BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam menjelaskan dan menjawab permasalahan yang dikemukakan, diperlukan metode penelitian dengan teknik pengumpulan data yang tepat dan akurat agar tujuan dari penelitian dapat dicapai dengan baik. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
3.1.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dihimpun melalui penyebaran kuesioner yang telah di siapkan sebelumnya. Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengidentifikasikan seluruh konsep yang menjadi tujuan penelitian (Malhotra, 2005). Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data deskriptif guna menguji hipotesis dan model analisis. Untuk memperoleh data tersebut digunakan kuesioner yang besifat tertutup yaitu sejumlah daftar pernyataan/pertanyaan dimana di dalamnya terdapat beberapa alternatif jawaban atau respon, kemudian responden diminta memilih satu jawaban saja dari beberapa alternatif jawaban yang ada.
47
Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009
48
3.2.
Jenis/Tipe Penelitian
Menurut tingkat eksplanasinya penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian. Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan antara variabel (Singarimbun, 1981). Penelitian eksplanatif memerlukan perencanaan. Perencanaan sangat diperlukan agar uraian tersebut benar-benar sudah mencakup seluruh persoalan dalam setiap fasenya. Perumusan persoalan yang tepat akan menunjukkan informasi macam apa yang sebenarnya diperlukan. Dengan metode eksplanatif, penelitian digunakan dengan jenis penelitian sensus. Penelitian sensus merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan infromasi yang spesifik (Usman & Akbar, 2008). Berdasarkan informasi tersebut, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode survei dengan bantuan kuesioner, dimana respondennya adalah pegawai Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Departemen Agama.
3.3.
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner. Kuesioner berisikan instrumen untuk masing-masing variabel penelitian disusun untuk menggali informasi lebih lanjut dari setiap variabel. Setiap butir pernyataan/pertanyaan terdiri atas lima pilihan jawaban, dimulai dari skala 1 sampai dengan 7. Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009
49
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada para pegawai Direktorat Pendidikan Madrasah dilakukan secara langsung. Pertimbangan pengambilan obyek penelitian di Direktorat Pendidikan Madrasah karena para pegawai di Direktorat Pendidikan Madrasah perilakunya rasional dan memiliki tingkat intelektual yang memadai sebagai responden. Selain itu data juga didapatkan dari data sekunder yaitu dengan melakukan studi perpustakaan melalui literatur, surat kabar, jurnal, serta situs internet yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan masalah penelitian
3.4.
Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi merupakan gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa untuk kepentingan riset (Malhotra, 2005) serta sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian, dapat berupa lembaga, individu, kelompok, dokumen, atau konsep (Malo, 1986). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai/staf pelaksana yang ada di Direktorat Pendidikan Madrasah yang berjumlah tujuh puluh tujuh orang.
3.4.2. Sampel
Penelitian yang menggunakan seluruh anggota polpulasinya disebut sampel total (total sampling) atau sensus. Penggunaan metode ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil (mudah dijangkau). Dalam penelitian ini, karena jumlah populasi relatif kecil dan relatif mudah dijangkau, maka penulis menggunakan metode total sampling. Dengan metode pengambilan sampel ini diharapkan hasilnya dapat cenderung lebih mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan dapat memperkecil pula terjadinya kesalahan/penyimpangan terhadap Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009
50
nilai populasi (Usman & Akbar, 2008)
3.5.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid. Dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan pearson correlation product moment yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masingmasing butir pernyataan dengan total skor (Ghozali, 2001). Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 atau sig. < 0,05 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di atas 0,05 atau sig. > 0,05 maka butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid. Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator masing-masing variabel, yang menunjukkan tingkatan dimana indikator mengindikasikan variabel mana yang secara umum laten (the common latent (unubsorved). Pengukuran reliabilitas yang tinggi menyediakan dasar bagi peneliti bagi tingkat konfidensi bahwa masing-masing indikator bersifat konsisten dalam pengukurannya.
Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009
51
Nilai
reliabilitas
dengan
menggunakan
Cronbach
Alpha
yang
menunjukkan tingkat korelasi dan hubungan antar butir-butir kuesioner yang biasanya dapat diterima adalah 0.70 (Sekaran, 2006). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Malhotra (2005) yang menyatakan bahwa nilai Alpha yang baik adalah di atas 0.6. Semakin tinggi nilai alpha, berarti skala item pengukuran yang digunakan semakin baik.
3.6.
Teknik Analisis Data
Metode analisis data dilakukan melalui statistik deskriptif yang menjelaskan
karakteristik
responden
dengan
menggunakan
tabel
yang
menggambarkan kisaran teoritis, kisaran frekuensi, dan kisaran persentase. Analisis data dimulai setelah data terkumpul, dengan langkah selanjutnya ialah menganalisis data berdasarkan metode analisis yang sesuai untuk digunakan. Dalam kegiatan analisis dan pengolahan data dilakukan terhadap setiap kuesioner dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pernyataan/pertanyaan untuk masing-masing variabel. Pengolahan data hasil survei dilakukan dengan menggunakan program piranti lunak Statistic Product and Service Solution (SPSS). Data diolah untuk mendapatkan informasi deskriptif dan analisis model penelitian. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendapat gambaran jawaban responden secara deskriptif. Analisis model penelitian dilakukan untuk menguji model dan hipotesis penelitian. Dalam analisis model penelitian digunakan analisis korelasi berganda (multiple correlation) untuk mencari besarnya hubungan dan kontribusi dua variabel bebas atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Riduwan & Sunarto, 2007).
Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009
52
Pengukuran pada penelitian ini dilakukan secara kuantititatif yaitu untuk dapat mengetahui pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai/staf pelaksana di Direktorat Pendidikan Madrasah. Oleh karena itu, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis tingkat persetujuan responden. Dalam hal ini, pengukuran tingkat persetujuan menggunakan skala yang dikembangkan dari skala likert yang merupakan skala interval (Sekaran, 2006). Skala dalam penelitian ini menggunakan 5 poin skala yang diberikan bobot nilai, seperti dalam tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Skala Likert Jawaban
Nilai
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Keseluruhan data yang terkumpul akan dikelompokkan dan dicari rataratanya untuk mengetahui kekuatan tiap variabel. Mean atau nilai rata-rata digunakan dalam analisis data deskriptif untuk mengetahui bagaimana kecenderungan nilai tengah suatu data terkumpul. Dari hasil rata-rata ditentukan interval kelas untuk menentukan kategori penafsiran hasil data (Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2001):
Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009
53
Interval =
=
Nilai tertinggi − Nilai terendah Banyaknya Kelas
5 −1 = 0,8 5
Setelah diketahui besarnya interval, maka dapat ditentukan rentang skala dan kategori nilai rata-rata dari hasil kuesioner. Nilai dari hasil kuesioner tersebut ditafsirkan dalam tabel 3.2 berikut ini (Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2001):
Tabel 3.2 Kategori Nilai Rata-rata
Nilai Rata-Rata (X)
Penafsiran
1,00 ≤ x < 1,80
Sangat Rendah
1,80 ≤ x < 2,60
Rendah
2,60 ≤ x < 3,40
Cukup
3,40 ≤ x < 4,20
Tinggi
4,20 ≤ x < 5,00
Sangat Tinggi
Kemudian setelah didapatkan gambaran jawaban reponden secara deskriptif, langkah selanjutnya adalah menggunakan korelasi pearson product moment untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Kemudian untuk untuk mencari besarnya hubungan dan kontribusi dua variabel bebas atau lebih secara simultan (bersamasama) dengan variabel terikat digunakan analisis multiple correlation (Riduwan dan Sunarto, 2007). Dalam hal ini multiple correlation digunakan untuk mencari pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009
54
Rumus Korelasi Ganda: r² X1.Y + r² X2.Y − 2 (r X1.Y) . (r X2.Y) . (r X1.X2)
=
R X1 X2 Y
1 − r² X1. X2
dimana : R
= nilai koefisien korelasi ganda
r
= koefisien korelasi item
Selain itu, untuk dapat memberikan penafsiran terkadap koefisien korelasi yang didapat, maka dapat berpedoman pada tabel 3. 3 berikut (Riduwan dan Sunarto, 2007: 81). Tabel 3. 3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
sangat rendah
0,20 - 0,399
rendah
0,40 - 0,599
sedang
0,60 - 0,799
kuat
0,80 - 1,000
sangat kuat
Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009
55
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = R2 x 100% Dimana :
KP = nilai koefisien determinan R = nilai koefisien korelasi
3.7.
Keterbatasan Penelitian
Dengan pertimbangan keterbatasan kemampuan, waktu, biaya, dan agar diperoleh hasil yang optimal, maka dalam penelitian ini hanya dilakukan analisa kuantitatif. Penelitian difokuskan hanya pada tiga variabel yaitu motivasi dan budaya organisasi yang merupakan variabel bebas (independen), serta kinerja pegawai Direktorat Pendidikan Madrasah yang merupakan variabel terikat (dependen). Pada kenyataannya penulis menyadari bahwa masih banyak faktor lain yang dapat berpengaruh pada kinerja pegawai.
Universitas Indonesia
Pengaruh motivasi..., Farhatin Ladia, FISIP UI, 2009