MODUL
PENDAHULUAN
Apakah
keputusan?
Apakah
(decision-making)? Mengapa keputusan?
Apakah
dan
1
pengambilan
bagaimana
pengambilan keputusan
keputusan
manusia dibatasi
oleh
mengambil sejumlah
faktor? Faktor-faktor apa yang membatasi terbentuknya keputusan yang efektif? Apa yang dimaksud dengan keputusan terbaik, efektif?
Apakah
proses
pengambilan
keputusan
yang
keputusan dipengaruhi
oleh
gaya pemikiran yang digunakan seseorang? Apakah kajian pengambilan keputusan
harus dipandang dari sudut ilmiah ala pandangan rasional?
Dapatkah
kajian
ini dipandang
dari
sudut
"irasional"?
Sejumlah
pertanyaan ini hanyalah bag ian kecil dari sejumlah pertanyaan filosofis lainnya tentang merupakan
pengambilan
keputusan.
Pengambilan
keputusan
kaj ian utama yang telah, sedang dan akan selalu menjadi
kajian penting
dalam organisasi. Mengapa penting mendiskusikan tema
ini? A. Mengapa Perlu Mempelajari Pembuatan Keputusan Dalam menghadapi tantangan pekerjaan, para administrator atau manajer, tentu akan aktif mencari cara-cara untuk dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam meningkatkan aktivitas kerja mereka. Biasanya usaha-usaha untuk meningkatkan prestasi kerja ini dilakukan antara lain melalui upaya meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih bermutu. Hal ini terbukti dari banyaknya peminat dari perusahaan atau kantor
1
pemerintah terhadap jasa konsultan, bertambah larisnya mata pelajaran teori dan teknik pembuatan keputusan yang diajarkan di berbagai Perguruan Tinggi, ataupun dari pembicaraan-pembicaraan, di kalangan administrator dan manajer tersebut. Meningkatnya mutu keputusan akan bertambah mudah meyakinkan orang lain tentang keputusan yang kita ambil karena dibuat dengan cara yang sistematis akan mengakibatkan pengaruh yang positif terhadap karier profesional seorang administrator. Dengan sendirinya hal ini akan membuat keputusan yang tersendiri bagi yang bersangkutan. Sebab, pembuatan keputusan adalah fungsi utama seorang manajer atau administrator. Apabila suatu keputusan tidak bermutu, maka besar kemungkinan keputusan tersebut ditentang oleh pihak-pihak yang terpengaruhi oleh keputusan itu. Akibatnya seorang administrator atau manajer yang bersangkutan akan terpaksa berusaha ekstra untuk menetralisasi akibat negatif itu. Jelas di sini bahwa kemampuan dalam pembuatan keputusan akan langsung mempengaruhi karier dan kepuasan kerja dari manajer yang bersangkutan. Dari segi kepentingan perusahaan atau organisasi di mana seorang manajer bekerja, meningkatkan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan berarti akan meningkatkan
produktivitas
dalam
perusahaan
tersebut.
Jelas
bahwa
keputusan yang dibuat oleh seorang manajer ada pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan perusahaan atau kantor di mana ia bekerja, atau unit di mana ia sebagai kepala. Keputusan tersebut juga akan mempengaruhi teman sekerja dan pegawai bawahannya. Meningkatnya kemampuan membuat keputusan juga akan menambah efisiensi kerja manajer, meskipun tugas utama seorang manajer adalah pelaksanaan (implementasi) dari keputusan yang sudah dibuat, ia juga terlibat secara terus-menerus di dalam kegiatan pembuatan keputusan. Karena pembuatan keputusan banyak sekali memakan waktu para manajer maka mereka berusaha untuk meningkatkan kemampuan agar bisa membuat keputusan yang lebih baik dan dalam waktu yang lebih singkat. Mereka ingin membuat keputusan dengan cara yang lebih efisien. Dalam kenyataan banyak keputusan yang dibuat berkualitas rendah, tanpa disadari. Apalagi sebagai manusia, para pembuat keputusan cenderung untuk melupakan keputusan yang berkualitas rendah, dan selalu ingat kepada keputusan yang baik. Yang
2
dimaksud dengan "kualitas" keputusan adalah dalam arti yang luas, termasuk menjabarkan semua alternatif keputusan yang mungkin dipakai termasuk ketepatan waktu dan legitimasinya. Mereka cenderung melihat
kegagalan
sebagai akibat hal-hal yang berada di luar penguasaannya, sedangkan keberhasilan
dianggap
sebagai
hasil
usaha mereka. Teman sekerja
umumnya, tidak mau menunjukkan kesalahan- kesalahan kita baik karena mereka juga terlibat dalam pembuatan keputusan itu atau mungkin mereka khawatir kalau kita membalasnya dengan menunjukkan kesalahan mereka. Hal ini menyebabkan terus berulangnya kesalahan yang sama kembali.
B. Pengambilan Keputusan Sebagai Sebuah IImu dan Seni Manusia
adalah
makhluk
pembuat
keputusan
(decision-making
man), pengam bil keputusan, penentu atas sebuah pilihan dari sejumlah pilihan. Pengambilan keputusan man usia. Kehidupan
terjadi
setiap
saat sepanjang
manusia adalah kehidupan yang selalu diisi oleh
peristiwa pengambilan keputusan. Kita dapat mengatakan: tanpa
pengambilan
prasyarat
penentu
respond tindakan,
hidup
keputusan".
Pengambilan keputusan
"Tiada saat merupakan
tindakan, Pengarnbilan keputusan adalah causa bagi bagi effect konsekuensi.
Namun,
keba nyakan dari
manusia tidak pernah tahu akan konsekuensi dari suatu keputusan yang diambil. Ketidaktahuan akan bagaimana seharusnya sebuah keputusan diambil dapat menghantarkan kita pada dua konsekuensi: baik atau buruk. Sering
sesuatu
yang
telah
menghasilkan keuntungan. muncul.
diputuskan
oleh
seseorang
Walau pada kenyataannya
Boleh jadi kita membenci
sesuatu,
padahal
dipandang
kerugian apa yang
yang kita
benci, yang kita pandang buruk, sesungguhnya mendatangkan manfaat bagi kita. Boleh jadi pula kita menyukai sesuatu, padahal sesuatu tersebut sesungguhnya
mendatangkan
masalah, termasuk
kerugian
bagi kita. Bila kita menghadapi
masalah dalam pencapaian
tujuan, maka langkah
terbaik adalah mempertimbangkan seluruh alternatif solusi sebaik mungkin dengan terhadap
menggunakan penyelesaian
"alat"
pertimbangan
masalah
yang
yang tepat.
Pendekatan
benar membantu
kita dalam
3
meraih keputusan menyelesaikan
yang
memiliki
konsekuensi
misal:
keputusan
dalam
alokasi sumber daya guna memenuhi keinginan yang tidak
terbatas, telah memberikan bentuk kerusakan
konsekuensi
lingkungan
buruk, masalah
dan kerusakan
Pernah kita merenung kala mengambil konsekuensi
(berhasil
masalah). Narnun pandangan yang muncul atas dorongan
hawa nafsu dalam pengambilan keputusan, menentukan
baik
besar
dalam
sosial budaya. keputusan:
Akibat atau
apa yang akan muncul dari keputusan yang akan diambil?
Apakah solusi yang akan dipilih menguntungkan satu pihak saja, namun merusak pihak lain? Bagaimana pengaruh dari tindakan yang akan saya ambil terhadap lingkungan; baik atau buruk? Masalah dalam kehidupan adalah bukti kedangkalan didorong
hawa
mengetahui
nafsu
sesuatu
dan keterbatasan logika. Keterbatasan menjadikan
kita
yang akan terjadi
tidak
pernah dapat
di kemudian
hari.
yang tepat
Sedang
mengetahui "secara tepat" atas sesuatu yang akan terjadi pada kemudian hari hanya dapat dicapai bila seseorang menguasai langkah-langkah untuk "melihat" masa depan; rnelalui pendalaman atas "wadah" untuk melihatnya: ilmu dan seni pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus dicari, dipelajari, dimiliki dan dikembangkan secara mendalam oleh setiap orang. Bila manusia gagal menguasai bidang tersebut, maka muncullah beragam masalah. Masalah yang dihubungkan
muncul
dalam
dengan ketidakmampuan
pencapaian
tujuan
dapat
kita dalam melakukan
proses
pengambilan keputusan, dalam menentukan pilihan yang tepat. Kita tidak lagi
menguasai
dengan
benar
dan baik bagaimana
seharusnya
pengambilan keputusan dilakukan. Bila penguasaan kita atas ilmu dan seni pengambilan menghadapi berlaku
keputusan
maka peluang
kita untuk selalu
masalah juga besar. Hal penguasaan
ilmu dan seni ini
bagi
individu
rendah,
maupun
bagi
organisasi.
Pengambilan
keputusan merupakan saripati penggerak tindakan. Sebuah tindakan selalu dan pasti selalu, akan didahului oleh pemilihan
oleh pengambilan
keputusan,
dimulai
satu alternatif solusi.
4
Pengambilan tersebut
keputusan
selalu dihadapkan
karakteristik
disebut
pada
sebagai
sejumlah
seni karena
peristiwa
kegiatan
yang
memiliki
keunikan tersendiri. Keputusan yang diambil dalam kasus
penentuan pembelian bangunan untuk kantor organisasi dengan keputusan yang
diambil
memerlukan
untuk
meningkatkan kualitas
pendekatan
pengambilan
surnber
keputusan yang
daya
manusia
berbeda-beda,
Pengambilan keputusan terprogram dan tidak terprogram, pengambilan keputusan dalam kondisi konflik atau tekanan waktu, memerlukan penerapan seni tersendiri yang bersifat unik. Pengambilan keputusan yang merupakan seni selalu terikat pada tujuan yang hendak dicapai, jenis dihadapi,
serta faktor-faktor
lingkungan yang
masalah yang
mempengaruhi.
Setiap
keputusan yang muncul atas pandangan pengambilan keputusan sebagai sebuah seni akan memiliki "cita rasa dan nuansa" yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat muncul semenjak
pembuat keputusan memiliki
perbedaan dalam beragam hal, seperti: perbedaan kecerdasan, kerangka berpikir,
tingkat preferensi atas
masalah,
pengambilan keputusan sebagai seni juga beragam faktor
serta
persepsi.
Selain
itu,
dipengaruhi oleh perbedaan
lingkungan internal organisasi, seperti: budaya dan struktur
organisasi, gaya
kepemimpinan atasan dan sistem komunikasi dalam
organisasi. Perbedaan-perbedaan
tersebut selah. mempengaruhi keputusan
yang diambil. Oleh karenanya, pengambilan keputusan sebagai sebuah seni tidak dapat "dipelajari" oleh terdapatnya sejumlah perbedaan yang unik, yang mernpengaruhi proses pengambilan keputusan. Untuk meraih tahapan seni pengambilan keputusan, ilmu tentang pengambilan keputusan jelas tidak bisa ditinggalkan. Pengambilan keputusan merupakan ilmu, karena aktivitas tersebut memiliki sejumlah cara, metode, atau pendekatan tertentu yang bersifat sistematis, teratur dan pengarnbilan
terarah.
Pendekatan
langkah-langkah
keputusan dikatakan sisternatis oleh terdapatnya sejurnlah
langkah A-Z yang jelas dalam menjawab langkah
atau
tersebut
sebuah
masalah.
Kejelasan
menjadikan pengambilan keputusan bersifat teratur dan
terarah, yang berarti aktivitas tersebut selalu diarahkan untuk rnenghasilkan
5
solusi serta tindakan yang tegas bagi pencapaian tujuan. Ilmu pengambilan keputusan didasarkan atas penerapan gaya pemikiran yang dianut oleh seseorang dan persepsinya at as lingkungan dan
masalah.
Paradigrna
pengambilan keputusan yang dianut pada saat ini adalah pengambilan keputusan
merupakan
ilmu yang
menerapkan
sejumlah pendekatan
penelitian ilmiah (scientific research approach) dalam bentuk teknik-teknik pengambilan keputusan atas dasar perhitungan matematis atau statistik. Paradigma ini
berangkat dari
gaya
pemikiran
rasional
empiris
yang
berkembang sejaJan dengan semakin besarnya pengaruh pandangan ilmiah dalarn kehidupan
sehari-hari.
juga menandakan siapapun
bahwa
Pengambilan
kaj ian
dan pendekatannya;
keputusan
tersebut teknik
dapat
atau
sebagai dipelajari
metode
ilmu oleh
pengambilan
keputusan, dapat diterapkan oleh mereka yang mempelajarinya.
Namun
tentunya
dahulu.
Ilrnu
setelah
sejumlah
pengambilan
yang
keputusan
menghasilkan
solusi
langkah sistematis dalam
pilihan
terlebih
memetakan langkah-Iangkah dan
tersebut,
menentukan
menyelesaikan
pende katan dimodifikasi
tindakan.
sistematis
Oleh terdapatnya panduan
teknik yang pernah dapat digunakan
digunakan seseorang
oleh orang
lain guna
masalah pada waktu, pada situasi dan di tempat lain
yang berbeda. Singkatnya, ilmu pengambilan keputusan dapat dikatakan sebagai "suatu sejarah" mengenai sejumlah latar belakang filosofis, asumsi, teori, kon sep, model dan teknik-teknik pengambilan keputusan. Dimana sejarah
tersebut dapat
dipelajari,
dikembangkan,
diterapkan
dan
diperbaharui terus menerus. Ilmu
dan
bertujuan terbaik.
pengambilan
untuk memudahkan Dimana
pencapaian tersebut
seni
tujuan di
pada
akhirnya
manusia dalam menentukan
keputusan
keputusan yang
atas
yang
hendak
definisi
diambil
keputusan
akan
diraih. Dari
tentang
mempengaruhi sejumlah
cara
pandangan
pengambilan keputusan
dapat
dinyatakan sebagai ilmu dan seni pemilihan alternatif solusi atau alternatif tindakan guna
dari sejumlah
menyelesaikan
alternatif
masalah.
solusi
dan
Pengambilan
tindakan keputusan
yang tersedia dapat
juga
6
didefinisikan
sebagai
studi
mengenai
langkah-langkah
keputusan, atau kajian kritis tentang cara-cara yang
baik. Pengambilan
keputusan
pengambilan
pengambilan
merupakan
keputusan
pendekatan
terhadap
metode penyelesaian masalah dan pencapaian tujuan. Pengambilan
keputusan
dalam perkembangannya, pendalaman keputusan, akan
atas ilmu kegagalan
bakat tersebut dan
seninya.
sulitnya
tujuan yang diinginkan, dan
bawaan
manusia
harus terus Sebagai ilmu
diasah
makhluk dan
yang melalui
pembuat
seni
tersebut
kita menyeimbangkan antara pencapaian
dengan perbaikan dan
lingkungan.
tujuan ini merupakan
bakat
dalam menguasai
mengakibatkan
kehidupan
merupakan
Masalah
peningkatan
kualitas
tentang penyeimbangan
dua
pekerjaan rumah terberat bagi kajian pengambilan
keputusan. C. Hubungan Antara Pengambilan Keputusan Dengan Pencapaian Tujuan Setiap tersebut
manusia
memiliki
tujuan
dapat diraih secara "sendiri",
yang
hendak
diraih.
Tujuan
atau dicapai melalui kelompok.
Organisasi merupakan wadah atau alat yang digunakan
oleh manusia
untuk mengkoordinasikan seluruh tindakan mereka dengan tujuan saling berinteraksi
untuk
mencapai sejumlah tujuan yang sarna. Pada saat ini,
lingkungan eksternal
organisasi
bisnis berubah dengan pesat. Perubahan
tersebut mendorong setiap organisasi untuk mempertimbangkan penerapan sejumlah konsep manajemen perubahan, seperti organisasi
pemelajaran
(learning organisation), dalam organisasinya. Organisasi muncul didorong oleh kemunculan sejumlah masalah dan tantangan yang harus dihadapi manusia. Masalah utama yang dihadapi para pengelolanya adalah menemukan kebijakan dan strategi terbaik agar organisasi tetap dapat bertahan hidup
dan
menciptakan kemakmuran bagi para pemilik maupun pengelolanya. Mencari solusi yang akan
membantu kelangsungan
hidup organisasi sehingga
organisasi dapat terus menciptakan kemakmuran bagi pemiliknya merupakan tujuan utama dari pengambilan keputusan. Pencapaian tujuan merupakan konsep yang dikaitkan dengan masa depan. Artinya, tujuan yang hendak dicapai oleh seseorang atau organisasi
7
merupakan sesuatu yang hendak diraih. Untuk meraih tujuan terse but kita dihadapkan pada kelangkaan
sumber daya. Kelangkaan (scarcity) dengan
demikian menjadi salah satu faktor penghambat seseorang atau organisasi mencapai tujuan ideal yang diharapkan. Selain kelangkaan, konsep lain yang merupakan hambatan ketidakpastian
bagi pencapaian tujuan adalah konsep tentang
(uncertainty).
Masa depan diisi oleh ketidakpastian. Dari
ketidakpastian yang terwujud, terdapat dua peluang kondisi yang akan muncul. Kondisi pertama menghasilkan keuntungan, dengan asumsi, manusia dapat melakukan peramalan atas apa yang akan terjadi pada masa depan dengan tepat. Kondisi kedua menghasilkan kerugian atau risiko (risk). Risiko dikatakan sebagai kesenjangan antara hasil yang diharapkan (expected return) dengan kenyataan atau hasil yang terealisasi (realized return). Konsep-konsep dalam
kajian
manajemen
ini
dilandaskan
utama
atas ketersediaan informasi
tentang peristiwa masa depan. Ketidakpastian dan peluang terjadinya
peristiwa yang tidak
diinginkan
mendorong kita untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi data yang dapat dipakai sebagai panduan dalam menentukan keputusan. Dengan demikian informasi merupakan kata kunci yang mendorong manusia, manajer dalam melakukan tindakan dan menetapkan keputusan guna mencapai tujuan. Informasi menjadi "bahan baku" yang harus diolah lebih lanjut melalui serangkaian teknik, metode, alat ukur. Hasil pengolahan terse but dipakai sebagai masukan bagi pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan salah satu bidang kajian utama dalam ilmu manajemen. Pengambilan keputusan telah menjadi tugas, kewajiban dan tanggung jawab bagi setiap manajer. Pengambilan keputusan yang dilakukan seorang manajer bukan sekedar "hanya pengambilan keputusan" atau " ... yang penting mengambil keputusan". Tidak! Dan bukan demikian. Seorang manajer diharuskan untuk menentukan keputusan yang berkualitas. Pengambilan keputusan yang berkualitas dikaitkan dengan dua keadaan (sesuai dengan pandangan
disiplin
pengambilan keputusan pencapaian
tujuan
perilaku yang
organisasi): akan
Pertama
mempengaruhi
pribadi, seperti kesejahteraan,
kualitas mekanisme
karir, kepuasan kerja
8
dan lain-lain.
Kedua pengambilan keputusan yang memberikan kontribusi
besar terhadap pencapaian tujuan sosial, tujuan organisasi, bersama.
Seluruh
konsep,
dalam ilmu manajemen
metode,
teori,
pada akhirnya
serta teknik
atau tujuan
yang terdapat
akan ditujukan untuk membantu
manajer dalam membuat keputusan terbaik. Keputusan yang diambil oleh para pengelola organisasi tujuannya. otomatis
akan mendorong
Bila
tujuan
organisasi
tujuan
pribadi
para manajer
organisasi
berhasil
dalam mencapai
dicapai,
akan diraih juga.
maka
secara
Memadukan
pencapaian dua tujuan agar tidak terjadi goals divergence, memerlukan pemahaman yang baik tentang pengambilan keputusan. Tanpa pemahaman yang baik akan bidang tersebut, para manajer cenderung akan memilih alternatif solusi yang tidak tepat atas sebuah masalah. Menjawab pertanyaan tentang bagaimana seseorang dapat menyeimbangkan pencapaian dua tujuan ini merupakan landasan utama dari pengambilan keputusan yang efektif, baik dan berkualitas. Sebagaimana kualitas yang dikenal sebagai "something lies in the eyes of beholders", maka demikian pula pengambilan keputusan. Para pembuat keputusan dapat dikatakan telah membuat keputusan yang baik bila alternatif solusi yang mereka pilih menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diperkirakan. Ini menandakan penilaian baik-buruknya suatu keputusan atas dasar hasil pencapaian (result oriented}. Kesesuaian antara yang diperkiraan dan
kenyataan
merupakan
indikator
penting
mengenai
keberhasilan
pengambilan keputusan. Namun masalah justru terletak pada bagaimana kita dapat menentukan tingkat keberhasilan atau kesesuaian yang diperkirakan dengan kenyataan. Semenjak penentuan tingkat tersebut merupakan masalah mengenai perhitungan nilai peluang dari suatu peristiwa. Kesulitan dalam mewujudkan kesesuaian tentang hasil yang mungkin terjadi dengan kenyataan mendorong kita menetapkan proses pengambilan keputusan seeara eerdas. Dimana proses tersebut dibantu oleh sejumlah teknik analisis penentuan alternatif solusi. Proses pengambilan keputusan menunjukkan langkah sistematis tentang penearian jawaban atas pertanyaan: apa
(what) masalah yang dihadapi, mengapa (why) masalah penting untuk
9
diselesaikan dan bagaimana (how) eara menyelesaikan masalah. Ketiga pertanyaan ini selalu muneul dalam peneapaian tujuan organisasi. Seluruh alat, metode, konsep dan teori yang dibangun dalam kajian manajemen dipakai untuk menjawab pertanyaan tersebut. Oleh posisi manusia yang selalu dihadapkan pada sejumlah pilihan, hukum pilihan (law of choice), keinginan untuk meneapai sesuatu, kelangkaan, ketidakpastian dan risiko, maka pengambilan keputusan tidak taken for granted. Mendalami pengambil sesuatu
keputusan,
kajian
ini merupakan
para manajer.
yang kodratiah
Pengambilan
kajian yang
kewajiban setiap keputusan
(something innate) dalam
adalah
diri man usia. Dia
muncul sejalan dengan dihadapkannya manusia pada sejumlah alternatif peristiwa. Alternatif yang yang
peristiwa
sarna. Keterbatasan terbaik
secara
pernyataan
diasumsikan
dipilih
mendorong
tentang pengambilan
kita
nilai
keputusan
yang
akan
untuk
memahami
keputusan. Oleh pernyataan-
di atas, kembali kita dihadapkan
pengambilan
memiliki
manusia dalam menentukan alternatif mana
yang harus
mendalam
terse but
pada
kajian
tentang
dinilai sebagai sebuah ilmu atau
seni, atau bahkan keduanya? Guna manajer) bagian model
memahami
bagaimana
dapat membuat keputusan selanjutnya
dan
organisasi.
konsep
akan dibahas
manusia
dalam
kajian
ini
yang terbaik, maka pada bagiantentang
pengambilan keputusan
Organisasi
(dalam
landasan
filosofis,
dalam
kajian pengambilan
wilayah
teori, kajian
keputusan bukan
hanya sebuah mesin pencipta nilai dan manfaat ekonomis keuangan (a value and economic-financial benefit creation machine). Namun juga
merupakan
sebuah
mesin
pembuat
keputusan
(a decision-
making machine). Oleh adanya tujuan yang hendak dicapai sedang
kelangkaan
maka kecerdasan
sumber
dalam
daya
memilih
merupakan
alternatif
solusi
faktor
organisasi
organisasi, penghalang,
merupakan
faktor
penentu keberhasilan mesin pembuat keputusan dalam menciptakan nilai dan manfaat bagi organisasi,
sekaligus bagi masyarakat
(equilibrium of
self and social interest). Karena organisasi adalah juga merupakan mesin
10
pembuat keputusan, maka seluruh di organisasi
akan
manajer
di setiap level manajemen
selalu membuat keputusan terbaik yang berkualitas.
Organisasi sebagai sebuah mesin pembuat keputusan mengakumulasikan seluruh daya upaya dan kecerdasan para pengelolanya guna menghasilkan penentuan
pilihan
atas
satu alternatif
solusi penyelesaian
masalah
terhadap pencapaian tujuan. Bagaimana mereka, para manajer, membuat keputusan
akan menentukan
nilai atau kualitas
nilai yang diciptakan
untuk organisasi dan lingkungan sosial. Para pembuat keputusan umumnya tidak mengetahui perbedaan yang begitu besar antara kualitas yang potensial dari keputusan dan kualitas keputusan yang sebenarnya. Ini di sebabkan, karena mereka tidak mengetahui atau tidak sadar akan adanya metode-metode yang bisa dipakai untuk meningkatkan kualitas dari keputusan. Ketidaktahuan ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain karena tidak mendapat latihan tentang teori dan teknik pembuatan keputusan, tidak pernah bekerja sama dengan seorang manajer
yang ahli
dan berpengalaman, dalam metode-metode
pembuatan keputusan, dan karena kesibukan kerja yang tidak memungkinkan kegiatan belajar sendiri untuk meningkatkan keterampilannya. Meskipun sulit bagi kebanyakan orang untuk menyadari sampai seberapa jauh pembuatan keputusan yang mereka lakukan perlu penyempurnaan, tetapi patut di banggakan bahwa begitu banyak para manajer berusaha mencari cara-cara untuk benar-benar meningkatkan kemampuan mereka dalam pembuatan keputusan. Mereka jelas tidak puas kalau hanya dengan modal pengalaman saja. Di lain pihak berdasarkan kenyataan bahwa pembuatan keputusan adalah penting dalam suatu organisasi, tidaklah mengherankan bila banyak usaha sudah dilakukan untuk studi dan pengembangan yang sistematis dari metodemetode pembuatan keputusan. Sebelum kita melanjutkan ke aspek yang lain dari pembuatan keputusan ada baiknya kita bicarakan istilah pembuatan keputusan yang dimaksudkan dalam buku ini. Istilah pembuatan keputusan kadang-kadang dipakai untuk menggambarkan satu set kegiatan-kegiatan secara sempit yaitu, berkenaan dengan pemilihan satu alternatif dari satu rentetan alternatif yang ada. Pada kesempatan lain, istilah itu dipakai untuk menggambarkan satu seri kegiatan
11
yang luas yang meliputi pencarian dan pelaksanaan serta jalan keluar dari satu permasalahan. Dalam hal ini kasus yang pertama di atas disebut pemecahan masalah (problem solving). Istilah "pembuatan keputusan" (decision making) yang dipakai dalam buku ini adalah sebagai kegiatan- kegiatan yang meliputi perumusan permasalahan, pembahasan alternatif- alternatif, dan penilaian serta pemilihan alternatif bagi penyelesaian masalah. Huber (1980: 8) menjabarkan ruang lingkup pembuatan keputusan sebagai berikut (Huber, 1980: 8). Menurut Huber, proses pembuatan keputusan mulai ketika suatu masalah di jajaki dan berakhir ketika satu alternatif sudah dipilih. Ia mengatakan pembuatan keputusan sebagai the proses through whien a course of action is chosen (1980: 9).
12