7
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Desember 2010 bertempat di 5 Desa (Jorong) di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, yaitu Desa Rimbo Binuang, Katimaha, Pasaman Baru, Bandarjo dan Suko Menanti. Desain Penelitian Populasi Studi Satuan penarikan contoh dalam penelitian ini adalah masyarakat pemelihara anjing pemburu dan masyarakat pemelihara anjing bukan pemburu di 5 Desa (Jorong) di Kecamatan Pasaman. Kecamatan Pasaman dipilih sebagai daerah untuk melakukan penelitian ini karena berdasarkan data dari Dinas Peternakan Kabupaten Pasaman Barat, Kecamatan Pasaman merupakan kecamatan dengan jumlah populasi anjing terbanyak. Teknik Pengambilan Data Data di peroleh dengan cara melakukan wawancara terhadap masyarakat yang memelihara anjing dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Peternakan Kabupaten Pasaman Barat. Kuesioner yang digunakan terdiri atas pertanyaan yang meliputi identitas responden, kepemilikan dan cara pemeliharaan anjing, manajemen perawatan dan kesehatan anjing, karakteristik pemelihara anjing pemburu, kasus rabies di masyarakat serta tingkat pengetahuan masyarakat mengenai rabies.
Desain Kuesioner Kuesioner yang digunakan dirancang merujuk kepada literatur-literatur tentang profil masyarakat pemelihara anjing terutama profil sumberdaya manusia pemelihara anjing,cara pemeliharaan dan kesehatan anjing serta tingkat pengetahuan masyarakat mengenai rabies. Dalam upaya mengukur tingkat pengetahuan masyarakat, digunakan
pertanyaan “benar”, “tidak benar”, dan
“tidak tahu”di dalam kuesioner. Pertanyaan tersebut dikategorikan atas 4 kategori
8
pertanyaan. Kategori pertama terdiri atas masing-masing lima pertanyaan untuk masyakarat pemelihara anjing pemburu dan masyakarat pemelihara anjing bukan pemburu tentang hal-hal umum mengenai rabies, kategori kedua terdiri atas lima pertanyaan untuk masyarakat pemelihara anjing pemburu dan empat pertanyaan untuk masyarakat pemelihara anjing bukan pemburu mengenai penularan rabies. Kategori ketiga terdiri atas lima pertanyaan untuk masyarakat pemelihara anjing pemburu dan empat pertanyaan untuk masyarakat pemelihara anjing bukan pemburu mengenai vaksinasi dan tindakan pengendalian rabies, kategori keempat terdiri atas lima pertanyaan untuk masyarakat pemelihara anjing pemburu dan tiga pertanyaan untuk masyarakat pemelihara anjing bukan pemburu mengenai pencegahan rabies. Setelah kuesioner disusun, kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner.Uji validitas dan reliabilitas dijelaskan sebagai berikut: Uji validitas dilakukan dengan cara mewawancarai 30 rumah tangga yang memiliki anjing di Kabupaten Pasaman Barat dengan menggunakan instrument (kuesioner). Uji ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total melalui teknik correlation product moment. Angka korelasi harus dibandingkan dengan tabel angka kritis nilai r dengan taraf sigifikansi 5%.Bila nilai rXY>rtabel, item pertanyaan tersebut dikatakan valid. Dan sebaliknya, jika nilai rXY
Dimana r : koefisien korelasi product moment X : skor tiap pertanyaan/ item Y : skor total N : jumlah responden
9
Uji reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner yang telah diuji validitas. Teknik yang dipakai untuk menghitung indeks reliabilitas yaitudengan teknik belah dua. Teknik ini diperoleh dengan membagi item-item yang sudah valid menjadi dua bagian atau mengelompokkan item-item menjadi dua kelompok berdasarkan pada kelompok ganjil (nomor item ganjil) dan kelompok genap (nomoritem genap). Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan,sehingga diperoleh skor total untuk masing-masing item belahan. Selanjutnya skor total belahan pertama dan belahankedua dicari korelasinya dengan menggunakan teknik correlation product moment. Untuk mendapatkan nilai reliabilitas untuk keseluruhan item digunakan rumus:
Dimana,
rtot : angka reliabilitas keseluruhan item
rtt:angka reliabilitas belahan pertama dan kedua Bila nilairtotal>rtabel, item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel. Dan sebaliknya, jika nilai rtotal< rtabel, item pertanyaan tersebut tidak reliabel (Singarimbun dan Effendi 2008).
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas penting dalam menilai sejauh mana suatu alat pengukur (kuesioner) mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat
dipercaya atau diandalkan. Hasil perhitungan uji validitas dan
reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
10
Tabel 1 Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner No
Butir Pertanyaan
Nilai Korelasi (r) Uji Validitas
Nilai Korelasi (r) Uji Reliabilitas 0.93*
Butir Pertanyaan B Cara pemeliharaan anjing 0.64* Tempat anjing biasa diikat 0.52* Alat pengikat anjing 0.60* Jadwal membersihkan kandang 0.21** Cara membersihkan kandang 0.27** Cara pemeliharaan anjing lain 0.24** 0.77* Butir Pertanyaan C 1 Memandikan anjing 0.08** 2 Pola pemberian pakan anjing 0.13** 3 Jenis pakan anjing 0.15** 4 Cara memberikan pakan anjing 0.24** 5 Jadwal pemberian vitamin pada anjing 0.32** 6 Jadwal pemeriksaan kesehatan anjing 0.32** 7 Jenis penyakit pada anjing 0.20** 8 Jadwal vaksinasi 0.16** 0.95* Butir Pertanyaan D 1 Cara berburu 0.51* 2 Tempat berburu 0.41* 3 Cara membawa anjing ke tempat berburu 0.38* 4 Perlakuan terhadap anjing yang dibawa 0.75* 5 Asal anjing pemburu 0.75* 6 Cara memperoleh anjing pemburu 0.75* 0.21 Butir Pertanyaan E 1 Jumlah keluarga yang tergigit anjing 0.39* 2 Tingkat usia yang tergigit anjing 0.36* 3 Tindakan terhadap orang yang tergigit 0.36* 4 Tindakan terhadap anjing yang menggigit 0.87* 5 Jenis anjing yang mengigit 0.73* 6 Jumlah kasus rabies pada anjing 0.46* 7 Sumber informasi mengenai rabies pada anjing 0.62* Keterangan: * menunjukkan nilai yang signifikan pada p< 0.05 ** menunjukkan bahwa respon responden terhadap butir pertanyaan tersebut pada umumnya sama. 1 3 4 5 6 7
Teknik Penarikan Contoh Responden dalam penelitian ini diambildari 5 desa/jorong di Kecamatan Pasaman. Selanjutnya, dari keseluruhan desa/jorong terpilih tersebut diambil 100 rumah tangga dari masyarakat yang memelihara anjing pemburu dan 100 rumah tangga dari masyarakat yang memelihara anjing bukan pemburu. Rincian dari pengambilan rumah tangga tersebut adalah 40 rumah tanggadari Desa/Jorong Rimbo Binuang, 40 rumah tanggadari Desa/Jorong Katimaha, 40 rumah tangga dari Desa/Jorong Pasaman Baru, 40 rumah tanggadari Desa/Jorong Bandarjo dan 40 rumah tanggadari Desa/Jorong Suko Menanti. Dari 40 rumah tangga tersebut, 20 rumah tangga berasal dari masyarakatpemilik anjing pemburu dan 20 rumah
11
tangga pada masyarakat yang memiliki anjing bukan pemburu. Pemilihan rumah tangga di setiap desa/jorong dilakukan dengan purposive sampling karena tidak terdapat daftar pemilik anjing pemburu maupun bukan pemburu di setiap desa/jorong.
Analisis Data Data dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Kompilasi dan analisis data menggunakan piranti lunak Microsoft Excel 2007.