TUGAS AKHIR – MS141501
MODEL PENJADWALAN DAN POLA OPERASI ARMADA KAPAL PENDUKUNG AKTIVITAS ANJUNGAN MINYAK LEPAS PANTAI: STUDI KASUS AREA WEST MADURA OFFSHORE YENI AGUSTINA NRP. 4411 100 007 Dosen Pembimbing: Firmanto Hadi,S.T., M.Sc. Irwan Tri Yunianto,S.T., M.T. DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
TUGAS AKHIR – MS141501
MODEL PENJADWALAN DAN POLA OPERASI ARMADA KAPAL PENDUKUNG AKTIVITAS ANJUNGAN MINYAK LEPAS PANTAI: STUDI KASUS AREA WEST MADURA OFFSHORE YENI AGUSTINA NRP. 4411 100 007 Dosen Pembimbing: Firmanto Hadi,S.T., M.Sc. Irwan Tri Yunianto,S.T., M.T. DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
i
FINAL PROJECT – MS141501
SCHEDULING AND OPERATION PLANNING MODEL FOR OFFSHORE SUPPORT VESSEL: CASE STUDY IN WEST MADURA OFFSHORE YENI AGUSTINA NRP. 4411 100 007 Supervisors: Firmanto Hadi,S.T., M.Sc Irwan Tri Yunianto,S.T., M.T. DEPARTMENT OF MARINE TRANSPORT ENGINEERING Faculty of Marine Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2017
ii
iii
iv
HALAMAN PERUNTUKAN
Dipersembahkan kepada kedua Orang Tua, Adik, dan Nenek tercinta atas segala dukungan dan doanya
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya Tugas Akhir dengan judul “Model Penjadwalan dan Pola Operasi Armada Kapal Pendukung Aktivitas Anjungan Minyak Lepas Pantai: Studi Kasus Area West Madura Offshore” ini dapat selesai dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Firmanto Hadi, S.T., M.Sc. dan Bapak Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan motivasinya selama pengerjaan dan penyusunan Tugas Akhir ini. Selain itu penulis juga ingin meyampaikan ucaan terima kasih kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan penyelesaian Tugas Akhir ini: 1. Bapak Ir. Tri Achmadi, Ph.D selaku Ketua Jurusan dan Dosen Wali yang telah mendampingi dalam hal akademik dan non-akademik; 2. Bapak Eka Wahyu Ardhi, S.T., M.T. selaku koordinator Tugas Akhir; 3. Bapak Hasan Iqbal Nur, S.T., M.T., Ibu Siti Dwi Lazuardi, S.T., M.Sc. dan seluruh Dosen Muda yang telah menjadi sahabat dan guru sekaligus serta memberikan ilmu dan pengalamannya; 4. Bapak Ardian, Bapak Rama, Bapak Budi, Bapak Dadang, Bapak putra, dan para staff PHE WMO di kantor Shorebase lamongan dan gresik; 5. Kedua Orang Tua, Nenek, dan kerabat yang turut mendoakan; 6. Seluruh pegawai Tata Usaha Jurusan Transportasi Laut (Bapak Rahmat, Mas Tata, dan Mas Sigit) atas segala bantuan yang diberikan dalam pengurusan administrasi selama proses pengerjaan Tugas Akhir; 7. Achmad Rizaldi, Arif Hutama, Ready Elmara, sebagai rekan-rekan satu dosen pembimbing; 8. Teman-teman “ceketrans”, Alfi, Nemo, Gandhes, Yanda, Sekar, Vany dan Devita yang telah menghabiskan waktu bersama-sama;
vi
9. Semua pihak yang telah membantu penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis sadar bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Surabaya, Januari 2017
Yeni Agustina
vii
MODEL PENJADWALAN DAN POLA OPERASI ARMADA KAPAL PENDUKUNG AKTIVITAS ANJUNGAN MINYAK LEPAS PANTAI: STUDI KASUS AREA WEST MADURA OFFSHORE Nama Mahasiswa
: Yeni Agustina
NRP
: 4411 100 007
Jurusan / Fakultas
: Transportasi Laut / Teknologi Kelautan
Dosen Pembimbing : 1. Firmanto Hadi, S.T.,M.Sc. 2. Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T.
ABSTRAK
Tugas Akhir ini membahas tentang pemilihan armada offshore supply vessel (OSV) yang optimum untuk menunjang pengiriman bahan makanan, bahan bakar, air tawar, dan pergantian kru di kawasan WMO dengan menggunakan metode optimasi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang efektifnya pola operasi armada platform supply vessel dan crewboat yang ada saat ini sehingga menimbulkan biaya yang besar. Dengan demand per minggu yang sedikit tetapi memakai kapal yang besar akan memicu biaya yang besar, oleh karena itu perlu adanya perhitungan penentuan kapal yang optimum agar biaya operasional armada menjadi minimum. Dalam Tugas Akhir ini akan dibuat pilihan dua Alternatif yaitu alternative 1 menggunakan kapal CB dan kapal PSV, alternatif 2 menggunakan kapal CB yang difungsikan sebagai PSV juga. Pada Alternatif 1 dibuat beberapa Opsi CB dan Opsi PSV. Opsi CB dibuat 3 buat Opsi yaitu Opsi 1 CB (menghitung kembali kondisi saat ini), Opsi 2 CB, dan Opsi 3 CB. Dan Opsi PSV juga dibuat 3 opsi PSV kemudian dilakukan perbandingan hasil analisis Opsi CB dan Opsi PSV. Kemudian melakukan analisis Alternatif 2. Hasil penelitian menunjukkan, hasil perbandingan Alternatif 1 dan 2 terpilih alternatif 2 miliki biaya yang paling minimum yaitu sebesar Rp. 19,416,780,147.27 lebih rendah dibandingkan alternatif 1 yaitu sebesar Rp. 30,257,832,281.38. maka alternative 2 lebih efektif dibandingkan alternative 1. Hasil perbandingan Alternatif 1 dan 2 menyatakan alternatif 2 yang lebih efektif sehingga kapal yang dipakai adalah kapal CB 3 dengan kapasitas 50 Penumpang dan memiliki luas geladak 61 m2 yang dapat menampung 8 box petikemas 10ft atau 45 drum ukuran 1100 liter. Utilitas kapal CB 3 sebesar 39% maka hanya dibutuhkan 1 kapal untuk kebutuhan pengiriman logistik dan kru. Kata kunci: optimasi, offshore supply vessel, pola operasi
viii
SCHEDULING AND OPERATION PLANNING MODEL OF OFFSHORE SUPPLY VESSELS: CASE STUDY WEST MADURA OFFSHORE AREA
Author
: Yeni Agustina
ID No.
: 4411 100 007
Dept. / Faculty : Marine Transportation / Marine Technology Supervisors
: 1. Firmanto Hadi, S.T., M.Sc. 2. Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T.
ABSTRACT
In this Final Project, will be talked about choosing the optimum offshore supply vessel (OSV) to be operated in West Madura Offshore to carried consumable goods such as fresh water, food supply, fuel oil and crew change by using optimization method. This research caused by ineffective operational of platform suspply vessel and crewboat that are existing so that caused a high operational cost, each platform has a slight amount of weekly demand but they used big PSV that would caused high operational cost. In this Research, will be made 2 alternatives such as alternative 1 will using 2 type of fleets (PSV and CB) and in alternative 2 will use CB but could be functioned as PSV. In alternative 1 will be made 3 options for PSV and CB, and 3 options for CB are incuded option 1 CB (analysis existing condition), option 2 CB is (CB with variant capacity and existing operational). option 3 CB is about distribution of goods using CB with variant capacity and calculated if frequency of distribution 2 times a month or 4 times a month. For Psv’s option made 3 options that we would compared later. And then do analyzing the alternative 2 and compared it with the result of the alternative 1. In the result of this research, the comparison between the alternative 1 and 2 was elected the alternative 2 because the alternative 2 has the most minimum cost Rp. 19,416,780,147.27 that was lower than the alternative 1 Rp. 30,257,832,281.38 so that we conclude the alternative 2 was more effective than the althernative 1. the alternative 2 use CB 3 that can accommodate 50 passengers, and 8 box of 10ft container or 45 drum with weight volume 1100 litre. Utility of CB 3 is 39% so that is only need one vessel for distribution of logistics and crew change.
Key word: optimation, offshore supply vessel, operation planning
ix
LEMBAR PENGESAHAN ................................ ................................ ................................ ....... iii LEMBAR REVISI ................................ ................................ ................................ ..................... iv HALAMAN PERUNTUKAN ................................ ................................ ................................ .... v KATA PENGANTAR ................................ ................................ ................................ ............... vi ABSTRAK ................................ ................................ ................................ .............................. viii ABSTRACT ................................ ................................ ................................ .............................. ix DAFTAR ISI ................................ ................................ ................................ .............................. x DAFTAR GAMBAR ................................ ................................ ................................ ............... xiii DAFTAR GRAFIK ................................ ................................ ................................ ................. xiv DAFTAR TABEL ................................ ................................ ................................ .................... xv Bab I PENDAHULUAN ................................ ................................ ................................ ............ 1 I.1.
Latar Belakang Masalah ................................ ................................ .............................. 1
I.2.
Perumusan Masalah ................................ ................................ ................................ ..... 2
I.3.
Batasan Masalah ................................ ................................ ................................ .......... 2
I.4.
Tujuan ................................ ................................ ................................ .......................... 2
I.5.
Manfaat ................................ ................................ ................................ ........................ 3
I.6.
Hipotesis ................................ ................................ ................................ ...................... 3
Bab II STUDI LITERATUR ................................ ................................ ................................ ...... 5 II.1.
Studi Literatur ................................ ................................ ................................ .............. 5
II.1.1.
Pengertian Umum Supply Vessel ................................ ................................ ......... 5
II.1.2.
Fungsi Supply Vessel ................................ ................................ ........................... 5
II.1.3.
Offshore Platform dan Rigs ................................ ................................ .................. 6
II.1.4.
Kebutuhan Untuk Kegiatan Lepas Pantai ................................ ............................. 7
II.1.5.
Biaya
II.1.6.
Metode Optimasi ................................ ................................ ................................ 12
biaya ................................ ................................ ................................ ........ 7
Bab III METODOLOGI penelitian ................................ ................................ .......................... 17 x
III.1.
Pendahuluan ................................ ................................ ................................ ........... 17
III.2.
Lokasi Pengerjaan ................................ ................................ ................................ .. 20
III.3.
Model Matematis Pemilihan Armada ................................ ................................ .... 20
Bab IV GAMBARAN UMUM DAN KONDISI SAAT INI ................................ ................... 23 IV.1.
Bagunan Lepas Pantai WMO ................................ ................................ ................. 23
IV.2.
Departemen Utama di Perusahaan Minyak dan Gas ................................ .............. 24
IV.2.1.
Alur Pegiriman Logistik ................................ ................................ ................. 25
IV.2.2.
Armada yang Digunakan ................................ ................................ ................ 27
IV.2.3.
Pola Operasi Saat Ini ................................ ................................ ....................... 27
Bab V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ................................ ...................... 31 V.1. Permintaan (Demand) ................................ ................................ ................................ 31 V.2. Analisis Armada ................................ ................................ ................................ ........ 32 V.3. Analisis Biaya ................................ ................................ ................................ ............ 34 V.3.1.
Biaya Variabel ................................ ................................ ................................ .... 34
V.3.2.
Biaya Tetap ................................ ................................ ................................ ......... 35
V.4. Analisis Shorebase ................................ ................................ ................................ ..... 36 V.4.1.
Asumsi Waktu Pelabuhan (Port time) ................................ ................................ 37
V.4.2.
Kemasan Muatan ................................ ................................ ................................ 38
Bab VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................ ................................ ............. 41 VI.1.
Konsep Model Perhitungan ................................ ................................ .................... 41
VI.1.1.
Alternatif 1 ................................ ................................ ................................ ...... 41
VI.1.2.
Alternative 2 ................................ ................................ ................................ ... 42
VI.2.
Input Model Perhitungan ................................ ................................ ........................ 43
VI.3.
Opsi 1 (PSV) ................................ ................................ ................................ .......... 43
VI.4.
Opsi 2 PSV ................................ ................................ ................................ ............. 46
VI.5.
Opsi 3 PSV ................................ ................................ ................................ ............. 48
VI.5.1.
Opsi 3 PSV Tujuan FSO Abherka ................................ ................................ .. 49
VI.5.2.
Hasil Opsi 3 PSV ................................ ................................ ............................ 52
VI.6.
Opsi 1 CB ................................ ................................ ................................ ............... 55
VI.7.
Opsi 2 CB ................................ ................................ ................................ ............... 57
VI.8.
Opsi 3 CB ................................ ................................ ................................ ............... 59
VI.8.1.
Opsi 3 CB, frekuensi 4 ................................ ................................ .................... 59
VI.8.2.
Opsi 3 CB, frekuensi 2 ................................ ................................ .................... 60
VI.9.
Hasil Alternatif 1 ................................ ................................ ................................ .... 62
VI.10.
Alternatif 2 ................................ ................................ ................................ ............. 63
VI.11.
Perbandingan Hasil Antar Alternatif ................................ ................................ ...... 66
VI.12.
Penjadwalan Armada................................ ................................ .............................. 67
Bab VII Kesimpulan dan saran ................................ ................................ ................................ . 69 VII.1.
Kesimpulan................................ ................................ ................................ ............. 69
VII.2.
Saran ................................ ................................ ................................ ....................... 69
LAMPIRAN ................................ ................................ ................................ ......................... 72 DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS
xii
Gambar II-1 Sistem Charter kapal ................................ ................................ .............................. 9 Gambar IV-1 Gambar Rute Pengiriman Barang ................................ ................................ ...... 29 Gambar V-1 ukuran dan jenis drum fuel dan air ................................ ................................ ...... 38 Gambar V-2 Petikemas 10ft (food supply) ................................ ................................ .............. 38 Gambar VI-1 Jadwal CB 3 ................................ ................................ ................................ ....... 67
xiii
Grafik VI-1 Utilitas Kapal Opsi 1 PSV ................................ ................................ .................... 46 Grafik VI-2 utilitas PSV hasil model dan gabungan ................................ ................................ 47 Grafik VI-3 utilitas kapal hasil model opsi 3 PSV ................................ ................................ ... 53 Grafik VI-4 utilitas opsi 3 PSV dengan Kapal PSV 3 ................................ .............................. 53 Grafik VI-5 Utilitas pengiriman menggunakan PSV 5 ................................ ............................ 54 Grafik VI-6 Utilitas CB 10 untuk Opsi 1 CB ................................ ................................ ........... 57 Grafik VI-7 Utilitas kapal dengan pola multiport ................................ ................................ .... 58 Grafik VI-8 Utilitas masing-masing kapal ................................ ................................ ............... 60 Grafik VI-9 Utilitas kapal frekuensi 2 ................................ ................................ ...................... 62 Grafik VI-10 utilitas Alternatif 2 ................................ ................................ .............................. 66
xiv
Tabel II-1 Tarif Pelabuhan Gresik ................................ ................................ ............................ 10 Tabel IV-1 Armada yang dipakai saat ini ................................ ................................ ................. 27 Tabel IV-2 jadwal pergantian crew ................................ ................................ .......................... 27 Tabel IV-3 Rute supply vessel................................. ................................ ................................ . 28 Tabel V-1 Permintaan supply logistik per Tahun ................................ ................................ ..... 31 Tabel V-2 Pengiriman crewchange ................................ ................................ .......................... 31 Tabel V-3 Analisis Armada CB yang di pakai ................................ ................................ ......... 32 Tabel V-4 Analisis Armada PSV ................................ ................................ ............................. 32 Tabel V-5 Asumsi data mesin dan spesifikasinya ................................ ................................ .... 33 Tabel V-6 Biaya pelabuhan CB ................................ ................................ ................................ 34 Tabel V-7 biaya pelabuhan shorebase lamongan ................................ ................................ ..... 35 Tabel V-8 biaya pelayaran PSV ................................ ................................ ............................... 35 Tabel V-9 charter rate CB dan PSV ................................ ................................ ......................... 35 Tabel V-10 biaya sewa CB ................................ ................................ ................................ ....... 36 Tabel V-11 biaya sewa PSV ................................ ................................ ................................ ..... 36 Tabel V-12 Jarak dari shorebase ke platform ................................ ................................ ........... 36 Tabel V-13 Dimensi Petikemas 10Ft ................................ ................................ ....................... 39 Tabel V-14 kapasitas kapal untuk memuat petikemas ................................ ............................. 39 Tabel V-15 kapasitas kapal untuk mengangkut Fuel dan air................................ .................... 39 Tabel V-16 kapasitas angkut barang untuk kapal CB ................................ .............................. 40 Tabel VI-1 Inputan model ................................ ................................ ................................ ........ 43 Tabel VI-2 pola pendistribusian makanan dalam satu minggu ................................ ................ 44 Tabel VI-3 perhitungan supply makanan ................................ ................................ ................. 44 Tabel VI-4 Pola pendistribusian Fuel dan Air Tawar................................ ............................... 44 Tabel VI-5 perhitungan Opsi 1 PSV................................ ................................ ......................... 45 Tabel VI-6 perhitungan utilitas kapal ................................ ................................ ....................... 45 xv
Tabel VI-7 perhitungan Opsi 2 PSV................................ ................................ ......................... 46 Tabel VI-8 optimasi pemilihan armada PSV ................................ ................................ ............ 47 Tabel VI-9 Utilitas kapal ................................ ................................ ................................ .......... 47 Tabel VI-10 Total Biaya Opsi 2 PSV ................................ ................................ ....................... 48 Tabel VI-11 rute Opsi 3 PSV ................................ ................................ ................................ ... 49 Tabel VI-12 demand di FSO Abherka ................................ ................................ ...................... 49 Tabel VI-13 Penugasan Kapal ................................ ................................ ................................ .. 49 Tabel VI-14 Perhitungan Opsi 3 PSV tujuan FSO Abherka ................................ .................... 50 Tabel VI-15 lanjutan perhitngan opsi 3 tujuan abherka ................................ ........................... 51 Tabel VI-16 perhitungan apabila menggunakan 1 kapal ................................ .......................... 52 Tabel VI-17 rute Opsi 3 PSV ................................ ................................ ................................ ... 52 Tabel VI-18 kapal terpilih opsi 3 PSV dan biaya hasil model ................................ ................. 52 Tabel VI-19 Total biaya laut bila menggunakan kapal PSV 3 ................................ ................. 54 Tabel VI-20 Total biaya Laut bila menggunakan kapal PSV 5 ................................ ................ 55 Tabel VI-21 demand Pergantian Crews dengan Frekuensi 1 minggu sekali ............................ 55 Tabel VI-22 pola pergantian crew saat ini ................................ ................................ ............... 56 Tabel VI-23 Perhitungan Opsi 1 CB ................................ ................................ ........................ 56 Tabel VI-24 total biaya laut Opsi 1 CB ................................ ................................ .................... 56 Tabel VI-25 utilitas kapal Opsi 1 CB ................................ ................................ ....................... 56 Tabel VI-26 biaya variabel Armada ................................ ................................ ......................... 57 Tabel VI-27 lanjutan perhitungan Opsi 2 CB ................................ ................................ ........... 58 Tabel VI-28 Demand dengan frekuensi 1 minggu ................................ ................................ ... 59 Tabel VI-29 perhitungan Opsi 2 CB, frekuensi 4................................ ................................ .... 59 Tabel VI-30 Rute dan Demand Frekuensi 2 ................................ ................................ ............. 61 Tabel VI-31 Perhitungan Total biaya laut frek 2 ................................ ................................ ...... 61 Tabel VI-32 Biaya Akhir Alternatif 1 ................................ ................................ ...................... 62 Tabel VI-33 kapal CB yang akan difungsikan sebagai PSV ................................ .................... 63 Tabel VI-34 biaya pelayaran menggunakan CB dr LSB ke platform ................................ ...... 64 Tabel VI-35 biaya pelabuhan armada CB di LSB ................................ ................................ .... 64 xvi
Tabel VI-36 biaya Variabel dan daftar TCH ................................ ................................ ............ 64 Tabel VI-37 biaya Akhir model 2................................ ................................ ............................. 65 Tabel VI-38 Perhitungan waktu tempuh kapal CB ................................ ................................ .. 65 Tabel VI-39 waktu pelabuhan untuk demand 2................................ ................................ ........ 66 Tabel VI-40 Hasil Perbandingan Model ................................ ................................ ................... 67
BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Masalah Perusahaan minyak dan gas PT X berlokasi di kawasan sebelah barat Pulau Madura.
Dalam kawasan West Madura Offshore (WMO) terdapat empat platform dan satu buah FSO (Floating Storage Offloading). Lima fasilitas tersebut merupakan pusat kegiatan produksi yang mana masing-masing fasilitas memiliki kebutuhan logistik yang berbeda-beda. Bukan hanya logistik bahan bakar, air tawar, makanan, serta kebutuhan akan pergantian crew/pegawai. Untuk itulah armada pendukung yaitu offshore support vessel mempunyai peranan penting dalam mendistribusikan barang dan manusia, biasanya dalam proses pendistribusian tersebut jenis armada yang digunakan adalah crew boat (CB) dan platform supply vessel (PSV). Armada PSV dan CB dioperasikan oleh departemen produksi, sedangkan divisi armada dibawah departemen logistik berperan sebagai pengawas dari pemakaian armada kapal di WMO. Sedangkan pemilihan armada yang dipakai adalah sepenuhnya kuasa departemen produksi. Kebutuhan logistik kegiatan offshore dipasok dari shorebase WMO yang terletak di Lamongan. Kebutuhan yang diperlukan platform antara lain berupa pergantian crew, makanan (food supply), air tawar dan fuel untuk kebutuhan lima fasilitas di WMO. PSV dan crewboat digunakan untuk mengirimkan barang-barang tersebut. Hal itu dirasa kurang efisien karena setiap armada hanya bekerja apabila fasilitas membutuhkan pasokan logistik sehingga tingkat pemakaian setiap armada tidak sama, sehingga ada kemungkinan dengan jumlah armada yang bekerja saat ini terlalu banyak. Pola operasi yang ada pada kondisi saat ini dirasa kurang efisien, dikarenakan armada tidak bekerja secara optimum. Sehingga akan berdampak menimbulkan biaya yang besar. Oleh karena itu perlu hitung kembali seperti apakah armada yang harus digunakan di kawasan WMO agar armada bekerja secara efisien dan menghasilkan biaya operasional yang minimum.
1
2
I.2.
Perumusan Masalah Perumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penjadwalan dan pola operasi kapal di wilayah West Madura offshore yang efektif? 2. Bagaimana perhitungan biaya operasional armada yang efektif untuk wilayah West Madura offshore? 3. Bagaimana ukuran, dan jumlah kapal yang digunakan sehingga memiliki biaya minimum?
I.3.
Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam Tugas Akhir ini agar dapat terfokus dan tidak
menyimpang dengan tujuan yang diinginkan adalah: Wilayah penelitian dilakukan di PHE WMO Lamongan Shorebase. Penelitian hanya untuk melayani 5 platforms utama. Demand dianggap tetap. Fokus pada muatan rutin (Makanan, BBM, dan Fresh Water untuk keperluan produksi) dan crew change.
I.4.
Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menentukan penjadwalan pola operasi kapal di wilayah West Madura offshore yang efektif 2. Menghitung biaya operasional armada yang efektif untuk wilayah West Madura offshore 3. Menentukan jenis, ukuran, dan jumlah kapal yang digunakan sehingga memiliki biaya minimum
3
I.5.
Manfaat Dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan mendapatkan jenis, ukuran, jumlah, pola
operasi dan penjadwalan offshore supply vessel/ armada yang optimum sehingga kebutuhan seluruh fasilitas di WMO dapat terpenuhi dengan cost yang minimum.
I.6.
Hipotesis Dugaan awal dari hasil pengerjaan Tugas Akhir ini adalah: Penggunaan kapal CB untuk kegiatan pengiriman logistik barang dan crew akan memaksimalkan tingkat pemakaian kapal dan menghasilkan biaya yang lebih kecil bila dibandingkan dengan penggunaan kapal PSV dan CB.
4
Halaman ini sengaja dikosongkan
BAB II STUDI LITERATUR
II.1.
Studi Literatur
II.1.1. Pengertian Umum Supply Vessel Dalam Tugas Akhirnya (Farid, 2012) menyebutkan bahwa. “Supply vessel merupakan kapal yang dirancang secara khusus dan berfungsi sebagai kapal pemasok kebutuhan rig dan offshore platform serta sebagai penunjang kegiatan di lepas pantai. Selain itu supply vessel juga dapat membawa muatan besar (pipa offshore atau spare part), dan mampu beroperasi dengan aman dan nyaman (Lamb, 2003-2004)”. II.1.2. Fungsi Supply Vessel Menurut (Lamb, 2003-2004) yang dikutip oleh (Farid, 2012) dalam Tugas Akhirnya bahwa, fungsi utama supply vessel adalah sebagai sebagai moda angkut kebutuhan rig dan offshore platform, dan sebagai penunjang kegiatan di lepas pantai (pengangkut kargo kembali ke shorebase). Supply vessel memiliki lambung yang terdapat tangki-tangki seperti tangki muatan (cargo tank), tangki bahan bakar, tangki ballas, dan tangki air tawar untuk rig dan offshore platform. Geladak utama pada supply vessel digunakan untuk tempat general cargo yang terdiri dari peralatan pengeboran seperti pipa, bor, dan perlengkapan lain. Sebagian besar muatan supply vessel diletakkan secara kombinasi. Penempatan muatan bisa diletakkan di atas geladak dan di bawah geladak. Penempatan muatan tersebut berfungsi untuk menunjang stabilitas kapal menjadi lebih baik. Supply vessel mempunyai jenis khusus yang dibangun berdasarkan fungsi tertentu. Supply vessel jenis ini dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran serta peralatan fire platform monitor yang berfungsi untuk mengatasi kebakaran. Beberapa supply vessel juga dilengkapi dengan peralatan pemulihan minyak untuk membantu dalam pembersihan minyak yang tumpah di laut.
5
6
Secara umum supply vessel mempunyai fungsi khusus, fungsi khusus ini nantinya akan menentukan tipe supply vessel. Fungsi supply vessel tersebut antara lain. 1. Survei seismic untuk menempatkan formasi bantalan geological minyak dan gas di bagian bawah laut. 2. Menarik drilling rig menuju lokasi eksplorasi serta memposisikan struktur-struktur bangunan laut, dan meletakkan jangkar-jangkar serta penambatan. 3. Melakukan proses supply kebutuhan rig dan offshore platform, antara lain: kebutuhan hidup manusia di laut, kebutuhan Peralatan dan suku cadang mekanis (equipment), dan material-material dan lain-lain. 4. Pergantian crew. 5. Pemindahan material-material yang tidak terpakai lagi menuju shorebase. 6. Operasi bawah laut, termasuk : Inspeksi dan operasi ROV (Remotely Operated Vehicle) atau pesawat selam kendali.
Menunjang kegiatan penyelaman.
Penyelesaian kegiatan bawah laut termasuk penggalian dan penempatan pipa.
Pemeriksaan dan pemeliharaan bawah laut.
7. Keselamatan. 8. Oil recovery/oil combat, menampung tumpahan minyak 9. Kombinasi dari beberapa fungsi di atas. II.1.3. Offshore Platform dan Rigs Anjungan / bangunan lepas pantai (offshore platform / structure ) adalah bangunan yang digunakan untuk aktivitas eksploitasi minyak atau gas bumi di daerah lepas pantai
7
(offshore region), baik untuk pengeboran (drilling platform/ rigs) maupun aktivitas produksi (production platform). Kata offshore yang berarti lepas pantai (jauh dari pantai) digunakan sebagai lawan kata dari onshore yang berarti daerah pantai. Kegiatan lepas pantai meliputi: drilling, eksplorasi dan produksi. Kegiatan tersebut berlangsung diseluruh rig dan offshore platform yang terdapat di wilayah lepas pantai barat pulau Madura. Rig dan offshore platform merupakan dua bangunan lepas pantai yang berbeda, berbeda dalam fungsi maupun kegiatan. Rig dan offshore platform merupakan bangunan lepas pantai yang dijadikan tujuan operasi offshore supply vessel. II.1.4. Kebutuhan Untuk Kegiatan Lepas Pantai Kebutuhan untuk kegiatan lepas pantai dibagi menjadi tiga kategori yaitu: kebutuhan crew (life support), kebutuhan Peralatan dan suku cadang mekanis (equipment), dan material-material yang dibutuhkan dalam kegiatan drilling (Farid, 2012). Secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu consumable dan non-consumable. Yang termasuk kategori consumable meliputi life support, material berupa chemical, lubricating oil, dan semen. Barang consumable lebih bisa diprediksi kebutuhannya. Yang merupakan non-consumable adalah material seperti pipa, sparepart, dan lainnya. Barang non-consumable bersifat unpredictable karena bergantung kebutuhan dari offshore. II.1.5. Biaya – biaya Biaya-biaya yang timbul pada pola operasi supply vessel dibagi menjadi beberapa komponen biaya. Komponen-komponen tersebut antara lain (Stopford, 1997) : 1. Biaya investasi (Capital Cost) Biaya investasi terdiri dari : o Harga kapal. o Bunga (interest/devident). o Debt Repayment.
8
2. Biaya Operasional (Operating Cost). Biaya operasional terdiri dari : o Biaya crew (maning cost). o Biaya perbekalan dan lub oil (store cost). o Biaya reparasi dan perawatan. o Biaya administrasi. 3. Biaya Berlayar (Voyage Cost) Biaya berlayar terdiri dari : o Biaya bahan bakar mesin induk. o Biaya bahan bakar mesin bantu. o Biaya pelabuhan. o Biaya bongkar muat. Sehingga, total biaya dapat dirumuskan: 𝑇𝐶 = 𝐶𝐶 + 𝑂𝐶 + 𝑉𝐶 + 𝐶𝐻𝐶
(II.1)
Dalam beberapa kasus perencanaan transportasi menggunakan kapal sewa (charter ship), biaya modal (capital cost) dan biaya operasional (operational cost) diwakili oleh biaya sewa (charter hire). Sehingga, total biaya menjadi: 𝑇𝐶 = 𝑇𝐶𝐻 + 𝑉𝐶 + 𝐶𝐻𝐶
(II.2)
1. Biaya Modal (Capital Cost) Permasalahan yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini menggunakan Voyage Calculation sistem Chartering. Chartering adalah sistem sewa menyewa kapal. Berdasarkan Who is paying what, Charter dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
9
Capital Costs
Operating Costs
OWNER
BAREBOAT CHARTER TIME CHARTER
Voyage Costs
C/H Costs
CHARTERER OWNER
CHARTERER
OWNER
CHARTERER
VOYAGE CHARTER
OWNER
Gambar II-1 Sistem Charter kapal
Keterangan Gambar:
Bareboat Charter adalah dimana kapal disewa dalam keadaan kosong, ownership menjadi tanggung jawab owner, biaya operasional, biaya perjalanan (termasuk biaya pelabuhan) dan biaya bongkat-muat menjadi tanggung jawab penyewa. Biaya sewa menggunakan satuan waktu ($/day)
Time Charter adalah system sewa dimana penyewa kapal menanggung biaya perjalanan (termasuk biaya pelabuhan) dan biaya bongkar-muat. Sedangkan biaya operasional ditanggung oleh pemilik kapal. tarif $/satuan waktu ($/day)
Voyage Charter adalah sistem sewa dimana kapal disewa untuk satu atau beberapa voyage/perjalanan tertentu dengan biaya tetap per voyage. Pemilik kapal hanya menyewakan ruang muatnya. Capital Cost yang dibahas pada Tugas Akhir ini yakni menggunakan biaya Time
Charter Hire per tahun bukan menggunakan nilai investasi dikarenakan pada kasus ini kapal CB dan PSV di sewa dengan sistem Time Charter. 2. Biaya Pelayaran (Voyage Cost) Biaya pelayaran adalah biaya-biaya variabel yang dikeluarkan kapal untuk kebutuhan selama pelayaran. Komponen biaya pelayaran adalah bahan bakar untuk mesin induk dan mesin bantu, biaya pelabuhan, biaya pandu dan tunda. Rumus untuk biaya pelayaran adalah: 𝑉𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑃𝐶 Keterangan: VC = Voyage Cost (Rp)
(II.3)
10
PC = Port Cost (Rp) FC = Fuel Cost(Rp) 3. Port Cost Pada saat kapal dipelabuhan, biaya-biaya yang dikeluarkan meliputi port dues dan service charges. Port dues adalah biaya yang dikenakan atas penggunaan fasilitas pelabuhan seperti dermaga, tambatan, kolam pelabuhan, dan infrastruktur lainnya yang besarnya tergantung volume dan berat muatan, GRT dan NRT kapal. Service charge meliputi jasa yang dipakai kapal selama dipelabuhan, yaitu jasa pandu dan tunda, jasa labuh, dan jasa tambat. Biaya pelabuhan di shorebase gresik diasumsikan tarif sama dengan tarif Pelabuhan Tanjug Perak. Tabel II-1 Tarif Pelabuhan Gresik TARIF PELAYANAN JASA KAPAL No 1 2
3
4
Tarif
Jenis Pelayanan LABUH TAMBAT a. Dermaga Beton b. Breasting Dolphin c. Pinggiran PEMANDUAN Tarif Tetap Tarif Variabel PENUNDAAN a. s.d. 3500 GT Tarif Tetap Tarif Variabel b. 3501 s.d. 8000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel c. 8001 s.d. 14000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel d. 14001 s.d. 18000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel e. 18001 s.d. 26000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel f. 26001 s.d. 40000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel g. 40001 s.d. 75000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel h. 75001 GT ke atas Tarif Tetap Tarif Variabel
Rp.
Keterangan
Rp
112
US $ $0.100
Rp Rp Rp
116 58 41
$0.131 $ 0.065 $ 0.046
Per GT etmal Per GT etmal Per GT etmal
Rp 225,000 Rp 45
$ 102 $ 0.030
Per Kapal Per Gerakan Per GT Per Kapal Per Gerakan
Rp 670,500 Rp 30
$ 187 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 958,367 Rp 30
$ 460 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 1,443,149 Rp 30
$ 696 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 2,043,824 Rp 30
$ 936 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 2,850,000 Rp 30
$ 1,498 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 3,300,000 Rp 30
$ 1,605 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 3,750,000 Rp 30
$ 1,766 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 4,500,000 Rp 30
$ 2,001 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Per GT kunjungan (per 10 hari)
11
Sedangkan untuk tarif shorebase lamongan diasumsikan sama dengan tarif di atashanya ada sedikit penambahan Karena dermaga tersebut merupakan dermaga khusus. 𝑃𝐶 = 𝐶𝑡𝑚 + 𝐶𝑝𝑙 + 𝐶𝑡𝑤
(II.4)
Keterangan: PC= Port cost/ biaya pelabuhan (Rp) Ctm= Biaya Tambat (Rp) Cpl= Biaya pemanduan (Rp) Ctw= Biaya penundaan (Rp) 4. Voyage Cost Konsumsi bahan bakar kapal tergantung dari beberapa variabel seperti ukuran, bentuk dan kondisi lambung, pelayaran bermuatan atau ballast, kecepatan, cuaca, jenis dan kapasitas mesin induk dan motor bantu, jenis dan kualitas bahan bakar. Biaya bahan bakar tergantung pada konsumsi harian bahan bakar selama berlayar di laut dan di pelabuhan dan harga bahan bakar. Terdapat tiga jenis bahan bakar yang dipakai, yaitu HSD, MDO, dan MFO. Konsumsi bahan bakar dihitung dengan menggunakan rumus pendekatan yang diberikan oleh Parson (2003), yaitu:
𝑊𝑓𝑟 =
𝑀𝑐𝑟∗ 𝑆𝑓𝑟 𝑉𝑠/𝑐
(II.5)
Keterangan: Wfr = konsumsi bahan bakar/jam SFR = Specific Fuel Rate (t/kW) MCR = Maximum Continuous Rating of Main Engine (s) (kW) Vs= kecepatan dinas (Knot) C= koefisien, Karena dihitung untuk roundtrip
12
5. Biaya Bongkar Muat (Cargo Handling Cost) Tujuan dari kapal supply adalah membantu menyokong kebutuhan offshore rig dan offshore platforms dari dan ke shorebase. Untuk mewujudkan hal tersebut, muatan harus dipindahkan dari kapal ke dermaga ataupun sebaliknya. Biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan itulah yang dikategorikan sebagai biaya bongkar muat. Biaya bongkar muat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti jenis komoditi, jumlah muatan, jenis kapal, dan karakteristik dari terminal atau pelabuhan. Proses bongkar muat kapal di terminal dilakukan oleh perusahaan bongkar muat atau oleh penerima atau pengirim muatan. Dalam permasalahan ini biaya bongkar muat merupakan; 𝐵𝑀 = 𝑛 ∗ 𝐶𝑏𝑚 +
𝑇𝑏𝑚 𝑎
∗ 𝐶𝑐𝑟
(II.6)
Keterangan; BM= Biaya Bongkar muat (Rupiah) n = Jumlah muatan yang dibongkar (Ton) Tbm= waktu bongkar muat (Jam) Konstanta a= 8, waktu sewa alat bongkar muat (per 8 jam) Ccr= biaya sewa alat bongkar muat (Rupiah) Cbm= biaya bongkar-muat per box (Rp) Tarif bongkar muat di shorebase memiliki sistem tarif yang berbeda dengan tarif bongkar muat di pelabuhan umum. Di shorebase penetapan tarif juga dikenakan biaya sewa alat bongkar muat karena sebagian besar PSV tidak dilengkapi dengan alat bongkar muat sendiri. II.1.6. Metode Optimasi Dalam tugas akhir ini akan menentukan armada yang optimum dengan menggunakan metode optimasi. Karena dalam tugas akhir ini nanti akan dibahas penentuan armada dari beberapa pilihan armada yang ada kemudian dihitung dengan menggunakan optimasi. Dalam permasalahan optimasi biasanya terdiri dari dua tujuan, yaitu memaksimalkan dan meminimumkan. Pengertian dari optimasi adalah suatu proses
13
untuk memaksimasi atau meminimasi fungsi objektif dengan mempertimbangkan batas-batasnya (Metoda Metaheuristik Konsep dan Implementasi, 2011). Dengan adanya optimasi, desain sistem akan menghasilkan profit yang lebih banyak, biaya yang lebih murah, dan mempercepat proses. Optimasi ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang. Optimasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu optimasi yang tak terbatas yang hanya dikalikan dengan fungsi objektif yang tak terbatas dan tidak memiliki pembatas, dan optimasi terbatas yang memiliki fungsi objektif yang terbatas atau persyaratan tertentu yang membuat masalah lebih rumit dan memerlukan algoritma yang berbeda untuk diselesaikan. Terdapat banyak teknik optimasi yang telah dikembangkan sampai saat ini, diantaranya adalah linear programming, goal programming, integer programming, nonlinear programming, dan dynamic programming. Penggunaan teknik optimasi tersebut tergantung dari permasalahan yang akan diselesaikan. Pada penelitian ini menggunakan teknik optimasi linear programming. 1. Linear Programming (LP) Linear Programming (LP) adalah salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang berbeda dengan cara terbaik yang mungkin dapat dilakukan sehingga diperoleh keuntungan yang maksimum atau biaya yang minimum (Optimasi Komposisi Kuantum Produksi dengan Menggunakan Metode Linear Programming (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik), 2004). Keputusan yang diambil dalam program tersebut diambil dengan memilih dari beberapa alternatif yang ada. Suatu masalah LP merupakan suatu masalah optimasi yang berkaitan dengan meminimumkan atau memaksimalkan suatu fungsi linier yang dibatasi oleh konstrainkonstrain atau kendala-kendala yang berbentuk baik persamaan ataupun ketidaksamaan (Linear Programming and Network Flows, 1990). Hasil akhir dapat dikatakan optimal jika hasil tersebut dapat mencapai tujuan yang terbaik di antara seluruh alternatif feasible. Permasalahan LP dapat diformulasikan sebagai berikut. 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑖𝑧𝑒: 𝑍 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + ⋯ + 𝑐𝑛 𝑥𝑛 Dengan batasan:
(II.7)
14
𝑛
∑ 𝑎𝑖𝑗 𝑋𝑗 ≥ 𝑏𝑖 𝑗=1
𝑋𝑗 ≥ 0
i = 1,2,3, ... m j = 1,2,3, ... n
Keterangan:
c1X1 + c2X2 + ... + cnXn adalah fungsi tujuan yang harus diminimumkan atau dimaksimalkan dan dinotasikan dengan Z
Koefisien c1, c2, ... cj adalah koefisien cost yang diketahui (biaya variable)
X1, X2, ... Xj adalah variabel keputusan yang harus dicari dalam tugas akhir ini X merupakan penugasan kapal
Pertidaksamaan ∑𝑛𝑗=1 𝑎𝑖𝑗 𝑋𝑗 ≥ 𝑏𝑖 adalah konstrain ke-I
𝑎𝑖 adalah kapasitas angkut kapal di titik i
𝑏𝑖 adalah permintaan di i
Pertidaksamaan aij untuk i = 1, 2, ... m j = 0 atau 1 adalah parameter pembatas
Konstrain 𝑋𝑗 ≥ 0adalah binary . Selain model LP seperti yang diformulasikan di atas, terdapat pula bentuk lain dari
model LP, yaitu:
Fungsi tujuan bukan minimasi, melainkan maksimasi
Beberapa konstrain fungsionalnya mempunyai bentuk ketidaksamaan dalam bentuk lebih kecil (≤)
Beberapa konstrain lainnya mempunyai beberapa bentuk persamaan
Menghilangkan konstrain non-negatif untuk beberapa variabel keputusan
2. Transportation Problem Permasalahan transportasi dikenal sebagai permasalahan yang dapat diformulasikan dan diselesaikan dengan linear programming berdasarkan struktur jaringan dari titik dan panah yang dihubungkan (The Total Cost Bounds of The Transportation Problem with Varying Demand and Supply, 2003). Pada masalah transportasi mempertimbangkan m sebagai titik asal,
15
dimana asal i mempunyai supply sebanyak si unit dengan item tertentu. Di samping itu, terdapat juga n sebagai titik tujuan, dimana tujuan j membutuhkan dj unit dari item.
Dengan mengasumsikan bahwa si, dj > 0, maka menghubungkan masing-masing titik (i, j), dari asal i ke tujuan j, menimbulkan biaya per unit Cij untuk transportasi sehingga permasalahan yang diselesaikan adalah untuk menentukan sebuah pola pengiriman yang feasible dari titik asal ke titik tujuan dengan total biaya transportasi paling minimum, dengan xij merupakan jumlah unit yang dikirimkan dari asal i ke tujuan j (Linear Programming and Network Flows, 1990). Selanjutnya, dengan menggunakan asumsi bahwa permasalahan adalah seimbang, maka total supply sama dengan total demand. 𝑚
𝑛
∑ 𝑆𝑖 = ∑ 𝑑𝑗 𝑖=1
𝑗=1
Jika total supply melebihi total demand, maka model tujuan dapat dibuat dengan demand dn+1 = ∑i si - ∑j dj dan ci, n+1 = 0 untuk i = 1, …, m. Dengan mengasumsikan bahwa total supply sama dengan total demand, maka model LP untuk masalah transportasi adalah sebagai berikut.
𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑖𝑧𝑒 𝑐11 𝑥11 + ⋯ + 𝑐1𝑛 𝑥1𝑛 + 𝑐21 𝑥21 + ⋯ + 𝑐2𝑛 𝑥2𝑛 + ⋯ + 𝑐𝑚1 𝑥𝑚1 + ⋯ + 𝑐𝑚𝑛 𝑥𝑚𝑛 (2) 𝑆𝑢𝑏𝑗𝑒𝑐𝑡 𝑡𝑜 𝑥11 + ⋯ + 𝑥1𝑛 = 𝑠1 𝑥21 + ⋯ + 𝑥2𝑛 = 𝑠2 𝑥𝑚1 + ⋯ + 𝑥𝑚𝑛 = 𝑠𝑚 𝑥11 + 𝑥21 + ⋯ + 𝑥𝑚1 = 𝑑1 𝑥1𝑛 + 𝑥2𝑛 + ⋯ + 𝑥𝑚𝑛 = 𝑑𝑛 𝑥11 , … 𝑥1𝑛 , … 𝑥21 , … 𝑥2𝑛 , … 𝑥𝑚1 , … 𝑥𝑚𝑛 , … ≥ 0 Berdasarkan asumsi bahwa total supply sama dengan total demand, maka masalah transportasi selalu mempunyai solusi yang feasible (Linear Programming and Network Flows, 1990).
16
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Pendahuluan Metodologi Tugas Akhir ini terbagi menjadi beberapa tahapan pengerjaan Tugas Akhir antara lain: 1. Tahap Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan identifikasi mengenai permasalahan dari tugas ini. Beberapa hal yang diidentifikasi adalah bagaimana kemampuan angkut supply vessel dan jenis muatan apa saja yang dibawa, menganalisa pola operasi supply vessel, dan menemukan solusi pola operasi supply vessel yang optimum dan efisien 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua cara, yaitu : 1. Pengumpulan data langsung (primer), pengumpulan data seperti ini dilakukan peneliti dengan dua cara yaitu: a.
Wawancara langsung kepada perusahaan terkait.
b.
Survey lapangan, melihat kebutuhan offshore platform
2. Pengumpulan data secara tidak langsung (sekunder) Pengumpulan data seperti ini dilakukan peneliti dengan mengambil data seperti yang telah ada seperti data armada supply vessel. Selanjutnya pengolahan data-data yang diperoleh baik data sekunder maupun data primer, untuk dijadikan sebagai input didalam melakukan perhitungan selanjutnya. Pengolahan data dilakukan sebagai input perhitungan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu: a. Data demand, jenis armada, ukuran armada b. Data Jarak antar platform c. Data kapal untuk menentukan konsumsi bahan bakar kapal, biaya bbm, biaya pelabuhan, waktu perjalanan
18
3. Tahap Analisis Alternatif Tahap ini adalah tahap mulai pengerjaan Tugas Akhir. Pertama yaitu membuat alternative yang bias digunakan. Alternatif pertama yaitu armada hanya memuat 1 jenis muatan, misalnya CB hanya digunakan untuk mengangkut kru dan PSV hanya untuk mengangkut barang sehingga Total biaya nantinya adalah hasil penjumlahan Total biaya CB dan Total biaya PSV. Setelah itu di alternative pertama untuk CB akan dibuat alternatif perhitungan antara lain; 1. CB dengan Kapal saat ini dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan kapal berkapasitas 120 penumpang dan beroperasi 3 kali dalam seminggu 2. CB dengan kapal baru (memiliki variasi kapasitas kapal yang berbeda-beda) dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan 10 variasi kapal dengan kapasitas yang berbeda-beda antara 30-120 penumpang dan beroperasi 3 kali dalam seminggu 3. CB dengan kapal baru (memiliki variasi kapasitas kapal yang berbeda-beda) dan pola pengiriman baru (port to port) yaitu menggunakan 10 variasi kapal dengan kapasitas yang berbeda-beda antara 30-120 penumpang dan beroperasi port to port dengan menambahkan opsi pola pengiriman 1 minggu sekali atau dua minggu sekali (2 on 2 off) Setelah itu di alternative pertama untuk PSV akan dibuat alternatif perhitungan antara lain; 1. PSV dengan Kapal saat ini dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan dua kapal dengan luas geladak 390m2 dan 387m2 dan masingmasing beroperasi satu kali dalam seminggu 2. PSV dengan kapal baru (memiliki variasi luas geladak muat kapal yang berbedabeda) dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan 5 variasi kapal dengan luas geladak muat yang berbeda-beda dan beroperasi satu kali dalam seminggu 3. PSV dengan kapal baru (memiliki variasi luas geladak muat kapal yang berbedabeda) dan pola pengiriman baru (port to port) yaitu menggunakan 5 variasi kapal dengan luas geladak muat yang berbeda-beda dan beroperasi port to port.
19
Alternatif kedua yaitu armada dapat mengangkut 2 jenis muatan, dalam hal ini akan digunakan kapal CB untuk mengangkut kru dan barang. Dikarenakan mengangkut bahan bakar, air tawar dan makanan untuk itu setiap armada CB akan dihitung melakukan 2 kali perjalanan sebab pengangkutan makanan tidak diperbolehkan dingkut secara bersamaan. 4. CB dengan kapal baru (memiliki variasi luas geladak muat kapal yang berbedabeda) dan pola pengiriman baru (port to port) yaitu menggunakan 8 variasi kapal dengan luas geladak muat yang berbeda-beda dan beroperasi port to port. Dimodel perhitungan ini hanya menghitung CB apabila mengangkut barang.sehingga semua kapal akan dihitung melakukan 2 kali perjalanan untuk bbm dan kru atau kru dan makanan. Setelah mendapatkan hasil dari masing-masing perhitungan maka akan dilakukan perbandingan antara alternative pertama dan alternative kedua, yang memiliki biaya yang paling minimum adalah alternative yang direkomendasikan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.
20
Mulai
1. Bagaimana pola operasi kapal PT. X yang efektif 2. Bagaimana biaya operasional yang efektif untuk PT. X 3. Bagaimana Jenis, Ukuran, dan Jumlah kapal yang optimum Pengumpulan Data
Satu Kapal satu muatan
kapal Crewboat
Satu Kapal dua muatan
Kapal Crewboat
kapal PSV
Alternatif 1. kapal saat ini, Jadwal saat ini 2. kapal saat ini, jadwal baru 3. kapal baru, jadwal baru
Alternatif 1. kapal saat ini, Jadwal saat ini 2. kapal baru, jadwal saat ini 3. kapal baru, jadwal baru
Alternatif Terpilih 1. Ukuran 2. Jumlah 3. biaya
Alternatif kapal baru, jadwal baru
Alternatif Terpilih 1. Ukuran 2. Jumlah 3. biaya
Alternatif Terpilih 1. Ukuran 2. Jumlah 3. biaya
Biaya CB + Biaya Psv
Biaya Operasi Minimum
Kapal Terpilih
Selesai
bagan III-1 Diagram Alir
III.2. Lokasi Pengerjaan Lokasi pengerjaan tugas akhir, di Jurusan Transportasi Laut ITS, Lab Telematika dan observasi lapangan di lamongan Shorebase III.3. Model Matematis Pemilihan Armada Dengan pengembangan formulasi, berikut adalah model matematis Objective Function yang dibuat dan harus diimplementasikan dalam software Liniear Programming. 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑖𝑧𝑒: 𝑍 = (𝑐𝑣1 + 𝑐𝑓1) ∗ 𝑥1 + (𝑐𝑣2 + 𝑐𝑓₂) ∗ 𝑥2 + ⋯ + (𝑐𝑣𝑛 + 𝑐𝑓n) ∗ 𝑥𝑛 Cv= biaya variabel ke platform dengan armada 1,2,..,,n
21
X= penugasan kapal Konstrain:
𝑋𝑗 = 𝑏𝑖𝑛 adalah binary,
𝑋{
1, 𝑆𝑖 ≥ 𝑏𝑖 0 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 S= kapasitas angkut armada
∑𝑛𝑗=1 𝑎𝑖𝑗 𝑋𝑗 ≥ 𝑏𝑖 , 𝑎𝑖 = muatan yang terangkut dengan armada i, 𝑏𝑖 = permintaan di i
Z>0
∑𝑛𝑛=1 𝑋𝑗 ≤ 𝑁, N=jumlah kapal yang tersedia
Batasan 1 untuk memberikan bentuk penugasan kapal yang, sedangkan batasan 2 memberikan penjelasan kriteria kapal yang akan diberi penugasan yaitu kapasitas angkutnya ≥ demand. Batasan 3 untuk memperjelas bahwa muatan yang terangkut (supply) ≥ demand . batasan 4 menunjukkan bahwa fungsi tujuan tidak boleh 0. Dan batasan terakhir menunjukkan bahwa jumlah kapal yang ditugaskan tidak boleh lebih dari kapal yang ada.
22
23
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN KONDISI SAAT INI
IV.1. Bagunan Lepas Pantai WMO WMO memiliki beberapa jenis bangunan lepas pantai yang berada di kawasan barat pulau Madura. Bangunan-bangunan tersebut antara lain platform-platform, dan FSO Aberkah. Platform dibagi menjadi 3 kategori yaitu platform produksi, platform process, dan platform drill. Platform produksi biasanya berukuran lebih kecil dan bekerja semi otomatis. Sedangkan platform process biasanya berukuran lebih besar dan merupakan tempat aktivitas pekerja/pegawai. Di platform process idealnya terdapat living quarter bagi para pekerja, namun tidak sedikit juga platform process yang tidak memiliki living quarter sehingga tempat akomodasi pekerja terpisah dengan tempat mereka bekerja. Untuk PHE WMO sendiri yang termasuk platform process adalah PHE 5, PPP, Tirta Makmur dan MOPU Boss 1. Dan jenis platform yang terakhir ialah platform drill atau yang biasa kita kenal dengan Rig, dikarenakan minyak dan gas sedang mengalami penurunan WMO saat ini memiliki satu rig untuk kegiatan pengeboran.
Gambar IV-1 FSO Abherka
24
Sumber: www.phe-wmo.com (2016)
Gambar IV-2 Platform PHE 5 Ex KE 5
Sumber: www.phe-wmo.com (2016)
IV.2. Departemen Utama di Perusahaan Minyak dan Gas Di dalam sebuah perusahaan tentu ada sebuah departemen yang merupakan core bisnis dari perusahaan itu sendiri. Jika produk sebuah perusahaan adalah barang maka departemen utama dari perusahaan tersebut ialah production department. Dan jika perusahaan tersebut meng hasilkan jasa maka core bisnis perusahaan tersebut adalah operasional departemen. Sedangakan di perusahaan migas, ada 3 departemen utama di dalam perusahaan yaitu departemen Production, Drilling, dan Project. Ketiga departemen memiliki fokusnya sendiri-sendiri, production departemen focus untuk memproduksi minyak, departemen drilling focus untuk membuat sumur baru dan perawatan sumur yang sudah ada, dan departemen project focus untuk perbaikan bangunan-bangunan pendukung kegiatan offshore seperti platform-platform. Ketiga perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda tetapi tetap mendukung visi perusahaan.
25
IV.2.1.
Alur Pegiriman Logistik Secara kontrak ada beberapa runtutan alur supply logistic di perusahaan migas. Di
PHE WMO khususnya, memiliki alur koordinasi dalam penyampaian demand logistic. Misalnya pasokan makanan untuk platform produksi sudah hamper habis, maka pegawai yang berwenang di platform akan memberikan/mengajukan list barang-barang apa saja yang dibutuhkan ke departemen produksi di main office di gresik. Kemudian di main office list permintaan yang sudah diterima dibuatkan jadwal pengiriman ke offshore oleh mereka, jadwal yang dibuat adalah jadwal kegiatan sepekan kedepan. Setelah membuat jadwal dan list kebutuhan, keduanya diserahkan ke divisi logistic di bawah departemen Supply Chain Management. Di divisi logistic list permintaan diterima dan dicheck ketersediaannya di gudang, bila tidak ada di gudang maka divisi logistic juga akan mengadakan barang yang diminta. Setelah barang sudah ada, barang akan dicheck apakah sesuai permintaan department produksi atau tidak bila tidak maka barang akan ditolak, bila sudah sesuai maka departemen logistic akan melihat apakah kapal yang membawa barang-barang tersebut sudah sesuai (tidak membahayakan stabilitas kapal, tidak menyalahi aturan, laik laut). Setelah semuanya sudah sesuai divisi logistic-armada akan memberikan izin pemuatan/loading barang ke kapal dan kapal dan mengirim ke platform-platform di tengah laut. Setelah barang sampai di platform, barang akan dicheck ulang untuk mengetahui apakah barang tersebut sesuai dengan yang diminta, bila terjadi kerusakan selama proses pengiriman maka barang akan ditolak.
Demand User
D1
D2
End User
Departemen SCM
DF
User mengirimkan list kebutuhan peralatan/material dan spesifikasi
AD
P1
P2
Delivery
1.Pengadaan barang pesanan/demand 2. pengecekan kesesuaian terhadap demand 3. Pengiriman barang ke user (departemen) 4. pencari penentu supplier material
P2
R
1. Pengecekan spesifikasi barang 2. memiliki wewenang untuk menolak barang jika tidak sesuai dg spesifikasi
Pengiriman dari Shorebase ke Platform
User telah membuat jadwal kerja untuk sepekan kedepan.
Planning disampaikan ke divisi Logistik di bawah Departemen SCM Divisi Logistik mengecek ketersediaan barang dan menyiapkan barang untuk dibawa ke platform
Memilihkan armada yang tersedia untuk mengangkut barang ke platform Memastikan armada supply dapat bekerja/ melayani user ketika dibutuhkan
Keterangan: D1: demand dari Platform disampaikan ke departemen di main office D2: demand yang dijadwalkan oleh departemen DF : demand yang telah dijadwalkan dikirim ke dept SCM AD: Accepted demand/ demand diterima oleh dept SCM divisi logistik P1: Pengadaan barang pesanan sesuai spesifikasi user P2 : Pengecekan barang sesuai dengan spesifikasi user jika tidak sesuai maka barang akan dikembalikan
Delivery : pengiriman barang ke platform-platform R : Receiving/ penerimaan barang di platform
26
IV.2.2.
Armada yang Digunakan
WMO menggunakan empat armada untuk pengiriman logistik antara lain; satu crewboat dan tiga OSV. Armada-armada tersebut yang bertugas mengirim barang maupun pergantian crew ke 5 titik platform di WMO. Dalam proses pendistribusian logistik makanan maupun bahan bakar dikirm menggunakan kapal OSV dan kedua muatan tidak boleh dikirimkan dalam satu kapal yang sama, sehingga dalam penjadwalannya dikirim di hari lain. Berikut adalah daftar armada yang saat ini digunakan di WMO: Tabel IV-1 Armada yang dipakai saat ini No 1 1 2 3 4
Fleets 2 Sigap Jaya Trijaya 1 Trijaya 2 Osam Manila
Jenis 3 Crewboat OSV OSV OSV
Fungsi 4 Mobilitas crew Mengantar/menjemput logistik supply Mengantar/menjemput logistik supply Mengantar/menjemput logistik supply
L 5 42.8 59 59 48
B 6 9 12 11.5 11
T 7 1.9 4.5 4.3 4
H 8 4.5 5.6 5.6 5.3
GT 9 211 872 867 667
BHP 10 2,350 5,000 5,000 5,220
Sumber: PT.Pertamina Hulu Energi WMO, 2016 (diolah) IV.2.3. Pola Operasi Saat Ini Pola operasi saat ini dibagi menjadi dua, yakni pola operasi untuk crew boat dan pola operasi untuk supply vessel. Pola operasi crew boat untuk pergantian crew saat ini memakai kapal CB. Sigap Jaya untuk mengantar crew dari gresik ke platform-platform di WMO. Jadwal pergantian crew bersifat tetap dengan system pergantian crew yang dua minggu kerja, dua minggu libur (2 on, 2 off). Tabel IV-2 jadwal pergantian crew No Subjects Destinations 1 Crew Change FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 TC 6
Mon
Tue
Wed
Thu
Fri
Sat
Sun
Fleet Sigap Jaya Sigap Jaya Sigap Jaya Sigap Jaya Sigap Jaya Sigap Jaya
Capacity Total cargoes/Pax 120 70 pax 120 50 pax 120 30 pax 120 40 pax 120 40 pax 120 40 pax
Sumber: PT. PHE WMO,2016 Dari jadwal di atas diketahui masing-masing penumpang untuk masing-masing tujuan. Pada penelitian ini tidak akan membahas pengiriman ke TC6 karena pola operasinya yang tidak terpredisksi (on call basis) sehingga hanya akan membahas pengangkutan crew ke FSO, PHE5, Baruna, MOPU, dan Tirta Makmur.
27
KW 11 1,752 3,729 3,729 3,893
28
Proses crew change dilakukan dengan menggunakan CB. Sigap Jaya yang harus sudah standby di pelabuhan gresik pada hari selasa pagi. Kemudian tambat sekitar 1 jam mengangkut 120 penumpang. Rute di hari selasa yaitu dari Baruna-gresik-FSO-Tirta-Gresik. Artinya dari baruna kapal ini tidak membawa muatan sama sekali karena proses handover pekerjaan antar crew dilakukan di platform, kemudian melakukan embarkasi di gresik dan debarkasi serta embarkasi di platform tujuan. Kemudian Kapal kembali standby di gresik sampai rabu. Di hari rabu rute akan menjadi gresik-Mopu-Baruna-Gresik. Untuk hari kamis hanya mengantar ke satu tujuan. Tabel IV-3 Rute supply vessel.
Fleets Trijaya 1
Trijaya 2
Base PHE 5
PPP
Rute Operasi
Total Jarak
PHE 5-PPP-Tirta Makmur-LSB
57.3
LSB-Tirta MakmurPPP-PHE 5
57.3
Ke MOPU Boss 1 jika perlu
156.8
PPP-PHE 5-Tirta Makmur-LSB
62.2
LSB-Tirta MakmurPHE 5-PPP
62.2
Sumber: PT. PHE WMO, (2016) Pendistribusian barang dikirim dari lamongan dan masing-masing kapal memiliki tempat standby atau base. Pengiriman makanan dan material non-chemical dilakukan menggunakan Trijaya 1. Sedangkan Pengiriman material chemical dikirim menggunakan trijaya 2 (dalam pengerjaan Tugas Akhir ini hanya akan membahas pengiriman chemical berupa BBM).
29
Gambar IV-1 Gambar Rute Pengiriman Barang
Keterangan gambar: =
TIRTA MAKMUR
=
MOPU BOSS 1
=
FSO ABHERKA
=
BARUNA
=
PHE 5
Pada gambar di atas terlihat garis berwarna hitam menunjukkan rute berangkat kapal dari offshore dimulai dari PHE 5 kemudian menuju Lamongan Shorebase. Sedangkan garis biru menunjukkan rute pengiriman dari Lamongan Shorebase ke Tirta kemudian ke FSO Abherka, Baruna, MOPU dan kembali ke PHE 5.
30
31
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
V.1.
Permintaan (Demand) Data demand merupakan data dasar dari proses pengerjaan tugas akhir ini. Demand
yang dimaksud adalah demand logistik makanan, air tawar, bahan bakar, dan crew. Demand dari masing-masing platform berbeda-beda dan tetap. Tabel V-1 Permintaan supply logistik per Tahun
No 1 2 3 4 5
Kebutuhan Makanan dan di West Madura Offshore Platforms Food Supply Fuel Crew Change (Ton) (box) (Ton) (Pax) Aberkha 10.5 5 10.30 70 Baruna 6.3 4 15.20 30 PHE5 8.4 5 0.86 40 Tirta Makmur 14.7 6 26.06 50 MOPU 8.4 5 0.27 40 48.3 25 53.2 230.0
Fresh Water (ton) drum 29.4 27 12.6 12 16.8 16 21 20 16.8 16 98.7 93.0
Sumber: PHE WMO, (diolah) Data permintaan di atas adalah data permintaan mingguan masing-masing platform dan jumlahnya tetap setiap minggunya. Sehingga dapat dihitung demand selama satu tahunnya dengan menggunakan asumsi satu tahun 48 minggu. Tabel V-2 Pengiriman crewchange
Origin Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
Destinations FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Sumber: PHE WMO, (diolah)
Jumlah Pax
demand per bulan
demand per tahun
50
200
2400
70 30 40 40
280 120 160 160
3360 1440 1920 1920
32
Sama halnya dengan data demand logistic, pengiriman crew di WMO dilakukan satu minggu sekali dengan jumlah yang tetap ke masing-masing platform. Sehingga dapat dihitung total crew yang telah didistribusikan ke masing-masing platform dengan menggunakan asumsi satu tahun 48 minggu. V.2.
Analisis Armada Armada kapal OSV yang beroperasi saat ini di WMO merupakan satu kapal CrewBoat
dan tiga kapal PSV dipakai bergantian. berikut analisis armada WMO; Tabel V-3 Analisis Armada CB yang di pakai Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
$ $ $ $ $ $ $ $ $ $
1,714.29 1,857.14 2,000.00 2,142.86 2,285.71 2,428.57 2,571.43 2,714.29 2,857.14 3,000.00
TCH Rp 22,611,428.57 Rp 24,495,714.29 Rp 26,380,000.00 Rp 28,264,285.71 Rp 30,148,571.43 Rp 32,032,857.14 Rp 33,917,142.86 Rp 35,801,428.57 Rp 37,685,714.29 Rp 39,570,000.00
Gt kapasitas BHP KWH SFR(ton/ KWh) 85 30 1470 1103 0.00019 99 40 1580 1185 0.00019 113 50 1690 1268 0.00019 127 60 1800 1350 0.00019 141 70 1910 1433 0.00019 155 80 2020 1515 0.00019 169 90 2130 1598 0.00019 183 100 2240 1680 0.00019 197 110 2350 1763 0.00019 211 120 2350 1763 0.00019
Vs 23 23 22 26 25 24 25 23 24 24
c Fc ton/Nm Rp ton/Nm c Fdo/Nm Rp Do/Nm Rp FC/Nm 2 0.0046 45,538 0.2 0.00091 9,108 54,646 2 0.0049 48,946 0.2 0.00098 9,789 58,735 2 0.0055 54,733 0.2 0.00109 10,947 65,680 2 0.0049 49,327 0.2 0.00099 9,865 59,192 2 0.0054 54,435 0.2 0.00109 10,887 65,322 2 0.0060 59,969 0.2 0.00120 11,994 71,963 2 0.0061 60,705 0.2 0.00121 12,141 72,846 2 0.0069 69,391 0.2 0.00139 13,878 83,270 2 0.0070 69,766 0.2 0.00140 13,953 83,719 2 0.0070 69,766 0.2 0.00140 13,953 83,719
Sumber: PHE WMO, 2016 (diolah) Tabel V-4 Analisis Armada PSV Fleets 2 Trijaya 1 Trijaya 2 Osam Manila Stella Katelia V
Jenis 3 PSV PSV PSV PSV UB
L 5 59 59 48 61 30
B 6 12 11.5 11 11 8
T 7 4.5 4.3 4 4 4
H 8 5.6 5.6 5.3 5.5 5.3
GT 9 872 867 667
638 196
BHP 10 5000 5000 5220 3500 3340
KW 11 3,728.50 3,728.50 3,892.55 2,609.95 2,490.64
VS SFR C F ton/Nm F Rp/Nm 12 13 14 15 16 10 0.000179 2 0.03337 342,043 10 0.000179 2 0.03337 342,043 10 0.000179 2 0.034838 357,093 10 0.000185 2 0.024142 247,456 10 0.000185 2 0.023038 236,144
c 17 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
Fd ton/Nm Fd Rp/Nm Total Rp/Nm Luas Deck Kap. Deck port charge 18 19 20 21 22 23 0.006674015 68,409 410,452 390 5 13,653,056 0.006674015 68,409 410,452 387 5 13,651,691 0.006967672 71,419 428,512 525 5 13,597,091 0.004828408 49,491 296,947 340 5 13,589,174 0.00460768 47,229 283,372 112.5 1.5 13,234,688
TCH 25 4000 3906 3430 3890 3000
Dalam table diatas dapat diketahui jumlah kapal CB yang akan divariasikan termasuk kapasitas angkut, GT, Daya Mesin, dan kecepatannya. Dari data tersebut dapat diketahui Daya Mesin dalam bentuk BHP kemudian diknversi ke satuan kW. Untuk data sfr mesin diambil dari tabel di bawah ini.
26 52,760,000 51,526,612 45,243,586 51,308,955 39,570,000
33
Tabel V-5 Asumsi data mesin dan spesifikasinya kW
Rpm
L
B
T
Dry mass
SFR fuel
SFR Lub
kW
L
B
-
1,935
210
5,290
1,820
3,269
20.5
0.000190
0.8
940
2,495.0
1,000
2,040
2,380
800
5,515
2,035
3,595
32.5
0.000185
0.8
940
2,495.0
1,000
2,380
2,720
800
5,960
2,035
3,565
36
0.000185
0.8
940
2,495.0
1,000
2,720
3,000
750
5,940
2,630
4,010
38
0.000183
0.5
940
2,495.0
1,000
3,000
3,060
800
6,405
2,715
3,565
39.5
0.000185
0.8
940
2,495.0
1,000
3,060
3,360
750
6,312
2,174
4,163
39.5
0.000179
0.5
940
2,495.0
1,000
3,360
3,500
720
6,470
2,630
4,010
42
0.000183
0.5
940
2,495.0
1,000
3,500
3,920
750
6,924
2,359
4,369
44.5
0.000179
0.5
940
2,495.0
1,000
3,920
4,000
750
7,000
2,715
4,490
47
0.000183
0.5
940
2,495.0
1,000
4,000
4,480
750
7,454
2,359
4,369
49.5
0.000179
0.5
940
2,495.0
1,000
4,480
4,500
720
7,530
2,715
4,490
51
0.000183
0.5
940
2,495.0
1,000
4,500
5,040
750
7,984
2,359
4,369
53.5
0.000179
0.5
940
2,495.0
1,000
5,040
5,600
750
8,603
2,359
4,369
58
0.000179
0.5
940
2,495.0
1,000
5,600
6,000
750
6,915
3,140
4,100
61
0.000183
0.5
940
2,495.0
1,000
6,000
6,720
750
7,195
3,100
4,039
70
0.000179
0.5
940
2,495.0
1,000
Sumber: Katalog MAN B & W Diesel Engine
Setelah diketahui sfr mesin maka dapat dihitung jumlah konsumsi bahan bakar tiap armada per Nm. Angka tersebut didapat dengan menggunakan perhitungan konsumsi bahan bakar seperti di tugas merancang kapal. 𝑊𝑓𝑟 =
𝑀𝑐𝑟∗ 𝑆𝑓𝑟 𝑉𝑠/𝑐
(V.1)
Dimana; Wfr= konsumsi bahan bakar (Ton/Nm) Sfr = specific fuel rate (ton/kWH) untuk kapal dengan Mesin 1935 kW ke bawah nilai Sfr = 0.00019 Mcr = Daya Mesin kapal (kW) Vs = Kecepatan kapal (Nm/jam atau Knot) C= koefisien, bernilai 2 karena dihitung untuk perjalanan roundtrip Sedangkan untuk konsumsi mesin genset diasumsikan 10 % dari konsumsi mesin induk per perjalanan. Sehingga nilai c = 0.2 yaitu sebesar 20% untuk perjalanan roundtrip. Kapal yang dipakai di WMO merupakan kapal charter dengan system time charter hire yaitu system sewa dimana penyewa kapal menanggung biaya perjalanan (termasuk biaya pelabuhan) dan biaya bongkar-muat. Sedangkan biaya operasional ditanggung oleh pemilik kapal. tarif $/satuan waktu ($/day). Di tabel (V-3) dan (V-4) terdapat tarif sewa per hari, harga tersebut didapat dari regresi harga sewa PSV dan CB. Dengan asumsi kapal beroperasi 330 hari dalam satu tahun maka biaya sewa selama satu tahun dapat dihitung.
34
V.3.
Analisis Biaya Biaya yang akan dihitung di Tugas Akhir ini dibagi menjadi dua kategori besar yaitu
biaya variable dan biaya tetap. V.3.1. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan aktivitas armada. Biaya variable disini adalah biaya perjalanan (voyage cost) yang terdiri dari biaya bahan bakar dan biaya pelabuhan. Biaya bahan bakar bergantung dengan variable jarak sedangkan biaya pelabuhan bergantung dengan besarnya kapal. Seperti yang telah dipaparkan subbab sebelumnya bagaimana menghitung banyaknya konsumsi bahan bakar per Nm masing-masing armada. Dengan mengasumsikan massa jenis HSD sebesar 0.8 kg/ltr dan harga Hsd untuk industri maritime di wilayah I sebesar Rp. 8,200,000. Per 1 KL. Sehingga dapat diketahui biaya bahan bakar per Nm. Biaya Pelabuhan di shorebase gresik disamakan tarifnya dengan tarif pelayanan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak. Komponen pelayanan kapal juga sama saja yaitu labuh, tambat, pandu dan tunda. Untuk tunda hanya dikenakan pada kapal dengan L>70 m dan untuk layanan pandu diwajibkan pada kapal > 500GT. Sedangkan jasa labuh biasanya sangat jarang digunakan di shorebase Karena rata-rata menggunakan sistem kontrak. Tabel V-6 Biaya pelabuhan CB Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
Vs 23 23 22 26 25 24 25 23 24 24
Rp FC/Nm port charge FSO Abherka tirta makmur baruna Mopu PHE5 55,784 19380 3,965,961 3,820,922 3,815,344 4,713,468 3,664,727 59,958 22572 4,266,217 4,110,325 4,104,329 5,069,660 3,942,442 67,048 25764 4,771,698 4,597,374 4,590,669 5,670,139 4,409,640 60,425 28956 4,311,866 4,154,760 4,148,717 5,121,567 3,985,568 66,683 32148 4,758,770 4,585,395 4,578,727 5,652,321 4,398,683 73,462 35340 5,242,385 5,051,385 5,044,038 6,226,772 4,845,692 74,364 38532 5,312,263 5,118,918 5,111,481 6,308,736 4,910,700 85,004 41724 6,067,754 5,846,743 5,838,242 7,206,812 5,608,731 85,463 44916 6,106,420 5,884,216 5,875,670 7,251,622 5,644,920 85,463 48108 6,112,804 5,890,600 5,882,054 7,258,006 5,651,304
Biaya pelabuhan CB sangat murah per kedatangan dikarenakan ukuran CB yang <500GT dan L < 70m maka kapal CB hanya perlu membayar biaya tambat saja. Dalam perhitungan biaya pelabuhan khusus kapal PSV sedikit istimewa karena proses pengiriman barang dilakukan dari shorebase lamongan. Shorebase lamongan merupakan pelabuhan khusus untuk membantu kegiatan pengeboran lepas pantai. Untuk itu tarif yang diterapkan juga sedikit berbeda dengan pelabuhan-pelabuhan pada umumnya.
35
Tabel V-7 biaya pelabuhan shorebase lamongan Fleets 2 Trijaya 1 Trijaya 2 Osam Manila Stella Katelia V
L 5 59 59 48 61 30
B 6 12 11.5 11 11 8
T 7 4.5 4.3 4 4 4
GT 9 872 867 667
638 196
KW 11 3,728.50 3,728.50 3,892.55 2,609.95 2,490.64
VS 12 10 10 10 10 10
SFR 13 0.000179 0.000179 0.000179 0.000185 0.000185
C F ton/Nm 14 15 2 0.03337 2 0.03337 2 0.034838 2 0.024142 2 0.023038
F Rp/Nm 16 342,043 342,043 357,093 247,456 236,144
c 17 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
Fd ton/Nm Fd Rp/Nm Total Rp/Nm 18 19 20 0.006674015 68,409 410,452 0.006674015 68,409 410,452 0.006967672 71,419 428,512 0.004828408 49,491 296,947 0.00460768 47,229 283,372
port charge 23 13,653,056 13,651,691 13,597,091 13,589,174 13,234,688
TCH 25 4000 3906 3430 3890 3000
26 52,760,000 51,526,612 45,243,586 51,308,955 39,570,000
Tarif Lamongan shorebase akan disamakan dengan tarif pelabuhan umum hanya saja ditambah biaya per kedatangan per hari sebesar $1000 atau apabila kita mengasumsikn $1 adalah Rp. 13,190. Maka biaya perkedatangan per hari adalah Rp. 13,190,000 ditambahkan dengan biaya umumnya. Tabel V-8 biaya pelayaran PSV Fleets 2 Trijaya 1 Trijaya 2 Osam Manila Stella Katelia V
GT 9 872 867 667
638 196
VS Total Rp/Nm 12 20 10 410,452 10 410,452 10 428,512 10 296,947 10 283,372
port charge 23 13,653,056 13,651,691 13,597,091 13,589,174 13,234,688
TCH 25 4000 3906 3430 3890 3000
26 52,760,000 51,526,612 45,243,586 51,308,955 39,570,000
Aberkah 27,336,098.04 27,336,098.04 28,538,886.35 19,776,674.28 18,872,597.74
Tirta Makmur 31,030,165.34 31,030,165.34 32,395,492.62 22,449,197.83 21,422,948.79
Biaya Pelayaran Baruna 1 24,873,386.50 24,873,386.50 25,967,815.51 17,994,991.91 17,172,363.71
Mopu 28,567,453.81 28,567,453.81 29,824,421.77 20,667,515.46 19,722,714.76
PHE 5 22,410,674.97 22,410,674.97 23,396,744.67 16,213,309.54 15,472,129.68
Dengan menggunakan perhitungan yang sama seperti yang telah dipaparkan subbab sebelumnya bagaimana menghitung banyaknya konsumsi bahan bakar per Nm masing-masing armada. Dengan mengasumsikan massa jenis HSD sebesar 0.8 kg/ltr dan harga Hsd untuk industri maritime di wilayah I sebesar Rp. 8,200,000. Per 1 KL. Sehingga dapat diketahui biaya bahan bakar per Nm. V.3.2. Biaya Tetap Biaya tetap adala biaya yang akan tetap dibayarkan meskipun kapal tidak beroperasi. Dalam Tugas Akhir ini biaya tetap adalah biaya sewa kapal. Kapal disewa dengan sistem Time charter dimana penyewa kapal menanggung biaya perjalanan (termasuk biaya pelabuhan) dan biaya bongkar-muat. Sedangkan biaya operasional ditanggung oleh pemilik kapal. tarif $/satuan waktu ($/day). Tabel V-9 charter rate CB dan PSV
crew boat charter rate OSV charter rate
2000 3000
-
3000 4000
USD/day USD/day
Sumber: wawancara WMO, 2016
Dari hasil wawancara tersebut maka diasumsikan $2000 adalah harga sewa CB yang beroperasi saat ini diambil yang paling kecil yaitu armada dengan kapasitas 50 Penumpang
36
dengan GT 112. Sedangkan untuk PSV diasumsikan $3000 adalah harga sewa utility boat 295 DWT. Tabel V-10 biaya sewa CB Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
$1,714.29 $1,857.14 $2,000.00 $2,142.86 $2,285.71 $2,428.57 $2,571.43 $2,714.29 $2,857.14 $3,000.00
TCH Rp 22,611,428.57 Rp 24,495,714.29 Rp 26,380,000.00 Rp 28,264,285.71 Rp 30,148,571.43 Rp 32,032,857.14 Rp 33,917,142.86 Rp 35,801,428.57 Rp 37,685,714.29 Rp 39,570,000.00
Gt kapasitas 85 30 99 40 113 50 127 60 141 70 155 80 169 90 183 100 197 110 211 120
Tabel V-11 biaya sewa PSV
Fleets 2 Trijaya 1 Trijaya 2 Osam Manila Stella Katelia V
GT 9 872 867 667
638 196
KW 11 3,728.50 3,728.50 3,892.55 2,609.95 2,490.64
VS Luas Deck Kap. Deck 12 21 22 10 390 5 10 387 5 10 525 5 10 340 5 10 112.5 1.5
port charge 23 13,653,056 13,651,691 13,597,091 13,589,174 13,234,688
TCH 25 4000 3906 3430 3890 3000
26 52,760,000 51,526,612 45,243,586 51,308,955 39,570,000
Sumber: wmo, 2016 (diolah) V.4.
Analisis Shorebase Peranan shorebase sebagai penunjang kegiatan lepas pantai, definisi shorebase dapat
beraneka ragam. Shorebase dapat berbentuk gudang atau lapangan, dapat berbentuk pelabuhan, dapat berbentuk perkantoran. Shorebase yang dipakai WMO adalah shorebase gresik dan shorebase lamongan. Shorebase gresik digunakan untuk pengiriman crewchange dan shorebase lamongan untuk kargo. Tarif yang ditetapkan di shorebase biasanya merupakan kontrak antara perusahaan yang bersangkutan dan perusahaan operator shorebase. Kontrak tersebut biasanya dalam jangka tahunan, misalnya; satu tahun, dua atau tiga tahunan. Tabel V-12 Jarak dari shorebase ke platform
37
Rute 2A 2B 2C 2D 2E 2A 2B 2C 2D 2E
Asal LSB LSB LSB LSB LSB Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
Total Jarak (Nm) FSO Abherka 66.6 Tirta Makmur 75.6 Baruna 1 60.6 Mopu Boss1 69.6 PHE 5 54.6 Fso Abherka 70.4 Tirta Makmur 67.8 Baruna 1 67.7 Mopu Boss 1 83.8 PHE 5 65 Tujuan
Dari data diatas dapat diketahui jarak dari shorebase gresik ke masing-masing platform. Sehingga dapat dihitung total jarak dan waktu tempuh untuk menjangkau masing-masing platform. V.4.1. Asumsi Waktu Pelabuhan (Port time) Waktu dipelabuhan umumnya terdiri dari sebagai berikut: 1. Approach Time (AT) atau waktu pelayanan pemanduan adalah jumlah waktu terpakai untuk Kapal bergerak dari lokasi lego jangkar sampai ikat tali di tambatan. 2. Effective Time (ET) atau waktu efektif adalah jumlah waktu efektif yang digunakan untuk melakukan kegiatan bongkar muat selama Kapal di tambatan. 3. Idle Time (IT) adalah waktu tidak efektif atau tidak produktif atau terbuang selama Kapal berada di tambatan disebabkan pengaruh cuaca dan peralatan bongkar muat yang rusak. 4. Not Operation Time (NOT) adalah waktu jeda, waktu berhenti yang direncanakan selama Kapal di Pelabuhan. (persiapan b/m dan istirahat kerja). 5. Berth Time (BT) adalah waktu tambat sejak first line sampai dengan last line. 6. Turn around Time ( TRT) adalah waktu kedatangan Kapal berlabuh jangkar di Dermaga serta waktu keberangkatan Kapal setelah melakukan kegiatan bongkar muat barang ( TA s/d TD). 7. Postpone Time (PT) adalah waktu tunggu yang disebabkan oleh pengurusan administrasi di pelabuhan.
38
8. Berth Working Time (BWT) adalah waktu untuk bongkar muat selama kapal berada di dermaga. Tetapi shorebase adalah pelabuhan khusus sehingga memiliki zero waiting time sehingga waktu di pelabuhan hanya terdiri dari 2 komponen yaitu NOT dan ET. ET atau waktu bongkar muat yang digunakan berpatokan pada rata-rata lama box/crane/hour mobile crane yang diguakan yaitu 22 box/crane/hour. Sedangkan NOT diasumsikan memakan waktu 1 jam. V.4.2. Kemasan Muatan Jenis muatan berupa peti kemas 10 ft dan drum ukuran 1100 liter. Untuk itu perlu dihitung kapasitas kapal apabila menangkut muatan peti kemas atau drum. Karena yang diperhitungkan adalah luasannya maka berikut adalah perhitungannya:
Gambar V-1 ukuran dan jenis drum fuel dan air
Gambar V-2 Petikemas 10ft (food supply)
Sumber: google.com, 2016
39
Tabel V-13 Dimensi Petikemas 10Ft
Dimensi Luar (m)
Kemasan
L
10 ft PK
3.048
B
H
Dimensi Dalam (m) L
B
Netto
H
2.438 2.59 2.794 2.311 2.362
kg
ton
10600 10.6
Dengan luas drum 1.3456 m2 dan peti kemas seluas 7.431 m2 maka dapat dihitung kapasitas masing-masing kapal. Seperti yang ada pada table dibawah ini.
Tabel V-14 kapasitas kapal untuk memuat petikemas
Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
Luas deck kapasitas (m2) angkut 390 53 387 53 525 71 340 46 112.5 16
Dari tabel di atas diketahui kapasitas angkut Peti Kemas masing-masing armada PSV. Dihitung dengan membagi antara luas deck kapal dan luas Peti kemas. 𝐴𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙
𝐶𝑎𝑝. 𝐴𝑟𝑚𝑎𝑑𝑎 = 𝐴𝑐𝑎𝑟𝑔𝑜
(V.1)
Cap. Armada= jumlah muatan yang terangkut A kapal= luas geladak kapal (m2) A cargo= luas kemasan muatan(m2) Tabel V-15 kapasitas kapal untuk mengangkut Fuel dan air
Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
Luas deck kapasitas (m2) angkut 390 290 387 288 525 391 340 253 112.5 84
40
Sedangkan dari tabel di atas diketahui kapasitas angkut PSV untuk muatan BBM dan air tawar. Dihitung dengan menggunakan rumus (V.1). Tabel V-16 kapasitas angkut barang untuk kapal CB
Armada Luas Deck (m2) CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
61.0 83.3 112.5 100.7 109.4 118.1 126.8 135.5
kapasitas pax drum box 50 45 8 60 61 11 70 83 15 80 74 13 90 81 14 100 87 15 110 94 17 120 100 18
Kapasitas angkut barang kapal CB juga dihitung untuk bahan perhitungan alternatif 2. Data kapasitas angkut kapal di atas akan digunakan dalam pembuatan model perhitungan khususnya perhitungan supply logistik.
41
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
VI.1. Konsep Model Perhitungan Pembuatan model perhitungan ini dilakukan dengan membuat alternatif-alternatif dengan tujuan untuk membantu pengambilan keputusan jenis dan ukuran armada yang optimum agar memiliki biaya yang minimum untuk moda pendistribusian crew, makanan, fresh water dan bahan bakar di West Madura Offshore. Telah diketahui dalam bab sebelumnya mengenai Macam-macam rute, jarak, demand serta biaya berlayar oleh masing-masing kapal ke platform tujuan. Model ini diperlukan untuk mengetahui komponen-komponen yang mempengaruhi biaya secara matematis. Untuk itu berikut adalah alternatifnya. Alternatif pertama yaitu armada hanya memuat 1 jenis muatan, misalnya CB hanya digunakan untuk mengangkut kru dan PSV hanya untuk mengangkut barang sehingga Total biaya nantinya adalah hasil penjumlahan Total biaya CB dan Total biaya PSV. Alternatif kedua yaitu armada dapat mengangkut 2 jenis muatan, dalam hal ini akan digunakan kapal CB untuk mengangkut kru dan barang. Dikarenakan mengangkut bahan bakar, air tawar dan makanan untuk itu setiap armada CB akan dihitung melakukan 2 kali perjalanan sebab pengangkutan makanan tidak diperbolehkan dingkut secara bersamaan. Setelah mendapatkan hasil dari masing-masing perhitungan maka akan dilakukan perbandingan antara alternative pertama dan alternative kedua, yang memiliki biaya yang paling minimum adalah alternative yang direkomendasikan. VI.1.1. Alternatif 1 Alternatif pertama yaitu armada hanya memuat 1 jenis muatan, misalnya CB hanya digunakan untuk mengangkut kru dan PSV hanya untuk mengangkut barang sehingga Total biaya nantinya adalah hasil penjumlahan Total biaya CB dan Total biaya PSV. Setelah itu di alternative pertama untuk CB akan dibuat alternatif perhitungan antara lain;
42
1. Opsi 1 CB dengan Kapal saat ini dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan kapal berkapasitas 120 penumpang dan beroperasi 3 kali dalam seminggu 2. Opsi 2 CB dengan kapal baru (memiliki variasi kapasitas kapal yang berbedabeda) dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan 10 variasi kapal dengan kapasitas yang berbeda-beda antara 30-120 penumpang dan beroperasi 3 kali dalam seminggu 3. Opsi 3 CB dengan kapal baru (memiliki variasi kapasitas kapal yang berbedabeda) dan pola pengiriman baru (port to port) yaitu menggunakan 10 variasi kapal dengan kapasitas yang berbeda-beda antara 30-120 penumpang dan beroperasi port to port dengan menambahkan opsi pola pengiriman 1 minggu sekali atau dua minggu sekali (2 on 2 off) Setelah itu di alternative pertama untuk PSV akan dibuat alternatif perhitungan antara lain; 1. Opsi 1 PSV dengan Kapal saat ini dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan dua kapal dengan luas geladak 390m2 dan 387m2 dan masingmasing beroperasi satu kali dalam seminggu 2. Opsi 2 PSV dengan kapal baru (memiliki variasi luas geladak muat kapal yang berbeda-beda) dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan 5 variasi kapal dengan luas geladak muat yang berbeda-beda dan beroperasi satu kali dalam seminggu 3. Opsi 3 PSV dengan kapal baru (memiliki variasi luas geladak muat kapal yang berbeda-beda) dan pola pengiriman baru (port to port) yaitu menggunakan 5 variasi kapal dengan luas geladak muat yang berbeda-beda dan beroperasi port to port. VI.1.2.
Alternative 2
Alternatif kedua yaitu armada dapat mengangkut 2 jenis muatan, dalam hal ini akan digunakan kapal CB untuk mengangkut kru dan barang. Dikarenakan mengangkut bahan bakar, air tawar dan makanan untuk itu setiap armada CB akan dihitung melakukan 2 kali perjalanan sebab pengangkutan makanan tidak diperbolehkan dingkut secara bersamaan.
43
CB dengan kapal baru (memiliki variasi luas geladak muat kapal yang berbedabeda) dan pola pengiriman baru (port to port) yaitu menggunakan 8 variasi kapal dengan luas geladak muat yang berbeda-beda dan beroperasi port to port. Dimodel perhitungan ini hanya menghitung CB apabila mengangkut barang.sehingga semua kapal akan dihitung melakukan 2 kali perjalanan untuk bbm dan kru atau kru dan makanan.
VI.2. Input Model Perhitungan Input model perhitungan adalah variable bebas yang disubstitusikan dalam model perhitungan untuk mendapatkan output utama kargo throughput, dalam model yang dilakukan nilai inputan dibuat mendekati kenyataan sehingga dapat dilakukan validasi selanjutnya untuk memastikan model ini benar atau salah. Input model perhitungan terdiri dari 30 inputan, dapat dilihat dalam taber berikut ini: Tabel VI-1 Inputan model
No Input 1 Rute 2 Jarak 3 Demand 4 Kapasitas angkut kapal 5 kompatibilitas kapal (apabila kekuatan deck < 1.2 ton/m2 maka tidak dipakai 6 Waktu Berlayar 7 Waktu di pelabuhan 8 Waktu Roundtrip 9 commission days kapal/waktu tersedia kapal (jam) 10 waktu terpakai kapal (jam) 11 konsumsi bahan bakar per Nm 12 Biaya Time Charter Hired 13 Biaya bahan bakar Per Nm 14 Biaya Bahan bakar Per voyage 15 Tarif Pelabuhan 16 Biaya Pelabuhan 17 Biaya Sewa Crane
VI.3. Opsi 1 (PSV) Kondisi saat ini pendistribusian barang melalui lamongan satu minggu sekali dengan batasan bahwa pendistribusian makanan berbeda hari dengan pendistribusian bahan bakar. Dengan demand masing-masing platform adalah tetap per minggunya maka dapat dihitung sebagai berikut;
44
Tabel VI-2 pola pendistribusian makanan dalam satu minggu
Platform senin Selasa LSB FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 Total Demand
Rabu
Kamis
Jumat
1
Sabtu 2 4 3 6 5 7
Minggu
demand ton box 10.5 5 14.7 6 6.3 4 8.4 5 8.4 5 48.3 25
Pendistribusian makanan dilakukan dalam satu hari dengan pola multiport dengan rute PHE-LSB-TIRTA.M-FSO.ABHERKA-MOPU-BARUNA-PHE menggunakan kapal PSV 1 yang memiliki kapasitas angkut sebanyak 53 box Peti kemas. Total Jarak rute adalah 103,65 Nm. Berikut adalah perhitungannya: Tabel VI-3 perhitungan supply makanan Jarak Biaya voyage port charge TCH
0 -
0 -
0
0
-
-
0 0 0 52760000 52760000 52760000
0
103.65 0 42,543,342 18,709,306 52760000 52760000
-
0 0 52760000 52760000
Dari tabel di atas diketahui jarak tempuh dan di subbab sebelumnya sudah dihitung konsumsi bahan bakar per Nm sehingga diperoleh biaya bahan bakar sebesar Rp. 42,543,342.00 dan Biaya Pelabuhan sebesar Rp. 18,709,306.00 sebagai biaya variable untuk pola pendistribusian makanan. Sedangkan biaya tetap adalah biaya charter selama 7 hari (satu minggu) sebesar Rp. 369,320,000. Sehingga diperoleh biaya laut sebesar Rp. 430,572,648.00. Tabel VI-4 Pola pendistribusian Fuel dan Air Tawar
Platform senin Selasa LSB FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 Total Demand
Rabu
1
Kamis 2 4 3 7 5 6
Jumat
Sabtu
Minggu
demand ton box 10.5 5 14.7 6 6.3 4 8.4 5 8.4 5 48.3 25
Pendistribusian fuel dan air tawar dilakukan dalam satu hari dengan pola multiport dengan
rute
BARUNA-LSB-TIRTA.M-FSO.ABHERKA-MOPU-PHE-BARUNA
Total 42,543,342 18709306 369,320,000 430,572,648
45
menggunakan kapal PSV 2 yang memiliki kapasitas angkut sebanyak 288 drum. Total Jarak rute adalah 105,95 Nm. Berikut adalah perhitungannya: Tabel VI-5 perhitungan Opsi 1 PSV jarak biaya voyage port charge TCH
0 -
0 -
0
105.95 0 49,235,958 18,944,807.40 51526612 51526612
-
51526612 51526612 51526612
0
0
-
-
51526612 51526612
Total 49,235,958 18,944,807.40 360,686,282 428,867,047
Pendistribusian Fuel menggunakan kapal Trijaya 2 atau PSV 2, dari tabel di atas diketahui jarak tempuh, di subbab sebelumnya sudah dihitung konsumsi bahan bakar per Nm sehingga diperoleh biaya bahan bakar sebesar Rp. 49,235,958.00 dan Biaya Pelabuhan sebesar Rp. 18,944,807.00 sebagai biaya variable untuk pola pendistribusian BBM dan air tawar. Sedangkan biaya tetap adalah biaya charter selama 7 hari (satu minggu) sebesar Rp. 360,686,282. Sehingga diperoleh biaya laut sebesar Rp. 428,867,047.00. minggu Tahun Total Cost 859,439,695 41,253,105,363.79
Kemudian diketahui biaya total (biaya supply1 dan biaya supply 2) dalam satu minggu untuk pendistribusian barang sebesar Rp 859,439,695.00. Kemudian bila kita asumsikan satu tahun adalah 48 minggu maka biaya totalnya menjadi Rp. 41,253,105,363.79. Kemudian dihitung utilitas kapal untuk opsi 1 PSV dengan rumus di bawah ini: 𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 (%) = (𝑡𝑢 ∗ 𝑓)/𝑡𝑎
(VI.1)
Utilitas = tingkat pemakaian kapal (%) Tu= waktu terpakai kapal (Roundtrip) (jam) F= frekuensi pengiriman dalam satu tahun Ta=waktu tersedia kapal atau comdays satu tahun (jam) Tabel VI-6 perhitungan utilitas kapal
Supply 1 Supply 2
PSV 1 10.4 10.6
Seatime PSV 2 10.4 10.6
PSV 1 4 10
Port time PSV 2 4 10
Total Waktu 14.4 20.6
lama kapal terpakai 689.52 988.56
Kapal Tersedia 7920 7920
Utilitas 9% 12%
utilitas gabungan 21% 21%
46
utilitas gabungan 25% 20% 15% 10% 5% 0% PSV 1
PSV 2
Grafik VI-1 Utilitas Kapal Opsi 1 PSV
Kedua kapal memiliki tingkat pemakaian yang masih rendah, menggunakan 2 kapal PSV memiliki biaya yang sangat besar tetapi tingkat pemakaian kapal masih sangat rendah. untuk pengiriman makanan menggunakan PSV 1 miliki tingkat pemakaian kurang dari 10% dan PSV 2 memiliki tingkat utilitas 12% untuk pengiriman BBM dan Air tawar. Sedangkan apabila memakai satu kapal untuk melakukan pengiriman logistic, utilitas kapal masih rendah yaitu 21%. VI.4. Opsi 2 PSV Pada scenario ini jadwal pengiriman kargo adalah tetap di hari yang sama dengan pola yang sama yaitu Sabtu ke FSO Abherka, Tirta Makmur, Baruna 1 dan Mopu Boss 1, dan PHE 5. Sedangkan kamis adalah pengiriman bahan bakar dan air ke semua platform. Di opsi ini menggunakan kapal baru (memiliki variasi luas geladak muat kapal yang berbeda-beda) dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan 5 variasi kapal dengan luas geladak muat yang berbeda-beda dan beroperasi satu kali dalam seminggu. Tabel VI-7 perhitungan Opsi 2 PSV No 1 2 3 4 5
Fleets PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
jarak 1 jarak2 voyage cost per rountrip Nm Nm 1 2 103.65 105.95 42,543,342 43,487,381 103.65 105.95 42,543,342 43,487,381 103.65 105.95 44,415,249 45,400,826 103.65 105.95 30,778,563 31,461,541 103.65 105.95 29,371,543 30,023,299
Port cost per roundtrip 1 2 18,653,056 18,653,056 18,651,691 18,651,691 18,597,091 18,597,091 18,589,174 18,589,174 18,234,688 18,234,688
TCH per Tahun 17,410,800,000 17,003,781,848 14,930,383,498 16,931,955,116 13,058,100,000
Total variabel cost 1 2 2,937,427,092.82 2,982,740,985.07 2,937,361,572.82 2,982,675,465.07 3,024,592,310.63 3,071,900,014.14 2,369,651,371.13 2,402,434,326.69 2,285,099,082.26 2,316,383,388.42
Dari tabel di atas diketahui biaya BBM kapal untuk perjalanan 1 adalah jarak 1 dikalikan dengan biaya BBM kapal PSV per Nm begitu juga dengan biaya pelabuhan dihitung dengan cara yang sama dengan subbab sebelumnya. Total variable cost di tabel merupakan hasil penjumlahan antara voyage cost dan port cost kemudian dikalikan dengan frekuensi perjalanan dalam satu tahun. Disini diasumsikan bahwa satu tahun memiliki 48 minggu.
47
Tabel VI-8 optimasi pemilihan armada PSV No 1 2 3 4 5
Fleets PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
jarak 1 jarak2 Nm Nm 103.65 105.95 103.65 105.95 103.65 105.95 103.65 105.95 103.65 105.95
TCH per Tahun 17,410,800,000 17,003,781,848 14,930,383,498 16,931,955,116 13,058,100,000
Total variabel cost 1 2 2,937,427,092.82 2,982,740,985.07 2,937,361,572.82 2,982,675,465.07 3,024,592,310.63 3,071,900,014.14 2,369,651,371.13 2,402,434,326.69 2,285,099,082.26 2,316,383,388.42
Armada 1 2 3 4 5
Kapal Terpilih 1 0 0 1 0 0 1 <= 1
2 0 0 0 1 0 1 <= 1
0 0 1 1 0 2
constraint <= 1.00 <= 1.00 <= 1.00 <= 1.00 <= 1.00 = 2.00
Total biaya per Tahun 1 2 17,954,975,808.98 19,334,389,442.20 Z 37,289,365,251.19
Di tabel tersebut terlihat hasil optimasi pemilihan armada dengan bantuan excel solver. Dimana z adalah tujuan optimasi yaitu untuk meminimumkan biaya, sedangkan kolom kapal terpilih adalah variable keputusan (1 bila terpilih dan 0 bila tidak terpilih), di kolom batasan adalah hasil penjumlahan kapal terpilih harus lebih kecil sama dengan 1 karena kapal tidak boleh mengangkut muatan 1 dan 2 secara bersamaan. Sehingga hasil opsi 2 PSV menggunakan kapal PSV 3 dan PSV 4 dengan total biaya sebesar Rp. 37,289,365,251.19. Tabel VI-9 Utilitas kapal Fleets PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
jarak 1 Nm 103.65 103.65 103.65 103.65 103.65
jarak2 seatime 1 seatime2 port time 1 port time 1 port time 2 port time 2 ROUNDTRIP Nm jam jam muat (jam) bongkar(jam) muat (jam) bongkar(jam) Jam Jam 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00
comdays comdays terpakai Utilitas Kapal Utilitas Gabungan Jam 1 2 1 2 7920 1344 2016 17% 25% 42% 7920 1344 2016 17% 25% 42% 7920 1344 2016 17% 25% 42% 7920 1344 2016 17% 25% 42% 7920 1344 2016 17% 25% 42%
Grafik VI-2 utilitas PSV hasil model dan gabungan
Kedua kapal memiliki tingkat pemakaian yang masih rendah, menggunakan 2 kapal PSV memiliki biaya yang sangat besar tetapi tingkat pemakaian kapal masih sangat rendah. untuk pengiriman makanan menggunakan PSV 3 miliki tingkat pemakaian 17% dan PSV 5 memiliki tingkat utilitas 25% untuk pengiriman BBM dan Air tawar. Sedangkan apabila
48
memakai satu kapal untuk melakukan pengiriman logistic, utilitas kapal masih terbilang rendah yaitu 42%, tetapi hasil tersebut tentu jauh lebih baik daripada Opsi 1 PSV. Kemudian bila dihitung utilitas gabungan masing-masing kapal untuk masing-masing platform. Ternyata utilitas gabungan PSV 3 dan PSV 5 adalah sama, dengan kata lain kedua kapal mampu melayani rute tersebut dengan menempuh dua kali perjalanan. Tabel VI-10 Total Biaya Opsi 2 PSV
Opsi Biaya 1 kapal terpakai Biaya 2 kapal terpakai
Armada Kapal 3 Kapal 4 Kapal 3 Kapal 4
Biaya Laut 21,026,875,823.12 21,704,040,813.34 17,954,975,808.98 19,334,389,442.20 37,289,365,251.19
Utilitas Kapal 42% 42% 17% 25%
Dalam opsi ini kapal yang terpilih adalah PSV 3 dan PSV 4, apabila menggunakan 2 armada maka total biaya senilai Rp. 37,289,365,251.19. Apabila menggunakan satu armada akan lebih murah meskipun kapal harus beroperasi 2 kali perjalanan. Biaya yang harus dibayar apabila memakai kapal PSV 3 saja adalah Rp. 21,026,875,823.12 dan apabila menggunakan kapal PSV 4 biayanya menjadi Rp. 21,704,040,813.34. oleh Karena itu kapal yang digunakan adalah kapal PSV 3 VI.5. Opsi 3 PSV Opsi 3 PSV menggunakan kapal baru (memiliki variasi luas geladak muat kapal yang berbeda-beda) dan pola pengiriman baru (port to port) yaitu menggunakan 5 variasi kapal dengan luas geladak muat yang berbeda-beda dan beroperasi port to port. Pola port to port atau pola langsung yaitu FSO Abherka ke shorebase kembali lagi, Tirta Makmur ke shorebase kembali lagi, Baruna 1 ke shorebase kembali lagi, Mopu Boss 1 ke shorebase kembali lagi, dan PHE 5 ke shorebase kembali lagi. Dalam model perhitungan ini akan terpilih 2 armada karena batasan dari muatan tersebut yang tidak dapat dimuat secara bersamaan di armada yang sama dalam waktu bersamaan.
49
Tabel VI-11 rute Opsi 3 PSV
rute
asal
tujuan
2A 2B 2C 2D 2E
LSB LSB LSB LSB LSB
FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Dari tabel di atas diketahui rute dari Opsi 3 PSV ini dan pola operasinya adalah port to port. Untuk itu dalam Opsi ini akan dilakukan perhitungan per rute dengan menggunakan 5 variasi kapal PSV seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pemilihan kapal akan dilakukan dengan menggunakan metode optimasi seperti yang dilakukan di Opsi sebelumnya. VI.5.1.
Opsi 3 PSV Tujuan FSO Abherka
Rute tujuan FSO Abherka dilakukan untuke pendistribusian logistik barang ke FSO abherka. Pola pendistriannya adalah port to port sehingga rutenya adalah LSB-FSO AbherkaLSB. Tabel VI-12 demand di FSO Abherka
rute 2A
asal LSB
tujuan FSO Abherka 5
demand 1 box
demand 2 drum 35
Jarak Nm 67
Table VI-12 menjelaskan demand per minggu yang harus dipenuhi, demand 1 adalah demand bahan makanan dan demand 2 adalah demand bahan bakar dan air. Jarak antara LSB adan FSO Abherka 67 Nm merupakan jarak pulang-pergi (roundtrip). Berikut adalah perhitungan pemilihan kapal dengan tujuan FSO Abherka dengan menggunakan 5 variasi kapal PSV. Tabel VI-13 Penugasan Kapal Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
kapasitas deck demand 1 demand 2 (box) (drum) 53 290 0 0 53 288 0 0 71 391 0 1 46 253 0 0 16 84 1 0 1 1 <= <= 1 1
Batasan 0 <= 0 <= 1 <= 0 <= 1 <= 2 <=
1 1 1 1 1 5
50
Table penugasan kapal menunjukkan kapal yang ditugaskan atau dipilih, angka 1 bila terpilih dan 0 bila tidak. Pada kolom batasan, penjumlahan dari penugasan kapal di kolom demand 1 dan 2 harus lebih kecil atau sama dengan (≤) 1 untuk memberikan perintah bahwa muatan/demand 1 dan 2 tidak boleh dimuat bersamaan. Sedangkan kolom batasan di bawah kolom demand 1 dan demand 2 untuk memberikan perintah bahwa untuk setiap demand hanya dikirim menggunakan satu armada saja. Tabel VI-14 Perhitungan Opsi 3 PSV tujuan FSO Abherka Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
Luas Deck 390 387 525 340 112.5
pemenuhan demand frekuensi by cargo demand 1 demand 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 391 0 1 0 0 0 0 16 0 1 0 16.00 391.00 Total biaya Voyage >= >= 5.00 35.00
biaya voyage 44,602,700.38 44,601,335.38 45,643,934.83 36,463,495.53 35,420,269.02 3,891,081,784.44
Biaya fixed 1 2 17,410,800,000.00 17,410,800,000.00 17,003,781,848.18 17,003,781,848.18 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 16,931,955,115.51 16,931,955,115.51 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 Total Biaya Fixed
Total Cost
Biaya fixed 1 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 27,988,483,498.35
31,879,565,282.79
Tabel di atas merupakan lanjutan perhitungan dari penugasan kapal. Kapal yang terpilih harus bias memenuhi demand untuk itu ada batasan pemenuhan demand yang artinya supply harus lebih besar dari demandnya. Total biaya voyage didapatkan dengan rumus di bawah ini. 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑜𝑦𝑎𝑔𝑒 = (𝑥1 ∗ 𝑐1 + 𝑥2 ∗ 𝑐2 + ⋯ + 𝑥5 ∗ 𝑐5) ∗ 𝑓
(VI.2)
Total biaya Voyage
= Total biaya variabel selama satu tahun (Rp)
X
= angka binari penugasan kapal (1 atau 0)
C
= biaya variabel (biaya BBM dan Pelabuhan) untuk sekali roundtrip (Rp)
f
= frekuensi pengiriman dalam satu tahun, Karena dikirim satu minggu
sekali dan diasumsikan satu tahun ada 48 minggu maka f= 48. Sedangkan biaya fixed atau biaya tetap di tabel adalah biaya sewa dalam satu tahun. Total biaya tetap didapatkan dari: 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 = (𝑥1 ∗ 𝑐𝑠1) + (𝑥2 ∗ 𝑐𝑠2)+. . +(𝑥5 ∗ 𝑐𝑠5) Total biaya tetap
= total biaya sewa kapal terpilih (Rp)
Cs
= biaya sewa kapal dalam satu tahun (Rp)
(VI.3)
51
X
= angka binari penugasan kapal (1 atau 0) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡 + 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑖𝑥𝑒𝑑 𝑐𝑜𝑠𝑡
Total biaya
= Total biaya laut variable dan fixed dalam satu tahun (Rp)
Total variable cost
= total biaya BBM dan biaya Pelabuhan kapal terpilih 1 tahun (Rp)
Total fixed cost
= total biaya sewa kapal terpilih satu tahun (Rp)
Dengan menggunakan rumus-rumus di atas maka diketahui bahwa total biaya variable Rp. 3,891,081,784.44 dan biaya sewa kapal PSV 3 dan PSV 5 adalah Rp. 27,988,483,498.35. dan total biaya laut untu rute ini Rp. 31,879,565,282.79. Tabel VI-15 lanjutan perhitngan opsi 3 tujuan abherka
Armada Kapal 1 Kapal 2 Kapal 3 Kapal 4 Kapal 5
Seatime Port time 1 Port time 2 Roundtrip 1 6.66 1.2272727 2.59090909 16 6.66 1.2272727 2.59090909 16 6.66 1.2272727 2.59090909 16 6.66 1.2272727 2.59090909 16 6.66 1.2272727 2.59090909 16
Kapal Terpakai Roundtrip 2 supply 1 supply 2 18.50181818 757.18 888.09 18.50181818 757.18 888.09 18.50181818 757.18 888.09 18.50181818 757.18 888.09 18.50181818 757.18 888.09
Utilitas Armada kapal tersedia supply 1 supply 2 Kapal 1 7920 10% 11% Kapal 2 7920 10% 11% Kapal 3 7920 10% 11% Kapal 4 7920 10% 11% Kapal 5 7920 10% 11%
Data di atas adalah data waktu tempuh perjalanan (jam), lama waktu di pelabuhan ketika mengangkut demand 1 dan demand 2 (jam), lama perjalanan satu roundtrip untuk demand 1 dan demand 2 (jam), lama kapal terpakai dalam satu tahun (jam), lama kapal tersedia atau commission days (jam) maka dapat dihitung utilitas kapal bila dipakai mengangkut demand 1 saja sebesar 10% dan bila dipakai mengangkut demand 2 saja adalah 11%. Semua sama karena kecepatan kapal sama yaitu 10 Kn.
52
Tabel VI-16 perhitungan apabila menggunakan 1 kapal
Muatan Makanan (box) 1,700,172,913 2,190,908,872
Armada Kapal 5 Kapal 3
Total biaya BBM dan Air tawar menggunakan 1 (drum) kapal 1,700,172,913 16,458,445,825 2,190,908,872 19,312,201,242
Utilitas 21% 21%
Table di atas menjelaskan apabila pengiriman dilakukan oleh satu kapal dengan syarat harus melakukan 2 kali perjalanan maka utilitas kapal meningkat menjadi 21% dan biaya kapal juga lebih murah Karena hanya perlu menyewa satu kapal saja. Maka dari perhitungan ini dipilih menggunakan PSV 5 dengan Total biaya laut sebesar Rp. 16,458,445,825. VI.5.2.
Hasil Opsi 3 PSV
Dalam subbab ini akan menjelaskan hasil perhitungan Opsi 3 PSV. Dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya maka dapat dihitung Opsi 3 PSV ke semua tujuan rute. Pola pendistribusiannya adalah port to. Tabel VI-17 rute Opsi 3 PSV
Model
rute
Platform supply vessel
2A 2B 2C 2D 2E
asal LSB LSB LSB LSB LSB
tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Makanan Fuel dan air box drum 5 35 6 40 4 24 5 17 5 17
Jarak Nm 66.6 75.6 60.6 69.6 54.6
Table VI-17 menjelaskan demand per minggu yang harus dipenuhi, demand 1 adalah demand bahan makanan dan demand 2 adalah demand bahan bakar dan air. Jarak antara LSB dan masing-masing fasilitas produksi di table merupakan jarak pulang-pergi (roundtrip). Dengan melakukan perhitungan yang sama dengan di subbab sebelumnya berikut adalah hasil perhitungan. Tabel VI-18 kapal terpilih opsi 3 PSV dan biaya hasil model Model
rute
Platform supply vessel
2A 2B 2C 2D 2E
asal LSB LSB LSB LSB LSB
tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
kapal yang ditugaskan Makanan Fuel dan air PSV 5 PSV 3 PSV 3 PSV 5 PSV 5 PSV 3 PSV 3 PSV 5 PSV 3 PSV 5
Voyage model 3,891,081,784.44 4,241,343,005.04 3,657,574,304.04 3,938,545,051.50 3,424,066,823.64
Fixed cost Kapal A kapal B 13,058,100,000.00 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00
Biaya Total Hasil Model 31,879,565,282.79 32,229,826,503.39 31,646,057,802.39 31,927,028,549.85 31,412,550,321.99 47,141,094,467.01
53
Di model perhitungan untuk masing-masing platform terpilih kapal PSV 3 dan PSV 5 untuk pengiriman logistik sehingga Total biaya Laut senilai Rp. 47,141,094,467,01. Biaya dengan pola port to port tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan pola multiport Karena muatan yang dikirimkan berangsur.
Grafik VI-3 utilitas kapal hasil model opsi 3 PSV
Bila dilihat utilitas hasi model per tujuan per kapal PSV juga masih rendah untuk itu dilakukan perhitungan apabila pengiriman hanya menggunakan satu kapal saja ke semua tujuan dengan pola port to port adalah sebagai berikut.
Grafik VI-4 utilitas opsi 3 PSV dengan Kapal PSV 3
54
Pengiriman logistic dengan menggunakan satu kapal ke semua tujuan dapat meningkatkan utilitas kapal karena tingkat pemakaian kapal yang meningkat. Tabel VI-19 Total biaya laut bila menggunakan kapal PSV 3
Model
rute
Platform supply vessel
2A 2B 2C 2D 2E
asal LSB LSB LSB LSB LSB
tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Utilitas kapal B Makanan Fuel dan air 9.6% 11.2% 10.7% 12.6% 8.8% 9.9% 9.9% 10.6% 8.1% 8.8% 47% 53.0% Total biaya
Voyage yg dipakai 4,381,817,743.42 4,797,560,582.26 4,104,655,850.86 4,381,817,743.42 3,827,493,958.30 21,493,345,878.24 36,423,729,376.59
Total biaya tersebut didapat dari total biaya voyage yaitu Rp. 21,493,345,878.24 dan ditambahkan biaya sewa kapal PSV 3 sehingga total biaya laut Rp. 36,423,729,376.59. Pola port to port dengan menggunakan kapal PSV 3 akan lebih murah bila dibandingkan dengan pola multiport.
Grafik VI-5 Utilitas pengiriman menggunakan PSV 5
Pengiriman logistic dengan menggunakan satu kapal ke semua tujuan dapat meningkatkan utilitas kapal karena tingkat pemakaian kapal yang meningkat. Angka utilitas sama dengan utilitas PSV 3 karena fungsi utilitas disini adalah lawa waktu pemakaian kapal,
55
sedangkan kapal PSV memiliki kecepatan dinas yang sama maka waktu tempuh semua armada PSV juga sama sehingga lama waktu pemakaian armada juga sama. Tabel VI-20 Total biaya Laut bila menggunakan kapal PSV 5 Model
rute
Platform supply vessel
2A 2B 2C 2D 2E
asal LSB LSB LSB LSB LSB
tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Utilitas kapal A Makanan Fuel dan air 9.6% 11.2% 10.7% 12.6% 8.8% 9.9% 9.9% 10.6% 8.1% 8.8% 47% 53.0%
Kapal yang digunakan Kapal yang digunakan Voyage yg dipakai 13,058,100,000.00 PSV 5 3,400,345,825.46 13,058,100,000.00 PSV 5 3,685,125,427.82 13,058,100,000.00 PSV 5 3,210,492,757.22 13,058,100,000.00 PSV 5 3,495,272,359.58 13,058,100,000.00 PSV 5 3,020,639,688.98 Total biaya voyage 16,811,876,059.08 Total Biaya Laut 29,869,976,059.08
Total biaya tersebut didapat dari total biaya voyage yaitu Rp. 16,811,876,069.08 dan ditambahkan biaya sewa kapal PSV 5 senilai Rp. 13,058,100,000.00 sehingga total biaya laut Rp. 29,869,976,069.08. Pola port to port dengan menggunakan kapal PSV 5 akan lebih murah bila dibandingkan dengan menggunakan kapal PSV 3 ataupun dibandingkan dengan pola multiport.
VI.6. Opsi 1 CB Kondisi saat ini pengiriman kru melalui gresik satu minggu sekali. Dengan demand pergantian kru di masing-masing platform adalah tetap per minggunya maka dapat dihitung sebagai berikut; Tabel VI-21 demand Pergantian Crews dengan Frekuensi 1 minggu sekali
Origin Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
Destinations Jumlah Pax Jadwal crew change FSO Abherka 50 Tirta Makmur 70 Selasa Baruna 1 30 Mopu Boss1 40 Rabu PHE 5 40 Kamis
Proses pergantian crew dilakukan satu minggu sekali dilakukan dalam tiga hari yakni selasa, rabu dan kamis. Armada yang digunakan adalah kapal CB 10 kapasitas 120 penumpang.
56
Tabel VI-22 pola pergantian crew saat ini
Platform senin Selasa Gresik 1 FSO Abherka 2 Tirta Makmur 3 Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 Total Demand
Rabu 4
Kamis 7
Jumat
Sabtu
Minggu
Crew 50 70 30 40 40 230
5 6 8
Pax Pax Pax Pax Pax Pax
Dari tabel di atas dapat diketahui urutan platform yang disinggahi setiap harinya. Tabel VI-23 Perhitungan Opsi 1 CB Keterangan Jarak (Nm) Seatime portime Roundtrip Biaya Laut Biaya Pelabuhan Biaya TCH
senin 0 0 0 0 0 0
Selasa 114.20 4.76 2.50 9.76 9759862.109 96216
39,570,000
Rabu 86.65 3.61 2.50 8.61 7405359.473 96216
39,570,000
39,570,000
Kamis 97.50 4.06 2.50 9.06 8332631.836 96216 39,570,000
Jumat 0
Sabtu 0
Minggu 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
39,570,000
39,570,000
39,570,000 Total Biaya Laut
Total 298
27 25,497,853 288,648 25,786,501 276,990,000 302,776,501
Dari table di atas diketahui jarak tempuh di setiap pengiriman serta dapat dihitung biaya bahan bakarnya sebesar Rp. 25,497,853.00 selama satu minggu dan biaya pelabuhan sebesar Rp. 288,648.00. Sehingga Total biaya variable sebesar Rp. 25,786,501.00 dan biaya sewa sebesar Rp. 276,990,000. Tabel VI-24 total biaya laut Opsi 1 CB
TOTAL TOTAL
302,776,501 / trip 14,533,272,068.06 / Tahun
Maka dapat dihitung total biaya lautnya sebesar Rp. 302,776,301 per minggu, dengan asumsi satu tahun sebanyak 48 minggu maka biaya total sebesar Rp. 14,533,272,068.06 per tahun. Tabel VI-25 utilitas kapal Opsi 1 CB
comdays (jam) 7920
𝑇 𝑢𝑠𝑒𝑑 = 𝑇𝑟𝑑 ∗ 𝑓 T used
lama kapal terpakai (jam) 1316.7
Utilitas Kapal 17%
(VI.4)
= lama waktu kapal terpakai dalam satu tahun (jam)
57
Trd
= waktu dalam satu kali roundtrip (jam)
F
= frekuensi pengiriman dalam satu tahun.
Grafik VI-6 Utilitas CB 10 untuk Opsi 1 CB
Menggunakan kapal CB 10 utilitasnya masih terbilang rendah yaitu masih 17%. Tingkat pemakaian pola saat ini masih kurang maksimal. VI.7. Opsi 2 CB Opsi 2 CB adalah menggunakan kapal baru (memiliki variasi kapasitas kapal yang berbeda-beda) dan pola pengiriman saat ini (multiport) yaitu menggunakan 10 variasi kapal dengan kapasitas yang berbeda-beda antara 30-120 penumpang dan beroperasi 3 kali dalam seminggu Pada Opsi 2 CB ini jadwal pengiriman crew adalah tetap di hari yang sama dengan pola yang sama yaitu Selasa ke FSO Abherka dan Tirta Makmur, Rabu ke Baruna 1 dan Mopu Boss 1, dan kamis menuju ke PHE 5. Tabel VI-26 biaya variabel Armada Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
kap. Kapal 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
kec.kapal kompatibitas frekuensi 23 48.00 23 48.00 22 48.00 26 48.00 25 48.00 24 48.00 25 48.00 23 48.00 24 48.00 24 48.00
Selasa 25,482,178 20,541,756 22,970,600 13,801,180 15,230,369 16,778,657 16,984,652 19,414,993 19,519,724 9,759,862
Biaya BBM Rabu 11,278,616 9,091,946 8,133,577 6,108,513 5,778,071 5,569,776 5,011,695 5,155,939 4,712,501 4,319,793
Kamis 2,519,400 2,200,770 2,009,592 1,882,140 1,791,103 1,722,825 1,669,720 1,627,236 1,592,476 1,563,510
Selasa 77,520 67,716 77,292 57,912 64,296 70,680 77,064 83,448 89,832 48,108
port cost Rabu 58,140 45,144 51,528 57,912 32,148 35,340 38,532 41,724 44,916 48,108
Kamis 38,760 22,572 25,764 28,956 32,148 35,340 38,532 41,724 44,916 48,108
58
Pada table di a atas telah dihitung biaya BBM armada untuk setiap perjalanan. Jarak tempuh setiap perjalanan sama dengan jarak tempuh di Opsi 1 CB. Biaya BBM kapal dihitung dengan cara yang sama dengan subbab sebelumnya. Tabel VI-27 lanjutan perhitungan Opsi 2 CB Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
kap. Kapal 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Total kec.kapal kompatibitas frekuensi Biaya Variabel 23 48.00 39,454,614 23 48.00 31,969,904 22 48.00 33,268,353 26 48.00 21,936,612 25 48.00 22,928,135 24 48.00 24,212,617 25 48.00 23,820,195 23 48.00 26,365,064 24 48.00 26,004,366 24 48.00 15,787,489
Fixed Cost 158,280,000 171,470,000 184,660,000 197,850,000 211,040,000 224,230,000 237,420,000 250,610,000 263,800,000 276,990,000
Total Total Biaya Laut Biaya Laut per Tahun 197,734,614 9,491,261,487 203,439,904 9,765,115,370 217,928,353 10,460,560,947 219,786,612 10,549,757,394 233,968,135 11,230,470,462.04 248,442,617 11,925,245,628.05 261,240,195 12,539,529,366.90 276,975,064 13,294,803,060.52 289,804,366 13,910,609,571.12 292,777,489 14,053,319,478.48 Biaya Total 9,491,261,487.07 kapal Terpilih CB 1
Dari table di atas diketahui pemilihan armada dipilih berdasarkan Total biaya Laut yang paling minimum. Meskipun kapal CB 1 memiliki biaya variable yang paling besar tetapi komponen biaya yang paling berpengaruh adalah biaya tetap (biaya sewa kapal) bukan hanya biaya variabel.
Grafik VI-7 Utilitas kapal dengan pola multiport
Bila dilihat melalui grafik di atas diketahui bahwa utilitas kapal CB 1 merupakan yang paling tinggi yaitu 51% yang berarti tingkat pemakaian kapal tinggi. Dengan model multi port ini utilitas tertinggi senilai 51% dan terendah senilai 17% oleh CB 10.
59
VI.8. Opsi 3 CB Dalam perusahaan perminyakan dan gas menganut sistem kerja yang tidak biasa untuk menghemat biaya para kru bekerja dengan sistem 2 minggu kerja dan 2 minggu libur (2 on 2 off). Kru di masing-masing platform terdiri dari 4 (empat) kelompok yaitu kelompok A, B, C, dan D. Dalam sistem 2 on 2 off, dalam satu minggu dikerjakan oleh 2 kelompok, untuk itu terdapat dua kemungkinan pola pengiriman. Opsi 3 CB dengan kapal baru (memiliki variasi kapasitas kapal yang berbeda-beda) dan pola pengiriman baru (port to port) yaitu menggunakan 10 variasi kapal dengan kapasitas yang berbeda-beda antara 30-120 penumpang dan beroperasi port to port dengan menambahkan opsi pola pengiriman 1 minggu sekali (frekuensi 4) dan dua minggu sekali (frekuensi 2)
VI.8.1.
Opsi 3 CB, frekuensi 4
Opsi ini tidak jauh berbeda dengan skenario sebelumnya yaitu dengan menggunakan 10 kapal CB dengan range kapasitas 30-120 penumpang, hanya saja frekuensi pengiriman kru menjadi 4 kali dalam satu bulan atau satu minggu sekali dengan menggunakan pola port to port sehingga akan berpengaruh terhadap jumlah kru yang akan didistribusikan. Tabel VI-28 Demand dengan frekuensi 1 minggu
Rute 2A 2B 2C 2D 2E
Asal Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
Tujuan Fso Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss 1 PHE 5
Jarak 70.4 67.8 67.7 83.8 65
demand 50 70 30 40 40
Demand penumpang per platform sama dengan di subbab sebelumnya, berikut perhitungannya: Tabel VI-29 perhitungan Opsi 2 CB, frekuensi 4 Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
Biaya Variabel (BBM+Pelabuhan) FSO AbherkaTirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 7,970,682 11,520,907 3,834,724 9,465,696 8,577,578 8,265,794 4,126,901 5,092,232 4,797,462 9,246,275 4,616,433 5,695,903 4,340,822 8,367,431 4,177,673 5,150,523 4,790,918 4,617,543 4,610,875 5,684,469 5,277,725 5,086,725 5,079,378 6,262,112 5,350,795 5,157,450 5,150,013 6,347,268 6,109,478 5,888,467 5,879,966 7,248,536 6,151,336 5,929,132 5,920,586 7,296,538 6,160,912 5,938,708 5,930,162 7,306,114
PHE 5 7,368,213 3,965,014 4,435,404 4,014,524 4,430,831 4,881,032 4,949,232 5,650,455 5,689,836 5,699,412
Total Biaya Variabel 40,160,221 30,027,519 28,791,477 26,050,974 24,134,636 26,586,972 26,954,758 30,776,902 30,987,427 31,035,307
Biaya Tetap (Rp/minggu) 158,280,000.00 171,470,000.00 184,660,000.00 197,850,000.00 211,040,000.00 224,230,000.00 237,420,000.00 250,610,000.00 263,800,000.00 276,990,000.00
Total Biaya Laut 1 Tahun 9,525,130,620.65 9,671,880,919.04 10,245,670,885.77 10,747,246,734.00 11,288,382,516.60 12,039,214,638.75 12,689,988,373.80 13,506,571,304.35 14,149,796,510.63 14,785,214,750.63
60
Perhitungan dilakukan dengan menghitung seatime, port time, lama waktu round trip, kemudian biaya BBM, dan biaya Pelabuhan untuk masing-masing kapal CB. Karena perbedaan kapasitas mengharuskan beberapa kapal melakukan 2 kali perjalanan. Dari kolom Total biaya laut di tabel (VI-29) menunjukkan biaya utuk masing-masing kapal CB apabila melakukan pendistribusian kru. Oleh Karena itu pemilihan kapal didaarkan pada biaya yang paling minimum yaitu kapal CB 1 dengan total biaya senilai Rp. 9,525,130,620.65 apabila dibandingkan dengan Opsi 2 CB dengan pola multiport hasilnya lebih murah multi port karena di pola multi port CB 1 melakukan perjalanan sebanyak 9 kali dan di system port to port CB 1 melakukan perjalanan sebanyak 10 kali dan juga adanya selisih jarak tempuh membuat pola multi port lebih unggul.
Grafik VI-8 Utilitas masing-masing kapal
Dari grafik di atas dapat diketahui utilitas kapal atau tingkat pemakaian kapal dalam 1 tahun bila menggunakan pola port to port. Angka utilitas kapal CB 1 lebih tinggi yaitu 56% karena kapal CB 1 melakukan perjalanan lebih banyak dari Opsi 2 CB. Utilitas semua kapal CB meningkat karena tingkat pemakaian lebih tinggi daripada pola multi port.
VI.8.2.
Opsi 3 CB, frekuensi 2
Opsi 3 CB dengan frekuensi 2 maksudnya adalah frekuensi pengiriman 2 kali dalam satu bulan. Apabila diawal kita selalu mengasumsikan satu tahun 48 minggu maka frekuensi pengiriman untuk opsi ini adalah 24 kali dalam satu tahun.
61
Tabel VI-30 Rute dan Demand Frekuensi 2
Rute 2A 2B 2C 2D 2E
Asal Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
Tujuan Fso Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss 1 PHE 5
Jarak 70.4 67.8 67.7 83.8 65
demand 100 140 60 80 80
Tabel di atas merupakan demand kru yang harus dikirimkan apa bila frekuensi pengiriman menjadi dua minggu sekali. Meningkatnya jumlah penumpang sangat mempengaruhi kapasitas dan jumlah kapal yang harus digunakan untuk melayani pergantian kru. Tabel VI-31 Perhitungan Total biaya laut frek 2 Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
Biaya Variabel (BBM+Pelabuhan) FSO AbherkaTirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 15,941,363 19,201,511 7,669,448 14,198,544 11,052,320 12,866,367 16,531,589 8,253,803 10,184,464 7,930,027 9,594,924 13,869,413 9,232,866 11,391,807 8,870,807 8,681,644 12,551,147 4,177,673 10,301,047 8,029,049 9,581,837 9,235,086 4,610,875 11,368,938 8,861,662 10,555,450 10,173,449 5,079,378 6,262,112 4,881,032 10,701,590 10,314,900 5,150,013 6,347,268 4,949,232 6,109,478 11,776,934 5,879,966 7,248,536 5,650,455 6,151,336 11,858,264 5,920,586 7,296,538 5,689,836 6,160,912 11,877,416 5,930,162 7,306,114 5,699,412
Total Biaya Variabel 68,063,186 55,766,249 52,959,816 43,740,559 43,658,397 36,951,421 37,463,003 36,665,369 36,916,559 36,974,015
Biaya Tetap (Rp/ 2minggu) 316,560,000.00 342,940,000.00 369,320,000.00 395,700,000.00 422,080,000.00 448,460,000.00 474,840,000.00 501,220,000.00 527,600,000.00 553,980,000.00
Total Biaya Laut 1 Tahun 9,230,956,458.26 9,568,949,982.00 10,134,715,584.82 10,546,573,406.54 11,177,721,525.30 11,649,874,108.13 12,295,272,066.30 12,909,248,854.96 13,548,397,422.94 14,182,896,366.94
Perhitungan dilakukan dengan menghitung seperti pada subbab sebelumnya yaitu dengan menghitung seatime, port time, lama waktu round trip, kemudian biaya BBM, dan biaya Pelabuhan untuk masing-masing kapal CB. Karena perbedaan kapasitas mengharuskan beberapa kapal melakukan perjalanan lebih dari sekali perjalanan. Dari kolom Total biaya laut di tabel (VI-31) menunjukkan biaya untuk masing-masing kapal CB apabila melakukan pendistribusian kru. Oleh Karena itu pemilihan kapal didasarkan pada biaya yang paling minimum yaitu kapal CB 1 dengan total biaya senilai Rp. 9,230,956,458.26 apabila dibandingkan dengan Opsi 2 CB dengan pola multiport hasilnya lebih murah opsi 3 CB frekuensi 2, karena di pola multi port CB 1 melakukan perjalanan sebanyak 9 kali dalam satu minggu atau 432 kali perjalanan dalam satu tahun, sedangkan opsi port to port dengan frekuensi pengiriman 2 minggu sekali CB 1 melakukan perjalanan sebanyak 16 kali dalam dua minggu atau 384 kali dalam satu tahun.
62
Grafik VI-9 Utilitas kapal frekuensi 2
Dari grafik di atas dapat diketahui utilitas kapal atau tingkat pemakaian kapal dalam 1 tahun bila menggunakan pola port to port dengan frekuensi pengiriman 2 minggu sekali. Angka utilitas kapal CB 1 lebih rendah bila dibandingkan dengan Opsi 3 CB frekuensi 4 yaitu 47% karena kapal CB 1 di opsi ini melakukan perjalanan lebih sedikit dari Opsi 3 CB frekuensi 4. Utilitas semua kapal CB menurun karena tingkat pemakaian lebih rendah daripada Opsi 3 CB frekuensi 4. Meskipun begitu pola ini memiliki biaya yang paling murah bila dibandingkan dengan semua Opsi CB. VI.9. Hasil Alternatif 1 Setelah dilakukan perhitungan untuk setiap opsi CB dan PSV maka perlu dilakukan perbandingan hasil dari setiap opsi tersebut. Opsi dengan hasil biaya yang paling murah akan dipilih sebagai hasil Alternative 1. Tabel VI-32 Biaya Akhir Alternatif 1 Biaya CB KapasitasBiaya Per Perjalanan OPSI 1 CB 120 302,776,501.42 OPSI 2 CB 30 197,734,614.31 OPSI 3 CB FREKUENSI 4 30 198,440,221.26 OPSI 3 CB FREKUENSI 2 30 384,623,185.76 Alternatif 1 Model yang tepat digunakan Biaya Psv Kapasitas deckBiaya (m2) Per Perjalanan OPSI 1 PSV 390 dan 288 859,439,695.08 OPSI 2 PSV 112.5 438,059,912.98 OPSI 3 PSV 112.5 622,291,167.90
Biaya Per Tahun 14,533,272,068.06 9,491,261,487.07 9,525,130,620.65 9,230,956,458.26 9,230,956,458.26 Biaya Per Tahun 41,253,105,363.79 21,026,875,823.12 29,869,976,059.08
Biaya CB + PSV
30,257,832,281.38
Dalam Alternatif 1 seperti yang telah disampaikan di awal bab bahwa perhitungan dibagi menjadi 2 alternatif yaitu model satu kapal satu jenis muatan dan yang kedua adalah satu kapal 2 jenis muatan. Pada Opsi CB biaya yang paling minimum adalah Opsi 3 CB dengan
63
frekuensi pengiriman 2 minggu sekali senilai Rp. 9,230,956,458.26. sedangkan untuk Opsi PSV yang terpilih adalah Opsi 2 PSV yaitu pengiriman dilakukan dengan pola multi port dengan menggunakan kapal PSV 5 dengan Total biaya laut Rp. 21,026,875,823.12. Oleh karena itu biaya Alternatif 1 adalah Rp. 30,257,832,281.38. VI.10. Alternatif 2 Alternatif kedua yaitu armada dapat mengangkut 2 jenis muatan, dalam hal ini akan digunakan kapal CB untuk mengangkut kru dan barang. Dikarenakan mengangkut bahan bakar, air tawar dan makanan untuk itu setiap armada CB akan dihitung melakukan 2 kali perjalanan sebab pengangkutan makanan dan bahan bakar tidak diperbolehkan dingkut secara bersamaan. Alasan Opsi ini menggunakan armada CB karena armada CB memiliki deck yang dirasa cukup untuk mendistribusikan muatan dan juga memiliki kursi penumpang yang cukup. Berikut adalah daftar armada yang aka dipakai di perhitungan ini. Tabel VI-33 kapal CB yang akan difungsikan sebagai PSV
Armada Luas Deck (m2) CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
61.0 83.3 112.5 100.7 109.4 118.1 126.8 135.5
kapasitas pax drum box 50 45 8 60 61 11 70 83 15 80 74 13 90 81 14 100 87 15 110 94 17 120 100 18
Armada tersebut adalah armada yang telah dibuat sebagai referensi diperhitungan CB sebelumnya hanya terpilih 8 armada karena kapal CB 1 dan 2 memiliki kekuatan deck yang tidak mencukupi kekuatan deck harus ≥ 1.2 ton/m2. Dalam perhitungan ini diasumsikan pengiriman hanya melalui satu shorebase yaitu lamongan shorebase dan frekuensi pengiriman ke masing-masing platform adalah seminggu sekali.
64
Tabel VI-34 biaya pelayaran menggunakan CB dr LSB ke platform
Armada CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
abherka 4,465,388.10 4,024,337.02 4,441,079.48 4,892,550.47 4,952,617.43 5,661,289.57 5,691,828.52 5,691,828.52
Biaya Pelayaran Tirta Makmur Baruna 5,068,818.92 4,063,100.88 4,568,166.35 3,661,784.13 5,041,225.35 4,040,982.23 5,553,705.94 4,451,780.16 5,621,890.05 4,506,435.68 6,426,328.70 5,151,263.48 6,460,994.53 5,179,051.17 6,460,994.53 5,179,051.17
Mopu 4,666,531.70 4,205,613.46 4,641,128.10 5,112,935.63 5,175,708.30 5,916,302.61 5,948,217.19 5,948,217.19
PHE 3,660,813.66 3,299,231.25 3,640,884.98 4,011,009.84 4,060,253.93 4,641,237.39 4,666,273.83 4,666,273.83
Biaya pelayaran dihitung dengan biaya konsumsi bbm per Nm dikalikan dengan jarak antara LSB dengan platform-platform tersebut. Tabel VI-35 biaya pelabuhan armada CB di LSB
Armada CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
abherka 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
Tirta Makmur 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
Biaya Pelabuhan Baruna 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
Mopu 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
PHE 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
Perhitungan biaya pelabuhan disamakan dengan metode perhitungan untuk Opsi PSV karena kapal berangkat dan melakukan aktivitas bongkar-muat dari shorebase lamongan. Termasuk untuk pengiriman kru juga dilakukan dari shorebase lamongan. Tabel VI-36 biaya Variabel dan daftar TCH Armada
TCH
CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
26,380,000.00 28,264,285.71 30,148,571.43 32,032,857.14 33,917,142.86 35,801,428.57 37,685,714.29 39,570,000.00
Abherka 22,146,540.19 21,267,630.04 22,104,306.95 23,010,440.94 23,133,766.85 24,554,303.13 24,618,573.03 24,621,765.03
Tirta Makmur 23,353,401.84 22,355,288.69 23,304,598.70 24,332,751.88 24,472,312.10 26,084,381.39 26,156,905.06 26,160,097.06
Biaya Variabel Baruna 21,341,965.76 20,542,524.27 21,304,112.45 22,128,900.31 22,241,403.35 23,534,250.96 23,593,018.34 23,596,210.34
Mopu 22,548,827.41 21,630,182.92 22,504,404.20 23,451,211.25 23,579,948.60 25,064,329.22 25,131,350.38 25,134,542.38
PHE 20,537,391.33 19,817,418.50 20,503,917.95 21,247,359.69 21,349,039.85 22,514,198.78 22,567,463.66 22,570,655.66
65
Biaya variable terdiri dari biaya pelabuhan dan biaya pelayaran. Di Alternatif ini biaya variable akan dihitung dua kali karena batasan muatan makanan dan fuel yang tidak boleh dijadikan satu. Sehingga masing-masing kapal akan melakukan perjalanan 2 kali roundtrip setiap rute. Tabel VI-37 biaya Akhir model 2 Armada CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
Total Biaya Variabel 219,856,253 211,226,089 219,442,681 228,341,328 229,552,942 243,502,927 244,134,621 244,166,541
Biaya per minggu 404,516,253.07 409,076,088.85 430,482,680.50 452,571,328.13 466,972,941.50 494,112,926.96 507,934,620.94 521,156,540.94
Biaya Per Tahun
19,416,780,147.27 19,635,652,264.62 20,663,168,664.00 21,723,423,750.00 22,414,701,192.00 23,717,420,493.91 24,380,861,805.00 25,015,513,965.00 19,416,780,147.27 Kapal yang dipakai CB 3
Dari 8 kapal CB diperoleh hasil bahwa kapal CB 3 berkapasitas 50 penumpang dengan luas deck 61 m2 adalah yang memiliki biaya paling minimum. Tabel VI-38 Perhitungan waktu tempuh kapal CB
Seatime (jam) abherka Tirta Makmur Baruna CB 3 3.03 3.44 2.75 CB 4 2.56 2.91 2.33 CB 5 2.66 3.02 2.42 CB 6 2.78 3.15 2.53 CB 7 2.66 3.02 2.42 CB 8 2.90 3.29 2.63 CB 9 2.78 3.15 2.53 CB 10 2.78 3.15 2.53
Armada
Port time 1 (jam) Mopu PHE abherka Tirta Makmur Baruna 3.16 2.48 1.23 1.27 1.18 2.68 2.10 1.23 1.27 1.18 2.78 2.18 1.23 1.27 1.18 2.90 2.28 1.23 1.27 1.18 2.78 2.18 1.23 1.27 1.18 3.03 2.37 1.23 1.27 1.18 2.90 2.28 1.23 1.27 1.18 2.90 2.28 1.23 1.27 1.18
Mopu 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23
Setelah diketahui waktu tempuh dan lama waktu d pelabuhan maka lama waktu dalam satu roundtrip bias dihitung dengan menggunakan formula 𝑡 𝑟𝑜𝑢𝑛𝑑𝑡𝑟𝑖𝑝 = 𝑡𝑣𝑜𝑦𝑎𝑔𝑒 + 𝑡𝑝𝑒𝑙𝑎𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 T roundtrip
= lama waktu dalam satu roundtrip (jam)
T voyage
= lama waktu tempuh ke jarak tertentu (jam)
T pelabuhan
= lama waktu di pelabuhan (jam)
(VI.5)
PHE 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23
66
Karena mengirim 2 muatan yang berbeda dan jumlah yang berbeda maka waktu di pelabuhan juga berbeda. Tabel VI-39 waktu pelabuhan untuk demand 2
Port time 2 (jam) abherka Tirta Makmur Baruna CB 3 2.59 2.82 2.09 CB 4 2.59 2.82 2.09 CB 5 2.59 2.82 2.09 CB 6 2.59 2.82 2.09 CB 7 2.59 2.82 2.09 CB 8 2.59 2.82 2.09 CB 9 2.59 2.82 2.09 CB 10 2.59 2.82 2.09
Armada
Mopu 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77
PHE 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77
Utilitas 39%
CB 3
36%
37%
CB 4
CB 5
37% CB 6
38% 37% CB 7
CB 8
37%
37%
CB 9
CB 10
Utilitas
Grafik VI-10 utilitas Alternatif 2
Pada Alternatif 2 utilitas kapal atau tingkat pemakaian kapal lebih rata Karena semua kapal melakukan perjalanan 2 kali. Sehingga utilitas kapal berkisar antara 36%-39%. VI.11. Perbandingan Hasil Antar Alternatif Dalam sub bab ini akan dibandingkan model 1 dengan model 2. Model dengan biaya paling minimum akan dipilih.
67
Tabel VI-40 Hasil Perbandingan Model Biaya CB KapasitasBiaya Per Perjalanan OPSI 1 CB 120 302,776,501.42 OPSI 2 CB 30 197,734,614.31 OPSI 3 CB FREKUENSI 4 30 198,440,221.26 OPSI 3 CB FREKUENSI 2 30 384,623,185.76 Alternatif 1 Model yang tepat digunakan Biaya Psv Kapasitas deckBiaya (m2) Per Perjalanan OPSI 1 PSV 390 dan 288 859,439,695.08 OPSI 2 PSV 112.5 438,059,912.98 OPSI 3 PSV 112.5 622,291,167.90 Biaya CB Kapasitas deck (m2) Biaya Per Minggu Alternatif 2 Kapal crewboat 2 muatan 61 404,516,253.07 Model yang tepat digunakan *menggunakan kapal CB 3
Biaya Per Tahun 14,533,272,068.06 9,491,261,487.07 9,525,130,620.65 9,230,956,458.26 9,230,956,458.26 Biaya Per Tahun 41,253,105,363.79 21,026,875,823.12 29,869,976,059.08 Biaya Per Tahun 19,416,780,147.27 19,416,780,147.27
Biaya CB + PSV
30,257,832,281.38
Dari tabel diatas diketahui bahwa alternatif 2 memiliki biaya yang paling minimum bila dibandingkan dengan biaya alternatif 1. Hal tesebut dikarenakan adanya penghematan biaya pengiriman kru Karena pengiriman logistic dilakukan bersamaan dengan pengiriman kru. Oleh karena itu alternatif 2 yaitu memfungsikan kapal CB sebagai PSV untuk kargo ringan dapat menekan biaya operasional armada dengan utilitas pemakaian kapal CB 3 sebesar 39%. VI.12. Penjadwalan Armada Dari sub bab sebelumnya telah terpilih armada yang dipakai yaitu Kapal CB 3 dengan kapasitas 50 penumpang, 8 box peti kemas 10ft, atau 45 drum BBM dan air. Dengan Asumsi pengiriman seminggu sekali maka berikut adalah penjadwalannya; Jadwal Mingguan Jadwal FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Mon
Tue
Wed
Thu
Fri
Gambar VI-1 Jadwal CB 3
Jadwal pengiriman Fuel + CREW Jadwal crewchange + FOOD Fuel Food
Sat
Sun
68
Misalnya untuk hari senin, kapal berangkat mengantar crew ke FSO bersama dengan pendistribusian bahan makanan ke FSO kemudian kapal kembali ke LSB untuk melakukan pendistribusian BBM ke MOPU, selasa pengiriman kru dan makanan ke tirta makmur karena kapasitas kapal hanya 50 pax dan demand sebesar 70 pax maka kapal melakukan 2 kali perjalanan. Hari rabu ke baruna melakukan pengiriman kru dan makanan kemudian kembali ke LSB untuk melakukan pengiriman BBM ke PHE. Hari kamis ke MOPU melakukan pengiriman makanan dan kru. Hari jumat juga 2 kali voyage ke Tirta makmur dan PHE, dan hari sabtu minggu melakukan satu kali voyage ke FSO Abherka dan Baruna 1. Apabila kapal melakukan 2 kali voyage bersamaan dengan mengangkut kru maka prioritas utama kapal adalah mengantar kru terlebih dahulu.
69
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari pengerjaan Tugas Akhir ini. VII.1. Kesimpulan Dari pengerjaan tugas ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut: 1. Dari hasil perbandingan Alternatif 1 dan 2 terpilih alternatif 2 miliki biaya yang paling minimum yaitu sebesar Rp. 19,416,780,147.27 lebih rendah dibandingkan alternatif 1 yaitu sebesar Rp. 30,257,832,281.38. maka alternative 2 lebih efektif dibandingkan alternative 1. 2. Berdasarkan hasil perhitungan Alternatif 1 dan 2 maka dipilih alternatif 2 dengan pola operasi port to port lebih baik daripada pola multiport. Karena tingkat pemakaian kapal pada pola port to port lebih baik dengan utilitas kapal 39%. 3. Penjadwalan dilakukan perminggu dan kapal yang dijadwalkan adalah kapal CB 3 yang merupakan hasil dari Alternatif 2. 4. Hasil perbandingan Alternatif 1 dan 2 menyatakan alternative 2 yang lebih efektif sehingga kapal yang dipakai adalah kapal CB 3 dengan kapasitas 50 Penumpang dan memiliki luas geladak 61 m2 yang dapat menampung 8 box petikemas 10ft atau 45 drum ukuran 1100 liter. Utilitas kapal CB 3 sebesar 39% maka hanya dibutuhkan 1 kapal untuk kebutuhan pengiriman logistik dan kru.
VII.2. Saran Berdarkan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai berikut:
1. Hasil studi dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk mengatasi solusi penentuan kapal OSV PT. Pertamina Hulu Energi, khususnya untuk divisi Armada
70
untuk kegiatan pengiriman muatan ringan (makanan, Bahan Bakar, dan supplai Air tawar) dan kru. 2. Model persamaan yang telah dihasilkan dalam studi ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk jenis muatan lain misalnya muatan material project atau service rig yang bukan merupakan demand mingguan.
DAFTAR PUSTAKA
Bazaraa, M. S. (2010). Linear Programming and network flows. In J. John, Linear Programming and network flows. New Jersey: John wiley & Sons. Farid, A. (2012). Model perancangan konseptual armada supply vessel untuk mendukung operasi rigs dan platform (studi kasus: wilayah lepas pantai utara jawa timur). Surabaya: ITS press. Stopford, M. (1997). maritime economics second edition. london and new york: Routledge. wilnojt, w. (1997). shipping . In wilnojt, shipping in global market (p. 380). berlin: delf university press.
Lampiran 1. Perhitungan Demand 2. Jarak Antar Platform 3. Tarif Pelayanan Kapal 4. Tarif Pelayanan Barang 5. Data Kapal CB 6. Data Kapal PSV 7. Analisis Opsi 1 CB 8. Opsi 2 CB 9. Opsi 3 CB frekuensi 4 10.Opsi 3 CB frekuensi 2 11.Opsi 1 PSV 12.Opsi 2 PSV 13.Opsi 3 PSV 14.Ringkasan Alternatif 1 15.Alternatif 2 16.Ringkasan Hasil Perbandingan Alternatif 1 dan 2
Perhitungan Demand Tabel 0-1 Perhitungan demand Food Supply No Platforms 1 Aberkha 2 MOPU 3 Tirta Makmur 4 Baruna 5 PHE5 Total Min. Water Supply No Platforms 1 Aberkha 2 Baruna 3 PHE5 4 Tirta Makmur 5 MOPU Total
jumlah crew 100 80 140 60 80
Weight 3.5 ton 2.8 ton 4.9 ton 2.1 ton 2.8 ton 16.1 ton
4 4 4 4 4
Frekuensi /mo /mo /mo /mo /mo
Qty 100 60 80 140 80
Weight 7 ton 4.2 ton 5.6 ton 9.8 ton 5.6 ton 32.2 ton
4 4 4 4 4
Frekuensi /mo /mo /mo /mo /mo
Total Weight 14 11.2 19.6 8.4 11.2 64.4
Total Weight 28 16.8 22.4 39.2 22.4 128.8 Total Food and mineral water
jumlah box 2 2 2 1 2 9
volume luas 38.49 14.86 38.49 14.86 38.49 14.86 19.25 7.43 38.49 14.86 173.22 66.88
jumlah box 3 2 3 4 3 15
volume luas 57.74 22.29 38.49 14.86 57.74 22.29 76.99 29.72 57.74 22.29 288.70 111.47 461.91 178.34
Formula perhitungan demand makanan dan air mineral = Zc . Cp . S / Vs . 1/24 . 10-3 = 2.5 kg/orang (makanan) 5 liter/orang = Jumlah kru = lama waktu berlayar, lama waktu di laut
Wr Cp Zc S/vs
(air)
Tabel 0-2 demand fuel dan fresh water
No 1 2 3 4 5
Kebutuhan Makanan dan di West Madura Offshore Platforms Food Supply Fuel Crew Change (box) (Ton) (Pax) Aberkha 5 10.30 70 Baruna 4 15.20 30 PHE5 5 0.86 40 Tirta Makmur 6 26.06 50 MOPU 5 0.27 40 25 53.2 230.0
Air Tawar untuk keperluan bersih diri Air mineral untuk keperluan minum
Fresh Water (ton) drum 29.4 27 12.6 12 16.8 16 21 20 16.8 16 98.7 93.0
Jarak Antar Platform JARAK ANTAR PLATFORMS DAN JETTY (Nm) O/D LSB Gresik PHE5 Baruna FSO Abherka Tirta Makmur Mopu
LSB 0 27.3 30.3 33.3 37.8 34.8
Gresik 0 32.5 33.85 35.2 33.9 41.9
PHE5 27.3 32.5 0 3.45 6.9 17.5 10.2
Baruna 30.3 33.85 3.45 0 3.45 15.05 10.9
FSO Abherka Tirta Makmur 33.3 37.8 35.2 33.9 6.9 17.5 3.45 15.05 0 12.6 12.6 0 11.6 24.1
Mopu 34.8 41.9 10.2 10.9 11.6 24.1 0
JARAK ANTAR PLATFORMS DAN JETTY (Km) O/D LSB Gresik PHE5 Baruna FSO Abherka Tirta Makmur Mopu
LSB 0.00 52.00 50.56 56.12 61.67 70.01 64.45
Gresik 52.00 0.00 60.19 62.69 65.19 62.78 77.60
PHE5 50.56 60.19 0.00 6.39 12.78 32.41 18.89
Baruna 56.12 62.69 6.39 0.00 6.39 27.87 20.19
FSO Abherka Tirta Makmur 61.67 70.01 65.19 62.78 12.78 32.41 6.39 27.87 0.00 23.34 23.34 0.00 21.48 44.63
Mopu 64.45 77.60 18.89 20.19 21.48 44.63 0.00
Tarif Pelayanan Kapal PELABUHAN TANJUNG PERAK TARIF PELAYANAN JASA KAPAL No 1 2
3
4
Tarif
Jenis Pelayanan LABUH TAMBAT a. Dermaga Beton b. Breasting Dolphin c. Pinggiran PEMANDUAN Tarif Tetap Tarif Variabel PENUNDAAN a. s.d. 3500 GT Tarif Tetap Tarif Variabel b. 3501 s.d. 8000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel c. 8001 s.d. 14000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel d. 14001 s.d. 18000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel e. 18001 s.d. 26000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel f. 26001 s.d. 40000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel g. 40001 s.d. 75000 GT Tarif Tetap Tarif Variabel h. 75001 GT ke atas Tarif Tetap Tarif Variabel
Rp.
Keterangan
Rp
112
US $ $0.100
Rp Rp Rp
116 58 41
$0.131 $ 0.065 $ 0.046
Per GT etmal Per GT etmal Per GT etmal
Rp 225,000 Rp 45
$ 102 $ 0.030
Per Kapal Per Gerakan Per GT Per Kapal Per Gerakan
Rp 670,500 Rp 30
$ 187 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 958,367 Rp 30
$ 460 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 1,443,149 Rp 30
$ 696 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 2,043,824 Rp 30
$ 936 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 2,850,000 Rp 30
$ 1,498 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 3,300,000 Rp 30
$ 1,605 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 3,750,000 Rp 30
$ 1,766 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Rp 4,500,000 Rp 30
$ 2,001 Per Kapal yang ditunda Per Jam $ 0.005 Per GT Kapal yg ditunda Per Jam
Per GT kunjungan (per 10 hari)
Tarif Pelayanan Barang TARIF PELAYANAN JASA BARANG No 1
Jenis Pelayanan PELAYANAN JASA DERMAGA a. Barang Dalam Kemasan 1). Petikemas 20' - Full - Empty 2). Petikemas 40' - Full - Empty 3). Unitized / Pallet b. Barang Tidak Dalam Kemasan 1). Tidak Menggunakan Alat Khusus 2). Menggunakan Alat Khusus 3). Hewan Ternak
2
PELAYANAN JASA PENUMPUKAN a. Gudang b. Lapangan 1). Barang Umum 2). Petikemas 20' - Full - Empty - Chasis - OH/OW/OL - Reefer 3). Petikemas 20' - Full - Empty - Chasis - OH/OW/OL - Reefer 4). Hewan
Tarif (Rp.)
Keterangan
Rp Rp
55,715 24,700
Per Box Per Box
Rp Rp Rp
83,980 37,050 2,550
Per Box Per Box Per Ton/M3
Rp Rp Rp
2,550 2,550 3,600
Per Ton/M3 Per Ton/M3 Per Ekor
Rp
1,250
Per Ton/M3/Hari
Rp
1,000
Per Ton/M3/Hari
Rp Rp Rp Rp Rp
15,960 7,980 11,970 31,920 31,920
Per Box/Hari Per Box/Hari Per Unit/Hari Per Box/Hari Per Box/Hari
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
31,920 15,960 23,940 63,840 63,840 2,660
Per Box/Hari Per Box/Hari Per Unit/Hari Per Box/Hari Per Box/Hari Per Ekor/Hari
Data Kapal CB Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
$1,714.29 $1,857.14 $2,000.00 $2,142.86 $2,285.71 $2,428.57 $2,571.43 $2,714.29 $2,857.14 $3,000.00
TCH Rp 22,611,428.57 Rp 24,495,714.29 Rp 26,380,000.00 Rp 28,264,285.71 Rp 30,148,571.43 Rp 32,032,857.14 Rp 33,917,142.86 Rp 35,801,428.57 Rp 37,685,714.29 Rp 39,570,000.00
Gt kapasitas BHP 85 30 1470 99 40 1580 113 50 1690 127 60 1800 141 70 1910 155 80 2020 169 90 2130 183 100 2240 197 110 2350 211 120 2350
KWH SFR(ton/ KWh) 1103 0.00019 1185 0.00019 1268 0.00019 1350 0.00019 1433 0.00019 1515 0.00019 1598 0.00019 1680 0.00019 1763 0.00019 1763 0.00019
Vs 23 23 22 26 25 24 25 23 24 24
Rp FC/Nm port charge 55,784 19380 59,958 22572 67,048 25764 60,425 28956 66,683 32148 73,462 35340 74,364 38532 85,004 41724 85,463 44916 85,463 48108
Tabel 0-1 BIaya BBM Kapal CB sekali perjalanan
FSO Abherka tirta makmur baruna Mopu PHE5 3,965,961 3,820,922 3,815,344 4,713,468 3,664,727 4,266,217 4,110,325 4,104,329 5,069,660 3,942,442 4,771,698 4,597,374 4,590,669 5,670,139 4,409,640 4,311,866 4,154,760 4,148,717 5,121,567 3,985,568 4,758,770 4,585,395 4,578,727 5,652,321 4,398,683 5,242,385 5,051,385 5,044,038 6,226,772 4,845,692 5,312,263 5,118,918 5,111,481 6,308,736 4,910,700 6,067,754 5,846,743 5,838,242 7,206,812 5,608,731 6,106,420 5,884,216 5,875,670 7,251,622 5,644,920 6,112,804 5,890,600 5,882,054 7,258,006 5,651,304
Data Kapal PSV No 1 1 2 3 4 5
Fleets 2 Trijaya 1 Trijaya 2 Osam Manila Stella Katelia V
Kode L 3 5 PSV 1 59 PSV 2 59 PSV 3 48 PSV 4 61 PSV 5 30
B 6 12 11.5 11 11 8
T 7 4.5 4.3 4 4 4
H 8 5.6 5.6 5.3 5.5 5.3
GT 9 872 867 667
638 196
BHP 10 5000 5000 5220 3500 3340
KW 11 3,728.50 3,728.50 3,892.55 2,609.95 2,490.64
VS Luas Deck Kap. Deck 12 21 22 10 390 5 10 387 5 10 525 5 10 340 5 10 112.5 1.5
Tabel 0-1 Perhitungan konsumsi BBM dan biaya BBM per Nm
No 1 1 2 3 4 5
Fleets 2 Trijaya 1 Trijaya 2 Osam Manila Stella Katelia V
Kode 3 PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
GT 9 872 867 667
638 196
BHP 10 5000 5000 5220 3500 3340
KW 11 3,728.50 3,728.50 3,892.55 2,609.95 2,490.64
VS 12 10 10 10 10 10
SFR 13 0.000179 0.000179 0.000179 0.000185 0.000185
C 14 2 2 2 2 2
F ton/Nm 15 0.033370075 0.033370075 0.034838358 0.024142038 0.023038402
F Rp/Nm 16 342,043 342,043 357,093 247,456 236,144
c 17 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
Fd ton/Nm Fd Rp/Nm Total Rp/Nm 18 19 20 0.006674015 68,409 410,452 0.006674015 68,409 410,452 0.006967672 71,419 428,512 0.004828408 49,491 296,947 0.00460768 47,229 283,372
Tabel 0-2 Biaya-biaya No 1 1 2 3 4 5
Fleets 2 Trijaya 1 Trijaya 2 Osam Manila Stella Katelia V
Kode 3 PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
GT 4 872 867 667
638 196
port charge 5 13,653,056 13,651,691 13,597,091 13,589,174 13,234,688
($/hari) 4000 3906 3430 3890 3000
TCH (Rp/Hari) 52,760,000 51,526,612 45,243,586 51,308,955 39,570,000
Aberkah 27,336,098.04 27,336,098.04 28,538,886.35 19,776,674.28 18,872,597.74
Tirta Makmur 31,030,165.34 31,030,165.34 32,395,492.62 22,449,197.83 21,422,948.79
Biaya pelayaran dihitung berdasarkan pengiriman dari Lamongan ke platform.
Biaya Pelayaran Baruna 1 24,873,386.50 24,873,386.50 25,967,815.51 17,994,991.91 17,172,363.71
Mopu 28,567,453.81 28,567,453.81 29,824,421.77 20,667,515.46 19,722,714.76
PHE 5 22,410,674.97 22,410,674.97 23,396,744.67 16,213,309.54 15,472,129.68
Analisis Opsi 1 CB Pola Operasi Saat Ini Platform senin Gresik FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 Keterangan Jarak (Nm) Seatime portime Roundtrip Biaya Laut Biaya Pelabuhan Biaya TCH
Selasa
Rabu
Kamis
2 4 3
Jumat
5
Sabtu
Minggu
Jumlah
8
6 7 1 senin 0 0 0 0 0 0
9 Selasa 114.20 4.76 2.50 9.76 9759862.109 96216
39,570,000
39,570,000
Rabu 86.65 3.61 2.50 8.61 7405359.473 96216 39,570,000
Kamis 97.50 4.06 2.50 9.06 8332631.836 96216 39,570,000
Jumat 0
Sabtu 0
Minggu 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
39,570,000
39,570,000
39,570,000 Total Biaya Laut
TOTAL TOTAL
comdays (jam) 7920
lama kapal terpakai (jam) 1316.7
Utilitas Kapal 17%
50 70 30 40 40 Total 298
27 25,497,853 288,648 25,786,501 276,990,000 302,776,501
302,776,501 14,533,272,068.06
Opsi 2 CB Tabel 0-1 waktu tempuh dan lama waktu di pelabuhan
Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
kap. Kapal 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
kec.kapal 23 23 22 26 25 24 25 23 24 24
kompatibitas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
frekuensi 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00
Selasa 114.20 114.20 114.20 114.20 114.20 114.20 114.20 114.20 114.20 114.20
Jarak Rabu Kamis 86.65 97.50 86.65 97.50 86.65 97.50 86.65 97.50 86.65 97.50 86.65 97.50 86.65 97.50 86.65 97.50 86.65 97.50 86.65 97.50
Selasa 4.97 4.97 5.19 4.39 4.57 4.76 4.57 4.97 4.76 4.76
seatime (jam) Rabu 3.77 3.77 3.94 3.33 3.47 3.61 3.47 3.77 3.61 3.61
Kamis 4.24 4.24 4.43 3.75 3.90 4.06 3.90 4.24 4.06 4.06
port time (jam) 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Tabel 0-2 lama waktu terpakai
Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
kap. Kapal 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
kec.kapal 23 23 22 26 25 24 25 23 24 24
kompatibitas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
frekuensi 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00 48.00
Roundtrip (jam) Selasa Rabu Kamis 9.965 8.77 9.24 9.965 8.77 9.24 10.191 8.94 9.43 9.392 8.33 8.75 9.568 8.47 8.90 9.758 8.61 9.06 9.568 8.47 8.90 9.965 8.77 9.24 9.758 8.61 9.06 9.758 8.61 9.06
total roundtrip (jam) Selasa Rabu Kamis 40 26 18 30 18 9 31 18 9 19 17 9 19 8 9 20 9 9 19 8 9 20 9 9 20 9 9 10 9 9
Jam terpakai Jam tersedia 4063 2720 2778 2122 1752 1785 1752 1821 1785 1317
7920 7920 7920 7920 7920 7920 7920 7920 7920 7920
Utilitas 51% 34% 35% 27% 22% 23% 22% 23% 23% 17%
Tabel 0-3 biaya-biaya
Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
kap. Kapal 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
kec.kapal kompatibitasfrekuensi 23 1 48.00 23 1 48.00 22 1 48.00 26 1 48.00 25 1 48.00 24 1 48.00 25 1 48.00 23 1 48.00 24 1 48.00 24 1 48.00
Selasa 25,482,178 20,541,756 22,970,600 13,801,180 15,230,369 16,778,657 16,984,652 19,414,993 19,519,724 9,759,862
Biaya BBM Rabu 11,278,616 9,091,946 8,133,577 6,108,513 5,778,071 5,569,776 5,011,695 5,155,939 4,712,501 4,319,793
Kamis 2,519,400 2,200,770 2,009,592 1,882,140 1,791,103 1,722,825 1,669,720 1,627,236 1,592,476 1,563,510
Selasa 77,520 67,716 77,292 57,912 64,296 70,680 77,064 83,448 89,832 48,108
port cost Rabu 58,140 45,144 51,528 57,912 32,148 35,340 38,532 41,724 44,916 48,108
Total Kamis Biaya Variabel 38,760 39,454,614 22,572 31,969,904 25,764 33,268,353 28,956 21,936,612 32,148 22,928,135 35,340 24,212,617 38,532 23,820,195 41,724 26,365,064 44,916 26,004,366 48,108 15,787,489
Fixed Cost 158,280,000 171,470,000 184,660,000 197,850,000 211,040,000 224,230,000 237,420,000 250,610,000 263,800,000 276,990,000
Total Total Biaya Laut Biaya Laut per Tahun 197,734,614 9,491,261,487 203,439,904 9,765,115,370 217,928,353 10,460,560,947 219,786,612 10,549,757,394 233,968,135 11,230,470,462.04 248,442,617 11,925,245,628.05 261,240,195 12,539,529,366.90 276,975,064 13,294,803,060.52 289,804,366 13,910,609,571.12 292,777,489 14,053,319,478.48 9,491,261,487.07 kapal Terpilih CB 1
Opsi 3 CB frekuensi 4 Tabel 0-1 waktu tempuh
Rute 2A 2B 2C 2D 2E
Asal Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
Tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Jarak 70.4 67.8 67.7 83.8 65
demand CB 1 50 70 30 40 40
CB 2 3 3 3 4 3
CB 3 3 3 3 4 3
CB 4 3 3 3 4 3
Seatime (jam) CB 5 CB 6 CB 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
CB 8 3 3 3 3 3
CB 9 3 3 3 4 3
CB 10 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3
Tabel 0-2 lama waktu di pelabuhan
Rute 2A 2B 2C 2D 2E
Asal Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
Tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Jarak 70.4 67.8 67.7 83.8 65
demand 50 70 30 40 40
CB 1 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
CB 2 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
CB 3 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
CB 4 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
CB 5 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
Port time CB 6 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
CB 7 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
CB 8 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
CB 9 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
CB 10 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
frekuensi Rute 2A 2B 2C 2D 2E
4 per bulan Asal Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
48 tahun
Tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Jarak 70.4 67.8 67.7 83.8 65
demand 50 70 30 40 40
CB 1
Rute 2A 2B 2C 2D 2E
4 per bulan Asal Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
frekuensi Rute 2A 2B 2C 2D 2E
Asal Gresik Gresik Gresik Gresik Gresik
Tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
CB 4
CB 5 9 8 8 10 8
9 9 9 10 9
9 9 9 11 9
8 8 8 9 8
FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 Total per week Total per year
CB 1 18.24 26.69 8.89 20.57 17.30 91.70 4401.39
CB 2 18.24 17.79 8.89 10.29 8.65 63.86 3065.32
CB 3 9.40 18.33 9.15 10.62 8.91 56.41 2707.64
CB 4 8.42 16.43 8.21 9.45 8.00 50.50 2424.00
comdays 1 year
7920
7920
7920
roundtrip CB 6 9 9 9 10 8
CB 7
CB 8
9 8 8 10 8
Lama Kapal Terpakai (jam) CB 5 CB 6 CB 7 8.63 8.87 8.63 16.85 17.30 16.85 8.42 8.64 8.42 9.70 9.98 9.70 8.20 8.42 8.20 51.80 53.21 51.80 2486.40 2554.00 2486.40 Lama kapal Tersedia (jam) 7920 7920 7920 7920
CB 9
CB 10 9 9 9 10 8
9 9 9 10 9
9 9 9 10 8
CB 8 9.12 17.79 8.89 10.29 8.65 54.74 2627.48
CB 9 8.87 17.30 8.64 9.98 8.42 53.21 2554.00
CB 10 8.87 17.30 8.64 9.98 8.42 53.21 2554.00
7920
7920
7920
48 tahun
Tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
4 per bulan
CB 3
9 9 9 10 9
Tujuan
frekuensi
CB 2
Jarak 70.4 67.8 67.7 83.8 65
demand 50 70 30 40 40
CB 1
CB 2 7,970,682 11,520,907 3,834,724 9,465,696 7,368,213 40,160,221
CB 3 8,577,578 8,265,794 4,126,901 5,092,232 3,965,014 30,027,519
CB 4 4,797,462 9,246,275 4,616,433 5,695,903 4,435,404 28,791,477
Biaya BBM+Biaya Pelabuhan (Biaya Variabel) CB 5 CB 6 CB 7 4,340,822 4,790,918 5,277,725 8,367,431 4,617,543 5,086,725 4,177,673 4,610,875 5,079,378 5,150,523 5,684,469 6,262,112 4,014,524 4,430,831 4,881,032 26,050,974 24,134,636 26,586,972
CB 8 5,350,795 5,157,450 5,150,013 6,347,268 4,949,232 26,954,758
CB 9 6,109,478 5,888,467 5,879,966 7,248,536 5,650,455 30,776,902
CB 10 6,151,336 5,929,132 5,920,586 7,296,538 5,689,836 30,987,427
6,160,912 5,938,708 5,930,162 7,306,114 5,699,412 31,035,307
48 tahun Jarak demand 70.4 50 67.8 70 67.7 30 83.8 40 65 40 Biaya sewa 1 minggu Biaya sewa 1 tahun
CB 1 22,611,428.57 22,611,428.57 22,611,428.57 22,611,428.57 22,611,428.57 158,280,000.00 7,461,771,428.57
CB 2 24,495,714.29 24,495,714.29 24,495,714.29 24,495,714.29 24,495,714.29 171,470,000.00 8,083,585,714.29
CB 3 26,380,000.00 26,380,000.00 26,380,000.00 26,380,000.00 26,380,000.00 184,660,000.00 8,705,400,000.00
CB 4 28,264,285.71 28,264,285.71 28,264,285.71 28,264,285.71 28,264,285.71 197,850,000.00 9,327,214,285.71
Biaya Sewa Kapal (Biaya Tetap) CB 5 CB 6 30,148,571.43 32,032,857.14 30,148,571.43 32,032,857.14 30,148,571.43 32,032,857.14 30,148,571.43 32,032,857.14 30,148,571.43 32,032,857.14 211,040,000.00 224,230,000.00 9,949,028,571.43 10,570,842,857.14
CB 7 33,917,142.86 33,917,142.86 33,917,142.86 33,917,142.86 33,917,142.86 237,420,000.00 11,192,657,142.86
CB 8 35,801,428.57 35,801,428.57 35,801,428.57 35,801,428.57 35,801,428.57 250,610,000.00 11,814,471,428.57
CB 9 37,685,714.29 37,685,714.29 37,685,714.29 37,685,714.29 37,685,714.29 263,800,000.00 12,436,285,714.29
CB 10 39,570,000.00 39,570,000.00 39,570,000.00 39,570,000.00 39,570,000.00 276,990,000.00 13,058,100,000.00
Tabel 0-3 Hasil Opsi 3 CB frekuensi 4
Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
Kapasitas 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Utilitas 56% 39% 34% 31% 31% 32% 31% 33% 32% 32%
Total Biaya 9,525,130,620.65 9,671,880,919.04 10,245,670,885.77 10,747,246,734.00 11,288,382,516.60 12,039,214,638.75 12,689,988,373.80 13,506,571,304.35 14,149,796,510.63 14,785,214,750.63
Opsi 3 CB frekuensi 2 Tabel 0-1 opsi 3 CB frekuensi 2
Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
FSO Abherka Tirta Makmur 36.5 44.5 27.4 35.6 18.8 27.5 16.8 24.6 17.3 16.8 17.7 17.3 17.3 16.8 9.1 17.8 8.9 17.3 8.9 17.3
Lama waktu kapal terpakai (jam) Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 17.8 30.9 26.0 17.8 20.6 17.3 18.3 21.2 17.8 8.2 18.9 16.0 8.4 19.4 16.4 8.6 10.0 8.4 8.4 9.7 8.2 8.9 10.3 8.7 8.6 10.0 8.4 8.6 10.0 8.4
1 minggu 155.6 118.6 103.7 84.6 78.3 62.1 60.4 54.7 53.2 53.2
1 Tahun 3733.4 2846.4 2487.7 2029.8 1880.1 1489.8 1450.4 1313.7 1277.0 1277.0
comdays (jam) 7920.0 7920.0 7920.0 7920.0 7920.0 7920.0 7920.0 7920.0 7920.0 7920.0
Tabel 0-2 biaya tetap dan biaya variabel
Armada CB 1 CB 2 CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
Biaya Variabel (BBM+Pelabuhan) FSO AbherkaTirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 15,941,363 19,201,511 7,669,448 14,198,544 12,866,367 16,531,589 8,253,803 10,184,464 9,594,924 13,869,413 9,232,866 11,391,807 8,681,644 12,551,147 4,177,673 10,301,047 9,581,837 9,235,086 4,610,875 11,368,938 10,555,450 10,173,449 5,079,378 6,262,112 10,701,590 10,314,900 5,150,013 6,347,268 6,109,478 11,776,934 5,879,966 7,248,536 6,151,336 11,858,264 5,920,586 7,296,538 6,160,912 11,877,416 5,930,162 7,306,114
PHE 5 11,052,320 7,930,027 8,870,807 8,029,049 8,861,662 4,881,032 4,949,232 5,650,455 5,689,836 5,699,412
Total Biaya Variabel 68,063,186 55,766,249 52,959,816 43,740,559 43,658,397 36,951,421 37,463,003 36,665,369 36,916,559 36,974,015
Tabel 0-3 Hasil Opsi 3 CB frekuensi 2
Armada Kapasitas Utilitas CB 1 30 47% CB 2 40 36% CB 3 50 31% CB 4 60 26% CB 5 70 24% CB 6 80 19% CB 7 90 18% CB 8 100 17% CB 9 110 16% CB 10 120 16%
Total Biaya 9,230,956,458 9,568,949,982 10,134,715,585 10,546,573,407 11,177,721,525 11,649,874,108 12,295,272,066 12,909,248,855 13,548,397,423 14,182,896,367
Biaya Tetap (Rp/ 2minggu) 316,560,000.00 342,940,000.00 369,320,000.00 395,700,000.00 422,080,000.00 448,460,000.00 474,840,000.00 501,220,000.00 527,600,000.00 553,980,000.00
Total Biaya Laut 1 Tahun 9,230,956,458.26 9,568,949,982.00 10,134,715,584.82 10,546,573,406.54 11,177,721,525.30 11,649,874,108.13 12,295,272,066.30 12,909,248,854.96 13,548,397,422.94 14,182,896,366.94
Opsi 1 PSV Tabel 0-1 POla pengiriman Bahan Makanan menggunakan PSV 1 Pola Operasi Kapal 1 food supply Platform senin LSB FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 senin Jarak 0 Seatime Port time waktu Roundtrip Biaya voyage port charge TCH 52,760,000
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Selasa 0
Rabu 0
Kamis 0
1 Jumat 0
52,760,000
52,760,000
52,760,000
52,760,000
Sabtu 2 4 3 6 5 7 Sabtu 103.65 10.365 4 14.365 42,543,342 18,709,306 52,760,000
Minggu
Minggu 0
52,760,000
demand ton box 10.5 5 14.7 6 6.3 4 8.4 5 8.4 5 Total 103.65 10.365 4 14.365 42,543,342 18,709,306 369,320,000 430,572,648
Tabel 0-2 pola pengiriman Fuel dan Air Tawar menggunakan PSV 2 pola fuel supply kapal 2 Platform senin LSB FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5 senin jarak 0 Seatime Port time waktu Roundtrip biaya voyage 0 port charge TCH 51,526,612
Selasa
Rabu
Kamis 2 4 3 1 7 5 6 Selasa Rabu Kamis 0 0 105.95 10.595 10 20.595 0 0 49,235,958 18,944,807 51,526,612 51,526,612 51,526,612
Jumat
Sabtu
Minggu
Jumat 0
Sabtu 0
Minggu 0
0
0
0
51,526,612
51,526,612
51,526,612
Total Cost
minggu 859,439,695
Muatan fuel ton drum 10.30 8 26.06 19 15.20 11 0.27 1 0.86 1 Total 105.95 10.595 10 20.595 49,235,958 18,944,807 360,686,282 428,867,047 Tahun 41,253,105,364
Air Tawar ton drum 29.40 27 21.00 20 12.60 12 16.80 16 16.80 16
Kapal Tersedia 7920 7920
utilitas gabungan 21% 21%
Tabel 0-3 Utilitas Kapal PSV OPSI 1
Supply 1 Supply 2
PSV 1 10.4 10.6
Seatime PSV 2 10.4 10.6
PSV 1 4 10
Port time PSV 2 4 10
Total Waktu 14.4 20.6
lama kapal terpakai 689.52 988.56
Utilitas 9% 12%
Opsi 2 PSV Tabel 0-1 Perhitungan Waktu Tempuh Kapal per Roundtrip
No 1 2 3 4 5
Fleets
jarak 1 Nm 103.65 103.65 103.65 103.65 103.65
PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
jarak2 seatime 1 seatime2 port time 1 port time 1 port time 2 port time 2 ROUNDTRIP Nm jam jam muat (jam) bongkar(jam) muat (jam) bongkar(jam) Jam Jam 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 Tabel 0-2 Perhitungan Biaya-biaya
Fleets PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
jarak 1 Nm 103.65 103.65 103.65 103.65 103.65
jarak2 Nm 105.95 105.95 105.95 105.95 105.95
voyage cost per rountrip 1 2 42,543,342 43,487,381 42,543,342 43,487,381 44,415,249 45,400,826 30,778,563 31,461,541 29,371,543 30,023,299
Port cost per roundtrip 1 2 18,653,056 18,653,056 18,651,691 18,651,691 18,597,091 18,597,091 18,589,174 18,589,174 18,234,688 18,234,688
TCH per Tahun 17,410,800,000 17,003,781,848 14,930,383,498 16,931,955,116 13,058,100,000
Total variabel cost 1 2 2,937,427,092.82 2,982,740,985.07 2,937,361,572.82 2,982,675,465.07 3,024,592,310.63 3,071,900,014.14 2,369,651,371.13 2,402,434,326.69 2,285,099,082.26 2,316,383,388.42
Tabel 0-3 Penugasan Kapal dan Hasil Model Fleets PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
jarak 1 Nm 103.65 103.65 103.65 103.65 103.65
jarak2 Nm 105.95 105.95 105.95 105.95 105.95
TCH per Tahun 17,410,800,000 17,003,781,848 14,930,383,498 16,931,955,116 13,058,100,000
Total variabel cost 1 2 2,937,427,092.82 2,982,740,985.07 2,937,361,572.82 2,982,675,465.07 3,024,592,310.63 3,071,900,014.14 2,369,651,371.13 2,402,434,326.69 2,285,099,082.26 2,316,383,388.42
Armada 1 2 3 4 5
Kapal Terpilih 1 0 0 1 0 0 1 <= 1
2 0 0 0 1 0 1 <= 1
0 0 1 1 0 2
constraint <= 1.00 <= 1.00 <= 1.00 <= 1.00 <= 1.00 = 2.00
Total biaya per Tahun 1 2 17,954,975,808.98 19,334,389,442.20 Total Cost 37,289,365,251.19
Tabel 0-4 Perhitungan Utilitas per kapal Fleets PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
jarak 1 Nm 103.65 103.65 103.65 103.65 103.65
jarak2 seatime 1 seatime2 port time 1 port time 1 port time 2 port time 2 ROUNDTRIP Nm jam jam muat (jam) bongkar(jam) muat (jam) bongkar(jam) Jam Jam 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00 105.95 11.00 11.00 3.00 3.00 10 10 28.00 42.00
comdays waktu terpakai 1 tahun(Jam) Utilitas Kapal Utilitas Gabunga Jam 1 2 1 2 7920 1344 2016 17% 25% 42% 7920 1344 2016 17% 25% 42% 7920 1344 2016 17% 25% 42% 7920 1344 2016 17% 25% 42% 7920 1344 2016 17% 25% 42%
Tabel 0-5 Rangkuman hasil Model Opsi 2 PSV
Opsi Biaya 1 kapal terpakai Biaya 2 kapal terpakai
Armada Kapal 3 Kapal 4 Kapal 3 Kapal 4
Biaya Laut 21,026,875,823.12 21,704,040,813.34 17,954,975,808.98 19,334,389,442.20 37,289,365,251.19
Utilitas Kapal 42% 42% 17% 25%
Opsi 3 PSV Destination: FSO Abherka Tabel 0-1 Rute dan Perhitungan Lama Waktu Kapal Terpakai (Jam)
rute 2A
Armada Kapal 1 Kapal 2 Kapal 3 Kapal 4 Kapal 5
asal LSB
tujuan FSO Abherka
demand 1 box
demand 2 drum 35
5
Seatime Port time 1 Port time 2 Roundtrip 1 6.66 1.2272727 2.59090909 16 6.66 1.2272727 2.59090909 16 6.66 1.2272727 2.59090909 16 6.66 1.2272727 2.59090909 16 6.66 1.2272727 2.59090909 16
Kapal Terpakai Roundtrip 2 supply 1 supply 2 18.50181818 757.18 888.09 18.50181818 757.18 888.09 18.50181818 757.18 888.09 18.50181818 757.18 888.09 18.50181818 757.18 888.09
Tabel 0-2 Model Penugasan Kapal
Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
kapasitas deck (box) (drum) 53 290 53 288 71 391 46 253 16 84
demand 1 0 0 0 0 1 1 <= 1
Jarak Nm 67
demand 2 0 0 1 0 0 1 <= 1
Batasan 0 0 1 0 1 2
<= <= <= <= <= =
1 1 1 1 1 2
Tabel 0-3 Model Penugasan dan Hasil Model Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
Luas Deck 390 387 525 340 112.5
pemenuhan demand frekuensi by cargo demand 1 demand 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 391 0 1 0 0 0 0 16 0 1 0 16.00 391.00 Total biaya Voyage >= >= 5.00 35.00
Biaya fixed 1 2 17,410,800,000.00 17,410,800,000.00 17,003,781,848.18 17,003,781,848.18 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 16,931,955,115.51 16,931,955,115.51 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 Total Biaya Fixed
biaya voyage 44,602,700.38 44,601,335.38 45,643,934.83 36,463,495.53 35,420,269.02 3,891,081,784.44
Total Cost
Armada Kapal 5 Kapal 3
Biaya fixed 1 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 27,988,483,498.35
31,879,565,282.79
Muatan Makanan BBM dan Air tawar (box) (drum) 1,700,172,913 1,700,172,913 2,190,908,872 2,190,908,872
Total biaya menggunakan 1 kapal 16,458,445,825 19,312,201,242
Destination: Tirta Makmur Tabel 0-4 Rute dan Perhitungan Lama Waktu Kapal Terpakai (Jam)
rute 2B
Armada Kapal 1 Kapal 2 Kapal 3 Kapal 4 Kapal 5
asal LSB
tujuan
demand 1 box
Tirta Makmur 6
Seatime Port time 1 Port time 2 Roundtrip 1 7.56 1.3 2.8181818 18 7.56 1.3 2.8181818 18 7.56 1.3 2.8181818 18 7.56 1.3 2.8181818 18 7.56 1.3 2.8181818 18
demand 2 Jarak drum Nm 40 75.6
Kapal Terpakai Roundtrip 2 supply 1 supply 2 20.75636364 847.94182 996.3055 20.75636364 847.94182 996.3055 20.75636364 847.94182 996.3055 20.75636364 847.94182 996.3055 20.75636364 847.94182 996.3055
Utilitas 21% 21%
Tabel 0-5 Model Penugasan Kapal
Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
kapasitas deck box drum 53 290 53 288 71 391 46 253 16 84
demand 1 0 0 1 0 0 1 <= 1
demand 2 0 0 0 0 1 1 <= 1
batasan 0 <= 1 0 <= 1 1 <= 1 0 <= 1 1 <= 1 2 = 2
Tabel 0-6 Model Penugasan kapal dan Hasil Model
Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
Luas Deck 390 387 525 340 112.5
frekuensi by cargo demand 1 demand 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 71 0 1 0 0 0 0 0 0 84 0 1 71.00 84.00 Total Variabel cost >= >= 6.00 40.00
biaya voyage 48,785,084.75 48,783,719.75 49,974,589.40 39,554,620.06 38,386,723.21 4,241,343,005.04
Biaya fixed 1 2 17,410,800,000.00 17,410,800,000.00 17,003,781,848.18 17,003,781,848.18 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 16,931,955,115.51 16,931,955,115.51 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 Total Fixed cost
Total Cost
Armada Kapal 5 Kapal 3
Muatan Makanan BBM dan Air tawar (box) (drum) 1,842,562,714 1,842,562,714 2,398,780,291 2,398,780,291
Biaya fixed 1 14,930,383,498 13,058,100,000 27,988,483,498
32,229,826,503.39
Total biaya menggunakan 1 kapal 16,743,225,428 19,727,944,081
Utilitas 23% 23%
Destination: Baruna Tabel 0-7Rute dan Perhitungan Lama Waktu Kapal Terpakai (Jam)
rute
asal
tujuan
2E
LSB
Baruna
Armada Seatime Port time 1Port time 2 Roundtrip 1 Kapal 1 6.06 1.1818182 2.0909091 14 Kapal 2 6.06 1.1818182 2.0909091 14 Kapal 3 6.06 1.1818182 2.0909091 14 Kapal 4 6.06 1.1818182 2.0909091 14 Kapal 5 6.06 1.1818182 2.0909091 14
demand 1 box 4
Roundtrip 2 16.30181818 16.30181818 16.30181818 16.30181818 16.30181818
demand 2 drum 24
Jarak Nm 60.6
Kapal Terpakai supply 1 supply 2 695.21455 782.4873 695.21455 782.4873 695.21455 782.4873 695.21455 782.4873 695.21455 782.4873
Tabel 0-8 Model Penugasan Kapal dan Hasil model
Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
Luas Deck 390 387 525 340 112.5
frekuensi by cargo demand 1 demand 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 391 0 1 0 0 0 0 16 0 1 0 16.00 391.00 Total Variable cost >= >= 4.00 24.00
biaya voyage 41,814,444.13 41,813,079.13 42,756,831.78 34,402,745.84 33,442,632.89 3,657,574,304.04
Biaya fixed 1 2 17,410,800,000.00 17,410,800,000.00 17,003,781,848.18 17,003,781,848.18 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 16,931,955,115.51 16,931,955,115.51 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 Total Fixed cost
Total Cost
Armada Kapal 5 Kapal 3
Muatan Makanan BBM dan Air tawar (box) (drum) 1,605,246,379 1,605,246,379 2,052,327,925 2,052,327,925
Biaya fixed 1 14,930,383,498 13,058,100,000 27,988,483,498
31,646,057,802.39
Total biaya menggunakan 1 kapal 16,268,592,757.22 19,035,039,349.21
Utilitas 19% 19%
Destination: MOPU Tabel 0-9 Rute dan Perhitungan Lama Waktu Kapal Terpakai (Jam)
rute 2D
Armada Kapal 1 Kapal 2 Kapal 3 Kapal 4 Kapal 5
asal LSB
tujuan Mopu
Seatime Port time 1Port time 2 Roundtrip 1 6.96 1.227273 1.772727 16 6.96 1.227273 1.772727 16 6.96 1.227273 1.772727 16 6.96 1.227273 1.772727 16 6.96 1.227273 1.772727 16
demand 1 box 5
demand 2 Jarak drum Nm 17 69.6
Kapal Terpakai Roundtrip 2 supply 1 supply 2 17.46545455 785.97818 838.3418 17.46545455 785.97818 838.3418 17.46545455 785.97818 838.3418 17.46545455 785.97818 838.3418 17.46545455 785.97818 838.3418
Tabel 0-10 Penugasan kapal dan hasil model Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
Luas Deck 390 387 525 340 112.5
frekuensi by cargo demand 1 demand 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 71 0 1 0 0 0 0 0 0 84 0 1 71.00 84.00 Total Variable cost >= >= 5.00 17.00
biaya voyage 45,996,828.50 45,995,463.50 45,643,934.83 37,493,870.38 36,409,087.08 3,938,545,051.50
Biaya fixed 1 2 17,410,800,000.00 17,410,800,000.00 17,003,781,848.18 17,003,781,848.18 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 16,931,955,115.51 16,931,955,115.51 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 Total Fixed cost
Total Cost
Armada Kapal 5 Kapal 3
Biaya fixed 1 14,930,383,498 13,058,100,000 27,988,483,498
31,927,028,549.85
Muatan Makanan BBM dan Air tawar (box) (drum) 1,747,636,179.79 1,747,636,179.79 2,190,908,871.71 2,190,908,871.71
Total biaya menggunakan 1 kapal 16,553,372,359.58 19,312,201,241.77
Utilitas 21% 21%
Destination: PHE 5 Tabel 0-11 Rute dan Perhitungan Lama Waktu Kapal Terpakai (Jam)
rute
asal
2D
Armada Kapal 1 Kapal 2 Kapal 3 Kapal 4 Kapal 5
Seatime 5.46 5.46 5.46 5.46 5.46
LSB
Port time 1 1.2272727 1.2272727 1.2272727 1.2272727 1.2272727
tujuan
demand 1 box
PHE 5
Port time 2 1.77272727 1.77272727 1.77272727 1.77272727 1.77272727
5
Roundtrip 1 13 13 13 13 13
Roundtrip 2 14.46545455 14.46545455 14.46545455 14.46545455 14.46545455
demand 2 Jarak drum Nm 17 54.6 Kapal Terpakai supply 1 supply 2 641.97818 694.3418 641.97818 694.3418 641.97818 694.3418 641.97818 694.3418 641.97818 694.3418
Tabel 0-12 penugasan Kapal dan hasil model
Armada PSV 1 PSV 2 PSV 3 PSV 4 PSV 5
Luas Deck 390 387 525 340 112.5
frekuensi by cargo demand 1 demand 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 71 0 1 0 0 0 0 0 0 84 0 1 71.00 84.00 Total variable cost >= >= 5.00 17.00
biaya variabel 39,026,187.88 39,024,822.88 39,869,728.73 32,341,996.16 31,464,996.76 3,424,066,823.64
Biaya fixed 1 2 17,410,800,000.00 17,410,800,000.00 17,003,781,848.18 17,003,781,848.18 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 16,931,955,115.51 16,931,955,115.51 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 total fixed cost
Total Cost
Armada Kapal 5 Kapal 3
Biaya Makanan BBM dan Air tawar (box) (drum) 1,510,319,844 1,510,319,844 1,913,746,979 1,913,746,979
Biaya fixed 1 0 0 14930383498 0 13058100000 27988483498
31,412,550,321.99
Total biaya menggunakan 1 kapal 16,078,739,688.98 18,757,877,456.65
Utilitas 17% 17%
Tabel 0-13 ringkasan Opsi 3 PSV Model
rute
Platform supply vessel
2A 2B 2C 2D 2E
asal LSB LSB LSB LSB LSB
Makanan Fuel dan air box drum FSO Abherka 5 35 Tirta Makmur 6 40 Baruna 1 4 24 Mopu Boss1 5 17 PHE 5 5 17 tujuan
Jarak kapal yang ditugaskan Utilitas kapal A Utilitas kapal B Nm Makanan Fuel dan air Makanan Fuel dan air Makanan Fuel dan air 66.6 PSV 5 PSV 3 9.6% 11.2% 9.6% 11.2% 75.6 PSV 3 PSV 5 10.7% 12.6% 10.7% 12.6% 60.6 PSV 5 PSV 3 8.8% 9.9% 8.8% 9.9% 69.6 PSV 3 PSV 5 9.9% 10.6% 9.9% 10.6% 54.6 PSV 3 PSV 5 8.1% 8.8% 8.1% 8.8% 47% 53.0% 47% 53.0%
Tabel 0-14 Total Biaya Hasil Model Model
rute
Platform supply vessel
2A 2B 2C 2D 2E
asal LSB LSB LSB LSB LSB
tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Jarak kapal yang ditugaskan Nm Makanan Fuel dan air 66.6 PSV 5 PSV 3 75.6 PSV 3 PSV 5 60.6 PSV 5 PSV 3 69.6 PSV 3 PSV 5 54.6 PSV 3 PSV 5
Voyage model 3,891,081,784.44 4,241,343,005.04 3,657,574,304.04 3,938,545,051.50 3,424,066,823.64
Fixed cost Kapal A kapal B 13,058,100,000.00 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 Biaya Total Hasil Model 13,058,100,000.00 14,930,383,498.35 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 47,141,094,467.01
Tabel 0-15 biaya laut kapal dengan 1 kapal rute 2A 2B 2C 2D 2E
asal LSB LSB LSB LSB LSB
tujuan FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Jarak kapal yang ditugaskan Utilitas gabungan Nm Makanan Fuel dan air Kapal A kapal B 66.6 PSV 5 PSV 3 20.8% 20.8% 75.6 PSV 3 PSV 5 23.3% 23.3% 60.6 PSV 5 PSV 3 18.7% 18.7% 69.6 PSV 3 PSV 5 20.5% 20.5% 54.6 PSV 3 PSV 5 16.9% 16.9% 100% 100%
Fixed cost Kapal A kapal B Kapal yang digunakan Kapal yang digunakan Voyage yg dipakai 13,058,100,000.00 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 PSV 5 3,400,345,825.46 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 PSV 5 3,685,125,427.82 13,058,100,000.00 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 PSV 5 3,210,492,757.22 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 PSV 5 3,495,272,359.58 14,930,383,498.35 13,058,100,000.00 13,058,100,000.00 PSV 5 3,020,639,688.98 Total biaya voyage 16,811,876,059.08 Total Biaya Laut 29,869,976,059.08
Ringkasan Alternatif 1 Tabel 0-1 Hasil Alternatif 1
Biaya CB KapasitasBiaya Per Perjalanan OPSI 1 CB 120 302,776,501.42 OPSI 2 CB 30 197,734,614.31 OPSI 3 CB FREKUENSI 30 4 198,440,221.26 OPSI 3 CB FREKUENSI 30 2 384,623,185.76 Alternatif 1 Model yang tepat digunakan BiayaKapasitas Psv deckBiaya (m2) Per Perjalanan OPSI 1 PSV390 dan 288 859,441,485.21 OPSI 2 PSV 112.5 438,059,912.98 OPSI 3 PSV 112.5 622,291,167.90
Biaya Per Tahun 14,533,272,068.06 9,491,261,487.07 9,525,130,620.65 9,230,956,458.26 9,230,956,458.26 Biaya Per Tahun 41,253,191,290.13 21,026,875,823.12 29,869,976,059.08
Biaya CB + PSV
30,257,832,281.38
Alternatif 2 Platform abherka Tirta Makmur Baruna Mopu PHE
Asumsi
Manusia 50
Demand makanan 5
70 30 40 40
drum 35
6 4 5 5
40 24 17 17
dikirim hanya dari shorebase lamongan Dikirim satu minggu sekali Tabel 0-1 Perhitungan lama waktu tempuh 1 roundtrip
Armada
Luas Deck (m2)
CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
61.0 83.3 112.5 100.7 109.4 118.1 126.8 135.5
kapasitas pax drum box 50 45 8 60 61 70 83 80 74 90 81 100 87 110 94 120 100
11 15 13 14 15 17 18
Armada CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10 Armada CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
Seatime (jam) abherka Tirta Makmur Baruna 3.03 3.44 2.75 2.56 2.91 2.33 2.66 3.02 2.42 2.78 3.15 2.53 2.66 3.02 2.42 2.90 3.29 2.63 2.78 3.15 2.53 2.78 3.15 2.53
Mopu 3.16 2.68 2.78 2.90 2.78 3.03 2.90 2.90
PHE 2.48 2.10 2.18 2.28 2.18 2.37 2.28 2.28
Port time 2 (jam) abherka Tirta Makmur Baruna Mopu 2.59 2.82 2.09 1.77 2.59 2.82 2.09 1.77 2.59 2.82 2.09 1.77 2.59 2.82 2.09 1.77 2.59 2.82 2.09 1.77 2.59 2.82 2.09 1.77 2.59 2.82 2.09 1.77 2.59 2.82 2.09 1.77
PHE 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77 1.77
roundtrip 1 (jam) abherka Tirta Makmur Baruna Mopu 5.48 5.98 5.12 5.62 5.02 5.45 4.69 5.13 5.12 5.57 4.79 5.24 5.23 5.70 4.89 5.35 5.12 5.57 4.79 5.24 5.35 5.83 5.00 5.48 5.23 5.70 4.89 5.35 5.23 5.70 4.89 5.35
PHE 4.94 4.55 4.64 4.73 4.64 4.83 4.73 4.73
Dihitung dari LSB menggunakan armada CB 3- CB 10
Port time 1 (jam) abherka Tirta Makmur Baruna 1.23 1.27 1.18 1.23 1.27 1.18 1.23 1.27 1.18 1.23 1.27 1.18 1.23 1.27 1.18 1.23 1.27 1.18 1.23 1.27 1.18 1.23 1.27 1.18
Mopu 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23
PHE 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23
roundtrip 2 (jam) abherka Tirta Makmur Baruna 8.21 9.07 6.94 7.74 8.54 6.51 7.85 8.66 6.61 7.96 8.79 6.71 7.85 8.66 6.61 8.08 8.92 6.82 7.96 8.79 6.71 7.96 8.79 6.71
Mopu 6.71 6.22 6.33 6.45 6.33 6.57 6.45 6.45
PHE 6.03 5.65 5.73 5.82 5.73 5.92 5.82 5.82
Tabel 0-2 biaya variabel Armada CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
abherka 4,465,388.10 4,024,337.02 4,441,079.48 4,892,550.47 4,952,617.43 5,661,289.57 5,691,828.52 5,691,828.52
Tirta Makmur 5,068,818.92 4,568,166.35 5,041,225.35 5,553,705.94 5,621,890.05 6,426,328.70 6,460,994.53 6,460,994.53
Biaya Pelayaran Baruna 4,063,100.88 3,661,784.13 4,040,982.23 4,451,780.16 4,506,435.68 5,151,263.48 5,179,051.17 5,179,051.17
Mopu 4,666,531.70 4,205,613.46 4,641,128.10 5,112,935.63 5,175,708.30 5,916,302.61 5,948,217.19 5,948,217.19
PHE 3,660,813.66 3,299,231.25 3,640,884.98 4,011,009.84 4,060,253.93 4,641,237.39 4,666,273.83 4,666,273.83
abherka 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
Tirta Makmur 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
Biaya Pelabuhan Baruna 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
Mopu 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
PHE 13,215,764.00 13,218,956.00 13,222,148.00 13,225,340.00 13,228,532.00 13,231,724.00 13,234,916.00 13,238,108.00
Tabel 0-3 Hasil Alternatif 2 Armada CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
TCH 26,380,000.00 28,264,285.71 30,148,571.43 32,032,857.14 33,917,142.86 35,801,428.57 37,685,714.29 39,570,000.00
Abherka 22,146,540.19 21,267,630.04 22,104,306.95 23,010,440.94 23,133,766.85 24,554,303.13 24,618,573.03 24,621,765.03
Tirta Makmur 23,353,401.84 22,355,288.69 23,304,598.70 24,332,751.88 24,472,312.10 26,084,381.39 26,156,905.06 26,160,097.06
Biaya Variabel Baruna 21,341,965.76 20,542,524.27 21,304,112.45 22,128,900.31 22,241,403.35 23,534,250.96 23,593,018.34 23,596,210.34
Mopu 22,548,827.41 21,630,182.92 22,504,404.20 23,451,211.25 23,579,948.60 25,064,329.22 25,131,350.38 25,134,542.38
PHE 20,537,391.33 19,817,418.50 20,503,917.95 21,247,359.69 21,349,039.85 22,514,198.78 22,567,463.66 22,570,655.66
Total Biaya Variabel 219,856,253 211,226,089 219,442,681 228,341,328 229,552,942 243,502,927 244,134,621 244,166,541
Biaya per minggu 404,516,253.07 409,076,088.85 430,482,680.50 452,571,328.13 466,972,941.50 494,112,926.96 507,934,620.94 521,156,540.94 Kapal yang dipakai
Tabel 0-4 Utilitas Kapal
Armada CB 3 CB 4 CB 5 CB 6 CB 7 CB 8 CB 9 CB 10
total terpakai (jam) minggu Tahun 64.09 3076.36 59.52 2856.84 60.52 2905.13 61.61 2957.45 60.52 2905.13 62.80 3014.32 61.61 2957.45 61.61 2957.45
Utilitas (%) 39% 36% 37% 37% 37% 38% 37% 37%
Biaya Per Tahun 19,416,780,147.27 19,635,652,264.62 20,663,168,664.00 21,723,423,750.00 22,414,701,192.00 23,717,420,493.91 24,380,861,805.00 25,015,513,965.00 19,416,780,147.27 CB 3
Ringkasan Hasil Alternatif 1 dan 2 Tabel 0-1 Hasil Perbandingan Alternatif 1 dan 2
Biaya CB Kapasitas Biaya Per Perjalanan OPSI 1 CB 120 302,776,501.42 OPSI 2 CB 30 197,734,614.31 OPSI 3 CB FREKUENSI 4 30 198,440,221.26 OPSI 3 CB FREKUENSI 2 30 384,623,185.76 Alternatif 1 Model yang tepat digunakan Biaya Psv Kapasitas deck (m2) Biaya Per Perjalanan OPSI 1 PSV 390 dan 288 859,441,485.21 OPSI 2 PSV 112.5 438,059,912.98 OPSI 3 PSV 112.5 622,291,167.90 Biaya CB Kapasitas deck (m2) Biaya Per Minggu Alternatif 2 Kapal crewboat 2 muatan 61 404,516,253.07 Model yang tepat digunakan *menggunakan kapal CB 3
kapal yang dipakai Kapasitas Kapal
CB 3
CB. SMS Prestige kec 8 box 45 drum 50 pessengers
Biaya Per Tahun 14,533,272,068.06 9,491,261,487.07 9,525,130,620.65 9,230,956,458.26 9,230,956,458.26 Biaya Per Tahun 41,253,191,290.13 21,026,875,823.12 29,869,976,059.08 Biaya Per Tahun 19,416,780,147.27 19,416,780,147.27
24 Knot
Jadwal Mingguan Jadwal FSO Abherka Tirta Makmur Baruna 1 Mopu Boss1 PHE 5
Mon
Tue
Wed
Thu
Jadwal pengiriman Fuel + CREW Jadwal crewchange + FOOD Fuel Food
Fri
Sat
Sun
Biaya CB + PSV
30,257,832,281.38
BIODATA PENULIS
Penulis dilahirkan di Sidoarjo, 3 Agustus 1993. Riwayat pendidikan formal penulis dimulai dari TK Dharma Wanita (19971999), MI Himatul Ulyah Tlasih Sidoarjo (1999-2005), SMPN 4 Sidoarjo (2005-2008), SMA Muhammadiyah 3 Sidoarjo (20082011) dan pada tahun 2011, penulis diterima melalui jalur SNMPTN Tulis di Jurusan Transportasi Laut Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Penulis pernah aktif pada organisasi dan kegiatan yang ada di kampus, antara lain tercatat sebagai sekretaris Departemen Minat dan Bakat, Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan periode 2012-2013, Sekretaris FORTRANS (Forum Transportasi Laut) 2012, Sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Transportasi Laut Periode 2013-2014. Peserta Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Pra Tingkat Dasar, LKMM Tingkat Dasar, dan LKMM Tingkat Menengah. Selain itu, penulis juga pernah aktif menjadi panitia kegiatan di berbagai macam kegiatan, antara lain SISLOGNAS, Temu Alumni FTK, SAMPAN 6 dan 7, Seminar Port Developing Indonesia-Belanda, dan Pelayaran IPTEK pertama Jurusan Transportasi Laut Surabaya-Jakarta.
Email:
[email protected]