abd. Syakur, dan Bani Mustofa, terimakasih. 3. Para Masyayih dan keluarga besar Pondok Pesantren Kembaran, dan keluarga besar keturunan Simbah KH. Thoyyib bin Habib. 4.
Para Masyayih dan keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo, simbah KH. Idris Marzuqi, simbah KH. Anwar Manshur, paman KH. Ahmad Mahin Thoha yang menyuruhku kuliah, KH. Maftuh Basthul Birri yang mengajariku mencintai al-Qur’an..
5. Para Masyayih dan keluarga besar Pondok Pesantren Plaosan, Mbah Kyai Masykuri (Alla>hu Yarh{am), Kyai Dawud, Kyai Syafaat, Kyai Muslim, Kyai Washul, Pak Jabir, Pak Dur, Pak Agus, Pak Zain, dan Pak Awi, Matursembahnuwun. 6. Para Masyayih dan keluarga besar Pondok Pesantren Nglingi, dan Keluarga besar keturunan simbah KH. Abdul Syakur bin Abdul Jabbar. 7. Para Masyayih dan keluarga besar Pondok Pesantren Panjunan dan keluarga besar keturunan KH. Mustofa 8. Untuk teman-teman perjuangan, Mas “Gus” Kholil Mustamid, Bang Fahrul Ilmi “al-Riyawi”, Bang “Dosen” Iwan, Kang Mus, Cecep “Vakot”, Lek Edi Masruri (semangatmu aku salut), Pak Ucup (ayo selesaikan juga skripsimu), Pak Nadzir, Ian Tafrihan, Mukhlisin, mas Nif, mas War dan semua yang terkenang tapi tak kutulis, “maaf halamannya terbatas.” Hanya ini yang bisa aku sampaikan dan ucapkan tak lebih dan tak kurang, semoga menjadi wasilah kita kepada Allah ta’ala, Amin.
vi
KATA PENGANTAR
ÉΟŠÏm§9$# Ç⎯≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0 Syukur dan pujian sejati, karena rahmat, taufiq, hidayah serta 'inayah Allah SWT kepada penulis, sehingga setelah melalui proses yang cukup panjang, dan melelahkan penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Mukjizat
Rasm Al-Qur’an ( telaah atas tulisan Mushaf Usmani )”ini. Doa keselamatan serta penghormatan luhur, senantiasa penulis suguhkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah menyampaikan, mengajar, mendiktekan al-Qur'an, serta menganjurkan pada para sahabatnya untuk menjaga orisinalitas al-Qur'an. Sehingga kita dapat merasakan kemukjizatan agung dari alQur'an, saat semua mukjizat para utusan Allah telah sirna. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan orang-orang di sekitar penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada ibu Dr. Sekar Ayu Ariyani, selaku dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, beserta pihak Jurusan Tafsir dan Hadis, Bapak Drs. Muhammad Yusuf, M.Si dan Dr. Muhammad Alfatih Suryadilaga, , M.Ag, selaku ketua dan sekretaris jurusan. Ucapan terima kasih tak terhingga juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Sahiron Syamsuddin MA., selaku pembimbing yang dalam kesibukannya masih menyempatkan waktu untuk memberi bimbingan dan arahan terhadap skripsi ini. Bapak Drs. Muhammad yusuf M.S.I. selaku pembantu pembimbing, Bapak DR. Suryadi sebagai penasehat akademik yang telah mencurahkan waktu
vii
dan pikirannya dalam membimbing penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, dan juga yang senatiasa membimbing penulis selama menempuh kuliah, serta seluruh guru-guru penulis mulai ibtida sampai perguruan tinggi yang telah memberikan banyak bekal ilmu serta teman-teman diskusi yang banyak memberi masukan kepada penulis. Akhirnya penulis sampaikan bahwa tulisan ini tidak mampu mengangkat dan menyelesaikan semua persoalan tentang tulisan al-Qur’an, namun semoga ada setitik ‘amal ja>riyah penulis yang bermanfaat untuk bekal perjalanan panjang penulis kelak, Amiin. Tegur sapa serta kritik yang konstruktif dari pihak manapun sangat penulis tunggu.
Yogyakarta, 17 Juni 2008 Penulis
Muhammad Nasir NIM 01530558
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN1
1. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab, yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam tranliterasi ini dilambangkan dengan huruf, sebagian dengan tanda dan sebagian lagi dengan huruf dan tanda sekaligus, sebagai berikut:
Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
Alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ﺏ
Ba’
B
Be
ﺕ
Ta’
T
Te
ﺙ
Sa’
S|
Es (titik di atas)
ﺝ
Jim
J
Je
ﺡ
Ha'
H{
Ha (titik di bawah)
ﺥ
Kha
Kh
Ka dan ha
ﺩ
Dal
D
De
ﺫ
Zal
Z|
Zet (titik di atas)
ﺭ
Ra’
R
Er
ﺯ
Zai
Z
Zet
ﺱ
Sin
S
Es
ﺵ
Syin
Sy
Es dan Ye
ﺹ
Sad
S{
Es (titik di bawah)
ﺽ
Dad
D{
De (titik di bawah)
Ta'
T{
Te (titik di bawah)
Za
Z{
Zet (titik di bawah)
‘Ain
‘-
Koma terbalik (di atas)
ﻁ ﻅ ﻉ 1
Pedoman transliterasi ini dikutip dari Pedoman Penulisan Proposal, Skripsi dan Munaqasyah yang diterbitkan olah Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2002, hlm. 39-42.
ix
ﻍ
Gain
G
Ge
ﻑ
Fa’
F
Ef
ﻕ
Qaf
Q
Qi
ﻙ
Kaf
K
Ka
ل
Lam
L
El
ﻡ
Mim
M
Em
ﻥ
Nun
N
En
ﻭ
Wawu
W
We
ﻫـ
Ha’
H
Ha
ﺀ
Hamzah
’-
Apostrof
ﻱ
Ya
Y
Ye
2. Vokal a. Vokal Tunggal:
Tanda Vokal
Nama
Huruf Latin
Nama
———
Fathah
a
A
———
Kasrah
u
I
———
Dammah
u
U
b. Vokal Rangkap
Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
ﻱ
Fathah dan Ya
Ai
a-i
ﻭ
Fathah dan wawu
Au
a-u
Contoh : ﻜﻴﻑ
ﺤﻭل
kaifa
c. Vokal Panjang (maddah)
x
h}aula
Nama
Huruf Latin
Nama
ﺍ
Fathah dan Alif
———
a dengan garis di atas
ﻱ
Fathah dan Ya
———
a dengan garis di atas
ﻱ
Kasrah dan Ya
———
I dengan garis di atas
ﻭ
Dammah dan Wawu ———
u dengan garis di atas
Tanda
Contoh : ﻗﺎل
qa>la
ﻗﻴل
ﺭﻤﻰ
rama>
ﻴﻘﻭل
qi>la yaqu>lu
3. Ta Marbu>t}ah a. Transliterasi Ta' Maftu>h}ah hidup adalah "t". b. Transliterasi Ta' Marbu>t}ah mati adalah "h" c. Jika Ta' Marbu>t}ah diikuti kata yang menggunakan kata sandang "__" ("al") dan bacaannya terpisah, maka Ta' Marbu>t}ah tersebut ditransliterasikan dengan "ha". Contoh : ﺭﻭﻀﺔﺍﻷﻁﻔﺎل
raud}ah al-at}fa>l
ﺍﻟﻤﺩﻴﻨﺔ ﺍﻟﻤﻨﻭﺭﺓ
al- Madi>nah al-Munawwarah
ﻁﻠﺤﺔ
T{alh}ah
xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………….......................……………………………i NOTA DINAS………………………………………..................………………..ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………...............……...iii HALAMAN MOTTO………………………………………......................…….iv HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................v KATA PENGANTAR…………………………………………..........................vi PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN…..…………………………..ix DAFTAR ISI……..…………………………………………...……….………..xii ABSTRAK..……………………………………………………………….…….xv BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah…………………………………………….1 B. Rumusan Masalah………………………………………………….11 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………….11 D. Telaah Pustaka………………………………………………...……12 E. Metode Penelitian…………………………………………….…….13 1. Metode Pengambilan Data……………………………………..13 2. Metode Pengolahan Data……………………………………….14 3. Metode Penarikan Kesimpulan………………………………..15 F. Sistimatika Pembahasan……………………………………………15 BAB II :
MUKJIZAT AL-QUR’AN
A. Pengertian Mukjizat …………………………….…………………17 B. Macam-macam mukjizat..................................................................18
xii
C. Aspek-aspek Kemukjizatan al-Qur’an…………………………....21 D. Tujuan dan Fungsi Mukjizat Al-Qur’an………………………….26 E. Rasm Sebagai bagian Aspek Kemukjizatan al-Qur’an………..…26 BAB III : RASM MUSHAF USMANI A. Pengertian Rasm………………………………………………...…..31 B. Sejarah Rasm al-Qur’an……………………………………………32 C. Sejarah Penulisan al-Qur’an ………………………...…………….37 1. Pada masa Rasulullah Saw……………………………………..37 2. Pada masa Abu Bakar ra………………………………………40 3. Pada masa Usman bin Affan ra…………………….………….44 D. Kaidah Penulisan (Rasm) Dalam Mus}h}af Usmany……….……….49 E. Kelebihan-kelebihan Rasm Mushaf Usmany..................................58 F. Pendapat Ulama...............................................………….…..……...59 BAB IV
: KEMUKJIZATAN RASM AL-QUR’AN 1. Kaidah I, Pembuangan Huruf………………………..………..66 2. Kaidah II, Penambahan Huruf……………….……………..…77 3. Kaidah III, Penulisan Hamzah………………………………...80 4. Kaidah IV, Penggantian Huruf…...…………………………...97 5. Kaidah V, Penyambungan dan Pemisahan Kata......…….….112 6. Kaidah VI, Dua Bacaan yang ditulis salahsatunya.……..…..114
BAB V
:
PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................117 B. Saran-saran......................................................................................118
xiii
C. Kata Penutup…………………………………….…….…………..119
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................120 LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………124 CURRICULUM VITAE....................................................................................129
xiv
ABSTRAK
Mukjizat al-Qur’an yang kita kenal abadi dan selalu dijamin dan dipelihara oleh Allah SWT dapat dipandang dari berbagai sisi, ada yang memandang dari sisi kebahasaan, itu karena al-Quran berbahasa sangat indah, ada yang memandang dari sisi pemberitaan gaib karena berita yang disampaikan al-Qur’an meliputi hal-hal yang gaib (tak tampak oleh pandangan mata) yang tak diketahui oleh manusia sebelumnya, ada yang memandang dari sisi prediksi masa depan yang tak diperkirakan sama sekali oleh manusia dan semua itu terbukti. Ada juga yang memandang kemukjizatan al-Qur’an dari sisi tulisan (rasm), Mushaf alQur’an yang notabene berawal dari tulisan para sahabat nabi, namun karena tulisan itu didekte (diimla’) oleh nabi menurut wahyu, dan hal itu dijadikan sebagai ketetapan (taqri>r) beliau. Ketika dikatakan bahwa tulisan al-Qur’an sebagian dari kemukjizatan alQur’an, muncul pertanyaan dalam benak penulis apa sebenarnya rasm (tulisan) alQur’an itu? Pertanyaan ini sering sekali muncul dalam benak penulis sebab seringnya menulis kaligrafi, ketika penulis menulis sebuah ayat al-Qur’an ternyata penulis menemukan bentuk tulisan yang berbeda dengan kaidah-kaidah penulisan yang sudah penulis pelajari dari ilmu nahwu, saraf, qawa'id al-Imla' dan sebagainya. Kemudian pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah bagaimanakah bentuk kemukjizatan yang muncul dari tulisan al-Qur’an? Setelah membaca tentang masalah yang berkaitan dengan Rasm alQur’a>n penulis definisikan bahwa tulisan al-Qur’an adalah tulisan yang ditulis oleh para sahabat penulis wahyu (Kutta>b al-Wahy) atas perintah dan ketetapan (taqri>r) dari Nabi Muhammad Saw. Tulisan yang masih berserakan di berbagai tempat dikumpulkan dalam lembaran-lembaran (suh}uf-suh}uf) pada masa Abu Bakar ra., dan disatukan dalam bentuk buku (mus}h}af) pada masa Usman bin Affan ra. Ketentuan (kaidah-kaidah) penulisan tidak dirubah sedikitpun oleh panitia penulis al-Qur’an, sehingga hampir seluruh sahabat nabi bersepakat atas hasil penulisan panitia tersebut, bahkan para sahabat rela membakar dan melebur tulisan al-Qur’an yang mereka miliki berganti pada mushaf Usman, sedang aturan-aturan (kaidah-kaidah) penulisan tersebut terus dijaga dan dipertahankan oleh umat Islam hingga saat ini karena diyakini sebagi aturan penulisan yang telah ditetapkan (taqrir) dari Rasulullah Saw. Rasm al-Qur’an pada Mushaf Usman yang mempunyai aturan-aturan penulisan (kaidah-kaidah) khusus yang ternyata mempunyai asra>r (rahasiarahasia) yang menimbulkan kemukjizatan pada tulisan tersebut, hal ini diperkuat oleh pendapat bahwa jumlah tulisan al-Qur’an-pun sudah tertentu, tak boleh kurang atau lebih, maka berkurang atau lebihnya huruf dalam al-Qur’an akan menyebabkan berkurangnya nilai kemukjizatan dan orisinalitas al-Qur’an. Oleh karenanya, untuk menjaga keaslian (orisinalitas) al-Qur’an dari pihak-pihak yang ingin menghilangkan keagungan al-Qur’an, maka bertadabbur dan mengetahui lebih mendalam tentang al-Qur’an adalah jawaban yang paling tepat.
xv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menurunkan al-Qur’an al-Karim kepada Rasul terakhir-
Nya, Muhammad Saw. yang
berfungsi sebagai bacaan (qur’a>n) dan sebagai
Kitab. Sebagai bacaan karena al-Qur’an diturunkan dalam bentuk bacaan yang diajarkan Allah melalui malaikat penyampai wahyu Jibril as. dengan bahasa Arab yang jelas (Ara>biyyun Mubi>n). Dan sebagai kitab (buku) karena Allah senantiasa memberikan wahyu tuntunan yang terbatas (Tauqi>fy) penulisan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw. yang ummi (tidak mampu membaca dan menulis). Keagungan dan kesempurnaan al-Qur’an tidak hanya diketahui dan dirasakan oleh mereka yang mempercayai dan mengharapkan petunjukpetunjuknya, tetapi juga oleh semua orang yang mengenal secara dekat al-Qur’an. Karena, tiada satu bacaanpun –sejak manusia mengenal baca tulis sekitar lima ribu tahun yang lalu- yang keadaannya sama dengan al-Qur’an, bacaan yang amat sempurna lagi mulia itu.1 Tiada satu bacaan pun seperti al-Qur’an yang dipelajari, dibaca, dan dipelihara aneka macam riwayat cara membacanya –yang jumlahnya lebih dari sepuluh- dan disampaikan oleh sedemikian banyak orang yang menurut adat, mustahil mereka sepakat berbohong.
1
M. Quraish Shihab, Mikjizat Al-Qur’an (Jakarta:Mizan,2006), hlm. 48
1
2
Tiada satu bacaan pun selain al-Qur’an yang dipelajari tata cara penulisannya baik dari segi persesuaian dan perbedaannya dengan penulisan masa kini, sampai kepada mencari rahasia mengapa kata yang sama ditulis berbeda.2 Tiada satu bacaan pun selain al-Qur’an yang dihitung jumlahnya, bukan hanya bagian terbesarnya (surah-surahnya), tetapi sampai kepada ayat, kalimat, kata, dan hurufnya sekalipun,3 dan kemudian ditemukan rahasia-rahasia yang sangat mengagumkan dari perimbangan jumlah bilangan kata-katanya.4 Menengok sekilas tentang sejarah tulisan Arab, ada sejarah yang sangat berbeda dengan bangsa-bangsa lain seperti Mesir Kuno, Babilonia dan Cina, yang seluk beluk tulisannya bermula ribuan tahun sebelumnya, bangsa Arab adalah pendatang yang benar-benar terlambat. Walaupun huruf Arab merupakan huruf kedua sesudah abjad latin dalam luas daerah pemakaiannya sampai dewasa ini, namun sebenarnya huruf Arab baru berkembang jauh di kemudian hari5 2
Misalnya kata ﺑﺎﺳﻢyang pada wahyu pertama ditulis dengan huruf alif setelah huruf ba’, sedang dalam ﺑﺴﻢ اﷲditulis tanpa alif. Dan lain-lainnya. 3
, Ahmed Deedat, dalam bukunya mengungkapkan penemuannya yang spektakuler dalam al-Qur’an. Sebuah rahasia yang boleh dikatakan sebagai sebuah “keajaiban,” Sebuah keajaiban yang mustahil diciptakan oleh manusia. Hanya Allah Yang Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Mengetahui, dan Maha Menghitung yang bisa melakukannya. Bilangan “Sembilan Belas” yang disebutkan dalam al-Qur’an Surat al-Mudatsir: 30 ternyata memiliki rahasia yang luarbiasa. Bukan saja sebagai sebuah bilangan prima yang hanya bisa dibagi dengan bilangan satu dan pembaginya. Akan tetapi, kata sembilan belas yang disebutkan di dalam al-Qur’an memiliki hubungan matematik dengan kata-kata yang lain. Misalnya, Kelima ayat pertama dari wahyu yang pertama turun (96:1-5) hanya memiliki sembilanbelas kata. Sedangkan jumlah hurufnya ada 76 huruf yang merupakan kelipatan empat dari angka sembilanbelas. Sementara surat tersebut adalah surat ke sembikan puluh enam dari awal yang juga merupakan surat ke sembilan belas dari akhir. Begitu pula ayat pertama dari surat al-Fatihah terdiri dari sembikan huruf. Kata ism disebutkan didalam al-Qur’an sembilan belas kali (19x1). Kata Allah disebutkan 2698 kali (19x142). Kata al-Rahman disebutkan 57 kali (19x3). Sedang kata al-Rahi>m disebutkan 114 kali (19x6). Dan masih banyak lagi Ahmad Deedat, Keajaiban Angka 19 Dalam Al-Qur’an, terj. Nur Fatimah (Yogyakarta: Pustaka Fahima, 2007), hlm. 58 4
Keterlambatan perkembangan tulisan Arab ini dikarenakan bangsa Arab pada umumnya adalah masyarakat pengembara dan tidak begitu memperhatikan bahasa tulis. Mereka bertumpu seluas-luasnya pada tradisi lisan untuk kepentingan penyebaran berita dan komunikasinya. Pada masa sebelum Islam, khususnya Abad ke-6, yang merupakan zaman kesusasteraa yang penuh semangat kepahlawanan bagi bangsa Arab, puisilah barangkali yang paling akrab di hati mereka, dan merupakan satu-satunya bentuk pengungkapan sasrta. Akan tetapi mereka sepenuhnya bertumpu pada tradisi lisan dalam mengabadikan sajak sajak mereka. Dalam tradisi Arab, hanya tujuh buah sajak pujian bernama al-Mu’allaqa>t yang dinyatakan sebagai karya yang benar-benar agung, diikat dalam tulisan dan terutama di hormati karena ditulis dengan huruf emas dan digantung di dinding Ka’bah di Mekkah. Bahkan sesudah lahirnya agama Islam pada awal abad ke-7, al-Quran disiarkan pertama kali dikalangan orang Islam tidak melalui tulisan melainkan dengan lisan. Sekalipun demikian, sekali Bangsa Arab menyadari perlunya menyalin bahasa mereka ke dalam tulisan, maka segera pula mereka mengungguli bangsa lain di dunia dalam seni menulis indah atau kaligrafi. Dalam waktu yang cukup singkat mereka menghasilkan seni kaligrafi yang amat mengagumkan perkembangannya, yaitu seni mengalihkan bentuk huruf Arab ke dalam medium seni yang mencerminkan dengan baik kegeniusan bakat seni mereka yang menakjubkan.6
6
Ibid. hlm. 7
4
Sejarah awal mula tulisan ini juga diriwayatkan dari Ikrimah dari Ibnu Abba>s, beliau berkata ”Orang yang pertama menciptakan tulisan Arab adalah Nabi Ismail as, beliau pernah membuat sebuah catatan yang seluruhnya berasal dari perkataan dan pemikirannya, yang kemudian beliau jadikan satu kitab seperti sebuah untaian (maushu>l) yang tiada putusnya, kemudian putranya yang bernama
Humaysa’ dan Qaidza yang memisah-misahkannya. Maksudnya disini Nabi Ismail as. menyambung seluruh kalimat tanpa memisahkannya, jadi antara satu huruf dan lainnya terus bergandengan tanpa putus. Seperti lafad ()ﺑﺴﻤﻠﻠﻬﺮﺣﻤﻨﺮﺣﻴﻢ yang kemudian dipisahkan oleh kedua putranya tersebut. Namun menurut Ibnu Asytah dalam kitab karangannya “al-Mashahi>f” beliau meriwayatkan kisah yang disandarkan pada Ka’b al-Akhba>r: “Orang yang pertama menciptakan tulisan adalah Nabi Adam as. 300 tahun sebelum beliau wafat. Beliau menulis dalam tanah liat, kemudian beliau mencetaknya, setelah menyebar mengenai tanah maka seluruh kaum memperoleh tulisannya masingmasing, dan Nabi Ismail bin Ibrahim mendapatkan tulisan arab. 7 Menurut Ibnu Faris “Tulisan itu Tauqifi (pengajaran langsung dari Allah SWT.),”8 karena huruf-huruf ini termasuk nama-nama yang diajarkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Adam as.9 Dari sini dapat kita ketahui bahwa sebenarnya tulisan sudah diketemukan di jazirah Arab sebelum datangnya Islam. Akan tetapi yang tahu tentang tulisan sangatlah sedikit, mayoritas mereka adalah buta huruf 7
Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar al-Suyu>t}i, al-Itqan fi Ulum al-Qur’an (Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, cet. I, 2004), hlm. 555-556 8
(ummiy). Karenanya masyarakat Arab sering dinamakan
dengan Masyarakat
Buta Aksara. Orang yang dianggap pertama kali memperkenalkan huruf itu ke Mekkah adalah Bishr bin 'Abdul Malik saudara Ukaidar bin Abdul Malik, pemilik
"Daumat al-Jandal". Pada waktu Harb bin Umayyah melakukan perjalanan ke Irak dia bertemu dengan Bishr bin Abdul Ma>lik kemudian belajar menulis darinya. Pada saat Bishr berkunjung ke Mekkah dia tertarik dengan putri H{arb yang bernama S}ahba' binti H{arb. (yang juga saudara perempuan Abi Sufyan bin H{arb).10 karenanya H{arb-lah yang berjasa mempopulerkan pengguunaannya di kalangan bangsawan Quraisy, suku Nabi Muhammad. Di antara mereka yang belajar menulis dari Bishr dan Harb, dan menjadi penulis yang ahli, adalah Umar bin Khat}t}a>b, Us|man bin Affa>n, Ali bin Abi T|a>lib, T}alh}ah bin Abdulla>h, Abu> Ubaidah bin al-Jarra>h dan Mu'awiyah bin Abi> Sufyan., yang semua ditakdirkan memainkan peran utama dalam perkembangan awal agama Islam. Tiga yang pertama kemudian tercatat sebagai Khulafa al-Rasidin (khalifah yang lurus), dan kemudian sahabat Mu'awiyah menjadi pendiri Dinasti Umayyah yang merupakan pemanggul kekuasaan pertama kekhalifahan Islam. Munculnya tulisan di Jazirah Arab sebelum Islam adalah merupakan tandatanda akan diutusnya seorang Rasul terakhir dari golongan orang Arab, yaitu Nabi Muhammad Saw. agar kelak al-Qur'an ditulis dalam satu kumpulan (Mush{af), mendokumenkannya dalam tulisan, serta menghafalkannya dalam dada, dan hal
10
Muhammad Abu S}uhbah, "Rasm al-Mas{ahif al-Us|ma>niyah" dalam
itu merupakan sebuah persiapan hadirnya al-Qur'an yang sangat berbeda dengan kitab suci yang lain.11 Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada rasul terakhir-Nya sebagai bukti kebenaran (mukjizat) atas kerasulannya Al-Quran adalah mukjizat terbesar yang diberikan oleh Allah kepada Muhammad Rasul-Nya, bahkan satusatunya mukjizat yang abadi, selalu terjaga orisinalitas dan otentisitasnya dengan jaminan Allah SWT.12 Sedang mukjizat para Nabi dan Rasul lain telah sirna dan tak bisa dibuktikan13, karena sifat mukjizatnya yang lokal dan temporal pada daerah dan waktu tertentu14 Ada tiga aspek utama kemukjizatan al-Qur'an; yaitu: Pertama, Segi keindahan dan ketelitian bahasa, kedua, aspek isyarat ilmiyah, dan yang ketiga aspek pemberitaan gaib. Karenanya jika kita cermati ketiga aspek tersebut terkadang berada dalam satu surat, misalnya dalam surat al-Baqarah. Tetapi ada juga surat-surat lain dalm al-Qur'an yang tidak mengandung ketiga aspek tersebut secara bersamaan.15 Adapun urgensi dan tujuan i'jaz adalah untuk menumbuhkan keyakinan kepada manusia bahwa al-Qur'an benar-benar wahyu dari Allah SWT. karenanya sasaran mukjizat al-Qur'an adalah non muslim (kafir), sedang bagi orang muslim
11
Ibid. hlm.148
12
Lihat QS al-Hijr [15] :9
13
Abdurrahman Al-Baghdadi, “Al-Qur'an Mukjizat Yang Abadi” dalam Jurnal Al-Insan, Vol.I, Tahun I, 2005, hlm. 104 14 15
Ibid, hlm.109.
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur'an: Di Tinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat ilmiyah, dan Peringatan Gaib (Bandung: Mizan, 2006) hlm. 114
7
kekaguman mereka terhadap al-Qur'an menunjukkan adanya keistimewaan dalam al-Qur'an. I'jaz al-Qur'an itu sendiri mempunyai beberapa tujuan, diantaranya,
pertama, Untuk membuktikan kerasulan Nabi Muhammad Saw. kedua, untuk membuktikan bahwa al-Qur'an benar-benar merupakan wahyu dari Allah SWT.
ketiga, untuk menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balaghah bahasa manusia. Keempat, untuk menunjukkan kelemahan daya upaya dan rekayasa manusia16 Kemudian membahas tentang autentisitas kitab suci al-Qur'an, ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi dan perlu senantiasa diingat. Pertama, pada prinsipnya al-Qur'an bukanlah "tulisan" (rasm atau writing) tetapi merupakan "bacaan" (qira>'ah atau recitation) dalam arti ucapan dan sebutan. Baik proses turun-nya, maupun pengajaran, penyampaian dan periwayatan-nya dilakukan melalui lisan dan hafalan bukan tulisan. Dari dulu yang dimaksud dengan "membaca" al-Qur'an adalah "membaca dari ingatan" (qara'a 'an zahri qalbin). Adapun tulisan berfungsi sebagai penunjang semata. Sebab ayat-ayat al-Qur'an dicatat- yakni dituangkan menjadi tulisan diatas tulang, kayu, pelepah kurma, batu pipih dan lain sebagainya berdasarkan hafalan, bersandarkan apa yang sebelumnya telah tertera dalam ingatan sang qari' / muqri'.
Kedua, meskipun pada prinsipnya diterima dan diajarkan melalui hafalan, al-Qur'an juga dicatat dengan menggunakan berbagai medium tulisan. Hingga wafatnya Rasulullah Saw. hampir seluruh catatan-catatan awal tersebut milik pribadi para sahabat Nabi, kecuali tulisan kuttab al-wahy (para penulis wahyu) yang secara khusus diperintahkan oleh Rasulullah Saw. untuk menuliskan al-
Qur’an dihadapan beliau Nabi dan atas petunjuk Nabi Saw. para sahabat itu berbeda satu sama lain dalam menulis al-Qur’an, karena tulisan itu untuk keperluan masing-masing (for personal purposes only), banyak yang menuliskan catatan tambahan sebagai keterangan atau komentar di pinggir atau di sela-sela ayat yang mereka tulis. Baru kemudian al-Qur’an dikodifikasikan atas inisiatif khalifah Abu Bakar karena banyaknya penghafal al-Qur'an yang gugur pada perang Yamamah untuk memerangi golongan orang-orang yang keluar dari Islam (murtad) sehingga alQur'an terkumpul dalam satu mushaf berdasarkan periwayatan langsung (first
hand) dan mutawatir dari Nabi Saw. Ketiga, Salah faham tentang rasm dan qira'at sebagaimana diketahui, tulisan Arab atau khat mengalami perkembangan sepanjang sejarah. Pada kurun awal Islam al-Qur'an ditulis "gundul" tanpa tanda baca sedikitpun. Sistim vokalisasi baru diperkenalkan kemudian. Meskipun demikian, Rasm Us|mani sama sekali tindak menimbulkan masalah, mengingat saat itu kaum muslimin belajar langsung dari para sahabat dengan cara menghafal bukan dari tulisan..17 Al-Qur’an memiliki keistimewaan-keistimewaan dibanding dengan kitabkitab samawi sebelumnya karena Allah telah menjamin atas pemeliharaannya: “ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan atas tanggungan Kamilah pemeliharaannya.”18
17
Syamsuddin Arif, Al-Qur'an, "Orientalisme dan Luxenberg" dalam Jurnal Al-Insan. Vol.I No.I th 2005, hlm. 14 18
QS. Al-Hijr [15] : 9
9
Di antara bukti pemeliharaan Allah terhadap al-Qur’an. Allah memberikan ilham kepada kaum muslimin sejak zaman sahabat untuk memelihara tulisan alQur’an dengan huruf arab yang baku dan sesuai dengan dialek Arab. Sehingga para sahabat tidak berani sama sekali merubah atau mengganti bentuknya. Demikian serius mereka menjaga al-Qur’an, oleh karenanya sampai saat ini alQur’an senantiasa dibaca maupun dihafal sesuai dengan yang tertulis sejak zaman sahabat. Karena al-Quran adalah kitab suci terakhir dari Tuhan semesta Alam. Maka, bila dikatakan bahwa kitab Taurat adalah Kitab Perjanjian lama sedang Injil adalah Kitab Perjanjian Baru, maka al-Quran adalah pembeda dan penjelas dalam perjanjian terakhir, oleh karenanya Allah SWT. benar benar menanggung atas pemeliharaan al-Quran.19 Kemukjizatan al-Qur’an tidaklah bersifat Indrawi (Hissy) tetapi bersifat maknawi pemikiran (aqliy) Salah satu bentuk kemukjizatan, al-Quran ditulis berbeda dengan kaidah bahasa Arab pada umumnya (imla’ al ‘a>diy), lafaznya ditulis dengan huruf hijaiyah dengan senantiasa menjaga ibtida (permulaan) dan waqf (berhenti) nya. Para ahli tata bahasa arab atau yang lebih dikenal dengan Nuh}at (para ahli ilmu nahwu) telah menciptakan berbagai aturan dasar dan kaidah (al-qawa’id al-imla’), tetapi ada perbedaan pada bentuk tertentu pada Mushaf al-Imam (mushaf yang dikodifikasikan pada masa pemerintahan Usman bin Affan yang telah diyakini
19
Ali Jum'ah Muhammad,”pengantar”dalam , I’ja>z rasm al-Qur’an wa I’ja>z al-Tila>wah, (Kairo: Dar el-Salam, 2006), hlm. 3
10
dan disepakati keabsahannya oleh seluruh sahabat) yang selanjutnya disebut sebagai Mushaf Usmany.20 Perbedaan tulisan pada Mushaf Usmany (rasm usmany) dengan kaidah penulisan menurut tata bahasa Arab bukan hanya karena adanya perbedaan keadaan makna kalimatnya saja, namun karena aturan penulisan itu sudah ditentukan sendiri oleh Nabi Saw. sebagai ketetapan (taqrir) dari beliau yang diperoleh melalui wahyu, karena beliau sama sekali tidak dapat membaca maupun menulis (ummiy). Perbedaan-perbedaan dalam penulisan mushaf usmani terfokus dalam lima hal pokok, yaitu: pembuangan (al-hazf) penambahan (al-Ziya>dah), Hamzah, Penggantian (al-Badl), pemisahan (al-fas}l), dan satu tulisan yang memuat dua bacaan (ma fi>hi qira’a>ta>ni). Oleh karena itu keaslian (otentisitas) tulisan al-Qur’an selalu terjaga karena eksklusifitas tulisan al-Quran yang juga merupakan bagian dari kemukjizatan al-Quran. Syaikh Abu al-Abbas al-Marakisy dalam kitab karangannya Unwa>n al-Dali>l Fi Marsu>m Khat} al-Tanzi>l menjelaskan: bahwa adanya perbedaan huruf dalam Mushaf Usmani mempertimbangkan pada maknamakna kalimatnya, dan di dalamnya terdapat berbagai faedah dari sisi balaghah, kebahasaan dan tatabahasanya.21 Berangkat dari latar belakang di atas, penyusun mencoba ingin menelusuri lebih jauh tentang al-Qur'an dari aspek tulisannya, serta aspek nilai kemukjizatan
20
Muhammad Syamlul, I’ja>z rasm al-Qur’an wa I’ja>z al-Tila>wah, (Kairo : Dar el-Salam, 2006), hlm. 29 21
al-Suyuti, al-Itqa>n..... hlm. 556
11
tulisan al-Qur'an di mata para peneliti, dengan merujuk kepada karya ulamaulama terdahulu. B.
Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.
Apa Pengertian, sejarah, kaidah dan nilai lebih dalam Rasm Usmani?
2.
Apa saja bentuk ke mukjizatan al-Qur’an dalam tulisan Mushaf Usmani?
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian Dari dua rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui seluk beluk Rasm Usmani, baik pengertian, sejarah, maupun kaidahnya.
2.
Mengetahui kandungan kemukjizatan al-Qur’an yang muncul dari bentuk penulisan khusus dalam Mushaf Usmani.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1.
Memperkokoh landasan pemahaman terhadap konsep-konsep ulumul al-Qur’an
2.
Memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat luas tentang kemukjizatan tulisan al-Qur’an, sehingga dapat menjaga orisinilitas al-Qur’an.
12
3.
Memenuhi persyaratan akademis untuk menjadi sarjana Teologi Islam.
D.
Telaah Pustaka Penulis dalam kajian pokok penulisan ini menggunakan Mush}af al-
Madi>nah al-Munawwarah yang diterbitkan oleh Majma’ Khadi>m al-Hara>main alSyari>fain, karena bentuk tulisan yang ada pada Mushaf ini dinilai sebagai yang paling memenuhi standar penulisan Mushaf Usmani, Mushaf ini ditulis oleh seorang khatt}a} t terkenal bernama Usman Thoha, dan telah banyak dicopy oleh penerbit-penerbit di Timur Tengah karena komposisi tulisan sangat indah dan mudah dibaca, tulisan ini juga sudah dijadikan software dalam Microsoft Window. Buku karangan Muhammad Syamlul yang berjudul: I'ja>z Rasm al-Qur'an
wa i'jaz al-Tilawah
yang mengupas tentang kemukjizatan tulisan dalam al-
Qur’an. Sejauh pengamatan penulis sudah banyak terdapat literatur yang membahas seputar sejarah penulisan al-Qur’an, namun kebanyakan literatur tersebut hanya menulis sejarah al-Qur’an secara umum tanpa dikaitkan dengan nilai kemukjizatan tulisan al-Qur’an, baik yang ditulis oleh sarjana muslim maupun orientalis. Yang ditulis oleh sarjana muslim misalnya buku al-Tibya>n fi>
Ulu>m al- Qur’an karya al-Suyu>ty buku tersebut terdiri dari dua jilid besar yang membicarakan secara rinci berbagai macam disiplin ilmu tentang ulumul Qur’an yang juga membahas tentang rasm al-Qur’an.
13
Kemudian buku dari karangan Mustafa al-‘Azamy yang berjudul The
History of Qur’anic text (sejarah teks al-Qur’an) yang di dalam dimuat pembahasan tentang sejarah teks al-Qur’an, bahkan membandingkan dengan sejarah perjanjian lama dan perjanjian baru. Muhamad Qurais shihab dalam karyanya yang berjudul Mukjizat al-
Qur'an, secara khusus membahas tentang bahasan al-Qur'an, secara mendetail tentang kemukjizatan al-Qur'an. Yang dalam pandangannya bahwasanya dari segi bahasa, al-Qur'an memiliki kemukjizatan. Dan tulisan-tulisan karya para sarjana lain yang melengkapi penulisan ini. E.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research). Data-data
yang dijadikan rujukan dalam penyusunan ini berupa bahan kepustakaan yang berkaitan dengan sejarah penulisan al-Qur’an dan nilai kemukzizatan tulisannya serta bahan pustaka lain yang berhubungan dari disiplin ilmu yang lain. Data primer adalah Mushaf al-Madi>nah al-Munawwarah yang diterbitkan oleh Majma’
Kha>dim al-Hara>main al-Syari>fain, dan kitab berjudul I'jazu Rasm al-Qur’a>n wa i’aja>z al-Tila>wah karya Muhamad Samlul. Sedangkan buku-buku cendikiawan dan sarjana lainnya yang berhubungan dengan sejarah untuk di jadikan bahan sekunder yang diposisikan untuk memperkaya tema seputar penulisan sejarah alQur’an.
Untuk lebih jelas, berikut ini penulis rinci metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini.
14
1. Metode Pengambilan Data Karena model penelitian ini adalah Library Research, maka dalam mengumpulkan data, membagi data-data tersebut dalam dua bagian, yaitu: a.
Sumber data primer yang penyusun gunakan adalah Mushaf al-
Madinah al-Munawwarah yang diterbitkan oleh Majma’ Khadim al-Haramain al-Syarifain, dan kitab yang berjudul I'ja>zu Rasm alQur’a>n wa i’aja>z al-Tila>wah karya Muhamad Syamlul. b.
Sumber data sekunder, mencakup referensi-referensi lain yang ditulis oleh para sarjana seputar sejarah penulisan al-Qur’an. Serta karya lain yang penulis nilai mempunyai kontribusi yang signifikan demi memperkaya dan menjelaskan pembahasan seputar sejarah penulisan al-Qur’an serta nilai kemukjizatannya.
2. Metode Pengolahan Data Selanjutnya pengolahan data dalam pembahasan dalam pada penulisan skripsi ini menggunakan metode sebagai berikut: a.
Diskripsi-Analisis
yaitu
analisis
yang
berfungsi
memberi
penjelasan yang lebih mendalam dari sekadar mendiskripsikan makna teks. Analisa ini akan memberikan pemahaman mengenai bagaimana permasalahan ini muncul dan sebab-sebabnya, serta menguraikan cntoh-contoh permasalahan tersebut. b.
Metode kritis, yaitu analisa terhadap istilah dan pendapat yang menjelaskan
keyakinan
pertentangan
(konsistensi
dan
memperlihatkan
intern).
Dengan
ada
tidaknya
jalan
bertanya
15
(berdialog), memberisikan, menyisihkan, dan menolak untuk menemukan hakikat kebenaran22 3. Metode Penarikan Kesimpulan Dalam penarikan kesimpulan akhir, penyusun menggunakan metode diduksi dan induksi. Deduksi adalah penarikan kesimpulan dari yang berbentuk umum ke bentuk khusus, dimana kesimpulan itu dengan sendirinya muncul dari satu atau beberapa premis.23 Sedangkan induksi menunjukkan bahawa sesuatu sebenarnya berjalan menurut cara tertentu. Secara teknis induksi menarik kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus menuju kesimpulan akhir yang bersifat umum. F.
Sistematika Pembahasan Penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang dirinci dalam beberapa sub-
bab, sedangkan sistematikannya adalah sebagai berikut: Bab Pertama, berisi pendahuluan yang mengantarkan pada argumen ruang lingkup dan mekanisme penelitan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Dalam bab ini penulis akan mengetengahkan permasalahan seputar tulisan al-Qur’an yang sering menimbulkan permasalahan.
22
Anton Baker, Metode-Metode Penelitian Filsafat (Jakarta: Ghlmia Indonesia, 1986),
23
M. Dahlan al-Barry dan Pius A. Partanto, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arloka),
hlm. 21 hlm 95
16
Bab Kedua, Merupakan tinjauan umum tentang mukjizat, terutama mukjizat al-Qur'an, khususnya mukjizat tentang tulisan al-Qur'an. Dalam bab ini penulis akan mengurai tentang seluk beluk mukjizat serta aspekaspek yang melingkupinya, dan akan mengerucut pada kemukjizatan alQur’an dilihat dari aspek tulisannya Bab Ketiga,
Memaparkan tentang pengertian, sejarah rasm, Sejarah
penulisan al-Qur’an dari zaman Nabi Saw., sahabat Abu Bakar, sahabat Usman, kaidah-kaidah serta kelebihannyannya, bab ini sangat penting mengingat perbedaan tulisan tidak terlepas dari runtutan peristiwa alQur’an sejak diturunkan, ditulis, dikumpulkan, hingga penyeragaman tulisan yang menyebabkan perbedaan persepsi pada sebagian ulama. Bab Keempat, Berisi analisis penulis tentang bentuk penulisan pada katakata tertentu yang ditulis berbeda dari kaidah penulisan Arab pada umumnya
(al-Imlaa
al-‘A>diy),
berikut
contohnya,
dan
rahasia
kemukjizatan yang melingkupinya. Bab ini adalah bagian yang paling penting yang mengurai tentang bentuk kemukjizatan yang terkandung dalam tulisan al-Qur’an, serta pendapat ulama tentang tulisan (rasm) alQur’an Bab Kelima, Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saransaran, serta harapan penulis dari karya yang sederhana ini.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan
uraian
mengenai
bagaimana
rasm
al-Qur’an
dan
kemukjizatannya serta pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Rasm al-Qur’a>n adalah tulisan al-Qur’an yang telah ditulis oleh para sahabat Nabi Muhammad Saw yang diangkat sebagi penulis wahyu (Kutta>b al-Wahy) atas perintah dan ketetapan (taqri>r) langsung dari Nabi Muhammad Saw. Tulisan-tulisan itu masih berserakan di berbagai tempat dan media tulis, kemudian dikumpulkan dalam lembaran-lembaran (suh}uf-suh}uf) pada masa Abu Bakar ra., dan pada masa Usman bin Affan ra. lembaran-lembaran (suh}uf-suh}uf) itu disatukan dalam bentuk buku (mus}h}af), karena tulisan-tulisan mushaf pribadi para sahabat nabi pada yang sebenarnya hanya untuk kepentingan pribadi terkadang terdapat perbedaan yang menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam yang sudah menyebar ke hampir seluruh benua. Aturan-aturan (kaidah-kaidah) penulisan yang telah ditetapkan oleh nabi ditulis apa adanya oleh panitia penulis al-Qur’an yang dibentuk Usman ini, sehingga hampir seluruh sahabat nabi sepakat atas hasil penulisan panitia tersebut, bahkan mereka membakar yang tidak sesuai, dan ketentuan (kaidah-kaidah) tersebut, dan tulisan itu terus dijaga dan dipertahankan oleh umat Islam hingga saat ini.
117
118
2.
Rasm al-Qur’an dalam Mushaf Usmany mempunyai aturan-aturan (kaidah-kaidah) khusus pada kata-kata tertentu, aturan-aturan penulisan ini tidak boleh dirubah karena ternyata mempunyai asra>r (rahasia-rahasia) yang menimbulkan kemukjizatan pada tulisan kata tersebut, sebagaimana
asra>>r dalam penulisan al-ah}ruf al-Muqat}t}a’ah yang tidak boleh dirubah dengan musammayat al-h}uru>f, karena jumlah tulisan al-Qur’an sudah tertentu dan terbatas tidak boleh lebih tidak boleh kurang, karena berkurang atau lebihnya huruf akan menyebabkan berkurangnya nilai kemukjizatan dan orisinalitas al-Qur’an. B. Saran-saran Setelah
melalui
proses
pembahasan
dan
pengkajian
terhadap
kemukjizatan rasm al-Qur’an, kiranya penulis perlu untuk mengemukakan beberapa saran sebagai kelanjutan dari kajian penulis atas hal-hal tersebut di atas. 1.
Mengkaji
orisinalitas
al-Qur’an
serta
menggali
nilai-nilai
yang
terkandung di dalamnya adalah bagian dari jaminan Allah terhadap alQur’an, karena Allah juga melibatkan manusia untuk menjaga otentisitas dan orisinalitas al-Qur’an tersebut. 2.
Perlu ditekankan kepada seluruh orang Islam akan perlunya kehati-hatian dalam penulisan al-Qur’an, apalagi kalau itu berbentuk mush}af yang sempurna. Terutama bagi para penulis (khat}t}a>t) al-Qur’an hendaklah mempelajari dahulu aturan-aturan (kaidah) penulisan dalam mushaf Usmani. Bagi para pengusaha mush}af hendaknya tidak hanya mengejar
119
keuntungan (profit oriented) saja, namun harus mempertimbangkan etika dan estetika serta aturan penulisan dalam mush}af al-Qur’an. C. Kata Penutup Tulisan ini masih sangat terbatas dan sangat kecil dibandingkan dengan keagungan al-Qur’an, dan tulisan ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut, oleh karenanya saran-saran yang konstruktif dapat meningkatkan kualitas tulisan ini sangat penulis tunggu dan harapkan. Semoga tulisan ini menjadi bagian dari proyek Allah SWT dalam penjagaan (al-Muh}a>faz}ah) terhadap kitab suci yang telah diturunkan-Nya, Ja’alana Allahu min al-H{a>fiz}i>na li al-Qur’a>ni al-Kari>mi.
Amiin Ya Rabbal ‘Ana. Wa Alhamdu li Allahi Rabb al-Ana. []
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-Karim wa Tarjamtu Ma’a>ni>hi ila al-Lughah al-Indonisiyyi, Madinah:, Mujamma’ Khadim al-Haramain al-Syarifain Al-Malik Fahd, 1423 H. Buku-buku berbahasa Arab Abu S{uh}bah, Muhammad, al-Madkhal li Dirasah al-Qur'a>n al-Kari>m, Kairo: Maktabah al-Sunnah, 2002 Al-Asqala>ny, Ibn Hajar, Fath} al-Ba>ry Syarh} Shah}i>h} al-Bukha>ri, Juz 9, Beirut: Dar el-Kutub al-Ilmiyah, 1998 Al-Dimasyqi, Abi al-Fida' al-H{a>fiz| Ibn Kasi>r, Tafsir al-Qur'an al-'Azi>m, Beirut: Dar el-Fikr, 2005 Harun, Abd al-Salam Muhammad, Qawa>’id al-Imla’, Kairo: Maktabah al-Anjilu, 1986 Ibn Sa’ad, Tabaqa>t, Vol. III Kairo, Dar El-Ulum, tt. Al-Mu'sira>wi, Ahmad 'Isa, al-Qira>'a>t al-Wa>ridah fi al-Sunnah, Kairo: Dar alSalam,2006 Al-Razi, Fahr al-Din Muhammad Ibn Umar, Tafsir al-Kabir, Abdurrahman Muhammad. 1934
Kairo:
Al-Syaira>zi, Abdullah ibn Umar bin Muhammad, Tafsir al-Baid{a>wi, Beirut, Dar el-Kutub el-Ilmiyyah, 1988 Al-Said, Labi>b, Mush}}af Murattal Bawa'is|uhu wa Mukhat}t}a>tuhu, Kairo: Dar elKatib al-Araby, tt Al-S{a>wi, Ahmad bin Muhammad, H{a>syiyah al-'Alla>mah al-S{a>wi al-Ma>liki, Beirut: Dar el-Fikr, tt Al-Suyu>t}i, al-Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar, al-Itqan fi Ulum alQur’an, Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, , cet. I, 2004 Syamlul, Muhammad, I'jazu Rasm al-Qur'an Wa I'jaz al-Tilawah, Kairo : Da>r elSala>m, 2006
120
121
Buku-buku berbahasa Indonesia Akbar, Ali, Kaidah Menulis dan Karya Master Kaligrafi Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992 Al-A’zamy, Muhammad Mustafa, The History of the Qur’anic Text,terj. Sohirin Solihin, dkk., Jakarta; Gema Insani Press, 2005 Amal, Taufik Adnan, Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Alvabet. 2005 Arif, Syamsuddin, Al-Qur'an, "Orientalisme dan Luxenberg, dalam Jurnal AlInsan. Vol.I No.I th 2005 Al-Ba>ba, Kamil< Dinamika Kaligrafi Islam, Jakarta: Darul Ulum Press, 1983 Baidan, Nasruddin, Metode Penafsiran al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2002 Bakker, Anton ,Metode-Metode Penelitian Filsafat ,Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986 Birri, Maftuh Basthul, Mari Memakai Rasm Us|maniy , Kediri: Madrasah Murottilil Qur'an, 1980. -------------------,Standar Tajwid Bacaan al-Qur’an, Kediri: Madrasah Murottilil Qur'an, 1997 -------------------,Tajwid al-Jazariyah, Kediri: Madrasah Murottilil Qur'an, 2003 Deedat, Ahmad, Keajaiban Angka 19 Dalam al-Qur’an, terj. Nur Fatimah, Yogyakarta: Pustaka Fahima,2007 Didin Sirajuddin, dalam pengantar Dinamika Kaligrafi Islam, Jakarta: Darul Ulum Press, 1992 Hitti, Philip K., History of Arab, terj. Cecep Luqman dan Dedi Slamet Riyadi, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2005 Jassin, H.B, Al-Quran Bacaan Mulia, Jakarta: Djambatan, 1991. Al-Kuhaniy, Abdul Qadir bin Ahmad, Huruf-Huruf Magis, terj. Diya’uddin Luqani dan Dahril Kamal, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005 Ma'rifat, M. Hadi, Sejarah Al-Qur'an , Jakarta: Al-Huda, 2007.
122
Al-Ma>liky, Sayyid Muhammad bin Alwi, Keistimewaan-keistimewaan al-Qur’an, Terj. Nur Faizin, Yogyakarta: Mitra Usaha, 2001 Al-Rehaili, Abdullah M. Bujti Kebenaran al-Qur’an, terj. Purna Sofia Istianati, Yogyakarta: PADMA, 2003 Safadi, Yasin Hamid, Kaligrafi Islam, Jakarta: PT. Panja Simpati ,1986 Syamsuddin, Sahiron, dkk. Hermeneutika al-Qur’an Maz|hab Jogja, Yogyakarta: Islamika, 2003 Shihab, Muhammad Quraish, Mukjizat Al-Qur'an: Di Tinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat ilmiyah, dan Peringatan Gaib, Bandung: Mizan, 2006 ---------------------, Membumikan al-Quran, Bandung: Mizan, 1993. Wardhana, Wisnu Arya, Melacak Teori Einstein dalam Al-Qur'an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006
Jurnal Jurnal Buhu>s| al-Qur'a>niyah, Vol IV, Kairo: Majma' al-Buhus| al-Isla>miyah, Universitas Al-Azhar, tt. Jurnal Al-Insan, Vol.I, Tahun I, Januari, 2005 Jurnal al-Jami’ah, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, No.2 Vol.40 Juli-Desember 2002 Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadis, Vol. 7, No. 1 Januari 2006
Kamus Bisri, Adib dan Munawwir A. Fattah, Kamus al-Bisri, Surabaya: Pustaka Progresif, 1999 Warson Munawwir, Ahmad, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997
123
Situs internet http://www.freewebs.com/hmnur1/nur61.htm, diakses tanggal 29/09/2007 http://elfadhi.wordpress.com/2007/03/29/turunnya-al-quran-dengan-7-huruf/ diakses tanggal 29/09/2007 http://depag.web.id/news/lektur/98/ diakses tanggal 29/09/2007
124
LAMPIRAN. 1 Kaidah I. Pembuangan Huruf No 1 Alif
2
Kaidah
Contoh
Seharusnya
a. Terdapat pada kata tunggal
ﺻـﺤﺒﺔ
ﺻﺎﺣﺒﺔ
b. Terdapat pada kata jamak
ﺃﺻـﺤﺐ
ﺃﺻﺤﺎﺏ
c. Terdapat setelah huruf nida’
ﻳـﺄﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ
ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎﺍﻟﺬﻳﻦ
d. Terdapat setelah ha’ tanbih
ﻫـﺄﻧﺘﻢ
ﻫﺎ ﺃﻧﺘﻢ
ﺍﺑﺮﻫـﻢ
ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ
ﻭﺇﻳﺎﻱ ﻓﺎﺗﻘﻮﻥ
ﻓﺎﺗﻘﻮﱐ
Ya’ a. terdapat pada tengah kata b. terdapat pada akhir kata
3
1.
ya’ damir mutakallim
2.
ya’ pada fi’il asli
ﻳﻮﻡ ﻳﺄﺕ
ﻳﻮﻡ ﻳﺄﰐ
3.
ya’ pada isim asli
ﻓﻬﻮ ﺍﳌﻬـﺘﺪ
ﻓﻬﻮ ﺍﳌﻬﺘﺪﻱ
a. pada akhir kk yang di rafa’kan
ﻭﳝﺢ ﺍﷲ ﺍﻟﺒﻄﻞ
ﻭﳝﺤﻮﺍ ﺍﷲ
b.
ﻭﺻﻠﺢ ﺍﳌﺆﻣﻨﲔ
ﻭﺻﻠﺤﻮﺍ ﺍﳌﺆﻣﻨﲔ
ﻭﺃﻛﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻠﺤﲔ
ﻭﺃﻛﻮﻥ
ﺍﻟﺮﺀﻳﺎ
ﺍﻟﺮﺅﻳﺎ
e. pada dua wawu yang cukup ditulis salahsatunya
ﻻﻳﺴﺘﻮﻥ
ﻻﻳﺴﺘﻮﻭﻥ
a. pada awal kata
ﺗﺬﻛﹼﺮﻭﻥ
ﺗﺘﺬﻛﺮﻭﻥ
ﺗﺴﻄﻊ
ﺗﺴﻄﺘﻊ
ﺫﻫﺐ ﺍﻟﺴﻴﺌﺎﺕ
ﺫﻫﺒﺖ ﺍﻟﺴﻴﺌﺎﺕ
a. pada awal kata
ﻓﻨﺠﻲ ﻣﻦ ﻧﺸﺎﺀ
ﻓﻨﻨﺠﻲ ﻣﻦ ﻧﺸﺎﺀ
b. pada akhir kata
ﺗﻚ,ﻳﻚ
ﺗﻜﻦ,ﻳﻜﻦ
Wawu
pada akhir isim
c. pada tengah kk d. sebagai tempat hamzah
4
Ta
b. pada tengah kata c. pada akhir kata 5
Nun
125
6
ﺍﻟﺬﻱ,ﻭﺍﻟﻴﻞ
Lam Pada tengah kata
ﺍﻟﻠﺬﻱ,ﻭﺍﻟﻠﻴﻞ
Kaidah II. Penambahan No 1 Alif
Huruf
a. Ditambahkan setelah wawu pada akhir isim jamak atau yang diserupakan dengan jamak b. Ditambahkan setelah hamzah yang tertulis wawu c. Ditambahkan pada kata tertentu 2
Ya’
3
Wawu
Contoh
Seharusnya
ﻢﻣﻠﻘﻮﺍ ﺭ
ﻢﻣﻠﻘﻮ ﺭ
ﺗﻔﺘـﺆﺍ
ﺗﻔﺘـﺆ
ﺍﻟﺴﺒﻴﻼ,ﺍﻟﻈﻨﻮﻧﺎ
ﺍﻟﺴﺒﻴﻞ,ﺍﻟﻈﻨﻮﻥ
ﻧﺒﺈىﺎﳌﺴﻠﻤﲔ
ﻧﺒﺈﺍﳌﺴﻠﻤﲔ
ﺳﺄﻭﺭﻳﻜﻢ
ﺳﺄﺭﻳﻜﻢ
Kaidah III. Hamzah No 1
Kaidah Jika hamzah disukun maka ia ditulis dengan huruf yang sejenis dengah harakat sebelumnya
Contoh
2
Jika hamzah terletak pada permulaan kata dan bertemu dengan huruf tambahan, maka secara mutlak hamzah harus ditulis dengan alif
3
Jika hamzah terdapat pada tengah kata maka ia ditulis dengan huruf yang sejenis dengan harakat sebelumnya
ﻧﻘـﺮﺅﻩ, ﺳﺌﻞ, ﺳﺄﻝ
4
Jika hamzah terletak di akhir kata maka ia ditulis dengan huruf yang sejenis dengan harakat sebelumnya
Kaidah IV. Penyambungan dan Pemisahan No 1
Penyambungan
Pemisahan
ﺃﻻ
ﺃﻥ ﻻ
ﺇﻧـﱠﻤﺎ
ﺇ ﹼﻥ ﻣﺎ
2
ﺃﻧـﻤﺎ
ﺃ ﹼﻥ ﻣﺎ
3
ﻛﻠﻤـﺎ
ﻛﻞ ﻣﺎ
4
َﻳﺒﻨﺆﻡﱠ
ﺍﺑﻦ ﺃﻡ
5
ﻓﻤﺎ ﳍـﺆﻻﺀ ﺍﻟﻘﻮﻡ
ﻓﻤﺎﻝ ﻫـﺆﻻ ِﺀ ﺍﻟﻘﻮﻡ
6
Kaidah VI. Yang terbaca dua atau lebih No 1
Bacaan II
Bacaan I
Kaidah
ﻚ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻣﻠ
ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ
ﻣـﻠﻚ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ
ﺨ ﺪﻋﻮ ﹶﻥ ﻳ
ﻳﺨﺎﺩﻋﻮﻥ
ﳜـﺪﻋﻮﻥ
2
ﻭﻋﺪﻧﺎ
ﻭﺍﻋﺪﻧﺎ
ﻭﻋﺪﻧﺎ
3
127
LAMPIRAN 2 Di bawah ini contoh-contoh kalimat yang tidak sama penulisannya dalam Mus}h}af Usmany dengan kaidah tulisan umumnya, apabila seseorang merasa cukup mampu membaca hanya dengan mengandalkan kemampuan membaca tulisan )’akan salah, kecuali ia harus belajar bacaan yang benar dari seorang guru (muqri
Imla’iy
Usmany
Imla’iy
Usmany Imla’iy Usmany
ﺀﺍﻧـﺎﺀﻱ
ﺁﻧـﺎﺀ
ﺃﻟﺌﻦ
ﺃﻵﻥ
ﺃﺛـﺮﺓ
ﺃﺛﺎﺭﺓ
ﺇﻧﺴﻦ
ﺇﻧﺴﺎﻥ
ﺃﻓﺈﻳﻦ
ﺃﻓﺈﻥ
ﺃﻣﻴـﻦ
ﺃﻣﻴـﲔ
ﺍﻳﺘﺎﺀﻱ
ﺍﻳﺘﺎﺀ
ﺑﺄﻳـﻴﺪ
ﺑﺄﻳﺪ
ﻳﺒﺪﺅﺍ
ﻳﺒﺪﺃ
ﻣﺒـﺮﻛﺎ
ﻣﺒﺎﺭﻛﺎ
ﺟﺰﺅﻩ
ﺟﺰﺍﺅﻩ
ﺟﺎﺀﻯ
ﺟﻲﺀ
ﺟﻨﺖ
ﺟﻨﺎﺕ
ﺣـﺮﻡ
ﺣﺮﺍﻡ
ﻭﻻﲢﻀﻮﻥ
ﻭﻻﲢﺎﺿﻮﻥ
ﺣﻔﻈﻮﻥ
Usmany Imla’iy
ﺣﺎﻓﻈﻮﻥ ﺍﳊﻜﻤﲔ ﺍﳊﺎﻛﻤﲔ
ﺍﶈﺼﻨﺖ ﺍﶈﺼﻨﺎﺕ ﺃﺣﻠﻢ
ﺃﺣﻼﻡ
ﳛﻲ
ﳛﲕ
ﺍﳊﻴﻮﺓ
ﺍﳊﻴﺎﺓ
ﻓﺄﺣﻴﻜﻢ
ﻓﺄﺣﻴﺎﻛﻢ
ﳜﺪﻋﻮﻥ
ﳜﺎﺩﻋﻮﻥ
ﺧﺸﻌﺔ
ﺧﺎﺷﻌﺔ
ﺍﳋﻠﻖ
ﺍﳋﻼﻕ
ﺩﻋﺆﺍ
ﺩﻋﺎﺀ
ﻷﺍﺫﲝﻨﻪ
ﻷﺫﲝﻨﻪ
ﺍﻟﺮﺳﺨﻮﻥ ﺍﻟﺮﺍﺳﺨﻮﻥ ﻭﺍﳌﺮﺳﻠﺖ ﻭﺍﳌﺮﺳﻼﺕ
ﺍﳋﺒﺌﺚ
ﺍﳋﺒﺎﺋﺚ
ﺧـﻤﺪﻭﻥ ﺧﺎﻣﺪﻭﻥ
ﺳﺄﻭﺭﻳﻜﻢ ﺳﺄﺭﻳﻜﻢ
ﺍﻟﺮﺑﻮﺍ
ﺍﻟﺮﺑﺎ
ﺭﺍﺿﻴﺔ
ﺍﻟﺰﻛﻮﺓ
ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ
ﺳﺮﺟﺎ
ﺳﺮﺍﺟﺎ
ﺷﺮﻛﺆﺍ
ﺷﺮﻛﺎﺀ
ﺷﻔﻌﺆﺍ
ﺷﻔﻌﺎﺀ
ﻧﺸﺎﺀ
ﻟﺸﺎﻱﺀ
ﻟﺸﻲﺀ
ﺻﺤﺒﺔ
ﺻﺎﺣﺒﺔ ﻻﺗﻈﻤﺄ
ﺭﺿﻴﺔ
ﺳﺌﺤﺖ
ﺳﺎﺋﺤﺖ
ﺳﻠﻄﻦ
ﺳﻠﻄﺎﻥ
ﺍﻟﺴﻤﻮﺕ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ
ﺗﺸﻘﻮﻥ
ﺗﺸﺎﻗﻮﻥ
ﺷﻜﺮﻭﻥ
ﺷﺎﻛﺮﻭﻥ
ﻧﺸﺆﺍ
ﺷﻴﻄﻦ
ﺷﻴﻄﺎﻥ
ﺃﺻﺒﻌﻬﻢ
ﺃﺻﺎﺑﻌﻬﻢ
ﺻﺤﺒﻪ
ﺻﺎﺣﺒﻪ
ﺍﻟﺼﻠﻮﺓ
ﺍﻟﺼﻼﺓ
ﺍﻟﻀﻌﻔﺆﺍ
ﺍﻟﻀﻌﻔﺎﺀ
ﺃﺿﻌﺚ
ﺃﺿﻌﺎﺙ
ﻻﺗﻈﻤﺆﺍ
ﺍﻟﻈﻬﺮ
ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ
ﺍﻟﻌﻠﻤﲔ
ﺍﻟﻌﺎﳌﲔ
ﻋﺒﺪﻧﺎ
ﻋﺒﺎﺩﻧﺎ
ﺍﻟﻌﺪﻭﻥ
ﺍﻟﻌﺪﻭﺍﻥ
ﻓﺎﻟﻌﺼﻔﺖ
ﻓﺎﻟﻌﺎﺻﻔﺎﺕ
ﻋﻠـﻢ
ﻋﻼﻡ
ﺍﻟﻌﻠﻤﺆﺍ
ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ
ﺃﻋﻨﺐ
ﺃﻋﻨﺎﺏ
ﺍﻟﻐـﱪﻳﻦ ﺍﻟﻐﺎﺑﺮﻳﻦ
ﺍﻟﻐﺪﻭﺓ
ﺍﻟﻐﺪﺍﺓ
ﺍﻟﻐﻔـﺮ
ﺍﻟﻐﻔﺎﺭ
ﻏﻠﻢ
ﻏﻼﻡ
ﻳﺘﻔﻴﺆﺍ
ﻳﺘﻔﻴﺄ
ﻛﺒـﺌﺮ
ﻛﺒﺎﺋﺮ
ﻟﻌﺒﲔ
ﻻﻋﺒﲔ
ﻟﻐﻴﺔ
ﻻﻏﻴﺔ
ﻣﺸﻜﻮﺓ
ﻣﺸﻜﺎﺓ
ﺗﻔﺘﺆﺃ
ﺗﻔﺘﺄ
ﺍﻟﻜﻔﺮﻭﻥ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ ﻟﻘﻴﻪ
ﻻﻗﻴﻪ
ﺳﺒﺤﻦ
ﺳﺒﺤﺎﻥ
ﺍﳊﻮﺍﺭﻳـﻦ ﺍﳊﻮﺍ ﻳﲔ
ﻓﺎﻟﻔﺮﻗﺎﺕ ﻓﺎﻟﻔﺎﺭﻗﺎﺕ ﻟﺒﺜﲔ
ﻻﺑﺜﲔ
ﺗﻠﻘـﺈﻯ
ﺗﻠﻘﺎﺀ
ﺍﻟﺴﺠﺪﻳﻦ ﺍﻟﺴﺎﺟﺪﻳﻦ
ﻓﺎﳌﻠﻘﻴﺖ ﻓﺎﳌﻠﻘﻴﺎﺕ
128
ﻧﺒﺈ
ﻧﺒﺈﻯ
ﻧﺒﺄ
ﻧﺒﺆﺍ
ﻣﻨﺎﺓ
ﻣﻨﻮﺓ
ﺍﳌﻸ
ﺍﳌﻠﺆﺍ
ﻳﺘﻨﺎﺟﻮﻥ
ﻳﺘﻨﺠﻮﻥ
ﺍﻟﻨﺠﺎﺓ
ﺍﻟﻨﺠﻮﺓ
ﺍﻟﻨﺒﻴـﲔ
ﺍﻟﻨﺒـﲔ
ﺃﻧﺒـﺎﺀ
ﺃﻧﺒﺆﺍ
ﻭﺍﻟﻨﺸﺮﺕ ﻭﺍﻟﻨﺎﺷﺮﺍﺕ
ﻳﻨﺸﺄ
ﻳﻨﺸـﺆﺍ
ﻳﺘﻨـﺰﻋﻮﻥ ﻳﺘﻨﺎﺯﻋﻮﻥ
ﻧﻨﺠﻲ
ﻧـﺞ
ﻭﺭﺍﺀ
ﻭﺭﺍﺀﻯ
ﻭﺍﺳﻌﺔ
ﻭﺳﻌﺔ
ﻳﺎﺭﺏ
ﻳﺮﺏ
ﻭﻻﺗﺎﻳﺌﺴﻮﺍ ﻭﻻﺗﻴﺄﺳﻮﺍ
ﻟﺘﻨﻮﺀ
ﻟﺘﻨـﺆﺍ
ﺍﳌﻨﺎﻓﻘﲔ
ﺍﳌﻨﻔﻘﲔ
ﺃﺗﻮﻛﺄ
ﺃﺗﻮﻛﺆﺍ
ﻟﻮﺍﻗﻊ
ﻟﻮﻗﻊ
ﻳﺎﻗﻮﻡ
ﻳﻘﻮﻡ
ﻳﺎ ﻋﺒﺎﺩﻱ
ﻳﻌﺒﺎﺩﻱ
Sebenarnya masih banyak kata-kata yang tidak tercantum dalam table ini, inilah betapa pentingnya sanad membaca al-Qur’an, dimana tulisan al-Qur’an mampu menunjukkan kemukjizatannya dengan tidak sembarang orang bisa membaca dengan benar kecuali benar-benar sudah belajar pada guru bacaan (muqri’) yang mendapat sanad langsung dari Rasulullah SAW.
129
CURRICULUM VITAE Nama
: Muh{ammad Na>si} r Asyhu>ri
TTL
: Magelang, 11 Juli 1973
Alamat
: Pon Pes “Al-Thayyib” Kembaran Salaman Magelang Jateng Pon Pes “Al-Syaku>r 3” Nglingi Bojonegoro Jatim (Sekarang)
Orang Tua Ayah : Asyhuri Abd. H{amid Ibu
: Muslimah Tho>ha>
Istri
: H{a>izis Sa’diyah Mis}ba>h}
Anak
: Ahmad Haidar Kevin Habiby
Pendidikan Formal Madrasah Ibtidaiyyah Ma’arif Sidomulyo
Lulus th. 1986
SMP Islam “SULTAN AGUNG” Salaman
Lulus th. 1989
Madrasah Aliyah Negeri Purworejo
Lulus th. 1992
Fakultas Ushuluddun UIN Sunan Kalijaga
Lulus th. 2008
Pendidikan Non Formal Madrasah Diniyah Tamrinus Sibyan Kembaran
Lulus th. 1989
Madasah Diniyah Mau’nah Plaosan Purworejo
Lulus th. 1992
MI Hidayatul Mubtadi’in Pon Pes Lirboyo Kediri
Lulus th. 1995
MTs Hidayatul Mubtadi’in Pon Pes Lirboyo Kediri
Lulus th 1997
MA Hidayatul Mubtadi’in Pon Pes Lirboyo Kediri
Lulus th. 2000
Madrasah Murottilil Qur’an Pon Pes Lirboyo Kediri
Lulus th. 1997
Pengalaman Organisasi Ketua Forum Sillaturrahim Santri Magelang di PP. Lirboyo (2000-2001) Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo Ancab Salaman (2006-sekarang) Sekretaris Madrasah “Al-Thayyib” Kembaran Magelang (2004-2007) Direktur Pon Pes “al-Syaku>r 3” Nglingi Bojonegoro (2007-sekarang)