32
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian “Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh” yang dilakukan Departemen Gizi Masyarakat dan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan DIKTI Kemendiknas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study yaitu data diambil pada waktu tertentu secara bersamaaan dengan menganalisis hubungan antara faktor penentu positive deviance terhadap status gizi dan kesehatan balita. Lokasi penelitian dilaksanakan di Manggarai, Jakarta. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan kawasan kumuh menjadi pusat masalah gizi dan kesehatan karena kondisi tidak higienis. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Oktober 2012. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah anak balita dengan responden adalah ibu contoh yang bersedia untuk diwawancarai. Besar sampel diperoleh dengan menggunakan formula Cochran (1982) sebagai berikut:
n=
Di mana: n N
n0
n0 n −1 1+ 0 N
= besar sampel = ukuran populasi rumah tangga
s 2 t α2 ( v ) = d 2
s2 = ragam pendapatan rumah tangga (Rp/capita/month) tα/2(v) = nilai peubah acak t-student, sehingga : P(|t|>tα/2(v))=α; v = derajat bebas dari t d = akurasi antara parameter rata-rata pendapatan dengan rata-rata pendapatan rumah tangga di daerah kumuh, sehingga | x -µ| < d = rata-rata pendapatan contoh rumah tangga di daerah kumuh x µ = rata-rata pendapatan populasi rumah tangga di daerah kumuh Dari penelitian Patriasih et al. (2009) diketahui bahwa standar deviasi pendapatan rumah tangga yang memiliki anak jalanan di Bandung, Jawa Barat adalah Rp. 103.244 per kapita/bulan. Hal tersebut diasumsikan bahwa
33
pendapatan rumah tangga di daerah kumuh dapat diketahui melalui pendekatan pendapatan rumah tangga yang memiliki anak jalanan. Nilai standar deviasi digunakan untuk mendekati nilai s pada formula di atas sehingga s = 103 244,-. Nilai akurasi ditetapkan d = 20265, - (perbedaan maksimum antara rata-rata pendapatan contoh dengan populasinya), dengan jaminan sebesar 95% atau P (| - |µ
n0 =
103244 2 x1.96 2 = 99.71 ≈ 100 202652
ns = n0 = 100 Kriteria inklusi contoh adalah balita perempuan atau laki-laki, berusia 1260 bulan yang tinggal di pemukiman kumuh, dan responden bersedia untuk diwawancarai. Berdasarkan kriteria tersebut, dari 100 sampel yang ada, diambil sebanyak 41 sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode acak sederhana (Simple Random Sampling) yang dilakukan di beberapa rumah tangga yang terdapat di daerah Manggarai. Jenis dan Cara Pengambilan Data Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Berdasarkan Tabel 1 data primer meliputi data karakteristik anak balita, status gizi, dan kesehatan anak balita, karakteristik keluarga (besar keluarga, umur, pendidikan, pekerjaan orang tua, dan pendapatan keluarga), pengetahuan gizi ibu contoh, pola asuh makan, dan pola asuh kesehatan, PHBS dan sanitasi lingkungan. Data sekunder meliputi keadaan umum lokasi penelitian dan data penunjang lainnya. Pengumpulan data dibedakan berdasarkan sumber data. Pengambilan data primer dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Data sekunder diperoleh dari kantor kelurahan setempat. Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data No.
Variabel
1.
Karakteristik anak balita
2.
Status gizi anak balita
Data • Jenis kelamin • Umur • Berat badan • Tinggi Badan • BB/TB • BB/U • TB/U
Jenis Data Primer
Primer
Cara pengmpulan data Wawancara
Penimbangan dan pengukuran
34
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data (lanjutan) No.
Variabel
Data • Pernah/tidak sakit • Frekuensi sakit • Lama sakit •Besar keluarga •Umur orangtua •Pendidikan orangtua •Pekerjaan orangtua •Pendapatan kelurga
3.
Status kesehatan
4.
Karakteristik keluarga
5. 6.
PHBS Pengetahuan gizi ibu Sikap gizi ibu Perilaku gizi ibu Sanitasi lingkungan • Kondisi rumah • Sumber air • Sarana pembuangan limbah dan air limbah Lokasi penelitian
7. 8. 10.
11.
Primer
Cara pengmpulan data Wawancara
Primer
Wawancara
Primer Primer
Wawancara Wawancara
Primer Primer Primer
Wawancara Wawancara Wawancara
Jenis Data
Sekunder
Pengolahan dan Analisis Data Data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 meliputi coding, entry, editing, cleaning, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 16.0. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif, korelasi, dan uji beda. Status gizi diukur dengan menggunakan indikator berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB).
Dari
berbagai
jenis
indeks
tersebut
diatas,
untuk
menginterprestasikannya dibutuhkan ambang batas yang dapat disajikan ke dalam 3 cara yaitu median, persentil dan standar deviasi unit. Dalam penelitian penulis akan menggunakan cara Standar Deviasi (SD). Standar Deviasi (SD) disebut juga
Z-Score. WHO memberikan gambaran perhitungan SD unit
terhadap baku 2005. Pertumbuhan nasional untuk suatu populasi dinyatakan dalam positif dan negatif 2 SD unit (Z-Score) dari median. Rumus perhitungan Z-Score adalah: Z-Score= Nilai Z-Score kemudian dikonversi dengan tabel baku WHO 2005 (Anthro 2009). Status gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U, BB/TB dikategorikan menjadi tiga menurut standar baku Depkes RI 2010, yaitu :
35
Tabel 2 Kalsifikasi status gizi berdasarkan Depkes RI 2010 BB/U TB/U Gizi lebih Tinggi (z skor >+2) (z skor >+2) Gizi baik Normal (z skor ≥ -2 s/d +2) (z skor ≥ -2 s/d +2) Gizi kurang Pendek (z skor -3 s/d <-2) (z skor -3 s/d <-2) Gizi buruk Sangat pendek (z skor <-3) (z skor <-3)
BB/TB Gemuk (z skor >+2) Normal (z skor ≥ -2 s/d +2) Kurus (z skor -3 s/d <-2) Sangat kurus (z skor <-3)
Status kesehatan balita diperoleh berdasarkan kejadian sakit pada dua minggu terakhir dengan menanyakan kejadian penyakit (pernah dan tidaknya sakit), gangguan penyakit (jenis penyakit), frekuensi sakit dan lama menderita sakit. Skor kesehatan diklasifikasikan ke dalam 3 kriteria, rendah (9-14), sedang (8-5), dan tinggi (0-4). Pengetahuan gizi ibu diukur dengan menggunakan 10 pertanyaan. Penilaian untuk pengetahuan gizi ibu ditentukan berdasarkan skor benar dari masing-masing pertanyaan. Jika jawaban yang diberikan benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Pengetahuan gizi diklasifikasikan ke dalam 3 kriteria, yaitu pengetahuan gizi baik (>80%), pengetahuan gizi sedang (60%-80%), dan pengetahuan gizi kurang (<60%) (Khomsan 2000). Sikap gizi ibu diukur dengan menggunakan 10 pertanyaan. Penilaian untuk sikap gizi ibu ditentukan dengan bobot skor dari setiap jawaban pernyataan yang diberikan yaitu 2 untuk jawaban setuju, 1 untuk jawaban raguragu, dan 0 untuk jawaban tidak setuju. Total skor sikap gizi ibu dikategorikan menjadi tiga berdasarkan rumus interval yaitu sikap gizi rendah (12-14), sikap gizi sedang (15-17), dan sikap gizi tinggi (18-20). Perilaku gizi ibu diukur dengan menggunakan 10 pertanyaan. Penilaian perilaku gizi ibu ditentukan dengan bobot skor dari setiap pertanyaan yang diberikan yaitu 3 untuk jawaban Ya dan 0 untuk jawaban Tidak. Total skor perilaku gizi ibu dikategorikan menjadi tiga berdasarkan rumus interval yaitu perilaku gizi rendah (11-15), perilaku gizi sedang (16-20), dan perilaku gizi tinggi (21-25). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diukur dengan menggunakan 20 pertanyaan. Penilaian untuk perilaku hidup bersih dan sehat ditentukan dengan bobot skor dari setiap jawaban pertanyaan yaitu 1 untuk jawaban Ya dan 0 untuk jawaban Tidak. Total skor PHBS dikategorikan menjadi tiga berdasarkan rumus
36
interval yaitu PHBS rendah (5-8), PHBS sedang (9-12), dan PHBS tinggi (13-16). Pengkategorian variable penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Pengkategorian variable penelitian No. Variabel Sub Variabel • Jenis kelamin 1.
Karakteristik anak balita
2.
Status gizi anak balita
3.
Status kesehatan
• Umur (bulan)
• BB/TB • BB/U • TB/U • Pernah/tidak sakit • Frekuensi sakit • Lama sakit
• Skor kesehatan
4.
Karakteristik keluarga
• Besar keluarga
• Umur ibu
• Pendidikan orangtua
• Pekerjaan orangtua
• Pendapatan orangtua
5.
PHBS
Kategori • • • •
12-23 bulan 24-35 bulan 36-47 bulan 47-60 bulan
• 1-3 hari • 4-7 hari • 8-14 hari (BPS 2000) • Rendah (10-14) • Sedang (5-9) • Tinggi (0-4) Interval kelas (Sugiyono 2009) • Kecil (≤ 4 orang) • Sedang (5-6 orang) • Besar (≥7 orang) (BKKBN 1998) • Remaja (< 20 tahun) • Dewasa awal (20-40 tahun) • Dewasa tengah (41-65 tahun) • Dewasa akhir (>65 tahun) (Papalia&Old 1986) • SD/sederajat • SMP/sederajat • SMA/sederajat • Perguruan Tinggi • Tidak bekerja • Pedagang • Buruh • Pemulung • Pengemis • Pengamen • Jasa • Ibu rumah tangga (IRT) • PNS/ABRI/Polisi • Karyawan • Lainnya • Miskin (<379.052) • Tidak Miskin (≥379.052) (BPS 2012) • Rendah (5-8) • Sedang (9-12) • Tinggi (13-16) Interval kelas (Sugiyono 2009)
37
Tabel 3 Pengkategorian variable penelitian (lanjutan) No. Variabel Sub Variabel Kategori 6. Pengetahuan gizi • Rendah (<60%) ibu • Sedang (60%-80%) • Tinggi (>80%) Khomsan (2000) 7. Sikap gizi ibu • Rendah (12-14) • Sedang (15-17) • Tinggi (18-20) Interval kelas (Sugiyono 2009) 8. Perilaku gizi ibu • Rendah (11-15) • Sedang (16-20) • Tinggi (21-25) Interval kelas (Sugiyono 2009)
Hubungan antar variabel seperti hubungan antara pengetahuan gizi, perilaku hidup sehat, perilaku gizi, sikap gizi, sanitasi lingkungan dengan status gizi dan status kesehatan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan Pearson. Pengujian selisih antara dua proporsi menggunakan uji Z. Langkah dalam pengolahan data adalah dilakukan penganalisian hubungan antar variabel dengan analisis
statistik
menggunakan Rank Spearman
Correlation Test dengan rumus sebagai berikut : =1−
6∑ ( − 1)
Keterangan : x y di n rs
= = = = =
Variabel pertama Variabel kedua Selisih antara peringkat bagi xi dan yi Banyaknya pasangan data Koefisien korelasi Spearman (rs bernilai -1 sampai +1, menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara X dan Y) Sedangkan pengolahan data dalam pengujian proporsi pada tingkat
kemiskinan berdasarkan status gizi dengan menggunakan uji Z yaitu dengan langkah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Tentukan Ho: p1 = p2 H1: Alternatif adalah salah satu di antara p1
p2, atau p1≠p2 Tentukan taraf nyata α Wilayah kritik: z < -zα bila alternatifnya p1 zα bila alternatifnya p1>p2, z> -zα/2 dan z> -zα/2 bila alternatifnya p1≠p2 5. Perhitungan: Hitunglah ṕ1 = x1/n1, ṕ2 =x2/n2, ṕ3 = (x1+x2)/(n1+n2), dan kemudian ṕ ṕ z= "
ṕ#(#$ṕ#) ṕ'(#$ṕ') & %# %'
38
6. Keputusan: Tolak H0 bila z jatuh ke dalam wilayah kritik; dan terima H0 bila z jatuh ke dalam wilayah penerimaan. Keterangan: p = proporsi, p1 = proporsi miskin; p2= proporsi tidak miskin α = taraf nyata x = banyaknya keberhasilan dalam masing-masing contoh n = jumlah contoh Definisi Operasional Balita adalah anak usia 12-60 bulan yang tinggal di pemukiman kumuh. Karakteristik anak balita adalah ciri yang ditentukan berdasarkan berat badan anak balita yang dinyatakan dalam satuan kilogram, umur dalam bulan, dan jenis kelamin, serta riwayat penyakit. Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota lain yang tinggal bersama dalam satu rumah dari pengelolaan sumberdaya yang sama. Pendapatan keluarga adalah gabungan penghasilan ayah, ibu, dan anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah serta penghasilan yang didapat dari pinjaman atau pemberian oranglain. Status gizi anak balita adalah keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok
orang
yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan
(absorbs) dan penggunaan zat gizi makanan yang dapat dinilai dengan berbagai cara, salah satunya dengan antropometri. Indikator status gizi yang digunakan adalah BB/U, TB/U, dan BB/TB. Status kesehatan anak balita adalah kondisi kesehatan (riwayat sakit) anak balita dalam dua minggu terakhir meliputi jenis penyakit, lama sakit, dan frekuensi penyakit. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ibu adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh ibu dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
serta
berperan
aktif
dalam
mewujudkan
kesehatan
masyarakatnya. Sanitasi lingkungan adalah keadaan tempat tinggal yang meliputi sanitasi lingkungan pemukiman, ketersediaan air bersih, sarana pembuangan limbah dan sampah. Pengetahuan gizi ibu adalah pengetahuan yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan yang dimiliki oleh ibu.
39
Positive deviance merupakan suatu keadaan penyimpangan positif yang berkaitan dengan kesehatan, dimana anak balita tersebut dalam keadaan gizi baik dan sehat sedangkan yang lainnya mengalami gizi buruk dan sakit dalam suatu lingkungan yang sama. Positive deviance didasarkan pada asumsi bahwa beberapa solusi untuk mengatasi masalah gizi sudah ada di dalam masyarakat, hanya perlu diamati untuk dapat diketahui bentuk penyimpangan positif yang ada, dari perilaku khusus masyarakat tersebut. Perilaku gizi ibu adala praktek atau tindakan ibu yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan. Sikap gizi ibu adalah sikap ibu yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan.