MOTIVASI MAHASISWA FIK UNY MENGIKUTI MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW
Oleh H.M.Husni Thamrin
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw. Hasilnya diharapkan dapat memberikan masukan kepada lembaga pendidikan tinggi dalam menata kembali pelaksanaan mata kuliah ini. Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah para mahasiswa FIK UNY yang telah menentukan pilihannya untuk mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw yang terdiri atas mahasiswa Program Studi PJKR reguler, non reguler, PKO, IKORA dan Program D-II PGSD Penjas semuanya berjumlah 139 orang. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sebagian besar motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw 95% berkategori ”tinggi” dan sebagian kecil atau 5% berkategori ”rendah”; (2) apabila dilihat dari masingmasing faktor, maka: (a) faktor intrinsik menunjukkan 97,1% berkategori ”tinggi” dan 2,9% berkategori ”rendah” (b) sedangkan faktor ekstrinsik 77,7% berkategori ”tinggi” dan 22,3% berkategori ”rendah”.
1
Pendahuluan Sejak abad XV kita sudah mengenal sepaktakraw, pada waktu itu namanya sepakrago. Sepaktakraw termasuk cabang olahraga permainan, mulai dikenal di Indonesia setelah adanya kunjungan muhibah tim sepaktakraw dari negara Malaysia dan Singapore ke Jakarta, Bandung dan Medan pada bulan September 1970 dan bulan April 1971. Setelah itu, pada tanggal 29 September tahun 1971 di Bogor Dirjen Olahraga dan Pemuda menginstruksikan agar permainan sepaktakraw segera dikembangkan di daerahdaearah termasuk di lingkungan sekolah di seluruh tanah air (Ratinus Darwis, 1991:10). Sebagai bentuk realisasinya, maka dimasukkannya permainan sepaktakraw dalam kurikulum 1975 pendidikan sekolah dasar sampai dengan kurikulum pendidikan sekolah menengah umum (Depdikbud, 1995:3) dan perguruan tinggi khususnya di Fakultas Ilmu Keolahragaan. Dikembangkannya permainan sepaktakraw keberbagai pelosok tanah air sampai ke lingkungan pendidikan dimaksudkan agar permainan sepaktakraw tidak terdesak oleh cabang olahraga permaianan lain yang banyak bermunculan akhir-akhir ini. Mata kuliah sepaktakraw dalam kurikulum 2002 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta merupakan olahraga pilihan, masuk dalam mata kuliah fakulter dengan kode IKF 141. Karena merupakan mata kuliah fakulter maka sepaktakraw diberikan dibeberapa program studi yang ada di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, antara lain: (1) program studi PJKR pada semester VII (2) program studi PKO pada semester V (3) program studi IKORA pada semester III dan (4) program D-II PGSD Penjas pada semester II. Mata kuliah ini masing-masing berbobot 1 SKS, kecuali pada program D-II PGSD Penjas berbobot 2 SKS (teori dan praktek).
2
Di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta sepaktakraw merupakan mata kuliah pilihan, setiap mahasiswa pada setiap program studi diminta untuk memilih salah satu cabang olahraga permainan yang ditawarkan, yaitu: sepaktakraw atau golf. Sedangkan di program D-II PGSD Penjas olahraga pilihan yang ditawarkan, adalah: bulutangkis, tenismeja, sepaktakraw dan tennis lapangan. Alasan mendasar mengapa penelitian ini perlu dilakukan yaitu karena di kalangan masyarakat terutama mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta sepaktakraw tidak termasuk cabang permainan populer bila dibandingkan dengan cabang olahraga permainan lain misalnya Futsal yang sekarang mulai mewabah di berbagai kalangan. Kalau pada tahun-tahun terakhir ini ada peningkatan jumlah mahasiswa baik putera maupun puteri yang memilih mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw, ini merupakan bentuk fenomena yang perlu dicari jawabannya. Penelitian ini merupakan tahap awal, dimaksudkan untuk mengetahui motivasi yang mendorong mahasiswa mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan informasi-informasi mendasar yang nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian lain yang lebih mendalam dan komprehensip sifatnya. Tanpa memiliki informasi mendasar yang autentik sungguh sulit atau bahkan tidak mungkin bagi siapapun mengembangkan rancangan-rancangan kegiatan yang sifatnya mendalam dan komprehensip. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: seberapa besar motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw ?
3
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw. Apabila informasi yang diharapkan dapat terkumpul seperti yang dikehendaki, maka manfaat yang dapat diperoleh terutama bagi pihak terkait dapat melakukan langkah-langkah yang tepat dalam menata pelaksanaan mata kuliah ini Kajian Pustaka Selain motivasi, dikenal pula istilah motif. Antara motif dan motivasi ternyata mempunyai hubungan erat dan dalam pengertiannya tidak dapat dibedakan secara tegas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:666) menyatakan bahwa ”Motif adalah alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu. Sedangkam motivasi dikatakan sebagai ”dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu”.Dalam konteks ini ternyata antara motif dan motivasi ada keterkaitan yang sangat erat. Menurut Sardiman A.M (1996:73) motif diartikan sebagai upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu serta daya penggerak subjek melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Menurut Frederick J.Mc Donald, motivasi merupakan suatu perubahan seseorang yang ditandai dorongan efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan (Wasty Soemanto, 1990:194). Sedangkan Rohman Natawijaya (1979:79) menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu proses untuk menggiatkan motf menjadi perbuatan untuk memuaskan kebutuhan yang menjadi tujuan. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut di atas ternyata terdapat beberapa persamaan tentang motivasi, yaitu sebagai pendorong atau penggerak untuk berprilaku
4
dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan, penggerak untuk berprilaku, bertindak, berkelakuan yang merupakan kekuatan yang bersumber pada keinginan individu dalam mencapai suatu tujuan. Dalam dunia olahraga motivasi terbagi menjadi motivasi primer dan sekunder atau terbagi atas biologis dan sosial. Banyak para ahli membagi motivasi dalam dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik (Singgih D Gunarso, 1989:100) yang menyatakan bahwa: 1. Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri individu yang menyebabkan ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Dorongan ini biasanya merupakan bawaan sejak lahir sehingga tidak dapat dipelajari. Motivasi intrinsik akan bertahan lebih lama bila dibandingkan dengan motivasi lainnya. Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung antara lain: bakat, prestasi; fisik; keterampilan; kedisiplinan; pengetahuan; hobi dan psikologis. 2. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri individu yang menyebabkan individu berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Dorongan ini bisa berasal dari guru atau pelatih; orang tua; hadiah; teman; sarana prasarana. Motivasi ekstrinsik dapat dipelajari dan tergantung pada besarnya nilai penguat dan kemungkinan besar bisa membangkitkan motivasi intrinsik seseorang. Adapun faktor-faktor pendukung motivasi ekstrinsik, antara lain: orang tua; sarana prasarana; teman; guru dan waktu luang. Oleh karena itu, untuk mengetahui motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw akan diungkap melalui faktor intrinsik dan ekstrinsik tersebut. Cara Penelitian
5
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi PJKR reguler dan non reguler, PKO, IKORA dan program D-II PGSD Penjas FIK UNY yang mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw pada semester ganjil dan genap pada tahun ajaran 2006/2007 sebanyak 139 orang. Adapun rincian subjek penelitian seperti dalam tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Peserta Mata Kuliah Olahraga Pilihan Sepaktakraw. NO
Program Studi
Jumlah
1
PJKR Reguler
58
2
PJKR Non Reguler
23
3
PKO
52
4
IKORA
23
5
D-II PGSD Penjas
13
Jumlah
169
Instrumen Penelitian Untuk mengetahui motivasi mahasiswa FIK UNY mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw, instrumen yang digunakan berupa angket tertutup, karena item pertanyaan juga disertai dengan alternatif jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dinilainya paling sesuai (Sanapiah Faisal, 1981:4). Angket tersebut seluruhnya berjumlah 48 butir pertanyaan, terdiri atas 28 butir pertanyaan untuk faktor intrinsik dan 20 butir pertanyaan untuk faktor ekstrinsik. Penyusunan angket ini mengacu pada Skala Guttman, data yang diperoleh berupa data interval atau rasio dikotomi dengan 2 alternatif jawaban yang disediakan kepada responden, yaitu: jawaban ”YA” atau ”TIDAK”, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh ketegasan dalam menjawabnya. 6
Penggunaan instrumen tersebut mengadopsi pada instrumen buatan Sartini Dwiastuti (2006) dengan mengadakan beberapa penyesuaian. Digunakannya instrumen ini atas pertimbangan karena permasalahannya hampir sama. Hal ini mengacu kepada pendapat Sutrisno Hadi (1991:7) yang menyatakan bahwa para peneliti jika akan mengadakan penelitian agar tidak terburu-buru membuat instrumen sendiri, sebaiknya menggunakan instrumen yang sudah ada dan jangan lupa untuk meminta izin pada pemiliknya. Adapun faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa FIK UNY mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw adalah faktor intrinsik dan ekstrinsik dengan masing-masing beberapa indikator. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif berdasarkan persentase. Hasil Penelitian Lokasi penelitian bertempat di lapangan sepaktakraw Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta,. Pengambilan data dilakukan terhadap 139 orang mahasiswa sebelum dimulai atau setelah perkuliahan berlangsung sesuai dengan jadual dari masing-masing program studi. Data penelitian ini merupakan data yang dikumpulkan dari hasil angket tentang motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw berjumlah 48 butir pertanyaan, terdiri atas: faktor intrinsik sebanyak 28 butir pertanyaan dan faktor ekstrinsik 20 butir pertanyaan. Angket ini diberikan kepada 139 orang mahasiswa. Adapun induk data dan hasil perhitungan selengkapnya seperti pada lampiran 4 dan 5. Sedangkan ringkasan dari hasil perhitungan tersebut seperti pada tabel 4 sebagai berikut. Tabel 4. Ringkasan Data Penelitian Motivasi Mahasiswa FIK UNY Yang Mengikuti Mata Kuliah Olahraga Pilihan Sepaktakraw
7
Variabel Motivasi
Faktor Intrinsik Ekstrinsik Jumlah
Jumlah Skor 1 0 2886 1006 1713 1067 4599 2073
Persentase (%) 1 0 74,15 25,85 61,62 38,38 68,93 31,07
Tabel 4 menunjukkan bahwa motivasi intrinsik mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw, terdapat 2886 jawaban yang memperoleh sekor 1 atau 74,15%, sedangkan untuk faktor ekstrinsik terdapat 1713 jawaban memperoleh sekor 1 atau 61,62%. Secara keseluruhan terdapat 4599 jawaban atau 68,93% yang memperoleh sekor 1. Bila dilihat dari masing-masing faktor yang tersebar dalam berbagai indikator, maka motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti olahraga pilihan sepaktakraw hasilnya seperti yang terdapat pada tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Jumlah Skor dan Persentase Tiap Indikator Motivasi Mahasiswa FIK UNY Mengikuti Olahraga Pilihan Sepaktakraw Variabel Faktor Indikator Jumlah Skor Persentase (%) 1 0 1 0 Motivasi Intrinsik a. Bakat, prestasi 251 305 45,14 54,86 b. Fisik 470 86 84,53 15,47 c. Keterampilan 502 54 90,29 9,71 d. Disiplin 464 92 83,45 16,55 e. Pengetahuan 448 108 80,58 19,42 f. Hobi 402 154 72,30 27,70 g. Psikologis 349 207 62,77 37,23 Eksentrik a. Orang tua 192 364 34,53 65,47 b. Sarana Prasarana 336 220 60,43 39,57 c. Teman 452 104 81,29 18,71 d. Guru 407 149 73,20 26,80 e. Waktu luang 326 230 58,63 41,37
Tabel 5 menunjukkan bahwa motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti olahraga pilihan sepaktakraw dapat dilihat pada dua faktor. Faktor indikator terdapat 7 buah indikator yang diajukan, hasilnya menunjukkan bahwa untuk bakat dan prestasi
8
terdapat 45,14% yang memberikan jawaban dengan sekor 1, fisik 84,53%; keterampilan 90,29%; disiplin 83,45%; pengetahuan 80,58%; hobi 72,30% dan psikologis 62,77%. Faktor ekstrinsik terdapat 5 indikator yang diajukan dan hasilnya menunjukkan bahwa untuk indikator orang tua terdapat 34,53% yang memberikan jawaban dengan sekor 1, sarana prasarana 60,43%; teman 81,29%; guru 73,20% dan waktu luang 58,63%. Sedangkan untuk penentuan kategori perhitungannya seperti pada lampiran 6. Adapun ringkasan data dari masing-masing faktor seperti pada tabel 6, 7 dan 8 berikut ini. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Faktor Insentrik Kategori Rendah Tinggi Total
Frekuensi 4 135 139
Persen 2,9 % 97,1 % 100 %
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Faktor Eksentrik Kategori Rendah Tinggi Total
Frekuensi 31 108 139
Persen 22,3 % 77,7 % 100 %
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Motivasi Mahasiswa FIK UNY Mengikuti Olahraga PIlihan Sepaktakraw Kategori Rendah Tinggi Total
Frekuensi 7 132 139
Persen 5% 95 % 100 %
Interpretasi Hasil Penelitian Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 139 orang peserta, motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah sepaktakraw, sebagian besar yaitu 132 orang atau 95%
9
termasuk dalam kategori bermotivasi “tinggi”, dan hanya 7 orang atau 5% saja yang berkategori “rendah”. Tabel 6 dan 7 menunjukkan bahwa, jika ditinjau dari motivasi instrinsik 135 orang atau 97,1% berkategori “Tinggi” dan hanya 4 orang atau 2,9% berkategori “rendah”. Sedangkan untuk motivasi ekstrinsik 108 orang atau 77,7% berkategori “tinggi” dan 31 orang atau 22,3% berkategori “rendah”. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi mahasiswa FIK UNY dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw (95%) berkategori “tinggi” dan hanya sebagian kecil saja (5%) berkategori “rendah”. Sepaktakraw di FIK UNY merupakan salah satu mata kuliah pilihan artinya masih ada mata kuliah lain yang dapat dipilih oleh mahasiswa. Untuk mahasiswa prodi PJKR, PKO dan IKORA ada dua pilihan Sepaktakraw atau Golf, sedangkan untuk mahasiswa program D-II PGSD Penjas pilihannya adalah: Bulutangkis, Tenismeja, Sepaktakraw dan Tennis Lapangan. Tingginya motivasi mahasiswa FIK UNY untuk mengikuti mata kuliah olahraga sepaktakraw ternyata banyak didukung oleh faktor insentrik (54,6%) yang terdiri atas komponen bakat dan prestasi, fisik, ketrampilan, disiplin, pengetahuan, hobi dan psikologis. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa sebenarnya telah memiliki modal dasar dan komitmen yang kuat untuk menekuni permaianan sepaktakraw. Dukungan faktor ektrinsik (45,4%) yang terdiri atas komponen orang tua, sarana prasarana, teman, guru dan waktu luang bagaimanapun juga akan semakin menambah motivasi para mahasiswa. Peneliti memperkirakan bahwa tingginya motivasi mahasiswa
10
FIK UNY mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw akan berdampak positif terhadap perkembangan olahraga ini pada masa-masa yang akan datang terutama di lingkungan perguruan tinggi. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis statistik dan dalam batas-batas penelitian ini, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sebagian besar motivasi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dalam mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw termasuk dalam kategori “tinggi”. Keterbatasan Penelitian Meskipun hasil penelitian ini telah diuji akan kebenaranya, bukan berarti penelitian ini luput dari berbagai keterbatasan dan kelemahan-kelemahan. Adapun beberapa kelemahan yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut: 1. Unsur-unsur lain yang tidak disadari tidak dapat diungkap 2. Besar kemungkinannya jawaban yang diberikan responden dipengaruhi oleh berbagai keinginan pribadi. 3. Peneliti belum mampu menjaring berbagai persoalan yang mungkin ingin disampaikan responden. Implikasi Penelitian Secara teoritis hasil penelitian ini tentunya akan membawa implikasi terutama sangat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan olahraga pada umumnya dan khususnya pada kelembagaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, serta mempunyai implikasi praktis bagi lembaga penghasil tenaga guru
11
pendidikan jasmani dan kesehatan di perguruan tinggi, terutama dalam menyusun kurikulum olahraga pilihan yang diberikan kepada mahasiswa. Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memandang perlu untuk memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Perlu diadakan penelitian semacam ini terhadap mahasiswa sebelum perkuliahan dimulai terutama untuk mata kuliah olahraga pilihan. 2. Perlu dibentuk UKM sepaktakraw baik ditingkat Fakultas maupun Universitas untuk menampung dan menyalurkan bakat mahasiswa terhadap permainan sepaktakraw. 3. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta berkewajiban secara moral untuk ikut melestarikan permainan sepaktakraw sebagai peninggalan budaya bangsa Indonesia yaitu dengan cara sepaktakraw dijadikan sebagai mata kuliah wajib dan bukan mata kuliah olahraga pilihan. Daftar Pustakia Barrow, Harold.M., and Mc Gee, Rosenary.(1976). A Practical Approach to Measurement in Physical Education. Philadelphia: Lea & Febiger Banu Prihyanto.(2006). Motivasi Mahasiswa Memilih Program Studi PJKR Non Reguler FIK UNY. Yogyakarta: Skripsi Depdikbud.(1995). Kurikulum Sekolah Menengah Umum GBPP mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Kelas I, II, III. Jakarta: Proyek Sekolah Menengah Umum DIY Haskins, Mary Jane.(1972). Evaluation in Physical Education. Iova: WM.C. Brown Company Publisher Irwanto, dkk.(1989). Psikologi Umum. Jakarta: PT Gramedia Martin Handoko.(1992). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius
12
Nielson, N.P., and Jensen, Clayne R.(1972). Measurement and Statistics in Physical Education. California: Wadsworth Publishing Company Pangestu Subagyo. (1992). Statistik Deskriptif Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Ratinus Darwis.(1991). Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Rohman Natawijaya.(1979). Psikologi Perkembangan Untuk SPG. Jakarta: PT.Gramedia Sanapiah Faisal.(1981). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional Sardiman A.M.(1966). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa Safrit, Margaret J.(1973). Evaluation in Physical Education Assesing Motor Behavior. New Jersey: Prentice-Hall Inc Sartini Dwiastuti.(2006). Motivasi Siswa SMP N 2 Jetis Bantul dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurekuler Bola Voli. Yogyakarta: Skripsi Singgih D.Gunarso.(1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia Sutrisno Hadi.(1991). Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan Basica. Yogyakarta: Andi Offset Tim Penyusun.(1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka Wahjosumidjo.(1984). Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia Wasty Soemanto.(1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Renika Cipta
13