MORFOLOGI ARAB PENDAHULUAN Secara teoretis kemampuan berbahasa Arab sebagaimana bahasa lainnya terdiri dari kompetensi dan performansi. Kompetensi berkenaan dengan teori, sedangkan performansi berkenaan dengan praktek penerapan kompetensi dalam kegiatan bertutur atau berkomunikasi. Kedua bidang kegiatan di atas mempunyai hubungan yang erat. Teori bahasa disusun berdasarkan temuan-temuan praktis melalui pemakaian para penutur bahasa itu. Di lain pihak para penutur menggunakan bahasa berdasarkan kaidah-kaidah yang disusun dalam teori. Kompetensi dan permormansi dikembangkan secara simultan, karena keduanya saling menentukan. Pengembangan ini dilakukan guna mencapai tingkat konsistensi sebuah teori, juga untuk merumuskan kaidah-kaidah berbahasa yang dapat dipahami oleh para pembelajar dengan mudah. Namun demikian para pembelajar bahasa Arab di Indonesia banyak menemukan kesulitan dalam mempelajari bahasa itu, antara lain yang bersifat teoritis seperti morfologi (sharaf). Morfologi menurut Ramlan (2001:21) ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Tarigan (1995 : 4 ) membagi morfologi menjadi dua tipe analisis yaitu (1) morfologi sinkronik, (2) morfologi diakronik. Morfologi sinkronik menelaah morfem-morfem dalam satu cakupan waktu tertentu, baik waktu lalu maupun waktu kini. Morfologi diakronik menelaah sejarah atau asal-usul kata, dan mempermasalahkan mengapa misalnya pemakaian kata kini berbeda dengan pemakaian kata pada masa lalu. Adapun proses morfologis, pengertian yang diberikan oleh M. Ramlan ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Dalam bahasa Arab
morfologi itu disebut ilmu al-sharf, yaitu ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata dalam bahasa Arab. Al-Ghalayaini (1978 : 8) memaparkan definisi ilmu al-sharf sebagai ilmu yang mengkaji akar kata untuk mengetahui bentuk-bentuk kata Arab dengan segala hal-ihwalnya di luar i’rab dan bina. Hassan (1979: 82) kajiannya tentang sharaf,
berbeda
dia mengkaji sharaf dari segi nizham sharfy yang
melahirkan tiga kelompok kajian; yaitu kajian makna, kajian bentuk dan kajian hubungan antara keduanya.
Fonetik bahasa Arab. Tabel 21 Deskripsi fonetik Bahasa Arab Letupan Suara
Td. Suara
Geseran Suara
Sifat Lain
Td. Suara
Makhraj Tb Tp Tb Tp Tb Tp Tb ب Bilabial Labiodental ظ ذ Lab-interdental ر ص Apikodental ط د ت Apikoalveolar ض Apikopalatal ج Mediopalatal ك Dorsovelar ق Dorsouvular غ Prepharyngal ع Pharyngal ء Farpharyngal Catatan : Td. Suara = tidak bersuara Gb = Gabungan Tb = Tebal Sp = Sampingan Ul = Berulang Ns = Nasal
Tp
Geseran bersuara
Sp
ل
Sv
م
و
و
ن
ش
خ ح ھـ
Tp = Tipis Sv = Semi vokal
1. Ba () ب. Konsonan ini dideskripsikan = bilabial/letupan/bersuara/ 2. Mim () م. Konsonan ini dideskripsikan = bilabialnasal/bersuara/ Loc-cit
Ns
ق ث س
Dalam bahasa Arab terdapat 28 konsonan , yaitu sebagai berikut :
1
UI
ي
3. Waw ()و. Konsonan ini dideskripsikan = bilabial/geseran/bersuara/semivakal/ 4. Fa () ف. Konsonan ini dideskripsikan = labiodental/geseran/td bersuara/ 5. Tsa () ث. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikointerdental/geseran/ td bersuara/ 6. Dzal () ذ. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikointerdental/geseran/ td bersuara/ 7. Dzo () ظ. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikointerdental/geseran/bersuara/ tebal 8. Sin () س. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikodental/geseran/td bersuara/ 9. Zai () ز. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikodental/geseran/bersuara/ 10. Shod () ص. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikodental/geseran/td bersuara/ tebal/ 11. Ta () ت. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikodental/geseran/td bersuara/ 12. Tho () ط. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikodental/geseran/bersuara/tebal 13. Dal () د. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikodental/geseran/bersuara/ 14. Lam () ل. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal/sampingan/bersuara/ 15. Nun () ن. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal/geseran/nasal/bersuara 16. Ra () ر. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal/geseran/berulang /bersuara/ 17. Dhod () ض. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal/geseran/bersuara /sampingan/tebal/ 18. Syin () ش. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal/geseran/tidak bersuara/ 19. Jim () ج. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal/letupan/bersuara/ 20. Ya () ي. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal/geseran/bersuara/semi vokal 21. Kaf () ك. Konsonan ini dideskripsikan = /Dorsovelar/letupan/td bersuara/ 22. Qaf () ق. Konsonan ini dideskripsikan = /Dorsovelar/letupan/bersuara/ 23. Ghain () غ. Konsonan ini dideskripsikan = /Prepharyngal/geseran/bersuara/ 24. Kha () خ. Konsonan ini dideskripsikan = /Prepharyngal/geseran/td bersuara/ 25. Ha () ح. Konsonan ini dideskripsikan = /Pharyngal/Geseran/td bersuara/
26. ‘Ain () ع. Konsonan ini dideskripsikan = /Pharyngal/Geseran/bersuara/ 27. Ha () ھـ. Konsonan ini dideskripsikan = /Farpharyngal/geseran/td bersuara/ 28. Hamzah () ء. Konsonan ini dideskripsikan = /Farpharyngal/letupan/bersuara/
Siswa yang belajar bahasa target sudah mempunyai kebiasaan tertentu dalam bahasa ibunya. Kebiasaan itu harus diatasi agar tidak lagi menginterferensi bahasa target. Pembentukan
kebiasaan dalam bahasa target dilakukan
dengan
penyampaian bahan pelajaran yang telah disusun berdasarkan langkah pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima dengan cara-cara tertentu, yakni peniruan, pengulangan, latihan runtun, dan penguatan. Dengan cara ini diharapkan para mahasiswa mempunyai kebiasaan berbahasa target yang kokoh dan dapat mengatasi kebiasaan dalam berbahasa ibu.
Langkah pertama, yaitu mendeskripsikan fonetik bahasa ibu (bahasa Indonesia) secara lengkap. Tabel 12 Deskripsi fonetik Bahasa Indonesia Letupan Suara
Makhraj Bilabial Labiodental Apikodental Apikoalveolar Lamionalveolar Apikopalatal Laminopalatal Mediopalatal Dorsovelar Dorsovular Pharyngal 2
Tb
Tp B
Geseran
Td. Suara
Tb
Tp P
Suara
Tb
Tp V
Sifat Lain
Td. Suara
Tb
Tp
Geseran bersuara
Sp
UI
Ns M
L
R
N
Sv W
F
T Z
S
D Sy J
C K Q
G
Kh
Ny Ng
Y
H
Nasution, Ahmad Sayuti, Nida’ Alquran, Jurnal Kajian Alquran dan Wanita, (Ciputat, Iiqw Jakarta, Vol.1 No.1, 2003)
Glottal ‘ Catatan : Td. Suara = tidak bersuara Gb = Gabungan Tb = Tebal Tp = Tipis Sp = Sampingan Ul = Berulang Ns = Nasal Sv = Semi vokal Dalam bahasa Indonesia terdapat 24 konsonan , yaitu sebagai berikut : 1. B. Konsonan ini dideskripsikan = /bilabial /letupan /bersuara/ 2. P. Konsonan ini dideskripsikan = /bilabial /letupan /td.bersuara/ 3. M. Konsonan ini dideskripsikan = /bilabial /Nasal /.bersuara/ 4. W. Konsonan ini dideskripsikan = /bilabial /geseran /.bersuara/ semi vokal/ 5. F. Konsonan ini dideskripsikan = /Labiodental /geseran / td bersuara / 6. V. Konsonan ini dideskripsikan =/Labiodental /geseran / bersuara / 7. T. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikodental /letupan /td bersuara / 8. L. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikoalveolar /sampingan /bersuara / 9. N. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikoalveolar /geseran /nasal / bersuara/ 10. R. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikoalveolar /geseran /berulang/bersuara/ 11. S. Konsonan ini dideskripsikan = /laminoalveolar/geseran/td bersuara 12. Z. Konsonan ini dideskripsikan = /laminoalveolar/geseran/bersuara/ 13. D. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal/letupan/bersuara/ 14. Sy. Konsonan ini dideskripsikan = /laminopalatal/geseran/td bersuara/ 15. C. Konsonan ini dideskripsikan = /mediopalatal/letupan/td bersuara/ 16. J. Konsonan ini dideskripsikan = /mediopalatal/campuran/bersuara/ 17. Y. Konsonan ini dideskripsikan = /mediopalatal/geseran/bersuara/semi vokal/ 18. Ny. Konsonan ini dideskripsikan = /mediopalatal/geseran/bersuara/nasal/ 19. K. Konsonan ini dideskripsikan = /dorsovelar/letupan/td bersuara/ 20. G. Konsonan ini dideskripsikan = /dorsovelar/geseran/bersuara 21. Kh. Konsonan ini dideskripsikan = /dorsovelar/geseran/td bersuara/ 22. Ng. Konsonan ini dideskripsikan = /dorsovelar/geseran/bersuara/nasal/
23. H. Konsonan ini dideskripsikan = /pharyngal/geseran/td bersuara/ 24. Hamzah. Konsonan ini dideskripsikan = /glottal/letupan/antara/
Langkah ketiga, membuat deskripsi kontrastif antara bahasa target dan bahasa ibu, selanjutnya memprediksi atau memperkirakan kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa target berupa identifikasi perbedaan bahasa ibu dan bahasa target.
Tabel 33 Deskripsi kontrastif antara fonetik Bahasa Arab dan Indonesia Letupan Suara
Td. Suara
Geseran Suara
Td. Suara
Makhraj Tb Tp Tb Tp Tb Tp Tb ب Bilabial A Bilabial I B P Labiodental A Labiodental I V ظ ذ Lab-interdental A ر ص Apikodental A Apikodental I T ط د ت Apikoalveolar A Apikoalveolar I Lamionalveola I Z ض Apikopalatal A Apikopalatal I D Laminopalatal I ج Mediopalatal A Mediopalatal I J C ك Dorsovelar A Dorsovelar I K G ق Dorsouvular A Dorsouvular I W غ Prepharyngal A ع Pharyngal A Pharyngal I ء Farpharyngal A Glontal I ‘ Catatan : Td. Suara = tidak bersuara Gb = Gabungan Tb = Tebal Sp = Sampingan Ul = Berulang Ns = Nasal A = Arab I = Indonesia 3
Loc-cit
Sifat Lain Tp
Geseran bersuara
Sp
UI
Ns
Sv
م
و
M
W
ق
F ث س
L
R
N
ل
و
ن
S
Sy ش
ي
Ny Kh
Ng
خ ح
H ھـ
Tp = Tipis Sv = Semi vokal
Y
Dari kontrastif di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Fonetik yang bersamaan : a. B dan ( ) ب. Konsonan ini dideskripsikan = /bilabial /letupan /bersuara/ b. M dan () م. Konsonan ini dideskripsikan = /bilabial /geseran / Nasal /bersuara/ c. W dan ( ) وKonsonan ini dideskripsikan = /bilabial /geseran /bersuara/ s. vokal d. F dan ( ) فKonsonan ini dideskripsikan = /labiodental /geseran / td bersuara / e. J dan ( )ج. Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal /letupan / td bersuara/ f. Sy dan () ش.Konsonan ini dideskripsikan = /Apikopalatal / geseran / td bersuara g. K dan ( ) كKonsonan ini dideskripsikan = /dorsovelar /letupan /td bersuara / h. Q dan ( )قKonsonan ini dideskripsikan = /Dorsouvular /letupan /bersuara / i. H dan ( ) ھـKonsonan ini dideskripsikan = /Farpharyngal /geseran /td bersuara Diprediksikan, siswa tidak akan menemui kesulitan dalam menuturkan fonetik bahasa Arab di atas, karena mereka telah terbiasa menuturkannya dalam bahasa ibu mereka. Oleh sebab itu dalam proses pengajaran fonetik bahasa Arab, bunyi-bunyi ini tidak perlu mendapat latihan ekstra. 2. Konsonan yang berbeda sifat atau makhraj : a. Sin ( ) سbahasa Arab dideskripsikan = /Apikodental /geseran /td bersuara/ , sedangkan S, bahasa Indonesia dideskripsikan =/laminoalveolar/geseran/td bersuara/ b. Zai ( )زbahasa Arab dideskripsikan =/Apikodental /geseran / bersuara/ sedangkan Z bahasa Indonesia dideskripsikan /bersuara/
=/laminoalveolar /geseran
c. Ta ( )تbahasa Arab dideskripsikan =/Apikoalveolar /letupan /td beruara/ sedangkan T bahasa Indonesia dideskripsikan =/Apikodental /letupan /td bersuara/ d. Dal ( )دbahasa Arab dideskripsikan =/Apikoalveolar /letupan /bersuara / sedangan D bahasa Indonesia dideskripsikan =/Apikopalatal /letupan /bersuara/ e. Lam ( )لbahasa Arab dideskripsikan =/Apikopalatal /geseran /sampingan/ bersuara/ sedangkan L bahasa Indonesia dideskripsikan =/Apikoalveolar/ geseran/ sampingan/ bersuara f. Nun ( )نbahasa Arab dideskripsikan =/Apikopalatal /geseran /nasal /bersuara/ sedangkan N bahasa Indonesia dideskripsikan =Apikoalveolar /geseran /nasal /bersuara g. Ra ( )رbahasa Arab dideskripsikan =/Apikopatal /berulang /geseran /bersuara/ sedangkan R bahasa Indonesia dideskripsikan =/Apikoalveolar /geseran /berulang /bersuara/ h. Ya ( )يbahasa Arab dideskripsikan =/Apikopalatal /geseran /bersuara /semi vokal, sedangkan Y bahasa Indonesia dideskripsikan =/mediopalatal /geseran /bersuara /semi vokal i. Ghain ( )غbahasa arab dideskripsikan =/Prepharyngal /geseran /bersuara/ sedangkan G bahasa Indonesia dideskripsikan =/Dorsovelar /geseran /bersuara j. Kha ( )خbahasa Arab dideskripsikan =/Prepharyngal /geseran /td bersuara /sedangkan Kh bahasa Indonesia dideskripsikan =/Dorsovelar /geseran /tidak bersuara k. Hamzah ( )ءbahasa Arab dideskripsikan = /Farpharyngal/ letupan/ bersuara/ sedangkan Hamzah bahasa Indonesia dideskripsikan =/Glottal /letupan /antara/
Diprediksikan mahasiswa akan membuat kesalahan dalam menuturkan bunyi-bunyi di atas, walaupun mereka tidak merasa bahwa mereka salah, karena mereka telah terbiasa menuturkan bunyi yang mirip dengan bunyi bahasa Arab tersebut, padahal bunyi tersebut bukan bunyi yang sah digunakan dalam membaca bahasa Arab. Oleh sebab itu, seorang guru atau tutor tahsin qiraah dituntut untuk mengadakan latihan ekstra guna meyakinkan bahwa bunyi yang dituturkan adalah bunyi bahasa Arab 3. Konsonan yang ada dalam bahasa Arab tidak ada dalam bahasa Indonesia a. Tsa ( )ثyang diprediksikan =/Apikointerdental /geseran /td bersuara/ b. Dzal ( )ذyang dideskripsikan =/Apikointerdental /geseran /bersuara c. Dzo ( )ظyang dideskripsikan =/Apikointerdental /geseran /bersuara /tebal d. Shod ( )صyang dideskripsikan =/Apikodental /geseran/ td bersuara /tebal e. Tho ( )طyang dideskripsikan =/Apikoalveolar /letupan /bersuara /tebal. f.
Ra
()ر
yang
dideskripsikan
=/Apikopalatal
/geseran
/sampingan
/bersuara/tebal/ g. L ( )لyang dideskripsikan =/Apikopalatal /geseran /sampingan /bersuara /tebal/ h. Dhot ( )ضdideskripsikan =/pikopalatal /geseran /bersuara /sampingan /tebal/ i. Ha ( )حyang dideskripsikan =/Pharyngal /geseran /td bersuara/ j. Ain ( )عyang dideskripsikan =/Pharyngal /geseran /td bersuara/ Diprediksikan siswa akan membuat kesalahan berat dalam menuturkan bunyi-bunyi diatas, karena mereka tidak terbiasa menuturkan bunyi bahasa Arab tersebut. Oleh sebab itu, seorang guru atau tutor tahsin qiraah dituntut untuk mengadakan latihan ekstra guna meyakinkan bahwa siswa telah mampu menuturkan bunyi bahasa Arab tersebut dengan baik. 4. Konsonan yang ada dalam bahasa Indonesia, tidak ada dalam bahasa Arab a. P Konsonan ini dideskripsikan =/bilabial /letuoan /td bersuara/ b. V Konsonan ini dideskripsikan =/labiodental /geseran /bersuara/
c. C Konsonan ini dideskripsikan =/mediopalatal /letupan /td bersuara/ d. Ny Konsonan ini dideskripsikan =/mediopalatal /geseran /bersuara /Nasal e. Ng Konsonan ini dideskripsikan =/Dorsovelar /geseran /bersuara /nasal Diprediksikan dengan tidak sengaja, sewaktu-waktu siswa akan membuat kesalahan fatal dalam menuturkan bunyi-bunyi bahasa Arab yang mirip dengan bunyi-bunyi bahasa Indonesia di atas. Ketika seorang siswa bertemu dengan huruf (‘ain) dalam ( )عالمينumpamanya, dengan tidak sengaja, dia akan terbawa untuk menuturkannya dengan (ng) menjadi (ngalamin) karena mereka telah terbiasa menuturkan bunyi-bunyi tandingan tersebut. oleh sebab itu, seorang guru atau tutor thsin qiraah dituntut untuk mengadakan latihan ektra guna meyakini bahwa siswa telah mampu dan biasa menuturkan bunyi bahasa Arab tersebut dengan baik dan sudah tidak terbawa untuk menuturkan bunyi tandingan tersebut. Langkah keenam berhubungan erat dengan cara menyampaikan bahan, yaitu : 1. Mengatasi kebiasaan tertentu dalam berfonetik dengan bahasa ibu/bahasa Indonesia, agar tidak lagi menginterferensi dalam berfonetik dengan bahasa Arab 2. Pembentukan kebiasaan dalam berfonetik bahasa Arab melalui peniruan, pengulangan, latihan runtun, dan penguatan. yang berhubungan erat dengan cara menyampaikan bahan.
MORFEM BAHASA ARAB SELUK-BELUK KATA ARAB Kata dalam bahasa Arab disebut kalimah. Kalimah itu terdiri dari jamid (apa adanya) dan musytaq (ada pengambilannya). Dilihat dari segi bentuknya, kata dalam bahasa Arab ada yang termasuk kategori fi’il (kata kerja), ada yang termasuk kategori ism (kata benda), dan ada yang termasuk huruf (kata penghubung).
Fi’il; (kata kerja) memiliki 3 bentuk, yaitu fil madhi (kata kerja untuk masa lampau), fi’il mudhari’ (kata kerja untuk masa sedang, akan, dan tindakan biasa), fi’il amr (kata kerja untuk menyuruh. Sedangkan fi’il nahyi (kata kerja untuk melarang) digunakan fi’il mudhari yang diawali oleh ( َ ) الyang artinya jangan. Dilihat dari segi bilangannya, kata itu ada yang disebut mufrad (tunggal), ada mutsanna (dua) ada jamak (banyak). Jamak dalam bahasa Arab ada yang termasuk kategori ( س''المselamat dari perubahan bentuk mufrodnya), dalam hal ini ada dua macam yaitu jamak mudzakkar dan jamak muannats. Ada pula yang termasuk dalam kategori( غي'ر س'المtidak selamat dari perubahan bentuk mufrodnya), dan disebut dengan ( تكس'يرpecah, berubah dari bentuk mufrodnya). Di samping itu ada pula yang disebut dengan اسم الجم'عyaitu kata yang mengandung makna jamak akan tetapi tidak ada bentuk mufrad yang selapal dengannya, yang ada adalah bentuk mufrad yang tidak selapal. Model yang begini banyak didapat dalam bahasa Arab, antara lain seperti yang dipaparkan oleh alGhalayaini (1978 : 64) ialah kata ٌ( َج'يْشtentara) kata ini memiliki bentuk mufrad yang tidak selapal dengannya yaitu kata ج ْن' ِديﱞ ُ , selain dari itu adalah kata-kata ٌَش'عْب
ْ ( َرsekumpulan orang ), َم ْع َش ' ٌر (bangsa), ٌ( قَبِ ْيلَ 'ةsuku bangsa), ( قَ''وْ ٌمkaom ), ٌھ''ط (sekumpulan orang) dan ٌ( ثُلﱠ'ةsekelompok orang) semua kata-kata ini
memiliki
bentuk mufrad yang tidak selapal dengannya yaitu kata ( َرجُ' ٌلseorang laki-laki) atau
ٌ'رأَة َ '( اِ ْمseorang perempuan). Ada lagi contoh lain yaitu kata نِ َس''ا ٌء, bentuk mufradnya tidak selapal dengannya yaitu kata ٌ اِ ْم َرأَة. Perubahan bentuk jamak taksir ada kalanya dengan proses penambahan seperti jamak dari kata
ص ' ْن ٌو ِ
menjadi
ٌ ص ' ْن َو ان ِ
, ada kalanya dengan proses
ٌ تُ ْخ َم'ةmenjadi تُ َخ' ٌم
pengurangan seperti jamak dari
perubahan bunyi seperti jamak dari kata
أَ َس' ٌد
, ada kalanya dengan proses
menjadi
اُسُ' ٌد
, ada kalanya dengan
proses penambahan dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata
َر ُج ' ٌل
menjadi
ِر َج'ا ٌل, ada kalanya dengan proses pengurangan dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata
َرسُ''وْ ٌل
menjadi
ُرسُ'' ٌل
dan ada kalanya dengan proses pengurangan,
penambahan, dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata
ُغالَ ٌم
menjadi
ٌ ِغ ْل َم. ان
Tabel 1 Jamak Qillah Contoh Asal Jamak
No
Wazan
Proses Morfologis
1
أَ ْف ُع ٌل
ٌنَ ْفس
ٌأَ ْنفُس
2
أَ ْف َعا ٌل
َع َم ٌل
أَ◌َ َع َما ٌل
3
ٌأَ ْف ِعلَة
ٌ لِ َس ان
ٌأَ ْل ِسنَة
Penghilangan alif, penambahan hamzah dan ta marbuthah serta merubah bunyi
4
ٌفِ ْعلَة
أَ ٌخ
ٌإِ ْخ َوة
Penambahan ta marbuthah dan perubahan bunyi
Penambahan hamzah dan perubahan bunyi Penambahan hamzah dan alif
Tabel di atas menunjukkan bahwa keempat bentuk jamk qillah digunakan dalam Alquran. Adapun proses morfologisnya ada 3 macam, yaitu ada yang menggunakan penambahan saja, ada yang menggunakan penambahan dan perubahan bunyi, dan ada pula yang menggunakan penghilangan, penambahan dan perubahan bunyi. Tabel 2 Jamak Katsrah No
Wazan
Contoh Asal Jamak
Proses Morfologis
1 2 3 4 5 6
فُ ْع ٌل فُ ُع ٌل فُ َع ٌل فِ َع ٌل ٌفُ َعلَة ٌفَ َعلَة
ص ﱡم َ َأ ٌِكتَاب ٌُغرْ فَة ْ ِق ٌط َعة اف ِ◌ ِ◌ ٌر ِ َك
ص ﱞم ُ ٌُكتُب ٌ ُغ َر ف َ ِق ط ٌع ٌَكفَ َرة
7
ٌَم ِريْض
ضى َ َْمر
8 9
فَ ْعلَى ٌفِ َعلَة فُ ﱠع ٌل
قِرْ ٌد َرا ِك ٌع
ٌقِ َر َدة ُر ﱠك ٌع
10
فُ َعا ٌل
اج ٌر ِ َف
فُجﱠا ٌر
11 12 13
فِ َعا ٌل فُعُوْ ٌل فِ ْعالَ ٌن
َر ُج ٌل ٌَوجْ ه ُغالَ ٌم
ِر َجا ٌل ٌُوجُوْ ه ٌ ِغ ْل َم ان
14
فُ ْعالَ ٌن
ٌَرا ٍھب
15
فُ َعالَ ُء أَ ْف ِعالَ ُء
َش ِھ ْي ٌد
ٌ َُر ْھب ان ُشھَدَا ُء
َاع ٍ د
أَ ْد ِعيَا ُء
16
Penghilangan hamzah dan perubahan bunyi Penghilangan alif dan perubahan bunyi Penghilangan ta marbuthah dan perubahan bunyi Penghilangan ta marbuthah dan perubahan bunyi Penghilangan alif, penam-bahan ta marbuthah dan perubahan bunyi Penghilangan ya, penam-bahan alif maqsurah dan perubahan bunyi Penambahan ta marbuthah dan perubahan bunyi Penghilangan alif, penam-bahan ‘ain fi’il dan perubahan bunyi Penghilangan alif, penam-bahan ‘ain fi’il dan alif, serta perubahan bunyi Penambahan alif dan perubahan bunyi Penambahan wawu dan perubahan bunyi Penghilangan alif, penam-bahan alif dan nun serta perubahan bunyi Penghilangan alif, penam-bahan alif dan nun serta perubahan bunyi Penghilangan ya, penam-bahan alif dan hamzah, serta perubahan bunyi Penghilangan alif, penam-bahan hamzah, alif dan hamzah serta perubahan bunyi
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari enam belas bentuk jamak katsrah, ada satu bentuk yang tidak digunakan dalam Alquran yaitu bentuk
ٌفُ َعلَ'ة
. Adapun proses
mrfologisnya ada tiga macam, yaitu ada yang menggunakan penambahan dan perubahan bunyi, ada yang menggunakan penghilangan dan perubahan bunyi, dan ada pula yang menggunakan penghilangan, penambahan dan perubahan bunyi. Tabel 3 Muntaha al-Jumu’ No 1 2 3 4 5
Wazan
فَ َعالِ ُل فَ َعالِ ْي ُل أَفَا ِع ُل أَفَا ِع ْي ُل تَفَا ِع ُل
Contoh Asal Jamak
ٌُس ْنبُلَة
ِس َوا ٌر
َسنَاﺑِ ُل َاط ْي ُر ِ قَن او ُر ِ أَ َس
ٌ إِﺑ ِْر ْي ق ٌت َِر ْيبَة
ُ ار ْي ق ِ َأَﺑ ُت ََرائِب
ٌط َرة َ قَ ْن
Proses Morfologis Penghilangan ta marbuthah, penambahan alif dan perubahan bunyi Penghilangan ta marbuthah, penambahan alif dan ya serta perubahan bunyi Penghilangan alif, penam-bahan hamzah dan alif serta perubahan bunyi Penambahan hamzah dan alif serta perubahan bunyi Penghilangan ya dan ta mar-buthah, penambahan alif dan hamzah serta perubahan bunyi
َمفَا ِع ُل َمفَا ِع ْي ُل يَفَا ِع ُل يَفَا ِع ْي ُل
ِتم ْ◌ثَا ٌل َم ْق َع ٌد ِم ْس ِكي ٌْن ٌ ْيَ ْنبُو ع
فَ َوا ِع ُل فَ َوا ِع ْي ُل
ٌَكوْ َكب ٌقَارُوْ َرة
َمقَا ِع ُد َم َسا ِكي ُْن يَنَاﺑِ ْي ُع َُك َوا ِكب ار ْي ُر ِ قَ َو
فَيَا ِع ُل فَيَا ِع ْي ُل
ٌطان َ َش ْي
اطي ُْن ِ ََشي
فَ َعائِ ُل فَ َعالَى
ش ِ◌ َما ٌل ِ يَتِ ْي ٌم
18
فُ َعالِ ْي فُ َعالَى
19
فَ َعالِي
أَ ِس ْي ٌر ٌ إِ ْن َس ان
َش َمائِ ُل يَتَا َمى ارى َ أُ َس َاس ﱡي ِ أَن
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
تَفَا ِع ْي ُل
تَ َماثِ ْي ُل
Penghilangan alif, penam-bahan alif dan ya serta perubahan bunyi Penambahan alif dan perubahan bunyi Penambahan alif dan perubahan bunyi Penghilangan wawu, penambahan alif dan ya, serta perubahan bunyi Penambahan alif dan perubahan bunyi Penghilangan alif, wawu dan ta marbuthah, penambahan wawu, alif dan ya, serta perubahan bunyi Penghilangan alif, penam-bahan alif dan ya, serta perubahan bunyi Penambahan hamzah dan perubahan bunyi Penghilangan ya, penam-bahan alif dan alif maqsurah, serta perubahan bunyi Penghilangan ya, penam-bahan alif dan alif maqsurah, serta perubahan bunyi Penghilangan alif dan nun, penambahan alif dan ya bertasydid, serta perubahan bunyi
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari sembilan belas bentuk muntaha aljumu’, ada tiga bentuk yang tidak digunakan dalam Alquran yaitu bentuk
فَيَا ِع' ُل
, dan
فُ َع'الِ ْي
يَفَا ِع' ُل
,
. Adapun proses morfologisnya ada dua macam, yaitu ada yang
menggunakan penambahan dan perubahan bunyi, ada yang menggunakan penghilangan, penambahan dan perubahan bunyi. Tabel 4. Pengasalan jamak taksir No
1
WAZAN JAMA MUFRA K D
فُ ُع ٌل
CONTOH JAMA MUFRA K D
فِ َعا ٌل
ٌُكتُب
ٌِكتَاب
فَعُوْ ٌل
ُر ُس ٌل
َرسُوْ ٌل
فَ ِع ْي ٌل
ُسبُ ٌل
َسبِ ْي ٌل
ٌفَ ِع ْيلَة
ٌ صح ُف ُ
ٌص ِح ْيفَة َ
PROSES MORFOLOGIS
Penghilangan alif dan perubahan bunyi Penghilangan wawu dan perubahan bunyi Penghilangan ya dan perubahan bunyi Penghilangan ya dan ta marbuthah, serta perubahan bunyi
2
3
4
5
َم ْف َع ٌل
ٌ ُُسق ف َمقَا ِع ُد
ٌ َس ْق ف َم ْق َع ٌد
َم ْف ِع ٌل
اج ُد ِ َم َس
ْج ٌد ِ َمس
ِم ْف َعا ٌل
َمفَاتِ ُح
ِم ْفتَا ٌح
ٌَم ْف َعلَة
َمنَافِ ُع
ٌَم ْلفَ َعة
فَ ْع ٌل
ٌأَ ْنفُس
ٌنَ ْفس
فِ ْع ٌل
أَرْ ُج ٌل
ِرجْ ٌل
ٌفِ ْعلَة
أَ ْن ُع ٌم
ٌنِ ْع َمة
ٌفُ ْعلَة
ٌ ُغ َر ف
ٌُغرْ فَة
ٌفَ ْعلَة
قُرًى
ٌقَرْ يَة
أَ ْف َع ُل
ﺑُ ْك ٌم
أَ ْﺑ َك ُم
فَ ْع ٌل
َمفَا ِع ُل
أَ ْف ُع ٌل
فُ َع ٌل
فُ ْع ٌل
Perubahan bunyi Penambahan alif dan perubahan bunyi Penambahan alif dan perubahan bunyi Penghilangan alif, penambahan alif dan perubahan bunyi Penghilangan ta marbuthah, penam-bahan alif dan perubahan bunyi Penambahan hamzah dan perubahan bunyi Penambahan hamzah dan perubahan bunyi Penghilangan ta marbuthah, penam-bahan hamzah dan perubahan bunyi Penghilangan ta marbuthah dan perubahan bunyi Penghilangan ta marbuthah, dan perubahan bunyi Penghilangan hamzah dan perubahan bunyi
Tabel di atas menunjukkan keberagaman pengasalan jamak taksir. Bentukbentuk jamak taksir itu ada yang berasal dari 5 macam bentuk mufrad; di antaranya adalah wazan :
فُ ُع ٌل
فَ ِعيْ' ٌل ; َرسُوْ ٌل
seperti
, terdiri dari bentuk mufrad
فَ ِع ْيلَ'ةٌ ; َس'بِ ْي ٌل
seperti
فِ َع'ا ٌل
seperti
ٌفَعُ'وْ ٌل ; ِكتَ'اب
ٌص' ِح ْيفَة َ , dan فَعْ' ٌل
seperti
yang berasal dari 4 macam bentuk mufrad, di antaranya adalah wazan : terdiri dari bentuk mufrad seperti
; ِم ْفتَ'ا ٌحdan ٌَم ْف َعلَ'ة
َم ْف َع' ٌل
seperti
َم ْف ِع' ٌل
seperti
ٌ ; َس' ْقada ف َمفَا ِع' ُل
,
ِم ْف َع'ا ٌل ; َمسْ' ِج ٌد
ٌ ; َم ْنفَ َع'ةada yang berasal dari 3 macam bentuk
seperti
mufrad, di antaranya adalah wazan
ٌفِعْ' ٌل ; نَ ْف'س
seperti ◌ٌ ; َم ْق َع'د
seperti
أَ ْفعُ' ٌل
; ِرجْ ' ٌلdan ٌفِ ْعلَ'ة
, terdiri dari bentuk mufrad
seperti
bentuk mufrad, di antaranya adalah wazan :
فَعْ' ٌل
seperti
ٌ ; نِ ْع َم'ةada yang berasal dari 2 macam
فُ َع' ٌل
, terdiri dari bentuk mufrad
ٌفُ ْعلَ'ة
seperti
ٌُغرْ فَ'ة
; dan
ٌفَ ْعلَ'ة
ٌ ; قَرْ يَ'ةdan ada pula yang berasal dari 1 macam
seperti
bentuk mufrad, di antaranya adalah wazan : seperti
فُعْ' ٌل,
terdiri dari bentuk mufrad
أَ ْف َع' ُل
أَ ْﺑ َك ُم Adapun proses morfologisnya ada 4 macam, yaitu ada yang menggunakan
perubahan bunyi saja, ada yang menggunakan penghilangan dan perubahan bunyi, ada yang menggunakan penambahan dan perubahan bunyi, dan ada pula yang menggunakan penghilangan, penambahan dan perubahan bunyi.
1. Proses Morfologis Jamak Taksir Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke jamak dengan menambahkan huruf tertentu, atau membuang huruf tertentu, atau dengan perubahan bunyi, atau dengan penambahan dan pengurangan, atau dengan penambahan, pengurangan dan perubahan bunyi. Dalam hal ini terdapat 6 proses pembentukan jamak taksir, yaitu : a. Melalui penambahan. Kata
َْع َم'ل
dapat dijamakkan dengan menambah huruf
hamzah sebelum fa fi’il, dan alif di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga menjadi
أَ ْع َما ٌل. Proses demikian berlaku pula pada kata نَ ْھ ٌر
b. Melalui penghilangan. Kata
demikian berlaku pula pada kata .
.
ٌ ُغرْ فَ'ةdapat dijamakkan dengan membuang huruf
ta marbuthah setelah lam fi’il, sehingga
ٌِش ْي َعة
َع َم' ٌل
ٌُغرْ فَ'ة
menjadi
ٌ ُغ' َر ف
. Proses
ْ ِ ق, ٌِعصْ ' َمة ٌ أ ُ ﱠمة, ٌ صُ'وْ َرة, ٌ نِ ْع َم'ة, ٌط َع'ة
, dan
ٌ َس' ْق ف
c. Melalui perubahan bunyi. Kata
ٌ َس' ْقsaqf menjadi bunyi, sehingga ف pula pada kata
َح ﱞج
hajj menjadi
dapat dijamakkan dengan merubah
ٌ ُسُ'ق ف
ِح َج ٌج
suquf. Proses demikian berlaku
hijaj.
d. Melalui penambahan dan perubahan bunyi. Kata
ٌنَ ْف'س
dapat dijamakkan
dengan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il, sekali gus merubah bunyi fa
ٌنَ ْف'س
fi’il dan ‘ain fi’il , sehingga pula pada kata
َعي ٌْن, َش ْھ ٌر
menjadi
ِرجْ ٌل
, dan
ٌ أَ ْنفُ'س. Proses demikian berlaku
. .
e. Melalui penghilangan dan perubahan bunyi. Kata
أَصْ 'فَ ُر
dapat dijamakkan
dengan membuang huruf hamzah sebelum fa fi’il, sekali gus merubah bunyi fa
أَصْ 'فَ ُر
fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga pula pada kata
أَ ْﺑ َك' ُم
warna dan berbentuk
,
ص' ﱡم َ َأ
أَ ْف َع ُل
,
menjadi
أَ ْع َم'ى
صُ' ْف ٌر
. Proses demikian berlaku
, dan semua kata yang menunjukkan
.
f. Melalui penambahan, penghilangan dan perubahan bunyi. Kata
ٌنِ ْع َمة
dapat
dijamakkan dengan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il, dan membuang huruf ta marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il , sehingga
ٌنِ ْع َمة
menjadi
أَ ْن ُع ٌم.
Pada jamak taksir di atas, pengurangan dan penambahan huruf serta perubahan bunyi sebagai proses pembentukkan jamak taksir terjadi dengan bervariasi. Huruf-huruf yang dibuang terdiri dari : Alif, ya, waw, ta marbuthah, hamzah dan nun. Sedangkan huruf-huruf yang ditambahkan adalah : Hamzah, alif, waw, ya, ta marbuthah, alif maqshurah dan tadh’iiful ‘ain.
2. Jenis Bentuk Jamak Taksir Jamak taksir terdiri dari 39 bentuk dan dibagi menjadi 3 macam jenis, yaitu : a. Jamak qillah, terdiri dari empat bentuk, yaitu : ل ٌ اَ ْف َعا,
اَ ْف ُع ٌل
ٌأَ ْف ِعلَة
,
b. Jamak katsrah; terdiri dari enam belas bentuk, yaitu : ل ٌ ' فُع,فُعُ' ٌل
فِ َع ٌل, فُ َعلَ'ة,ٌ فَ َعلَ'ة, فَ ْعلَ'ى,ٌفِ َعلَ'ة فُ ْعالَ ُن, فُ َعالَ ُء
dan
أَ ْف ِعالَ ُء
,ل ٌ 'فُعﱠ
,ل ٌ فُ َع'ا
,ل ٌ فِ َع'ا
dan
,
,ل ٌ فُعُ'و
فِ ْع.
فُ َع' ٌل ,
,
فِعْ'الَ ُن
,
.
c. Muntaha al-Jumu’ yaitu setiap jamak taksir yang sesudah alif jamak taksir terdapat dua huruf, atau tiga huruf yang di tengahnya ada huruf mati. Jamak
فَ َعالِ' ُل, فَ َعالِيْ' ُل, أَفَا ِع' ُل, أَفَا ِعيْ' ُل
,
تَفَا ِع ُل, تَفَا ِع ْي ُل, َمفَا ِع ُل, َمفَا ِع ْي ُل, يَفَا ِع ُل, يَفَا ِع ْي ُل, فَ َوا ِع' ُل, فَ َوا ِعيْ' ُل, فَيَا ِع' ُل
,
model ini ada sembilan belas bentuk, yaitu :
فَيَا ِع ْي ُل, فَ َعائِ ُل, فَ َعالَى, فُ َعالِى, فُ َعالَى
, dan ي فَ َعالِ ﱡ.
3. Karakteristik Jamak Taksir Di antara karakteristik jamak taksir adalah :(a) terdapat keberagaman dalam pengasalan dari bentuk mufradnya. Bentuk-bentuk jamak taksir itu ada yang berasal dari 5 macam bentuk mufrad; di antaranya adalah wazan : dari bentuk mufrad
فَ ِع ْيلَةٌ ; َسبِ ْي ٌل
seperti
فِ َعا ٌل
seperti
ٌفَعُوْ ٌل ; ِكتَاب
ٌص ِح ْيفَة َ , dan فَ ْع ٌل
seperti
seperti
ٌَم ْف َعلَة
َم ْف َع ٌل seperti
seperti ◌ٌ ; َم ْق َعد
َم ْف ِع ٌل
seperti
;
فَ ِع ْي ٌل
, terdiri seperti
ٌ ; َس ْقada yang berasal dari 4 ف
macam bentuk mufrad, di antaranya adalah wazan : mufrad
َرسُوْ ٌل
فُ ُع ٌل
َمفَا ِع ُل
ِم ْف َعا ٌل ; َم ْس ِج ٌد
, terdiri dari bentuk seperti
; ِم ْفتَا ٌحdan
ٌ ; َم ْن َف َعةada yang berasal dari 3 macam bentuk mufrad, di antaranya
adalah wazan
أَ ْف ُع ٌل
; ِرجْ ٌلdan ٌفِ ْعلَة
, terdiri dari bentuk mufrad
ٌفَ ْعلَة
seperti
ٌفِ ْع ٌل ; نَ ْفس
seperti
seperti
ٌ ; نِ ْع َمةada yang berasal dari 2 macam bentuk mufrad, di
seperti
فُ َع ٌل
antaranya adalah wazan : dan
فَ ْع ٌل
, terdiri dari bentuk mufrad
ٌفُ ْعلَة
ُ ; seperti ٌغرْ فَة
ٌ ; قَرْ يَةdan ada pula yang berasal dari 1 macam bentuk mufrad,
di antaranya adalah wazan :
فُ ْع ٌل
, terdiri dari bentuk mufrad
أَ ْف َع ُل
seperti
أَ ْﺑ َك ُم
. (b) terdapat beberapa bentuk mufrad yang memiliki lebih dari satu bentuk jamak taksir, seperti kata mufrad dan
ُعيُوْ ٌن
dengan wazan
َعي ٌْن
memiliki jamak taksir
فُعُوْ ٌل
.
أَ ْعي ٌُن
dengan wazan
أَ ْف ُع ٌل
DAFTAR PUSTAKA 1. Alquran al-Karim 2. Abd al-Tawwab, Ramadhan. (1983). “Fushul fi Fiqh al-‘Arabiyyah. Kairo : Maktabah al-Khanji. 3. Basyir, Ahmad bin Abdullah. (1988).”Al-Tahlil al-Taqabuli baina al-Nazhariyat wa al-Tathbiq. Jakarta : LIPIA. 4. Al-Ghalayaini. M. (1990) “Jami’u al-Durus al-‘Arabiyyah”. Beirut:Daar al-Fikr. 5. M.Ramlan. (1987). “Morfologi, Suatu Tinjauan Deskriptif”. Yogyakarta : CV Karyono. 6. Ni’mah, Fuad. (1988). “Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah”. Beirut : Dar al-Tsaqafah al-Islamiyyah. 7. Samsuri. (1988). “Morfologi dan Pembentukan Kata”. Jakarta : DIKTI. 8. Tammam, Hasan. (1979). “Al-Lughah al-‘Arabiyyah Ma’naha wa Mabnaha”. Mesir : Al-Haiah al-Mishriyyah al-‘Ammah li al-Kitab. 9. Tarigan, Henri Guntur. Pengajaran Morfologi, (Bandung : Angkasa), 1995.
10. Umam, Chatibul. (1980). “Aspek-Aspek Fundamental dalam Bahasa Arab”. Bandung : Al-Ma’arif. Ahmad bin Abdullah al-Basyir, “Al-Tahlil al-Taqabuli bayna al-Nazhariyah wa alTathbiq”, Al-Muwajjih fi Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah Lighairi al-Nathiqin Biha, II, (Jakarta: LIPIA, 1988). Ahmad Sulaiman Yaqut dalam kitab Fi ‘Ilm al-Lughat al-Taqabuli : Dirasat Tathbiqiyat, (Iskandariyah: Dar al-Ma’rifat al-Jami’iyat, t.t.) Fisiak, J. (ed.), Contrastive Linguistics and The Language Teacher, (Oxford: Pergaman Press), 1985
James, C., Contrastive Analysis, (London: Longman,
1980.) Fuad Abdul Hamied, Proses Belajar Mengajar Bahasa, (Jakarta: Depdikbud, 1989). Kridalaksana, H. Kamus Linguistik, (Jakarta : Gramedia, 1993) Lado, R, Linguistics across Cultures, (Ann Arbor. University of Michigan Press, 1957) Nasution, Ahmad Sayuti, Nida’ Alquran, Jurnal Kajian Alquran dan Wanita, (Ciputat, Iiqw Jakarta, Vol.1 No.1, 2003) Sulaiman Muhammad Fatih, Fi ‘Ilm al-Lughat al-Tathbiqi, (Mesir: Dar al-Fikr alArabi, 1989). Tarigan; Henry Guntur, Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa, (Bandung: Angkasa, 1992) Tarigan; Henry Guntur dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasaa, (Bandung: Angkasa, 1988.)
Riwayat Penulis. Drs. Mamat Zaenuddin, MA dilahirkan di Tasikmalaya tanggal 27 Juli 1953. Pendidikan terakhirnya baru menyelesaikan S2 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam konsentrasi Bahasa dan Sastra Arab, sekarang sedang melanjutkan di S3 dalam
konsentrasi yang sama. Ia adalah dosen tetap di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI Bandung.