PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIES PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015). Fatahurrazak, SE., M.Ak., Ak. CA ; Tumpal Manik, M.Si ; ERIKA ALFIANA Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Kepulauan Riau e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Erika Alfiana, 2017 :
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiries Pada Perusahaan Manufaktur Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap luas pengungkapan laporan keuangan (studi empiries perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di buarsa efek indonesia periode 2013-2015). Jenis Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan teknik pengambilan sample adalah purposive sampling, sampel penelitian ini berjumlah 18 perusahaan. Analisis dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Profitabilitas berpengaruh terhadap terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari α = 0.05, (2) likuiditas tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan nilai signifikansi 0,161 lebih besar dari α = 0.05 dan (3) leverage tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan nilai signifikansi 0,066 lebih besar dari α = 0.05. Disarankan (1) Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sedikit, yaitu hanya tiga variabel, oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang berhubungan dengan Luas Pengungkapan laporan keuangan. Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi Luas Pengungkapan laporan keuangan selain Return On Asset ,Current Ratio, Debt to Equity Ratio, (2) Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas sampel dan diharapkan memperpanjang periode penelitian untuk memprediksi luasnya pengungkapan laporan keuangan untuk tahun mendatang dan (3) Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan jenis perusahaan lain sebagai objek penelitian Kata Kunci :
Profitabilitas, Likuiditas Laporan Keuangan
, Leverage,
Luas
Pengungkapan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
1
PENDAHULUAN Pada era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang serba tidak menentu, suatu perusahaan dihadapkan pada kondisi yang mendorong mereka untuk lebih transparan dalam mengungkapkan informasi tentang perusahaannya, terlebih bagi perusahaan yang melakukan penawaran umum kepada public atau go public. Salah satu sarana bagi perusahaan untuk memperoleh modal demi kelangsungan usahanya adalah melalui pasar modal. Dalam melakukan aktivitas di pasar modal para pelaku pasar mendasarkan keputusannya pada informasi yang diterimanya. Pengungkapan yang disampaikan oleh perusahaan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang diisyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku dan lembaga berwenang yang saat ini sudah berganti nama menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang sebelumnya ialah (BAPEPAM dan LK). BAPEPAM- LK menyatakan tidak ada peraturan pasar modal dan lembaga keuangan yang akan berubah pasca peralihan Bapepam- LK ke OJK maupun selama masa transisi. Sedangkan pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan yang dilakukan perusahaan di luar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas (Suwardjono, 2010 : 583). Luas atau sempitnya suatu pengungkapan merupakan pilihan dari perusahaan. Ketika perusahaan tidak mengungkapkan informasi yang cukup, maka informasi yang diserap oleh pasar hanya sedikit, sehingga dapat
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
2
menyebabkan kegagalan pasar. Dalam pencapaian efisiensi dan sebagai sarana akuntabilitas publik, pengungkapan laporan keuangan menjadi faktor signifikan (Daniel, 2013:5). Pada penelitian ini lebih memfokuskan pada pengungkapan wajib. Pada dasarnya setiap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menyajikan laporan keuangannya sesuai dengan pedoman atau peraturan yang sudah ditetapkan. Di Indonesia, pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan oleh emiten atau perusahaan publik ditetapkan oleh Keputusan BAPEPAM Nomor: KEP-431/BL/2012 Peraturan Nomor X.K.6 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik namun sekarang sudah dialihkan ke OJK, secara subtansi tetap sama perubahan hanya di nama lembaga yang mengeluarkan aturannya saja kalau sebelumnya Bapepam –LK sekarang OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dalam keputusan tersebut terdapat pedoman yang memuat tentang ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen dan tata kelola perusahaan (Corporate Governance). Dengan demikian, peneliti akan mengangkat topik ini dalam karya tulis ilmiah berbentuk skripsi dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN
KEUANGAN
(STUDI
EMPIRIS
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015)”. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
3
Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Menurut Kamus Besar Akuntansi (2010 : 326), pengungkapan (disclosure) adalah informasi yang diberikan sebagai lampiran/pelengkap bagi laporan keuangan dalam bentuk catatan kaki atau tambahan. Informasi ini memberikan suatu penjelasan tentang posisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Segala sesuatu yang bersifat material akan diungkapkan dalam laporan, termasuk informasi kuantitatif (seperti komponen rupiah persediaan) dan kualitatif (seperti tuntutan) yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Pemberian informasi oleh perusahaan baik yang positif maupun yang negatif akan berpengaruh atas suatu keputusan investasi, seperti yang ditetapkan oleh otoritas atau badan pengawas pasar modal serta bursa saham. Pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan tahunan merupakan sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan yang disajikan dalam laporan tahunan. Mutudan luas pengungkapan laporan keuangan tahunan masing-masing berbeda.Perbedaan ini terjadi karena karakteristik dan filosofi manajemen masingmasingperusahaan juga berbeda. Selain digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan,disclosure dalam laporan keuangan tahunan juga digunakan sebagai sarana pertanggungjawaban manajemen keuangan atas sumber daya yang dipercayakan (Dewi, 2009 : 2). Menurut Marwata dalam Daniel (2013 : 6), luas pengungkapan didefinisikan sebagai sejumlah informasi untuk membantu investor dalam membuat prediksi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Luas pengungkapan laporan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
4
keuangan mengukur berapa banyak butir laporan keuangan yang secara material akan diungkapkan oleh suatu perusahaan. Menurut Riahi dan Belkaoui dalam Istikomah (2014 : 13), tujuan pengungkapan adalah: 1.
Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan pengukuran yang relevan atas hal-hal tersebut diluar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan.
2.
Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk memberikan pengukuran yang bermanfaat bagi hal-hal tersebut.
3.
Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak diakui.
4.
Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan diantara beberapa tahun.
5.
Untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk atau keluar di masa depan.
6.
Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka.
Ada dua jenis pengungkapan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar dan regulasi, yaitu: a.
Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure) Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure) adalah pengungkapan
minimum mengenai informasi yang harus diungkapkan oleh perusahaan (Prasetya
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
5
dan Wahyudi, 2011 : 3). Di Indonesia, kewajiban pengungkapan informasi bagi perusahaan yang go public diatur oleh pemerintah atau badan pembuat standar (Ikatan Akuntan Indonesia/IAI dan Badan Pengawas Pasar Modal/OJK). Karena penulis belum menemukan peraturan OJK tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik, maka penulis menggunakan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: SE-02/BL/2008 dan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-347/BL/2012. Peraturan ini merupakan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan dan dengan pertimbangan bahwa setelah Bapepam menjadi OJK dipastikan peraturan tidak berubah pasca OJK pernyataan ini di ungkap oleh pejabat sementara Ketua Bapepam-LK Ngalim Sawega “Peraturan secara subtansi tetap sama perubahan hanya di nama lembaga yang mengeluarkan aturannya saja kalau sebelumnya Bapepam- LK nanti OJK”. b.
Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) adalah pengungkapan yang
dilakukan perusahaan diluar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas (Suwardjono, 2010 : 583). Untuk mengukur luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan digunakan indeks pengungkapan. Indeks pengungkapan perusahaan diukur dengan cara menghitung setiap item yang diungkapkan perusahaan, kemudian membaginya dengan item yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku adapun unsur-unsur yang harus diungkapkan di dalam laporan tahunan perusahaan untuk tahun 2013 - 2015 berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Kep-347/BL/2012 adalah sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
6
1.
Neraca Komponen utama neraca terdiri dari: 1. Aset a. Aset Lancar 1. Kas dan setara kas 2. Piutang usaha 3. Aset keuangan lancar lainnya 4. Persediaan 5. Pajak dibayar dimuka 6. Biaya dibayar dimuka 7. Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual b. Aset Tidak Lancar 1. Piutang pihak berelasi non-usaha 2. Aset keuangan tidak lancar lainnya 3. Investasi pada entitas asosiasi 4. Properti investasi 5. Aset tetap 6. Aset tak berwujud 7. Aset pajak tangguhan 2. Kewajiban a. Kewajiban jangka pendek, antara lain terdiri dari: 1. Utang usaha 2. Beban akrual
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
7
3. Utang pajak 4. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 5. Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang 6. Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 7. Liabilitas terkait aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual b. Kewajiban jangka panjang, antara lain terdiri dari: 1. Utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang 2. Utang pihak berelasi non-usaha 3. Utang sewa pembiayaan 4. Utang obligasi 5. Sukuk 6. Obligasi konversi 7. Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya 8. Liabilitas atas pembayaran berbasis saham jangka panjang 9. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 10. Liabilitas pajak tangguhan 11. Utang subordinasi, dan 12. Provisi jangka panjang 3. Ekuitas Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, antara lain terdiri dari: 1. Modal kerja 2. Tambahan modal disetor
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
8
3. Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali 4. Saham treasuri 5. Saldo laba, dan 6. Pendapatan komprehensif lainnya 2. Laporan Laba Rugi Komponen utama laporan laba rugi terdiri dari: 1. Pendapatan 2. Beban pokok penjualan 3. Laba bruto 4. Beban usaha 5. Pendapatan lainnya 6. Beban lainnya 7. Biaya keuangan 8. Bagian laba (rugi) dari entitas asosiasi dan/atau Ventura bersama 9. Laba (rugi) sebelum pajak 10. Beban (penghasilan) pajak 11. Laba (rugi) periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan 12. Laba (rugi) periode berjalan dari operasi yang dihentikan setelah pajak 13. Laba (rugi) periode berjalan 14. Pendapatan komprehensif lain 15. Pajak penghasilan terkait 16. Pendapatan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak 17. Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
9
18. Laba (rugi) periode berjalan 19. Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan 20. Laba (rugi) per saham dasar dan dilusin 3. Laporan Perubahan Ekuitas Komponen perubahan ekuitas terdiri dari: 1. Total laba (rugi) komprehensif selama satu periode yang menunjukkan secara terpisah jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali. 2. Pengaruh penerapan retrospek atau penyajian kembali secara retrospek yang diperkenankan oleh SAK untuk setiap komponen ekuitas. 3. Rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode secara terpisah dengan mengungkapkan masing-masing perubahan yang terjadi. 4. Laporan Arus Kas Komponen utama laporan arus kas terdiri dari: a. Arus kas dari aktivitas operasi antara lain berasal dari transaksi: 1. Penjualan barang dan pemberian jasa 2. Penerimaan royalty, fee, komisi, dan pendapatan lain 3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa baik secara langsung maupun tidak langsung 4. Pembayaran kepada dan untuk kepentingan karyawan 5. Penerimaan dan pembayaran oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang bergerak dalam bidang asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
10
6. Penerimaan dan pembayaran kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan b. Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas investasi antara lain berasal dari transaksi: 1. Pembelian dan penjualan aset tetap, aset tak berwujud dan aset jangka panjang lain. 2. Pembelian dan penjualan instrument utang atau ekuitas dan kepemilikan dalam Ventura bersama. 3. Pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman kepada pihak lain, kecuali uang muka dan pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan. 4. Pembayaran dan penerimaan dari future contract, forward contract, option contract dan swap contract, kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan. 5. Perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau bisnis lain. c. Arus kas dari aktivitas pendanaan Arus kas dari aktivitas pendanaan antara lain berasal dari transaksi: 1. Hasil penerbitan saham, obligasi, Sukuk dan lainnya. 2. Hasil perolehan pinjaman jangka pendek dan/ atau jangka panjang. 3. Biaya emisi saham, obligasi, Sukuk dan lainnya. 4. Penarikan atau penebusan saham. 5. Pelunasan pinjaman, obligasi dan Sukuk 6. Pembayaran sewa pembiayaan untuk mengurangi saldo liabilitas. 5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
11
Komponen utama catatan atas laporan keuangan terdiri dari: 1. Gambaran umum Emiten atau Perusahaan Publik 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan 3. Pengungkapan atas pos-pos laporan keuangan 4. Pengungkapan lainnya Total item: 83 item pengungkapan Luas pengungkapan laporan keuangan, yaitu dengan mengukur tingkat laporan keuangan yang diungkapkan oleh perusahaan manufaktur sesuai dengan regulasi pada UU pasar modal, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Adapun rumus index wallace menurut Soewardjono (dalam Daniel, 2013:7) adalah : n
Rumus indeks Wallace = Dimana
k
x 100%
n : jumlah item yang diungkap oleh perusahaan k : jumlah item yang seharusnya diungkap berdasar peraturan
Profitabilitas Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas. Menurut R. Agus Sartono (2010:122) , yang menyatakan bahwa Profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan
memperoleh
laba
dalam
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
12
hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Menurut Kasmir (2011:196) , yang menyatakan bahwa Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Menurut Susan Irawati (2006:58), yang menyatakan bahwa Rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aset perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat efektifitas pengelolaan (manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Menurut Kamus Besar Akuntansi (2010 : 801), return on asset merupakan ukuran efisiensi operasi perusahaan yang menghasilkan keuntungan dari aktivaaktivanya sebelum pengaruh pembiayaan. Rasio ini menunjukkan laba bersih yang diperoleh perusahaan jika diukur dari nilai asetnya. Return on asset mengukur
kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya
untuk
memperoleh laba. Menurut Harmono (2009 : 112), return on asset dapat diukur dengan menggunakan laba bersih setelah pajak dibagi total asset. Return on asset adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
13
dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan untuk mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Return on asset yang positif menunjukkan bahwa dari total aset yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya, jika return on asset negatif, maka menunjukkan total aset yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan atau rugi. Dalam penelitian ini Profitabilitas diukur menggunakan Rumus:
ROA =
Laba bersih sesudah pajak Total aktiva
Likuiditas Likuiditas
merupakan
gambaran
kemampuan
perusahaan
untuk
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (Supriadi, 2010). Likuiditas menganalisis dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan, juga penting bagi kreditor jangka panjang dan pemegang saham yang akhirnya atau setidak tidaknya ingin mengetahui prospek dari deviden dan pembayaran bunga di masa yang akan datang. Semakin tinggi tingkat likuiditas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan membayar hutanghutang jangka pendeknya (Prastya, 2010).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya yang segera
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
14
harus dipenuhi pada saat ditagih untuk mempertahankan likuiditasnya. Hal ini akan berdampak positif terhadap kelangsungan perusahaan.
Dalam penelitian ini Likuiditas menggunakan Rumus: Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Hutang Lancar
Alasan peneliti lebih mengutamakan rasio lancar dibandingkan dengan rasio cepat karena pada rasio lancar persediaan termasuk ke dalam aset lancar berbeda dengan rasio cepat yang justru mengurangkan persediaan dari aset lancarnya. Dalam perusahaan barang konsumsi, persediaan juga sangat memegang peranan penting, karena dapat dijaminkan untuk menjamin hutang perusahaan. Kesehatan suatu perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas yang diukur dengan rasio lancar akan berhubungan dengan luas tingkat pengungkapan.
Secara
financial
perusahaan
yang
kuat
lebih
banyak
mengungkapkan informasi daripada perusahaan yang lemah.
Leverage Menurut Harahap (2013) leverage dalah rasio yang menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal, rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal.Sedangkan menurut Fahmi (2012) leverage merupakan ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
15
untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Menurut Fahmi (2012) rasio leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Sedangkan dalam arti luas Kasmir (2012) mengatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka panjang maupun jangka pendek apabila perusahaan dilikuidasi. Syamsudin (2009) leverage merupakan rasio yang dapat menunjukkan hubungan pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat
disimpulkan bahwa leverage digunakan oleh suatu perusahaan bukan hanya untuk membiayai aktiva, modal serta menanggung beban tetap melainkan juga untuk memperbesar penghasilan Menurut Fahmi (2013:128), “debt to equity ratio didefinisikan sebagai ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor”. Menurut Kasmir (2013:157): Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dalam penelitian ini Debt to equity rasio diukur menggunakan Rumus : DER =
Total hutang Total Modal Sendiri
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
16
Rasio hutang terhadap ekuitas berbeda-beda tergantung dari karakteristik bisnis dan keberagaman arus kas. Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio hutang terhadap ekuitas yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan arus kas yang kurang stabil. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar batas pengaman pemberi pinjaman jika terjadi penyusutan nilai aset atau kerugian. Untuk mengetahui tingkat leverage, peneliti dalam penelitian ini akan menggunakan Debt Ratio. Rasio ini merupakan ratio total hutang terhadap total harta yang mengukur persentase total dan yang berasal dari kreditur. Pengembangan Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan. Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban yang masih memerlukan pembuktian atas kebenaran. Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Pengaruh Profitabilitas dengan luas pengungkapan laporan keuangan H1: Diduga berpengaruh terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan pada perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2015. Pengaruh Likuiditas dengan luas pengungkapan laporan keuangan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
17
H2: Diduga Likuiditas berpengaruh terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan pada perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2015. Pengaruh debt to equity ratio dengan luas pengungkapan laporan keuangan H3: Diduga Leverage berpengaruh terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan pada perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2015. Pengaruh
Profitabilitas,
Likuiditas
dan
Leverage
terhadap
luas
pengungkapan laporan keuangan H4:
Diduga Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage berpengaruh
terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan pada perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2015. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu bariabel dependen dan variabel independen. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang masuk kategori industri manufaktur sektor aneka industri yang
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
18
go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2015 sebanyak 41 perusahaan manufaktur sector aneka industry data perusahan didapat dari sumber www.sahamok.com dan www.idx.co.id. Sampel Penelitian Menurut Sangadji dan Sopiah (2010 : 186), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sangadji dan Sopiah, 2010 : 188). Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1.
Perusahaan Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.
2.
Perusahaan Aneka Industri yang menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2013-2015.
3.
Perusahaan menghasilkan laba bersih selama (3) tahun berturut-turut tahun 2013-2015
Sumber Data Menurut Hasan (2010 : 19), data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal yang dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa laporan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
19
keuangan perusahaan Manufaktur bidang Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 – 2015. Data perusahaan diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penelitian. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Teknik Observasi yaitu mengumpulkan laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id 2. Teknik Pustaka yaitu membaca dan mempelajari buku-buku dan jurnal-jurnal penelitian yang berhubungan dengan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan penggunaan analisis rasio keuangan untuk referensi dalam penelitian. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program SPSS versi 17. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Menurut Priyatno (2011 : 277), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
20
terdistribusi secara normal. Untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov–Smirnov (K-S) dan uji P-P Plot pada nilai residual.Jika nilai residual signifikan lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal dan jika penyebaran plot berada di sekitar garis diagonal dan mengikutivarah diagonal, maka model regresi memenuhi asusmsi normalitas. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskesdastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadiketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Priyatno, 2011 : 296). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas. Didalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya gejala heterokedastisitas digunakan uji Korelasi Spearman dan uji Scatter Plot. Apabila nilai sig > 0,05 maka data tersebut bebas dari heterokedastisitas dan jika terlihat terlihat titik
penyebaran secara acak hal ini dapat disimpulkan tidak
terjadi heterokedastisitas. Uji Autokorelasi Menurut Santoso (2014 : 192), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan metode DurbinWatson (Uji DW). Pengambilan keputusan pada uji Durbin-Watsonmenurut Santoso (2014 : 194) adalah sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
21
1. Bila angka DW < -2 berarti ada autokorelasi yang positif 2. Bila angka DW -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi 3. Bila angka DW > +2 berarti ada autokorelasi yang negative Jika hasil penelitian menunjukkan keputusan “No decision” maka harus dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui apakah terdapat problem autokorelasi atau tidak, alat yang dapat digunakan dalam melakukan pengujian autokorelasi adalah Runt test. Imam ghazali (2011:120) menerangkan bahwa Runt test sebagai bagian dari statistic non parametrik korelasi yang tinggi. Runt test digunakan dengan tingkat Signifikasi, 0,05. Uji Multikolinearitas Menurut Priyatno (2011 : 288), uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Inflation Factor (VIF) dan Tolerancepada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas. Analisis Regresi Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Leverage terhadap Luas
Pengungkapan Laporan Keuangan. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
22
variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno, 2011:238). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah: Y= a + b1X1+ b2X2 + b3X3+ e Keterangan: Y
= Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
a
= konstanta
b1/b2/b3/
= Koefisien Regresi
X1
= Profabilitas
X2
= Likuiditas
X3
= Leverage
e
= Variabel Penganggu
Pengujian Hipotesis Uji Statistik t (Uji Parsial) Menurut Priyatno (2011 : 235), uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan tingkat signifikan 5%. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1. Apabila nilai signifikan <0.05, maka Hipotesis akan diterima, artinya terdapat pengaruh antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Apabila nilai signifikan> 0.05, maka Hipotesis akan ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
23
Uji Statistik F (Uji Simultan) Menurut Priyatno (2011 : 258), uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, uji F bertujuan untuk mengukur pengaruhProfitabilitas, Likuiditas, Leveragesecara bersama-sama atau simultan terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan.Dengan tingkat signifikan sebesar 5%, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1. Apabila F
hitung>F
tabel,
maka Hipotesis akan diterima, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Apabila F
hitung
tabel,
maka Hipotesis akan ditolak, artinya tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien Determinasi (Adjusted
)
Menurut Priyatno (2011 : 251), koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
24
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Selanjutnya data yang diperoleh, diolah melalui perhitungan guna mencari faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan dalam laporan keuangan, yang dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS versi 17. Dari perhitungan masingmasing variabel dependen dan variabel independen di dalam penelitian ini diperoleh gambaran sebagai berikut: Analisis Statistik Deskriptif Adapun gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai ratarata dan standar deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari statistik deskriptif berikut ini: Tabel Statistik Deskriptive Variabel- Variabel Selama Tahun 2013-2015 Descriptif Statistics Descriptive Statistics
N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
54
.0004
3.3728
.222959
.6713127
CR
54
.0004
3.8559
1.719215
.8628105
DER
54
.0541
7.3964
1.206843
1.2425546
LP
54
.6145
.7711
.691439
.0478112
Valid N (listwise)
54
Sumber: Hasil Output SPSS V.17.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
25
Berdasarkan dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa: 1. Jumlah data (N) dalam penelitian ini adalah 54 data. Hal ini berdasarkan jumlah sampel sebanyak 18 perusahaan dengan periode penelitian selama 3 tahun (18 x 3 = 54). 2. Return on asset memiliki nilai minimum 0.0004 dan nilai maksimum 3.3728 dengan nilai rata-rata (mean) adalah 0.222959 dan standar deviasi 0.6713127 3. Current ratio memiliki nilai minimum 0.0004 dan nilai maksimum 3.8559 dengan nilai rata-rata (mean) adalah 1.719215 dan standar deviasi 0.8628105. 4. Debt to equity ratio memiliki nilai minimum. 0.0541 dan nilai maksimum 7.3964 dengan nilai rata-rata (mean) adalah 1.206843 dan standar deviasi 1.2425546. 5. Luas pengungkapan memiliki nilai minimum 0.6145 dan nilai maksimum 0.7711 dengan nilai rata-rata (mean) adalah 0.691439 dan standar deviasi 0.0478112 Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupukan prasyarat untuk menganalisis regresi linier berganda. Dalam uji asusmsi klaik ini digunakan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji auto korelasi. 4.2.1
Hasil Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi linier variabel penganggu atau residual memiliki
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
26
distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksinya, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat digunakan dengan dua cara yaitu grafik histrogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki distribusi normal. Pada grafik histrogram data mengikuti atau mendekati normal apabila data berbentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot data bisa dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya menyebar disekitar garis diagonal. Gambar Grafik Histrogram
Sumber : Output SPSS 17 Berdasarkan grafik histogram gambar 4.1 terlihat bahwa pola terdistribusi normal, karena grafik histogram dalam keadaan seimbang baik disisi kana maupun disisi kiri atau grafik histogram berbentuk lonceng.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
27
Gambar Hasil Uji Normalitas dengan grafik P-P Plot
Sumber: Hasil Output SPSS V.17 Berdasarkan grafik P-P Plot pada gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal. Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Output SPSS V.17
54 .0000000 .04042464 .110 .107 -.110 .810 .528
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
28
Dari hasil tabel 4.3 di atas dari hasil pengelolaan data diperoleh besarnya nilai Kolmogorof-Smirnov adalah sebesar 0,810 dan signifikansi (Asym.Sig 2tailed) sebesar 0.528. Karena signifikansi lebih dari 0.05 maka residual terdistribusi dengan normal. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Priyatno, 2011 : 288). Di dalam penelitian ini uji nilai VIF dan Tolerance digunakan untuk meneliti apakah data mengalami gejala multikolinearitas. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0.1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas. Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.678
.017
ROA
.035
.009
CR
.010 -.010
DER
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
40.552
.000
.497
3.996
.000
.922
1.084
.007
.185
1.422
.161
.849
1.177
.005
-.251
-1.880
.066
.801
1.248
a. Dependent Variable: LP Sumber: Hasil Output SPSS V.17
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
29
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: 1. Untuk variabel Return On Asset nilai VIF 1.084 < 10 dan nilai Tolerance 0.922 > 0.1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Return On Asset dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinearitas. 2. Untuk variabel Current Ratio nilai VIF 1.177 < 10 dan nilai Tolerance 0.849> 0.1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Current Ratio dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinearitas. 3. Untuk variabel Debt to Equity Ratio nilai VIF 1.248 < 10 dan nilai Tolerance 0.801 > 0.1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Debt to Equity Ratio dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinearitas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homokesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedatisitas. Pada penelitian ini uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik Scatterplot, yaitu Jika titik-titik yang terbentuk menyebar secara acak baik di atas atau di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokesdastisitas pada model yang digunakan. Selain itu uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Spearman. Jika tingkat signifikansi berada di atas 0.05 berarti tidak
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
30
terjadi heterokedastisitas tetapi jika berada di bawah 0.05 berarti terjadi gejala heterokedastisitas.
Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Sumber: Hasil Output SPSS V.17
Berdasarkan gambar 4.3 grafik scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi ini.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
31
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Spearman) Correlations CR ROA
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
CR
Pearson Correlation
DER
-.144
.276*
.300
.043
54
54
54
54
1
-.386**
-.144
-.081
.004
.300
.559
54
54
54
54
-.386**
1
.276*
-.037
.043
.789
Sig. (2-tailed) N DER
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Unstandardiz ed Residual
ROA
.004
1
.214 .120
54
54
54
54
-.081
-.037
.214
1
.559
.789
.120
N 54 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
54
54
Unstandardized Residual
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
54
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari tabel diatas terlihat Return On Asset memiliki nilai Sig.(2-tailed) 0.120 > 0.05, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Current Rasio memiliki nilai Sig.(2-tailed) 0.559> 0.05, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Kemudian Debt to Equity Ratio memiliki
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
32
nilai Sig.(2-tailed) 0.789 > 0.05, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas, pada setiap variabel. 4.2.4
Hasil Uji Autokorelasi Imam ghazali (2011:120) menerangkan bahwa Runt test sebagai bagian
dari statistic non parametrik korelasi yang tinggi. Runt test digunakan dengan tingkat Signifikasi, 0,05: Tabel Hasil Uji Autokorelasi Runs Test
Unstandardize d Residual Test Valuea
-1.43
Cases < Test Value
27
Cases >= Test Value
27
Total Cases
54
Number of Runs
26
Z
.400
Asymp. Sig. (2-tailed)
.689
. Median Sumber: Hasil Output SPSS V.17.0
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
33
Berdasarkan tabel 4.6 Pada hasil output SPSS untuk uji runs test menunjukkan bahwa nilai asymtotic significant uji Runtest sebesar 0.689 ( lebih dari 0.05), maka untuk hipotesis nol (H0) diterima tidak terdapat autokorelasi. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno, 2011 : 238). Adapun hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS V.17 adalah sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.678
.017
ROA
.035
.009
CR
.010 -.010
DER
Beta
t
Sig.
40.552
.000
.497
3.996
.000
.007
.185
1.422
.161
.005
-.251
-1.880
.066
a. Dependent Variable: LP (T-TABEL= 1.674) Sumber: Hasil Output SPSS V.17.0
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, adapun persamaan regresi berganda dari data di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
34
Y = 0.678 + 0.010X1 - 0.010X2 -0,035X3 + e Dari persamaan regresi linier berganda di atas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) Nilai konstanta (a) sebesar 0.678 artinya apabila variabel Return On Asset (X1), Current Ratio (X2), Debt to Equity Ratio (X3), konstan bernilai 0, maka Luas Pengungkapan laporan keuangan perusahaan (Y) adalah 0.678 %. 2. Nilai koefisien regresi variabel Return On Asset (X3) sebesar 0.035. Nilai X3 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Luas Pengungkapan dengan Return On Asset, yang artinya jika Return On Asset mengalami peningkatan sebesar 1% maka terjadi peningkatan luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan sebesar 0.35% dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. 3. Nilai koefisien regresi variabel Current Ratio (X1) sebesar 0.010. Nilai X1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Luas Pengungkapan dengan Current Ratio, yang artinya Current Ratio mengalami peningkatan sebesar 1% maka terjadi peningkatan luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan sebesar 0.10% dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. 4. Nilai koefisien regresi variabel Debt to Equity Ratio (X2) sebesar -0.010. Nilai X2 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel Luas Pengungkapan dengan Debt to Equity Ratio, yang artinya jika Debt to Equity Ratio mengalami peningkatan sebesar 1% maka terjadi
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
35
penurunan luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan sebesar 0.10% dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. Hasil Uji Hipotesis Uji Statistik t (Uji Parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing dari variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun hasil perhitungan uji t didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Secara Parsial Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.678
.017
ROA
.035
.009
CR
.010 -.010
DER
Beta
t
Sig.
40.552
.000
.497
3.996
.000
.007
.185
1.422
.161
.005
-.251
-1.880
.066
a. Dependent Variable: LP (T-TABEL= 1.674) Sumber: Hasil Output SPSS V.17.0 Dari data tabel 4.8 di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengaruh Return On Asset terhadap Luas Pengungkapan Variabel Return On Asset memiliki nilai thitung = 3.996 < ttabel 1.674 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 54 – 3 – 1 = 50 dan nilai signifikansi -
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
36
0.000 yang lebih kecil dari α = 0.05 maka Hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Return On Asset memiliki pengaruh
terhadap luas pengungkapan laporan keuangan
perusahaan. 2. Pengaruh Current Ratio terhadap Luas Pengungkapan Variabel Current Ratio memiliki nilai thitung = 1.422 < ttabel 1.674 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 54 – 3 – 1 = 50 dan nilai signifikansi 0.161 yang lebih besar dari α = 0.05 maka Hipotesis akan ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Current Ratio memiliki pengaruh
tidak
terhadap luas pengungkapan laporan keuangan
perusahaan. 3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Luas Pengungkapan Variabel Debt to Equity Ratio memiliki nilai thitung = -1.880 < ttabel 1.674 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 54 – 3– 1 = 50 dan nilai signifikansi 0.066 yang lebih besar dari α = 0.05 maka Hipotesis ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap luas pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Uji F (Uji Simultan) Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen maka dilakukan uji F. Adapun hasil perhitungan uji F di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
37
Tabel Hasil Uji Secara Simultan ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
.035
3
.012
Residual
.087
50
.002
F 6.647
Sig. .001a
Total .121 53 a. Predictors: (Constant), ROA, CR, DER b. Dependent Variable: LP (F-TABEL=2,78 Sumber: Hasil Output SPSS V.17 Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa secara bersamasama variabel independen mempengaruhi variabel dependen di dalam penelitian ini. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 54– 3 1 = 50 dengan α = 0.05 dimana 0.002 < 0.05 dan Fhitung adalah sebesar 6.674 ,sedangkan Ftabel adalah 2,78 maka Fhitung > Ftabel (6.674 > 2,78), maka demikian secara bersama-sama Return On Asset ,Current Ratio, Debt to Equity Ratio, , berpengaruh signifikan terhadap Luas Pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor Aneka Industri. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Koefisien determinasi pada regresi linier berganda dapat menunjukkan seberapa besar kemampuan semua variabel independen dapat menjelaskan varians dari variabel dependen. Tingkat ketepatan terbaik dalam regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk yang nilainya antara nol dan satu. Adapun nilai dari koefisien determinasi dapat dilihat dalam tabel summary sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
38
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Model Summaryb
Model
R
1
.534a
R Square
Adjusted R Square
.285
.242
Std. Error of the Estimate .0416197
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, DER b. Dependent Variable: LP Sumber: Hasil Output SPSS V.17 Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square ) dalam penelitian ini 0.242 atau sebesar 24.2%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu Return On Asset ,Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
terhadap variabel
dependen Luas Pengungkapan sebesar 24.2%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 24.2% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 75.8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Pembahasan Penelitian Pengaruh Return On Asset terhadap Luas Pengungkapan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial variabel Return On Asset berpengaruh terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan nilai sig 0.000 yang lebih kecil dari α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan dengan Return On Asset yang besar
tentu perusahaan tersebut
melakukan pengungkapan laporan keuangan yang lebih luas. Hasil penelitian ini
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
39
sejalan dengan hasil Kurniasari (2013) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh signikan terhadap Luas Pengungkapan laporan keuangan. Sebaiknya jika profitabilitas tinggi menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga jika perusahaan mengungkapkan laporan keuangannya secara berlebih maka perusahaan pesaing bisa lebih mudah mengetahui strategi yang diterapkan perusahaan sehingga dapat melemahkan posisi perusahaan dalam persaingan yang nantinya akan menurunkan laba perusahaan itu sendiri. Pengaruh Current Ratio terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel Current Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap Luas Pengungkapan laporan keuangan dengan nilai signifikansi 0.161 yang lebih besar dari α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan dengan Current Ratio yang besar belum tentu perusahaan tersebut akan melakukan pengungkapan laporan keuangan yang Luas pula. Hasil penelitian ini juga sama dengan hasil penelitian
Efendi (2015)
Likuiditas
terhadap
(current
rasio)
tidak
berpengaruh
signifikan
luas
pengungkapan laporan keuangan, lain lagi dengan penelitian Daniel (2013) Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan laporan keuangan artinya leverage yang tinggi tidak akan menjamin bahwa perusahaan akan mengungkapkan informasi yang banyak juga. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Luas Pengungkapan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap luas pengungkapan laporan keuangan dengan nilai
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
40
signifikansi 0.066 yang lebih besar dari α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan dengan debt to equity ratio yang besar tentu pengungkapan laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut akan semakin sempit . Dalam Hasil penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2013), debt to equity ratio berpenaruh signifikan terhadap luas pengungkapan laporan keuangan. Semakin besar Leverage menunjukkan besarnya resiko dalam pembayaran hutang perusahaan, sehingga akan semakin sempit dalam pengungkapan laporan keuanga, sebaliknya semakin kecil leverage menunjukkan rendahnya tingkat hutang perusahaan, maka akan semakin luas dalam pengungkapan laporan keuangan. Pengaruh Return On Asset , Current Ratio dan Debt to Equity Ratio, , Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Pengujian hipotesis keempat, variabel independen memiliki nilai Fhitung 6.674 lebih besar dari Ftabel 2.78 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 54 – 3 – 1 = 50 dan nilai signifikansi 0.001 yang lebih kecil dari α = 0.05 maka dari hasil pengujian ini hipotesis diterima yang menunjukkan bahwa Return On Asset Current Ratio dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
signifikan terhadap Luas
Pengungkapan
laporan
keuangan
perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi Return On Asset, Current Ratio dan Debt to Equity Ratio, , secara bersama-sama (simultan) maka semakin luas pula perusahaan melakukan pengungkapan informasi di dalam laporan keuangan.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
41
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel Return On Asset berpengaruh terhadap Luas Pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Luas Pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Luas Pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Return On Asset , Current Ratio dan Debt to Equtiy Ratio, secara bersamasama berpengaruh terhadap Luas Pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saran Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
42
1. Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sedikit, yaitu hanya tiga variabel, oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang berhubungan dengan Luas Pengungkapan laporan keuangan. Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi Luas Pengungkapan laporan keuangan selain Return On Asset ,Current Ratio, Debt to Equity Ratio, , 2. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas sampel dan diharapkan memperpanjang periode penelitian untuk memprediksi luasnya pengungkapan laporan keuangan untuk tahun mendatang. 3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan jenis perusahaan lain sebagai objek penelitian.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
43
DAFTAR PUSTAKA Ardiyos. 2010. Kamus Besar Akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta: Citra Harta Prima BAPEPAM. 2012. Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten Atau Perusahaan Publik. http://www.bapepam.go.id, Nomor: Kep347/BL/2012 BEI. 2017. Perusahaan Manufaktur Aneka Industri. http://www.idx.co.id Daniel, Niko Ulfandari. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Likuiditas Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakutas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Devi, Ida Ayu Sintia dan Suardana, Ketut Alit. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, dan Status Perusahaan Pada Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Dewi, Kumala. 2009. Pengaruh Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Terhadap Keputusan Oleh Investor. Jurnal Fakultas Ekonomi. Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Efendi, Eka Agustiny, 2015. Pengaruh Leverage, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Efrata, Chandra dan Sherlita, Erly. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keluasan Pengungkapan Informasi DalamLaporan Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010). Jurnal Seminar Nasional Akuntansi & Bisnis (SNAB) 2012. Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
44
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPPS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2009. AnalisisLaporanKeuangan. Edisi Keempat. UPP STIM YKPN. Yogyakarta Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard. Jakarta: PT Bumi Aksara Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara Horngren, T. Charles, Harrison, T. Walter dan Bamber, Linda Smith. 2006. Akuntansi. Edisi Ke-6. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Istikomah. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Current Ratio, Return On Asset, dan Debt to Asset Ratio Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2010-2013. Jurnal Fakultas Ekonomi. UMRAH Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KelengkapanPengungkapan LaporanKeuanganpada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kajian Akuntansi. pp. 29-47 85 Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan: Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Kurniasari Putri, 2013. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Telah Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Natalia, Diana. 2011. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Porsi Saham Publik dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
45
Oktaviani, Intan Herlina dan Martani, Dwi. 2006. Analisis Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Prasetya, Deni Indra dan Wahyudi, Sugeng. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Mandatory Disclosure. Universitas Diponegoro Prastowo, Dwi dan Julianty, Rifky. 2008. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Priyatno, Dwi. 2011. SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta: Mediakom Purwandari, Arum dan Purwanto, Agus. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur Kepemilikan, dan Status Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Diponegoro Safarin, Sonya Nurinda. 2013. Pengaruh Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Porsi Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi. UMRAH Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian –Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo Sarwoko. 2007. Statistik Inferensi Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset Suta, Anita Yolanda dan Laksito, Herry. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Infromasi Sukarela Laporan Tahunan. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Diponegoro Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga Cetakan Ke empat. Yogyakarta: BPFE Syahrial, Dermawan dan Purba, Djahotman. 2013. Analisis Laporan Keuangan
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
46
– Cara Mudah & Praktis Memahami Laporan Keuangan Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media Tristanti, Leony Lovancy dan Zulaikha. 2012. Analisis Pengaruh arakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010). Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Tunggal, Amin Widjaja. 2010. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Harvarindo Wardani, Rr. Puruwita. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14, No.1, Mei 2012:
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan
47